BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi di SMP Negeri 43 Bandung Jln. Kautamaan Istri No 31 Telp/Fax (022) Bandung Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2013:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 43 Bandung yang terdiri dari 11 kelas. Tabel 3.1 Gambaran Populasi Penelitian SMP Negeri 43 Bandung No Kelas Jumlah Siswa 1. VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII Jumlah Total 380

2 41 3. Sampel Penelitian Sampel menurut Sugiyono (2013:118) adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu harus ditentukan teknik sampling yang akan digunakan. Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling. Masih menurut Sugiyono (2013:120) probabililty sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Menurut Arifin (2011:222) Cluster sampling adalah cara pengambilan sampel yang berdasarkan sekelompok individu dan tidak diambil secara individu atau perseorangan. Random yang dimaksud dalam penelitian ini hanya digunakan untuk membantu dalam pengambilan sampel dimana digunakan untuk mengacak kelasnya saja berdasarkan kelompok yang sudah ada. Untuk menyesuaikan dengan desain penelitian yang digunakan yaitu one group pretest and posttest design, maka sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini hanya satu kelas saja. Langkah dalam pengambilan sampel dilakukan dalam satu tahap, yaitu dengan melakukan undian terhadap populasi yang ada. Maka berdasarkan hasil undian, dari 11 kelas VII yang ada, terpilihlah kelas kelas VII-4 SMP Negeri 43 Bandung yang berjumlah 35 siswa untuk dijadikan sampel dalam penelitian. B. Desain Penelitian Salah satu kegiatan dalam penelitian eksperimen adalah menentukan desain eksperimen. Dalam penelitian ini menggunakan desain One-group pretest and posttest design, karena dalam rancangan ini hanya melibatkan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen yang diberikan pretest sebelum diberikan perlakuan (treatment) kemudian diberikan posttest setelah diberikan perlakuan (treatment). Desain dapat digambarkan seperti berikut :

3 42 Tabel 3.2 One-group pretest and posttest design O1 X O2 ( Arifin, 2011:77) X adalah perlakuan yang diberikan dan dilihat pengaruhnya dalam eksperimen tersebut. Perlakuan yang dimaksud berupa penggunaan model Cooperative Learning tipe Think Pair Square berbantuan aplikasi Microsoft PowerPoint. O1 adalah tes yang dilakukan sebelum perlakuan diberikan (pretest), sedangkan O2 adalah tes yang dilakukan setelah perlakuan diberikan (posttest). Hasil pengukuran yang dilakukan melalui posttest akan dibandingkan dengan hasil pretest untuk mengetahui adakah pengaruh model Cooperative Learning tipe Think Pair Square berbantuan aplikasi Microsoft PowerPoint terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa pada mata pelajaran TIK. C. Metode Penelitian Sugiyono (2013:3) mengatakan bahwa secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experimental design. Menurut Sugiyono (2013:114) quasi experimental design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini hanya akan dilaksanakan pada satu kelompok saja yang dinamakan kelompok eksperimen tanpa adanya kelompok kontrol. Hal ini dikarenakan sulitnya menemukan kelas kontrol yang sebanding dengan kelas eksperimen disebabkan karakteristik siswa yang menjadi subjek penelitian di setiap kelas sangat beragam. Variabel dalam penelitian eksperimen ini terdiri dari dua jenis yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2013:61) variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi, sedangkan variabel terikat

4 43 merupakan variabel yang dipengaruhi. Maka variabel dalam penelitian eksperimen ini meliputi : 1. Variabel bebas yaitu model Cooperative Learning tipe Think Pair Square berbantuan aplikasi Microsoft PowerPoint. 2. Variabel terikat yaitu hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Untuk lebih jelasnya sebagai gambaran hubungan variabel penelitian ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.3 Hubungan Variabel Penelitian Variabel Terikat Hasil Belajar Hasil Belajar Hasil Belajar Ranah Kognitif Ranah Kognitif Ranah Kognitif Aspek Aspek Aspek Variabel Bebas Pengetahuan Pemahaman Penerapan (Y3) (Y1) (Y2) Model Cooperative Learning tipe Think Pair Square berbantuan aplikasi Microsoft PowerPoint. (X1) X1Y1 X1Y2 X1Y3 Keterangan : X1Y1 : Penggunaan model Cooperative Learning tipe Think Pair Square berbantuan aplikasi Microsoft PowerPoint terhadap hasil belajar ranah kognitif aspek pengetahuan. X1Y2 : Penggunaan model Cooperative Learning tipe Think Pair Square berbantuan aplikasi Microsoft PowerPoint terhadap hasil belajar ranah kognitif aspek pemahaman. X1Y3 : Penggunaan model Cooperative Learning tipe Think Pair Square

5 44 D. Definisi Operasional berbantuan aplikasi Microsoft PowerPoint terhadap hasil belajar ranah kognitif aspek penerapan. Variabel-variabel yang telah diidentifikasi dan diklasifikasikan perlu didefinisikan secara operasional agar orang lain yang ingin melakukan penelitian serupa tidak salah menafsirkan konsep variabel yang dilakukan oleh peneliti. Dengan demikian definisi operasional dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Model Cooperative Learning tipe Think Pair Square Dalam penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Square didalam proses pembelajaran di kelas sama halnya dengan model Cooperative Learning secara umumnya yaitu guru menyampaikan sekilas materi terlebih dahulu,kemudian guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari empat orang. Sebagai kegiatan awal guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah dan meminta siswa untuk berpikir sendiri dulu tentang jawaban dari pertanyaan tersebut. Lalu guru meminta siswa untuk berpasangan dengan salah satu dari teman kelompoknya dan mendiskusikan apa yang telah mereka pikirkan. Setelah itu guru meminta pasangan siswa untuk bergabung dengan pasangan lainnya untuk mendiskusikan kembali pertanyaan atau permasalahan tersebut yang nantinya hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas. 2. Aplikasi Microsoft PowerPoint Microsoft PowerPoint merupakan salah satu program aplikasi komputer yang dikembangkan oleh Microsoft untuk membuat presentasi. Dalam penelitian ini Microsoft PowerPoint digunakan oleh guru dalam menyajikan informasi dan sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi pelajaran, sedangkan bagi siswa Microsoft PowerPoint digunakan untuk menyajikan hasil kerja kelompoknya. 3. Hasil Belajar Hasil belajar menunjukan ukuran kemampuan yang diperoleh siswa setelah kegiatan belajar berlangsung yang mana hasil belajar dalam tiga ranah

6 45 yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam penelitian ini yang akan dikaji penulis adalah pada ranah kognitif berupa aspek pengetahuan (C1), aspek pemahaman (C2) dan aspek penerapan (C3). Hasil belajar dalam penelitian ini berupa skor-skor yang diperoleh siswa dari hasil pretest dan posttest pada mata pelajaran TIK. 4. Mata Pelajaran TIK Mata pelajaran TIK merupakan salah satu mata pelajaran yang harus ada pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang bertujuan agar siswa memahami teknologi informasi dan komunikasi. Mata pelajaran TIK dalam penelitian ini dikhususkan pada materi perangkat lunak (software) komputer, dimana materi tersebut digunakan sebagai materi pembelajaran untuk kelas VII tingkat SMP. E. Instrumen Penelitian Sugiyono (2013:133) mengungkapkan bahwa instrument penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian instrument dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum dan setelah diberikannya perlakuan yang menggunakan model Cooperative Learning tipe Think Pair Square berbantuan aplikasi Microsoft PowerPoint dalam proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar yang digunakan berupa tes tertulis dengan bentuk tes objektif, karena jawaban dari tes objektif antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Menurut Arifin (2009:135) Disebut tes objektif karena penilaiannya objektif. Siapapun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti. Dalam tes objektif siswa dituntut untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Bentuk tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa soal pilihan ganda (multiple choice) yang mengacu pada kompetensi dasar

7 46 dan indikator yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Menurut Arifin (2009:138) soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Instrumen tes ini dibatasi hanya pada aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan aspek penerapan (C3). F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2013:173), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui validitas instrumen dalam penelitian ini maka digunakan uji statistik yaitu teknik korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut: r xy = (Zainal Arifin, 2009:254) Keterangan r xy N X Y = koefisien korelasi yang dicari = jumlah responden = jumlah jawaban item = jumlah item keseluruhan Untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi dapat berpedoman pada tabel berikut: Tabel 3.4

8 47 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat (Sugiyono, 2013:257) Setelah diperoleh hasil validitas kemudian diuji tingkat signifikannya dengan menggunakan rumus: (Sugiyono, 2013:257) Keterangan t = nilai t hitung r = koefisien korelasi n = jumlah banyak subjek Dimana jika t hitung > t tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n-2, maka soal tersebut valid. Untuk mengukur kelayakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian sebelum diberikan kepada kelas eksperimen, maka dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu. Uji coba instrumen dilakukan kepada siswa diluar sampel penelitian yaitu kelas VII-6 SMP Negeri 43 Bandung yang berjumlah 35 orang dengan menggunakan tes objektif bentuk pilihan ganda sejumlah 35 butir soal. Sebelum instrumen di uji cobakan, penulis melakukan

9 48 expert judgement instrumen penelitian kepada guru TIK atau ahli pada mata pelajaran yang di uji cobakan. Setelah hasilnya bagus, maka penulis memberikan instrumen kepada siswa untuk di uji coba. Berdasarkan hasil uji coba dapat diketahui validitas butir soal : Tabel 3.5 Validitas Butir Soal No Soal r hitung r tabel Validitas 1 0,433 0,334 Valid 2 0,406 0,334 Valid 3 0,367 0,334 Valid 4-0,254 0,334 Tidak Valid 5 0,566 0,334 Valid 6 0,403 0,334 Valid 7 0,471 0,334 Valid 8 0,436 0,334 Valid 9 0,115 0,334 Tidak Valid 10 0,228 0,334 Tidak Valid 11 0,459 0,334 Valid 12 0,622 0,334 Valid 13 0,385 0,334 Valid 14 0,399 0,334 Valid 15 0,517 0,334 Valid 16 0,222 0,334 Tidak Valid 17 0,384 0,334 Valid 18 0,395 0,334 Valid 19 0,430 0,334 Valid 20 0,385 0,334 Valid 21 0,342 0,334 Valid 22 0,394 0,334 Valid 23 0,402 0,334 Valid 24 0,612 0,334 Valid 25 0,438 0,334 Valid 26-0,235 0,334 Tidak Valid 27 0,416 0,334 Valid 28 0,449 0,334 Valid 29 0,586 0,334 Valid 30 0,606 0,334 Valid 31 0,416 0,334 Valid

10 ,405 0,334 Valid 33 0,348 0,334 Valid 34 0,383 0,334 Valid 35 0,400 0,334 Valid Berdasarkan hasil pengujian validitas butir soal dapat diketahui soal yang valid yaitu soal yang memiliki r hitung > r tabel, begitupun sebaliknya soal yang tidak valid yaitu soal yang memiliki r hitung < r tabel. Dengan demikian dari 35 butir soal yang di uji cobakan kepada siswa di luar sampel terdapat 5 butir soal yang tidak valid yaitu soal no 4, 9, 10, 16 dan 26. Soal yang tidak valid dianggap tidak layak untuk digunakan dalam penelitian. Jadi instrumen yang digunakan dalam penelitian berjumlah 30 butir soal yang akan dijadikan alat ukur hasil belajar ranah kognitif siswa pada saar pretest dan posttest. Perhitungan validitas alat ukur instrumen dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment,yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor ganjil dengan jumlah skor genap, kemudian diuji tingkat signifikansinya sehingga diperoleh data pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.6 Validitas Alat Ukur Instrumen r xy Kriteria t-hitung t-tabel Keterangan 0,776 Kuat 7,065 2,035 Valid Kriteria pengujian adalah jika t hitung lebih besar dari t tabel pada taraf kepercayaan 95 % (0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 maka instrumen dinyatakan valid atau shahih. Dari perhitungan didapatkan t hitung sebesar 7,065 lebih besar dari t tabel sebesar 2,035. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka instrumen penelitian dinyatakan valid. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A. 2. Uji Reliabilitas

11 50 Menurut Sugiyono (2013:173), instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman Brown (Split half) sebagai berikut: (Sugiyono, 2013:185) Keterangan : r i r b = reliabilitas internal seluruh instrument = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Apabila nilai reliabilitas lebih besar dari nilai r tabel maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil uji coba dapat diketahui reliabilitas instrument sebagai berikut : Tabel 3.7 Reliabilitas Instrumen r hitung r tabel Keterangan 0,874 0,334 Reliabel Instrumen sebagai alat pengumpul data dapat dinyatakan reliabel jika r hitung > r tabel. Dari tabel diketahui bahwa r tabel pada n = 35 dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,334. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan Spearman Brown (Split half) diperoleh r hitung sebesar 0,874. Dapat dilihat bahwa r hitung > r tabel ( 0,874 > 0,334 ), sehingga dapat disimpulkan bahwa item instrumen yang digunakan reliabel. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A. 3. Tingkat Kesukaran Soal

12 51 Perhitungan tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengukur seberapa besar derajat kesukaran soal apakah soal tersebut tergolong mudah atau sulit. Suatu soal dikatakan baik apabila soal tersebut memiliki tingkat kesukaran yang seimbang, tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif dapat menggunakan rumus tingkat kesukaran (TK) : ( Arifin, 2009:266) Keterangan : WL = jumlah siswa yang menjawab salah dari kelompok bawah WH nl nh = jumlah siswa yang menjawab salah dari kelompok atas = jumlah kelompok bawah = jumlah kelompok atas Langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum menggunakan rumus diatas menurut Arifin (2009:266) yaitu sebagai berikut : a. Menyusun lembar jawaban siswa dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah. b. Mengambil 27% lembar jawaban dari atas yang selanjutnya disebut kelompok atas dan 27% lembar jawaban dari bawah yang selanjutnya disebut kelompok bawah. Sisa sebanyak 46% disisihkan. c. Membuat tabel untuk mengetahui jawaban (benar atau salah) dari setiap siswa, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah. Adapun kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal menurut Arifin (2009:270) adalah : a. Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah. b. Jika jumlah persentase 28% - 72% termasuk sedang. c. Jika jumlah persentase 73% keatas termasuk sukar. Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal pada instrumen yang diuji cobakan dapat diketahui klasifikasi soal tersebut berdasarkan tingkat kesukarannya sebagai berikut :

13 52 Tabel 3.8 Pengelompokkan Tingkat Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran Soal Nomor Soal Jumlah Mudah >27 % 9, 16, 21, 22, 23, 27, 32 7 Sedang 28 % - 72 % 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 33, 34, Sukar >73 % 10, 19 2 Untuk melihat perhitungan uji tingkat kesukaran soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A. 4. Daya Pembeda Perhitungan daya pembeda dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dasar dengan siswa yang belum menguasai kompetensi dasar. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : DP WL WH N = daya pembeda = jumlah siswa yang gagal dari kelompok bawah = jumlah siswa yang gagal dari kelompok atas = 27% x N (Arifin, 2009:273) Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel sebagai berikut : Tabel 3.9 Interpretasi Daya Pembeda

14 53 Index of discrimination Item Evaluation 0,40 and up Very good items 0,30 0,39 Reasonably good 0,20 0,29 Marginal items Below 0,19 Poor items ( Arifin, 2009:274) Berdasarkan perhitungan daya pembeda maka diperoleh data pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.10 Pengelompokkan Daya Pembeda Daya Pembeda Nomor soal Jumlah 0,40 and up (very good items) 1, 2, 3, 5, 6, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 28, 29, 30, 31, ,30 0,39 (reasonably good) 7, 10, 21, 27, 32, ,20 0,29 (marginal items) 16, 23, 33 3 Below 0,19 (poor items) 4, 9, 26 3 Untuk melihat perhitungan uji daya pembeda selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A. G. Teknik Pengumpulan Data

15 54 Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah berupa tes hasil belajar dengan instrumen tes objektif. Tes objektif digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif dalam mengaplikasikan konsep yang telah diberikan sebelum dan setelah pembelajaran. Tes objektif yang digunakan adalah soal tes bentuk pilihan ganda (multiple choice). Soal tes bentuk pilihan ganda terdiri dari pokok persoalan dan pilihan jawaban. Kelebihan dan kekurangan tes objektif dengan bentuk soal pilihan ganda menurut Arifin (2009:143) adalah sebagai berikut : Kebaikan soal bentuk pilihan ganda, antara lain (a) cara penilaian dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan objektif (b) kemungkinan peserta didik menjawab dengan terkaan dapat dikurangi (c) dapat digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam berbagai jenjang kemampuan kognitif (d) dapat digunakan berulang-ulang (e) sangat cocok untuk jumlah peserta tes yang banyak. Adapun kelemahan tes bentuk pilihan ganda, antara lain (a) tidak dapat digunakan untuk mengukur kemampuan verbal dan pemecahan masalah (b) penyusunan soal yang benar-benar baik membutuhkan waktu lama (c) sukar menentukan alternatif jawaban yang benar-benar homogen, logis, dan berfungsi. Tes dalam penelitian ini dilakukan pada saat pretest untuk mengetahui hasil belajar awal siswa sebelum diberikan perlakuan dan posttest untuk mengetahui hasil belajar akhir siswa setelah diberikannya perlakuan. H. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa keabsahan/normalitas sampel. Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan program pengolah data SPSS versi 20.0 for Windows melalui uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan apabila nilai signifikansi atau nilai probabililtas > 0.05 maka distribusi adalah normal.

16 55 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji paired sample t-test, karena dalam penelitian ini hanya terdapat satu kelompok yaitu kelompok eksperimen. Uji paired sample t-test dilakukan untuk membandingkan rata-rata dari suatu sampel yang berpasangan (paired). Sampel berpasangan yang dimaksud adalah sebuah kelompok sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Menurut Aripin (2008:21) kriteria pengujian yang digunakan dalam uji paired sample t-test yaitu jika nilai prob/signifikansi/p-value < α maka H 0 ditolak, jika nilai prob/signifikansi/p-value α maka H 1 ditolak. Uji hipotesis dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan program pengolah data SPSS versi 20.0 for Windows yaitu dengan cara memilih paired sample t-test pada data analyze kemudian memasukkan data hasil posttest dan pretest pada aspek pengetahuan, aspek pemahaman dan aspek penerapan. Selanjutnya akan diperoleh hasil skor rata-rata pretest dan posttest, nilai t hitung dan nilai signifikansi. Selain itu penelitian ini menggunakan uji hipotesis dua pihak. Menurut Arifin (2011:203) terima Ho jika t hitung berada diantara t tabel s/d + tabel dengan taraf nyata tertentu. Jika diluar harga itu, maka Ho ditolak. I. Prosedur Penelitian Secara umum prosedur penelitian ini dijabarkan sebagai berikut : 1. Memilih Masalah Memilih penelitian dengan melakukan studi pustaka yang berasal dari beberapa literatur seperti buku bacaan, skripsi, internet dan sebagainya. 2. Studi Pendahuluan Melakukan studi pendahuluan dengan tiga objek, yaitu paper (skripsi, buku, dan internet), person (konsultasi dengan dosen pembimbing akademik, guru TIK di sekolah dan siswa di sekolah), place (berkunjung ke sekolah terkait melihat pengamatan di kelas, fasilitas belajar dan kondisi laboratorium komputer).

17 56 3. Merumuskan Masalah Setelah melakukan studi pendahuluan kemudian merumuskan masalah dengan melakukan perumusan judul, membuat desain penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan diteliti. Kegiatan ini disertai konsultasi dengan dosen pembimbing akademik. 4. Merumuskan Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Setelah menemukan masalah peneliti kemudian merumuskan kerangka pemikiran yang ditindaklanjuti dengan perumusan hipotesis. 5. Memilih Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen yang menggunakan desain One-group experiment dalam bentuk One-group pretest and posttest design. 6. Menentukan Variabel dan Sumber Data Terdapat dua variabel penelitian yaitu model Cooperative Learning tipe Think Pair Square berbantuan aplikasi Microsoft PowerPoint dan hasil belajar. Sumber data didapatkan dari hasil pretest dan posttest. 7. Menentukan dan Menyusun Instrumen Penentuan dan penyusunan instrument penelitian dilakukan atas kerja sama dengan dosen pembimbing skripsi dan guru mata pelajaran TIK. 8. Mengumpulkan Data Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan menggunakn instrument tes, yang mana kelas eksperimen diberikan pretest sebelum adanya perlakuan, kemudian di kelas eksperimen diberikan perlakuan model Cooperative Learning tipe Think Pair Square berbantuan aplikasi Microsoft PowerPoint. Setelah kelas eksperimen menerima perlakuan, maka diberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif. 9. Analisis Data Dalam penelitian ini dilakukan proses analisis data yang terdiri atas uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

18 Menarik Kesimpulan Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan pengolahan data dari hasil pretest dan posttest dan kesimpulan dari rumusan masalah dan hipotesis dalam penelitian ini. 11. Membuat Laporan Penelitian Membuat laporan penelitian dalam bentuk tertulis berdasarkan pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa 39 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Antara lain membahas tentang lokasi penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan berlokasi di SMAN 4 Bandung. Sekolah yang beralamat di Jalan Gardujati No. 20 Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan berlokasi di SMAN 4 Bandung. Sekolah yang beralamat di Jalan Gardujati No. 20 Bandung. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian yang akan dilakukan berlokasi di SMAN 4 Bandung. Sekolah yang beralamat di Jalan Gardujati No. 20 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa : 42 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, metode kuasi ekperimen digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2009) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisa data yang diperlukan. Sejalan dengan hal ini Suryana (2010:5) mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yakni pendekatan yang menggunakan rancangan penelitian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang Metode Penelitian, Desain Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data dan Prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi. Eksperimen kuasi disebut juga eksperimen semu. Tujuannya adalah untuk memprediksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen yaitu lokasi penelitian, metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Metode Kuasi 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Metode Kuasi Ekperimen (Quasi Experiment). Narbuko dan Achmadi (2012: 54) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya. Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya. Penelitian ini menggunakan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yaitu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMPN 12 Bandung, di Kota Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMPN 12 Bandung, di Kota Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMPN 12 Bandung, di Kota Bandung 2. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Pondok Pesantren Daar el-qolam Tangerang, Banten yang berlokasi di Jl. Raya Serang Km.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut dilakukan. Adapun penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Cikaret Ippor tepatnya terletak di jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Cikaret Ippor tepatnya terletak di jalan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Cikaret Ippor tepatnya terletak di jalan Salajambu Desa Sasagaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, Sedangkan metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, Sedangkan metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, Sedangkan metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 26 Bandung yang berlokasi di Jl. Sarimanah Blok 23 Sarijadi kota Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Pasundan 4 Bandung, dengan alamat Jalan Kebon Jati No. 30 Kota Bandung. Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep siswa dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Suatu penelitian akan berhasil dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan jika proses penelitiannya menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam buku Nana Syaodih (2005: 52) metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam buku Nana Syaodih (2005: 52) metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin. merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:130).

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin. merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:130). BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian a) Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 4 Padalarang yang tepatnya terletak di Jalan Kertajaya No.10 Padalarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-experimental. Alasan penggunaan metode ini dikarenakan keadaan yang

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung yang beralamat di Jl. Cikutra no 77 Tlp: Bandung Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung yang beralamat di Jl. Cikutra no 77 Tlp: Bandung Timur. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel a). Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah menengah atas yakni SMAN 10 Bandung yang beralamat di Jl. Cikutra no 77 Tlp: 022-7273109

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian pada karya ilmiah ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang merupakan pendekatan ilmiah yang sistematis mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006). Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen melihat ke depan dan bersifat prediktif kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara alamiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Jadi setiap penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Percontohan UPI Jln. Senjayaguru No. 1 Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Percontohan UPI Jln. Senjayaguru No. 1 Bandung BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini yaitu di Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Jln. Senjayaguru No. 1 Bandung 40154. 2. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jawabkan apabila proses penelitiannya menggunakan metode yang tepat dan

BAB III METODE PENELITIAN. jawabkan apabila proses penelitiannya menggunakan metode yang tepat dan 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian dapat dikatakan berhasil dan dapat dipertanggung jawabkan apabila proses penelitiannya menggunakan metode yang tepat dan dengan sistematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Laboratorium UPI Bandung di Jl. Senjaya Guru kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan penelitian, metode penelitian, desain penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, instrumen penelitian,

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini penulis mengambil 5 tahap pengembangan multimedia menurut Munir (2003), yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan 65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode kuasi eksperimen.tujuan dari penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemanfaatan aplikasi pembelajaran berbasis web dalam meningkatkan kompetensi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemanfaatan aplikasi pembelajaran berbasis web dalam meningkatkan kompetensi 105 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat efektivitas pemanfaatan aplikasi pembelajaran berbasis web dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Jenis metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk menjaring data yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana BAB III METODOLOGI PENEITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Menurut Sumadi Suryabrata (2006:92) Tujuan penelitian eksperimen-semu adalah

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi merupakan tempat di mana peneliti akan melakukan penelitian. Adapun lokasi penelitiannya adalah di SMK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi Eksperimen (quasi experiment) atau Eksperimen Semu (Arikunto, 008: 7). Penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 160). Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Lebih jelas lagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Cijoho-Kuningan

BAB III METODE PENELITIAN Cijoho-Kuningan 72 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah menengah pertama yakni SMPN 4 Kuningan yang beralamat di Jl. Laks.R.E. Martadinata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007) 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan capaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penerapan kombinasi metode Inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2013:107), model penelitian ekperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2013:107), model penelitian ekperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model dan Bentuk Penelitian 1. Model Penelitian Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model eksperimen. Menurut Sugiyono (2013:107), model penelitian ekperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi tulisan dan kemampuan berkomunikasi lisan. Kemampuan berkomunikasi secara tulisan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota X. Pada tahun ini, Sebagai subyek dari penelitian ini peneliti mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian berbentuk Pretest-Postest Control Group Design atau desain kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunaan analisis data kuantitatif. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Objek

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Objek III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Objek penelitian adalah pengaruh pembelajaran berbasis multiple intelligences (X) terhadap hasil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data sebagai bahan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu dengan memberikan dua perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan bentuk Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam peneliatian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan Standar kompetensi Memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experiment. Metode ini digunakan karena situasi kelas sebagai tempat mengkondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menggunakan meode kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menggunakan meode kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Tujuan penelitian yang menggunakan meode kuasi eksperimen adalah untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Cook dan Campbell (2012)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Desain, dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen tujuan penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen adalah

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen tujuan penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen tujuan penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lemah (weak experimental atau pre experimental). Penelitian ini tidak menggunakan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment Design dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- Posttest Control Group Design, sehingga digunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian ini yaitu Sekolah Menengah kejuruan (SMK). Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Cimahi yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 013/014 yang terdiri dari delapan

Lebih terperinci