BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan penerimaan negara dengan melakukan tax reform. Tax reform adalah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap tahunnya pemerintah mengharapkan adanya penambahan pendapatan negara khususnya dari sektor pajak. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara dengan melakukan tax reform. Tax reform adalah pembaharuan sistem perpajakan. Hal ini ditandai dengan diberlakukannyasistem self assesment. Sistem self assesment adalah metode yang diterapkan untuk memberi tanggung jawab penuh kepada Wajib Pajak (WP) untuk mengurus sendiri SPT (Surat Pemberitahuan) Tahunan dan SPT Masa. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya mulai dari menghitung dan melaporkan beban pajak yang harus dibayar setiap tahunnya yang dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak tersebut. Menurut Undang-Undang No.28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Pasal 3 ayat (3) yaitu untuk menyampaikan Surat Pemeritahuan Tahunan Pajak Orang Pribadi (OP) adalah 3 bulan setelah akhir tahun pajak. Dalam hal ini, Wajib Pajak dituntut untuk bisa mengisi SPT Tahunan secara benar, jelas dan lengkap beserta lampiran-lampirannya dan harus disampaikan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan berdasarkan Undang-Undang yang berlaku. Seperti yang tertuang pada PER-19/PJ/2009 Pasal 3 ayat (1) bahwa Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan melalui 3 cara yaitu Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT secara langsung ke Tempat Pelayanan Terpadu atau Pojok Pajak/ Mobil Pajak/Dropbox. Wajib Pajak juga dapat menyampaikan SPT melalui jasa pos dan/atau melalui e-filling. Dalam hal ini untuk memenuhi pelayanan Wajib Pajak, 1

2 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Yogyakarta melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mempermudah Wajib Pajak dalam melaporkan SPT Tahunan yaitu dengan melakukan kegiatan Drop box. Berdasarkan Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2010 Drop box adalah tempat dimana SPT Tahunan dapat diterima. Drop box ini berbentuk kotak berukuran besar dengan logo DJP untuk meletakkan SPT Tahunan. Drop box ditempatkan ditempat-tempat yang strategis, seperti pusat perbelanjaan, maupun dikantor-kantor pajak. Secara logis, Wajib Pajak tidak perlu datang ke Kantor Pelayanan Pajak untuk melaporkan SPT karena dengan adanya drop box ini Kantor Pajak yang mendatangi Wajib Pajak. Cara lapor SPT melalui drop box hampir tidak ada bedanya dengan cara lapor sebagaimana biasa di tempat pelayanan terpadu di KPP. Bedanya adalah bila lapor di drop box, SPT Tahunan kita masukkan ke amplop yang ada kolom isian NPWP, nama WP, tahun pajak, status SPT (Nihil, Kurang Bayar, atau Lebih Bayar), dan nomor telepon. Dengan diadakannya drop box ini penerimaan SPT di KPP Pratama Yogyakarta menjadi meningkat. Hal ini dikarenakan Wajib Pajak merasa dipermudah dalam penyampaian SPT karena tidak perlu datang ke KPP untuk melaporkan SPT dan juga Wajib Pajak yang terdaftar di KPP manapun bisa melaporkan melalui drop box tersebut. Bila dibandingkan dengan penerimaan SPT melalui Tempat Pelayanan Terpadu yang ada di KPP, keberadaan drop box ini lebih efektif karena jumlah yang melapor SPT terus meningkat. Hal ini dibuktikan dengan Direktorat Jenderal Pajak yang mencatat bahwa pelaporan SPT Wajib Pajak Orang Pribadi sampai akhir Maret 2015 yaitu meningkat sebesar 17,58% atau dari realisasi tahun lalu sebesar 7,59 juta menjadi 8,93 Juta yang melaporkan SPT Tahunan. Meskipun sistem drop box telah dirancang sedemikian rupa agar tidak mempersulit Wajib Pajak dalam melaporkan SPT, namun dalam praktiknya ada 2

3 beberapa hal yang belum sesuai dengan ketentuan yang harus dijalankan oleh Petugas Pajak.Seperti halnya apabila ada Wajib Pajak yang akan melakukan SPT Pembetulan belum bisa sepenuhnya terbantu. Hal tersebut dikarenakan Wajib Pajak dalam melakukan SPT Pembetulan harus menemui Account Representatif (AR) masingmasing Wajib Pajak. Sedangkan yang terjadi adalah AR setiap Wajib Pajak tidak selalu hadir mengikuti drop box yang dijadwalkan. Dengan demikian Wajib Pajak terpaksa harus menemui AR tersebut di kantor pajak untuk melakukan Pembetulan tersebut. Sehingga pelayanan kepada Wajib Pajak tidak bisa diselesaikan dalam satu waktu pada kegiatan drop box tersebut. Meskipun Wajib Pajak yang melakukan SPT Pembetulan selama kegiatan drop box berlangsung jumlahnya sedikit namun, tetap akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada WP. Hal tersebut juga menjadi penilaian terhadap kinerja kantor pajak yang bersangkutan dan khususnya kinerja drop box. Dalam hal ini, ada alasan yang mendasari AR yang bersangkutan tidak mengikuti drop box karena terkendala oleh jadwal yang ditentukan. Misalkan AR tersebut tidak mendapat jadwal mengikuti drop box pada hari tersebutsehingga AR tidak bisa berada di tempat drop box tersebut. Sehingga Wajib Pajak harus ke kantor untuk menemui AR yang bersangkutan. Selain terkendala oleh jadwal, karena drop box ini dilaksanakan di luar kantor jadi membutuhkan biaya yang lebih untuk akses menuju lokasi drop box tersebut. Sehingga pegawai yang dipilih mengikuti drop box hanya beberapa. Dari pemaparan diatas penulis tertarik untuk mengangkat sesuai dengan latar belakang yang ada yaitu EVALUASIACCOUNT REPRESENTATIF DALAM PROGRAMDROP BOX DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA YOGYAKARTA. 3

4 1.2 RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, penulis dapat merumuskan masalah yaitu Apa kendala yang dihadapi KPP Pratama Yogyakarta dalam memenuhi kualitas pelayanan yang mewajibkan Account Representatif mengikuti drop box? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Penulisan ini secara umum mempunyai tujuan agar mendapatkan manfaat dari adanya penelitian ini. Secara khusus penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi KPP Pratama Yogyakarta dalam memenuhi kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak. 1.4 BATASAN MASALAH Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membatasi masalah dalam evaluasi Account Representatif dalam kegiatan Drop Boxdi KPP Pratama Yogyakarta, yaitu dalam hal kendala yang dihadapi KPP Pratama Yogyakarta dalam memenuhi kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak. 1.5 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan diuraikan alasan yang mendasari tentang penyusunan Tugas Akhir yang terdiri dari latar belakang penulisan, batasan maslah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan batasan masalah. BAB II GAMBARAN UMUM Pada bab ini, akan dijelaskan gambaran umum dan sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Yogyakarta yang mencakup visi dan misi, tugas pokok dan fungsi serta 4

5 struktur oganisasi. Selain itu akan dijelaskan juga gambaran umum mengenai pengertian dan dasar-dasar hukum perpajakan dan landasan teori mengenai drop box. Kemudian dijelaskan pula metode penelitian secara detail mengenai cara yang digunakan dalam menganalisa topik permasalahan serta jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan. BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti memberi gambaran mengenai kendala yang di hadapi oleh Accont Representatif dan juga memberikan usulan mekanisme drop box. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran berdasarkan permasalahan yang ada. 5

6 1.6 KERANGKA PENULISAN SOP DJP Tentang Prosedur Penerimaan SPT melaluidrop Box Praktik mengenai penerimaan SPT melalui Drop box Analisis: Wawancara, Dokumentasi, Pengamatan,Kepustakaan Penarikan Kesimpulan Evaluasi Gambar 1. Kerangka Penulisan 6