BAB IV HAS IL D AN PEMBAHAS AN. sampai dengan November Data-data lengkap ini dapat dilihat dalam lampiran.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HAS IL D AN PEMBAHAS AN. sampai dengan November Data-data lengkap ini dapat dilihat dalam lampiran."

Transkripsi

1 BAB IV HAS IL D AN PEMBAHAS AN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Data Kurs, Indeks Dow Jones, IHSG dan data Harga Saham dari Januari 2010 sampai dengan November Data-data lengkap ini dapat dilihat dalam lampiran. Dalam penelitian ini keseluruhan data yang akan dipakai untuk menganalisa pergerakan harga saham adalah data historis, sehingga tidak ada suatu kepastian yang dapat mengatakan bahwa kinerja harga saham yang baik dimasa lalu akan menjamin hal yang sama untuk masa berikutnya. Namun kinerja yang dihasilkan oleh masing-masing saham dapat dijadikan sebagai gambaran/petunjuk dalam melihat potensi pergerakan harga saham tersebut di masa yang akan datang. Data yang diambil untuk perhitungan analisis peramalan pergerakan harga saham antara lain: 1. Kurs (X1) Kurs adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, kurs merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain, dalam hal ini kurs yang dipakai adalah dollar amerika.

2 44 Source Bank Indonesia Gambar 4.1 Grafik Pergerakan Kurs USD-IDR Dalam gambar ini terlihat pola grafik yang terbentuk dari kurs IDR-USD. Data ini dimulai dari awal Januari 2010 sampai dengan akhir November Indeks Dow Jones (X2) Indeks Dow Jones adalah indeks perdagangan saham yang terdapat di Amerika. Indeks ini menjadi indikator perekonomian dunia. Source Yahoo Finance

3 45 Gambar 4.2 Grafik pergerakan Indeks Dow Jones Dalam gambar ini terlihat pola grafik yang terbentuk dari Indeks Dow Jones. Data ini dimulai dari awal Januari 2010 sampai dengan akhir November Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (X3) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau bisa disebut juga dengan Jakarta Composite Index (JCI) merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG diperkenalkan sebagai indikator pergerakan saham di BEI. Source Yahoo Finance Gambar 4.3 Grafik Pergerakan IHSG Dalam gambar ini terlihat pola grafik yang terbentuk dari IHSG. Data ini dimulai dari awal Januari 2010 sampai dengan akhir November Astra International Tbk. (ASII) (Y)

4 46 Alasan dipilihnya saham PT. Astra International Tbk. (ASII) dalam analisis adalah karena saham ASII memiliki kapitalisasi terbesar dengan porsi kapitalisasinya 6.94% dari total kapitalisasi IHSG. ( Source Yahoo Finance Gambar 4.4 Grafik Pergerakan Harga Saham ASII Berikut grafik perbandingan pergerakan Kurs, Dow Jones, IHSG dan ASII. Source Yahoo Finance

5 47 Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Pergerakan Kurs dan Indeks Dow Jones dengan ASII Dari grafik dapat dilihat perbandingan pergerakan Kurs dan Indeks Dow Jones terhadap saham ASII. ASII memiliki pergerakan menyerupai Indeks Dow Jones, hal ini dikarenakan Indeks Dow Jones merupakan indikator perekonomian dunia. Source Yahoo Finance Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Pergerakan IHSG dengan ASII Dari grafik dapat dilihat perbandingan pergerakan IHSG terhadap saham ASII. ASII memiliki pergerakan menyerupai IHSG, hal ini dikarenakan IHSG merupakan indikator perdagangan saham di Indonesia. Kurs, Indeks Dow Jones dan Indeks Harga Saham Gabungan dapat dipakai dalam metode regresi linier berganda untuk menentukan estimasi harga saham. Korelasi Kurs dengan Indeks Dow Jones adalah (tanpa korelasi) yang berarti bahwa kurs

6 48 dan Indeks Dow Jones tidak saling bergantung satu sama lain. Korelasi Kurs dan IHSG adalah (tanpa korelasi) yang berarti bahwa Kurs dan IHSG tidak saling bergantung satu sama lain. Korelasi Indeks Dow Jones dan IHSG adalah 0.2(tanpa korelasi) yang berarti bahwa Indeks Dow Jones dan IHSG tidak saling bergantung satu sama lain. Karena tanpa korelasi antara Kurs, Indeks Dow Jones, dan IHSG, ketiga variabel dapat dipakai untuk mengestimasikan harga saham PT. Astra International Tbk. Koefisien korelasi Korelasi tinggi Tinggi Rendah Rendah Tanpa korelasi Tak ada korelasi (acak) Tanpa korelasi Rendah Rendah Tinggi Korelasi tinggi 1 < 0.9 > 0.9 < 0.4 > < +0.4 > +0.4 < +0.9 > Tabel 4.1 Koefisien Korelasi 4.2 Contoh Perhitungan Menentukan Model Untuk mengetahui tingkat pengembalian, data yang dianalisis adalah data pengembaliannya menggunakan fungsi Logaritma Normal (LN) dalam Microsoft Excel, seperti yang telah dikemukakan dalam metode. Data LN yang memiliki nilai negatif berarti tingkat pengembaliannya menurun atau rugi bila dibandingkan dengan nilai penutupan sebelumnya. Perhitungan LN dalam persentase, tetapi ketika data dimasukkan kedalam aplikasi regresi linier berganda, lambang persentasenya diabaikan. Data yang dipakai adalah data harian selama 5 hari (1 minggu perdagangan).

7 49 Tabel 4.2 Return X1, X2, X3 dan Y Gambar 4.7 Tampilan Error Setelah dihitung menggunakan Microsoft Excel, data LN dimasukkan kedalam aplikasi regresi linier berganda dan akan didapat hasil regresinya. Pertama-tama masukkan jumlah hari perdagangan bursa saham selama satu minggunya. Maximum hari yang bisa

8 50 dimasukkan adalah 5 hari, bila lebih dari 5 hari maka akan muncul pesan warning seperti pada gambar 4.7. Setelah dimasukkan jumlah harinya, sebagai contoh kita masukkan 5, maka akan muncul jumlah data yang dapat kita masukkan adalah sebanyak 5 data. Kemudian masukkan nilai X1, X2, X3 dan Y nya dengan mengabaikan lambang persentase yang ada seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.8 Gambar 4.8 Masukkan Data Setelah memasukkan data, maka ada 2 pilihan yang dapat dilakukan user yaitu : 1. Clear : berfungsi untuk menghapus semua nilai yang sudah dimasukkan dan memulainya kembali dari memasukkan jumlah hari.

9 51 2. Y=a+bx1+cx2+dx3 : berfungsi untuk melakukan eksekusi proses perhitungan yang menghasilkan persamaan regresinya dan juga hasil regresinya. Gambar 4.9 Proses dan Hasil Perhitungan Setelah didapat hasil regresinya (1.02) dan jika hasil regresinya bernilai negative, maka dianggap absolute dengan menghilangkan nilai negative tersebut. Lalu hasil regresi dimasukkan ke Excel untuk menghitung upper dan lower untuk meramalkan pergerakan harga saham ASII.

10 52 Nilai Lo wer Nilai Upper Persamaan Regresi Ŷ Ŷ= (-1.039)X1+(-1.690)X X3 1.02% Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Upper dan lower dari saham ASII dihitung menggunakan rumus 2.6 dan 2.7, setelah didapat nilainya, kemudian dibuatlah secara grafik untuk melihat tingkat keberhasilannya. Gambar 4.10 Grafik Estimasi Pergerakan Harga Saham Per-5 Hari Dari gambar 4.10 dapat dilihat bahwa harga penutupan sebenarnya (actual close) masih berada didalam garis upper dan lower berdasarkan hasil peramalan yang berarti bernilai Benar bila masih berada di dalam garis upper dan lower dan bernilai Salah bila berada diluar garis upper dan lower. Jika nilai close sebenarnya masih berada digaris

11 upper dan lower maka tingkat keberhasilannya 1. Jika nila close sebenarnya berada diluar gari upper dan lower maka tingkat keberhasilannya Hasil Estimasi Hasil estimasi yang dilakukan dari bulan Januari 2010 sampai dengan November 2010 antara lain (hasil perhitungan lengkap beserta grafik terdapat pada lampiran) : Minggu ke-2 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.002)+1.823X1+(-2.665)X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.52%, nilai upper 37800, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-2 dari 5 hari Minggu ke-3 diperoleh persamaan regresi Ŷ= (-1.039)X1+(-1.690)X X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.02 %, nilai upper 38300, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-3 dari 5 hari Minggu ke-4 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.009)+(-6.902)X1+(-0.906)X X3, hasil estimasi harga sahamnya -1.37%, nilai upper 38200, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-4 dari 5 hari Minggu ke-5 diperoleh persamaan regresi Ŷ= X1+(-1.821)X X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.23%, nilai upper 37450, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-5 dari 5 hari

12 54 Minggu ke-6 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.014)+(-7.404)X X2+ (-1.344)X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.91%, nilai upper 38100, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-6 dari 5 hari Minggu ke-7 diperoleh persamaan regresi Ŷ= (-1.641)X1+(-0.834)X X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.55%, nilai upper 37150, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-7 dari 5 hari Minggu ke-8 diperoleh persamaan regresi Ŷ= X1+(-0.597)X X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.48%, nilai upper 38600, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-8 dari 5 hari Minggu ke-9 diperoleh persamaan regresi Ŷ= (-0.724)X1+(-0.128)X X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.06%, nilai upper 39350, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-9 dari 5 hari Minggu ke-10 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.006)+1.108X X2+ (-0.882)X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.30%, nilai upper 39200, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 40% pada minggu ke-10 dari 5 hari Minggu ke-11 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.011)+(-1.109)X1+(-0.815)X X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.16%, nilai upper 42350, nilai lower

13 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-11 dari 5 hari Minggu ke-12 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.005)+0.542X X X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.56%, nilai upper 42250, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 80% pada minggu ke-12 dari 5 hari Minggu ke-13 diperoleh persamaan regresi Ŷ= X1+(-0.320)X X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.47%, nilai upper 44650, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke13 dari 5 hari Minggu ke-14 diperoleh persamaan regresi Ŷ= X X X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.62%, nilai upper 37800, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 80% pada minggu ke-14 dari 5 hari Minggu ke-15 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.006)+6.108X X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.48%, nilai upper 47750, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-15 dari 5 hari Minggu ke-16 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.008)+(-3.154)X1+(-0.937)X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.25%, nilai upper 46450, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu kedua dari 5 hari

14 56 Minggu ke-17 diperoleh persamaan regresi Ŷ= (-3.932)X1+(-2.611)X2+ (-0.542)X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.31%, nilai upper 47550, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-17 dari 5 hari Minggu ke-18 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.004)+( )X X X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.58%, nilai upper 49200, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 40% pada minggu kedua dari 5 hari Minggu ke-19 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.015)+(-0.373)X1+(0.174)X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.52%, nilai upper 46250, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke19 dari 5 hari Minggu ke-20 diperoleh persamaan regresi Ŷ=( )+(-1.716)X X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.52%, nilai upper 45400, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 40% pada minggu ke-20 dari 5 hari Minggu ke-21 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.010)+1.648X X X3, hasil estimasi harga sahamnya -2.29%, nilai upper 42650, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 80% pada minggu ke-21 dari 5 hari Minggu ke-22 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.008+(-0.168)X X X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.76%, nilai upper 42200, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 0% pada minggu ke-22 dari 5 hari

15 57 Minggu ke-23 diperoleh persamaan regresi Ŷ= (-0.295)X1+(-0.417)X X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.60%, nilai upper 46150, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-23 dari 5 hari Minggu ke-24 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.012)+(-5.877)X X2+ (-1.662)X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.89%, nilai upper 45850, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 20% pada minggu ke-24 dari 5 hari Minggu ke-25 diperoleh persamaan regresi Ŷ= (-7.977)X X2+ (-0.536)X3, hasil estimasi harga sahamnya 2.43%, nilai upper 49100, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-25 dari 5 hari Minggu ke-26 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.011)+0.060X1+(-1.472)X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.06%, nilai upper 50750, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-26 dari 5 hari Minggu ke-27 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.010)+2.932X1+(-0.624)X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.89%, nilai upper 50100, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-27 dari 5 hari Minggu ke-28 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.013)+(-2.595)X1+(-0.896)X X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.45%, nilai upper 49400, nilai lower

16 dengan tingkat keberhasilan 40% pada minggu ke-28 dari 5 hari Minggu ke-29 diperoleh persamaan regresi Ŷ= X X X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.99%, nilai upper 51500, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-29 dari 5 hari Minggu ke-30 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.002+(-4.574)X X2+ (-0.362)X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.14%, nilai upper 52350, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 80% pada minggu ke-30 dari 5 hari Minggu ke-31 diperoleh persamaan regresi Ŷ= X X X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.24%, nilai upper 52600, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 60% pada minggu ke-31 dari 5 hari Minggu ke-32 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.005)+1.805X1+(-0.331)X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.76%, nilai upper 50950, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-32 dari 5 hari Minggu ke-33 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.016)+9.369X1+(-0.894)X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.21%, nilai upper 50400, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-33 dari 5 hari

17 59 Minggu ke-34 diperoleh persamaan regresi Ŷ= X X X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.21%, nilai upper 51050, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-34 dari 5 hari Minggu ke-35 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.014) X1+(-0.450)X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.54%, nilai upper 51150, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-35 dari 5 hari Minggu ke-36 diperoleh persamaan regresi Ŷ= (-2.538)X X X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.03%, nilai upper 51450, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 0% pada minggu ke-36 dari 5 hari Minggu ke-37 diperoleh persamaan regresi Ŷ= X1+(-0.247)X X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.35%, nilai upper 55800, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 80% pada minggu ke-37 dari 5 hari Minggu ke-38 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.019)+(-6.756)X1+(-2.100)X X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.44%, nilai upper 57500, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-38 dari 5 hari Minggu ke-39 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.001+(-5.487)X1+(-0.167)X X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.47%, nilai upper 57650, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 60% pada minggu ke-39 dari 5 hari

18 60 Minggu ke-40 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.065)+( )X X X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.25%, nilai upper 60050, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-40 dari 5 hari Minggu ke-41 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.006)+(-1.102)X1+ ( )X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.95%, nilai upper 61150, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-41 dari 5 hari Minggu ke-42 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.001)+( )X X2+ (-8.348)X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.25%, nilai upper 59550, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-42 dari 5 hari Minggu ke-43 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.002)+4.472X X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.04%, nilai upper 58700, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-40 dari 5 hari Minggu ke-44 diperoleh persamaan regresi Ŷ= X X2+ (-3.601)X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.30%, nilai upper 59450, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-44 dari 5 hari Minggu ke-45 diperoleh persamaan regresi Ŷ= X1+(-1.648)X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.11%, nilai upper 58900, nilai lower

19 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-45 dari 5 hari Minggu ke-46 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.016)+5.779X1+(-2.939)X X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.04%, nilai upper 59850, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-46 dari 5 hari Minggu ke-47 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.014)+3.102X X X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.64%, nilai upper 52950, nilai lower dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-47 dari 5 hari Gambar 4.11 Grafik Hasil Estimasi Pergerakan Harga Saham dengan Nilai Sebenarnya 4.4 Pembahasan

20 62 Dari hasil diatas, maka dapat diketahui tingkat keberhasilan dari model regresi linier berganda. Hal ini menunjukkan bahwa investasi di saham ASII akan menguntungkan untuk jangka panjang. Dengan metode regresi linier berganda, dan dengan bantuan perangkat lunak (software) dari bahasa pemograman C# dari paket Visual Studio 2008, aplikasi ini dapat menghitung hasil estimasi harga saham atu hasil regresi linier berganda dengan lebih cepat. Gambar 4.12 Tampilan Rancangan Layar Program

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Permasalahan Pada saat ini, para pialang saham di Bursa Efek Indonesia dihadapkan pada suatu problem untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berpengaruh pada

Lebih terperinci

Metode Penelitian. Bagan 3.1 Bagan Kerangka Pikir. Pengumpulan data sampel dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan (14 minggu)

Metode Penelitian. Bagan 3.1 Bagan Kerangka Pikir. Pengumpulan data sampel dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan (14 minggu) Bagan 3. Bagan Kerangka Pikir III. Metode Penelitian Pengumpulan data sampel dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan (4 minggu) sebelum 008, bulan (56 minggu) selama 008, 3 bulan (4 minggu) setelah 008 3 untuk

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah per dollar AS, tingkat suku bunga (SBI), tingkat inflasi, indeks Hang Seng dan indeks Dow

Lebih terperinci

ANALISIS ESTIMASI PERGERAKAN HARGA SAHAM BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE REGRESI LINIER BERGANDA SKRIPSI. Hendry Kustan

ANALISIS ESTIMASI PERGERAKAN HARGA SAHAM BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE REGRESI LINIER BERGANDA SKRIPSI. Hendry Kustan ANALISIS ESTIMASI PERGERAKAN HARGA SAHAM BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE REGRESI LINIER BERGANDA SKRIPSI Oleh Hendry Kustan 1000842933 PROGRAM GANDA TEKNIK INFORMATIKA DAN STATISTIKA BINUS UNIVERSITY JAKARTA

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki dua fungsi dalam perekonomian suatu Negara, yang pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pergerakan harga saham dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kinerja perusahaan, tingkat bunga, faktor politik, keamanan, dan lain sebagainya. Bagi para investor yang ingin menginvestasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan alternatif bagi para investor untuk melakukan penanaman modal (investasi) selain bank dan lembaga keuangan non bank. Di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR GRAFIK...xii DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR GRAFIK...xii DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR GRAFIK...xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii vi vii viii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN...

HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i HALAMAN PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jika IHSG naik, maka secara umum saham-saham yang diperjual belikan di BEI

BAB I PENDAHULUAN. jika IHSG naik, maka secara umum saham-saham yang diperjual belikan di BEI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks gabungan dari harga saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artinya jika IHSG naik,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Dalam tesis ini penulis berusaha untuk memberikan gambaran dari hasil keseluruhan penelitian yang dilakukan dalam penyelesaian masalah pokok yang dibahas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana investasi dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana investasi dana jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian pada suatu negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana investasi dana jangka panjang. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi pada akhirnya merupakan jalan yang dibuat untuk menyatukan ekonomi seluruh negara tanpa batasan. Tidak adanya batas membuat pengaruh antara negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mengumpukan data yang berhubungan dengan masalah penelitian ini baik dari sumber dokumen atau buku-buku,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh inflasi, suku

Lebih terperinci

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG " BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian Indonesia yang semakin kondustif memberikan dampak positif terhadap pasar modal di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan indeks

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Simultan a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG Berdasarkan hasil dari analisa regresi uji F didapat nilai signifikansi sebesar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keakuratan antara metode CAPM dan APT. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR GRAFIK... xiv DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana yang diharapkan pada masa depan, juga dapat mendatangkan keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. dana yang diharapkan pada masa depan, juga dapat mendatangkan keuntungan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, investasi merupakan kegiatan yang mengalokasikan sejumlah dana yang diharapkan pada masa depan, juga dapat mendatangkan keuntungan. Investasi bagi suatu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI ABSTRAK...... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GRAFIK... xi DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Winnie Adisty (28212243) FE. Akuntansi Pembimbing : 1. Prof. Suryadi H.S., SSi., MMSI 2. Diana Sari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk keperluan analisis. Data-data tersebut berasal dari perusahaan-perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk keperluan analisis. Data-data tersebut berasal dari perusahaan-perusahaan 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penulis memperoleh data berupa data sekunder yaitu berupa data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan ataupun diolah menjadi data yang

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : ERMA DWI SEPTIANA NPM : 22210406 Kelas : 3EB07 Latar Belakang Pasar

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kurs valuta asing yang disebut juga sebagai nilai tukar merupakan suatu nilai yang menunjukkan harga dari mata uang tersebut jika dipertukarkan dengan

Lebih terperinci

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM Analisis Pengaruh Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), Dan Inflasi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Pada Bursa Efek Indonesia Periode Juli 2011-Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat guna menunjang pembiayaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini mengambil lokasi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini mengambil lokasi di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, sedangkan periode penelitian yang

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah investasi dalam bentuk saham. Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang semakin

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang akurat dan lengkap mengenai pengaruh minyak dunia, inflasi dan kurs,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang akurat dan lengkap mengenai pengaruh minyak dunia, inflasi dan kurs, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan data-data yang berupa angka untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah berhasil dikumpulkan, serta permasalahan dan hipotesis yang telah ditetapkan pada bab bab sebelumnya, maka penulis akan membahas variabel variabel

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Bagus Ananto Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting terutama terkait dengan arus permodalan dan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan indikator

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR RUMUS... xii DAFTAR GRAFIK... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisikan latar belakang permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan dalam pembuatan laporan tugas akhir. 1.1 Latar

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xviii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR ISI PERSETUJUAN PEMBIMBING PERNYATAAN PROGRAM SARJANA ABSTRAK.... iii ABSTRACT.... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN.... xx BAB

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia berawal dengan dibukanya sebuah bursa saham oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1912 di Batavia yang ketika itu bernama Bursa Efek Jakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penetapan Objek, Waktu dan Lokasi Penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Earning Per Share

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penetapan Objek, Waktu dan Lokasi Penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Earning Per Share BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penetapan Objek, Waktu dan Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Earning Per Share (EPS) dan Return Saham pada PT. Astra International, Tbk Periode

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA 2003 2006 SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis pada penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha suatu perusahaan (sebagai hasil kerja bertahun-tahun sebelum go public)

BAB I PENDAHULUAN. usaha suatu perusahaan (sebagai hasil kerja bertahun-tahun sebelum go public) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal menjadi alternatif penghimpun dana dari masyarakat selain sistem perbankan (pasar uang). Pasar modal diperlukan bila akumulasi usaha suatu perusahaan (sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IHSG yang mencatat pergerakan saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga mencerminkan pasar modal yang tengah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Dari data yang diperoleh melalui berbagai sumber kemudian diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS Versi 21 untuk mendapatkan hasil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar 1BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah efektifitas aksi korporasi. Sebuah aksi korporasi yang efektif akan memberikan sinyal kandungan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Periode yang diteliti 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Periode yang diteliti 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh indeks saham Amerika Serikat (Dow Jones Industrial Average), indeks saham Korea Selatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah: BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil analisa data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah: 1. Pengaruh Simultan a. Secara bersama-sama (simultan) variabel bebas yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia investasi, selalu ada risk-return trade-off dalam pasar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia investasi, selalu ada risk-return trade-off dalam pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia investasi, selalu ada risk-return trade-off dalam pasar sekuritas, dengan aset yang berharga lebih tinggi menawarkan return lebih tinggi daripada aset yang

Lebih terperinci

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

Bab V SIMPULAN DAN SARAN Bab V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Ringkasan Penelitian ini dilakukan untuk menguji prediksi menggunakan metode ARIMA. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data IHSG penutupan harian IHSG mulai periode

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR GRAFIK... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peringkat investment grade dari lembaga pemeringkat kredit international fitch

BAB I PENDAHULUAN. peringkat investment grade dari lembaga pemeringkat kredit international fitch BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi pada tahun 1997 berdampak pada banyak terlikuidasinya perbankan di Indonesia, pasar modal dianggap mampu menjadi alternatif penghimpun dana selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis

Lebih terperinci

Christian, Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, Dan Tingkst Inflasi Terhadap Indeks

Christian, Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, Dan Tingkst Inflasi Terhadap Indeks Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan yang Tercatat dalam Bursa Efek Indonesia The Effect of The Exchange Rates (USD/IDR), The SBI Interest Rate,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Jenis Penelitian ini termasuk penelitian kausal, yang bertujuan menguji hipotesis tentang pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Penelitian kausal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka pikir digunakan untuk menggambarkan secara keseluruhan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka pikir digunakan untuk menggambarkan secara keseluruhan penelitian 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir digunakan untuk menggambarkan secara keseluruhan penelitian yang akan dilakukan yakni pengaruh IHSG, inflasi, kurs dollar, perubahan uang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii vi xi xiii xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara, karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar modal secara umum. IHSG menggambarkan suatu rangkain informasi historis mengenai pergerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan laba oleh investor dapat ditempuh dengan berbagai cara, salah satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode menurut Sugiyono (2007:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode menurut Sugiyono (2007:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode menurut Sugiyono (2007:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah disini berarti

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. PT.Aneka Tambang, Tbk adalah perusahaan tambang dan logam Indonesia milik negara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. PT.Aneka Tambang, Tbk adalah perusahaan tambang dan logam Indonesia milik negara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Harga emas di Indonesia berpatokan pada harga di PT.Aneka Tambang, Tbk. PT.Aneka Tambang, Tbk adalah perusahaan tambang dan logam Indonesia milik negara

Lebih terperinci

Regresi Linier Berganda dan Korelasi Parsial

Regresi Linier Berganda dan Korelasi Parsial Regresi Linier Berganda dan Korelasi Parsial Atina Ahdika, S.Si, M.Si Universitas Islam Indonesia 2015 Regresi Linier Berganda Korelasi Regresi Linier Sederhana Variabel X dan Variabel Y Contoh: X: pendapatan

Lebih terperinci

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data dalam bentuk yang sudah jadi berupa data publikasi. Data tersebut sudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 1999:15). Populasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS USD DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS USD DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS USD DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA NAMA : Khairul Adianto Pratomo NPM : 21209957 JURUSAN : AKUNTANSI JENJANG : S1 PEMBIMBING : ANI HIDAYATI,SE.,MMSI.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Berikut ringkasan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang

BAB I PENDAHULUAN. nilai satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu pengerak perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara tersebut. Pasar modal memilki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain mengorbankan sesuatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian Dari data yang telah dikumpulkan, didapat hasil perhitungan sebagai berikut : 1) Beta saham Beta merupakan suatu pengukur volatilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan sehari-hari, baik di bidang ekonomi, psikologi, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan sehari-hari, baik di bidang ekonomi, psikologi, sosial, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Statistika seringkali digunakan untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang kehidupan sehari-hari, baik di bidang ekonomi, psikologi, sosial, kedokteran, kesehatan,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, rasio Bank Indonesia (BI rate) dan nilai tuka rupiah (kurs) terhadap Jakarta Islamic Index (JII).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi ekonomi, globalisasi teknologi, globalisasi keuangan, dan lain-lain. Globalisasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan pada bab ini menjelaskan mengenai hasil pengumpulan data, hasil analisis data, pembahasan dan hasil perancangan layar. Setelah hasil perancangan layar juga terdapat

Lebih terperinci

ABSTRACT ANALYSIS OF MACRO ECONOMIC INDICATORS CONCERNING SYARIAH S STOCK VOLATILITY IN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIOD

ABSTRACT ANALYSIS OF MACRO ECONOMIC INDICATORS CONCERNING SYARIAH S STOCK VOLATILITY IN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIOD ABSTRACT ANALYSIS OF MACRO ECONOMIC INDICATORS CONCERNING SYARIAH S STOCK VOLATILITY IN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIOD 2009-2013 By ANNISA NOERLITA INDRA DEWI The purpose of this research is to analyzing

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK...

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan investasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam. kemajuan perekonomian suatu negara. Krisis moneter pada tahun 1997

I. PENDAHULUAN. Kegiatan investasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam. kemajuan perekonomian suatu negara. Krisis moneter pada tahun 1997 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan investasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara. Krisis moneter pada tahun 1997 mengakibatkan kondisi perekonomian Indonesia

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Fluktuasi Kurs (US Dollar dan Euro) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

Analisis Pengaruh Fluktuasi Kurs (US Dollar dan Euro) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Fluktuasi Kurs (US Dollar dan Euro) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Nama : Andro THG Damanik NPM : 28212121 Kelas : 3EB02 Jurusan : Akuntansi Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelola usaha yang sedang dijalankan agar tujuan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. mengelola usaha yang sedang dijalankan agar tujuan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan memerlukan manajemen yang profesional dalam mengelola usaha yang sedang dijalankan agar tujuan untuk mencapai keuntungan yang tinggi dapat tercapai. Terutama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi IHSG, salah satunya faktor makroekonomi. Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Tandelilin, 2010:339).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Tandelilin, 2010:339). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi di pasar modal kini menjadi alternatif investasi yang diminati oleh masyarakat karena pasar modal memiliki beragam instrumen investasi dengan keunggulan-keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga mengandung resiko. Besar kecilnya resiko di pasar modal sangat dipengaruhi oleh keadaan negara khususnya

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa III. METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Saham di Indonesia (Periode 2005:T1 2014:T3) variabel-variabel

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia di lima tahun terakhir ini dihadapkan pada satu babak baru yaitu runtuhnya stabilitas ekonomi global, krisis keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Reksa dana yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah reksa dana yang dikelola oleh PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia. Dari 15 reksa dana yang dikelola

Lebih terperinci