BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. bertujuan untuk mengetahui bagaimana Literasi Media Dalam Menonton

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. bertujuan untuk mengetahui bagaimana Literasi Media Dalam Menonton"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Seperti yang peneliti jelaskan di bab sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Literasi Media Dalam Menonton Tayangan Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala Di SCTV Oleh Remaja Heavy Viewer Di SMA Negeri Colomadu Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menggunakan model konsep literasi media dari National Leadership Conference on Media Education untuk mengetahui literasi media remaja, dimana literasi media yaitu kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan pesan dalam berbagai bentuknya. 1. Kegiatan Mengakses Kegiatan mengakses media di dalam penelitian ini tertuju hanya pada media televisi saja. Dikarenakan yang menjadi penelitian ini berhubungan dengan kegiatan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang ditayangkan di televisi. Untuk mengakses televisi, masingmasing informan memiliki kebiasaan setiap harinya menonton televisi dengan intensitas yang lama yaitu lebih dari 3 jam. Seperti Ema dan Novita yang masing- masing mengakses televisi selama 4-6 jam dan 4-5 jam dalam sehari.

2 digilib.uns.ac.id 58 a. Kegiatan Menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang digemari oleh para remaja ini merupakan salah satu program paling ngetop versi SCTV Award Ceritanya yang tidak jauh berhubungan dengan kehidupan remaja dan dibumbui oleh adanya cerita pergulatan bangsa vampir dan serigala dalam mendapatkan darah suci yang ada dalam diri manusia biasa. Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang ditayangkan setiap hari di SCTV pukul WIB ini digemari pula oleh para remaja yang ada di SMA Negeri Colomadu. Hal ini terbukti dari para informan yang sebagian besar menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala setiap hari. Seperti yang diungkapkan oleh Kara, kegiatannya menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala bisa dibilang sering dan hampir setiap hari. Berikut pengungkapan dari Kara, Sering, hampir setiap hari. Karena, sinetron itu favorit saya. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015). Informan lain yaitu Ema berbeda dengan Kara dalam menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, Ema mengungkapkannya sebagai berikut ini, Saya nonton GGS sekitar 2-4 kalilah dalam seminggu. (Wawancara Ema, 2 April 2015)

3 digilib.uns.ac.id 59 b. Tujuan Menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala Para informan dalam penelitian ini memiliki tujuan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala hanya sebatas pada mencari hiburan semata. Fungsi televisi yaitu fungsi hiburan saja yang dianggap dapat terpenuhi oleh informan. Hal ini terungkapkan oleh Ema seperti berikut ini: Tujuannya nonton GGS ya cari hiburan, ngefans sama pemainnya juga,,ya intinya cari hiburan di waktu luang terus juga udah kesenengan, ya kadang gak waktu luang pun nonton. (Wawancara Ema, 2 April 2015). Walaupun sebenarnya tidak ada tujuan khusus dalam menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala akan tetapi rasa bosan yang ada di dalam diri Kara dapat dihilangkan dengan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Seperti yang diungkapkan oleh Kara sebagai berikut, Ya sebenarnya sih gak ada tujuan, cuman saya ingin menghilangkan rasa bosan saya karena ya saya juga menyukai sinetron itu. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015). Fungsi lain yang didapat dari televisi dengan melakukan kegiatan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala adalah mendapatkan informasi. Informasi yang didapat oleh informan dalam menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala adalah pengetahuan

4 digilib.uns.ac.id 60 tentang tokoh-tokoh yang bermain di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Yulia mengungkapkan apa yang menjdi tujuannya menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, selain untuk mendapatkan hiburan juga mengetahui tentang tokoh-tokoh. Untuk mendapatkan hiburan dan mengetahui tentang tokohtokoh yang ada di GGS tersebut. (Wawancara Yulia, 13 Mei 2015) Jika dilihat dari uraian di atas, tujuan dari para informan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala hanya untuk mendapatkan fungsi hiburan semata, walaupun informasi juga didapat hanya sebatas informasi mengenai tokoh-tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. 2. Kemampuan dalam Menganalisis a. Kemampuan Menjelaskan Maksud Pesan Sinetron Indonesia seringkali memiliki cerita yang panjang sampai berpuluh- puluh episode bahkan ratusan. Sinetron striiping yang penayangannya setiap hari, nampaknya menjadi keharusan untuk mengikuti cerita sinetron tersebut setiap episodenya. Informan pun berpendapat bahwa maksud dari keharusan menonton sinetron tiap

5 digilib.uns.ac.id 61 episodenya agar mengetahui isi cerita dari sinetron tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Erdina berikut ini: Harus ngikutin tiap episodenya ya biar tau isi dari sinetron itu. (Wawancara Erdina, 16 April 2015) Keharusan menonton tiap episode sinetron agar tidak ketinggalan cerita dari sinetron tersebut juga disetujui oleh Ema seperti berikut, Ya kalau tidak mengikuti tiap episodenya sinetron, nanti kita kan juga gak tahu alur ceritanya gimana, sampai mana kan kita juga gak tahu. Jadi ya harus mengikuti episode- episodenya kalau nonton sinetron. (Wawancara Ema, 2 April 2015) Selain agar tidak ketinggalan cerita dari sinetron tersebut, menonton sinetron setiap hari menurut yulia agar lebih paham dengan isi cerita dari sinetron tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Yulia seperti berikut ini, Tiap episode harus diikuti karena, karena biar lebih paham dengan isi ceritanya. (Wawancara Yulia, 10 April 2015) Perlakuan terhadap tayangan sinetron sepertinya sangat berbeda dengan tayangan lain. Program acara lain kemungkinan ditayangkan hanya sekali atau dua kali dalam seminggu. Sinetron tidak perlu menunggu lama untuk menonton cerita kelanjutan yang disajikan. Cerita dari sinetron yang dibuat bersambung tiap episodenya dan

6 digilib.uns.ac.id 62 ditayangkan setiap hari membuat sinetron harus selalu ditonton agar tidak ketinggalan alur ceritanya. b. Mengidentifikasi Pengirim Pesan Semua informan dalam penelitian ini mengetahui beberapa tokoh yang bermain di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Selain itu para informan juga menyebutkan dan menjelaskan karakter dari tokoh yang ada. Riska berujar bahwa ia tahu semua akan tokoh- tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Seperti yang dijelaskan oleh Riska sebagai berikut: Iya tahu semua tokoh-tokohnya. Misal, Sissy karakternya romantis kayak gitu, Digo juga sama romantis. Tristan agak cuek tapi juga romantis. Nayla orangnya tu kayak lembut kayak gitu, trus kalo Galang orangnya lucu banget sama Toby, Mamsky, Papsky juga. (Wawancara Riska, 17 April 2015). Begitu juga dengan Novita yang menyebutkan tokoh- tokoh yang bukan merupakan tokoh utama dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala seperti Toby, Momsky, dan Papsky.... tahu semuanya. Sissy itu cerewet, trus yang Galang lucu,,toby lucu juga trus ceroboh, kalo dulu Momski sama Papskinya kalo ngomong ceplas-ceplos gitu, trus Tristan romantis, Nayla. (Wawancara Novita, 17 April 2015) Berbeda dengan Erdina yang mengaku bahwa ia tidak mengenal semua tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Ia

7 digilib.uns.ac.id 63 hanya mengenal tokoh yang berkarakter baik dan sopan. Seperti yang diungkapkannya seperti berikut ini, Tidak semua tokoh saya mengenal yang saya kenal hanya karakternya yang baik dan sopan. (Wawancara Erdina, 16 April 2015) Tokoh yang bermain di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala adalah suatu hal yang sangat mendukung akan berlangsunya cerita yang berkesinambungan dan menarik. Keberhasilan aktris atau aktor yang bermain apabila ia dapat memainkan perannya dengan baik dan pesan tersampaikan kepada penonton mereka. Penilaian para informan terhadap pemeran dari tokoh- tokoh yang bermain di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala terhadap peran masing- masing tokoh dianggap sudah baik dalam memerankannya. Seperti yang diutarakan oleh Kara seperti berikut ini, Sudah, contohnya seperti Digo, dia menjadi sekarang menjadi seorang vampir dan sudah melaksanakan aktingnya dengan baik tapi masih egois dalam berperan aktingnya itu. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015). Riska juga mengungkapkan hal yang sama dengan Kara, aktor dan aktris yang memainkan perannya di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala sudah bagus. Riska juga menganggap bahwa peran yang dibawakan oleh aktor dan aktris di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala seperti nyata.

8 digilib.uns.ac.id 64 Sudah bagus sih perannya, contohnya Sissy memerankan percintaan sama Digo itu bener-bener kayak beneran. (Wawancara Riska, 17 April 2015) Masih ada informan yang menganggap bahwa ada juga aktor dan aktris yang belum bagus dalam memerankan tokoh di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Walupun juga ada yang sudah bagus memainkan perannya. Seperti yang diutarakan oleh Ema seperti berikut ini, Ada yang sudah bagus perannya ada yang belum, contohnya Digo, dalam adegan berperang masih kaku karena belum terbiasa. Kalau yang sudah bagus kayak perannya Digo sama Sissy waktu berduaan. (Wawancara Ema, 2 April 2015) Penilaian bagus tidaknya seorang aktor dan aktris oleh para informan dalam berperan di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dilihat dari bagaimana mereka melakukan akting di setiap adegan yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. c. Kemampuan Mengingat dan Menjelaskan Isi Pesan Penjelasan kembali mengenai apa yang diceritakan di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala oleh para informan nampaknya sangat menggambarkan bahwa para informan merupakan penonton setia Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala.

9 digilib.uns.ac.id 65 Seperti Ema yang menjelaskan dari cerita di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yaitu, Ganteng-Ganteng Serigala itu, ceritanya pertentangan antara kaum serigala dengan kaum vampir yang merebutkan darah suci yang dimiliki oleh Nayla atau tokohnya namanya Jessica Milla. Dan adanya adegan percintaan antara Tristan dengan Nayla, dan Digo dengan Sissy Latuconsina. Sedangkan, Nayla diperebutkan oleh Galang dengan Tristan. (Wawancara Ema, 2 April 2015) Cerita tentang Nayla, Tristan, dan Galang menjadi sorotan utama bagi informan. Begitu juga yang diceritakan kembali oleh Riska... ceritanya GGS itu tentang sepasang kekasih Nayla dan Tristan yang lagi jatuh cinta kayak gitu, terus ada serigala yang juga cinta sama Nayla,,Tristan juga cemburu kayaknya. (Wawancara Riska, 17 April 2015) Tidak lupa juga perebutan dan peperangan dari bangsa vampir dan serigala akan perebutan darah suci menjadi sorotan informan. Seperti Novita yang menceritakan kembali akan hal itu. GGS ceritanya tentang dunia vampir sama dunia serigala yang musuhan ngrebutin darah suci kayak gitu. Wawancara Novita, 17 April 2015) Darah suci itu sendiri di dalam cerita Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala adalah darah yang berbeda dengan darah manusia pada umumnya. Keistimewaan dari darah Suci ini dapat membuat yang meminum menjadi abadi, penguasa dunia, menjadi raja dari

10 digilib.uns.ac.id 66 bangsa Vampir, Serigala dan Manusia. Darah Suci itu kini mengalir di dalam tubuh seorang anak manusia yang bernama Nayla. Informan lain yaitu Erdina menceritakan kembali cerita Ganteng- Ganteng Serigala dengan sisi lainnya, bahwa Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala itu menceritakan tentang peperangan dan percintaan yang tidak terestui. Seperti yang diceritakan oleh Erdina sebagai berikut ini, GGS itu menceritakan tentang peperangan, percintaan, dan juga percintaan yang tidak direstui oleh orang tua. (Wawancara Erdina, 16 April 2015) Selain para informan sudah fasih dalam menceritakan kembali apa yang diceritakan di Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala, mereka juga masih ingat betul akan adegan di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang paling membuatnya menarik hati. Masing- masing informan pun mempunyai adegan yang disenangi. Seperti yang diungkapkan oleh Riska: Adegan yang menarik kalo Toby lagi ngelucu, kayak gitu sama Galang. (Wawancara Riska, 17 April 2015). Selain Riska, Kara juga ingat akan adegan romantis yang dilakukan oleh Sissy dan Digo. Seperti yang diungkapkan oleh Kara berikut ini:

11 digilib.uns.ac.id 67 Yaa, pada saat momen romance-romance-nya Sissy sama Digo. Pada saat Digo merayu Sissy, trus Sissy lagi marah Digo bisa membuat tersenyum lagi. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015). Masih sama dengan Kara, Ema pun juga masih ingat dengan adegan mesra yang dilakukan oleh Digo dan Sissy pada saat ulang tahun Sissy. Yang menarik waktu adegan mesra antara Digo dan Sissy pada waktu ada kejutan ulang tahun buat Sissy yang ke 16 apa 17 tahun gitu. (Wawancara Ema, 2 April 2015) Berbeda dengan Yulia yang ingat pada adegan dimana Galang pertama kalinya mengetahui ia adalah seorang serigala. Saat adegan Galang tau pertama kalinya kalau dia adalah serigala. (Wawancara Yulia, 10 April 2015) Adegan Galang mengetahui pertama kalinya bahwa dirinya menjadi serigala adalah di episode awal dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. d. Kemampuan Menilai Pesan yang Menarik Ketertarikan informan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala jika dibandingkan dengan program acara lain nampaknya sangat tinggi. Hal ini diutarakan oleh Kara, bahwa tidak ada acara lain yang menarik selain Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Berikut ini yang diutarakan oleh Kara,

12 digilib.uns.ac.id 68 Soalnya gak ada acara lain yang menarik bagi saya. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015). Jika memang tidak ada program acara televisi yang menarik selain Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, pastinya ada suatu hal yang menarik yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Seperti yang menjadi alasan para informan, ketertarikan mereka menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala karena tokoh dan ceritanya yang menarik. Novita memberikan alasannya menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala sebagai berikut: GGS itu ceritanya menarik, pemaine cantik-cantik sama ganteng- ganteng. (Wawancara Novita, 17 April 2015). Selain dari wajah tampan dan cantik dari tokoh yang bermain di Sinetron Ganteng- ganteng Serigala, ternyata tingkah laku dari tokoh juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Riska. Seperti yang diutarakan oleh Riska apa yang menjadi ketertarikan Sinetron Ganteng- ganteng Serigala bagi dirinya. Soalnya GGS ada yang lucu, yaitu Toby Cuaca, Momski, Papski, lucu banget. (Wawancara Riska, 17 April 2015). Perubahan rasa di hati akan menonton cerita Sinetron Gantengganteng Serigala juga dirasakan oleh informan. Seperti Ema yang mengakui bahwa menonton Sinetron Ganteng- ganteng Serigala bisa membuat dirinya senang.

13 digilib.uns.ac.id 69 Alasannya nonton GGS ya yang pertama, tokohnya kerenkeren. Ceritanya juga menarik, dapat membuat tegang, gembira, senang. Yang menarik, waktu adegan-adegan perangnya trus, waktu adegan mesra-mesranya, ya udah itu aja. (Wawancara Ema, 2 April 2015). Adegan- adegan yang terjadi di Sinetron Ganteng- ganteng Serigala juga menjadi ketertarikan tersendiri bagi Ema. Adegan peperangan dan adegan mesra yang dilakukan oleh para pemain Sinetron Ganteng- ganteng Serigala. e. Pengetahuan Tentang Adegan- Adegan di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala Sinetron diketahui seringkali mendapat kritikan karena adanya adegan yang tidak pantas bahkan tidak mendidik di dalamnya. Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala pun sempat mendapatkan sanksi administratif penghentian sementara oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) selama 3 (tiga) hari berturut-turut. Penerimaan sanksi dari KPI ini dikarenakan dalam Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala ditemukan terjadi adegan yang melanggar terhadap UU Penyiaran serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) dan adegan tersebut berulang sehingga diberikanlah sanksi pemberhentian sementara kepada sinetron ini karena sebelumnya juga mendapatkan sanksi administratif.

14 digilib.uns.ac.id 70 Adegan dalam Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang ditengarai menjadi adegan tidak pantas adalah adegan mesra. Para informan dalam penelitian ini pun juga menyetujui bahwa Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala ini adalah sinetron yang memiliki banyak adegan mesra yang dilakukan oleh para tokoh-tokohnya. Seperti Kara yang menyetujui dan mengatakan bahwa banyak adegan mesra di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, Iya setuju, banyak banget malahan. Emang menurut saya sih ya karena yang saya suka ya itu percintaan,.. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015) Begitu juga dengan Ema yang menyetujui pula bahwa di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala banyak mengumbar kemesraan. Ema juga mengatakan bahwa adegan mesra merupakan hal biasa dan bagus untuk suatu hubungan. Setuju aja sih, kan adegannya juga banyak mengumbar kemesraan apalagi Digo dan Sissy, Nayla dan Tristan.. (Wawancara Ema, 2 April 2015). Novita pun juga menyetujui bahwa di Sinetron Gnateng- Ganteng Serigala ada adegan- adegan mesra dan menurut Novita itu merupakan hal yang tidak baik. Setuju aja sih, ada adegan-adegan mesra kayak gitu. Menurutku juga gak baik, kan belum cukup umur. (Wawancara Novita, 17 April 2015)

15 digilib.uns.ac.id 71 Adegan kemesraan memang menjadi bumbu yang terdapat di cerita sinetron remaja. Tidak heran begitu juga pula di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, walaupun menceritakan tentang pergulatan bangsa vampir dan serigala, kemesraan tak luput juga ada untuk sebuah ketertarikan tersendiri. Akan tetapi adegan mesra menjadi salah satu pemicu diterbitkannya sanksi dari KPI untuk Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. 1) Adegan Pelukan Adegan pelukan merupakan salah satu adegan tidak pantas yang disoroti oleh KPI. Informan dalam hal ini berpendapat bahwa adegan pelukan yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala tidaklah pantas. Apalagi dilakukan oleh siswa-siswi yang memakai seragam sekolah. Menurut Kara, adegan pelukan yang dilakukan di sekolah dan memakai seragam tidaklah pantas dan melanggar kode etik. Uhh, sangat tidak pantas. Ya karena kan itu gimana ya, eehh, apa ya..ya kalo pelukan di sekolah, pake seragam pula ya itu tadi melanggar kode etik. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015)

16 digilib.uns.ac.id 72 Gambar 3.1. Adegan Pelukan di Sekolah (Episode 42). Gambar 3.1 di atas merupakan adegan dimana Sissy dan Diego yang sedang berpelukan dengan menggunakan seragam sekolah dan berada di lingkungan sekolah. Menanggapi adegan pada gambar di atas, Novita pun juga mengiyakan bahwa pelukan di sekolah tidaklah pantas. Kalo adegan pelukan kayak gitu di sekolah ya kurang baik, soalnya kan gak pantes juga. (Wawancara Novita, 17 April 2015) Berbeda dengan Ema yang menganggap bahwa adegan pelukan adalah tindakan yang biasa saja. Seperti yang diungkapkan oleh Ema berikut ini, Menurutku ya itu biasa aja sih mbak, pelukan kan tindakan mesra sama pasangannya dan itu cuma di sinetron tapi, kalo di sekolah ya itu gak pantas lah buat siswa. (Wawancara Ema, 2 April 2015). Adegan pelukan memang dirasa kurang pantas apalagi di lingkungan sekolah dan dilakukan oleh murid yang berbeda jenis.

17 digilib.uns.ac.id 73 Lingkungan pendidikan tidak semestinya dicampuri dengan tindakan tidak pantas oleh siswa- siswinya. 2) Adegan Perkelahian Merupakan Hal Biasa Cerita Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang notabene adalah perebutan darah suci antara serigala dan vampir, membuat para tokohnya melakukan tindakan perkelahian untuk mempertahankan eksistensi bangsa mereka masing- masing. Maka sudah biasa jika perkelahian menjadi adegan yang banyak terjadi di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Gambar 3.2. Adegan mencekik (Episode 6) Gambar 3.3. Adegan Perkelahian di Sekolah (Episode 10) Gambar 3.2 dan gambar 3.3 merupakan beberapa adegan perkelahian di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Gambar 3.2 terlihat adegan berkelahi dengan mencekik. Sedangkan Gambar

18 digilib.uns.ac.id , adegan perkelahian yaitu menonjok dan memojokkan seseorang yang dilakukan di sekolah oleh siswa berseragam. Ema menyatakan bahwa adegan yang dilakukan oleh para pemain Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala merupakan hal yang biasa, karena itu memang peran yang dilakukan oleh pemain Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Biasa aja juga sih..mau gimana lagi itu kan memang perannya begitu. Sukanya berantem, perang-perang. (Wawancara Ema, 2 April 2015). Kara juga menyetujui pendapat dari Ema. Kara mengatakan bahwa perkelahian banyak terjadi di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Para tokohnya berkelahi karena sedang memerankan peran mereka. Ya biasa aja, karena kan memang banyak orang yang masih berkelahi walaupun tidak bisa menyelesaikan masalah dengan baik. Kalo di GGS ya biasa juga, karena mereka itu memang berperan sebagai tokoh yang pemarah terus egoislah. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015) 3) Mengolok Guru Dalam adegan di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala terdapat salah satu murid (Toby) yang senang sekali berbicara dengan gurunya dengan perkataan yang tidak sopan. Perkataan Toby kepada Gurunya yaitu Pak Bandi dan Bu Syahrini seakanakan meremehkan mereka.

19 digilib.uns.ac.id 75 Pada episode 42 Tobi pernah berujar ke Pak Bandi dan Bu Syahrini seperti berikut: Aduh, Pak Bandi Bu Syahrini. Begini ni, kalo punya guru yang alaynya ngelebihin alay-alaynya yang suka nongkrong di ITC. Menurut Kara, tindakan mengolok guru seperti itu hanyalah sebuah candaan yang diutarakan murid kepada gurunya. Seperti yang diungkapkannya berikut ini: Menurut saya itu candaan murid bersama guru, karena ya cuman hiburan aja. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015) Begitu pula dengan Novita yang mengungkapkan bahwa adegan mengolok guru hanya adegan biasa saja dan hanya bercandaan. Kalo di GGS kan biasa ya, soalnya bercandaan, Tapi kalau beneran ya kurang sesuai. (Wawancara Novita, 17 April 2015) Menurut Erdina tindakan mengolok guru seperti itu adalah hal yang tidak baik, sama saja tidak menghormati guru tersebut. Itu gak baik. Mengolok guru tidak menghormati guru itu. (Wawancara Erdina, 16 April 2015) Adegan mengolok guru di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dianggap informan sebagai hal yang biasa dan hanya sebuah bercandaan murid kepada gurunya. Namun, di sisi lain jika itu sebuah kenyataan merupakan tindakan yang kurang sesuai.

20 digilib.uns.ac.id 76 4) Pemakaian Seragam Sekolah Pemakaian seragam sekolah oleh para pemain di sinetron seringkali tidak sesuai dengan aturan sekolah yang berlaku di Indonesia. Pemakaian seragam di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala apalagi pemeran perempuan juga masih tidak mematuhi aturan dimana seharusnya seragam sekolah. Gambar 3.4. Pemakaian Rok di Atas Lutut (Episode 42) Gambar 3.4 merupakan tampilan pemakaian seragam sekolah yang diperankan oleh tokoh di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Seragam untuk siswi sekolah SMA pemakaian rok berada di atas lutut dan bisa dibilang mini. Riska mengungkapkan bahwa seragam yang dipakai oleh pemeran di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala bagus, tetapi masih ada kurangnya. Kalau seragam ya bagus cocok, tapi ya kurangnya mungkin karena pake rok yang terlalu pendek gitu ya yang cewek jadi

21 digilib.uns.ac.id 77 ya kurang bagus buat anak sekolahan. (Wawancara Riska, 17 April 2015). Pemakaian seragam oleh siswi di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala juga dianggap tidak pantas oleh Kara. Kara pun menambahkan bahwa pemakaian seragam seperti itu hanya sekedar di sinetron belaka. Ya memang itu tidak pantas, tapi kan itu cuman sekedar sinetron, tapi ya ada sekolah-sekolah lain yang memakai rok seperti itu. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015) Pemakaian seragam sekolah di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dianggap bagus dan cocok walaupun sebenarnya itu kurang pantas jika memang dipakai untuk sekolah dan para informan pun mengungkapkan hal yang sama. 5) Mengendus Seperti Binatang Tindakan mengendus seringkali dilakukan oleh hewan yang apabila hewan tersebut akan memakan sesuatu atau bahkan tindakan yang seringkali dilakukannya untuk menjaga kewaspadaan. Apabila manusia yang melakukan tindakan mengendus pastinya akan menimbulkan keanehan. Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala terdapat adegan tokoh yang kadang juga melakukan tindakan mengendus misalnya saja makanan.

22 digilib.uns.ac.id 78 Gambar 3.5. Adegan Mengendus (Episode 6) Gambar 3.5 adalah gambaran seorang manusia (Galang) yang sedang mengendus makanan yang akan dimakan olehnya. Tindakan mengendus dalam adegan tersebut menurut Kara merupakan suatu karakter dari tokoh yang melakukannya. Tokoh tersebut berperan menjadi serigala atau vampir. Ya itu kan biasa, udah karakter tokoh dari cerita itu. Sebagai serigala atau vampir. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015) Novita juga mengungkapkan hal yang sama dengan Kara, bahwa tindakan mengendus di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala merupakan suatu peran. Mengendus kayak binatang kan emang perannya begitu, jadi pas aja. Kayak Galang yang jadi serigala. (Wawancara Novita, 17 April 2015) Adegan mengendus seperti binatang merupakan karakter dari tokoh- tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala.

23 digilib.uns.ac.id 79 Karakter yang menandakan bahwa tokoh adalah sebagai vampir atau serigala. 6) Makan Binatang Hidup- Hidup Salah satu bagian adegan yang disoroti Komisi Penyiaran Indonesia adalah adegan memakan binatang hidup- hidup yaitu kelinci dan dengan mulut berdarah- darah. Adegan tersebut dianggap melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 dan Pasal 21 ayat (1) serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat (1), Pasal 16 ayat (2) huruf b, Pasal 23 huruf (d) dan Pasal 37 ayat (4) huruf a. Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 berisikan tentang perlindungan kepada anak, (1) Lembaga penyiaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada anak dengan menyiarkan program siaran pada waktu yang tepat sesuai dengan penggolongan program siaran. (2) Lembaga penyiaran wajib memperhatikan kepentingan anak dalam setiap aspek produksi siaran. Pasal 21 ayat (1) berbunyi lembaga penyiaran wajib tunduk pada ketentuan penggolongan program siaran berdasarkan usia dan tingkat kedewasaan khalayak di setiap acara.

24 digilib.uns.ac.id 80 Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat (1) berbunyi, program siaran wajib memperhatikan dan melindungi kepentingan anak-anak dan/atau remaja. Pasal 16 ayat (2) mengenai Penggambaran tentang lembaga pendidikan harus mengikuti ketentuan yaitu huruf b tidak menampilkan perilaku dan cara berpakaian yang bertentangan dengan etika yang berlaku di lingkungan pendidikan. Pasal 23 tentang program siaran yang memuat adegan kekerasan dilarang, huruf (d) menampilkan peristiwa dan tindakan sadis terhadap hewan. Pasal 37 mengenai program siaran klasifikasi R dilarang menampilkan ayat (4) huruf a, muatan yang mendorong remaja belajar tentang perilaku yang tidak pantas dan/atau membenarkan perilaku yang tidak pantas tersebut sebagai hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Gambar 3.6. Adegan akan memakan kelinci (Episode 6) Gambar 3.7. Adegan berdarah- darah (Episode 6)

25 digilib.uns.ac.id Gambar 3.6. merupakan dimana adegan seorang siswa (Tino) yang memegang kelinci hidup dan seakan memakan kelinci tersebut. Sedangkan Gambar 3.7. adalah adegan Tino setelah memakan kelinci dan di sekitar mulutnya terdapat darah, dan seakan- akan itu adalah darah kelinci yang telah dimakannya. Tanggapan Ema mengenai adegan memakan kelinci tersebut adalah karena peran tokoh yang menjadi serigala yang merasa lapar akan darah, seperti berikut ini yang diungkapkan oleh Ema, Ya makan kelici kan karena dia sebagai serigala merasa lapar akan darah, jadi ya dia makan apapun yang ada di sekitarnya. (Wawancara Ema, 2 April 2015) 3. Kemampuan dalam Mengevaluasi a. Sikap, Perasaan atau Reaksi yang Dirasakan Setelah Menerima Pesan dari Media 1) Perasaan ketika menonton dan tidak menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala Menonton dan mengikuti program televisi terkadang memunculkan perasaan yang silih berganti, perasaan senang maupun kecewa bisa saja terjadi pada penonton televisi. Seperti yang terjadi pada penonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, ketika mereka menonton timbul rasa senang di dalam hati mereka. Namun, begitu pula sebaliknya, pada saat mereka tidak bisa menonton rasa kecewa yang mereka rasakan

26 digilib.uns.ac.id Perasaan senang pada saat menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dikarenakan bisa mengetahui cerita yang telah lalu maupun yang akan datang. Seperti yang diungkapkan oleh Kara seperti berikut ini:. ya senenglah. Karena bisa nonton, karena bisa tahu ceritanya besok atau yang kemarin lalu. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015). Cerita besok dan kemarin lalu yang dimaksud oleh Kara kemungkinan adalah cerita cuplikan untuk episode selanjutnya yang sering ditampilkan pada awal maupun akhir di tiap episode sinetron yang sedang tayang. Kegiatan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang biasa dilakukan hampir setiap hari ini, menjadikan kekecewaan tersendiri bagi penonton apabila tidak menonton sinetron tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Yulia yang apabila tidak menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, Rasanya kecewa ya, karena terbiasa nonton setiap hari. (Wawancara Yulia, 10 April 2015). Rasa yang timbul selain kecewa apabila tidak menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala adalah rasa kekhawatiran akan ketinggalan cerita yang disajikan pada episode yang tidak di tonton. Novita mengungkapkan, perasaan yang biasa saja jika tidak menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, akan tetapi rasa takut ketinggalan akan commit cerita to tetap user ada.

27 digilib.uns.ac.id Gak nonton ya biasa aja, tapi takut ketinggalan ceritanya gitu. (Wawancara Novita, 17 April 2015). Perasaan senang dengan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dirasakan oleh informan, akan tetapi apabila tidak menonton perasaan khawatir akan ketertinggalan cerita yang sedang ditayangkan juga dirasakan oleh informan. Perasaan tersebut timbul karena kegiatan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang setiap hari dirasa sudah menjadi suatu kebiasaan bagi para informan. 2) Kesamaan kisah di sinetron dengan realita Kisah cerita yang ada di cerita Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala diakui informan ada yang sama dengan cerita di kehidupannya juga di lingkungan sekitar informan. Ema mengungkapkan, bahwa cerita yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala sama dengan kejadian terhadap temannya. Iya itu ada, antara perebutan Nayla dengan Tristan dengan Galang itu, pada teman saya juga. Perebutan teman saya dengan teman saya yang memperebutkan seorang laki-laki. Tapi, pada akhirnya mereka ya gak jadi apa-apa cuma jadi temen. (Wawancara Ema, 2 April 2015) Ada pula yang merasa bahwa cerita yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala menyerupai kisah hidupnya sendiri. Seperti Kara yang mengungkapkan bahwa cerita percintaan dirinya sama dengan kisah Digo dan Sissy.

28 digilib.uns.ac.id ada sih..percintaan dari sebuah hidup saya. Kalo di GGS seperti Sissy sama Digo. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015). Akan tetapi informan lebih banyak mengatakan bahwa tidak ada kesamaan cerita di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dengan cerita di kehidupan maupun lingkungan sekitarnya seperti Yulia, Erdina, Novita, dan Riska. 3) Keinginan menjadi seperti tokoh Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala Seiring dengan intensitas menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang sering, penonton bisa jadi mengidolakan para tokoh yang berperan di dalamnya. Menonton dan memperhatikan setiap hari bisa saja penonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala terpukau bahkan ada keinginan seperti tokoh yang dilihatnya. Akan tetapi, tidak bagi para penonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang Heavy Viewer berikut ini. Mempertanyakan apakah ada keinginan seperti tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, informan mengatakan bahwa tidak ada keinginan seperti tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Seperti yang diungkapkan oleh Erdina sebagai berikut: Nggak begitu pingin kayak tokoh-tokoh. Lebih pingin jadi diri sendiri aja. (Wawancara Erdina, 16 April 2015)

29 digilib.uns.ac.id Selain itu informan lain, Kara, juga mengungkapkan bahwa tidak ada keinginan seperti tokoh, Kara menganggap bahwa keiinginan menjadi seperti tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala tidak ada manfaatnya. Nggak, ya karena itu cuma cerita fiktif belaka saja nggak ada manfaatnya juga. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015) Informan lain yaitu Ema dan Yulia mereka menyatakan bahwa ada keinginan seperti tokoh di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Namun, keinginan mereka bukan seperti tokoh yang diperankan oleh aktris maupun aktor yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, melainkan suatu hal yang nyata adanya di kehidupan nyata para aktor maupun aktrisnya. Seperti yang diungkapkan oleh Ema dan Yulia seperti berikut ini, Ya sedikit mempunyai keinginan, menjadi terkenal kayak tokoh-tokohnya. (Wawancara Ema, 2 April 2015) Iya ada keinginan pandai bernyanyi seperti Digo. Wawancara Yulia, 10 April 2015) Keinginan untuk menjadi terkenal seperti aktor dan aktrisnya dan pandai bernyanyi seperti tokoh Digo yang diperankan oleh Aliando Syarief. 4) Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala belum sesuai umur Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala sebenarnya merupakan tayangan yang diperuntukkan bagi remaja, karena dilihat dari ceritanya saja berlatar belakang anak SMA. Akan tetapi ternyata

30 digilib.uns.ac.id informan menganggap bahwa sinetron yang mereka tonton yakni Ganteng- Ganteng Serigala belum sesuai dengan umur mereka. Kara pun mengakui bahwa usianya yang masih di bawah umur dan belum sesuai jika menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Belum, karena saya juga masih di bawah umur. Karena sinetron itu yang biasanya ditonton oleh anak remaja, karena ya saya masih apa,,umur di bawah umur yang masih untuk melaksanakan belajar. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015) Pengakuan akan usia yang belum dewasa juga diakui oleh Riska. Walaupun Riska tahu umurnya belum sesuai untuk menonton Sinetron Ganteng- Ganteng, akan tetapi Riska tetap menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala tersebut. Belum sesuai sih, belum 17. soalnya kan kayak gitu kan harus 17, tapi ikut nonton. (Wawancara Riska, 17 April 2015). Informan Riska menganggap bahwa tontonan Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala diperuntukkan usia 17 tahun ke atas, sedangkan dia masih berusia 15 tahun. b. Mengungkapkan Informasi Apa Saja Yang Menyarankan atau Memberikan Informasi Yang Berguna Bagi Pengguna 1) Sinetron GGS mengandung hal negatif dan positif Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang ditonton oleh para informan dianggap memiliki hal positif walaupun di sisi lain sinetron seringkali commit dianggap to banyak user mengandung hal yang negatif.

31 digilib.uns.ac.id Hal positif yang didapatkan dari menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala menurut informan mengatakan bahwa terhibur dengan program acara tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Ema seperti berikut ini, Hal positifnya kita dapat terhibur dengan ceritanya yang menarik. (Wawancara Ema, 2 April 2015) Benar adanya jika sinetron seringkali dianggap memiliki hal negatif, dari adegan bahkan dampak yang ditimbulkan dengan menonton sinetron tersebut. Selain itu adegan yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala juga masih ada yang dianggap negatif oleh para informan, dari adegan mesra sampai ciuman. hal negatifnya adalah ketika ada adegan Digo dan Sissy saat pelukan dan ciuman. (Wawancara Yulia, 10 April 2015). Erdina juga mengungkapkan hal yang sama mengenai unsur negatif yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Seperti yang diungkapkan oleh Erdina sebagai berikut, Hal negatifnya ya, terlalu banyak adegan yang romantis dan bisa menimbulkan pemikiran yang kurang begitu enak. (Wawancara Erdina, 16 April 2015) Nampaknya Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dirasa masih banyak memiliki unsur negatif daripada positif menurut para informan. Kehadiran Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala menjadi

32 digilib.uns.ac.id sebuah hiburan adalah hal positif dan adegan romantis oleh para pemainnya masih menjadi sesuatu yang negatif bagi para informan. 2) Cerita Sinetron GGS tidak ada di lingkungan kita Cerita dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala mengenai tokoh vampir dan serigala dianggap oleh Novita sebagai cerita yang tidak ada di lingkungan kita. Seperti yang diungkapkan Novita sebagai berikut ini, Kalo yang vampir serigala tu gak ada, gak ada di dunia nyata, tu kayaknya gak ada. (Wawancara Novita, 17 April 2015) Ema pun juga menyatakan bahwa cerita tentang perebutan darah suci yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala adalah hal yang mustahil. Kalo mengenai perebutan darah suci, nggak ada, itu mustahil. (Wawancara Ema, 2 April 2015) Layaknya cerita novel dan cerpen fiksi, Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala juga ditengarai hanyalah cerita yang fiktif saja. Kara mengungkapkannya seperti berikut ini: karena itu hanya gimana ya hanya sinetron seperti cerita fiktif belaka saja. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015) Kara menganggap Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala hanyalah sebatas sinetron yang ceritanya fiktif dan tidak ada di lingkungan kita.

33 digilib.uns.ac.id 4. Kemampuan Mengkomunikasikan Pesan a. Kegiatan mengkomunikasikan setelah menonton Kegiatan informan dalam mengkomunikasikan cerita Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang ditontonnya sangat beragam. Tindakan mengkomunikasikan setelah menonton terkait cerita dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dalam bentuk bercerita maupun menyebarkan lewat media kepada teman- teman mereka. Seperti Ema yang menyebarkan kegiatan menceritakan kembali cerita Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala lewat SMS (Short Message Service) kepada teman- temannya. Pertama, membuat pos di SMS ke temen-temen trus kalo udah di sekolahan diceritakan ke temen-temen sana-sini buat gosip, buat hiburan waktu jam kosong atau istirahat. (Wawancara Ema, 2 April 2015) Walaupun sudah menyebarkannya lewat SMS, Ema tetap bercerita secara langsung kepada teman-temannya di sekolah. Sebagaimana juga dengan Yulia, Yulia menceritakan adegan- adegan lucu yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala secara langsung kepada teman- teman. Yang saya lakukan biasanya bercerita degan teman- teman saya mengenai adegan- adegan yang lucu. (Wawancara Yulia, 10 April 2015) b. Usaha ketika tidak sempat menonton Ketertinggalan akan cerita dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala kadang terjadi jika tidak sempat menonton. Informan

34 digilib.uns.ac.id mengusahakan agar tidak ketinggalan cerita apabila tidak sempat menonton dengan cara menanyakan kepada teman terkait cerita yang tidak ditonton. Seperti Novita dan juga Ema yang melakukan hal yang sama yaitu menanyakan kepada teman terkait ketertinggalan cerita. Ya, kalo gak nonton ya tanya temen yang nonton. (Wawancara Novita, 17 April 2015). Selain bertanya kepada teman, Ema juga menggunakan internet yaitu youtube untuk melihat ketertinggalannya cerita dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Kalo gak sempat nonton biasanya tanya teman, trus juga melihat Youtube. (Wawancara Ema, 2 April 2015) Penggunaan media sosial seperti youtube oleh para informan dimanfaatkan untuk mengakses episode Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang tidak sempat mereka tonton. Selain itu menanyakan kepada teman adalah tindakan yang para informan lakukan juga. c. Memiliki lingkungan yang sama Kemudahan untuk mendapatkan informasi mengenai Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala bisa didapat karena adanya lingkungan yang sama juga membicarakan terkait sinetron tersebut. Jika dilihat dari bagaiman para informan mengkomunikasikan dan usaha yang dilakukan para informan apabila tidak menonton dapat diketahui bahwa lingkungan juga mendukung dengan adanya informasi yang didapat. Lingkungan dari para informan yang juga

35 digilib.uns.ac.id membicarakan tentang Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala sebagaimana para informan juga menyukainya. Seperti yang diutarakan oleh Novita, sama temenku yang suka nonton GGS itu suka ngobrol tentang sinetron itu..temen rumah, tetanggaku. (Wawancara Novita, 17 April 2015). Selain Novita, Ema pun juga mengakui bahwa di lingkungannya ada juga yang menyenangi Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala seperti dirinya. Ada yang seneng juga sama GGS, terutama di lingkungan sekolah, temen-temen deket sering menceritakan Sinetron GGS. (Wawancara Ema, 2 April 2015) Orang- orang di sekitar informan memiliki kesamaan akan pengetahuan mengenai Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang membuat komunikasi antara informan dengan lingkungannya menjadi lebih intens dan jelas. d. Kegiatan like fanpages Para informan juga memanfaatkan jejaring sosial untuk mengetahui info terkait Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Memanfaatkan facebook dan melakukan liking pada halaman- halaman yang berhubungan dengan Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Seperti yang dilakukan oleh Kara, Kara melakukan liking

36 digilib.uns.ac.id halaman tokoh-tokoh Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala di facebook. Seperti yang diutarakan Kara sebagai berikut, Kalo fanpages sih ada di facebook. Saya nge-likes tokohtokohnya GGS gitu. (Wawancara Kara, 14 Mei 2015). Berhubungan dengan fanpages atau halaman untuk para fans Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, Yulia juga mengikutinya di facebook. Bahkan Yulia juga bergabung dengan obrolan admin di halaman Ganteng- Ganteng Serigala. Seperti yang diungkapkan oleh Yulia seperti berikut, Saya mengikuti di fb dan bergabung dengan obrolan- obrolan di admin- admin GGS. (Wawancara Yulia, 13 Mei 2015) Gambar 3.8. Tampilan akun facebook Kara ( Diakses pada 19 Oktober 2015, Pkl WIB)

37 digilib.uns.ac.id Gambar 3.9. Tampilan akun facebook Yulia ( Diakses pada 20 September 2015, Pkl WIB) Dua gambar di atas merupakan tampilan dari akun facebook milik Yulia yang memiliki nama akun Yulia Nur Handayani dan Kara yang mempunyai nama akun Rizal Luqmana. Dalam tampilan akun facebook tersebut berisikan pages atau halaman- halaman maupun tokoh dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Akun fanpages tersebut merupakan halaman yang diikuti dan yang di-like oleh Yulia begitu pun juga Kara. Semakin berkembangnya cara, informasi disampaikan tidak hanya lewat media televisi saja, pemanfaatan akan mendapatkan informasi juga dilakukan lewat jejaring sosial. Informan mendapatkan informasi terkait pemberitaan terbaru tentang Sinetron Ganteng-

38 digilib.uns.ac.id Ganteng Serigala dengan mengikuti fanpages Ganteng- Ganteng Serigala yang ada di facebook. Sebagaimana diungkapkan oleh Yulia bahwa dengan mengikuti fanpages di facebook Yulia bisa mengetahui kabar terbaru dari tayangan Ganteng- Ganteng Serigala. Dari fanpages itu jadi tahu berita terbaru dari GGS, episode yang akan ditayangkan. (Wawancara Yulia, 13 Mei 2015) Pemanfatan jejaring sosial ternyata juga membantu informan untuk berkomunikasi dengan orang lain membicarakan mengenai Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala bahkan bisa juga mendapatkan info terbaru dari sinetron tersebut. B. ANALISIS DATA 1. Kegiatan Mengakses Informan dalam penelitian ini mengakses televisi setiap hari dengan intensitas yang lebih dari 3 jam. Seperti Ema dan Novita yang mengakses televisi bahkan lebih dari 4 jam. Kegiatan mengakses televisi yang cukup tinggi itu, mereka bisa dikatakan termasuk sebagai tipe penonton Heavy-viewers seperti yang diperkenalkan Gerbner dalam Cultivation analysis, yaitu orang yang menghabiskan waktu cukup banyak untuk menonton TV (Kriyantono, 2010: 285). Kegiatan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dapat dilihat bahwa para informan memiliki frekuensi menonton yang tinggi. Dimana mayoritas informan dalam penelitian ini Kara, Ema, Erdina,

39 digilib.uns.ac.id Yulia, Novita, dan Riska menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala setiap hari, karena penayangan Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala pun yang juga setiap hari. Menurut Mursito, kita dapat memperoleh empat fungsi dari televisi, yaitu fungsi informasi, pendidikan, kontrol sosial, dan hiburan (Mursito, 2006: 19). Fungsi tersebut akan tercapai manfaatnya apabila kita juga menggunakan televisi dengan bijak dan memiliki tujuan yang jelas. Menurut informan dalam penelitian ini, mereka sebernarnya tidak ada tujuan khusus dalam menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Mereka hanya mencari hiburan dan menghilangkan rasa bosan dengan cara menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Hal ini seperti yang dikatakan Nurudin poin penting yang bisa kita lekatkan pada sinetron Indonesia yaitu tujuannya yang penting adalah menghibur. Ini Bahkan bisa dikatakan kodrat sinetron itu menghihur. ( ghibur_kata_pengantar_buku_tv_menghibur_diri_sampai_mati_, diakses pada Rabu, 23 Desember 2015, pkl WIB). Selain mencari hiburan, ternyata informan dalam hal menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala juga mendapatkan fungsi informasi. Informasi yang didapat menurut Yulia adalah pengetahuan tentang tokoh-tokoh yang bermain di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Maka daripada itu jika ditilik dari tujuan para informan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala fungsi dari menonton televisi yang

40 digilib.uns.ac.id didapatkan hanyalah fungsi hiburan dan informasi saja. Akan tetapi tetaplah fungsi hiburan yang paling menonjol dari yang didapatkan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. 2. Kemampuan dalam Menganalisis Sinetron di Indonesia dominan ditayangkan di televisi setiap hari. Maka dari itu, untuk bisa mengikuti kelanjutan dan isi dari cerita sinetron tersebut, penonton harus selalu siap sedia menonton sinetron itu juga setiap hari. Walaupun dengan menanyakan kepada orang yang juga menonton ataupun mengaksesnya di internet untuk mengetahui cerita kelanjutan yang tidak ditonton pun juga bisa. Para informan di penelitian ini mengetahui akan maksud dari menonton sinetron haruslah setiap hari yaitu agar tidak ketinggalan cerita atau isi dari sinetron tersebut. Mengidentifikasi pengirim pesan pada kemampuan literasi media dalam menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala oleh informan dalam penelitian ini tertuju pada bagaimana informan menjelaskan mengenai tokoh- tokoh dan karakteristiknya. Sebagian besar informan mengetahui dan mengenal semua tokoh yang bermain di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, akan tetapi ada juga yang mengaku bahwa tidak mengenal semuanya, seperti Erdina yang mengaku hanya mengenal tokoh yang berkarakter baik dan sopan. Selain mengidentifikasi tokoh dan karakterisitiknya, informan juga sudah bisa menilai bagaimana peran dari tokoh di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala.

41 digilib.uns.ac.id Banyak adegan yang terjadi di sinetron yang dilakukan oleh para tokoh dan seringkali membuat para penonton sangat tertarik untuk melihatnya dengan seksama bahkan sampai bisa teringat akan adegan tersebut walaupun sudah lama ditayangkan. Dwyer dalam Farida Nurfalah (Jurnal Teknodik No. 22, 2007: 44), seorang pakar pertelevisian menyimpulkan setidaknya pemirsa televisi mampu mengingat 50 % materi yang hanya ditayangkan satu kali oleh televisi. Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala ditayangkan dan ditonton setiap hari setidaknya informan mampu mengingat kembali secara detail cerita yang ada di sinetron tersebut. Informan dalam mengingat dan menjelaskan apa isi pesan yang terdapat dalam Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala sudah bisa dibilang sangat mampu. Informan sudah mampu mendeskripsikan kembali cerita yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala walaupun dengan gaya cerita yang berbeda, tetapi tetap satu alur cerita. Informan juga ingat betul akan adegan yang sudah lama ditayangkan. Selain itu informan juga menilai bahwa ketertarikan akan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala hanya tertuju pada tokohnya yang cantik dan ganteng, serta ceritanya yang menarik bagi informan. Pengetahuan tentang adegan- adegan di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang mendapat teguran dari KPI oleh para informan sangat beragam. Secara umum informan mengetahui dan menyetujui bahwa di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala banyak terdapat adegan

42 digilib.uns.ac.id mesra. Salah satu dari adegan mesra adalah pelukan. Menurut informan yaitu Ema, adegan pelukan merpakan adegan biasa, akan tetapi jika adegan tersebut dilakukan di sekolah tidaklah pantas. Begitu juga dengan informan yang lain menyetujui bahwa adegan pelukan di sekolah dan memakai seragam sangatlah tidak pantas. Adegan perkelahian yang juga menjadi sorotan KPI dianggap oleh semua informan adalah hal yang biasa di sinetron tersebut. Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala banyak memiliki adegan- adegan yang tidak pantas. Hampir semua sinetronsinetron remaja yang ada sekarang mengekploitasi kekerasan, seksualitas dan kadang mengabaikan moralitas (Alkhajar, 2009: 19). Informan pun sangat mengetahui betul dan paham bahwa adegan yang dilakukan di sinetron merupakan hal yang tidak baik dan adegan yang dilakukan hanyalah suatu peran yang dilakukan para pemain sinetron. 3. Kemampuan dalam Mengevaluasi Kemampuan dalam mengavaluasi adalah bagaimana individu mampu menilai pesan yang diterima kemudian dibandingkan dengan perspektif sendiri. Indikator yang terdapat di dalamnya salah satunya yaitu perasaan para informan ketika bisa menonton dan tidak menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Semua informan menyatakan bahwa ketika bisa menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala

43 digilib.uns.ac.id perasaan mereka senang. Namun, ketika mereka tidak menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala rasa kecewa yang timbul. Ada juga informan yang merasa biasa saja yaitu Novita, tetapi walaupun perasaan biasa saja tidak menonton rasa takut ketinggalan cerita tetap ada. Jika ditilik lebih lanjut, bahwa sebenarnya cerita yang ada di sinetron hanyalah sebuah cerita fiktif yang dikembangkan. Terkadang cerita tersebut sama dengan apa yang ada di sekitar para penonton tetapi direkonstruksi kembali dan diproduksi menjadi sebuah sinetron. Akan tetapi, ada beberapa informan yang mengatakan bahwa ada kesamaan antara cerita di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dengan kisah yang ada di sekitarnya, seperti Ema dan Kara. Terkait dengan adanya kesamaan cerita dengan realitas dari penonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, ini menjadi salah satu alasan mengapa sinetron digemari oleh penontonnya yaitu, menurut Wawan Kuswandi karena isi pesannya sesuai dengan realitas sosial pemirsa (Kuswandi, 1996: 130). Akan tetapi, sebagian besar informan mengatakan bahwa tidak ada hal yang sama dari cerita di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dengan cerita di kehidupannya maupun lingkungan informan. Tidak semua informan memiliki keinginan untuk menjadi seperti tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Ada yang mempunyai keinginan untuk menjadi terkenal dan keinginan pandai bernyanyi seperti tokoh- tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala Seperti Ema dan Yulia. Selain itu walaupun informan lain juga

BAB IV KESIMPULAN & SARAN. bagaimana literasi media dalam menonton tayangan Sinetron Ganteng-Ganteng

BAB IV KESIMPULAN & SARAN. bagaimana literasi media dalam menonton tayangan Sinetron Ganteng-Ganteng BB IV KESIMPULN & SRN. Kesimpulan Hasil dari analisis penelitian di atas maka dapat ditarik kesimpulan tentang bagaimana literasi media dalam menonton tayangan Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala di SCTV

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Ganteng-ganteng Serigala menjadi judul sinetron terbaru SCTV yang

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Ganteng-ganteng Serigala menjadi judul sinetron terbaru SCTV yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Ganteng-ganteng Serigala menjadi judul sinetron terbaru SCTV yang tayang setiap hari mulai Senin, tanggal 21 April 2014 pukul 19.45 WIB. Seperti terbaca dari judulnya, sinetron

Lebih terperinci

JURNAL LITERASI MEDIA REMAJA. (Studi Deskriptif Kualitatif Literasi Media Dalam Menonton Tayangan

JURNAL LITERASI MEDIA REMAJA. (Studi Deskriptif Kualitatif Literasi Media Dalam Menonton Tayangan JURNAL LITERASI MEDIA REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Literasi Media Dalam Menonton Tayangan Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala Di SCTV Oleh Remaja Heavy Viewer Di SMA Negeri Colomadu Kabupaten Karanganyar)

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah S-O-R (Stimulus Organism - Response) merupakan proses di mana stimulus memberikan pesan, lalu organism menerima atau tidak pesan yang diberikan lalu baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap manusia, baik yang primitif maupun yang modern

Lebih terperinci

BAB VI PERSEPSI REMAJA TERHADAP UNSUR KEKERASAN DALAM SINETRON DI TELEVISI

BAB VI PERSEPSI REMAJA TERHADAP UNSUR KEKERASAN DALAM SINETRON DI TELEVISI BAB VI PERSEPSI REMAJA TERHADAP UNSUR KEKERASAN DALAM SINETRON DI TELEVISI 6.1. Persepsi Remaja terhadap Unsur Kekerasan dalam Sinetron di Televisi Remaja yang menjadi responden dalam penelitian sebagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Pesbukers di ANTV merupakan program variety show yang banyak digemari oleh masyarakat. Pada awalnya Pesbukers tayang hanya selama bulan puasa, yang hanya menjadi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS KOMUNIKASI ORANG TUA & ANAK DENGAN PERILAKU PACARAN REMAJA Pada masa perkembangan teknologi seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan penting dalam kehidupan manusia. Dapat dikatakan mendasar karena, sikap individu baik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Indikator Sosial Budaya 2003, 2006, 2009, dan 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Indikator Sosial Budaya 2003, 2006, 2009, dan 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Besarnya jumlah stasiun televisi di Indonesia, baik secara nasional maupun lokal menunjukkan bahwa perkembangan media massa khususnya media televisi kini

Lebih terperinci

LITERASI MEDIA REMAJA. (Studi Deskriptif Kualitatif Literasi Media Dalam Menonton Tayangan

LITERASI MEDIA REMAJA. (Studi Deskriptif Kualitatif Literasi Media Dalam Menonton Tayangan LITERASI MEDIA REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Literasi Media Dalam Menonton Tayangan Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala Di SCTV Oleh Remaja Heavy Viewer Di SMA Negeri Colomadu Kabupaten Karanganyar)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan yang lain, juga untuk

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN Kategori Data yang Didapat Dari Hasil Wawancara. Fiksi Baru (mutakhir) Gambar Bahasa Kesukaan. Hiburan Hobi

BAB 4 PEMBAHASAN Kategori Data yang Didapat Dari Hasil Wawancara. Fiksi Baru (mutakhir) Gambar Bahasa Kesukaan. Hiburan Hobi BAB 4 PEMBAHASAN Hasil penelitian tentang tanggapan pustakawan dan pengguna terhadap cd permainan untuk menjadi koleksi perpustakaan SD Charitas menghasilkan beberapa kategori yang digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia saat ini sangat berkembang dengan pesat. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia seperti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Zaman sekarang ini, manusia semakin sulit dipisahkan oleh Televisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Zaman sekarang ini, manusia semakin sulit dipisahkan oleh Televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang ini, manusia semakin sulit dipisahkan oleh Televisi (selanjutnya TV). Bahkan untuk beberapa orang, memiliki TV di kamar masingmasing adalah suatu keharusan.

Lebih terperinci

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di sebabkan dari media massa baik media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kotak yang bernama televisi, seseorang dapat melihat peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kotak yang bernama televisi, seseorang dapat melihat peristiwa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri televisi telah menimbulkan berbagai dampak terhadap kehidupan masyarakat. Salah satu dampak positifnya yaitu masyarakat semakin mudah dan cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin pesat. Terjadi juga dengan sebagian orang, yang selalu membuat tren-tren terbarunya. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah satu tayangan yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi sikap penontonnya, karena media televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan film terhadap masyarakat, hubungan antara televisi, film dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dan film terhadap masyarakat, hubungan antara televisi, film dan masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa seperti halnya televisi dan film mempunyai dampak tertentu bagi para penontonnya. Dalam banyak penelitian tentang dampak serial televisi dan film

Lebih terperinci

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK Oleh : Lukman Aryo Wibowo, S.Pd.I. 1 Siapa yang tidak kenal dengan televisi atau TV? Hampir semua orang kenal dengan televisi, bahkan mungkin bisa dibilang akrab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan teknologi yang sudah di kenal akrab oleh masyarakat luas. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Media massa cetak dan elektronik merupakan salah satu unsur penting dalam proses komunikasi. Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari berbagai belahan dunia dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat. Media yang digunakan pun bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN

BAB III HASIL PENELITIAN BAB III HASIL PENELITIAN A. Perilaku narsisme di kalangan siswi SMK Ma arif Tunjungan Blora Masa remaja merupakan masa peralihan yang salah satunya ditandai oleh perubahan pubertas yang ditandai oleh perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari masyarakat karena memiliki daya tarik berupa program audio visualnya yang mampu menjangkau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Individu yang memasuki tahap dewasa awal memiliki berbagai tugas perkembangan. Salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah mencari cinta (Santrock,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana dan saluran resmi untuk mengkomunikasikan dan menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi elektronik semakin pesat pada era globalisasi. Teknologi yang semakin canggih dapat mempermudah khalayak atau audiens untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBATASI TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK DI PERGURUAN TK PERMATA BANGSA BINJAI BARAT

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBATASI TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK DI PERGURUAN TK PERMATA BANGSA BINJAI BARAT PEDOMAN WAWANCARA (Dilaksanakan dengan teknik wawancara mendalam) PERAN ORANG TUA DALAM MEMBATASI TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK DI PERGURUAN TK PERMATA BANGSA BINJAI BARAT (Studi Kasus terhadap Wacana di

Lebih terperinci

1. Anda merupakan penggemar setia obsesi di Global TV? Karena sajiannya selalu menarik seputar gosip2 terbaru. Memang,

1. Anda merupakan penggemar setia obsesi di Global TV? Karena sajiannya selalu menarik seputar gosip2 terbaru. Memang, Nama : Susi Umur : 49 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan 1. Anda merupakan penggemar setia obsesi di Global TV? Ya! 2. Mengapa anda merasa obsesi di Global TV lebih unggul dibanding program infotainment sejenis?

Lebih terperinci

merupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.

Lebih terperinci

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS) 131 Lampiran 3 Verbatim Subjek 1 Subjek 1 : Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 ENELITI () SUBJEK1 () Kode Verbatim Koding Hallo.. gimana kerjaannya? 1 Udah. Uda beres. Oke. Anakmu gimana kabarnya?

Lebih terperinci

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang- Undang No 33 tahun 2009 dalam pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa percakapan (perkataan) yang digunakan untuk berkomunikasi, bekerja sama, mengidentifikasi

Lebih terperinci

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. SAHABAT JADI CINTA Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. Hey.!!! lagi ngapain ucap seseorang itu sambil menepuk pundakku. Saat ku menoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini manusia sudah sangat bergantung pada media massa baik cetak maupun elektronik. Media massa hadir untuk mempermudah arus informasi yang

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Informan 1 Nama : Bapak MH Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 39 tahun Pendidikan : SMA Hari/tanggal wawancara : Selasa, 8 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENCATAT DATA. No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK

INSTRUMEN PENCATAT DATA. No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK Lampiran 1 INSTRUMEN PENCATAT DATA No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK Pelaksanaan program BK berkenaan dengan layanan terhadap siswa Observasi Wawancara Dokumentasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan

Lebih terperinci

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu)

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu) Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu) 1. Seberapa sering anda berkomunikasi dengan pelanggan 2. Apakah semua pelanggan yang datang diperlakukan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. promosi dalam perdagangan memiliki banyak macam seperti trade allowance, periklanan

BAB I PENDAHULUAN. promosi dalam perdagangan memiliki banyak macam seperti trade allowance, periklanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia dari waktu ke waktu pasti akan mengalami perubahan menuju kehidupan yang lebih modern. Kebutuhan masyarakat akan sesuatu, baik itu berupa

Lebih terperinci

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care Naskah Manajemen Complain dan Customer Care 1. Karakter Emosional Complain Seorang ibu yang merupakan anggota keluarga pasien datang ke customer service menanyakan perihal tidak adanya tempat tidur yang

Lebih terperinci

A. SAJIAN DATA. 1. Respon Guru Jika Murid Tidak Mengerti Materi Pembelajaran

A. SAJIAN DATA. 1. Respon Guru Jika Murid Tidak Mengerti Materi Pembelajaran A. SAJIAN DATA Setiap individu memiliki kebiasaan yang berbeda hal tersebut tidak terlepas pada kebiasaan seorang guru dalam memulai kegiatan belajar mengajar. Pada setiap awal pembelajaran Nubuat sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Terlebih lagi, motivasi dalam melakukan suatu hal yang nantinya akan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Terlebih lagi, motivasi dalam melakukan suatu hal yang nantinya akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi merupakan hal yang penting dan berpengaruh bagi kehidupan seseorang. Terlebih lagi, motivasi dalam melakukan suatu hal yang nantinya akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisi baru dalam pola hidup masyarakat kita. televisi yang menghasilkan audio (suara) dan visualisasi (gambar

BAB I PENDAHULUAN. tradisi baru dalam pola hidup masyarakat kita. televisi yang menghasilkan audio (suara) dan visualisasi (gambar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi menjadi media yang paling sering digunakan karena televisi adalah salah satu media massa yang paling mudah untuk diperoleh, selain itu setiap orang dari berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. maupun pengamatan lapangan. Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data

BAB IV ANALISIS DATA. maupun pengamatan lapangan. Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk mengkaji data yang telah diperoleh peneliti dari para informan maupun pengamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti ini, media massa tidak akan mungkin berdiri statis di tengah-tengah, media

BAB I PENDAHULUAN. seperti ini, media massa tidak akan mungkin berdiri statis di tengah-tengah, media BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua media massa sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, tetapi pada saat ini bahwa media massa bukan sesuatu yang bebas, independen, melainkan memeiliki ketertariakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu jenis media massa yang paling diminati oleh masyarakat karena keunggulannya dalam memanjakan masyarakat melalui kemampuan audio

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi sudah berevolusi dengan sangat cepat seiring perkembangan zaman.perkembangan tersebut bersamaan dengan perubahan masyarakat yang tradisional menjadi

Lebih terperinci

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu Jomblo Banyak hal yang dibanggakan seseorang ketika sudah menjadi senior di perkuliahan, sekolah dan organisasi lainnya. Ilmu yang lebih banyak, atau bahkan jabatan yang sedikit bisa dibanggakan. Setelah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengumpulan Data Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengumpulan Data Penelitian digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data Penelitian Data dalam penelitian ini adalah profil pemecahan masalah sistem persamaan linier dua variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Pengantar.1. Bab I: Preambul Sinis.2. Bab II: Serba-Serbi Sinis 4. Bab III: Perkenalkan, Tokoh Sinis 9

DAFTAR ISI. Pengantar.1. Bab I: Preambul Sinis.2. Bab II: Serba-Serbi Sinis 4. Bab III: Perkenalkan, Tokoh Sinis 9 DAFTAR ISI Pengantar.1 Bab I: Preambul Sinis.2 Bab II: Serba-Serbi Sinis 4 Bab III: Perkenalkan, Tokoh Sinis 9 Bab IV: Mensinisi Isi Jakarta dan Sekitarnya..14 Bab V: Menutup Hari Dengan Sinis.147 SEGUDANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. antara hasil temuan penelitian di lapangan dengan teori yang digunakan

BAB IV ANALISIS DATA. antara hasil temuan penelitian di lapangan dengan teori yang digunakan 86 BAB IV ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Penelitian Temuan penelitian ini berupa data-data yang diperoleh dari lapangan yang bersifat deskriptif. Hal ini sangat diperlukan sebagai hasil pertimbangan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah karya dari peradaban manusia yang sangat bermanfaat. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak dari kita tidak menyadari akan pentingnya fungsi tayangan televisi terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi sarana

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas hasil penelitian dilapangan berupa wawancara kepada pemustaka yang datang ke Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Blora yang dilakukan pada bulan

Lebih terperinci

Hasil Wawancara: Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber dalam beberapa periode sesuai perkembangan Tari Dolalak :

Hasil Wawancara: Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber dalam beberapa periode sesuai perkembangan Tari Dolalak : LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA Data Primer Untuk mengetahui lebih mendalam dan sebagai bukti bahwa adanya pergeseran dalam pementasan Tari Dolalak, maka peneliti melakukan wawancara sebagai berikut ini: Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memiliki kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak

KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak Daftar Isi Bagian 1. Prinsip-prinsip Pengasuhan Anak Selalu Ada Kelebihan dan Kekurangan 11 Siapa Saya dan Apa Peran Saya 15 Saya, Asisten dan

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan 80 Transkrip Wawancara Informan 1 Nama : Nilam Rahmadani Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari 1996 Alamat Hobi : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan : Nonton, travelling, renang dan olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku Dalam sehari, dia membuatku menangis Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari Hanya dalam sehari BRRAKKK!!! Pukulan Niken nyaris menghancurkan

Lebih terperinci

Kalau Mau Bahagia Jangan Baper M. Guntur

Kalau Mau Bahagia Jangan Baper M. Guntur 6 Rahasia Sederhana Menjadi Remaja Bahagia Kalau Mau Bahagia Jangan Baper M. Guntur 6 Rahasia Sederhana Menjadi Remaja Bahagia Kalau Mau Bahagia, Jangan Baper M. Guntur Penerbit PT Elex Media Komputindo

Lebih terperinci

BERSAMAMU KAWAN ( * )

BERSAMAMU KAWAN ( * ) BERSAMAMU KAWAN ( * ) Persahabatan itu sampai kapanpun tidak akan pernah saling menjatuhkan kecuali bagi mereka yang bersahabat bukan karena Allah SWT S ahabat? Pasti dibenak kita terpikir tentang sahabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Televisi merupakan media elektronik yang saat ini masih menjadi kebutuhan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Televisi merupakan media elektronik yang saat ini masih menjadi kebutuhan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Televisi merupakan media elektronik yang saat ini masih menjadi kebutuhan dari setiap masyarakat, terlebih masyarakat kota. Saat ini televisi dapat dibilang sebagai

Lebih terperinci

Informan S1 S2 S3 S4 S5

Informan S1 S2 S3 S4 S5 89 C. Deskripsi Hasil Penelitian dalam Bentuk Table. Tabel.6 Identitas Informan Informan S1 S2 S3 S4 S5 Nama Martini Hj. Zubaidah Maria Theresia Sriwahyuni Yustina Ekowati, S.Pd Agnes Efitiani Usia 46

Lebih terperinci

Kak Rya = Batak Admin service

Kak Rya = Batak Admin service Kak Rya = Batak Admin service 1. Gimana rasanya kerja disini kakak? Ada suka dan ada dukanya juga 2. Menurut kakak gimana temen temennya disini? Ada yang baik, judes, macem macem deh 3. Menurut kakak gimana

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Sinembah Kabupaten Rokan Hilir terhadap Acara Sinetron Tukang Bubur Naik

BAB III PENYAJIAN DATA. Sinembah Kabupaten Rokan Hilir terhadap Acara Sinetron Tukang Bubur Naik BAB III PENYAJIAN DATA Penyajian data ini merupakan hasil dari penyebaran angket yang diberikan kepada masyarakat RW 02 Desa Gelora, dimana angket yang telah disebarkan sesuai dengan penelitian yaitu Respon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Risna Desiana Sahman, Variasi Bahasa Humor dalam Kumpulan Cerpen Fanfiction Comedy

BAB I PENDAHULUAN. Risna Desiana Sahman, Variasi Bahasa Humor dalam Kumpulan Cerpen Fanfiction Comedy BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cerpen merupakan sebuah cerita pendek yang dituliskan oleh seseorang dengan berbagai imajinasi yang ada. Banyak sekali orang yang membaca sebuah cerpen. Mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak usia 5-10 tahun Orangtua Bijak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak usia 5-10 tahun Orangtua Bijak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Anak-anak usia 5-10 tahun Anak-anak berusia 5-10 tahun merupakan masa perkembangan dalam fase hidup manusia, baik dari segi fisik maupun psikis. Anak

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media komunikasi massa yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi menjadi primadona

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN. Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN. Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung verianingtias@gmail.com Abstrak Penelitian ini mengkaji prinsip kerja sama pada sinetron

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengambil informasi dari media massa. Menurut Gerbner dalam (Littlejohn :

BAB I PENDAHULUAN. mengambil informasi dari media massa. Menurut Gerbner dalam (Littlejohn : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dimanapun dan siapapun pasti memiliki keinginan untuk melihat dan mengambil informasi dari media massa. Menurut Gerbner dalam (Littlejohn : 2009, 407), media massa

Lebih terperinci

memiliki rating yang tinggi di google search dan viewer yang banyak

memiliki rating yang tinggi di google search dan viewer yang banyak Lampiran Keyword Curanmor Samidi muncul web download mp3 curanmor dari halaman 1-10. Hal ini membuktikan bahwa mp3 Curanmor Samidi masih memiliki rating yang tinggi di google search dan viewer yang banyak

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti) KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV Peneliti bernama Ruth Elisabeth Silitonga, merupakan mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Tidak jarang kegiatan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Tidak jarang kegiatan lainnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi kini telah menjadi salah satu bagian yang penting dalam keluarga. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Tidak jarang kegiatan lainnya pun dilakukan sambil

Lebih terperinci

KUESIONER. No. Responden : Kepada Yth. Siswa/siswi SMU Swasta GBKP Kabanjahe di Tempat

KUESIONER. No. Responden : Kepada Yth. Siswa/siswi SMU Swasta GBKP Kabanjahe di Tempat KUESIONER No. Responden : Kepada Yth. Siswa/siswi SMU Swasta GBKP Kabanjahe di Tempat 1 2 Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Eddy Suranta Brahmana Nim : 050922045 Fakultas :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan pemiliknya, dengan karakteristik: pertama, mengandalkan iklan sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan pemiliknya, dengan karakteristik: pertama, mengandalkan iklan sebagai sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa yang dianggap paling mempengaruhi khalayaknya dalam hal penyampaian informasi adalah televisi. Kehadiran televisi dalam kehidupan manusia memunculkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu jauh dan vision

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi yang ada sekarang ini, batas-batas negara pun tidak lagi merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. televisi yang ada sekarang ini, batas-batas negara pun tidak lagi merupakan hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya media massa di Indonesia, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya.

Lebih terperinci

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC 106 107 VERBATIM WAWANCARA HASIL WAWANCARA SUBJEK 2 (IC) Hari : Selasa Tanggal : 13 Oktober 2015 Jam : 09.00-12.00 Tempat : Ruang tamu Kostan responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dimana pada masa ini akan terjadi perubahan fisik, mental, dan psikososial yang cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

Seratus Tiga. Seratus Fiksi Tiga Penulis. Hak Cipta 2010 oleh Ramdhani Nur, AK Basuki, Ma mar

Seratus Tiga. Seratus Fiksi Tiga Penulis. Hak Cipta 2010 oleh Ramdhani Nur, AK Basuki, Ma mar Seratus Fiksi Tiga Penulis --Cirebon, Semai Kata, 2012 viii+112 hlm, 13 x 19 cm Hak Cipta 2010 oleh Ramdhani Nur, AK Basuki, Ma mar Penulis: Ramdhani Nur, AK Basuki, Ma mar Rancang Sampul: Naim Ali Tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunkasi massa. Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

Tanggapan KPI terhadap aduan warga yang keberatan dengan sinetron Tukang Bubur Naik Haji (RCTI) dan

Tanggapan KPI terhadap aduan warga yang keberatan dengan sinetron Tukang Bubur Naik Haji (RCTI) dan Nina Mutmainnah Armando, Komisioner KPI Bidang Isi Siaran Berbeda dengan era sebelumnya, era reformasi memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada media penyiaran untuk menayangkan tayagannya. Saking bebasnya,

Lebih terperinci

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel. #Cerita Pena 1 Sepatu Baru Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel. Hahahaha... kenalan dong, kan sepatu baru. Jawab Dias sambil cengengesan karena

Lebih terperinci

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ 1. Kegiatan selama liburan Bantu orang tua:3 Ya, kalo aku sih ya diem aja dirumah soalnya dirumah juga kan ada ibu punya took jadi bisa bantu-bantu (D,P,Aktif, Jalan-jalan:5 Kalo traveling, mungkin naik

Lebih terperinci