MATERI DAN METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATERI DAN METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 21 MATERI DAN METODE PENELITIAN Materi Bahan eksperimen untuk video instruksional dan demonstrasi cara berupa materi tentang pesan pengendalian hama Penggerak Buah Kakao (PBK) yang teridiri dari : permasalahan hama buah kakao, ciri-ciri hama PBK, petunjuk penggunaan pupuk dan cara pengendalian hama PBK. Materi Video Instruksional Materi video instruksional, di kemas dalam campact disc (CD) standar. Materi didesain menggunakan format kronologis, metode ceramah oleh presenter (Koordinator PPL Salahutu) yang dibantu dengan bahan peraga, alat peraga, dan peraga. Materi tersebut disusun dalam bentuk naskah (shoting script) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pengambilan gambar dilakukan di areal tanaman kakao milik petani yang berlokasi di Desa Tulehu Kecamatan Salahutu Maluku Tengah, menggunakan kamera produksi standar. Penyuntingan gambar menggunakan personal komputer (PC) dan software video editing standar adobe premier pro 6.5. Instrumen (alat bantu) eksperimen menggunakan compact disc player dan televisi 20 inci. Selengkapnya materi video instruksional dalam bentuk naskah dan kemasan compact disc pada lampiran 2. Materi Demonstrasi Cara Demonstrasi cara adalah metode/cara penyampaian informasi oleh presenter, dimana presenter merupakan titik sentral dan dibantu alat peraga, dan petani sebagai audiensnya. Metode ini seringkali digunakan untuk memperagakan inovasi pertanian sebagai proyek percontohan. Materi demonstrasi cara disiapkan dalam bentuk naskah, yang disampaikan oleh presenter (Koordinator PPL Maluku Tengah) yang dibantu dengan bahan peraga, alat peraga, dan peraga. Selengkapnya naskah demonstrasi cara pada lampiran 3.

2 22 Metode Penelitian Lokasi Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Amahai Maluku Tengah Provinsi Maluku. Pemilihan lokasi atas dasar pertimbangan bahwa lokasi tersebut mudah dijangkau, kondisi sosial ekonomi cukup baik, potensi kakao cukup memadai dan fasilitas penunjang cukup tersedia. Lama waktu adalah tiga (3) bulan terhitung dari bulan Juni sampai dengan Agustus tahun Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi-experimental, dimana target populasinya adalah para petani kakao di Kabupaten Maluku Tengah. Pemilihan desain ini atas pertimbangan jumlah populasi target (petani kakao), penyesuaian dengan metode penyuluhan yang diterapkan selama ini, pengontrolan terhadap beberapa peubah pengamatan, dan pemberian perlakuan (treatment) sesuai dengan kebiasaan petani dalam menerima informasi. Secara spesifik, penelitian ini menggunakan desain separate sample pretest-postest yang secara rinci digambarkan sebagai berikut (Van Dalen, 1973): R : 0 0 R : 0 X 1 0 R : 0 X 2 0 Dimana : O = Observasi/pengukuran X 1 X 2 R = Perlakuan Video instruksional = Perlakuan Demonstrasi cara = Random/pengacakan

3 23 Subyek dan Prosedur Penelitian Subyek penelitian ini adalah petani kakao dalam wilayah binaan BPP Kecamatan Amahai. Subyek penelitian dipilih secara acak sebanyak 60 (enam puluh) orang. Kemudian dibagi dalam 3 (tiga) kelompok eskperimen. Masingmasing kelompok terdiri dari 20 (dua puluh) petani yaitu kelompok eksperimen (K 1 ) diberi perlakuan keragaan video instruksional, kelompok eksperimen (K 2 ) diberi perlakuan keragaan demonstrasi cara, dan kelompok kontrol (K 0 ) tanpa perlakuan. Prosedur eksperimen yang menggambarkan tahapan-tahapan penelitian dari awal hingga akhir adalah sebagai berikut : 1. Observasi awal terhadap petani kakao di lokasi penelitian, dimaksudkan untuk menjejagi pengetahuan mereka tentang usahatani kakao dan permasalahan yang berkaitan dengan materi yang diperagakan. Penjejagan ini diperlukan dalam menentukan isi materi video instruksional dan demontrasi cara yang digunakan dalam penelitian. 2. Pembuatan materi video instruksional, dimulai dari pembuatan naskah (shoting script), pengambilan gambar (shoting), dan penyuntingan gambar. Sedangkan pembuatan materi demonstrasi cara, disiapkan dalam bentuk naskah penyuluhan. 3. Uji coba media, dimaksudkan untuk mengetahui kualitas gambar dan suara, serta materi yang di presentasekan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangannya, agar dapat dilakukan perbaikan, sebelum di eksperimenkan. 4. Pengukuran awal (pre-test), untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal subjek penelitian, dilakukan terhadap tiga kelompok petani subjek penelitian yaitu 2 kelompok eksperimen (K 1 dan K 2 ) dan 1 kelompok kontrol (K 0 ), dengan menggunakan kuesioner pengukur tingkat pengetahuan. 5. Tahapan perlakuan sebagai berikut : kelompok eksperimen (K 1 ) diberi materi melalui media video instruksional menggunakan alat bantu compact disc player dan televisi 20 inci ; kelompok eksperimen (K 2 ) di beri materi melalui media demonstrasi cara oleh penyuluh, di areal perkebunan kakao milik petani ; dan kelompok kontrol (K 0 ) tidak diberi perlakuan

4 24 6. Pengukuran akhir (post-test), untuk mengetahui tingkat pengetahuan subjek penelitian (K 1 dan K 2 ) dan kelompok kontrol, setelah diberi perlakuan materi. 7. Tahapan terakhir adalah pengumpulan data subyek penelitian (petani) kelompok eksperimen (K 1 ), meliputi data : karakteristik personal, perilaku komunikasi, dan persepsi tentang video instruksional. Selengkapnya, tahapan-tahapan penelitian tersebut di atas diilustrasikan pada gambar berikut : Observasi Awal Pembuatan Materi Penelitian Uji Media Kelompok Eksperimen (K 1 dan K 2 ) Pretest (Pengukuran Awal) Kelompok Kontrol Perlakuan K 1 = Materi Video Instruksional K 2 = Materi Demonstrasi Cara K 0 = Tanpa Perlakuan Post-test (Pengukuran Akhir) Pengumpulan Data Karakteristik Personal, Perilaku Komunikasi, dan Persepsi Gambar 2 Tahapan Penelitian Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data-data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari : tingkat pengetahuan petani tentang materi eksperimen, karakteristik personal, perilaku komunikasi, dan persepsi

5 25 video instruksional. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi/dinas terkait. Secara rinci Tabel 1 menyajikan pengumpulan jenis data, sumber data, dan metode pengumpulan data. Tabel 1. Jenis Data, Sumber Data, dan Metode Pengumpulan Data Data Primer : Jenis Data 1. Pengetahuan awal (pretest) 2. Pengetahuan akhir (post-test) Responden Sumber Data (K 1, K 2, dan K 0 ) Responden (K 1, K 2, dan K 0 ) Metode Pengumpulan Data Pengisian daftar pertanyaan Pengisian daftar pertanyaan 3. Karakteristik personal Responden (K 1 ) Wawancara dan pengisian daftar pertanyaan 4. Perilaku komunikasi Responden (K 1 ) Wawancara dan pengisian daftar pertanyaan 5. Persepsi video instruksional Data Sekunder : 1. Populasi dan perkembangan kakao 2. Jumlah petani, penyuluh, dan kegiatan penyuluhan 3. Kependudukan, infrastruktur dan geografis 4. Kepemilikan mediamedia komunikasi hiburan dan informasi Responden (K 1 dan K 2 ) Dinas Pertanian dan Perkebunan Maluku Tengah Dinas Pertanian dan Perkebunan Maluku Tengah BPS Maluku Tengah Masyarakat (petani) Wawancara dan pengisian daftar pertanyaan Wawancara dan direktori tahun terakhir Wawancara dan direktori tahun terakhir Maluku Tengah dalam angka tahun 2004 dan pengamatan lapangan Wawancara dan pengamatan lapangan Data primer dikumpulkan menggunakan dua macam daftar pertanyaan, meliputi : 1. Daftar pertanyaan untuk mengukur pengetahuan petani (tes pengetahuan), untuk pre-test dan post-test, berjumlah 32 nomor yang disusun secara terstruktur sesuai materi eksperimen, dan diberi dua pilihan jawaban benar atau salah yang disusun selang seling dengan jumlah yang seimbang.

6 26 2. Daftar pertanyaan untuk mengumpulkan data karakteristik personal dan perilaku komunikasi, disusun dalam bentuk gabungan antara pertanyaanpertanyaan terbuka dan tertutup. Sedangkan daftar pertanyaan tentang persepsi video instruksional disusun secara ordinal dengan menggunakan skala likert. Defenisi Operasional dan Pengukurannya Secara operasional, data primer dikumpulkan berdasarkan peubah-peubah penelitian, yang didefinisikan sebagai berikut : X 1. Karakteristik personal adalah ciri-ciri khusus petani yang meliputi : X 1.1. Pendidikan adalah hasil dari kegiatan belajar di sekolah-sekolah formal yang pernah dicapai petani, dikategorikan ke dalam : Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), dan Perguruan Tinggi, yang dinyatakan dalam satuan tahun. X 1.2. X 1.3. Pengalaman adalah lamanya petani berusahatani, yang dinyatakan dalam satuan tahun ; Umur adalah lamanya waktu hidup yang dinyatakan dalam satuan tahun ; X 2. Perilaku komunikasi adalah kebiasaan petani dalam memperoleh dan menerima informasi dari berbagai sumber informasi yang tersedia, yang diukur berdasarkan lamanya : X 2.1. Menonton televisi dalam satuan jam selama satu minggu bulan penelitian. X 2.2. Mendengar radio dalam satuan jam selama satu minggu bulan penelitian. X 2.3. Membaca koran dalam satuan jam selama satu minggu bulan penelitian. X 2.4. X 2.5. Kontak dengan penyuluh dalam satuan jam selama satu minggu bulan penelitian. Kontak dengan sesama petani dalam satuan jam selama satu minggu bulan penelitian.

7 27 X 3. Persepsi adalah pandangan/interpretasi petani tentang video instruksional sebagai media saluran informasi, dikaitkan dengan kondisi dirinya dimana dia berasal. Pengukurannya melalui 4 (empat) indikator sebagai berikut : X 3.1. X 3.2. X 3.3. X 3.4. Daya tarik, yaitu persepsi tentang tampilan gambar, suara, teks, dan sunur-unsur pesan pada video instruksional, yang diukur dengan skala ordinal. Pemahaman, yaitu persepsi tentang kemudahan memahami materi yang ditampilkan video instruksional, yang diukur dengan skala ordinal. Penerimaan, yaitu persepsi tentang peluang menerima video instruksional sebagai media informasi pertanian, yang diukur dengan skala ordinal. Keterlibatan, yaitu persepsi tentang tingkat partisipasi petani dalam menerima informasi melalui video instruksional, yang diukur dengan skala ordinal. Y. Peningkatan pengetahuan adalah skor akhir cara mengendalikan hama penggerek buah kakao (PBK), yang diperoleh subyek penelitian = 50 (lima puluh) dari pengetahuan awal. Validitas dan Reliabilitas Pengukuran validitas dilakukan dengan cara : menganalisis data dan informasi tentang khalayak sasaran (petani), baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif ; dan merujuk pendapat pakar sesuai bidang keahliannya. Sedangkan pengukuran reliabilitas instrument, menggunakan koefisien reliabilitas Cronbach`Alpha, dengan rumus : (Arikunto, 1998). N? s 2 item a = 1 - N-1 s 2 item a N s 2 total s 2 item = koefisien reliabilitas Cronbach`Alpha = banyaknya pertanyaan = ragam dari skor = ragam dari pertanyaan

8 28 Uji Coba dan Evaluasi Media Uji coba dan evaluasi media video instruksional, dimaksudkan untuk mengetahui kelayakannya sebagai bahan eksperimen. Kegiatan uji coba dan evaluasi media dilakukan dengan metode antara lain : 1. Metode Face Validity yaitu uji coba produk draft pada komisi pembimbing ; 2. Metode Open House yaitu uji coba produk yang sudah jadi (berbentuk kemasan video) kepada 10 orang petani, dan Penyuluh lapangan, untuk meminta tanggapan mereka atas beberapa aspek seperti : kejelasan gambar, kejelasan suara, dan materi-materi yang dipresentasekan. Pengolahan Data, Analisa Data, dan Pengujian Hipotesis Pengolahan data, analisa data, dan pengujian hipotesis menggunakan komputer (PC) dengan beberapa program aplikasi sederhana seperti Microsoft excel dan SPSS ver 12. Beberapa prosedur statistika digunakan dalam pengolahan dan analisa data. Deskripsi data dianalisis dengan prosedur statistik deskriptif, yang meliputi frekwensi-distribusi, dan nilai tengah sebaran. Pengujian hipotesis dilakukan melalui pengujian variasi tingkat pengetahuan antar kelompok eksperimen dengan prosedur analisis kovarians (ANKOVA), dan pengujian hubungan secara non parametrik dengan prosedur korelasi spearman. Secara rinci, pengolahan data melalui tahapan-tahapan berikut : 1. Pendistribusian data tingkat pengetahuan awal dan peningkatan pengetahuan kelompok eksperimen (K 1 dan K 2 ), dan kelompok kontrolnya (K 0 ), disusun berurutan sesuai urutan responden. Jawaban yang benar diberi skor 1, dan yang salah diberi skor 0, kemudian total skor masing-masing responden dikonversi berdasarkan skala ; 2. Perhitungan rataan skor dan deviasi pengetahuan awal dan peningkatan pengetahuan kelompok eksperimen (K 1 dan K 2 ), dan kelompok kontrol (K 0 ) ; 3. Pendistribusian data karakteristik personal, perilaku komunikasi dan persepsi tentang video instruksional, kelompok eksperimen (K 1 ) ; 4. Perhitungan rataan dan deviasi data karakteristik personal, perilaku komunikasi, dan persepsi tentang video instruksional ;

9 29 5. Mengelompokan data tingkat pengetahuan awal dan peningkatan pengetahuan kelompok eksperimen (K 1 dan K 2 ), dan kelompok kontrol (K 0 ), yang disejajarkan berdasarkan urutan-urutan responden ;dan 6. Mengelompokkan data peningkatan pengetahuan, persepsi tentang video instruksional, karakteristik personal, dan perilaku komunikasi, kelompok eksperimen (K 1 ), yang disejajarkan berdasarkan urutan-urutan responden ; Tahapan selanjutnya adalah analisis data dan pengujian hipotesis, dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengujian perbedaan variasi skor tingkat pengetahuan awal dan peningkatan pengetahuan antara kelompok eksperimen (K 1 dan K 2 ) dengan kelompok kontrol (K 0 ) menggunakan prosedur analisis kovarians (ANKOVA). 2. Pengujian keefektivan video instruksional berdasarkan peningkatan pengetahuan dilakukan dengan cara menguji perbedaan dan atau kesamaan variasi data peningkatan pengetahuan kelompok eksperimen K 1 dengan K 2, dengan analisis kovarians (ANKOVA). Pengambilan keputusan dilakukan sebagai berikut : a) Terima hipotesis, bila variasi besaran skor peningkatan pengetahuan antar K 1 dengan K 2 tidak berbeda (F hit < F (0,05)(v1,v2) ), berarti media video instruksional sama efektif dengan media demonstrasi cara oleh penyuluh dalam meningkatkan pengetahuan petani. b) Tolak hipotesis, bila variasi besaran skor peningkatan pengetahuan K 1 dengan K 2 berbeda, (F hit > F (0,05)(v1,v2) ), berarti media video instruksional tidak efektif dalam meningkatkan pengetahuan petani. 4. Pengujian keefektivan video instruksional berdasarkan hubungan persepsi tentang video instuksional, karakteristik personal, dan perilaku komunikasi dengan peningkatan pengetahuan petani, dilakukan dengan cara mengukur hubungan secara non parametrik, menggunakan koefisien korelasi spearman (?), dengan rumus (Sugiyono, 1999) : 2 6?b i? = 1 - n(n 2 1)

10 30 a. Pengukuran hubungan berpedoman pada kategori sebagai berikut : a) Bila kooefisien korelasi pada rank : 0,00 0,199, hubungan tidak berarti. b) Bila kooefisien korelasi pada rank : 0,20 0,399, hubungan rendah c) Bila kooefisien korelasi pada rank : 0,40 0,599, hubungan sedang. d) Bila kooefisien korelasi pada rank : 0,60 0,799, hubungan kuat. e) Bila kooefisien korelasi pada rank : 0,80 1,000, hubungan sangat kuat. b. Pengambilan keputusan dilakukan sebagai berikut : f) Terima hipotesis, bila signifikansi koefisien korelasi berada di antara taraf signifikan 0,00 0,05 g) Tolak hipotesis, bila signifikansi koefisien korelasi lebih besar dari taraf signifikan 0,05

HASIL DAN PEMBAHASAN. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian 31 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah merupakan wilayah, pengembangan kakao yang cukup potensial. Komoditi ini merupakan sumber mata pencaharian

Lebih terperinci

Latar Belakang PENDAHULUAN

Latar Belakang PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan di berbagai daerah, termasuk Maluku, tidak saja mempunyai andil yang cukup penting dalam sektor pertanian, tetapi telah pula menimbulkan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VIDEO INSTRUKSIONAL DALAM DISEMINASI INFORMASI PERTANIAN

EFEKTIVITAS VIDEO INSTRUKSIONAL DALAM DISEMINASI INFORMASI PERTANIAN EFEKTIVITAS VIDEO INSTRUKSIONAL DALAM DISEMINASI INFORMASI PERTANIAN (Eksperimen Lapangan : Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao (PBK) pada Petani Kakao di Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah) MUHAMMAD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode penelitian pengembangan (Research and Development) dengan kategori eksperimental. 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VIDEO INSTRUKSIONAL DALAM DISEMINASI INFORMASI PERTANIAN

EFEKTIVITAS VIDEO INSTRUKSIONAL DALAM DISEMINASI INFORMASI PERTANIAN EFEKTIVITAS VIDEO INSTRUKSIONAL DALAM DISEMINASI INFORMASI PERTANIAN (Eksperimen Lapangan : Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao (PBK) pada Petani Kakao di Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah) MUHAMMAD

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Populasi Dan Sampel Penelitian Desain Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Populasi Dan Sampel Penelitian Desain Penelitian 34 METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Riset khalayak ini dilakukan di SMAN 1 Ciampea, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi didasarkan atas pertimbangan bahwa SMA tersebut berlokasi di daerah Bogor (Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan metode penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain 23 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (Poerwanti, 2000:32) yaitu data penelitiannya bersifat numerik yang berupa gejala

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Kotabumi. Waktu penelitian adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai 50 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai bagaimana variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan diidentifikasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subyek siswa kelas X program keahlian Agribisnis Perikanan sebanyak satu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subyek siswa kelas X program keahlian Agribisnis Perikanan sebanyak satu 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK PP Negeri dengan subyek siswa kelas X program keahlian Agribisnis Perikanan sebanyak satu kelas yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kluting Jaya Kecamatan Weda Selatan, yang merupakan salah satu daerah yang termasuk dalam remote area lingkaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment (eksperimen semu), metode mempunyai kelompok control, tetapi tidak berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design Pretest-Postest

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. experimental) dengan rancangan pretest-posttest group design (Pratomo,

III. METODE PENELITIAN. experimental) dengan rancangan pretest-posttest group design (Pratomo, III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) dengan rancangan pretest-posttest group design (Pratomo, 1986). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu, yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang bertujuan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment, yaitu metode penelitian yang merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian instrument dilakukan sebelum pengujian dalam pengumpulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian instrument dilakukan sebelum pengujian dalam pengumpulan 83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Instrument Penelitian Pengujian instrument dilakukan sebelum pengujian dalam pengumpulan data, yang bertujuan untuk memperoleh instrument yang valid

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental research semu), yakni suatu penelitian yang meneliti pengaruh perlakuan terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan). 8 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 014/015 pada bulan Januari tahun 015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). Desain yang digunakan adalah The One-Group Pretest-Posttest Design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan sebab-akibat antara model dan pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dengan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Jenis metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008 di Desa Jono Oge dan Desa Tondo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah siswa SUPM Kota Tegal, Jawa Tengah dengan persyaratan, yaitu belum pernah mengetahui tentang transportasi udang hidup sistim

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying untuk Meningkatkan Empati pada Peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test and Post

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan penganalisisan serta penginterpretasian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Adapun desain penelitian yang digunakan mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti, mulai dari perumusan masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SD Negeri Cieunteung 2, yang terletak di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan pemakaian tools pada

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif korelasional yang didukung dengan penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperimental). Alasan peneliti menggunakan metode ini karena tidak menggunakan kelompok kontrol dan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental (Experimental Research) yang bertujuan untuk menguji model pembelajaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Tujuan penelitian ini menguji pendekatan Brain-Based Learning dan pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan koneksi dan komunikasi matematis serta motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Metode eksperimen semu dapat memberikan informasi yang merupakan perkiraan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

Desain Nonequivalent Control Group Design

Desain Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment. Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunaan analisis data kuantitatif. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini disusun untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran induktif terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis

BAB III METODE PENELITIAN. hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena gejalagejala hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis menggunakan statistik.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya: a. SMPN 6 Banjarmasin merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK BA Aisyiyah, Dukuh Tulakan, Desa Godog, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pengembangan Media Pembelajaran Dalam mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan model Computer Assisted Learning (CAL) ini, perlu adanya langkah-langkah pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari objek atau subjek yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (Riduwan, 2006:7) populasi adalah, wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Salah satu bagian penting dalam kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Menurut azwar (2005 : 5)

III. METODE PENELITIAN. merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Menurut azwar (2005 : 5) III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pendekatan analisisnya dapat diklasifisikan kedalam dua jenis yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 sampai selesai dengan lokasi penelitiannya: di SD Negeri Secang 2, Magelang pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Arikunto (2006 : 160), metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Lebih lanjut Surachman dalam Nugraha (2007

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai hasil yang baik seperti yang dikehendaki(kamus Umum Bahasa Indonesia). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen ini subjek tidak dikelompokkan secara acak tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Usaha ternak ayam Kampung merupakan salah satu bidang usaha yang

BAB III METODE PENELITIAN. Usaha ternak ayam Kampung merupakan salah satu bidang usaha yang 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha ternak ayam Kampung merupakan salah satu bidang usaha yang mempunyai andil besar dalam penyediaan bahan pangan dan peningkatan gizi masyarakat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2013: 11) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci