KONSEP GENDER DALAM NOVEL NUN PADA SEBUAH CERMIN KARYA AFIFAH AFRA
|
|
- Vera Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONSEP GENDER DALAM NOVEL NUN PADA SEBUAH CERMIN KARYA AFIFAH AFRA Sylvia Dharmayani 1, Samsiarni ², Emil Septia 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat sylviadharmayani@gmail.com ABSTRACT Background of the research was gender concept in Nun Pada Sebuah Cermin novel by Afifah Afra. The purpose of the research was to find out the concept of gender in the novel. It was a qualitative research with a descriptive analysis. Data of the research were texts of words and sentences related to the gender concept. Source of the data was novel entitled NPSC by Afifah Afra. Technique of data analysis was used based on the framework used on the research. Data were analyzed through some steps. They were firstly describing the data related to the gender concept, secondly, analyzing the data and thirdly interpreting the data, fourthly making the conclusion. Fifthly, writing the research report. The research shows some concepts of gender in the novel such as gender concepts in the family where female characters are not only taking care the children passionately but also head of the family who must earn some money. Gender concepts in worker environment is female characters are hard workers to earn money and they replace the men s role after death, although they only can earn small money. Gender concept in educational environment is female characters must stop their studying because of lack of money. Keywords: Concept, Gender, Novel PENDAHULUAN Keberadaan perempuan dalam dunia sastra pada awalnya sering diabaikan, seperti pada penulisan sejarah sastra, yang jarang menempatkan perempuan dalam jajaran sejarah kesastraan. Perempuan hanya memiliki sedikit pengaruh dalam masyarakat atau bisa dikatakan tidak memiliki hak pada wilayah-wilayah umum dalam masyarakat. Pada era sebelum gerakan feminisme muncul hak-hak wanita begitu dibatasi. Partisipasi wanita dianggap tidak diperlukan. Kaum laki-laki selalu mendominasi dalam ranah apapun. Kaum wanita tidak perlu menempuh pendidikan tinggi karena pada akhirnya kaum wanita hanya akan mengurus keluarga. Dalam hal perekonomian pun wanita tidak diperbolehkan memainkan perannya seperti yang dilakukan kaum laki-laki. Hal ini tentunya menimbulkan kecemburuan sosial terhadap kaum laki-laki. Wanita dianggap makhluk yang selalu bergantung pada laki-laki, lemah, dan tidak bisa mandiri. Berdasarkan hal tersebut karya sastra seringkali menjadi cerminan dari konsep gender yang dialami oleh kaum perempuan. Dalam dunia sastra, penggambaran gender sangat banyak ditemukan. Penggambaran tersebut meliputi konsep gender di tengah masyarakat dan juga ketidakadilan gender yang dialami oleh perempuan. Sastra menghasilkan pandangan mengenai perbedaan gender yang memberi sumbangan pada ranah sosial bahwa lakilaki dan perempuan memiliki nilai yang berbeda.
2 Pengasingan terhadap perempuan tidak hanya terjadi dalam dunia nyata tetapi juga tercipta dalam karya sastra, khususnya novel. Segala persoalan yang dihadapi oleh perempuan dianggap sangat menarik untuk diangkat sebagai karya sastra khususnya novel. Hal ini dikarenakan kaum perempuan selalu ditempatkan pada posisi yang lemah. Perempuan juga diidentikkan dengan segala sesuatu yang membutuhkan perlindungan. Tidak sedikit penulis Indonesia yang menyuarakan isi pikiran mereka secara bebas ke dalam karya sastra khususnya novel. Oleh sebab itu, penulis Indonesia mulai mengangkat berbagai masalah yang menimpa perempuan serta berbagai bentuk peran dan perjuangan kaum perempuan untuk mencapai kesejahteraan hidup. Untuk mengkaji permasalahan dalam novel Nun Pada Sebuah Cermin (untuk selanjutnya ditulis dengan singkatan NPSC) karya Afifah Afra digunakan teori konsep gender dalam realitas kehidupan. Konsep gender sesungguhnya merupakan isu mendasar dalam rangka menjelaskan masalah hubungan antara kaum perempuan dan kaum lelaki, atau masalah hubungan kemanusiaan. Menurut Hubeis (2010:202) gender adalah konsep yang menunjuk pada suatu sistem peranan dan hubungannya antara perempuan dan lelaki yang tidak ditentukan oleh perbedaan biologis akan tetapi oleh lingkungan sosial, politik, dan ekonomi. Novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra, mengisahkan tentang perjuangan seorang perempuan untuk mendapat kesempatan yang sama dengan laki-laki di lingkungan pendidikan, keluarga, pekerja, dan lain-lain. Mencerminkan sosok perempuan dibalik kelemahannya secara fisik, tetapi ia memiliki keinginan kuat untuk membuktikan bahwa perempuan bisa melakukan pekerjaan berat terutama dalam mencari nafkah. Perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan bukan faktor penghalang bagi perempuan untuk dapat menggantikan posisi kaum laki-laki yaitu berperan sebagai kepala keluarga yang memiliki tugas utama untuk mencari nafkah. Teori konsep gender dianggap mampu memecahkan masalah dalam penelitian ini. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai konsep gender dan peran tokoh dalam lingkungan keluarga, lingkungan pekerja, lingkungan pendidikan, dan lingkungan politik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep gender dalam novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Ratna (2004:52) menjelaskan metode deskriptif analisis adalah metode penelitian yang diperoleh dari gabungan dua metode yaitu metode deskriptif dan analisis yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Metode deskriptif analisis ini bersifat menuturkan dan menafsirkan sekaligus memberikan pemahaman dan
3 penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai data penelitian. Data penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara deskriptif dengan cara studi kepustakaan dengan tahapan sebagai berikut (1) membaca novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra sehingga dapat memahami isi cerita yang disampaikan dalam novel tersebut, (2) melakukan studi kepustakaan yang berkaitan dengan konsep gender dalam novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra, (3) menandai dan mencatat objek penelitian yang telah ditemukan, (4) menginventarisasikan semua data yang digunakan dalam penelitian, (5) mengklasifikasikan data yang berhubungan dengan konsep gender dalam novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra. Teknik pengabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi jenis penyidik. Validator dalam penelitian ini adalah Ibu Ria Satini, M.Pd. Menurut Moleong (2010:331), teknik triangulasi penyidik adalah memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan mengecek kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data. Hal ini dilakukan dengan mengutip bagian dari novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra. HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep gender dalam novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra yaitu konsep gender dalam realitas kehidupan terbagi atas lingkungan keluarga, lingkungan pekerja, dan lingkungan pendidikan. Dari tiga konsep gender tersebut, konsep gender yang lebih dominan dalam novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra yaitu konsep gender lingkungan pekerja. Konsep gender yang paling sedikit ditemukan yaitu konsep gender lingkungan pendidikan. Dari keseluruhan data diperoleh sebanyak 10 data lingkungan keluarga, 17 data lingkungan pekerja, dan 3 data lingkungan pendidikan. Berikut ini adalah kutipan konsep gender lingkungan keluarga yang digambarkan pengarang. Mungkin karena itulah, setelah akhirnya Bapak dijemput malaikat maut, ibu memutuskan untuk mencari penghidupan di tempat lain. Ditinggalkanlah kampung halaman. Dengan tiga bocah yang masih kecil-kecil, Ibu mencoba membangun kehidupan baru di kota ini bersama Nun, Bagas, dan Bagus. (Afra, 2015:75). Berdasarkan kutipan tersebut perempuan memutuskan untuk bekerja ikut mencari nafkah akibat kondisi keluarga yang serba kekurangan atau berada dalam garis kemiskinan. Banyak istri atau perempuan memutuskan untuk bekerja mencari nafkah di luar rumah. Dijelaskan dalam novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra bahwa setelah suami dari tokoh ibu meninggal, tokoh ibu memutuskan untuk mengadu nasib ke kota dan meninggalkan kampung halamannya. Pergi ke kota berniat
4 untuk bisa mendapatkan pekerjaan dan berharap dapat merubah nasib menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tokoh ibu berusaha untuk mencari pekerjaan dan mencari penghidupan yang layak. Setelah suaminya meninggal ibu tidak memiliki tempat untuk mengadu lagi terutama mengenai masalah keuangan keluarga. Oleh sebab itu sebagai perempuan ibu merasa ia harus menggantikan posisi suaminya yang telah tiada agar tetap bisa menghidupi ketiga anaknya, yaitu Nun, Bagas, dan Bagus. Teori dari Setiadi dan Kolip (2011:880) menjelaskan bahwa kedudukan yang terpenting bagi perempuan dalam keluarga adalah sebagai istri dan ibu yang mengatur jalannya rumah tangga serta memelihara anak. Namun, dilihat pada saat sekarang ini konsep tersebut sudah mulai bergeser. Hal tersebut terdapat pada tokoh perempuan dalam novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra. Tidak hanya terdapat di dalam novel, tetapi juga ditemukan dalam kehidupan nyata. Banyak ditemukan perempuan turut bekerja menambah penghasilan keluarga dan berperan sebagai tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah, seperti pengemudi ojek, kuli bangunan, kuli angkut barang, supir bus, dan pekerjaan keras lainnya. Perbedaan secara biologis antara kaum perempuan dengan kaum lelaki tidak menjadi faktor penghalang bagi kaum perempuan untuk melakukan pekerjaan berat sekalipun, demi menafkahi keluarga. Berikut ini adalah kutipan konsep gender lingkungan pekerja yang digambarkan pengarang. Kalau pagi begini, Nun kerja di laundry mbak Fitri. Tuh, di sana! Dia nyuci dan menyetrika. Kalau cuma mengandalkan gaji ketoprak, ya ndak bisa ngapa-ngapain, Mas. Apalagi Nun sekarang sudah harus jadi tulang punggung, membesarkan, dan membiayai sekolah adik-adiknya. (Afra, 2015: 278). Dari kutipan tersebut dianalisis bahwa tokoh Nun harus bekerja banting tulang menggantikan peran sang Ayah yang sudah meninggal. Di usia yang masih remaja tokoh Nun harus melakoni banyak pekerjaan agar tetap bisa membiayai sekolah kedua adiknya. Nun bekerja sebagai pemain ketoprak dengan gaji yang sangat kecil. Namun, karena Nun menjadi tulang punggung keluarga ia tetap menjalankan pekerjaan tersebut dan mencari pekerjaan lain. Tokoh Nun mencari pekerjaan lain sebagai buruh cuci. Jika hanya mengandalkan gaji sebagai pemain ketoprak saja, tidak akan bisa untuk mencukupi kebutuhan Nun dan keluarganya. Hal tersebut membuat Nun harus pandai dalam membagi waktu dalam menjalankan pekerjaannya. Berkaitan dengan konsep gender lingkungan pekerja. Teori Setiadi dan Kolip (2011:881) menyatakan bahwa meskipun jumlah kaum perempuan yang bekerja meningkat tetapi jenis pekerjaan yang diperoleh masih tetap berdasar konsep gender. Dari segi upah masih banyak dijumpai kaum perempuan menerima upah
5 lebih rendah dari laki-laki untuk jenis pekerjaan yang sama, juga perbedaan kesempatan. Banyak pandangan yang kemudian menggolongkan bahwa perempuan sebagai orang yang lemah, pasif, serta dependen. Keterbatasan fisik kaum perempuan tidak menjadi penghalang untuk bekerja mencari nafkah. Memiliki tanggung jawab besar berperan menjadi tulang punggung keluarga membuat tokoh perempuan dalam novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra harus bekerja banting tulang. Kodrat perempuan yang lemah, penakut, dan tidak bisa mandiri seolah tidak tergambar dalam novel tersebut lantas sebaliknya. Tokoh ibu dituntut untuk kuat dan mandiri dalam menjalankan pekerjaannya sebagai pemulung demi menafkahi ketiga anaknya. Mengais rezeki sebagai pemulung bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan oleh seorang perempuan, apalagi oleh tokoh ibu yang sudah mulai tua. Berangkat pagi hingga sore, berjalan kaki mengais sampah dari tempat sampah satu ke tempat sampah lainnya demi mendapatkan barang-barang bekas yang bisa ditukarkan dengan rupiah walaupun dengan jumlah yang sangat kecil. Berikut ini adalah kutipan konsep gender lingkungan pendidikan yang digambarkan pengarang. Kebutuhan hidup kita semakin lama semakin banyak Nun. Si kembar Bagus dan Bagas sudah semakin besar. Mereka juga sekolah. Ibu tak sanggup membiayaimu sekolah di SMA, Nduk. (Afra, 2015:48). Dari kutipan tersebut dapat dianalisis bahwa tokoh ibu tidak sanggup untuk menyekolahkan ketiga anaknya sekaligus. Biaya yang terbatas membuat tokoh Nun tidak bisa melanjutkan sekolahnya ke tingkat SMA. Walaupun Nun memiliki prestasi yang bagus di sekolahnya, namun Nun tidak bisa melanjutkan lagi sekolahnya. Ibu lebih mengutamakan pendidikan untuk anak lakilakinya yaitu Bagas dan Bagus. Teori dari Setiadi dan Kolip (2011:881) konsep gender di lingkungan pendidikan menyatakan bahwa pada keluarga yang kondisi ekonominya terbatas banyak dijumpai pendidikan lebih diutamakan bagi anak laki-laki meskipun anak perempuannya jauh lebih pandai, keadaan ini menyebabkan lebih sedikitnya jumlah perempuan yang berpendidikan. Hidup dalam kondisi kekurangan membuat kaum perempuan harus putus sekolah. Di dalam novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra diceritakan bahwa latar tempat yaitu di Solo, Bantaran Kali Anyar merupakan tempat ibu mengadu nasib. Tinggal di lingkungan kumuh yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pemulung, membuat masyarakat di daerah tersebut tidak terlalu mementingkan pendidikan. Hal tersebut membuat tokoh ibu lebih memilih anak perempuannya yaitu Nun untuk bekerja dari pada melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA. Faktor ekonomi menjadi alasan utamanya. Namun, Nun memiliki prestasi yang bagus di sekolahnya, terbukti ia meraih nilai UN tertinggi. Nun juga memiliki
6 keinginan yang besar untuk bisa sekolah lebih tinggi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi orang pintar, seperti guru atau dosen. Agar tidak mengalami nasib serupa dengan ibunya. Banyak yang berpendapat bahwa perempuan tidak perlu untuk sekolah tinggi-tinggi, sebab pada akhirnya perempuan tetap akan mengurus rumah tangga dan merawat anak. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa konsep gender merupakan konsep yang menunjuk pada suatu sistem peranan dan hubungannya antara perempuan dan lelaki yang tidak ditentukan oleh perbedaan biologis akan tetapi oleh lingkungan sosial, politik, dan ekonomi. Dari rumusan masalah mengenai konsep gender terdapat tiga konsep gender berdasarkan teori yang digunakan yaitu Elly M. Setiadi dan Usman Kolip. Konsep gender dalam realitas kehidupan terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan pekerja, dan lingkungan pendidikan. Pertama, konsep gender lingkungan keluarga dalam novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra tokoh perempuan tidak hanya mengambil peran sebagai ibu yang menjaga dan merawat anak-anaknya dengan kasih sayang tetapi juga sebagai kepala keluarga yang turut bekerja dalam mencari nafkah. Kedua, mengenai konsep gender di lingkungan pekerja dalam novel Nun Pada Sebuah Cermin tokoh perempuan bekerja keras tidak kenal lelah dalam mencari nafkah menggantikan peran suami yang telah meninggal sebagai tulang punggung keluarga, walaupun mendapatkan upah dengan jumlah yang kecil. Ketiga, konsep gender lingkungan pendidikan tokoh perempuan mengalami putus sekolah karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan. Pendidikan diutamakan untuk anak laki-laki. Dari permasalahan mengenai konsep gender dalam realitas kehidupan terlihat bahwa kaum perempuan maupun kaum laki-laki tidak lagi berperan sesuai dengan kodratnya karena sudah mengalami banyak pergeseran baik di lingkungan keluarga, lingkungan pekerja, dan lingkungan pendidikan. Setelah menganalisis konsep gender dalam novel Nun Pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra, maka ada beberapa saran yang disampaikan peneliti. Adapun saran yang peneliti sampaikan adalah sebagai berikut. Pertama, bagi peneliti sastra lain dapat mengembangkan penelitian ini dari sudut pandang dan teori yang berbeda sehingga diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Kedua, bagi mahasiswa khususnya bidang studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk menambah pengetahuan tentang kajian konsep gender khususnya dalam novel Nun pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra. Ketiga, bagi peneliti sendiri untuk memperluas wawasan dalam menganalisis karya sastra khususnya kajian konsep gender dalam novel Nun pada Sebuah Cermin karya Afifah Afra.
7 DAFTAR PUSTAKA Afra, Afifah Nun Pada Sebuah Cermin. Jakarta: Republika. Hubeis, Aida Vitayala Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa. Bandung: IPB Press Moleong, Lexi J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ratna, Nyoman Kutha Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana.
KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA ABSTRACT
KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA Susi Susanti 1, Mila Kurnia Sari², Titiek Fujita Yusandra² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciPERAN GENDER DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA. MahasiswaProgram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
PERAN GENDER DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA Ani Sofia 1, Samsiarni 2, Aruna Laila 2 1 MahasiswaProgram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi
Lebih terperinciKeywords: Anxiety, Character, Short Story
KECEMASAN TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN PEREMPUAN PATAH HATI YANG KEMBALI MENEMUKAN CINTA MELALUI MIMPI KARYA EKA KURNIAWAN (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) Elvi Sri Handayani, Emil Septia, Ricci Gemarni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh cerita. Hadirnya tokoh dalam suatu karya dapat menghidupkan cerita dalam karya sastra. Keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama yang sentral dalam organisasi sosial. Kebanyakan sistem patriarki juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada semua masyarakat (Chamamah-Soeratno dalam Jabrohim, 2003:9). Karya sastra merupakan
Lebih terperinciANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA JURNAL ILMIAH
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA JURNAL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan NILA SUSANTI NPM 09080144 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam masyarakat. Kehidupan sosial, kehidupan individu, hingga keadaan psikologi tokoh tergambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya, setiap manusia diciptakan sebagai makhluk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya, setiap manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Dimana manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sejak manusia lahir hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarga juga tempat dimana anak diajarkan paling awal untuk bergaul dengan orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu tempat dimana anak bersosialisasi paling awal, keluarga juga tempat dimana anak diajarkan paling awal untuk bergaul dengan orang lain. Keluarga
Lebih terperinciKONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAIT-BAIT MULTAZAM KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL ILMIAH SUCI LIDIA VITRI NPM
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAIT-BAIT MULTAZAM KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL ILMIAH SUCI LIDIA VITRI NPM 11080347 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciANALISIS PANDANGAN HIDUP TOKOH ALIF DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI ARTIKEL ILMIAH
ANALISIS PANDANGAN HIDUP TOKOH ALIF DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) FITRI YANTI NIM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus informasi dan teknologi yang canggih yang menuntut masyarakat untuk lebih berperan aktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan berdasarkan imajinasi dan berlandaskan pada bahasa yang digunakan untuk memperoleh efek makna tertentu guna mencapai efek estetik. Sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang tentunya memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. Sekarang ini, Indonesia banyak menghadapi permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perempuan single parent adalah perempuan yang telah bercerai dengan pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi, membimbing, dan merawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam penelitian ini, peneliti meneliti mengenai pemaknaan pasangan suami-istri di Surabaya terkait peran gender dalam film Erin Brockovich. Gender sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perempuan oleh masyarakat kadang-kadang masih dianggap sebagai manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan tidak lebih penting
Lebih terperinciBAB II FENOMENA KELUARGA DAHULU DAN SEKARANG. bekerja, peran istri yang bekerja terhadap keharmonisan keluarga, dan faktor
BAB II FENOMENA KELUARGA DAHULU DAN SEKARANG Pada bab ini akan dijelaskan mengenai suami yang tidak bekerja di Surabaya, peran istri dalam meningkatkan perekonomian keluarga, penyebab istri bekerja, peran
Lebih terperinciANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI Oleh,, 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3)Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciPROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL
PROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh: NELI LISNIATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun lalu. Penelitian terhadap karya sastra penting
Lebih terperinciANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH
ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH AFDAL RIFNANDA NPM 10080248 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciMATERI Bahan Ajar Penyiaran Radio Pendidikan BPMR
MATERI Bahan Ajar Penyiaran Radio Pendidikan BPMR IDENTIFIKASI NASKAH 1. Nama Program : Apresiasi Sastra 2. Topik : Feminisme dalam Novel 3. Judul Karya yang Diulas : Novel Geni Jora, Namaku Teweraut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembicaraan tentang gender sudah semakin merebak. Konsep gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi fisik yang lebih lemah dan dikenal lembut sering menjadi alasan untuk menempatkan kaum perempuan dalam posisi yang lebih rendah dari lakilaki. Secara
Lebih terperinciMASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN RAJAB SYAMSUDIN SI PENABUH DULANG KARYA DEDDY ARSYA
MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN RAJAB SYAMSUDIN SI PENABUH DULANG KARYA DEDDY ARSYA Yodi Arnanda Putra 1, Samsiarni 2,Wahyudi Rahmat 2 1 Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI
Lebih terperinciKRITIK SOSIAL TERHADAP ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA
KRITIK SOSIAL TERHADAP ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA Oleh,, 1) Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan karir, dalam segala levelnya, kian hari kian mewabah. Dari posisi pucuk pimpinan negara, top executive, hingga kondektur bus bahkan tukang becak. Hingga kini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi laki-laki sebagai pemilik otoritas lebih tinggi daripada perempuan. Karena laki-laki
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA 2 KODI KARYA ASMA NADIA
KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA 2 KODI KARYA ASMA NADIA Lisa Novrianti, Aruna Laila, Ricci Gemarni Tatalia Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciPERAN PEREMPUAN TUKANG OJEK PADI
1 PERAN PEREMPUAN TUKANG OJEK PADI DALAM MEMPERTAHANKAN FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus : di Jorong Batu Basa Nagari Batu Basa Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar) ARTIKEL Oleh: NILA SARI 12070117 PRODI
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam penyerapan tenaga kerja yang ada di Indonesia, yaitu dengan tingginya penyerapan tenaga kerja sekitar 44 persen dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan dengan bahasa, baik lisan maupun tulis, yang mengandung keindahan. Karya sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan dimana laki-laki lebih diunggulkan dari perempuan. Seorang perempuan berlaku lemah lembut dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Bali Purwa (tradisional) dan Kesusastraan Bali Anyar (modern)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan Bali secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Kesusastraan Bali Purwa (tradisional) dan Kesusastraan Bali Anyar (modern) (Bagus dan Ginarsa, 1978:3).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam masyarakat yang terbentuk dari hubungan pernikahan laki-laki dan wanita untuk menciptakan
Lebih terperinciARTIKEL E JURNAL. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI) Oleh: RISKA UTARI
UPAH PANEN PEKERJA TANI SAWAH (Analisis Sosiologi Gender Tentang Perbedaan Upah Antar Pekerja Perempuan dengan Pekerja Laki-laki dari Jenis Pekerjaan yang Sama di Nagari Riak Danau, Kecamatan Basa Ampek
Lebih terperinciKONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN. Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc
KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc Tuntutan Kemiskinan terhadap Peran Ekonomi Perempuan Permasalahan keluarga yang ada saat ini didominasi oleh adanya masalah sosial ekonomi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Novel Surga Yang Tak Dirindukan adalah karya Asma Nadia. Penelitian ini memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia Kajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obor Indonesia, 1999, p Jane Cary Peck, Wanita dan Keluarga Kepenuhan Jati Diri dalam Perkawinan dan Keluarga, Yogyakarta:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada dasarnya setiap orang memiliki suatu gambaran tentang keluarga dan keluarga harmonis. Keluarga merupakan sistem sosial dari hubungan utama, yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. atau isu-isu yang sering terjadi dalam kehidupan perempuan. Melalui
BAB IV KESIMPULAN 4.1 Simpulan Hasil Analisis Novel Kinanti karya Margareth Widhy Pratiwi merekam fenomenafenomena atau isu-isu yang sering terjadi dalam kehidupan perempuan. Melalui novelnya yang berjudul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan kesempatan tersebut terjadi baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang perjuangan seorang perempuan yang ingin memperjuangkan perempuan lain, agar mendapatkan haknya. Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat masih terkungkung oleh tradisi gender, bahkan sejak masih kecil. Gender hadir di dalam pergaulan, percakapan, dan sering juga menjadi akar perselisihan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai Dinamika Personal Growth periode anak anak dewasa muda pada individu yang mengalami masa perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui berbagai kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai lingkungan fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya.
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yakni Bagaimana struktur novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf? dan
324 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melalui tahap analisis, sampailah kita pada bagian simpulan. Simpulan ini akan mencoba menjawab dua pertanyaan besar pada awal penelitian, yakni Bagaimana
Lebih terperinciNILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH
E-JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) TRI WIDOLA NIM. 09080075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perempuan memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis didalam keluarga dan masyarakat. Sayangnya, banyak yang tidak bisa memainkan peran dan fungsinya dengan baik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian terhadap perempuan dalam roman Au Bonheur des Dames karya Émile Zola yang diambil sebagai objek penelitian ini memiliki beberapa implikasi.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Suatu pengkajian tentang wanita dan kerja perlu dihubungkan dengan keadaan masyarakat pada umumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan Indonesia kearah modernisasi maka semakin banyak peluang bagi perempuan untuk berperan dalam pembangunan. Tetapi berhubung masyarakat
Lebih terperinciPERUBAHAN SIKAP TOKOH SAMSUL BAHRI DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) ARTIKEL ILMIAH
PERUBAHAN SIKAP TOKOH SAMSUL BAHRI DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerja atau buruh. Oleh karena itu seorang tenaga kerja sebagai subyek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan modal utama pembangunan masyarakat nasional Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuan terpenting dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan dan keadaan sosial masyarakat baik secara langsung maupun tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan suatu bentuk kreativitas pengarang yang di dalamnya mengandung ungkapan perasaan dan pikiran pengarang yang bersumber dari realitas kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghendaki berbagai penyelenggaraan pendidikan dengan program-program
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra diciptakan untuk dinikmati, dihayati, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Luxemburg (1989:6) mengatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberantas kemiskinan yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kajian perempuan merupakan suatu kajian yang sangat menarik perhatian. Hal ini terbukti banyak penelitian tentang kaum perempuan. Perempuan merupakan hal penting
Lebih terperinciBAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.
BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK Bab ini akan membahas tentang temuan data yang telah dipaparkan sebelumnya dengan analisis teori pengambilan keputusan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi masyarakat pantai dimana keterlibatan tersebut dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Eksistensi Matriproduksi di Wilayah Pantai Penelitian tentang Eksistensi Matriproduksi di Wilayah Pantai ini dilakukan oleh Hendry Sitorus (2003). Dalam penelitian ini dijelaskan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Sebelum membahas pola pembagian peran dalam keluarga responden, terlebih dahulu akan di jelaskan mengenai karakteristik responden yang akan dirinci
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. struktur sosial dan sistemnya sendiri (Widianingsih, 2014). Di dalam rumah
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Rumah Tangga merupakan sub sistem dari masyarakat yang memiliki struktur sosial dan sistemnya sendiri (Widianingsih, 2014). Di dalam rumah tangga peran suami
Lebih terperinciWARNA LOKAL MINANGKABAU DALAM NOVEL SALAH PILIH KARYA NUR ST. ISKANDAR ARTIKEL ILMIAH
WARNA LOKAL MINANGKABAU DALAM NOVEL SALAH PILIH KARYA NUR ST. ISKANDAR ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) ENZI PATRIANI NPM 10080297 PROGRAM
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik
68 BAB IV KESIMPULAN Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik (ekonomi) merupakan konsep kesetaraan gender. Perempuan tidak selalu berada dalam urusan-urusan domestik yang menyudutkannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan,
Lebih terperinciSTRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT)
STRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT) Cici Rahma Sari 1, Elvawati 2, Dian Kurnia Anggreta 3 Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah daripada kaum laki-laki masih dapat kita jumpai saat ini. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang telah dikonstruksikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah tangga dan anak-anaknya saja, kini mempunyai peran kedua yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaaan ekonomi yang kurang baik membuat setiap keluarga di Indonesia harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari. Pada saat ini tidak hanya suami
Lebih terperinci2016 WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja bagi manusia sudah menjadi suatu kebutuhan, baik bagi pria maupun bagi wanita. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan sistem informasinya memberikan banyak dampak positif bagi kalangan yang jeli membaca
Lebih terperinciPROFIL PEREMPUAN DALAM NOVEL SUPERNOVA EPISODE KSATRIA PUTRI DAN BINTANG JATUH KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL ILMIAH DINI ERIYA NPM
PROFIL PEREMPUAN DALAM NOVEL SUPERNOVA EPISODE KSATRIA PUTRI DAN BINTANG JATUH KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL ILMIAH DINI ERIYA NPM 09080130 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir melalui pengarang-pengarang yang cerdas di kalangan masyarakat.sastra muncul karena pengaruh dari zaman ke zaman, mulai dari sastra lama kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreatif penulis yang berisi potret kehidupan manusia yang dituangkan dalam bentuk tulisan, sehingga dapat dinikmati,
Lebih terperinciPENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT. Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL
PENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL YULIZA ANGGRAINI NPM. 10070051 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya tergantung pada keunggulan teknologi, sarana dan prasarana, melainkan juga tergantung pada kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masyarakat yang menganut sistem patriarkhi seringkali menempatkan lakilaki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masyarakat yang menganut sistem patriarkhi seringkali menempatkan lakilaki pada posisi dan kekuasaan yang lebih dominan dibandingkan perempuan. Secara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang YB. Mangunwijaya (Alm)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia dewasa ini jumlah wanita yang memiliki pekerjaan diluar rumah semakin meningkat, hampir 40,6% pendatang baru dalam dunia kerja antara tahun 1996 dan 2006
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORETIS TINJAUAN PUSTAKA
5 PENDEKATAN TEORETIS Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan definisi operasional. Subbab tinjauan pustaka berisi bahan pustaka yang dirujuk berasal dari beberapa
Lebih terperinciNILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM
NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM 10080100 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI PERGURUAN
Lebih terperinciIDEAS CONDESCENDING WOMEN STATUS FOUND IN CAMPURSARI SONGS A THESIS
IDEAS CONDESCENDING WOMEN STATUS FOUND IN CAMPURSARI SONGS A THESIS By Agustina Tri Heni Pujiastuti Student Number : 01.80.0047 ENGLISH LETTERS STUDY PROGRAMME FACULTY OF LETTERS SOEGIJAPRANATA CATHOLIC
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlepas dari proses interaksi sosial. Soerjono Soekanto (1986) mengutip
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak akan terlepas dari proses interaksi sosial. Soerjono Soekanto (1986) mengutip definisi Gillian dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia saat ini mudah dijumpai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia saat ini mudah dijumpai di sudut-sudut kota besar, selalu saja ada anak-anak yang mengerumuni mobil di persimpangan lampu
Lebih terperinciPERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK
PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK (Studi Kasus di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah tersentuh hatinya, dan mudah memikirkan hal-hal kecil. Dalam kenyataan, wanita cenderung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu kelompok primer yang sangat erat. Yang dibentuk karena kebutuhan akan kasih sayang antara suami dan istri. (Khairuddin, 1985: 104).Secara historis
Lebih terperinciANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Novi Asriyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan kualitas sumberdaya manusia di Indonesia masih perlu mendapat prioritas dalam pembangunan nasional. Berdasarkan laporan United Nation for Development Programme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digambarkan secara luas oleh pengarang melalui pemikiran-pemikiran yang menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah bentuk dari gambaran realita sosial yang digambarkan secara luas oleh pengarang melalui pemikiran-pemikiran yang menjadikan suatu objek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar individu dengan individu, individu dengan kelompok dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Objek studi dari sosiologi adalah masyarakat dimana dalam kehidupan bermasyarakat terdapat suatu hubungan sosial. Hubungan sosial tersebut seperti interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia di dunia yang berlainan jenis kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik antara satu dengan yang lainnya
Lebih terperinciPROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO
1 PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO Oleh: Khairunniza Finata * Dra. Suheni, M.Pd.** Mori Dianto, M.Pd.** Program Studi Bimbingan STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN
HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perempuan merupakan makhluk yang diciptakan dengan berbagai kelebihan, sehingga banyak topik yang diangkat dengan latar belakang perempuan. Kelebihan-kelebihan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa peran perempuan pengarang dalam sejarah sastra Indonesia masih sukar untuk dipetakan,
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM. 10060168 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI
Lebih terperinciOleh: Cici Fitri Rahayu* Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI (Studi di SMK Negeri 4 Padang) Oleh: Cici Fitri Rahayu*
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara lain sepeda, sepeda motor, becak, mobil dan lain-lain. Dari banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi sudah menjadi kebutuhan utama bagi manusia untuk menunjang aktivitasnya. Adanya transportasi menjadi suatu alat yang dapat mempermudah kegiatan
Lebih terperinci