DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan... Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel...

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Lembar Pengesahan... Abstrak... Abstract Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... i iii iv v viii xi xiv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Ruang Lingkup Pembahasan Masalah Tujuan Penelitian Waktu dan Lokasi Penelitian Hasil Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Geologi Regional Daerah Penelitian Kerangka Regional Stratigrafi Regional Tektonik dan Struktur Regional Petroleum Sistem Batuan Hasil Pemboran Batuan Inti (Core) Batuan Samping (Side Wall Core) Serbuk Bor (Cutting) Metode Logging Jenis-Jenis Log Analisa Kualitatif Log Sumur Interpretasi Litologi Batupasir (Sandstone) Interpretasi Litologi Batuserpih (Shale) Interpretasi Litologi Batugamping (Limestone) Interpretasi Litologi Tuf (Tuff) Parameterer Petrofisika Resorvoar Tipe Material Organik Data Geokimia Rock Eval Pyrolisis Vitrinite Reflectance Konsep Seismik Refleksi Pengikatan Data Seismik dan Data Log Interpretasi Lapisan dan Struktur Patahan Peta Struktur Bawah Permukaan Peta Ketebalan (Isopach Map) viii

2 BAB III METODE PENELITIAN Objek Penelitian Alat-alat Penelitian Tahapan Penelitian Tahap Persiapan Tahap Analisis Data Tahap Pembahasan dan Penyusunan Laporan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Fasies dan Lingkungan Pengendapan Analisa Fasies dan Lingkungan Pengendapan melalui Batuan Inti Run Pertama Interval Meter Run Kedua Interval Meter Analisa Fasies dan Lingkungan Pengendapan melalui Batuan Samping Batuan Samping Sumur S Batuan Samping Sumur K Batuan Samping Sumur B Analisa Log Sumur dan Perhitungan Petrofisika Interpretasi Litologi berdasarkan Log Interpretasi Litologi Batupasir (Sandstone) Interpretasi Litologi Batuserpih (Shale) Interpretasi Litologi Batugamping (Limestone) Interpretasi Litologi Tuf (Tuff) Korelasi Horizon Antar Sumur Perhitungan Petrofisika Analisa Petrofisika pada Sumur S Analisa Petrofisika pada Sumur K Analisa Petrofisika pada Sumur B Analisa Geokimia Analisa Geokimia pada Sumur S Analisa Total Organic Carbon (TOC) Analisa Vitrinite Reflectance (Vr) Analisa Tipe dan Kualitas Kerogen Analisa Tingkat Kematangan Analisa Potensi Hidrokarbon Analisa Geokimia pada Sumur K Analisa Total Organic Carbon (TOC) Analisa Vitrinite Reflectance (Vr) Analisa Tipe dan Kualitas Kerogen Analisa Tingkat Kematangan Analisa Potensi Hidrokarbon Analisa Geokimia pada Sumur B Analisa Total Organic Carbon (TOC) ix

3 Analisa Vitrinite Reflectance (Vr) Analisa Tipe dan Kualitas Kerogen Analisa Tingkat Kematangan Analisa Potensi Hidrokarbon Analisa Petrografi Analisa Petrografi pada Sumur S Analisa Petrografi pada Sumur K Analisa Petrografi pada Sumur B Interpretasi Seismik Analisis Lapisan dan Struktur Geologi Peta Bawah Permukaan Peta Ketebalan Formasi (Isochrone&Isopach) Petroleum Sistem Lapangan Penelitian Batuan Induk (Source Rock) Batuan Waduk (Reservoir) Batuan Penutup (Seal) Maturasi (Maturation) Arah Migrasi (Migration Path) Perangkap Hidrokarbon (Trap) Perhitungan Potensi Shale Gas BAB V KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA x

4 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Lokasi Daerah Penelitian Gambar 2.1 Kerangka Regional Cekungan Kutai (Moss, 1999)... 5 Gambar 2.2 Subcekungan Kutai (Abd. Wahab dan Suyono, 1988) Gambar 2.3 Kolom Stratigrafi Regional Cekungan Kutai (Marks et al,1992) 8 Gambar 2.4 Alat Side Wall Core 10 Gambar 2.5 Rock Eval Pyrolysis Process (Waples, 1985) Gambar 2.6 Konsep perekaman data seismik Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 4.1 Lingkungan Pengendapan daerah transisi Gambar 4.2 Data Batuan Inti-Run 1 pada Sumur S Gambar 4.3 Data Batuan Inti-Run 2 pada Sumur S Gambar 4.4 Klasifikasi Lingkungan Pengendapan Laut (New Orleans Study Group, 1966) Gambar 4.5 Data Batuan Samping (SWC) pada Sumur S Gambar 4.6 Data Batuan Samping (SWC) pada Sumur K Gambar 4.7 Data Batuan Samping (SWC) pada Sumur B Gambar 4.8 Interpretasi batupasir pada log Sumur S Gambar 4.9 Interpretasi batuserpih pada log Sumur S Gambar 4.10 Interpretasi batugampingpada log Sumur S-1 69 Gambar 4.11 Interpretasi tuf pada log Sumur S Gambar 4.12 Peta lintasan korelasi daerah penelitian.. 72 Gambar 4.13 Penarikan korelasi horizon Sumur B-1, K-1 dan S Gambar 4.14 Indikasi Hidrokarbon Interval meter Gambar 4.15 Indikasi Hidrokarbon Interval meter. 79 Gambar 4.16 Indikasi Hidrokarbon Interval meter Gambar 4.17 Indikasi Hidrokarbon Interval meter Gambar 4.18 Indikasi Hidrokarbon Interval meter. 82 Gambar 4.19 Indikasi Hidrokarbon Interval meter Gambar 4.20 Indikasi Hidrokarbon Interval meter Gambar 4.21 Indikasi Hidrokarbon Interval meter Gambar 4.22 Indikasi Hidrokarbon Interval meter Gambar 4.23 Indikasi Hidrokarbon Interval meter Gambar 4.24 Diagram TOC vs Depth sumur S Gambar 4.25 Diagram Vr vs Depth Sumur S Gambar 4.26 Diagram HI vs OI Gambar 4.27 Diagram TOC vs S Gambar 4.28 Diagram PI vs %Ro Gambar 4.29 Diagram PI vs Tmax Gambar 4.30 Diagram HI vs Tmax Gambar 4.31 Diagram TOC vs PY.. 96 Gambar 4.32 Diagram TOC vs Depth pada Sumur K xi

5 Gambar 4.33 Diagram Vr vs Depth pada Sumur K Gambar 4.34 Diagram HI vs OI Gambar 4.35 Diagram TOC vs S Gambar 4.36 Diagram PI vs %Ro 101 Gambar 4.37 Diagram PI vs Tmax. 101 Gambar 4.38 Diagram HI vs Tmax Gambar 4.39 Diagram TOC vs PY Gambar 4.40 Diagram TOC vs Depth pada Sumur B Gambar 4.41 Diagram Vr vs Depth pada Sumur B Gambar 4.42 Diagram HI vs OI Gambar 4.43 Diagram TOC vs S Gambar 4.44 Diagram PI vs %Ro Gambar 4.45 Diagram PI vs Tmax. 107 Gambar 4.46 Diagram HI vs Tmax Gambar 4.47 Diagram TOC vs PY. 108 Gambar 4.48 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.48a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.49 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.49a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.50 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.50a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.51 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.51a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.52 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.52a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.53 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.53a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.54 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.54a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.55 Statistik perbandingan mineral penyusun batuan resorvoar Sumur S Gambar 4.56 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.56a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.57 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.57a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.58 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.58a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.59 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.59a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.60 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.60a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.61 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.61a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.62 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.62a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.63 Sayatan tipis petrografi sampel # xii

6 Gambar 4.63a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.64 Sayatan tipis petrografi sampel # Gambar 4.64a Persentase mineral penyusun batuan sampel # Gambar 4.65 Statistik perbandingan mineral penyusun batuan resorvoar Sumur S Gambar 4.66 Sonic Corrected Checkshot pada Sumur B Gambar 4.67 Well Seismic Tie Sumur B Gambar 4.68 Well Seismic Tie Sumur K Gambar 4.69 Well Seismic Tie Sumur S Gambar 4.70 Basemap seismic line 2D Bengalun Area 132 Gambar 4.71 Picking Horizon pada Sumur B-1 di seismic line 73s Gambar 4.72 Picking Horizon pada Sumur K-1 di seismic line 72s Gambar 4.73 Picking Horizon pada Sumur S-1 di seismic line 72s Gambar 4.74 Picking Fault (Structural Geology) Gambar 4.75 Basemap of Picking Fault (Structural Geology) Gambar 4.76 BLKSH time structure map. 136 Gambar 4.77 HBLK time structure map 136 Gambar 4.78 SBL time structure map Gambar 4.79 Time Depth Curve pada Sumur S Gambar 4.80 Konversi time to depth melalui CPS Gambar 4.81 BLKSH depth structure map 139 Gambar 4.82 HBLK depth structure map Gambar 4.83 SBL depth structure map Gambar 4.84 Peta Isochrone BLKSH Gambar 4.85 Peta Isopach BLKSH Gambar 4.86 Peta Isochrone HBLK. 142 Gambar 4.87 Peta Isopach HBLK Gambar 4.88 Area of Interest Shale Gas dari BLKSH Gambar 4.89 Area of Interest Shale Gas dari HBLK Gambar 4.89 Area of Interest Shale Gas dari SBL xiii

7 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jadwal Penelitian.. 3 Tabel 2.1 Jenis-jenis log beserta fungsi dan tujuannya (Harsono, Adi, 1997) 18 Tabel 2.2 Nilai Kualitas Porositas Resorvoar Tabel 2.3 Pembagian tipe fluida berdasarkan Saturasi Air Tabel 2.4 Hubungan antara Tmax dengan Tingkat Kematangan Tabel 2.5 Parameter-parameter Rock Eval Pyrolysis (Merrill,1991) Tabel 2.6 Klasifikasi potensi hidrokarbon berdasarkan S1+S2 (PY) (Espitalie et al, 1997) 30 Tabel 2.7 Hubungan antara PI dengan Tingkat Kematangan (Espitalie et al, 1997).. 30 Tabel 2.8 Interpretasi Tingkat Kematangan berdasarkan %Ro (Dow, 1977).. 32 Tabel 3.1 Data Batuan Inti (core) yang digunakan dalam penelitian 39 Tabel 3.2 Kumpulan jenis data log dari Area Bengalun. 40 Tabel 4.1 Mekanisme Pengendapan Fasies Sumur S Tabel 4.2 Mekanisme Pengendapan Fasies Sumur K Tabel 4.3 Mekanisme Pengendapan Fasies Sumur B Tabel 4.4 Interpretasi litologi berdasarkan kurva log Tabel 4.5 Pembagian batas horizon pada tiap sumur Tabel 4.6 Well Log Header Parameter Sumur S Tabel 4.7 Well Log Header Parameter Sumur K Tabel 4.8 Well Log Header Parameter Sumur B Tabel 4.9 Variabel perhitungan kejenuhan air formasi Tabel 4.10 Hasil Analisis Geokimia pada Sumur S Tabel 4.11 Hasil Analisis Geokimia pada Sumur K Tabel 4.12 Hasil Analisis Geokimia pada Sumur B Tabel 4.13 Perhitungan Potensi Shale Gas xiv