Kata Pengantar. Padang, 22 Agustus 2016 Plt. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat. Ir. Besli NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Pengantar. Padang, 22 Agustus 2016 Plt. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat. Ir. Besli NIP"

Transkripsi

1 Kata Pengantar Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Periode yang merupakan acuan dalam penjabaran program dan kegiatan pembangunan pertanian 5 (lima) tahunan. Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun yang memuat Visi, Misi, dan Program Pembangunan Sumatera Barat. Renstra disusun untuk dapat dijadikan acuan dan pegangan dalam rangka melaksanakan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura dalam menentukan langkah kebijakan dan melaksanakan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran program yang dapat berjalan sesuai Visi dan Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat. Dengan diselesaikannya Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat , maka pelaksanaan pembangunan di Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sampai tahun 2021 ke depan dapat berjalan lebih terarah dan terkoordinasi dan menjadi komitmen bersama antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten / Kota serta terpadu antar subsektor maupun sektor, dan sekaligus diharapkan mampu memberikan dukungan yang kuat bagi berkembangnya kegiatan usaha tani, peningkatan produksi dan terwujudnya masyarakat petani yang sejahtera. Akhirnya kepada semua pihak yang telah bekerja sama dan menyumbangkan pemikirannya dalam penyusunan renstra ini, di ucapkan terima kasih. Padang, 22 Agustus 2016 Plt. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Ir. Besli NIP Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

2 DAFTAR TABEL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK i ii iii vi!. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan 6 II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN 2.1. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Sumberdaya SKPD Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan 63 III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS Penentuan Isu-Isu Strategis 95 IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan 101 V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, 105 KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN VI. INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN YANG MENGACU 110 PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun VII. PENUTUP 120

3 Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Rencana Strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara pencapaian yang realistis untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Pembangunan pertanian secara umum dan pembangunan sub sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura telah memberikan sumbangan besar dalam pembangunan daerah Provinsi Sumatera Barat baik langsung seperti dalam pertumbuhan PDRB, penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan penyediaan pangan, maupun tidak langsung melalui peningkatan dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari peranan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dalam melaksanakan koordinasi dan pemberian fasilitasi bagi pelaksana pembangunan pertanian yang dilakukan oleh masyarakat. Pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura sebagai bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, mengembangkan usaha profesional yang efektif dan efisien serta mampu bersaing di pasar bebas, baik di dalam negeri maupun luar negeri sehingga punya kontribusi terhadap perekonomian daerah. Berbagai usaha pertanian tanaman pangan dan hortikultura baik secara aspek produksi, pengolahan maupun pemasaran memiliki potensi besar sebagai sumber percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. Dinas Pertanian Tanaman Pangan mempunyai tugas dan fungsi merumuskan kebijakan daerah, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Rencana Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

5 Strategis (Renstra) merupakan acuan utama bagi jajaran lingkup Dinas Pertanian se Sumatera Barat yang selanjutnya Renstra ini dijadikan acuan pula dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) tahunan dalam pelaksanaan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat merupakan dokumen perencanaan yang berisikan arahan visi, misi, tujuan, target, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan-kegiatan yang akan menjadi acuan dan arahan bagi Dinas Lingkup Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Sumatera Barat, selama lima tahun ke depan ( ) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergi baik di dalam maupun antar sektor terkait. Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat disamping berpedoman pada RPJMD juga memperhatikan Rencana Strategis Kementerian Pertanian, Renstra Dinas Kab/Kota yang menangani bidang pertanian, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Barat, serta memperhatikan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), hasil evaluasi kinerja Periode , serta dengan memperhatikan isu-isu dan faktor-faktor strategis bidang pertanian, baik pada tingkat global, nasional, maupun regional. Proses penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun dilakukan melalui tahapan persiapan, penyusunan rancangan Renstra, rancangan akhir Renstra, hingga penetapan Renstra, dan telah dimulai sejak dimulainya penyusunan Rancangan Awal RPJMD. Keterkaitan dengan tahapan penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Peraturan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

6 Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat tahun tidak terlepas dari tugas pokok, fungsi dan kewenangan unit kerja teknis yang saling mengisi dan bersinergi satu sama lain. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa unit kerja teknis memiliki peranan dalam mendukung pelaksanaan kewenangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan. Gambar 1. Bagan Keterkaitan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Renstra K/L dan Renstra Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan RPJMD, Renstra-KL dan Renstra-KL Renstra-KL SKPD dan Kabupaten/ dan Renstra Kab/ Kabupaten/ Kota Kota Kota Perumusan visi dan misi SKPD Rancangan Renstra-SKPD Perumusan Strategi dan kebijakan Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD kepada Bappeda Penelaahan RTRW Penelaahan KLHS Perumusan Isu-isu strategis berdasarkan tusi Perumusan Tujuan Perumusan sasaran Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif berdasarkan rencana program prioritas RPJMD Rancangan Renstra-SKPD Analisis Gambaran pelayanan SKPD SPM Perumusan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Pendahuluan Gambaran pelayanan SKPD isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Pengolahan data dan informasi Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

7 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat berlandaskan kepada: secara yuridis 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585) 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

8 Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 10. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ( Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3 ); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036 ); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994 ); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036 ); 14. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Barat Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 27); 15. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 79); 16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 16 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah (RPJMD). 17. Rencana Strategis Departemen Pertanian Maksud dan Tujuan Renstra disusun sebagai penjabaran secara operasional visi, misi dan program Gubernur yang digambarkan dalam bentuk program dan kegiatan terkait urusan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang harus dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat selama kurun waktu Tahun Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

9 Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun : 1. Merumuskan gambaran umum kondisi pelayanan yang akan diselenggarakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat sebagai penjabaran visi dan misi Gubernur terpilih; 2. Menerjemahkan visi dan misi Gubernur ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat dengan berpedoman kepada RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun ; 3. Menetapkan berbagai program dan kegiatan prioritas disertai dengan indikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan selama periode RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun ; 4. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sistimatika Penulisan Sistematika penulisan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang secara keseluruhan memuat : BAB I. PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang, maksud, tujuan, dan landasan hukum penyusunan, serta sistematika penyusunan. BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT Memberikan gambaran pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat terkait dengan tugas, fungsi dan struktur organisasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, sumber daya yang dimiliki dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mencakup sumber Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

10 daya manusia, asset/modal dan unit usaha yang masih operasional serta menunjukkan tingkat capaian kinerja pelayanan yang telah dihasilkan sesuai Renstra periode sebelumnya, beserta tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan pada lima tahun mendatang. BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Menggambarkan tentang identifikasi permasalahan; telaah visi, misi, dan program-program Gubernur terpilih; faktor-faktor penghambat ataupun pendorong pelayanan ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L, telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan isu-isu strategis yang mempengaruhi permasalahan pelayanan terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat. BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Menjelaskan visi, misi, tujuan dan sasaran serta rumusan strategi dan kebijakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat lima tahun mendatang. BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF. Memuat rencana program, kegiatan, kelompok sasaran, pendanaan indikatif dan indikator kinerja yang merupakan penjelasan prioritas-prioritas program dan kegiatan beserta indikasi pendanaan dan sumber daya, baik yang berasal dari APBD Provinsi, APBN dan sumber pandanaan lainnya yang sah. Indikator kinerja merupakan refleksi capaian prioritas program dan kegiatan yang telah direncanakan dan terukur. BAB VI.INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

11 Memuat indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

12 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN 2.1. TUGAS, FUNGSI, dan STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat, Nomor 1 tahun 2003 tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat, Kedudukan Oganisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang Pertanian Tanaman Pangan dan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, adapun tugas, fungsi dan struktur organisasinya sebagai berikut : a) Tugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura dan tugas pembantuan. b) Fungsi 1. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Pertanian Tanaman Pangan. 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian tanaman pangan. 3. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang pertanian tanaman pangan. 4. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

13 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan Tugas dan fungsi masing-masing unit kerja pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut : Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

14 1. Kepala Dinas. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian tanaman pangan dengan rincian sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas; b. Menyelenggarakan penetapan Kebijakan Teknis Dinas sesuai dengan Kebijakan Umum Pemerintah Daerah; c. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah di bidang Pertanian Tanaman Pangan; d. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana pembangunan Pertanian Tanaman Pangan. e. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program, kesekretariatan, sarana dan prasarana, tanaman pangan dan hortikultura, pengolahan dan pemasaran hasil petanian; f. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis sosial; g. Menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan UPTD; h. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; 2. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang program, keuangan, umum dan kepegawaian. Sekretariat mempunyai fungsi : a). Penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program dinas; Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

15 b). Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan; c). Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, umum, dan kepegawaian. Rincian tugas sekretaris sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pengkajian serta koordinasi perencanaan dan program Dinas; b. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan; c. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan; d. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja; e. Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja; f. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian; g. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan; h. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapannya; i. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat; j. Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan; k. Menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional; l. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; m. Menyelenggarakan pengkajian bahan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas; n. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; o. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Sekretaris membawahi : Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

16 a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Program. Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

17 3. Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengolahan lahan dan air, pengawasan pupuk dan pestisida, serta pengembangan kelembagaan. Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian mempunyai fungsi : a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang Pengo lahan lahan dan air; b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengawasan pupuk dan pestisida; c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pengembangan kelembagaan. 4. Bidang Tanaman Pangan Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan Padi, Pengembangan Palawija dan Benih Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Tanaman Pangan mempunyai fungsi : a). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan Padi; b). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan Palawija; c). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang Benih;. 5. Bidang Hortikultura Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

18 Bidang Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan tanaman buah, Pengembangan tanaman sayur, dan Pengembangan Tanaman Hias dan Biofarmaka. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Hortikultura mempunyai fungsi : a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan Tanaman Buah; b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan Tanaman Sayur; c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan Tanaman Hias dan Biofarmaka. 6. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pasca panen, pembinaan usaha dan Pemasaran serta Pembinaan standarisasi perizinan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil mempunyai fungsi : a). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pasca panen; b). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan usaha dan Pemasaran; c). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pembinaan standarisasi perizinan. 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

19 a. Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikutura UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura adalah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura. Untuk melaksanakan tugas UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura menyelenggarakan fungsi : - Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura; - Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura; - Pengujian dan Persiapan Teknologi Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura; - Pelaksanaan kebijakan teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura; - Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan bidang Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura; - Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan sesuai dengan bidang Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura; b. Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasianal dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas dibidang Pengawasan dan Sertifikat Benih. Untuk melaksanakan tugas UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih menyelenggarakan fungsi: - Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Pengawasan dan Sertifikat Benih Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

20 - Pengkajian dan Analisis Teknis Operasianal Pengawasan dan Sertifikat Benih; - Pengujian dan Persiapan Teknologi Pengawasan dan Sertifikat Benih; - Pelaksanaan kebijakan teknis Pengawasan dan Sertifikat Benih; - Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan bidang Pengawasan dan Sertifikat Benih; - Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan sesuai dengan bidang Pengawasan dan Sertifikat Benih; Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

21 c. Balai Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura UPTD Balai Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura. Untuk melaksanakan tugas UPTD Balai Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura menyelenggarakan fungsi : - Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura; - Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura; - Pengujian dan Persiapan Teknologi Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura; - Pelaksanaan kebijakan teknis Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura; - Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan bidang Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura; - Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan sesuai dengan bidang Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. d. Balai Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikutura UPTD Balai Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Holtikultura. Untuk melaksanakan tugas UPTD Balai Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi : Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

22 - Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura; - Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura; - Pelaksanaan kebijakan Teknologi Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Holtikultura; - Pelaksanaan kebijakan teknis Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura; - Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidang Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Holtikultura - Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan sesuai dengan bidang Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura. e. Balai Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura UPTD Balai Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura. Untuk melaksanakan tugas UPTD Balai Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi : - Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura; - Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura; - Pelaksanaan kebijakan Teknologi Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura; Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

23 - Pelaksanaan kebijakan teknis Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura; - Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidang Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura; - Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan sesuai dengan bidang Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura f. Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PP) UPTD Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasianal dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri. Untuk melaksanakan tugas UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri menyelenggarakan fungsi: - Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri; - Pengkajian dan Analisis Teknis Operasianal Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri; - Pengujian dan Persiapan Teknologi Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri; - Pelaksanaan kebijakan teknis Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri; - Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan bidang Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri; - Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan sesuai dengan bidang Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri; Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

24 - Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan bidang Pengawasan dan Sertifikat Benih; - Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan sesuai dengan bidang Pengawasan dan Sertifikat Benih; Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

25 Plt. KEPALA DINAS SEKRETARIS KASUBAG PROGRAM KASUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN KASUBAG KEUANGAN KEPALA BIDANG SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN AIR KEPALA BIDANG TANAMAN PANGAN KEPALA BIDANG HORTIKULTURA KEPALA BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL Kasi. Pengelolaan Lahan dan Air Kasi Pengembangan Padi Kasi Pengembangan Tanaman Buiah Kasi Pasca Panen Kasi Pengawasan Pupuk Pestisda Kasi Pengembangan Palawija Kasi Pengembangan Tanaman Sayur Kasi Pembinaan Usaha dan Pemasaran Kasi Pengembangan Kelembagaan Kasi. Benih Kasi Pengembangangan Tanaman Hias Kasi Standarisasi dan Perizinan UPTD BPTPH UPTD BPSBTPH UPTD UPTD UPTD UPTD BDPTPH BBI TPH BMP TPH SMK-PPN PDG Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

26 2.2 Sumber Daya SKPD Sumber Daya Manusia Pegawai Negeri Sipil Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2015 berjumlah 518 orang. Berdasarkan struktur organisasi perinciannya adalah 1 orang Kepala Dinas (Eselon II), 1 orang Sekretaris (Eselon III), 4 orang Kepala Bidang (Eselon III), 6 orang Kepala UPTD (Eselon III), 25 orang Kasi/Kasubbag (Eselon) IV, dan 240 Jabatan Fungsional Umum (JFU), 242 Jabatan Fungsional Khusus (JFK). Komposisi berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak 334 orang dan perempuan sebanyak 184 orang. Komposisi PNS menurut pangkat/golongan dan pendidikan disajikan dalam Tabel 1 dan Tabel 2 Tabel 1. Komposisi PNS Bedasarkan golongan No Golongan Jumlah (Orang) 1. Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV 82 Tabel 2. Komposisi PNS Menurut Pendidikan Formal No Pendidikan Formal Jumlah Orang 1. Sekolah Dasar (SD) 11 Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

27 2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 9 3. Sekolah Menengah Umum/Kejuruan Di 76 5 D III/ Sarmud 20 6 Strata Strata Sarana / Prasarana Aset tetap yang berada dalam penguasaan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat sangat penting dalam upaya mendukung tugas dan fungsi. Aset Tetap mencakup golongan : Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi dan Jaringan serta aset tetap Lainnya. Adapun data rekapitulasi aset tetap berdasarkan golongan pembidangan barang per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel 3. Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

28 Tabel 3. DAFTAR ASET DINAS PERTANIAN DAN TANAMAN PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT Per 31 Desember 2015 NO. NAMA/JENIS BARANG JUMLAH ASSET HARGA (Rp.) PERSIL JUMLAH ASET TETAP I TANAH II PERALATAN DAN MESIN 1 Alat-alat Berat Alat-alat Angkutan Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur Alat-alat Pertanian Alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Studio dan Alat Komunikasi Alat-alat Kedokteran Alat Laboratorium Alat-alat Persenjataan/Keamanan III Gedung dan Bangunan 1 Bangunan Gedung Monumen IV Golongan Jalan, Irigasi Dan Jarin 1 Jalan dan Jembatan IV Aset Tetap Lainnya 1 Buku dan Kepustakaan Barang Bercorak Kebudayaan Hewan/Ternak dan Tanaman JUMLAH Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Pembangunan pertanian memiliki peranan yang cukup penting dalam pembangunan nasional dan regional bukan saja terhadap ketahanan pangan, tetapi juga terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), kesempatan kerja, sumber pendapatan dan perekonomian daerah. Sektor pertanian merupakan salah satu potensi ekonomi Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

29 utama Sumatera Barat yang dapat menggerakkan perekonomian daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak pembangunan yang dilaksanakan. Pertumbuhan tersebut merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi, yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi. Capaian kinerja pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dapat terlihat pada tabel 4. : Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

30 Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

31 No INDIKATOR KINERJA 1 Jumlah rumah tangga petani yang di fasilitasi Tabel 4. TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN KINERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA CAPAIAN KINERJA (%) SATUAN poktan % Petani yang mampu memenuhi kebutuhan saprodi % 64,29 8,42 64,29 8, Peningkatan jumlah sumber daya manusia pertanian yang kompeten (org) Tersedianya produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton) orang ,5 107,3 - Padi ton Jagung ton Manggis ton Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura (%) - Padi % 3 4 3,65 3,41 121,67 85,25 - Jagung % 6,71 5,91 10,58 2,23 157,68 37,7 - Manggis % 2 2,6 9,52 12, Peningkatan jumlah kawasan kawasan sentra produksi 6 Menurunnya luas serangan hama dan penyakit tanaman (%) 7 Persentase penambahan unit pengolahan produksi olahan pertanian (macam/th) 8 Bertambahnya luasan pertanian organik (ha/th) 9 Jumlah poktan /gapoktan yang melakukan kemitraan (unit/th) % ,69 0, % , ,8 ha/th ,6 22 unit/th Berkembangnya LKMA (klp/th) 11 Total lahan sawah (ha/th) 12 Peningkatan jumlah kelompok tani yang menggunakan pupuk organik (kelompok) 13 Perluasan areal hortikultura / buahbuahan (pohon/th) klp ha/th ,8 92 klp pohon/th ,67 50 Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

32 Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

33 Berdasarkan tabel diatas terlihat gambaran dari pencapaian indikator kinerja sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat. Pada indikator persentase petani yang mampu memenuhi kebutuhan saprodi terlihat bahwa realisasi dari target yang telah ditetapkan telah tercapai dengan baik. Adapun program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis ini adalah Program Gerakan Terpadu Pensejahteraan Petani untuk meningkatkan jumlah rumah tangga petani yang sejahtera tahun dengan capaian target kinerja 100% Gambar 3. Jumlah Rumah Tangga Petani Yang di fasilitasi (KK) Realisasi Berdasarkan grafik di atas terlihat perkembangan jumlah petani yang telah difasilitasi sejak tahun 2011 sampai dengan tahun Setiap tahun terdapat peningkatan jumlah petani yang difasilitasi. Pada tahun 2011 jumlah petani yang difasilitasi adalah sebanyak 2480 KK, dan pada tahun 2012 jumlah tersebut meningkat menjadi 7440 KK dan sampai tahun 2013 telah mencapai KK yang difasilitasi. Sesuai target RPJMD sampai akhir tahun 2015 terdapat sebanyak petani yang difasilitasi. Namun Pada tahun 2014 terdapat revisi renstra yang didalamnya memuat revisi penyempurnaan tujuan, sasaran strategis, indikator dan target kinerja. Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

34 Pada tahun satuan target kinerja adalah kepala keluarga tani (KK) dan mulai tahun 2014 target ini dirubah menjadi persentase petani yang mampu memenuhi kebutuhan saprodi. Penentuan persentase target adalah berdasarkan jumlah target tahun 2014 dibandingkan dengan total target yang hendak dicapai tahun Untuk tahun 2015 terdapat lagi penyempurnaan yang mana target ditentukan berdasarkan jumlah petani yang mampu memenuhi kebutuhan saprodi dibandingkan dengan jumlah petani Sumatera Barat secara keseluruhan. Yang mana jumlah petani adalah KK dibandingkan dengan KK tani sehingga didapat persentase target adalah 8,42 %. Pada tahun 2015 realisasi dari target telah tercapai 8,42 % sesuai dengan yang diharapkan dalam rangka meningkatkan rumah tangga petani yang sejahtera. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan jam kerja akan meningkat minimal mempunyai 3 usaha tani dengan jumlah jam kerja perharinya minimal menjadi 8 jam kerja efektif per hari. Dalam pelaksanaannya direalisasikan melalui kegiatan 1) Sekolah Lapang Pengembangan Jagung, 2) Pengembangan Tanaman Buah-Buahan Untuk Peningkatan Pensejahteraan Petani, Sasaran kegiatan adalah : Meningkatnya kemampuan usaha dari rumah tangga petani melalui jam kerja efektif petani Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

35 Meningkatnya usaha tani jagung di kelompok tani dan tertanamnya bibit buah-buahan di pekarangan. Pada program Gerakan terpadu pensejahteraan petani ini terdapat anggaran sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan Rp ,- (87,87%), dan realisasi fisik 100,00 % (Sangat Baik). Dalam rangka peningkatan kualitas SDM Pertanian baik petani, petugas maupun penyuluh terdapat indikator Peningkatan jumlah sumber daya manusia pertanian yang kompeten. Penentuan target dibuat berdasarkan jumlah penyuluh dan petani yang ada di Sumatera Barat dan pertimbangan anggaran yang akan diperoleh pada tahun Gambar 4. Perkembangan Peningkatan Jumlah Sumber Daya Manusia Pertanian yang Kompeten Tahun Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

36 Orang Adapun Program yang mendukung sasaran tersebut adalah : 1. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian yang terdiri dari 2 kegiatan yaitu : 1) Penyebarluasan informasi/bahan publik (jumpa pers, temu kehumasan, dialog interaktif dan advokasi di media cetak, 2) Pembinaan dan peningkatan SDM Tenaga Pendamping POPT dan PMT Pada program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp ,- dengan terealisasi Rp ,- (94,64%), dan realisasi fisik 100,00 % (Sangat Baik) 2. Program Peningkatan SDM Pertanian, yang terdiri dari 2 kegiatan yang dilaksanakan yaitu : 1) Peningkatan SDM Petani, Petugas dan Diklat Pertanian, 2) Pengembangan dan peningkatan SDM SMK PP N Padang 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pertanian yang terdiri dari 2 kegiatan yaitu : 1) Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan /Pelatihan pertanian di balai diklat pertanian dan 2) Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan SMK PP N Padang. Pada program ini anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (98,88 %), dan realisasi fisik 100,00 % (Sangat Baik). Peningkatan jumlah sumber daya manusia pertanian yang kompeten penting dalam rangka pendampingan terhadap petani Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

37 dalam pengembangan pertanian di Sumatera Barat, khususnya mencapai peningkatan produksi dan pendapatan usaha pertanian. Penyuluhan mendukung peningkatan usaha tani, berbisnis usahatani yang lebih baik, organisasi yang lebih efektif serta sarana dialog yang produktif untuk pemberdayaan petani. Dengan meningkatnya jumlah sumber daya manusia pertanian yang kompeten akan meningkatkan wawasan dan pengetahuan petugas dan petani ditingkat lapangan sehingga teknologi-teknologi baru bisa di aplikasikan ditingkat lapangan. Pada tahun 2015 sesuai dengan Program Nawacita Presiden RI dalam rangka Peningkatan UPSUS Swasembada Pangan, salah satu teknik budidaya baru yang dikembangkan adalah budidaya padi dengan sistem jajar legowo. Dari hasil dilapangan ternyata sistem jajar legowo memberikan manfaat dan keuntungan bagi petani. Realisasi produksi padi dan jagung terlihat belum mencapai target yang ditetapkan. Hal ini karena data realisasi masih merupakan angka ramalan yang merupakan hasil rapat koordinasi bersama di tingkat nasional antara Kementerian Pertanian RI dan Badan Pusat Statistik. Untuk Sumatera Barat data ini merupakan angka kesepakatan antara Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa capaian target indikator kinerja pada sasaran ini rata-rata sangat baik (194,52). Berdasarkan angka perkembangan produksi per tahun terlihat bahwa produksi padi, jagung dan manggis terus mengalami peningkatan. Dan untuk komoditi manggis terdapat peningkatan produksi yang melebihi target yang ditetapkan setiap tahunnya, terlihat pada gambar berikut ini. Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

38 Gambar 5. Perkembangan Produksi Komoditi Padi, Jagung, Manggis (ton) Tahun Padi (ton) Jagung (ton) Manggis (ton) ,031 Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

39 Dari gambar di atas terlihat bahwa terdapat peningkatan produksi pertanian dari tahun ke tahun hingga tahun Perkembangan produksi padi mulai tahun 2011 sampai tahun 2015 terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, yang mana terdapat peningkatan sebesar 3,75% ( ton) pada tahun 2012, peningkatan 2,55 % ( ton) pada tahun 2013, peningkatan 3,52 % ( ton) pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan sebesar 3,29 % atau sebanyak ton. Grafik Padi Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

40 Untuk perkembangan komoditi jagung dapat diketahui bahwa perkembangan produksi mulai tahun 2011 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan setiap tahunnya, dimana terdapat peningkatan sebesar 4,77 % ( ton) pada tahun 2012, peningkatan 9,48% ( ton) pada tahun 2013 peningkatan 9,57% ( ton) pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan sebesar 2,18% atau sebanyak ton. Grafik Jagung Jagung (ton) Pada komoditi manggis terlihat perkembangan produksi yang juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2012 terdapat peningkatan produksi sebesar 10,69% (1.270 ton), tahun 2013 meningkat sebesar 0,66% atau sebesar 79 ton, tahun 2014 meningkat sebesar 8,69% (1.138 ton) dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan sebesar 12,91 % (1.941 ton). Hal tersebut melebihi target yang telah ditetapkan setiap tahunnya. Grafik Manggis Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

41 Manggis (ton) Penghitungan jumlah produksi ini didapat berdasarkan data survey pertanian (SP) yang dikumpul setiap bulan melalui petugas pengumpul data kecamatan yang kemudian direkap oleh petugas data statistik kabupaten/kota, dan selanjutnya dikirim ke Dinas Provinsi dan BPS. Selanjutnya data tersebut direkapitulasi menjadi angka produksi Provinsi Sumatera Barat yang disepakati oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan BPS Provinsi Sumatera Barat. Peningkatan produksi padi didukung dengan kegiatan Pemasyarakatan Padi Tanam Sabatang melalui pendekatan peningkatan luas panen dan peningkatan produktivitas dengan kegiatan: Peningkatan SDM petani melalui Sekolah Lapang Padi Tanam Sabatang (SL-PTS) dengan jumlah 75 unit (1.875 orang petani) Melalui Program Usaha Peningkatan Khusus (UPSUS) Pajale (padi, jagung dan kedelai) yang dicanangkan Kementerian Pertanian RI untuk mewujudkan Swasembada Pangan Nasional dengan kegiatan 1.) Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) Padi sebanyak 400 unit ( ha), 2.) Perbaikan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

42 Jaringan Irigasi, Pengembangan Optimasi Lahan, Pengembangan SRI, dan Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian. Penggunaan benih unggul bermutu ton Faktor pendukung lain dalam meningkatkan produksi padi adalah semakin lancarnya penyaluran pupuk bersubsidi dengan semakin baiknya system pengawasan pupuk bersubsidi. Dalam rangka Peningkatan produksi jagung didukung oleh kegiatan Pengembangan kawasan jagung melalui peningkatan luas panen dan peningkatan produktivitas terutama melalui bantuan benih unggul dan GPPTT Jagung. Kegiatan yang mendukung tercapainya indikator kinerja untuk Produksi Hortikultura antara lain adalah Pengembangan Sayuran dan Buah, Pembinaan dan Pengangan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Identifikasi dan registrasi Kebun Hortikultura Hal ini didukung adanya kegiatan perbanyakan benih oleh BBI sehingga ketersediaan benih bermutu untuk kebutuhan petani dapat dipenuhi. Untuk mencapai target pada indikator kinerja dari sasaran ini terdapat 2 program yaitu 1) Peningkatan Produksi dan Mutu Pertanian secara berkelanjutan, dan 2) Pengembangan kawasan sentra produksi. Pada program Peningkatan Produksi dan Mutu Pertanian secara berkelanjutan dengan anggaran sebesar Rp ,- maka terealisasi Rp ,- (94,74 %), dan realisasi fisik 100,00 % (Sangat Baik), sedangkan untuk Program Pengembangan kawasan sentra produksi dari anggaran Rp ,- terealisasi Rp ,- (85,17%), dan realisasi fisik 97,75 % (Sangat Baik). Pada program Peningkatan Produksi dan Mutu Pertanian secara berkelanjutan, dalam pelaksanaannya terdapat 9 kegiatan yang mendukung yaitu : Pemasyarakatan Padi Tanam Sabatang, Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

43 Pemantauan Pupuk dan Pestisida, Pemurnian varietas dan Adaptasi Pelepasan Varietas (Varietas Lokal), Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih, Fasilitasi Sarana Brigade dan Pengendalian Serangan OPT, Peningkatan Perlindungan Tanaman, Pengawasan Mutu dan Standar Pestisida, Pendampingan dan Penyusunan RDKK, Pengembangan Tanaman Perkarangan melalui Saka Taruna Bumi. Disamping itu pada Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi terdapat 7 kegiatan yang mendukung yaitu : Pembinaan dan Pengembangan kawasan jagung, Pembinaan dan pengembangan tanaman hias, Pengembangan tanaman buahbuahan di kawasan pesisir, Identifikasi dan registrasi lahan/kebun hortikultura, Pembinaan dan pengembangan kawasan tanaman pangan dan hortikultura, dan Sekolah lapang pertanian. Dengan meningkatnya produksi tanaman pangan dan hortikultura ini diharapkan perekonomian petani indonesia lebih baik dan program swasembada pangan pun ikut tercapai. Mulai tahun 2012 kawasan sentra telah mencapai 60 kawasan dan pada tahun 2013 diperkuat dengan SK Gubernur Sumatera Barat Nomor 521/305/2013 tanggal 26 Maret 2013 tentang Penetapan Kawasan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, diantaranya dapat dilihat sebagai berikut : 1. Kawasan padi : 13 Kawasan Kawasan Kabupaten/Kota Kawasan Panti Rao Kawasan Talamau Kabupaten Pasaman Kabupaten Pasaman Barat Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

44 Kawasan Situjuah Kawasan IV Angkat Canduang Kawasan Lubuak Basung Kawasan Sungai Tarab Kawasan Batang Anai Kawasan Gunung Talang Kawasan Sungai Pagu Kawasan Tanjung Gadang Kabupaten Lima Puluh Kota Kabupaten Agam Kabupaten Agam Kabupaten Tanah Datar Kabupaten Padang Pariaman Kabupaten Solok Kabupaten Solok Selatan Kabupaten Sijunjung Kawasan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Kawasan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Kawasan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan 2. Kawasan Jagung : 11 Kawasan Kawasan Jagung Kabupaten/Kota Kawasan Tigo Nagari Kawasan Rao Kawasan Pasaman Kawasan Lembah Malintang Kawasan Kinali Kabupaten Pasaman Kabupaten Pasaman Kabupaten Pasaman Barat Kabupaten Pasaman Barat Kabupaten Pasaman Barat Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

45 Kawasan Guguak Kawasan Ampek Angkek Kawasan Rambatan Kawasan Sangir Kawasan Linggo Sari Baganti Kabupaten Lima Puluh Kota Kabupaten Agam Kabupaten Tanah Datar Kabupaten Solok Selatan Kabupaten Pesisir Selatan Kawasan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

46 3. Kawasan Manggis : 12 Kawasan Kawasan Kabupaten/Kota Kawasan Bukit Barisan Kawasan Parit Malintang Kawasan Lubuak Tarok Kawasan Bawan Kawasan Palembayan Kawasan Kamang Kawasan Sangir Kawasan Pakan Rabaa Kawawsan Linggo Sari Baganti Kawasan Sutera Kabupaten Lima Puluh Kota Kabupaten Padang Pariaman Kabupaten Sijunjung Kabupaten Agam Kabupaten Agam Kabupaten Agam Kabupaten Solok Selatan Kabupaten Solok Selatan Kabupaten Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan Kawasan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Kawasan Pauh Kota Padang Indikator yang juga berpengaruh terhadap perkembangan pertanaman di lapangan adalah adalah menurunnya luas serangan hama dan penyakit tanaman dengan target 1 %. Target tersebut dibuat berdasarkan perkiraan luas serangan OPT di lapangan dengan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

47 luas areal pertanaman dikalikan seratus persen. Target 1% sudah merupakan standar secara nasional. Berdasarkan realisasi yang terdapat di lapangan ternyata serangan hama hanya sekitar 0,5% dari luas tanam padi secara keseluruhan pada tahun 2015, yang mana luas serangan hama seluas ha dari luas tanaman seluas ha. Berarti tingkat capaian keberhasilannya mencapai 150 %. Berdasarkan data diatas diperoleh gambaran bahwa rendahnya serangan hama atau berhasilnya upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan perlindungan tanaman dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Hal ini akan menguntungkan kepada petani dimana dengan rendahnya serangan hama akan berdampak baik bagi hasil produksi pertanian. Program yang mendukung pencapaian sasaran strategis ini adalah program Peningkatann roduksi dan Mutu Pertanian secara berkelanjutan yang dalam pelaksanaannya kegiatan yang mendukung yaitu : Peningkatan perlindungan tanaman, Fasilitasi sarana brigade dan pengendalian serangan OPT dan Pengawasan mutu dan standar pestisida. Dalam rangka meningkatkan Nilai Tambah Komoditi Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura terdapat indikator kinerja Meningkatnya produksi olahan pertanian (%). Berdasarkan tabel Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

48 hasil pengukuran yang ada terlihat bahwa realisasi dari target yang telah ditetapkan adalah 100% (sangat baik). Penentuan capaian target kinerja ini disusun berdasarkan target yang telah ada pada renstra yaitu sebanyak 15 unit dan dibandingkan dengan jumlah unit pengolahan yang telah ada sampai tahun 2014, sebanyak 145 unit dan dikalikan 100% sehingga didapatkan target penambahan sebanyak 10,34% untuk tahun Adapun peningkatan produksi olahan pertanian tersebut adalah sebagai berikut : Pisang Karamel Pisang Jala Denpusing Chrispy Banana Teh Daun Asam Kasambi Pisang Coklat Dendeng jantung Pisang Manisan Pepaya Kripik Sala Kue Bawang Jagung Tojin Jagung Kripik Pisang jaring Jahe merah Instan Stick Wortel Cabe Goreng Aneka Mie Sayur Kripik Pisang Balado Cake Pisang Kripik Kentang Cabe Hijau Kue bawang kentang Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

49 Program yang mendukung pencapaian sasaran tersebut adalah Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Produksi Pertanian, yang terdiri dari 3 kegiatan yaitu : 1. Pengembangan dan Peningkatan SDM kelompok. Pengolahan Hasil serta Nilai Tambah Produk 2. Peningkatan mutu produk olahan kelompok UP3HP 3. Pembinaan dan Peningkatan Mutu Produk Olahan secara terpadu Upaya yang dilakukan dalam peningkatan nilai tambah dan daya saing produk TPH melalui agroindustri pedesaan adalah berupa pengolahan hasil pertanian yakni dengan mengembangkan Unit Pelayanan Pengembangan dan Pengolahan Hasil Pertanian (UP3HP) yang berorientasi mutu dan pembinaan manajemen dalam proses berproduksi. Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

50 Grafik Peningkatan Jumlah UP3HP (klpk) Series 1 Series Sampai tahun 2015 terdapat 160 unit kelompok UP3HP tersebar di Kabupaten/Kota di Sumatera Barat dan yang difasilitasi dengan peralatan pengolahan sebanyak 20 unit UP3HP yaitu : 1. Kelompok UP3HP Usaha Mandiri Kab. Lima Puluh Kota 2. Kelompok UP3HP Flamboyan Kab. Lima Puluh Kota 3. Kelompok UP3HP Aua Sarumpun Kab. Agam 4. Kelompok UP3HP Gapoktan Tanu Tumbuh Kab. Agam 5. Kelompok UP3HP KWT Bundo Kab. Tanah Datar 6. Kelompok UP3HP Kami Saiyo Kab. Tanah Datar 7. Kelompok UP3HP Bawang Merah Kab. Tanah Datar 8. Kelompok UP3HP Koto Baru Saiyo Kab. Tanah Datar 9. Kelompok UP3HP Melati Suci Kab Padang Pariaman 10. Kelompok UP3HP Laris Manis Kab. Solok 11. Kelompok UP3HP Lembang Jao Mandiri Kab. Solok 12. Kelompok UP3HP Wanita Mandiri Kab. Solok 13. Kelompok UP3HP Melati Putih Kab. Solok Selatan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

51 Selatan Selatan 14. Kelompok UP3HP Karya Bersama Kab. Solok 15. Kelompok UP3HP Lansek Mani Kab. Sijunjung 16. Kelompok UP3HP KWT Ismi Kab. Pesisir Selatan 17. Kelompok UP3HP Sumber Rezeki Kab. Pesisir 18. Kelompok UP3HP Bunda Kreatif Kota Bukittinggi 19. Kelompok UP3HP Karya Nyata Kota Bukittinggi 20. Kelompok UP3HP Karya Bersama Kota Padang Diharapkan kelompok-kelompok tersebut berkembang dengan baik, dapat menjadi motivator/pendorong bagi kelompok/ pelaku usaha lainnya untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah produk, yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan pelaku usaha. Untuk memperbaiki mutu produk pertanian agar dapat bersaing di pasar domestik maupun internasional telah dilaksanakan cara-cara penanganan pascapanen dan pengolahan yang baik yang saat ini dikenal dengan istilah Good Handling Practices (GHP) dan Good Manufakturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Points ( HACCP ), Cara-cara tersebut merupakan aspek yang penting untuk meningkatkan mutu produk pertanian. Dengan adanya usaha-usaha yang dilakukan untuk peningkatan nilai tambah komoditi pertanian tanaman pangan dan hortikultura maka berdasarkan keterangan di atas diketahui bahwa telah semakin berkembangnya unit usaha pengolahan produk hasil pertanian dengan bertambahnya jenis produk olahan yang terdapat di pasaran. Untuk meningkatkan daya saing komoditi melalui pengembangan agroindustri Indikator sasarannya adalah penerapan GHP dan GMP Produk olahan dengan target peningkatan pada tahun Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

52 2015 adalah 20 %. Hal ini di buat berdasarkan target yan telah disusun pada Renstra sebanyak 10 unit dibandingkan dengan jumlah unit penerapan GHP dan GMP yang telah dicapai pada tahun 2014 yaitu sebanyak 50 unit kemudian dikalikan seratus persen. Peningkatan tahun 2015 (unit) dibandingkan dengan jumlah penerapan GHP dan GMP yang ada pada tahun 2014 dikali seratus persen. Pada tahun 2015 terealisasi 10 unit produk olahan yang menerapkan GHP dan GMP. Dan peningkatan ini jika dibandingkan dengan produk olahan yang menerapkan GHP dan GMP sampai tahun 2014 (50 unit) dikalikan seratus persen maka diperoleh hasil 20% (tercapai sesuai target) atau terealisasi 100 %. Grafik Penerapan GHP dan GMP Produk Olahan (unit) Series Series Berdasarkan data di atas terlihat perkembangan penerapan GHP dan GMP produk olahan dari tahun 2010 sampai tahun Yang mana sampai pada tahun 201 telah mencapai 60 unit penerapan GHP dan GMP produk olahan Adapun unit produk olahan yang telah menerapkan GHP dan GMP tersebut adalah sebagai berikut : Keripik Wijen Ubi Ungu UP3HP Patamuan Kito Stick Wortel UP3HP Bambu Kuning Kerupuk Ubi UP3HP Rahmat Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

53 Kerupuk Ubi Tiga Warna UP3HP Bundo Kacang Tojin UP3HP Rona Kripik Kentang UP3HP Tunas Madani Kerupuk Labu UP3HP Bundo Kanduang Pisang Sale UP3HP Nan Sakato Rubik Ganepo Balado UP3HP Senior Ganepo Kripik Ubi Ungu Wijen UP3HP Pelangi Sanjai Lidi UP3HP Solok Mato Aia Dakak Dakak UP3HP Panca Surya Kue Sapik Pulut Hitam UP3HP Kembang Sari Prima Stick Tepung Beras UP3HP Harapan Tani Snack 88 UP3HP Suka Maju Kerupuk Kentang Balado UP3HP Lembang Jao Mandiri Keripik Pisang UP3HP Nan Sakato Stick Ubi Ungu UP3HP Patamuan Kito Doksistu Komoditi Manggis Asosiasi Petani Manggis Doksistu Beras Merah Organik PPO Santiago Doksistu Beras Hitam Organik PPO Santiago Untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk diperlukan komitmen pelaku usaha untuk mempertahankan mutu produk secara konsisten dimana penerapan SOP harus dilaksanakan. Sampai dengan tahun 2015 ini telah disusun SOP produk Olahan dari Kelompok UP3HP di Sumatera Barat sebanyak 60 SOP dengan target setiap tahun minimal 5 SOP, untuk tahun 2015 SOP yang disusun adalah : Kerupuk Cancang UP3HP Bunda Kreatif Kerupuk Cancang UP3HP Karya Reyat Keripik kentang Balado UP3HP Lembang Jao Mandiri Tojin Jagung Super UP3HP Ismi Serundeng Ubi UP3HP Kami Saiyo Keripik Manis Pedas UP3HP Bawang Merah Ubi Tiga Warna UP3HP Bundo Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

54 Kerupuk Kamang UP3HP Indah Sari Serundeng Ubi Kayu UP3HP Laris Manis Serundeng Kentang UP3HP Lembang Jao Mandiri Program yang mendukung pencapaian sasaran tersebut adalah Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Produk Hasil Pertanian, yang terdiri dari kegiatan : 1. Peningkatan pengolahan hasil dan nilai tambah tanaman pangan. 2. Peningkatan mutu produk olahan kelompok UP3HP 3. Penguatan SDM kelompok Usaha Pertanian secara terpadu Adapun realisasi keuangan dan fisik Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Produk Hasil Pertanian dapat dilihat dari anggaran yang tersedia sebesar Rp ,- terealisasi Rp ,- (96,42 %), dan fisik terealisasi 100,00 % (Sangat Baik). Dengan tercapainya target dari indikator tersebut diperoleh hasil bahwa usaha pengolahan hasil pertanian telah semakin berkembang dan mengarah pada cara pengolahan yang baik sesuai dengan penerapan GHP dan GMP. Pada Indikator kinerja sasaran. Penentuan target indikator ini adalah berdasarkan pada Renstra dengan melihat luas daerah pertanian organik yang ada di Sumatera Barat dan pertimbangan anggaran. Realisasi pada tahun 2015 adalah 55 ha (55%). Target ini tidak sepenuhnya tercapai karena dipengaruhi oleh kondisi lapangan dan keterbatasan anggaran. Namun jika dilihat dari tahun-tahun Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

55 sebelumnya ada terdapat peningkatan luasan pertanian organik. Dari evaluasi yang dilaksanakan maka diperoleh gambaran bahwa pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut adalah cukup baik (53-84% ). Perkembangan pencapaian indikator kinerja pada sasaran 7 dapat dilihat pada tabel berikut : Grafik Perkembangan Capaian Perkembangan Pertanian Organik (Ha) Indikator kinerja ini didukung oleh Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Produk Hasil Pertanian, dengan kegiatan Sertifikasi Pangan dan Pemasyarakatan Pertanian Organik Kegiatan pemasyarakatan pertanian organik merupakan upaya mengubah pola tani yang biasanya menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan menjadi pertanian organik yang ramah lingkungan. Untuk mencapai target kinerja diatas, dilaksanakan : 1. Sekolah Lapang Pertanian Organik sebanyak 5 unit, dengan kelompok tani sbb,: Kelompok Tani Sahabat Tani di Kecamatan Nan Sabaris di Kab. Padang Pariaman. Kelompok Tani Merapi Subur di Kab. Tanah Datar Kelompok Tani Rimbun di Kec. Ampek Angkek Kab. Agam Kelompok Tani Parambahan di Kec. Baso Kab. Agam Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

56 Kelompok Tani Tunas Muda di Kec. Lareh Sago Halaban Kab. 50 Kota 2. Demplot Sayur sebanyak 5 unit dengan kelompok tani sbb, Kelompok Tani Ikhlas di Kec. Ampek Angkek Kab. Agam Kelompok Tani Bareco Jaya di Kec. Sungai Puar Kelompok Tani Serumpun Makmur di Kota Padang Panjang 3. Pusat Studi Pertanian Organik sebanyak 1 Unit yaitu Institut Pertanian Organik yang berlokasi di Aie Angek 4. Pelatihan Lapangan Sertifikasi Organik sebanyak 7 Unit dengan kelompok tani sbb, Kelompok Tani Tuah Sakato di Kab. Padang Pariaman Kelompok Tani Indah Sakato di Kab. Padang Pariaman Kelompok Tani Matahari Terbit di Kab. Padang Pariaman Kelompok Tani Ikhlas di Kab. Agam Kelompok Tani Tunas Muda di Kab. 50 Kota Kelompok Tani Kampuang 2 Sakato di Kab. 50 Kota Kelompok Tani Kandis Maju di Kab. Solok 5. Pelatihan Internal Control System sebanyak 5 unit dengan kelompok tani sbb, Kelompok Tani Hidayah di Kab. Padang Pariaman Kelompok Tani Mitra baru di Kab. Padang Pariaman Kelompok Tani Tuah Sakato di Kab. 50 Kota Kelompok Tani Sungai Kolam di Kab. 50 Kota Kelompok Tani Kampuang 2 Sakato di Kec. Mungka Belum tercapainya target sasaran pada tahun 2015 ini disebabkan Alokasi Dana untuk Kegiatan Sertifikasi Pangan dan Pemasyarakatan Pertanian Organik ini jauh berkurang dari tahun sebelumnya. Biasanya kegiatan pengembangan pertanian organik ini juga didukung oleh anggaran kabupaten/ kota. Namun pada tahun 2015 kabupaten/ kota tidak menganggarkan lagi kegiatan untuk Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

57 mendukung pertanian organik tersebut. Selain itu, insentif harga untuk setiap kg produksi komoditi pertanian organik yang dihasilkan petani sebesar Rp. 250,-/kg ditiadakan, dikarenakan adanya evaluasi dari Inspektorat. Padahal dana insentif tersebut sebagai rangsangan untuk meningkatkan minat petani bertanam secara organik. Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) bertugas memverifikasi, menginspeksi dan menerbitkan sertifikat organik bagi lahan pertanian yang telah menerapkan pola tani selaras alam tersebut. Ditahun 2015 ini telah terealisasi 7 buah sertifikat dengan kelompok tani sebagai berikut : 1. Kelompok Tani Budi Saiyo di Kab. Padang Pariaman 2. Kelompok Tani Pelita Gunung di Kab. Padang Pariaman 3. Kelompok Tani Tuah Sakato di Kab. Padang Pariaman 4. Kelompok Tani Tunas Muda di Kab. 50 Kota 5. Kelompok Tani Ikhlas di Kab. Agam 6. Kelompok Tani Kampuang 2 Sakato di Kec. Mungka 7. Kelompok Tani Hidayah di Kab. Padang Pariaman Meskipun luasan pertanian organik bertambah tidak sesuai dengan target namun dari segi pembinaan di lapangan telah dilaksanakan dengan baik dalam rangka meningkatkan motivasi petani dalam pengembangan pertanian organik menuju system pertanian yang ramah lingkungan dan konsumsi produk pertanian yang sehat. Pada Indikator Kinerja sasaran peningkatan jumlah poktan / gapoktan yang melakukan Kemitraan, penentuan indikator ini adalah dalam rangka pencapaian sasaran meningkatnya posisi tawar petani karena dengan adanya poktan/gapoktan yang melakukan kemitraan maka usaha petani akan lebih berkembang dan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

58 semakin banyak pasar yang didapatkan. Penentuan target ini berdasarkan target yang ditetapkan dalam Renstra Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

59 Grafik Perkembangan jumlah Poktan/Gapoktan yang melakukan kemitraan (unit/th) Series 1 Series : Adapun Poktan/Gapoktan tersebut adalah sebagai berikut 1. Asosiasi petani manggis Sumatera Barat dengan Pimpinan PT. Super Maju Jakarta 2. Petani Manggis Sumatera Barat dengan Pasar Induk Jakarta 3. UP3HP Minang Lestari dengan Afra Yani dengan CV. Rindang Raya Batam 4. Assosiasi STA Sumatera Barat dengan Irham Hadi CV Alamanda Sejati Utama Dumai 5. ASTA Sumatera Barat dengan PT. Carefour Kota Pekan Baru 6. UP3HP Indah Sari Kab. Agam dengan Keripik Balado Mahkota Padang 7. UP3HP Harapan Tani Kab. Padang Pariaman dengan Keripik Balado Mahkota Padang 8. UP3HP Sumatera Barat Minang Lestari dengan Keripik Balado Mahkota Padang 9. UP3HP Lembang Jao Mandiri Kab. Solok dengan Keripik Balado Mahkota Padang Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

60 10.Gapoktan Irliko Sukra Kab. Solok dengan Toko Beras H. Vely Padang 11.Gapoktan Mawar Kab. Solok dengan Toko Beras H. Vely Padang 12.Gapoktan Batang Timbulun Kota Padang dengan Toko Beras H. Vely Padang Hal yang telah dilakukan oleh poktan/gapoktan dengan pengusaha adalah membuat perjanjian kerjasama dalam pemasaran hasil pertanian. Indikator kinerja ini didukung oleh program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian dengan kegiatan Pembinaan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura dan Promosi pemasaran hasil pertanian dan penyebaran informasi pasar Indikator kinerja Berkembangnya LKMA dengan target sebanyak 65 kelompok pada tahun Indikator dan target kinerja ini disusun dengan mengingat pentingnya keberadaan lembaga keuangan di pedesaan dalam rangka menunjang kegiatan perekonomian di tingkat petani. Penentuan target dibuat berdasarkan Renstra, perkembangan dari tahun sebelumnya dan pertimbangan anggaran Realisasi pada tahun 2015 adalah sebanyak 65 kelompok LKMA (100%). Dari evaluasi yang dilaksanakan maka diperoleh gambaran bahwa indikator kinerja sasaran tersebut telah tercapai sangat baik. Grafik Perkembangan Lembaga Keuangan di Pedesaan (klp) Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

61 Series Series Dari grafik di atas diketahui bahwa pada tahun 2011 telah terdapat 346 kelompok LKMA yang berkembang. Hal ini berlanjut pada tahun 2012 dan 2013 sehingga di akhir tahun 2014 LKMA yang berkembang telah mencapai 800 kelompok dan di tahun 2015 terdapat penambahan sebanyak 65 kelompok sehingga menjadi 865 kelompok LKMA. Indikator kinerja ini didukung oleh program Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM Petani dengan kegiatan yaitu Pemberdayaan kelembagaan tani. Adapun realisasi keuangan dan fisik Program Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM Petani dapat dilihat dari anggaran yang tersedia sebesar Rp ,- terealisasi Rp ,- (92,63%), dan fisik terealisasi 97,54% (Sangat Baik). Untuk meningkatkan ketahanan petani dibidang keuangan di Sumatera Barat sampai saat ini telah dikembangkan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis yang bertujuan membantu petani dalam mengakses keuangan dan permodalan. Untuk lebih meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pengelola LKMA yang ada di Sumatera Barat, telah dilaksanakan pelatihan bagi manajer LKMA, yang pada akhirnya akan meningkatkan kapasitas LKMA untuk pengelolaan bidang Administrasi, Simpan pinjam dan Manegerial LKMA. Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

62 Dengan semakin meningkat dan berkembangnya LKMA maka petani akan lebih mudah dalam memperoleh permodalan untuk usaha tani mereka. Sarana dan Prasarana Lahan, Air dan Alsintan merupakan faktor penting bagi peningkatan produksi tanaman. Dari tabel ada empat indicator sasaran yang merupakan unsur-unsur yang penting dalam hal berkembangnya sarana dan prasarana lahan, air dan alsintan. Grafik Penambahan Luas lahan sawah (ha/th) (ha/th) Pada tahun indikator sasaran ini adalah penambahan luas lahan sawah. Setelah mengalami revisi dan penyempurnaan pada tahun 2015 indikator tersebut berubah mejadi total luas lahan sawah. Berdasarkan data yang ada jika dibandingkan dengan tahun 2014 luas lahan sawah meningkat 563 ha atau 100,25%. Penambahan luas sawah ini dengan pemanfaatan lahan sawah yang baru dicetak pada tahun 2014, namun tidak segera diolah. Tapi dengan pembinaan petani secara intensif dan difasilitasi dengan bantuan sarana produksi pertanian di tahun 2015 ini, sehingga petani dengan segera mengusahakan lahan sawah tersebut secara berkelanjutan. Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

63 Indikator kinerja peningkatan jumlah kelompok tani yang menggunakan pupuk organik merupakan hasil revisi dari sasaran strategis tahun Dan pada tahun sebelumnya tidak dilakukan pendataan. Perkembangan data mulai dari tahun 2014 s/d 2015 adalah sebagai berikut: Grafik Peningkatan jumlah kelompok tani yang menggunakan pupuk organik (klp) klp Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa terdapat penurunan kelompok tani yang menggunakan pupuk organik. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya anggaran untuk memfasilitasi petani dalam penyediaan pupuk organik. Grafik Perluasan areal hortikultura/buah-buahan (pohon/th) Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

64 (Pohon/th) Pencapaian target indikator kinerja untuk perluasan areal hortikultura/ buah-buahan belum mencapai target yang diharapkan, hal ini dikarenakan terbatasnya anggaran untuk pengadaan bibit buah-buahan. Sehingga penambahan luas areal juga sedikit Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

65 Grafik persentase Kelompok tani yang menggunakan alsintan (%) (%) ,77 92, Dukungan Anggaran Penganggaran berbasis kinerja adalah suatu sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian keluaran daripada menitikberatkan alokasi biaya atau input semata. Output (keluaran) menunjukkan barang atau jasa yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan input yang digunakan. Input (masukan) adalah besarnya sumber dana, sumber daya manusia, material, waktu dan teknologi yang digunakan untuk melaksanakan suatu program atau kegiatan. Dalam anggaran berbasis kinerja, setiap penggunaan sumber daya yang direncanakan harus dapat dikaitkan dengan produk berupa barang atau jasa yang akan dihasilkan. Rincian Anggaran dan Realisasi Pendanaan SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.6 Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

66 No. Tahun Pagu Anggaran % Realisasi Realisasi (Rp.) Fisik Keuanga , , , , , Produk Domestik Bruto (PDRB) Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak pembangunan yang dilaksanakan. Pertumbuhan tersebut merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi, yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Struktur ekonomi Provinsi Sumatera Barat tahun 2014 didukung oleh tiga lapangan usaha utama yaitu salah satunya Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Sebagai sumber pendapatan tunai masyarakat, pada tahun 2014 kontribusi sektor pertanian, secara Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

67 ekonomi terhadap pembentukan PDRB Sumatera Barat, adalah sebesar 20,26 %. Sektor pertanian ini terdiri dari sub sektor tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB Sumatera Barat secara persentase menunjukkan konstribusi yang menurun, hal ini disebabkan karena terjadinya pergeseran perekonomian ke sektor jasa, industri dan perdagangan. Tetapi jika dilihat secara nominal, PDRB sub sektor tanaman pangan dan hortikultura selalu terjadi peningkatan sejalan dengan terjadinya peningkatan produksi komoditi tanaman pangan dan hortikultura setiap tahun serta nilai jual. Seperti kita ketahui bahwa yang menjadi PDRB subsektor tanaman pangan dan hortikultura adalah sigma produksi masingmasing komoditi dikali dengan harga (nilai jual) dikurangi dengan biaya antara. Perkembangan PDRB memperlihatkan bahwa peranan sektor pertanian masih tetap dominan dan diperkirakan akan tetap menjadi pengarah perekonomian Sumatera Barat di masa depan dimana sebagian besar penduduk Sumatera Barat menggantungkan kehidupannya pada sektor ini. Perkembangan PDRB sub sektor tanaman pangan dan hortikultura, PDRB sektor pertanian dan PDRB Provinsi Sumatera Barat menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku dapat dilihat pada grafik dibawah ini Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

68 PDRB Grafik 3.1. Kontribusi Masing-Masing Sektor Terhadap Sumatera Barat tahun NILAI TUKAR PETANI (NTP) Sektor pertanian merupakan sumber penghidupan masyarakat dan sekaligus sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dalam rangka pengentasan kemiskinan. Untuk melihat keberhasilan pembangunan pertanian selain data tentang pertumbuhan ekonomi, juga diperlukan data pengukur tingkat kesejahteraan petani. Nilai Tukar Petani (NTP) yang merupakan ratio indeks harga yang diterima petani (lt) dengan indeks harga yang dibayarkan petani (lb) (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani. NTP merupakan indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan yang juga Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

69 menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Indeks harga yang diterima petani (It) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani, sedangkan indeks harga yang dibayarkan petani (lb) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani, baik itu kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian. (Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat, Nilai Tukar Petani Sumatera Barat , Tahun 2012) Seiring dengan terjadinya banyak perubahan baik dalam pergeseran nilai produksi komoditas pertanian maupun pola konsumsi maka untuk perhitungan NTP mulai tahun 2008 menggunakan tahun dasar terbaru yaitu tahun 2007 (2007 = 100) meliputi 5 (lima) sub sektor yaitu sub sektor padi dan palawija, sub sektor hortikultura, sub sektor tanaman perkebunan rakyat, sub sektor peternakan, dan sub sektor perikanan, setelah sebelumnya menggunakan tahun dasar tahun 1993 (1993=100). (Nilai Tukar Petani Sumatera Barat , Tahun 2012) Pada tahun 2014, Nilai Tukar Petani berkisar antar 105,48-104,21 yang berarti bahwa penerimaan petani lebih besar dari pengeluaran. Rata-rata NTP tahun 2014 sebesar 100,60 dan jika dibandingkan dengan NPT tahun 2013 sebesar 104,21 berarti NTP tahun 2014 mengalami penurunan. Perkembangan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt), Indeks Harga yang Dibayarkan Petani (lb) dan Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Barat tahun dapat dilihat pada tabel 3.2 serta grafik 3.2 berikut ini. Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

70 Petani (lt), Dan Nilai Tabel 3.2 Perkembangan Indeks Harga yang Diterima Indeks Harga yang Dibayarkan Petani (lb) Tukar Petani (NTP) Sumatera Barat Tahun URAIAN TAHUN Indeks yang Diterima Petani 132,98 141,05 144,54 150,29 Indeks yang Dibayar Petani 126,07 132,75 137,75 144,23 NTP 105,48 106,25 105,02 104,21 Petani (lt), Tukar 2014 Grafik 3.2 Perkembangan Indeks Harga yang Diterima Indeks Harga yang Dibayarkan Petani (lb) Dan Nilai Petani (NTP) Sumatera Barat Tahun Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

71 Perkembangan indeks harga yang diterima petani (lt), indeks harga yang dibayarkan petani (lb) dan Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Barat setiap bulan pada tahun 2014, dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini: Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Kata Pengantar Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Periode 2017 2021

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN Jln. Raya Padang-Indarung Km. 8 Bandar Buat Padang LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 I. II. III. IV.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. perencanaan kegiatan Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun Pekanbaru, Desember 2015 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROPINSI RIAU,

KATA PENGANTAR. perencanaan kegiatan Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun Pekanbaru, Desember 2015 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROPINSI RIAU, KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Riau disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Perkebunan Provinsi Riau. Dokumen ini memuat tentang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 i KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 15 Ayat

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KATA PENGANTAR

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KATA PENGANTAR PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN Jln. Raya Padang-Indarung Km. 8 Bandar Buat Padang LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Kabupaten Musi Rawas memiliki luas baku lahan 635.717,15 Ha dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan strategis organisasi adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana organisasi akan diarahkan, dan bagaimana pemberdayaan

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN 2019-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Jl. PEMBANGUNAN NO. 183 GARUT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2010-2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR B erdasarkan Pasal 5 Ayat 2 Undang-Undang

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN. PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 22 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 22 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 22 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI BENIH DAN KAJI TERAP TEKNOLOGI PERTANIAN,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu alat instrument untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. Pendekatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK iii v vi

iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK iii v vi I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan 2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD 2.1

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 39 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 39 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI RIAU 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 39 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang : a. Bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS 2010-2015 http://kehutanan-mura.eu5.org Lampiran Keputusan Bupati Musi Rawas Nomor : 106/KPTS/KEHUT/2012 Tanggal : 13 Februari 2012 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI Menimbang Mengingat PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

1. RENSTRA SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

1. RENSTRA SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK 1. RENSTRA SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Rekapitulasi Matrik Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD Tanaman Pangan dan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 Kedudukan Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, ditetapkan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 462/KEP/GUB/BAPPEDA-2/2012 TANGGAL : 13 JULI 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 462/KEP/GUB/BAPPEDA-2/2012 TANGGAL : 13 JULI 2012 LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 462/KEP/GUB/BAPPEDA-2/2012 TANGGAL : 13 JULI 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Soreang, Desember 2011 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala,

KATA PENGANTAR. Soreang, Desember 2011 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala, KATA PENGANTAR BAPPEDA Kabupaten sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten memiliki kewajiban untuk menyusun Rencana Strategis Bapeda Kabupaten Tahun 2010 2015 sebagai

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 208 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Ketahanan

Lebih terperinci

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 1 LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN DINAS PERTANIAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/8/2013 TANGGAL : 19 Agustus 2013 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

DINAS PERKEBUNAN. Tugas Pokok dan Fungsi. Sekretaris. Sekretaris mempunyai tugas :

DINAS PERKEBUNAN. Tugas Pokok dan Fungsi. Sekretaris. Sekretaris mempunyai tugas : DINAS PERKEBUNAN Tugas Pokok dan Fungsi Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan; b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Sub Bagian; c. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

RECANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

RECANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN RECANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Kabupaten Musi Rawas dengan potensi lahan yang luas

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MERANGIN Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun 2014-2018 PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) 9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN BHINNEKA TU NGGA L IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah () adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra ini mempunyai fungsi sebagai pedoman

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, telah mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional melalui pembangunan

Lebih terperinci

Trenggalek, Mei Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek

Trenggalek, Mei Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya Buku Pertanian Dalam Angka Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek ini telah tersusun sebagai

Lebih terperinci