RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG 1

2 HALAMAN VERIFIKASI RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG Disusun Oleh : TIM PENYUSUN RENSTRA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG Telah diteliti diverifikasi oleh petugas verifikator, Pada Tanggal : 214 Koordinator Big Ekonomi Petugas Verifikator JOKO BUDI NURYANTO,SP,Msi WISNU GRAITO U,SE,MSi Mengetahui, KEPALA BAPPEDA KABUPATEN TEMANGGUNG Ir. BAMBANG DEWANTORO Pembina Utama Muda NIP

3 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk kekuatan sehingga kita menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung. Renstra merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode (5) lima tahun kedepan sebagai tindak lanjut pelaksanaan RPJMD Kabupaten Temanggung yang dimulai tahun 214 sampai tahun 218. Renstra mempunyai fungsi sebagai instrumen pengarah dalam tugas kewenangan SKPD. Untuk itu pimpinan staf Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan mempunyai tekad akan melaksanakan pokok pokok kebijakan dalam RPJMD Kabupaten Temanggung dalam rangka pencapaian VISI : TERWUJUDNYA TEMANGGUNG SEBAGAI DAERAH AGRARIS BERWAWASAN LINGKUNGAN, MEMILIKI MASYARAKAT AGAMIS, BERBUDAYA, DAN SEJAHTERA DENGAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Renstra ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan penyempurnaan dimasa mendatang. Akhirnya kami berharap semoga Renstra ini dapat berguna bermanfaat untuk mendukung pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten Temanggung Temanggung, 1 Maret 214 KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG Ir. C. MASRIK AMIN ZUHDI, MM Pembina Utama Muda NIP

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR... 5 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud Tujuan Hubungan Renstra Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Sistematika Penulisan... 1 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN Tugas, Fungsi Struktur Organisasi SKPD Sumber Daya Kinerja Pelayanan SKPD Tantangan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD BAB III ISUISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Fungsi Pelayanan SKPD Telaah Visi, Misi Program Bupati Temanggung Telaah Renstra K / L Renstra SKPD Provinsi Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kajian Lingkungan Hidup Strategis Penentuan Isuisu strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi Misi Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Tujuan sasaran jangka menengah Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan

5 4.3 Strategi Kebijakan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD. 97 BAB VII PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRAN : Lampiran I Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kabupaten Temanggung... 1 Lampiran II Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kabupaten Temanggung Lampiran III Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kabupaten Temanggung Lampiran IV Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kabupaten Temanggung

6 DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL : Tabel 2.1 Kondisi Pegawai Berdasarkan kualifikasi Pendidikan, Pangkat/Gol jabatan Tabel 2.2 Daftar Aset Dinas Pertanian Perkebunan kehutanan per 31 Desember Tabel 2.3 Hubungan Kelas ketinggian dengan luas Penyebaran Tabel 2.4 Penggunaan Lahan di Kabupaten Temanggung Tabel 2.5 Daerah Irigasi di Kabupaten Temanggung tahun TabelI 2.6 Luas Lahan kritis di Kabupaten temanggung Tahun Tabel 2.7 Kondisi Kelembagaan Kelompok Tani di kabupaten temanggung Tabel 2.8 Kumpulan paguyuban pemakai Air (P3A) Kabupaten temanggung Tabel 2.9 Penggunaan Lahan sawah Kabupaten Temanggung Tabel 2.1. Perubahan Penggunaan Tanah sawah Menjadi non Pertanian Tabel 2.11 Perubahan tanah Tegalan Menjadi non Pertanian Tahun Tabel 2.12 Luas Lahan sawah Hasil Pemetaan Kabupaten temanggung Tahun Tabel 2.13 Luas Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Temanggung Tahun Tabel 2.14 Luas Alih Fungsi Lahan Tegalan tahun Tabel 2.15 Pencapaian Kinerja Pelaayanan Dinas Pertanian Perkebunan kehutanan Tahun Tabel 2.16 Anggaran Realisasi Penaan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Tabel 2.17 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dintanbunhut dengan Sasaran Renstra Dinas Provinsi renstra Kementerian Tabel 3.1 Komoditas Unggulan nasional Tabel 3.2 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung Tabel 3.3 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung Tabel 3.4 Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Tabel 4.1 Tujuan sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi Kebijakan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Tabel 5.1 Indikator Kinerja Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Tahun Tabel 5.2 Sasaran Wilayah Pembangunan Pertanian Perkebunan kehutanan Tabel 5.3 Rencana Program, Kegiatan, Indikator kinerja, Kelompok sasaran penaan Dinas Pertanian perkebunan kehutanantahun Tabel 6.1 Indikator kinerja Dinas Pertanian Perkebunan kehutanan DAFTAR GAMBAR : Gambar 1.1 Diagram Keterkaitan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan lainnya... 9 Gambar 1.2 Diagram struktur Organisasi Dinas Pertanian perkebunan Dan Kehutanan Gambar 2.1 Persentase Capaian Kinerja Indikator Peningkatan Produktivitas Tanaman Pertanian Perkebunan Tahun Gambar 2.2 Produktivitas Tanaman pangan tahun Gambar 2.3 Produktivitas Tanaman Perkebunan Tahun Gambar 2.4 Persentase Capaian Kinerja Indikator Peningkatan Produktivitas Tanaman Pertanian Perkebunan Tahun

7 Gambar 2.5 Produksi Padi, Jagung Ubi kayu Tahun Gambar 2.6 Produktivitas Kacang tanah Ubi Jalar Tahun Gambar 2.7 Produktivitas Tanaman Perkebunan Tahun Gambar 2.8 Pengembangan tanaman Hortikultura bernilai Ekonomi Tinggi Tahun Gambar 2.9 Perkembangan Bantuan sarana Prasarana Tahun Gambar 2.1 Perkembangan Pertanian Organik Tahun Gambar 2.11 Perkembangan Pengelolaan Agribisnis Terpadu Tahun Gambar 2.12 Pengembangan Penambahan Populasi Tanaman Kehutanan Untuk Penghijauan konservasi Lingkungan Tahun Gambar 2.13 Perkembangan Rehabilitasi Hutan lahan Tahun Gambar 2.14 Perkembangan Bertambahnya Sarana Prasarana Konservasi tanah Air Tahun

8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditetapkannya UngUng No.25 Tahun 24, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional berakibat terjadinya perubahan yang mendasar bagi perencanaan pembangunan baik di tingkat nasional, regional daerah. UngUng tersebut menyatakan bahwa setelah 3 bulan sejak pelantikan kepala daerah terpilih diharuskan untuk menyusun RPJM Daerah untuk masa bakti 5 tahunan. Sebagai penjabaran dari RPJM Daerah sesuai dengan visi misi Kepala Daerah terpilih, SKPD melakukan penyempurnaan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD). Renstra SKPD berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah. Sebagai dokumen teknis dalam tataran operasional, Renstra SKPD disusun sebagai upaya untuk mengelola mengembangkan potensi sumber daya daerah dalam menghadapi berbagai tantangan permasalahan yang dihadapi untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Temanggung yang sejahtera, sesuai Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 214 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Kabupaten Temanggung Tahun Rencana yang tertuang dalam RPJMD Kabuapaten Temanggung merupakan dokumen yang memuat kebijakankebijakan dengan sasaran yang masih bersifat makro kabupaten, untuk itu setiap SKPD menyusun Rencana Strategis sebagai penjabaran yang bersifat dukumen operasional 5 tahunan sesuai dengan urusan yang diampu. Renstra Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan memiliki peranan penting bagi semua Stakeholder lingkup pertanian dalam arti luas, karena merupakan pedoman yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi Kebijakan subsektor pertanian, perkebunan kehutanan di Kabupaten Temanggung selama 5 tahun. Diharapkan para pelaku pembangunan lainnya dapat lebih mudah untuk saling mensinergikan program kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan Visi Misi Kabupaten Temanggung. Selanjutnya Rensta Dinas Pertanian Kehutanan akan digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan dokumen operasional tahunan yaitu dokumen Rencana Kerja (Renja SKPD), yang juga mengacu atau berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang disusun sebagai pedoman perencanaan tahunan pemerintah kabupaten. Selanjutnya Renja akan dipergunakan sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja Anggaran Dinas 8

9 Pertanian Perkebunan Kehutanan, yang dipergunakan sebagai dokumen pelaksanaan kegiatan dinas. Dokumendokumen perencanaan seperti : Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 25225, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional , RPJP Propinsi Jawa Tengah , RPJM Propinsi Jawa Tengah, RPJMD Kabupaten Temanggung Renstra Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan merupakan dokumen yang saling berkaitan. Selanjutnya, keterkaitan Dokumen Renstra dengan dokumendokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1.1. Diagram Keterkaitan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya. Setelah ditetapkan, Renstra Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan yang menjadi dasar atau acuan penentuan kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan. Renja Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan merupakan salah satu materi yang akan dibahas pada musrenbang setiap tahun, untuk diselaraskan dengan aspirasi masyarakat dalam rangka penyempurnaan bahan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD). 9

10 1.2 Landasan Hukum Dasar Hukum yang digunakan sebagai landasan dalam penyusunan Renstra SKPD Dinas Pertanian Kehutanan adalah : 1. UngUng Nomor 13 Tahun 195 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. UngUng Nomor 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara; 3. UngUng Nomor 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara; 4. UndnagUng Nomor 25 Tahun 24 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Ung Ung Nomor 32 Tahun 24 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Ung Ung Nomor 12 Tahun 28 tentang Perubahan Kedua Atas UngUng Nomor 32 Tahun 24 tentang Pemerintahan Daerah; 6. UngUng Nomor 33 Tahun 24 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 25 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 25 tentang Pedoman Pembinaan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 27 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 28 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 28 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 25225; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 15 Tahun 28 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Temanggung sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 21 Tahun 211 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 15 Tahun 28 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Temanggung; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 13 Tahun 211 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 212 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung Tahun ; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 26 Tahun 212 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 1

11 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 21 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 28 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Bupati Temanggung Nomor 6 Tahun 213 tentang Pedoman Pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Temanggung; 1.3 Maksud Tujuan Maksud disusunnya Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan ini adalah sebagai acuan bagi dinas dalam merencanakan mengembangkan langkahlangkah strategi guna meningkatkan tugas pokok fungsi Dinas, sebagai penjabaran dari RPJM Daerah, segkan tujuannya adalah : 1. Memenuhi ketentuan peraturan perungan tentang perencanaan; 2. Menyediakan dokumen acuan resmi bagi aparat pemerintah daerah stakeholder terkait dengan pembangunan pertanian dalam rangka menentukan prioritas, program kegiatan Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan yang akan dibiayai oleh APBD Kabupaten; 3. Menjabarkan tentang gambaran umum pertanian sekarang yang ingin dicapai pada lima tahun ke depan sekaligus tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan tercapainya visi misi Dinas/SKPD; 4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan serta pihak terkait dalam memahami menilai arah kebijakan, program kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun. 1.4 Hubungan Renstra Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Untuk mewujudkan suatu dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Ung ung Nomor 25 tahun 24 tentang Sistem perencanaan Pembangunan Nasional Peraturan Pemerintahh Nomor 8 Tahun 28 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun di susun dengan memperhatikan mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Temanggung Tahun Disamping itu penyusunan Renstra Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung juga memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Temanggung Tahun

12 213, terutama dari sisi pola Struktur tata ruang, sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di Kabupaten Temanggung. 1.5 Sistematika Penulisan Rencana strategis Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud Tujuan 1.4. Hubungan Renstra Dengan Dokumen Perencanaan lainnya 1.5. Sistematika Penulisan BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN 2.1. Tugas, Fungsi Struktur Organisasi 2.2. Sumber Daya 2.3. Kinerja Pelayanan 2.4. Tantangan Peluang Pengembangan Pelayanan BAB III. ISUISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Fungsi Pelayanan 3.2. Telaahan Visi, Misi, Program Kepala daerah wakil kepala daerah Terpilih 3.3. Telaahan Renstra Kementerian /Lembaga Renstra Propinsi 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5. Penentuan Isuisu Strategis BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi Dinas Pertanian Kehutanan 4.2. Tujuan sasaran Jangka Menengah 4.3. Strategi Kebijakan BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII. PENUTUP LAMPIRAN 12

13 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN 2.1 Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi SKPD Dasar hukum pembentukan Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung adalah Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 15 Tahun 28 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 28 Nomor 15). Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Temanggung Nomor 59 Tahun 28 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Tata Kerja Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung, tugas pokok Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung adalah melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dalam big Pertanian Subbig Tanaman Pangan Hortikultura, Subbig Perkebunan Subbig Kehutanan berdasarkan Otonomi Daerah Tugas Perbantuan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis di big Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan Kehutanan. 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan pelayanan umum di big Pertanian, Perkebunan Kehutanan. 3. Pembinaan pelaksanaan tugas di big Pertanian, Perkebunan Kehutanan. 4. Pengelolaan perijinan di big Pertanian, Perkebunan Kehutanan 5. Penyebaran informasi Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan Kehutanan. 6. Monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan tugastugas Pertanian, Perkebunan Kehutanan. 7. Pembinaan SKPD UPTD dalam lingkungan Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan. 8. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan. 9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas fungsinya. Dalam melaksanakan tugas fungsinya, Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan memiliki 4 (empat) big, yang masingmasing 13

14 dipimpin oleh seorang Kepala Big yang berada di bawah bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. A. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas yang meliputi koordinasi perencanaan, penyusunan program penyelenggaraan tugastugas big secara terpadu, pengelolaan administrasi keuangan, administrasi umum kepegawaian. Untuk penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut di atas Sekretariat mempunyai fungsi: a. Pengkoordinasian penyusunan, pengelolaan pelayanan data; b. Pengkoordinasian perencanaan, evaluasi pelaporan program / kegiatan; c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas fungsi big dari UPTD; d. Pengelolaan urusan perencanaan pelaporan big kesekretariatan; e. Pengelolaan urusan keuangan; f. Pengelolaan urusan umum kepegawaian; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. B. Big Tanaman Pangan Hortikultura Big Tanaman Pangan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas di big Tanaman Pangan Hortikultura. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Big tanaman Pangan Hortikultura mempunyai fungsi: a. Perencanaan teknis di big koleksi tanaman pangan hortikultura; b. Pembinaan pengawasan sarana produksi alat mesin pertanian; c. Pelaksanaan bimbingan teknis penerapan teknologi di big produksi tanaman pangan hortikultura; d. Pengamatan pengendalian hama penyakit tanaman pangan hortikultura; e. Pelaksanaan bimbingan teknis pasca panen pemasaran hasil tanaman pangan hortikultura; f. Pelaksanaan bimbingan teknis optimalisasi pengendalian lahan pertanian; g. Pengembangan kawasan produksi agribisnis tanaman pangan hortikultura; h. Pelaksanaan bimbingan teknis sentra komoditas tanaman pangan hortikultura; i. Pelayanan perijinan / rekomendasi teknis pembinaan usaha tani di big tanaman pangan hortikultura; j. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan penyajian data statistik tanaman pangan hortikultura; k. Pembinaan bimbingan permodalan usaha tani tanaman pangan hortikultura; 14

15 l. Pembinaan pengawasan pada Unit Pelaksana Teknis Dinas; m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. C. Big Perkebunan Big Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di big Perkebunan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Big Perkebunan mempunyai fungsi : a. Perencanaan teknis di big produksi perkebunan ; b. Pembinaan pengawasan sarana produksi perkebunan; c. Pelaksanaan bimbingan teknis penerapan teknologi di big produksi perkebunan ; d. Pengamatan pengendalian hama penyakit tanaman perkebunan; e. Pelaksanaan bimbingan teknis pasca panen pemasaran hasil tanaman perkebunan ; f. Pelaksanaan bimbingan teknis optimasi pengendalian lahan perkebunan; g. Pengembangan kawasan produksi agribisnis perkebunan ; h. Pelaksanaan bimbingan teknis sentra komoditas tanaman perkebunan ; i. Pelayanan perijinan / rekomendasi teknis pembinaan usaha tani di big perkebunan ; j. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan penyajian data statistik perkebunan ; k. Pembinaan pengawasan pada Unit Pelaksana Teknis Dinas; l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. D. Big Kehutanan Big Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di big Kehutanan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Big Kehutanan mempunyai fungsi : a. Perencanaan teknis produksi kehutanan, pengembangan pelestarian hutan serta usaha kehutanan; b. Pembinaan pengawasan sarana produksi kehutanan; c. Pelaksanaan bimbingan teknis penerapan teknologi di big produksi kehutanan; d. Pelaksanaan bimbingan teknis optimasi pengendalian hutan rakyat; e. Pelayanan perijinan / rekomendasi teknis pembinaan usaha tani di big kehutanan; f. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan penyajian data statistik kehutanan; g. Pembinaan pengawasan pada Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas 15

16 Berikut ini adalah struktur organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung : Kepala Sekretariat Subbagian Perencanaan Subbagian Keuangan Subbagian Umum Kepegawaian Big Tanaman Pangan Dan Hortikultura Big Perkebunan Big Kehutanan Seksi Sarana Produksi Pertanian Seksi Produksi Tanaman Pangan Hortikultura Seksi Sarana Produksi Perkebunan Seksi Produksi Perkebunan Seksi Produksi Kehutanan Seksi Pengembangan Pelestarian Hutan Seksi Usaha Tani Agribisnis Seksi Usaha Perkebunan Agribisnis Seksi Usaha Kehutanan UPTD Gambar 2.1. Diagram Struktur Organisasi Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung. 2.2 Sumber Daya Sumber Daya SKPD Sumberdaya yang dimiliki dinas dalam memberikan pelayanan antara lain sumber daya manusia sarana prasarana. Sumberdaya manusia Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan berupa pegawai dengan jumlah pegawai pada Tahun 213 sebanyak 62 orang, dengan perincian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini: Tabel 2.1. Kondisi Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Pangkat/Golongan Jabatan Tahun Jumlah pegawai berdasarkan Kualifikasi Pendidikan : a SD orang b SMP 1 orang c SMA 22 orang d Sarjana Muda (DIII) 8 orang e S1 DIV 23 orang f S2 7 orang Jumlah 62 orang 16

17 2 Jumlah pegawai berdasarkan Pangkat/Golongan : a Gol I 2 orang b Gol II 8 orang c Gol III 48 orang d Gol IV 4 orang Jumlah 62 orang 3 Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : a Eselon II 1 orang b Eselon III 4 orang c Eselon IV 28 orang d Eselon V orang e Jabatan Fungsional orang f Jabatan Fungsional Umum 29 orang Jumlah 62 orang Jika dilihat dari kondisi yang ada, jumlah pegawai di lingkup Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung dirasa masih mengalami kekurangan. Hingga saat ini, jumlah pejabat eselon IV yang mengalami kekosongan karena pejabat sebelumnya memasuki masa pensiun mencapai 5 orang, sehingga harus diampu oleh pejabat lain yang ditunjuk. Disamping sumber daya manusia, sumber daya sarana prasarana yang dimiliki oleh Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung terhitung sejak 31 Desember 213 adalah sebagai berikut : Tabel 2.2. Daftar Aset Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Per 31 Desember 213. No Nama Barang Volume Satuan 1 Tanah, terdiri dari : m 2 Tanah kantor 2. m 2 Kebun Dinas Maron 8. m 2 Kebun Dinas Medari, Ngadirejo m 2 Kebun Dinas Soropa, Pringsurat m 2 Kebun Dinas Gesing, Kangan 1.64 m 2 2 Mobil 5 buah 3 Sepeda Motor roda 2 43 buah 4 Meja Kerja 89 buah 5 Kursi kerja 67 buah 6 Almari 39 buah 7 Mesin Ketik 6 buah 8 Filing cabinet 9 buah 9 Computer 8 buah 1 Telpon 2 buah 11 Faximile 1 buah Sumber : Dintanbunhut Kab. Temanggung,

18 Sumber Daya Alam Kabupaten Temanggung memiliki luas wilayah 87,65 km2 (87.65 Ha) yang secara administratif terbagi ke dalam 2 Kecamatan dengan 289 jumlah desa/kelurahan yang terdiri dari dusun/lingkungan. Wilayah Kabupaten Temanggung sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian m di atas permukaan laut, dengan keadaan tanah sekitar 5% dataran tinggi 5 % dataran rendah. Tabel 2.3. Hubungan Kelas Ketinggian dengan Luas Penyebaran No Kelas Ketinggian (dpl m) Luas (Ha) , , , ,87 5 > ,78 Jumlah , Sumber: Temanggung Dalam Angka 213. % Berdasarkan Tabel 2.3. dapat diketahui bahwa kelas ketinggian tempat yang paling luas adalah elevasi antara 5 75 meter ( Ha atau 43,78%) yang terletak pada bagian tengah bagian utara timur laut Kabupaten Temanggung. Wilayah yang mempunyai elevasi rendah 5 m (8.468 Ha atau 1,24%) yang terletak di Kecamatan Temanggung, Tembarak, Pringsurat, Kangan, Jumo Candiroto. Wilayah dengan elevasi di atas 75 meter, terdapat menyebar pada seluruh wilayah Kabupaten Temanggung. Sebagian besar lahan di wilayah Kabupaten Temanggung merupakan lahan tegalan (32,27% dari luas wilayah), segkan penggunaan untuk sawah sebesar 23,68%. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.4. Tabel 2.4. Penggunaan Lahan di Kabupaten Temanggung No. Jenis Penggunaan Luas (Ha) Persentase (%) 1. Sawah Pengairan teknis ,33 2. Sawah Pengairan setengah teknis ,8 3. Sawah Pengairan sederhana PU ,43 4. Sawah Pengairan Sederhana Non PU ,4 5. Sawah tadah hujan 941 1,8 6. Bangunan/Pekarangan ,65 7. Tegalan ,27 8. Kolam 31,4 9. Hutan rakyat/negara ,51 1. Perkebunan , Lainlain 2.1 2,41 JUMLAH , Sumber: Temanggung Dalam Angka

19 Kabupaten Temanggung memiliki 488 daerah irigasi (DI) yang mampu mengairi sawah seluas ,82 Ha yang tersebar di 228 Desa (13 kecamatan). Hal ini menunjukkan bahwa 78,79% sawah di Kabupaten Temanggung telah tercukupi kebutuhan irigasinya. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.5. Tabel 2.5. Daerah Irigasi di Kabupaten Temanggung Tahun 213 N DAS SUB DAS SUB SUB DAS SUNGAI, MATA AIR DAERAH IRIGASI (DI) AREAL SAWAH (Ha) JUMLAH DESA KECAMATAN Progo Galeh Brangkonga n 4 Sungai ,47 17 Bansari, Kledung, Parakan, Kedu 2 Progo Galeh Datar 7 Sungai ,75 18 Bansari,Parak an, Kedu, Jumo, Ngadirejo 3 Progo Progo Hulu 4 Progo Progo Hulu 7 Progo Progo Hulu 6 Progo Murun g 8 Progo Murun g Deres 4 Sungai ,29 16 Ngadirejo, 3 Mata air Jumo Guntur 3 7 Sungai Mata air ,45 14 Ngadirejo, Jumo, Parakan, Kedu Hulu progo 14 Sungai ,87 27 Ngadirejo, 6 Mata air Candiroto, Jumo, Gemawang, Kranggan Mang 8 Sungai ,3 1 Kranggan, 1 Mata air Kaloran Murung 3 Sungai , 9 Kranggan, 2 Mata air Pringsurat 9 Progo Elo Elo 2 Sungai 4 352, 6 Pringsurat 1 Progo Groboh Groboh 1 Sungai , 11 Kangan, 6 Mata air Kaloran 11 Progo Tingal Mlereng 3 Sungai ,12 7 Kangan, Kaloran 12 Progo Tingal Tingal 8 Sungai ,5 9 Kranggan, 1 Mata air Kaloran 13 Progo Tingal Tingal 11 Sungai ,92 16 Kangan, 1 Mata air Kaloran, Kranggan 14 Bodri Lutut Lutut 8 Sungai ,7 13 Wonoboyo, 5 Mata air Candiroto 15 Bodri Lutut Trocoh 11 Sungai , 13 Bejen, 13 Mata air Candiroto, Wonoboyo 16 Bodri Lutut Pupu 9 Sungai 3 467,53 8 Candiroto, 15 Mata air Gemawang 17 Bodri Logung Logung 7 Sungai 2 425, 1 Bejen 5 Mata air 18 Bodri Logung Pupu 9 Sungai ,92 8 Candiroto, 2 Mata air Gemawang 17 Bodri Putih Putih 6 Sungai , 8 Gemawang, 7 Mata air Kangan Jumlah 125 Sungai Mata air Sumber : Dintanbunhut Kab. Temanggung, , Kecamatan 19

20 Berdasarkan tingkat kekritisan lahan diketahui bahwa dari total luas hutan di luar kawasan sebesar ,27 Ha (yang terdiri dari kawasan lindung kawasan budidaya) sebanyak ,76 Ha dinyatakan kritis tahun 24. Disebabkan karena ada pelimpahan kewenangan penanganan kawasan DAS Bodri ke ke BP DAS Serayu Opak Progo mulai tahun 213. Tabel 2.6. Luas Lahan Kritis di Kabupaten Temanggung Tahun 213 DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) HL LUAS KLASIFIKASI KEKRITISAN LAHAN (Ha) Agak Potensial Tidak Kritis Jumlah Kritis Kritis Kritis 3.51, ,65 Dalam Kawasan HP HPT 37,29 154,23 191,52 681,84 254,24 936,8 DAS PROGO Luar Kawasan Jumlah I KB 719, , ,25 542, , , , ,51 KL 357, , ,92 912,86 8.4,37 Jumlah II 9, , , , ,88 Jumlah I+II HL 9, , , , ,13 97,48 43,87 141,35 Dalam Kawasan HP HPT 111,31 111,31 DAS SERAYU Luar Kawasan Jumlah I 28,79 43,87 252,66 KB KL 117,22 117,22 Jumlah II 117,22 117,22 Jumlah I+II HL 326,1 43,87 369,88 32,35 93,36 395,71 Dalam Kawasan HP HPT 5.126, ,93 39, ,96 5, ,15 36, ,58 DAS BODRI Luar Kawasan Jumlah I KB 5,5 7.74,2 2.3,21 483, , , , , , ,47 KL 2.137, , , ,35 Jumlah II 4.346, , ,1 1.92, ,82 Jumlah I+II Jumlah Dalam Kawasan Jumlah Luar Kawasan 4.846, , , , ,7 5,5 8.1, ,2 483, , , , , , ,92 JUMLAH TOTAL 5.746, , , , ,8 Keterangan : a. Total Luas Wilayah Kabupaten Temanggung = 87.65,8 Hektar b. Total Lahan Kritis Dalam Kawasan (Agak Kritis + Kritis) = Hektar c. Total Lahan Kritis Luar kawasan (Agak Kritis + Kritis) = Hektar d. Total Luas Lahan Kritis Kabupaten Temanggung (Agak Kritis + Kritis) = Hektar 2

21 e. Total Luas HT (Hutan Lindung) = 3.588,71 Hektar f. Total Luas HP (Hutan Produksi) = 7.48,48 Hektar g. Total Luas HPT (Hutan Produksi Terbatas) = 3.855,97 Hektar h. Total Luas KB (Kawasan Budidaya) = ,98 Hektar i. Total Luas KL (Kawasan Lindung) = ,94 Hektar Sumber : Data Spasial Lahan Kritis Tahun 213 Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah, Balai Pengelolaan DAS Serayu Opak Progo Yogyakarta, Kementerian Kehutanan, Desember Petani Kelembagaan Petani Keberadaan kelompok tani sebagai wadah berkumpulnya petani menjadi hal yang sangat penting, karena akan mempermudah dinas stakeholder terkait untuk memberdayakan petani sesuai dengan arahan kebijakan pembangunan pertanian dalam arti luas. Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Temanggung berdasarkan Sensus Pertanian Tahun 213 sebanyak rumah tangga. Jumlah rumah tangga petani mengalami penurunan rumah tangga jika dibanding hasil sensus 23 yaitu sejumlah rumah tangga. Penurunan ini banyak dipengaruhi dengan perkembangan wilayah dimana makin maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian, tumbuhnya usaha dibig industri. Tabel 2.7. Kondisi Kelembagaan Kelompok Tani di Kabupaten Temanggung No Kelas Kelompok Tani Jumlah (kelompok) Pemula Lanjut Madya 37 4 Utama 2 Jumlah Di samping kelembagaan kelompok tani, terdapat juga lembaga petani yang lain yaitu Kelompok Petani Tebu Rakyat (KPTR), Asosiasi Petani Eksportir Kopi (APEKI), Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), kelompok Gabungan P3A organisasi P3A, 2 Kelompok KTNA tingkat Kecamatan 1 Kelompok KTNA tingkat Kabupaten, HKTI sebanyak 1 unit. Selain itu terdapat kelompok tani di Kabupaten Temanggung yang mengambil manfaat menggunakan air irigasi yang tergabung dalam Kelompok Paguyuban Petani Pemakai Air (P3A). Jumlah Kelompok Tani yang tergabung dalam Kelompok P3A tersebut se Kabupaten Temanggung terdapat 27 Kelompok Tani P3A, yang bertanggungjawab terhadap pemeliharaan pemanfaatan air irigasi dalam areal seluas 19.75,22 Hektar. 21

22 Tabel 2.8. Kumpulan Paguyuban Petani Pemakai Air (P3A) Kabupaten Temanggung NO KECAMATAN JUMLAH DESA JUMLAH KELOMPOK P3A AREAL (Ha) 1 TEMBARAK ,68 2 SELOPAMPANG ,4 3 TLOGOMULYO ,83 4 TEMANGGUNG ,36 5 KEDU ,16 6 KRANGGAN , 7 PRINGSURAT ,1 8 KALORAN ,92 9 KANDANGAN , 1 GEMAWANG ,53 11 JUMO ,34 12 PARAKAN ,2 13 BANSARI ,42 14 KLEDUNG , 15 BULU ,88 16 CANDIROTO , 17 NGADIREJO ,27 18 WONOBOYO , 19 BEJEN ,5 2 TRETEP , JUMLAH ,22 Penggunaan lahan sawah Kabupaten Temanggung diperinci menurut jenis pengairan tersebut pada tabel 2.9. Tabel 2.9. Penggunaan Lahan Sawah Kabupaten Temanggung Diperinci Menurut Jenis Pengairan Tahun 212 No Kecamatan Pengairan Teknis (ha) Pengairan Setengah Teknis (ha) Pengairan Sederhana PU (ha) Pengairan Sederhana Non PU (ha) Tadah Hujan (ha) Jumlah (ha) 1 Parakan Kledung Bansari Bulu Temanggung Tlogomulyo Tembarak Selopampang

23 No Kecamatan Pengairan Teknis (ha) Pengairan Setengah Teknis (ha) Pengairan Sederhana PU (ha) Pengairan Sederhana Non PU (ha) Tadah Hujan (ha) Jumlah (ha) 9 Kranggan Pringsurat Kaloran Kangan Kedu Ngadirejo Jumo Gemawang Candiroto Bejen Tretep Wonoboyo Jumlah Persentase 22,5 41,4 14,5 17,1 4,6 1 Sumber : Temanggung Dalam Angka Tahun 213 Dari tabel 2.9 dapat dilihat bahwa sawah beririgasi teknis mencapai 22,5% dari total sawah yang ada. Jika dilihat dari masingmasing kecamatan maka irigasi teknis terbesar ada di Kecamatan Kedu. Segkan di Kecamatan Kledung, Bansari, Candiroto, Bejen, Wonoboyo belum ada irigasi teknis. Selanjutnya bagian terluas dari sawah di Kabupaten Temanggung masih beririgasi setengah teknis yaitu mencapai 41,4%. Apabila dilihat dari persebarannya maka sawah beririgasi setengah teknis berada di Kecamatan Ngadirejo (966 Ha) disusul Kecamatan Candiroto (965 Ha) Kecamatan Kedu (931 Ha). Selanjutnya untuk sawah yang masih mengandalkan dari tadah hujan seluas 941 Ha tersebar di 15 kecamatan. Perubahan penggunaan tanah sawah menjadi non pertanian di Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada Tabel

24 Tabel 2.1. Perubahan Penggunaaan Tanah Sawah Menjadi Non Pertanian Kabupaten Temanggung Tahun NO KECAMATAN LUAS SAWAH (ha) PERUBAHAN PENGGUNAAN TANAH SAWAH MENJADI NON PERTANIAN Tahun 29 Tahun 21 Tahun 211 Tahun 212 Tahun 213 Alih fungsi sawah (ha) Alih fungsi sawah (ha) Alih fungsi sawah (ha) Alih fungsi sawah (ha) Alih fungsi sawah (ha) Jumlah Alih Fungsi Lahan Sawah (ha) Sisa Luas Lahan Sawah (ha) 1 PARAKAN ,59 3,1 2,46 7, ,94 2 KLEDUNG 247,5,7,57 246,43 3 BANSARI 619,33,7,2,42 618,58 4 BULU ,2,6 1,4 5, ,52 5 TEMANGGUNG ,73 3,62 4,38 1,74 4,54 16, ,99 6 TLOGOMULYO 385,2,16,18 384,82 7 TEMBARAK 752,5,4,54 751,46 8 SELOPAMPANG 79,3,3 789,97 9 KRANGGAN 1.425,82 1,39 1,51,82 1,13 5, ,33 1 PRINGSURAT 639 1,95,5 1,95 3,95 635,5 11 KALORAN 1.436,21,13, ,66 12 KANDANGAN 1.516,16,15 1,21,16,35 2, ,97 13 KEDU 2.19,46,44,87,46,59 2, ,18 14 NGADIREJO 1.55,39 1,12,38 1, ,11 15 JUMO 1.278,9,4, ,87 16 GEMAWANG 643,18,4,18,4 642,6 17 CANDIROTO 1.195,3,2, ,5 18 BEJEN 678,63,63 1,26 676,74 19 TRETEP 57 57, 2 WONOBOYO 82 1,29 1,29 2,58 799,42 JUMLAH ,22 13,29 13,5 7,23 11,7 51, ,14 Sumber : BPN Kabupaten Temanggung Tahun 213. Dari Tabel 2.1. dapat diketahui bahwa perubahan penggunaaan tanah sawah menjadi non pertanian di tahun paling besar di Kecamatan Temanggung. Segkan total perubahan penggunaan tanah sawah tahun di Kabupaten Temanggung seluas 51,86 Ha (,26 %) dari luasan sawah pertanian Ha sehingga sisa luas lahan sawah pada tahun 213 adalah 2.582,14 Ha. 24

25 Segkan untuk Perubahan penggunaan tanah tegalan menjadi non pertanian di Kabupaten Temanggung digambarkan melalui Tabel Tabel Perubahan Penggunaaan Tanah Tegalan Menjadi Non Pertanian Kabupaten Temanggung Tahun PERUBAHAN PENGGUNAAN TANAH TEGALAN MENJADI NON PERTANIAN NO KECAMATAN LUAS TEGALAN (ha) Tahun 29 Tahun 21 Tahun 211 Tahun 212 Tahun 213 Alih fungsi Tegalan (ha) Alih fungsi Tegalan (ha) Alih fungsi Tegalan (ha) Alih fungsi Tegalan (ha) Alih fungsi Tegalan (ha) Jumlah Alih Fungsi Lahan Tegalan (ha) Sisa Luas Lahan Tegalan (ha) 1 PARAKAN 315,33,63,96,8 472,92 2 KLEDUNG 1.615,18,47,26 1, ,72 3 BANSARI 2.49,65 1,27,8,16 825,84 4 BULU TEMANGGUNG 561 1,92 313,8 6 TLOGOMULYO 826,16, ,9 7 TEMBARAK 473,6, SELOPAMPANG 1.77,22,83,51,55 4, KRANGGAN 2.56,45,3,32,18 2, PRINGSURAT 2.124,29,7,29 6, ,84 11 KALORAN 449,9, ,2 12 KANDANGAN 1.528,53 1,18,25 1, ,4 13 KEDU 1.944,21,24,38,9 448,91 14 NGADIREJO 2.95, ,51 15 JUMO 1.425,11, GEMAWANG 1.27,2,24, CANDIROTO 1.653,11,63, ,17 18 BEJEN 125, ,26 19 TRETEP WONOBOYO 2.24, ,76 JUMLAH ,23 5,68 3,7,95 4,91 17, ,16 Sumber : BPN Kabupaten Temanggung Tahun 213 Dari Tabel 2.11 dapat diketahui bahwa perubahan penggunaaan tanah tegalan menjadi non pertanian di tahun paling besar di Kecamatan Pringsurat. Segkan total perubahan penggunaan tanah tegalan tahun di Kabupaten Temanggung sebesar 17,84 Ha (,63%) dari 25

26 luasan tanah tegalan Ha sehingga sisa luas lahan tegalan pada tahun 213 adalah 28.78,16 Ha. Data tersebut di atas merupakan data yang bersumber dari Ba Pusat Statistik (BPS) Ba Pertanahan Nasional. Pada tahun 211 dilakukan kegiatan pemetaan sawah oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung dengan hasil luas sawah menjadi Ha. Dengan demikian terjadi perbedaan luas lahan sawah antara BPN hasil pemetaan sawah. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel Tabel Luas Lahan Sawah Hasil Pemetaan Kabupaten Temanggung Tahun 211 No Kecamatan BPN Luas Sawah (Ha) Distanbunhut Selisih (+/) 1 PARAKAN KLEDUNG BANSARI BULU TEMANGGUNG TLOGOMULYO TEMBARAK SELOPAMPANG KRANGGAN PRINGSURAT KALORAN KANDANGAN KEDU NGADIREJO JUMO GEMAWANG CANDIROTO BEJEN TRETEP WONOBOYO Jumlah Sumber : BPN Distanbunhut Kabupaten Temanggung Tahun

27 Dari Tabel 2.12 ada selisih Ha, luas tersebut diasumsikan luas lahan yang dialihfungsikan selama alih fungsi lahan masih dalam kendali BPN. Dari luas lahan Ha ada luas lahan sawah yang tidak boleh dialihfungsikan sebesar Ha sehingga lahan sawah yang bisa dialihfungsikan hanya Ha selama 2 (dua puluh) tahun sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung Tahun Alih fungsi lahan ditangani oleh Pemerintah Kabupaten sejak pertengahan tahun 212, data secara rinci tersebut pada tabel Tabel Luas Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Temanggung Tahun No Kecamatan Luas Sawah (Ha) Luas Alih Fungsi (Ha) Tahun 212 Tahun 213 Luas Sawah Setelah Alih Fungsi (Ha) 1 PARAKAN ,685 3, KLEDUNG BANSARI BULU ,66, TEMANGGUNG ,321 6, TLOGOMULYO TEMBARAK 639, SELOPAMPANG KRANGGAN ,96 9, PRINGSURAT 541,124 2, KALORAN 1.165, KANDANGAN ,94, KEDU 2.25,667, NGADIREJO 1.313,563 2, JUMO 1.298,182, GEMAWANG 58, CANDIROTO BEJEN

28 No Kecamatan Luas Sawah (Ha) Luas Alih Fungsi (Ha) Tahun 212 Tahun 213 Luas Sawah Setelah Alih Fungsi (Ha) 19 TRETEP WONOBOYO Jumlah ,31 25, Sumber : Distanbunhut Kabupaten Temanggung Tahun 213 Dengan demikian luas lahan sawah di Kabupaten Temanggung yang dialihfungsikan tahun sebesar 55,56 Ha. Sehingga perubahan luas lahan sawah hasil pemetaan Tahun 211 menjadi Ha pada tahun 213. Terjadi perbedaan data alih fungsi lahan sawah antara BPN sebesar 18,31 Ha SKPD sebesar 55,56 Ha sehingga selisihnya 37,25 Ha. Hal ini diasumsikan bahwa selisih tersebut karena aya proses sertifikat perubahan lahan yang belum selesai. Tabel Luas Alih Fungsi Lahan Tegalan Kabupaten Temanggung Tahun No Kecamatan Luas Tegalan (ha) Alih Fungsi Tegalan (Ha) Tahun 212 Tahun 213 Sisa Luas Tegalan (ha) PARAKAN KLEDUNG BANSARI BULU TEMANGGUNG 315,23 314,77 TLOGOMULYO TEMBARAK 96,25 95,75 SELOPAMPANG KRANGGAN , ,82 PRINGSURAT , ,52 KALORAN KANDANGAN KEDU NGADIREJO JUMO

29 GEMAWANG CANDIROTO BEJEN TRETEP WONOBOYO JUMLAH 28.93,48 6, ,87 Sumber : Distanbunhut Kabupaten Temanggung Tahun 213 Perbedaan ini juga terjadi pada proses alih fungsi lahan tegalan. Data BPN sebesar 5,86 Ha SKPD sebesar 7,14 Ha sehingga selisihnya 1,28 Ha. Pada prinsipnya penggantian alih fungsi lahan lebih ditekankan pada intensitas pertanaman guna mempertahankan produksi dalam rangka ketahanan pangan. Sehingga penggantian tidak selalu diartikan penciptaan sawah baru tetapi lebih mengarah ke peningkatan status jaringan irigasi. Beberapa data yang tersaji dimungkinkan berbeda dengan data faktual yang dimiliki oleh SKPD sehingga untuk analisis yang akan digunakan sebagai bahan pengambilan kebijakan adalah mengunakan data yang lebih dinamis yang bersumber dari SKPD terkait data BPS BPN yang telah diolah. 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD Hasil capaian kinerja pelayanan yang telah dilaksanakan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut : 29

30 Tabel Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun NO Indikator Kinerja sesuai Tugas Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (2) 1 Pencapaian produktivitas pertanian/ perkebunan (ton/ Ha) Padi 5,5 5,6 5,7 5,9 6,1 6, 6,2 5,79 6,28 5,65 19,9 11,71 11,58 16,44 92,62 Jagung 3,6 3,9 4,1 4,2 4,3 4,1 4,94 5,8 5,6 4, ,89 126,67 123,9 133,33 115,93 Kedelai 1,74 1,78 1,82 1,9 1,98 1,47 4,22 1,89 1,9 2,73 84,48 237,8 13,85 1, 14,7 Kacang 2,21 2,25 2,3 2,5 2,6 1,5 2,5 2,24 1,6 1,591 67,87 91,11 97,39 64, 61,19 Tanah Ubi kayu 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 27,8 28,57 24,89 23,66 25,12 138,31 141,44 122,61 115,98 122,1 Ubi jalar 12, 12,1 12,2 12,3 12,5 14,1 13,7 14,78 15,5 14, ,5 18,2 121,15 126,2 114,39 Tembakau,6,62,64,66,68,52,52,64,64,49 86,42 83,87 1, 96,97 72,59 Kopi Robusta,6,68,73,8,85,86,78,33 1,12,91 143,55 115,56 45,52 139,88 17,6 Kopi Arabica,6,62,64,66,68,62,89,36,95,94 12,78 143,55 56,25 143,18 138,24 2 Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan (ton) : Padi , ,5 17,17 91,36 87,95 79,18 Jagung ,87 117,83 128,68 114,49 91,11 Kedelai ,3 4 1,78 135,16 11,63 24,85 3,5 Kacang ,8 7 5,6 51,28 1,2 29,26 19,3 Tanah Ubi kayu , , ,37 142,36 95, 84,77 95,54 Ubi jalar , 1.782, ,71 118,1 74,95 46,35 93,27 Tembakau 6.978, ,6 7.55, , , , ,5 7146,12 97,25 92,7 12,87 128,27 89,24 4 Kopi Robusta 4.92, , , , ,3 798, , , ,79 16,29 114,47 44,98 136,9 18,85 Kopi Arabica 377,2 424,4 455,8 52,9 534,4 662, ,45 991,63 987,11 175,54 147,5 55,82 197,18 184,71 3

31 3 Terwujudnya pengembang an tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi (Ha) 4 Terwujudnya pengembang an sarana prasarana pertanian (unit) 5 Terwujudnya pemetaan lahan sawah berkelanjuta n (Kec.) 6 Terwujudnya pengembang an pertanian organik (Ha) 7 Berkembang nya pengelolaan agribisnis terpadu (kelompok) 8 Bertambah nya populasi tanaman kehutanan untuk penghijauan konservasi lingkungan (pohon) 9 Terwujudnya peningkatan rehabilitasi hutan lahan (Ha) 1 Terwujudnya sarana prasarana konservasi tanah air (unit) , ,25 1, 1, 1, 1, 892, , 74, 1, 1, 28, , 1, 1, 1, 4, , 1, 1, 1, 1, , 1, 1, 4, 14, , 1, 1, 1, 12, , 1, 1, 1, 85, , 1, 22,86 1, 1, 31

32 Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 29 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Temanggung Tahun 28213, terkait dengan tugas fungsinya dalam melaksanakan pelayanan pada urusan pertanian kehutanan telah ditetapkan bahwa Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung memiliki 2 (dua) sasaran strategis yaitu : 1. Meningkatnya pengembangan pengelolaan potensi pertanian perkebunan melalui pengembangan agribisnis. 2. Meningkatnya pengembangan pengelolaan Potensi Kehutanan : Berikut ini adalah Analisis Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Tahun Sasaran 1 Meningkatnya pengembangan pengelolaan potensi pertanian perkebunan melalui pengembangan agribisnis Keberhasilan pencapaian sasaran strategis tersebut diukur melalui 7 (tujuh) indikator kinerja yaitu : 1. Peningkatan Produktivitas Pertanian/ Perkebunan, 2. Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, 3. Terwujudnya pengembangan tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi, 4. Terwujudnya pengembangan sarana prasarana pertanian, 5. Terwujudnya pemetaan lahan sawah berkelanjutan, 6. Terwujudnya pengembangan pertanian organik, 7. Berkembangnya pengelolaan agribisnis terpadu. 1. Peningkatan Produktivitas Pertanian/ Perkebunan, Berdasarkan data capaian kinerja tahun 213 sebagaimana disebutkan dalam tabel 2.5. gambar 2.1. diketahui bahwa ratarata capaian kinerja untuk indikator peningkatan produktivitas tanaman pertanian/ perkebunan sebesar 91,76%. Dari kesembilan komoditas utama, hanya jagung, ubi kayu ubi jalar yang mampu mempertahankan capaian kinerja 1% selama kurun waktu lima tahun. Segkan keenam komoditas lainnya fluktuatif. Penurunan capaian kinerja pada tahun 213 dialami oleh komoditas padi (79,18%), tembakau (72,6%) kacang tanah (61,19%). 32

33 Gambar 2.1. Persentase capaian kinerja indikator peningkatan produktivitas tanaman pertanian/ perkebunan tahun Gambar 2.2. Produktivitas tanaman pangan tahun Jika ditinjau dari rencana lima tahunan dalam Rencana Strategis, pada tahun 213 terjadi penurunan capaian kinerja produktivitas padi, jagung ubi jalar. Penurunan produktivitas tanaman padi disebabkan karena tingginya curah hujan serangan hama serta penyakit, diantaranya adalah tikus, wereng batang coklat, hawar daun. Untuk meningkatkan produktivitas pada tahun mendatang perlu ditingkatkan program yang dapat mengatasi kejadian tidak menentunya iklim, penanganan hama penyakit yang lebih berkelanjutan terpadu. Melalui program/kegiatan penggunaan benih unggul berkualitas, SL Iklim, pemanfaatan kalender tanam prakiraan cuaca, penyediaan sarana pengendalian hama/penyakit, meningkatkan koordinasi kerjasama dengan Ba Litbang Kementan, Laboratorium hama/ penyakit, petugas POPT, Dinpertan TPH propinsi Jawa Tengah. Untuk komoditas lain yang mengalami penurunan produktivitas yaitu kacang tanah, komoditas ini selama ini belum tersentuh program. Untuk tahun mendatang perlu aya program yang mendukung peningkatan produktivitas. Sebagaimana halnya tanaman pangan, pada komoditas perkebunan utama, penurunan produktivitas terjadi pada tanaman 33

34 tembakau. Faktor curah hujan menjadi penyebab utama, sehingga tembakau banyak yang terserang penyakit lanas busuk batang. Secara jelas dapat dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3. Produktivitas tanaman perkebunan tahun Upaya untuk meningkatkan produktivitas tembakau di tahun mendatang adalah dilakukan dengan program : kerjasama dengan Balittas untuk mendapatkan varietas tahan penyakit, melaksanakan sekolah lapang perbaikan teknis budidaya yang disesuaikan dengan kondisi iklim ekstrim, pengendalian hayati meningkatkan pemanfaatan pupuk organik. 2. Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan Sebagaimana halnya pengukuran indikator peningkatan produktivitas tanaman pertanian/ perkebunan, maka indikator peningkatan produksi pun dihitung hanya pada sembilan komoditas utama saja. Gambar 2.4. Persentase capaian kinerja indikator peningkatan produksi pertanian/ perkebunan tahun Apabila ditinjau dari rencana lima tahunan dalam Rencana Strategis, sampai dengan tahun 213 terlihat kecenderungan penurunan produktivitas tanaman pertanian/ perkebunan pada tahun 213, hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan produksi antara 34

35 lain sebagai berikut : padi 4,9%, jagung 2,1%, kedelai 87,6%, kacang tanah 33%, sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.4. Gambar 2.5. Produksi Padi, Jagung Ubi Kayu Tahun Dengan demikian, meskipun ada support program khususnya untuk tanaman padi jagung dari berbagai sumber a seperti APBD Kabupaten, APBN TP APBN Dekonsentrasi belum mampu meningkatkan produksi produktivitas dikarenakan faktor cuaca serangan hama/penyakit tidak mendukung. Program baru mendukung ± 3% dari luas tanam yang ada. Sehingga untuk tahun mendatang perlu dilakukan perluasan program replikasi programprogram yang sudah berhasil. Kedelai kacang tanah mengalami penurunan produksi yang signifikan, disebabkan animo masyarakat untuk berbudidaya kedelai masih rendah. Terbukti dengan semakin menurunnya luas panen dari tahun ke tahun. Pada tahun 29 luas panen kedelai mencapai 86 Ha, tetapi terus mengalami penurunan hingga tahun 213 menjadi 2 Ha. Produksi kacang tanah pada tahun 213 hanya mencapai 7 ton segkan target produksi ton. Kondisi ini disebabkan karena harga kedelai kacang tanah belum menguntungkan petani, disamping itu tingkat kesulitan dalam berbudidaya terutama untuk mengatasi serangan hama penyakit masih sulit. Sementara belum ada program yang mendukung pengembangan kedelai kacang tanah di Kabupaten Temanggung. Selain itu, masyarakat belum menanam kedelai kacang tanah secara monokultur intensif. 35

36 Gambar 2.6. Produksi Kacang Tanah Ubi Jalar Tahun Jika dibanding tahun 212 pada tahun 213 untuk komoditas tanaman perkebunan mengalami penurunan produksi antara lain sebagai berikut : tembakau 28,4%, kopi robusta 13,3%, kopi arabika,5%. Secara rinci dapat dilihat perkembangan produksi komoditas perkebunan unggulan dari tahun pada gambar 2.7. Gambar 2.7. Produksi Tanaman Perkebunan Tahun Tingginya curah hujan panjangnya musim hujan menjadi faktor utama penurunan produksi tanaman perkebunan seperti tembakau kopi. Program Pemerintah Kabupaten Temanggung dalam menggerakkan penanaman varietas tembakau unggul lokal Kemloko I, II, III melalui kegiatan penyediaan pemurnian benih unggul Kegiatan Pengembangan Sentra Tembakau varietas Kemloko menjadi terhambat akibat faktor cuaca tersebut. Diketahui bahwa tembakau varietas Kemloko masih belum cukup tahan terhadap intensitas curah hujan yang tinggi sehingga masih mudah terserang penyakit. Demikian pula halnya dengan komoditas kopi robusta arabika. Panjangnya musim hujan mengganggu proses pembentukan buah, dimana banyak bunga kopi yang rontok akibat tingginya 36

37 intensitas hujan. Disamping itu, bakal buah yang sudah terbentuk pun banyak yang menghitam busuk. Untuk mengantisipasi pengaruh iklim terhadap peningkatan produksi tembakau ditempuh melalui peningkatan kerjasama dengan Balittas Malang melakukan pemuliaan varietas tembakau lokal Temanggung (Kemloko ) yang lebih tahan terhadap penyakit cuaca ekstrim. Untuk komoditas kopi dilakukan dengan rehabilitasi tanaman kopi robusta yang sudah tua menggunakan varietas unggul seperti BP 936, BP 939, BP 358, SA 237. Segkan untuk kopi arabika produksi ditingkatkan melalui perluasan areal khususnya di daerahdaerah dengan ketinggian > 5 meter. 1. Terwujudnya pengembangan tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi Indikator kinerja terwujudnya pengembangan tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi diukur dengan menghitung luasan lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman hortikultura kualitas ekspor seperti cabai merah buncis super. Apabila ditinjau dari rencana lima tahunan 29213, sampai dengan tahun 213 luas areal budidaya tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi cenderung meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 213 mencapai 89 Ha atau meningkat 4 kali lipat dibanding luasan tahun 212. Gambar 2.8. Pengembangan Tanaman Hortikultura Bernilai Ekonomi Tinggi Tahun Peningkatan luas areal penanaman tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi tersebut salah satunya disebabkan karena sudah ada kelompok tani yang bekerjasama dengan perusahaan eksportir, sehingga mempermudah proses pemasaran produk khususnya buncis super dengan tujuan Singapura. Hal tersebut 37

38 menarik animo masyarakat lainnya untuk ikut berusahatani tanaman hortikultura kualitas ekspor. 2. Terwujudnya pengembangan sarana prasarana pertanian Indikator kinerja terwujudnya pengembangan sarana prasarana pertanian diukur dengan menghitung jumlah bantuan alat mesin pertanian, pembangunan jalan usaha tani saluran irigasi. Ditinjau dari rencana lima tahunan yang telah ditetapkan sebelumnya, penambahan sarana prasarana pertanian semakin meningkat dari tahun ke tahun terutama untuk alat mesin pertanian. Hal ini disebabkan semakin sulitnya mencari tenaga kerja di sektor pertanian akibat banyaknya tenaga kerja produktif yang lebih memilih untuk bekerja di big industri. Padahal kebutuhan tenaga untuk mengolah lahan pertanian sangat penting, sebab jika terlambat mengolah lahan maka jadwal tanam panen akan mundur. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan selalu menjaring kebutuhan alat mesin dari kelompok tani, selanjutnya diusulkan dalam kegiatan pengadaan alat mesin pertanian. Gambar 2.9. Perkembangan Bantuan Sarana Dan Prasarana Pertanian Tahun Terwujudnya pemetaan lahan sawah berkelanjutan Pemetaan lahan sawah telah dilaksanakan sejak tahun 29 dengan target 5 kecamatan per tahun, sebagaimana telah ditetapkan dalam rencana strategis lima tahunan. Pada tahun 213 pemetaan lahan sawah telah dilakukan pada 2 kecamatan. Pemetaan lahan sawah bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting sawah di Kabupaten Temanggung. Hal ini didasarkan pada fenomena meningkatnya alih fungsi sawah lahan kering ke non pertanian. Disebabkan karena seiring dengan perkembangan wilayah, maka 38

39 kebutuhan lahan untuk sektor permukiman maupun perindustrian pun semakin meningkat. Pada tahun 213 juga dilakukan penyusunan Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Lahan Cagan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B) yang tinggal menunggu proses legalisasi di tingkat legislatif. 4. Terwujudnya pengembangan pertanian organik Gambar 2.1. Perkembangan Pertanian Organik Tahun Target yang ditetapkan dalam rencana lima tahunan (Renstra) untuk pengembangan pertanian organik adalah 1 Ha per tahun, pada tahun 213 mampu mencapai 1 Ha. Pengembangan pertanian organik pada tahun 213 diterapkan pada komoditas padi dengan kriteria lahan sawah berada dekat dengan sumber air untuk meminimalkan cemaran kimia yang terbawa oleh air irigasi. Kegiatan yang digunakan untuk mendukung pencapaian kinerja ini adalah Kegiatan Pengembangan Padi Organik dengan lokasi di Kec. Kaloran (Desa Kalimanggis Tlogowungu) Kec. Selopampang (Desa Bumiayu). Pengembangan pertanian organik masih merupakan tantangan karena budaya petani yang berketergantungan dengan pupuk kimia pestisida kimia. Untuk pengembangan pertanian organik mendatang diperlukan komitmen dari semua pihak untuk menggunakan pupuk organik baik subsidi pemerintah maupun swadaya petani menciptakan pasar produkproduk pertanian organik sehingga memicu masyarakat untuk merubah budaya dalam bercocok tanam. 5. Berkembangnya pengelolaan agribisnis terpadu Pengembangan pengelolaan agribisnis terpadu dilaksanakan untuk komoditas tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Jumlah kelompok yang mampu mengelola komoditasnya secara terpadu meningkat dari tahun ke tahun. Jika dibanding target yang 39

40 ditetapkan dalam rencana lima tahunan yaitu sejumlah 1 kelompok per tahun maka pada tahun 213 telah melebihi dari target yang ada. Gambar Perkembangan Pengelolaan Agribisnis Terpadu Tahun Upaya pengembangan agribisnis sudah menunjukkan peningkatan sehingga kedepan, kelompok tani yang sudah melaksanakan tersebut perlu terus didukung agar terus berkembang menjadi pioneer pelaku agribisnis di Kabupaten Temanggung. Pencapaian sasaran strategis Meningkatnya pengembangan pengelolaan potensi pertanian perkebunan melalui pengembangan agribisnis yang diukur dengan tujuh indikator kinerja tersebut di atas mampu tercapai berkat komitmen yang tinggi dari segenap petugas, stake holder terkait petani, disamping juga aya ketersediaan a untuk melaksanakan program yang telah ditetapkan. Sasaran 2 Meningkatnya pengembangan pengelolaan Potensi Kehutanan Kinerja sasaran Meningkatnya pengembangan pengelolaan Potensi Kehutanan pada kurun waktu mencapai 1%. Berdasarkan skala pengukuran kinerja termasuk kategori sangat baik. Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini diukur melalui 3 (tiga) indikator kinerja yaitu : 1. Bertambahnya populasi tanaman kehutanan untuk penghijauan konservasi lingkungan, 2. Terwujudnya peningkatan rehabilitasi hutan lahan, 3. Terwujudnya sarana prasarana konservasi tanah air. Analisis dari masingmasing indikator adalah sebagai berikut : 4

41 1. Bertambahnya populasi tanaman kehutanan untuk penghijauan konservasi lingkungan Gambar Perkembangan Penambahan Populasi Tanaman Kehutanan Untuk Penghijauan Dan Konservasi Lingkungan Tahun Untuk meningkatkan populasi tanaman penghijauan di tahun mendatang dilakukan dengan penambahan jenis tanaman, pengembangan kelembagaan kelompok tani hutan rakyat. 2. Terwujudnya peningkatan rehabilitasi hutan lahan Berdasarkan data capaian kinerja tahun 213 sebagaimana disebutkan dalam tabel 2.5. diketahui bahwa capaian kinerja untuk indikator Terwujudnya peningkatan rehabilitasi hutan lahan sebesar 1%. Gambar Perkembangan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Tahun Program rehabilitasi hutan lahan yang dilakukan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan merupakan upaya penanganan rehabilitasi hutan lahan. Upaya rehabilitasi tersebut membutuhkan waktu yang lama, sehingga penanganan yang dilakukan pada saat ini belum bisa dilihat dampaknya terharap perubahan status kekritisan lahan. Selain itu, penilaian kekritisan lahan saat ini hanya dapat dilakukan oleh pihak yang berkompeten yaitu Kementrian Kehutanan dengan jangka waktu 5 tahunan. Pada tahun 213 penanganan rehabilitasi lahan dilakukan pada lahan seluas 5.63 Ha, luasan ini lebih besar dari luasan rehabilitasi lahan yang ditangani tahun 212 yaitu 5.8 Ha. Jika dibandingkan dengan target yang direncanakan dalam rencana lima tahunan yaitu 41

42 ditargetkan sebesar 7 Ha, maka capaian tahun 213 sudah melebihi target tersebut. Karena ada tanaman untuk fungsi penghijauan ada fungsi tanaman industri oleh rakyat sebagian besar tanaman sengon suren. Untuk kedepannya perlu dilakukan program/kegiatan penanganan konservasi dengan lebih menambah jumlah sipil teknis, peningkatan populasi tanaman, pengembangan kelompok hutan rakyat. 3. Terwujudnya sarana prasarana konservasi tanah air Berdasarkan data capaian kinerja tahun 213 sebagaimana disebutkan dalam tabel 2.5. gambar diketahui bahwa capaian kinerja untuk indikator Terwujudnya sarana prasarana konservasi tanah air sebesar 1%. Gambar Perkembangan Bertambahnya Sarana Dan Prasarana Konservasi Tanah Dan Air Tahun Apabila dilihat dari target yang direncanakan dalam rencana lima tahunan, maka pencapaian kinerja bertambahnya sarana prasarana konservasi tanah air sudah melebihi dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 77 unit. Jumlah penambahan sarana prasarana konservasi tahun 213 meningkat jika dibandingkan tahun 212. Jenis bantuan sarana prasarana konservasi terdiri dari gully plug, sumur resapan, dam penahan power sprayer, secara jelas dapat dilihat pada gambar Pencapaian target kinerja untuk sasaran strategis big kehutanan didukung oleh (1) Program Rehabilitasi Hutan Lahan, (2) Program Perlindungan Konservasi Sumber daya Lahan (3) Program pembinaan penertiban industri hasil hutan. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat pemerintah daerah dalam mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi hutan lahan, disamping komitmen yang tinggi dari para pelaksana kegiatan. 42

43 Uraian ***) Tabel Anggaran Realisasi Penaan Pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Anggaran pada Tahun ke Realisasi Anggaran pada Tahun ke Rasio antara Realisasi Anggaran Tahun ke Ratarata pertumbuhan Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) PENDAPATAN DAERAH Pendapatan hasil daerah Hasil pajak daerah Hasil retribusi daerah 26 3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Lainlain PAD yang sah Dana Perimbangan Bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak Dana alokasi umum Dana alokasi khusus Lainlain pendapatan daerah yang sah ( ) ( ) ( ) Pendapatan hibah Dana darurat 84,95 81,54 82,35 1, 1 94,99,47,53 71,8 43,7 121,1 13,8 11,1 13,94 9,62 71,25 35,2!!!!!!!!! 13,88 26,91 121,1 13,8 11,1,75,74 87,45 85,57 8,74 13,55 94,99,61,64!!! 13,79 12,98 126,59 32,92 92,97,5,44 72,88 45,42 1,63 119,49 96,18,67,75 82,26 77,44 91,75 95,75 94,9,1,13!!!!!! 43

44 Dana bagi hasil pajak dari provinsi pemerintah daerah lainnya Dana penyesuaian otonomi khusus Bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya BELANJA DAERAH Belanja tidak langsung Belanja pegawai Belanja bunga Belanja subsidi Belanja hibah Belanja bantuan sosial Belanja tidak terduga Belanja langsung Belanja pegawai Belanja barang jasa Belanja modal ,3 95,5 91,75 95,75 94,62,3,17 97,53 55,12!!!!! 98,14,41,4 91,17 9,7 89,54 97,9 94,83,31,34 98,34 97,5 97,2 94,9 94,39,24,29 98,34 97,5 97,2 92,78 94,39,24,29 97,33 85,5 83,86 82,22 1, 94,98,49,54 95,29 85,2 77,29 1, 96,72,1, 93,99 79,83 87,56 1, 95,7,76,76 75,86 93,62 79,21 1, 89,74,82,54 44

45 PEMBIAYAAN Penerimaan Pembiayaan Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya Pencairan a cagan hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan Penerimaan pinjaman daerah Penerimaan kembali pemberian pinjaman Penerimaan piutang daerah Pengeluaran Pembiayaan Pembentuka n a cagan Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah Pembayaran pokok utang Pemberian pinjaman daerah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Total ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 99,82 11,72 96,94 94,88 94,36,18,24 45

46 Berdasarkan tabel diketahui bahwa total penaan yang dikelola oleh Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung periode selalu berada pada posisi minus. Hal ini dikarenakan pendapatan daerah yang dikelola kurang mampu mengimbangi beban belanja SKPD. Pertumbuhan anggaran pendapatan daerah 4,6, segkan realisasi pendapatan 5,3. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja SKPD dalam mengelola pendapatan daerah meningkat dari tahun ke tahun. Segkan pertumbuhan belanja daerah adalah anggaran (,31), realisasi (,34). Hal ini menunjukkan bahwa a belanja yang dikelola setiap tahunnya meningkat demikian pula dalam realisasinya SKPD mampu menunjukkan kinerja yang baik. 2.4 Tantangan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Tantangan Pembangunan Pertanian, Perkebunan Kehutanan di Kabupaten Temanggung Tantangan yang dihadapi dalam upaya Pembangunan Pertanian Perkebunan Kehutanan di Kabupaten Temanggung adalah : Perlunya peningkatan kemampuan sumberdaya aparatur pada Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Tingginya gangguan hama penyakit tanaman pangan pertanian, perkebunan kehutanan. Belum optimalnya penyediaan sarana prasarana pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Perlunya peningkatan kemampuan pengetahuan petani dalam hal budidaya pengelolaan pasca panen hasil pertanian, perkebunan kehutanan. Perlunya peningkatan kualitas kuantitas hasil pertanian perkebunan kehutanan dalam upaya peningkatan daya saing. Sangat tingginya permintaan alih fungsi lahan pertanian Kurang minatnya generasi muda menjadi petani yang professional bukan sebagai sambilan Minimnya modal yang dimiliki oleh petani. Perlunya upaya perluasan membuka pangsa pasar yang produktif dalam menyerap hasil produksi pertanian, perkebunan kehutanan Peluang Pembangunan Pertanian, Perkebunan Kehutanan di Kabupaten Temanggung Peluang pengembangan Pertanian Perkebunan Kehutanan di Kabupaten Temanggung adalah : Stabilitas keamanan, ketentraman ketertiban wilayah memberi jaminan untuk pelaksanaan pembangunan di big Pertanian, Perkebunan Kehutanan. 46

47 Kerjasama yang baik bersinergi antara Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dengan Kelompokkelompok Tani Pertanian, Perkebunan Kehutanan; Potensi wilayah yang sangat mendukung pengembangan Pertanian, Perkebunan Kehutanan Meningkatnya kebutuhan pangan bagi masyarakat Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L Renstra SKPD kabupaten/kota (untuk provinsi) Renstra SKPD provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan. Berikut ini adalah komparasi antara capaian Sasaran Renstra SKPD Tahun 213 dengan sasaran Renstra SKPD Provinsi K/L Tahun 213. Tabel 2.17 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi Dan Renstra Kementerian No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra SKPD Tahun 213 Sasaran pada Renstra SKPD Provinsi Tahun 213 Sasaran pada Renstra K/L Tahun Pencapaian produktivitas pertanian/ perkebunan (ton/ha) Padi 5,65 5,875 6,64 Jagung 4,99 4,358 6,5 Kedelai 2,7 1,78 1,648 Kacang Tanah 1,59 1,37 1,949 Ubi kayu 25,1 17,54 27,167 Ubi jalar 14,3 13,78 14,65 Tembakau,49 N/A 8,92 Kopi Robusta,91 N/A 9 Kopi Arabica,94 N/A 2 Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan (ton): Padi ,4 ribu Jagung ,38 ribu Kedelai ,57 ribu Kacang Tanah ,36 ribu Ubi kayu ,82 ribu Ubi jalar ,29 ribu Tembakau 7.146,12 N/A 183 ribu Kopi Robusta 7.388, , 728 ribu Kopi Arabica 987,11 (tergabung dgn robusta) (tergabung dgn robusta) 3 Terwujudnya pengembangan tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi (Ha) 4 Terwujudnya pengembangan sarana prasarana pertanian (unit) 89,25 N/A Km JUT, Ha optimasi lahan, SRI 5 paket 47

48 5 Terwujudnya pemetaan lahan sawah berkelanjutan (Kec.) 6 Terwujudnya pengembangan pertanian organik (Ha) 7 Berkembangnya pengelolaan agribisnis terpadu (kelompok) 8 Bertambahnya populasi tanaman kehutanan untuk penghijauan konservasi lingkungan (pohon) 9 Terwujudnya peningkatan rehabilitasi hutan lahan (Ha) 1 Terwujudnya sarana prasarana konservasi tanah air (unit) 2 N/A Ha perluasan areal 1 1 sertifikat N/A kab N/A N/A N/A 48

49 BAB III. ISUISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Fungsi Pelayanan SKPD Berdasarkan penyelenggaraan pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Tahun 29213, telah teridentifikasi permasalahanpermasalahan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian kehutanan di Kabupaten Temanggung antara lain : 1. Belum optimalnya produksi produktivitas pertanian perkebunan. 2. Masih rendahnya kesejahteraan petani. 3. Tingginya laju konversi lahan pertanian ke non pertanian 4. Masih rendahnya daya saing beberapa produk pertanian tanaman pangan hortikultura. 5. Terbatasnya infrastruktur, Sarana Prasarana, Lahan, Air Pertanian; 6. Sempitnya kepemilikan lahan, sehingga usahatani tidak efisien. 7. Belum optimalnya penggunaan penyebaran benih bersertifikat pada komoditas tanaman pangan hortikultura. 8. Terbatasnya akses petani terhadap sumber permodalan, informasi, pasar. 9. Makin berkurangnya sumber daya manusia di sektor pertanian (baik di tingkat petani maupun dinas); 1. Perubahan iklim global, berakibat terjadi perubahan musim, sehingga meningkatkan perkembangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) pertanian tanaman pangan Hortikultura 11. Belum optimalnya pengembangan Agropolitan; 12. Belum aya keterpaduan antar sektor dalam menunjang pembangunan pertanian; 13. Tingginya laju erosi di wilayah Gunung Sumbing Sindoro, di Daerah Aliran Sungai (DAS); 14. Tingginya kebutuhan kayu untuk bahan baku industri; 15. Masih banyak petani melaksanakan tebang butuh sehingga pengelolaan hutan lestari belum terwujud; 16. Belum tertibnya penatausahaan hasil hutan. 17. Lemahnya ketersediaan data informasi potensi produksi kayu yang berasal dari hutan hak/hutan rakyat dikarenakan lemahnya akses data informasi atas sebaran potensi tegakan hutan rakyat produksi kayu rakyat; 18. Ancaman gangguan keamanan hutan, kebakaran hutan degradasi hutan masih cukup tinggi yang menyebabkan timbulnya hutan lahan kritis; 49

50 3.2. Telaahan Visi, Misi, Program Bupati Temanggung Visi Daerah yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun merupakan perwuju dari Visi Bupati/Wakil Bupati terpilih, yaitu: TERWUJUDNYA TEMANGGUNG SEBAGAI DAERAH AGRARIS BERWAWASAN LINGKUNGAN, BERMASYARAKAT AGAMIS, BERBUDAYA, DAN SEJAHTERA DENGAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH Daerah agraris berwawasan lingkungan merupakan sebuah kondisi daerah yang ingin diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan pembangunan, yaitu suatu kondisi daerah yang secara ekonomi bertumpu pada sektor pertanian sebagai penggerak utama perekonomian daerah tumpuan kehidupan masyarakat. Sebagai sektor penggerak perekonomian daerah maka pengembangan sektor pertanian tetap dengan memperhatikan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Bermasyarakat Agamis merupakan sebuah kondisi masyarakat yang ingin diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan pembangunan, yaitu suatu kondisi dimana selain terpenuhinya kebutuhan jasmani masyarakat Kabupaten Temanggung, namun juga terpenuhinya kebutuhan rohani yang ditandai dengan sikap akhlak mulia yang sesuai dengan pemahaman, penghayatan, pengamalan ajaran agama, didukung dengan kebebasan menjalankan ajaran agama, serta toleransi antar pemeluk agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Sehingga diharapkan seluruh proses pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Temanggung selalu tidak meninggalkan normanorma agama. Berbudaya merupakan sebuah kondisi yang ingin diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan pembangunan, yaitu suatu kondisi masyarakat yang memiliki budaya sehat, budaya peduli pendidikan, budaya kebersihan lingkungan khususnya tempat tinggal lingkungan perumahan, budaya peduli atas lingkungan sosial kemasyarakatan kebudayaan yang berkembang di lingkungan sekitarnya. Sejahtera merupakan sebuah kondisi yang ingin diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan pembangunan, yaitu suatu kondisi masyarakat dimana seluruh individu masyarakat dapat mencukupi kebutuhan lahiriah batiniah yang ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak bermartabat karena terpenuhinya kebutuhan ekonomi, sosial, agamis. Sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah yang berkelanjutan. Pemerintahan yang bersih merupakan sebuah kondisi yang ingin diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan pembangunan, yaitu 5

51 suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi, Nepotisme sesuai dengan arah pelaksanaan reformasi birokrasi sehingga terwujud pemerintahan yang bersih (clean government) kepemerintahan yang baik (Good Governance) di semua aspek pelaksanaan pemerintahan. MISI Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Temanggung di atas, pelaksanaan pemerintahan pembangunan dilakukan dalam 6 (enam) Misi Daerah, yaitu: 1. Mewujudkan Pertanian Moderen yang Berwawasan Lingkungan; 2. Mewujudkan Masyarakat Perdesaan Perkotaan yang Agamis, Berbudaya, Sejahtera; 3. Mewujudkan Infrastruktur Permukiman Perdesaan Perkotaan yang Layak Berwawasan Lingkungan; 4. Mewujudkan Pendidikan yang Berkualitas tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal; 5. Mewujudkan Budaya Sehat Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat; 6. Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Transparan, Tidak KKN, Berorientasi pada Pelayanan Publik. Untuk mewujudkan Visi Misi Daerah Kabupaten Temanggung sebagaimana tersebut di atas, maka pelaksanaan pemerintahan pembangunan di Tahun harus memiliki langkah, gerak, arah, semangat, dinamika yang sama. Disamping hal tersebut, pelaksanaan pembangunan juga memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan yang terdiri dari: keterkaitan, keseimbangan, keadilan. Keterkaitan diartikan sebagai keterkaitan antar wilayah, antar sector, antar tingkat pemerintahan, antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan. Keadilan diartikan sebagai keadilan antar kelompok masyarakat generasi. Untuk menyatukan langkah, gerak, arah, semangat, dinamika para pemangku kepentingan pembangunan tersebut maka Pemerintah Kabupaten Temanggung menetapkan sebuah tekad pembangunan yang dituangkan dalam sebuah Motto yaitu: BERSAMA MEMBANGUN TEMANGGUNG Sebuah tekad yang mengandung pemahaman bahwa pembangunan daerah merupakan tanggungjawab bersama seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten Temanggung. 51

52 3.3. Telaahan Renstra K/L Renstra SKPD Provinsi Telaahan Renstra Kementrian Pertanian Visi Kementrian Pertanian tahun adalah Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan Yang Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor Kesejahteraan Petani. Misi Kementrian Pertanian tahun adalah sebagai berikut : 1) Mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan yang efisien, berbasis iptek sumberdaya lokal, serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan sistem agribisnis. 2) Menciptakan keseimbangan ekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan 3) Mengamankan plasmanutfah meningkatkan pendayagunaannya untuk mendukung diversifikasi ketahanan pangan 4) Menjadikan petani yang kreatif, inovatif, mandiri serta mampu memanfaatkan iptek sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk pertanian berdaya saing tinggi 5) Meningkatkan produk pangan segar olahan yang aman, sehat,utuh halal (ASUH) dikonsumsi 6) Meningkatkan produksi mutu produk pertanian sebagai bahan baku industri 7) Mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi secara vertikal horisontal guna menumbuhkan usaha ekonomi produktif menciptakan lapangan kerja di pedesaan 8) Mengembangkan industri hilir pertanian yang terintegrasi dengan sumberdaya lokal untuk memenuhi permintaan pasar domestik, regional internasional 9) Mendorong terwujudnya sistem kemitraan usaha perdagangan komoditas pertanian yang sehat, jujur berkeadilan 1) Meningkatkan kualitas kinerja pelayanan aparatur pemerintah big pertanian yang amanah profesional. Target utama utama Kementrian Pertanian dalam membangun pertanian di Indonesia tahun antara lain : 1) Pencapaian swasembada swasembada berkelanjutan. a. Swasembada ditargetkan untuk tiga komoditas pangan utama yaitu: kedelai produksi di tahun 214 sebesar 2,7 juta ton biji kering, ratarata peningkatan 2,5% per tahun 52

53 gula produksi di tahun 214 sebesar 3,45 juta ton ratarata peningkatan 1,8% per tahun daging sapi kerbau produksi di tahun 214 sebesar 664 ribu ton; ratarata peningkatan 7,13% per tahun. b. Swasembada berkelanjutan ditargetkan untuk komoditas padi jagung. Sasaran produksi padi pada tahun 214 ditargetkan sebesar 76,57 juta ton gabah kering giling (GKG) jagung 29 juta ton pipilan kering atau masingmasing tumbuh 3,56% per tahun (padi) 1,2% per tahun (jagung). Dukungan utama: a) Penyediaan pupuk: Kebutuhan pupuk (subsidi nonsubsidi): urea 35,15 juta ton, SP36 22,23 juta ton, ZA 6,29 juta ton, KCL 13,18 juta ton, NPK 45,99 juta ton, organik 53,9 juta ton. b) Subsidi: pupuk, benih/bibit kredit/bunga. c) Perluasan lahan baru 2 juta ha untuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, hijauan makanan ternak pag penggembalaan. d) Investasi pemerintah swasta di big pertanian*). e) Dukungan Kementerian/Lembaga lain. 2) Peningkatan diversifikasi pangan a) Konsumsi beras menurun sekurangkurangnya 1,5 % per tahun, dibarengi peningkatan konsumsi umbiumbian, pangan hewani, buahbuahan, sayuran. b) Skor Pola Pangan Harapan naik dari 86,4 (21) menjadi 93,3 (214). c) Peningkatan keamanan pangan. 3) Peningkatan nilai tambah daya saing ekspor a) Tersertifikasinya semua produk pertanian organik, kakao fermentasi, bahan olahan karet pada 214 (pemberlakuan sertifikat wajib). b) Meningkatnya produk olahan yang diperdagangkan dari 2% (21) menjadi 5% (214) c) Pengembangan tepungtepungan untuk mensubstitusi 2% gandum/ terigu impor pada 214. d) Memenuhi semua sarana pengolahan kakao fermentasi bermutu untuk industri coklat dalam negeri (214). e) Meningkatnya surplus neraca perdagangan US$ 24,3 milyar (21) menjadi US$ 54,5 milyar (214). 4) Peningkatan kesejahteraan petani. a) Pendapatan per kapita pertanian Rp 7,93 juta di tahun 214. b) Ratarata laju peningkatan pendapatan per kapita 11,1% per tahun. 53

54 Pencapaian target utama Kementerian Pertanian dibarengi dengan upaya antisipasi, mitigasi adaptasi terhadap fenomena variabilitas perubahan iklim (seperti perakitan teknologi adaptif pemetaan daerah rentan perubahan iklim) menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 84,9 juta ton CO2 selama Dalam rangka peningkatan produksi pertanian pada periode lima tahun ke depan (21214), ditetapkan komoditas unggulan nasional yaitu : Tabel 3.1. Komoditas Unggulan nasional No Komoditas Pangan Non Pangan 1 Tanaman Pangan padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar 2 Hortikultura cabe, bawang merah, kentang, mangga, pisang, jeruk, durian, manggis 3 Perkebunan kelapa sawit, kelapa, kakao, kopi, lada, jambu mete, teh, tebu rimpang (temulawak), tanaman hias (anggrek krisan) karet, kapas, tembakau, cengkeh, jarak pagar, nilam, kemiri sunan Langkah operasional dalam mencapai swasembada kedelai adalah sebagai berikut : (1) peningkatan luas areal tanam melalui upaya khusus (Upsus) seluas 1,15 juta Ha utamanya diarahkan untuk tumpang sari di areal pertanaman jagung tanaman perkebunan (sawit, tebu); perluasan areal dilakukan di areal hutan tanaman industri (HTI), hutan tanaman rakyat (HTR), PT Perkebunan Nasional (PTPN); (2) peningkatan Indeks Pertanaman. Langkahlangkah operasional untuk mengimplementasikan strategi pencapaian swasembada gula tersebut difokuskan pada: 1) Peningkatan produktivitas a) Rasionalisasi/penataan varietas b) Penerapan teknologi budidaya c) Percepatan bongkar/rawat ratoon d) Efisiensi hara pengunaan pupuk organik e) Suplesi air (embung pompa) 2) Perluasan areal a) Kebun bibit untuk pabrik gula (PG) baru b) Optimalisasi/pemanfaatan lahan c) Penyediaan lahan pertanaman tebu 3) Revitalisasi pembangunan industri gula berbasis tebu a) Rehabilitasi/peningkatan kapasitas giling PG mutu produk b) Optimalisasi/efisiensi hari giling 54

55 c) Pemanfaatan idle capacity PG d) Pembangunan PG baru 4) Kelembagaan pembiayaan a) Penguatan kelembagaan riset pengembangan (P3GI = Pusat b) Penelitian Perkebunan Gula Indonesia) c) Penguatan kelembagaan usaha petani d) Penyiapan pengembangan SDM e) Fasilitasi KKPE/guliran PUMK f) Pembiayaan untuk revitalisasi pembiayaan PG baru 5) 5. Kebijakan pemerintah a) Pengaturan tata niaga (penetapan BPP/HPP, stabilisasi harga) b) Tax/perpajakan c) Infrastruktur Segkan strategi untuk mencapai swasembada berkelanjutan padi, yaitu akan dilakukan melalui: (1) percepatan peningkatan produktivitas padi sawah, padi rawa/lebak padi gogo dengan fokus pada lokasi yang masih mempunyai produktivitas dibawah ratarata nasional/propinsi/kabupaten, (2) perluasan areal tanam terutama untuk padi gogo padi rawa/lebak melalui pemanfaatan lahan peremajaan Perhutani Inhutani maupun pembukaan lahan/cetak sawah. Untuk mencapai swasembada berkelanjutan jagung, maka strategi yang ditetapkan adalah meningkatkan komposisi pertanaman jagung hibrida. Target sasaran komposisi pertanaman jagung pada tahun 214 adalah jagung hibrida (75%), jagung komposit unggul bermutu (15%) jagung lokal (1%) dari sasaran luas panen nasional sekitar 5 juta ha dengan produktivitas ratarata nasional 58 Ku/Ha. Arah Kebijakan Pembangunan Pertanian meliputi : 1) Melanjutkan memantapkan kegiatan tahun sebelumnya yang terbukti sangat baik kinerja hasilnya, antara lain bantuan benih/ bibit unggul, subsidi pupuk, alsintan, Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT), Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) pola sekolah lapang lainnya. 2) Melanjutkan memperkuat kegiatan yang berorientasi pemberdayaan masyarakat seperti Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP), Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3), Sarjana Membangun Desa (SMD) Penggerak Membangun Desa (PMD), rekrutmen tenaga pendamping lapang guna mempercepat pertumbuhan industri pertanian di perdesaan. 3) Pemantapan swasembada beras, jagung, daging ayam, telur, gula konsumsi melalui peningkatan produksi yang berkelanjutan. 4) Pencapaian swasembada kedelai, daging sapi, gula industri. 55

56 5) Peningkatan produksi susu segar, buah lokal, produkproduk substitusi komoditas impor. 6) Peningkatan kualitas kuantitas public goods melalui perbaikan pengembangan infrastruktur pertanian seperti irigasi, embung, jalan desa, jalan usahatani. 7) Jaminan penguasaan lahan produktif. 8) Pembangunan sentrasentra pupuk organik berbasis kelompok tani. 9) Penguatan kelembagaan perbenihan perbibitan nasional. 1) Pemberdayaan masyarakat petani miskin melalui bantuan sarana, pelatihan, pendampingan. 11) Penguatan akses petani terhadap iptek, pasar, permodalan bunga rendah. 12) Mendorong minat investasi pertanian kemitraan usaha melalui promosi yang intensif dukungan iklim usaha yang kondusif. 13) Pembangunan kawasan komoditas unggulan terpadu secara vertikal /atau horizontal dengan konsolidasi usahatani produktif berbasis lembaga ekonomi masyarakat yang berdaya saing tinggi di pasar lokal maupun internasional. 14) Pengembangan bioenergi berbasis bahan baku lokal terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat khususnya di perdesaan mensubstitusi BBM. 15) Pengembangan diversifikasi pangan pembangunan lumbung pangan masyarakat untuk mengatasi rawan pangan stabilisasi harga di sentra produksi. 16) Peningkatan keseimbangan ekosistem pengendalian hama penyakit tumbuhan hewan secara terpadu. 17) Peningkatan perlindungan pendayagunaan plasmanutfah nasional. 18) Penguatan sistem perkarantinaan pertanian. 19) Penelitian pengembangan berbasis sumberdaya spesifik lokasi (kearifan lokal) sesuai agroekosistem setempat dengan teknologi unggul yang berorientasi kebutuhan petani. 2) Pengembangan industri hilir pertanian di perdesaan yang berbasis kelompok tani untuk meningkatkan nilai tambah daya saing produk pertanian, membuka lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, meningkatkan keseimbangan ekonomi desakota. 21) Berperan aktif dalam melahirkan kebijakan makro yang berpihak kepada petani seperti perlindungan tarif non tarif perdagangan internasional, penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi. 22) Peningkatan promosi citra petani pertanian guna menumbuhkan minat generasi muda menjadi wirausahawan agribisnis. 56

57 23) Peningkatan penerapan manajemen pembangunan pertanian yang akuntabel good governance. Sejalan dengan arah pembangunan pertanian yang telah direncanakan dalam upaya mencapai target sasaran yang ditetapkan, strategi pembangunan pertanian yang akan dilaksanakan Kementerian Pertanian selama periode adalah melakukan revitalisasi pertanian dengan fokus pada tujuh aspek dasar yang disebut dengan TUJUH GEMA REVITALISASI, yang terdiri dari revitalisasi: (1) lahan, (2) perbenihan perbibitan, (3) infrastruktur sarana, (4) sumber daya manusia, (5) pembiayaan petani, (6) kelembagaan petani, serta (7) teknologi industri hilir Telaahan Renstra Kementrian Kehutanan Beberapa permasalahan nasional yang dihadapi saat ini menjadi landasan Kementerian Kehutanan dalam perumusan penetapan program, kegiatan sasaran/target dalam menetapkan indikator kinerja, adalah sebagai berikut : 1) Belum semua kawasan hutan dilakukan tata batas baik batas luar maupun batas fungsi. 2) Belum semua kawasan hutan dikelola dalam unitunit pengelolaan, khususnya pada kawasan hutan produksi hutan lindung di luar Pulau Jawa. 3) Tingginya gangguan keamanan hutan baik terhadap kawasan maupun hasilhasilnya, termasuk ancaman kebakaran hutan lahan. 4) Sebagian masyarakat belum memahami pentingnya upayaupaya konservasi sumberdaya alam, khususnya dalam konteks pelestarian jenisjenis flora fauna serta lingkungan abiotiknya. 5) Lahan kritis termasuk kategori sangat kritis masih luas yang berdampak pada menurunnya adaya dukung DAS,terutama dalam kaitannya dengan sistem tata air dalam hubungannya dengan masalah bencana banjir, kekeringan tanah longsor. 6) Belum optimalnya pemanfaatan jasa lingkungan pariwisata alam guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi jasa hutan. 7) Kesenjangan antara suply demand bahan baku industri kehutanan, khususnya kayu, yang belum secara optimal disediakan dari hutan tanaman industri hutan rakyat, disamping masih rendahnya efisiensi produksi industri hasil hutan. 8) Hasil hutan bukan kayu (HHBK) serta produk dari hutan rakyat hutan kemasyakatan secara struktur belum secara nyata mendorong pengembangan/pemberdayaan perekonomian masyarakat. 9) Minat investasi di big kehutanan yang kurang kondusif karena sering terhambat oleh permasalahan tenurial,tumpang tindih peraturan (pusat 57

58 dengan daerah), kurangnya insentif permodalan, perpajakan retribusi. 1) Kurangnya data informasi kehutanan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan para pihak. 11) Pengembangan Iptek Kehutanan belum secara optimal menunjang untuk kebutuhan informasi dalam menetapkan kebijakan operasionalisasi teknis pengelolaan hutan di lapangan. 12) Kapasitas kelembagaan kehutanan yang masih terbatas termasuk kapasitas (kualitas kuantitas) sumberdaya manusia SDM, baik pada tatanan pemerintah terutama pemerintah kabupatan/kota, serta masyarakat khususnya yang berada di dalam sekitar kawasan hutan. Visi Kementerian Kehutanan tahun adalah : Hutan Lestari Untuk Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan Visi tersebut di atas dijabarkan dalam misi tujuan sebagai berikut : 1) Memantapkan kepastian status kawasan hutan serta kualitas data informasi kehutanan. Misi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepastian kawasan hutan sebagai dasar penyiapan prakondisi pengelolaan sumberdaya hutan secara lestari. 2) Meningkatkan Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL). Misi tersebut bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi pengelolaan hutan produksi. 3) Memantapkan penyelenggaraan perlindungan konservasi sumberdaya alam. Misi tersebut bertujuan menurunkan gangguan keamanan hutan hasil hutan dalam penyelenggaraan perlindungan konservasi sumberdaya alam. 4) Memelihara meningkatkan fungsi daya dukung daerah aliran sungai (DAS). Misi ini bertujuan meningkatkan kondisi, fungsi daya dukung daerah aliran sungai (DAS), sehingga dapat mengurangi resiko bencana alam, dikelola secara berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 5) Menyediakan teknologi dasar terapan. Misi ini bertujuan untuk menyediakan informasi ilmiah dalam pengelolaan hutan lestari, baik dalam tatanan perumusan kebijakan maupun kegiatan teknis pengelolaan hutan di lapangan. 6) Memantapkan kelembagaan penyelenggaraan tata kelola kehutanan Kementerian Kehutanan. Tujuan utama misi ini adalah penyediaan perangkat peraturan perungungan dalam pengelolaan hutan lestari, peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) big kehutanan terlaksananya tertib administrasi pada Kementerian Kehutanan. 7) Mewujudkan sumberdaya manusia kehutanan yang profesional. Misi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM kehutanan yang profesional melalui pendidikan pelatihan serta penyuluhan kehutanan. 58

59 Sasaran strategis Kementerian Kehutanan dalam menyelenggarakan tugas fungsi Kementerian Kehutanan Tahun adalah sebagai berikut : 1) Tata batas kawasan hutan sepanjang 25. kilometer yang meliputi batas luar batas fungsi kawasan hutan. 2) Wilayah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) ditetapkan di setiap provinsi beroperasi nya 12 KPH (2%wilayah KPH yang telah ditetapkan). 3) Data informasi sumberdaya hutan tersedia sebanyak 5 judul. 4) Areal tanaman pada hutan tanaman bertambah seluas 2,65 juta ha. 5) Penerbitan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam atau Restorasi Ekosistem (IUPHHKHA/RE) pada areal bekas tebangan (logged over area/loa) sel uas 2,5 juta ha. 6) Produk industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu meningkat sebesar 5%. 7) Jumlah hotspot kebakaran hutan menurun 2% setiap tahun, penurunan konflik, perambahan kawasan hutan, illegal logging wildlife trafikcing sampai dengan di batas daya dukung sumberdaya hutan. 8) Populasi spesies prioritas utama yang terancam punah meningkat sebesar 3% dari kondisi tahun 28 sesuai ketersediaan habitat. 9) Rencana pengelolaan DAS terpadu sebanyak 18 DAS prioritas. 1) Tanaman rehabilitasi pada lahan kritis di dalam DAS prioritas seluas 2,5 juta ha. 11) Terbangunnya Hutan Kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta ha. 12) Terbangunnya Hutan Desa seluas 5. ha. 13) Penyediaan teknologi dasar terapan sulvikultur, pengolahan hasil hutan,konservasi alam sosial ekonomi guna mendukung pengelolaan hutan lestari sebanyak 25 judul. 14) Terbentuknya 5 kerjasama kemitraan melalui peningkatan peran serta pelaku utama pelaku usaha dalam pemberdayaan masyarakat. 15) Penyelenggaraan pendidikan pelatihan aparatur Kemenhut SDM Kehutanan lainnya minimal sebanyak 15. orang peserta. 16) Penanganan perkara, pemulihan halhak negara big kehutanan minimal menang sebesar 8% di akhir tahun ) Opini laporan keuangan Kementerian Kehutanan tahunan wajar tanpa pengecualian mulai laporan keuangan tahun ) Kelemahan administrasi pelanggaran terhadap peraturan perungan diturunkan sampai 5 %, serta potensi kerugian negara diturunkan hingga 25%. Kebijakan Prioritas Kementerian Kehutanan untuk mewujudkan Visi Misi Kemterian Kehutanan tahun 21214, meliputi : 1) Pemantapan Kawasan Hutan. 59

60 2) Rehabilitasi Hutan Peningkatan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS). 3) Pengamanan Hutan Pengendalian Kebakaran Hutan. 4) Konservasi Keanekaragaman Hayati. 5) Revitalisasi Pemanfaatan Hutan Industri Kehutanan. 6) Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan Telaahan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan pembangunan di Jawa Tengah adalah Menjadi Pilar Utama Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura Yang Unggul. Dalam upaya mewujudkan visi dimaksud, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah memiliki misi sebagai berikut : 1) Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan hortikultura yang berkelanjutan; 2) Meningkatkan efisiensi dalam usaha pertanian tanaman pangan hortikultura; 3) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia kelembagaan pertanian tanaman pangan hortikultura; 4) Meningkatkan pelayanan aparatur pemerintah big pertanian tanaman pangan hortikultura; Terkait dengan visi misi Renstra , maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura menetapkan tujuan pembangunan pertanian sebagai berikut : 1) Meningkatnya produksi produktivitas tanaman pangan hortikultura. 2) Meningkatnya infrastruktur pertanian tanaman pangan hortikultura. 3) Meningkatnya modernisasi sarana pertanian. 4) Terwujudnya pertanian tanaman pangan hortikultura berkelanjutan melalui peningkatan mutu hasil pertanian. 5) Terwujudnya usaha pertanian tanaman pangan yang efisien. 6) Meningkatnya kemampuan ketrampilan Sumber Daya Manusia Pertanian Tanaman Pangan hortikultura. 7) Meningkatnya pelayanan aparatur Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura. Sasaran program kegiatan pembangunan pertanian tanaman pangan Hortikultura secara kualitatif yang akan dicapai pada tahun sebagai berikut: 1) Tewujudnya peningkatan produksi komoditas tanaman pangan hortikultura yang berkelanjutan. 6

61 2) Terkendalinya serangan OPT, antisipasi penanggulangan dampak perubahan iklim. 3) Terlaksananya kegiatan perbenihan sertifikasi benih. 4) Terwujudnya penyediaan infrastruktur tanaman pangan hortikultura. 5) Terwujudnya peningkatan sarana alsintan. 6) Meningkatnya jumlah sertifikasi mutu organik 7) Meningkatnya efisiensi usaha pertanian. 8) Terwujudnya peningkatan kemampuan Sumber Daya manusia pertanian tanaman pangan hortikultura. 9) Tersedianya kegiatan pendukung bagi aparatur dinas pertanian tanaman pangan hortikultura. Strategi pembangunan pertanian tanaman pangan Hortikultura secara kualitatif yang akan dicapai pada tahun antara lain : 1) Meningkatkan produksi melalui intensifikasi usaha tani tanaman pangan hortikultura; 2) Pencegahan, pengendalian, pemantauan organisme penganggu tanaman (OPT) serta melakukan mitigasi akibat bencana alam, banjir kekeringan; 3) Optimalisasi kebun benih dinas sebagai penghasil benih bermutu bersertifikat sekaligus sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah optimalisasi sertifikasi benih sebagai penjamin penggunaan benih bemutu di masyarakat; 4) Melaksanakan penambahan / rehabilitasi infrastruktur pertanian tanaman pangan hortikultura; 5) Meningkatkan produksi produktivitas pertanian tanaman pangan hortikultura melalui modernisasi pertanian. 6) Melaksanakan sertifikasi mutu hasil pertanian tanaman pangan hortikultura, terutama untuk produk pertanian organik ; 7) Meningkatn efisiensi usaha pertanian tanaman pangan melalui Analisis ekonomi usaha tani, pemantauan pasar, pengamatan susut hasil promosi pasar. 8) Melaksanakan peningkatan kemampuan ketrampilan sumberdaya manusia pertanian tanaman pangan hortikultura ; 9) Melaksanakan pengembangan administrasi perkantoran, peningkatan sarana prasarana aparatur, peningkatan disiplin serta kapasitas aparatur dinas dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian tanaman pangan hortikultura. Guna mewujudkan visi misi dalam program kegiatan berdasarkan skala prioritas penyelesaian akselerasi rencana strategis (renstra) pembangunan Jawa Tengah big pertanian tanaman pangan Hortikultura tahun ditetapkan kebijakan sebagai berikut : 1. Peningkatan produksi melalui intensifikasi pertanian 61

62 2. Pengamanan pertanaman produksi dari gangguan OPT serta bencana alam, banjir kekeringan. 3. Penyebaran benih bermutu bersertifikat melalui balai benih optimalisasi BPSB 4. Peningkatan mutu produk pertanian tanaman pangan hortikultura. 5. Pengamanan produksi melalui perbaikan panen pasca panen serta pembukaan pasar melalui berbagai promosi pemasaran. 6. Menyiapkan dukungan infrastruktur untuk meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan hortikultura. 7. Menyiapkan dukungan sarana bagi kelompok usaha tani tanaman pangan hortikultura. 8. Penyiapan SDM berkualitas untuk mendukung pembangunan pertanian tanaman pangan hortikultura. 9. Penambahan jumlah alsintan di tingkat kelompok tani gabungan kelompok tani. 1. Peningkatan dukungan aparatur dinas memalui perbaikan manajemen Telaahan Renstra Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Visi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah adalah Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat. Adapun misi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Memantapkan perencanaan kehutanan Misi ini diarahkan untuk mewujudkan perencanaan yang lebih berkualitas, terpadu, fokus, transparan, tepat sasaran, sinergis, komprehensif, up to date akuntabel. 2. Meningkatkan kualitas pengelolaan daerah aliran sungai Misi ini diarahkan untuk menjamin kecukupan hutan lahan yang berfungsi sebagai hutan pada setiap DAS sebesar minimal 3% dengan proporsi yang seimbang, mempertahankan keanekaragaman hayati ekosistemnya, mengurangi potensi gangguan terhadap hutan, mempertahankan kualitas kuantitas hutan sumber mata air, menangani lahan kritis, mengurangi erosi 3. Meningkatkan produktivitas sumber daya hutan pengolahan hasil hutan Misi ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas tegakan melalui penyediaan benih bibit unggul kehutanan, meningkatkan unit pengelolaan hutan pengolahan hasil hutan yang menerapkan sistem pengelolaan hutan lestari, meningkatkan nilai tambah produk hasil hutan kayu bukan kayu termasuk jasa lingkungan 4. Meningkatkan kapasitas kelembagaan kehutanan 62

63 Misi ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas SDM, struktur organisasi sarana prasarana bagi aparatur, pelaku usaha kehutanan, petani hutan masyarakat sekitar hutan Guna mewujudkan visi misi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, ditetapkan tujuan sasaran sebagai berikut: 1) Tujuan a) Meningkatkan kualitas perencanaan kehutanan; b) Meningkatkan kualitas kuantitas konservasi tanah air pada Daerah Aliran Sungai; c) Meningkatkan konservasi alam menurunkan potensi gangguan terhadap hutan; d) Meningkatkan produktivitas sumber daya hutan lahan; e) Mengoptimalkan pemanfaatan hasil hutan jasa lingkungan; f) Meningkatkan kapasitas kelembagaan kehutanan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. 2) Sasaran a) Terwujudnya perencanaan kehutanan yang berkualitas b) Meningkatnya kualitas kuantitas konservasi tanah air pada Daerah Aliran Sungai Prioritas c) Meningkatnya konservasi alam menurunnya potensi gangguan terhadap hutan d) Meningkatnya produktivitas sumber daya hutan lahan e) Optimalnya pemanfaatan hasil hutan jasa lingkungan f) Meningkatnya kapasitas kelembagaan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan g) Meningkatnya kapasitas kelembagaan Aparatur Strategi Kebijakan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah yang direncanakan disusun dalam Pembangunan Kehutanan Jawa Tengah Tahun , adalah sebagai berikut: 1) Strategi a) Meningkatkan kualitas data informasi, proses pemantapan kawasan hutan keterpaduan rencana kehutanan; b) Meningkatkan rehabilitasi hutan lahan; c) Meningkatkan konservasi alam melalui pengendalian pengelolaan kawasan konservasi hutan lindung, pelestarian keanekaragaman hayati perlindungan hutan; d) Meningkatkan produktivitas hutan melalui penyediaan benih/bibit tanaman kehutanan berkualitas, penerapan silvikultur intensif 63

64 pemanfaatan ruang tumbuh di bawah tegakan untuk pengembangan tanaman bawah tegakan; e) Mengoptimalkan pemanfaatan hasil hutan melalui peningkatan tertib pemanfaatan, peningkatan pengolahan pemasaran hasil hutan kayu, bukan kayu, jasa lingkungan; f) Menguatkan kualitas organisasi sumber daya manusia bagi kelembagaan instansi kehutanan masyarakat sekitar hutan, pelaku usaha kehutanan serta meningkatkan peran sektor kehutanan bagi perekonomian masyarakat sekitar hutan. 2) Kebijakan Pembangunan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah a) Optimalisasi Perencanaan Pengembangan Hutan; b) Optimalisasi Rehabilitasi Hutan Lahan; c) Optimalisasi Perlindungan Hutan Konservasi Alam; d) Optimalisasi Pemanfaatan Pengolahan Hasil Hutan Kayu, Bukan Kayu, Jasa Lingkungan; e) Optimalisasi Kelembagaan Instansi Kehutanan, Pemberdayaan bagi pelaku usaha kehutanan Masyarakat Sekitar Hutan Telaahan Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Visi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah dalam kurun waktu tahun adalah Menjadi Institusi Terdepan Dalam Mewujudkan Perkebunan Yang Mandiri, Berdaya Saing Dan Berkelanjutan. Misi Pembangunan Perkebunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Tengah Tahun , sebagai berikut: 1. Mewujudkan sumberdaya perkebunan yang berkualitas mendukung ketersediaan bahan baku industri berbasis perkebunan untuk memperkuat perekonomian daerah ekspor. 2. Mewujudkan sistem kelembagaan petani yang mandiri berkelanjutan. 3. Mengembangkan perkebunan yang ramah lingkungan, untukmenjaga kelestarian sumber daya alam. 4. Meningkatkan kualitas hasil perkebunan yang berdaya saing untuk meningkatkan pendapatan petani. Tujuan pembangunan perkebunan selama periode tahun adalah : 1. Meningkatkan produksi produktifitas komoditas unggulan perkebunan Jawa Tengah, utamanya tebu dalam mendukung pencapaian Swasembada Gula Nasional 214 berkelanjutan; 2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan petani perkebunan pemberdayaan masyarakat di sekitar kebun; 64

65 3. Meningkatkan populasi tanaman perkebunan optimalisasi lahan di daerah lahan kritis; 4. Meningkatkan penggunaan pupuk organik, pestisida nabati, agensia hayati untuk menjaga kesuburan tanah kelestarian lingkungan; 5. Meningkatnya luas lahan pengendalian hama penyakit ekplosi OPT dampak perubahan iklim; 6. Meningkatkan kualitas produk yang berdaya saing berkelanjutan, untuk meningkatkan pendapatan petani; Sasaran pembangunan perkebunan yang akan dicapai selama periode tahun adalah : 1. Meningkatnya produksi produktivitas komoditas unggulan, meliputi kelapa, kopi, kakao, karet, teh, cengkeh, serta terpenuhinya kebutuhan 9% gula berbasis tebu bagi masyarakat di Jawa Tengah, untuk mendukung swasembada gula nasional tahun 214 berkelanjutan; 2. Meningkatnya peran fungsi kelembagaan petani perkebunan berkurangnya konflik antara perkebunan besar dengan masyarakat; 3. Meningkatnya populasi tanaman perkebunan di daerah aliran sungai tangkapan waduk dalam upaya perlindungan pencegahan erosi bencana banjir; 4. Meningkatnya penanganan lahan kering; 5. Meningkatnya penggunaan pupuk organik, pestisida nabati agensia hayati untuk menjaga kesuburan tanah kelestarian lingkungan; 6. Meningkatnya luas lahan pengendalian untuk mengurangi bencana alam, dampak perubahan iklim eksplorasi OPT; 7. Meningkatnya kualitas produk yang berdaya saing berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan petani; 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kajian Lingkungan Hidup Strategis Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif /atau aspek fungsional. Segkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. Rencana struktur tata ruang Kabupaten Temanggung terdiri dari 4 Sistem, yaitu Pedesaan, Perkotaan, Perwilayahan, Jaringan Prasarana Wilayah. Berdasarkan struktur ruang tersebut, wilayah tugas Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung lebih banyak berada pada Sistem Perdesaan. 65

66 Rencana Pola Ruang Kabupaten Temanggung menempatkan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung sebagai Pelaksana Utama untuk Perwuju Kawasan Peruntukan Pertanian Kawasan Hutan Rakyat. Lahan peruntukan pertanian tanaman pangan diarahkan menjadi lahan pertanian pangan berkelanjutan dengan luas 2.63 Ha, Lahan Cagan Pertanian Pangan Berkelanjutan 5. Ha. Lahan peruntukan Pertanian hortikultura sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 huruf b dengan luas kurang lebih Ha. Kawasan peruntukan hutan rakyat ditetapkan seluas Ha. Selain itu juga menjadi Pelaksana Pendukung pada Perwuju Kawasan Perlindungan setempat (embung, resapan air, sempa saluran irigasi, dll), Perwuju Kawasan Lindung di luar kawasan hutan. Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Temanggung antara lain : 1) Kawasan strategis provinsi di Kabupaten a) Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi berupa kawasan Temanggung Parakan; b) Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi daya dukung lingkungan hidup berupa Kawasan Sindoro Sumbing 2) Kawasan strategis Kabupaten 1) Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi : (1) Kawasan Perkotaan Temanggung, Kawasan Perkotaan Parakan kawasan sepanjang koridor jalan kolektor primer yang melewati Kecamatan Kedu Kecamatan Bulu; (2) Kawasan peruntukan industri di Kecamatan Pringsurat Kecamatan Kranggan; (3) Kawasan Koridor Parakan Ngadirejo; (4) Kawasan Koridor Soropa Pingit; (5) Kawasan Sumber Air Mudal; (6) Kawasan Agropolitan Kledung; (7) Kawasan Agropolitan Pringsurat; (8) Kawasan Agropolitan Gemawang; (9) Kawasan Agropolitan Selopampang; (1) Kawasan Minapolitan Parakan. 2) Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi daya dukung lingkungan hidup meliputi : (1) kawasan Sindoro Sumbing Prau; (2) kawasan daerah aliran Sungai Progo Bodri. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung Tahun telah merinci Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah Kabupaten Temanggung Tahun adalah sebagai berikut: 66

67 Tabel 3.2. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung No Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD Alih Fungsi Lahan Banyak terjadi alih fungsi lahan sawah Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan Program Pengembangan Agribisnis Pengurangan luas lahan sawah yang produktif Mempertahankan lahan LP2B LCP2B yang ditetapkan dengan perda, lokasi tersebar di seluruh kecamatan No Tabel 3.3. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung Rencana Pola Ruang Pola Ruang Saat Ini Pemanfaatan kawasan budidaya pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan hutan rakyat Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Tingkat produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan kehutanan Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD Kawasan Program Peningkatan Semua budidaya Penerapan Teknologi kecamatan Pertanian/ Perkebunan Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan Program Pengembangan Agribisnis Program Rehabilitasi Hutan Lahan Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Hutan Program Pembinaan Penertiban Industri Hasil Hutan Memperhatikan arahan RTRW Kabupaten Temanggung Tahun , maka permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan tugas pokok fungsi pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggun adalah mempertahankan keberadaan LP2B sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 41 Tahun 29 bahwa Kabupaten/ Kota wajib menyediakan LP2B dengan tantangan tuntutan kebutuhan pemukiman industri yang semakin meningkat. 67

68 Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis No Berdasarkan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) atas RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun terhadap program pembangunan yang terkait dengan isuisu pembangunan berkelanjutan, sebagai berikut : Tabel 3.4. Hasil Kajian Lingkungan hidup Strategis(KLHS) Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi Pelayanan Catatan bagi Perumusan Program Kegiatan SKPD Kapasitas daya dukung & daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan Keterbatasan lahan budidaya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan Diperlukan penyediaan benih bermutu bersertifikat untuk mendukung peningkatan produksi & produktivitas Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan 2 Perkiraan mengenai dampak resiko lingkungan hidup 3 Kinerja layanan/ jasa ekosistem 4 Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam 5 Tingkat kerentanan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim Terjadinya alih fungsi lahan konservasi ke lahan budidaya Penanganan lahan kritis Pemanfaatan lahan yang ramah lingkungan Pemanfaatan lahan yang ramah lingkungan Perlunya sosialisasi teknis budidaya tanaman yang berwawasan konservasi Perlu menggiatkan gerakan menanam penyadaran publik pentingnya konservasi Mengurangi penggunaan pupuk obatobatan berbahan kimia menggalakkan budidaya secara organik Mengurangi penggunaan pupuk obatobatan berbahan kimia menggalakkan budidaya secara organik Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan Program Rehabilitasi Hutan Lahan Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Hutan Program Pembinaan Penertiban Industri Hasil Hutan Program Rehabilitasi Hutan Lahan Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Hutan Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan Program Pengembangan Agribisnis Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan 68

69 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan 6 Tingkat ketahanan potensi keanekaragaman hayati Pemanfaatan lahan budidaya yang ramah lingkungan Mengurangi penggunaan pupuk obatobatan berbahan kimia menggalakkan budidaya secara organik Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan Program Pengembangan Agribisnis Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Hutan 3.5. Penentuan Isuisu Strategis Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan yang dihadapi Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung dalam menjalankan tugas fungsinya memperhatikan Visi, Misi, Program Kerja Bupati Wakil Bupati Periode yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Temanggung Periode , Renstra Kementrian Pertanian Periode , Renstra Kementrian Kehutanan Periode , RTRW Kabupaten Temanggung Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis, maka telah dilakukan pelingkupan terhadap hasil identifikasi isuisu strategis pembangunan pertanian kehutanan di Kabupaten Temanggung sebagai berikut: 1. Masih belum optimalnya produksi produktivitas komoditas pertanian. Diperlukan perluasan, pengembangan membina keberlanjutan program peningkatan produksi produktivitas komoditas pertanian. Kembali dilakukan program intensifitasi, ekstensifitasi diversifikasi lahan untuk mengatasi semakin menyempitnya lahan pertanian. 2. Perubahan Musim Gangguan Hama Penyakit Tanaman a. Antisipasi perubahan musim dengan ; 1) Perbaikan teknis budidaya 2) Pengaturan Pola Tanam 3) Pengairan berselang (intermitten) untuk menghematan sumber daya air 4) SRI 5) Penggunaan Varietas baru unggul (genjah) 6) Pemupukan Berselang 69

70 7) Pemanfaatan lahan bawah tegakan hutan untuk areal tanaman pangan semusim (padi gogo varietas situbagendit, situpatenggang, batu teki maupun jagung) b. Pengendalian hama penyakit tanaman, dengan menggiatkan kegiatan pencegahan pengendalian (geropyokan tikus), sanitasi lingkungan pengendalian hama penyakit secara terpadu. 3. Belum optimalnya penanganan panen, pasca panen pemasaran hasil : a. Masih sangat diperlukan kursus pelatihan yang dapat meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian yang dihasilkan sehingga akan meningkatkan nilai jual daya saing produk. b. Membuka menjalin kemitraan, link jaringan pemasaran c. Pembentukan asosiasi (paguyuban) untuk komoditas produk sejenis sehingga akan mempermudah pemasaran produk yang kag diminta dalam jumlah yang besar tidak mampu dilakukan secara perorangan 4. Pengelolaan kawasan lindung pada daerah aliran sungai (DAS) belum optimal, terindikasi masih luasnya lahan kritis 5. Belum efisiennya pemanfaatan hasil hutan kayu sebagai bahan baku Industri pengolahan 6. Lemahnya kapasitas kompetensi kelembagaan kehutanan 7. Rendahnya produktivitas sumberdaya hutan 8. Potensi hasil hutan bukan kayu jasa lingkungan belum dikembangkan secara optimal, 9. Pengelolaan Penanganan Kebun Dinas belum intensif, sehingga diperlukan optimalisasi penanganan kebun dinas dengan penambahan tenaga pengelola mengembalikan fungsi masingmasing kebun yaitu : a. Kebun Kangan, sebagai pembibitan padi diarahkan utuk menghasilkan benih padi bersertifikat. b. Kebun Soropa, sebagai kebun hortikultura yang diarahkan sebagai demplot tanaman hortikultura c. Kebun Medari, sebagai kebun hortikultura yang dilengkapi dengan laboratorium kultur jaringan sekaligus sebagai kebun penghasil bibit hortikultura demplot tanaman hortikultura d. Kebun Maron sebagai kebun kopi yang menghasilkan bibit kopi sekaligus kebun produksi Perlu aya kerjasama koordinasi dengan lingkup pertanian, perkebunan kehutanan dalam arti luas baik itu pelaku utama, pelaku usaha, pelaku antara maupun pendukung. 7

71 Hal ini dimaksudkan agar kebun dinas dapat memberikan kontribusi maksimal dalam pendapatan daerah ditahun mendatang. 1. Sumber Daya Manusia a. Penambahan SDM berbasis potensi teknis dengan spesialisasi sesuai kebutuhan pengusaan program b. Jika hal tersebut belum dapat dipenuhi, maka sangat diperlukan pelatihan pembekalan awal sehingga mampu memahami tugas yang akan dilaksanakan 11. Kurangnya koordinasi keterpaduan program a. Perencanaan program yang sejak awal melibatkan instansi/ SKPD yang menangani pertanian (sesuai dengan motto apapun programnya, SDMlah kunci keberhasilannya) misalnya dalam kegiatan SLPTT, SLPHT, BLBU, PMUP dll b. Rapat koordinasi lingkup pertanian guna penyamaan persepsi pemahaman suatu program tertentu. c. Memanfaatkan personil yang berkaitan dengan pelaksaaan kegiatan baik langsung maupun tidak langsung (Penyuluh, juru gambar dari DPU) d. Menjalin komunikasi vertikal ke Pusat (Deptan & Dephut) serta Dinas Instansi terkait di tingkat Propinsi untuk mendukung akselerasi pembangunan pertanian, perkebunan Kehutanan di Kabupaten Temanggung 71

72 BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Visi Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung adalah : TERWUJUDNYA PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN BERBASIS POTENSI LOKAL, BERDAYA SAING TINGGI DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Misi Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung adalah : 1. Meningkatkan penerapan teknologi pertanian, perkebunan kehutanan yang mendukung peningkatan produksi melalui inovasi penyediaan sarana prasarana; 2. Mengembangkan pertanian, perkebunan kehutanan berbasis komoditas unggulan yang berwawasan lingkungan; 3. Meningkatkan konservasi rehabilitasi sumber daya hutan; 4. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pertanian perkebunan kehutanan Tujuan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Sasaran merupakan tindakan yang akan dilakukan sebagai upaya untuk mencapai tujuan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan yang bersifat spesifik. Tabel 4.1. Tujuan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD N O TUJUAN 1 Meningkatkan penerapan teknologi, inovasi Pertanian SASARAN Meningkatny a penerapan teknologi, inovasi Pertanian INDIKATOR SASARAN Besaran Kelompok Tani yang menerapkan teknologi informasi pertanian perkebunan melalui sekolah lapang (kelompok) Besaran Penerapan Pertanian Perkebunan Mengarah Organik untuk Komoditas Utama (Ha) Besaran Peningkatan Jumlah Alat Mesin Pertanian Perkebunan (unit) KONDISI AWAL 213 TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE KETER ANGAN 72

73 Meningkatny a nilai tambah hasil produksi pertanian Meningkatny a kualitas hasil produksi pertanian, perkebunan Persentase Peningkatan Penggunaan Bibit benih unggul (%) Besaran Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian (kelompok) Persentase Penanganan Serangan Hama Penyakit (%) Meningkatkan kualitas, kuantitas, kontinuitas Diversifikasi Produk Pertanian, Perkebunan Peternakan 3 Meningkatkan Penyediaan Sarana Prasarana Insfrastruktur Pertanian, Perkebunan, Peternakan. 4 Meningkatkan Pengembangan Agribisnis Berbasis Komoditas Unggulan Daerah 5 Meningkatkan Rehabilitasi Lahan Konservasi Tanah Meningkatny a produksi, produktivitas diversifikasi tanaman pertanian perkebunan Meningkatny a Penyediaan Sarana Prasarana Insfrastruktu r Pertanian, Perkebunan, Peternakan Meningkatny a Pengembang an Kawasan Agropolitan Meningkatny a Rehabilitasi Lahan Konservasi Tanah Meningkatny a Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Lahan Kritis Konservasi Lahan Peningkatan produktifitas Padi (ton/ Ha) Peningkatan produktifitas Jagung (ton/ha) Peningkatan produktifitas Ubi kayu (ton/ha) Peningkatan produktifitas Cabai (ton/ha) Peningkatan produktifitas Kobis (ton/ha) Peningkatan produktifitas Tembakau (ton/ha) Peningkatan produktifitas Kopi Robusta (ton/ha) Peningkatan produktifitas Kopi Arabika (ton/ha) Persentase meningkatnya pengelolaan kawasan embung (unit) Besaran jumlah jaringan irigasi usaha tani terbangun (unit) Besaran jumlah jalan usaha tani (unit) Persentase Perkembangan Kawasan Agropolitan (%) Besaran Penanganan Lahan kritis (Ha) Persentase Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan Hidup (kelompok) 5,67 6,19 6,38 6,58 6,78 6,99 5,6 5,77 6,3 6,3 6,58 6,88 25,1 25,51 26,2 26,54 27,7 27,61 6,15 6,16 6,2 6,3 6,5 6,7 24,5 24,99 25, ,52 27,5,49,66,69,72,75,79,91,95,97,99 1 1,1,94,8,82,85,87, Ha belum tertan gani 2581 Ha belum tertan gani Ha belum tertang ani Ha belum tertang ani Ha belum tertan gani Penang anan tiap tahun 3. Ha 73

74 Besaran Peningkatan Kemitraan dalam Pengelolaan Hasil Hutan (LMDH) Besaran Meningkatnya konservasi hutan lahan (unit) Strategi Kebijakan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Strategi Pembangunan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung berdasarkan Visi Misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Tujuan, sasaran, Strategi kebijakan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN VISI : TERWUJUDNYA PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN BERBASIS POTENSI LOKAL, BERDAYA SAING TINGGI DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISI 1. Meningkatkan penerapan teknologi pertanian, perkebunan kehutanan yang mendukung peningkatan produksi melalui inovasi penyediaan sarana prasarana; Meningkatkan Meningkatnya penerapan penerapan teknologi, teknologi, inovasi inovasi Pertanian Pertanian Meningkatkan kualitas, kuantitas, kontinuitas Diversifikasi Produk Pertanian Perkebunan Meningkatkan Penyediaan Sarana Prasarana Infrastruktur Pertanian Perkebunan Meningkatnya nilai tambah hasil produksi pertanian Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan Meningkatnya kualitas hasil Peningkatan kualitas hasil produksi pertanian, perkebunan produksi pertanian/ perkebunan Meningkatnya produksi, produktivitas diversifikasi tanaman pertanian perkebunan Meningkatnya Penyediaan Sarana Prasarana Insfrastruktur Pertanian Perkebunan Peningkatan produksi pertanian/ perkebunan Peningkatan Penyediaan Sarana Prasarana Insfrastruktur Pertanian Perkebunan Meningkatkan Penerapan Teknologi inovasi Pertanian Pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan Meningkatkan Penerapan Teknologi inovasi Pertanian Meningkatkan produksi, produktivitas diversifikasi tanaman pertanian perkebunan Meningkatkan Penyediaan Sarana Prasarana Insfrastruktur Pertanian Perkebunan MISI 2. Mengembangkan pertanian, perkebunan kehutanan berbasis komoditas unggulan yang berwawasan lingkungan; Meningkatkan Meningkatnya Pengembangan Peningkatan Pengembangan Meningkatkan Pengembangan Kawasan Agropolitan Kawasan Agropolitan Pengembangan Kawasan Agribisnis Berbasis Agropolitan Komoditas Unggulan Daerah MISI 3. Meningkatkan konservasi rehabilitasi sumber daya hutan; Meningkatkan Rehabilitasi Lahan Konservasi Tanah Meningkatnya Rehabilitasi Lahan Konservasi Tanah Peningkatan Rehabilitasi Lahan Konservasi Tanah Meningkatkan Rehabilitasi Lahan Konservasi Tanah MISI 4. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pertanian perkebunan kehutanan Meningkatkan Rehabilitasi Lahan Konservasi Tanah Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Lahan Kritis Konservasi Lahan Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Lahan Kritis Konservasi Lahan Pembinaan Penertiban Industri Hasil Hutan Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Lahan Kritis Konservasi Lahan Meningkatkan Pembinaan Penertiban Industri Hasil Hutan 74

75 BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program Pembangunan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung tahun telah disesuaikan dengan Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun Misi 1 yaitu Mewujudkan Peningkatan Pertanian Moderen yang Berwawasan Lingkungan. Sebagai upaya untuk mendukung tercapainya sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Periode , maka ditetapkan 7 (tujuh) program yang akan dilaksanakan yaitu : 1) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan 2) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan 3) Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan 4) Program Pengembangan Agribisnis 5) Program Rehabilitasi Hutan Lahan 6) Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Hutan 7) Program Pembinaan Penertiban Industri Hasil Hutan Selanjutnya dari ketujuh program tersebut dijabarkan dalam kegiatankegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun antara lain sebagai berikut : 1) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan a. Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) padi unggul b. Pengembangan padi organik c. Pendampingan Primatani d. Fasilitasi pengembangan informasi pertanian, perkebunan kehutanan e. SLPHT tembakau (DBHCHT) f. Primatani (Ban Gub) g. SLPHT Kopi h.pengadaan Alat Mesin Pertanian 2) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan a. Peningkatan Sarana Prasarana Usahatani Tanaman Pangan, Hortikultura Peternakan (DAK Pertanian) b. Pendampingan (DAK Pertanian) Peningkatan sarana prasarana usaha tani tanaman pangan, hortikultura peternakan c. Intensifikasi Tanaman Kopi d. Perluasan Areal Komoditas Unggulan kualitas ekspor e. Pengembangan Model Usahatani Partisipatif f. Pendampingan Hortikultura g. Pengendalian hama penyakit tanaman h. Pendampingan WISMP 75

76 i. Optimalisasi kebun produksi j. Pengembangan Benih Pertanian, Perkebunan Kehutanan k. Pengembangan Jagung l. Fasilitasi Verifikasi LP2B LCP2B m. Fasilitasi PSP n. Fasilitasi Penyediaan Bibit Tanaman Perkebunan o. Pengembangan Ketela Pohon Unggul p. Pengendalian hama tikus q. Introduksi budidaya kedelai r. Peningkatan sarana irigasi pertanian (WISMP) s. Diversifikasi Usahatani melalui Tanaman Kopi t. Penanganan Kawasan Embung u. Pembangunan jalan usaha tani v. Penyediaan Pemurnian Benih Tembakau w. Pemuliaan Benih Tembakau x. Pengembangan Sentra Tembakau Kemloko y. Reklamasi kawasan pertanian terpadu z. Penilaian usaha perkebunan 3) Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan a. Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan Unggul Daerah b. Peningkatan mutu Penanganan pasca panen hasil produksi pertanian perkebunan c. Fasilitasi Temu Usaha Pelaku Pasar Produk Pertanian Unggulan 4) Program Pengembangan Agribisnis a. Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan b. Pengembangan Kawasan Agropolitan (Ban Gub) 5) Program Rehabilitasi Hutan Lahan a. Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan b. Pembinaan, Pengendalian Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan Lahan (DAK Kehutanan) c. Pembinaan, Pengendalian Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan Lahan (Pendampingan DAK) d. Pembinaan, Pengendalian Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan Lahan (Penunjang DAK Kehutanan) e. Pengembangan Konservasi Lahan 6) Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Hutan a. Fasilitasi Pembinaan Kader Konservasi 7) Program Pembinaan Penertiban Industri Hasil Hutan a. Fasilitasi Rekonsiliasi PSDH b. Fasilitasi persiapan SVLK PHBML 76

77 Tolok ukur kinerja pembangunan Kabupaten Temanggung khusus big pertanian, perkebunan kehutanan selama periode waktu , ditetapkan indikator kinerja pembangunan pertanian, perkebunan kehutanan. Indikator kinerja tersebut merupakan implementasi dari target indikator kinerja yang ada pada misi 1 RPJMD Kabupaten Temanggung. Indikator Kinerja pembangunan pertanian, perkebunan kehutanan adalah sebagai berikut: Tabel 5.1. Indikator Kinerja Dinas Pertanian perkebunan Kehutanan kabupaten Temanggung Tahun INDIKATOR KINERJA DAERAH Besaran Kelompok Tani yang menerapkan teknologi informasi pertanian perkebunan melalui sekolah lapang Besaran Penerapan Pertanian Perkebunan Mengarah Organik untuk Komoditas Utama Besaran Peningkatan Jumlah Alat Mesin Pertanian Perkebunan Persentase Peningkatan Penggunaan Bibit benih unggul Besaran Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian Persentase Penanganan Serangan Hama Penyakit Peningkatan produktifitas Padi Peningkatan produktifitas Jagung Peningkatan produktifitas Ubi kayu Peningkatan produktifitas Cabai SATUAN Kelompo k KONDISI AWAL KINERJA TARGET INDIKATOR DAERAH Ha Unit % Kelompo k % Ton/Ha 6,15 5,67 6,19 6,38 6,58 6,78 6,99 Ton/Ha 5,6 5,6 5,77 6,3 6,3 6,58 6,88 Ton/Ha 24,48 25,1 25,51 26,2 26,54 27,7 27,61 Ton/Ha 4,2 6,15 6,16 6,2 6,3 6,5 6,7 77

78 Peningkatan produktifitas Kobis Peningkatan produktifitas Tembakau Peningkatan produktifitas Kopi Robusta Peningkatan produktifitas Kopi Arabika Persentase meningkatnya pengelolaan kawasan embung Besaran jumlah jaringan irigasi usaha tani terbangun Besaran jumlah jalan usaha tani Persentase Perkembangan Kawasan Agropolitan Besaran Penanganan Lahan kritis Persentase Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan Hidup Besaran Peningkatan Kemitraan dalam Pengelolaan Hasil Hutan Besaran Meningkatnya konservasi hutan lahan Ton/Ha 23,9 24,5 24,99 25,49 26, 26,52 27,5 Ton/Ha,64,49,66,69,72,75,79 Ton/Ha 1,1,91,95,97,99 1, 1,1 Ton/Ha,95,94,8,82,85,87,9 % unit unit % Ha % Kelompo k unit Sumber daya manusia sumber daya alam merupakan faktor penentu pembangunan pertanian, perkebunan kehutanan. Untuk mendukung tercapainya pembangunan perlu ditentukan kelompok sasaran berdasarkan kawasan/wilayah/lokasi, SDA, SDM komoditas sektor pertanian, perkebunan kehutanan. Pelaksanaan pembangunan pertanian, perkebunan kehutanan ditentukan berdasarkan perwilayah peruntukan sesuai dengan Tata Guna Lahan RTRW Kabupaten Temanggung Tahun sebagai berikut: 78

79 Tabel 5.2. Sasaran Wilayah Pembangunan Pertanian, Perkebunan Kehutanan di Kabupaten Temanggung Tahun No Kawasan Budidaya (Peruntukan) Penetapan Kawasan 1 Hutan Rakyat Seluruh Kecamatan 2 Pertanian Pertanian tanaman pangan : 2 kecamatan Pertanian hortikultura : 2 kecamatan Perkebunan : 2 kecamatan Pembangunan daerah difokuskan pada Sumber Daya Manusia melalui peningkatan kemampuan keterampilan sumber daya manusia pertanian. Upaya pembangunan pertanian dititikberatkan pada pemberdayaan sumber daya alam yang terdiri dari lahan air. Jumlah luas wilayah Kabupaten Temanggung seluas Ha, yang terdiri dari Luas sawah Ha, Luas Tegalan Ha, Bangunan Ha, Perkebunan negara/swasta Ha, Hutan Negara/rakyat Ha, Kolam 31 Ha Luas Lahan lainnya seluas 2.1 Ha. Pengembangan komoditas diarahkan pada komoditas unggulan antara lain padi, jagung, ketela pohon, cabe, bawang merah, bawang putih, kentang, sayuran daun, kopi robusta, kopi arabika, tembakau, cengkeh, sengon, kayu afrika. Kegiatan pembangunan pertanian, perkebunan kehutanan di Kabupaten Temanggung ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah memfasilitasi sebesarbesarnya partisipasi masyarakat dengan mendayagunakan keterpaduan kegiatan yang dibiayai oleh APBN, APBD, Swasta sumbersumber a pembangunan lainnya. Implementasi pembangunan perlu aya dukungan penaan untuk pelaksanaan kegiatan Satuan Kerja Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung guna tercapainya program pembangunan selama kurun waktu sebagai berikut: 79

80 Tabel 5.3 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, Penaan Indikatif Dinas Pertanian Perkebunan kehutanan Kabupaten Temanggung INAS PERTANIAN PERKEBUNAN UTANAN MISI Tujuan Sasaran Program Kegiatan Indikator Kinerja Daerah (Indikator Program) Indikator Kegiatan Data Capaian pada Tahun (Sesuai APBD 213) target prediksi capaian 214 (sesuai DPA 214) Target Kinerja Kerangka Penaan Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp BELANJA TIDAK LANGSUNG A. Pendapatan Daerah Tercapainya PAD melalui hasil kebun Dintanbunhut 1. Pendapatan Asli Daerah Tercapainya PAD melalui hasil kebun Dintanbunhut Rp Tercapai nya PAD melalui hasil kebun Dintanbun hut Rp B Belanja Pegawai Terbayarnya gaji PNS Dintanbunhut diimbangi peningkatan kinerja tiap tahunnya 8

81 1. Gaji Pegawai Terbayarnya gaji PNS Dintanbunhut 1 tahun Terbayarny a gaji PNS Dintanbun hut 1 tahun Terbayarnya gaji PNS Dintanbunhut Terbayarnya gaji PNS Dintanbunhu t Terbayarny a gaji PNS Dintanbunh ut Terbayarnya gaji PNS Dintanbunh ut Terbayar nya gaji PNS Dintanbu nhut C Belanja Hibah Urusan pertanian 1 Belanja Hibah Pengembangan Padi Organik Terlaksananya Pengembangan Padi Organik 1 Ha Terlaksana nya Pengemba ngan Padi Organik 1 Ha 17.. Terlaksananya Pengembanga n Padi Organik 1 Ha 17.. Terlaksanan ya Pengemban gan Padi Organik 11 Ha 25.. Terlaksanan ya Pengemban gan Padi Organik 12 Ha 25.. Terlaksanan ya Pengemban gan Padi Organik 13 Ha 26.. Terlaksan anya Pengemb angan Padi Organik 14 Ha Belanja Hibah Pembangunan Jalan Usaha Tani Terlaksananya Pembangunan Jalan Usaha Tani 32 unit Terlaksana nya Pembangu nan Jalan Usaha Tani 56 unit Terlaksananya Pembangunan Jalan Usaha Tani 7 unit Terlaksanan ya Pembangun an Jalan Usaha Tani 7 unit 4... Terlaksanan ya Pembangun an Jalan Usaha Tani 1 unit 4... Terlaksanan ya Pembangun an Jalan Usaha Tani 1 unit Terlaksan anya Pembang unan Jalan Usaha Tani 1 unit Belanja Hibah Pengembangan Sentra Tembakau kemloko (DBHCHT) Terwujudnya peningkatan kualitas tembakau Kemloko *Terlaksan anya pengemba ngan sentra tembakau varietas Kemloko 1 Ha *Terlaksanany a pengembanga n sentra tembakau varietas Kemloko 7 Ha C Belanja Hibah Urusan Kehutanan 81

82 1 Belanja Hibah Pembinaan, pengendalian pengawasan gerakan rehabilitasi hutan lahan (DAK Kehutanan) Terlaksananya pengembangan hutan rakyat pembuatan bangunan sipil teknis 3 Ha HR; 15 unit sumur resapan ; 15 unit gully plug Terlaksana nya pengemba ngan hutan rakyat pembuatan bangunan sipil teknis 3 Ha HR; 2 unit sumur resapan ; 2 unit gully plug 44.. Terlaksananya pengembanga n hutan rakyat pembuatan bangunan sipil teknis 44.. Terlaksanan ya pengembang an hutan rakyat pembuatan bangunan sipil teknis Terlaksanan ya pengemban gan hutan rakyat pembuatan bangunan sipil teknis Terlaksanan ya pengemban gan hutan rakyat pembuatan bangunan sipil teknis Terlaksan anya pengemb angan hutan rakyat pembuata n bangunan sipil teknis BELANJA LANGSUNG PERENCANAAN PEMBANGUNAN Meningka tkan Kualitas Peren canaan, Pengend a lian, Evaluasi, Peng kajian Pembang unan Daerah Meningkatn ya Kualitas Peren canaan, Pengendali an, Evaluasi, Pengkajian Pembangu nan Daerah A Program Perencanaan Pembangunan Daerah Persentase Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah yang tepat waktu

83 1 Penyusunan Dokumen Perencanaan Pelaporan SKPD Tersusunnya dokumen perencanaan pelaporan SKPD yang tepat waktu Tersusunnya renja, PK, Lakip, LPPD rakorbangtan 1.. Tersusun nya renja, PK, Lakip LPPD 1.. Tersusun nya renja, PK, Lakip LPPD 1.1. Tersusun nya renja, PK, Lakip LPPD 1.1. MISI 6 OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN, DAN PERSANDIAN Mewuju dkan Pemerin tahan yang Bersih, Transpa ran, Tidak KKN, Berorie ntasi pada Pelayan an Publik Meningka tnya Kapasitas Akuntabili tas Kinerja Birokrasi Meningkatn ya Kinerja Penyelengg araan Pemerintah an Daerah A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Persentase Anggaran Penata usahaan SKPD terhadap Total Belanja Langsung SKPD dalam 1 (satu) Tahun Penyediaan jasa surat menyurat Tersedianya layanan surat menyurat perkantoran 1 tahun Terpenuhi nya kebutuhan jasa surat menyurat 6. Terpenuhiny a kebutuhan jasa surat menyurat 1.. Terpenuhiny a kebutuhan jasa surat menyurat 1.1. Terpenuhiny a kebutuhan jasa surat menyurat 1.2. Terpenuhi nya kebutuha n jasa surat

84 menyurat 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air listrik Terbayarnya jasa komunikasi internet, sumber daya air, listrik 1 tahun Terbayar nya jasa komunikasi internet, sumber daya air, listrik 1 tahun 27.. Terbayar nya jasa komunikasi internet, sumber daya air, listrik 32.. Terbayarnya jasa komunikasi internet, sumber daya air, listrik 4.. Terbayarny a jasa komunikasi internet, sumber daya air, listrik 4.. Terbayarnya jasa komunikasi internet, sumber daya air, listrik 42.. Terbayar nya jasa komunika si internet, sumber daya air, listrik Penyediaan jasa kebersihan kantor Tersedianya jasa, alat, bahan kebersihan 1 tahun Tersediany a jasa, alat, bahan kebersihan 1 tahun 1.8. Tersedianya jasa, alat, bahan kebersihan 1.8. Tersedianya jasa, alat, bahan kebersihan 2.5. Tersedianya jasa, alat, bahan kebersihan 2.5. Tersedianya jasa, alat, bahan kebersihan 2.6. Tersedian ya jasa, alat, bahan kebersiha n Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor 1 tahun Tersediany a alat tulis kantor 1 tahun 25.. Tersedianya alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor 35.. Tersedianya alat tulis kantor 35.. Tersedianya alat tulis kantor 37.. Tersedian ya alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan penggandaan Tersedianya bahan cetakan penggandaan 1 tahun Tersediany a bahan cetakan pengganda an 1 tahun 6.. Tersedianya bahan cetakan penggandaan 6.. Tersedianya bahan cetakan penggandaa n 8.. Tersedianya bahan cetakan penggandaa n 8.. Tersedianya bahan cetakan penggandaa n 8.5. Tersedian ya bahan cetakan penggand aan Penyediaan bahan bacaan peraturan perungungan Tersedianya bahan bacaan peraturan perungungan 1 tahun Tersediany a bahan bacaan peraturan perung ungan 1 tahun 1.8. Tersedianya bahan bacaan peraturan perungungan 1.8. Tersedianya bahan bacaan peraturan perungungan 2.5. Tersedianya bahan bacaan peraturan perungungan 2.5. Tersedianya bahan bacaan peraturan perungungan 2.8. Tersedian ya bahan bacaan peraturan perun g ungan

85 7 Penyediaan makanan minuman Terpenuhinya kebutuhan makanan minuman harian, tamu, rapat 1 tahun Terpenuhin ya kebutuhan makanan minuman harian, tamu, rapat 1 tahun 6.. Terpenuhinya kebutuhan makanan minuman harian, tamu, rapat 8.. Terpenuhiny a kebutuhan makanan minuman harian, tamu, rapat 2.. Terpenuhiny a kebutuhan makanan minuman harian, tamu, rapat 2.. Terpenuhiny a kebutuhan makanan minuman harian, tamu, rapat 2.. Terpenuhi nya kebutuha n makanan minuman harian, tamu, rapat Rapatrapat koordinasi konsultasi luar daerah Tercapainya koordinasi konsultasi luar daerah 1 tahun Tercapainy a koordinasi konsultasi luar daerah 1 tahun 55.. Tercapainya koordinasi konsultasi luar daerah 55.. Tercapainya koordinasi konsultasi luar daerah 75.. Tercapainya koordinasi konsultasi luar daerah 75.. Tercapainya koordinasi konsultasi luar daerah 8.. Tercapain ya koordinas i konsultasi luar daerah Rapatrapat koordinasi konsultasi dalam daerah Tercapainya koordinasi konsultasi dalam daerah 1 tahun Tercapai nya koordinasi konsultasi dalam daerah 1 tahun 4.. Tercapai nya koordinasi konsultasi dalam daerah Tercapai nya koordinasi konsultasi dalam daerah 75.. Tercapai nya koordinasi konsultasi dalam daerah 75.. Tercapai nya koordinasi konsultasi dalam daerah 8.. Tercapai nya koordinas i konsultasi dalam daerah Jasa Pelayanan perkantoran Tersedianya honorarium/upah tenaga kerja uang lembur 1 tahun Tersediany a honorarium / upah tenaga kerja uang lembur 1 tahun 6.. Tersedianya honorarium/ upah tenaga kerja uang lembur 6.. Tersedianya honorarium/ upah tenaga kerja uang lembur 8.. Tersedianya honorarium/ upah tenaga kerja uang lembur 95.. Tersedianya honorarium/ upah tenaga kerja uang lembur 12.. Tersedian ya honorariu m/ upah tenaga kerja uang lembur Perbaikan peralatan kerja Terlaksananya perbaikan peralatan kerja Kabupat en Temang Terlaksanan ya perbaikan peralatan 5.. Terlaksanan ya perbaikan peralatan 5.. Terlaksanan ya perbaikan peralatan 6.. Terlaksan anya perbaikan peralatan

86 gung kerja kerja kerja kerja B Program peningkatan sarana prasarana aparatur Persentase Anggaran Penata usahaan SKPD terhadap Total Belanja Langsung SKPD dalam 1 (satu) Tahun Pengadaan peralatan gedung kantor Tersedianya peralatan gedung kantor 1 tahun Tersediany a peralatan gedung kantor 1 tahun Tersedianya peralatan gedung kantor 25.. Tersedianya peralatan gedung kantor 3.. Tersedianya peralatan gedung kantor 3.. Tersedianya peralatan gedung kantor 35.. Tersedian ya peralatan gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terpeliharanya Gedung Kantor Rumah Dinas 1 tahun Terpelihara nya Gedung Kantor Rumah Dinas 1 tahun 4.. Terpeliharanya Gedung Kantor Rumah Dinas 4.. Terpeliharan ya Gedung Kantor Rumah Dinas 45.. Terpelihara nya Gedung Kantor Rumah Dinas 5.. Terpeliharan ya Gedung Kantor Rumah Dinas 55.. Terpelihar anya Gedung Kantor Rumah Dinas Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/ operasional Terpeliharanya Kendaraan Dinas/operasion al 1 tahun Terpelihara nya Kendaraan Dinas/ operasiona l 1 tahun 4.. Terpeliharanya Kendaraan Dinas/ operasional Terpeliharan ya Kendaraan Dinas/ operasional 5.. Terpelihara nya Kendaraan Dinas/ operasional 55.. Terpeliharan ya Kendaraan Dinas/ operasional 6.. Terpelihar anya Kendaraa n Dinas/ operasion al Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Terpeliharanya peralatan gedung kantor 1 tahun Terpelihara nya peralatan gedung kantor 1 tahun 2.. Terpeliharanya peralatan gedung kantor 2.. Terpeliharan ya peralatan gedung kantor 2.5. Terpelihara nya peralatan gedung kantor 2.5. Terpeliharan ya peralatan gedung kantor 3.. Terpelihar anya peralatan gedung kantor

87 5 Penyediaan Jasa Pemeliharaan Perijinan Kendaraan operasional Terpenuhinya Perijinan Kendaraan Terpenuhiny a Perijinan Kendaraan 1 Kegiatan 2.. Terpenuhiny a Perijinan Kendaraan 1 Kegiatan 2.. Terpenuhiny a Perijinan Kendaraan 1 Kegiatan 2.. Terpenuhi nya Perijinan Kendaraa n 1 Kegiatan 2.. C Program peningkatan Disiplin Aparatur Persentase Anggaran Penata usahaan SKPD terhadap Total Belanja Langsung SKPD dalam 1 (satu) Tahun Pengadaan pakaian khusus harihari tertentu Terciptanya disiplin aparatur 1 tahun Terciptanya disiplin aparatur Terciptanya disiplin aparatur 2.. Terciptan ya disiplin aparatur 25.. MISI 1 Mewuju dkan Pertania n Modere n yang Berwaw asan Lingkun gan Meningka tkan penerapa n teknologi, inovasi Pertanian PERTANIAN Sasaran 1. Meningkatn ya nilai tambah hasil produksi A Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan Besaran Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian

88 pertanian 1 Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan Unggul Daerah Tercapainya gelar promosi produk pertanian unggulan 1 kegiata n *Terfasilita sinya 3 even pameran produk pertanian 3 event 3.. *Terfasilitasiny a 3 even pameran produk pertanian 4.. *Terfasilitasi nya 3 even pameran produk pertanian 6.. *Terfasilitasi nya 3 even pameran produk pertanian 65.. *Terfasilitasi nya 3 even pameran produk pertanian 65.. *Terfasilit asinya 3 even pameran produk pertanian Peningkatan mutu Penanganan pasca panen hasil produksi pertanian perkebunan Tercapainya perbaikian mutu hasil produksi pertanian perkebunan *Terlaksanany a pelatihan pasca panen 1 kegiatan **Tersedianya alat pengolahan hasil 1 paket 3.. *Terlaksanan ya pelatihan pasca panen 1 kegiatan **Tersediany a alat pengolahan hasil 1 paket 23.. *Terlaksana nya pelatihan pasca panen 1 kegiatan **Tersedian ya alat pengolahan hasil 1 paket 33.. *Terlaksana nya pelatihan pasca panen 1 kegiatan **Tersedian ya alat pengolahan hasil 1 paket 33.. *Terlaksa nanya pelatihan pasca panen 1 kegiatan **Tersedi anya alat pengolah an hasil 1 paket Fasilitasi Temu Usaha Pelaku Pasar Produk Pertanian Unggulan Terlaksananya Temu Usaha Pelaku Pasar Produk Pertanian Unggulan Terfasilitasin ya temu usaha pelaku pasar produk pertanian unggulan 3.. Terfasilitasi nya temu usaha pelaku pasar produk pertanian unggulan 3.. Terfasilitasin ya temu usaha pelaku pasar produk pertanian unggulan 4.. Terfasilita sinya temu usaha pelaku pasar produk pertanian unggulan

89 Sasaran 2 Meningkatn ya penerapan teknologi, inovasi Pertanian B Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan *Besaran Kelompok Tani yang menerapkan teknologi informasi pertanian perkebunan melalui sekolah lapang **Besaran Penerapan Pertanian Perkebunan Mengarah Organik untuk Komoditas Utama ***Besaran Peningkatan Jumlah Alat Mesin Pertanian Perkebunan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) padi unggul Peningkatan ketrampilan petani dalam pengelolaan tanaman padi *1 orang **1 paket *Terlaksan anya sekolah lapang petani padi **Tersedia nya bantuan benih padi, pupuk pestisida ***Tersedia nya bantuan handspray er ****Tersedi *12 org **1 paket (luas lahan 2Ha) ***22 unit ****4 unit 4.. *Terlaksanany a sekolah lapang petani padi untuk luasan 1 Ha **Bantuan benih padi, pupuk pestisida 1 paket ***Bantuan alsintan 1 paket 3.. *Terlaksanan ya sekolah lapang petani padi untuk luasan 1 Ha **Bantuan benih padi, pupuk pestisida 1 paket ***Bantuan alsintan 1 paket 3.. *Terlaksana nya sekolah lapang petani padi untuk luasan 15 Ha **Bantuan benih padi, pupuk pestisida 1 paket ***Bantuan alsintan 1 paket 34.. *Terlaksana nya sekolah lapang petani padi untuk luasan 15 Ha **Bantuan benih padi, pupuk pestisida 1 paket ***Bantuan alsintan 1 paket 35.. *Terlaksa nanya sekolah lapang petani padi untuk luasan 15 Ha **Bantuan benih padi, pupuk pestisida 1 paket ***Bantua

90 anya bantuan pompa air n alsintan 1 paket 2 Pengembangan padi organik Peningkatan ketrampilan petani dalam pengelolaan tanaman padi organik Pelatiha n petani 6 org; studi banding 1 keg; benih padi 2.5 kg; pupuk organik, PPC, pestisid a nabati agensia hayati 1 paket *Terlaksan a nya pengemba ngan padi organik **Bantuan benih padi, pupuk pestisida ***Studi banding pertanian padi organik *1 Ha **1 paket *** 1 kegiata n 8.. Pengembanga n padi organik 1Ha; Pelatihan petani 1 kegiatan; benih padi 1 paket; pupuk organik, PPC, pestisida nabati agensia hayati 1 paket 8.. Pengemban gan padi organik 1Ha; Pelatihan petani 1 kegiatan; benih padi 1 paket; pupuk organik, PPC, pestisida nabati agensia hayati 1 paket 1.. Pengemban gan padi organik 1Ha; Pelatihan petani 1 kegiatan; benih padi 1 paket; pupuk organik, PPC, pestisida nabati agensia hayati 1 paket 1.. Pengemban gan padi organik 1Ha; Pelatihan petani 1 kegiatan; benih padi 1 paket; pupuk organik, PPC, pestisida nabati agensia hayati 1 paket 11.. Pengemb angan padi organik 1Ha; Pelatihan petani 1 kegiatan; benih padi 1 paket; pupuk organik, PPC, pestisida nabati agensia hayati 1 paket Pendampingan Primatani Terwujudnya pendampingan primatani * Terlaksana nya sosialisasi pelatihan petani 1 kegiata n 2.. * Terlaksananya sosialisasi pelatihan petani 1 kegiatan 2.. * Terlaksanan ya sosialisasi pelatihan petani 1 kegiatan 25.. * Terlaksanan ya sosialisasi pelatihan petani 1 kegiatan 25.. * Terlaksanan ya sosialisasi pelatihan petani 1 kegiatan 25.. * Terlaksan anya sosialisas i pelatihan petani 1 kegiatan

91 4 Fasilitasi pengembangan informasi pertanian, perkebunan kehutanan Tersedianya informasi statistik pertanian perkebunan kehutanan *Terlaksa nanya ubinan swakarsa 1 kegiatan **Terlaksana nya koordinasi penyusunan data statistik 1 kegiatan (3 subsektor) 6.. *Terlaksa nanya ubinan swakarsa 1 kegiatan **Terlaksan anya koordinasi penyusunan data statistik 1 kegiatan (3 subsektor) 6.. *Terlaksa nanya ubinan swakarsa 1 kegiatan **Terlaksan anya koordinasi penyusunan data statistik 1 kegiatan (3 subsektor) 65.. *Terlaksa nanya ubinan swakarsa 1 kegiatan **Terlaks ananya koordinas i penyusun an data statistik 1 kegiatan (3 subsektor ) SLPHT Kopi Peningkatan pengetahuan ketrampilan petani dlm pengendalian hama penyakit Tanaman Kopi Terwuju dnya SLPHT Kopi 6 SLPHT tembakau (DBHCHT) Peningkatan pengetahuan ketrampilan petani dlm pengendalian hama penyakit tembakau Terwuju dnya SLPHT Tembak au di 3 Kelomp ok Tani *Terlaksan anya sekolah lapang petani tembakau* *Bantuan pupuk pestisida ***Bantuan handspray er ****Studi tata kelola *5 25Ha **1 paket ***1 paket ****1 kegiata n 4.. *Terlaksanany a sekolah lapang petani tembakau 1 kelompok **bantuan pupuk pestisida 1 paket ***studi tata kelola tembakau

92 tembakau 7 Pengadaan Alat Mesin Pertanian Meningkatnya jumlah alat mesin pertanian Terlaksana nya pengadaan alsintan 8 unit kultivato r 15.. Terlaksananya pengadaan alsintan 146 unit Terlaksanan ya pengadaan alsintan 145 unit 1... Terlaksanan ya pengadaan alsintan 14 unit 1... Terlaksanan ya pengadaan alsintan 14 unit 1... Terlaksan anya pengadaa n alsintan 14 unit Penyediaan Pemurnian Benih Tembakau Terlaksananya pembenihan tembakau unggul lokal 3 kelomp ok *Terlaksan anya pelatihan petani tembakau **Terlaksa nanya pembeniha n tembakau varietas unggul lokal *1 kegiata n **3 kelomp ok 25.. *Terlaksanany a pelatihan petani tembakau **Terlaksanan ya pembenihan tembakau varietas unggul lokal Pemuliaan Benih Tembakau Perbaikan genetis benih tembakau *Terlaksan anya pemuliaan benih tembakau varietas Kemloko *1 kegiata n 15.. *Terlaksanany a pemuliaan benih tembakau varietas Kemloko Primatani (Ban Gub) Diseminasi teknologi pertanian Terlaksana nya diseminasi teknologi pertanian 1 kegiata n 75.. Terlaksananya diseminasi teknologi pertanian 1 kegiatan 75.. Terlaksanan ya diseminasi teknologi pertanian 1 kegiatan 75.. Terlaksanan ya diseminasi teknologi pertanian 1 kegiatan 75.. Terlaksanan ya diseminasi teknologi pertanian 1 kegiatan 75.. Terlaksan anya diseminas i teknologi pertanian 1 kegiatan

93 11 Pengendalian OPT Tembakau (SLPHT Tembakau) Peningkatan pengetahuan ketrampilan petani dlm pengendalian hama penyakit tembakau Terwuju dnya SLPHT Tembak au di 3 Kelomp ok Tani 125 hektar *Terlaksanan ya sekolah lapang petani tembakau 5 25 Ha **Bantuan pupuk pestisida ***Terlaksan anya studi tata kelola tembakau 5.. *Terlaksana nya sekolah lapang petani tembakau 5 25 Ha **Bantuan pupuk pestisida ****Terlaksa nanya studi tata kelola tembakau 5.. *Terlaksana nya sekolah lapang petani tembakau 5 25 Ha **Bantuan pupuk pestisida ****Terlaksa nanya studi tata kelola tembakau 6.. *Terlaksa nanya sekolah lapang petani tembakau 5 25 Ha **Bantuan pupuk pestisida ****Terlak sananya studi tata kelola tembakau Pemupukan Berimbang pada Tanaman Tembakau (Pengembangan Sentra Tembakau Varietas Kemloko) Terwujudnya peningkatan kualitas tembakau Kemloko 4 ha *Terlaksanan ya pengembang an sentra tembakau varietas Kemloko 1 Ha **Pelatihan teknis petani tembakau ***bantuan pupuk pestisida 55.. *Terlaksana nya pengemban gan sentra tembakau varietas Kemloko 1 Ha **Pelatihan teknis petani tembakau ***bantuan pupuk pestisida 6.. *Terlaksana nya pengemban gan sentra tembakau varietas Kemloko 1 Ha **Pelatihan teknis petani tembakau ***bantuan pupuk pestisida 65.. *Terlaksa nanya pengemb angan sentra tembakau varietas Kemloko 1 Ha **Pelatiha n teknis petani tembakau ***bantua n pupuk pestisida

94 13 Penyediaan Pemurnian Benih Tembakau Unggul Lokal (Penyediaan Pemurnian Benih Tembakau) Terlaksananya pembenihan tembakau unggul lokal 3 kelomp ok 1 kegiata n *Terlaksanan ya pelatihan petani tembakau **Terlaksana nya pembenihan tembakau varietas unggul lokal 2.. *Terlaksana nya pelatihan petani tembakau **Terlaksan anya pembenihan tembakau varietas unggul lokal 2.. *Terlaksana nya pelatihan petani tembakau **Terlaksan anya pembenihan tembakau varietas unggul lokal 22.. *Terlaksa nanya pelatihan petani tembakau **Terlaks ananya pembenih an tembakau varietas unggul lokal Penggunaan benih bermutu yang bersertifikat Sesuai Permintaan Pasar (Pemuliaan Benih Tembakau) Perbaikan genetis benih tembakau 1 kegiata n *Terlaksanan ya uji multi lokasi benih tembakau varietas Kemloko 25.. *Terlaksana nya uji multi lokasi benih tembakau varietas Kemloko 25.. *Terlaksana nya pelepasan tembakau varietas Kemloko unggul baru 25.. *Terlaksa nanya fasilitasi peredara n tembakau varietas Kemloko 1 kegiatan Pengembangan model usaha tani partisipatif Terlaksananya pengembangan model usahatani partisipatif di kawasan tembakau 75 Ha *Terlaksan anya pelatihan petani **Tersedia nya bibit kopi tanaman keras ***Tersedia nya pupuk tanaman ****Terlaks ananya perbaikan 75 ha 35.. *Terlaksanany a pelatihan petani **Tersedianya bibit kopi tanaman keras ***Tersedianya pupuk tanaman ****Terlaksana nya perbaikan teras untuk luasan 25 Ha 15.. *Terlaksanan ya pelatihan petani **Tersediany a bibit kopi tanaman keras ***Tersedian ya pupuk tanaman ****Terlaksa nanya perbaikan teras untuk luasan 25 Ha 35.. *Terlaksana nya pelatihan petani **Tersedian ya bibit kopi tanaman keras ***Tersedia nya pupuk tanaman ****Terlaksa nanya perbaikan teras untuk 35.. *Terlaksana nya pelatihan petani **Tersedian ya bibit kopi tanaman keras ***Tersedian ya pupuk tanaman ****Terlaksa nanya perbaikan teras untuk *Terlaksa nanya pelatihan petani **Tersedi anya bibit kopi tanaman keras ***Tersedi anya pupuk tanaman ****Terlak sananya perbaikan

95 teras luasan 25 Ha luasan 25 Ha teras untuk luasan 25 Ha 16 Perluasan areal komoditas unggulan kualitas ekspor Meningkatkan ketersediaan komoditas unggulan untuk memenuhi ekspor ha SL GAP Komoditas Unggulan (hortikultura, biofarmaka forikultur) di kelompok tani embrio seluas 1 Ha 25.. SL GAP Komoditas Unggulan (hortikultura, biofarmaka forikultur) di kelompok tani embrio seluas 1 Ha 25.. SL GAP Komoditas Unggulan (hortikultura, biofarmaka forikultur) di kelompok tani embrio seluas 1 Ha 25.. SL GAP Komodita s Unggulan (hortikultu ra, biofarmak a forikultur) di kelompok tani embrio seluas 1 Ha 25.. Sasaran 3. Meningkatn ya kualitas hasil produksi pertanian, perkebunan peternakan C Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan *Persentase Penanganan Serangan Hama Penyakit **Peningkatan produksi Padi ***Peningkatan produksi Jagung ****Peningkatan produksi Ubi kayu *****Peningkatan produksi Cabai ******Peningkata n produksi Kobis *******Peningkat an produksi Tembakau

96 ********Peningkat an produksi Kopi Robusta *********Peningk atan produksi Kopi Arabika 1 Peningkatan Sarana Prasarana Usahatani Tanaman Pangan, Hortikultura Peternakan (DAK Pertanian) Meningkatnya sarana prasarana big pertanian 11 paket JUT; 17 paket JIDES; 1 paket pemulih an lahan; 4 unit BP3K; 1 unit rehab lumbun g pangan *Terlaksan anya pembangu nan jalan usaha tani **Terlaksa nanya perbaikan irigasi ***Terlaksa nanya Pembangu nan Gedung BP3K ****Terlaks ananya pembangu nan pagar keliling BP3K Gug Pangan *****Tersed ianya pompa air *2 unit **12 unit ***1 unit ****3 unit *****1 paket *Terlaksanany a pembangunan jalan usaha tani **Terlaksanan ya perbaikan irigasi ***Terlaksanan ya pembangunan pagar keliling BP3K ****Tersediany a pompa air ***** Tersedianya sarpras untuk penyuluhan *Terlaksanan ya pembanguna n jalan usaha tani **Terlaksana nya perbaikan irigasi ***Terlaksan anya pembanguna n pagar keliling BP3K ****Tersedia nya alsintan *Terlaksana nya pembangun an jalan usaha tani **Terlaksan anya perbaikan irigasi ***Terlaksan anya pembangun an pagar keliling BP3K ****Tersedia nya alsintan *Terlaksana nya pembangun an jalan usaha tani **Terlaksan anya perbaikan irigasi ***Terlaksan anya pembangun an pagar keliling BP3K ****Tersedia nya alsintan *Terlaksa nanya pembang unan jalan usaha tani **Terlaks ananya perbaikan irigasi ***Terlaks ananya pembang unan pagar keliling BP3K ****Terse dianya alsintan

97 2 Pendampingan (DAK Pertanian) Peningkatan sarana prasarana usaha tani tanaman pangan, hortikultura peternakan Meningkatnya sarana prasarana big pertanian *Terlaksan anya pembangu nan jalan usaha tani **Terlaksa nanya perbaikan irigasi ***Terlaksa nanya pembangu nan gedung BP3K ****Terlaks ananya pembangu nan pagar keliling BP3K gug pangan *****Tersed ianya pompa air *2 unit **12 unit ***1 unit ****3 unit *****1 paket *Terlaksanany a pembangunan jalan usaha tani **Terlaksanan ya perbaikan irigasi ***Terlaksanan ya pembangunan pagar keliling BP3K ****Tersediany a pompa air *****Tersedian ya sarpras untuk penyuluhan *Terlaksanan ya pembanguna n jalan usaha tani **Terlaksana nya perbaikan irigasi ***Terlaksan anya pembanguna n pagar keliling BP3K ****Tersedia nya alsintan 65.. *Terlaksana nya pembangun an jalan usaha tani **Terlaksan anya perbaikan irigasi ***Terlaksan anya pembangun an pagar keliling BP3K ****Tersedia nya alsintan pertanian 65.. *Terlaksana nya pembangun an jalan usaha tani **Terlaksan anya perbaikan irigasi ***Terlaksan anya pembangun an pagar keliling BP3K ****Tersedia nya alsintan pertanian 7.. *Terlaksa nanya pembang unan jalan usaha tani **Terlaks ananya perbaikan irigasi ***Terlaks ananya pembang unan pagar keliling BP3K ****Terse dianya alsintan pertanian

98 3 Intensifikasi Tanaman Kopi Meningkatnya pengetahuan ketrampilan budidaya petani kopi intensif *Terlaksan anya sekolah lapang PHT petani kopi **Tersedia nya bahan pelatihan PHT ***Tersedia nya bantuan entres kopi untuk rehabilitasi tanaman kopi *3 klpk **1 paket ***1 paket 8.. *Terlaksanany a SLPHT petani kopi 3 klp **Tersedianya bantuan entres kopi 1 paket ***Tersedianya bantuan pupuk tanaman 1 paket 1.. *Terlaksanan ya sekolah lapang petani kopi 3 klp **Tersediany a bantuan entres kopi 1 paket ***Tersedian ya bantuan pupuk tanaman 1 paket ****bantuan alsintan 1 paket *Terlaksana nya sekolah lapang petani kopi 3 klp **Tersedian ya bantuan entres kopi 1 paket ***Tersedia nya bantuan pupuk tanaman 1 paket ****bantuan alsintan 1 paket 2.. *Terlaksana nya sekolah lapang petani kopi 3 klp **Tersedian ya bantuan entres kopi 1 paket ***Tersedian ya bantuan pupuk tanaman 1 paket ****bantuan alsintan 1 paket 2.. *Terlaksa nanya sekolah lapang petani kopi 3 klp **Tersedi anya bantuan entres kopi 1 paket ***Tersedi anya bantuan pupuk tanaman 1 paket ****bantu an alsintan 1 paket Perluasan Areal Komoditas Unggulan kualitas ekspor Meningkatkan ketersediaan komoditas unggulan untuk memenuhi ekspor 5 Pengembangan Model Usahatani Partisipatif Terlaksananya pengembangan model usahatani partisipatif di kawasan tembakau 75 Ha 98

99 6 Pendampingan Hortikultura Meningkatnya pengetahuan ketrampilan petani dalam budidaya hortikultura *Terlaksana nya pengembanga n komoditas horti unggulan **Terlaksanan ya SLGAP hortikultura 1.. *Terlaksana nya pengembang an komoditas horti unggulan **Terlaksana nya SLGAP hortikultura *Terlaksana nya pengemban gan komoditas horti unggulan **Terlaksan anya SL GAP hortikultura *Terlaksana nya pengemban gan komoditas horti unggulan **Terlaksan anya SL GAP hortikultura 15.. *Terlaksa na nya pengemb angan komodita s horti unggulan **Terlaks ananya SLGAP hortikultur a Pengendalian hama penyakit tanaman Meningkatnya pengamanan produksi pertanian, perkebunan kehutanan Stok obat 1 paket Stok obatobatan pertanian, perkebuna n kehutanan 1 paket 5.. Stok obatobatan pertanian, perkebunan kehutanan 5.. Stok obatobatan pertanian, perkebunan kehutanan Stok obatobatan pertanian, perkebunan kehutanan 13.. Stok obatobatan pertanian, perkebunan kehutanan 14.. Stok obatobatan pertanian, perkebun an kehutana n Pendampingan WISMP Terlaksananya pendampingan pelasanaan kegiatan WISMP 2 5 klp GP3A Terlaksana nya pendampin gan kegiatan WISMP 2 1 kegiata n Terlaksananya pendampingan kegiatan WISMP Terlaksanan ya pendamping an kegiatan WISMP Terlaksanan ya pendamping an kegiatan WISMP Optimalisasi kebun produksi Meningkat nya PAD Kab. Temanggung Terwuju dnya Kegiata n Optimas i Kebun Produks i di 4 Lokasi Meningkat nya hasil kebun dinas tersediany a pupuk obat tanaman 1 kegiata n 1.. meningkatnya hasil kebun dinas tersedianya pupuk obat tanaman 1 kegiatan 3.. meningkatny a hasil kebun dinas tersedianya pupuk obat tanaman 1 kegiatan 5.. meningkatn ya hasil kebun dinas tersedianya pupuk obat tanaman 1 kegiatan 6.. meningkatn ya hasil kebun dinas tersedianya pupuk obat tanaman 1 kegiatan 75.. meningka tnya hasil kebun dinas tersedian ya pupuk obat tanaman 1 kegiatan

100 1 Pengembangan Benih Pertanian, Perkebunan Kehutanan Terwujudnya penyediaan benih pertanian, perkebunan kehutanan Tersedianya benih tanaman pertanian, perkebunan kehutanan 1 paket Tersedianya benih tanaman pertanian, perkebunan kehutanan 1 paket 12.. Tersedianya benih tanaman pertanian, perkebunan kehutanan 1 paket Tersedian ya benih tanaman pertanian, perkebun an kehutana n 1 paket Pengembangan Jagung Meningkat nya pengetahuan ketrampilan petani dalam budidaya jagung Pelatiha n petani 75 org, benih jagung komposi t benih jagung hibrida 1 paket, saprodi 1 paket Pelatihan petani, benih jagung komposit, benih jagung hibrida, saprodi 3 kelomp ok, 1 paket, 1 paket untuk lahan seluas 55 Ha 3.. Pelatihan petani, benih jagung, pupuk pestisida untuk lahan seluas 5 Ha Fasilitasi Verifikasi LP2B LCP2B Terlaksananya fasilitasi verifikasi alih fungsi penggantian lahan pertanian Peta LP2B LCP2B 1 kabupat en Terbitnya rekomenda si alih fungsi lahan penggantia n lahan pertanian 1 kegiata n Terbitnya rekomendasi alih fungsi lahan penggantian lahan pertanian 25.. Terbitnya rekomendasi alih fungsi lahan penggantian lahan pertanian 35.. Terbitnya rekomendas i alih fungsi lahan penggantian lahan pertanian 4.. Terbitnya rekomendas i alih fungsi lahan penggantian lahan pertanian 4.. Terbitnya rekomend asi alih fungsi lahan pengganti an lahan pertanian Fasilitasi Penyediaan Sarana Prasarana Pertanian (PSP) Terlaksananya pendampingan kegiatan PSP Terlaksana nya pendampin gan kegiatan PSP 1 kegiata n Terlaksananya pendampingan kegiatan PSP 75.. Terlaksanan ya pendamping an kegiatan PSP 75.. Terlaksanan ya pendamping an kegiatan PSP Terlaksanan ya pendamping an kegiatan PSP Terlaksan anya pendampi ngan kegiatan PSP

101 14 Fasilitasi Penyediaan Bibit Tanaman Perkebunan Meningkatnya produksi produktivitas tanaman perkebunan Tersedianya bibit tanaman perkebunan 1 paket 1.. Tersedianya bibit tanaman perkebunan 1 paket 1.. Tersedianya bibit tanaman perkebunan 1 paket 11.. Tersedianya bibit tanaman perkebunan 1 paket 12.. Tersedian ya bibit tanaman perkebun an 1 paket Pengembangan Ketela Pohon Unggul Meningkat nya pengetahuan ketrampilan petani dalam budidaya ketela pohon Pelatiha n petani 4 org, bibit ketela pohon 3. btg, pupuk organik & NPK 1 paket *Pelatihan petani tersediany a saprodi untuk pengemba ngan ketela pohon **replikasi ketela pohon *15 Ha **1 Ha Pengendalian hama tikus Berkurang nya serangan hama Gropyo kan tikus 2. ekor, pestisid a 1 paket, handspr ayer 16 unit Terlaksa nanya gropyokan tikus tersediany a stok rhodentisid a 1 kegiata n 15.. Terlaksananya gropyokan tikus tersedianya stok rhodentisida 1 kegiatan 15.. Terlaksanan ya gropyokan tikus tersedianya stok rhodentisida 1 kegiatan 15.. Terlaksanan ya gropyokan tikus tersedianya stok rhodentisida 1 kegiatan 3.. Terlaksanan ya gropyokan tikus tersedianya stok rhodentisida 1 kegiatan 3.. Terlaksan anya gropyoka n tikus tersedian ya stok rhodentisi da 1 kegiatan Introduksi budidaya kedelai Introduksi pengetahuan ketrampilan petani dalam budidaya kedelai pelatihan. Magang petani introduksi kedelai unggul 5 Ha 1.. pelatihan. Magang petani introduksi kedelai unggul 5 Ha 1.. pelatihan. Magang petani introduksi kedelai unggul 5 Ha 1.. pelatihan. Magang petani introduksi kedelai unggul

102 Ha 3 18 Peningkatan sarana irigasi pertanian (WISMP) Terlaksananya penguatan kelembagaan petani pemakai air Revitali sasi 12 klp, legalisa si 2 klp Restrukturi sasi penguatan kelembaga an P3A GP3A 6 GP3A Restrukturisasi penguatan kelembagaan P3A GP3A untuk 2 GP3A Penguatan kelembagaa n P3A GP3A 75.. Penguatan kelembagaa n P3A GP3A Penilaian Usaha Perkebunan Terlaksananya Penilaian Perusahaan Perkebunan Penilaian terhadap 2 perusahaan 5.. Penilaian terhadap 2 perusahaan Penanganan Kawasan Embung Terlaksananya penanganan kawasan embung 1 paket pipanisa si embung kledung Meningkat nya fungsi embung Nglaranga n 1 kegiata n 2.. Meningkatnya fungsi embung Ngropoh 1 kegiatan 5.. Meningkatny a fungsi embung 1 kegiatan 2.. Meningkatn ya fungsi embung 1 kegiatan 2.. Meningkatn ya fungsi embung 1 kegiatan 2.. Meningka tnya fungsi embung 1 kegiatan Pembangunan jalan usaha tani Terwujudnya pembangunan jalan usaha tani 32 unit Pemba ngunan Jalan usaha tani 52 unit Pembangunan Jalan usaha tani Terlaksanan ya fasilitasi Pembangun an Jalan usaha tani 1 kegiatan 2.. Terlaksanan ya fasilitasi Pembangun an Jalan usaha tani 1 kegiatan 2.. Terlaksanan ya fasilitasi Pembangun an Jalan usaha tani 1 kegiatan 2.. Terlaksan anya fasilitasi Pembang unan Jalan usaha tani 1 kegiatan

103 22 Pengembangan Sentra Tembakau Varietas Kemloko Terwujudnya peningkatan kualitas tembakau Kemloko *Pengemb angan sentra tembakau varietas Kemloko **Pelatihan teknis petani tembakau **Tersedia nya bantuan pestisida *7.4 Ha ** 1 kelomp ok ***1 paket 4.. *Terlaksanany a pengembanga n sentra tembakau varietas Kemloko 1 Ha **Pelatihan teknis petani tembakau ***bantuan pupuk pestisida Reklamasi Kawasan Pertanian Terpadu Terwujudnya Reklamasi lahan 24 Diversifikasi Usahatani melalui Tanaman Kopi Terwujudnya Peningkatan Kualitas Usaha Tani *Pembang unan rumah pengolah kopi **Bantuan stek berakar saprodi *1 unit **1 paket 12.. *Pelatihan petani 3 klp **bantuan bibit kopi 1 paket ***bantuan alsintan 1 paket ****studi tata kelola kopi 1 kegiatan Gerakan penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP2TT) Jagung (Pengembangan Jagung) Meningkat nya pengetahuan ketrampilan petani dalam budidaya jagung Pelatiha n petani 75 org, benih jagung komposi t benih jagung hibrida 1 paket, saprodi Pelatihan petani, benih jagung, pupuk pestisida untuk lahan seluas 1 Ha 3.. Pelatihan petani, benih jagung, pupuk pestisida untuk lahan seluas 1 Ha 3.. Pelatihan petani, benih jagung, pupuk pestisida untuk lahan seluas 1 Ha 33.. Pelatihan petani, benih jagung, pupuk pestisida untuk lahan seluas 1 Ha

104 1 paket 26 Pengembangan Tanaman Pangan Alternatif (Pengembangan Ketela Pohon Unggul) Meningkat nya pengetahuan ketrampilan petani dalam budidaya ketela pohon Pelatiha n petani 4 org, bibit ketela pohon 3. btg, pupuk organik & NPK 1 paket Pelatihan petani, bantuan bibit ketela pohon, bantuan saprodi untuk luasan 5 Ha 2.. Pelatihan petani, bantuan bibit ketela pohon, bantuan saprodi untuk luasan 5 Ha 2.. Pelatihan petani, bantuan bibit ketela pohon, bantuan saprodi untuk luasan 5 Ha Pelatihan petani, bantuan bibit ketela pohon, bantuan saprodi untuk luasan 5 Ha Konservasi Lahan tembakau dengan Diversifikasi Tanaman Kopi (Diversifikasi Usaha Tani Melalui Tanaman Kopi) Terwujudnya Peningkatan Kualitas Usaha Tani *Pelatihan petani 3 klp **bantuan bibit kopi 1 paket ***bantuan alsintan 1 paket ****studi tata kelola kopi 1 kegiatan *Pelatihan petani 3 klp **bantuan bibit kopi 1 paket ***bantuan alsintan 1 paket ****studi tata kelola kopi 1 kegiatan *Pelatihan petani 3 klp **bantuan bibit kopi 1 paket ***bantuan alsintan 1 paket ****studi tata kelola kopi 1 kegiatan *Pelatiha n petani 3 klp **bantuan bibit kopi 1 paket ***bantua n alsintan 1 paket ****studi tata kelola kopi 1 kegiatan SLPHT Kopi Peningkatan pengetahuan ketrampilan petani dlm pengendalian hama penyakit Tanaman Kopi Terwuju dnya SLPHT Kopi *Terlaksanan ya sekolah lapang petani tembakau 5 25 Ha **Bantuan pupuk pestisida ***Terlaksan anya studi

105 tata kelola tembakau Sasaran 4. Meningkatn ya Pengemba ngan Kawasan Agropolitan D Program Pengembangan Agribisnis Persentase Perkembangan Kawasan Agropolitan Pengembangan Kawasan Agropolitan (Ban Gub) Berkembangnya kawasan agropolitan Tersedia nya bibit buahbuahan pembuatan baglog jamur 1 paket 1.. Tersedianya sarpras pertanian yang mendukung pengembanga n komoditas unggulan 1.. Tersedia nya sarpras pertanian yang mendukung pengembang an komoditas unggulan daan Penguatan Kelembagaa n Kelompok 5.. Tersedia nya sarpras pertanian yang mendukung pengemban gan komoditas unggulan daan Penguatan Kelembaga an Kelompok 5.. Tersedia nya sarpras pertanian yang mendukung pengemban gan komoditas unggulan daan Penguatan Kelembagaa n Kelompok 5.. Tersedia nya sarpras pertanian yang menduku ng pengemb angan komodita s unggulan daan Penguata n Kelembag aan Kelompok Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan Berkembangnya kawasan agropolitan Tersediany a bibit buahbuahan pembuatan baglog jamur 1 paket 25.. Tersedia nya sarpras pertanian yang mendukung pengembanga n komoditas unggulan 25.. Tersedia nya sarpras pertanian yang mendukung pengembang an komoditas 3.. Tersedia nya sarpras pertanian yang mendukung pengemban gan komoditas 3.. Tersedia nya sarpras pertanian yang mendukung pengemban gan komoditas 4.. Tersedia nya sarpras pertanian yang menduku ng pengemb angan

106 unggulan unggulan unggulan komodita s unggulan KEHUTANAN Meningka tkan Rehabilita si Lahan Konserva si Tanah Meningkatn ya Rehabilitasi Konservasi Lahan A Program Rehabilitasi Hutan Lahan Persentase Penanganan Lahan kritis Pembinaan, Pengendalian Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan Lahan (DAK Kehutanan) Terwujudnya rehabilitasi lahan kritis 3 Ha HR, 15 unit sumur resapan, 15 unit gully plug, 1 paket sarpras pengam an hutan *Tersedian ya bibit tanaman kehutanan saprodi **Bantuan power sprayer ***Tersedia nya sarpras pengaman an & penyuluha n hutan *3 Ha **38 paket ***7 paket, ****1 paket, *****4 unit, *Bantuan bibit tanaman kehutanan saprodi untuk luas 3 Ha **sarpras penyuluhan 1 paket ***sarpras kelembagaan pengelolaan hasil hutan berbasis masyarakat 1 klp *Tersedianya bibit tanaman kehutanan **Tersediany a pupuk pestisida ***Terwujudn ya bangunan sipil teknis ****Tersedia nya sarpras penyuluhan kehutanan ****Tersedia nya sarpras kelembagaa n pengelolaan hasil hutan berbasis masyarakat *Tersediany a bibit tanaman kehutanan **Tersedian ya pupuk pestisida ***Terwujud nya bangunan sipil teknis ****Tersedia nya sarpras penyuluhan kehutanan ****Tersedia nya sarpras kelembagaa n pengelolaan hasil hutan *Tersediany a bibit tanaman kehutanan **Tersedian ya pupuk pestisida ***Terwujud nya bangunan sipil teknis ****Tersedia nya sarpras penyuluhan kehutanan ****Tersedia nya sarpras kelembagaa n pengelolaan hasil hutan *Tersedia nya bibit tanaman kehutana n **Tersedi anya pupuk pestisida ***Terwuj udnya bangunan sipil teknis ****Terse dianya sarpras penyuluh an kehutana n

107 1 klp berbasis masyarakat 1 klp berbasis masyarakat 1 klp ****Terse dianya sarpras kelembag aan pengelola an hasil hutan berbasis masyarak at 1 klp 2 Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan Terwujudnya Replikasi Kebun Bibit Rakyat 2 unit KBR, pelatiha n 75 org *Terlaksan anya pendampin gan pembuatan kebun bibit rakyat **Peningka tan pengetahu an ketrampila n SDM ***Tersedia nya benih tanaman kehutanan *2 unit **1 kegiata n ***1 paket 5.. Terlaksa nanya pendampingan pembuatan kebun bibit rakyat 2 unit 3.. Terlaksa nanya pendamping an pembuatan kebun bibit rakyat 2 unit 5.. Terlaksanan ya pendamping an pembuatan kebun bibit rakyat 2 unit 5.. Terlaksanan ya pendamping an pembuatan kebun bibit rakyat 2 unit 6.. Terlaksan anya pendampi ngan pembuata n kebun bibit rakyat 2 unit

108 3 Pembinaan, Pengendalian Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan Lahan (Pendampingan DAK Kehutanan) Terwujudnya rehabilitasi lahan kritis 3 Ha HR, 15 unit sumur resapan, 15 unit gully plug, 1 paket sarpras pengam an hutan *Tersedian ya bibit tanaman kehutanan saprodi **Tersedia nya sarpras pengaman an & penyuluha n hutan *3 Ha HR, **1 paket, ***1 paket *Tersedianya bibit tanaman penghijauan lingkungan 1 paket *Tersedianya bibit tanaman penghijauan lingkungan 1 paket *Tersediany a bibit tanaman penghijauan lingkungan 1 paket 11.. *Tersediany a bibit tanaman penghijauan lingkungan 1 paket 11.. *Tersedia nya bibit tanaman penghijau an lingkunga n 1 paket Pembinaan, Pengendalian Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan Lahan (Penunjang DAK Kehutanan) Terwujudnya rehabilitasi lahan kritis Penyus unan rancang an HR sipil teknis, Rencan a Tahuna n (RTn) *Penyusunan rancangan HR sipil teknis, Rencana Tahunan (RTn), RKTK 9.. Penyusunan rancangan HR sipil teknis, Rencana Tahunan (RTn) 9.. Penyusunan rancangan HR sipil teknis, Rencana Tahunan (RTn) 1.. Penyusunan rancangan HR sipil teknis, Rencana Tahunan (RTn) 1.. Penyusun an rancanga n HR sipil teknis, Rencana Tahunan (RTn) Pengembangan Konservasi Lahan Terlaksananya konservasi di lahan pertembakauan *Bantuan bibit **Terlaksa nanya gerakan menanam *1 paket **1 kegiata n 15.. *Bantuan bibit **Terlaksanan ya gerakan menanam Konservasi lahan pada areal pertanaman tembakau (Pengembangan konservasi lahan) *Bantuan bibit **Terlaksana nya gerakan menanam 15.. *Bantuan bibit **Terlaksan anya gerakan menanam 15.. *Bantuan bibit **Terlaksan anya gerakan menanam *Bantuan bibit **Terlaks ananya gerakan menanam

109 Meningkatn ya Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Lahan Kritis Konservasi Lahan B Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Hutan Persentase Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan Hidup Fasilitasi Pembinaan Kader Konservasi Terbinanya kader konservasi *Terlak sananya sertifikasi kader konservasi 1 kegiatan **pelatihan managemen kader konservasi 1 kegiatan ***pelatihan antisipasi penanganan kebakaran hutan 1 kegiatan 75.. *Terlaksana nya pelatihan managemen kader konservasi **pelatihan antisipasi penanganan kebakaran hutan 5.. *Terlaksana nya pelatihan managemen kader konservasi **pelatihan antisipasi penanganan kebakaran hutan 5.. *Terlaksa nanya pelatihan managem en kader konserva si **pelatiha n antisipasi penangan an kebakara n hutan 5.. C Program Pembinaan Penertiban Industri Hasil Hutan Besaran Peningkatan Kemitraan dalam Pengelolaan Hasil Hutan

110 1 Fasilitasi Rekonsiliasi PSDH Tersedianya koordinasi, fasilitasi rekonsiliasi PSDH Tersediany a koordinasi, fasilitasi rekonsiliasi PSDH 1 kegiata n 3.. Tersedia nya koordinasi, fasilitasi rekonsiliasi PSDH 1 kegiatan 85.. Tersedia nya koordinasi, fasilitasi rekonsiliasi PSDH 1 kegiatan 1.. Tersedia nya koordinasi, fasilitasi rekonsiliasi PSDH 1 kegiatan 11.. Tersedia nya koordinasi, fasilitasi rekonsiliasi PSDH 1 kegiatan 11.. Tersedia nya koordinas i, fasilitasi rekonsilia si PSDH 1 kegiatan Fasilitasi persiapan SVLK PHBML Terajukannya SVLK hutan rakyat Terlaksana nya fasilitasi persiapan SVLK PHBML 2 kelomp ok 25.. Terlaksananya fasilitasi persiapan SVLK PHBML 2 kelompok 15.. Terlaksanan ya fasilitasi persiapan SVLK PHBML 2 kelompok 15.. Terlaksanan ya fasilitasi persiapan SVLK PHBML 2 kelompok 15.. Terlaksanan ya fasilitasi persiapan SVLK PHBML 2 kelompok 15.. Terlaksan anya fasilitasi persiapan SVLK PHBML 2 kelompok

111 BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD TAHUN Indikator kinerja Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan kabupaten Temanggung Tahun bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi misi Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten temanggung, yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung pada tahun sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan sasaran RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun , maka indikator Kinerja Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan kabupaten Temanggung sebagai berikut : Tabel 6.1. Indikator Kinerja Dinas Pertanian perkebunan Kehutanan kabupaten Temanggung Tahun INDIKATOR KINERJA DAERAH Besaran Kelompok Tani yang menerapkan teknologi informasi pertanian perkebunan melalui sekolah lapang Besaran Penerapan Pertanian Perkebunan Mengarah Organik untuk Komoditas Utama Besaran Peningkatan Jumlah Alat Mesin Pertanian Perkebunan Persentase Peningkatan Penggunaan Bibit benih unggul Besaran Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian Persentase Penanganan Serangan Hama Penyakit Peningkatan produktifitas Padi SATUAN Kelompo k KONDISI AWAL KINERJA TARGET INDIKATOR DAERAH Ha Unit % Kelompo k % Ton/Ha 6,15 5,67 6,19 6,38 6,58 6,78 6,99 111

112 Peningkatan produktifitas Jagung Peningkatan produktifitas Ubi kayu Peningkatan produktifitas Cabai Peningkatan produktifitas Kobis Peningkatan produktifitas Tembakau Peningkatan produktifitas Kopi Robusta Peningkatan produktifitas Kopi Arabika Persentase meningkatnya pengelolaan kawasan embung Besaran jumlah jaringan irigasi usaha tani terbangun Besaran jumlah jalan usaha tani Persentase Perkembangan Kawasan Agropolitan Besaran Penanganan Lahan kritis Persentase Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan Hidup Besaran Peningkatan Kemitraan dalam Pengelolaan Hasil Hutan Besaran Meningkatnya konservasi hutan lahan Ton/Ha 5,6 5,6 5,77 6,3 6,3 6,58 6,88 Ton/Ha 24,48 25,1 25,51 26,2 26,54 27,7 27,61 Ton/Ha 4,2 6,15 6,16 6,2 6,3 6,5 6,7 Ton/Ha 23,9 24,5 24,99 25,49 26, 26,52 27,5 Ton/Ha,64,49,66,69,72,75,79 Ton/Ha 1,1,91,95,97,99 1, 1,1 Ton/Ha,95,94,8,82,85,87,9 % unit unit % Ha % Kelompo k unit

113 BAB VII P E N U T U P Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Temanggung Tahun , melalui pelaksanaan rencana program kegiatan selama 5 ( lima ) tahun kedepan. Mendasarkan pada ketentuan peraturan perungan terkait, Renstra disusun dengan mempedomani dokumen perencanaan, baik nasional maupun daerah, penyusunannya dilakukan melalui berbagai rangkaian kegiatan dengan melibatkan para pemangku kepentingan. Tersusunnya Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Tanaman Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun akan menjadi acuan dalam penyusunan program kegiatan tahunan maupun lima tahunan yang berorientasi peningkatan produksi produktivitas pertanian, perkebunan kehutanan yang berdaya saing serta berwawasan lingkungan, terutama dalam peningkatan pendapatan kesejahteraan petani. Dengan aya Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun diharapkan menjadi pedoman bagi Dinas Pertanian Tanaman Perkebunan Kehutanan Kabupten Temanggung dalam rangka mengimplementasikan serangkaian program/kegiatan jangka menengah tahun melalui penyusunan Rencana Kerja ( Renja ) tahunan. Selain itu Renstra juga menjadi alat pengendalian evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan pembangunan daerah yang sesuai dengan tugas pokok fungsi Dinas Pertanian Tanaman Perkebunan Kehutanan dalam perencanaan program kegiatan dalam tahun tersebut akan lebih sinergis khususnya dengan program/kegiatan pusat, provinsi stakeholder terkait. Keberhasilan mewujudkan citacita yang tertuang dalam dokumen Renstra Dinas Pertanian Tanaman Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun memerlukan dukungan seluruh para pemangku kepentingan yang terkait. Oleh karena itu dukungan, kesungguhan serta rasa tanggung jawab perlu dimiliki oleh seluruh pemangku kepentingan. 113

114 L A M P I R A N 114

115 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN Jl. Suyoto Nomor 7 Telp. ( 293 ) Fax. (293) 4917 TEMANGGUNG Dintanbunhut@temanggungkab.go.id KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 52 / / / 214 TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan rencana pengawasan pembinaan penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung yang sinergis terpadu dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Rencana Jangka Menengah Daerah Kabupaten Temanggung, Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung telah menyelaraskan Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan tentang Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun 214; Mengingat : 1. UngUng No. 13 Tahun 195 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah ; 2. Ung ung No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara ; 3. UngUng No. 32 tahun 24 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Ung Ung Nomor 12 Tahun 28 tentang Perubahan Kedua Atas UngUng Nomor 32 Tahun 24 tentang Pemerintahan Daerah ; 4. UngUng No. 33 tahun 24 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah ; 5. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2 tentang Kewenangan Pemerintah Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom ; 6. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 25 tentang Dana Perimbangan ; 7. Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 25 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah ; 8. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 25 Pengelolaan Keuangan Daerah ; 9. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 26 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 28 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 26 tentang Peng elolaan Barang Milik Negara/ Daerah ; 1. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 26 tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah ; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 7 tahun 28 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung No. 15 Tahun 28 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Temanggung ; 115

116 MEMUTUSKAN Menetapkan : KESATU : Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun ; KEDUA : Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun yang selanjutnya disebut Restra Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan menjadi acuan perencanaan kerja tahunan sampai dengan tahun 218 dalam pembangunan pertanian, Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung; KETIGA KEEMPAT : : Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun 214 adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan ini. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Temanggung pada tanggal 214 Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Ir. C. Masrik Amin Zuhdi,MM. Pembina Utama Muda NIP

117 LAMPIRAN I : BERITA ACARA HASIL KESEPAKATAN FORUM DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN PENYUSUNAN RENSTRA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG No. /I/214 Pada hari Senin tanggal 6 Januari 214 telah diselenggarakan forum penyusunan Renstra Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan yang dihadiri oleh pemangku kepentingan sebagaimana daftar hadir peserta berita acara ini. Dalam pertemuan hari ini membahas antara lain : 1..Pemaparan materi : a. VISI Kabupaten Temanggung Isu Isu Strategis disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung ( Ir. C. Masrik Amin Z,MM) b. Misi 1. Mewujudkan Peningkatan Pertanian Moderen yang Berwawasan Lingkungan disampaikan oleh Kepala Big Tanaman Pangan hortikultura ( Harnani Imtikhandari, SP, MM) c. Misi 6. Mewujudkan Pemerintahan yang bersih,transparan tidak KKN berorientasi pada Pelayanan Publik disampaikan oleh sekretaris Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung ( Ir. Sunardi, MM ) 2.. Tanggapan serta saran dari peserta forum Dinas Pertanian Perkebunan kehutanan terhadap materi yang dipaparkan oleh Kepala Dinas,Kepala Big Sektretaris. 3. Penyampaian isu strategis sebagai bahan penyusunan Renstra antara lain : a. Masih belum optimalnya produksi produktivitas komoditas pertanian. b. Perubahan Musim Gangguan Hama Penyakit Tanaman c. Belum optimalnya penanganan panen, pasca panen pemasaran hasil d. Pengelolaan kawasan lindung pada daerah aliran sungai (DAS) belum optimal, terindikasi masih luasnya lahan kritis e. Belum efisiennya pemanfaatan hasil hutan kayu sebagai bahan baku Industri pengolahan f. Potensi hasil hutan bukan kayu jasa lingkungan belum dikembangkan secara optimal g. Sumber Daya Manusia h. Kurangnya koordinasi keterpaduan program Demikian berita acara ini disusun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Temanggung, 6 Januari 214 Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Selaku pimpinan sig Forum Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Ir. C. MASRIK AMIN ZUHDI, MM NIP

118 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN J l. Suyo to No. 7 T ema ng g un g Kode Pos T elp. (2 9 3 ) Fax. (293) distanbunhut@temanggungkab.go.i d, dintanbunhuttemanggung@gmail.com T E M A N G G U N G Nomor : 52/ /I/214 Temanggung, Januari 214 Lampiran : Kepada Yth. : Perihal : Pembahasan Isu Strategis.. Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Di T E M A N G G U N G Sehubungan dengan persiapan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun , kami mengharap kehadiran Saudara pada : Hari / Tanggal : Senin, 6 Januari 214 Jam Tempat : 8. WIB selesai :Aula Sasana Benih Unggul Dintanbunhut Acara : Paparan Rencana strategis Tahun Keterangan : 1. Paparan Visi Misi Dinas 2. Paparan Rencana strategis masingmasing big 3. Pembahasan isu strategis Demkian atas perhatiannya, kami sampaikan Terima Kasih. KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG Ir. C. MASRIK AMIN ZUHDI, MM. Pembina Utama Muda NIP

119 Daftar hadir Penyusun Renstra Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun Tanggal : 6 Januari 214 NO Nama Jabatan Kedudukan Dalam Tim 1 Ir. C. Masrik Amin Zuhdi, MM Kepala Dinas Ketua Tim 1. 2 Ir. Sunardi, MM Sekretaris Dinas Sekretaris Ti m 2. 3 Woro Pratiwi Setyorini, SP, M.Eng Kasubag Perencanaan Anggota 3. 4 Nanik Sri Iswati, SP Kasubag Keuangan Anggota 4. 5 Peni Amperawati, SH Kasubag Umum kepegawaian Anggota 5. 6 Harnani Imtikhandari, SP, MM Kepala Big TPH Koordinator Kelompok Kerja 6. Big TPH 7 Anggita Ramadhani, S.Hut Kasi Produksi TPH Anggota Pokja 7. 8 Ruri Handayani, SP 9 Aulia nur Umiyati, S.Hut, M.Eng Kasi Usaha Tani Agribisnis Anggota Pokja 8. Kasi sarana Produksi Anggota Pokja 9. 1 Kurnianto, SP Staf Big TPH Anggota Pokja 1. Koordinator 11 Ir. Untung Prabowo Kepala Big Perkebunan Kelompok Kerja Big 11. Perkebunan 12 Ir. Intyarti Kasi Produksi Perkebunan Anggota Pokja Dadi Riswanto, SP Kasi Sarana Produksi Perkebunan Anggota Pokja Indra Purnomoaji, SP Staf Big Perkebunan Anggota Pokja 14. Koordinator 15 Ir. Ari Haryoto Kepala Big Kehutanan Kelompok Kerja Big 15. Kehutanan 16 Haryanto, BSc Kasi Produksi Kehutanan Anggota Pokja Agung Wibowo, SP, MSi Kasi Usaha Kehutanan Anggota Pokja Muhammad Isa Anshori, SP Staf Subbag Perencanaan Anggota Pokja 18. Tanda Tangan Temanggung, 6 Januari 214 Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Selaku pimpinan sig Forum Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Ir. C. MASRIK AMIN ZUHDI, MM NIP

120 LAMPIRAN II : BERITA ACARA HASIL KESEPAKATAN FORUM DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN PENYUSUNAN RENSTRA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG No. /II/214 Pada hari Senin tanggal 1 Februari 214 telah diselenggarakan forum penyusunan Renstra Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan yang dihadiri oleh pemangku kepentingan sebagaimana daftar hadir peserta berita acara ini. Dalam pertemuan hari ini membahas perumusan program kegiatan dalam Renstra antara lain : 1. Belanja Hibah Pengembangan Padi Organik 2. Belanja Hibah Pembangunan Jalan Usaha Tani 3. Belanja Hibah Pembinaan, pengendalian pengawasan gerakan rehabilitasi hutan lahan (DAK Kehutanan) 4. Belanja Hibah Pengembangan Sentra Tembakau kemloko (DBHCHT) 5. Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan a. Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan Unggul Daerah b. Peningkatan mutu Penanganan pasca panen hasil produksi pertanian perkebunan c. Fasilitasi Temu Usaha Pelaku Pasar Produk Pertanian Unggulan 6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan a. Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) padi unggul b. Pengembangan padi organik c. Pendampingan Primatani d. Fasilitasi pengembangan informasi pertanian, perkebunan kehutanan e. SLPHT Kopi f. SLPHT tembakau (DBHCHT) g. Pengadaan Alat Mesin Pertanian h. Penyediaan Pemurnian Benih Tembakau i. Pemuliaan Benih Tembakau j. Primatani (Ban Gub) 7. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan a. Peningkatan Sarana Prasarana Usahatani Tanaman Pangan, Hortikultura Peternakan (DAK Pertanian) b. Pendampingan (DAK Pertanian) Peningkatan sarana prasarana usaha tani tanaman pangan, hortikultura peternakan c. Intensifikasi Tanaman Kopi d. Perluasan Areal Komoditas Unggulan kualitas ekspor e. Pengembangan Model Usahatani Partisipatif f. Pendampingan Hortikultura g. Pengendalian hama penyakit tanaman h. Pendampingan WISMP 12

121 i. Optimalisasi kebun produksi j. Pengembangan Benih Pertanian, Perkebunan Kehutanan k. Pengembangan Jagung l. Fasilitasi Verifikasi LP2B LCP2B m. Fasilitasi Penyediaan Sarana Prasarana Pertanian (PSP) n. Fasilitasi Penyediaan Bibit Tanaman Perkebunan o. Pengembangan Ketela Pohon Unggul p. Pengendalian hama tikus q. Introduksi budidaya kedelai r. Peningkatan sarana irigasi pertanian (WISMP) s. Penilaian Usaha Perkebunan t. Penanganan Kawasan Embung u. Pembangunan jalan usaha tani v. Pengembangan Sentra Tembakau Varietas Kemloko w. Reklamasi Kawasan Pertanian Terpadu x. Diversifikasi Usahatani melalui Tanaman Kopi 8. Program Pengembangan Agribisnis a. Pengembangan Kawasan Agropolitan (Ban Gub) b. Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan 9. Program Rehabilitasi Hutan Lahan a. Pembinaan, Pengendalian Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan Lahan (DAK Kehutanan) b. Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan c. Pembinaan, Pengendalian Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan Lahan (Pendampingan DAK Kehutanan) d. Pembinaan, Pengendalian Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan Lahan (Penunjang DAK Kehutanan) e. Pengembangan Konservasi Lahan 1. Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Hutan a. Fasilitasi Pembinaan Kader Konservasi b. Program Pembinaan Penertiban Industri Hasil Hutan c. Fasilitasi Rekonsiliasi PSDH d. Fasilitasi persiapan SVLK PHBML Demikian berita acara ini disusun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Temanggung, 1 Februari 214 Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Selaku pimpinan sig Forum Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Ir. C. MASRIK AMIN ZUHDI, MM NIP

122 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN J l. Suyo to No. 7 T ema ng g un g Kode Pos T elp. (2 9 3 ) Fax. (293) distanbunhut@temanggungkab.go.i d, dintanbunhuttemanggung@gmail.com T E M A N G G U N G Nomor : 52/ /II/214 Temanggung, Februari 214 Lampiran : Kepada Yth. : Perihal : Perumusan Program Kegiatan.. Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Di T E M A N G G U N G Sehubungan dengan persiapan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun , kami mengharap kehadiran Saudara pada : Hari / Tanggal : Senin, 1 Februari 214 Jam Tempat : 8. WIB selesai :Aula Sasana Benih Unggul Dintanbunhut Acara :Rapat Penyusunan Perumusan program Kegiatan Renstra Tahun Demkian atas perhatiannya, kami sampaikan Terima Kasih. KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG Ir. C. MASRIK AMIN ZUHDI, MM. Pembina Utama Muda NIP

123 Daftar hadir Penyusun Renstra Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun Tanggal : 1 Februari 214 NO Nama Jabatan Kedudukan Dalam Tim 1 Ir. C. Masrik Amin Zuhdi, MM Kepala Dinas Ketua Tim 1. 2 Ir. Sunardi, MM Sekretaris Dinas Sekretaris Ti m 2. 3 Woro Pratiwi Setyorini, SP, M.Eng Kasubag Perencanaan Anggota 3. 4 Nanik Sri Iswati, SP Kasubag Keuangan Anggota 4. 5 Peni Amperawati, SH Kasubag Umum kepegawaian Anggota 5. 6 Harnani Imtikhandari, SP, MM Kepala Big TPH Koordinator Kelompok Kerja 6. Big TPH 7 Anggita Ramadhani, S.Hut Kasi Produksi TPH Anggota Pokja 7. 8 Ruri Handayani, SP 9 Aulia nur Umiyati, S.Hut, M.Eng Kasi Usaha Tani Agribisnis Anggota Pokja 8. Kasi sarana Produksi Anggota Pokja 9. 1 Kurnianto, SP Staf Big TPH Anggota Pokja 1. Koordinator 11 Ir. Untung Prabowo Kepala Big Perkebunan Kelompok Kerja Big 11. Perkebunan 12 Ir. Intyarti Kasi Produksi Perkebunan Anggota Pokja Dadi Riswanto, SP Kasi Sarana Produksi Perkebunan Anggota Pokja Indra Purnomoaji, SP Staf Big Perkebunan Anggota Pokja 14. Koordinator 15 Ir. Ari Haryoto Kepala Big Kehutanan Kelompok Kerja Big 15. Kehutanan 16 Haryanto, BSc Kasi Produksi Kehutanan Anggota Pokja Agung Wibowo, SP, MSi Kasi Usaha Kehutanan Anggota Pokja Muhammad Isa Anshori, SP Staf Subbag Perencanaan Anggota Pokja 18. Tanda Tangan Temanggung, 1 Februari 214 Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Selaku pimpinan sig Forum Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Ir. C. MASRIK AMIN ZUHDI, MM NIP

124 LAMPIRAN III : BERITA ACARA HASIL KESEPAKATAN FORUM DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN PENYUSUNAN RENSTRA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG No. /III/214 Pada hari Kamis tanggal 6 Maret 214 telah diselenggarakan forum penyusunan Renstra Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan yang dihadiri oleh pemangku kepentingan sebagaimana daftar hadir peserta yang tercantum dalam LAMPIRAN I berita acara ini. Setelah memperhatikan, mendengar, mempertimbangkan : 1..Pemaparan materi Penyampaian isu strategis pada rapat tanggal 6 Januari 214: a. VISI Kabupaten Temanggung Isu Isu Strategis disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung ( Ir. C. Masrik Amin Zuhdi, MM) b. Misi 1. Mewujudkan Peningkatan Pertanian Moderen yang Berwawasan Lingkungan disampaikan oleh Kepala Big Tanaman Pangan hortikultura ( Harnani Imtikhandari, SP, MM) c. Misi 6. Mewujudkan Pemerintahan yang bersih,transparan tidak KKN berorientasi pada Pelayanan Publik disampaikan oleh sekretaris Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung ( Ir. Sunardi, MM ) 2. Rapat koordinasi pada tanggal 1 Februari 214 yang membahas isu strategis dalam penyusunan Renstra Tanggapan saran dari seluruh peserta forum Dinas Pertanian Perkebunan kehutanan terhadap materi yang dipaparkan oleh Kepala Dinas,Kepala Big Sektretaris, sebagaimana diskusi telah dirangkum menjadi hasil keputusan kelompok, maka pada : Hari Tanggal : Kamis, Tanggal 6 Maret 214 Jam : 1. WIB Tempat : Aula Sasana Benih Unggul Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung MENYEPAKATI : KESATU KEDUA : Isu strategis ( pelayanan ) Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan, tujuan sasaran, strategis kebijakan pelayanan rancangan renstra Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun sebagaimana tercantum dalam Lampiran berita acara ini. : Rencana program kegitan prioritas Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun yang disertai dengan target kebutuhan penaan sebagaimana tercantum dalam lampiran berita acara ini. 124

125 KETIGA : Indikator kinerja Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung yang mengacu pada tujuan sasaran RPJMD sebagaimana tercantum dalam Lampiran berita acara ini. KEEMPAT : Hasil kesepakatan sig sig kelompok forum Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan dari berita acara ini. KELIMA : Berita acara ini beserta lampiran sebagaimana dimaksud pada diktum KEEMPAT dijadikan sebagai bahan penyempurnaan rancangan renstra Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun Demikian berita acara ini dibuat disahkan untuk digunakan sebagaimana mestinya. Temanggung, 6 Maret 214 Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Selaku pimpinan sig Forum Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Ir. C. MASRIK AMIN ZUHDI, MM NIP

126 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN J l. Suyo to No. 7 T ema ng g un g Kode Pos T elp. (2 9 3 ) Fax. (293) distanbunhut@temanggungkab.go.i d, dintanbunhuttemanggung@gmail.com T E M A N G G U N G Nomor : 52/ /III/214 Temanggung, Maret 214 Lampiran : Kepada Yth. : Perihal : Finalisasi Program Kegiatan.. Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Di T E M A N G G U N G Sehubungan dengan persiapan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun , kami mengharap kehadiran Saudara pada : Hari / Tanggal : Kamis, 6 Maret 214 Jam Tempat : 8. WIB selesai :Aula Sasana Benih Unggul Dintanbunhut Acara : Rapat Koordinasi Finalisasi Penyusunan Renstra Tahun Demkian atas perhatiannya, kami sampaikan Terima Kasih. KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG Ir. C. MASRIK AMIN ZUHDI, MM. Pembina Utama Muda NIP

hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. hutan, perkebunan dan lahan lainnya. atas sebagaimana tergambar pada tabel 2.9.

hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. hutan, perkebunan dan lahan lainnya. atas sebagaimana tergambar pada tabel 2.9. Januari sampai dengan Desember 2013 adalah sebanyak 124 hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. g. Penggunaan Dilihat dari jenis penggunaan lahan kawasan budidaya terdiri dari penggunaan untuk sawah, permukiman/

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Kabupaten Temanggung 1. Profil Kabupaten Temanggung Kabupaten Temanggung adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah, ibukotanya adalah

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG SK TIM TEKNIS PWK PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) Jl. Jend. A. Yani Nomor 32 Telp. 0293 492154, Fax. 0293 491801 TEMANGGUNG KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA NOMOR : 500 / / 2013

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional berdampak pada terjadinya perubahan yang mendasar bagi perencanaan pembangunan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel mengisi daftar kehadiran atau berdasar data yang diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. Adapun jumlah Pengunjung Perpustakaan dapat dilihat pada tabel 2.184. Tabel 2.184. Jumlah Pengunjung Perpustakaan

Lebih terperinci

Rencana Tahun No Alokasi Realisasi % (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) A. Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif

Rencana Tahun No Alokasi Realisasi % (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) A. Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif 77. SKPD : DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN No Realisasi % A BELANJA TIDAK LANGSUNG 1 Belanja Hibah Pengembangan Padi Organik Terlaksananya pengembangan padi organik Kec. Kaloran, Selopampang,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak, Luas Wilayah dan Pemanfaatan Lahan Kabupaten Temanggung secara geografis terletak antara garis 110 0 23-110 0 00 30 Bujur Timur dan antara garis 07 0 10-07

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG dan BUPATI TEMANGGUNG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG dan BUPATI TEMANGGUNG a BUPATI TEMANGGUNG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Penutup. Sekapur Sirih

Penutup. Sekapur Sirih Penutup Sensus Penduduk 2010 merupakan kegiatan besar bangsa Indonesia melibatkan petugas yang banyak. Hasil sensus sangat penting untuk evaluasi dan perencanaan pembangunan. Melalui perencanaan yang matang

Lebih terperinci

Trenggalek, Mei Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek

Trenggalek, Mei Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya Buku Pertanian Dalam Angka Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek ini telah tersusun sebagai

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Kata Pengantar Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Periode 2017 2021

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... vi Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... vi Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... vi Daftar Lampiran... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang......... 1 1.2 Landasan Hukum...

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

1) Struktur Ekonomi Daerah. terbesar dalam penyusunan PDRB.

1) Struktur Ekonomi Daerah. terbesar dalam penyusunan PDRB. dibandingkan dengan garis kemiskinan yang merupakan rupiah yang diperlukan agar penduduk dapat hidup layak secara minimum pangan dan non pangan esensial, nilainya lebih tinggi sehingga dapat asumsikan

Lebih terperinci

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Kabupaten Musi Rawas memiliki luas baku lahan 635.717,15 Ha dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Temanggung, Pebruari 2015 KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

KATA PENGANTAR. Temanggung, Pebruari 2015 KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun telah selesai

Lebih terperinci

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG DAERAH Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2016, merupakan pelaksanaan tahun ketiga dari masa jabatan pasangan Drs. H. M. BAMBANG SUKARNO

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU

MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 555/ 318 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLA LAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM PETA WILAYAH KABUPATEN TEMANGGUNG Temanggung Dalam Angka Tahun 2011 1 LETAK GEOGRAFI Kabupaten Temanggung terletak antara : 110 o 23' - 110 o 46'30" Bujur Timur 7 o 14'

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

terendah pada tahun ) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

terendah pada tahun ) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan 2008-2112 Uraian 1 Bekerja 154.014 151.073 168.531 147.789 n.a 2 Mencari Kerja 6.113 7.013 8.699 12.145 n.a 3 Angkatan Kerja 162.135 160.095 177.230 161.945 n.a 4 Partisipasi Angkatan Kerja (%) 95,0 94,4

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional sebagaimana dalam Undang-Undang no 25. perdagangan yang merupakan inti sistem pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional sebagaimana dalam Undang-Undang no 25. perdagangan yang merupakan inti sistem pembangunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Program pembangunan nasional sebagaimana dalam Undang-Undang no 25 Tahun 2000 mensyatakan bahwa upaya peningkatan kesejahteraan rakyat berlandaskan sistem

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015 Jl.Lintas Sumatera KM.12,5 Komplek Perkantoran Pemkab Muara Beliti KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 i KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 15 Ayat

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jalan Kabupaten No. 1 Purwokerto 53115 Telp. 637405 Faxcimile (0281) 637405 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi Angka kematian ibu per kelahiran hidup turun drastis

dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi Angka kematian ibu per kelahiran hidup turun drastis dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi kewenangan pemerintah pusat. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup turun drastis pada tahun 2011, hal ini karena kasus kematian ibu

Lebih terperinci

pendapatan masyarakat. h. Jumlah Rumah Tangga Miskin status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42.

pendapatan masyarakat. h. Jumlah Rumah Tangga Miskin status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42. Tabel 2.41. Perhitungan Indeks Gini Kabupaten Temanggung Tahun 2012 Kelompok Jumlah Rata-rata % Kumulatif Jumlah % Kumulatif Xk-Xk-1 Yk+Yk-1 (Xk-Xk-1)* Pengeluaran Penduduk Pengeluaran Penduduk Pengeluaran

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena

Lebih terperinci

RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2015

RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2015 RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Rencana Kerja yang disusun oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi usaha kecil dan menengah, penanaman modal, kebudayaan, pemuda dan olahraga, kesatuan

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN MENGHARAP

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 206-202 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG 206 PROVINSI BALI BUPATI BADUNG KEPUTUSAN

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN LAHAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK Jl. Lintas Sumatera Km 20 Telp. (0755) 31566,Email:pukabsolok@gmail.com RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK TAHUN 2015 AROSUKA

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS 2010-2015 http://kehutanan-mura.eu5.org Lampiran Keputusan Bupati Musi Rawas Nomor : 106/KPTS/KEHUT/2012 Tanggal : 13 Februari 2012 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung 1. Kondisi Geografis Provinsi Jawa Tengah mempunyai dua puluh sembilan kabupaten dan enam kotamadya, salah satu kabupaten tersebut

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432 2012 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. 1 [Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian ]

1.1 Latar Belakang. 1 [Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian ] 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat Edaran Bupati Nomor 050/190/408.46/2016 tentang Penyusunan Rancangan Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021 bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan otonomi daerah secara luas, nyata dan bertanggungjawab telah menjadi tuntutan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah memiliki hak dan kewenangan dalam mengelola

Lebih terperinci

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator Mewujudkan peningkatan infrastruktur permukiman perdesaan dan perkotaan yang layak dan berwawasan lingkungan. Pada misi III yaitu mewujudkan peningkatan infrastruktur permukiman perdesaan dan perkotaan

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa dengan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI ACEH SELATAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN ACEH SELATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan berlakunya Undang-undang

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) KECAMATAN GALUR TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) KECAMATAN GALUR TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) KECAMATAN GALUR TAHUN 2011 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO KECAMATAN GALUR TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, setiap

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Lingga di Provinsi Kepulauan Riau, yang menjadi salah satu pertimbangan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

RENSTRA 2017 DINAS PERIKANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG

RENSTRA 2017 DINAS PERIKANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG RENSTRA 27 DINAS PERIKANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas karunia, taufik hidayah- Nya sehingga Dinas Perikanan Ketahanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tujuan dari Penyusunan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo ini adalah :

KATA PENGANTAR. Tujuan dari Penyusunan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo ini adalah : KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, taufiq dan hidayah-nya sehingga Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

RENJA (RENCANA KERJA) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN Jalan Lintas Sumatera Kompleks Perkantoran Pemkab Musi Rawas Muara Beliti

RENJA (RENCANA KERJA) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN Jalan Lintas Sumatera Kompleks Perkantoran Pemkab Musi Rawas Muara Beliti RENJA (RENCANA KERJA) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 Jalan Lintas Sumatera Kompleks Perkantoran Pemkab Musi Rawas Muara Beliti KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA BADAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS (RENJA SKPD) TAHUN 2015 HIDUP MUARA BELITI 2014 i DAFTAR ISI Kulit Muka Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB. I PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS Mesin Pemotong Rumput RENCANA KERJA 2015 iii KATA PENGANTAR Perubahan paradigma sistim perencanaan berimplikasi pada proses perencanaan yang cukup panjang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014-2019 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016-2021 KATA PENGANTAR AssalamualaikumWrWb, Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

Kinerja Anggaran Tahun 2012 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015

Kinerja Anggaran Tahun 2012 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015 7 SKPD : BADAN PELAKSANA PENYULUHAN No Urusan/Bidang Urusan Indikator Rencana Tahun 2014 Alokasi Kinerja Anggaran Tahun 2012 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015 Pemerintahan Daerah, dan Kinerja Program/

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA KATA PENGANTAR Pembangunan Kepemudaan dan Keolahragaan pada hakekatnya merupakan miniatur kehidupan, Hal ini dapat dikatakan demikian karena didalam aktifitas kepemudaan dan keolahragaan terdapat aspek-aspek

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG INTENSIFIKASI PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN BALANGAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu alat instrument untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. Pendekatan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.M Tahun 2008

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.M Tahun 2008 BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.M Tahun 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN - 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN 2019-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Jl. PEMBANGUNAN NO. 183 GARUT

Lebih terperinci

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung Tabel 2.17. Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam No Jenis Bencana Alam Kecamatan 1 Potensi Tanah Longsor Tretep, Wonoboyo, Bejen, Candiroto, Gemawang, Kandangan, Jumo, Bansari, Kledung, Kaloran, Kranggan,

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Padang, 22 Agustus 2016 Plt. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat. Ir. Besli NIP

Kata Pengantar. Padang, 22 Agustus 2016 Plt. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat. Ir. Besli NIP Kata Pengantar Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Periode 2016 2021 yang merupakan acuan

Lebih terperinci

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN R encana kerja (RENJA) SKPD Tahun 2015 berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, yang penyusunan dengan memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung

BAB II GAMBARAN UMUM Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung 1 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Gambaran umum Kabupaten Temangung 2.1.1 Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsi Jawa Tengah dengan bentangan

Lebih terperinci