PENGARUH LUAS LAHAN, TENAGA KERJA, PENGGUNAAN BENIH DAN PUPUK TERHADAP PRODUKSI PADI DI JAWA TENGAH TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LUAS LAHAN, TENAGA KERJA, PENGGUNAAN BENIH DAN PUPUK TERHADAP PRODUKSI PADI DI JAWA TENGAH TAHUN"

Transkripsi

1 PENGARUH LUAS LAHAN, TENAGA KERJA, PENGGUNAAN BENIH DAN PUPUK TERHADAP PRODUKSI PADI DI JAWA TENGAH TAHUN Rizal Zulmi Fitrie Arianti, S.E., Msi. UNIVERSITAS DIPONEGORO ABSTRACT Central Java province is one of the national rice buffer. Demand of rice every year is always increasing, as a result of increasing population. This research aims to determine the effect of the wide of land, labor of agriculture, seed, and fertilizers to rice production in Central Java. Secondary data in Central Java for 15 years are used to analyze the research objectives. Analysis tool which is used in this research is multiple regression by the method of OLS (Ordinary Least Square). The analysis result shows that the variables of wide of land, labor, and fertilizer give a positive impact and significant at level of confidence of 5% on rice production. It means every additional wide of land, labor, and fertilizer inputs, rice production is increasing. And the variable of seed, has a positive impact but isn t significant to rice production at level confidence of 5%. Seed doesn t give effect to rice production. Key word : production, paddy, input, analysis, Central Java 1

2 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras merupakan bahan pokok yang sampai saat ini masih dikonsumsi oleh sekitar 90% penduduk Indonesia dan menyumbang lebih dari 50% kebutuhan kalori serta hampir 50% kebutuhan protein (Amang, 1995, dalam Joko Triyanto, 2006). Di Indonesia sendiri, provinsi dengan jumlah produksi padi tertinggi adalah Jawa Barat, kemudian diikuti oleh Jawa Timur dan Jawa Tengah. Provinsi lainnya dengan jumlah produksi padi diatas satu juta ton per tahun adalah Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, NAD, NTB, Banten, Kalimantan Selatan. Pada volume konsumsi beras, Indonesia juga berada pada peringkat tiga konsumen beras terbesar di dunia setelah Cina dan India, yaitu berkisar antara kg per tahun. Untuk produksi padi, di Indonesia memiliki beberapa provinsi yang menjadi kantong-kantong penyedia padi, salah satunya adalah propinsi Jawa Tengah. Sebagai kantong produksi padi nasional, produktivitas lahan di Jawa Tengah untuk komoditas beras sangat tinggi. Selain itu Jawa Tengah mampu surplus produksi, dimana kebutuhan beras di Jawa Tengah tercukupi dan bahkan mampu memasok kekurangan beras nasional. Tabel 1.1 Data Produksi, Luas Panen dan Hasil Per Hektar Padi di Jawa Tengah Tahun (ton) produksi padi tahun (ton) luas panen hasil per hektar , , , , , , , , , ,9 2

3 , , , , ,06 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, Tahun Produksi padi Jawa Tengah memberikan kontribusi antara 15-17% terhadap produksi beras nasional, sehingga perubahan yang terjadi dalam kuantitas produksinya akan mempengaruhi secara signifikan ketersediaan beras di tingkat nasional Menurut Irmayani Noer dan Agus (2007), luas lahan pertanian dan produksi per hektar dipengaruhi oleh perubahan harga dan produksi per hektar juga dipengaruhi oleh perubahan luas areal tanam. Dalam penelitiannya, Irmayani Noer dan Agus (2007) menyimpulkan bahwa peningkatan produksi sebagai akibat peningkatan jumlah areal tanam. Beberapa masalah yang cukup menonjol antara lain adalah ketimpangan produksi dan konsumsi padi atau beras. Sebagian besar produksi berasal dari Pulau Jawa dan daerah tertentu di luar Jawa, sementara kecenderungan konsumsi beras semakin merata di seluruh wilayah Indonesia. Pola konsumsi yang semakin mengarah ke beras ditandai dengan meningkatnya konsumsi beras per kapita. Akibat ketimpangan tersebut beban daerah surplus beras semakin berat bila dihubungkan dengan kemampuan produksi. Hal ini disebabkan menurunnya luas usahatani yang terdesak oleh adanya kebutuhan lahan untuk industri dan perumahan yang semakin meningkat. Lains (1988) dalam Joko Triyanto (2006), menunjukkan selama kenaikan areal berkontribusi 41,3% terhadap pertumbuhan produksi. Luas lahan padi sangat mempengaruhi produksi beras. Apabila luas lahan padi semakin luas maka produksi beras akan semakin meningkat. Sebaliknya apabila luas lahan padi semakin sempit maka produksi beras akan semakin sedikit. 1.2 Rumusan Masalah Produksi padi di Jawa Tengah terus berfluktuasi dari tahun ke tahun, sementara kebutuhan pangan dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini 3

4 disebabkan karena berbagai faktor, salah satunya lahan pertanian yang cenderung berkurang dari tahun ke tahun, sehingga mempengaruhi tingkat produksi padi di Jawa Tengah. Selain itu produksi padi dipengaruhi oleh berbagai faktor produksi lain, misalnya tenaga kerja, bibit dan pupuk. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah luas lahan mempengaruhi produksi padi di Jawa Tengah pada tahun ? 2. Apakah tenaga kerja mempengaruhi produksi padi di Jawa Tengah pada tahun ? 3. Apakah penggunaan benih mempengaruhi produksi padi di Jawa Tengah pada tahun ? 4. Apakah penggunaan pupuk mempengaruhi produksi padi di Jawa Tengah pada tahun ? 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh luas lahan terhadap produksi padi di Jawa Tengah pada tahun 1994 sampai dengan Mengetahui pengaruh tenaga kerja terhadap produksi padi di Jawa Tengah pada tahun 1994 sampai dengan Mengetahui pengaruh penggunaan benih terhadap produksi padi di Jawa Tengah pada tahun 1994 sampai dengan Mengetahui pengaruh penggunaan pupuk terhadap produksi padi di Jawa Tengah pada tahun 1994 sampai dengan Kegunaan Penelitian Kegunaan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi ilmu pengetahuan dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi maka dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian lebih lanjut. 2. Dapat digunakan sebagai bahan referensi terhadap penelitian-penelitian selanjutnya. 4

5 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Produksi Fungsi produksi merupakan keterkaitan antara faktor-faktor produksi dan capaian tingkat produksi yang dihasilkan, dimana faktor produksi sering disebut dengan istilah input dan jumlah produksi disebut dengan output. (Sadono Sukirno, 2000). Menurut Agus Maulana (1995) dalam Joko Triyanto (2006), tujuan perusahaan dalam memproduksi adalah mengubah masukan menjadi keluaran, yang dapat diformulasikan dalam fungsi produksi sebagai: Q = f (K, L,M ).. (2.1) dimana Q adalah keluaran suatu barang tertentu selama satu periode, K adalah mesin (modal) yang digunakan selama periode itu, L adalah jam kerja masukan tenaga kerja, dan M adalah bahan baku yang digunakan, serta masih banyak lagi variabel lain yang dapat mempengaruhi produksi. Sementara menurut Soekartawi (1990) dalam Agus Dwi Indarto (2006), menyatakan bahwa fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan (Y) dan variabel yang menjelaskan (X), sehingga dapat diformulasikan sebagai: Q = f (X1, X2 X3.Xn)... (2.2) Dimana Q = adalah tingkat produksi X1.Xn = faktor-faktor produksi Produksi adalah hubungan antara faktor-faktor produksi yang disebut input dengan hasil produksi yang disebut output (Sudarsono, 1984). Dari input yang tersedia setiap perusahaan termasuk didalamnya sektor pertanian, ingin memperoleh hasil maksimun sesuai dengan tingkat teknologi yang ada pada saat itu. Fungsi produksi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara untuk memperoleh output tertentu, bisa bersifat labour intencive ( lebih banyak penggunaan tenaga kerja) seperti yang banyak dilakukan sistem pertanian di Indonesia, atau dengan sistem capital intencive dengan lebih banyak menggunakan capital dan mesin-mesin seperti banyak dilakukan di negar-negara maju seperti Amerika, Jepang (Deliarnov, 1994). 5

6 Suatu fungsi produksi dapat memberi gambaran kepada kita tentang produksi yang efisien secara teknis, artinya semua penggunaan input dalam produksi serba minimal atau serba efisien (Sudarsono,1984). Sedangkan menurut Deliarnov (1994) dari input yang tersedia setiap perusahaan ingin memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan tingkat teknologi yang tertinggi pada saat itu. Untuk meningkatkan produksi dapat dilakukan dengan cara (Soekartawi,1990, dalam Bagio Mudakir, 2007): a. Menambah jumlah salah satu dari input yang digunakan. b. Menambah beberapa input (lebih dari input yang digunakan) Kurva Isoquant Modal/minggu K1 Ko Qo Q o 0 TenagaKerja L1 Lo Sumber : Agus Maulana, (1995), dalam tesis Joko Triyanto, (2006) Ukuran kenaikan produktivitas dicari pada kenaikan produk rata-rata atau jumlah marginal. Perubahan teknologi dapat mengubah intensitas penggunaan faktor produksi yaitu menjadi lebih padat modal atau lebih padat karya tergantung dari perbandingan kenaikan produktivitas dari masing-masing input (Sudarsono, 1984, dalam Joko Triyanto, 2006) Produksi Padi Menurut Agus Maulana (1995) dalam Joko Triyanto (2006), tujuan perusahaan dalam memproduksi adalah mengubah masukan menjadi keluaran. Dalam bidang pertanian, produksi fisik dihasilkan oleh bekerjanya beberapa 6

7 faktor produksi sekaligus, antara lain tanah, benih, pupuk, obat hama dan tenaga kerja. Seorang produsen yang rasional tentunya akan mengombinasikan faktorfaktor produksi sedemikian rupa untuk mencapai usaha tani yang efisien (Mubyarto, 1977), dan tidak akan menambah input kalau tambahan output yang dihasilkannya tidak menguntungkan (Endaryati, dkk, 2000) Pengaruh Luas Lahan Terhadap Produksi Padi Sigit Purnomo (2006), menyimpulkan bahwa, nilai kesetimbangan produksi-konsumsi mengalami penurunan karena faktor berkurangnya lahan sawah sehingga produksi padi menurun. Menurut Irmayani Noer dan Agus (2007), luas areal tanam dan produksi per hektar dipengaruhi oleh perubahan harga dan produksi per hektar juga dipengaruhi oleh perubahan luas areal tanam. Dalam penelitiannya, Irmayani Noer dan Agus (2007) menyimpulkan bahwa peningkatan produksi sebagai akibat peningkatan jumlah areal tanam. Lains (1988) dalam Joko Triyanto (2006), menunjukkan selama kenaikan luas lahan berkontribusi 41,3% terhadap pertumbuhan produksi. Luas lahan sangat mempengaruhi produksi, karena apabila luas lahan semakin luas maka penawaran beras akan semakin besar, sebaliknya apabila luas lahan semakin sempit maka produksi padi akan semakin sedikit. Jadi hubungan luas lahan dengan produksi padi adalah positif Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Produksi Padi Dalam bidang pertanian, produksi fisik dihasilkan oleh bekerjanya beberapa faktor produksi sekaligus, antara lain tanah, benih, pupuk, obat hama dan tenaga kerja. Seorang produsen yang rasionil tentunya akan mengombinasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa untuk mencapai usaha tani yang efisien (Mubyarto,1977, dalam tesis Joko Triyanto, 2006), dan tidak akan menambah input kalau tambahan output yang dihasilkannya tidak menguntungkan (Endaryati, dkk, 2000). Tenaga kerja mempunyai pengaruh yang nyata terhadap produksi padi (Iskandar Zulkarnain, 2004). 7

8 Menurut Agus Dwi Indiarto (2006), faktor input tenaga kerja dengan nilai elastisitas sebesar 0,49 dapat diartikan bahwa untuk setiap tambahan penggunaan tenaga kerja sebesar 1% akan menaikkan produksi sebesar 0,49% Pengaruh Penggunaan Benih Terhadap Produksi Padi Menurut Nandhar Mundhy Nugroho (2011), dengan penggunaan bibit padi yang baik, maka akan menghasilkan tanaman yang baik pula. Selain itu kelebihan penggunaan bibit bermutu adalah menghasilkan produksi padi yang tinggi. Menurut Fajar Widayat Noviyanto (2009), menyimpulkan bahwa penyebab utama rendahnya produktivitas tanaman padi sawah adalah rendahnya pengisian biji atau masih tingginya gabah hampa 24,2 28,2%. Salsinha (2005) menyimpulkan bahwa, produksi dan efisiensi produksi usahatani padi sawah dipengaruhi oleh faktor luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk TSP dan tenaga kerja. Agus Dwi Indiarto (2006), dalam tesisnya yang berjudul Analisis Faktor- Faktor Produksi Padi di ASEAN menggunakan model Cobb-Douglas, penggunaan benih padi varietas tinggi diperkirakan dapat meningkatkan produksi minimal 10 persen per hektar, namun program ini harus ditunjang oleh ketersediaan benih itu sendiri, mudahnya akses untuk mendapatkan benih tersebut dengan harga yang terjangkau oleh petani Pengaruh Penggunaan Pupuk Terhadap Produksi Padi Tingkat produktifitas usaha tani padi pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh tingkat penerapan teknologinya, dan salah satu diantaranya adalah pemupukan. Pedoman tingkat penggunaan pupuk per satuan luas secara teknis telah dikeluarkan oleh Dinas Pertanian. Dengan penggunaan pupuk yang tidak sesuai dosis tersebut maka produtivitas per satuan lahan dapat menjadi berkurang, sehingga produksi beras di Jawa Tengah mengalami penurunan. Oleh karena itu berapa dan dalam kondisi bagaimana faktor-faktor produksi digunakan, semuanya diputusakan dengan menganggap bahwa produsen selalu berusaha untuk mencapai keuntungan yang maksimum (Budiono, 2002, dalam Joko Triyanto, 2006). Perbaikan teknologi mengakibatkan kenaikan produktivitas. 8

9 Pesatnya pertumbuhan produksi padi juga tidak terlepas dari dukungan penyediaan pupuk dan pestisida disertai kebijakan harga yang kondusif. Meskipun demikian, pemanfaatan pupuk dan pestisida kimiawi dalam jangka panjang dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah, yang pada akhirnya akan menurunkan tingkat produksi padi (Suparmoko, 2002, dalam Haries Istiawan, 2010). Menurut Sumitro Djoyohadikusumo (1981) dalam Taufiq (2002), bahwa peningkatan produksi pangan sangat tergantung sekali dari 4 sarana pokok, yaitu tanah,sumber daya air, pupuk, dan energi. 2.2 Penelitian Terdahulu No. Judul/Penulis Tujuan Alat analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Produksi Padi di Jawa Tengah/Joko Triyanto Menganalisis pengaruh luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk dan pompa air dalam peningkatan produksi padi di Jawa Tengah. Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda dalam bentuk logaritma, selain itu model yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb-Douglas.. 1. Variabel luas lahan, tenaga kerja, benih dan pompa air, memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap produksi padi di Jawa Tengah. 2. Variabel pupuk mempunyai hubungan yang positif tetapi tidak signifikan dalam mempengaruhi produksi padi di Jawa Tengah. 2. Analisis Penawaran Beras di Sumatera Selatan/Taufiq Analisis Produksi dan Keuntungan Pada Usaha Tani Padi Sawah Jawa Tengah/Iskandar Zulkarnain.2004 Menganalisis pengaruh perubahan variabel harga beras, harga jagung, harga ubi kayu, dan harga pupuk terhadap produksi beras di Sumatera Selatan Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah menggunakan alat ekonometrik, regresi sederhana berganda Analisis deskriptif dan fungsi produksi Cobb-Douglas Variabel harga beras dan harga pupuk signifikan mempengaruhi penawaran beras di Sumatera Selatan, sedangkan variabel harga jagung, ubi kayu, dan kondisi ekonomi dieliminasi dari model. Variabel pupuk, insektisida, tenaga kerja,luas lahan dan jenis irigasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap produksi padi, sedangkan variabel bibit dan 9

10 4. Analisis Faktor- Faktor Produksi Padi di ASEAN Menggunakan Cobb- Douglas/Agus Dwi Indarto.2006 Mengidentifikasi dan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi padi di ASEAN Analisis fungsi produksi Cobb- Douglas jenis varietas mempunyai pengaruh yang negatif terhadap produksi padi Produksi padi dipengaruhi secara positif oleh luas lahan, pupuk urea, traktor, benih dan tenaga kerja. Peran pupuk urea tidak terlalu signifikan terhadap produksi padi. 2.4 Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai tafsiran yang dirumuskan serta dirumuskan sementara yang akan diuji kebenarannya. Setelah adanya kerangka pemikiran teoritis, maka penelitian ini dapat dibuat hipotesis sebagai berikut : 1. Diduga luas lahan mempunyai pengaruh yang positif terhadap produksi padi 2. Diduga tenaga kerja mempunyai pengaruh positif terhadap produksi padi 3. Diduga harga penggunaan benih mempunyai pengaruh positif terhadap produksi padi 4. Diduga penggunaan pupuk mempunyai pengaruh positif terhadap produksi METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel definisi operasional dari masing-masing variabel adalah: a. Produksi Padi adalah hasil perkalian antara luas panen bersih padi dengan hasil padi per hektar untuk setiap 4 bulan tanaman padi. Kemudian dijumlahkan dalam satu tahun, sehingga hasil per hektar 1 tahun merupakan hasil bagi antara produksi padi 1 tahun dengan luas panen padi 1 tahun (BPS Provinsi Jateng, 2008) b. Luas lahan adalah luas lahan yang diusahakan petani dalam usaha penanaman padi sawah, dengan tidak mempertimbangkan status kepemilikannya dalam satuan hektar (Bagio Mudakir, 2007) 10

11 c. Tenaga kerja pertanian adalah jumlah tenaga kerja produktif (berumur antara tahun) yang bekerja di sub sektor pertanian tanaman pangan yang tersedia di masing-masing kabupaten di Jawa Tengah, dinyatakan dalam (orang/tahun) (Joko Triyanto, 2006) d. Bibit/benih adalah jumlah benih padi yang digunakan oleh seluruh petani dalam proses usaha tani dari seluruh wilayah kabupaten dan kota, dinyatakan dalam satuan kg. Merupakan hasil kali antara rata-rata penggunaan bibit kg/ha dan luas lahan (Joko Triyanto, 2006) e. Pupuk merupakan jumlah pupuk yang digunakan oleh seluruh petani di masing-masing kabupaten di Jawa Tengah, untuk memupuk tanaman padinya selama kurun waktu satu tahun (Joko Triyanto, 2006) 3.2 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang sudah dipublikasikan, namun tidak khusus diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan yang sedang ditangani. Adapun data ini diperoleh dari dinas/institusi dan tinjauan literatur dari bahan yang terkait. Data yang digunakan adalah data runtut waktu (time series) yang diperoleh dari data BPS Provinsi Jateng & Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah. 3.3 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi pustaka. Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan topik penelitian, antara lain buku, jurnal, laporan dari lembaga-lembaga yang terkait dan bahan lainnya yang berhubungan dengan penelitian. 3.4 Metode Analisis Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square), yaitu metode yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh perubahan dari suatu variable independen terhadap variable dependen (Gujarati, 1995). Hubungan fungsional dari pembahasan dan masalah faktor-faktor yang mempengaruhi harga beras di Jawa Tengah dapat dirumuskan sebagai berikut :. 11

12 Y = f(x1, X2, X3,X4) (3.1) Dari hubungan fungsional tersebut diformulasikan dalam persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = β0 + β1 X1+ β2 X2 +β3 X3 + β4x4 (3.2) Keterangan : Y = Produksi padi di Jawa Tengah dalam ton X1 = Luas lahan padi di Jawa Tengah dalam hektar X2 = Tenaga kerja sektor pertanian di Jawa Tengah dalam orang X3 = Penggunaan benih ton X4 = Penggunaan pupuk ton β0 = konstanta/intercept β1,... β4 = koefisien regresi e = residu Persamaan (3.2) ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma untuk mengurangi adanya gejala heteroskedastisitas dan mengetahui kepekaan antar variable. Seringkali transformasi logaritma mengurangi heteroskedastisitas. Hal ini disebabkan karena transformasi yang memaparkan skala untuk pengukuran variable mengurangi perbedaan antara kedua nilai dari sepuluh kali lipat menjadi perbedaan dua kali lipat. Manfaat tambahan dari transformasi logaritma bahwa koefisien β menunjukkan elastisitas dari Y sebagai variable dependen terhadap X sebagai variable independen yaitu perubahan persentase pada Y untuk persentase perubahan dalam X (Gujarati, 1995). Setelah persamaan (3.2) ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural sehingga persamaan menjadi : lny = ln β0+β1lnx1+β2lnx2+β3 ln X3 + β4 ln X4 (3.3) Dimana : lny = logaritma natural produksi padi di Jawa Tengah lnx1 = logaritma natural luas lahan di Jawa Tengah lnx2 = logaritma natural tenaga kerja sektor pertanian di Jawa Tengah lnx3 = logaritma natural penggunaan benih di Jawa Tengah lnx4 = logaritma natural penggunaan pupuk di Jawa Tengah 12

13 β0 = konstanta/intercept β1,... β4 = koefisien regresi e = residu HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Letak Geografis Wilayah Propinsi Jawa Tengah terletak antara 6 30 Lintang Selatan dan Bujur Timur, meliputi wilayah seluas Km2, yang tebagi dalam 29 Kabupaten dan 6 Kota. Batas wilayah sebelah Utara Laut Jawa, sebelah Selatan Samodra Indonesia dan wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Batas sebelah Timur Propinsi Jawa Timur dan sebelah Barat Propinsi Jawa Barat. Topografi Jawa Tengah bervariasi mulai dari pantai, dataran rendah, perbukitan/pegunungan sampai dataran tinggi. Berdasarkan topografi wilayah Propinsi Jawa Tengah dibedakan menjadi tiga bagian yaitu dataran rendah utara, dataran tinggi tengah dan dataran rendah selatan. Berdasarkan klasifikasi kemiringan tanah, Propinsi Jawa Tengah dibedakan menjadi empat kelas, yaitu: - Klas lereng 1 (0-2%) meliputi 41,39% - Klas lereng 2 ( 2-15%) meliputi 27,30% - Klas lereng 3 (15-40%) meliputi 21,20% - Klas lereng 4 (>40%) meliputi 11% Menurut ketinggian tempat dari permukan laut, Jawa Tengah dibedakan menjadi empat kelas yaitu: - Ketinggian m meliputi 53,30% - Ketinggian m meliputi 27,40% - Ketinggian m meliputi 4.60% - Ketinggian >1.000 m 4.2 Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah antar variabel independen berkorelasi dengan variabel independen lainnya. Apabila hal 13

14 ini terjadi maka terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independennya. Cara mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam analisis ini adalah dengan membandingkan nilai R 2 utama dengan nilai R 2 tiap variabel independen. Regresi yang bebas multikolinieritas adalah regresi yang apabila nilai R 2 tiap variabel independen lebih kecil dari nilai R 2 utama. Sementara apabila nilai R 2 tiap variabel independen lebih besar dari R 2 utama, maka di dalam model tersebut terdapat multikolonieritas. Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolonieritas Variabel Nilai R 2 Nilai R 2 Kesimpulan utama variabel Luas Lahan 0,984 0,187 Tidak terjadi multikolonieritas Tenaga Kerja Pertanian 0,984 0,913 Tidak terjadi multikolonieritas Pemakaian Bibit 0,984 0,892 Tidak terjadi multikoloniertas Pemupukan 0,984 0,507 Tidak terjadi multikolonieritas Sumber : Data Sekunder, Diolah Uji Autokolerasi Uji autokorelasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan Uji Durbin Watson. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu dengan kesalahan sebelumnya. Apabila hal ini terjadi maka terdapat masalah autokorelasi. Adapun kritik pengujiannya adalah jika du < d < 4 du maka Ho ditolak yang berarti tidak ada autokorelasi baik positif maupun negatif. 14

15 Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Menggunakan Uji Durbin Watson Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1,994(a),989,984, ,110 a Predictors: (Constant), Pupuk, Luas Lahan, Penggunaan Bibit, Tenaga Kerja b Dependent Variable: Produksi Padi Sumber : Data Sekunder, Diolah Berdasarkan hasil regresi linear Tabel 4.7 di atas diperoleh nilai DW hitung sebesar 2,110. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5% dengan jumlah penelitian 15 tahun dan jumlah variabel independen 4 (k=4) diperoleh nilai: d L = 0,6852 d U = 1, d U = 4-0,6852=3,3148 Oleh karena nilai DW adalah 2,110 lebih besar dari batas atas (du) sebesar 1,9774 dan kurang dari 4-du yang senilai 3,3148, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Park. Jika asumsi gangguan Ui semuanya mempunyai varian 15

16 yang sama tidak dipenuhi maka terdapat masalah heteroskedastisitas. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi signifikan secara statistik, maka dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka heteroskedastisitas pada data dalam model tersebut tidak ada (homoskedastisitas). Berdasarkan pengolahan model regresi pada Tabel 4.8 diperoleh hasil bahwa nilai t-statistik tidak ada yang signifikan secara statistik, sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini tidak terdapat heteroskedastisitas. Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastasitas Variabel Signifikansi Nilai Beta Kesimpulan Luas Lahan -1,129-0,012 Tidak terjadi heteroskedastisitas Tenaga Kerja Pertanian -0,488-0,019 Tidak terjadi heterokedastisitas Pemakaian Bibit 0,419 0,037 Tidak terjadi heteroskedastisitas Pemupukan 1,069 0,012 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Data Sekunder, Diolah Uji Normalitas Salah satu asumsi dalam model regresi linier adalah distribusi probabilitas gangguan µ i memiliki rata-rata yang diharapkan sama dengan nol, tidak berkorelasi, da mempunyai varians yang konstan. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Imam Ghozali, 2005). 16

17 Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak, maka dapat digunakan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : H0 = data berdistribusi normal HA = data tidak berdistribusi normal Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardi zed Residual N 15 Normal Mean, Parameters(a,b) Std. Deviation, Most Extreme Absolute,188 Differences Positive,161 Negative -,188 Kolmogorov-Smirnov Z,727 Asymp. Sig. (2-tailed),665 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Data Sekunder, diolah Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat hasil dari uji K-S. Besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov adalah 0,727 dan tidak signifikan pada 0,665. Hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. 4.3 Analisis Model Regresi Fungsi Produksi Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi digunakan model analisis regresi linear (OLS), dengan model sebagai berikut : LnY = β 0 + β 1 LnX 1 + β 2 LnX 2 + β 3 LnX 3 + β 4 LnX 4 (4.3) 17

18 Dimana: Y = Produksi Padi X 1 X 2 X 3 X 4 = Luas Lahan Pertanian = Tenaga kerja Pertanian = Pemakaian Bibit = Pemupukan Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS untuk mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi, diperoleh hasil bahwa dari 4 (empat) variabel independen yang mempengaruhi produksi padi signifikan pada tingkat α sebesar 5% diperoleh hasil bahwa 3 variabel independen yaitu luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), dan pupuk (X4) signifikan terhadap produksi padi (Y). Sementara variabel penggunaan bibit (X3) tidak signifikan terhadap produksi padi (Y). Hasil estimasi tersebut tersaji pada Tabel Tabel 4.10 Uji Signifikansi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics Std. B Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 3,602,924 3,898,003 Luas Lahan,167,021,296 7,895,000,813 1,230 Tenaga Kerja,258,075,397 3,461,006,087 11,517 Penggunaan Bibit,369,168,226 2,196,053,108 9,281 Pupuk,145,022,321 6,662,000,493 2,028 a Dependent Variable: Produksi Padi 18

19 Sumber : Data Sekunder, Diolah Dilihat dari hasil regresi tersebut, keempat variabel independen yang dimasukkan dalam regresi, hasilnya adalah 3 variabel independen signifikan terhadap produksi padi pada tingkat α sebesar 5% yaitu luas lahan (X1) signifikan pada tingkat α sebesar 5% dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan variabel tenaga kerja signifikan pada tingkat α sebesar 5% dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,006. Variabel pupuk (X4) signifikan terhadap produksi padi (Y) dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000. Sementara variabel penggunaan bibit (X3) tidak signifikan terhadap produksi padi (Y) pada tingkat α sebesar 5% dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,053. Dari sini dapat disimpulkan bahwa variabel produksi padi dipengaruhi oleh variabel luas lahan, tenaga kerja, dan pupuk dengan persamaan matematis : Produksi Padi = 3, ,167 LUAS LAHAN + 0,258 TENAGA KERJA + 0,369 PEMAKAIAN BIBIT + 0,145 PUPUK (4.4) a. Koefisien regresi LUAS LAHAN sebesar 0,167 menyatakan bahwa setiap penambahan luas lahan sebesar 1% maka akan menambah jumlah output produksi padi sebesar 0,167 ton. b. Koefisien regresi TENAGA KERJA PERTANIAN sebesar 0,258 menyatakan bahwa setiap penambahan tenaga kerja sebesar 1% maka akan menambah jumlah output produksi padi sebesar 0,258 ton. c. Koefisien regresi PUPUK sebesar 0,145 menyatakan bahwa setiap pemupukan 1% akan menambah jumlah output produksi padi sebesar 0,145 ton. 4.4 Uji Statistik Analisis Regresi Pada penelitian ini faktor yang berpengaruh terhadap produksi padi dianalisis dengan regresi linear berganda dengan jumlah penelitian 15 tahun. Uji statistik pada model persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah uji t yang merupakan pengujian secara individual (parsial), uji F yang menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model 19

20 berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen dan uji R 2 untuk mengetahui seberapa jauh hubungan variabel dependen (X) dengan variabel independen (Y) Pengujian Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t) Regresi pengaruh luas lahan, tenaga kerja pertanian, pemakaian bibit dan pupuk, terhadap jumlah output produksi padi, dengan α = 5 persen dan degree of freedom (df) = 11 (n-k =15-4), maka diperoleh nilai t-tabel sebesar. Berdasarkan Tabel 4.18 di bawah dapat dilihat hasil perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel. Tabel 4.11 Nilai t-statistik Variabel Luas Lahan, Tenaga Kerja Pertanian, Pemakaian Bibit Dan Pemupukan Terhadap Output Produksi Padi Variabel t-statistik t-tabel (α=5%) Luas Lahan (X 1 ) Tenaga Kerja (X 2 ) Pemakaian Bibit (X 3 ) Pemupukan (X 4 ) 7,895 3,461 2,196 6, Sumber : Data Sekunder, Diolah Berdasarkan Tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa : a. Dari hasil pengujian diperoleh t-hitung untuk luas lahan (X 1 ) terhadap produksi padi sebesar 7,895. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai t-hitung (7,895) > t-tabel (2,201), yang berarti bahwa H0 ditolak, artinya antara variabel independen luas lahan (X 1 ) dengan variabel dependen produksi padi (Y) signifikan. Dari kesimpulan ini maka produksi padi dipengaruhi oleh luas lahan. Luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi padi, karena semakin banyak luas lahan yang dimanfaatkan untuk menanam padi maka semakin bertambah pula hasil produksi padi. 20

21 b. Dari hasil pengujian diperoleh t-hitung untuk tenaga kerja (X2) terhadap produksi padi (Y) sebesar 3,461. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai t-hitung (3,461) > t-tabel (2,201) yang berarti H0 ditolak, artinya antara variabel independen tenaga kerja (X 2 ) dengan variabel dependen produksi padi (Y) signifikan. Dari kesimpulan ini maka produksi padi dipengaruhi oleh tenaga kerja pertanian. c. Dari hasil pengujian diperoleh t-hitung untuk pemakaian bibit (X 3 ) terhadap produksi padi (Y) sebesar 2,196. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai t-hitung (2,196) < t-tabel (2,201), yang berarti bahwa H0 diterima, artinya antara variabel independen pemakaian bibit (X 3 ) dengan variabel dependen produksi padi (Y) tidak signifikan. Dari kesimpulan ini maka produksi padi tidak dipengaruhi oleh adanya variabel pemakaian bibit. d. Dari hasil pengujian diperoleh t-hitung untuk pemupukan (X 4 ) terhadap produksi padi (Y) sebesar 6,662. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai t-hitung (6,662) > t-tabel (2,201), yang berarti bahwa H0 ditolak, artinya antara variabel independen pupuk (X 4 ) dengan variabel dependen produksi padi (Y) signifikan. Dari kesimpulan ini maka produksi padi dipengaruhi oleh pupuk Pengujian Signifikasi Simultan (Uji F) Regresi pengaruh luas lahan, tenaga kerja pertanian, pemakaian bibit dan pupuk terhadap produksi padi yang menggunakan taraf keyakinan 95 persen (α = 5 persen), dengan degree of freedom for numerator (dfn) = 3 (k-1 = 4-1) dan degree of freedom for denominator (dfd) = 11 (n-k = 15-4), maka diperoleh F- tabel sebesar 3,59. Dari hasil regresi luas lahan, tenaga kerja pertanian, pemakaian bibit dan pupuk terhadap produksi padi diperoleh F-statistik sebesar 216,049 dan nilai probabilitas F-statistik Maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Fhitung > F-tabel) Koefisien Determinasi (R 2 ) 21

22 Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dari hasil pengolahan data di bawah ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel faktor produksi yang terdiri dari luas lahan, tenaga kerja pertanian, pemakaian bibit dan pupuk secara bersama-sama mempengaruhi output produksi padi Tabel 4.12 Nilai R 2 Dari Hasil Regresi Variabel Luas Lahan, Tenaga Kerja Pertanian, Pemakaian Bibit dan Pemupukan Terhadap Produksi Padi Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1,994(a),989,984, ,110 a Predictors: (Constant), Pupuk, Luas Lahan, Penggunaan Bibit, Tenaga Kerja b Dependent Variable: Produksi Padi Sumber : Data Sekunder, Diolah Sesuai dengan ketentuan uji koefisien determinasi bahwa apabila nilai R 2 = 1, maka berarti pengaruh variabel bebas terhadap naik turunnya variabel terikat adalah 100%, sehingga tidak ada faktor lain yang mempengaruhi variabel terikat tersebut selain variabel bebas yang telah dimasukkan dalam model. Dalam penelitian ini, nilai R 2 sebesar 0,989 atau mencapai 98,9%, maka dapat dikatakan kemampuan variabel bebas dalam memberikan informasi yang 22

23 dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat relatif tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel fungsi produksi luas lahan, tenaga kerja, pemakaian bibit dan pupuk mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan maupun penurunan produksi padi Analisis Variabel yang Paling Berpengaruh Dari keempat variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu variabel luas lahan, tenaga kerja pertanian, pemakaian bibit dan pemupukan pada tabel 4.17, yang paling berpengaruh terhadap produksi padi di Jawa Tengah adalah variabel penggunaan bibit (X3). Variabel tersebut mempunyai koefisien yang paling besar (0,369). Dengan demikian yang paling penting dalam produksi padi adalah variabel penggunaan bibit Interpretasi Hasil dan Pembahasan Pengaruh Luas Lahan Terhadap Produksi Padi Berdasarkan hipotesis, variabel luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi. Semakin input luas lahan ditambahkan, maka produksi padi semakin meningkat. Hasil regresi menyatakan bahwa variabel luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi. Dalam penelitiannya, Irmayani Noer dan Agus (2007) menyimpulkan bahwa peningkatan produksi sebagai akibat peningkatan jumlah areal tanam. Jadi apabila input luas lahan ditambah, maka produksi padi akan semakin bertambah dan hipotesis luas lahan secara signifikan positif mempengaruhi produksi padi diterima Pengaruh Tenaga Kerja Pertanian Terhadap Produksi Padi Berdasarkan hipotesis, variabel tenaga kerja pertanian berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi. Semakin input tenaga kerja pertanian ditambahkan, maka produksi padi semakin meningkat.. Hasil regresi menyatakan bahwa variabel tenaga kerja pertanian berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi. Menurut Deliarnov (1994), fungsi produksi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara untuk memperoleh output tertentu, bisa bersifat labour intencive ( lebih banyak penggunaan tenaga kerja) seperti yang banyak dilakukan sistem pertanian di Indonesia, atau dengan sistem capital intencive dengan lebih 23

24 banyak menggunakan capital dan mesin-mesin seperti banyak dilakukan di negara-negara maju seperti Amerika, Jepang. Menurut Soekartawi (2003) dalam Joko Triyanto (2006), dalam pengelolaan produksi, salah satu aspek penting adalah tenaga kerja. Kecenderungan yang terjadi sekarang ini, orang yang melakukan usahatani padi kebanyakan orang tua sedangkan generasi muda lebih tertarik untuk bekerja pada industri atau merantau ke kota-kota besar. Jika hal ini terjadi terus-menerus dapat mengancam produksi padi di masa yang akan datang terutama di Jawa Tengah. Disisi lain sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja cukup banyak (Retno dkk, 2004;105) Jadi apabila petani menambah input tenaga kerja, maka produksi padi semakin bertambah Pengaruh Penggunaan Benih Pertanian Terhadap Produksi Padi Berdasarkan hipotesis, variabel penggunaan benih berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi. Namun dari hasil regresi menyatakan bahwa variabel penggunaan benih berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap produksi padi. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa variabel penggunaan bibit positif dan signifikan terhadap produksi padi adalah tidak diterima. Variabel penggunaan bibit secara statistik tidak signifikan mempengaruhi produksi padi, namun mempunyai nilai yang positif, artinya bila ada penambahan penggunaan bibit maka ada kecenderungan bahwa produksi padi dapat ditingkatkan. Tetapi menurut Dispertan (2005) dalam Joko Triyanto (2006), petani di Jawa Tengah sekitar 80% masih menggunakan bibit yang kurang bermutu. Hal ini diduga tidak berdampak terhadap peningkatan produksi padi, sehingga penggunaan bibit tidak terlalu mempengaruhi produksi padi di Jawa Tengah Pengaruh Pemupukan Terhadap Produksi Padi Berdasarkan hipotesis, variabel pemupukan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi. Dari hasil regresi menyatakan bahwa variabel pemupukan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi. Jadi apabila petani menambah penggunaan pupuk, maka produksi padi akan semakin bertambah. Menurut Sumitro Djoyohadikusumo (1981) dalam Taufiq (2002), bahwa peningkatan produksi pangan sangat tergantung sekali dari 4 sarana pokok, yaitu tanah,sumber daya air, pupuk, dan energi. 24

25 Berdasarkan peranannya dalam menyediakan nutrisi dan memperbaiki sifat tanah maka penggunaan pupuk organik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pemupukan nitrogen, kinerja fisiologi dan hasil tanaman padi sawah (Achmad Iqbal, (2008). Jadi pemupukan sangat mempengaruhi produksi padi, karena apabila penggunaan pupuk mempengaruhi apakah tanaman padi dapat tumbuh optimal atau tidak. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: 1. Variabel luas lahan, tenaga kerja, dan pupuk, memberikan pengaruh positif yang signifikan hingga taraf kepercayaan 5% terhadap produksi padi di Jawa Tengah sehingga hipotesis luas lahan, tenaga kerja dan pupuk berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi dapat diterima. 2. Variabel pupuk mempunyai hubungan yang positif tetapi tidak signifikan dalam mempengaruhi produksi padi di Jawa Tengah Keterbatasan Dalam penelitian ini, penulis juga menyadari bahwa adanya keterbasanketerbatasan yaitu: 1. Kecilnya ruang lingkup penelitian yang dilakukan, sehingga untuk penelitian selanjutnya ruang lingkup penelitian dapat lebih luas lagi sehingga hasil yang didapatkan sesuai harapan. 2. Keterbatasan waktu penelitian dari penulis yang disebabkan karena keterbatasan ketersediaan dana dari penulis. 3. Keterbatasan informasi mengenai lokasi penelitian yang menyebabkan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini kurang lengkap. 4. Penelitian ini hanya sebatas meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi dari sisi input petani, tidak termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi dari sisi permintaan atau harga. 25

26 5.3 Saran Dari hasil analisis pada penelitian ini dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut: 1. Pemerintah diharapkan dapat menambah atau setidaknya menjaga lahan pertanian agar tidak dialihfungsikan untuk kepentingan lain yang nantinya berimbas pada turunnya produksi padi, sehingga ketahanan pangan nasional dapat tercapai. 2. Petani padi di Jawa Tengah hendaknya memperhatikan efisiensi penggunaan tenaga kerja pertanian. Hal ini dimaksudkan agar petani tidak mengeluarkan biaya yang tinggi, sementara produksi padi justru menurun karena inefisiensi penggunaan tenaga kerja pertanian. Penggunaan jumlah tenaga kerja yang tepat akan meningkatkan output produksi padi secara optimal pula. 3. Subsidi benih padi untuk petani oleh pemerintah sangat diperlukan dalam membantu permasalahan keterbatasan modal petani padi untuk membeli bibit yang berkualitas agar produksi padi menjadi maksimal. Selain itu, petani padi hendaknya pada saat menanam padi menggunakan takaran bibit yang pas agar produksi padi optimal. 4. Petani diharapkan dapat menggunakan pupuk sesuai takaran dan melakukan pemupukan dengan benar agar tidak menyebabkan kerusakan tekstur tanah sehingga produksi padi di Jawa Tengah meningkat. 26

27 DAFTAR PUSTAKA Adnan, N Analisis Penawaran Palawija di Provinsi Sumatera Selatan. Fordema Volume 7 Nomor 2, November 2007 : Amjaya, S. dan G. Hafiziansyah Respon Padi Gogo Lokal Mayas Terhadap Pemberian Pupuk dan Pupuk Kandang Sapi. Jurnal Ilmiah Mahakam. Vol 1. No.2. Desember Arifin, B Spektrum Kebijakan Pertanian Indonesia, Telaah Struktur Kasus dan Alternatif Strategi. Penerbit Erlangga. Jakarta. BPS Provinsi Jawa Tengah Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 1994, Semarang Semarang Semarang Semarang Semarang Semarang Semarang Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 1998, Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2002, Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2006, Statistik Pertanian Indonesia Tahun 1994, Statistik Pertanian Indonesia Tahun 1998, Statistik Pertanian Indonesia Tahun 2002, BPS Provinsi Jawa Tengah Statistik Pertanian Indonesia Tahun 2006, Semarang BPTP Evaluasi Pelaksanaan Pemupukan Berimbang di Jawa Tengah, Semarang Deliarnov. 1994, Teori Ekonomi Mikro, Prinsip Dasar dan Pengembangannya. Disadur dari buku aslinya Microeconomic Theory Basic Principles and Extention. Cetakan Ketiga, PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Dispertan Provinsi Jawa Tengah Laporan Tahunan Dinas Tahun Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Tengah. 27

28 Dispertan Provinsi Jawa Tengah Statistik Pertanian Tanaman Pangan Jawa Tengah. Kab. Semarang Endaryati dkk Aplikasi fungsi Cobb-Douglas: studi kasus Industri Besi dan Baja dasar Indonesia , Jurnal Bisnis dan Ekonomi Kinerja, Vol 4 No 2 Th 2000 Gujarati, Damodaar N., Basic Econometrics. Fourth Edition, McGraw Hill Co. Ghozali, I Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang Indarto, A.D Analisis Faktor-Faktor Produksi Padi di ASEAN Menggunakan Model Cobb-Douglas. MSE FE-UI. Jakarta. Indriyo, W Seputar Kenaikan Harga Pupuk. Wacana No. 6 / Januari- Pebruari Semarang Iqbal, A Potensi Kompos dan Pupuk Kandang untuk Produksi Padi Organik di Tanah Inceptisol. Jurnal Akta Agrosia. Vol. 11 No.1 hal Malian, A.H., S. Mardianto, dan M. Ariani. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi, Konsumsi dan Harga Beras Serta Inflasi Bahan Makanan. Jurnal Agro Ekonomi, Volume 22 No.2, Oktober 2004 : Marjuki, F.A Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Beras di Indonesia Tahun , FE-UMS. Mubyarto Pengantar Ekonomi Pertanian, LP3ES. Jakarta Mudakir, B Analisis Usahatani Padi Sawah di Jawa Tengah. Fokus Ekonomi-Vol. 6 No. 1. FE-UNDIP. Semarang. Noer, I. dan Agus Analisis Respon Produksi Kopi di Provinsi Lampung. Jurnal Esai-Ekonomi Jurnal Vol 2 No.4 Tahun Noviyanto, F.W Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi Organik di Kabupaten Sragen Tahun 2008, FE UMS, Solo. Nugroho, M nandzt_21@yahoo.com. THL TBPP Kabupaten Sleman. Diakses tanggal 25 Februari Poernomo, S Analisis Keseimbangan Produksi-Konsumsi Bahan Pangan di Kabupaten Sukoharjo Tahun Fakultas Geografi Universitas Muhamadiyah Surakarta. Solo 28

29 Salsinha, J.N Efisiensi Pemanfaatan Faktor Produksi Terhadap Peningkatan Produktivitas Usaha Tani Padi Sawah di Sub Distrik Maliana Distrik Bobonaro Timor Leste. Tesis Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Salvatore, D Teori Ekonomi. Edisi Kedua. Alih Bahasa Drs. Rudy Sitompul, MA. Penerbit Erlangga. Jakarta Salvatore, D Teori dan Soal-soal Mikroekonomi, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga. Jakarta Setiawan, H Analisis Produksi Tanaman Padi dan Kaitannya dengan Standar Kebutuhan Masyarakat di Kabupaten Karanganyar antara Tahun 2003 dan Tahun Fakultas Geografi-UMS. Solo Sudaryanti, E Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kopi Rakyat di Kabupaten Temanggung ( Studi Kasus di Kecamatan Candioito Kabupaten Temanggung). Tesis S2. Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Rusli, S Analisis Pemanfaatan Faktor Produksi pada Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. FE Unhalu, Sulawesi Tenggara. Swastika, D.K.S., J. Wargiono, Soejitno, dan A. Hasanuddin Analisis Kebijakan Peningkatan Produksi Padi Melalui Efisiensi Pemanfaatan Lahan Sawah di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 5 No. 1, Maret 2007 : Taufiq Analisis Penawaran Beras di Sumatera Selatan. Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis, Vol.4, No.2, Agustus 2002 : Triyanto, J Analisis Produksi Padi di Jawa Tengah. MIESP FE UNDIP. Semarang. Widowati, R., Emilya, Hamsudin dan Dewa K.S Swastika Dampak Kebijakan Penghapusan Subsidi Pupuk Terhadap Kinerja Usahatani dan Efektifitas Kebijakan Harga Dasar Gabah di Provinsi Kalimantan Timur, Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 7, No. 2 Juli 2004 : Zulkarnain, I Analisis Produksi dan Keuntungan Usaha Tani Padi Sawah Jawa Tengah. MIESP FE UNDIP. Semarang. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisa Deskriptif 1. Deskriptif Statistik Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, penjualan serta perputaran aktiva tetap pada suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. Keterangan : KV = risiko produksi padi σ y. = standar deviasi = rata rata produksi

2. TINJAUAN PUSTAKA. Keterangan : KV = risiko produksi padi σ y. = standar deviasi = rata rata produksi 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Risiko Produktivitas Setiap aktivitas manusia selalu mengandung risiko karena ada keterbatasan dalam memprediksi hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kejadian yang memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di Desa Tangkil Kulon Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Statistik Tabel di bawah ini memperlihatkan deskripsi statistik (jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi) dari sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENGUJIAN. 4.1 Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian. Penelitian ini menguji adanya pengaruh pengungkapan pihak berelasi dan

BAB 4 HASIL PENGUJIAN. 4.1 Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian. Penelitian ini menguji adanya pengaruh pengungkapan pihak berelasi dan BAB 4 HASIL PENGUJIAN 4.1 Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian Penelitian ini menguji adanya pengaruh pengungkapan pihak berelasi dan transaksi antar pihak berelasi terhadap harga saham. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan dan laporan distribusi pendapatan pada PT BCA Tbk serta laporan statistik laporan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan 56 BAB IV 4.1 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Analisis data yang dilakukan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 18.0. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian Kriteria Sampel No Nama Provinsi Sampel 1 2 3 4 1 Provinsi Aceh 1 2 Provinsi Sumatera Utara 2 3 Provinsi Sumatera Barat 3 4 Provinsi Riau 4

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi 57 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Return On invesment(roi), Earning Per Share(EPS), dan. Deviden Per Share (DPS) terhadap harga saham

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Return On invesment(roi), Earning Per Share(EPS), dan. Deviden Per Share (DPS) terhadap harga saham 45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Return On invesment(roi), Earning Per Share(EPS), dan Deviden Per Share (DPS) terhadap harga saham 4.1.1 Analisa kelayakan data ROI, EPS dan DPS terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Setelah semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terkumpul dari berbagai sumber, maka dilanjutkan dengan menganalisa data tersebut sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan keputusan yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Dalam pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dibutuhkan beberapa kategori dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 1. Data Hasil Penelitian A. Data Receivable Financing (Pembiayaan Piutang) Receivable Financing (Pembiayaan Piutang ) merupakan bentuk pinjaman yang digunakan untuk berbagai keperluan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Keadaan Wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Jawa dan merupakan provinsi paling timur di Pulau Jawa. Letaknya pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada Bank Syariah Mandiri dari periode Maret 2006 Juni 2014.Setelah seluruh data yang diperlukan dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Deskripsi Inflasi Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Inflasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Inflasi 36 3.35 8.79 6.5892 1.44501

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean), BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Nasir (2003:54) Metode deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interprestasi

METODE PENELITIAN. Nasir (2003:54) Metode deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interprestasi 35 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Penelitian Nasir (2003:54) Metode deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan variabel data dalam penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. Adapun gambaran data

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan pada bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui

Lebih terperinci

PENGARUH LUAS LAHAN, TENAGA KERJA, PENGGUNAAN BENIH DAN PUPUK TERHADAP PRODUKSI PADI DI JAWA TENGAH TAHUN

PENGARUH LUAS LAHAN, TENAGA KERJA, PENGGUNAAN BENIH DAN PUPUK TERHADAP PRODUKSI PADI DI JAWA TENGAH TAHUN PENGARUH LUAS LAHAN, TENAGA KERJA, PENGGUNAAN BENIH DAN PUPUK TERHADAP PRODUKSI PADI DI JAWA TENGAH TAHUN 1994-2008 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada

Lebih terperinci

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dengan statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik sampel yang digunakan secara lebih rinci. Informasi yang dapat diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai populasi dan proses pengumpulan data untuk kepentingan analisis data penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Basic Industry and Chemicals), (Consumer Goods Industry) dan (Trade, Services & Investment) yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah yang mengeluarkan laporan keuangan tahun 2010-2015, yang berjumlah

Lebih terperinci