BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya. diarahkan untuk dapat menciptakan kualitas manusia.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya. diarahkan untuk dapat menciptakan kualitas manusia."

Transkripsi

1 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu konsekuensi dari Negara berkembang adalah melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya. Sebagaimana yang terjadi di Negara Indonesia, dimana pembangunan sedang giatgiatnya dilaksanakan adalah bidang pembangunan sumber daya manusia yang diarahkan untuk dapat menciptakan kualitas manusia. berikut: Pembangunan Nasional menurut UU nomor 24 tahun 2004 adalah sebagi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsure penyelenggara negara dan dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan untuk semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Mengingat keberadaan pembangunan yang sedang dilaksanakan sangat mengharapkan adanya kondisi dan peluang yang dapat melahirkan prakarsa dan kreativitas dari seluruh masyarakat. Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang handal dan produktif diharapkan akan banyak membantu dalam menghadapi tantangan zaman, yang mana dapat tercermin antara lain pada peningkatan keterampilan, kreativitas, kemampuan teknologi dan kemampuan manajemen serta kepemimpinan yang efektif dan tepat.

2 3 Pencapaian tujuan pembangunan Nasional tersebut harus didukung oleh pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa dilihat dari unsur aparaturnya. Dengan demikian diharapkan pelaksanaan pembangunan dapat lancar dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemerintah dalam hal ini diwakili oleh pegawai negeri dalam melaksanakan pembangunan tersebut dituntut rasa tanggung jawab, kesetian, keahlian, dan kejujuran, serta profesionalisme yang baik. Dengan demikian maka tujuan nasional akan dapat dicapai dengan baik. Aparatur pemerintah yang dalam hal ini adalah pegawai negeri sipil sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor : 43 tahun 1999, tentang perubahan dari Undang-Undang Nomor : 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa : Pegawai negeri adalah setiap warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Begitu penting peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam suatu organisasi pemerintah, maka segala upaya agar dapat dilaksanakan dengan baik dengan tujuan menciptakan Pegawai Negeri yang berwibawa, bersih, cakap, handal, dan patuh pada peraturan yang ada, maka sudah dapat dikategorikan mempunyai kompetensi dan motivasi yang baik. Untuk itu pula dianggap perlu melaksanakan berbagai upaya untuk dapat menciptakannya. Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat diketahui bahwa Pegawai Negeri merupakan unsur pelaksana pemerintahan dan pembangunan, juga sebagai

3 4 abdi negara sekaligus sebagai abdi masyarakat harus dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat dan juga mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan untuk dapat mencapai tujuan pembangunan daerah diperlukan peran serta semua unsur, diantaranya adalah unsur Kecamatan. Adapun yang dimaksud dengan Kecamatan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan bahwa : Kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten sebagai unsur pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu. Pentingnya peranan Kecamatan dalam rangka menunjang pemerintahan dan pembangunan tentu tidak dapat dilepaskan dari pada pegawai sebagai pelaksana penyelenggaraan pemerintahan tingkat kecamatan. Tanpa adanya unsur sumber daya manusia (pegawai) maka tujuan daripada organisasi tidak akan tercapai sebagaimana yang diharapkan. Kerjasama tidak akan terwujud dan alatalat hanya akan merupakan benda mati yang tidak berfungsi. Oleh itu, diperlukan pegawai yang benar-benar kompeten yang mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif. Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para pegawai di dalam suatu organisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi non pemerintahan. Kemudian di dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut tentunya pasti mempunyai suatu tujuan yang sama yaitu mengharapkan suatu hasil pekerjaan dan tugas yang baik serta memuaskan sesuai dengan apa yang ditentukan sebelumnya. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi maka setiap pimpinan suatu

4 5 organisasi dapat dipastikan mempunyai suatu aturan dan ketentuan yang dituangkan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan ini di buat dengan maksud agar setiap komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perlu adanya suatu faktor yang harus dimiliki oleh para pegawai, yaitu kompetensi. Kompetensi itu sendiri timbul dan tumbuh dalam diri pegawai yang disebabkan adanya motivasi dari pimpinan dalam arti pimpinan memberi motif atau dorongan kepada pegawai, di mana motif itu sendiri menyangkut pada kebutuhan pegawai, baik kebutuhan batin maupun kebutuhan lahir. Oleh karena itu, pemberian motif oleh pimpinan merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan agar tumbuh dan timbul kompetensi dalam diri pegawai, sebab keberhasilan pegawai sangat tergantung dari motivasi yang diberikan oleh pimpinan. Pengertian dari kompetensi menurut Wibowo (2012:86) adalah sebagai berikut : Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Definisi mengenai kompetensi yang telah dikemukan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan dan kecakapan seseorang dalam mencapai standar kualitas dalam pencapaian suatu tugas dan hasil yang diharapkan.

5 6 Menurut Gitosudarmo (dalam Sutrisno,2009:109) menyatakan bahwa : Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu faktor yang mendorong aktivitas oleh seseorang pasti memiliki suatu faktor yang mendorong aktivitas tersebut. Oleh karena itu, faktor pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut. Selain itu menurut Silalahi (2002:342) yang menyatakan bahwa : Motivasi didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu berdasarkan mana ia berusaha dan berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa motivasi dapat mempengaruhi jalannya suatu organisasi Motivasi yang baik dapat juga menunjang keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Sebab melalui adanya faktor tersebut akan menciptakan tingkat kompetensi yang tinggi sehingga menunjang keberhasilan organisasi. Begitu juga halnya pada Kantor Kecamatan Harjamukti dimana diharapkan mempunyai pegawai yang mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang diharapkan, sehingga kompetensi pegawai dapat terwujud. Camat sebagai pimpinan harus mampu melaksanakan berbagai hal untuk dapat mencapai tingkat kompetensi bagi pegawainya. Berdasarkan pengamatan sementara yang dilakukan penulis di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, di mana kompetensi pegawai masih belum tercapai. Penulis menemukan gejala-gejala tentang kurangnya kompetensi pegawai di Kantor Kecamatan Harjamukti, diantaranya sebagai berikut :

6 7 1. Kurangnya pengetahuan atau wawasan pegawai dalam tugasnya, sehingga memperlambat kerja pegawai. 2. Kesadaran pegawai belum sesuai dengan yang diharapkan, dimana kerja pegawai kurang mempunyai sifat tanggung jawab dalam mentaati aturan jam kerja. Hal tersebut terlihat dari banyaknya pegawai yang tidak masuk kerja tanpa memberikan alasan ijin atau sakit melainkan alpa. 3. Sikap pegawai terhadap pegawai lain yang cenderung tidak mau saling membantu dan bekerja sama. Dan masih terdapat banyak pegawai melakukan kegiatan-kegiatan pribadi atau kegiatan non dinas pada saat jam kerja atau dinas. Gejala-gejala tersebut di atas diduga timbul akibat belum optimalnya pelaksanaan motivasi oleh Camat, yang terlihat dari hal-hal sebagai berikut : 1. Kurang optimalnya pelaksanaan asas adil dan layak. Contohnya pemberian hukuman yang kurang adil kepada pegawai yang melakukan pelanggaran hanya pegawai tertentu yang mendapatkan keringanan hukuman dan pemberian insentif yang kurang layak kepada pegawai dalam mengerjakan tugasnya diluar jam dinas. Sehingga pegawai harus berfikir ulang untuk melaksanakan tugasnya diluar jam dinas dan menimbulkan rasa kecemburuan antar pegawai. 2. Kurang tepatnya pelaksanaan asas pengakuan. Contohnya kurang pemberian pengakuan, pujian atau penghargaan terhadap pegawai dalam pelaksanaan pekerjaan, hal tersebut mengakibatkan pegawai merasa biasa saja tidak bekerja keras atau rajin dalam pelaksanaan pekerjaan.

7 8 3. Kurang optimalnya pelaksanaan asas wewenang yang didelegasikan. Contohnya pegawai kurang diberkan wewenang dalam pengambilan keputusan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan tersebut. Hal tersebut mengakibatkan pegawai merasa kurang percaya diri akan kemampuanya. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang hasilnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul : Hubungan Motivasi Oleh Camat Dengan Kompetensi Pegawai di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon Rumusan Masalah Berpedoman pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan problem statement (pernyataan masalah) sebagai berikut : 1. Kompetensi pegawai di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini diduga karena motivasi yang dilakukan oleh Camat Harjamukti belum optimal. 2. Bertitik tolak pada pernyataan masalah di atas, dikemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Adakah hubungan yang signifikan antara motivasi oleh Camat dengan kompetensi pegawai di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon?

8 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Pelaksanaan Motivasi oleh Camat di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon? 2. Bagaimanakah Kompetensi Pegawai di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon? 3. Bagaimanakah Hubungan Motivasi oleh Camat dengan Kompetensi Pegawai di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon? 4. Faktor-faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan Motivasi oleh Camat Harjamukti dalam upaya meningkatkan Kompetensi Pegawai di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon? 1.4. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan Motivasi oleh Camat di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. 2. Untuk mengetahui Kompetensi Pegawai di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. 3. Untuk mengetahui hubungan Motivasi oleh Camat dengan Kompetensi Pegawai di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. 4. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan Motivasi oleh Camat dalam upaya meningkatkan Kompetensi Pegawai di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon.

9 Kegunaan Penelitian Kegunaan Teoritis Dari aspek teoritis, diharapkan dapat mengkaji secara lebih mendalam tentang konsep motivasi dengan prinsip-prinsip motivasinya dalam peningkatan kompetensi pegawai, dan juga hasil kajian ini diharapkan juga dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan Ilmu Administrasi Negara, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi pegawai Kegunaan Praktis Dari aspek praktis, diharapkan menjadi bahan masukan dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan pimpinan dalam upaya meningkatkan kompetensi pegawai di lingkungan Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon sekaligus sebagai bahan alternative pemikiran atau pertimbangan dalam memecahkan masalah bidang motivasi dan juga bermanfaat bagi bahan referensi di waktu yang akan datang Kerangka Pemikiran Sebagai kerangka dasar pemikiran penulis, dalam upaya merealisasikan tujuan yang dikehendaki organisasi, maka salah satu tugas penting seorang pimpinan adalah menggerakkan bawahan dengan jalan memberikan motivasi dalam bekerja. Pemberian motivasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai, maka untuk memahami pengertian motivasi, bertitik tolak pada pendapat pakar sebagai berikut:

10 11 Motivasi menurut Manullang, (2001 : 147) adalah : Motivasi, daya perangsang atau daya pendorong yang merangsang mendorong pegawai untuk mau bekerja dengan segiat-giatnya berbeda dengan pegawai satu dengan pegawai lainnya. Hasibuan (2007 : 143) menyatakan bahwa motivasi adalah : motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Selain itu motivasi menurut Siagian (2004:138) menyatakan sebagai berikut : Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan. Untuk dapat mencapai tujuan dengan pelaksanaan motivasi tersebut, maka dibutuhkan pelaksanaan motivasi yang benar-benar sistematis, untuk itu perlu dilandaskan pada asas - asas motivasi. Adapun asas - asas motivasi menurut Hasibuan (2007 :146) adalah sebagai berikut : 1. Asas mengikutsertakan, artinya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan pendapat, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan. 2. Asas komunikasi, artinya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara cara mengerjakannya dan kendala kendala yang dihadapi. 3. Asas pengakuan, artinya memberikan penghargaan, pujian, dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.

11 12 4. Asas wewenang yang didelegasikan, artinya memberikan kewenangan, dan kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan kemampuan dan kreativitasnya ia mampu mengerjakan tugas tugas itu dengan baik. Misalnya, ini tugas anda dan saya berharap anda mampu mengerjakannya. 5. Asas adil dan layak, artinya alat dan jenis motivasi yang diberikan harus berdasarkan atas keadilan dan kelayakan terhadap semua karyawan. Misalnya pemberian hadiah atau hukuman terhadap semua karyawan harus adil dan layak kalau masalahnya sama. 6. Asas perhatian timbal balik, artinya bawahan yang berhasil mencapai tujuan yang baik, maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan jenis motivasi. Tegasnya kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Teori motivasi menurut Abraham H. Maslow yang berjudul Motivation and Personality. Teori yang pada tahun 40-an intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : 1. Kebutuhan fisiologikal, seperti sandang, pangan dan papan. 2. Kebutuhan keamanan, tidak hanya dalam arti fisik, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual. 3. Kebutuhan sosial. 4. Kebutuhan prestise yang pada umumnya tercermin dalam berbagai symbol symbol status.

12 13 5. Aktualisasi diri dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata. Kompetensi pegawai menurut Wibowo (2007:324) adalah sebagai berikut: Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Kompetensi menurut Spencer dan Spencer (dalam Yuniarsih dan Suwatno 2009:21) yang menyatakan : Bahwa kompetensi seseorang menjadi cirri dasar individu dikaitkan dengan standar kriteria kinerja yang efektif dan atau superior. Terdapat lima tipe karakteristik kompetensi menurut Spencer and Spencer ( dalam Wibowo 2012:325 ), yaitu sebagai berikut : 1. Motif adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan orang yang menyebabkan tindakan. Motif mendorong, mengarahkan, dan memilih perilaku menuju tindakan atau tujuan tertentu. 2. Sifat adalah karakteristik fisik dan respons yang konsisten terhadap situasi atau informasi. Kecepatan reaksi dan ketajaman mata merupakan ciri fisik kompetensi seorang pilot tempur. 3. Konsep diri adalah sikap, nilai-nilai atau citra diri seseorang. Percaya diri merupakan keyakinan orang bahwa mereka dapat efektif dalam hampir setiaap situasi adalah bagian dari konsep diri orang.

13 14 4. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang spesifik. Pengetahuan adalah kompetensi yang kompleks. Skor pada tes pengetahuan sering gagal memprediksi prestasi kerja karena gagal mengukur pengetahuan dan keterampilan dengan cara yang sebenarnya dipergunakan dalam pekerjaan. 5. Keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental tertentu. Kompetensi mental atau keterampilan kognitif termasuk berpikir analitis dan konseptual. Motivasi Asas-Asas Motivasi 1) Asas Mengikutsertakan 2) Asas Komunikasi 3) Asas Pengakuan 4) Asas Wewenang yang Didelegasikan 5) Asas Adil dan Layak 6) Asas Perhatian Timbal- Balik Kompetensi Pegawai Output Indikator Kompetensi Pegawai 1. Motif 2. Sifat 3. Konsep Diri 4. Pengetahuan 5. Keterampilan (Wibowo, 2012:325) (Hasibuan, 2007:146) Tercapainya Kompetensi pegawai yang Optimal Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan tentang pengertian motivasi dan kompetensi, maka dapat dikatakan antara keduanya saling berkaitan. Sebagaimana digambarkan dalam paradigma berikut :

14 15 Motivasi (Variabel X) 1. Asas Mengikutsertakan 2. Asas Komunikasi 3. Asas Pengakuan 4. Asas Wewenang yang Didelegasikan 5. Asas Adil dan Layak 6. Asas Perhatian Timbal Balik Kompetensi Pegawai 1. Motif 2. Sifat 3. Konsep diri 4. Pengetahuan 5. Keterampilan (Variabel Y) (Wibowo, 2012:325) (Hasibuan,2007:146) Gambar 1.2. Paradigma Penelitian Paradigma di atas, secara teoritis dapat diasumsikan bahwa motivasi berhubungan dengan kompetensi pegawai. Sehingga selanjutnya dapat diajukan hipotesis penelitian Hipotesis Penelitian Berdasarkan asumsi tersebut di atas penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Motivasi oleh Camat berpengaruh secara positif dan signifikan dengan Kompetensi Pegawai di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. Hipotesis tersebut kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik, yaitu sebagai berikut : H 0 (Hipotesis nol) = r s hitung r s tabel (tidak ada hubungan positif dan signifikan antara Motivasi Camat dengan Kompetensi Pegawai).

15 16 H a (Hipotesis Alternatif) = r s hitung r s tabel (ada hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi Camat dengan Kompetensi Pegawai) Definisi dan Operasionalisasi Variabel Definisi Berdasarkan hipotesis tersebut, penulis mengemukakan definisi operasional sebagai berikut : 1. Motivasi adalah variabel bebas, yaitu suatu proses pemberian dorongan untuk mendorong kompetensi para pegawai agar mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan demi terwujudnya tujuan suatu organisasi. 2. Sub variabel bebasnya adalah asas-asas motivasi terdiri dari : a. Asas Mengikutsertakan b. Asas Komunikasi c. Asas Pengakuan d. Asas Wewenang yang Didelegasikan e. Asas Adil dan Layak f. Asas Perhatian Timbal Balik 3. Kompetensi adalah variabel terikat, yaitu kemampuan dari setiap individu atau kelompok untuk melaksanakan tugasnya dengan saling bekerjasama, giat dan penuh rasa tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan secara cepat dan lebih baik dalam menyelesaikan suatu kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

16 17 4. Sub variabel terikatnya adalah sebagai berikut : a. Kompetensi dilihat dari motif b. Kompetensi dilihat dari Sifat c. Kompetensi dilihat dari Konsep diri (sikap) d. Kompetensi dilihat dari pengetahuan e. Kompetensi dilihat dari keterampilan 5. Hubungan positif adalah hubungan yang signifikan, dimana bobot variabel bebas ditingkatkan maka bobot variabel terikat juga akan meningkat. Artinya semakin baik motivasi maka akan semakin baik pula kompetensi pegawai Operasionalisasi Variabel Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam hal ini variabel bebasnya adalah Motivasi Camat. Sedangkan variabel terikatnya adalah Kompetensi pegawai. Selanjutnya penulis mengemukakan operasionalisasi variabel penelitian sebagai berikut:

17 18 Tabel 1.1. Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Variabel No Item Pertanyaan Motivasi (Hasibuan, 2007:146) (Variabel X) 1. Asas Mengikutsertakan 1. Mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan 2. Mengikutsertakan bawahan dalam pemecahan masalah 2. Asas Komunikasi 1. Komunikasi dilaksanakan dari atasan pada bawahan. 2. Komunikasi dilaksanakan melalui pelaporan 3. Asas Pengakuan 1. Pemberian penghargaan atas prestasi yang telah dicapai. 2. Pemberian pengakuan yang tepat dengan memberikan pujian 4. Asas Wewenang yang Didelegasikan 5. Asas Adil dan layak 6. Asas Perhatian Timbal Balik 1. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk pelaksanaan tugas. 2. Pelimpahan wewenang untuk membuat keputusan 1. Pemberian kesempatan dan hukuman secara adil terhadap semua pegawai 2. Pemberian insentif yang layak sesuai dengan keahlian 1. Adanya kerjasama antara pimpinan dan bawahan. 2. Perhatian dan diakuinya loyalitas dari pegawai

18 19 Kompetensi Spencer dan spencer (dalam buku Wibowo 2007:325) (Variabel Y) 1. Motif 1. Mendorong perilaku menuju tindakan atau tujuan dalam melaksanakan tugas. 2. Memiliki pemikiran yang konsisten atau diinginkan pegawai yang menyebabkan suatu tindakan dan tujuan dalam bekerja. 2. Sifat 1. Sifat respon yang konsisten terhadap situasi atau informasi. 2. Kecepatan reaksi pada suatu masalah. 3. Konsep diri 1. Sikap tanggung jawab terhadap sesama teman dan atasan. 2. Tingkat kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan. 4. Pengetahuan 1. Mempunyai wawasan yang luas dalam bekerja. 2. Memiliki pola pemikiran yang tepat sasaran dalam mengambil keputusan. 5. Keterampilan 1. Kemampuan melaksanakan tugas dengan baik. 2. Memiliki keahlian kreatifitas dalam melaksanakan tugas

19 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu menganalisa variabel penelitian yang didukung dengan data yang diolah dengan menggunakan rumus statistik. Menurut Sugiyono, 2010:13) mengemukakan bahwa : Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2010:90). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, yaitu sebanyak 25 orang (tidak termasuk Camat).Dikarenakan populasi dari penelitian kurang dari 30 orang, teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penarikan sampel sampling jenuh (sensus). Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2010:96).

20 21 Jadi responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 orang, yaitu sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut ini : Tabel 1.2. Populasi dan Sampel No Jabatan Populasi Sampel 1. Sekretaris Camat Kepala Seksi Kepala Sub Bidang Pelaksana Tenaga Kontrak Sukwan 1 1 Jumlah Teknik Pengumpulan Data Jenis data atau data yang diperlukan adalah data yang berkaitan dengan motivasi dan data yang berkaitan dengan kompetensi pegawai. Kemudian jenis data yang ada dalam penelitian ini adalah :

21 22 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber yang diamati dan dicatat dalam penelitian yang berlangsung melalui wawancara dan penyebaran angket. 2. Data sekunder, yaitu data pendukung yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu melalui study kepustakaan atau data yang sudah tersedia dalam instansi yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan Membaca serta mempelajari buku, peraturan perundang-undangan serta sumber-sumber lain yang ada hubungannnya dengan masalah yang dibahas. 2. Studi Lapangan, terdiri dari : a). Observasi Pengamatan ke lapangan secara langsung di obyek penelitian tetapi tidak terlibat langsung dalam proses kerja. b). Wawancara Wawancara yang dilakukan didasarkan pada wawancara terpimpin/terarah/berstruktur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan Camat Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, dengan berpedoman wawancara.

22 23 c). Angket Angket yang disebarkan adalah angket tertutup, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan disertai alternatif jawabannya. Tabel 1.3. Alternatif Jawaban Responden Dalam Angket SB B CB TB STB Alternatif Jawaban Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Skor Uji Instrumen Penelitian Pengujian Validitas Validitas adalah pengujian instrumen penelitian apakah valid atau tidak. Dengan kata lain validitas merupakan sebuah pengujian keabsahan instrumen penelitian. Instrumen penelitian tersebut adalah angket. Valid adalah absah, Validitas berarti ketepatan alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Angket yang valid adalah angket yang terdiri dari item-item (pertanyaan) yang benar-benar tepat untuk mengukur motivasi. Untuk menguji validitas variabel

23 24 motivasi digunakan instrumen penelitian (angket) yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang motivasi. Pertanyaan dalam angket tersebut adalah berisi tentang asas-asas motivasi. Apakah asas-asas motivasi adalah indikator yang tepat unuk mengukur variabel motivasi. Untuk mengetahuinya dilakukan pengujian validitas instrumen penelitian tersebut. Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan penyebaran angket terhadap 10 orang responden dan hasilnya dilakukan pengolahan data. Adapun rumus statistik yang penulis gunakan adalah Koefisien Korelasi Rank Spearman, yaitu sebagai berikut: (Siegel, 1992:256) Keterangan: = Koefisien korelasi rank spearman = Jumlah nilai pengamatan item kuadrat = Jumlah nilai pengamatan total kuadrat = Beda antara dua pengamatan berpasangan melalui perhitungan setelan merangking. Setelah dilakukan pengolahan data akan didapatkan nilai rs hitung, dan dikonfirmasi dengan nilai rs tabel, jika nilai hitung lebih besar dari nilai rs tabel, maka nilai tersebut signifikan dan instrumen penelitian tersebut dinyatakan valid.

24 Pengujian Reliabilitas Selain instrumen penelitian harus valid, instrumen penelitian juga harus reliabel, artinya kokoh atau handal. Karena instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Instrumen penelitian yang reliabel adalah instrumen penelitian yang digunakan berulang-ulang hasilnya selalu sama (valid). Instrumen yang reliabel adalah instrumen penelitian yang dapat dipercaya untuk mengumpulkan data. Pengujian reliabel penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan teknik belah dua (split half) yaitu membagi skor dari skor item ganjil dan skor item genap dan dikorelasikan, hasilnya dianalisi dengan rumus spearman brown, yaitu sebagai berikut: (Sugiyono, 2010:149) Keterangan: = Reliabilitas internal seluruh instrumen = Korelasi rank spearman antara belahan pertama dan kedua Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas, akan dapat diketahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Apabila ternyata instrumen penelitian yang penulis gunakan valid dan reliabel, maka instrumen penelitian (angket) dapat digunakan atau disebarkan

25 26 untuk pengumpulan data dalam rangka penelitian yang sesungguhnya untuk pengujian hipotesis Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif, yaitu analisis data penelitian dengan menggunakan uji statistik non parametik, yaitu dengan menggunakan rumus koefisiensi korelasi rank spearman. Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis kuantitatif adalah dengan melakukan uji hipotesis, yang dalam hal ini alat uji yang digunakan adalah dengan koefisien korelasi rank spearman, dengan rumus sebagai berikut: (Siegel, 1992:256) Keterangan: = Koefisien korelasi rank spearman = Jumlah nilai pengamatan item kuadrat = Jumlah nilai pengamatan total kuadrat = Beda antara dua pengamatan berpasangan melalui perhitungan setelah merangking. Cara-cara perhitungannya melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memberikan nomor pada setiap angket. 2. Menyusun daftar responden dari pertama sampai akhir.

26 27 3. Menghitung skor item (dianggap sebagai y). 4. Menghitung skor itum (dianggap sebagai x). 5. Mencari rangking x. 6. Mencari rangking y. 7. Menghitung nilai. 8. Mengkuadratkan. 9. Menjumlahkan. 10. Mencari nilai dan. 11. Mencari nilai dan. 12. Menghitung nilai. Langkah-langkah tersebut dapat dihitung dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi Oleh karena itu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan signifikasi hubungan antara variabel x dan y ditentukan dengan menggunakan membandingkan antara hitung dengan Menentukan tingkat keeratan korelasi variabel x dan y dengan menggunakan tabel interpretasi koefisien. Interpretasi nilai korelasi ( hitung) yang diperoleh adalah sebagai berikut :

27 28 Tabel 1.4. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Korelasi 0,000 0,199 0,200 0,399 0,400 0,599 0,600 0,799 0,800 1,000 (Sugiyono, 2010:214) Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Lokasi dan Jadwal Penelitian Lokasi dan Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian Lokasi dalam melakukan penelitian adalah Kantor Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon tepatnya di Jl. Kebon Pelok No. 1 Cirebon No. Tlp (0231) Alasan mengambil pemilihan lokasi penelitian adalah : a. Adanya masalah yang perlu dipecahkan. b. Adanya data yang mendukung penelitian. c. Lokasi penelitian mudah dijangkau Lamanya Penelitian dan Jadwal Penelitian Lamanya waktu penelitian yang dilakukan penulis diperkirakan 3 bulan terhitung mulai pertengahan bulan Februari sampai dengan pertengahan bulan Mei Adapun jadwal penelitiannya, untuk lebih jelasnya mengenai kegiatan yang penulis lakukan dapat dilihat pada

28 29 tabel jadwal penelitian sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1.5. Jadwal Penelitian Jenis Kegiatan Tahun 2013 Bulan Februari Maret April Mei Juni Minggu TAHAP PERSIAPAN 1. Studi literatur 2. Pengamatan 3. Penyusunan dan Bimbingan Proposal 4. Seminar proposal TAHAP PELAKSANAAN 1. Penyebaran angket 2. Wawancara 3. Pengolahan data 4. Penyusunan dan bimbingan draft skripsi I TAHAP I AKHIR I. 1. Seminar draft skripsi 2. Sidang skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita Nasional Bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita Nasional Bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undangundang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Cita-cita Nasional Bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undangundang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 adalah berkehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Konseptual Kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan kinerja organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR Oleh ASTRID WIANGGA DEWI H24103086 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan dari orang-orang yang memberikan sumbangan usahanya, saling bekerjasama, terjalin kewenangan,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 31 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini melihat keterkaitan dua variabel melalui analisa data yang dikemukakan

Lebih terperinci

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona M otivasi adalah suatu aktivitas memberikan dorongan pada sese orang supaya timbul

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini dilihat dari variabel-variabel yang diteliti dan terdiri atas varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Adapun lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian adalah sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan 45 BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini komunikasi merupakan sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan bersosialisasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Mohamad Ali (1984:120) mengemukakan bahwa : "Metode penelitian deskriptif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah karyawan bagian F&B Produk Garden Permata

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah karyawan bagian F&B Produk Garden Permata 70 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah karyawan bagian F&B Produk Garden Permata Hotel sebanyak 19 orang yang terletak di Leumahneundeut No. 7 Sarijadi Bandung

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel terikatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilimiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Tujuan adanya metode

Lebih terperinci

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 38 BAB III BAHAN METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 3..1. Definisi Konseptual Definisi konseptual adalah unsur penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitan Yang Digunakan Metode penelitian pada dasarnya dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan serta kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif kualitatif dan kuantitatif. Metode Deskriftif Kualitatif yaitu mendeskripsikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2005) penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D (2014). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Tasikmalaya yang berlokasi di Jalan Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya 46115. Sedangkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian digunakan untuk menemukan jawaban secara sistematis. Metodologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang metode sedangkan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2006 : 1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. Penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan kecil, menengah, maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN BAB III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Sebagai penuntun dalam alur berfikir dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: BUDAYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014:2). Jenis metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Aktivitas operasi perusahaan/organisasi sangat bergantung pada sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan/organisasi. Tidak terkecuali lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN l. l Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Alamat Perusahaan : Gedung Wisma Kota BNI 46 Jl. Jendral Sudirman Kav.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Alamat Perusahaan : Gedung Wisma Kota BNI 46 Jl. Jendral Sudirman Kav. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan : PT Satya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono (006:11) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode asosiatif. Melalui metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai dari seseorang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian, maka penulis perlu menetapkan suatu pendekatan mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian, maka penulis perlu menetapkan suatu pendekatan mulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Sebagai dasar titik tolak analisis yang tepat dan cermat sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis perlu menetapkan suatu pendekatan mulai dari fokus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar. Husein (998 : ). Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel. ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel. ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT Andri 1 UPTD Pasar Bayongbong, Kabupaten Garut Abstrak Rendahnya pelayanan di UPTD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitihan Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III. Objek dan Metode Penelitian 46 BAB III Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Arikunto (013: 03) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Dengan menggunakan metode penelitian korelasional ini penulis ingin memaparkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2010:2), Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2010:2), Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2010:2), Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka lokasi penelitian akan dilaksanakan pada Kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: Objek Penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek penelitian. Juga di mana dan kapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam sebuah organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia ditempatkan sebagai unsur penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannnya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian terlebih dahulu ditentukan objek

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian terlebih dahulu ditentukan objek BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam melaksanakan penelitian terlebih dahulu ditentukan objek penelitian. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu dimana suatu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri obat-obatan, yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penelitian ini menggunakan teknik korelasional karena penelitian ini berusaha menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Menurut Sugiyono (2013:3)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan menjadi tempat peneliti melakukan penelitian yaitu di SMK 45 (Jalan Barulaksana No 186 Jayagiri Kab. Bandung

Lebih terperinci

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal 41 BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Kegiatan penelitian ini didasarkan secara ilmiah, dimana terdapat dua langkah dalam penelitian. Langkah pertama, dijelaskan kesenjangan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT. Kereta Api (Persero) Daop II Bandung Adapun Variabel-variabel yang akan diteliti

Lebih terperinci

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

Bab III - Objek dan Metode Penelitian 33 3.2. Metode Penelitian Berdasarkan pada topik penelitian ini, penulis melakukan pendekatan dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif analitis. Menurut Muhammad Nazir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif yaitu peneltian dengan data yang konkret dan terukur.

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI DENGAN KINERJA PEGAWAI KANTOR DESA SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER

PENGARUH KOMPETENSI DENGAN KINERJA PEGAWAI KANTOR DESA SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER PENGARUH KOMPETENSI DENGAN KINERJA PEGAWAI KANTOR DESA SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER Oleh: Edhi Siswanto*, Octavian Agyl Zakaria ** * Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jember

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebelumnya, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebelumnya, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Guna menyelesaikan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi mtodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam penelitian ilmiah, disini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran serta produknya, tetapi juga ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam skripsi ini penulis menggunakan divisi marketing research pada PT. Herlina Indah yang beralamat di Jl. Rawa Sumur II blok DD no. 16 Kawasan Industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuki meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang optimal terhadap kemajuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini tergolong dalam dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 1.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Objek penelitian merupakan sesuatu yang kita ukur tetapi apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN & DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN & DATA BAB III METODOLOGI PENELITIAN & DATA 3.1 Metodologi untuk Pemecahan Masalah Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penelitian ini menggunakan teknik korelasional karena penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi tersebut. Budaya tersebut dapat tercermin pada perilaku para karyawan, kebijakan-kebijakan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan landasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga akan 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, memegang peranan penting dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak penghasilan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Kantor

Lebih terperinci