IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER MENGGUNAKAN PHP DENGAN PENERAPAN UNTUK DIAGNOSA DINI JENIS GANGGUAN ATTENTION-DEFICIT/HYPERACTIVITY DISODER (ADHD) PADA ANAK Tia Puji Susanti, Soewarto Hardhienata¹ dan Arie Qur ania² Program Studi Ilmu Komputer-FMIPA Universitas Pakuan Jl. Pakuan PO BOX 452, Bogor Telp/Fax (0251) tiapuji.susanti@gmail.com Abstrak Gangguan Attention-Deficit/Hyperactivity Disoder (ADHD) adalah suatu gangguan perkembangan khususnya pada pemusatan perhatian disertai perilaku yang berlebihan yang dialami oleh seorang individu. Gangguan ADHD pada anak ini sering terlambat diketahui oleh orang tua. Orang tua baru sadar bahwa anak memiliki gangguan ADHD setelah adanya laporan dari guru atau teman-teman penderita karena merasa terganggu oleh perilaku penderita. Jenis-jenis gangguan ADHD pun belum banyak diketahui orang, padahal penanganan yang tepat sesuai dengan jenis gangguan ADHD yang diderita sangat dibutuhkan untuk mengurangi gangguan ADHD pada penderita. Penelitian ini mengimplementasikan metode Dempster-Shafer sebagai metode perhitungan atau penarikan kesimpulan pada sistem pakar diagnosa dini jenis gangguan ADHD pada anak. Gejala yang ditampilkan pada sistem berdasarkan perilaku abnormal pada anak ADHD, masing-masing gejala memiliki nilai kepercayaan sebagai nilai awal penarikan kesimpulan menggunakan metode Dempster-Shafer. Sistem ini menghasilkan output jenis gangguan ADHD berdasarkan nilai kesimpulan yang terbesar, solusi terhadap gangguan dan nilai probabilitas terhadap semua gangguan. Kata Kunci : Attention-Deficit/Hyperactivity Disoder (ADHD), Sistem Pakar, Dempster-Shafer. PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dewasa ini berkembang sangat pesat. Kini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mulai banyak dirasakan manfaatnya diberbagai bidang. Salah satu contohnya yaitu pendiagnosaan suatu masalah yang membutuhkan pengetahuan dari pakar yang dikenal dengan nama sistem pakar. Pengadopsian pengetahuan pakar ke komputer merupakan hal yang perlu dilakukan, karena banyaknya masalah atau keterbatasan para pakar melakukan diagnosa. Gangguan Attention-Deficit/ Hyperactivity Disoder (ADHD) adalah gangguan perkembangan khususnya pada pemusatan perhatian disertai perilaku yang berlebihan yang dialami oleh seorang individu. Gangguan ADHD pada anak ini sering terlambat diketahui oleh orang tua, terutama orang tua yang bekerja sehingga tidak terlalu memperhatikan perkembangan anaknya. Orang tua baru sadar bahwa anak memiliki gangguan ADHD setelah adanya laporan dari guru atau temanteman penderita yang terganggu oleh perilaku penderita. Jenis-jenis gangguan ADHD pun belum banyak diketahui orang, padahal penanganan yang tepat sesuai dengan jenis gangguan yang diderita sangat dibutuhkan untuk mengurangi gangguan ADHD pada penderita. 1

2 Penelitian yang dilakukan oleh Rohman (2008) berjudul Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan Pada Anak. Aplikasi yang dikembangkan bertujuan untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dibawah umur 10 tahun dimana gangguan tersebut terdapat gangguan ADHD tetapi pada penelitian ini belum ada pengelompokan jenis gangguan ADHD. Metode penelusuran yang digunakan yaitu Certainty Factor dan sistem masih dapat mendiagnosa berdasarkan satu gejala, sedangkan mendiagnosa khususnya gangguan ADHD diperlukan minimal 6 gejala. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini akan mengimplementasikan metode Dempster -Shafer dengan studi kasus penelitian yaitu gangguan ADHD pada anak. Metode Dempster-Shafer digunakan sebagai metode perhitungan untuk penarikan kesimpulan terhadap gejalagejala yang dipilih oleh pengguna. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan metode Dempster-Shafer sebagai metode perhitungan pada aplikasi sistem pakar diagnosa dini jenis gangguan ADHD pada anak, menggunakan bahasa pemrograman PHP. Ruang lingkup penelitian ini yaitu implementasi metode Dempster- Shafer sebagai metode perhitungan penarikan kesimpulan, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Jenis gangguan ADHD difokuskan pada 2 jenis gangguan ADHD pada anak yaitu ADHD inattention dan ADHD hyperactivity/impulsivity. Manfaat penelitian ini adalah : 1. Mengetahui cara mengimplementasi metode Dempster-Shafer ke bahasa pemrograman PHP sebagai metode perhitungan bentuk aplikasi sistem pakar. 2. Membantu orang awam mengenali jenis-jenis Attention- Deficit/ Hyperactivity Disoder (ADHD) pada anak melalui gejala yang diderita melalui sistem. 3. Memberikan informasi pengetahuan jenis-jenis ADHD yang terjadi pada anak. DASAR TEORI Sistem Pakar Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah seperti yang dipikirkan oleh pakar yang mempunyai keahlian khusus menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sistem pakar memiliki komponen utama yaitu : 1. Basis pengetahuan yaitu tempat menyimpan pengetahuan memori komputer, yang diambil dari pengetahuan pakar. 2. Mesin inferensi, merupakan otak dari sistem pakar, yang menentukan user untuk memasukan fakta sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Apa yang dilakukan oleh mesin inferensi ini didasarkan pada pengetahuan yang ada basis pengetahuan (Kusrini, 2008). Teori Dempster-Shafer Teori Dempster-Shafer adalah representasi, kombinasi dan propagasi ketidakpastian, dimana teori ini memiliki beberapa karakteristik yang secara instutitif sesuai cara berfikir seorang pakar, namun dasar matematika yang kuat (Wahyuni dan Prijodiprojo, 2013). Belief adalah ukuran kekuatan evidence mendukung suatu himpunan preposisi. Jika bernilai 0 mengidentifikasikan bahwa tidak ada evidence dan bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. Plausibility akan mengurangi tingkat kepastian dari evidence. Menurut Giarratano dan Riley fungsi Belief diformulasikan seperti pada persamaan (1) : 2

3 ( ) ( )... (1) Plausibility dinotasikan pada persamaan (2) : ( ) ( )... (2) Keterangan : Bel (X) = Belief (X) Pls (X) = Plausability (X) m (X) = Mass function dari (X) m (Y) = Mass function dari (Y) Pada Teori Demster-shafer semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis sering disebut environment, dinotasikan dengan symbol Θ. ( ) * + Mass function (m) teori Dempster-shafer adalah tingkat kepercayaan dari suatu evidence. Mass function (m) difornulasikan pada persamaan (3) : ( ) ( ) ( ) ( ) ( )... (3) Dimana : ( ) = Mass function dari evidence (Z) ( ) = Mass function dari evidience (X), yang diperoleh dari nilai keyakinan suatu evidience dikalikan dengan nilai disbelief dari evidience tersebut. ( ) = Mass function dari evidience (Y), yang diperoleh dari nilai keyakinan suatu evidience dikalikan dengan nilai disbelief dari evidience tersebut. ( ) ( ) = nilai kekuatan evidience Z dari kombinasi nilai keyakinan sekumpulan evidience. Gangguan ADHD Attention-Deficit/Hyperactivity Disoder (ADHD) merupakan suatu gangguan perkembangan yang mengakibatkan ketidakmampuan mengatur perilaku, khususnya untuk mengantisipasi tindakan dan keputusan masa depan (Martin, 1998). Gangguan ADHD dibedakan menjadi 3 tipe yaitu : 1. Tipe Inattention. 2. Tipe Hyperactivity-Impulsivity. 3. Tipe Gabungan Inattention dan Hyperactivity-Impulsivity (Wiyani, 2014). METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan untuk merancang sistem pakar pada penelitian ini yaitu System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan sistem informasi. Tahap pengembangan sistem dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. System Development Life Cycle Perencanaan Sistem Tahap perencanaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu : 1. Studi kepustakaan, dilakukan dengan mempelajari metode Dempster- Shafer, mengumpulkan informasi mengenai jenis-jenis gangguan ADHD pada anak, gejala dan solusi dari ADHD, melalui buku-buku maupun jurnal ilmiah yang mendukung penelitian. 2. Wawancara kepada pakar yaitu psikolog dilakukan dengan cara menanyakan kebenaran gejala atau ciri dari penderita ADHD yang telah dipelajari peneliti. 3

4 3. Kusioner diberikan kepada 2 orang psikolog untuk mendapatkan nilai kepercayaan dari setiap gejala. Kuesioner ini berisi pernyataan perilaku penderita ADHD. Sesuai pengetahuan dan pengalaman psikolog berinteraksi dengan penderita ADHD kemudian dijawab dengan cara membandingkan perilaku penderita ADHD dengan anak normal dan diisi pada alternatif jawaban dan memiliki nilai masing-masing. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk mengidentifikasi apa yang dibutuhkan sistem berdasarkan hasil pengumpulan data. Melalui sistematika tahap diagnosa dan alur proses hitung metode Dempster- Shafer, lalu dibuat akusisi pengetahuan. 2. Perancangan sistem secara keseluruhan dilakukan dengan merancang basis data dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), relasi antar tabel, spesifikasi tabel, perancangan struktur navigasi, flowchart sistem dan perancangan interface. Perancangan Diagram Konteks Diagram konteks menggambarkan kondisi yang ada pada sistem yaitu input, output dan terminator yang terlibat penggunaan sistem. Gambar 4. Diagram Konteks Perancangan Data Flow Diagram Data flow diagram dibuat untuk menggambarkan arus data yang tedapat pada sistem. Gambar 2. Tahap Diagnosa Gambar 5. Data Flow Diagram. Gambar 3. Proses Hitung Metode Dempster-Shafer Tahap Perancangan Tahap perancangan dilakukan melalui 2 tahap yaitu : 1. Perancangan sistem secara umum dilakukan dengan menggambarkan diagram konteks dan data flow diagram. Perancangan Database (ERD). Tahap ini mendeskripsikan hubungan antar entitas yang ada database ditunjukkan gambar 6. Gambar 6. Entity Relationship Diagram 4

5 Perancangan Struktur Navigasi Perancangan struktur navigasi menggambarkan susunan menu yang ada pada sistem yaitu : 1. Struktur navigasi user 2. Flowchart sistem pakar Gambar 7. Struktur Navigasi User 2. Struktur navigasi pakar Gambar 8. Struktur Navigasi Pakar Perancangan Flowchart Sistem Perancangan flowchart sistem yaitu langkah-langkah yang harus diikuti menyelesaikan permasalahan yang diawali dengan penerimaan input, pemrosesan input dan diakhiri dengan penampilan output. 1. Flowchart sistem user Gambar 9. Flowchart Sistem User Bagian 1 Gambar 11. Flowchart Sistem Pakar HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari tahap perancangan implementasi metode dempster-shafer untuk penerapan diagnosa dini jenis gangguan ADHD pada anak yaitu : Akusisi Pengetahuan Metode akusisi pengetahuan dilakukan dengan mengumpulan data dari berbagai referensi dan wawancara. Nilai kepercayaan terhadap suatu gejala didapat dengan memberikan kuesioner kepada 2 orang psikolog berpengalaman, pernah berinteraksi dan memiliki pengetahuan psikologi klinis. Nilai alternatif jawaban kuesionernya yaitu : Sangat tidak setuju : 0.05 Tidak setuju : 0.25 Netral : 0.5 Setuju : 0.85 Sangat setuju : 1 Hasil akhir dari nilai kepercayaan dihitung dengan rumus : ( ) ( ) Gambar 10. Flowchart Sistem User Bagian 2 Hasil akhir nilai kepercayaan terhadap setiap gejala disimpan di database dan digunakan perhitungan metode Dempster-Shafer pada mesin inferensi. 5

6 Tabel 1. Nilai Kepercayaan Akhir Id Gejala Gejala Id Gangguan Nilai Keperc ayaan P001 P002 M G001 Sulit berkonsentrasi G002 Tidak dapat mengikuti instruksi dengan baik. G003 Memiliki emosi yang tidak stabil. G004 Sering kali tidak mendengarkan jika diajak bicara. G005 Sering melakukan kesalahan sembrono kegiatan. G006 Sering kehilangan benda penting. G007 Menghindari tugas rumit yang menggunakan usaha mental. G008 Mudah kebingungan G009 Cepat lupa menyelesaika n tugas. G010 Mengalami kesulitan memusatkan perhatian. G011 Sering mengalami kegagalan melaksanakan tugas. G012 Mudah terganggu rasangan dari luar G013 Sering gagal memberikan perhatian penuh pada hal detil. G014 Kesulitan mengorganisa sikan tugas dan kegiatan. G015 Terlihat gelisah. G016 Sering meninggalkan tempat tanpa izin. G017 Aktif bergerak seolah dikendalikan mesin. G018 Sering memotong pembicaraan. G019 Sering mengganggu orang lain kegiatan. G020 Berbicara berlebihan. G021 Tidak sabaran. G022 Sering kali bergerak aktif situasi yang tidak tepat. G023 Mengerjakan tugas secara terburu-buru tanpa membaca instruksi. G024 Sering berbuat tanpa memikirkan akibatnya. G025 Menggerakka n jari kaki atau tangan saat duduk. G026 Kesulitan untuk bermain dan melakukan aktivitas waktu luang dengan tenang. G027 Menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan selesai diajukan. G028 Sulit menunggu giliran. G029 Menginterupsi kegiatan orang lain Uji Coba Struktural Uji coba alur proses program yang telah dibuat dengan rancangan data flow diagram, apakah sudah sesuai dengan rancangan atau belum. Tabel 2. Uji Coba Struktural Alur Login sebagai pakar valid halaman utama pakar Login sebagai pakar tidak valid halaman login Hasil Sesuai Sesuai 6

7 Uji Coba Fungsional Uji coba untuk mengetahui apakah tombol-tombol yang telah dibuat berfungsi dengan baik atau tidak. Tabel 3. Uji Coba Fungsional Tombol Fungsional Keterangan Menampilkan Berfungsi Halaman pertanyaan berupa Diagnosa gejala pada ganguan ADHD pada anak yang digunakan untuk Tombol Simpan Relasi input hasil diagnosa. Menyimpan relasi antara data gangguan dan data gejala ke database. Berfungsi Gambar 14. Uji Fungsional Tombol Proses Gambar 15. Hasil Uji Coba Fungsional Tombol Proses Uji Coba Validasi Uji coba untuk mengetahui apakah sistem menghasilkan output yang valid dengan data yang diinput. Gambar 12. Flowchart Dempster-Shafer Keterangan : k = proses/iterasi NK = nilai kepercayaan m = mass function Gejala pertama yaitu tidak dapat mengikuti instruksi dengan baik (G002), gejala dari gangguan ADHD inattention (P001) dan ADHD Hyperactivity and Impulsivity (P002) dan nilai kepercayaan Cari nilai plausibility G002 : m1 (G002) = m1 (ø) = = Gejala kedua : memiliki emosi yang tidak stabil (G003), gejala i gangguan ADHD inattention (P001) dan ADHD Hyperactivity and Impulsivity (P002) dan nilai kepercayaan Cari nilai plausibility G003 : m2 (G003) = m2(ø) = = cari ilustrasi nilai keyakinan 2 gejala. Tabel 4. Ilustrasi Nilai Keyakinan 2 Gejala m1 P002} m1 { ø} m2 P002} m2 (ø) P002} P002} P002} { Θ } Hitung nilai keyakinan (m) kombinasi dengan menggunakan persamaan (3). m3 P002} = ( ) / (1-0) = m3{ø} = / (1-0) = Gejala ketiga : sering melakukan kesalahan sembrono kegiatan (G005), gejala dari gangguan ADHD inattention (P001) dan nilai kepercayaan Cari nilai plausibility G005. m4 (G005) = 0.85 m4(ø) = = 0.15 Cari ilustrasi nilai keyakinan 3 gejala. Tabel 5. Ilustrasi Nilai Keyakinan 3 Gejala m4 {P001} m3 P002} {P001} m4 {ø} P002} m3 {ø} {P001} {Θ} Hitung nilai keyakinan (m) kombinasinya m5 P002} = / (1-0) =

8 m5{p001} = ( ) / (1-0) = m5{ø} = / (1-0) = Gejala baru : mengalami kesulitan pemusatan perhatian (G010), gejala dari gangguan ADHD inattention (P001) dan nilai kepercayaan Cari nilai plausibility G010. m6 (G010) = m6 (ø) = = Cari ilustrasi nilai keyakinan 4 gejala. Tabel 6. Ilustrasi Nilai Keyakinan 4 Gejala m5 P002} {P001} m6 {P001} m6 (ø) P002} m5 {P001} {P001} {P001} m5 {ø} {P001} {Θ} Hitung nilai keyakinan (m) kombinasinya. m7 P002} = / (1-0) = m7{p001} = ( ) / (1-0) = m7{ø} = / (1-0) = Gejala kelima : aktif bergerak seolah dikendalikan mesin (G017), gejala dari gangguan ADHD Hyperactivity and Impulsivity (P002) dan nilai kepercayaan Cari nilai plausibility G017. m8 (G017) = 0.85 m8(ø) = = 0.15 Cari ilustrasi nilai keyakinan 5 gejala. Tabel 7. Ilustrasi Nilai Keyakinan 5 Gejala m7 P002} {P002} m8 {P002} m8 (ø) P002} m7 {P001} {ø} {P001} m7 {ø} {P002} {Θ} Hitung nilai keyakinan (m) kombinasinya. m9 P002} = / ( ) = m9{p001} = / ( ) = m9{p002} = ( ) / ( ) = m9{ø} = / ( ) = Gejala keenam : sering kali bergerak aktif situasi yang tidak tepat (G022), gejala dari gangguan ADHD Hyperactivity and Impulsivity (P002) dan nilai kepercayaan Cari nilai plausibility G022. m10 (G022) = 0.85 m10 (ø) = = 0.15 Cari ilustrasi nilai keyakinan 6 gejala. Tabel 8. Ilustrasi Nilai Keyakinan 6 Gejala m10 {P002} m9 P002} {P002} Hitung nilai keyakinan (m) kombinasinya. m11 P002} = / ( ) = m11{p001} = / ( ) = m11{p002} = ( ) / ( ) = m11{ø} = / ( ) = Gejala ketujuh : kesulitan untuk bermain dan melakukan aktivitas dengan tenang (G026), gejala dari gangguan ADHD Hyperactivity and Impulsivity (P002) dan nilai kepercayaan Cari nilai plausibility G026. m12 (G026) = m12 (ø) = = Cari ilustrasi nilai keyakinan 7 gejala. Tabel 9. Ilustrasi Nilai Keyakinan 7 Gejala m12 {P002} m11 P002} {P002} m10 {ø} P002} m9 {P001} {ø} {P001} m9 {P002} {P002} {P002} m9 {ø} {P002} {Θ} m12 {ø} P002} m11 {P001} {ø} {P001} m11 {P002} {P002} {P002} m11 {ø} {P002} {Θ} Hitung nilai keyakinan (m) kombinasinya. m13 P002} = / ( ) = ADHD Inattention dan ADHD Hyperactivity and Impulsivity m13{p001} = / ( ) = ADHD Inattention m13{p002} = ( ) / ( ) = ADHD Hyperactivity and Impulsivity 8

9 m13{ø} = / ( ) = plausability Jadi, hasil diagnosanya yaitu gangguan ADHD Hyperactivity and Impulsivity dengan tingkat kepercayaan karena memiliki nilai keyakinan kombinasi terbesar. Hasil hitung sistem juga menghasilkan nilai yang sama dengan hitung manual. Gambar 16. Uji Coba Validasi Sistem Uji coba validasi selanjutnya yaitu memastikan apakah hasil diagnosa sistem sama dengan hasil diagnosa pakar. Tabel 10. Uji Coba Validasi Diagnosa Pakar dan Sistem Hasil Kasus 1 1. Sering kali tidak mendengarkan jika diajak bicara. 2. Mengalami kesulitan memusatkan perhatian. 3. Sering gagal memberikan perhatian penuh. 4. Tidak sabaran. 5. Sulit berkonsentrasi. 6. Mudah terganggu rangsang dari luar. 7. Sering meninggalkan tempat tanpa izin. 8. Aktif bergerak seolah dikendalikan mesin. Hasil Diagnosa Pakar ADHD Hyperactivity and Impulsivity Hasil Diagnosa ADHD Inattention Sistem Keterangan Kasus 2 Tidak Sesuai 1. Sulit berkonsentrasi. 2. Sering kali tidak mendengarkan jika diajak bicara. 3. Mengalami kesulitan memusatkan perhatian. 4. Aktif bergerak seolah dikendalikan mesin. 5. Berbicara berlebihan. 6. Tidak sabaran. Hasil Diagnosa Pakar Hasil Diagnosa Sistem Keterangan Kasus 3 Hasil Diagnosa Pakar Hasil Diagnosa Sistem Keterangan ADHD Inattention ADHD Inattention Sesuai 1. Sulit berkonsentrasi. 2. Tidak dapat mengikut instruksi dengan baik. 3. Cepat lupa menyelesaikn tugas. 4. Tidak sabaran. 5. Sulit bermain dan melakukan aktifitas dengan tenang. 6. Sering melakukan kesalahan sembrono kegiatan. ADHD Inattention ADHD Inattention Sesuai Uji coba validasi terhadap hasil diagnosa sistem dan hasil diagnosa pakar diperoleh nilai akurasi yaitu : Jadi nilai akurasi pada sistem ini yaitu sebesar %. Menurut pakar sistem ini dapat dijadikan diagnosa dini bagi orang tua atau pendidik untuk selanjutnya dijadikan pertimbangan apakah anak perlu dibawa ke psikolog atau tidak untuk mendapatkan diagnosa yang lebih akurat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sistem pakar diagnosa dini jenis gangguan Attention-Deficit/ Hyperactivity Disoder (ADHD) pada anak ini dikembangkan untuk merancang dan mengimplementasikan Dempster-Shafer sebagai metode hitung mesin inferensi menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Tahap pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara studi pustaka, wawancara dan kuesioner kepada psikolog sebagai pakar. Setelah itu dari hasil pengumpulan data, semua data dilakukan akusisi pengetahuan. Nilai kepercayaan didapat dari hasil 9

10 kuesioner dengan responden 2 orang psikolog. Kuesioner tersebut diisi dengan cara membandingkan perilaku abnormal penderita ADHD dengan perilaku anak normal, lalu responden memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yang ada. Jawaban dari setiap responden diolah secara manual untuk mendapatkan hasil akhir nilai kepercayaan. Tahap perancangan sistem meliputi perancangan sistem secara umum yaitu menggambarkan diagram konteks dan data flow diagram. Perancangan sistem secara keseluruhan yaitu menentukan entitas dan ERD, perancangan struktur navigasi, flowchart sistem dan antar muka pengguna. Uji validasi hasil diagnosa sistem terhadap hasil diagnosa pakar menunjukkan nilai akurasi sebesar %. Saran Penelitian ini masih dapat dikembangkan lagi menggunakan metode klasifikasi yang lain seperti k- means, bayes dan lain-lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Data hasil diagnosa dapat dikembangkan menggunakan database. Data uji pada uji coba validasi dapat ditambah agar diperoleh nilai akurasi sistem yang lebih meyakinkan. DAFTAR PUSTAKA American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Edition. American Psychiatric Association, Washington DC. Anonim. Terapi Perilaku Anak ADHD. Diakses 7 Mei Anonim. Terapi Perilaku. api-perilaku.html?m=1. Diakses 7 Mei Deni, A Sistem Pakar Diagnosis ADHD (Attention-Deficit/Hyper activity Disoder). Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Istiqomah, Y. N. & A. Fadlil Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Saluran Pencernaan Menggunakan Metode Dempster Shafer. 1 : Kusrini, Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Ed. ke-1. Andi Offset, Yogyakarta. Martin, G. L Terapi Untuk Anak ADHD: Untuk Anak Hiperaktif, Sulit Berkonsentrasi, Tidak Aktif, Kurang Perhatian, Dan Lain-lain. Terjemahan Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia). Jakarta. Maslim, R Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Cetakan 1. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atma Jaya, Jakarta. Rohman, F. F. & A. Fauziah Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar untuk Menentukan Jenis Gangguan Pada Anak. Media Informatika. 1 : Sulistyohati, Aprilia & T. Hidayat Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal dengan Metode Dempster-Shafer. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, SNATI UII, Yogyakarta. Wahyuni, E. G. & W. Prijodiprojo Prototype Sistem Pakar untuk Mendeteksi Tingkat Resiko Penyakit Jantung Koroner dengan Metode Dempster-Shafer. IJCCS, 7 : Wiyani, N. A Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Ed. ke-1. Gava Media, Yogyakarta. Wiyani, N. A Buku Ajar Penanganan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus. Ed. ke-1. Ar- Ruzz Media, Yogyakarta. 10

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya gaya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih berguna di masa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Adapun alur metodologi penelitian yang akan dipakai dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Metodologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem Pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia

Lebih terperinci

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer Agus Purwanto

Lebih terperinci

Identifikasi Sistem Model Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Akuisisi Pengetahuan

Identifikasi Sistem Model Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Akuisisi Pengetahuan Alur proses dari Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak Usia Sekolah ini seperti pada Gambar 3. Sistem ini akan menampilkan form untuk identitas anak meliputi nama, sekolah, jenis kelamin, usia dan nama

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Burung termasuk hewan yang pandai menyembunyikan keadaan kesehatannya. Hal ini karena sifat alami burung untuk mempertahankan diri dari serangan

Lebih terperinci

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG Nurmahaludin (1), Gunawan Rudi Cahyono (1) mahaludin@poliban.ac.id (1),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gejala penyakit merupakan awal timbulnya sebuah penyakit yang dapat membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali diabaikan sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar adalah cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human expert/pakar. Sistem pakar sering

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan pokok manusia adalah nasi yang merupakan hasil dari tanaman padi. Dengan alasan demikian sehingga pertanian pangan mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Esthi Dyah Rikhiana (07018061), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI ABSTRAK

PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI ABSTRAK PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI,, Program Studi Ilmu Komputer, F-MIPA Universitas Pakuan Email : hassolthine@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer, F-MIPA

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan setiap individu di berbagai bidang, seperti di bidang bisnis, pendidikan, psikologi, dan tentu saja

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Seny Hidabiyah, Prihastuti Harsani, Aries Maesya Email: senychan92@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat dan pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas sehingga kita dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang medis kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

Pedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Pedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Pedologi Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id ADHD (Attention Deficit Hyperactive

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat. Penggunaan komputer telah berkembang dari

Lebih terperinci

Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer

Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer Jurnal Teknik Informatika, Vol 1 September 2012 Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer Dewi Ermayani 1, Ananda 2, Mardiah Fadhli 3 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan dokter ahli dan tenaga medis relatif masih kurang khususnya di daerah-daerah pelosok dan terpencil. Hal ini membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENGANALISA PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN SOLUSI PENANGANAN OBAT HERBAL

PENGGUNAAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENGANALISA PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN SOLUSI PENANGANAN OBAT HERBAL PENGGUNAAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENGANALISA PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN SOLUSI PENANGANAN OBAT HERBAL Ahmad Ali Saefuddin 1, Setia Astuti S.Si, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas tentang contoh-contoh sistem pakar yang telah dibangun sebelumnya. Contoh sistem pakar yang telah banyak dikembangkan untuk membantu pengguna dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang metodologi penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak meyimpang dari tujuannya. Adapun metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah program artificial inteligence ( kecerdasan buatan atau AI) yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah program artificial inteligence ( kecerdasan buatan atau AI) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pakar merupakan sebuah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran yang dimiliki manusia sebagai pakar yang tersimpan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI Oleh : Ennanda Putrie A.S 0734010385 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tumor otak merupakan salah satu penyakit yang menyerang otak. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ lainnya dapat terganggu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama penelitian tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Untuk menghasilkan sistem pakar penyakit pada lambung antara lain adalah sakit maag (Gastritis), Dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang baik

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB Triara Puspitasari 1, Boko Susilo 2, Funny Farady Coastera 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

Keefektifan Implementasi Metode Certainty Factor Untuk Diagnosa Gangguan Perkembangan Anak Retardasi Mental

Keefektifan Implementasi Metode Certainty Factor Untuk Diagnosa Gangguan Perkembangan Anak Retardasi Mental Keefektifan Implementasi Metode Certainty Factor Untuk Diagnosa Gangguan Perkembangan Anak Mental Valerian Hendri Yono* 1, Halim Agung 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, FTD UBM, Jakarta 1,2 Uniersitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan komputer dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM) MENGGUNAKAN PHP UNTUK PENENTUAN BIAYA DISTRIBUSI PISANG

IMPLEMENTASI VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM) MENGGUNAKAN PHP UNTUK PENENTUAN BIAYA DISTRIBUSI PISANG IMPLEMENTASI VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM) MENGGUNAKAN PHP UNTUK PENENTUAN BIAYA DISTRIBUSI PISANG Armawati Silalahi, Prihastuti Harsani, Soewarto Hardhienata Email: Armacantik18@gmail.com Program

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bambang Yuwono, Wiwid Puji Wahyuningsih, Hafsah Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB TUGAS AKHIR OLEH : ARIK NUR ADITYA 0634010149 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE Septi Hidayati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura septihidayati.ti@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDUDUK DI KECAMATAN BALARAJA DAN KELURAHAN TALAGASARI FAJAR AZHARI.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDUDUK DI KECAMATAN BALARAJA DAN KELURAHAN TALAGASARI FAJAR AZHARI. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDUDUK DI KECAMATAN BALARAJA DAN KELURAHAN TALAGASARI FAJAR AZHARI Abstrak Kependudukan merupakan ilmu yang berhubungan dengan teknik pengumpulan,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Agraris yang memiliki potensi yang baik dalam bidang pertanian. Wilayah Indonesia yang strategis yang dilalui garis khatulistiwa menjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Masalah Dengan tingginya pengguna Toyota Avanza dikalangan masyarakat khususnya di indonesia membuat mobil ini laris dipasaran dan pelayanan yang diberikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iv MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL... xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu yang mempelajari cara membuat komputer dapat bertindak dan memiliki kecerdasan seperti manusia disebut kecerdasan buatan. Sistem Pakar adalah salah satu cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya : Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya : Bisnis, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR..

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR.. ABSTRAK Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan. Dasar dari suatu sistem pakar adalah bagaimana mentransfer pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam komputer, dan bagaimana

Lebih terperinci

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Rika Sofa 1, Dini Destiani 2, Ate Susanto 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STT-Garut) Jl. Mayor Syamsu No 2 Garut

Lebih terperinci

Aplikasi Diagnosis Penyakit Sapi Menggunakan Metode Certainty Factors Berbasis Android

Aplikasi Diagnosis Penyakit Sapi Menggunakan Metode Certainty Factors Berbasis Android 84 KOMPUTASI, Vol.13, No 2, Juli 2016, pp. 84-93 ISSN: 1693-7554 Aplikasi Diagnosis Penyakit Sapi Menggunakan Metode Certainty Factors Berbasis Android Indra Fauz i Rohman 1, Prihastuti Harsani 2, Arie

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diagnosis penyakit yang diderita oleh seorang penderita harus dapat dilakukan dengan tepat dan akurat, karena kesalahan diagnosis berakibat fatal dan bisa membahayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Volume 3 No 1 Maret 2018 e-issn 2541-3724 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Arjon Samuel Sitio Teknik Informatika STMIK Pelita Nusantara Medan, Jl. Iskandar

Lebih terperinci

JURNAL DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD

JURNAL DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD JURNAL Artikel Skripsi DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD Oleh: MUHAMAD JUHAR AFIFIN ABDILLAH 12.1.03.03.035

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan beberapa solusi penanganannya dengan melihat gejala-gejala

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan beberapa solusi penanganannya dengan melihat gejala-gejala 63 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Aplikasi pakar yang akan dibangun bertujuan untuk mengidentifikasi gangguan perkembangan pervasif pada anak, agar bisa dikenali sejak dini dan memberikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB Encep Fuad Aziz 1, Dhami Johar Damiri 2, Dini Destiani 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada 67 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang teknologi kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi internet begitu menyentak dan membawa banyak pembaharuan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi internet begitu menyentak dan membawa banyak pembaharuan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi merupakan sarana informasi yang sangat penting bagi individu, suatu organisasi/perusahaan, maupun instansi pemerintahan. Dalam skala

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Dempster-Shafer Ada berbagai macam penalaran dengan model yang lengkap dan sangat konsisten, tetapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang tidak dapat terselesaikan secara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka. Sumber pustaka yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman dan pembanding dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Dian Kusuma Wati Wiwin Kuswinardi 1 Teknik Informatika, Universitas Kanjuruhan Malang, dyanitoaqo@yahoo.com

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ANGINA PEKTORIS (ANGIN DUDUK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ANGINA PEKTORIS (ANGIN DUDUK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ANGINA PEKTORIS (ANGIN DUDUK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES Ayu Permata Lestari (0911267) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl.

Lebih terperinci

overacting dan menyerang organ tubuh sendiri. Lupus juga mengenai banyak organ tubuh dan memiliki gejala klinis yang sangat bervariasi sehingga dikena

overacting dan menyerang organ tubuh sendiri. Lupus juga mengenai banyak organ tubuh dan memiliki gejala klinis yang sangat bervariasi sehingga dikena SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI SECARA DINI PENYAKIT LUPUS DENGAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB Dr. Ana Kurniawati, ST.,MMSI *), Prastia Puspita Saputri **) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERBASIS WEB (Studi Kasus : Balai Penelitian Ternak)

APLIKASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERBASIS WEB (Studi Kasus : Balai Penelitian Ternak) APLIKASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERBASIS WEB (Studi Kasus : Balai Penelitian Ternak) Dadang Sudarman, Prihastuti Harsani dan Arie Qur ania Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kemungkinan sebagian besar mengabaikannya. Untuk mencegah resiko

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kemungkinan sebagian besar mengabaikannya. Untuk mencegah resiko BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat disegala bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Putri Endah Sulistya Rini 1, Yuri Ariyanto Teknologi Informasi, Teknologi Informatika, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix ABSTRAK...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix ABSTRAK... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix ABSTRAK... xi BAB 1 PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autis merupakan gangguan perkembangan fungsi otak yang mencakup bidang sosial, komunikasi verbal (bahasa) dan non-verbal, imajinasi, fleksibilitas, lingkup minat, kognisi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelinci merupakan hewan pengerat yang berbulu lembut yang dapat dijadikan hewan peliharaan karena keindahannya, sebagai bahan konsumsi, dan sebagai percobaan. pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anjing dan kucing sering disebut sebagai sahabat manusia karena loyalitas dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat responsif,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia kedalam komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telah memanfatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Gangguan perkembangan pervasif (Pervasive Developmental Disorder) merupakan kelompok kondisi serius yang berasal dari masa kecil yang mempengaruhi perkembangan fisik,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Adapun sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan penduduk salah satunya adalah menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), mulai dari tindakan

Lebih terperinci

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut : 37 3. Jenis Kelamin Contoh input data jenis kelamin adalah : Jenis Kelamin : Laki-Laki III.1.2. Analisa Proses Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses deteksi adanya viskositas

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 161~166 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Irza asrita 1, Oky Irnawati 2 1 AMIK BSI Jakarta

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING =================== Desy Ferninda Putri Aria, Nana Suarna ==================== ABSTRAK Sistem Pakar adalah suatu sistem

Lebih terperinci

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kom) Pada Program Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pertanian merupakan sektor penting dalam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena sumber makanan manusia berasal dari pertanian. Setiap tahunnya, kebutuhan manusia

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TEORI DEMPSTER-SHAFER DAN PROBABILITAS BAYES

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TEORI DEMPSTER-SHAFER DAN PROBABILITAS BAYES SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TEORI DEMPSTER-SHAFER DAN PROBABILITAS BAYES TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI INFORMASI UNTUK DETEKSI PENYAKIT VERTIGO

PERANCANGAN APLIKASI INFORMASI UNTUK DETEKSI PENYAKIT VERTIGO PERANCANGAN APLIKASI INFORMASI UNTUK DETEKSI PENYAKIT VERTIGO Aditya Atika Nugroho Teknik Informatika S-1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Aplikasi informasi yang di bangun ini merupakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari variasi warna, ukuran dan bentuk bunga yang dihasilkan. Hal lain

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari variasi warna, ukuran dan bentuk bunga yang dihasilkan. Hal lain BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Anggrek sebagai tanaman hias pot sangat diminati masyarakat karena keindahan dan keunikan bunganya. Keindahan dan keunikan bunga anggrek dapat dilihat dari variasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER Muhammad Iqbal Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 PERANCANGAN APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA AWAL GANGGUAN PADA KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM PAKAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kom) Pada Program Teknik

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA BALITA BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA BALITA BERBASIS WEB Jurnal Teknik Informatika Vol. 1 September 2012 SISTEM PAKAR GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA BALITA BERBASIS WEB Delsika Syafitry 1, Rika Perdana Sari 2, Kartina Diah Kusuma Wardhani 3 1 Program Studi Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Pakar ( expert system) adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Sistem pakar berusaha

Lebih terperinci