BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Umum Pada Bab sebelumnya juga telah diuraikan beberapa tinjuaun literatur mengenai hubungan faktor-faktor seperti Fixed Tangible Assets, Profitabilitas, pertumhuhan (Growth) dan Ukuran (Size) perusahaan terhadap jumlah hutang perusahaan yang diproxykan dengan Debt to Total Equity Ratio. Dari tinjauan pustaka tersebut, faktor-faktor Fixed Tangible Assets dan tingkat profitabilitas berpengaruh negatif terhadap hutang sedangkan pertumbuhan (growth) dan ukuran (Size) perusahaan berpengaruh positif terhadap hutang perusahaan. Penelitian ini bertujuan menguji bagaimana pengaruh faktor-faktor Fixed Tangible Assets, Profitabilitas, pertumbuhan (Growth) dan Ukuran (Size) perusahaan secara bersama-sama terhadap jumlah hutang perusahaan Objek Penelitian Penelitian dilakukan terhadap 151 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur ini diambil dari kategori manufacturing menurut Indonesian Capital Market Directory Industri manufacturing ini terbagi lagi ke dalam beberapa sub bidang industri, yang meliputi: 1. Makanan dan Minuman (Food and Beverages) 2. Perusahaan tembakau (Tobacco Manufacturers) 3. Produk tekstil (Textile Mill Products) 4. Produk tekstil lainnya (Apparel and Other Textile Products) 5. Produk kayu (Lumber and Wood Products) 6. Produk kertas (Paper and Allied Products) 7. Produk kimia dan sejenisnya (Chemical and Allied Products) 8. Produk bahan perekat (Adhesive) 9. Produk plastik dan gelas (Plastics and Glass Products) 10. Semen (Cement) 11. Produk logam dan sejenisnya (Metal and Allied Products) 17

2 Produk logam difabrikasi (Fabricated Metal Products) 13. Produk kompor, tanah liat, gelas dan beton (Stone, Clay, Glass, and Concrete Products) 14. Produk kabel (Cable) 15. Peralatan listrik dan kantor (Electronic and Office Equipment) 16. Produk Otomotif dan sejenisnya (Automotive and Allied Products) 17. Produk Peralatan Fotografi (Photographic Equipment) 18. Farmasi (Pharmaceuticals) 19. Barang-barang Konsumer (Consumer Goods) Perincian nama-nama perusahaan (emiten) yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat di lampiran 1. Penelitian ini tidak menggunakan sampel perusahaan di sektor keuangan seperti perbankan dan asuransi karena struktur laporan keuangannya berbeda dengan laporan keuangan perusahaan non keuangan. Perusahaan manufaktur pada umumnya mempunyai tingkat aktiva tetap (Tangible Assets) yang tinggi sehingga sangat sesuai untuk pengujian salah satu faktor penentu hutang yaitu Aktiva Tetap. Alasan lain adalah masalah struktur modal yang dianalisis dalam teori capital structure tidak relevan untuk perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Penggunaan sampel perusahaan manufaktur ini juga sama dengan metodologi di penelitian-penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh Rajan dan Zingales (1995) dan Padron, et al. (2005) Pengumpulan sampel Yang dijadikan populasi data dari penelitian ini adalah perusahaanperusahaan manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut kategori manufaktur yang ada di Indonesian Capital Market Directory Penentuan sampel perusahaan dilakukan dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan harus sudah tercatat di BEI dari tahun Perusahaan yang dipilih harus memiliki semua data yang digunakan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini yaitu mempunyai harga saham individual, mempunyai laba bersih, dan mempunyai fixed tangible assets, dan penjualan.

3 19 3. Perusahaan yang memiliki Price to Book Value (PBV) (sebagai salah satu proxy pengukuran variabel bebas) negatif akan dikeluarkan dari sampel. 4. Ketersediaan data keuangan pada program OSIRIS, website ataupun di Data keuangan yang digunakan dalam penelitian ini seperti Total Long Term Liabilities, Total Liabilities, Fixed Tangible Assets, Total Assets, Total Equity, Sales, Net Income, jumlah saham beredar, dan nilai saham individual diambil dari data sekunder yang tedapat di program OSIRIS serta website Hipotesis Berdasarkan literatur di bab bahwa yang ingin diteliti adalah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap Long Term Debt dan terhadap Total Debt maka diperlukan dua persamaan atau model penelitian. Menurut Titman dan Wessel (1988) beberapa teori struktur modal mempunyai implikasi yang berbeda untuk jenis-jenis hutang yang berbeda. Selain itu, menurut Chung (1993) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur hutang mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap hutang jangka panjang dan jangka pendek. Chung dalam penelitiannya tersebut juga menggunakan Long-term debt ratio dan Total debt ratio. Hipotesis yang dilakukan bersifat uji satu sisi (one sided) karena hipotesis dinyatakan dalam hubungan yang positif (upper test) atau negatif (lower test) sehingga nantinya dalam penentuan signifikansi, nilai p-value akan dibagi dua. Hipotesis untuk kedua model atau persamaan tersebut disajikan sebagai berikut: Pengaruh Fixed Tangbile Assets terhadap Hutang Perusahaan dengan tingkat Tangible Assets yang tinggi cenderung tidak mempunyai masalah asymmetric information, sehingga dapat menerbitkan saham pada harga wajar dan mereka tidak perlu meminjam untuk pendanaan investasi baru (Harris dan Raviv, 1991). Keadaaan sebaliknya berlaku untuk perusahaan dengan tingkat tangible assets yang rendah. Hipotesis 1 : Fixed Tangbile Assets berpengaruh negatif terhadap hutang perusahaan

4 Pengaruh Profitabilitas terhadap hutang Laba ditahan adalah pilihan pendanaan terbaik bagi perusahaan. Jenis sumber pendanaan ini tidak menimbulkan asymmetric information dan dapat digunakan segera untuk proyek baru sedangkan perusahaan yang berlaba rendah menggunakan lebih banyak hutang pada saat dana internal mereka tidak mencukupi (Myers, 1984). Hipotesis 2 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap hutang perusahaan Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap hutang Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi memerlukan dana besar untuk investasi yang tinggi. Perusahaan tidak dapat hanya mengandalkan dana internal yang biasanya masih rendah karena perusahaan masih dalam fase pertumbuhan (Fama dan French, 2002). Perusahaan biasanya menerbitkan hutang atau meminjam untuk menutupi keterbatasan dana internal tersebut. Hipotesis 3 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap hutang perusahaan Pengaruh ukuran perusahaan (SIZE) terhadap hutang Perusahaan besar mempunyai arus kas yang lebih stabil atau kurang bergejolak dan dapat mengeksploitasi economies of scale dalam operasi perusahaannya (Graham et al., 1998; Gaud et al, 2005). Perusahaan besar mempunyai kelebihan dibandingkan perusahaan yang lebih kecil dalam memasuki pasar uang dan dapat meminjam dalam kondisi yang lebih baik karena reputasinya yang baik (Ferri dan Jones, 1979; Wiwattanakantang, 1999). Perusahaan kecil membayar lebih mahal daripada perusahaan besar dalam mengeluarkan ekuitas baru dan dalam menerbitkan hutang jangka panjangnya. Ini berarti juga bahwa perusahaan kecil tidak menyukai hutang jangka panjang karena tingginya biaya yang berkaitan dengan penerbitan hutang. Perusahaan yang lebih kecil juga menghadapi biaya untuk memperoleh dana eksternal yang lebih tinggi karena masalah asymmetric information.

5 21 Hipotesis 4 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap hutang perusahaan 3.5. Definisi dan pengukuran sampel Variabel Terikat - Tingkat Hutang Perusahaan Dalam penelitian ini, ada dua variabel terikat yang digunakan untuk mewakili tingkat hutang perusahaan yaitu Total hutang (Total pinjaman jangka pendek dan panjang) dibagi dengan total ekuitas atau Total Liabilities to Total Equity (TD) dan Hutang Jangka panjang dibagi dengan total ekuitas atau Long Term Liabilities to Total Equity (LTD). Proxy ini juga dipakai oleh Titman dan Wessel (1988) dalam salah satu penelitiannya mengenai The Determinant of Capital Structure Choice. Proxy ini dipakai dengan rumusan sebagai berikut: 1. Total Debt to Equity Ratio = Total Debt Total Equity 2. Long Term Debt to Equity Ratio = Long Term Debt Total Equity Variabel Bebas Aktiva Tetap (Fixed Tangible Assets) Sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16, yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), aktiva tetap adalah: Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun Menurut Smith et al, 1995, 12e: Tangible noncurrent operating assets include land, buildings, and equipment used in revenue-producing activities.

6 22 Sesuai dengan Rajan dan Zingales (1995), penulis menggunakan Fixed Asset to Total Assets Ratio sebagai indikator untuk mengukur Fixed Tangible Assets (TA) yang dihitung dengan rumusan sebagai berikut: Fixed Assets = Total Assets Data Fixed Assets (setelah dikurangi akumulasi penyusutan) dan Total Assets diperoleh dari Neraca perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian Profitabilitas (Profitability) Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan oleh manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan. (White, Sondhi, Fied, 2003). Banyak sekali indikator profitabilitas (PRF) yang digunakan dalam bidang akuntansi dan investasi antara lain Return on Sales, Return on Investment (ROI), dan Return on Assets (ROA). Return on Investment (ROI) mengukur hubungan antara laba dan investasi yang diperlukan untuk menghasilkan laba tersebut. Banyak diversifikasi pengukuran atas investasi yang menghasilkan beberapa bentuk ROI, yaitu Return on Assets (ROA), Return on Total Capital (ROTC), dan Return on Equity (ROE). Dalam literatur, banyak proxy yang digunakan sebagai indikator untuk mengukur tingkat profitabilitas yaitu Operating Income over Sales Ratio dan Operating Income over Total Assets Ratio (Titman dan Wesels, 1988), Return on Assets (ROA) (Wiwattanakantang, 1999), Return on Total Assets yang dihitung sebagai rasio Eanings Before Interest and Tax (EBIT) terhadap Total Assets (Rajan and Zingales, 1995; Ooi, 1999; Ozkan, 2001; Gaud et al., 2005). Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan Return on Equity (ROE) sebagai ukuran dari tingkat profitabilitas. ROE merupakan nilai perbandingan laba bersih setelah pajak dan bunga terhadap nilai buku ekuitas perusahaan (Damodaran, 2002). Jumlah ekuitas dalam struktur modal, yang adalah fungsi dari tingkat di mana perusahaan dibiayai oleh hutang dan Laba Bersih telah dikurangi

7 23 dengan jumlah beban bunga yang perusahaan harus bayar atas hutangnya (Wild, Subramanyam, dan Halsey, 2007, ed. 9). Untuk mendapatkan ROE yang harus diketahui adalah nilai laba bersih dan nilai ekuitas perusahaan karena nilai rasio tersebut didapat dari membagi antara laba bersih dengan nilai ekuitas perusahaan (Bodie, et al., 2008). ROE ini dirumuskan sebagai berikut: Net Income ROE = Total Equity Pertumbuhan (Growth) Banyak indikator yang dipakai oleh para peneliti sebelumnya untuk menggambarkan tingkat pertumbuhan ini. Ada yang menggunakan Capital Expenditure over Total Assets (CE/TA) atau persentase perubahan dalam total aktiva (Titman dan Wessel, 1988; Almazan dan Molina, 2005), rasio market value dari common stocks terhadap total liabilities (Padron et al. 2005), rasio biaya iklan terhadap penjualan (Graham, 2000), biaya research and development terhadap penjualan (Graham, 2000), rasio assets market value terhadap assets book value (Myers, 1977; Rajan and Zingales, 1995;Wiwattanakantang, 1999; Ozkan, 2001, Gaud et al., 2005) atau Market to Book Value atau Price to Book Value (Medeiros dan Daher, 2004). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Price to Book Value sebagai proxy untuk menggambarkan tingkat pertumbuhan (GROWTH). Nilai Price to Book ratio dihitung dengan cara membagi harga pasar per lembar saham dengan nilai buku ekuitas perusahaan (Damodaran, 2002). Nilai buku ekuitas diperoleh dari membagi nilai ekuitas perusahaan dengan jumlah saham beredar. Nilai PVB perusahaan ini penulis peroleh dengan cara menghitung secara manual tiap perusahaan yang dijadikan sampel dengan rumusan: PBV = Year End Market Price Nilai buku Ekuitas Ukuran Perusahaan (Size) Ukuran perusahaan merupakan representasi dari nilai aktiva perusahaan, jumlah penjualan atau nilai kapitalisasi pasar perusahaan. Sebagai indikator dari ukuran perusahaan, banyak dipakai natural logarithm of Sales (LnS) (Titman dan Weseel, 1988; Rajan dan Zingales, 1995; Wiwattanakantang, 1999; Graham,

8 ; Ozkan, 2001; Medeiros dan Daher, 2004; Gaud et al., 2005), quit rates (QR) (Titman dan Wessel, 1988); natural logarithm of total assets (Padron et al., 2005), average value of total assets (Chung,1993), total assets at book value (Scott and Martin, 1975), the market value of the firm (Graham, 2000). Penulis menggunakan natural logarithm of Sales (LnS) sebagai proxy dari ukuran perusahaan (SIZE) Model penelitian Penelitian bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh faktor-faktor yaitu tingkat fixed tangible assets, tingkat profitabilitas, tingkat pertumbuhan perusahaan (growth), dan ukuran perusahaan (size) terhadap struktur hutang, baik hutang jangka panjang ataupun total hutang pada perusahaan di dalam industri manufaktur yang telah terdaftar di BEI tahun 2003 sampai Pendekatan untuk menguji faktor-faktor tersebut di atas terhadap hutang dilakukan dengan pengujian empiris pada pengaruh fixed tangible assets, probabilitas, pertumbuhan perusahaan (growth) dan ukuran perusahaan (size) terhadap hutang jangka panjang dan total hutang perusahaan. Persamaan regresi berganda dapat dituliskan sebagai berikut: Model1 LTD it = α + β 1 TA it + β 2 PRF it + β 3 GROWTH it + β 4 SIZE it + ε it Model 2 TD it = α + β 1 TA it + β 2 PRF it + β 3 GROWTH it + β 4 SIZE it + ε it Keterangan: α dan β = Konstanta dan koefisien regresi LTD it = Long Term Debt to Total Equity Ratio untuk individu tertentu (i) pada tahun tertentu (t) TD it = Total Debt to Total Equity Ratio untuk individu tertentu (i) pada tahun tertentu (t) i = 1, 2, 3, 4,...,151 t = Tahun 2003, 2004, 2005, 2006, 2007

9 25 TA = Fixed Tangible Assets PRF = Tingkat Profitabilitas (Profitability) GROWTH = Tingkat Pertumbuhan SIZE = Ukuran atau skala Perusahaan ε = random error 3.7. Teknik estimasi parameter dengan data panel Data keuangan yang dikumpulkan dari 151 perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian ini dikumpulkan secara cross section dan diikuti pada periode 5 tahun yaitu dari tahun 2003 sampai tahun 2007 ini dikenal dengan nama data panel. Masalah yang timbul ketika menggunakan data ini dalam mengestimasi sebuah hubungan, adalah menjelaskan secara spesifik suatu model yang akan mengakomodir perbedaan prilaku antar individu (cross sectional units) dan menjelaskan juga perbedaan antar prilaku sepanjang waktu pengamatan untuk sautu individu tertentu (Judge et al., 2nd ed., 1984). Dengan menggunakan data panel, dapat dilihat bagaimana pertumbuhan variabel bebas dari waktu ke waktu selama 5 tahun pengamatan tersebut. Kondisi antara suatu tahun dengan tahun lainnya sangat mungkin berbeda. Dengan menggunakan data panel, maka peneliti dapat melihat fluktuasi TA, PRF, GROWTH, dan SIZE 151 perusahaan manufaktur tersebut dari tahun 2003 sampai Karena data panel merupakan gabungan dari data cross section dan data time series, jumlah pengamatan menjadi sangat banyak (Nachrowi dan Usman, 2006). Hal ini bisa merupakan keuntungan karena data yang banyak tetapi model yang menggunakan data ini menjadi lebih kompleks karena parameternya banyak. Menurut Nachrowi dan Usman, 2006, untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat beberapa teknik yang ditawarkan, yaitu: 1. Ordinary Least Square Teknik ini sama dengan membuat regresi dengan data cross section atau time series. Akan tetapi, untuk data panel, sebelum membuat regresi, data cross-section digabungkan dengan data time-series (pool data). Kemudian data gabungan ini diperlakukan sebagai satu kesatuan pengamatan yang

10 26 akan digunakan untuk mengestimasi model dengan metode Ordinary Least Square. 2. Model Efek Tetap (Fixed Effect) Adanya variabel-variabel yang tidak semuanya masuk dalam persamaan model memungkinkan adanya intercept yang tidak konstan. Atau dengan kata lain, intercept ini mungkin berubah untuk setiap individu dan waktu. Pemikiran inilah yang menjadi dasar pemikiran pembentukan model tersebut. 3. Model Efek Random (Random Effect) Pada Model Efek Random, perbedaan antar individu atau waktu diakomodasi lewat error. Teknik ini juga memperhitungkan bahwa error mungkin berkorelasi sepanjang time series dan cross section. Judge et al. (1984) melakukan observasi mengenai bagaimana cara memilih antara Metode Efek Tetap (Fixed Effect Model) atau MET dan Metode Efek Random (Random Effect Model) atau MER. Kriteria penentuan antara dua model tersebut adalah sebagai berikut: 1. Jika T (jumlah data time series) besar dan N (jumlah unit cross section atau individu) kecil, maka ada sedikit perbedaan pada nilai parameter yang diduga dengan MET dan MER sehingga pemilihan model di sini lebih berdasarkan kenyamanan penghitungan saja. Pada keadaan ini, MET lebih disukai. 2. Jika N besar dan T kecil, pendugaan (estimate) yang diperoleh dari kedua model tersebut akan berbeda secara signifikan. Pada MER β 1i = β 1 + ε i, di mana ε i adalah komponen random cross section, sedangkan dalam MET β 1i adalah tetap dan tidak acak. Pada kasus yang terakhir, kesimpulan statistik mempunyai syarat pada unit cross section yang diobservasi. Hal ini tepat jika ada keyakinan bahwa individu atau unit cross section tidak merupakan pengambilan acak dari sampel yang lebih besar. Dalam hal tersebut, MET lebih tepat. Jika unit cross section dianggap merupakan penarikan acak, maka MER yang lebih tepat karena dalam hal ini kesimpulan statistik tidak bersyarat.

11 27 3. Jika komponen error individu ε i dan satu regressor atau lebih saling berkorelasi, maka estimator MER akan bias, sedangkan MET tidak. 4. Jika N besar dan T kecil, dan jika asumsi-asumsi MER berlaku, estimator MER lebih efisien daripada estimator MET. Berdasarkan kriteria-kriteria di atas, Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalalah regresi Ordinary Least Square dan Model Efek Tetap dengan pertimbangan bahwa sampel yang digunakan tidak diambil secara acak dan penulis mengakui adanya variasi perbedaan individu dan waktu sehingga intercept tiap individu berbeda-beda. Kemudian akan dilakukan pengujian formal dari kedua model tersebut dengan menggunakan restricted F test untuk memutuskan model mana yang paling sesuai untuk menjelaskan dengan baik tujuan penelitian ini dari hasil (output) nya masing-masing. Kelebihan Model Efek Tetap selain dapat membedakan efek individual dan efek waktu adalah MET juga tidak perlu mengasumsikan bahwa komponen error tidak berkorelasi dengan variabel bebas yang mungkin sulit dipenuhi (Nachrowi dan Usman, 2006). Mengingat bahwa MET tidak membutuhkan asumsi terbebasnya model dari serial korelasi, maka uji tentang otokorelasi dapat diabaikan. Mengingat data kita juga merupakan data cross section, maka dicurigai memang terdapat heteroskedastisitas. Pada program Eviews ini tersedia fasilitas pendeteksian dan cara mengatasi masalah heteroskedastisitas ini yaitu dengan pilihan White Heteros-cedasticity Consistence Variance. Jika pada output setelah menggunakan pilihan tadi, terdapat perubahan di mana variabel bebas telah signifikan secara statistik dibandingkan hasil sebelum menggunakan White Heteros-cedasticity Consistence Variance maka dapat dikatakan bahwa model awal memang terdapat heteroskedastisitas. Perubahan output yang terjadi diakibatkan telah dikonsistensikannya varian error Prosedur pengolahan data Prosedur pengolahan data bertujuan untuk melakukan pengujian empiris pada persamaan regresi dan hipotesis. Langkah utama yang dilakukan dalam

12 28 pengujian hipotesis ini adalah menguji hubungan atau korelasi antara variabel bebas dan variabel-variabel terikat. Prosedur pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengkonversi data-data sekunder berupa data-data laporan keuangan sebagai variabel bebas dan terikat dengan program Microsoft Excel. 2. Pengujian ada atau tidaknya Multikolinearitas terhadap sampel dilakukan dengan program SPSS Pengolahan data dengan persamaan regresi berganda yang dilakukan menggunakan program Eviews versi Dalam pengolahan data, semua variabel dimasukkan secara bersamaan dengan tujuan untuk melihat bagaimana kontribusi masing-masing variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. 5. Mencari hasil regresi terbaik dari kedua model (Ordinary Least Square dan Model Efek Tetap) di atas yang dapat menjelaskan hubungan antara seluruh regresi dengan variabel terikatnya. 6. Melakukan analisa hasil output program Eviews.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode uji hipotesis ( Testing Hypothesis ) yakni metode yang menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Struktur Modal 2.1.1. Pendahuluan Krisis global saat ini sedang melanda dunia usaha dan berdampak negatif terhadap banyak perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut banyak

Lebih terperinci

DETERMINAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA. Oleh : Basuki 1, Pramuka 2, Sudarto 3,

DETERMINAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA. Oleh : Basuki 1, Pramuka 2, Sudarto 3, DETERMINAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA Oleh : Basuki 1, Pramuka 2, Sudarto 3, 1 Alumni Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman 2 Dosen Manajemen Bisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dalam industri manufaktur dan industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset, BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, berdasarkan permasalahan yang diteliti, penelitian ini digolongkan kepada

Lebih terperinci

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data sekunder yang

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data sekunder yang 21 BAB HI METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data sekunder yang tersedia di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang berupa laporan keuangan tahunan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham (Brigham, et.al., 1999). Manajer diberi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1. Objek penelitian. III.1.1. Sejarah Singkat

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1. Objek penelitian. III.1.1. Sejarah Singkat BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Banyak perusahaan yang telah tercatat di bursa efek dan memiliki produksi yang berbeda di setiap perusahaan, setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Pentingnya sektor agrikultur di Indonesia menjadi alasan utama perlunya dilakukan analisis keuangan dan non-keuangan terhadap perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tercatat resmi pada BEI bergerak pada industri yang sama yaitu manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. yang tercatat resmi pada BEI bergerak pada industri yang sama yaitu manufaktur. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan yang ketat dalam industri yang ada di Indonesia, terlihat jelas pada industri manufaktur. Hal ini mengingat mayoritas perusahaan yang ada di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini menuntut setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi dan menuntut setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan, modal, dan total aktiva tersebut dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. penjualan, modal, dan total aktiva tersebut dikenal dengan istilah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan memiliki tujuan utama yaitu menghasilkan laba yang optimal dari usaha yang dijalankannya.dalam menghasilkan laba tersebut, perusahaan melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Seleksi Sampel Jumlah sampel penilitian ini merupakan seluruh perusahaan manufaktur yang merupakan perusahaan publik yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk mengadakan penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut : EVA (X1) ROA (X2) ROE (X3) Harga Saham (Y)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak istilah benchmarking

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak istilah benchmarking BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Akhir-akhir ini di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak istilah benchmarking menjadi popular dalam istilah perpajakan. Dalam Business Literacy Glossary

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara satu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis dan Sumber Data 1.1.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat asosiatif karena bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Metode penelitian bisnis merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang sahih dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis BAB III METODE PENELITIAN Didalam bab ini akan menjelaskan bagaimana cara penelitian ini akan dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis variabel yang digunakan, populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari perusahaan, seorang manajer harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari perusahaan, seorang manajer harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan tugas sehari-hari perusahaan, seorang manajer harus membuat keputusan. Setiap keputusan, yang diambil mempunyai dampak terhadap posisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai

Lebih terperinci

dahulu untuk memenuhi kualifikasi sebagai sampel. Data dividen payout, biaya yang dipublikasikan Bursa Efek Jakarta khususnya dari Indonesian Capital

dahulu untuk memenuhi kualifikasi sebagai sampel. Data dividen payout, biaya yang dipublikasikan Bursa Efek Jakarta khususnya dari Indonesian Capital 29 BAB HI 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah selumh pemsahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada periode 1999-2003. Dari populasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Statistik Deskriptif Dari hasil pengambilan sampel terhadap saham-saham yang terdaftar dalam Indeks Kompas100 pada periode 2008-2010, apabila dilihat dari data leverage

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2012 kemudian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas merupakan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara 2 variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. yang diteliti, maka dapat dikategorikan sebagai Penelitian

BAB III METODOLOGI. yang diteliti, maka dapat dikategorikan sebagai Penelitian BAB III METODOLOGI A. Jenis Penelitian Berdasarkan pengukuran dan analisis data, penelitian ini masuk ke dalam penelitian kuantitatif sebab penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dengan mengakses data melalui website www.idx.co.id dan Indonesian Capital

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang menerbitkan obligasi serta terdaftar dalam peringkat obligasi yang dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Pengumpulan Data 4.1.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan sarana pembentukan modal dan akumulasi dana jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pergerakan

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARNI / 20208189 Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, 1996). Semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III DESAIN PENELITIAN III.1. Jenis dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel bebas. Variabel bebas tersebut adalah: Ukuran Perusahaan (Firm Size),

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sistematika Penelitian Dalam Karya Akhir ini, penulis menggunakan sampel penelitian yang terdiri dari perusahaan yang tercatat dalam index LQ-45 Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yaitu variabel dependen, variabel independen,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yaitu variabel dependen, variabel independen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yaitu variabel dependen, variabel independen, dan variabel kontrol 1. Variabel Dependen Variabel dependen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal pada dasarnya berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal maupun sumber eksternal. Sumber dana internal berasal dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Objek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2004-2010, jenis data yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang didesain untuk untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Perindustrian dan Perdagangan mengeluarkan target pertumbuhan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Perindustrian dan Perdagangan mengeluarkan target pertumbuhan sektor Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Departemen Perindustrian dan Perdagangan mengeluarkan target pertumbuhan sektor industri rata-rata 8 persen per tahun untuk perioda 2005 2009. Selain itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang mempengaruhi hampir seluruh sektor perekonomian. Akibat dari ketidakstabilan tersebut banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perusahaan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI sebanayak 460 perusahaan keseluruhan, dalam proses pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai struktur kepemilikan saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai struktur kepemilikan saham BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi empiris yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai struktur kepemilikan saham perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap (Annual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek / Objek Perusahaan Perusahan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2011-2014. B. Tehnik Pengambilan Sampel Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PENGUJIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY PADA STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA)

PENGUJIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY PADA STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA) PENGUJIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY PADA STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA) Bhagas Pratyaksa Mahardhika Konsentrasi Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah klasik dalam urusan pengembangan setiap perusahaan adalah pendanaan. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan berapa banyak deviden yang dibagikan kepada pemegang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan berapa banyak deviden yang dibagikan kepada pemegang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keputusan investasi dan pembelanjaan jangka panjang, serta keputusan untuk menentukan berapa banyak deviden yang dibagikan kepada pemegang saham adalah masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis dan sumber data, definisi operasional dan measurement, serta alat analisis yang

BAB III METODE PENELITIAN. jenis dan sumber data, definisi operasional dan measurement, serta alat analisis yang BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang: ruang lingkup penelitian, populasi, teknik sampling, jenis dan sumber data, definisi operasional dan measurement, serta alat analisis yang digunakan. Berikut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikiran Untuk memilih suatu saham, biasanya seorang investor harus mengetahui faktor-faktor fundamental apa saja yang dapat mempengaruhi harga saham itu sendiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan perusahaan di Indonesia yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi yang berjudul Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi yang berjudul Analisis BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Return On Investment (ROI) Dan Economic Value

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif. Data penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu penelitian yaitu pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014 2. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki usaha untuk menjaga kelangsungan serta eksistensinya. Untuk menjaga kelangsungan serta eksistensinya, perusahaan tidak akan terlepas

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN 82 BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kausalitas yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai

Lebih terperinci

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. B. Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak dibidang manufaktur terutama sub-sektor otomotif

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012. Pemilihan periode dari tahun 2008-2012 sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data perusahaan-perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan September 2016 hingga bulan Juli 2017. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan dapat mewujudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian Peneliti ini menggunakan data sekunder, obyek penelitian menunjukkan data dari laporan keuangan tahunan perusahaan Property & Real Estate

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan yang diumumkan secara periodik oleh pihak manajemen. Laporan keuangan ini

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini adalah analisis pengaruh nilai perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, dan financial leverage terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomenafenomena. Teori-teori

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan dari beberapa

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan dari beberapa BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Obyek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan dari beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

Suprihatmi S. W. M. Wahyudin Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani, Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta 57102

Suprihatmi S. W. M. Wahyudin Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani, Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta 57102 PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN- PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI PT BURSA EFEK JAKARTA Suprihatmi S. W. M. Wahyudin Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 114 perusahaan manufaktur, sesuai publikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam industri otomotif yang sedang hangat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam industri otomotif yang sedang hangat adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dalam industri otomotif yang sedang hangat adalah menghadirkan kendaraaan yang ramah lingkungan yang erat kaitannya dengan bahan bakar yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3. 1. 1 Variabel Penelitian Variabel yang digunkan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel, yaitu a. variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan semua perusahaan menurut ahli keuangan tidak jauh berbeda satu sama lainnya, hanya saja cara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA 2.1.1.1 Pengertian PBV (Price Book Value) Rasio PBV (Price Book Value) ini di definisikan sebagai rasio harga saham

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Peneliatian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat explanatory research.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Peneliatian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat explanatory research. 39 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Peneliatian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat explanatory research. Menurut Bungin (2006), Penelitian eksplanasi merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci