BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Internal Audit Pengertian Internal Audit Institute of Internal Auditor (IIA) (2004:1) sebagai sebuah institusi atas internal auditor memberikan definisi bahwa : Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, diciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes. Dari definisi di atas terlihat bahwa internal auditing merupakan aktivitas independen dalam menetapkan tujuan dan merancang aktivitas konsultasi (consulting activity) yang bernilai tambah (value added) dan meningkatkan operasi perusahaan. Internal auditing membantu organisasi mencapai tujuan dengan cara pendekatan yang terarah dan sistematis dalam menilai dan mengevaluasi kefektifan manajemen risiko (risk management) melalui pengendalian (control) dan proses tata kelola yang baik (governance processes). Definisi lain tentang internal audit menyebutkan bahwa, Internal Audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya peraturan 7

2 8 dibidang perpajakan, pasar modal lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi dan lain-lain. Sedangkan ketentuan dari ikatan profesi misalnya standar akuntasi keuangan (Soekrisno, 2004:221). berikut : Sedangkan Sawyer (2003:10) mendefinisikan internal audit sebagai Internal auditing is a systematic, objective appraisal by internal auditors of the diverse operations and controls within an organization to determine whether (1) financial and operating information is aacurate and reliable; (2) risk to the enterprise are identified and minimized; (3) external regulations and acceptable internal policies and procedures are followed; (4) satisfactory operating criteria are met; (5) recources are used efficiently and economically; and (6) the organization s objectives are effectively achieved all for the purpose of consulting with management and for assisting members of the organization in the effective discharge of their governance responsibilities. berikut: Dari definisi menurut Sawyer tersebut dapat diterjemahkan sebagai Internal auditing adalah suatu penilaian yang objektif dan sistimatis yang dilakukan oleh internal auditor terhadap berbagai kegiatan dan pengendalian perusahaan untuk menentukan apakah : a. Informasi keuangan dan operasional cukup akurat dan dapat diandalkan. b. Resiko perusahaan dapat di identifikasi dan diminimalkan. c. Kegiatan perusahaan sudah sesuai dengan peraturan-peraturan, undangundang dan kebijakan manajemen dan prosedur yang berlaku. d. Sesuai dengan standar yang memadai. e. Sumber-sumber (resources) yang telah digunakan secara efisien dan efektif.

3 9 f. Tujuan perusahaan dapat dicapai secara efektif. Dari definisi di atas, maka yang dimaksud sebagai penilaian yang objektif dan sistimatis memerlukan pengetahuan yang mendalam atas internal audit dan kemampuan untuk mengikuti suatu standar yang dipersyaratkan. Penilaian tersebut dilakukan untuk menetukan apakah informasi operasi dan keuangan akurat dan dapat diandalkan, resiko perusahaan diidentifikasikan dan diminimalkan, aturan-aturan ekstern dan prosedur serta kebijakan internal audit, standar tertentu dipenuhi, sumber daya yang ada digunakan secara efisien dan ekonomis dan tujuan organisasi secara efektif dapat dicapai Peran Internal Audit Dari penjabaran mengenai definisi internal audit di atas, menurut Arie (2000:215) peran internal auditor adalah : pertama, internal auditor tetap berperan sebagai watch dog dan agent for change sebagai peran dasarnya. Menurut fungsi ini lembaga internal audit bertugas untuk melakukan monitoring kinerja untuk mendorong pencapaian rencana dari target-target yang telah ditetapkan. Dalam peran ini tugas internal auditor yang paling dominan adalah melakukan pengecekan atas ketaatan pelaksanaan kinerja terhadap ketentuan yang berlaku. Dalam peran ini internal auditor lebih mengandalkan metode audit ketaatan (compliance audit) dengan orientasi pada tindakan masa lalu dengan perhatian utama pada terjadi tidaknya penyimpangan. Sebagai agent for change lembaga internal auditor dapat berperan sebagai konsultan, evaluator atau katalisator. Dalam peran sebagai konsultan, internal auditor mulai berorientasi pada

4 10 identifikasi kelemahan-kelemahan operasional maupun manajerial. Internal auditor dalam konteks ini lebih mengandalkan kepada metode audit operasional. Dalam perannya ini internal audit harus mengantisipasi setiap perubahan lingkungan audit, termasuk didalamnya adalah perubahan tujuan, perubahan struktur organisasi dan perubahan sumber daya manusia, yang mengakibatkan pada perubahan sistem dan prosedur. Auditor diharapkan mampu menginformasikan pengaruh setiap perubahan dan memberikan usulan perbaikan/penyempurnaan dalam rangka mengefektifkan pelaksanaan sistem pengendalian manajemen. Selanjutnya agar dapat memberikan nilai tambah yang maksimal internal auditor tidak boleh hanya berhenti pada pemberian rekomendasi tetapi harus mampu memastikan bahwa usulan perbaikan yang diajukan dapat terlaksana. Dalam hal ini auditor harus mampu secara aktif melakukan perubahan-perubahan dimaksud bersama-sama dengan pihak auditan. Dalam hal ini internal auditor berperan sebagai katalisator. Kedua, internal audit harus mampu berbicara masalah kebijakan dan strategi untuk perusahaan. Ketiga, internal audit harus mampu untuk mendorong terwujudnya corporate governance. Dalam hal ini internal audit harus selalu memperhatikan aspek-aspek corporate governance yang antara lain, meliputi responsibility, fairness, transparansi, dan akuntabilitas.

5 11 Dari penjabaran peran internal audit di atas dapat disimpulkan bahwa internal audit berfungsi sebagai pembantu tugas manajemen dan membantu mempertanggungjawabkannya termasuk dalam proses pengelolaan perusahaannya (governance processes) Kedudukan Internal Audit Kedudukan organisasi pemeriksa intern dalam perusahaan mempunyai kaitan yang erat dengan independensi pemeriksa. Pemeriksaan intern dikatakan independen apabila pemeriksa dapat melaksanakan pekerjaannya dengan bebas, obyektif, serta tidak memihak. Oleh karena itu masalah independensi pemeriksa intern berkaitan erat dengan kedudukannya di dalam organisasi, hal ini adalah tepat jika pimpinan menempatkannya pada posisi yang tinggi. Menurut D. Hartanto (1996:294) pada umumnya kedudukan pemeriksa intern dalam struktur organisasi perusahaan berada dibawah : a. Dewan komisaris Biasanya ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan perbankan dan asuransi. Dibawah perusahaan internal audit merupakan penjaga (watch dog) bagi dewan komisaris, sehingga seluruh organisasi termasuk direktur utama dapat diteliti oleh pemeriksa intern. b. Direktur Utama Sebenarnya cara ini jarang dipakai mengingat bahwa direktur dengan tugas-tugasnya yang berat biasanya tidak mempunyai waktu untuk

6 12 mempelajari laporan internal audit dan kemudian melakukan tindakantindakan koreksi berdasarkan laporan tersebut. c. Controller, Direktur Keuangan, atau Bendahara Ini yang paling sering digunakan dimana internal audit bertanggung jawab pada fungsionaris keuangan yang tertinggi. Fungsionaris tersebut bertanggung jawab atas koordinasi dari persoalan-persoalan keuangan dan akuntansi Tujuan Internal Audit Menurut Amin (2000:2), tujuan internal audit adalah untuk membantu anggota organisasi dalam pelaksanaan yang efektif dari tanggung jawab mereka. Menurut Institute of Internal Auditor (IIA) dikutip oleh Sawyer (2005:42) adanya internal audit adalah bertujuan untuk menentukan : a. Apakah informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan. b. Apakah resiko yang dihadapi oleh perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisir. c. Apakah peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti. d. Apakah kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi. e. Apakah sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis. f. Apakah tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.

7 13 Tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah untuk membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran, dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut : a. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern, dan pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal. b. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen. c. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan. d. Memastikan bahwa pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya. e. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksankan tugas yang diberikan oleh manajemen. f. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas Ruang Lingkup Audit

8 14 Hiro dalam bukunya Standar Profesional Audit Internal (2003:99), menyatakan bahwa ruang lingkup audit internal adalah menilai keefektifan sistem pengendalian intern perusahaan. Hal ini terlihat dari kutipan berikut : Ruang lingkup audit internal menilai keefektifan sistem pengendalian internal serta pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. Demikian pula ruang lingkup pekerjaan audit internal dalan Standar Profesi Audit Internal yang dikutip oleh Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:109) adalah Ruang lingkup pekerjaan audit internal meliputi suatu pendekatan disiplin yang sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses governance. Dari pernyataan diatas, jelas bahwa ruang lingkup audit internal adalah melakukan pengevaluasian terhadap keefektifan sistem pengendalian serta menilai pelaksanaan tanggung jawab audit yang telah diberikan Tanggung Jawab Audit Audit internal bertanggung jawab untuk menentukan apakah sistem-sistem yang telah dibuat sangat efektif dan apakah objek yang diaudit benar-benar menaatinya. Bambang (2000:197) menyatakan bahwa Siapapun yang diberi tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan suatu tugas harus siap untuk menunjukkan seberapa baik atau buruknya ia telah melaksanakan tugas tersebut.

9 15 Dari pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa audit internal harus benarbenar melaksanakan tanggung jawab audit yang telah diberikan. Apabila audit internal melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, maka hasil audit akan menjadi berkualitas dan relevan dengan objek yang diaudit. Pihak yang menjalankan audit adalah auditor internal. Menurut Amin (2000:21), tanggung jawab departemen audit adalah : Tanggung jawab auditor internal adalah menerapkan program audit internal, mengarahkan personel, dan aktivitas-aktivitas departemen audit internal juga menyiapkan rencana tahunan untuk pemeriksaan semua unit perusahaan dan menyajikan program yang telah dibuat untuk persetujuan. Oleh karena itu, audit yang dilakukan sebaiknya tidak hanya dibatasi pada persoalan akuntansi dan keuangan saja tetapi mencakup semua lini operasi di dalam perusahaan. Dalam hal ini, audit internal yang handal akan mampu meriview pengendalian manajemen yang ada pada setiap aktivitas perusahaan Kode Etik Internal Audit Aturan etik IIA memperluas definisi internal auditing dengan memasukkan dua komponen penting, yaitu : a. Prinsip-prinsip (Principles) yang relevan terhadap profesi dan praktik audit intern. b. Rule of Conduct yang melukiskan norma-norma perilaku yang diharapkan dari auditor intern.

10 16 Rule of Conducts membantu menginterpretasikan prinsip-prinsip ke dalam aplikasi praktis dan bermaksud untuk mengarahkan tingkah laku dari auditor intern. Prinsip-prinsip dari Rule of Conducts IIA sebagai berikut : I. Principles Auditor internal diharapkan menerapkan dan menegakkan prinsip-prinsip sebagai berikut : i. Integritas Integritas auditor internal membangun kepercayaan dan dengan demikian memberikan dasar untuk landasan penilaian mereka. ii. Objektvitas Auditor internal menunjukkan objektivitas profesional tingkat tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang kegiatan atau proses yang sedang diperiksa. Auditor internal membuat penilaian yang seimbang dari semua keadaan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan mereka sendiri atau pun orang lain dalam membuat penilaian. iii. Kerahasiaan Auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa izin kecuali ada ketentuan perundang-undangan atau kewajiban profesional untuk melakukannya.

11 17 iv. Kompetensi Auditor internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan audit internal. II. Rules Of Conduct a. Integritas Auditor internal : i) Harus melakukan pekerjaan mereka dengan kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab. ii) Harus menaati hukum dan membuat pengungkapan yang diharuskan oleh ketentuan perundang-undangan dan profesi. iii) Sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal apapun, atau terlibat dalam tindakan yang memalukan untuk profesi audit internal atau pun organisasi. iv) Harus menghormati dan berkontribusi pada tujuan yang sah dan etis dari organisasi. b. Objektivitas Auditor internal : i) Tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan apapun yang dapat mengganggu, atau dianggap mengganggu, ketidakbiasaan penilaian mereka. Partisipasi ini meliputi kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan yang mungkin bertentangan dengan kepentingan organisasi.

12 18 ii) Tidak akan menerima apapun yang dapat mengganggu, atau dianggap mengganggu profesionalitas penilaian mereka. iii) Harus mengungkapkan semua fakta material yang mereka ketahui, jika tidak diungkapkan, dapat mengganggu pelaporan kegiatan yang sedang diperiksa. c. Kerahasiaan Auditor internal : i) Harus berhati-hati dalam penggunaan dan perlindungan informasi yang diperoleh dalam tugas mereka. ii) Tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau yang dengan cara apapun akan bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan atau merugikan tujuan yang sah dan etis dari organisasi. d. Kompetensi Auditor internal : i) Hanya akan memberikan layanan sepanjang mereka memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan. ii) Harus melakukan audit internal sesuai dengan Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal. iii) Akan terus-menerus meningkatkan kemampuan dan efektivitas serta kualitas layanan mereka. (Sumber : Amin, 2008:16-18) Pelaksanaan Kegiatan Internal Audit

13 19 Program audit yang lengkap menurut Hiro (2006:53-78) mempunyai kerangka pemikiran sebagai berikut : a. Perencanaan pemeriksaan Perencanaan pemeriksaan internal haruslah didokumentasikan. b. Pengujian dan pengevaluasian informasi Pemeriksa internal harus mengumpulkan, menganalisis, mengintepretasi, dan membuktikan kebenaran informasi untuk mendukung hasil pemeriksaan. c. Penyampaian hasil pemeriksaan Pemeriksa internal harus melaporkan hasil pemeriksaan yang dilakukannya. d. Tindak lanjut hasil pemeriksaan Pemeriksaan internal harus terus menerus meninjau dan melakukan tindak lanjut (follow up) untuk memastikan bahwa terhadap temuan pemeriksaan yang dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat. 2.2 Efektivitas Pengertian Efetivitas Suatu unit dapat dikatakan efektif bila kontribusi keluaran yang dihasilkan semakin besar terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut. Efektivitas juga dapat dikatakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan organisasi tersebut yang berhubungan dengan hasil operasi perusahaan. Secara

14 20 singkat pengertian efektivitas dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu organisasi dalam usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Pengertian efektivitas menurut R A Supriyono (2000:33) dalam bukunya Sistem Pengendalian Manajemen adalah sebagai berikut : Efektivitas adalah hubungan antara keluaran suatu pusat tanggung jawab dengan sasaran yang dicapai semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian tertentu maka dapat dikatakan semakin efektif unit tersebut. Perbedaan efektivitas dan efisiensi menurut Arens dan Loebbeck (2000:13) dalam bukunya Auditing adalah Effectiveness refers to accomplishment of objectives, whereas efficiency refers to the resources used to achieve those objective. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas merujuk pada pencapaian tujuan, sedangkan efisiensi merujuk pada sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Sebelum audit operasional mengenai keefektifan dapat dilaksanakan, harus ada pengertian khusus tentang apa yang dimaksud dengan keefektifan itu sendiri. Seperti halnya efektivitas, dalam efisiensi juga harus ada kriteria yang didefinisikan tentang apa yang dimaksud dengan melakukan kegiatan lebih efisien sebelum audit operasional dapat bermanfaat. Seringkali lebih mudah untuk menyusun kriteria efisiensi daripada efektivitas. Efisiensi didefinisikan sebagai pengurangan biaya tanpa pengurangan efektivitas. Dari kedua definisi di atas dapat dijelaskan bahwa efektivitas merupakan kemampuan suatu organisasi untuk memperoleh dan memanfaatkan sumber daya

15 21 yang ada sebaik mungkin dalam usahanya mencapai tujuan organisasi. Suatu unit dapat dikatakan efektif bila kontribusi keluaran yang dihasilkan semakin besar terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut. Efektivitas juga dapat dikatakan sebagai tolok ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan organisasi tersebut yang berhubungan dengan hasil operasi perusahaan Indikator Efektivitas Fungsi Internal Audit Menurut kepatuhan terhadap Standar Profesi Internal Audit (SPIA), terdapat sembilan indikator efektivitas internal audit : a. Kelayakan dan arti penting temuan pemeriksaan beserta rekomendasinya (Reasonable and meaningful findings and recommendations). Tolak ukur ini untuk melihat apakah suatu temuan dan rekomendasi dari audit internal dapat memberikan nilai tambah bagi auditee dan apakah dapat dipergunakan oleh manajemen sebagai suatu informasi yang berharga. b. Respon dari objek yang diperiksa (Auditee s response and feedback). Berkaitan dengan tolak ukur pertama tetapi berkenaan dengan umpan balik dan respon dari auditee. Apakah temuan atau rekomendasi tersebut dapat diterima dan dioperasionalkan oleh auditee. Temuan pemeriksaan dan rekomendasi dari auditor yang tidak dapat dioperasionalisasikan dan tidak mendapat respon dari auditee kemungkinan pula terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor atau sebab lainnya.

16 22 c. Profesionalisme auditor (Profesionalism of the internal audit department). Adapun kriteria dari profesionalisme adalah : i. Independensi ii. iii. iv. Integritas seluruh personil pemeriksaan Kejelian dan ketajaman review pimpinan tim pemeriksa Penampilan, sikap dan perilaku pemeriksa v. Kesanggupan dan kemampuan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan auditee atas permasalahan yang diajukan vi. Kemampuan tim pemeriksa dalam melakukan komunikasi dan didapatnya tanggapan yang baikdari auditee atau manajemen puncak vii. Pendidikan dan keahlian para pemeriksa d. Peringatan dini (Absence of surprise). Auditor dapat memberikan laporan peringatan dini baik dalam bentuk formal maupun informal mengenai kelemahan atas permasalahan operasi perusahaan serta kelemahan pengendalian manajemen. e. Kehematan biaya pemeriksaan (Cost effectiveness of the internal audit department). Output dari suatu biaya pemeriksaan tidak dapat diukur. Bila pemeriksaan yang dilakukan mampu meminimalisasi biaya tanpa mengurangi nilai tambah yang dihasilkan, maka pemeriksaan sudah efektif ditinjau dari tolak ukur ini. f. Pengembangan personil (Development of people). Jika pengembangan personil dianggap menjadi peran yang penting, maka pimpinan auditor

17 23 akan menggunakan waktunya dalam pembinaan untuk penempatan dan pengembangan stafnya. g. Umpan balik dari manajemen lainnya (Operating management s feedback). Umpan balik dari manajemen lainnya bersifat subjektif dan sangat dipengaruhi oleh profesi auditor itu sendiri. Sampai sejauh mana dukungan yang diberikan oleh para manajemen lainnya terhadap para auditor dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan. h. Meningkatnya jumlah pemeriksaan (Number of requests for audit work). Semakin baik dan semakin meningkatnya kemampuan auditor maka manfaat dari audit ini akan semakin dirasakan. Dengan semakin dirasakannya manfaat tersebut, maka jumlah pemeriksaan pun akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan. i. Tercapainya program pemeriksaan. Meliputi tindakan evaluasi terhadap resiko objek yang diperiksa serta jaminan bahwa bidang-bidang yang beresiko tinggi telah ditempatkan sebagai prioritas utama dalam perencanaan pemeriksaan. 2.3 Jenis jenis Audit Di dalam buku auditing, Arens et al (2003:19) menyebutkan terdapat tiga jenis audit yang utama, yaitu sebagai berikut : a. Audit operasional adalah tinjauan atas bagian tertentu dari prosedur serta metode operasional organisasi tertentu yang bertujuan mengevaluasi efisinsi serta efektivitas prosedur serta metode tersebut.

18 24 b. Audit kepatuhan. Tujuan audit kepatuhan adalah menentukan apakah klien (auditee) telah mengikuti prosedur, tata cara, serta peraturan yang dibuat oleh otoritas yang lebih tinggi. c. Audit atas laporan keuangan dilaksanakan untuk menentukan apakah seluruh laporan keuangan (informasi yang diuji) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu. Menurut Soekrisno (2004:10) terdapat tiga jenis audit, yaitu sebagai berikut : 1. Operasional audit ( pemeriksaaan operasional manajemen). Operasional atau manajemen audit merupakan pemeriksaan atas semua atau sebagian prosedur dan metode operasional suatu organisasi untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasinya. Audit operasional dapat menjadi alat manajemen yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil audit operasional berupa rekomendasirekomendasi perbaikan bagi manajemen sehingga audit jenis ini lebih merupakan konsultasi manajemen. 2. Compliance audit (audit ketaatan). Compliance audit merupakan pemeriksaan untuk mengetahui apakah prosedur dan aturan yang telah ditetapkan otoritas berwenang sudah ditaati oleh personel di organisasi tersebut. Compliance audit biasanya ditugaskan oleh otoritas berwenang yang telah menetapkan prosedur atau peraturan dalam perusahaan sehingga hasil audit jenis ini tidak untuk dipublikasikab tetapi untuk intern manajemen. 3. Financial audit (audit atas laporan keuangan).

19 25 Pemeriksaaan atas laporan keuangan merupakan evaluasi kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen secara keseluruhan dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum. Dalam pengertiannya apakah laporan keuangan secara umum merupakan informasi yang dapat ditukar dan dapat diverifikasi lalu telah disajikan sesuai dengan kriteria tertentu. Umumnya kriteria yang dimaksud adalah standar akuntansi yang berlaku umum seperti prinsip akuntansi yang berterima umum. Hasil audit atas laporan keuangan adalah opini auditor yaitu unqualified opinion, qualified opinion, disclaimer opinion dan adverse opinion.

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill PROFRESI & STANDAR UNTUK PRAKTIK PROFESIONAL Pendahuluan Internal Audit Department (IAD). merupakan bagian integral kerangka kerja tata kelola NT Corp. Kewenangan spesifik suatu fungsi yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, negara Indonesia mengalami perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. Perkembangan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada sektor industri, perdagangan, maupun jasa membuat persaingan dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Dewi Rosaria, SE.,Msi.,Ak.,CA.,CPAI Program Studi AKUNTANSI Materi Definisi dan sejarah Internal Auditing Auditor ekstern

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Penelitian ini mengenai hubungan antara pemahaman auditor internal dengan redefinisi auditor internal dengan kepatuhan auditor internal atas Standar Profesi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Penelitian ini mengenai hubungan antara pemahaman auditor internal dengan redefinisi auditor internal dengan kepatuhan auditor internal atas Standar Profesi

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing pada saat ini adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini jangkauan aktivitas dari audit internal tidak hanya menyangkut pada pemeriksaan keuangan saja, akan tetapi jangkauan pemeriksaannya telah diperluas

Lebih terperinci

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika KAJIAN TEORITIS PERANAN INTERNAL AUDITOR Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika ABSTRACT Internal auditor as internal examination which evaluating all the operation

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit Internal, SPFAIB, dan SKAI Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian pemeriksaan menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan struktur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat, persaingannya akan menimbulkan tantangan bagi manajemen. Tantangan manajemen

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit internal memiliki fungsi untuk memastikan tujuan perusahaan tercapai. Tujuan perusahaan secara sederhana adalah perusahaan dapat beroperasi secara efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) sebagai pelaku ekonomi tidak

Lebih terperinci

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan jasa yang menyediakan berbagai macam jasa untuk umum. Salah satunya adalah perusahaan

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK 1 AUDIT CHARTER DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK DAFTAR ISI A. Pengantar 3 B. Audit Charter Divisi Inernal Audit 4 Visi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk berpikir lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang di mulai pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Jamsostek merupakan salah satu Perusahaan BUMN di Indonesia yang bergerak dalam bidang jasa asuransi. Jasa Asuransi yang dihasilkan PT. Jamsostek ini

Lebih terperinci

Brink s Modern Internal Auditing

Brink s Modern Internal Auditing Brink s Modern Internal Auditing A Common Body of Knowledge ROBERT R. MOELLER John Wiley & Sons, Inc. Changing Definitions of Internal Auditing 1947 1981 1999 Independent appraisal activity within an organization

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis I. Pengertian Internal Auditing BAB II URAIAN TEORITIS Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu di perlukan pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk menciptakan suatu keadaan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Audit Internal Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) sebagai pelaku ekonomi tidak bisa lepas

Lebih terperinci

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal 1. Definisi a) Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar merupakan salah satu ciri dari era globalisasi, dimana barang dan jasa bebas keluar masuk suatu negara tanpa disertai peraturan yang ketat. Hal ini

Lebih terperinci

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT A. PENDAHULUAN A.1 TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT a. Memenuhi Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hasil penelitian Tambunan (2008) yang berjudul Analisis Peran Internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hasil penelitian Tambunan (2008) yang berjudul Analisis Peran Internal BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Tambunan (2008) yang berjudul Analisis Peran Internal Auditor dalam Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Operasional Unit Kerja pada BUMN

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang medis contohnya rumah sakit, terdapat manajemen yang akan melaksanakan semua kegiatan yang telah direncanakan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 50% 10% 10% 15% 10% 5% Total 100% Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5%

BAB I PENDAHULUAN 50% 10% 10% 15% 10% 5% Total 100% Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Advertising sebagai suatu jenis organisasi laba (profit organisasi) seperti jenis-jenis usaha berorientasi laba lainnya yang memerlukan pendapatan untuk dapat mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II 2.1 Pengertian Hubungan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:409), Hubungan diartikan sebagai berikut: Hubungan adalah (1) keadaan berhubungan; (2) kontak; (3) sangkutpaut; (4) ikatan. Menurut

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk berpikir lebih

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah: 2.1 Pengertian Internal Audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan garmen PT. X sebagai suatu jenis organisasi laba (profit organization) seperti jenis-jenis usaha berorientasi laba lainnya yang memerlukan pendapatan

Lebih terperinci

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

SKRIPSI KEDUDUKAN DAN FUNGSI INTERNAL AUDITOR PADA PT. BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA

SKRIPSI KEDUDUKAN DAN FUNGSI INTERNAL AUDITOR PADA PT. BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI M E D A N SKRIPSI KEDUDUKAN DAN FUNGSI INTERNAL AUDITOR PADA PT. BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA O L E H : N A M A : DANIEL RUDI SALAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Audit 2.1.1 Pengertian internal audit Internal Auditing adalah penilaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai keakuratan, dapat dipercaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas intern untuk menunjukkan kontribusinya pada perbaikan kinerja organisasi. Laporan juga

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL Halaman 1 dari 5 1. TUJUAN Tujuan utama dari Piagam Audit Internal ( Piagam ) ini adalah untuk menguraikan kewenangan dan cakupan dari fungsi Audit Internal di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi yang telah berkembang saat ini, suatu perusahaan tidak dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan cepat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Audit Internal a. Pengertian Audit Internal Audit Internal merupakan pengawasan manajerial yang fungsinya mengukur dan mengeavaluasi sistem pengendalian

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER

INTERNAL AUDIT CHARTER Halaman : 1 dari 5 I. PENDAHULUAN Tujuan utama Piagam ini adalah menentukan dan menetapkan : 1. Pernyataan Visi dan Misi dari Divisi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank Woori Saudara 2. Tujuan dan ruang

Lebih terperinci

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeriksaan Intern 2.1.1 Pengertian Pemeriksaan Intern internal auditing is an independent appraisal function established withing an organization to examine and evaluate its

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan tersebut manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penulis mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian Audit Internal. Menurut

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Audit Intern Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, internal artinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Audit internal menurut Hiro Tugiman (2001:11) adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang ada dalam suatu organisasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja persaingan yang berasal dari perusahaan-perusahaan nasional saja tetapi lebih merupakan world

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia termasuk salah satu negara dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai akhir tahun 2015. Dampak berlakunya MEA adalah terciptanya pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini merupakan pengertian audit internal menurut para ahli. Menurut Mulyadi (2002:29) mengatakan bahwa :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini merupakan pengertian audit internal menurut para ahli. Menurut Mulyadi (2002:29) mengatakan bahwa : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Variabel Penelitian 2.1.1 Audit Internal 2.1.1.1 Pengertian Audit Internal Profesi audit internal mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan bisnis pada era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang dengan pesat dan memegang peranan penting dalam aktivitas bisnis. Berbagai macam aktivitas berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis moneter yang berkepanjangan. Ada beberapa perusahaan yang tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan fungsi auditing

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL Latar Belakang Unit Audit Internal unit kerja dalam struktur organisasi Perseroan yang dibentuk untuk memberikan keyakinan yang memadai dan konsultasi yang bersifat independen dan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter DAFTAR ISI HAL 1. Pengantar 2 2. Struktur dan Kedudukan 2 3. Tujuan 3 4. Ruang Lingkup 4 5. Wewenang 4 6. Tugas dan Tanggung Jawab 5 7. Pelaporan 5 8. Kode Etik 5 9. Persyaratan Auditor 7 10. Standar Profesional

Lebih terperinci

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP.

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP. MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP Abstract Auditor Internal dituntut untuk mampu melaksanakan perannya memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula berbagai jenis perusahaan baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun manufaktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen. pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen. pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Audit merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai entitas ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:9) dan International

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:9) dan International BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal 2.2 Pengertian Audit Internal Dalam Standar Profesi Audit Internal (SPAI) yang diterbitkan oleh Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:9) dan International

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mensana in corporesano, artinya dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Itulah pepatah yang menunjukkan bahwa kesehatan merupakan hal yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang baik (good governance). Sayangnya, harapan akan

BAB I PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang baik (good governance). Sayangnya, harapan akan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya aparatur negara menjadi faktor kunci bagi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Sayangnya, harapan akan hadirnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Menurut Komaruddin (1994;768), yang dimaksud peranan adalah : 1) Bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan seseorang dalam manajemen. 2) Pola penilaian

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi yang semakin pesat beriringan dengan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit internal terkenal dengan aktivitasnya dalam melakukan inspeksi, verifikasi, dan cek dan ricek, bahkan ada yang menyebutkan senang mencari-cari kesalahan

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi ekonomi pada era globalisasi ditandai dengan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini akan berdampak bagi perusahaan baik yang berskala kecil hingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 2.1 Pengertian Peranan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian peranan (role) menurut Komaruddin (1994:768) adalah sebagai berikut : 1). Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh seseorang dalam manajemen.

Lebih terperinci

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN 1. PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan

Lebih terperinci

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH Halaman 1 dari 6 DITETAPKAN OLEH DEDY ROCHIMAT Direktur Utama DISETUJUI OLEH PULUNG PERANGINANGIN Komisaris Utama HARTOPO Komisaris Independen Halaman 2 dari 6 I. PENDAHULUAN Piagam Unit Audit Internal

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter)

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter) Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter) PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2011 Piagam Internal Audit ini merupakan salah satu penjabaran dari pedoman pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan ) PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan ) Piagam Audit Internal ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 Tahun 2015 tanggal

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung terciptanya kelancaran penyaluran arus barang dan jasa serta memenuhi kebutuhan pokok rakyat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Dan Fungsi Internal Auditor 1. Pengertian Internal Audit Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unit unit operasi perusahaan, jenis usaha,

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DEWAN KOMISARIS PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK TANGGAL 11 DESEMBER 2017 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 3 2. Fungsi, Tugas dan Tanggung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Komaruddin (1994:768), yang dimaksud peranan adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Komaruddin (1994:768), yang dimaksud peranan adalah: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Menurut Komaruddin (1994:768), yang dimaksud peranan adalah: 1. Bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan seseorang dalam manajemen; 2. Pola penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat menuntut pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari sebuah perusahaan salah satunya adalah untuk memperoleh laba/profit yang menunjang tujuan lainnya yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan

Lebih terperinci