PEREKONOMIAN INDONESIA
|
|
- Budi Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: Cecep Winata EKONOMI BISNIS Fakultas Program Studi Manajemen
2 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Periode Masa Kolonial dan Order Lama
3 Kedatangan Belanda: Tahun 1596, armada Belanda dipimpin Cornelis de Houtman datang di Banten. Tahun 1602 dibentuk VOC (Vereenigde Oost- Indische Compagnie) yang menjalankan usaha monopoli dagang rempah. VOC mempunyai hak untuk membuat kontrak, membangun kekuatan militer, dan mencetak uang. Selain di Nusantara, VOC juga berkuasa di Afrika Selatan, dan India. VOC bubar pada tahun 1799 karena gagal mengatasi krisis keuangannya.
4 Zaman Kolonial Culturstelsel ( ) Sistem tanam paksa melalui perkebunan negara dengan cara mobilisasi lahan pertanian & peternakan serta tenaga kerja secara gratis. Budidaya kopi, teh, tembakau, tebu, digalakkan (karena permintaan di pasar dunia tinggi). Belanda dengan Gubernurnya Jenderal Van Den Bosch- pada masa tersebut membutuhkan uang untuk mendanai perang Diponegoro ( ) dan Perang Padri.
5 lanjutan Tanam paksa berakhir pada tahun 1870, dimulailah zaman baru kapitalisme kolonial. Kebun-kebun negara diambil alih oleh swasta dengan perjanjian sewa lahan sampai 75 tahun. Politik etis (balas budi) dipraktikkan di Hindia Belanda pada awal 1900an. Fokusnya: irigasi, edukasi, dan transmigrasi. Pada zaman politik ini lembaga perkreditan rakyat mulai muncul (modalnya diawali oleh lumbung desa).
6 Versi Richard Robinson Dalam bukunya The Rise of Capital, 1986, Robinson mencatat bahwa pada tahun 1930-an seluruh perkebunan Hindia Belanda mencapai luas hampir 3,8 juta hektar, ekspornya senilai 1,6 milyar gulden.
7 Kesenjangan Namun dari penerimaan Hindia Belanda yang sekitar 670 juta gulden, hanya sekitar 3,6 juta gulden (0,54%) yang diterima oleh 59,1 juta warga pribumi. Warga Tionghoa (1,3 juta orang) mendapatkan 0,4 juta gulden. Orang Belanda dan kulit putih ( jiwa) menerima 665 juta gulden (99,4%).
8 Kemerdekaan Masalah: hiperinflasi, karena beredarnya uang yang tidak terkendali. Terdapat 3 jenis mata uang: uang keluaran De Javasche Bank, uang pendudukan Jepang, dan mata uang Hindia Belanda. Juli 1946 rakyat diminta menyetor uang ke Bank Tabungan Pos yang akan dipinjam Pemerintah dan sekaligus bukti dukungan kepada Pemerintah yang baru merdeka. Terkumpul Rp 500 juta.
9 lanjutan Tahun 1968, diterbitkan UU No 86 tentang Nasionalisasi Perusahaan Milik Belanda di Indonesia. Tetapi nasionalisasi berdampak pada merosotnya pasar modal (karena perginya para investor Belanda dan merosotnya kepercayaan kpd bursa Indonesia karena hiperinflasi) Untuk mengatasi jumlah uang beredar yang terlalu banyak, Pemerintah menerbitkan Perpu No 2/ 1959 yang memotong nilai mata uang menjadi 1/ 10 (sepersepuluhnya).
10 lanjutan Selama periode RI banyak mengeluarkan anggaran untuk proyek-proyek nasionalisme (dari mulai Monas, Patung Dirgantara, Stadion Utama Senayan, Jembatan Semanggi, Hotel Indonesia, poros Jkt-Moscow-Peking, merebut Irian Barat, dsb) namun yang terjadi adalah inflasi sampai 3 digit.
11 Karakteristik Ciri perekonomian kolonial Pada jaman Kolonial belanda, ekonomi Indonesia diwarnai oleh suatu strategiyang melahirkan dualisme dalam kegiatan ekonoi, yaitu dualisme antara sektor ekspor (enclave) dan sektor tradisonal (hinterland). Sektor ekspor diwakili dengann kehadiran perkebunanperkebunan di daerah pedesaan (Suroso, 1994). Pendirian perkebunan di daerah pedesaan semata-mata karena pertimbangan lokasi yang menguntungkan (tanah subur, iklim cocok) dan bukan untuk menciptakan lapangan kerja baru untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pasar dunia dan sektor ekspor terpisah dengan sektor tradisional, karena sektor ekspor berhubungan langsung dengan pasar dunia dan mendapat proteksi dari pemerintah.
12 Konsep Dualisme Sejak jaman penjajahan sampai saat ini perekonomian Indonesia masih juga menunjukkan ciri-ciri adanya dualisme, baik dualisme yang bersifat teknologis, maupun yang bersifat ekonomis, sosial dan kultural. Boeke memberikan definisi masyarakat dualistis (Anne Booth, 1990) : Masyarakat yang mempunyai dua gaya sosial berbeda, yang masingmasing hidup berdampingan. Dalam proses evolusi sejarah normal yang berlaku bagi masyarakat homogen, kedua gaya sosial tersebut me3wakili tahap perkembangan sosial yang berbeda, dipisahkan oleh suatu gaya sosial lain yang mewakili tahap transisi, misalnya : masyarakat sebelum kapitalisme dan masyarakat kapitalisme maju yang dipisahkan oleh masyarakat kapitalisme awal.
13 Kedudukan dan Fungsi Hindia Belanda Sistem pemerintahan Kolonial (Hindia Belanda) menciptakan sistem ekonomi kolonial yang diarahkan untuk memenuhi kepentingan negeri Belanda. Maka Hindia belanjda sebagai negeri jajahan dijadikan sebagai : Daerah penghasil bahan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan industri negeri Belanda. Daerah pemasaran bagi hasil industri dari negeri Belanda. Daerah penghasil devisa bagi kepentingan negeri Belanda. Hal ini terlihat dari peranan perdagangan Hindia Belanda (Indonesia) di masa yang lalu.
14 Peranan Hindia Belanda Dalam Perdagangan Peranan Hindia Belanda terlihat dari prosentase ekspor terhadap ekspor dunia untuk beberapa komiditi, antara lain : kina 99%, lada 86%, Kapok 72%, karet 37%, agave 33%, hasil kelapa 27%, minyak sawit 24%, the 19%, timah putih 17%, gula 5% (Soemitro, 1953; di kutip dari Suroso, 1994). Perdagangan Hindia Belanda sebelum kemerdekaan sebagai berikut : Impor dari Ekspor ke Negeri-negeri Asia $ $ Negeri-negeri Eropa Amerika Afrika Australia
15 Kira-kira ¼ dari impor Hindia belanda datang dari negeri belanda. Memang merupakan politik belanda untuk mendahulukan Firma-firm Dagang Belanda. Selama 20 tahun antara kedua perang dunia, neraca perdagangan Hindia Belanda dengan Amerika mengalami surplus $ 955 juta, sedang nerraca dagang negeri Belanda dengan Amerika defisit sebesar $900 juta. Surplus dari Hindia belanda ini yang dipergunakan untuk menutup defisit negeri Belanda (Soemitro, 1953: dikutip dari Suroso, 1994).
16 Pendapatan Penduduk Indonesia Asli Menurut data yang dihimpun oleh Polak pada tahun 1942, perekonomian Indonesia telah mengalami masa-masa pasang surut (Anne Booth, 1990) : Pendapatan riil naik dalam tahun-tahun dan Masa-masa stagnasi dialami pada waktu terjadi depresiasi dunia tahun Antara tahun pendapatan riil penduduk Indonesia asli naik 50% (sekitar 2,6% per tahun). Sedang laju pertumbuhan penduduk waktu itu sekitar 1,5% per tahun. Ini berarti bahwa pada masa penjajahan Belanda ada peningkatan kesejahteraan hidup rakyat meskipun kecil dan lambat sekali.
17 Order Lama Orde Lama Sejarah Perekonomian Indonesia-
18 Orde Lama Keberhasilan Orde Lama 1. Penyelenggaraan KTT Asia Afrika (20-24 April 1955 di Bandung) 2. Asian Games IV di Jakarta pada tahun Pembangunan infrastruktur seperti TVRI, jembatan Semanggi, Hotel Indonesia, jalanan utama (Thamrin, Sudirman, Gatot Subroto) 4. Menjadi tuan rumah Games of The Emerging Forces (Ganefo) pada tahun 1963
19 Orde Lama Kemandirian Bangsa Dalam Sidang Umum III MPRS pada bulan April 1965, Bung Karno melancarkan program berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari). Hal tersebut dilatarbelakangi oleh keluarnya RI dari PBB dan ditolaknya hutang IMF.
20 Orde Lama Kekurangan Orde Lama 1. Keluarnya Indonesia dari PBB pada tgl 7 Agustus Terbengkalainya perekonomian Indonesia (inflasi sampai dengan 650%) 3. Situasi politik dalam negeri yang tidak menentu karena lebih memikirkan urusan politik luar negeri
21 Orde Lama Akhir Orde Lama Masyarakat tidak puas dengan kondisi perekonomian, memunculkan tiga Tuntutan Rakyat (Tritura). Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto melalui Supersemar 11 Maret 1966, Soeharto resmi menjadi Presiden diangkat oleh MPRS pada 27 Maret 1967
22 Orde Lama Faktor-faktor penyebab memburuknya keaddan ekonomi dan keuangan pada masa awal kemerdekaan: 1. Inflasi yang sangat tinggi (Hiper-Inflasi). 2. Adanya blokade ekonomi, oleh Belanda (NICA) 3. Kas negara kosong, pajak dan bea masuk sangat berkurang
23 Orde Lama Usaha Menembus Blokade Ekonomi: 1. Diplomasi Beras ke India 2. Mengadakan Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri
24 Orde Lama Usaha-usaha mengatasi kesulitan ekonomi: 1. Pinjaman Nasional 2. Konferensi Ekonomi, Februari Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) pada tanggal 19 Januari Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (RERA) pada tahun Rencana Kasimo (Kasimo Plan) 6. Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE)
25 Terima Kasih Cecep Winata
SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Muhlisin, S.E., M.Si.
SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Muhlisin, S.E., M.Si. 1 Kedatangan Belanda Tahun 1596, armada Belanda dipimpin Cornelis de Houtman datang di Banten. Tahun 1602 dibentuk VOC (Vereenigde Oost- Indische Compagnie)
Lebih terperinci1. Pembentukan Badan Perencana Pembangunan Nasional
I. Persiapan a. Tujuan - Untuk mengetahui sistem ekonomi pada masa demokrasi terpimpin - Untuk memahami usaha pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi pada masa demokrasi terpimpin b. Topik - Perkembangan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. anikwidiastuti@uny.ac.id
BAB II GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA TUJUAN PERKULIAHAN Mampu mendeskripsikan kondisi perekonomian pada masa orde lama Mampu mendeskripsikan kondisi perekonomian pada masa orde baru ERA SEBELUM
Lebih terperinciPROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT
PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DAFTAR ISI LATAR BELAKANG KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA What: (latar belakang) Indonesia negara dengan SDA yang melimpah Why: (Alasan) Orang-orang
Lebih terperinciKRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA
KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA Definisi Krisis ekonomi : Suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara mengalami penurunan akibat krisis keuangan Krisis keuangan/ moneter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda antara tahun 1830 hingga akhir abad ke-19 dinamakan Culturstelsel (Tanam Paksa).
Lebih terperinciSISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIA Suatu sistem ekonomi mencakup nilai nilai, kebiasaan, adat istiadat, hukum, norma norma, peraturanperaturan yang berkenaan dengan pemanfaatan sumber daya bagi pemenuhan kebutuhan.
Lebih terperinciMasa Pemerintahan Orde Lama. Masa Pemerintahan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama Masa Pemerintahan Orde Baru A. Orde Lama Orde lama adalah sebutan bagi orde pemerintahan sebelum orde baru yang dianggap tidak melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni
Lebih terperinciPERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN
PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN Saya siswa kelas 5A Siap Belajar dengan Tenang dan Tertib dan Antusias Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol,
Lebih terperinciPosisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014
Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Sektor pertanian sampai sekarang masih tetap memegang peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Peran
Lebih terperinciLATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 A. Latar Belakang 1. Kehidupan politik yang lebih sering dikarenakan sering jatuh bangunnya kabinet dan persaingan partai politik yang semakin menajam.
Lebih terperinciUniversitas Bina Darma
Mata Kuliah Kelas Hari/Tanggal Dosen Universitas Bina Darma Petunjuk mengerjakan soal: Tulislah Nama, NIM dan Kelas. ( Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal ) Kerjakan di KERTAS A. PILIHAN GANDA 1. Perdagangan
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA
Modul ke: PEREKONOMIAN INDONESIA Sejarah Perekenomian Indonesia Periode Orde Baru Fakultas FEB Sitti Rakhman, SP., MM. Program Studi Manajemen Latar belakang lahirnya Orde Baru Terjadinya peristiwa Gerakan
Lebih terperinciPEMBANGUNAN DI BIDANG PERTANIAN ADALAH SUATU HAL YANG TIDAK BISA DI TAWAR-TAWAR LAGI, KARENA SEBAGIAN BESAR RAKYAT INDONESIA MENGKONSUMSI BERAS DAN
PEMBANGUNAN DI BIDANG PERTANIAN ADALAH SUATU HAL YANG TIDAK BISA DI TAWAR-TAWAR LAGI, KARENA SEBAGIAN BESAR RAKYAT INDONESIA MENGKONSUMSI BERAS DAN BEKERJA DI SEKTOR PERTANIAN. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DI
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kapur barus dan rempah-rempah, jauh sebelum bangsa Barat datang ke Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada hakikatnya, Indonesia telah mengenal sistem kebun sebagai sistem perekonomian tradisional dengan penanaman tanaman-tanaman seperti kopi, lada, kapur barus dan rempah-rempah,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori 1. Transportasi Kereta Api Transportasi merupakan dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciSISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III
SISTEM EKONOMI INDONESIA Ilmu Hubungan Internasional Semester III Suatu sistem ekonomi mencakup nilai-nilai, kebiasaan, adat istiadat, hukum, norma-norma, peraturan-peraturan yang berkenaan dengan pemanfaatan
Lebih terperinciKOLONIALISME DAN IMPERIALISME
KOLONIALISME DAN IMPERIALISME Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga
Lebih terperinci4. SEJARAH PENANAMAN MODAL DAN PENYUSUNAN UU INVESTASI DI INDONESIA.
Page30 4. SEJARAH PENANAMAN MODAL DAN PENYUSUNAN UU INVESTASI DI INDONESIA. Dalam uraian berikut ini diharapkan akan dapat dipahami bagaimana perkembangan investasi di Indonesia yang dimulai pada abad
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Ekspor, Impor, dan Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian Menurut Sub Sektor, 2014 Ekspor Impor Neraca
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah dan beraneka ragam. Hal ini tampak pada sektor pertanian yang meliputi komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
Lebih terperinciMakalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI
Makalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI Oleh: Zulkarnain JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 SISTEM TANAM PAKSA Oleh: Zulkarnain Masa penjajahan yang
Lebih terperinciKISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)
KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA No (IPK) 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, kultural, emosional, dan intelektual Memahami karakteristik peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicicil pada tahun Berdasarkan risalah Konferensi Meja Bundar, utang itu
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian. Sejarah perekonomian Indonesia tak bisa dilepaskan dari masalah utang luar negeri. Utang ini belum pernah pernah surut, bahkan dari tahun ke tahun makin
Lebih terperinciSEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP
Kurikulum 2006/2013 Kelas XII Sejarah PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006 dan K-13 Standar Kompetensi 1. Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak Proklamasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang tangguh dalam perekonomian dan memiliki peran sebagai penyangga pembangunan nasional. Hal ini terbukti pada saat Indonesia
Lebih terperinciKONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL
Indah Oktaviani, M. Si KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL TPB SEM. II 2017/2018 Kebutuhan 1. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang, yang apabila tidak terpenuhi maka dapat menganggu
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... v. HALAMAN PERSEMBAHAN... viii. KATA PENGANTAR... x. DAFTAR ISI... xii. DAFTAR TABEL...
xii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... v HALAMAN PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR SINGKATAN... xvi DAFTAR ISTILAH...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Tenggara dan berada di sekitar garis khatulistiwa, sehingga memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya pada saat zaman penjajahan Belanda dengan adanya Vereenidge Oost
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga perbankan sebagai salah satu lembaga keuagan mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai perantara
Lebih terperinciPerekonimian Indonesia
Perekonimian Indonesia Sumber : 2. Presentasi Husnul Khatimah 3. Laporan Bank Indonesia 4. Buku Aris Budi Setyawan 5. Sumber lain yg relevan (Pertemuan 1-11) Peraturan Perkuliahan Hadir dengan berpakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara selalu berbeda bila ditinjau dari sumber daya alamnya, iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga, keadaan struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan pangan nasional. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein. dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia, karena kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia setelah beras dan jagung. Komoditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Subsektor perkebunan merupakan salah satu bisnis strategis dan andalan dalam perekonomian Indonesia, bahkan pada masa krisis ekonomi. Agribisnis subsektor ini mempunyai
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011
KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011 Jenis sekolah : SMA/MA Jumlah soal : 55 butir Mata pelajaran : SEJARAH Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda/essay Kurikulum : KTSP Alokasi waktu : 90
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkebunan Indonesia sudah diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda sejak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkebunan Indonesia sudah diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda sejak datang ke Indonesia dengan keuntungan yang melimpah. Hal tersebut merupakan salah
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011
No. 06/02/62/Th. VI, 6 Februari 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011 Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah tahun 2011 (kumulatif tw I s/d IV) sebesar 6,74 persen.
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang
Lebih terperinci2. Title Bagian ini akan ditampilkan setelah bulatan menjadi besar kembali dan peta berubah menjadi judul film Djakarta Tempo Doeloe.
1 1.3.3 Treatment 1. Opening Film ini diawali dengan munculnya peta Negara Indonesia, kemudian muncul sebuah bulatan yang akan memfokuskan peta tersebut pada bagian peta Pulau Jawa. Selanjutnya, bulatan
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN
PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO FEBRUARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan jangka panjang yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur dengan mengacu pada Trilogi Pembangunan (Rochmat Soemitro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kabupaten Labuhanbatu Utara pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Labuhanbatu Utara pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu. Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah daerah Agraris, lebih 70% penduduknya bekerja pada sektor
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012
No. 06/02/62/Th. VII, 5 Februari 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012 Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan IV-2012 terhadap triwulan III-2012 (Q to Q) secara siklikal
Lebih terperinciBAB I SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
BAB I SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA FAKTOR INTERNAL (DOMESTIK) FAKTOR EKTERNAL (GLOBAL) kondisi fisik (termasuk iklim) Lokasi geografi Jumlah dan kualitas SDM Jumlah dan Kualitas SDA Kondisi awal
Lebih terperinciPerekonomian Indonesia
Modul ke: Modul ke: 04 Perekonomian Indonesia Sejarah Perekonomian Indonesia Krisis Moneter Fakultas: Fakultas Eknomi dan Bisnis Ekonomi dan Program Studi Bisnis Program Studi: Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi
Lebih terperinciMASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA
MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA Peta Konsep Peran Indonesia dalam Perdagangan dan Pelayaran antara Asia dan Eropa O Indonesia terlibat langsung dalam perkembangan perdagangan dan pelayaran antara Asia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan mengacu pada bab pertama serta hasil analisis pada bab empat. Dalam
122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab pertama serta hasil analisis pada bab empat. Dalam kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menyebabkan bangsa Eropa tertarik untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menyebabkan bangsa Eropa tertarik untuk mengunjungi hingga menjajah Indonesia adalah potensi sumber sumber daya alam Indonesia yang melimpah.indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsisten, perekonomian dibangun atas dasar prinsip lebih besar pasak dari pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Utang luar negeri yang selama ini menjadi beban utang yang menumpuk yang dalam waktu relatif singkat selama 2 tahun terakhir sejak terjadinya krisis adalah
Lebih terperinciPerekonomian Indonesia Pada Masa Reformasi
Modul ke: 04Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi S1 MANAJEMEN Sejarah Perkembangan Perekonomian Indonesia Periode Revormasi Krisis ekonomi di Indonesia Fundamental ekonomi nasional pengaruh
Lebih terperinciPengaruh utang luar negeri dan defisit anggaran terhadap kondisi makro ekonomi OLEH: Siti Hanifah NIM.F BAB I PENDAHULUAN
Pengaruh utang luar negeri dan defisit anggaran terhadap kondisi makro ekonomi OLEH: Siti Hanifah NIM.F 0102058 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menyelenggarakan pemerintahan, suatu negara memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun
Lebih terperinciPOLITIK KOLONIAL KONSERVATIF, ) ENCEP SUPRIATNA
POLITIK KOLONIAL KONSERVATIF, 1800-1870) ENCEP SUPRIATNA LATAR BELAKANG SETELAH VOC DINYATAKAN BANGKRUT KARENA MENEMPUH CARA-CARA TRADISIONAL. ATAS NAMA PEMERINTAH INGGRIS RAFFLES (1811-1816), MENERAPKAN
Lebih terperinciAsesmen Pertumbuhan Ekonomi
Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan
Lebih terperinciPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia Modul ke: 03Fakultas Ekonomi & Bisnis Membahas Sejarah Perekonomian Indonesia, meliputi Orde Reformasi, Aspek Fundemental Ekonomi Nasional dan Kebijakan Perekeonomian Nasional Abdul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara adalah salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta. Perkebunan-perkebunan besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis dalam perekonomian Indonesia. Bahkan komoditi teh juga menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi perkebunan yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Bahkan komoditi teh juga menjadi sektor usaha unggulan yang
Lebih terperinciBAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan teknologi tertentu di bidang komunikasi dan informasi telah mengakibatkan menyatunya pasar
Lebih terperinci08. Tabel biaya dan produksi suatu barang sebagai berikut : Jumlah produksi Biaya tetap Biaya variabel Biaya total 4000 unit 5000 unit 6000 unit
EKONOMI KHUSUS 01. Dalam rangka menjaga kestabilan arus uang dan arus barang dalam perekonomian, bank sentral dapat melakukan penjualan dan pembelian surat-surat berharga di bursa efek. Kebijaksanaan bank
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. faktor yang mempengaruhi didirikannya Bank Indonesia. Faktor yang paling
137 BAB V KESIMPULAN Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam bab sebelumnya. Terdapat beberapa hal yang penulis
Lebih terperinciBAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA
BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan sebab dan tujuan kedatangan bangsa barat ke Indonesia;
Lebih terperinci: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia
MATA UJIAN BIDANG TINGKAT : P.ENGETAHUAN UMUM : SEJARAH : SARJANA/DIPLOMA PETUNJUK UMUM 1) Dahulukan menulis nama dan nomor peserta pada lembar jawaban 2) Semua jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Rupiah Rupiah (Rp) adalah mata uang Indonesia (kodenya adalah IDR). Nama ini diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut Indonesia menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya terencana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. zaman penjajahan) yang sebenarnya merupakan sistem perkebunan Eropa.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkebunan merupakan sistem perekonomian pertanian komersil yang bercorak kolonial. Sistem Perkebunan ini dibawa oleh perusahaan kapitalis asing (pada zaman penjajahan)
Lebih terperinciSEJARAH BANK INDONESIA : MONETER Periode
SEJARAH BANK INDONESIA : MONETER Periode 1966-1983 Cakupan : Halaman 1. Sekilas Sejarah Bank Indonesia di Bidang Moneter Periode 1966-2 1983 2. Arah Kebijakan 1966-1983 5 3. Langkah-Langkah Strategis 1966-1983
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan negara karena setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 Ayat 1 Undangundang RI No. 23 Tahun 1999 merupakan lembaga negara yang independen. Hal ini berarti
Lebih terperinciTransaksi NPI terdiri dari transaksi berjalan, transaksi modal dan finansial.
BY : DIANA MA RIFAH Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan statistik yang mencatat transaksi ekonomi antara penduduk Indonesia dengan bukan penduduk pada suatu periode tertentu (biasanya satu tahun).
Lebih terperinciKEUNGGULAN LOKASI TERHADAP KOLONIALISME DI INDONESIA
KEUNGGULAN LOKASI TERHADAP KOLONIALISME DI INDONESIA ALASAN BANGSA EROPA MELAKUKAN PERJALANAN SAMUDRA KARENA JATUHNYA KOTA KONSTANTINOPEL KE TANGAN BANGSA TURKI. UNTUK MENCARI REMPAH-REMPAH. INGIN MENJELAJAHI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara agraris yang berarti bahwa penduduknya sebagian besar berprofesi sebagai petani dan pendapatan nasional sebagian besar bersumber dari
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: Cecep Winata FEB Fakultas Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Periode Reformasi Masa Orde Baru Orde Reformasi -Sejarah Perekonomian
Lebih terperinciKondisi Perekonomian Indonesia
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sektor yang mempunyai peranan yang cukup strategis dalam perekonomian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan menitikberatkan pada sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang sangat penting dalam perekonomian setiap negara, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Krisis ekonomi yang terjadi
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: Sejarah Perkembangan Perekonomian Indonesia: Periode Orde Baru Fakultas Ekonomi & Bisnis ANDYAN PRADIPTA UTAMA, SE, MM Program Studi S-1 Manajemen www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciSISTEM SEWA TANAH DALAM UPAYA PENGHAPUSAN FEODALISME DI JAWA ABAD XIX ( Fragmen Sosio-kultural pada Masyarakat Jawa ) Rosalina Ginting & Agus Sutono*
SISTEM SEWA TANAH DALAM UPAYA PENGHAPUSAN FEODALISME DI JAWA ABAD XIX ( Fragmen Sosio-kultural pada Masyarakat Jawa ) Rosalina Ginting & Agus Sutono* ABSTRAK Pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1
KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 Nama Sekolah : SMA Islam Al-Azhar BSD Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 50 Kelas / Semester : XI / Ganjil Bentuk Soal : Pilihan
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan
Lebih terperinciKeuangan Negara dan Perpajakan. Avni Prasetia Putri Fadhil Aryo Bimo Nurul Salsabila Roma Shendry Agatha Tasya Joesiwara
Keuangan Negara dan Perpajakan Avni Prasetia Putri Fadhil Aryo Bimo Nurul Salsabila Roma Shendry Agatha Tasya Joesiwara SUMBER-SUMBER PENERIMAAN NEGARA SUMBER PENERIMAAN Pajak Retribusi Keuntungan BUMN/BUMD
Lebih terperinciEKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
Volume V Nomor 3 Tahun 2013 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya perdagangan antar negara. Sobri (2001) menyatakan bahwa perdagangan internasional adalah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,
BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti
Lebih terperinciGrafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur
Lebih terperinciVII. SIMPULAN DAN SARAN
VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum dalam perekonomian Indonesia terdapat ketidakseimbangan internal berupa gap yang negatif (defisit) di sektor swasta dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini memiliki arti yang sangat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama tiga dekade terakhir, perekonomian Indonesia sudah mengalami perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan melakukan kebijakan deregulasi.
Lebih terperinciEKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
Volume V Nomor 4 Tahun 2013 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dilihat dari sejarah berdirinya Bank Indonesia pada tahun 1960-an dimana
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari sejarah berdirinya Bank Indonesia pada tahun 1960-an dimana pada masa itu Bank Indonesia difokuskan sebagai sarana untuk pemulihan perekonomian dengan tugas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tanda bukti kepemilikan. Tanah adat tersebut hanya ditandai dengan ciri-ciri fisik
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman manusia Indonesia hidup bertani dan menetap, dimulai pola penguasaan tanah secara adat dan berlangsung turun temurun tanpa memiliki tanda bukti kepemilikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan Tembakau Deli, yang ditanam di wilayah Sumatera Timur.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil dari perkebunan Tembakau di Indonesia sangat terkenal dengan kualitas dan aromanya yang khas. Salah satu Tembakau yang diproduksi dikenal dengan sebutan Tembakau
Lebih terperinciSISTEM MONETER DI INDONESIA
Modul ke: Fakultas 14MKCU PEREKONOMIAN INDONESIA SISTEM MONETER DI INDONESIA Program Studi Perekonomian Indonesia DI SUSUN OLEH : -DERY YANTO -HERMAWAN -YULIANTO AJI Latar belakang A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciANALISIS KINERJA EKSPOR 5 KOMODITAS PERKEBUNAN UNGGULAN INDONESIA TAHUN
ANALISIS KINERJA EKSPOR 5 KOMODITAS PERKEBUNAN UNGGULAN INDONESIA TAHUN 2012-2016 Murjoko Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret email: murjoko@outlook.com Abstrak Indonesia merupakan negara yang
Lebih terperinciPeranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi Perekonomian Indonesia Peran Pertanian pada pembangunan: Kontribusi Sektor Pertanian: Sektor Pertanian dalam Pembangunan Ekonomi Pemasok bahan pangan Fungsi
Lebih terperinciMarjinalisasi dan Afirmasi
PAPUA DAN INDONESIA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI: Marjinalisasi dan Afirmasi Oleh: Simon P. Morin Seminar Akhir Tahun Tim Kajian Papua P2 Politik LIPI dan Jaringan Damai Papua (JDP) Integrasi Sosial Ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan sawah memiliki arti penting, yakni sebagai media aktivitas bercocok tanam guna menghasilkan bahan pangan pokok (khususnya padi) bagi kebutuhan umat manusia.
Lebih terperinciKEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA
TUGAS MAKALAH KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA Oleh : IRFAN NUR DIANSYAH (121116014) PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2011 PENDAHULUAN
Lebih terperinci