Bahasa Indonesia. Etika dan Estetika dalam Forum Ilmiah
|
|
- Widya Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bahasa Indonesia Etika dan Estetika dalam Forum Ilmiah KELOMPOK 5 Nur R.A Tuhepaly Deassy Rizky Syahputri Alvina Safitri Vetty Valentin Samuel Kresna Susilo FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012 i
2 Kata Pengantar Pertama-tama penulis ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberi kemudahan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Endang Werdiningsih yang telah meluangkan waktu atas saran, bimbingan dan dukungan dalam pembuatan dalam makalah ini, serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam makalah ini dan berbagai sumber yang telah penulis pakai sebagai data dan fakta pada makalah ini. Tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari partisipan yang budiman. Kritik dan saran tersebut adalah batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah penulis di masa datang. Semoga makalah berikutnya dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik. Dengan menyelesaikan makalah ini, penulis mengharapkan banyak manfaat dari makalah, salah satunya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di kelas. Penulis ii
3 Daftar isi Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Bab I Pengantar 1.1 Pengertian Bahasa Forum Ilmiah... 1 Bab II Etika dan Estetika dalam Forum Ilmiah 2.1 Etika Estetika... 3 Daftar Pustaka... 4 iii
4 Bab I PENGANTAR 1.1 Bahasa Bahasa tidak dapat terpisahkan dari manusia dan mengikuti dalam setiap pekerjaannya. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat) dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. 1.2 Forum ilmiah Merupakan kegiatan penalaran dan keilmuan yang lumrah dilakukan pada lembaga pendidikan. Kegiatan seperti ini diadakan bertujuan untuk merangsang dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara ilmiah bagi insan akademisi, yang ditumbuh-suburkan melalui berbagai aktivitas. Selain pengertian diatas forum ilmiah juga merupakan suatu pertemuan sebagai sarana penyebaran informasi ilmiah (presentasi ilmiah). Ciri pokok suatu forum ilmiah, antara lain: 1. Informatif, suatu komunikasi yang bertujuan memberikan informasi atau penjelasan. Isi informasi itu sendiri bisa bersifat pemaparan/pandangan. 2. Interaktif, adalah kata yang bersifat saling melakukan aksi; antar-hubungan; saling aktif. Kiat-kiat agar presentasi ilmiah berjalan efektif: 1. Menarik perhatian dan minat perilaku ilmiah Perilaku ilmiah antaralain : Hasrat ingin tahu dan belajar terus menerus Daya analisis yang tajam 1
5 Jujur dan terbuka Kritis terhadap pendapat yang berbeda Tanggung jawab yang tinggi Bebas dari prasangka Menghargai nilai, norma, kaidah dan tradisi keilmuan 2. Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas 3. Menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah Jenis-jenis forum ilmiah: 1. Diskusi Panel Diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin, sejumlah peserta, dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan pendengar, pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian mengajak pendengar ikut mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari waktu yang tersedia. a. Dasar-dasar metode diskusi - Harus dapat menciptakan suasana akrab antar anggota kelompok - Perlu mengenal karakter, perilaku dan watak setiap individu agar dapat menghindari hal-hal yang tidak perlu - Tidak mencari keuntungan pribadi atau golongan b. Tujuan diskusi - Untuk mempertemukan dan menyatukan pendapat, pola pikir dan persepsi dari para anggota kelompok dalam rangka pengambilan keputusan - Untuk melatih keberanian mengeluarkan pendapat secara sistematis dan logis - Belajar menerima dan menghargai pendapat orang lain - Untuk mengubah sikap dan perilaku dan membentuk watak menjadi pribadi yang matang - Mendapatkan informasi untuk menambah wawasan berpikir 2
6 c. Syarat-syarat diskusi - Harus ada tujuan yang jelas - Setiap anggota mempunyai hak bicara yang sama - Berlangsung dengan waktu menit dan paling lama 120 menit - Peserta minimal 3 orang dan maksimal 20 orang, paling baik antara 7, 10, 12 dan 15 d. Metode diskusi - Diskusi panel yaitu suatu diskusi yang diawali dengan beberapa pemasaran kertas kerjanya - Resource persons discussion, yaitu suatu diskusi dengan mendatangkan para ahli - Committee report, yaitu kelompok diskusi dari suatu hasil pengumpulan data dan fakta yang dibentuk oleh suatu siding diskusi - Problem solving, yaitu suatu diskusi untuk mendapatkan jalan keluar dalam menanggulangi suatu masalah yang timbul e.persiapan penyelenggaraan diskusi - Persiapan sebelum diskusi Merumuskan topik sesuai dengan sasaran yang akan dicapai Topik dikhususkan agar tidak terlalu luas dan mempermudah jalannya diskusi Merumuskan topik secara konkrit Bahan-bahan diskusi diberikan kepada para peserta - Persiapan menjelang diskusi Penulisan topik yang akan ditemakan Pengumpulan bahan-bahan referensi Menyiapkan undangan yang akan dibagikan Mengecek kembali tempat diskusi termasuk semua sarana yang diperlukan 3
7 - Selama diskusi berlangsung Perlu dipantau jalannya diskusi agar tidak menyimpang dari metode yang ditetapkan Setiap diskusi harus dimulai dengan pendahuluan Ketua diskusi harus menciptakan suasana diskusi yang harmonis sampai pada akhir diskusi Ketua harus pandai mengakrabkan peserta f. Persyaratan menjadi peserta diskusi - Peserta mempunyai maksud ingin memberikan saran yang bermanfaat - Jika seorang peserta ingin berbicara memberi isyarat kepada ketua diskusi - Tidak boleh melemparkan pendapat yang tidak relevan dengan topik diskusi g. Ciri-ciri peserta yang baik - Menjadi pendengar dan pembicara yang baik - Mampu mengendalikan diri dalam berbicara - Memiliki rasa hormat kepada rekan peserta - Merasa ikut berperan dalam proses diskusi h. Jenis peserta dalam diskusi - Peserta diam Bagi peserta pendiam, ketua harus dapat mendorong dalam bentuk pertanyaan atau wawancara ringan agar peserta pendiam tersebut timbul hasrat untuk berbicara. - Peserta yang banyak bicara Untuk mengatasi peserta yang banyak bicara, mereka harus dibatasi dengan peraturan tata tertib diskusi. - Peserta sok tahu Peserta sok tahu, dapat diatasi dengan cara mendesaknya untuk memberikan argumentasi secara terus-menerus sampai yang bersangkutan kehabisan akal. 4
8 2. Seminar Pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa dalam rangka melaporkan hasil penelitiannya, dan umumnya di bawah bimbingan seorang dosen atau ahli. Tujuan forum ilmiah jenis ini tidak untuk memutuskan sesuatu. Seminar dapat bersifat tertutup atau terbuka dan juga dapat dihadiri oleh umum, tetapi mereka tidak ikut berdiskusi, melainkan hanya bertindak sebagai peninjau. Untuk menyelenggarakan seminar harus dibentuk sebuah panitia. Pembicara yang ditentukan sebelumnya, umumnya menguraikan gagasan atau topiknya dalam bentuk kertas kerja. a. Ciri-Ciri Seminar: - Suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli). - Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masingmasing. - Membahas suatu masalah secara ilmiah. - Peserta seminar yang berpartisipasi orang yang ahli dalam bidangnya. b. Prosedur Seminar Susunan acara seminar dapat dibuat seperti berikut. - Laporan ketua. - Penyajian ketua. - Pembahasan oleh pembahas. - Diskusi. - Penyimpulan. - Penutup. c. Tata Krama Penyaji - Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik dan landasan pemikiran yang akurat - Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas 5
9 - Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak - Menjawab pertanyaan dengan objektif d. Tata Krama Peserta - Mempelajari makalah - Bersikap sopan - Menjaga kelancaran rapat/diskusi - Tidak berbicara pada waktu seminar/diskusi - Apabila materi yang disampaikan belum selesai hendaknya jangan ada yang bertanya. Bila ingin bertanya, ada waktunya yaitu sesi pertanyaan - Apabila peserta ingin bertanya sebaiknya peserta sebelum berbicara mengangkat tangan atau mengacungkan jari. Bila pemandu sudah mempersilahkan barulah berbicara - Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas 3. Simposium Pertemuan ilmiah untuk membandingkan berbagai pendapat atau sikap mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. Uraian pendapat dalam simposium ini diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran. Beberapa prasaran yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan. Orang yang mengajukan prasaran, yang dinamakan pemrasaran, berkewajiban. 4. Konferensi Pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau badan resmi sehubungan dengan masalah tertentu. Jika konferensi hanya bertujuan menyampaikan hasil keputusan suatu organisasi atau badan pemerintah mengenai suatu masalah maka hal tersebut dinamakan dengar pendapat atau jumpa pers. 5. Lokakarya (academic workshop) Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya.sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil dan menghasilkan suatu hasil dari diskusi tersebut. 6. Whole Group Bentuk diskusi kelompok besar, contohnya : pleno, paripurna, dsb. 6
10 a. Pleno adalah istilah yang digunakan untuk diskusi kelas atau diskusi umum yang merupakan lanjutan dari diskusi kelompok yang dimulai dengan pemaparan hasil diskusi kelompok. b. Rapat Paripurna adalah rapat anggota DPRD yang dipimpin oleh Ketua dan wakil ketua dan merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan wewenang dan tugas DPRD antara lain untuk menyetujui Rancangan Peraturan Daerah menjadi Peraturan Daerah dan menetapkan Keputusan DPRD 7. Buz Group Diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang. 8. Syndicate Group Bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas yang berbeda. 9. Brainstorming Diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan ide baru tanpa dinilai, dikritik, dianalisis yang dilaksanakan dengan cepat (waktu pendek). 10. Informal Debate Diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi informal. Adapun langkah dalam diskusi informal adalah : a. menyampaikan problema b. pengumpulan data c. alternatif penyelesaian 7
11 d. memilih cara penyelesaian yang terbaik. 11. Fish Bowl Diskusi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan diskusi untuk mengambil keputusan. Diskusi model ini biasanya diatur dengan tempat duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi sehingga seolah-olah peserta melihat ikan dalam mangkok. 12. Santiaji Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan. 13. Muktamar Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama. 14. Diskusi kelompok Diskusi dengan anggota kelompok dalam suatu organisasi. 15. Colloquium Satategi diskusi yang melibatkan beberapa sumber yang berusaha menjawap pertanyaan dari audience atau masyarkat dan beberapa sumber. 16. Bedah buku Kumpulan pakar-pakar ilmuwan untuk membicarakan hal-hal yang menyangkut ilmu pengetahuan tertentu yang ada pada sebuah buku yang dianggap sumber 8
12 Bab II PEMBAHASAN ETIKA DAN ESTETIKA DALAM FORUM ILMIAH 2.1 Etika Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ethos yang berarti adat kebiasaan tetapi, ada yang menggunakan istilah lain yaitu moral dari bahasa latin yakni jamak dari kata nos yang berarti adat kebiasaan juga. Akan tetapi pengertian etika dan moral ini memiliki perbedaan satu sama lainnya. Etika ini bersifat teori sedangkan moral bersifat praktek. Etika mempersoalkan bagaimana semestinya manusia bertindak sedangkan moral mempersoalkan bagaimana semestinya tindakan manusia itu. Etika hanya mempertimbangkan tentang baik dan buruk suatu hal dan harus berlaku umum. Secara singkat definisi etika dan moral adalah suatu teori mengenai tingkah laku manusia yaitu baik dan buruk yang masih dapat dijangkau oleh akal. Hal ini disebabkan ukuran nilai baik dan buruk tingkah laku manusia itu tidaklah sama ( relatif ) yaitu tidak terlepas dari alam masing-masing. Namun demikian etika selalu mencapai tujuan akhir untuk menemukan ukuran etika yang dapat diterima secara umum atau dapat diterima oleh semua bangsa di dunia ini. Perbuatan tingkah laku manusia itu tidaklah sama dalam arti pengambilan suatu sanksi etika karena tidak semua tingkah laku manusia itu dapat dinilai oleh etika. Etika ilmiah dan etika kritkisme merupakan subjek perhatian yang sangat penting di dalam kajian kritis terhadap setiap fenomena komunikatif. Kritikisme etika dalam konteks ini ditujukan pada segi-segi moral dari segala sesuatu yang terjadi dan terdapat di dalam teks dan dampak yang mungkin timbul dari teks itu. (Dalam hal ini:penulis) telah terjadi perdebatan seru tentang bagaimana etika memproduksi teks dan peranan yang hendaknya dimainkan oleh etika di dalam kehidupan dunia seni dan media (Berger, 1998:195). Etika yang perlu diperhatikan dalam forum ilmiah, yaitu : 9
13 1. Jujur, tidak berbohong 2. Bersikap dewasa tidak kekanak-kanakan 3. Lapang dada dalam berkomunikasi 4. Menggunakan panggilan/sebutan orang yang baik 5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien 6. Tidak mudah emosi/emosional 7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog 8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan 9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan 10. Bertingkah laku yang baik 11. Mematikan telepon genggam 12. Tidak gaduh/membuka forum tersendiri Terdapat 5 pemeran dalam forum ilmiah yang hadir, antara lain: 1. Penyaji Merupakan orang yang bertanggung jawab dalam penyajian materi. sering disebut pula sebagai pemakalah atau referator. Beberapa etika yang perlu diperhatikan penyaji adalah sebagai berikut ini Menyajikan materi dengan bahasa yang santun Jujur dalam pemberian dan penyampaian materi 2. Pemandu Merupakan orang yang bertanggung jawab dalam memimpin forum. sering disebut pula sebagai moderator. Beberapa etika yang perlu diperhatikan pemandu adalah sebagai berikut ini Objektif dan tidak memihak Adil kepada seluruh peserta Disiplin waktu Berani yaitu tegas dalam menjalankan sesuatu hal sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, salah satu contoh adalah berani untuk mengingatkan pada penyaji jika waktu yang diberikan untuk penyampaian materi sudah habis dan melanjutkan ke sesi berikutnya Ramah 10
14 Bertanggung jawab 3. Penulis (Notulis) Merupakan orang yang bertanggung jawab dalam mencatat informasi penting selama forum sering disebut pula sebagai notulen, yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut ini Mencatat dan meringkas informasi penting selama forum berlangsung Mengembalikan hasil catatan ke peserta 4. Peserta Merupakan orang yang berhak aktif dalam forum dan memperoleh informasi dari forum. sering disebut pula sebagai audiens. beberapa etika yang perlu diperhatikan peserta : Menjadi pendengar dan pembicara yang baik Mampu mengendalikan diri dalam berbicara Memiliki rasa hormat kepada rekan peserta Merasa ikut berperan dalam proses diskusi 5. Teknisi 2.2 Estetika Estetika berasal dari kata Aesthesis yang artinya perasaan atau sensitivitas. Tujuan estetika adalah untuk menemukan ukuran yang berlaku umum tentang apa yang indah dan tidak indah itu. Yang jelas dalam hal ini adalah karya seni manusia atau mengenai alam semesta ini. Zaman dahulu kala, orang berkata bahwa keindahan itu bersifat metafisika (abstrak). Dalam teori moderen, orang menyatakan bahwa keindahan itu adalah kenyataan yang sesungguhnya atau sejenis dengan hakikat yang sebenarnya bersifat tetap. Seperti dalam etika dimana kita sangat sukar untuk menemukan ukuran itu bahkan sampai sekarang belum dapat ditemukan ukuran perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh manusia. Estetika juga menghadapi hal yang sama, sebab sampai sekarang belum dapat ditemukan ukuran yang dapat berlaku umum mengenai 11
15 ukuran indah itu. Dalam hal ini ternyata banyak sekali teori yang membahas mengenai masalah ukuran indah itu. Bab III PENUTUP 3.1 Rangkuman Bahasa adalah media yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk berkomunikasi untuk menyampaikan suatu maksud baik melalui tulisan, lisan maupun gerakan. Bahasa dalam kehidupan manusia juga beraneka ragam dan dapat mencerminnkan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat dan dirinya sendiri dalam bersosialisasi. Forum ilmiah adalah kegiatan penalaran yang dilakukan pada lembaga pendidikan yang bertujuan untuk merangsang dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi para akademisi serta penyebaran informasi ilmiah. Ciri pokok dari forum ilmiah adalah informatif dan interaktif. Ada beberapa kiat agar presentasi ilmiah berjalan efektif, yaitu Menarik perhatian dan minat, menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah. Ada banyak jenis forum ilmiah, yaitu: 1. Diskusi Panel adalah diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin, sejumlah peserta, dan beberapa pendengar. 2. Seminar adalah suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli) dengan partisipan orang yang ahli dalam bidangnya (contoh: mahasiswa). 3. Simposium adalah pertemuan ilmiah untuk mengetengahkan atau membandingkan berbagai pendapat atau sikap mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. 4. Konferensi adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau badan resmi sehubungan dengan masalah tertentu yang bertujuan menyampaikan hasil keputusan suatu organisasi atau badan pemerintah mengenai suatu masalah.. 12
16 5. Lokakarya (academic workshop) adalah pertemuan ilmiah yang kecil di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya. 6. Whole Group adalah bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal, paripurna, dsb) 7. Buz Group adalah diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang. 8. Syndicate Group adalah bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas yang berbeda. 9. Brainstorming adalah diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan ide baru tanpa dinilai, dikritik, dianalisis yang dilaksanakan dengan cepat (waktu pendek). 10. Informal Debate adalah diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. 11. Fish Bowl adalah diskusi untuk mengambil keputusan dengan tempat duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong menghadap peserta diskusi. 12. Santiaji adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan. 13. Muktamar adalah pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama 14. Diskusi kelompok adalah diskusi dengan anggota kelompok dalam suatu organisasi. 15. Colloquium adalah satategi diskusi yang melibatkan beberapa sumber yang berusaha menjawab pertanyaan dari audience atau masyarkat dan beberapa sumber. 16. Bedah buku adalah kumpulan pakar-pakar ilmuwan untuk membicarakan halhal yang menyangkut ilmu pengetahuan tertentu yang ada pada sebuah buku yang dianggap sumber. Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ethos yang berarti adat kebiasaan tetapi, ada yang menggunakan istilah lain yaitu moral dari bahasa latin yakni jamak dari kata nos yang berarti adat kebiasaan juga. Tapi sebenarnya etika dan moral 13
17 berbeda, etika itu teori sedangkan moral itu praktek. Secara singkat definisi etika adalah suatu teori mengenai tingkah laku manusia yaitu baik dan buruk yang masih dapat dijangkau oleh akal. Etika berkomunikasi dalam forum ilmiah: jujur, bersikap dewasa tidak kekanakkanakan, lapang dada dalam berkomunikasi, menggunakan panggilan/sebutan orang yang baik, menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien, tidak mudah emosi/emosional, berinisiatif sebagai pembuka dialog, berbahasa yang baik, menggunakan pakaian yang sopan sesuai keadaan, bertingkah laku yang baik. Dalam forum ilmiah juga ada etika yang harus dijaga oleh peran-peran yang terlibat di dalamnya. 1. Penyaji merupakan orang yang bertanggung jawab dalam penyajian materi (pemakalah atau referator). Beberapa etika yang perlu diperhatikan penyaji: pembagian makalah sebelum forum berlangsung, dalam menyampaikan materi harus jujur, tulus dan sungguh-sungguh. 2. Pemandu merupakan orang yang bertanggung jawab dalam memimpin forum (moderator). Beberapa etika yang perlu diperhatikan pemandu: objektif, adil, disiplin, berani. 3. Penulis merupakan orang yang bertanggung jawab dalam mencatat informasi penting selama forum (notulen). Beberapa etika yang perlu diperhatikan penulis: mencatat dan meringkas informasi penting selama forum berlangsung, sebaiknya hasil catatan dikembalikan ke peserta. 4. Peserta merupakan orang yang berhak aktif dalam forum dan memperoleh informasi dari forum (partisipan). Beberapa etika yang perlu diperhatikan peserta: jujur dalam menerima materi, ikut aktif dan sungguh-sungguh dalam menerima materi. 5. Teknisi merupakan orang yang menjalankan media yang diperlukan dalam diskusi Estetika berasal dari kata Aesthesis yang artinya perasaan atau sensitivitas. Tujuan estetika adalah untuk menemukan ukuran yang berlaku umum tentang apa yang indah dan tidak indah itu. Zaman dahulu kala, orang berkata bahwa keindahan itu bersifat abstrak. Dalam teori moderen, orang menyatakan keindahan itu adalah 14
18 kenyataan yang sesungguhnya atau sejenis dengan hakikat yang sebenarnya bersifat tetap. Tapi pada kenyataannya, etika dan estetika bersifat subjektif dan relatif karena tidak ada ukuran pasti, tergantung sudut pandang orang itu sendiri. Daftar Pustaka Forum K. Bertens Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 25 Sukmawan, Sony Cerdik Bahasa Indonesia: Cerdas dan Terdidik dalam berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media 15
BAB I PENDAHULUAN ETIKA DAN ESTETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Forum ilmiah merupakan suatu kegiatan yang lazim dilakukan oleh mahasiswa dalam dunia ilmiahnya. Kegiatan ini dilakukan untuk membicarakan mengenai informasi ilmiah.
Lebih terperinci2.2 Jenis-jenis Forum Ilmiah. b. Seminar
2.2 Jenis-jenis Forum Ilmiah a. Diskusi Panel Diskusi Panel adalah diskusi yang diikuti oleh seorang moderator dua sampai empat orang pembicara, dan diikuti oleh banyak peserta. Pembicara adalah orang
Lebih terperinciBab II Pengembangan Area Emosional
Bab II Pengembangan Area Emosional Kompetensi Akhir 1. Mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta merencanakan masa depan dan pekerjaannya. Kompetensi Dasar 1. Mampu berkomunikasi dengan orang tua dan
Lebih terperinciTEKNIK & ETIKA DISKUSI ILMIAH.
TEKNIK & ETIKA DISKUSI ILMIAH Bambang Sulistyo, S.Pd., M.Eng. Bambang Sulistyo, S.Pd., M.Eng. bambangsulistyo@yahoo.com PENDAHULUAN Kata moral atau moralitas sering digunakan secara sinonim dengan kata
Lebih terperinciPengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji
Pengertian Komentar Pendapat seseorang dalam sebuah diskusi tentu akan mengundang reaksi dari peserta lain. Reaksi tersebut merupakan komentar/tanggapan yang dapat berupa persetujuan ataupun penolakan.
Lebih terperinciOleh: Sari Rudiyati, dkk &
Oleh: Sari Rudiyati, dkk Email: sari_rudiati@uny.ac.id & sarirudiyati@yahoo.com SEMINAR Seminarium : tempat pembibitan Pertemuan ilmiah untuk membahas masalah tertentu guna memperoleh wawasan, kritik,
Lebih terperinciMATA KULIAH SEMINAR I SMT VI PRODI DKV
MATA KULIAH SEMINAR I SMT VI PRODI DKV Tujuan mata kuliah Seminar I, 3 SKS dimaksudkan untuk membekali mahasiswa agar terbiasa mengemukakan pendapat dan menyelesaikan masalah akademik secara ilmiah, dan
Lebih terperinciPenulisan Karya Ilmiah 1
Kompetensi dasar: Memahami jenis karya ilmiah Indikator: Menjelaskan makna rapat Menjelaskan makna diskusi Menjelaskan makna diskusi panel Menjelaskan makna seminar Menjelaskan makna lokakarya Menjelaskan
Lebih terperincidan menentukan jalannya pengajaran. Pembelajaran tidak lagi satu arah, tetapi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Proses Pembelajaran Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks dan akan terjalin komunikasi timbal balik antara guru sebagai pengajar dan siswa sebagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Menurut Asra, dkk. (2007: 5) belajar adalah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan untuk mencapai tujuan. Belajar juga bisa
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007 tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk menjamin penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciPERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH
PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai presentasi ilmiah. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 18.1. Menjelaskan presentasi ilmiah 18.2. Menjelaskan
Lebih terperincioleh : Maria Nunik Andina L
oleh : Maria Nunik Andina L http://andinamaria1.blogspot.co.id/2016/11/mengenal-jenis-jenis-rapat-danpertemuan.html Kita seringkali mengikuti berbagai kegiatan yang melibatkan dengan seseorang atau sekolompok
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA
KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu berupa akal, cipta, rasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat
Lebih terperinciPRINSIP DISKUSI, DISKUSI KELOMPOK, DISKUSI KELAS
PRINSIP DISKUSI, DISKUSI KELOMPOK, DISKUSI KELAS MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Drs. Triastono Imam Prasetyo, M.Pd Oleh : Kelompok 5/ Offering : B-BB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa manusia tidak mungkin dapat berinteraksi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia
Lebih terperinciETIKA DALAM BERKOMONIKASI
ETIKA DALAM BERKOMONIKASI PENGERTIAN ETIKA Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu
Lebih terperinciMUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.
MUKADIMAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA didirikan untuk ikut berperan dalam pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dibidang manajemen, teknologi, dan kewirausahaan, yang akhirnya bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
Lampiran : SURAT KEPUTUSAN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT Nomor : 001.A / STIE-YA.K/I/2007 Tentang Kode Etik Dosen STIE Yasa Anggana Garut KODE ETIK DOSEN MUKADIMAH STIE Yasa Anggana Garut
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa persatuan, diciptakan untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, budaya, dan bahasa.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Diskusi 1. Pengertian Diskusi Dalam kegiatan pembejaran dengan metode diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau
Lebih terperinciETIK UMB ETIKET PERGAULAN. NANDANG SOLIHIN, M.Pd. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.
ETIK UMB Modul ke: ETIKET PERGAULAN Fakultas Psikologi NANDANG SOLIHIN, M.Pd Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN ETIKA Pengertian Etika (Etimologi), berasaldaribahasa Yunani adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa
26 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting dalam perkembangan manusia. Pada fase inilah seorang pendidik dapat menanamkan prinsip-prinsip yang
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN KELOMPOK
METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK SEMINAR Pembahasan masalah secara ilmiah dengan tujuan mencari pemecahan sehingga berujung pada kesimpulan atau keputusan-keputusan yang tidak jarang diikuti pula dengan resolusi
Lebih terperinciPendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis
Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis Pembahasan mengenai: Pengertian etika Hubungan etika dengan moral Hubungan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian yang berjudul Kemampuan Berbicara Argumentatif Anak
181 BAB V PENUTUP Penelitian yang berjudul Kemampuan Berbicara Argumentatif Anak dalam Keluarga Multikiultural dengan Pola Asuh Otoritatif ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan
Lebih terperinciBAB I Tinjauan Umum Etika
BAB I Tinjauan Umum Etika Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis Pembahasan mengenai: Pengertian etika Hubungan
Lebih terperinci90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa
90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Program Bahasa ini berorientasi pada hakikat
Lebih terperinciFAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
KODE ETIK DOSEN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN NOMOR 34/PP/2012 TENTANG KODE ETIK DOSEN FAKULTAS PETERNAKAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciTEKNIK DAN ETIKA DISKUSI ILMIAH
TEKNIK DAN ETIKA DISKUSI ILMIAH Oleh Bambang Sulistyo, S.Pd.,.M.Eng PENDAHULUAN Kata moral atau moralitas sering digunakan secara sinonim dengan kata etika. Dalam Kehidupan sehari-hari kata etika (ethics)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini karena fungsi bahasa yang
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) A. Kompetensi Inti Satuan Pendidikan : SDN... Kelas/Semester : I/1 Tema : 1 / Diriku Sub Tema : 1/ Aku dan Teman Baru Pembelajaran ke : 2 Waktu : 5 JP 1. Menerima,
Lebih terperinciMATERI ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN UNTUK KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 02 MALANG OLEH: NORIS BAGUS MULYO
MATERI ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN UNTUK KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 02 MALANG OLEH: NORIS BAGUS MULYO 130412611915 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
Lebih terperinciRENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN Identitas Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : VII / satu Standar Kompetensi : 1. Menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma yang
Lebih terperinciETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN
ETIK UMB Modul ke: PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Fakultas FEB Syahlan A. Sume, SE. MM Program Studi MANAJEMEN PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Hal-hal yang perlu diketahui dalam pengembangan wawasan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Simpulan
BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari keseluruhan kajian mengenai pemikiran Kiai Ṣāliḥ tentang etika belajar pada bab-bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan penting, terutama mengenai konstruksi pemikiran
Lebih terperinciBAB II KONSEP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DAN TEKNIK COLLECTIVE PAINTING
BAB II KONSEP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DAN TEKNIK COLLECTIVE A. Konsep Keterampilan Sosial Anak Usia Dini 1. Keterampilan Sosial Anak usia dini merupakan makhluk sosial, unik, kaya dengan imajinasi,
Lebih terperinci14Ilmu PUBLIC SPEAKING. Ruang Lingkup Persiapan Rapat dan Jenis Pertemuan. Christina Arsi Lestari, M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas
Modul ke: PUBLIC SPEAKING Fakultas 14Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Persiapan Rapat dan Jenis Christina Arsi Lestari, M.Ikom Program Studi Broadcasting Perencanaan dan Persiapan Rapat Pedoman atau pegangan
Lebih terperinciKODE ETIK PSIKOLOGI. Etika dan Moral, Kode Etik Psikologi, Psikolog dan ilmuwan psikologi, Layanan Psikologi, Etika dalam Eksperimen Psikologi
Modul ke: KODE ETIK PSIKOLOGI Etika dan Moral, Kode Etik Psikologi, Psikolog dan ilmuwan psikologi, Layanan Psikologi, Etika dalam Eksperimen Psikologi Fakultas PSIKOLOGI Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan setiap individu yang terlibat di dalam pendidikan itu dituntut untuk mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak rintangan dalam masalah kualitas pendidikan, salah satunya dalam program pendidikan di Indonesia atau kurikulum.
Lebih terperinciRPP PPKn Kurikulum 2013 Kelas VII
RPP PPKn Kurikulum 2013 Kelas VII Berikut Contoh RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Lebih terperinciPengembangan Strategi Pemanfaatan Inkubator Akademik Untuk Meningkatkan Karya Akademik Mahasiswa di Lingkungan Fakultas Ekonomi
Pengembangan Strategi Pemanfaatan Inkubator Akademik Untuk Meningkatkan Karya Akademik Mahasiswa di Lingkungan Fakultas Ekonomi Putu Sukma Kurniawan a, Edy Sujana b a,buniversitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,
Lebih terperinciFighting Inequality for Better Growth
Panduan Sesi IDF 2017 Indonesia Development Forum 2017 Fighting Inequality for Better Growth Jakarta, 9-10 August 2017 PANDUAN SESI IDF 2017 Daftar Isi 1. Pembagian acara a. Sesi pleno b. Sesi parallel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maulida Zahara, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tujuan pendidikan adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Lebih terperinciPersonalia Seminar. Personalia ini merupakan unsur mengelola.
Personalia Seminar Dalam rangka pelaksanaan forum akademik perlu disusun suatu personalia forum akademik yang sesuai dengan bentuk dan metode yang dipakai. Personalia ini merupakan unsur mengelola. Moderator.
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni serta dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciPERBEDAAN PERILAKU ASERTIF ANTARA ETNIS JAWA DENGAN ETNIS DAYAK
PERBEDAAN PERILAKU ASERTIF ANTARA ETNIS JAWA DENGAN ETNIS DAYAK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan Oleh : UMIYATI F 100 050 239 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinci33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)
271 33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinci1.1 Menghargai perilaku beriman dan 1. Menunjukkan perilaku beriman dan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Muhammadiyah Kasihan Bantul Mata Pelajaran : PPKn Kelas/ Semester : VII / 1 Materi Pokok : Pembentukan BPUPKI Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan ( 3 x 40 menit)
Lebih terperinciETIKA BERKOMUNIKASI. ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016
ETIKA BERKOMUNIKASI ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 DASAR PEMIKIRAN HENDAKNYA PEMBICARAN SELALU DI DALAM KEBAIKAN (AN- NISA : 104) MENGHINDARI PERDEBATAN DAN SALING MEMBANTAH HENDAKNYA BERBICARA
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNIT 5 9.1 Menyimpulkan pesan pidato/ ceramah/ khotbah yang didengar 10.1 Berpidato/ berceramah/ berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas 15.1 Mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proses pendidikan akan selalu berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses penambahan informasi dalam upaya membelajarkan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA Nomor :104/ SK/ STIKOM-DB/ VII/ 2007
KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA Nomor :104/ SK/ STIKOM-DB/ VII/ 2007 TENTANG KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA KETUA STIKOM DINAMIKA BANGSA Menimbang : a. Bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan oleh manusia pada sebagian besar aktivitasnya. Tanpa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan seharihari. Bahasa digunakan oleh
Lebih terperinciSTAND UP BERGILIR SEBAGAI SOLUSI MEMBANGUN BUDAYA LITERASI DI SEKOLAH
STAND UP BERGILIR SEBAGAI SOLUSI MEMBANGUN BUDAYA LITERASI DI SEKOLAH oleh: Nama : Nur Hidayah, S.Pd. NUPTK : 1634763664210142 Kabupaten/Kota : Kota Semarang Provinsi : Jawa Tengah Tahun 2016 i LEMBAR
Lebih terperinciTinjauan Umum Etika Profesi
ETIKA PROFESI IT Tinjauan Umum Etika Profesi 1.1. Norma Adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya. Menurut Sony Keraf (1991) ada dua macam norma : Norma Umum (Universal)
Lebih terperinciDepartemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan No. Bagian : POB 6 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan No. Bagian : POB 6 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor No. Dokumen: 6/2013 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Edisi/revisi : 1/1 Pelaksanaan Seminar Halaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini permasalahan pendidikan merupakan permasalahan yang. merupakan bagian dari upaya membangun karakter dan budaya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini permasalahan pendidikan merupakan permasalahan yang sangat kompleks, karena diperlukan adanya partisipasi dari masyarakat. Pendidikan juga tidak bisa
Lebih terperinciSEMINAR Pengembangan kemahsiswaan di masa yang
SEMINAR Pengembangan kemahsiswaan di masa yang akan datang akan tetap diprioritaskan pada peningkatan penalaran dan keilmuan, maka dengan demikian perlu diselenggarakan forum-forum akademik seperti: seminar,
Lebih terperinciDepartemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan No. Bagian : POB 6 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan No. Bagian : POB 6 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor No. Dokumen: 6/2016 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Edisi/revisi : 1/1 Pelaksanaan Seminar Halaman
Lebih terperinciKARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS
KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL. Oleh Supartinah, M.Hum.
PENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL Oleh Supartinah, M.Hum. supartinah@uny.ac.id Pendahuluan Budaya dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir,
Lebih terperincipublic speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2
public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2 Public Speaking Keahlian berbicara di depan umum (public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan
Lebih terperinciKURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2
KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Nama Sekolah : SDN MANUKAN KULON Kelas / Semester : V / 2 Nama Guru NIP / NIK : EKO BUDIYONO
Lebih terperinciNILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati
NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati I Proses pendidikan ada sebuah tujuan yang mulia, yaitu penanaman nilai yang dilakukan oleh pendidik terhadap
Lebih terperinciBahasa Indonesia. Berbicara Untuk Keperluan Akademik. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?
Bahasa Indonesia Modul ke: Berbicara Untuk Keperluan Akademik Fakultas Psikologi Koko Rustamaji, SE, MM. Program Studi Program Studi? www.mercubuana.ac.id Pengertian Berbicara Berbicara adalah kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati
Lebih terperinciMetode Pembelajaran. Gamaliel Septian Airlanda
Metode Pembelajaran Gamaliel Septian Airlanda Apa itu? Metode (method), menurt Fred Percival dan Henry Ellington (1984) adalah cara yang umum untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik atau mempraktikkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan saat ini menghadapi berbagai masalah yang amat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah tersebut adalah menurunnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 2. Mengungkapkan wacana tulis nonsastra 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari, oleh siswa dimulai dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pada jenjang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) interferensi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / Genap Materi Pokok : Gelombang Bunyi dan Cahaya Alokasi Waktu : 5 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit
Lebih terperinciBENTUK BENTUK WAWANCARA Berdasarkan bentuk kegiatan yang dilakukan, wawancara dapat dibedakan : Man in the street interview
TEKNIK PENGUMPULAN DATA - WAWANCARA DEFINISI WAWANCARA Wawancara adalah suatu teknik pengambilan data menggunakan format pertanyaan yang terencana dan diajukan secara lisan kepada responden dengan tujuan-tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia sehingga memegang peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitik beratkan keterampilan
Lebih terperinciETIKA PERGAULAN REMAJA. Oleh: Achmad Dardiri (FIP UNY) internasional yaitu pergaulan antar bangsa selalu diperlukan etika atau lebih tepat etiket
ETIKA PERGAULAN REMAJA Oleh: Achmad Dardiri (FIP UNY) A. Pendahuluan Dalam pergaulan antar manusia, baik di kampung lebih-lebih pada forum internasional yaitu pergaulan antar bangsa selalu diperlukan etika
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING LIA
1 Lampiran Keputusan Ketua STBA LIA tentang Kode Etik Dosen dan Tenaga Kependidikan STBA LIA SK No. 048/K/STBA-LIA/XI/2016 KODE ETIK DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING LIA BAB 1
Lebih terperinci: SMP Muhammadiyah Kasihan Bantul Mata Pelajaran : PPKn Kelas/ Semester : VII / 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Muhammadiyah Kasihan Bantul Mata Pelajaran : PPKn Kelas/ Semester : VII / 1 Materi Pokok : Perumusan Dasar Negara Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan ( 3 x 40 menit)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Latar Belakang Masalah
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, khususnya di Indonesia perkembangan bahasa Indonesia baik di kalangan dewasa, remaja, dan anak-anak telah
Lebih terperinci32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)
32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta
Lebih terperinciPengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012
Nur Hidayat http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id TIP FTP UB Pengertian Etika Berasal dari Yunani -> ethos artinya karakter, watak kesusilaan atau adat. Fungsi etika: Sebagai subjek : Untuk menilai apakah
Lebih terperinciBAB 2 TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA. Kiranawati (dalam /2007/11/19/snowballthrowing/)
8 BAB 2 TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA 2.1 Teknik Snowball Throwing 2.1.1 Pengertian Teknik Snowball Throwing Kiranawati (dalam http://gurupkn.wordpress.com /2007/11/19/snowballthrowing/)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu perantara untuk memperoleh ilmu sehingga menjadi manusia berguna. Ilmu yang berguna tidak hanya bersifat teoritis atau hanya mengutamakan
Lebih terperinciETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO
ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO Beberapa Definisi Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan /adat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber belajar, selalu berusaha memberikan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru sebagai salah satu sumber belajar, selalu berusaha memberikan cara yang terbaik dalam melakukan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi adat ketimuran yaitu masyarakatnya terkenal ramah, sopan dan santun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi adat ketimuran yaitu masyarakatnya terkenal ramah, sopan dan santun. Pendidikan dewasa ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi vital yang dimiliki oleh manusia dan digunakan untuk berinteraksi antarsesamanya. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
2 BAB 2 DATA DAN ANALISA Produk utama yang akan dibuat berbentuk sebuah game interaktif untuk anak anak. Game tersebut mengajarkan sekaligus mendidik anak anak mulai dari usia 7-9 tahun mengenai sebagian
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas
Lebih terperinci