RENSTRA 2017 DINAS PERIKANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENSTRA 2017 DINAS PERIKANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG"

Transkripsi

1 RENSTRA 27 DINAS PERIKANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG

2 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas karunia, taufik hidayah- Nya sehingga Dinas Perikanan Ketahanan dapat menyusun Rencana Strategis Tahun sebagai respon terhadap dinamika lingkungan strategis baik global maupun domestik serta memperhatikan perenanaan sebagai alat manajerial untuk memelihara keberlanjutan perbaikan kinerja lembaga sebagai kerangka penyesuain dalam menentukan arah pelaksanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Soppeng Tahun 26 22, yang berisikan tentang Visi, Misi, Tujuan Sasaran, Kebijakan, Strategi, Program Kegiatanb yang pelaksanaannya dirancang selama 5 (lima) tahun kedepan sekaligus dirumuskan indikator keberhasilannya, sehingga arah keluarannya jelas, terukur serta dapat dievaluasi setiap tahun sebagai bahan perbaikan rencana pelaksanaan tahun berikutnya Rencana Strategis ini menyajikan secara garis besar rencana kerja untuk menata manajemen Sumberdaya manusia Aparatur Pegawai Negeri Sipil di Dinas Perikanan Ketahanan agar dapat memberikan pelayanan kepada publik secara profesional. Arah ini tentu saja masih harus dirinci dijabarkan lebih lanjut menjadi rencana tahunan, agar skala prioritas setiap program kegiatan Dinas Perikanan Ketahanan lebih kongkrit. Renstra yang telah disusun ini tak banyak artinya tanpa ditindaklanjut dengan pelaksanaan yang tuntas. Komitmen motivasi bisa timbul dari keberhasilan mengaktualisasikan diri dalam setiap kegiatan. Kami menyadari Dokumen Renstra ini belum dapat memenuhi harapan semua pihak, karena itu masukan saran untuk perbaikan akan kami terima dengan terbuka serta dengan segala keterbatasan yang ada, kami berharap Renstra ini dapat berguna sebagai pedoman pembelajaran jangka panjang dalam pengembangan di big Penyuluhan Ketahanan serta sekaligus menjadi acuan Rencana Kerja Tahunan Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng untuk memingkatkan Kinerja yang lebih baik di masa mendatang Watansoppeng, 26 Kepala Dinas Perikanan Ketahanan Ir. H. SURIYADI, MP NIP

3 ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv I. PENDAHULUAN..... Latar Belakang Landasan Hukum Maksud Tujuan Sistematika Penulisan... 8 II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi Sumber Daya Kinerja Pelayanan Tantangan Peluang Pengembangan Pelayanan III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Fungsi Pelayanan Telaahan Visi, Misi, Program Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah Terpilih Telaahan Renstra K/L Renstra Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kajian Lingkungan Hidup Strategis Penentuan Isu-Isu Strategis... 9 IV. VISI MISI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi Misi Tujuan Sasaran Jangka Menengah Startegis Kebijakan V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program Kegiatan, Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Penaan Indikatif... 5 VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN PRJMD. 23 VII. PENUTUP... 25

4 iii DAFTAR TABEL Halaman Tabel. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Struktural Fungsional pada Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng... 4 Tabel 2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat Golongan Jenis Pendidikan Formal pada Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng Tabel 3. Jumlah Sarana Prasarana yang dimiliki Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng Tabel 4. Jumlah Ketersediaan Rata-Rata Ketersediaan Utama Penduduk di Kabupaten Soppeng Tahun 24 Tahun Tabel 5. Perbandingan Ketesediaan Kalori Protein Tahun 2 s/d Tabel 6. Nama Desa, Jumlah Kelompok Afinitas Desa Mandiri Tahun Tabel 7. Perbandingan Skor PPH Kabupaten Soppeng Tahun 2 s/d Tabel 8. Pencapaian Kinerja Pelayanan Pada Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng Tabel 9. Pencapaian Realisasi Anggaran SKPD Tabel. Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/Kota terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi Renstra K/L Tabel. Hasil Telaahan Pada Tata Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng Tabel 2. Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Kabupaten Soppeng Tabel 3. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Penyuluhan Ketahanan... 7 Tabel 4. Faktor Penghambat Pendorong Pelayanan pada Dinas Perikanan Ketahanan Terhadap Pencapaian Visi Misi Serta Program Pemerintah Kabupaten Soppeng Tabel 5. Permasalahan Pelayanan Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng berdasarkan Renstra Kementerian beserta Faktor yang Mempengaruhinya Tabel 6. Permasalahan Pelayanan Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng berdasarkan Renstra Ba Ketahanan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan berserta Faktor yang Mempengaruhinya... 8 Tabel 7. Permasalahan Pelayanan Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng Berdasrakan Renstra Dinas Kelautan

5 iv Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan Berserta Faktor yang Mempengaruhinya Tabel 8. Permasalahan Pelayanan Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng Berdasarkan Talaahan Rencana Tata Ruang Wilayah berserta faktor yang Mempengaruhinya Tabel 9. Permasalahan Pelayanan Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng Berdasrakan Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis beserta Faktor yang Mempengaruhinya Tabel 2. Skor Kriteria Bobot Penentuan Isu-Isu Strategis... 9 Tabel 2. Skor Nilai Prioritas Penentuan Isu-Isu Strategis... 9 Tabel 22. Penentuan Skala Prioritas Isu-Isu Strategis... 9 Tabel 23. Tujuan Sasaran Jangka Menengah Target Kinerja Pelayanan 97 Tabel 24. Tujuan, Sasaran, Strategis, Kebijakan... 3 Tabel 25. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Sasaran, Penaan Indikatif.. 6 Tabel 26. Indikator Kinerja Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng yang Mengacu pada Tujuan Sasaran RPJMD... 24

6 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Ung-Ung Nomor 25 Tahun 24 menyebutkan bahwa Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang disusun sebagai rangkaian rencana tindak lanjut untuk menjadi pedoman bagi SKPD beserta jajarannya. Renstra Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng ini disusun dengan maksud menyajikan gambaran rinci tentang rencana kerja lima tahunan, terhitung sejak tahun 26 22, menyesuaikan dengan masa bhakti pasangan Bupati Wakil Bupati terpilih Kabupaten Soppeng Renstra ini disusun sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng 26 22, yang disusun berdasarkan Visi Misi pasangan Bupati Wakil Bupati sebagaimana disampaikan pada masa proses pemilihan. Dengan dilantiknya pasangan Bupati Wakil Bupati Kab. Soppeng Masa Bhakti 26 22, maka visi misi yang disampaikan dituangkan ke dalam RPJM Daerah Kabupaten Soppeng, dengan melakukan penyesuaian yang diperlukan, terutama penyesuaian dengan kapasitas keuangan daerah, sehingga program kegiatan yang direncanakan oleh pasangan Bupati Wakil Bupati pada setiap big kewenangan sudah benar-benar sesuai dengan kapasitas keuangan daerah. Oleh karenanya, tuntutan itu merupakan hal yang wajar telah seharusnya direspon oleh Pemerintah dengan melakukan perubahan yang terarah, pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Dengan berlakunya Ung-Ung Nomor 23 Tahun 24 tentang Pemerintahan Daerah Ung-Ung Nomor 33 Tahun 24 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Pemerintahan Daerah maka daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Konsekuensi dari pelaksanaan Ung-Ung tersebut adalah bahwa Pemerintah Daerah harus dapat lebih meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pelayanan kepada masyarakat. Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng sebagai salah satu instansi pemerintah daerah sesuai dengan big tugasnya dalam memimpin melaksanakan urusan pemerintahan big Perikanan Ketahanan yang menjadi kewenangan daerah tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah. Penyusunan Rencana Strategis Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng Tahun (selanjutnya disebut Renstra) pada dasarnya dilatar belakangi oleh keinginan untuk menjalankan amanat yang ditetapkan dalam peraturan perung-ungan yang berlaku serta untuk turut serta mendukung suksesnya pencapaian sasaran pembangunan daerah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

7 2 (RPJMD) Kab. Soppeng Tahun yang dalam penyusunannya perlu melaksanakan analisis terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal yang merupakan langkah yang penting dengan memperhitungan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), tantangan (threats) yang ada. Rencana ini merupakan suatu proses yang berorientasi pada proses hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun, dengan tetap memperhatikan potensi yang ada baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam, kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan yang dihadapi. Rencana strategis disusun untuk jangka waktu lima tahun, diimplementasikan ke dalam rencana kerja (Renja) tahunan. Proses penyusunan Renstra dilaksanakan melalui beberapa langkah tahapan, sebagai berikut Tahap Pertama : Mempelajari Visi, Misi Program Kepala Daerah terpilih. Kepala SKPD mengkaji implikasi visi, misi, program calon Kepala Daerah terpilih, terhadap tugas pokok fungsi SKPD yang dipimpinnya Tahap Kedua : Menyusun Rancangan Renstra SKPD Kepala SKPD menyusun rancangan Renstra SKPD berpedoman pada Rancangan Awal RPJM Daerah yang telah disepakati bersama. Langkah-langkah penyusunan Renstra, diuraikan sebagai berikut :. Menerima secara resmi rancangan awal RPJM Daerah dari Kepala Bappeda; 2. Merumuskan visi misi SKPD terhadap jabaran visi, misi, program Kepala Daerah terpilih; 3. Melakukan kajian strategis untuk menetapkan strategi dalam merumuskan kelompok tujuan kebijakan dalam pencapaian visi misi SKPD, sesuai tugas fungsinya. 4. Menyusun program sebagai penjabaran kebijakan ke dalam kelompok tujuan, dalam bentuk program-program sesuai kewenangan SKPD, sebagai pelaksanaan tugas fungsinya. 5. Menyusun rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari program lokalitas SKPD, lintas SKPD, program kewilayahan yang dilengkapi indikasi penaan, serta dilampiri rencana kerangka regulasi kerangka penaan bersifat indikatif; 6. Menetapkan lokasi rancangan kegiatan dengan memperhatikan rencana tata ruang; 7. Hal tersebut di atas menjadi muatan dalam rancangan Renstra SKPD, yang selanjutnya dibahas dalam Forum Renstra SKPD, kemudian disampaikan kepada Bappeda Kabupaten Soppeng. sebagai masukan untuk menyusun Rancangan RPJM Daerah

8 3 sebagai bahan utama dalam Musrembang RPJMD. Rancangan tersebut selanjutnya ditetapkan menjadi Renstra SKPD Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng. Keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L Renstra Provinsi/kabupaten/kota serta dengan Renja SKPD dapat dilihat pada bagan Berikut:

9 4 KETERKAITAN DOKUMEN PERENCANAAN RENSTRA SKPD Renstra KL Pedoman Renja KL Pedoman RKA KL Rincian APBN RPJP Nasional Pedoman RPJM Dijabarkan RKP Pedoman Nasional RAPBN APBN Diacu Diperhatikan RPJP Pedoman RPJM Dijabarkan RKP Pedoman RAPBD APBD Renstra Pedoman Renja Pedoman RKA Rincian UU UU KN

10 5.2 Landasan Hukum Penyusunan Renstra Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng ini dilakukan dengan melandaskan diri pada sejumlah aturan perungan antara lain:. Ung-Ung Nomor 28 Tahun 999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih bebas dari Kolusi, Korupsi Nepotisme; 2. Ung-Ung Nomor 7 Tahun 23 tentang Keuangan Negara; 3. Ung-Ung Nomor Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Ung-ung Nomor 25 Tahun 24 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Ung-ung Nomor 33 Tahun 24 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat Pemerintahan; 6. Ung-ung Nomor 6 Tahun 26 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan; 7. Ung-ung Nomor 7 Tahun 27 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun ; 8. Ung-ung Nomor 26 Tahun 27 tentang Penataan Ruang; 9. Ung-ung Nomor 4 Tahun 28 tentang Keterbukaan Informasi Publik;. Ung-Ung Nomor 8 tahun 22 tentang ;. Ung-ung Nomor 23 Tahun 24 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Ung-ung Nomor 2 Tahun 28; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 24 tentang Keamanan, Mutu Gizi ; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 25 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 25 tentang Standar Pelayanan Minimal; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 27 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 27 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 28 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 28 tentang Dekonsentrasi Tugas Pembantuan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 28 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 29 tentang Pembiayaan, Pembinaan, Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 25 tentang Ketahanan Gizi;

11 6 22. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 26 tentang Dewan Ketahanan ; 23. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 29 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Berbasis Sumberdaya Lokal; 24. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2-24; 25. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; 26. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2-225; 27. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2 tentang Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2-225; 28. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 25 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 25-29; 29. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 26 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 27; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 28 tentang Cagan Pemerintah Desa; 32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 28 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ; 33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK); 34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 28 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 35. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.4//29 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Berbasis Sumber Daya Lokal; 36. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 5/Permentan/RC./I/2 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2-24; 37. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.4/2/2 tentang Standar Pelayanan Minimal Big Ketahanan Provinsi Kabupaten/Kota; 38. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor Tahun 28 tentang Urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Soppeng;

12 7 39. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 4 Tahun 28 tentang Pembentukan Organisasi Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng 4. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor Tahun 2 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 4. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 9 Tahun 2 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Soppeng Tahun Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8 Tahun 22 tentang Rencana tata Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng Tahun ; 43. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 4 Tahun 24 tentang Perencanaan Penganggaran Partisifatif Pemerintah Kabupaten Soppeng; 44. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor Tahun 26 tanggal 6 Juni 26 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Soppeng Tahun 26-22;.3 Maksud Tujuan. Maksud Dokumen Renstra Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng Tahun disusun ditetapkan untuk menjadi arahan acuan serta pedoman bagi Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng bersama masyarakat stakeholders lainnya dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan pembangunan di big penyelenggraan penyuluhan ketahanan pangan selama periode Tahun sesuai dengan tugas pokok fungsinya. Adapun maksud penyusunan dokumen Renstra Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng Tahun adalah sebagai berikut:. Menyediakan dokumen rencana teknis Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng dalam menyusun Renja sebagai bahan masukan penyusunan RKPD, KUA PPAS dengan menggunakan pendekatan kinerja yang diawali dengan pernyataan masalah target kinerja yang terukur, penetapan arah kebijakan teknis yang terfokus, lengkap dengan informasi mengenai lokasi kelompok sasaran kegiatan; 2. Menyediakan alat bantu sebagai tolok ukur dalam rangka memudahkan penyusunan penyampaian laporan kinerja Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng atas pelaksanaan program secara terukur untuk secara konsekwen konsisten menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan Tugas, Pokok Fungsi serta peran yang diamanatkan.

13 8 2. Tujuan Adapun tujuan penyusunan dokumen Renstra Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng Tahun adalah sebagai berikut:. Menjamin tersusunnya rencana program berbasis kinerja yang berorientasi pada pelayanan umum secara terukur; 2. Termuatnya informasi tentang peran (tugas fungsi) Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng dalam penyelenggaraan urusan pemerintah daerah; 3. Teridentifikasinya kondisi prospek perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Soppeng Tahun yang terkait dengan tugas pokok fungsi Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng; 4. Terumuskannya visi, misi, tujuan sasaran Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng Tahun 26-22; 5. Terumuskannya strategi kebijakan Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng Tahun 26-22; 6. Terumuskannya rencana program kegiatan Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng Tahun Menjamin konsistensi perencanaan Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng dengan arahan strategis Visi Misi pasangan Bupati/Wakil Bupati sebagaimana dijabarkan di dalam RPJM Daerah Kabupaten Soppeng; 8. Memudahkan penyusunan penyampaian laporan kinerja yang terukur, baik dalam bentuk LAKIP maupun sebagai bahan masukan dalam penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah sesuai PP No. 3 tahun Sistematika Penulisan Renstra Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng Tahun disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahiun 28 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Berisi tentang pengertian Renstra, Fungsi Renstra serta Proses Penyusunan Renstra Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng

14 9 BAB II BAB III.2 Landasan Hukum Memuat penjelasan tentang Ung-ung, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah Peraturan Bupati yang mengatur Struktur Organisasi Tupoksi Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng..3 Maksud Tujuan Mengemukakan maksud tujuan Penyusunan Renstra Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng.4 Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan susunan garis besar Renstra Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2. Tugas Fungsi Struktur Organisasi SKPD Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas fungsi pokok SKPD. 2.2 Sumber Daya SKPD Penjelasan ringkas tentang Sumber Daya yang dimiliki SKPD mencakup SDM, Asset/modal, unit usaha yang masih operasional. 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD Menunujukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya,menurut SPM untuk urusan wajib, /atau indicator lainnya seperti MDGs atau indicator yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Tantangan peluang pengembangan pelayanan SKPD Mengemukakan analisis terhadap Renstra K/L Renstra SKPD Kab (untuk Prop) renstra SKPD Prop(untuk Kab), hasil telaahan RTRW, hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan,perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas fungsi Pelayanan SKPD. Dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan didasarkan pada hasil pengisian Tabel T-IV C.9 yang telah dilakukan pada C..2 (Analisis Gambaran Pelayanan SKPD).

15 BAB IV BAB V BAB IV 3.2 Telaahan Visi,Misi Program Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah. Dikemukakan apa saja tugas fungsi SKPD yang terkait dengan visi misi serta program kepala daerah wakil terpilih (Tabel T-IV C.9) 3.3 Telaahan renstra K/L Renstra Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktorfaktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RT/RW KLHS. 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD. VISI, MISI DAN ARAH KEBIJAKAN 4. Visi Misi SKPD Menggambarkan Visi Misi Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng Tujuan Sasaran Jangka Menengah SKPD Rumusan pernyataan tujuan sasaran jangka menengah SKPD (C..8) (Perumusan tujuan Pelayanan Jangka Menengah SKPD) dikemukakan dalam tabel T-IV C Strategi kebijakan SKPD Pernyataan strategi kebijakan SKPD dalam lima yahun mendatang sebagaimana dihasilkan(c.) yaitu dari Tabel T-IV C.27. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN Bab ini menguraikan program kegiatan, indicator kinerja, kelompok sasaran, penaan indikatif. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MNEGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI PENUTUP Lampiran-lampiran Bab ini menggambarkan indikator kinerja Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng yang akan dicapai lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan sasaran RPJMD.

16 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Ung-Ung Nomor 23 Tahun 24 sebagai hasil perubahan dari Ung Ung Nomor 32 tahun 24 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Ba Eksekutif Daerah. Tindaklanjut dari Ung-ung tersebut pada pasal 232 ayat () mengenai Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Nomor 8 tahun 26 tentang Peangkat Daerah yang mengatur tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas fungsi, tata kerja, eselon, beban kerja, nomenklatur unit kerja serta pembinaan kelembagaan dimana memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah baik Propinsi, Kabupaten/Kota untuk menyusun menetapkan organisasi perangkat daerahnya sesuai kebutuhan. Atas dasar hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Soppeng pada Tahun 26 telah menyusun rancangan kelembangaan dalam hal ini Struktur Organisasi, Tugas Fungsi Dinas Ketahanan Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng sebagai berikut. 2. Tugas, Fungsi Struktur Organisasi SKPD. Tugas Fungsi KEPALA DINAS () Dinas Perikanan Ketahanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin melaksanakan urusan pemerintahan big Perikanan Ketahanan yang menjadi kewenangan daerah tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah sesuai peraturan perunga-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Dinas mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan monitoring evaluasi sekretariat; b. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan monitoring evaluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan big perikanan budidaya; c. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan monitoring evaluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan big perikanan tangkap daya saing produk; d. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan monitoring evaluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan big ketersediaan distribusi pangan; e. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan monitoring evaluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan big penganekaragaman konsumsi keamanan pangan; f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas fungsinya.

17 2 (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () Sebagai berikut : a. Menyusun kebijakan, merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan mengendalikan penyelenggaraan kebijakan serta menyusun Renstra Dinas sesuai dengan visi misi daerah; b. Merumuskan program kerja sesuai Renstra Dinas; c. Mengoordinasikan pelaksanaan program kegiatan lingkup dinas; d. Membina Kepala Sekretariat para Kepala Big dalam melaksanakan tugasnya serta mengarahkan pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Dinas; e. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Dinas; f. Memecahkan masalah dalam pelaksanaan tugas pokok organisasi agar senantiasa berjalan optimal; g. Mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok organisasi agar senantiasa sesuai dengan rencana target yang ditetapkan; h. Melaporkan memberi saran kepada atasan terkait capaian pelaksanaan tugas pokok organisasi; i. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibig Perikanan Ketahanan ; j. Melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitas perumusan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pemberdayaan usaha kecil pembudidaya ikan, kesehatan ikan lingkungan serta pengelolaan sumber daya ikan; k. Melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitas perumusan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pemberdayaan nelayan kecil,pengendalian pengelolaan sumberdaya perikanan, serta daya saing produk perikanan; l. Menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan tugas dibig Ketersediaan Distribusi ; m. Melakukan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan tugas kegiatan sekretariat kepala big lingkup Dinas; n. Menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan tugas dibig penganekaragaman konsumsi keamanan pangan; o. Menilai prestasi kerja Sekretaris Kepala Big dalam rangka pembinaan pengembangan karier serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.

18 3 SEKRETARIAT () Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan dalam rangka perumusan kebijakan penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan sub bagian umum kepegawaian, perencanaan, pelaporan keuangan serta memberikan pelayanan administrasi fungsional kepada semua unsur dalam lingkungan Dinas Perikanan Ketahanan sesuai peraturan perunga-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Sekretaris mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi bagian umum kepegawaian; b. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi bagian perencanaan pelaporan; c. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi bagian keuangan; d. Pelaksanaan monitoring evaluasi program kegiatan kesekretariatan; e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () sebagai berikut : a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi pelaporannya; d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat; e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat; f. Mengoordinasikan mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan dalam lingkup sekretariat; g. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; h. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan mengendalikan serta menetapkan kebijakan dibagian umum, kepegawaian, keuangan perlengkapan; i. Mengelola mengoordinasikan pelaksanaan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup Dinas; j. Mengelola mengoordinasikan pelaksanaan urusan umum kepegawaian, perencanaan, pelaporan pengelolaan keuangan; k. Mengoordinasikan penyiapan bahan penyusunan RKA, DPA, LAKIP, RENSTRA RENJA /atau dokumen perencanaan berdasarkan peraturan perung-ungan;

19 4 l. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kesekretariatan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; m. Melakukan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan tugas kegiatan Sub Bagian dalam lingkup Sekretariat; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. () Sub Bagian Umum Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan, menghimpun mengelola melaksanakan administrasi, urusan ketatausahaan Dinas meliputi pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protokol, perjalanan dinas, tatalaksana, perlengkapan, kepegawaian tugas umum lainnya sesuai peraturan perunga-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Sub Bagian Umum Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis sub bagian umum kepegawaian; b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas sub bagian umum kepegawaian; c. Pembinaan pelaksanaan tugas sub bagian umum kepegawaian; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; f. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; g. Mengelola melaksanakan urusan rumah tangga surat-menyurat; h. Mengelola melaksanakan urusan keprotokoleran perjalanan dinas; i. Mengelola melaksanakan urusan ketatalaksanaan; j. Mengelola melaksanakan urusan perlengkapan meliputi pengadaan, pemeliharaan kebutuhan rumah tangga perlengkapan mengevaluasi pengadaan barang jasa. k. Mengelola melaksanakan administrasi kepegawaian serta mengelola melaksanakan urusan umum lainnya;

20 5 l. Melakukan monitoring evaluasi pelaksanaan tugas kegiatan sub bagian umum kepegawaian; m. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. () Sub Bagian Perencanaan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan, menghimpun, mengelola melaksanakan administrasi urusan perencanaan pelaporan serta melakukan pembinaan, pengendalian evaluasi pelaksanaan perencanaan pelaporan sesuai peraturan perunga-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Sub Bagian Perencanaan Pelaporan mempunyai fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sub bagian perencanaan pelaporan; b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas sub bagian perencanaan pelaporan; c. Pembinaan pelaksanaan tugas sub bagian perencanaan pelaporan; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () yang terkait dengan perencanaan pelaporan sebagai berikut : a. Menyusun rencana program, kegiatan, anggaran jadual operasional tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; f. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; g. Menghimpun mempersiapkan bahan perencanaan penyusunan laporan Dinas; h. Mengoordinasikan pelaksanaan perencanaan program kegiatan serta pelaporan Dinas; i. Menginventarisir permasalahan-permasalahan terkait perencanaan, pelaksanaan pelaporan program kegiatan; j. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan RKA, DPA, LAKIP, RENSTRA, RENJA /atau dokumen perencanaan berdasarkan peraturan perung-ungan yang berlaku; k. Melakukan pengumpulan data realisasi capaian kinerja bulanan;

21 6 l. Menyusun laporan capaian kinerja triwulan, semester serta melakukan evaluasi kinerja Anggaran Dinas serta melakukan revisi anggaran untuk kebutuhan rencana kerja tahunan dinas; m. Melakukan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan tugas kegiatan sub bagian perencanaan pelaporan; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karier; o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. () Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan, menghimpun, mengolah melaksanakan administrasi keuangan atau penatausahaan keuangan meliputi penyusunan anggaran, verifikasi, perbendaharaan, pembukuan, pelaporan keuangan sesuai peraturan perunga-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis sub bagian keuangan; b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas sub bagian keuangan; c. Pembinaan pelaksanaan tugas sub bagian keuangan; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () yang terkait dengan pengelolaan keuangan sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan tahunan jadual opersional sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; f. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; g. Membuat daftar gaji melaksanakan penggajian; h. Menyiapkan proses administrasi yang terkai dengan penatausahaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; i. Melaksanakan perbendaharaan keuangan, memverifikasi pertanggunjawaban keuangan;

22 7 j. Mengevaluasi pengadministrasian akuntansi keuangan laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan; k. Mengoordinasikan penyusunan rencana anggaran untuk periode lima tahunan tahunan; l. Mengelola melaksanakan verifikasi anggaran, pembukuan pelaporan keuangan, serta pengendalian tugas pembantu pemegang kas; m. Melaksanakan monitoring evaluasi serta pelaporan pelaksanaan tugas kegiatan sub bagian keuangan; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karier; o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. BIDANG PERIKANAN BUDIDAYA () Big Perikanan Budidaya dipimpin oleh seorang Kepala Big, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pemberdayaan usaha kecil pengelolaan pembudidayaan ikan yang meliputi pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, kesehatan ikan lingkungan, pengelolaan pembudidayaan ikan sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Big mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi dibig pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan; b. perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi dibig kesehatan ikan lingkungan; c. perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi dibig pengelolaan pembudidayaan ikan; d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () sebagai berikut : a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi pelaporannya d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Big; e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Big;

23 8 f. Mengoordinasikan mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan dalam lingkup Big; g. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; h. Melaksanakan penyiapan koordinasi pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, kesehatan ikan lingkungan, pengelolaan pembudidayaan ikan; i. Melaksanakan fasilitasi perumusan pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, kesehatan ikan lingkungan, pengelolaan pembudidayaan ikan; j. Melaksanakan kebijakan pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, kesehatan ikan lingkungan, pengelolaan pembudidayaan ikan; k. Melaksanakan pengendalian pada pelaksanaan pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, kesehatan ikan lingkungan, pengelolaan pembudidayaan ikan; l. Melakukan monitoring, evaluasi kegiatan pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, kesehatan ikan lingkungan, pengelolaan pembudidayaan ikan; m. Melaporkan pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, kesehatan ikan lingkungan, pengelolaan pembudidayaan ikan. n. Melaksanakan pengembangkan pelaksanaan pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, kesehatan ikan lingkungan, pengelolaan pembudidayaan ikan; o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karier serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. () Seksi Pemberdayaan Usaha Kecil Pembudidayaan Ikan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan seksi Pemberdayaan Usaha Kecil Pembudidayaan Ikan sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Sub Bagian Umum kepegawaian mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis Seks Pemberdayaan Usaha Kecil Pembudidayaan Ikan; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Usaha Kecil Pembudidayaan Ikan; c. pembinaan pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Usaha Kecil Pembudidayaan Ikan; d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan jadwal operasional tahunan dibig Pemberdayaan Usaha Kecil Pembudidayaan Ikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata;

24 9 c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Big; f. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; g. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; h. Mengumpulkan data untuk penyelenggaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, perizinan, pembinaan kelembagaan usaha kecil pembudidayaan ikan; i. Mengidentifikasikan penyelenggaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, perizinan, pembinaan kelembagaan usaha kecil pembudidayaan ikan; j. Menganalisa penyelenggaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, perizinan, pembinaan kelembagaan usaha kecil pembudidayaan ikan; k. Menyiapkan bahan rumusan penyelenggaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, perizinan, pembinaan kelembagaan usaha kecil pembudidayaan ikan; l. Melaksanakan kebijakan penyelenggaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, perizinan, pembinaan kelembagaan usaha kecil pembudidayaan ikan; m. Melakukan monitoring mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, perizinan, pembinaan kelembagaan usaha kecil pembudidayaan ikan; n. Melaporkan penyelenggaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, pembinaan kelembagaan usaha kecil pembudidayaan ikan; o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karier, serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.

25 2 () Seksi Kesehatan Ikan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan Seksi Kesehatan Ikan Lingkungan sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Sub Bagian Umum kepegawaian mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis Seksi Kesehatan Ikan Lingkungan; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Ikan Lingkungan; c. pembinaan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Ikan Lingkungan; d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan jadwal operasional tahunan dibig Kesehatan Ikan Lingkungan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; f. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; g. Mengumpulkan data pelaksanaan penyusunan rencanan pengelolaan kawasan budidaya perikanan berdasarkan RT/RW, penyediaan data informasi pengelolaan penyelenggaraan, pengelolaan air lahan untuk pembudidayaan ikan, pengelolaan kesehatan ikan lingkungan, pembinaan mutu pakan ikan obat ikan yang digunakan pembudidaya ikan. h. Mengidentifikasikan pelaksanaan penyusunan rencanan pengelolaan kawasan budidaya perikanan berdasarkan RT/RW, penyediaan data informasi pengelolaan penyelenggaraan, pengelolaan air lahan untuk pembudidayaan ikan, pengelolaan kesehatan ikan lingkungan, pembinaan mutu pakan ikan obat ikan yang digunakan pembudidaya ikan. i. Menganalisis pelaksanaan penyusunan rencanan pengelolaan kawasan budidaya perikanan berdasarkan RT/RW, penyediaan data informasi pengelolaan penyelenggaraan, pengelolaan air lahan untuk pembudidayaan ikan, pengelolaan kesehatan ikan lingkungan, pembinaan mutu pakan ikan obat ikan yang digunakan pembudidaya ikan. j. Menyiapkan bahan perumusan pelaksanaan penyusunan rencanan pengelolaan kawasan budidaya perikanan berdasarkan RT/RW, penyediaan data informasi pengelolaan

26 2 penyelenggaraan, pengelolaan air lahan untuk pembudidayaan ikan, pengelolaan kesehatan ikan lingkungan, pembinaan mutu pakan ikan obat ikan yang digunakan pembudidaya ikan. k. Melaksanakan kebijakan pelaksanaan penyusunan rencanan pengelolaan kawasan budidaya perikanan berdasarkan RT/RW, penyediaan data informasi pengelolaan penyelenggaraan, pengelolaan air lahan untuk pembudidayaan ikan, pengelolaan kesehatan ikan lingkungan, pembinaan mutu pakan ikan obat ikan yang digunakan pembudidaya ikan. l. Melakukan monitoring mengevaluasi pelaksanaan penyusunan rencanan pengelolaan kawasan budidaya perikanan berdasarkan RT/RW, penyediaan data informasi pengelolaan penyelenggaraan, pengelolaan air lahan untuk pembudidayaan ikan, pengelolaan kesehatan ikan lingkungan, pembinaan mutu pakan ikan obat ikan yang digunakan pembudidaya ikan. m. Melaporkan pelaksanaan penyusunan rencanan pengelolaan kawasan budidaya perikanan berdasarkan RT/RW, penyediaan data informasi pengelolaan penyelenggaraan, pengelolaan air lahan untuk pembudidayaan ikan, pengelolaan kesehatan ikan lingkungan, pembinaan mutu pakan ikan obat ikan yang digunakan pembudidaya ikan. n. Mengembangankan pelaksanaan penyusunan rencanan pengelolaan kawasan budidaya perikanan berdasarkan RT/RW, penyediaan data informasi pengelolaan penyelenggaraan, pengelolaan air lahan untuk pembudidayaan ikan, pengelolaan kesehatan ikan lingkungan, pembinaan mutu pakan ikan obat ikan yang digunakan pembudidaya ikan. o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karier, serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. () Seksi Pengelolaan Pembudidayaan Ikan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan Seksi Pengelolaan Pembudidayaan Ikan sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Sub Bagian Umum kepegawaian mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis Seksi Pengelolaan Pembudidayaan Ikan ; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas Seksi Pengelolaan Pembudidayaan Ikan; c. pembinaan pelaksanaan tugas Seksi Pengelolaan Pembudidayaan Ikan; d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas fungsinya.

27 22 (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan jadwal operasional tahunan dibig Kerawanan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; f. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; g. Mengumpulkan data pelaksanaan pembinaan cara pembenihan ikan yang baik cara pembesaran ikan yang baik, penyediaan benih ikan, calon induk, induk ikan yang bermutu, pelestarian calon induk, induk /atau benih ikan. h. Mengidentifikasi pelaksanaan pembinaan cara pembenihan ikan yang baik cara pembesaran ikan yang baik, penyediaan benih ikan, calon induk, induk ikan yang bermutu, pelestarian calon induk, induk /atau benih ikan. i. Menganalisis pelaksanaan pembinaan cara pembenihan ikan yang baik cara pembesaran ikan yang baik, penyediaan benih ikan, calon induk, induk ikan yang bermutu, pelestarian calon induk, induk /atau benih ikan. j. Menyiapkaan bahan perumusan pelaksanaan pembinaan cara pembenihan ikan yang baik cara pembesaran ikan yang baik, penyediaan benih ikan, calon induk, induk ikan yang bermutu, pelestarian calon induk, induk /atau benih ikan. k. Menyiapkan pelaksanaan kebijakan pembinaan cara pembenihan ikan yang baik cara pembesaran ikan yang baik, penyediaan benih ikan, calon induk, induk ikan yang bermutu, pelestarian calon induk, induk /atau benih ikan. l. Melakukan monitoring mengevaluasi pembinaan cara pembenihan ikan yang baik cara pembesaran ikan yang baik, penyediaan benih ikan, calon induk, induk ikan yang bermutu, pelestarian calon induk, induk /atau benih ikan. m. Melaporkan pelaksanaan pembinaan cara pembenihan ikan yang baik cara pembesaran ikan yang baik, penyediaan benih ikan, calon induk, induk ikan yang bermutu, pelestarian calon induk, induk /atau benih ikan. n. Mengembangan pelaksanaan pembinaan cara pembenihan ikan yang baik cara pembesaran ikan yang baik, penyediaan benih ikan, calon induk, induk ikan yang bermutu, pelestarian calon induk, induk /atau benih ikan.

28 23 o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karier, serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. BIDANG PERIKANAN TANGKAP DAN DAYA SAING PERIKANAN () Big Perikanan Tangkap Daya Saing Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Big, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan big Perikanan Tangkap Daya Saing yang meliputi Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pengendalian Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Daya Saing Produk Perikanan sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Big mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi big Pemberdayaan Nelayan Kecil; b. perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi big Pengendalian Pengelolaan Sumberdaya Perikanan; c. perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi big Daya Saing Produk Perikanan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () sebagai berikut : a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi pelaporannya d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Big; e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Big; f. Mengoordinasikan mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan dalam lingkup Big; g. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; h. Melaksanakan penyiapan koordinasi pemberdayaan nelayan kecil, pengendalian pengelolaan sumberdaya perikanan, daya saing produk perikanan;

29 24 i. Memfasilitasi perumusan pemberdayaan nelayan kecil, pengendalian pengelolaan sumberdaya perikanan, daya saing produk perikanan; j. Melaksanakan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil, pengendalian pengelolaan sumberdaya perikanan, daya saing produk perikanan; k. Melaksanakan pengendalian pada pelaksanaan pemberdayaan nelayan kecil, pengendalian pengelolaan sumberdaya perikanan, daya saing produk perikanan; l. Melakukan monitoring mengevaluasi pemberdayaan nelayan kecil, pengendalian pengelolaan sumberdaya perikanan, daya saing produk perikanan; m. Melaporkan pelaksanaan pemberdayaan nelayan kecil, pengendalian pengelolaan sumberdaya perikanan, daya saing produk perikanan; n. Melaksanakan pengembangan pemberdayaan nelayan kecil, pengendalian pengelolaan sumberdaya perikanan, daya saing; o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karier, serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. () Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Sub Bagian Umum kepegawaian mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil; c. pembinaan pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil; d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan jadwal operasional tahunan dibig Pemberdayaan Nelayan Kecil sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

30 25 e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Big; f. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; g. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; h. Mengumpulkan data untuk penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, perizinan, pembinaan kelembagaan nelayan kecil; i. Mengidentifikasikan penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, perizinan,pembinaan kelembagaan nelayan kecil; j. Menganalisa penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, perizinan, pembinaan kelembagaan kelembagaan nelayan kecil; k. Menyiapkan bahan rumusan penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, perizinan, pembinaan kelembagaan nelayan kecil; l. Melaksanakan kebijakan penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, perizinan, pembinaan kelembagaan nelayan kecil; m. Melakukan monitoring, mengevaluasi penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, perizinan, pembinaan kelembagaan nelayan kecil; n. Melaporkan penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, perizinan, pembinaan kelembagaan nelayan kecil; o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karier, serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. () Seksi Pengendalian Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan Seksi Pengendalian Pengelolaan Sumberdaya Perikanan sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

31 26 (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Sub Bagian Umum kepegawaian mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis Seksi Pengendalian Pengelolaan Sumberdaya Perikanan; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas Seksi Pengendalian Penngelolaan Sumberdaya Perikanan; c. pembinaan pelaksanaan tugas Seksi Pengendalian Pengelolaan Sumberdaya Perikanan; d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan jadwal operasional tahunan dibig Pengendalian Pengelolaan Sumberdaya Perikanan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Big; f. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; g. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; h. Mengumpulkan data untuk penyelengaraan pendidikan pelatihan, pendampingan, informasi kawasan konservasi, pengamanan sumberdaya perikanan pembinaan kelompok pokmaswas; i. Mengidentifikasikan penyelengaraan pendidikan pelatihan, pendampingan, informasi konservasi, pengamanan sumberdaya perikanan pembinaan kelompok pokmaswas; j. Menganalisa penyelengaraan pendidikan pelatihan, pendampingan, informasi kawasan konservasi, pengamanan sumberdaya perikanan pembinaan kelompok pokmaswas; k. Menyiapkan bahan rumusan penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, informasi kawasan konservasi, pengamanan sumberdaya perikanan pembinaan kelompok pokmaswas; l. Melaksanakan kebijakan penyelengaraan pendidikan pelatihan, pendampingan, informasi kawasan konservasi, pengamanan sumberdaya perikanan pembinaan kelompok pokmaswas;

32 27 m. Melakukan monitoring, mengevaluasi penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, informasi kawasan konservasi, pengamanan sumberdaya perikanan pembinaan kelompok pokmaswas; n. Melaporkan penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan informasi kawasan konservasi, pengamanan sumberdaya perikanan pembinaan kelompok pokmaswas; o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karier, serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. () Seksi Daya Saing Produk Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan Seksi Daya Saing Produk Perikanan sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Seksi mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan tugas Seksi Daya Saing Produk Perikanan; b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas Seksi Daya Saing Produk Perikanan; c. Pembinaan pelaksanaan tugas Seksi Daya Saing Produk Perikanan; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( ) sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan jadwal operasional tahunan dibig Daya Saing sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Big; f. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; g. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas;

33 28 h. Mengumpulkan data untuk penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, pasar promosi serta bina mutu diversifikasi produk perikanan; i. Mengidentifikasikan penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, pasar promosi serta bina mutu diversifikasi produk perikanan; j. Menganalisa penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, pasar promosi serta bina mutu diversifikasi produk perikanan; k. Menyiapkan bahan rumusan penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, pasar promosi serta bina mutu diversifikasi produk perikanan; l. Melaksanakan kebijakan penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, pasar promosi serta bina mutu diversifikasi produk perikanan; m. Melakukan monitoring mengevaluasi penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, pasar promosi serta bina mutu diversifikasi produk perikanan; n. Melaporkan penyelengaraan pendidikan pelatihan, serta pendampingan, fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi informasi, pasar promosi serta bina mutu diversifikasi produk perikanan; o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karier, serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis BIDANG KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN () Big Ketersediaan Distribusi dipimpin oleh seorang Kepala Big, mempunyai tugas memimpin melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan big Ketersediaan Distribusi yang meliputi Ketersediaan Kerawanan, Distribusi Harga, serta Cagan sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Big mempunyai fungsi :

34 29 a. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi seksi Ketersediaan Kerawanan ; b. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi seksi Distribusi Harga ; c. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi seksi Cagan ; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () sebagai berikut : a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Memberi dukungan dalam pelaksanaan tugas, petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi pelaporannya ; d. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dalam rangka perumusan kebijakan pelaksanaan kegiatan ketersediaan distribusi pangan; e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Big; f. Mengoordinasikan mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan dalam lingkup Big; g. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; h. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dibig ketersediaan distribusi pangan yang meliputi ketersediaan kerawanan pangan, distribusi harga pangan serta cagan pangan; i. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait terhadap penyelenggaraan program kegiatan dibig Ketersediaan Distribusi ; j. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan big Ketersediaan Distribusi ; k. Melakukan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibig Ketersediaan Distribusi ; l. Melakukan pembinaan mengkoordinasikan pelaksanaan program kegiatan dibig Ketersediaan Distribusi ; m. Melakukan pemantauan, pengawasan, monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dibig Ketersediaan Kerawanan pangan, Distribusi Harga Cagan ; n. Melaksanakan menyusun Neraca Bahan Makanan (NBM), Perhitungan Pola Harapan (PPH), Ketersediaan, analisis Sistem Kewaspadaan Gizi (SKPG), koordinasi penyediaan penyaluran pangan pokok atau pangan lainnya dalam rangka stabilisasi pasokan harga pangan serta membina cagan pangan masyarakat;

35 3 o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karir serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. () Seksi Ketersediaan Kerawanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan Seksi Ketersediaan Kerawanan sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Seksi mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibig Ketersediaan Kerawanan ; b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas dibig Ketersediaan Kerawanan ; c. Pembinaan pelaksanaan tugas dibig Ketersediaan Kerawanan ; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( ) sebagai berikut : a. Menyusun rencana program kegiatan jadwal operasional tahunan dibig Ketersediaan Kerawanan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; f. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Ketersediaan Kerawanan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; h. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis diseksi Ketersediaan Kerawanan ; i. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program kegiatan diseksi Ketersediaan Kerawanan ; j. Melaksanakan pemberian dukungan, bimbingan teknis memberi petunjuk, mengawasi membimbing bawahan dalam penyelenggaraan program kegiatan diseksi Ketersediaan Kerawanan ; k. Melaksanakan pembinaan bimbingan pelaksanaan tugas diseksi Ketersediaan Kerawanan ;

36 3 l. Melaksanakan pemantauan, pengawasan, monitoring evaluasi diseksi Ketersediaan Kerawanan ; m. Melakukan pengendalian pelaksanaan tugas kegiatan seksi Ketersediaan Kerawanan p. Melaksanakan menyusun Neraca Bahan Makanan (NBM), Perhitungan Pola Harapan (PPH), Ketersediaan, analisis Sistem Kewaspadaan Gizi (SKPG), n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karir serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis () Seksi Distribusi Harga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan Seksi Distribusi Harga berdasarkan sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Seksi mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis diseksi Distribusi Harga ; b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Distribusi Harga ; c. Pembinaan pelaksanaan tugas diseksi Distribusi Harga ; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( ) sebagai berikut : a. Menyusun rencana program, kegiatan jadwal operasional tahunan diseksi Distribusi Harga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dalam rangka pelaksanaan diseksi Distribusi Harga ; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; f. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Distribusi Harga serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; h. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis diseksi Distribusi Harga ;

37 32 i. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program kegiatan diseksi Distribusi Harga ; j. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program kegiatan diseksi Distribusi Harga ; k. Melaksanakan pembinaan bimbingan pelaksanaan tugas di diseksi Distribusi Harga ; l. Melaksanakan pemantuan, pengawasan, monitoring evaluasi diseksi Distribusi Harga ; m. Melakukan pengendalian pelaksanaan tugas kegiatan seksi Distribusi Harga ; n. Melaksanakan pengembangan jaringan pasar melalui pertemuan/kontak bisnis, promosi, pameran, lawatan/study banding serta mengumpulkan data harga pangan ditingkat produsin konsumen untuk panel harga; o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karir serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. () Seksi Cagan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan Seksi Cagan sesuai peraturan perungungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Seksi mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis diseksi Cagan ; b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Cagan ; c. Pembinaan pelaksanaan tugas diseksi Cagan ; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( ) sebagai berikut : a. Menyusun rencana program, kegiatan jadwal operasional tahunan seksi Cagan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dalam rangka pelaksanaan diseksi Cagan ; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; f. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas;

38 33 g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Cagan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; h. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis diseksi Cagan ; i. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program kegiatan diseksi Cagan ; j. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program kegiatan diseksi Cagan ; k. Melaksanakan pembinaan bimbingan pelaksanaan tugas di diseksi Cagan ; l. Melaksanakan pemantuan, pengawasan, monitoring evaluasi diseksi Cagan ; m. Melakukan pengendalian pelaksanaan tugas kegiatan seksi Cagan ; n. Melaksanakan pembinaan fasilitasi pengembangan cagan pangan fasilitasi pengembangan lumbung pangan serta kajian pengembangan pangan masyarakat; o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karir serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. BIDANG PENGANEKARAGAMAN, KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN () Big Penganekaragaman, Konsumsi Keamanan dipimpin oleh seorang Kepala Big, mempunyai tugas memimpin melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan big Penganekaragaman, Konsumsi Keamanan yang meliputi Konsumsi, Penganekaragaman, Keamanan sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Big mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi seksi Penganekaragaman Konsumsi ; b. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi seksi Pengembangan Lokal; c. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring evaluasi seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan ; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () sebagai berikut : a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata;

39 34 c. Memberi dukungan dalam pelaksanaan tugas, petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi pelaporannya ; d. Menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan pelaksanaan kegiatan penganekaragaman, konsumsi keamanan pangan; e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Big; f. Mengoordinasikan mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan dalam lingkup Big; g. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; h. Menyelenggarakan urusan pemerintahan pelayanan umum dibig penganekaragaman, konsumsi keamanan pangan; i. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait terhadap penyelenggaraan program kegiatan dibig penganekaragaman, konsumsi keamanan pangan; j. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan big penganekaragaman, konsumsi keamanan pangan; k. Melakukan pemberian dukungan bimbingan teknis atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibig penganekaragaman, konsumsi keamanan pangan; l. Melakukan pembinaan mengkoordinasikan pelaksanaan program kegiatan dibig penganekaragaman, konsumsi keamanan pangan; m. Melakukan pemantauan, pengawasan, monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dibig penganekaragaman, konsumsi keamanan pangan; n. Melaksanakan promosi konsumsi pangan yang Beragam Bergizi, Seimbang Aman (B2SA) berbasis sumberdaya lokal, Perhitungan Pola Harapan (PPH) Tingkat konsumsi, penganekaragaman, pencapaian target tingkat konsumsi pangan perkapita/tahun sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG), Penyusunan, Pengkajian, penerapan teknologi, analisis, pemetaan pengembangan pangan lokal serta Penelusuran (Treceability), analisis kajian pengawasan keamanan pangan segar diperedaran; o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karir serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. () Seksi Penganekaragaman Konsumsi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan Seksi Penganekaragaman Konsumsi sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

40 35 (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Seksi mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di Seksi Penganekaragaman Konsumsi ; b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di Seksi Penganekaragaman Konsumsi ; c. Pembinaan pelaksanaan tugas di Seksi Penganekaragaman Konsumsi ; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( ) sebagai berikut : a. Menyusun rencana program kegiatan jadwal operasional tahunan di Seksi Penganekaragaman Konsumsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dalam rangka pelaksanaan di Seksi Penganekaragaman Konsumsi ; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; f. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Penganekaragaman Konsumsi serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; h. Menyiapkan bahan memberi petunjuk perumusan kebijakan teknis di Seksi Penganekaragaman Konsumsi ; i. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program kegiatan di Seksi Penganekaragaman Konsumsi ; j. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program kegiatan di Seksi Penganekaragaman Konsumsi ; k. Melaksanakan pembinaan bimbingan pelaksanaan tugas di Seksi Penganekaragaman Konsumsi ; l. Melaksanakan pemantuan, pengawasan, monitoring evaluasi di Seksi Penganekaragaman Konsumsi ; m. Melakukan pengendalian pelaksanaan tugas kegiatan Seksi Penganekaragaman Konsumsi ; n. Melakukan promosi konsumsi pangan yang Beragam Bergizi, Seimbang Aman (B2SA) berbasis sumberdaya lokal, Perhitungan Angka Konsumsi perkomoditas perkapita/tahun, perhitungan tingkat konsumsi energi protein masyarakat perkapita/tahun, Perhitungan Pola

41 36 Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi serta pengembanga, pemantapan pola konsumsi pangan, kebutuhan konsumsi pangan Angka Kecukupan Gizi (AKG); o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karir serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. () Seksi Pengembangan Lokal dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan Seksi Pengembangan Lokal sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Seksi mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di Seksi Pengembangan Lokal; b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di Seksi Pengembangan Lokal; c. Pembinaan pelaksanaan tugas di Seksi Pengembangan Lokal; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( ) sebagai berikut : a. Menyusun rencana program kegiatan jadwal operasional tahunan di Seksi Pengembangan Lokal sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dalam rangka pelaksanaan di Seksi Pengembangan Lokal; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; f. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Pengembangan Lokal serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; h. Menyiapkan bahan memberi petunjuk perumusan kebijakan teknis di Seksi Pengembangan Lokal; i. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program kegiatan di Seksi Pengembangan Lokal; j. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program kegiatan di Seksi Pengembangan Lokal;

42 37 k. Melaksanakan pembinaan bimbingan pelaksanaan tugas di Seksi Pengembangan Lokal; l. Melaksanakan pemantuan, pengawasan, monitoring evaluasi di Seksi Pengembangan Lokal; m. Melakukan pengendalian pelaksanaan tugas kegiatan Seksi Pengembangan Lokal; n. Melakukan Penyusunan, Pengkajian, penerapan teknologi, analisis, pemetaan pengembangan pangan lokal; o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karir serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. () Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan melaksanakan program kegiatan Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan sesuai peraturan perung-ungan pedoman yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (), Kepala Seksi mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan ; b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan ; c. Pembinaan pelaksanaan tugas di Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan ; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( ) sebagai berikut : a. Menyusun rencana program kegiatan jadwal operasional tahunan di Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata; c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dalam rangka pelaksanaan di Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan ; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; f. Menyusun laporan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas;

43 38 g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Kelembagaan Pengawasan Keamanan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; h. Menyiapkan bahan memberi petunjuk perumusan kebijakan teknis di Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan ; i. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program kegiatan di Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan ; j. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program kegiatan di Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan ; k. Melaksanakan pembinaan bimbingan pelaksanaan tugas di Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan ; l. Melaksanakan pemantuan, pengawasan, monitoring evaluasi di Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan ; m. Melakukan pengendalian pelaksanaan tugas kegiatan Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan ; n. Melakukan Penelusuran (Treceability), analisis kajian pengawasan keamanan pangan segar diperedaran; o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan pengembangan karir serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. 2. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng berdasarkan Peraturan Bupati Soppeng Nomor 47 Tahun 26 yang terdiri dari :. Unsur Pimpinan yaitu : Kepala Dinas 2. Unsur Pembantu Pimpinan yaitu : Sekretaris yang terdiri dari 3 sub bagian yaitu Sub Bagian Umum Kepegawaian Sub Bagian Perencanaan Pelaporan Sub Bagian Keuangan 3. Unsur Pelaksana yaitu : a. Big Perikanan Budidaya yang terdiri dari 3 seksi yaitu : Seksi Pemberdayaan Usaha Kecil Seksi Kesehatan Ikan Lingkungan Seksi Pengelolaan Pembudidaya Ikan b. Big Perikanan Tangkap Daya Saing Perikananyang terdiri dari 3 seksi yaitu : Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil Seksi Pengendalian Pengelolaan Sumberdaya Perikanan

44 39 Seksi Daya Saing Produk Perikanan c. Big Ketersediaan Distribusi yang terdiri dari 3 Seksi yaitu : Seksi Ketersediaan Kerawanan Seksi Distribusi Harga Seksi Cagan d. Big Penganekaragaman Konsumsi Keamanan yang terdiri dari 3 Seksi yaitu : Seksi Penganekaragaman Konsumsi Seksi Pengembangan Lokal Seksi Kelembagaan Pengawasan Keamanan Adapun struktur organisasi pada Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng adalah sebagai berikut :

45 4

46 4 2.2 Sumber Daya SKPD a. Sumber Daya Manusia Tabel : Sumberdaya manusia merupakan faktor terpenting dalam melaksanakan kegiatan. Keadaan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparat yang bekerja di lingkungan Dinas Ketahanan Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng belum mencukupi jika dibandingkan dengan volume kerja. Dalam Pelaksanaan Tugas Fungsi Dinas Ketahanan Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng dilandasi dengan peraturan-peraturan didukung oleh Sumber Daya Manusia Khususnya Pegawai Negeri Sipil sebanyak 37 orang Pegawai Negeri Sipil serta didukung oleh sarana prasarana perkantoran.dana yang dikelola oleh Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng bersumber dari a APBD II, Dana Dekonsentrasi Dana Tugas Pembantuan. Adapun jumlah tingkat pendidikan sumber daya manusia serta sarana prasarana yang mendukung Dinas Ketahanan Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan Struktural Fungsional pada Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng No. Jabatan Jumlah (orang) Kepala Ba Sekretaris Kepala Big Ka. Subag. Kasi. Staf Fungsional Adapun jumlah tingkat pendidikan sumber daya manusia serta sarana prasarana yang mendukung Dinas Ketahanan Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng dapat dilihat pada tabel dibawah ini;

47 42 Tabel 2 : Jumlah Pegawai berdasarkan Pangkat/Golongan Pendidikan pada Dinas Perikanan Ketahanan No. Pangkat/ Golongan Pendidikan S-3 S-2 S- D-III SLTA SLTP SD Jumlah IV/e 2 IV/d 3 IV/c IV/b IV/a Total Gol IV III/d III/c III/b III/a 4 5 Total Gol III II/d 2 3 II/c II/b II/a Total Gol II I/d 5 I/c 6 I/b 7 I/a Total Gol I Jumlah Sumber :Data Kepegawaian T.A 25 b. Sarana Prasarana Dalam menjalankan tugas fungsinya, Dinas Perikanan Ketahanan Kabupaten Soppeng didukung oleh sarana prasarana perkantoran yang memadai dengan rincian sebagai berikut

48 43 Tabel 3 : Jumlah Sarana Prasarana yang dimiliki pada Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng No. Sarana/Prasarana Jumlah Tanah Gedung Pompa Kendaraan Roda 2 (dua) Meja Kerja Meja Rapat Kursi Kerja Kursi Rapat Sofa/Kursi Tamu Lemari Brangkas Filling Kabinet Mesin Ketik Mesin Absensi Papan Visual Elektonik Komputer/PC Komputer Notebook Laptop Printer UPS Stabiliser Kamera Digital Handycame Proyektor Wireless Sound Sistem Faximile GPS Software Megaphone Snanner AC Lemari Es Kompor Gas Televisi Hardisk Traktror Tangan/Cultivator Terali Pengaman Mast Tower Peralatan Personal Komputer Portabel Water Pomp White board Bangunan Gug Paving Blok 3 Unit 25 Unit Unit 98 Unit 8 Buah 2 Buah 8 Buah 43 Buah Set 34 Buah Buah 4 Buah 6 Buah Buah Buah 2 Buah 2 Unit 33 Unit 3 Unit 7 Unit 2 Unit 2 Unit 3 Unit 9 Unit 2 Unit 2 Buah Buah Buah Buah 7 Unit 7 Unit Unit Unit 3 Unit 2 Buah 3 Buah Paket 6 Unit 8 Unit Unit 9 Unit 6 Unit 3 Paket Sumber : Data Buku Inventaris Barang Tahun 25

49 Kinerja Pelayanan SKPD Pencapaian pelaksanaan kinerja pelayanan pada Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng sesuai dengan tugas fungsinya dalam menentukan kebijaksanaan pada Big Ketahanan Penyuluhan selama lima tahun terakhir (2-25) yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan Target Indikator, Target Renstra, Capaian Realisasi serta Ratio antara Target yang dicapai dengan Realisasi per tahun cukup baik, terarah terukur antara lain :. Meningkatnya Ketersediaan Cagan dalam Menanggulangi Kerawanan Meningkatnya Ketersediaan, Cagan dalam Menanggulangi Kerawanan telah berhasil dicapai sebesar 26.5 % yang didukung oleh 5 (lima) indikator kinerja yaitu : a. Aya Regulasi Ketahanan Regulasi Ketahanan pada Tahun 25 sebanyak 5 buah dengan target sebanyak 5 buah sehingga tingkat capaian sebesar %. Regulasi Ketahanan yang sifatnya umum sebanyak 4 (empat) buah segkan Regulasi Ketahanan yang sifatnya khusus sebanyak (buah). Adapun Regulasi Ketahanan dalam mendukung Pembangunan Ketahanan merupakan bagian integral pembangunan nasional yang dilaksanakan dengan penataan regulasi kebijakan dalam bentuk Perda, Perkada, dsb serta untuk menjamin kepastian hukum pelaksanaan program kegiatan adalah sebagai berikut :. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 24 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 25; 2. Peraturan Bupati No. 46/PER-BUP/XII/24 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 25; 3. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 25 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 25; 4. Peraturan Bupati No. 24/PER-BUP/XII/25 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 25; 5. Peraturan Bupati Soppeng Nomor 28 Tahun 25 tentang Pengelolaan Cagan Pemerintah Kabupaten Soppeng Tahun 25;

50 45 b. Ketersediaan Utama Ketersediaan Utama dalam hal ini ketersediaan beras sebagai konsumsi pangan utama penduduk di Kabupaten Soppeng Tahun 25 sebesar 3,82 Ton dimana target yang ingin dicapai sebesar 24,39 Ton sehingga tingkat capaian sebesar 63,69%. Untuk memperoleh rata-rata ketersediaan pangan utama penduduk di Kabupaten Soppeng yaitu jumlah ketersediaan pangan utama (3,82) Ton dibagi jumlah penduduk (25.8) jiwa selanjutnya di konversi dalam satuan Kg (dikali ), sehingga diperoleh rata-rata ketersediaan pangan sebesar 57. Kg/Perkapita/Tahun. Untuk mengetahui perbandingan tingkat ketersediaan ratarata ketersediaan pangan utama pada tahun sebelumnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4. Jumlah Ketersediaan Rata-Rata Ketersediaan Utama Penduduk di Kabupaten Soppeng Tahun 24 Tahun 25. Uraian Tahun Jumlah Ketersediaan Utama Rata-Rata Jumlah Ketersediaan Ton/Thn 3,82 Ton/Thn Kg/Perkapita/Thn 57. Kg/Perkapita/Thn Sumber Data Sementara : Laporan Analisis Ketersediaan BP3KP Thn 25 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 25 mengalami penurunan jumlah ketersediaan pangan utama di bandingkan pada Tahun 24 yaitu sebesar Ton. Begitupun juga dengan rata-rata ketersediaan pangan utama penduduk mengalami penurunan sebesar 3.2 Kg/Perkapita/Tahun. Penurunan jumlah ketersediaan pangan utama disebabkan oleh aya penurunan produksi komoditas pangan utama yaitu padi akibat aya bencana kekeringan (puso) yang dipengaruhi oleh anomali iklim. c. Ketersediaan Energi Protein Per Kapita Ketersediaan Energi Protein Per Kapita pada Tahun 25 cukup tinggi dimana pada Tahun 25 tingkat pencapaian ketersediaan energi protein sebesar 356.% dimana terdapat target sebesar 9% dengan realisasi sebesar 32.47%. Untuk mengetahui lebih jelas tingkat Ketersediaan Kalori Ketersediaan Protein pada Tahun 2 sampai Tahun 25 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

51 46 Tabel 5 : Uraian Perbandingan Ketersediaan Kalori Protein Tahun 2 s/d Tahun 25 perkapita/hari Tahun Ketersediaan Kalori (Kkal/hari) Ketersediaan Protein (Grm/hari) , Sumber Data Sementara : Laporan Neraca Bahan Makanan Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat ketersediaan kalori protein Tahun 2 sampai Tahun 24 meningkat, kecuali pada Tahun 25 mengalami penurunan yang disebabkan oleh aya penurunan tingkat ketersediaan energi khususnya beras akibat kekeringan. Segkan untuk tingkat pencapaian target terhadap realisasi melebihi target karena disebabkan aya surplus ketersediaan pangan tertentu terhadap konsumsi masyarakat terutama jenis pangan padi-padian. Segkan untuk mengetahui tingkat capaian ketersediaan protein kalori perkapita/hari Tahun 2 s/d Tahun 25 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik : Persentase Ketersediaan Kalori Energi Perkapita/hari Tahun 2 s/d Tahun Target Ketersediaan Kalori Protein Realisasi Ketersediaan Kalori Protein Tahun 2 Tahun 22 Tahun 23 Tahun 24 Tahun 25 Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2 target ketersediaan kalori protein sebesar 6% realisasi 38.53% dengan tingkat pencapaian %. Pada Tahun 22 target ketersediaan kalori protein sebesar 65% dengan realisasi % dengan tingkat pencapaian 69.83%. Pada tahun 23 target ketersediaan kalori protein sebesar 7% realisasi 39.79% dengan tingkat pencapaian %. Segkan pada Tahun 24 target 85% dengan realisasi sebesar 36.59% atau pencapaian sebesar 424,22%. Untuk

52 47 Tahun 25 target 9% dengan realisasi 32.47% atau tingkat pencapaian 356.%. Pencapaian realisasi dari Tahun 2 s/d Tahun 25 sangat tinggi jika dibandingkan dengan target yang kita tetapkan. Hal ini disebabkan aya tingkat ketersediaannya pangan utama dalam hal ini beras surplus dimana tingkat produksi produktifitas pangan utama padi sangat tinggi. d. Penguatan Cagan Penguatan Cagan pada Tahun 2 s/d Tahun 24 tingkat pencapaiannya belum terealisasi dimana belum aya cagan pangan pemerintah sebesar ton untuk kabupaten/kota. Pada Tahun 25 terdapat capaian kinerja sebesar 6,6%, dimana target yang diharapkan sebesar 6% atau sekitar 6 Ton dari target ton untuk kabupaten/kota belum dapat terpenuhi atau terdapat realisasi sebesar 6.6 Ton. Untuk menyikapi hal tersebut maka diharapkan kepedulian pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan Ketahanan Kab. Soppeng untuk mencanangkan pengisian gug cagan pangan dapat mencapai 6 Ton pada RPJMD Tahun e. Jumlah Kelompok Afinitas pada Desa Mandiri dimana persentase pencapaian sebesar % dimana kegiatan ini berupa pembinaan kelompok afinitas di daerah mandiri pangan. Jumlah kelompok yang mandiri yang dibina sebanyak 25 Kelompok yang tersebar pada 7 desa/kelurahan. afinitas yang dibina dapat dilihat pada tabel berikut: Adapun Perincian kelompok Tabel 6 : Nama Desa, Jumlah Kelompok Afinitas Desa Mandiri Tahun 2-25 No. Nama Desa/Kelurahan Jumlah Tahun Mandiri Kebo Paroto Sering Marioriaja Belo 2 6 Mattabulu 2 7 Rompegading 2 8 Kaca 2 9 Labae 2 2 Marioritengnga 2 22 Lompulle 2 23

53 48 2 Baringeng 23 3 Ujung 23 4 Macanre 23 5 Gattareng 23 6 Watu 23 7 Watu Toa 23 Jumlah 25 Sumber : BP3KP Kab. Soppeng Tahun 25 Grafik 2 : Perbandingan Jumlah Kelompok Afinitas yang dibina Tahun 2 s/d Tahun Target Realisasi Tahun 2 Tahun 22 Tahun 23 Tahun 24 Tahun 25 Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2 jumlah kelompok afinitas mandiri yang dibina pada sebanyak 5 kelompok yaitu kelompok mekar sari, kelompok kuncup mekar (Desa Kebo), kelompok bontojenno, kelompok lakkatuang, kelompok bulu cepo (Desa Paroto), kelompok serbaguna, kelompok sutra alam (Desa Sering), kelompok madello, kelompok limpotengnga (Desa Marioriaja), kelompok samaturue, kelompok mandiri pangan (Desa Labae), kelompok tani nelayan (Kel. Kaca), kelompok mappaseddie (Desa Mattabulu), kelompok sipurennu (Desa Belo), kelompok lawara (Desa Rompegading). Pada Tahun 22 jumlah kelompok afinitas mandiri yang dibina sebanyak tani 7 kelompok dimana ada tambahan 2 kelompok dari tahun sebelumnya yaitu kelompok massengereng kelompok mawar (Desa Marioritengnga). Pada Tahun 23 jumlah kelompok afinitas mandiri yang dibina pada sebanyak 25 kelompok dengan tambahan 8 kelompok daritahun sebelumnya yaitu kelompok mattanru, kelompok alliwangeng (Desa Lompulle), kelompok sipakatuo (Desa Baringeng), kelompok harapan baru (Kelurahan Ujung), kelompok pucuk mekar (Kel. Macanre), kelompok sipakainge (Desa Gattareng), kelompok mekar jaya (Desa Watu Toa) kelompok walantasi

54 49 (Desa Watu). Pada Tahun 25 jumlah kelompok afinitas mandiri yang dibina sebanyak 25 kelompok dimana kelompok afinitas tersebut semuanya telah memasuki tahap kemandirian pada Tahun 24 sehingga untuk Tahun 25 hanya memerlukan pembinaan untuk mengetahui perkembangan kelompoknya. f. Penanganan Daerah Rawan pada Tahun 2 s/d Tahun 25 kondisi kerawanan pangan di Kabupaten Soppeng masih pada kondisi tahan pangan. Hal ini disebabkan akibat belum aya gejala kerawanan pangan di Kabupaten Soppeng berdasarkan analisis Sistem Kewaspadaan Gizi (SKPG) baik yang sifatnya temporer maupun kronis atau angka kecukupan gizi tidak berada pada angka <7% AKG 89,9 %, yang artinya kondisi Kabupaten Soppeng pada posisi aman atau tahan pangan. 2. Meningkatnya Sistem Distribusi Pasokan Akses Capaian sasaran Meningkatnya Ketersediaan, Cagan dalam Menanggulangi Kerawanan telah berhasil dicapai sebesar 9.78 % yang didukung oleh 2 (dua) indikator kinerja yaitu : a. Ketersediaan Informasi Pasokan Harga Akses pada Tahun 25 mengalami peningkatan yang cukup baik dimana tingkat ketersediaan 9 (Sembilan) bahan pokok cukup tersedia yaitu: () gabah/beras, (2) jagung, (3) kedelai, (4) daging sapi, (5) daging ayam, (6) telur, (7) minyak goreng, (8) gula pasir, (9) cabe merah dapat terjangkau oleh masyarakat di 8 kecamatan. Untuk mengetahui lebih jelas situasi ketersediaan informasi pasokan harga akses pangan dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 3 : Perbandingan Tingkat Ketersediaan Pasokan Harga Akses Tahun 2 s/d Tahun Target Realisasi 2 Tahun 2 Tahun 22 Tahun 23 Tahun 24 Tahun 25

55 5 Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2 sampai Tahun 25 tingkat ketersediaan informasi pasokan harga akses pangan mengalami peningkatan dengan tingkat pencapaian melebihi target. Pada Tahun 2 target 7% dengan realisasi 93.58% dengan tingkat pencapaian sebesar 33%. Tahun 22 Target 75% dengan realisasi 99.4% dengan tingkat pencapaian sebesar 32%. Tahun 23 Target 8% dengan realisasi 99.57% dengan tingkat pencapaian sebesar 24%. Pada Tahun 24 Target 85% dengan realisasi % dengan tingkat pencapaian sebesar 7%. Untuk Tahun 25 terdapat capaian realisasi sebesar.%, dimana terdapat target 9% dengan realisasi %. Indikator ketersediaan informasi pasokan akses pangan mengalami peningkatan capaian disebabkan oleh beberapa faktor varibel perhitungan nilai capaian ketersediaan informasi sesuai target dengan realisasi. Adapun faktor varibel tersebut adalah : - Harga dengan mengacu pada beberapa parameter pembanding yaitu pertama jenis komoditas terdiri dari 9 (Sembilan) bahan pokok: () gabah/beras, (2) jagung, (3) kedelai, (4) daging sapi, (5) daging ayam, (6) telur, (7) minyak goreng, (8) gula pasir, (9) cabe merah. Kedua lokasi pengambilan sampel dimana di targetkan di 4 (empat) titik yaitu Pasar Sentral Cabenge, Pasar Sentral Takalala, Pasar Sentral Soppeng Pasar Sentral Batu-Batu dimana ke 4 (empat) lokasi tersebut telah dilakukan pengambilan sampel sehingga tingkat capaian %. Ketiga waktu pengambilan sampel di targetkan 52 minggu dimana waktu pengambilan sampel dilaksanakan sesuai dengan yang di tergetkan sehingga tingkat pencapaian sebesar %. - Pasokan dengan mengacu pada beberapa parameter pembanding yaitu pertama jenis komoditas terdiri dari 9 (Sembilan) bahan pokok: () gabah/beras, (2) jagung, (3) kedelai, (4) daging sapi, (5) daging ayam, (6) telur, (7) minyak goreng, (8) gula pasir, (9) cabe merah. Kedua lokasi pengambilan sampel dimana di targetkan di 4 (empat) titik yaitu Pasar Sentral Cabenge, Pasar Sentral Takalala, Pasar Sentral Soppeng Pasar Sentral Batu-Batu dimana ke 4 (empat) lokasi tersebut telah dilakukan pengambilan sampel sehingga tingkat capaian %. Ketiga waktu pengambilan sampel di targetkan 52 minggu dimana waktu pengambilan sampel dilaksanakan sesuai dengan yang di tergetkan sehingga tingkat pencapaian sebesar %. - Akses dengan mengacu pada beberapa parameter pembanding yaitu pertama jenis komoditas terdiri dari 9 (Sembilan) bahan pokok: () gabah/beras, (2) jagung, (3)

56 5 kedelai, (4) daging sapi, (5) daging ayam, (6) telur, (7) minyak goreng, (8) gula pasir, (9) cabe merah. Kedua lokasi pengambilan sampel dimana di targetkan di 8 (delapan) titik yaitu di 8 Kecamatan di Kabupaten Soppeng lokasi tersebut telah dilakukan pengambilan sampel sehingga tingkat capaian %. Ketiga waktu pengambilan sampel di targetkan 4 minggu dalam satu tahun dimana waktu pengambilan sampel dilaksanakan sesuai dengan yang di tergetkan sehingga tingkat pencapaian sebesar %. b. Stabilitas Harga Pasokan yang tingkat pencapaiannya pada 25 melebihi target yaitu sekitar 8.44% dimana target 9% dengan realisasi %. Hal tersebut disebabkan oleh CVKRi (Jumlah Harga Realisasi Rata-Rata Komoditas Pilihan) yang disurvey di Kabupaten Soppeng sebesar 9.8 segkan CVKTi (Harga Target Rata-Rata Komoditas Pilihan) yang disurvey di Kabupaten Soppeng sebesar 9.57, sehingga hasil perhitungan Ski (Stabilitas Harga) sebesar % dimana harga 9 (sembilan) bahan pokok cukup stabil walaupun sedikit ada lonjakan harga pada bulan-bulan tertentu seperti pada bulan perayaan hari-hari besar keagamaan akan tetapi tidak terlalu berpengaruh besar terhadap akumulasi tiap tahunnya. Adapun Jumlah Komoditas Pilihan sebanyak 9 komoditi antara lain : Beras, Jagung Pipilan, Kedelai, Daging Sapi, Daging Ayam, Telur Ayam Ras, Minyak Goreng, Gula Pasir Cabe Merah. Untuk mengetahui Stabilitas Harga Pasokan Tahun 2 s/d Tahun 25 dapat dilihat pada tabel di bawah ini Grafik 4 : Stabilitas Harga Pasokan Tahun 2 s/d Tahun Target Realisasi 2 Tahun 2 Tahun 22 Tahun 23 Tahun 24 Tahun 25 Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2 sampai Tahun 25 tingkat Stabilitas Harga Pasokan mengalami peningkatan dengan tingkat pencapaian melebihi target. Pada Tahun 2 target 7% dengan realisasi 98.29% dengan tingkat pencapaian sebesar 4%. Tahun 22 Target 75% dengan realisasi 99.5% dengan tingkat pencapaian sebesar 32%. Tahun 23 Target 8%

57 52 dengan realisasi % dengan tingkat pencapaian sebesar 25%. Pada Tahun 24 Target 85% dengan realisasi % dengan tingkat pencapaian sebesar 7. %. Hal ini disebabkan oleh Harga komoditas sembilan bahan pokok cukup terjangkau kecuali harga bawang merah cabe mengalami fluktuasi pada hari-hari tertentu. 3. Mempercepat Penganekaragaman Konsumsi Keamanan Capaian sasaran Mempercepat Penganekaragaman Konsumsi Keamanan telah berhasil dicapai sebesar yang didukung oleh 2 (dua) indikator kinerja yaitu: a. Skor Pola Harapan yang telah berhasil dicapai pada Tahun 25 sebesar 87,65 yang berada di atas target skor PPH yang ditetapkan sebesar 8 dengan capaian tingkat realisasi sebesar 2.22%, dimana target sebesar 9% realisasi 8.2%. Kondisi Skor PPH yang melebihi target dikarenakan secara kualitas pola konsumsi di kabupaten Soppeng sudah cukup beragam, bergisi berimbang sudah mendekati Skor Konsumsi Ideal yaitu Skor 9 pada Tahun 25. Untuk mengetahui lebih jelasnya, tingkat pencapaian Skor Pola Harapan selama Tahun 2 s/d Tahun 25 dapat dlihat pada tabel di bawah : Tabel 7 : Perbandingan Skor PPH Kab. Soppeng Tahun 2 s.d Tahun 25 Skor Pola Harapan No. Kelompok Skor PPH Ideal Padi-Padian 25, 25, 25, 25, 25, 25, 2. Umbi-Umbian 2,5,6 2,,6,8,2 3. Hewani 24, 7,5 9,5 6,3 8,2 9,2 4. Minyak Lemak 5, 3,2 3,9 5, 4, 4,3 5. Buah/Biji,,7,7,9,6,8 6. Kacang-Kacangan, 9,5 8,4 4,4 4,2 5,2 7. Gula 2,5 2,5,9,7,9 2, 8. Sayur Buah 3, 22,5 3, 26,4 3, 3, 9. Lain-Lain Jumlah 8,5 9,4 8,2 84,9 87,65 Berdasarkan tabel diatas bahwa Skor Pola Harapan di Kabupaten Soppeng cukup bervariasi mengalami peningkatan penurunan tiap tahunnya. Hal ini disebabkkan oleh beberapa faktor antara lain: - Pola konsumsi masyarakat di kabupaten soppeng sudah cukup beragam berimbang dengan aya program pemerintah pusat daerah berupa diversifikasi pangan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.

58 53 - Aya penurunan konsumsi padi-padian berupa beras tiap tahunnya dimana pada tahun 25 tingkat konsumsi beras di Kabupaten Soppeng sebesar 998 kkal/kap/hari. Grafik 5 : Perbandingan Tingkat Pencapaian Skor Pola Harapan Tahun 2 s/d Tahun Target Realisasi Pencapaian 2 Tahun 2 Tahun 22 Tahun 23 Tahun 24 Tahun 25 Berdasarkan grafik diatas, pada Tahun 2 tingkat pencapaian Skor PPH sangat tinggi sebesar % dimana target 8 realisasi 8,5. Begitupun pada Tahun 22 tingkat pencapaian lebih tinggi sebesar % dimana realisasi lebih besar dari pada target (target 82 realisasi 9,4). Pada Tahun 23 target Skor PPH sebesar 84 namun hasil perhitungan PPH sebesar 8.2. Untuk Tahun 24 target PPH 85 hasil perhitungan 84.9 dengan tingkat pencapaian Pada Tahun 25 tingkat capaian sebesar 97,39% dengan target skor PPH 9 realisasi skor PPH Aya peningkatan skor PPH pada Tahun 25 menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan kita di Kabupaten Soppeng sudah mendekati Skor PPH Ideal yang telah ditetapkan oleh SUSENAS yaitu 9. b. Pengawasan Pembinaan Keamanan yang telah dilakukan pada Tahun 2 s/d Tahun 25 di 8 Kecamatan cukup bervariasi, dimana pada Tahun 25 tingkat capaian sebesar 5.5%, dimana target yang ingin dicapai sebesar 9% dengan realisasi 45,45%. Pencapaian tersebut berupa hasil pengujian dilaboratorium terdapat jumlah pangan yang diuji adalah sampel dengan hasil pengujian yang aman dikonsumsi sebanyak 5 sampel. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian besar buah-buahan di Kabupaten Soppeng mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan terutama formalin. Untuk mengetahui perbandingan capaian kinerjanya dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS 2010-2015 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS JL. LINTAS SUMATERA KM.12,5 MUARA BELITI TELP/FAX. (0733)4540026

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, setiap

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 i KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 15 Ayat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan dokumen resmi Perencanaan Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS 2010 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

B A B I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1 LATAR BELAKANG B A B I PENDAHULUAN Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD) merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD tersebut memuat

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Soppeng Tahun

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Soppeng Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Rencana strategis () Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS 2010-2015 MUARA BELITI 2015 KATA PENGANTAR Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa daerah harus menyusun rencana

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS 2010-2015 http://kehutanan-mura.eu5.org Lampiran Keputusan Bupati Musi Rawas Nomor : 106/KPTS/KEHUT/2012 Tanggal : 13 Februari 2012 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar belakang dalam bab pendahuluan ini adalah untuk mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah,

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2010-2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR B erdasarkan Pasal 5 Ayat 2 Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dinamika dan perkembangan sistem pemerintahan mengalami perubahan yang sangat pesat sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang di masyarakat. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MERANGIN Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun 2014-2018 PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA 2011 2016 Jalan Mayor Sugianyar No. 3 Kompleks Civics Centre Negara Bali 2012 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

RECANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

RECANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN RECANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Kabupaten Musi Rawas dengan potensi lahan yang luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah atau disingkat dengan Renstra SKPD merupakan suatu produk perencanaan yang dihasilkan melalui tahapan proses penyusunan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diterbitkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR

RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR RENCANA STRATEGIS 2014-2019 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN GARUT 201 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renstra SKPD)

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Pentingnya perencanaan karena untuk menyesuaikan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memenuhi amanat undang- undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Jombang

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

REVIEW TAHUN 2015 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA

REVIEW TAHUN 2015 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA 2011 2016 REVIEW TAHUN 2015 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA 2011-2016 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1 Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang erdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang B Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah wajib menyusun Rancangan Awal Rencana

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN TAHUN 2012 2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN I - 1 KATA PENGANTAR Rasa syukur dengan segenap kepasrahan dan keikhlasan

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan kewenangan masing-masing pemerintah daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015 Jl.Lintas Sumatera KM.12,5 Komplek Perkantoran Pemkab Muara Beliti KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat

Lebih terperinci

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk memahami kinerja Birokrasi

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN - 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Rencana Strategis 6 BAB I PENDAHULUAN.. Latar belakang Secara konseptual dan teknokratis, proses pembangunan dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan utama pembangunan yang ditetapkan yaitu mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN PENDAHULUAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Page

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010-2015 DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS Review 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah

Lebih terperinci

Rencana Strategis BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Strategis BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor merupakan salah satu unit kerja teknis yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2010 tentang Organisasi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR :24 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : Berdasarkan Peraturan Bupati Mamasa Nomor 23 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : 1. Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jalan Kabupaten No. 1 Purwokerto 53115 Telp. 637405 Faxcimile (0281) 637405 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 2019 BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN GARUT KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KAB.MURA TAHUN ANGGARAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KAB.MURA TAHUN ANGGARAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2010-2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-nya dan atas izin perkenan-nya jualah

Lebih terperinci

Renstra Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten Tahun

Renstra Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 2018 telah disahkan dengan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 050/28 Tahun 2014.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Amandemen Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, mengakibatkan terjadinya perubahan dalam pengelolaan pembangunan, yaitu dengan tidak dibuatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 21 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Renstra DPKP BAB I-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Renstra DPKP BAB I-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh Tahun 2017 merupakan dokumen perencanaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya pengelolaan faktor kependudukan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, agar upaya pengelolaan tersebut dapat berhasil maka aspek pemanfaatan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ( RENJA - SKPD )

RENCANA KERJA ( RENJA - SKPD ) RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA - SKPD ) TAHUN 2015 SEKRETARIAT DEWAN KORPRI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadillah Allah SWT karena Atas Berkat Rahmat

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013-2018 1.1. Latar Belakang Lahirnya Undang-undang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR : 31 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 MEI 2011 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010-2015 Place Photo Here, Otherwise Delete Box Rencana Strategis (RENSTRA) KATA PENGANTAR Dalam rangka

Lebih terperinci

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif...

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif... DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1.2. Landasan Hukum... 1.3. Maksud dan Tujuan... 1.4. Hubungan renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dengan Dokumen

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Kabupaten yang baru berusia 17 tahun, sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk mengisi pembangunan, dapat dilihat akses-akses masyarakat yang terpenuhi

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci