Sejarah Indonesia. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester I. Mata Pelajaran Wajib

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sejarah Indonesia. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester I. Mata Pelajaran Wajib"

Transkripsi

1 Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester I Mata Pelajaran Wajib Oleh: 1. Ringo Rahata 2. Muhamad Muchlis 3. Melkisedek Bagas Fenetiruma

2 Disclaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. Materi powerpoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja. Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.

3 Daftar Isi Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4

4 Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia Proses Kedatangan- Bangsa Eropa di Indonesia Masa Kekuasaan Vereenigde Oost Compagnie (VOC) Perebutan Hegemoni Bangsa- Bangsa Eropa di Indonesia Daftar Isi

5 Motivasi Kedatangan Bangsa-Bangsa Eropa di Indonesia 1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani 3. Pencarian rempah-rempah 4. Semboyan Gold, Glory, dan Gospel

6 Kedatangan Bangsa-Bangsa Eropa di Indonesia Alfonso d'albuquerque (1511) Fransisco Serrao (1512) Antonio de Abreau (1512) Malaka Hitu Ternate Sebastian del Cano (1522) Kepulauan Maluku Francis Drake (1579) Ternate Cornelis de Houtman(1596) Jacob van Neck (1598) Banten Back

7 B. Masa Kekuasaan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) Didirikan 20 Maret 1602 Prints Maurits Tujuan Membantu keuangan pemerintah Belanda Menyaingi pedagangpedagang dari bangsa lain Memperkuat posisi sehingga dapat melaksanakan monopoli perdagangan Menjalankan pemerintahan sebagai wakil pemerintah Belanda di Hindia Timur Kebijakan Hongi tochten (pelayaran Hongi) Ekstirpasi Contingenten

8 VOC memiliki hak istimewa yang disebut hak oktroi. Mencetak uang Membentuk Angkatan Perang Hak Oktroi Mengadakan perjanjian dengan raja-raja Melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah Memerintah daerah yang diduduki

9 Pada akhir abad XVIII, VOC mengalami kemunduran. Apa penyebabnya? Banyak pegawai VOC melakukan korupsi. Praktik feodalisme pada struktur organisasi VOC. Kekuasaan VOC yang begitu luas sehingga kesulitan untuk mengawasinya. VOC mengabaikan peran pemilik modal VOC dibubarkan pada 31 Desember Back

10 C. Perebutan Hegemoni Bangsa- Bangsa Eropa di Indonesia

11 1. Masa Pemerintahan Daendels ( ) Membangun jalan raya dari Anyer Panarukan Membangun pelabuhan militer di Ujung Kulon, Merak, dan Surabaya. Memindahkan pusat pemerintahan dari Batavia ke Weltevreden. Mengangkat penguasa daerah sebagai pegawai pemerintah kolonial. Mengeluarkan uang kertas. Menjual tanah-tanah kepada pihak swasta atau partikelir (Tionghoa dan Arab). Up

12 2. Masa Pemerintahan Janssens (1811) Saat menjadi gubernur jenderal di Indonesia, Janssens gagal mempertahankan Indonesia dari serangan Inggris. Up

13 3. Kolonialisme Inggris di Indonesia ( ) Raffles Tindakan Positif Menulis buku The History of Java. Menemukan tanaman Rafflesia Arnoldi. Mengangkat kembali Sultan Sepuh di Kesultanan Yogyakarta. Berperan aktif dalam perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Bersama istrinya merintis Kebun Raya Bogor. Up

14 4. Pemerintahan Kolonial Belanda ( ) Kekuasaan Komisaris Jenderal Sistem Tanam Paksa Periode Liberal

15 Kekuasaan Komisaris Jenderal Elout Adrian van Buyskes Sistem Sewa Tanah Van der Capellen

16 Sistem Tanam Paksa ( ) pencetus van den Bosch Kewajiban menanam tanaman yang laku di pasar dunia Kopi Tembakau Teh Nila Tebu

17 Periode Liberal ( ) Undang-Undang Agraria (1870) Penanaman modal swasta di bidang perkebunan dan pertambangan Apa dampak kebijakan tanam paksa dan politik liberal?

18 1. Menimbulkan penderitaan rakyat 2. Memberi keuntungan bagi pemerintah Belanda Back

19 Perang Melawan Kolonialisme Perang Melawan Hegemoni dan Keserakahan Kongsi Dagang Perang Melawan Penjajahan Belanda Daftar Isi

20 Perlawanan rakyat Aceh Perlawanan rakyat Maluku Perlawanan Perang Melawan Sultan Agung Perlawanan Hegemoni rakyat dan Banten Keserakahan Perlawanan rakyat Makassar Kongsi Dagang Perlawanan rakyat Riau Perlawanan etnik Tionghoa Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said Back

21 Perang Tondano Perlawanan Pattimura Perang Padri Perang Diponegoro Perang Puputan di Bali Perang Banjar Perang Aceh Perang Batak Perang Melawan Penjajahan Belanda Back

22 Perlawanan Rakyat Aceh Latar Belakang Kedudukan Portugis di Malaka mengganggu ekonomi Aceh. Strategi Aceh Menghadapi VOC 1. Melengkapi kapal-kapal dagang dengan senjata, prajurit, dan meriam. 2. Mendatangkan bantuan persenjataan, pasukan, dan ahli peperangan dari Turki. 3. Melakukan kerja sama dengan kerajaan-kerajaan lain seperti Demak dan Kalikut. Up

23 Perlawanan Rakyat Maluku Perlawanan terhadap Portugis Perlawanan terhadap VOC Persaingan dagang dengan Portugis. Upaya monopoli perdagangan yang dilakukan Portugis. Portugis mencampuri urusan dalam negeri Kerajaan Ternate. VOC menerapkan monopoli perdagangan rempah-rempah. VOC turut mencampuri urusan dalam negeri kerajaan-kerajaan Maluku. Up

24 Perlawanan Sultan Agung Latar belakang Kedudukan VOC di Batavia mengganggu perekonomian Mataram Serangan gagal karena pasukan Mataram kalah persenjataan. Serangan kedua ke Batavia gagal karena Belanda membakar lumbung padi pasukan Mataram. Up

25 Perlawanan Rakyat Banten Latar belakang Kedudukan VOC di Batavia mengganggu aktivitas ekonomi Kerajaan Banten. VOC mencampuri urusan dalam negeri Kerajaan Banten dengan mengangkat Sultan Haji menjadi raja. Perlawanan Mengalami kegagalan Mengapa? VOC menerapkan politik adu domba antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji. Up

26 Perlawanan Rakyat Makassar VOC berupaya menguasai Makassar untuk dijadikan pusat perdagangan. VOC menjalin kerja sama dengan Aru Palaka. Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bongaya (1667).

27 Isi Perjanjian Bongaya 1) VOC memperoleh hak monopoli rempah-rempah di Makassar. 2) VOC boleh mendirikan benteng pertahanan di Makassar. 3) Wilayah kekuasaan Kerajaan Gowa dan Tallo di luar Makassar menjadi milik VOC. 4) Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone. 5) Gowa Tallo membayar seluruh kerugian yang diakibatkan dari peperangan. Up

28 Perlawanan Rakyat Riau VOC berniat menancapkan hegemoni perdagangan di wilayah Riau. Sultan Siak menerapkan strategi "siasat hadiah sultan Apa itu Siasat Hadiah Sultan? Sultan mengundang VOC untuk berdamai. Pertemuan dilakukan di Pulau Guntung. Pada saat pertemuan berlangsung pasukan sultan menyerang pasukan VOC. Up

29 Perlawanan Etnik Tionghoa Latar belakang Pembantaian Etnik Tionghoa di Batavia 1740 Jalannya perlawanan Warga Tionghoa Batavia mengungsi menuju ke kota-kota pantai utara Jawa seperti Pati, Rembang, dan Semarang. Para pengungsi membangun kekuatan bersama dengan warga Tionghoa di kota-kota tersebut. Up

30 Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said Latar belakang Kemarahan Raden Mas Said terhadap penguasa Mataram, Pakubuwono II, karena bekerja sama dengan VOC. Pangeran Mangkubumi bergabung dengan Mas Said karena Pakubuwono II mengingkari janjinya memberikan hadiah tanah Sukowati. Perlawanan ini diakhiri dengan Perjanjian Giyanti (1755) dan Perjanjian Salatiga (1757). Up

31 Perang Tondano Perang Tondano I Perang Tondano II Dominasi VOC atas perdagangan dan ekonomi di Minahasa. Rakyat menentang kebijakan Belanda merekrut orang-orang Minahasa menjadi serdadu. VOC membendung Sungai Temberan untuk membanjiri permukiman penduduk Minahasa. Perang berlangsung hingga bulan Agustus 1809 dan rakyat Minahasa meraih kemenangan. Up

32 Latar belakang Perlawanan Pattimura Kebijakan Belanda yang menimbulkan penderitaan rakyat. Jalannya perlawanan Pada tanggal 15 Mei 1817 Rakyat Maluku membakar perahu-perahu Belanda. Pasukan Pattimura mengepung benteng Duurstede. Up Pada bulan Oktober 1817 Belanda mengerahkan seluruh pasukannya untuk menangkap Pattimura.

33 Perang Padri Up Latar belakang: Belanda mencampuri konflik antara kaum adat dan kaum Padri. Belanda ingin menancapkan hegemoni di wilayah Sumatra Barat. Fase Pertama ( ) Fase Kedua ( ) Fase Ketiga ( ) Kemenangan berada di pihak kaum Padri. Belanda menawarkan perundingan damai kepada kaum Padri. Belanda menerapkan strategi "benteng stelsel". Pada tanggal 28 Oktober 1837 Imam Bonjol berhasil ditangkap Belanda.

34 Perang Diponegoro Latar belakang Kemarahan Pangeran Diponegoro atas campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan. Pasukan Diponegoro menerapkan strategi gerilya. Up Pangeran Diponegoro ditangkap Jenderal de Kock saat berunding di Magelang. Belanda menerapkan strategi "benteng stelsel" untuk mempersempit gerak pasukan Diponegoro.

35 Perang Puputan di Bali Latar belakang Hukum tawan karang Rakyat mengobarkan semangat perang puputan atau perang hingga titik darah penghabisan. Peperangan dimenangkan Belanda setelah berhasil merebut benteng Jagaraga. Up

36 Perang Banjar Latar belakang Belanda menyingkirkan Putra Mahkota Kerajaan Banjar, Pangeran Hidayatullah. Belanda mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai raja. Pasukan Banjar mengobarkan semangat perang fisabillilah. Up

37 Perang Aceh Up Latar belakang: Belanda hendak merongrong kemerdekaan rakyat Aceh dengan Fase mengirimkan Pertama ekspedisi militer. Fase Kedua Fase Ketiga Pada tanggal 26 Maret 1873, Belanda menyerang Aceh di bawah komando Jenderal J.H.R Kohler. Rakyat Aceh dapat menghalau serangan dan Jenderal Kohler terbunuh. Belanda menerapkan strategi konsentrasi stelsel dengan cara memperkuat wilayah yang telah dikuasai. Belanda mengirim Snouck Hurgronje untuk menyelidiki kelemahan rakyat Aceh. Belanda menerapkan taktik yang disarankan Snouck Hurgronje. Belanda dapat mempersempit pergerakan para pejuang Aceh. Pada tahun 1906 Belanda berhasil menangkap Cut Nyak Dien.

38 Perang Batak Up Latar belakang Belanda berniat menguasai Tapanuli (Sumatra Utara). Sisingamangaraja XII khawatir masuknya Belanda dapat merusak tatanan tradisional masyarakat Tapanuli. Sisingamangaraja XII dan pasukannya menerapkan strategi perang gerilya di hutan-hutan. Pada tanggal 17 Juni 1907 Sisingamangaraja XII wafat dalam pertempuran.

39 Bidang Politik Pemerintahan dan Ekonomi Politik Pemerintahan Ekonomi Dampak Kolonialisme dan Imperialisme Bidang Sosial Budaya dan Pendidikan Sosial Budaya Pendidikan Daftar Isi

40 Politik dan Pemerintahan Masa Kekuasaan VOC Masa Pemerintahan Daendels Masa Pemerintahan Raffles Masa Pemerintahan Hindia Belanda Back

41 Masa Kekuasaan VOC Campur tangan dalam urusan politik kerajaan. Penguasa pribumi menjadi bawahan VOC. Up

42 Masa Pemerintahan Daendels Pulau Jawa terbagi menjadi delapan keresidenan. Kedudukan penguasa pribumi semakin merosot. Dualisme pemerintahan Pemerintahan Eropa Pemerintahan Pribumi Apa Penyebabnya?

43 Penguasa pribumi diangkat sebagai pegawai negeri Digaji secara bulanan Dilarang menerima upeti Kehilangan jabatan secara turun-temurun Up

44 Bagan Pemerintahan Eropa Residen en (Keresidenan) n) Asisten Residen (Afdeling) Pegawai Kontrolir (Controle Afdeling) Up

45 Bagan Pemerintahan Pribumi Bupati (Kabupaten) Wedana (Distrik) Asisten Wedana (Onderdistrik) Pejabat Desa (Desa) Up

46 Masa Pemerintahan Raffles Membagi Jawa menjadi 16 keresidenan. Menghapus sistem feodal. Bagaimana caranya? Menghapus sistem penyerahan paksa yang menguntungkan penguasa lokal. Mengangkat penguasa lokal sebagai pegawai pemerintah di bawah residen. Melarang penguasa lokal menarik pajak. Up

47 Masa Hindia Belanda Konsep Pax Neerlandica pencetus Benedictus van Heutsz tujuan Penyatuan seluruh wilayah Hindia Belanda di bawah kekuasaan Belanda Cikal bakal batas wilayah NKRI Up

48 Ekonomi Masa Pemerintahan Daendels Perubahan sistem pajak hasil bumi Pembangunan Jalan Raya Anyer- Panarukan

49 Pembangunan Jalan Raya Anyer- Panarukan Apa dampak positifnya? Memperpendek waktu perjalanan antardaerah di Jawa bagian utara. Mempermudah akses perdagangan. Apa dampak negatifnya? Rakyat menderita karena kelaparan dan penyiksaan. Ribuan nyawa rakyat menjadi korban.

50 Masa Pemerintahan Raffles Penerapan sistem sewa tanah Perubahan sistem ekonomi uang

51 Masa Pemerintahan Hindia Belanda Muncul kota-kota modern Sistem Perbankan Modern Muncul jaringan transportasi dan komunikasi Berkembangnya perindustrian Back

52 Sosial Budaya Lunturnya feodalisme Pertumbuhan dan migrasi penduduk Perkembangan stratifikasi sosial Penyebaran agama nasrani Perkembangan seni musik Arsitektur Karya tulis dan sastra Perubahan gaya hidup Back

53 Stratifikasi Sosial Masa Kolonial Golongan atas: Orang Eropa Golongan Timur Asing: Orang Arab, Tionghoa, India Golongan Pribumi: Penduduk asli Up

54 Karya Tulis dan Sastra Max Havelaar History of Java Een Eereschuld Up

55 Pendidikan Perkembangan Pendidikan (Sekolah Kolonial dan Pribumi) Sekolah Kolonial Eerste School Tweede School Holland Indsiche School (HIS) MULO AMS HBS Sekolah Pribumi Taman Siswa Muhammadiyah Pondok Pesantren Back

56 Sumpah Pemuda dan Jati Diri Keindonesiaan Latar Belakang Sumpah Pemuda Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Penguatan Jati Diri Keindonesiaan Daftar Isi

57 Latar Belakang Sumpah Pemuda Pendidikan, terutama pada masa Politik Etis membawa perubahan dan kemajuan.

58 Pers pada masa kolonial semakin mendorong perkembangan pemikiran modern.

59 Perkembangan berbagai organisasi nasional semakin membangkitkan semangat nasionalisme.

60 Organisasi Awal Budi Utomo Sarekat Islam Indische Partij Organisasi Pendidikan dan Keagamaan Muhammadiyah Nahdatul Ulama Perkumpulan Politik Katolik Jawi Taman Siswa Organisasi pada Masa Pergerakan Nasional Organisasi Pemuda Tri Koro Dharmo Jong Sumatranen Bond Perhimpunan Pelajar- Pelajar Indonesia (PPPI) Organisasi Perempuan Putri Mardika Kartini Fonds Aisyiah Kautamaan Istri Up Organisasi Radikal Perhimpunan Indonesia Partai Komunis Indonesia Partai Nasional Indonesia

61 Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan 1. Federasi dan Front Sawo Matang Tujuan: Menampung aspirasi organisasi nasional terkait citacita kemerdekaan bangsa Blok Nasional (Ide Mohammad Hatta) Front Sawo Matang (Ide Soekarno) 1927 Permufakatan Perhimpunan- Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) (Dibentuk oleh organisasi pemuda)

62 2. Kongres Pemuda I 30 April 2 Mei Muncul kesadaran tentang bahasa persatuan. - Ide penggabungan organisasiorganisasi pemuda dalam sebuah badan. 3. Kongres Pemuda II Oktober Lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan. - Bendera Merah Putih sebagai bendera Indonesia. - Pengucapan ikrar Sumpah Pemuda

63 4. Nilai-Nilai Sumpah Pemuda Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Apa Nilai Positif yang dapat Dipetik? Nasionalisme Semangat Persatuan Demokrasi Up

64 Penguatan Jati Diri Keindonesiaan 1. Politik untuk Kesejahteraan dan Kejayaan Perkembangan Organisasi Wanita Kongres Perempuan I (22 25 Desember 1928 di Yogyakarta) Kongres Perempuan II (28 31 Desember 1929 di Jakarta) - Mendirikan Permufakatan Perikatan Perempuan Indonesia (PPPI). - Mengumpulkan dana belajar bagi anak-anak perempuan tidak mampu. - Mencegah perkawinan di bawah umur. - Membahas kewajiban wanita dalam kehidupan sosial. - Menentang poligami dan kawin paksa. - Mengubah nama PPPI menjadi Perikatan Perhimpunan Istri Indonesia (PPII).

65 2. Pemuda yang Berpolitik Organisasi Pemuda Kedaerahan Jong Java Jong Sumatranen Bond Jong Celebes Persatuan Putri Cirebon Organisasi Pemuda Keagamaan Pemuda Muslim Indonesia Pemuda Muhammadiyah Anshor NU Mudo Katolik Persatuan Pemuda Kristen Indonesia Muda Organisasi Pemuda Kepanduan Javaansche Padvinders Organisatie Hizbul Wathan Kepanduan Rakyat Indonesia

66 3. Nasionalisme yang Revolusioner Soekarno Organisasi- Organisasi Radikal PNI Partindo PNI Baru

67 4. Volksraad sebagai Wahana Perjuangan Apa itu Volksraad? Tiga kekuatan utama dalam Volksraad sebagai berikut. Fraksi Nasional 27 Januari 1930 di Jakarta M.Husni Thamrin Bertujuan menjamin adanya kemerdekaan nasional sesingkatsingkatnya Petisi Sutardjo 15 Juli 1936 Sutardjo Kartohadikusumo Berisi permohonan agar diselenggarakan suatu musyawarah untuk mempertemukan wakil bangsa Indonesia dan Belanda Gabungan Politik Indonesia (GAPI) 21 Mei 1929 Mohammad Husni Thamrin Berperan menampung aspirasi organisasi-organisasi politik Adanya tuntutan Indonesia Berparlemen

68 5. Berakhirnya Pemerintah Kolonial Belanda Keberhasilan serangan Jepang ke Pearl Harbour pada 1942 berlanjut pada pendudukan wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Akhirnya, pada 8 Maret 1942 Belanda menandatangani Kapitulasi Kalijati. Peristiwa ini menandai berakhirnya pemerintahan kolonial Belanda.

69 Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke. Soekarno Terima Kasih Daftar Isi

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN Saya siswa kelas 5A Siap Belajar dengan Tenang dan Tertib dan Antusias Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol,

Lebih terperinci

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DAFTAR ISI LATAR BELAKANG KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA What: (latar belakang) Indonesia negara dengan SDA yang melimpah Why: (Alasan) Orang-orang

Lebih terperinci

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME KOLONIALISME DAN IMPERIALISME Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : 8 Waktu : 10.00-11.30 No.Induk : Hari/Tanggal : Senin, 08 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA Peta Konsep Peran Indonesia dalam Perdagangan dan Pelayaran antara Asia dan Eropa O Indonesia terlibat langsung dalam perkembangan perdagangan dan pelayaran antara Asia

Lebih terperinci

A. Kedatangan Bangsa Barat di Dunia Timur

A. Kedatangan Bangsa Barat di Dunia Timur A. Kedatangan Bangsa Barat di Dunia Timur A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: a Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor pendorong penjelajahan samudra. Kemajuan teknologi misalnya dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah seperti vanili, lada, dan cengkeh. Rempah-rempah ini dapat digunakan sebagai pengawet

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Nama Sekolah : SMK AL-ISHLAH CILEGON Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Jumlah : 30 PG, 5 uraian Kelas/ Program

Lebih terperinci

Oleh Taufik Hidayat, S.Pd

Oleh Taufik Hidayat, S.Pd Oleh Taufik Hidayat, S.Pd Terlebih dahuli kita akan membahas apa itu Kolonialisme dan Imperialisme Kolonialisme merupakan politik atau praktik yang di jalankan oleh suatu negara terhadap negara lain

Lebih terperinci

KEUNGGULAN LOKASI TERHADAP KOLONIALISME DI INDONESIA

KEUNGGULAN LOKASI TERHADAP KOLONIALISME DI INDONESIA KEUNGGULAN LOKASI TERHADAP KOLONIALISME DI INDONESIA ALASAN BANGSA EROPA MELAKUKAN PERJALANAN SAMUDRA KARENA JATUHNYA KOTA KONSTANTINOPEL KE TANGAN BANGSA TURKI. UNTUK MENCARI REMPAH-REMPAH. INGIN MENJELAJAHI

Lebih terperinci

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME NASIONALISME Nasionalisme diartikan sebagai perangkat nilai atau sistem legitimasi baru yang mendasari berdirinya sebuah negara baru Dekolonisasi diartikan sebagai proses menurunnya kekuasaan negara-negara

Lebih terperinci

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan sebab dan tujuan kedatangan bangsa barat ke Indonesia;

Lebih terperinci

BAB 5: SEJARAH POLITIK KOLONIAL

BAB 5: SEJARAH POLITIK KOLONIAL www.bimbinganalumniui.com 1. Pada tahun 1811, seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia telah berhasil direbut oleh... a. Alfonso d Albuqueque b. Lord Minto c. Bartholomeus Diaz d. Thomas Stamford

Lebih terperinci

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20 Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20 Anggota kelompok 3: 1. Ananda Thalia 2. Budiman Akbar 3. Farrel Affieto 4. Hidayati Nur Trianti Strategi Perlawanan

Lebih terperinci

Sejarah Penjajahan Indonesia

Sejarah Penjajahan Indonesia Sejarah Penjajahan Indonesia Masa penjajahan Indonesia tidak langsung dimulai ketika orang-orang Belanda pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara pada akhir abad ke-16. Sebaliknya, proses penjajahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat. 1 Seorang peserta

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat. 1 Seorang peserta BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat. 1 Seorang peserta didik dapat dikatakan

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 Nama Sekolah : SMA Islam Al-Azhar BSD Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 50 Kelas / Semester : XI / Ganjil Bentuk Soal : Pilihan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 Disusun Oleh : Kelompok 5 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 LATAR BELAKANG TOKOH PEMIMPIN KRONOLOGIS PETA KONSEP PERLAWANAN

Lebih terperinci

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Gambar 5.8 merupakan salah satu bentuk upaya mewariskan nilai- nilai perjuangan di suatu daerah kepada generasi yang tidak mengalami perjuangan

Lebih terperinci

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional Oleh: Didin Saripudin Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Konsep IPS-Sejarah dalam Memaknai Zaman Pergerakan Nasional di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme

Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme Nasionalisme berasal dari kata nation(bahasa Inggris) dan natie (bahasa Belanda) yang berarti bangsa. sebab-sebab munculnya perasaan nasionalisme

Lebih terperinci

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS 2.1. Menganalisis Kolonialisme dan Imperialisme Perkembangan Pengaruh Barat di Barat dan Perubahan Merkantilisme dan Ekonomi, dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat di pada masa Kolonial Demografi, Kapitalisme

Lebih terperinci

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA BAB I PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA Tahun 1620, Inggris sudah mendirikan beberapa pos perdagangan hampir di sepanjang Indonesia, namun mempunyai perjanjian dengan VOC untuk tidak mendirikan

Lebih terperinci

GERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA SAKINA MAWARDAH

GERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA SAKINA MAWARDAH GERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA SAKINA MAWARDAH PAHAM-PAHAM YANG MENDASARI MUNCULNYA PERGERAKAN NASIONAL NASIONALISME Perasaan cinta terhadap bangsa dan tanah airnya, timbul karena adanya kesamaan sejarah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk wilayah Indonesia bagian barat. Karena letaknya berada pada pantai selat Malaka, maka daerah

Lebih terperinci

FOTO KEGIATAN SIKLUS I

FOTO KEGIATAN SIKLUS I FOTO KEGIATAN SIKLUS I FOTO KEGIATAN SIKLUS II Lampiran : Observasi data LEMBAR OBSERVASI 1 Mata pelajaran : IPS Sejarah Kelas/Semester : VIII C / I (satu) Hari/tanggal : Kamis, 29 September 2011 Fokus

Lebih terperinci

2. Sistem kerja wajib ( kerja rodi ) oleh Herman Willem Daendels

2. Sistem kerja wajib ( kerja rodi ) oleh Herman Willem Daendels Kebijakan kebijakan pemerintah kolonial yaitu: 1. Sietem penyerahan wajib oleh VOC 2. Sistem kerja wajib ( kerja rodi ) oleh Herman Willem Daendels 3. Sistem sewa tanah oleh Thomas Stamford Raffles 4.

Lebih terperinci

Perkembangan Bangsa Barat.

Perkembangan Bangsa Barat. Perkembangan Bangsa Barat KEMUNDURAN VOC Tahun 1799, VOC mengalami masa kemunduran. Kemunduran tersebut diakibatkan oleh faktorfaktor berikut. Gencarnya persaingan dari negara Prancis dan Inggris. Korupsi

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Hari / Tanggal : SENIN, 27 NOPEMBER 2017

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Hari / Tanggal : SENIN, 27 NOPEMBER 2017 PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

Wilayah Kekuasaan Kekaisaran Turki Ottoman abad M

Wilayah Kekuasaan Kekaisaran Turki Ottoman abad M Faktor Pendorong Jatuhnya Konstantinopel (1453) ke tangan Turki Kisah perjalanan Marcopolo Penemuan Copernicus dan Galileo Penemuan Kompas Semangat Reconquista di Iberia Peperangan diantara bangsa Eropa

Lebih terperinci

8. Apa perjuangan beliau? 9. Apa strategi beliau dalam mengusir penjajah? 10. Apa sikap yang harus diambil dari para pahlawan?

8. Apa perjuangan beliau? 9. Apa strategi beliau dalam mengusir penjajah? 10. Apa sikap yang harus diambil dari para pahlawan? KELAS 4 TEMA 5 SUB TEMA. Apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa? 2. Apakah Gajah Mada bisa disebut sebagai pahlawan pada masa Kerajaan Majapahit? Jelaskan! 3. Hitunglah operasi berikut ini: a.

Lebih terperinci

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama

Lebih terperinci

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Latar Belakang Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi

Lebih terperinci

MASA PEMERINTAHAN HERMAN WILLIAN DAENDELS DI INDONESIA

MASA PEMERINTAHAN HERMAN WILLIAN DAENDELS DI INDONESIA MASA PEMERINTAHAN HERMAN WILLIAN DAENDELS DI INDONESIA Latar Belakang Kedatangan Herman William Daendels Herman William Daendels di utus ke Indonesia pada tahun 1808 dengan tujuan yakni mempertahankan

Lebih terperinci

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa,

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa, PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA Budi Utomo Tanda-tanda lahirnya gerakan nasional yang teratur mulai tampak saat Budi Utomo mucul pada tahun 20 Mei 1908. Perkumpulan ini beranggotakan kaum intelektual

Lebih terperinci

POLITIK KOLONIAL KONSERVATIF, ) ENCEP SUPRIATNA

POLITIK KOLONIAL KONSERVATIF, ) ENCEP SUPRIATNA POLITIK KOLONIAL KONSERVATIF, 1800-1870) ENCEP SUPRIATNA LATAR BELAKANG SETELAH VOC DINYATAKAN BANGKRUT KARENA MENEMPUH CARA-CARA TRADISIONAL. ATAS NAMA PEMERINTAH INGGRIS RAFFLES (1811-1816), MENERAPKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 berlakulah dualisme hukum di Indonesia, yaitu di samping berlakunya hukum Belanda kuno

Lebih terperinci

SISTEM SEWA TANAH DALAM UPAYA PENGHAPUSAN FEODALISME DI JAWA ABAD XIX ( Fragmen Sosio-kultural pada Masyarakat Jawa ) Rosalina Ginting & Agus Sutono*

SISTEM SEWA TANAH DALAM UPAYA PENGHAPUSAN FEODALISME DI JAWA ABAD XIX ( Fragmen Sosio-kultural pada Masyarakat Jawa ) Rosalina Ginting & Agus Sutono* SISTEM SEWA TANAH DALAM UPAYA PENGHAPUSAN FEODALISME DI JAWA ABAD XIX ( Fragmen Sosio-kultural pada Masyarakat Jawa ) Rosalina Ginting & Agus Sutono* ABSTRAK Pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama

Lebih terperinci

Gambar: Pertemuan pemuda Indonesia

Gambar: Pertemuan pemuda Indonesia Pada 1908, rakyat Indonesia mulai memiliki kesadaran untuk bersatu melawan penjajah. Para pemuda di berbagai wilayah di Indonesia mulai mem bentuk per kum pulan untuk menentang penjajah. Perkumpulan pemuda

Lebih terperinci

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT A. Pengaruh Kebudayaan Islam Koentjaraningrat (1997) menguraikan, bahwa pengaruh kebudayaan Islam pada awalnya masuk melalui negara-negara

Lebih terperinci

Pembukaan. Semoga berkenan, terima kasih.

Pembukaan. Semoga berkenan, terima kasih. Pembukaan Sebagaimana kita semua tahu bahwa jaman dahulu bangsa kita ini dijajah oleh bangsa Belanda selama 3,5 abad. Banyak orang yang tidak begitu mengetahui apa saja tujuan Belanda jauh-jauh datang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Hindia Belanda. Setelah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) 31. besar di daerah Sumatera Timur, tepatnya di Tanah Deli.

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Hindia Belanda. Setelah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) 31. besar di daerah Sumatera Timur, tepatnya di Tanah Deli. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad 19 dalam sejarah merupakan abad terjadinya penetrasi birokrasi dan kekuasaan kolonialisme Belanda yang di barengi dengan Kapitalisme di beberapa wilayah

Lebih terperinci

PKN 1 RANGKUMAN SEJARAH SUMPAH PEMUDA, MAKNA DAN ARTI PENTING SUMPAH PEMUDA

PKN 1 RANGKUMAN SEJARAH SUMPAH PEMUDA, MAKNA DAN ARTI PENTING SUMPAH PEMUDA PKN 1 RANGKUMAN SEJARAH SUMPAH PEMUDA, MAKNA DAN ARTI PENTING SUMPAH PEMUDA NOVI TRISNA ANGGRAYNI NIM 14144600199 PGSD A5-14 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2014 A. Istilah

Lebih terperinci

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia MATA UJIAN BIDANG TINGKAT : P.ENGETAHUAN UMUM : SEJARAH : SARJANA/DIPLOMA PETUNJUK UMUM 1) Dahulukan menulis nama dan nomor peserta pada lembar jawaban 2) Semua jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang

Lebih terperinci

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Ebook dan Support CPNS   Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com: SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda

Lebih terperinci

Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Eropa

Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Eropa Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Eropa PETA PENJELAJAHAN SAMUDRA 1. Penjelajahan samudra bangsa Spanyol Mulai tahun 1451 masehi atas perintah Ratu Isabella bangsa Spanyol mengadakan penjelajahan samudra.

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA Modul ke: PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id DR. Rais Hidayat, M.Pd Kompetensi Mahasiswa dapat mengetahui sejarah Pancasila Mahasiswa

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL

KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL Indah Oktaviani, M. Si KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL TPB SEM. II 2017/2018 Kebutuhan 1. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang, yang apabila tidak terpenuhi maka dapat menganggu

Lebih terperinci

Melacak Perburuan Mutiara dari Timur

Melacak Perburuan Mutiara dari Timur Melacak Perburuan Mutiara dari Timur A. Latar Belakang Masuknya Bangsa Barat Peta diatas merupakan gambaran dari proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Nusantara. Garis menggambarkan proses perjalanan

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH UPACARA GABUNGAN DINAS, BADAN, BIRO DAN KANTOR DILINGKUP PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH DIRANGKAIKAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-103 JUM AT, 20 MEI 2011

Lebih terperinci

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri

Lebih terperinci

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA A. KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA Kolonialisme berasal dari kata koloni yaitu daerah pendudukan. Pada awalnya istilah kolonialisme diartikan dengan

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra berfungsi sebagai penuangan ide penulis berdasarkan realita kehidupan atau imajinasi. Selain itu, karya sastra juga dapat diposisikan sebagai dokumentasi

Lebih terperinci

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Indikator Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang Dampak Kebijakan Imperialisme Jepang di Indonesia Uji Kompetensi 2. Kemampuan memahami

Lebih terperinci

BAB 6: SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL

BAB 6: SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL www.bimbinganalumniui.com 1. Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1904 1905 membuktikan bahwa Jepang sanggup menyamai bahkan melebihi salah satu negara Barat. Kemenangan Jepang tahun 1905 menyadarkan

Lebih terperinci

Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng di Sulawesi Selatan yang boleh dianggap megah dan menawan. Seorang wartawan New York Times, Barbara Crossette pernah menggambarkan

Lebih terperinci

Copyright Provide Free Tests and High Quality

Copyright Provide Free Tests and High Quality Copyright 2009 www.usmitb.com Provide Free Tests and High Quality TEORI SEJARAH KERJASAMA ANTAR BANGSA Kegagalan LBB yang dibentuk akhir Perang Dunia I memicu terjadinya Perang Dunia II Tahun 1939 1945.

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011 Jenis sekolah : SMA/MA Jumlah soal : 55 butir Mata pelajaran : SEJARAH Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda/essay Kurikulum : KTSP Alokasi waktu : 90

Lebih terperinci

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah 1 BAB I PNDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan perjuangan yang tidak mudah. Perjuangan tersebut lebih dikenal dengan sebutan revolusi nasional Indonesia. Revolusi nasional

Lebih terperinci

Proses Berfikir C1 C2 C3 C4 C5 C6

Proses Berfikir C1 C2 C3 C4 C5 C6 LAMPIRAN Lampiran 1 Kisi-Kisi Tes I (Tes Homogenitas) KISI-KISI PENELITIAN TES HOMOGENITAS SEBELUM UJI INSTRUMEN Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Indikator Proses Berfikir C1 C2 C3 C4 C5 C6 Rend

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Kelas/Semester : X1/2 Standar : 2. Menganalisis Perkembangan bangsa sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan

Lebih terperinci

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN No Hari/ Tanggal Pertemuan/ Silkus 1 Sabtu, 16 Maret 2013 Melakukan Observasi

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN No Hari/ Tanggal Pertemuan/ Silkus 1 Sabtu, 16 Maret 2013 Melakukan Observasi Lampiran I JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN No Hari/ Tanggal Pertemuan/ Silkus 1 Sabtu, 16 Maret 2013 Melakukan Observasi 2 Senin, 25 Maret 2013 Pertemuan I Siklus I 3 Senin, 1 April 2013 Pertemuan II Siklus

Lebih terperinci

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Berikut ini adalah daerah pertama di yang diduduki oleh tentara Jepang... a. Aceh, Lampung, Bali b. Morotai, Biak, Ambon c. Tarakan, Pontianak, Samarinda d. Bandung, Sukabumi,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Program Studi IPA (Sejarah) Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Kerajaan Kutai dan Tarumanegara Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan

Lebih terperinci

MAKALAH SUMPAH PEMUDA

MAKALAH SUMPAH PEMUDA MAKALAH SUMPAH PEMUDA i KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-nya kepada kami semua sehingga dapat menyelesaikan makalah Sejarah

Lebih terperinci

SISTEM TANAM PAKSA. Oleh: Taat Wulandari

SISTEM TANAM PAKSA. Oleh: Taat Wulandari SISTEM TANAM PAKSA Oleh: Taat Wulandari E-mail: taat_wulandari@uny.ac.id TOKOH-TOKOH PENENTANG TANAM PAKSA 1. Eduard Douwes Dekker (1820 1887) Ia mengarang sebuah buku yang berjudul Max Havelaar (lelang

Lebih terperinci

Sistem Perkebunan Masa Hindia-Belanda

Sistem Perkebunan Masa Hindia-Belanda Sistem Perkebunan Masa Hindia-Belanda Bab I Pendahuluan Sejarah perkembangan perkebunan di negara berkembang (termasuk Indonesia) tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan kolonialisme, kapitalisme,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra. BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA A. LATAR BELAKANG MUNCULNYA PERGERAKAN KEBANGSAAN Politik DRAINAGE Belanda mengeruk kekayaan dari negara Indonesia untuk kepentingan dan kesejahteraan negara

Lebih terperinci

Makalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI

Makalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI Makalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI Oleh: Zulkarnain JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 SISTEM TANAM PAKSA Oleh: Zulkarnain Masa penjajahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Banyak fasilitas yang dibangun oleh Belanda untuk menunjang segala aktivitas Belanda selama di Nusantara. Fasilitas yang dibangun Belanda dapat dikategorikan ke dalam

Lebih terperinci

SK 2 MENGANALISA PERKEMBANGAN BANGSA INDONESIA SEJAK MASUKNYA PENGARUH BARAT SAMPAI PENDUDUKAN JEPANG

SK 2 MENGANALISA PERKEMBANGAN BANGSA INDONESIA SEJAK MASUKNYA PENGARUH BARAT SAMPAI PENDUDUKAN JEPANG SK 2 MENGANALISA PERKEMBANGAN BANGSA INDONESIA SEJAK MASUKNYA PENGARUH BARAT SAMPAI PENDUDUKAN JEPANG KD 2.1 Menganalisis perkembangan pengaruh barat dan perubahan ekonomi, demografi dan kehidupan sosial

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA

PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA A.PENGERTIAN KOLONIALISME Kolonialisme adalah suatu usaha untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara diluar negara tersebut dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB XIII PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA MASA KOLONIAL EROPA PETA KONSEP. Kata Kunci

BAB XIII PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA MASA KOLONIAL EROPA PETA KONSEP. Kata Kunci BAB XIII PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA MASA KOLONIAL EROPA Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu memiliki kemampuan untuk menjelaskan kedatangan bangsa Eropa dan perkembangan agama Nasrani pada masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan berkembangnya zaman, kita perlu tahu tentang sejarahsejarah perkembangan agama dan kebudayaan di Indonesia. Dengan mempelajarinya kita tahu tentang sejarah-sejarahnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori 1. Transportasi Kereta Api Transportasi merupakan dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aceh terletak di ujung bagian utara pulau Sumatera, bagian paling barat dan paling utara dari kepulauan Indonesia. Secara astronomis dapat ditentukan bahwa daerah ini

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: Cecep Winata EKONOMI BISNIS Fakultas Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Periode Masa Kolonial dan Order Lama Kedatangan Belanda:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan mengacu pada bab pertama serta hasil analisis pada bab empat. Dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan mengacu pada bab pertama serta hasil analisis pada bab empat. Dalam 122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab pertama serta hasil analisis pada bab empat. Dalam kesimpulan

Lebih terperinci

Warisan Rezim Prancis di Jawa: Kajian Strategi Militer dan Politik Birokrasi dalam Historiografi Indonesia

Warisan Rezim Prancis di Jawa: Kajian Strategi Militer dan Politik Birokrasi dalam Historiografi Indonesia Warisan Rezim Prancis 1808 1811 di Jawa: Kajian Strategi Militer dan Politik Birokrasi dalam Historiografi Indonesia Djoko Marihandono dmarihan@ui.edu Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode 1945-1949 merupakan tahun-tahun ujian bagi kehidupan masyarakat Indonesia, karena selalu diwarnai dengan gejolak dan konflik sebagai usaha untuk merebut dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mega Destatriyana, 2015 Batavia baru di Weltevreden Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Mega Destatriyana, 2015 Batavia baru di Weltevreden Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS TAHUN 2012

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS TAHUN 2012 SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS TAHUN 2012 Assalamu alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh. Selamat Pagi, dan Salam Sejahtera bagi kita semua. Saudara-saudara

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kolonialisme berawal dari perkembangan situasi ekonomi, dimana

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kolonialisme berawal dari perkembangan situasi ekonomi, dimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kolonialisme berawal dari perkembangan situasi ekonomi, dimana rempah-rempah menjadi komoditas yang paling menguntungkan pasar internasional. Itulah yang mendorong para

Lebih terperinci

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Muhlisin, S.E., M.Si.

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Muhlisin, S.E., M.Si. SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Muhlisin, S.E., M.Si. 1 Kedatangan Belanda Tahun 1596, armada Belanda dipimpin Cornelis de Houtman datang di Banten. Tahun 1602 dibentuk VOC (Vereenigde Oost- Indische Compagnie)

Lebih terperinci

2. Title Bagian ini akan ditampilkan setelah bulatan menjadi besar kembali dan peta berubah menjadi judul film Djakarta Tempo Doeloe.

2. Title Bagian ini akan ditampilkan setelah bulatan menjadi besar kembali dan peta berubah menjadi judul film Djakarta Tempo Doeloe. 1 1.3.3 Treatment 1. Opening Film ini diawali dengan munculnya peta Negara Indonesia, kemudian muncul sebuah bulatan yang akan memfokuskan peta tersebut pada bagian peta Pulau Jawa. Selanjutnya, bulatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL Faktor ekstern dan intern lahirnya nasionalisme Indonesia. Faktor ekstern: Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad XX merupakan sebuah zaman baru dalam politik kolonial yang dengan diberlakukannya politik etis. Politik etis merupakan politis balas budi Kolonial dengan

Lebih terperinci

SEJARAH KOTA BANDUNG. AGUS MULYANA Universitas Pendidikan Indonesia

SEJARAH KOTA BANDUNG. AGUS MULYANA Universitas Pendidikan Indonesia SEJARAH KOTA BANDUNG AGUS MULYANA Universitas Pendidikan Indonesia A. Asal Nama Bandung Banding/Ngabanding -------- berdampingan/berdekatan Bandeng/Ngabandeng --- sebutan untuk genangan air yang luas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 SEJARAH KERAJAAN CIREBON DAN KERAJAAN BANTEN Disusun Oleh Kelompok 3 Rinrin Desti Apriani M. Rendi Arum Sekar Jati Fiqih Fauzi Vebri Ahmad UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 KERAJAAN CIREBON Kerajaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX. 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional

BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX. 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional Kebangkitan Nasional adalah tonggak sejarah bangsa Indonesia.

Lebih terperinci

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH 5W + 1H Apa Asal-usul Kerajaan AcehDarussalam? Siapakah Raja-raja yang memerintah di Kerajaan Aceh Darussalam? Kapan Kerajaan Aceh didirikan? Dimana Terletak Kerajaan Aceh? Mengapa Kerajaan Aceh Darussalam

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu tanggal 6 Agustus 1945, keesokan harinya tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua jatuh di Kota Nagasaki, Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengantarkan orang untuk terbuka terhadap kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengantarkan orang untuk terbuka terhadap kebutuhan-kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pendidikan akan membawa perubahan sikap, perilaku, nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan kisah sentral dalam sejarah Indonesia, melainkan unsur yang kuat dalam persepsi bangsa Indonesia

Lebih terperinci