DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR"

Transkripsi

1 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR INOVASI PELAYANAN LANGSUNG KUPAS TAS BERBASIS STAKEHOLDERS BAGI WARGA RENTAN DAN DISABILITAS 2017

2 INOVASI PELAYANAN LANGSUNG KUPAS TAS BERBASIS STAKEHOLDERS BAGI WARGA RENTAN DAN DISABILITAS A. GAMBARAN UMUM 1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara administratif sebagai ibukota propinsi Sulawesi Selatan berada pada bagian barat pulau Sulawesi dengan ketinggian, 0-25 m dari permukaan laut. Kota Makassar secara geografis terletak: 5 0 8, 6, 19 " Lintang Selatan (LS) ' 17' 38" Bujur Timur (BT) Batas administrasi wilayah Kota Makassar berbatasan dengan: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkajene Kepulauan b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Maros c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gowa d. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar. Secara administratif luas wilayah kota Makassar tercatat 175,77 km 2 yang meliputi 14 kecamatan dan terbagi dalam 143 kelurahan, 971 RW dan RT dimana Kecamatan Biringkanaya mempunyai luas wilayah yang sangat besar 48,22 km atau luas kecamatan tersebut merupakan 27,43 persen dari seluruh luas Kota Makassar dan yang paling kecil adalah Kecamatan Mariso 1,82 km atau 1,04 persen dari luas wilayah Kota Makassar. Diantara kecamatan tersebut, ada tujuh kecamatan yang berbatasan dengan pantai yaitu kecamatan Tamalate, Mariso, Wajo, Ujung Tanah, Tallo, Tamalanrea dan Biringkanaya. Kecamatan di kota Makassar telah dikembangkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2015 tentang pembentukan Kecamatan Kepulauan Sangkarrang dalam wilayah Kota Makassar. Kecamatan tersebut terdiri dari tiga kelurahan berasal daerah kepulauan, yakni pulau Barrang Lompo, pulau Barrang Caddi, dan pulau Kodingareng. 1 P a g e

3 2. Kondisi Penduduk Penduduk Kota Makassar tahun 2017 tercatat sebanyak jiwa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Data tersebut bersumber dari Data Kependudukan Bersih (DKB) Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Semester I tahun Berikut tabel data kependudukan tersebut : NO KECAMATAN PENDUDUK LAKI-LAKI PENDUDUK PEREMPUAN JUMLAH 1 MARISO MAMAJANG MAKASSAR UJUNG PANDANG WAJO BONTOALA TALLO UJUNG TANAH PANAKKUKANG TAMALATE BIRINGKANAYA MANGGALA RAPPOCINI P a g e

4 14 TAMALANREA JUMLAH Kondisi Perekonomian Kemajuan pembangunan ekonomi yang dicapai dalam kurun waktu tahun Kota Makassar mendorong meningkatnya nilai PDRB yang diciptakan. Pada tahun 2012 angka PDRB Kota Makassar atas dasar Harga Berlaku mencapai Rp.78,01 Trilyun dan nilai PDRB berdasarkan Harga Konstan Rp.70,85 Trilyun. Pada tahun 2015 nilai PDRB Kota Makassar telah mencapai Rp.114,17 Trilyun atas dasar Harga Berlaku dan Rp.88,74 Trilyun atas dasar Harga Konstan. Kontribusi terbesar nilai PDRB Kota Makassar diberikan oleh sektor tersier ( Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa). Jika dikelompokkan, sektor primer kontribusinya sebesar 0,75%, sektor sekunder sebesar 37,07% dan sektor tersier sebesar 62,18%. PDRB Kota Makassar yang terbesar ditunjang oleh sektor (tersier) jasa menunjukkan bahwa Makassar sudah semakin mapan ekonominya. Namun bila dilihat pada tingkat Provinsi, pada tahun 2015 Kota Makassar memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB Provinsi Sulawesi Selatan mengalami penurunan dari 33,41% pada tahun 2011 menjadi sebesar 33,93%. Hal ini menunjukkan adanya Kabupaten/Kota lain yang perkembangan perekonomiannya yang meningkat dan memberi kontribusi terhadap perekonomian Sulawesi Selatan. Nilai dan kontribusi sektor terhadap PDRB Kota Makassar dapat dilihat pada tabel berikut ini : Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2015 Atas Dasar Harga Berlaku menurut lapangan usaha Di Kota Makassar No Uraian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan , , , , ,0 3 P a g e

5 Pertambangan dan 2 Penggalian 3 Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan 4 Gas Pengadaan Air, 5 Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 6 Konstruksi Perdagangan Besar dan 7 Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan 8 Pergudangan Penyediaan Akomodasi 9 dan Makan Minum Informasi dan 10 Komunikasi Jasa Keuangan dan 11 Asuransi 12 Real Estate 13 Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, 14 Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 15 Jasa Pendidikan 2.231, , , , , ,8 8,8 8,2 7,0 0, , , , , , , , , , , ,2 9,2 2,8 6,6 0, ,4 6,8 5,0 4,5 0, , , ,2,9 2 7, , , ,4,2 9 8, , , ,4, , , , ,2,1 1 8, , , ,9,8 2 5, , , , , , , , ,0,6, , , , 9,6, P a g e

6 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,7,4 17 Jasa lainnya ,7,5 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 71,0 7,5 Sumber Data : BPS Kota Makassar, , , , , , , , ,9 00,0 4. Kondisi Sarana dan Prasarana Kawasan sarana dan prasarana Kota Makassar meliputi : a. Kawasan Peruntukan Perumahan Dari rencana pengembangan kawasan permukiman dalam Tata Ruang Kota Makassar, arahan pengembangannya dikelompokkan dalam kategori pengembangan kawasan permukiman yang berkepadatan tinggi, sedang, dan rendah. Kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi, ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontoala, sebagian wilayah Kecamatan Makassar, sebagian wilayah Kecamatan Mamajang, sebagian wilayah Kecamatan Mariso, sebagian wilayah Kecamatan Panakkukang, sebagian wilayah Kecamatan Rappocini, sebagian wilayah Kecamatan Tallo, sebagian wilayah Kecamatan Tamalate, sebagian wilayah Kecamatan Ujung Pandang, sebagian wilayah Kecamatan Tamalanrea, sebagian wilayah Kecamatan Ujung Tanah, sebagian wilayah Kecamatan Manggala, sebagian wilayah Kecamatan Biringkanaya, sebagian wilayah Kecamatan Wajo, dan sebagian wilayah Kecamatan Kepulauan Sangkarrang Kawasan perumahan dengan kepadatan sedang, ditetapkan disebagian wilayah Kecamatan Biringkanaya, sebagian wilayah Kecamatan Manggala, sebagian wilayah Kecamatan Tamalanrea, sebagian wilayah Kecamatan Mariso, sebagian wilayah Kecamatan Panakkukang, sebagian wilayah Kecamatan Rappocini, sebagian wilayah Kecamatan Tallo, sebagian wilayah Kecamatan Tamalate, sebagian wilayah Kecamatan Ujung Tanah, dan sebagian wilayah Kecamatan Kepulauan Sangkarrang. 5 P a g e

7 Kawasan perumahan dengan kepadatan rendah, ditetapkan disebagian wilayah Kecamatan Biringkanaya, sebagian wilayah Kecamatan Manggala, sebagian wilayah Kecamatan Tamalanrea, sebagian wilayah Kecamatan Panakkukang, sebagian wilayah Kecamatan Tallo, sebagian wilayah Kecamatan Tamalate, sebagian wilayah Kecamatan Ujung Pandang, dan sebagian wilayah Kecamatan Ujung Tanah. b. Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa Kawasan perdagangan dan jasa bertujuan untuk menyediakan ruang bagi pengembangan sektor ekonomi melalui lapangan usaha perdagangan dan jasa. Kawasan perdagangan dan jasa terdiri atas : - Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala pelayanan lingkungan ditetapkan di Kecamatan Tallo, Kecamatan Mariso, Kecamatan Makassar, Kecamatan Manggala, Kecamatan Ujung Pandang, Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Bontoala, Kecamatan Mamajang, kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Tamalate, Kecamatan Wajo, Kecamatan Rappocini, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Panakkukang, dan Kecamatan Kepulauan Sangkarrang; - Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala pelayanan kota ditetapkan di Kecamatan Wajo, Kecamatan Mamajang, Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Biringkanaya, dan Kecamatan Bontoala; - Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala regional ditetapkan di Kecamatan Tamalate, Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Rappocini, Kecamatan Wajo, Kecamatan Ujung Pandang, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Bontoala, dan Kecamatan Biringkanaya; dan - Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional dan regional ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Mariso dan sebagian wilayah Kecamatan Tamalate. c. Kawasan Peruntukan Perkantoran Kawasan perkantoran meliputi : kawasan peruntukan perkantoran pemerintahan di sebagian wilayah Kecamatan Biringkanaya, sebagian wilayah Kecamatan Tamalanrea, sebagian wilayah Kecamatan Manggala, 6 P a g e

8 sebagian wilayah Kecamatan Panakkukang, sebagian wilayah Kecamatan Tallo, sebagian wilayah Kecamatan Ujung Tanah, sebagian wilayah Kecamatan Wajo, sebagian wilayah Kecamatan Bontoala, sebagian wilayah Kecamatan Makassar, sebagaian wilayah Kecamatan Rappocini, sebagian wilayah Kecamatan Ujung Pandang, sebagian wilayah Kecamatan Mamajang, sebagian wilayah Kecamatan Mariso dan sebagian wilayah Kecamatan Tamalate. 5. Kondisi Sosial Budaya Secara teori, budaya Bugis-Makassar yang tertulis dalam naskah banyak mengandung petuah-petuah atau nasehat yang telah diwariskan nenek moyangnya. Petuah atau nasehat tersebut khususnya mengenai norma dan adat istiadat ketika berinteraksi sosial dikenal istilah 'Appakkeadekkeng/Pangaderang/Assimellereng' ( sikap beradab ). Realisasi dari istilah ini dapat terjabarkan ke dalam 3 ( tiga ) sipa' ( sifat ) yaitu; Sipakatau ( saling menghargai), Sipakalebbi ( Saling menghormati ) dan Sipakainge ( saling mengingatkan ). Sipakatau ( saling menghargai ) yang secara sederhana merupakan sifat yang memandang manusia seperti manusia. Artinya dalam kehidupan sosial masyarakat selayaknya memandang manusia seperti manusia seutuhnya dalam kehidupan apapun, bermakna bahwa kita seharusnya saling menghormati sesama manusia tanpa melihat status sosialnya dalam keadaan apapun. Sipakalebbi ( saling menghormati ) yang berarti pula suatu sifat yang melarang kita melihat manusia dengan segala kekurangannya. Budaya sipakalebbi membuktikan bahwa masyarakat Bugis-Makassar menghendaki saling memuliakan dan saling memuji yang dapat menjernihkan suasana dan mempererat tali silaturahmi. Sipakainge ( saling mengingatkan ) yaitu suatu sifat yang saling mengingatkan antara yang satu dengan yang lainnya. Budaya sipakatau, sipakalebbi, dan sipakainge ini merupakan sifat luhur masyarakat Bugis-Makassar yang menjadi Falsafah kehidupan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Maka dengan berdasar falsafah tersebut juga maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar melaksanakan pelayanan bagi orang-orang yang membutuhkan, yaitu warga rentan dan disabilitas, dengan cara 7 P a g e

9 saling bekerjasama dengan berbagai unsur dalam masyarakat (stakeholdrs). Dalam hal ini melaksanakan Pelayanan Langsung KUPAS TAS Berbasis Stakeholders bagi Warga Rentan dan Disabilitas di kota Makassar. B. DESKRIPSI BENTUK INOVASI DAERAH 1. Latar Belakang Inovasi Daerah Penduduk rentan di kota Makassar, yaitu warga yang tinggal di wilayah marginal seperti di kepulauan, wilayah pesisir, warga disabilitas/cacat, keluarga penderita kusta, dan anak-anak panti asuhan sangat merasakan kesulitan dalam mengakses pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil, dalam hal ini pembuatan KTP Elektronik, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan Kartu Anak Makassar. Hal tersebut diakibatkan keterbatasan yang mereka miliki dan rendahnya pengetahuan mereka tentang pentingnya dokumen kependudukan dan pencatatan sipil tersebut. Terdapat tujuh kecamatan yang berbatasan dengan pantai yaitu kecamatan Tamalate, Mariso, Wajo, Ujung Tanah, Tallo, Tamalanrea, Biringkanaya di wilayah utara dan barat kota Makassar. Dan satu kecamatan yang letaknya di kepulauan, yaitu kecamatan Sangkarrang. Kecamatan-kecamatan tersebut jaraknya cukup jauh dari kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar yang terletak di kecamatan Rappocini yang letaknya berbatasan dengan Kabupaten Gowa di wilayah bagian selatan kota Makassar. Sehingga untuk dapat mengakses pelayanan, warga harus mengeluarkan banyak biaya transportasi dan waktu yang tidak sedikit untuk datang mengurus dokumen kependudukan dan pencatatan sipil. Misalnya bagi penduduk yang menetap di kepulauan, untuk menyeberang ke darat mereka harus menginap di Makassar karena jadwal penyeberangan hanya satu kali dalam sehari. Satu kali perjalanan menyeberang dari pulau ke daratan mereka harus membayar sebesar Rp ,-. Lalu biaya transportasi darat yang harus dikeluarkan dari dermaga menuju ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar sekitar Rp ,-. Jadi dalam perjalanan pulang pergi biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp30.000,- ini belum termasuk biaya nginap dan akomodasi mereka. Jika mereka menyewa kapal penyeberangan untuk dapat 8 P a g e

10 pulang-pergi dalam satu hari maka mereka harus membayar biaya sebesar Rp ,-. Adapun kesulitan yang dirasakan bagi warga di wilayah pesisir yang memiliki penghasilan rendah seperti buruh dan nelayan adalah mereka lebih peduli untuk melakukan rutinitas memenuhi nafkah sehari-hari dibandingkan harus ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk pergi mengurus dokumen. Karena hal tersebut dapat mengurangi penghasilan mereka pada hari itu. Sehingga mereka terpaksa menggunakan jasa calo. Dari informasi yang kami dapatkan uang yang mereka bayarkan untuk calo berkisar Rp50.000,- hingga Rp ,- perdokumen. Bagi masyarakat marginal uang tersebut terasa sangat memberatkan. Demikian juga bagi warga disabilitas/cacat, keluarga penderita kusta, dan anak-anak panti asuhan dengan keterbatasan yang ada pada mereka tentu saja mereka merasa kesulitan dalam mengakses layanan. Padahal untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar telah membebaskan segala macam bentuk biaya untuk berbagai kepengurusan dokumen kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan Peraturan Walikota Makassar Nomor 14 tahun 2015 Tentang Retribusi Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar. Meskipun demikian ternyata masih banyak kendala yang harus diatasi, seperti yang telah dijelaskan di atas, agar seluruh warga dapat memperoleh dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil secara mudah dan merata. Oleh karena itu sejak tahun 2015 pemerintah Kota Makassar berinisiatif untuk melaksanakan program Pelayanan Kupas Tas berbasis Stakeholders bagi Warga Rentan dan Disabilitas yang pada prinsipnya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat marginal. Bagaiman agar seluruh lapisan masyarakat dapat dilayani dengan baik dengan mudah dan merata sehingga tidak ada lagi yang merasa didiskriminasikan. Dan yang membuat pelayanan ini dapat berjalan dengan baik adalah dengan adanya kerjasama yang dilakukan dengan berbagai elemen masyarakat / stakeholders untuk bersinergi dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan program ini. 9 P a g e

11 Program KUPAS TAS bermakna KUPAS (KTP-elektronik, Kartu Keluarga, Pencatatan Akta Kelahiran dan Kartu Anak Makassar) dapat dituntaskan dengan pelayanan ini. Juga dapat diartikan bahwa program KUPAS TAS adalah untuk memastikan bahwa dokumen kependudukan dan pencatatan sipil warga semua telah lengkap dalam tas. Program ini adalah kegiatan pelayanan yang terintegrasi antara perekaman KTP-Elektronik, Kartu Keluarga, pencatatan Akta Kelahiran, dan pembuatan Kartu Anak Makassar (KAM) yang diberikan kepada warga kota masyarakat secara mobile yang bekerjasama dengan berbagai stakeholder yang mendukung program ini. Kegiatan ini dilaksanakan pada lokasi yang dianggap representatif dan ditentukan sendiri oleh warga melalui koordinasi dengan lurah setempat sehingga mereka bisa lebih dekat dalam mengakses tempat pelayanan. Untuk mengakses lokasi-lokasi yang dimaksud, misalnya ke wilayah kepulauan, tim pelayanan menggunakan perahu untuk mengangkut seluruh peralatan yang dibutuhkan. Seperti komputer, server, printer, genset, dan perlengkapan lainnya. Pelayanan Langsung di wilayah kepulauan dilaksanakan hingga pukul 10 malam hari karena pada siang hari masih banyak warga yang kebanyakan bekerja sebagai nelayan melakukan aktivitas di luar pulau, misalnya pergi melaut dan menjual hasilnya ke kota. Untuk ke wilayah pesisir atau wilayah terpencil yang letaknya jauh dari pusat kota, tim pelayanan menggunakan mobil bus pelayanan. Kegiatan pelayanan tersebut dilaksanakan pada akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu dengan pertimbangan bahwa pada hari Senin - Jumat kebanyakan warga pergi bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jadi pelayanan langsung dilaksanakan pada akhir pekan sehingga warga dapat dilayani dengan lebih maksimal. 2. Permasalahan Adanya/Dilakukan Inovasi Daerah Ketika melakukan suatu perubahan tentu saja ada masalah atau tantangan yang dihadapi dalam proses pelaksanaannya. Demikian pula dengan program inovasi ini, antara lain : 10 P a g e

12 Tantangan internal Dalam proses pelaksanaan pelayanan terkadang menemui kendala yang berkaitan dengan permasalahan teknis, seperti sumber listrik yang tidak dapat diakses. Sehingga proses penginputan dan pencetakan Akta Kelahiran dan perekaman data Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) menjadi terhambat. Jadi tim pelayanan menyiapkan alat genset dalam melakukan pelayanan. Tantangan eksternal : Jauhnya jarak dan kondisi jalan yang kurang baik menuju wilayah pelayanan sehingga memakan waktu banyak bagi tim pelayanan untuk tiba di lokasi tujuan. Jadi beberapa hari sebelum melakukan pelayanan, tim melakukan survei ke tempet tujuan. Sehingga dapat mengestimasi waktu yang digunakan dalam pelayanan. Kondisi wilayah yang kurang representatif sehingga terkadang pelayanan harus menumpang di rumah warga. Masih banyaknya warga yang belum mencatatkan Akta Kelahiran dan melakukann perekaman data Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) karena kendala jarak, waktu dan biaya dalam pengurusannya. Sehingga warga yang datang untuk memanfaatkan pelayanan langsung ini sangat banyak / membludak. Kondisi tersebut menyebabkan tim pelayanan harus bekerja keras dan ekstra sabar. Masih banyaknya warga yang kurang faham atas kelengkapan berkas yang harus dipenuhi dalam pembuatan Akta Kelahiran dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el). Jadi tim melakukan kerjasama dengan paralegal dari lembaga swadaya masyarakat untuk mensosialisasikannya. Tingginya antusiasme warga dalam memanfaatkan pelayanan langsung ini sehingga tidak jarang warga menjadi sulit diatur. Jadi tim melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan untuk menertibkan warga. 11 P a g e

13 3. Landasan atau Dasar Peraturan Dalam mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Makassar memiliki dasar visi dan misi yang menjadi pedoman dalam melakukan tindakan untuk melindungi warganya. Adapun misi Pemerintah Kota Makassar yang berkaitan dengan program ini adalah Mereformasi Tata Pemerintahan menjadi Pelayanan Publik kelas dunia bebas korupsi. Dalam skala nasional pencapaian tujuan dalam meningkatkan efektivitas pelayanan administrasi kependudukan kepada masyarakat berdasarkan amanat dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013, dimana stelsel aktif yang semula diwajibkan kepada penduduk, diubah menjadi stelsel aktif diwajibkan kepada pemerintah melalui petugas. Hal tersebut di atas telah menjadi dasar bagi pemerintah kota Makassar, khususnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar untuk melakukan kebijakan pendekatan pelayanan dengan mendekatkan akses pelayanan publik kepada masyarakat. Dalam hal ini bagaimana agar seluruh lapisan masyarakat dapat terpenuhi hak-hak sipilnya sebagai warga negara dengan mendapatkan layanan kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan mudah. Terutama bagi warga rentan yang menetap di kepulauan dan warga yang bermukim di wilayah-wilayah marginal yang letaknya jauh dari Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar. Serta penduduk / anak-anak rentan yang memiliki keterbatasan seperti warga yang mengalami disabilitas / cacat, anak-anak panti asuhan, serta keluarga pengidap penyakit kusta. Mereka diharapkan bisa mengakses layanan tanpa harus mengeluarkan tenaga, waktu dan biaya yang banyak. Dengan demikian maka Walikota Makassar, melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar memprogramkan suatu kegiatan inovasi Pelayanan Langsung KUPAS TAS Berbasis Stakeholders yang memberikan kemudahan dalam pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil, dalam hal ini pembuatan KTP Elektronik, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan Kartu Anak Makassar dengan bergerak secara mobile ke wilayah-wilayah marginal yang letaknya jauh dari akses pelayanan di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar. Serta membuka akses pelayanan langsung di kantor yayasan Bakti (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) yang bekerjasama dengan 12 P a g e

14 lembaga dan organisasi disabilitas / cacat, panti asuhan dan keluarga penderita kusta untuk melaksanakan program inovasi ini. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan program inovasi ini dibentuk suatu tim internal pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Makassar. Tim tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar Tentang Pembentukan Panitia Pelaksana Kegiatan Pelayanan Langsung. Tim yang merupakan stakeholder internal dipimpin oleh Kepala Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar. Kegiatan ini dilaksanakan oleh sebuah tim pelaksana dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Makassar dengan cara membangun hubungan kerjasama dengan berbagai stakeholder yang bersinergi dalam mendukung program ini. Stakeholder tersebut terdiri atas para lurah, camat, RT/RW, paralegal dari Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan anak dan perempuan, UNICEF (the United Nations Children s Fund), SIPS (Support to Indonesia s Islands of Integrity Program for Sulawesi), TNI Angkatan Laut, anggota DPRD dan Yayasan BAKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia). Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, tim pelaksana menggunakan bus yang dilengkapi dengan berbagai peralatan seperti server, komputer, printer, genset, dll. Dan menggunakan kapal laut untuk mengangkut peralatan tersebut di atas jika pelayanan dilaksanakan di wilayah pulau. Dengan adanya program inovasi ini maka akses pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil, dalam hal ini pembuatan KTP Elektronik, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan Kartu Anak Makassar dapat dilakukan dengan lebih dekat kepada masyarakat. Jadi hal tersebut sudah sejalan dengan salah satu misi pemerintah Kota Makassar yaitu mereformasi Tata Pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas dunia bebas korupsi, dengan salah satu programnya melaksanakan pelayanan publik langsung dimana warga dapat merasakan pelayanan pemerintahan dengan mudah di tengah-tengah mereka. 4. Maksud dan Tujuan Dengan dilaksanakannya program inovasi ini maka Administrasi Kependudukan sebagai suatu sistem dapat diselenggarakan sebagai bagian dari 13 P a g e

15 penyelenggaraan administrasi negara secara merata ke seluruh warga di kota Makassar. Adanya tingkat cakupan kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil yang rendah sebagai akibat dari jauhnya akses layanan, terutama bagi penduduk rentan yakni masyarakat marginal/ miskin serta kurangnya kesadaran mereka akan pentingnya dokumen kependudukan dan pencatatan sipil menjadi penyebab rendahnya cakupan kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil di Kota Makassar. Padahal dari sisi kepentingan penduduk, Administrasi Kependudukan memberikan pemenuhan hak-hak administratif, seperti pelayanan publik serta perlindungan yang berkenaan dengan Dokumen Kependudukan, seperti layanan kesehatan, bantuan sosial, pendidikan, dan lain-lain. Warga masyarakat, terutama bagi warga rentan, kurang memahami bahwa dokumen kependudukan dan pencatatan sipil mempunyai manfaat lebih dari pengetahuan yang mereka pahami selama ini. Untuk itu pemerintah Kota Makassar melaksanakan program inovasi ini untuk mendekatkan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat. Mereka dapat merasakan akses pelayanan yang mudah dan dekat karena berada di tengah-tengah mereka. Dan praktek percaloan yang merugikan dapat diminimalisir. Selain itu bagi tim pelaksana sumber daya internal, program ini dapat memberikan motivasi suasana kerja yang lebih variatif hingga tidak menimbulkan kejenuhan dengan rutinitas bekerja sehari-hari di kantor. Pekerjaan yang selama ini dianggap hanya dapat dilakukan di kantor juga dapat dilaksanakan di luar kantor. Dan yang paling penting adalah adanya perubahan mindset aparat bahwa ketika kita akan melakukan perbaikan pelayanan publik yang bersentuhan langsung dengan masyarakat luas tentu akan menjadi nilai yang sangat positif. Proses perbaikan ini tentu saja banyak menemui kendala atau tantangan-tantangan. Namun dengan integritas yang tinggi dan tekad yang baik, maka hal tersebut dapat diatasi. Apalagi dengan adanya dukungan dan kerjasama dengan stakeholder lainnya yang ternyata lebih memudahkan, membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Program inovasi ini juga untuk menjawab tantangan bahwa seorang pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mampu melayani. Hai ini sejalan dengan salah satu misi pemerintah Kota Makassar adalah mereformasi Tata Pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas dunia bebas korupsi, dengan salah 14 P a g e

16 satu programnya melaksanakan pelayanan publik langsung ke rumah. Program inovasi ini juga sudah sejalan dengan amanat undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 dimana pemerintah dalam melakukan pelayanan dengan stelsel aktif. Jadi pemerintah harus secara aktif turun ke masyarakat untuk membantu mereka melakukan pelaporan dokumen kependudukan dan Pencatatan Sipil yakni dalam pembuatan KTP Elektronik, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan Kartu Anak Makassar. 5. Waktu Penyelenggaraan Program inovasi pelayanan langsung ini mulai dianggarkan dan dilaksanakan mulai pada tahun anggaran 2015 hingga tahun 2019 sesuai dengan perencanaan dalam RENSTRA (Rencana Strategis) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar, dan akan direncanakan kembali selama masih dianggap perlu untuk dilaksanakan. Pelaksanaan pelayanan langsung dijalankan dengan mekanisme menjadwalkan program tersebut ke kelurahan, kecamatan, wilayah kepulauan di wilayah kota Makassar dan kantor Yayasan Bakti secara bergiliran. Dan dilaksanakan di tiap-tiap lokasi selama 2 hari, mulai pukul pagi hingga pukul sore hari, dan pada umumnya dilaksanakan pada hari Sabtu Minggu. Kecuali di wilayah pulau, pelayanan langsung dilaksanakan hingga pukul malam. Pelayanan langsung dilaksanakan mengikuti jadwal yang telah ditentukan dengan menggunakan bus yang dilengkapi dengan berbagai peralatan operasional seperti server, komputer, printer, genset, dll. Untuk kendaraan operasionalnya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar menyiapkan bus pelayanan dimana di dalam bus tersebut dapat digunakan sebagai ruang perekaman data biometrik kependudukan dan pencetakan. Khusus untuk kegiatan ke wilayah kepulauan, seluruh tim yang bertugas dan peralatan diakomodasikan dengan menggunakan perahu / kapal laut. 6. Indikator Keberhasilan Sebelum inovasi ini dilakukan pengurusan dokumen kependudukan dan Pencatatan Sipil, yaitu dokumen KTP Elektronik, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, 15 P a g e

17 dan Kartu Anak Makassar hanya dapat dilakukan di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar dan kantor-kantor Kecamatan di Kota Makassar. Namun masih banyak ditemukan keluhan dari warga Makassar yang merasa kesulitan dalam mengakses pelayanan ke kantor meskipun pelayanan yang diberikan gratis. Hal tersebut disebabkan karena jauhnya jarak kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dari wilayah tempat tinggal mereka, terutama yang tinggal di wilayah kepulauan dan wilayah pesisir. Serta adanya keterbatasan yang dimiliki oleh warga disabilitas / cacat, anak-anak panti asuhan dan keluarga penderita kusta. Akibatnya mereka biasanya terlambat dalam mendapatkan fasilitasfasilitas dari pemerintah. Misalnya untuk mendapatkan bantuan asuransi kesehatan karena untuk mendapatkan asuransi dibutuhkan akta kelahiran, KTP-el dan Kartu Keluarga. Contoh lain misalnya tidak bisa mendapat bantuan kebutuhan pokok bagi warga miskin karena tidak memiliki KTP-el dan Kartu Keluarga. Atau kesulitan mendaftar ke sekolah karena belum memiliki Akta Kelahiran. Dengan adanya kondisi di atas maka para calo banyak yang memanfaatkan warga masyarakat untuk diuruskan dokumennya ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar. Mereka tidak segan meminta bayaran yang cukup besar bagi ukuran masyarakat marginal. Ini juga akibat rendahnya pengetahuan masyarakat marginal sehingga mereka kesulitan jika ingin melakukan pelaporan untuk pembuatan dokumen tersebut. Selain itu, warga yang melakukan pengurusan KTP Elektronik, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, dan Kartu Anak Makassar membludak pada saat-saat tertentu, misalnya masa penerimaan anak sekolah, adanya program bantuan pemerintah, dll. Karena mereka melakukan pengurusan dokumen tersebut saat dibutuhkan saja tanpa memperhatikan bahwa dokumen-dokumen tersebut seharusnya dilaporkan sedini mungkin. Oleh karena itu dengan kondisi yang ada maka pemerintah Kota Makassar berupaya mencarikan solusi agar seluruh warga masyarakat Kota Makassar bisa mendapatkan hak-hak sipilnya sebagai warga negara dengan memiliki dokumen kependudukan dan pencatatan sipil dengan mudah. Dengan adanya program inovasi Pelayanan Langsung ini maka seluruh warga masyarakat kota Makassar dapat memperoleh dokumen kependudukan dan Pencatatan Sipil, secara lebih 16 P a g e

18 merata. Karena pelayanan ini memiliki tingkat mobilitas yang tinggi dan jangkauan yang luas yang dapat melayani beberapa kecamatan, kelurahan dan kantor yayasan Bakti (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) yang membantu memfasilitasi pelaksanaan pelayanan bagi warga disabilitas/cacat, anak-anak panti asuhan dan keluarga penderita kusta. Karena mereka dapat membuat dokumen kependudukan dan pencatatan sipil secara lebih efektif dan efisien tanpa harus mengeluarkan tenaga, waktu dan biaya yang banyak. Dengan adanya dokumen kependudukan dan Pencatatan Sipil ini mereka dapat memperoleh hak-haknya sebagai warga negara, antara lain hak untuk mendapatkan pendidikan, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak atas kesehatan, hak dalam hukum dan pemerintahan, dll tanpa terkecuali. Tidak boleh ada diskriminasi dalam pelayanan ini. Setelah program ini dilaksanakan, keluaran konkrit yang dihasilkan adalah : 1. Peningkatan cakupan jumlah kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil di Kota Makassar. Sebelum program inovasi ini dilaksanakan, jumlah warga yang dilayani dalam Pelayanan Langsung ini adalah 0 (nol). Setelah kegiatan Pelayanan Langsung ini dilaksanakan mulai tahun 2015 hingga tahun 2017 adalah : a. Tahun 2015, jumlah pembuatan Akta Kelahiran sebanyak 4.313, perekaman KTP Elektronik sebanyak b. tahun 2016, jumlah pembuatan Akta Kelahiran sebanyak 1.882, perekaman KTP Elektronik sebanyak 1.823, pembuatan Kartu Anak Makassar sebanyak 690, pembuatan Kartu Keluarga sebanyak 403. c. Tahun 2017, jumlah pembuatan Akta Kelahiran sebanyak 1.363, perekaman KTP Elektronik sebanyak 852, pembuatan Kartu Anak Makassar sebanyak 1.659, pembuatan Kartu Keluarga sebanyak 231. Berikut data Pelayanan Langsung yang dilaksanakan selama tahun 2015 hingga tahun P a g e

19 a. Hasil pelaksanaan kegiatan Pelayanan Langsung selama tahun 2015 adalah sebagai berikut : NO TANGGAL TEMPAT JUMLAH JUMLAH PEREKAM PEMBUATAN AN KTP- AKTA EL Maret 2015 Kelurahan Baraya Maret 2015 Kelurahan Manggala Maret 2015 Kecamatan Tallo April 2015 Kecamatan Ujung Tanah April 2015 Kecamatan Tamalate Mei 2015 Pulau Kelurahan Kodingareng Juni 2015 Kelurahan Untia Juli 2015 Kelurahan Bira September 1 Oktober 2015 Kelurahan Pannampu JUMLAH TOTAL b. Hasil pelaksanaan kegiatan Pelayanan Langsung selama tahun 2016 adalah sebagai berikut : NO TANGGAL TEMPAT JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH PEMBUATAN PEREKAMAN PEMBUATAN KAM AKTA KTP-EL KK Maret 2016 Kelurahan Antang Maret 2016 Kelurahan Parang Tambung Mei 2016 Makassar City Expo Mei 2016 Kelurahan Tamalanrea Juni 2016 Kelurahan Paccerakkang P a g e

20 6 3-4 Agustus Agustus Oktober Desember Isbat Nikah SMKN 5 MKS Kelurahan Barrang Lompo Kelurahan sudiang Raya Yayasan Bakti JUMLAH TOTAL c. Hasil pelaksanaan kegiatan Pelayanan Langsung selama tahun 2017 adalah sebagai berikut : NO TANGGAL TEMPAT JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH PEMBUATAN PEREKAMAN PEMBUATA KAM AKTA KTP-EL KK 1 18 Februari 2017 Yayasan Bakti Maret 2017 Kelurahan Pattingalloang April 2017 Kelurahan Kapasa April 2017 Kelurahan Kaluku Bodoa Mei 2017 Pulau Barrang Caddi Juli 2017 Kelurahan Rappokalling Agustus 2017 Sekolah Islam Athirah JUMLAH TOTAL Tercapainya efektifitas dan efisiensi dari segi jarak dan biaya dari masyarakat (wilayah jangkauan). Dimana masyarakat tidak perlu mengeluarkan banyak biaya dan waktu dalam mengurus dokumen kependudukan dan pencatatan sipil, seperti perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el), kartu Keluarga, pembuatan Akta Kelahiran, dan Kartu Anak Makassar (KAM). Program ini memiliki mobilitas yang tinggi dan sudah dilaksanakan di 19 P a g e

21 berbagai wilayah kecamatan dan kelurahan. Terutama di wilayah-wilayah yang jaraknya jauh dari jangkauan kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Makassar. Dan juga pelayanan bagi warga disabilitas / cacat, anak-anak panti asuhan dan keluarga penderita penyakit kusta. 3. Peningkatan pengurusan yang dilakukan secara langsung oleh warga yang bersangkutan sehingga praktek-praktek percaloan yang sangat merugikan masyarakat dapat diminimalisir. Hal ini dikarenakan tingginya antusiasme warga dalam memanfaatkan Pelayanan Langsung ini. C. ANALISIS KRITERIA PENILAIAN 1. Mengandung pembaharuan seluruh atau sebagian unsur dari obyek inovasi Dalam pelaksanaan inovasi ini dilakukan pembaharuan secara keseluruhan terhadap obyek inovasi karena inovasi ini belum pernah sama sekali dilakukan sebelumnya untuk pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil, yaitu dokumen KTP Elektronik, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, dan Kartu Anak Makassar terhadap warga rentan dan disabilitas. Tim internal dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar merencanakan jadwal kegiatan pelaksanaan Pelayanan Langsung berdasarkan telaah dari data server SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan). Analisa yang dilakukan adalah dengan meneliti kecamatan atau kelurahan yang tingkat cakupan akta kelahiran dan kepemilikan KTP Elektronik, Akta Kelahiran dan Kartu Keluarganya masih rendah. Dalam perencanaan pelaksanaan program inovasi pelayanan langsung ini, tim internal bekerjasama dengan stakeholder eksternal yang terdiri atas ketua RT/RW, lurah, camat, paralegal dari Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan anak dan perempuan, lembaga UNICEF ( the United Nation s Choldren Fund), lembaga SIPS (Support to Indonesia s Islands of Integrity Program for Sulawesi), TNI Angkatan Laut Republik Indonesioa, dan anggota DPRD kota Makassar untuk kegiatan yang dilaksanakan di kecamatan dan kelurahan. Serta 20 P a g e

22 dengan yayasan Bakti (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) untuk kegiatan pelayanan bagi warga disabilitas/ cacat, anak-anak panti asuhan dan keluarga pengidap penyakit kusta. Dalam proses pelaksanaannya, stakeholder eksternal memiliki berbagai tugas yang antara lain dijelaskan sebagai berikut : 1. Lurah dan Camat yang bertugas memberikan informasi kepada RT/RW untuk mensosialisasikan jadwal kegiatan pelayanan di wilayah mereka. 2. RT/RW yang bertugas untuk mensosialisasikan jadwal kegiatan pelayanan di wilayah mereka, misalnya di rumah-rumah ibada. 3. Paralegal dari Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan anak dan perempuan bertugas untuk mensosialisasikan berkasberkas persyaratan yang harus dipenuhi untuk membuat Akta Kelahiran dan membagikan formulirnya kepada masyarakat. 4. UNICEF (the United Nations Children s Fund) yang memberikan usulan sehubungan dengan proses pelaksanaan kegiatan pelayanan. 5. SIPS (Support to Indonesia s Islands of Integrity Program for Sulawesi), sebuah lembaga yang bekerjasama mensupport kegiatan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Makassar, yang didanai oleh CIDA (Canadian International Development Agency), yang yang memberikan usulan sehubungan dengan proses pelaksanaan kegiatan pelayanan. Tim juga mendapatkan pelatihan khusus yang di adakan oleh SIPS. Materi yang diberikan dalam pelatihan adalah mengenai Pelayanan Publik, Dasar-dasar Pendaftaran Penduduk, Dasar-dasar Pencatatan Sipil, Pelatihan dan simulasi Pelayanan Langsung. 6. TNI Angkatan Laut Republik Indonesia yang memberikan bantuan untuk pemakaian kapal Sulu Pari untuk mengangkut tim pelayanan dan barangbarang kebutuhan proses penginputan dan pencetakan Akta Kelahiran, seperti server, komputer, printer, genset, dll ke wilayah kepulauan. 7. Anggota DPRD Kota Makassar yang memiliki dapil di wilayah kepulauan yang memberikan bantuan akomodasi berupa tempat bagi tim pelayanan untuk menginap di Pulau Kodingareng. 21 P a g e

23 8. Yayasan Bakti (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) membantu memfasilitasi sumber daya manusia untuk mengkoordinasikan pengumpulan berkas dan menyediakan tempat pelaksanaan pelayanan bagi warga disabilitas, anak-anak panti asuhan dan keluarga penderita kusta.organisasi yang berkoordinasi dengan yayasan Bakti adalah Permata (Persatuan Mandiri Kusta) Sul-Sel, HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia) Sulsel, LPKSA (Lembaga Pembinaan Kesejahteraan Sosial Anak), YPAC (Yayasan Penyandang Anak Cacat) Sul-sel, PKH (Program Keluarga Harapan), Pekerja Sosial (Peksos) Kota Makassar, Perawatan Dini Kusta Tamalanrea, Rumah Konseling Batua. 2. Memberi manfaat bagi daerah dan/atau masyarakat Inovasi Pelayanan Langsung KUPAS TAS berbasis Stakeholders bagi Warga Rentan dan Disabilitas ini dapat dirasakan manfaatnya : Bagi warga masyarakat : Meminimalisir praktek-praktek percaloan yang merugikan masyarakat. Masyarakat marginal dapat mengakses layanan kependudukan dan Pencatatan Sipil secara lebih efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu. Memudahkan warga disabilitas/cacat, anak-anak panti asuhan, dan keluarga pengidap penyakit kusta untuk mengakses layanan kependudukan dan Pencatatan Sipil. Masyarakat lebih mudah memperoleh pelayanan publik lainnya. Bagi tim pelaksana kegiatan : Telah terbentuk perubahan mindset Aparat Sipil Negara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Makassar yang termotivasi untuk melakukan perubahan sikap mental dalam melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya lewat tugas pokok dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugas pelayanan ini, mereka dapat merasakan suasana kerja yang lebih variatif dimana sebelumnya mereka bekerja sehari-harinya di 22 P a g e

24 kantor, tapi dengan dilaksanakannya pelayanan langsung ini mereka dapat merasakan suasana kerja yang berbeda dan menantang. Terwujudnya kerjasama yang baik dan jaringan kerja yang kuat antar stakeholder baik internal maupun eksternal yang terlibat dalam program pelayanan langsung ini. Bagi pemerintah Kota Makassar : Terjadi peningkatan kualitas pelayanan publik yang telah diupayakan dengan meningkatkan efektifitas kinerja birokrasi dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik secara bertahap dan terencana. Program dan kegiatan ini difokuskan pada penyediaan fondasi yang kuat bagi penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis pada good governance dengan kebijakan yang berorientasi pada pengembangan budaya tertib hukum, penguatan kelembagaan, efisiensi dan efektifitas pengawasan, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, peningkatan kapasitas aparat dan peningkatan pelayanan masyarakat serta kemandirian dan keterlibatan masyarakat. Seluruh masyarakat di wilayah kota Makassar bisa mendapatkan hak-hak sipilnya sebagai warga negara Indonesia tanpa terkecuali. Meningkatnya cakupan kepemilikan Akta Kelahiran, KTP-Elektronik, Kartu Keluarga dan Kartu Anak Makassar. 3. Tidak mengakibatkan pembebanan dan/atau pembatasan pada masyarakat yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan Keberhasilan suatu program tentu saja harus didukung oleh dukungan finansial maupun sumber daya manusia yang bagus. Namun program Pelayanan Langsung KUPAS TAS Berbasis Stakeholders tidak membutuhkan biaya yang tinggi. Untuk program kegiatan ini dianggarkan dalam kegiatan Pelayanan Langsung Akta Kelahiran sebesar Rp ,00 dan kegiatan Pelayanan Pelayanan mobile Dukcapil sebesar Rp ,00 dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Makassar Tahun 23 P a g e

25 Anggaran Kegiatan Pelayanan Langsung Akta Kelahiran sebesar Rp ,00 dan kegiatan Pelayanan mobile Dukcapil sebesar Rp ,00 dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran Dan kegiatan Pelayanan Langsung Akta Kelahiran sebesar Rp ,00 dan kegiatan Pelayanan mobile Dukcapil sebesar Rp ,00 dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran Adapun sumber daya manusia terdiri dari tim panitia pelaksana yang bekerjasama dalam pelaksanaan program yang dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar. Tim tersebut terdiri dari Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar beserta jajarannya. Mobilisasi tim tersebut dipimpin secara langsung oleh Kepala Dinas, yang turut terlibat secara langsung dalam setiap kegiatan pelayanan sehingga anggota tim pelaksana kegiatan dapat merasakan motivasi dan dukungan yang sangat baik dalam menjalankan pelayanan, meskipun tidak sedikit tantangan yang dihadapi dalam pelaksanakan program ini. Program ini secara berkala dievaluasi untuk selanjutnya dikembangkan agar dapat memenuhi harapan warga masyarakat dalam proses pelayanan. 4. Merupakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Dalam pelaksanaan program Pelayanan Langsung KUPAS TAS Berbasis Stakeholders ini pemangku kepentingan yang terlibat adalah stakeholder internal yang bersinergi dengan stakeholder eksternal. Kompleksitas implementasi bukan saja ditunjukkan oleh banyaknya aktor atau unit organisasi yang terlibat, tetapi juga dikarenakan proses implementasi dipengaruhi oleh berbagai variabel yang kompleks, baik variabel yang individual maupun variabel organisasional, dan masing-masing variabel pengaruh tersebut juga saling berinteraksi satu sama lain. Meskipun kebijakan telah direkomendasikan oleh policy makers namun bukan jaminan bahwa kebijakan itu akan mudah dan pasti berhasil dalam implementasinya. 24 P a g e

26 Oleh karena itu para pemangku kepentingan tersebut harus dapat bekerjasama untuk mendapatkan tujuan yang ingin dicapai. Pemangku kepentingan yang terlibat dalam program ini adalah stakeholder internal, yaitu pemerintah Kota Makassar yang secara teknis dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar yang memiliki tujuan agar Kota Makassar Tertib dalam Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Selain itu terdapat juga stakeholder eksternal yang terdiri dari : 1. Lurah dan Camat, 2. RT/RW 3. Paralegal dari Lembaga Swadaya Masyarakatdan yang bergerak di bidang perlindungan anak dan perempuan, 4. UNICEF (the United Nations Children s Fund), 5. SIPS (Support to Indonesia s Islands of Integrity Program for Sulawesi), 6. TNI Angkatan Laut Republik Indonesia, 7. Anggota DPRD Kota Makassar, 8. Yayasan Bakti (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) Yang kesemuanya memiliki tujuan yang sama yakni untuk memberikan pelayanan publik yang baik kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Makassar agar mereka dapat memiliki dokumen kependudukan dan pencatatan sipil, yaitu dokumen KTP Elektronik, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan Kartu Anak Makassar sehingga mereka dapat memperoleh hak-haknya sebagai warga negara tanpa terkecuali. Oleh karena itu, program Walikota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto yaitu mereformasi Tata Pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas dunia bebas korupsi, dengan melaksanakan pelayanan publik langsung, telah mampu diimplementasikan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Dipil Kota Makassar. Dengan melibatkan berbagai stakeholder eksternal lurah, camat, RT/RW, beserta berbagai elemen masyarakat dalam mendukung pelaksanaan program ini. 25 P a g e

27 5. Dapat direplikasi Program kegiatan inovasi Pelayanan Langsung Berbasis Stakeholders bagi Warga Rentan dan Disabilitas ini memiliki nilai investasi yang rendah namun dengan capaian yang luas karena bergerak secara mobile. Pemerintah daerah tidak perlu membangun atau menyediakan ruang pelayanan yang bersifat permanen pada banyak lokasi. Program kegiatan Pelayanan Langsung ini dapat melayani ke wilayah yang telah ditentukan dimana kegiatan ini dilaksanakan dengan mekanisme menjadwalkan pelaksanaan program ini secara bergiliran. Program ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat secara luas terutama di wilayah yang sulit dijangkau misalnya wilayah di pinggiran kota dan di kepulauan. Semua itu dapat diwujudkan karena adanya dukungan dari pihak stakeholders yang mendukung secara penuh kegiatan ini. Misalnya kegiatan ini juga dilaksanakan pada kantor yayasan Bakti (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) yang telah bekerjasama sebagai stakeholder dalam mendukung pelaksanaan kegiatan ini bagi anak disabilitas/cacat, keluarga pengidap penyakit kusta dan panti-panti asuhan. Dan juga dukungan dari pihak legislatif dimana terwujud hubungan kerja simbiosis mutualisme, dimana pihak legislatif dapat mewujudkan program kerjanya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah dapilnya. Program inovasi ini ditunjang oleh dukungan sarana dan prasarana yang disiapkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar, seperti armada bus dan perlengkapannya serta sarana teknologi informasi. Selain itu sumber daya tim pelaksana kegiatan yang telah berkomitmen agar program ini dapat terlaksana secara maksimal. Dengan kelebihan-kelebihannya program kegiatan pelayanan langsung ini dapat pula direplikasi oleh unit-unit kerja lain, misalnya Kantor Pelayanan Perizinan dalam melakukan berbagai pelayanan perizinan, Dinas Pendapatan Daerah juga bisa melaksanakan model pelayanan langsung seperti ini untuk melakukan pelayanan pajak, model pelayanan ini juga dapat dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Dinas Perpustakaan juga dapat mereplikasi program ini dengan melakukan pelayanan secara mobile ke sekolah-sekolah. 26 P a g e

28 D. PENUTUP Kota Makassar adalah kota metropolitan yang tidak luput dari berbagai permasalahan, diantaranya adalah masalah data kependudukan dan pencatatan sipil. Hal tersebut disebabkan oleh urbanisasi yang terus terjadi sehingga jumlah penduduk semakin hari semakin bertambah, diikuti dengan pertumbuhan daerahdaerah kumuh atau marginal. Kependudukan dalam suatu wilayah merupakan isu yang berkaitan dengan komposisi dan distribusi penduduk yang dipengaruhi oleh berbagai komponan diantaranya adalah kelahiran, kematian, perkawinan, perpindahan penduduk. Administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan Dokumen dan Data Kependudukan melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil yang pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Dokumen-dokumen tersebut diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Penduduk kota Makassar masih banyak yang kesulitan untuk mengakses pelayanan tersebut, yang dalam program inovasi ini difokuskan untuk Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTPel), Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran dan Kartu Anak Makassar (KAM). Dokumen-dokumen tersebut dibutuhkan untuk mendapatkan hak-hak sebagai warga negara. Hal ini disebabkan karena jauhnya jarak yang harus ditempuh untuk menuju ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar, terutama bagi penduduk yang tinggal di pulau-pulau dan wilayah pesisir / pinggiran kota Makassar. Selain itu adanya keterbatasan yang dimiliki oleh penduduk rentan, seperti penduduk disabilitas / cacat, anak panti asuhan dan keluarga penderita kusta. Sehingga tidak jarang mereka terpaksa menggunakan jasa calo yang harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membayar jasa para calo tersebut. Padahal seluruh pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar adalah gratis. Dan hal tersebut juga menyebabkan cakupan kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil warga kota Makassar belum maksimal. Oleh karen itu mengatasi permasalahan di atas maka pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar membuat Program Pelayanan KUPAS TAS Berbasis Stakeholders. Program KUPAS TAS bermakna KUPAS (KTP-elektronik, Kartu Keluarga, Pencatatan 27 P a g e

INOVASI PELAYANAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR

INOVASI PELAYANAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR INOVASI PELAYANAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR PELAYANAN SOMBERE Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar (mengikuti

Lebih terperinci

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 1. Kondisi Fisik Daerah Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara 7.33-8.12 Lintang Selatan dan antara 110.00-110.50 Bujur

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 42 IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Makassar terletak di pesisir barat Provinsi Sulawesi Selatan pada koordinat 119 18 30.18 sampai 119 32 31.03 BT dan 5 00 30.18 sampai 5 14

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015 BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA No. 01/08/1205/Th. VIII, 16 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Majalengka GAMBAR 4.1. Peta Kabupaten Majalengka Kota angin dikenal sebagai julukan dari Kabupaten Majalengka, secara geografis terletak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan 41 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Jakarta adalah ibu kota Negara Indonesia dan merupakan salah satu Provinsi di Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1 58 BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta Gambar 4.1 Peta Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), D.I.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN. Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi pelayanan publik ini dimulai

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN. Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi pelayanan publik ini dimulai PROPOSAL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN Tanggal pelaksanaan inovasi pelayanan publik Wednesday, 01 February 2017 Kategori inovasi pelayanan publik Pelayanan langsung kepada masyarakat

Lebih terperinci

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted.

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN 7 Desember 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN EKONOMI TAHUN 2015 TUMBUH 4,06 PERSEN MELAMBAT SEJAK EMPAT TAHUN TERAKHIR Perekonomian Kabupaten Bangka Selatan tahun 2015 yang diukur

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak, Batas Wilayah, dan Keadaan Alam Provinsi Jawa Timur merupakan satu provinsi yang terletak di Pulau Jawa selain Provinsi Daerah Khusus

Lebih terperinci

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Konsekuensi logis sebagai negara kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 49/08/73/Th. IX, 5 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015 EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015 TUMBUH 7,62 PERSEN MENINGKAT DIBANDING TRIWULAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI Cimahi berasal dari status Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuannya berdasarkan Undangundang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR

PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH KOST DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang : a. bahwa dengan perkembangan Kota Makassar yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kabupaten Ponorogo merupakan daerah di Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kabupaten Ponorogo merupakan daerah di Provinsi Jawa Timur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Ponorogo merupakan daerah di Provinsi Jawa Timur yang memiliki luas 1.371,78 Km2, penggunaan wilayah Ponorogo sebagaian besar untuk area ke hutanan yaitu

Lebih terperinci

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan Laju Pertumbuhan (persen) PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN II-2017 EKONOMI RIAU TRIWULAN II-2017 TUMBUH 2,41 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2016 No. 37/08/14/Th. XVIII, 7 Agustus 2017 Perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun, Dinas Kependudukan Catatan

Lebih terperinci

https://binjaikota.bps.go.id

https://binjaikota.bps.go.id BPS KOTA BINJAI No. 1/10/1276/Th. XVI, 10 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA BINJAI TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Kota Binjai tahun 2015 yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 55/08/35/Th.XIII, 5 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2015 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II 2015 TUMBUH 5,25 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2014 Perekonomian

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Triwulan III-2017

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Triwulan III-2017 Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara N o. 61/11/Th.IX, 6 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Triwulan III-2017 Provinsi Sulawesi Tenggara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa didukung adanya kegiatan kegiatan yang. indonesia tidaklah mudah, harus ada sinergi antara pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa didukung adanya kegiatan kegiatan yang. indonesia tidaklah mudah, harus ada sinergi antara pemerintah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu bangsa didukung adanya kegiatan kegiatan yang berkesinambungan dan berlanjut menuju keadaan yang lebih baik. Peran pemerintah sangat penting

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH),

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH), KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH), 2010-2016 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4 848 847.7 5 422 596.4 6 137 535.9 6 879 709.2 7 610 994.1 8 399 150.1

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 No. 09/09/12.77/Th.XII, 1 September 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Padangsidimpuan tahun 2015 yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016 No. 01/08/12.77/Th.XVII, 1 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016 Pertumbuhan Ekonomi Padangsidimpuan tahun 2016 yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2015 BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA No.01/10/31/75/Th. VI, 7 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2015 Ekonomi Jakarta Utara Tahun 2015 tumbuh 5,61 persen. Pada tahun 2015, besaran Produk

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN MALINAU

BPS KABUPATEN MALINAU BPS KABUPATEN MALINAU No. 03/07/6501/Th.I, 19 Juli 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI MALINAU TAHUN 2016 EKONOMI MALINAU TAHUN 2016 TUMBUH 1,71 PERSEN Perekonomian Malinau tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI. Kota Makassar terletak antara bujur Timur dan

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI. Kota Makassar terletak antara bujur Timur dan BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI A. Gambaran Umum Kota Makassar 1. Letak Geografis dan Topografi Kota Makassar terletak antara 119 0 24 17 38 bujur Timur dan 5 0 8 6 19 Lintang Selatan yang berbatasan sebelah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR No. 01/10/3172/Th.VIII, 7 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2015 EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2015 TUMBUH 5,41 PERSEN Perekonomian Jakarta Timur tahun

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Lokasi 1. Kondisi Fisik Nusa Tenggara Barat a. Peta wilayah Sumber : Pemda NTB Gambar 4. 1 Peta Provinsi Nusa Tenggara Barat b. Konsisi geografis wilayah Letak dan

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR. Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR. Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR 1. Penyebaran Penduduk Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat Propinsi Sulawesi Selatan dengan batas-batas

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 122 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

Muatan Rencana Tata Ruang Wilayah. Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar

Muatan Rencana Tata Ruang Wilayah. Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar Muatan Rencana Tata Ruang Wilayah 7 Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Tujuan Penataan Ruang Berdasarkan visi dan misi pembangunan Kota Makassar, maka tujuan penataan ruang wilayah kota Makassar adalah untuk

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2014 BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA No.01/10/31/75/Th. V, 1 Oktober 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Ekonomi Jakarta Utara Tahun 2014 tumbuh 6,24 persen. Pada tahun 2014, besaran Produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Wilayah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Wilayah Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Wilayah Indonesia memiliki tanah yang subur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai proses kenaikan pendapatan perkapita penduduk dalam suatu daerah karena hal tersebut merupakan kejadian

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam struktur pembangunan perekonomian nasional khususnya daerah-daerah.

BAB I PENDAHULUAN. dalam struktur pembangunan perekonomian nasional khususnya daerah-daerah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional khususnya daerah-daerah. Sektor pertanian sampai

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara Triwulan III 2017

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara Triwulan III 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara Triwulan III 2017 EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III- 2017 TUMBUH 6,49 PERSEN Perekonomian Sulawesi Utara berdasarkan besaran

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014 No. 17/05/31/Th.IX, 15 MEI 2010 No. 7/10/3171/Th.VII, 1 Oktober 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014 Release PDRB tahun 2014 dan selanjutnya menggunakan tahun dasar 2010 berbasis SNA 2008

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN JEJARING KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT UMUM DAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2017 No. 26/05/75/Th.XI, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2017 EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2017 TUMBUH 7,27 PERSEN MENINGKAT DIBANDING TRIWULAN I-2016 Perekonomian Gorontalo yang diukur

Lebih terperinci

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR No. 01/10/3172/Th.VII, 1 Oktober 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 TUMBUH 5,98 PERSEN Release PDRB tahun 2014 dan selanjutnya

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II-2015 No. 47/8/72/Th.XVIII, 5 Agustus 215 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II-215 EKONOMI SULAWESI TENGAH SEMESTER I-215 TUMBUH 16,26 PERSEN DIBANDING SEMESTER I-214 Perekonomian Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dikatakan baik apabila terjadi peningkatan pada laju pertumbuhan di

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dikatakan baik apabila terjadi peningkatan pada laju pertumbuhan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan Parkir dan Kajian Dampak Lalu Lintas Gedung Pusat Perbelanjaan Ramayana Makassar

Analisis Kebutuhan Parkir dan Kajian Dampak Lalu Lintas Gedung Pusat Perbelanjaan Ramayana Makassar 1.1. Latar Belakang Makassar merupakan kota yang strategis dimana terletak ditengah-tengah wilayah Republik Indonesia atau sebagai Center Point of Indonesia. Hal ini mendukung posisi Makassar sebagai barometer

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen No. 11/02/75/Th.XI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen Perekonomian Gorontalo tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antar daerah dan struktur perekonomian yang seimbang (Sukirno, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. antar daerah dan struktur perekonomian yang seimbang (Sukirno, 2005). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan suatu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Pembangunan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2016 BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA No.01/08/31/75/Th.VII, 10 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2016 Ekonomi Jakarta Utara Tahun 2016 tumbuh 4,65 persen. Pada tahun 2016, besaran Produk

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2015 Tumbuh 4,69 Persen Melambat Dibanding Triwulan I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2015 Tumbuh 4,69 Persen Melambat Dibanding Triwulan I-2014 Persen (%) No. 29/05/75/Th.IX, 5 Mei 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I- 2015 Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2015 Tumbuh 4,69 Persen Melambat Dibanding Triwulan I-2014 Perekonomian Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 16/2/Th.XIX, 5 Februari 216 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN IV- TUMBUH 5,4 PERSEN TERTINGGI SELAMA TAHUN EKONOMI INDONESIA TAHUN TUMBUH 4,79 PERSEN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI DALAM

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. b.

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI TAPANULI SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI TAPANULI SELATAN TAHUN 2016 BPS KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERTUMBUHAN EKONOMI TAPANULI SELATAN TAHUN 2016 No. 01/08/03/Th. V, 1 Agustus 2017 Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri dari 14 kecamatan dan 248 desa/kelurahan Pertumbuhan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN II-2017 No. 44/08/13/Th XX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN II-2017 EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN II-2017 TUMBUH 5,32 PERSEN Perekonomian Sumatera Barat yang diukur berdasarkan besaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kebijakan Otonomi Daerah yang diterapkan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kebijakan Otonomi Daerah yang diterapkan oleh pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kebijakan Otonomi Daerah yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia dengan melakukan proses desentralisasi terhadap daerah-daerah otonom memiliki potensi yang sangat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 HALAMAN SAMPUL DEPAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014 No. 06/2/62/Th. IX, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014 EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014 TUMBUH 6,21 PERSEN MELAMBAT SEJAK LIMA TAHUN TERAKHIR Perekonomian Kalimantan Tengah

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1-7 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017 No. 31/05/51/Th. XI, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017 EKONOMI BALI TRIWULAN I-2017 TUMBUH SEBESAR 5,75% (Y-ON-Y) NAMUN MENGALAMI KONTRAKSI SEBESAR 1,34% (Q-TO-Q) Total perekonomian Bali

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 31/05/35/Th.XV, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I 2017 TUMBUH 5,37 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I-2016 Perekonomian

Lebih terperinci

PENCANANGAN KAMPUNG KB KECAMATAN RAPPOCINI

PENCANANGAN KAMPUNG KB KECAMATAN RAPPOCINI PENCANANGAN KAMPUNG KB 1. KECAMATAN RAPPOCINI Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar kali ini melaksanakan kegiatan Pencanangan Kampung KB Tingkat Kota Makassar

Lebih terperinci

Dalam Tabel 1.1 terlihat bahwa pertumbuhan penduduk Kota Depok menunjukkan peningkatan secara signifikan. Peningkatan jumlah penduduk

Dalam Tabel 1.1 terlihat bahwa pertumbuhan penduduk Kota Depok menunjukkan peningkatan secara signifikan. Peningkatan jumlah penduduk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ciri-ciri kependudukan di Indonesia selain jumlah penduduk yang besar, adalah bahwa kepadatan penduduk di perkotaan tinggi, penyebaran penduduk desa kota dan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2017 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 45/08/73/Th. IX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2017 EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2017 TUMBUH 6,63 PERSEN Perekonomian Sulawesi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Terempa, 18 Februari 2015 a.n. KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL SEKRETARIS HERYANA, SE NIP

KATA PENGANTAR. Terempa, 18 Februari 2015 a.n. KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL SEKRETARIS HERYANA, SE NIP IKHTISAR EKSEKUTIF Tujuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, seperti yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis 2011-2015 adalah: 1. Untuk mewujudkan tertib administrasi di seluruh bidang sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah

Lebih terperinci

BAPPEDA KOTA MAKASSAR. Jakarta, 5 September 2017

BAPPEDA KOTA MAKASSAR. Jakarta, 5 September 2017 STRATEGI PERCEPATAN PENANGAN PERMUKIMAN KUMUH KOTA MAKASSAR BAPPEDA KOTA MAKASSAR Jakarta, 5 September 2017 PROFIL KOTA MAKASSAR LETAK GEOGRAFIS -Pantai Barat Pulau Sulawesi (Selat Makassar) -Koordinat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintahan Daerah telah diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 65/11/32/Th.XVII, 5 November 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015 EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015 TUMBUH 5,03 PERSEN Perekonomian Jawa Barat pada Triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 10/02/32/Th.XIX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016 EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN IV-2016 TUMBUH 5,45 PERSEN EKONOMI JAWA BARAT 2016 TUMBUH 5,67 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

2 Ruang lingkup Penyelenggara Pelayanan Publik merupakan salah satu aspek penting yang perlu dijabarkan agar tidak menimbulkan kerancuan dalam penerap

2 Ruang lingkup Penyelenggara Pelayanan Publik merupakan salah satu aspek penting yang perlu dijabarkan agar tidak menimbulkan kerancuan dalam penerap TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERLUASAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN KARAWANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERLUASAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN KARAWANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERLUASAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN KARAWANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, bahwa kebijakan

Lebih terperinci

Analisis Isu-Isu Strategis

Analisis Isu-Isu Strategis Analisis Isu-Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi 5 (lima) tahun ke depan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut segala aspek kehidupan yang sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:a.bahwa setiap warga negara berhak untuk

Lebih terperinci

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Walikota Makassar tentang Kota Layak Anak.

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Walikota Makassar tentang Kota Layak Anak. WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KOTA LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 20 BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 3.1. SITUASI GEOGRAFIS Secara geografis, Kota Bogor berada pada posisi diantara 106 derajat 43 30 BT-106 derajat 51 00 BT dan 30 30 LS-6 derajat 41 00 LS, atau kurang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.101 2016 KESRA. Perumahan. Kawasan Pemukiman. Penyelenggaraan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5883) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2014 No. 11/02/15/Th.IX, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN TUMBUH 7,9 PERSEN KINERJA POSITIF YANG TERUS TERJAGA DALAM KURUN LIMA TAHUN TERAKHIR Perekonomian

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF LKIP 2016

IKHTISAR EKSEKUTIF LKIP 2016 IKHTISAR EKSEKUTIF LKIP 2016 Dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung Tahun 2016 telah melaksanakan program dan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses pembangunan salah satu indikator keberhasilan pembangunan Negara berkembang ditunjukkan oleh terjadinya pertumbuhan ekonomi yang disertai terjadinya perubahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 66 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Kondisi Geografis a. Kabupaten Brebes Kabupaten Brebes merupakan salah satu kabupaten terluas di Jawa Tengah yaitu pada posisi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT 10/02/32/Th. XVIII, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN TUMBUH 5,03 PERSEN Perekonomian Jawa Barat tahun yang diukur berdasarkan Produk

Lebih terperinci