ANALISIS DAN PEMODELAN POROSITAS RESERVOIR BATUGAMPING KUJUNG I FORMASI KUJUNG, DAERAH LEPAS PANTAI UTARA MADURA. Oleh :

Transkripsi

1 ANALISIS DAN PEMODELAN POROSITAS RESERVOIR BATUGAMPING KUJUNG I FORMASI KUJUNG, DAERAH LEPAS PANTAI UTARA MADURA Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh kelulusan sarjana Strata Satu (S-1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Oleh : Vivi Machzery Putri NIM PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010

2 LEMBAR PENGESAHAN ANALISIS DAN PEMODELAN POROSITAS RESERVOIR BATUGAMPING KUJUNG I FORMASI KUJUNG, DAERAH LEPAS PANTAI UTARA MADURA TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Dalam Mencapai Kelulusan Strata Satu (S-1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Oleh, Vivi Machzery Putri NIM Menyetujui, Dosen Pembimbing Dr Ir Djuhaeni NIP: ii

3 ABSTRAK Lapangan ini berada beberapa kilometer ke arah pantai utara Madura dan merupakan bagian dari North Madura Platform yang membentuk paparan karbonat selama Oligosen akhir-miosen awal. Walaupun banyak penemuan reservoir karbonat seperti pada umur Oligosen akhir (Ngimbang), Miosen awal (Kujung), dan Miosen Tengah (Rancak), namun reservoir utama pada lapangan ini hanyalah karbonat pada Kujung I. Studi pada reservoir meliputi korelasi dengan pendekatan stratigrafi, interpretasi lingkungan pengendapan, pemetaan porositas. Data yang digunakan adalah 7 sumur. Sumur 2 adalah sumur kunci yang memiliki batuan inti. Korelasi menghubungkan marker Kujung I. Pemetaan geometri reservoir diawali dengan pembuatan peta struktur bawah permukaan, kemudian penentuan fasies dan lingkungan pengendapan,dan pemetaan porositas. Interval penelitian yang terbentuk pada Miosen Awal ini disusun oleh endapan batugamping Kujung I. Endapan ini berumur Miosen Awal dan diendapkan pada shelf edge. Enapan terdiri dari tiga fasies yaitu fasies foram-algae packstone, rhodolith-foram grainstone dan foram-algae packstone. Fasies rhodolith foram grainstone dinyatakan sebagai zona reservoir karena porositas yang sangat baik berkisar antara 20-25% dan didukung oleh pola log sumur berupa log Gamma Ray (GR), Log Neutron (NPHI), dan Density (RHOB) iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan, sehingga Tugas Akhir yang berjudul Analisis Dan Pemodelan Porositas Reservoir Batugamping Kujung I Formasi Kujung, Daerah Lepas Pantai Madura dapat diselesaikan. Keseluruhan hasil penelitian lapangan merupakan aplikasi dari konsepkonsep geologi yang dipelajari penulis selama belajar di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Dukungan materi dan semangat dari orang-orang yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini sangat berarti. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih dan rasa penghargaan yang sangat besar kepada: 1. Kedua orangtuaku, Mama dan Papa tercinta yang bijaksana dan penuh perhatian, serta terima kasih juga untuk Abangku tersayang atas dukungan dan kesabarannya selama ini.. 2. Bapak Dr.Ir. Djuhaeni selaku dosen pembimbing yang telah memberikan nasihat, saran, koreksi, dan semangat yang tiada terkira. 3. Bapak Ir. Ary Iriawan selaku mentor di PT. Kodeco Energy Co. Ltd yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya. 4. Pimpinan, seluruh dosen dan karyawan di lingkungan Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, 5. Keluarga Gantiano yang telah memberikan dukungan baik materil maupun moril. 6. Ismail Irmalsyah, atas doa, semangat, dan motivasinya selama proses pengerjaan tugas akhir ini dari awal sampai akhir. 7. Seluruh teman-teman HMTG GEA ITB, khususnya teman-teman angkatan 2004 : Cory, Aped, Yudha, Indah, Lia, Thomas, Grandis, Baruz, Dita, Etikha, Fairuz, Freddy, Cardo, Tata, Ambar, Yoga, Ryan, Adit, Sapta, Rubon, Asep, Arrie, Jembling, Yubat, Tomi, Andro, Iyot, Dana, Dian, Daud, Agung, Chanchan, Fanny, Dhanur, Dea, Egha, Endo, Johan, Dadan, Kartika, Yula, iv

5 Dodi, Topan, Teguh, Ngkong, Riki, Rijal, Sigit, Adji, Dini, Rico, Johan, Ridwan, Guna, Diky, dan teman-teman GEA 04 lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu, atas bantuan, diskusi, serta semangatnya. 8. Penduduk Cilapat CC (Mia, Melvi, Dita, dan Iid) yang senantiasa menemani, menampung curhat, keluh kesah dan selalu sabar mendengarkan suara sumbang dari kamar depan. 9. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kepentingan bersama. Kalau ada kesalahan, mohon saran dan kritiknya. Terima kasih. Wassalamualaikum wr.wb. Bandung, Maret 2010 Vivi Machzery Putri v

6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Batasan Masalah Lokasi Penelitian Tahapan Penelitian Diagram Alir Penelitian... 4 BAB II. GEOLOGI REGIONAL Kerangka Tektonik Stratigrafi Regional Tektonostratigrafi Petroleum Sistem BAB III. GEOLOGI DAERAH LEPAS PANTAI MADURA Struktur Geologi Stratigrafi Litostratigrafi Biostratigrafi BAB IV. RESERVOIR KUJUNG I Batasan Reservoir Korelasi vi

7 4.1.1 Korelasi Antar Sumur Korelasi / picking Horizon Seismik Model Geologi Peta Porositas Peta Porositas berdasarkan Fasies Peta Porositas berdasarkan exposure surface BAB V KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA vii

8 DAFTAR GAMBAR Gambar1.1 Peta lokasi daerah penelitian (Laporan Internal, 2008)... 2 Gambar 1.2 Diagram alir penelitian... 4 Gambar 2.1 Posisi zona subduksi Zaman Kapur dan Tersier (Katili, 1972)... 5 Gambar 2.2 Evolusi tektonik Indonesia bagian barat (Sribudiyani dkk., 2003)... 7 Gambar 2.3 Peta fisiografi dan struktur regional (Bransden dan Matthews, 1992)... 9 Gambar 2.4 Stratigrafi cekungan Jawa Timur (Bransden dan Matthews, 1992) Gambar 2.5 Penampang yang menunjukkan konfigurasi struktur dan distribusi pematangan source rock (Mudjiono dan Pireno, 2001) Gambar 3.1 Peta lintasan seismik inline 576 dalam domain kedalaman Gambar 3.1 Peta lintasan seismik crossline 2601 dalam domain kedalaman Gambar 3.3 Peta Struktur Kedalaman Top Kujung I Gambar 3.4 Fasies foram-algae packestone (sumur 2, pada kedalaman 4270 ) Gambar 3.5 Fasies rhodolith-foram grainstone yang didominasi oleh rodolith dan foram. (sumur 2, pada kedalaman 4276 ) Gambar 3.6 Fasies foram wackestone-packstone didominasi oleh kehadiran foram dan terdapat stilolit. (sumur 2, pada kedalaman Gambar 3.7 Litostratigrafi daerah penelitian Gambar 3.8 Ringkasan data biostratigrafi Sumur 2 ( PT. Eksindo Pratama) Gambar 3.9 Lingkungan pengendapan (Wilson, 1975) Gambar 4.1 Crossplot pada zona 2 (top por 1-top por 2) Gambar 4.2 Peta isopach pada zona 2 (top por 1-top por 2) Gambar 4.3 Penarikan Top Porositas Gambar 4.4 Lokasi sumur Gambar 4.5 Korelasi top porositas berarah barat daya-timur laut ( SW-NE) Gambar 4.6 Peta lintasan seismik inline 576 dalam domain kedalaman Gambar 4.7 Peta lintasan seismik crossline 2601 dalam domain kedalaman viii

9 Gambar 4.8 Peta dasar korelasi A-B Gambar 4.9 Pembagian zona porositas pada seismik (penampang A-B) Gambar 4.10 Peta dasar korelasi C-D Gambar 4.11 Pembagian zona porositas pada seismik (penampang C-D) Gambar 4.12 Crossplot pada fasies Rhodolith-foram grainstone Gambar 4.13 Peta penyebaran porositas fasies rhodolith-foram grainstone Gambar 4.14 Crossplot antara porositas dan amplitude seismik pada zona Gambar 4.15 Peta penyebaran porositas interval Top Por 2- Top Por 3 (zona 2) Gambar 4.16 Peta penyebaran nilai amplitudo seismik interval Top Por2- Top Por3 (zona 2) ix

10 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A... DESKRIPSI PETROGRAFI LAMPIRAN B... PETA PENYEBARAN POROSITAS PADA FASIES LAMPIRAN C... PETA PENYEBARAN AMPLITUDO SEISMIK x