BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI"

Transkripsi

1 BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 VISI DAN MISI SANITASI Visi merupakan suatu pemikiran atau pandangan kedepan, tentang apa, kemana dan bagaimana mencapai keadaan yang lebih baik di masa depan. Dengan kata lain, visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode program, untuk mewujudkan sasaran yang mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Misi adalah pernyataan yang luas atau umum tentang sesuatu yang akan dikerjakan, dengan siapa atau untuk siapa, dan kenapa. Dengan kata lain, misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mencapai visi. Dalam misi dinyatakan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu melalui strategi yang telah dipilih. Visi Kabupaten Lombok Barat Misi Kabupaten Lombok Barat Visi Sanitasi Kabupaten Lombok Barat Misi Sanitasi Kabupaten Lombok Barat Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat Dengan Dilandasi Nilai Nilai Patut Patuh Patju Misi 1. Meningkatkan kemampuan daya saing dan kemandirian daerah untuk mendapatkan nilai tambah ( Lombok Barat Inovatif, Kreatif, dan Produktif ) Misi : 2. Mewujudkan kehidupan dan sikap yang memiliki spirit serta etos kerja untuk meraih yang terbaik (Lombok Barat Berprestasi ) Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat yang mampu memanfaatkan, mengelola dan memelihara sarana dan prasarana Air Minum dan Penyehatan Lingkungan secara berkelanjutan yang dilandasi oleh prilaku Hidup Bersih dan Sehat tahun 2021 Misi 1. Meningkatkan pemerataan Pelayanan sanitasi secara berkeadilan berkualitas dan berkesinambungan Misi : 2. Mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur wilayah melalui keseimbangan penataan ruang dan adaptabilitas perubahan lingkungan hidup BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 1

2 Misi : 4 Mengembangkan potensi sumberdaya alam dengan memperhatikan kelestarian dan keseimbangan lingkungan ( Lombok Barat Lestari ) Misi : 4 Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang mampu beradaptasi terhadap perkembangan regional, nasional dan global ( Lombok Barat Sehat dan Cerdas ) Sumber : RPI2JM, dan Pokja AMPL, 2016 Misi : 3. Mendorong dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat 3.2 PENTAHAPAN PENGEMBANGAN SANITASI TAHAPAN PENGEMBANGAN SANITASI A. Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Pengembangan sarana dan prasarana air limbah di Kabupaten Lombok barat mempertimbangankan karakteristik local, baik tingkat pelayanan, jenis dan jumlah pelayanan. Kriteria yang digunakan dalam penentuan prioritas tahapan pengembangan sanitasi Kabupaten Lombok Barat diantaranya adalah kepadatan penduduk, fungsi perkotaan/pedesaan, dan faktor permasalahan air tanah. Area (kelurahan/desa) yang memiliki karakteristik /sistem yang sama dikelompokkan dalam 1 (satu) zona. Adapun faktor yang juga perlu diperhatikan dalam menentukan zona adalah: topografi, geografi dan area beresiko. Penentuan zona air limbah di Kabupaten Lombok Barat didasarkan pada faktor kepadatan penduduk, topografi dan indeks resiko sanitasi air limbah sesuai hasil dari studi EHRA, serta penyesuaian sistem zonasi di instrumen profil sanitasi yang dilaksanakan oleh Pokja AMPL. Instrument profil sanitasi Kabupaten Lombok barat menghasilkan pengelolaan air limbah dalam perencanaan pengembangan sistem dengan 3 sistem yaitu : 1. SPAL Setempat Individual 2. SPAL Komunal 3. Sistem Terpusat Skala Kawasan Pengembangan system pengelolaan air limbah Kabupaten Lombok Barat dapat digambarkan BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2

3 sebagai berikut : Zona 1, merupakan area dengan tingkat resiko relatif kecil yang dapat diatasi dalam jangka pendek dengan perubahan perilaku dan pemicuan. Karena merupakan daerah tidak padat penduduk, maka pilihan sistemnya adalah sistem setempat (SPAL Setempat Individual) dengan tangki septik skala rumah tangga (household based). Zona ini meliputi 60 desa/kelurahan yang ditandai dengan warna biru pada peta 3.1 peta tahapan pengembangan air limbah Kabupaten Lombok barat. Zona 2, merupakan area /kawasan kepadatan penduduk sedang dengan tingkat resiko menengah yang dapat diatasi dalam jangka menengah dengan sistem Komunal. Zona ini meliputi 59 desa/kelurahan yang ditandai dengan warna hijau pada peta 3.1 peta tahapan pengembangan air limbah Kabupaten Lombok barat. Zona 3, merupakan area dengan tingkat resiko relatif tinggi dan merupakan kawasan relatif padat. Zona ini meliputi 3 desa/kelurahan yang ditandai dengan warna kuning pada peta 3.1 peta tahapan pengembangan air limbah Kabupaten Lombok barat. Dari keterangan diatas maka peta zona dan system air limbah Kabupaten Lombok Barat dapat digambarkan sebagai berikut : BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3

4 Peta 3.1 Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber : Instrumen Profil Sanitasi Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016, diolah BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 4

5 Target cakupan layanan air limbah domistik Kabupaten Lombok Barat dalam mengejar target universal acses dibagi menjadi tiga tahap, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Dimana target jangka pendek direncanakan untuk memberikan pelayanan pada daerah yang mempunyai resiko sanitasi yang relatif tinggi. Untuk lebih jelasnya tahapan pengembangan sanitasi untuk sub sektor air limbah domestik Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Lombok Barat No Sistem Cakupan layanan eksisting* (%) Target cakupan layanan* (%) Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang (a) (b) (c) (d) (e) (f) A Buang Air Besar Sembarangan (BABS)** % 15% 0% 0% B 1 Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (On-site) Cubluk/Tangki septik individual belum aman*** % 30% 28% 25% 2 Tangki septik individual % 35% 50% 25% 3 Tangki septik komunal ( 10KK) % 25% 0% 30% 4 MCK 0.74 % 0% 0% 0% C Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) Terpusat (Off-site) 1 Tangki septik komunal ( 10KK) 0.00 % 0% 0% 0% 2 IPAL Komunal 0.10 % 10% 10% 15% 3 IPAL Kawasan 0.00 % 0% 12% 5% 4 IPAL Kota 0.00 % 0% 0% 0% Total 100% 100% 100% 100% Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk. **) Buang besar di kebun, kolam, sungai, dll. ***) Termasuk di dalamnya adalah jamban yang tidak memiliki fasilitas pengolahan (dibuang langsung ke lingkungan) BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 5

6 B. Tahapan Pengembangan Persampahan PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT Jika diperkirakan timbunan sampah per orang adalah 2,5 liter/orang/hari maka jumlah timbunan sampah di Kabupaten Lombok Barat diperkirakan sebanyak ton/hari. Berdasarkan hasil pengisian profil sanitasi maka dihasilkan 3 (empat) zona pengelolaan persampahan yaitu Zona 1 (Area Kepadatan Rendah ), merupakan area kepadatan rendah (< 25 orang/ha) yang dapat dilayani seperlunya dalam jangka panjang melalui sistem layanan langsung dari sumber ke TPA, juga dapat dilayani dengan sistem tidak langsung yakni dari rumah tangga ke TPS baru dibawa ke TPA. Zona ini meliputi 16 desa/kelurahan yang ditandai dengan warna biru pada peta 3.2 peta tahapan pengembangan persampahan Kabupaten Lombok barat. Zona 2 ( orang/ha; Urban/rural ), merupakan area dengan kepadatan sedang ( orang/ha) yang dalam jangka waktu menengah dapat diatasi dengan sistem layanan tidak langsung dari rumah tangga ke Transfer Depo, kemudian bawa ke TPA dengan dump truck. Zona ini meliputi 58 desa/kelurahan yang ditandai dengan warna hijau pada peta 3.2 peta tahapan pengembangan persampahan Kabupaten Lombok barat. Zona 3 ( >100 orang/ha; bukan-urban ), merupakan area perkotaan dengan kepadatan (>100 orang/ha) yang harus terlayani penuh 100% (full coverage) dalam jangka waktu menengah dengan sistem layanan tidak langsung dari rumah ke rumah dibawa motor sampah ke Transfer Depo + Kontainer, kemudian dibawa ke TPA dengan armroll truck. Zona ini meliputi 47 desa/kelurahan yang ditandai dengan warna kuning pada peta 3.2 peta tahapan pengembangan persampahan Kabupaten Lombok barat. BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 6

7 Peta 3.2 Peta Tahapan Pengembangan Persampahan Sumber : Instrumen Profil Sanitasi Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016, diolah BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 7

8 Untuk mencapai kondisi ideal dalam penanganan persampahan maka dibuatlah rencana tahapan pengembangan persampahan, yang kemudian akan dijabarkan dalam program kerja SKPD terkait. Tahapan pengembangan sanitasi untuk sub sector persampahan Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini. Tabel 3.2 Tahapan Pengembangan Persampahan Kabupaten Lombok Barat No Sistem Cakupan layanan eksisting (1) (%) Jangka pendek Cakupan layanan (%) Jangka menengah Jangka panjang (a) (b) (c) (d) (e) (f) 1 2 Prosentase sampah yang terangkut Prosentase sampah tereduksi melalui 3R 11.28% 15% 25% 30% 0.12% 6% 10% 15% 3 Prosentasi sampah dikelola mandiri oleh masyarakat di sumber* Tidak tersedia data 20% 22% 30% 4 Prosentasi sampah tidak terolah Tidak tersedia data 59% 43% 25% TOTAL 11.40% Keterangan: 1) Cakupan layanan dapat didekati dengan prosentase sampah yang terkumpul dan terangkut atau jumlah penduduk yang mendapatkan layanan dibagi total penduduk administratif. Untuk cakupan layanan eksisting (kolom c) silakan mengacu pada data yang telah dimasukkan dalam Instrumen Profil Sanitasi (lihat Petunjuk Teknis 01-1). 2) Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani adalah wilayah yang belum mendapatkan pelayanan sampah yang terlembaga sehingga pengelolaan sampah masih dilakukan sendiri oleh masyarakat (dikubur, dibakar dll) maupun dikelola oleh KSM atau kelurahan. C. Tahapan Pengembangan Drainase Sampai saat ini penanganan drainase di Kabupaten Lombok Barat masih terfokus pada daerah perkotaan dengan pertimbangan prioritas berdasar kepadatan penduduk, tata BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 8

9 guna lahan (perdagangan, jasa, maupun permukiman), daerah genangan air, fungsi perkotaan, pengaruh pasang surut serta prioritas berdasarkan tingkat resiko. Berdasarkan analisa instrumen profil sanitasi, maka di dapat sistem pengembangan drainase dapat digambarkan dalam pembagiaan zona berikut ini : Zona 1, merupakan area dengan tingkat resiko relatif tinggi karena merupakan kawasan padat dan terdapat resiko genangan tinggi yang harus diatasi dalam jangka menengah. Mencakup pemukiman seluruh desa/kelurahan yang tersebar hampir di seluruh Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat. Zona ini meliputi 24 desa/kelurahan yang ditandai dengan warna kuning pada peta 3.3 peta tahapan pengembangan drainase Kabupaten Lombok barat. Zona 2, merupakan area dengan tingkat risiko yang relatif rendah, genangan dapat surut dengan sendirinya dapat diatasi dengan penanganan pola berbasis masyarakat secara parsial penanganan dalam jangka panjang mencakup pemukiman seluruh desa/kelurahan yang tersebar hampir di seluruh Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat. Zona ini meliputi 88 desa/kelurahan yang ditandai dengan warna hijau pada peta 3.3 peta tahapan pengembangan drainase Kabupaten Lombok barat. Zona 3, merupakan area dengan tingkat risiko yang sangat kecil hampir tidak terdapat genangan di kawasan permukiman. Terdapat 10 desa/kelurahan yang masuk dalam zona 3 dengan warna biru pada peta 3.3 peta tahapan pengembangan drainase Kabupaten Lombok Barat. BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 9

10 Peta 3.3 Peta Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Sumber : Instrumen Profil Sanitasi Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016, diolah BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 10

11 Tabel 3.3 Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Luas Genangan Pengurangan Luas Genangan (ha) No Titik Genangan di Area Permukiman Eksisting di Area Permukiman (ha) Jangka Pendek ( 1-2 tahun ) Jangka Menengah ( 5 tahun ) Jangka Panjang ( tahun ) (a) (b) (c) (d) (e) (f) 1 Pelangan Sekotong Tengah Sekotong Timur Lembar Labuhan Tereng Perampuan Karang Bongkot Telaga Waru Banyumulek Badrain Duman Taman Sari Gunung Sari Meninting Senteluk Total Sumber : Analisa Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Tahun TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN SANITASI Tabel 3.4 Tujuan dan Sasaran Air Limbah Domestik Tujuan Sasaran Data Dasar 1. Meningkatkan Kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan air limbah Sasaran 1. Menyelaraskan Institusi yang menangani Pengelolaan Air limbah baik Pemerintah, Masyarakat dan Pihak Ketiga Belum sinergi program dan kegiatan antar instansi di pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam pembangunan dan penanganan limbah cair. Sasaran 2: 1. Mengoptimalkan kapasitas pengolahan air limbah yang sudah ada hingga berfungsi 100% Belum optimalnya pemanfaatan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja di IPLT Ireng kecamatan Gunung Sari. BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 11

12 Tujuan Sasaran Data Dasar pada tahun Meningkatkan Cakupan pelayanan air limbah kepada masyarakat 3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan air limbah tahun Meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran dalam pengelolaan air limbah Sasaran 2: Mengupayakan pelayanan IPAL kepada warga yang masih belum terjangkau dengan jaringan yang ada sehingga ada peningkatan layanan dari 0,84% pada tahun 2016 menjadi 25 % terlayani dengan IPAL Komunal pada tahun Membangun unit pengolahan air limbah baru 2. Mengembangkan IPAL Komunal dan sanimas 3. Menambah sarana transportasi pengangkut air limbah 1. Tumbuhnya kesadaran seluruh masyarakat (80%) tentang pentingnya pengelolaan air limbah dan kewajiban membayar retribusi air limbah (5%) 1. Meningkatnya pengawasan dalam pengelolaan air limbah 2. Adanya Peraturan Daerah tentang pengelolaan air limbah Jumlah layanan pengolahan air limbah dengan IPAL Komunal padatahun 2016 baru mencapai 0,84% Terbatasnya infrastruktur pengelolaan limbah cair, seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) Komunal, Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) baik yang disediakan oleh pelaku usaha dan pemerintah. Belum adanya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengolahan air limbah Belum adanya peraturan yang mewajibkan masyarakat melakukan pengolahan air limbah, kecuali pada pengusaha perhotelan. BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 12

13 Tabel 3.5 Tujuan dan Sasaran Persampahan Tujuan Sasaran Data Dasar Meningkatkan kebersihan kabupaten melalui pengelolaan sampah terpadu hingga tahun 2019 Terpenuhinya kebutuhan minimal sarpras pengelolaan sampah kabupaten sampai 75 % th 2019 Terpenuhinya pengelolaan sampah komunal di 90 Desa hingga th 2019 Optimalisasi dan revitalisasi alat komposter /TTG dan rumah kompos yang sudah ada, 75% berfungsi hingga tahun 2019 Adipura dan adiwiyata Terjaganya Kabupaten Lombok Barat sebagai Kabupaten Sehat melalui pengelolaan sampah 3R Meningkatnya kebutuhan minimal sarpras pengelolaan sampah kabupaten Terlaksananya pengelolaan sampah dengan pola 3R (komunal) di 90 Desa Berfungsinya alat komposter Upaya Pengelolaan sampah ditingkat masyarakat sudah mulai meningkat namun upaya tersebut masih terkendala oleh kurangnya saran prasarana dari pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Sarpras pengelolaan sampah kabupaten Lombok Barat difokuskan untuk menangani pasar, kota dan perhotelan Pengelolaan sampah dengan pola 3R baru berjumlah 3 unit Pemanfaatan sampah organic untuk composting sudah berjalan namun sulitnya pemasaran sehingga memberikan dampak pada pengelolaan sampah organik. Meningkatkan ketaatan masyarakat terhadap peraturan kebersihan yang berlaku. Tersosialisasinya peraturan pengelolaan sampah dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan kebersihan yang berlaku Peraturan yang ada hanya berupa Perbup tentang pengelolaan dan retribusi persampahan, dan Pemda Lombok Barat perlu membuat Perda tentang pengelolaan persampahan. Tabel 3.6 Tujuan dan Sasaran Drainase Tujuan Sasaran Data Dasar Mengurangi daerah banjir dan genangan sebagai upaya untuk mengurangi sumber sumber penyebaran penyakit di lokasi pada tahun 2016 Meningkatkan cakupan pelayanan drainase sesuai masterplan Berkurangnya daerah banjir dan genangan dari 225ha menjadi 100ha sebagai upaya untuk mengurangi sumber sumber penyebaran penyakit Tersedianya sapras drainase sesuai masterplan Belum adanya pendataan ulang mengenai luas daerah rawan banjir dan genangan Belum adanya review masterplan drainase BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 13

14 Tujuan Sasaran Data Dasar Pemerataan pembangunan drainase di daerah rawan banjir dan genangan Meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat melalui pengelolaan dan pemanfaatan drainase dengan benar Meningkatkan ketaatan masyarakat terhadap peraturan pengelolaan dan pemanfaatan drainase Melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk bersama melakukan pengelolaan dan pemanfaatan drainase Meningkatnya cakupan layanan pembersihan sedimen drainase pada saluran tersier, sekunder maupun primer Mempercepat pembangunan drainase di daerah rawan banjir dan genangan Meningkatnya budaya hidup bersih terutama dalam pengelolaan dan pemanfaatan drainase Tersosialisasinya dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan pengelolaan dan pemanfaatan drainase Optimalnya pengawasan dan penegakan peraturan pengelolaan dan pemanfaatan drainase Terlibatnya seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk turut serta dalam pengelolaan dan pemanfaatan drainase sd th Masih kurangnya koordinasi antar SKPD dalam penanganan banjir Belum adanya sosialisai secara berkala tentang fungsi dan pemanfaatan drainase kepada masyarakat Belum adanya Perda yang mengatur tentang tanggung jawab desa/kelurahan dalam pengelolaan drainase diwilayah masing-masing Masih kurangnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan drainase SKENARIO PENCAPAIAN SASARAN Tabel 3.7 Skenario Pencapaian Sasaran Komponen Tahun Air Limbah Domestik 45.26% 82.42% 85.94% 89.45% 92.97% 96.48% 100% Persampahan 6.87% 11.12% 28.90% 46.67% 64.45% 82.22%% 100% Drainase Perkotaan 40% 32% 24% 16% 8% 0 BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 14

15 3.3 KEMAMPUAN PENDANAAN SANITASI DAERAH Cakupan layanan dan system sanitasi di Kabupaten Lombok Barat sangat dipengaruhi oleh kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lombok Barat. BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 15

16 Tabel 3.8 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Lombok barat untuk Sanitasi No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Rata-rata Pertumbuha n (%) 1 Belanja Sanitasi ( ) 5,715,953,100 4,235,648,873 7,074,244,200 10,293,939,947 8,426,193, Air Limbah Domestik 2,292,622,000 3,092,757,644 4,481,444,900 5,648,487,047 3,492,103, Sampah rumah tangga 3,328,331,100 1,142,891,229 2,197,699,300 4,597,952,900 4,909,090, Drainase lingkungan 95,000, ,100,000 47,500,000 25,000,000 2 Dana Alokasi Khusus ( ) 2,340,461,400 2,911,751,679 4,700,605,400 6,354,013,947 3,128,820, DAK Sanitasi 2,159,202,000 2,822,050,000 4,207,339,900 5,547,342,047 3,128,820, DAK Lingkungan Hidup 181,259,400 89,701, ,265, ,671, DAK Perumahan dan Permukiman Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3) 3,375,491,700 1,323,897,194 2,373,638,800 3,939,926,000 5,297,373, Total Belanja Langsung 313,656,844, ,348,587, ,278,210, ,336,166, ,336,166, % APBD murni terhadap Belanja Langsung Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai absolut) 2 % Sumber: DPPKD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016, Diolah BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 16

17 Tabel 3.9 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi No Uraian Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp.) Total Pendanaan 1 Perkiraan Belanja Langsung 375,232,147, ,895,558, ,020,146, ,444,845, ,565,912,368 2,772,158,610,525 2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 4,379,304,197 5,681,633,065 7,371,251,876 9,563,333,923 12,407,303,027 39,402,826,088 3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 6,568,956, ,977,143, ,897,001, ,189,100, ,814,606, ,446,807,687 Sumber: Analisa Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat tahun 2016 BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 17

18 Tabel 3.10 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Lombok Barat untuk Operasional/Pemeliharaan Sektor Sanitasi No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Pertumbuhan rata-rata 1 Belanja Sanitasi 3,261,346,100 1,064,433,873 1,562,348,200 3,626,628,400 4,602,105, % 1.1 Air Limbah Domestik 10,000,000 5,192, Biaya operasional / pemeliharaan (justified) 10,000,000 5,192, Sampah Rumah Tangga 3,251,346,100 1,059,241,229 1,562,348,200 3,579,128,400 4,602,105, Biaya operasional / pemeliharaan (justified) 3,251,346,100 1,059,241,229 1,562,348,200 3,579,128,400 4,602,105, Drainase Lingkungan ,500, Biaya operasional / pemeliharaan (justified) Sumber: DPPKD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016, Diolah ,500, BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 18

19 Tabel 3.11 Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten Lombok Barat untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2021 No Uraian Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp.) Total Pendanaan 1 Belanja Sanitasi 6,186,883,501 8,317,393,883 11,181,565,159 15,032,040,223 20,208,461,880 60,926,344, Air Limbah Domestik Biaya operasional / pemeliharaan (justified) Sampah rumah tangga 6,186,883,501 8,317,393,883 11,181,565,159 15,032,040,223 20,208,461,880 60,926,344, Biaya operasional / pemeliharaan (justified) 6,186,883,501 8,317,393,883 11,181,565,159 15,032,040,223 20,208,461,880 60,926,344, Drainase lingkungan Biaya operasional / pemeliharaan (justified) Sumber : Analisa Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat tahun BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 19

20 Tabel 3.12 Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten Lombok Barat dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK No Uraian Pendanaan (Rp.) Total Pendanaan Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1) 6,186,883,501 8,317,393,883 11,181,565,159 15,032,040,223 20,208,461,880 60,926,344,646 4,379,304,197 5,681,633,065 7,371,251,876 9,563,333,923 12,407,303,027 39,402,826,088 6,568,956,296 3,977,143,145 5,897,001,501 11,189,100,690 24,814,606,055 52,446,807,687 (1,807,579,304.2) (2,635,760,818.0) (3,810,313,282.2) (5,468,706,300.1) (7,801,158,852.7) (21,523,518,557) 5 Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (3-1) Sumber : Analisa Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat tahun ,072,794 (4,340,250,737) (5,284,563,657) (3,842,939,533) 4,606,144,175 (8,479,536,959) BAB III. KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 20

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam

Lebih terperinci

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam menentukan visi dan misi sanitasi kabupaten Takalar, mengacu kepada visi dan misi kabupaten yang terdapat dalam RPJMD. Dengan adanya kesamaan persepsi dalam

Lebih terperinci

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi Kabupaten Pohuwato Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten/Kota Misi Kabupaten Pohuwato Visi Sanitasi Kabupaten Pohuwato Misi Sanitasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam rangka merumuskan visi misi sanitasi Kabupaten Lampung Tengah perlu adanya gambaran Visi dan Misi Kabupaten Lampung Tengah sebagai

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KOTA KOTAMOBAGU

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KOTA KOTAMOBAGU BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Visi Kota Ktamobagu Misi Kota Kotamobagu Visi Sanitasi Kota Kotamobagu Misi Sanitasi Kota Kotamobagu TERWUJUDNYA KOTAMOBAGU SEBAGAI KOTA

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi Kota Tomohon yang akan di capai yang terkandung dalam RPJMD dan disesuaikan dengan visi dan misi sanitasi yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Demi menyukseskan pembangunan di Kabupaten Mahakam Ulu yang baru saja disahkan menjadi kabupaten ke-10 dari Provinsi Kalimantan Timur pada

Lebih terperinci

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun .1 Visi dan Misi Sanitasi Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode

Lebih terperinci

Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi 213 Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1 Visi Misi Sanitasi Terwujudnya Kabupaten Kayong Utara yang sehat melalui pembangunan infrastruktur dasar sanitasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. VISI DAN MISI SANITASI Visi merupakan suatu pemikiran atau pandangan kedepan, tentang apa, kemana dan bagaimana mencapai keadaan yang lebih baik di masa depan.

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan secara singkat tentang gambaran umum situasi sanitasi Kabupaten Pesawaran saat ini, Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten yang akan memberikan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2016 ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya yang telah tersusun

Lebih terperinci

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi. Visi Misi Sanitasi Konsep awal penyusunan kerangka kerja Strategi Sanitasi Kota (SSK) dicantumkan dalam Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Singkil yang diturunkan

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kerangka pengembangan sanitasi yang mencakup tiga sub sector yairu air limbah, sampah dan drainase. Dalam pembahasan bab ini mencakup

Lebih terperinci

2.1 Visi Misi Sanitasi

2.1 Visi Misi Sanitasi Penyiapan kerangka pembangunan sanitasi adalah merupakan milestone kedua dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dimana didalamnya terdapat sebuah tahapan yaitu formulasi visi misi. Berdasarkan Permendagri

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi dan misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Tana Toraja dalam rangka mencapai visi dan

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Kerangka Pengembangan Sanitasi 1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi Dalam melakukan perencanaan Strategi Sanitasi Kabupaten Pinrang ini terlebih dahulu ditentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kerangka pengembangan sanitasi yang mencakup tiga sub sector yaitu air limbah, sampah dan drainase. Dalam pembahasan bab ini mencakup

Lebih terperinci

Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya

Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, visi dan misi pembangunan jangka menengah adalah visi dan misi kepala daerah

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan dan kekumuhan suatu Kota/Kabupaten. Kondisi sanitasi yang tidak

Lebih terperinci

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan Misi Kabupaten Grobogan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011 2016 sebagai berikut : V I S

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi sanitasi Kota Kendari disusun dengan mengacu pada visi misi Kota Kendari yang tertuang dalam RPJMD Kota Kendari, dengan adanya

Lebih terperinci

Arah Pengembangan Sanitasi

Arah Pengembangan Sanitasi Bab 2: Arah Pengembangan Sanitasi 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Karanganyar Visi Kabupaten Karanganyar Misi Kabupaten Karanganyar Visi Sanitasi Kabupaten Karanganyar

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Kerangka Pengembangan Sanitasi 1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 1.1. Visi Misi Sanitasi Dalam melakukan perencanaan Strategi Sanitasi Kabupaten Pinrang ini terlebih dahulu ditentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Sebagai sebuah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi skala kota, kerangka kebijakan pembangunan sanitasi

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN SANITASI KOTA BANJARMASIN 50 AL, 90 PS, 90 DR DAN 100 AM TAHUN

MEWUJUDKAN SANITASI KOTA BANJARMASIN 50 AL, 90 PS, 90 DR DAN 100 AM TAHUN BAB III 1 KERANGKA PENGEMBANGAN PENDAHULUAN SANITASI 3.1 VISI DAN MISI 3.1.1 VISI KOTA Berdasarkan RPJMD Kota Banjarmasin 2011-2015 Visi Kota Banjarmasin 2011-2015 adalah Terwujudnya Masyarakat Banjarmasin

Lebih terperinci

2.1 Visi Misi Sanitasi

2.1 Visi Misi Sanitasi Kabupaten Pesisir Barat memiliki beberapa permasalahan pembangunan. Antara lain permasalahan lingkungan serta sanitasi yang buruk. Permasalahan tersebut tidak terlepas dari persoalan kemiskinan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Visi dan misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Pangkajene dan kepulauan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016 1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016 1. Jumlah masyarakat yang BABS di Barat adalah 28.257 KK atau 15.58%. 2. Jumlah masyarakat yang menggunakan cubluk/tangki

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI RINGKASAN EKSEKUTIF Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (Program PPSP) merupakan program yang dimaksudkan untuk mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pembangunan, sehingga sanitasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan pembangunan sanitasi, Visi dan misi memberikan arah yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1. Rencana Kegiatan Air Limbah Sasaran dan strategi untuk mencapai visi sanitasi dan melaksanakan misi sanitasi, dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dari

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Pengolahan air limbah permukiman secara umum di Kepulauan Aru ditangani melalui sistem setempat (Sistem Onsite). Secara umum

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Demi menyukseskan pembangunan di Kabupaten Mahakam Ulu yang baru saja disahkan menjadi kabupaten ke-10 dari Provinsi Kalimantan Timur pada

Lebih terperinci

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1 L-3 Kerangka Kerja Logis TABEL KKL Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1 TABEL KKL SUBSEKTOR KEGIATAN AIR LIMBAH IPLT masih dalam proses optimalisasi BABs masih 34,36% Cakupan layanan sarana prasarana

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi pembangunan Kota Banda Aceh tahun 2012-2017 adalah: Banda Aceh Model Kota Madani. Kota Madani adalah sebuah kota yang penduduknya

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Air Limbah Domestik Penetapan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan air limbah domestik dilakukan berdasarkan misi pengembangan sanitasi yang diturunkan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Sanitasi Kabupaten Sinjai adalah Kondisi sanitasi yang ingin diwujudkan di kabupaten Sinjai sampai tahun 2017 yang merupakan bagian dari Visi

Lebih terperinci

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Program dan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, baik

Lebih terperinci

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi Lampiran 2: Hasil analisis SWOT Tabel Skor untuk menentukan isu strategis dari isu-isu yang diidentifikasi (teknis dan non-teknis) untuk sektor Air Limbah di Kabupaten Lombok Barat sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR 2.1 VISI MISI SANITASI KABUPATEN OKU TIMUR Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh organisasi, merupakan cara pandang jauh

Lebih terperinci

5.1. Area Beresiko Sanitasi

5.1. Area Beresiko Sanitasi 5.1. Area Beresiko Sanitasi Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi pembangunan Kabupaten Aceh Besar tahun 2012-2017 sebagaimana tertuang dalam RPJMD adalah : "Terwujudnya Aceh Besar yang Mandiri,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Visi pembangunan Kabupaten Aceh Tenggara yang termaktub didalam RPJMD 2012-2017 adalah Mewujudkan Masyarakat Aceh Tenggara yang Maju dan Bermartabat

Lebih terperinci

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017 Sub Sektor Air Limbah Domestik A. Teknis a. User Interface Review Air Limbah Buang Air Besar Sembarangan (BABS), pencemaran septic tank septic tank tidak memenuhi syarat, Acuan utama Air Limbah untuk semua

Lebih terperinci

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014 BAB V AREA BERESIKO SANITASI 5.1. Area Beresiko Sanitasi Resiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor

Lebih terperinci

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Rencana pengembangan pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah menjadi sasaran utama. Mengingat perilaku BABS masih

Lebih terperinci

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah 100% terlayani pada tahun 2019.

Lebih terperinci

BAB III. Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB III. Kerangka Pengembangan Sanitasi SSK 2015 2019 Kerangka Pengembangan 1 3.1. Visi dan Misi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam organisasi

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki

Lebih terperinci

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT A. Sub Sektor Air Limbah Domestik Tabel Kerangka Kerja Logis (KKL) Sektor Air Limbah Domestik Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi (SWOT) Indikasi Program Indikasi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 1.1. Visi dan Misi Sanitasi Strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Fakfak telah termuat di dalam beberapa dokumen instansi teknis daerah seperti rencana pengembangan

Lebih terperinci

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Subsektor Permasalahan Mendesak Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran dan Air Limbah Domestik 1 Pencemaran air tanah dan sungai Meningkatkan kinerja SKPD terkait memiliki

Lebih terperinci

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pengelolaan pembangunan air limbah domestik Kota Tangerang yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah akses 100% terlayani (universal akses)

Lebih terperinci

BAB.3 Kerangka Pembangunan Sanitasi

BAB.3 Kerangka Pembangunan Sanitasi BAB.3 Kerangka Pembangunan Sanitasi 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Toraja Utara dalam rangka mencapai visi misi kabupaten.

Lebih terperinci

BAB II : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 8 BAB : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi merupakan sumber inspiratif bagi pengembangan kegiatan Sanitasi Kabupaten yang akan memberikan arahan tentang pembangunan sanitasi

Lebih terperinci

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab ini akan dibahas mengenai strategi pengembangan sanitasi di Kota Bandung, didasarkan pada analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) yang telah dilakukan.

Lebih terperinci

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016 Lampiran- Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 06 I. Air Limbah a. Identifikasi isu isu strategis NO ELEMEN INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) Sudah ada dinas yang menangani

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan,

Lebih terperinci

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017 L ampiran - 1 A. Kerangka Kerja Logis (KKL) A.1 Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Isu Strategis Tujuan Belum adanya Master Plan dan peta Pengelolaan air limbah domestik Penaganan air limbah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi eksisting sanitasi di perkotaan masih sangat memprihatinkan karena secara pembangunan sanitasi tak mampu mengejar pertambahan jumlah penduduk yang semakin

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap

Lebih terperinci

BAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru tahun 2012-2017, Visi Pembangunan Kota Pekanbaru Tahun 2012

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT ANALISIS SWOT Air Limbah Domestik A. Analisa SWOT O lingkungan mendukung agresif stabil w lemah selektif berputar Besar-besaran kuat s * (-39 : -24) ceruk terpusat lingkungan

Lebih terperinci

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi 4.. Air limbah domestik Perencanaan pembangunan air limbah domestik di Kabupaten Pati didasarkan kepada permasalahan permasalahan mendesak dan posisi pengelolaan sanitasi

Lebih terperinci

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Strategi percepatan pembangunan sanitasi berfungsi untuk mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui

Lebih terperinci

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK Bab ini merupakan strategi sanitasi kota tahun 2013 2017 yang akan memaparkan tentang tujuan, sasaran/target serta strategi sub sektor persampahan, drainase, air limbah serta aspek PHBS. Penjelasan masingmasing

Lebih terperinci

BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintah yang demokratis, transparan, akutabel, efesien dan efektif dalam perencanaan pembangunan di bidang diperlukan tahapan,

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Rencana kegiatan air limbah di Kabupaten Buru Selatan diarahkan pada sasaran yang tingkat resiko sanitasinya yang cukup tinggi,

Lebih terperinci

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi Bab 3: Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi Bab ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kota Salatiga tahun 2013-2017 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian serta strategi

Lebih terperinci

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Kabupaten Aceh Singkil memiliki sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah praktek BABS

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Program merupakan tindak lanjut dari strategi pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan sebagai rencana tindak

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Dalam membuat strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Grobogan, digunakan metode SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

Bab III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI Bab III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah praktek BABS dari 30,5 % menjadi

Lebih terperinci

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten Tabel 2.20 Kerangka Kerja Logis Air Limbah 1. Belum adanya Master Plan air limbah domestic Program penyusunan Masterplan 2. Belum ada regulasi yang mengatur limbah domestic 3. Belum adanya sarana dan Prasarana

Lebih terperinci

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3. RENCANA KEGIATAN AIR LIMBAH Salah satu tujuan utama pembangunan air limbah domestik Kabupaten Bombana yaitu Meningkatkan akses Layanan Air limbah Domestik

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Bab IV ini merupakan inti dari Strategi Pengambangan Sanitasi Kota Tebing Tinggi tahun 2016-2020 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA Permasalahan Mendesak Isu-Isu Strategis Tujuan Sasaran Indikator Strategi Indikasi Program Indikasi Kegiatan SISTEM PENGELOLAAN AIR A. Sistem/Teknis a.

Lebih terperinci

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.. Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah akses 00% terlayani (universal

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Program prioritas sanitasi disusun berdasarkan kesesuaian prioritas penanganan sanitasi sebagaimana terdapat pada dokumen perencanaan daerah di bidang infrastruktur

Lebih terperinci

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Tujuan pengembangan air limbah : Tercapainya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi dan Misi Sanitasi 2.1.1. Visi Sanitasi Kabupaten Muna Dalam penetapan Visi Sanitasi Kabupaten Muna tak lepas dari Visi dan Misi Kabupaten Muna yang telah

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi dan misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Maros dalam rangka mencapai visi dan misi.

Lebih terperinci

BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Tujuan Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Secara umum kegiatan pengelolaan limbah cair di Kota Yogyakarta sudah berjalan dengan cukup

Lebih terperinci

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA TAHUN LOGO2013 VISI Terciptanya Kondisi Lingkungan Masyarakat yang Sehat dan

Lebih terperinci

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Percepatan Pembangunan Sanitasi 18 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Bab ini merupakan inti dari penyusunan Sanitasi Kabupaten Pinrang yang memaparkan mengenai tujuan, sasaran dan strategi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 VISI MISI SANITASI Visi dan Misi sanitasi yang telah dirumuskan oleh pokja sanitasi kota bima untuk memberikan arah pengembangan sanitasi dengan mengacu pada

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 Bab 4 Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi 1.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Program

Lebih terperinci

Bab 4 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Bab 4 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi Bab 4 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi 4.1 Air Limbah Domestik Penetapan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan air limbah domestik dilakukan berdasarkan misi pengembangan sanitasi yang diturunkan

Lebih terperinci

Seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan

Seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan LAMPIRAN5. DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN A. AIR LIMBAH DOMESTIK Program/Kegiatan Pembangunan IPLT Kota Tebing Tinggi Agar tersedia sarana pengolahan lumpur tinja warga kota yang ramah lingkungan sehingga

Lebih terperinci

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah praktek BABS dari 60 % menjadi

Lebih terperinci

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI BAB VI MONITORING DAN EVALUASI 6.1. Strategi Monitoring dan Evaluasi Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Manggarai Barat perlu melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Strategi Sanitasi Kota

Lebih terperinci

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK PEMERINTAH BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK Tabel 6.1 Capaian Stratejik AIR LIMBAH Tujuan : Tersedianya infrastruktur pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar teknis dan menjangkau

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan

Lebih terperinci