Copyright Provide Free Tests and High Quality

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Copyright Provide Free Tests and High Quality"

Transkripsi

1 Copyright Provide Free Tests and High Quality TEORI SEJARAH KERJASAMA ANTAR BANGSA Kegagalan LBB yang dibentuk akhir Perang Dunia I memicu terjadinya Perang Dunia II Tahun Akibat negara-negara pendiri LBB lebih memetingkan kepentingan negaranya daripada kepentingan Perdamaian Dunia. Sebagai contoh waktu Jerman tidak membayar silihan perang sebesar 13 milyard Mark, daerah Jerman Lur dan Lotaringen diambil oleh Inggris dan Perancis, hal seperti ini menimbulkan PD II, sedang berlangsungnya Perang Dunia II. Pada tanggal 14 Agustus 1941 lewat Atlantic Charters. Diproses selama 4 tahun dari tahun 1941 s.d. tahun pada tanggal 24 Oktober 1945 terbentuklah kerjasama PBB pelopornya yaitu Perdana Mentri Inggris dan Presiden Amerika Serikat Winston Churchil dan FD. Roosevelt. Tujuan PBB adalah : a. Memelihara perdamaian dan keamanan international b. Mengembangkan hubungan-hubungan persaudaraan diantara bangsa-bangsa. c. Menciptakan kerjasama untuk memecahkan masalah-masalah international diberbagai bidang dan mengembangkan rasa hormat terhadap hak-hak manusia. d. Menjadikan PBB sebagai pusat kegiatan yang harmonis bagi bangsa-bangsa dalam mencapai tujuan bersama Alat Kelengkapan PBB : a. Majelis Umum (General Assembly) b. Dewan Keamanan (Security Council) c. Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) d. Dewan Perwalian (Trunteeship Council) e. Mahkamah International (International Court Of Justice) f. Sekretariat (Secretary) g. Badan-badan Khusus PBB.

2 MASUKNYA BANGSA BARAT KE INDONESIA DAN UPAYA UNTUK MENENTANG BANGSA BARAT DI INDONESIA A. LATAR BELAKANG KEDATANGAN BANGSA BARAT KE DUNIA TIMUR Latar belakang kedatangan bangsa barat ke Indonesia adalah untuk berdagang rempahrempah. Hal ini dikarenakan rempah-rempah di Eropa sangat mahal akibat jatuhnya Konstantinopel (1543) ke tangan Turki (Islam). Bangsa Barat yang mempelopori penjelajahan samudera ini adalah Spanyol dan Portugal. Untuk mengatasi terjadinya persaingan diantara dua bangsa maka diadakan Perjanjian Tordesilas tahun 1493, yang menetapkan Kepulauan Verdi dijadikan batas pelayaran, Portugis diperbolehkan berlayar ke timur dan Spanyol ke Barat. Gambaran Pelayaran sebelum dan sesudah Perjanjian Tordesillas adalah sebagai berikut : a. Sebelum Perjanjian Tordesillas. Pada tahun Bartholomeuz Diaz (Portugis) berlayar sampai di Tanjung Harapan ujung selatan Benua Afrika. Pada tahun 1492 Christoporus Columbus (spanyol) berlayar sampai di Kepulauan Bahama, Amerika Tengah. b. Sesudah Perjanjian Tordesillas Pada tahun 1498 Vasco da Gama (Portugis) berlayar sampai di Calcuta, pantai barat India. Pelayaran ini merupakan bibit lahirnya kolonialisme yaitu hasrat menguasai wilayah lain untuk dijadikan sebagai koloni atau jajahan. Pelayaran yang dilakukan oleh bangsa Portugis dan Spanyol melahirkan imperialisme kuno yang bertujuan untuk mencari gold, gospel dan glory. Sejak, setelah terjadi Revolusi Industri muncul imperialisme dengan pola baru yang dinamakan imperialisme modern. B. KEDATANGAN BANGSA BARAT DI INDONESIA

3 Copyright Provide Free Tests and High Quality Kedatangan bangsa Eropa ini pada akhirnya mengakibatkan munculnya kolonialisme di Indonesia. Portugis Bangsa portugis pertama tiba di Selat Malaka dibawah pimpinan Alfonso de Albuquerque pada tahun Dan pada 1512 Portugis dapat menguasai pusat rempah-rempah yaitu Maluku. Tindakan yang dilakukan oleh Portugis di Indonesia adalah : a. Monopoli perdagangan, yang memaksa rakyat Indonesia untuk menjual barang dengan harga murah kepada Portugis. b. Penyebaran Agama, dalam menyebarkan agama Katolik, Portugis menugaskan kepada missionaris agama, seperti Fransiscus averius yang dianggap paling berhasil menyebarkan agama nasrani ke Indonesia Timur. c. Campur tangan terhadap pemerintah, Belanda Bangsa Belanda pertama kali tiba di Indonesia adalah di Banten pada 1596 di bawah pimpinan Cornellis de Houtman. Karena sikap sombong yang ditunjukkan oleh para pedagang Belanda mengakibatkan rakyat Banten tidak mau menjalin hubungan dagang. Hal ini mengakibatkan bangsa Belanda meninggalkan Banten dan pergi mencari pusat rempahrempah sehingga pada tahun 1600 tibalah di Maluku. Setelah para pedagang Belanda dapat mengalahkan Portugis maka tahun 1602 untuk mengadakan monopoli dagang di Indonesia didirikan VOC, hal ini atas saran yang diberikan oleh Johan van Oldenbarnevelt. Tujuan VOC adalah : a. Menghindarkan persaingan antar pengusaha Belanda. b. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. c. Mampu bersaing dengan bangsa-bangsa Barat yang lainnya seperti Perancis dan Inggris. Agar mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya VOC memiliki hak istimewa (hak octrooi) diantaranya adalah : a. Memonopoli perdagangan.

4 b. Mengadakan perjanjian dengan raja. c. Mengangkat dan memberhentikan pegawai. d. Membentuk tentara. e. Mendirikan benteng f. Mengeluarkan uang. g. Menyatakan perang atau perdamaian. Untuk memonopoli perdagangan VOC melaksanakan : a. Mengadakan pelayaran hongi, yaitu pelayaran untuk mengawasi terjadinya perdagangan gelap yang dilakukan oleh bangsa Indonesia. b. Ekstirpasi, yaitu penebangan pohon rempah-rempah apabila dianggap telah terjadi over produksi. c. Verplichte leverentie (upeti), kewajiban bagi raja-raja pribumi yang telah ditaklukkan untuk menyerahkan pajak atau upeti kepda VOC. d. Contingenten, suatu kewajiban membayar pajak dalam bentuk hasil bumi. Kemunduran VOC yang mengakibatkan pada 31 Desember 1799 dibubarkan dikarenakan : Pegawai korupsi banyak yang korupsi. Wilayah kekuasaan yang sangat luas sehingga sulit untuk mengendalikan Peperangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia menguras kas VOC. Adanya saingan dengan bangsa lain, misalnya : Perancis dengan Compagnie des Indies. Inggris dengan East Indian Company. Perubahan politik yang terjadi di dunia sebagai akibat terjadinya Revolusi Perancis menyebabkan monopoli perdagangan tidak sesuai dengan sistem pemerintahan yang demokratis. Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda Terbentuknya kolonialisme di Indonesia setelah VOC bubar. Pada awalnya kolonialisme ini ditandai dengan jatuhnya Kerajaan Belanda ke tangan Perancis (Napoleon), sehingga Indonesia dijadikan sebagai daerah kolonialisme dan Daendels diangkat sebagai Gubernur Jenderal. Usaha yang dilaksanakan Daendels di Indonesia adalah : a. Dalam bidang pemerintahan :

5 Copyright Provide Free Tests and High Quality Membentuk kantor-kantor peradilan. Membentuk sekretariat negara. Daerah dipimpin oleh kepala daerah. b. Dalam bidang pertahanan Menambah jumlah angkatan perang Meningkatkan kesejahteraan prajurit Membangun benteng-benteng baru Membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan Membangun kembali armada laut c. Dalam bidang perekonomian mengeluarkan uang kertas mengadakan penyerahan wajib mengadakan Preanger Stelsel membentuk dewan pengawasan keuangan negara menjual tanah kepada pihak swasta d. Dalam bidang sosial Rakyat dipaksa untuk melaksanakan sistem rodi Perbudakan dibiarkan berkembang Menghapus upacara penghormatan residen dan Sultan Pada tahun 1811 Daendels digantikan oleh Jansens tetapi akhirnya dapat dikalahkan oleh Inggris. Dan melalui Kapitulasi Tuntang Jansens menyerahkan Indonesia kepada Inggris pada tahun 1811, setelah itu diangkatlah Rafles sebagai Gubernur Jenderal. Langkah-langkah yang ditempuh oleh Raffles adalah : a. Dalam bidang pemerintahan. Membagi Pulau Jawa menjadi 18 karesidenan Bupati dijadikan sebagai pegawai negeri Mengurangi kekuasaan raja b. Dalam bidang ekonomi

6 Landrente (sewa tanah), hal ini atas dasar bahwa semua tanah adalah milik Inggris, maka penduduk yang menempati suatu tanah harus membayar pajak. Monopoli garam. Rakyat diikut sertakan dalam perdagangan beras. c. Dalam bidang sosial penghapusan perbudakan. Mengurangi pengaruh penguasa tradisional. Masa pemerintahan Raffles di Indonesia banyak memberikan peninggalan yang dapat digunakan untuk penelitian ilmu pengetahuan, seperti : Ditulisnya buku History of Java. Ditemukannya bunga Raflesia Arnoldi. Dirintisnya pembangunan Kebun Raya Bogor. Pada tahun 1814 Belanda dan Inggris mengadakan perjanjian Konvensi London mengenai pengembalian wilayah Indonesia ke Belanda. Tetapi pada tahun 1816 Raffles ditunjukkan kembali sebagai Gubernur Jenderal yang berkedudukan di Bengkulu dan Raffles mampu menguasai Singapura. Belanda menganggap hal ini sebagai ancaman, sehingga pada tahun 1824 diadakan Treaty of London, isinya: Belanda berkuasa di garis paralel Singapura sebelah Selatan dan Inggris di sebelah Utara. Belanda menyerahkan Malaka dan memperoleh Bengkulu. Aceh sebagai bufferstaat antara Inggris di Singapura dan Belanda di Indonesia. Inggris dan Belanda bertanggungjawab atas keamanan Selat Malaka. Indonesia kembali dikuasai Belanda Bangsa Indonesia menentang hal ini, dan berusaha untuk mengusir bangsa Belanda. Dalam menghadapai serangan dari bangsa Indonesia inilah maka Belanda banyak kehabisan kas negara. Untuk menutupi kas yang kosong itulah maka Belanda di bawah pimpinan Van den Bosch melaksanakan sistem Tanam Paksa. Latar belakang pelaksanaan tanam paksa adalah : hutang yang ditanggung Belanda cukup berat. Kas negara Belanda kosong. Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak.

7 Copyright Provide Free Tests and High Quality Perang menguras biaya yang cukup besar. Tujuan pelaksanaan tanam paksa adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya guna menutup kas negara yang kosong dan untuk membayar hutang-hutang Belanda. Aturan pelaksanaan tanam paksa adalah : Pemerintah mengadakan kontrak dengan desa mengenai penyerahan sebagian tanah pertanian desa untuk dijadikan tempat tanam paksa. Rakyat menyediakan seperlima dari tanah miliknya untuk dijadikan tempat menanam tanaman eksport. Waktu yang digunakan untuk menanam tidak boleh melebihi waktu tanam padi. Tanah yang digunakan untuk menanam tanaman eksport bebas dari pajak. Hasil penanaman diserahkan kepada pemerintah dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah. Kelebihan hasil setelah diperhitungkan dengan pajak akan diserahkan kepada pemerintah. Kerusakan bukan yang diakibatkan oleh kesalahan petani akan ditanggung pemerintah. Bagi yang tidak memiliki tanah akan dipekerjakan pada perkebunan atau pabrik milik pemerintah selama 66 hari. Pelaksanaan tanam paksa akan diserahkan kepada pimpinan tradisional, Belanda bertindak sebagai pengawas secara umum. Pelaksanaan tanam paksa dengan aturan yang cukup berat, akan tetapi masih banyak penyelewengannya. Dilain pihak adanya cultuur procent yang menyangkut upah yang diberikan kepada penguasa pribumi berdasarkan besar kecilnya setoran cukup memberatkan para rakyat. Untuk mengejar upah yang tinggi penguasa pribumi berusaha memperbesar setoran, hal itu mengakibatkan beban rakyat bertambah berat. Akibat pelaksanaan tanam paksa : Bagi Belanda : 1. Kas Belanda yang kosong dapat dipenuhi kembali 2. Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja 3. Belanda tidak mengalami kesulitan keuangan 4. Hutang-hutang Belanda padat dilunasi 5. Mendatangkan kemakmuran bagi rakyat Belanda

8 6. Asmterdam sebagai pusat perdagangan tanaman tropis semakin berkembang Bagi bangsa Indonesia : 1. Tekanan phisik maupun mental menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan 2. Rakyat tidak mampu membayar pajak yang tinggi 3. Pertanian terutama tanaman padi banyak yang mengalami kegagalan 4. Kelaparan dan kematian terjadi di mana-mana 5. Timbulnya berbagai macam penyakit yang dapat merenggut jiwa seseorang 6. Jumlah penduduk Pulau Jawa mengalami penurunan Pelaksanaan tanam paksa yang merugikan bangsa Indonesia mendapat reaksi yang cukup keras dari berbagai golongan, diantaranya : Golongan pengusaha, yang menilai tanam paksa tidak sesuai dengan prinsip liberalisme perekonomian. Baron van Hoevel, seorang missionaris yang pernah menyaksikan secara langsung akibat tanam paksa di Indonesia. Eduard Douewes Dekker, melalui tulisan Max Havelaar. Sistem tanam paksa ini mengakibatkan bangsa Indonesia sangat menderita untuk membalas budi kebaikan bangsa Indonesia itulah maka golongan liberal di negeri Belanda mengusulkan agar dilaksanakan balas budi. Atas usul dari Van de Venter akhirnya muncullah Politik Etis (Politik Balas Budi). Setelah golongan liberal mengalami kemenangan dalam parlemen Belanda, maka pelaksanaan tanam paksa dihapus dan digantikan dengan Pelaksanaan Politik Liberal. Hal ini ditandai dengan munculnya pelaksanaan : De Wet Indische Staarsinrichting, yaitu berisi tentang cara-cara pemerintahan di Indonesia Indische Comptabiliteit Wet, yaitu tentang perbendaharaan negara Hindia-Belanda yang menyebutkan bahwa anggaran belanja Hindia-Belanda harus ditetapkan melalui undang-undang yang disetujui oleh parlemen Belanda. Suiker Wet, yaitu undang-undang gula yang menetapkan bahwa tanaman tebu adalah monopoli pemerintah yang secara berangsur-angsur akan dialihkan kepada pihak swasta. Agrarische Wet (Undang Undang Pokok Agraria), yang menetapkan : tanah di Indonesia dibedakan atas tanah penduduk dan tanah pemerintah. tanah rakyat dibedakan atas tanah milik yang sifatnya bebas dan tanah desa yang sifatnya tidak bebas

9 Copyright Provide Free Tests and High Quality tanah rakyat tidak boleh diperjualbelikan kepada bangsa asing tanah pemerintah boleh dijual kepada pihak swasta Poenale Sanctie, aturan yang memuat tentang sanksi hukum terhadap para pelanggar ketentuan. Akibat pelaksanaan politik liberal kolonial adalah : Bagi Bangsa Belanda : 1. memberikan keuntungan yang besar bagi pihak swasta di Indonesia 2. produksi perkebunan Indonesia mengalir ke Belanda 3. negeri Belanda sebagai pusat perdagangan tanaman perkebunan Bagi Bangsa Indonesia : 1. tingkat kesejahteraan merosot 2. produksi menurun 3. hasil kerajinan rakyat menurun akibat masuknya barang-barang import 4. pekerja yang melarikan diri dari perkebunan Belanda memperoleh hukum barat C. PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA MENENTANG DOMINASI ASING a. Perlawanan terhadap Portugis Perlawanan Demak Demak melawan Portugis di Selat Malaka pada tahun 1512 dan 1513 dibawah pimpinan Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor. Tetapi gagal, lalu dilanjutkan pada tahun 1551 dan 1574 oleh Ratu Kalinyamat, juga mengalami kegagalan. Perlawanan Aceh

10 Aceh menentang Portugis dibawah pimpinan Alaudin Ryat Syah pada tahun 1537, 1539 dan 1547, juga mengalami kegagalan. Perlawanan Fatahillah Demak menyerang Portugis kembali di Sunda Kelapa pada masa Sultan Trenggono. Serangan Demak ini dipimpin oleh Faletehan atau Fatahilah dan berhasil mengusir Portugis di Sunda Kelapa. Fatahilah akhinya merubah nama menjadi Jayakarta. Kemenangan pada tanggal 22 Juni 1527 ini sekaligus diperingati sebagi berdirinya Kota Jakarta. Perlawanan Baabullah Pada tahun 1512 Portugis tiba di Maluku dan mendirikan Benteng Sao Paulo dengan alasan untuk melindungi Ternate dari Tidore. Akan tetapi Portugis sangat merugikan rakyat akibat terjadinya monopoli perdagangan. Akhirnya rakyat Ternate dibawah pimpinan Baabullah bangkit mengusir Portugis dari Maluku. b. Perlawanan terhadap penjajahan Belanda Perlawanan Sultan Agung Perlawanan Sultan Agung terhadap VOCdi Batavia dilakukan pada tahun 1628 dan 1629, tetapi mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan oleh : Jarak antar Mataram dan Batavia sangat jauh yang ditempuh dengan jalan kaki Kekurangan bahan makanan Persenjataan yang kurang memadai Munculnya wabah penyakit malaria Perlawanan Sultan Hasanudin Latar belakang terjadinya perlawanan oleh Sultan Hasanudin di Makasar adalah : Belanda menganggap Makasar sebagai pelabuhan gelap Belanda mengadakan blokade terhadap Makasar Akibat tekanan Belanda, Hitu dan Kambelo meminta bantuan Makasar Aru Palaka dimanfaatkan oleh Belanda Sultan Hasanudin menolok monopoli perdagangan oleh Belanda. Setelah Hasanudin tidak mampu menghadapi serangan Aru Palaka dan Belanda, maka pada tahun 1667 Sultan Hasanudin dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya, yang isinya :

11 Copyright Provide Free Tests and High Quality VOC memperoleh monopoli perdagangan di Makasar VOC boleh mendirikan benteng di Makasar Hasanudin harus melepas daerah jajahannya Aru Palaka diakui sebagai raja Bone. Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa Sebab-sebab terjadinya perang : Penangkapan orang Banten oleh Belanda Monopoli perdagangan Belanda dengan mengadakan kekerasan Adu domba VOC atas Banten Perlawanan ini dimenangkan oleh Belanda setelah berhasil mengadu domba antara Sultan Ageng dan anaknya Sultan Haji. Perlawanan Sultan Nuku Sebab-sebab perlawanan rakyat Tidore pada Belanda di bawah pimpinan Sultan Nuku adalah : VOC melakukan monopoli perdagangan di Maluku Untuk membayar hutang yang menjerat, Sultan Jamaludin menyerahkan Pulau Seram kepada Belanda Penangkapan Sultan Jamaludin dan pengangkatan putra mahkota Kaicil Badrus Zaman Pengangkatan Putra Alam sebagai sultan, yang sebenarnya tidak berhak Perlawanan oleh Pangeran Nuku dilakukan pada 1870, dan pada 1797 rakyat Tidore dapat mengusir Belanda. Setelah Pangeran Nuku wafat perjuangan dilanjutkan oleh Sultan Zaenal Abidin. Perlawanan Patih Jelantik Sebab umum perlawanan Patih Jelantik dari Kerajaan Buleleng melawan Belanda adalah : Kerajaan Buleleng melaksanakan Hukum Tawan Karang Belanda ingin monopoli perdagangan di Bali Belanda memaksa raja-raja untuk mengakui kedaulatannya

12 Sebab khusus adalah : Hak Tawan karang dihapuskan Raja diharuskan memberi perlindungan terhadap perdagangan Belanda di Bali Belanda minta diijinkan mengibarkan Benderanya di Bali Pertempuran ini berlangsung mulai tahun 1846, dan berakhir tahun 1849 ditandai dengan kekalahan Kerajaan Buleleng. Perlawanan Sultan Badarudin Sebab-sebab terjadinya perang adalah : Penyerahan kembali wilayah Indonesia dari Inggris kepada Belanda Belanda melaksanakan peraturan-peraturannya kembali di Sumatera Sultan Najamudin merasa keberatan menyerahkan daerah Pemicu terjadinya perang adalah penangkapan Sultan Najamudin yan dianggap menentang Belanda. Hal ini mengakibatkan Sultan Badarudin perang menentang Belanda. Perang akhirnya dimenangkan oleh Belanda, dan Kesultanan Palembang dihapus. Perang Paderi ( ) Perang Paderi pada awalnya merupakan perang saudara antara golongan paderi dan golongan adat, tetapi akhirnya Belanda ikut campur. Sebab-sebab umum terjadinya perang : Berkembangnya ajaran wahabi yang ingin melaksanakan ajaran Islam secara benar Adanya kebiasaan golongan Adat yang bertentangan dengan ajaran Islam Hukum adat Matrilineal tidak sesuai dengan hukum agama yang mengenal patrilineal Perebutan pengaruh antara golongan adat dan agama Campur tangan Belanda dalam perebutan pengaruh untuk menguasai Sumatera Barat Sebab khususnya adalah penyerengan kaum ulama terhadap kaum adat, dimana kaum adat akhirnya meminta bantuan kepada Belanda. Perang dapat dibagi dalam 3 periode yaitu : Periode ini merupakan masa permulaan perang, diawali dengan serangan kaum paderi yang mengakibatkan golongan adat meminta bantuan Belanda. Belanda akhirnya terpaksa mengadakan Perjanjian Padang

13 Copyright Provide Free Tests and High Quality Perjanjian Padang ternyata tidak dapat mengakhiri perang. Belanda terpaksa mendirikan benteng Ford di Bukit Tinggi Setelah Perang Diponegoro di Pulau Jawa selesai, Belanda menginginkan Perang Paderi juga segera selesai. Seluruh rakyat Minangkabau mengangkat senjata dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Setelah bertahan sekian lama akhirnya tahun 1837 Imam Bonjol dapat ditangkap oleh Belanda. Setelah itu wilayah Minangkabau jatuh ke tangan Belanda. Perang Diponegoro ( ) Pangeran Diponegoro dalam perang melawan Belanda dibantu oleh Sentot Ali Basah dan Kyai Mojo. Sebab-sebab umum terjadinya perang : Wilayah Kerajaan Mataram menciut karena diberikan kepada Belanda sebagai imbalan atas bantuannya pada Mataram. Aktivitas perdagangan Mataram merosot karena pelabuhan-pelabuhan pantai utara Jawa telah diberikan kepada Belanda Kekuasaan raja Mataram mengecil dan penghasilan kerajaan juga menurun Meningkatnya pajak yang dibebankan kepada rakyat Timbulnya rasa tidak puas di kalangan bangsawan karena hak mereka banyak yang berkurang Campur tangan Belanda dalam negeri Kerajaan Mataram Sebab khususnya adalah pembuatan jalan yang akan melalui makam leluhur Diponegoro. Untuk menghadapai Diponegoro Belanda mengadakan siasat : Membentuk pasukan kontra gerilya Mengangkat kembali Sultan Sepuh sebagai Sultan Yogyakarta Memecah belah pengikut Diponegoro Mendirikan benteng-benteng guna memperkecil ruang gerak Diponegoro. Perang Diponegoro berlangsung selama 5 tahun dan membawa akibat : Kekuasaan wilayah Yogyakarta dan Surakarta berkurang

14 Belanda mendapatkan beberapa daerah Yogyakarta dan Surakarta Banyak menguras kas Belanda Perang Sisingamangaraja XII ( ) Sebab-sebab umum terjadinya perang : Adanya Kristen Zending di Sumatera Utara Kekuasaan Sisingamangaraja menjadi kecil Perluasan Belanda dalam pelaksanaan Pax Netherlandica Sebab khususnya adalah : Penguasaan Belanda atas daerah-daerah di Tapanuli Belanda menempatkan pasukan di Tarutung dengan dalaih melindungi penyebaran Agama Kristen Perang dimenangkan oleh Belanda dan diakhiri oleh gugurnya Si Singamangaraja XII. Perang Aceh ( Sebab-sebab terjadinya perang : Belanda ingin memantapkan pelaksanaan Pax Netherlandica Aceh merupakan tempat yang strategis setelah dibukanya Terusan Suez Makin berkembangnya imperialisme modern Politik ekspansi Belanda akibat Traktat Sumatera (1871) tentang Inggris tidak akan menghalangi ekspansi Belanda ke Sumatera Sebab khusus terjadinya perang adalah adanya tuntutan Belanda agar Aceh tidak berhubungan dengan pedagang selain Belanda. Perang Aceh ini berlangsung cukup lama karena rakyat Aceh menganggap sebagai perang jihad. Setelah para pemimpinnya tertangkap seperti Teuku Umar dan Cut Nya Dien akhirnya perang Aceh berakhir. Raja-raja kecil diikat dengan adanya Perjanjian Pendek yang berisi : Pengakuan kedaulatan Belanda atas daerahnya Berjanji tidak mengadakan hubungan dengan negara asing Patuh kepada pemerintahan Belanda

15 Copyright Provide Free Tests and High Quality PERKEMBANGAN INDONESIA MULAI TAHUN 1945 SAMPAI DENGAN REFORMASI A. Perkembangan Indonesia setelah Merdeka Usaha yang dilakuakn oleh bangsa Indonesia untuk menata bidang Politik memalui: Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 yang mengahsilkan : Mengangkat Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Menetapkan UUD 1945 Membentuk KNIP sebagai pembantu presiden untuk menetapkan GBHN sebelum MPR terbentuk Sidang PPKI II 19 Agustus 1945, yang mengahasilkan : Pembentukan 8 Provinsi Pembentukan 12 kementrian negara Pengumuman Presiden Soekarno pada tanggal 22 Agustus 1945, diantaranya : Membentuk PNI sebagai partai tunggal Membentuk Komite Nasional Indonesia Membentuk BKR Maklumat No X tanggal 16 oktober 1945 yang memeberi wewenang kepada KNIP untuk menetapkan GBHN bersama-sama dengan presiden. Maklumat No X tanggal 3 November 1945 yang merubah sistem partai tunggal menjadi multi partai Makluimat No. X tanggal 14 November 1945 perubahan sistem pemerintahan presidensial menjadi parlementer Pada tahun 1955 melaksanakan pemilihan umum Usaha untuk menata bidang ekonomi adalah : berusaha untuk menembus blokade Belanda dengan membentuk Indoof di Singapura melaksanakan Kasimo Plan

16 melaksakan Sistem Benteng melaksanakan Sistem Ali Baba Nasionalisasi de Javasche Bank menjadi bank Indonesi B. DEMOKRASI TERPIMPIN Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin diawali dengan munculnya Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 yang berisi : Kembali ke UUD 1945 Pembubaran Konstiyuante Pembentukan MPRS dan DPAS Pelaksanaan Demokrasi terpimpin ditandai dengan : kekuasaan yang sangat penuh di tangan presiden penyelewengan UUD 1945 dan Pancasila penyelewengan kebijaksanaan Politik Luar Negeri terkucilnya bangsa Indonesia dari dunia internasional konfrontasi dengan Malaysia perebutan kembali Irian Barat dari Belanda G 30 S/PKI C. ORDE BARU Orde Baru ditandai dengan munculnya Surat Perintah 11 Maret 1966 dari Soekarno kepada Soeharto untuk mengembalikan ketertiban dan keamanan ibu kota setelah terjadinya G 30 S/PKI. Tekad yang menjadi Orde Baru adalah melaksanakan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekwen. Keberhasilan ORBA adalah dalam melaksanakan pembangunan dalam segala bidang dan pemulihan hubungan luar negeri ditandai dengan keikut sertaan Indonesia dalam beberapa kerjasama baik regional maupun internasional. Orde Baru berakhir tanggal 21 Mei 1998 diawali dengan terjadinya krisis moneter yang mengakibatkan terjadinya krisis multidimensional di Indonesia. Dan mengakibatkan Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun lengser dari jabatannya.

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DAFTAR ISI LATAR BELAKANG KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA What: (latar belakang) Indonesia negara dengan SDA yang melimpah Why: (Alasan) Orang-orang

Lebih terperinci

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME KOLONIALISME DAN IMPERIALISME Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : 8 Waktu : 10.00-11.30 No.Induk : Hari/Tanggal : Senin, 08 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

KEUNGGULAN LOKASI TERHADAP KOLONIALISME DI INDONESIA

KEUNGGULAN LOKASI TERHADAP KOLONIALISME DI INDONESIA KEUNGGULAN LOKASI TERHADAP KOLONIALISME DI INDONESIA ALASAN BANGSA EROPA MELAKUKAN PERJALANAN SAMUDRA KARENA JATUHNYA KOTA KONSTANTINOPEL KE TANGAN BANGSA TURKI. UNTUK MENCARI REMPAH-REMPAH. INGIN MENJELAJAHI

Lebih terperinci

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan sebab dan tujuan kedatangan bangsa barat ke Indonesia;

Lebih terperinci

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN Saya siswa kelas 5A Siap Belajar dengan Tenang dan Tertib dan Antusias Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol,

Lebih terperinci

BAB 5: SEJARAH POLITIK KOLONIAL

BAB 5: SEJARAH POLITIK KOLONIAL www.bimbinganalumniui.com 1. Pada tahun 1811, seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia telah berhasil direbut oleh... a. Alfonso d Albuqueque b. Lord Minto c. Bartholomeus Diaz d. Thomas Stamford

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah seperti vanili, lada, dan cengkeh. Rempah-rempah ini dapat digunakan sebagai pengawet

Lebih terperinci

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA Peta Konsep Peran Indonesia dalam Perdagangan dan Pelayaran antara Asia dan Eropa O Indonesia terlibat langsung dalam perkembangan perdagangan dan pelayaran antara Asia

Lebih terperinci

MASA PEMERINTAHAN HERMAN WILLIAN DAENDELS DI INDONESIA

MASA PEMERINTAHAN HERMAN WILLIAN DAENDELS DI INDONESIA MASA PEMERINTAHAN HERMAN WILLIAN DAENDELS DI INDONESIA Latar Belakang Kedatangan Herman William Daendels Herman William Daendels di utus ke Indonesia pada tahun 1808 dengan tujuan yakni mempertahankan

Lebih terperinci

SISTEM TANAM PAKSA. Oleh: Taat Wulandari

SISTEM TANAM PAKSA. Oleh: Taat Wulandari SISTEM TANAM PAKSA Oleh: Taat Wulandari E-mail: taat_wulandari@uny.ac.id TOKOH-TOKOH PENENTANG TANAM PAKSA 1. Eduard Douwes Dekker (1820 1887) Ia mengarang sebuah buku yang berjudul Max Havelaar (lelang

Lebih terperinci

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA BAB I PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA Tahun 1620, Inggris sudah mendirikan beberapa pos perdagangan hampir di sepanjang Indonesia, namun mempunyai perjanjian dengan VOC untuk tidak mendirikan

Lebih terperinci

Oleh Taufik Hidayat, S.Pd

Oleh Taufik Hidayat, S.Pd Oleh Taufik Hidayat, S.Pd Terlebih dahuli kita akan membahas apa itu Kolonialisme dan Imperialisme Kolonialisme merupakan politik atau praktik yang di jalankan oleh suatu negara terhadap negara lain

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Nama Sekolah : SMK AL-ISHLAH CILEGON Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Jumlah : 30 PG, 5 uraian Kelas/ Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

Melacak Perburuan Mutiara dari Timur

Melacak Perburuan Mutiara dari Timur Melacak Perburuan Mutiara dari Timur A. Latar Belakang Masuknya Bangsa Barat Peta diatas merupakan gambaran dari proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Nusantara. Garis menggambarkan proses perjalanan

Lebih terperinci

Sejarah Penjajahan Indonesia

Sejarah Penjajahan Indonesia Sejarah Penjajahan Indonesia Masa penjajahan Indonesia tidak langsung dimulai ketika orang-orang Belanda pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara pada akhir abad ke-16. Sebaliknya, proses penjajahan

Lebih terperinci

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT A. Pengaruh Kebudayaan Islam Koentjaraningrat (1997) menguraikan, bahwa pengaruh kebudayaan Islam pada awalnya masuk melalui negara-negara

Lebih terperinci

2. Sistem kerja wajib ( kerja rodi ) oleh Herman Willem Daendels

2. Sistem kerja wajib ( kerja rodi ) oleh Herman Willem Daendels Kebijakan kebijakan pemerintah kolonial yaitu: 1. Sietem penyerahan wajib oleh VOC 2. Sistem kerja wajib ( kerja rodi ) oleh Herman Willem Daendels 3. Sistem sewa tanah oleh Thomas Stamford Raffles 4.

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 Nama Sekolah : SMA Islam Al-Azhar BSD Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 50 Kelas / Semester : XI / Ganjil Bentuk Soal : Pilihan

Lebih terperinci

Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Eropa

Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Eropa Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Eropa PETA PENJELAJAHAN SAMUDRA 1. Penjelajahan samudra bangsa Spanyol Mulai tahun 1451 masehi atas perintah Ratu Isabella bangsa Spanyol mengadakan penjelajahan samudra.

Lebih terperinci

Makalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI

Makalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI Makalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI Oleh: Zulkarnain JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 SISTEM TANAM PAKSA Oleh: Zulkarnain Masa penjajahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedatangan orang-orang Eropa pertama di kawasan Asia Tenggara pada awal abad XVI kadang-kadang dipandang sebagai titik penentu yang paling penting dalam sejarah kawasan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL

KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL Indah Oktaviani, M. Si KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL TPB SEM. II 2017/2018 Kebutuhan 1. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang, yang apabila tidak terpenuhi maka dapat menganggu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat. 1 Seorang peserta

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat. 1 Seorang peserta BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat. 1 Seorang peserta didik dapat dikatakan

Lebih terperinci

Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA

Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA Latihan Soal UM Unair 05 IPS ----------------------------------------------------------------- @ujiantulis.com MATEMATIKA. Pernyataan yang mempunyai nilai kebenaran sama dengan pernyataan Jika 9 habis

Lebih terperinci

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia MATA UJIAN BIDANG TINGKAT : P.ENGETAHUAN UMUM : SEJARAH : SARJANA/DIPLOMA PETUNJUK UMUM 1) Dahulukan menulis nama dan nomor peserta pada lembar jawaban 2) Semua jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang

Lebih terperinci

FOTO KEGIATAN SIKLUS I

FOTO KEGIATAN SIKLUS I FOTO KEGIATAN SIKLUS I FOTO KEGIATAN SIKLUS II Lampiran : Observasi data LEMBAR OBSERVASI 1 Mata pelajaran : IPS Sejarah Kelas/Semester : VIII C / I (satu) Hari/tanggal : Kamis, 29 September 2011 Fokus

Lebih terperinci

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa

Lebih terperinci

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20 Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20 Anggota kelompok 3: 1. Ananda Thalia 2. Budiman Akbar 3. Farrel Affieto 4. Hidayati Nur Trianti Strategi Perlawanan

Lebih terperinci

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Gambar 5.8 merupakan salah satu bentuk upaya mewariskan nilai- nilai perjuangan di suatu daerah kepada generasi yang tidak mengalami perjuangan

Lebih terperinci

Wilayah Kekuasaan Kekaisaran Turki Ottoman abad M

Wilayah Kekuasaan Kekaisaran Turki Ottoman abad M Faktor Pendorong Jatuhnya Konstantinopel (1453) ke tangan Turki Kisah perjalanan Marcopolo Penemuan Copernicus dan Galileo Penemuan Kompas Semangat Reconquista di Iberia Peperangan diantara bangsa Eropa

Lebih terperinci

BAB XIII PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA MASA KOLONIAL EROPA PETA KONSEP. Kata Kunci

BAB XIII PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA MASA KOLONIAL EROPA PETA KONSEP. Kata Kunci BAB XIII PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA MASA KOLONIAL EROPA Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu memiliki kemampuan untuk menjelaskan kedatangan bangsa Eropa dan perkembangan agama Nasrani pada masa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah usaha untuk memperluas, menjamin lalu lintas perdagangan rempah-rempah hasil hutan yang

Lebih terperinci

Pembukaan. Semoga berkenan, terima kasih.

Pembukaan. Semoga berkenan, terima kasih. Pembukaan Sebagaimana kita semua tahu bahwa jaman dahulu bangsa kita ini dijajah oleh bangsa Belanda selama 3,5 abad. Banyak orang yang tidak begitu mengetahui apa saja tujuan Belanda jauh-jauh datang

Lebih terperinci

8. Apa perjuangan beliau? 9. Apa strategi beliau dalam mengusir penjajah? 10. Apa sikap yang harus diambil dari para pahlawan?

8. Apa perjuangan beliau? 9. Apa strategi beliau dalam mengusir penjajah? 10. Apa sikap yang harus diambil dari para pahlawan? KELAS 4 TEMA 5 SUB TEMA. Apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa? 2. Apakah Gajah Mada bisa disebut sebagai pahlawan pada masa Kerajaan Majapahit? Jelaskan! 3. Hitunglah operasi berikut ini: a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk wilayah Indonesia bagian barat. Karena letaknya berada pada pantai selat Malaka, maka daerah

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Hari / Tanggal : SENIN, 27 NOPEMBER 2017

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Hari / Tanggal : SENIN, 27 NOPEMBER 2017 PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Latar Belakang Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi

Lebih terperinci

SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SHINTA HAPPY YUSTIARI, S.AP, MPA

SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SHINTA HAPPY YUSTIARI, S.AP, MPA SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SHINTA HAPPY YUSTIARI, S.AP, MPA SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SUMBER PENELITIAN SEJARAH DOKUMEN / ARSIP BENDA / PRASASTI PELAKU SEJARAH SISTEM PRA KEMERDEKAAN PENJAJAHAN

Lebih terperinci

Pembahasan Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA

Pembahasan Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA Pembahasan Latihan Soal UM Unair 05 IPS ----------------------------------------------------------------- @ujiantulis.com. Jawab: A Jika 9 habis dibagi 5 maka 9 bilangan genap = salah salah = benar MATEMATIKA

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA Modul ke: PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id DR. Rais Hidayat, M.Pd Kompetensi Mahasiswa dapat mengetahui sejarah Pancasila Mahasiswa

Lebih terperinci

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA by: Dewi Triwahyuni INTERNATIONAL RELATIONS DEPARTMENT COMPUTER UNIVERSITY OF INDONESIA (UNIKOM) BANDUNG 2013 1 SOUTHEAST ASIA (SEA) 2 POSISI GEOGRAFIS

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Program Studi IPA (Sejarah) Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Kerajaan Kutai dan Tarumanegara Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kolonialisme berawal dari perkembangan situasi ekonomi, dimana

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kolonialisme berawal dari perkembangan situasi ekonomi, dimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kolonialisme berawal dari perkembangan situasi ekonomi, dimana rempah-rempah menjadi komoditas yang paling menguntungkan pasar internasional. Itulah yang mendorong para

Lebih terperinci

POLITIK KOLONIAL KONSERVATIF, ) ENCEP SUPRIATNA

POLITIK KOLONIAL KONSERVATIF, ) ENCEP SUPRIATNA POLITIK KOLONIAL KONSERVATIF, 1800-1870) ENCEP SUPRIATNA LATAR BELAKANG SETELAH VOC DINYATAKAN BANGKRUT KARENA MENEMPUH CARA-CARA TRADISIONAL. ATAS NAMA PEMERINTAH INGGRIS RAFFLES (1811-1816), MENERAPKAN

Lebih terperinci

A. Kedatangan Bangsa Barat di Dunia Timur

A. Kedatangan Bangsa Barat di Dunia Timur A. Kedatangan Bangsa Barat di Dunia Timur A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: a Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor pendorong penjelajahan samudra. Kemajuan teknologi misalnya dalam bidang

Lebih terperinci

Perkembangan Bangsa Barat.

Perkembangan Bangsa Barat. Perkembangan Bangsa Barat KEMUNDURAN VOC Tahun 1799, VOC mengalami masa kemunduran. Kemunduran tersebut diakibatkan oleh faktorfaktor berikut. Gencarnya persaingan dari negara Prancis dan Inggris. Korupsi

Lebih terperinci

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) Kerajaan Ternate dan Tidore Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) 1 Letak Kerajaan Sejarah Berdirinya Keadaan Kerajaan Kerajaan Ternate dan Tidore

Lebih terperinci

Indonesia pada Masa Kolonial Eropa

Indonesia pada Masa Kolonial Eropa Bab 10 Indonesia pada Masa Kolonial Eropa Sumber: Bank Image koleksi Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan dapat: mendeskripsikan perkembangan bangsa indonesia pada masa penjajahan pemerintahan

Lebih terperinci

SEJARAH HUKUM INDONESIA

SEJARAH HUKUM INDONESIA SEJARAH HUKUM INDONESIA GAMBARAN SEJARAH HUKUM INDONESIA ADAT VOC 1622-1799 AB RR IS JEPANG UUD 45 170845 RIS 1949 UUDS 1950 UUD 45 1959 SAAT INI INGGRIS SBL BLD PENJAJAHAN BELANDA SEBELUM BELANDA Hukum

Lebih terperinci

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA A. KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA Kolonialisme berasal dari kata koloni yaitu daerah pendudukan. Pada awalnya istilah kolonialisme diartikan dengan

Lebih terperinci

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Muhlisin, S.E., M.Si.

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Muhlisin, S.E., M.Si. SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Muhlisin, S.E., M.Si. 1 Kedatangan Belanda Tahun 1596, armada Belanda dipimpin Cornelis de Houtman datang di Banten. Tahun 1602 dibentuk VOC (Vereenigde Oost- Indische Compagnie)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda antara tahun 1830 hingga akhir abad ke-19 dinamakan Culturstelsel (Tanam Paksa).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad XX merupakan sebuah zaman baru dalam politik kolonial yang dengan diberlakukannya politik etis. Politik etis merupakan politis balas budi Kolonial dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aceh terletak di ujung bagian utara pulau Sumatera, bagian paling barat dan paling utara dari kepulauan Indonesia. Secara astronomis dapat ditentukan bahwa daerah ini

Lebih terperinci

Presiden dan Wakil Presiden dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia. Herlambang P. Wiratraman 2017

Presiden dan Wakil Presiden dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia. Herlambang P. Wiratraman 2017 Presiden dan Wakil Presiden dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia Herlambang P. Wiratraman 2017 Pokok Bahasan Pengisian Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Wewenang Presiden dan Wakil Presiden Kedudukan

Lebih terperinci

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS 2.1. Menganalisis Kolonialisme dan Imperialisme Perkembangan Pengaruh Barat di Barat dan Perubahan Merkantilisme dan Ekonomi, dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat di pada masa Kolonial Demografi, Kapitalisme

Lebih terperinci

I. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar!

I. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar! Standar Kompetensi : Kemampuan memahami: (1) Keragaman kenampakan alam, sosial, budaya, dan kegiatan ekonomi di Indonesia; (2) Perjalanan bangsa Indonesia pada masa Hindu-Buddha, Islam, sampai masa kemerdekaan;

Lebih terperinci

SISTEM SEWA TANAH DALAM UPAYA PENGHAPUSAN FEODALISME DI JAWA ABAD XIX ( Fragmen Sosio-kultural pada Masyarakat Jawa ) Rosalina Ginting & Agus Sutono*

SISTEM SEWA TANAH DALAM UPAYA PENGHAPUSAN FEODALISME DI JAWA ABAD XIX ( Fragmen Sosio-kultural pada Masyarakat Jawa ) Rosalina Ginting & Agus Sutono* SISTEM SEWA TANAH DALAM UPAYA PENGHAPUSAN FEODALISME DI JAWA ABAD XIX ( Fragmen Sosio-kultural pada Masyarakat Jawa ) Rosalina Ginting & Agus Sutono* ABSTRAK Pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK KISI-KISI UKG 2015 SEJARAH Indikator Pencapaian b c d e 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, 1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek

Lebih terperinci

BAB 6 : KEMEROSOTAN MELAKA

BAB 6 : KEMEROSOTAN MELAKA BAB 6 : KEMEROSOTAN MELAKA FAKTOR KEMEROSOTAN MELAKA 1.Kelemahan kepemimpinan 2.Masalah perpaduan 3.Kelemahan askar Melaka 4.Kedatangan Portugis 1. Kelemahan kepemimpinan Sultan 1.Sultan Mahmud Shah bertindak

Lebih terperinci

1. Oleh: 2. Taat Wulandari 3.

1. Oleh: 2. Taat Wulandari 3. 1. Oleh: 2. Taat Wulandari 3. E-mail: taat_wulandari@uny.ac.id Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 A. Latar Belakang 1. Kehidupan politik yang lebih sering dikarenakan sering jatuh bangunnya kabinet dan persaingan partai politik yang semakin menajam.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Palembang muncul sebagai Kesultanan Palembang sekitar pada tahun 1659 dan

I. PENDAHULUAN. Palembang muncul sebagai Kesultanan Palembang sekitar pada tahun 1659 dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Palembang merupakan salah satu wilayah terpenting yang berada di Sumatera dikarenakan keadaan geografinya yang kaya akan sumber daya alamnya dan didominasi oleh

Lebih terperinci

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri

Lebih terperinci

SK 2 MENGANALISA PERKEMBANGAN BANGSA INDONESIA SEJAK MASUKNYA PENGARUH BARAT SAMPAI PENDUDUKAN JEPANG

SK 2 MENGANALISA PERKEMBANGAN BANGSA INDONESIA SEJAK MASUKNYA PENGARUH BARAT SAMPAI PENDUDUKAN JEPANG SK 2 MENGANALISA PERKEMBANGAN BANGSA INDONESIA SEJAK MASUKNYA PENGARUH BARAT SAMPAI PENDUDUKAN JEPANG KD 2.1 Menganalisis perkembangan pengaruh barat dan perubahan ekonomi, demografi dan kehidupan sosial

Lebih terperinci

Sejarah Indonesia. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester I. Mata Pelajaran Wajib

Sejarah Indonesia. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester I. Mata Pelajaran Wajib Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester I Mata Pelajaran Wajib Oleh: 1. Ringo Rahata 2. Muhamad Muchlis 3. Melkisedek Bagas Fenetiruma Disclaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai

Lebih terperinci

Sistem Perkebunan Masa Hindia-Belanda

Sistem Perkebunan Masa Hindia-Belanda Sistem Perkebunan Masa Hindia-Belanda Bab I Pendahuluan Sejarah perkembangan perkebunan di negara berkembang (termasuk Indonesia) tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan kolonialisme, kapitalisme,

Lebih terperinci

sherila putri melinda

sherila putri melinda sherila putri melinda Beranda Profil Rabu, 13 Maret 2013 DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA Demokrasi berasal dari kata DEMOS yang artinya RAKYAT dan

Lebih terperinci

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Nama : DIMAS DWI PUTRA Kelas : XII MIPA 3 SMAN 1 SUKATANI 2017/3018 Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: Cecep Winata EKONOMI BISNIS Fakultas Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Periode Masa Kolonial dan Order Lama Kedatangan Belanda:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori 1. Transportasi Kereta Api Transportasi merupakan dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

Lembaga Kepresidenan dalam Sistem Presidensial

Lembaga Kepresidenan dalam Sistem Presidensial Lembaga Kepresidenan dalam Sistem Presidensial R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 11 Juni 2008 Sub Pokok Bahasan Wewenang Presiden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan berkembangnya zaman, kita perlu tahu tentang sejarahsejarah perkembangan agama dan kebudayaan di Indonesia. Dengan mempelajarinya kita tahu tentang sejarah-sejarahnya

Lebih terperinci

SEJARAH KOTA BANDUNG. AGUS MULYANA Universitas Pendidikan Indonesia

SEJARAH KOTA BANDUNG. AGUS MULYANA Universitas Pendidikan Indonesia SEJARAH KOTA BANDUNG AGUS MULYANA Universitas Pendidikan Indonesia A. Asal Nama Bandung Banding/Ngabanding -------- berdampingan/berdekatan Bandeng/Ngabandeng --- sebutan untuk genangan air yang luas dan

Lebih terperinci

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Ebook dan Support CPNS   Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com: SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda

Lebih terperinci

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang PERIODISASI SEJARAH Apakah yang disebut dengan periodisasi? Pertanyaan tersebut kita kembalikan pada penjelasan sebelumnya bahwa sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia dalam konteks waktu. Untuk

Lebih terperinci

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah ada di Indonesia pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia terbentuk

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah ada di Indonesia pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia terbentuk Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah ada di Indonesia pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia terbentuk Proses perumusan materi Pancasila secara formal dilakukan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA. Hakikat Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Novia Kencana, S.IP, MPA

PENDIDIKAN PANCASILA. Hakikat Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Novia Kencana, S.IP, MPA PENDIDIKAN PANCASILA Hakikat Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Novia Kencana, S.IP, MPA novia.kencana@gmail.com Pengantar Secara epistomologis dan pertanggung jawaban ilmiah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerajaan Langkat didirikan oleh Raja Kahar pada pertengahan abad ke- 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat kepemimpinan diteruskan

Lebih terperinci

A. Pengertian Orde Lama

A. Pengertian Orde Lama A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 Disusun Oleh : Kelompok 5 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 LATAR BELAKANG TOKOH PEMIMPIN KRONOLOGIS PETA KONSEP PERLAWANAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 berlakulah dualisme hukum di Indonesia, yaitu di samping berlakunya hukum Belanda kuno

Lebih terperinci

Kerajaan Islam di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku

Kerajaan Islam di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku LOGO Elvanya Purba D (08) Hutama Sektiaji (16) Nirma Ayuni S (24) Tutug Kinasih (32) Kerajaan Islam di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku SEJARAH Kerajaan Islam Kerajaan di Kalimantan (Kerajaan Banjar) Kerajaan

Lebih terperinci

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT Title? Author Riendra Primadina Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov 2010 14:10:06 GMT Author Comment Hafizhan Lutfan Ali Comments Jawaban nya...

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

RIWAYAT SINGKAT PERJUANGAN SULTAN ISKANDAR MUDA

RIWAYAT SINGKAT PERJUANGAN SULTAN ISKANDAR MUDA 1996 A 89 RIWAYAT SINGKAT PERJUANGAN SULTAN ISKANDAR MUDA PAHLAWAN NASIONAL SULTAN ISKANDAR MUDA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 077/TK/TAHUN 1993 PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Copyright (C) 2000 BPHN UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH *14124 UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Indikator Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang Dampak Kebijakan Imperialisme Jepang di Indonesia Uji Kompetensi 2. Kemampuan memahami

Lebih terperinci

HISTORY OF AFRICA. By: Umi Hartati, M.Pd

HISTORY OF AFRICA. By: Umi Hartati, M.Pd HISTORY OF AFRICA By: Umi Hartati, M.Pd IMPERIALISME & KOLONIALISME BENUA AFRIKA Nasib Afrika tidak di tangan bangsa Afrika sendiri, tetapi ditentukan oleh bangsa kulit putih. Pada umumnya negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kapur barus dan rempah-rempah, jauh sebelum bangsa Barat datang ke Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kapur barus dan rempah-rempah, jauh sebelum bangsa Barat datang ke Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada hakikatnya, Indonesia telah mengenal sistem kebun sebagai sistem perekonomian tradisional dengan penanaman tanaman-tanaman seperti kopi, lada, kapur barus dan rempah-rempah,

Lebih terperinci

Proses Berfikir C1 C2 C3 C4 C5 C6

Proses Berfikir C1 C2 C3 C4 C5 C6 LAMPIRAN Lampiran 1 Kisi-Kisi Tes I (Tes Homogenitas) KISI-KISI PENELITIAN TES HOMOGENITAS SEBELUM UJI INSTRUMEN Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Indikator Proses Berfikir C1 C2 C3 C4 C5 C6 Rend

Lebih terperinci

Fairchild, He nry Pra tt, et. al., (19 77), Dic tio nar y of Soc iol ogy An d Rel ate d Sci

Fairchild, He nry Pra tt, et. al., (19 77), Dic tio nar y of Soc iol ogy An d Rel ate d Sci SILABUS PENDIDIKAN DAN LATIHAN PENDIDIKAN GURU Mata Pelajaran Jenjang Penyusun : Sejarah Kolonialisme Barat : S1 : Dr. Agus Mulyana, M.Hum NO 1 2 STANDAR KOMPETENSI Memahami Belakang Pengertian Imperialisme

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara BAB V KESIMPULAN Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara merupakan salah satu tempat tujuan maupun persinggahan bagi kapal-kapal dagang dari berbagai negara di dunia. Nusantara

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Jenis Sekolah : SMK Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu: Jumlah Soal : 40 Soal

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011 Jenis sekolah : SMA/MA Jumlah soal : 55 butir Mata pelajaran : SEJARAH Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda/essay Kurikulum : KTSP Alokasi waktu : 90

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra. BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih

Lebih terperinci