Pengadilan Agama Kelas 1A Banjarmasin LAPORAN AKUNTABILITAS KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

Transkripsi

1 LAPORAN N AKUNTABILITAS KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH Pengadilan Agama Kelas 1A Banjarmasin Jalan Jendral Gatot Subroto No.97 Telp. (0511) Fax. (0511) Banjarmasin 70235

2 i KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 ini sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun 2014 yang berisi tentang informasi pertanggung jawaban kinerja tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Agama Banjarmasin tahun Dengan diterbitkannya LAKIP tahun 2014 ini diharapkan adanya satu langkah yang nyata dalam meningkatkan kinerja Pengadilan Agama Banjarmasin sebagai lembaga peradilan tingkat pertama di Kota Madya Banjarmasin. Adapun Kota Banjarmasin terletak diantara 3o 15-3o 22 Lintang Selatan dan 114o32 114o 38 Bujur Timur. Kota Banjarmasin terletak di bagian Selatan Propinsi Kalimantan Selatan pada ketinggian tempat rata-rata 0,16 meter dibawah permukaan laut dan kondisi wilayah relatif datar. Kota Banjarmasin dengan Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun 2014

3 ii wilayah seluas ± 72 Km2 atau 0,22% dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Selatan memiliki batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut : - Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala. - Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Banjar. - Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Banjar. - Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala. Kota Banjarmasin dengan kelerengan 0,13% dialiri sungai Martapura yang bermuara ke Sungai Barito, pasang surutnya kedua sungai tersebut berpengaruh terhadap drainasekota. Disisi lain, kedua sungai tersebut berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, khususnya dalam pemanfaatannya sebagai prasarana transportasi air, pariwisata, perikanan dan perdagangan. Kondisi yang demikian mencirikan kekhasan Banjarmasin sebagai kota air, disamping letaknya yang strategis sehingga menjadikan Kota Banjarmasin sebagaikotapelabuhan, Kota Perdagangan, Kota Pariwisata dan Ibu Kota Propinsi Kalimantan Selatan. Luas wilayah Kota Banjarmasin ± 7 2 Km2 yang terbagi dalam 5 (lima Kecamatan dan 50 (lima puluh) Kelurahan yaitu : Kecamatan Banjarmasin Utara dengan Luas Wilayah ± 15,25 Km2 / 21,18 % yang terbagi dalam 9 (sembilan) Kelurahan dengan Pusat Kecamatan di Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Selatan dengan luas wilayah ± 20,18 Km2 / 28,03 % yang terbagi dalam 11 (sebelas) Kelurahan dengan Pusat Kecamatan di Kelurahan Kelayan Barat, Kecamatan Banjarmasin Barat dengan luas wilayah ± 11,66 Km2 / 18,57 % yang terbagi dalam 9 (sembilan) Kelurahan dengan Pusat Kecamatan di Kelurahan Pelambuan, Kecamatan Banjarmasin Tengah dengan luas wilayah ± 13,37 Km2 / 16,19 % yang terbagi dalam 12 (dua belas) Kelurahan dengan pusat Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun 2014

4 iii Kecamatan di Kelurahan Teluk Dalam, dan Kecamatan Banjarmasin Timur dengan luas wilayah ± 11,54 Km2 / 16,03 % yang terbagi dalam 9 (sembilan) Kelurahan dengan pusat Kecamatan di Kelurahan Kuripan Penyusunan tahun 2014 ini tentu masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saransaran untuk penyempurnaan penyusunan LAKIP selanjutnya. Demikian LAKIP tahun 2014 dan Penetapan Kinerja tahun 2014 Pengadilan Agama Banjarmasin disusun semoga dapat menjadi sarana pendukung dalam kinerja dimasa yang akan datang. Banjarmasin, Ketua Drs. Muhammad Alwi. MH Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun 2014

5 iv DAFTAR DAFTAR ISI ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iv Ringkasan Eksekutif... vi Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang... 1 B. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... 2 C. Struktur Organisasi... 3 D. Sistematika Penyajian... 4 BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2012 A. RPJM dan Rencana Strategis A.1. RPJM Pengadilna Agama Banjarmasin A.2.Rencana Strategis Pengadilan Agama Banjarmasin a. Pernyataan Visi b. Pernyataan Misi c. Tujuan Strategis d. Sasaran Strategis e. Indikator Kinerja Utama f. Program Utama dan Kegiatan B. Rencana Kinerja Tahun C. Perjanjian Kinerja BAB III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja B. Analisis Akuntabilitas Kinerja C. Akuntabilitas Keuangan BAB IV Penutup A. Simpulan B. Strategi Peningkatan Kinerja Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun 2014

6 v Lampiran Strukur Organisasi Perjanjian Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Penetapan Kinerja Tahun 2014 (revisi) Rencana Kinerja Tahun 2014 (revisi) Rencana Kinerja Tahun 2015 Dokumen Rencana Strategis Dokumen Rencana Strategis Rencana Kerja Anggaran 2014 Rencana Kerja Anggaran 2015 Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun 2014

7 vi RINGKASAN EKSEKUTIF Semangat reformasi birokarasi telah mendorong pelaksanaan lembaga Peradilan Agama untuk terus melakukan efektivitas dan efesiensi dalam melaksanakan fungsi pelayanan teknis yustisial dan pelayanan administrasi perkara guna mendukung kebutuhan masyarakat pencari keadilan. Penyelenggaraan sistem peradilan yang baik dalam pengelolaan administrasi dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan perwujudan responsibilitas kinerja instansi pemerintah merupakan perwujudan responsibilitas dan sensitivitas lembaga peradilan terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat. Pengadilan Agama Banjarmasin sebagai salah satu pelaku kekuasaan Kehakiman senantiasa berupaya melaksanakan tugas sejalan dengan Visi dan Misi Pengadilan Agama Banjarmasin. Dalam perkembangan terakhir berusaha pula melakukan Reformasi Birokrasi. Dalam upaya itu Pengadilan Agama Banjarmasin menggariskan beberapa program prioritas. Peradilan Agama menjadikan program prioritas yaitu Penanganan perkara, website, sms gate way, meja informasi, juntice for all. Untuk itu, seluruh program kerja Pengadilan Agama Banjarmasin didasarkan pada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan baik pada Rencana PembangunanJangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun , Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Kontrak Kinerja Pengadilan Agama Banjarmasin dengan Mahkamah Agung serta Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun 2014

8 vii Pengadilan Agama Banjarmasin secara konsisten, terus-menerus dan berkesinambungan. Secara umum, tingkatr Realisasi terhadap target kinerja sasaran strategis yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Banjarmasin tahun 2014 adalah sebagai berikut: N O Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Terdaftarnya perkara a. Persentase % gugatan /permohonan secera pencatatan pada tertib dan cepat register dan input perkara data 2 Meningkatnya penyelesaian perkara (jenis perkara) a. Persentase mediasi yang menjadi akta % perdamaian dan dicabut b.persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Permohonan - Gugatan % 101% c. Persentase perkara yang % diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun 2014

9 viii d.persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan % 3 Terwujudnya persidangan perkara secara sederhana, cepat dan biaya ringan 4 Terbitnya putusan / penetapan yang berkwalitas a. Persentase persidangan perkara secara sederhana dan cepat a. Persentase kualitas dan kuantitas putusan/ penetapan % % 5 Terwujudnya efektifitas pengelolaan perkara a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap % b. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi disampaikan % Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun 2014

10 ix secara lengkap c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase % d. Penyampaian pemberithuan relaas putusan tepat waktu, tempat kepada para pihak % e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat % 6 Terwujudnya pelaksanaan pembinaan pengawasan terhadap aparatur Pengadilan 7 Terwujudnya pelayanan yang transparan dalam penyelenggaraan Pengadilan Tk. Pertama a.persentase tingkat kekeliruan menurun a. Persentase pelayanan berperkara dengan ringan/ biaya terjangkau pada % % Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun 2014

11 x 8 Terwujudnya produk pengadilan pencari keadilan a. Persentase penyerahan salinan penetapan kepada para pihak b. Persentase penyerahan salinan putusan % ,6 % 9 Terwujudnya kualitas pelayanan pengaduan bagi masyarakat 10 Terwujudnya pelayanan bagi pencari keadilan c. Persentase penyerahan akta cerai kepada para pihak a. Persentase pemberian informasi dan pengaduan yang berkaitan dengan perkara a. Persentase pelayanan berperkara % % % Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun 2014

12 xi dengan biaya ringan/ terjangkau pada pencari keadilan b. Persentase % pelayanan Posbakum kepada masyarakat pencari keadilan dalam membuat gugatan / permohonan c. Persentase % pelayanan Prodeo kepada masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu dalam membayar biaya Pada tahun 2014 Pengadilan Agama Banjarmasin berusaha mewujudkan program-program kegiatan yang telah dirumuskan dengan hasil yaitu sekitar 90 % secara keseluruhan dari Indikator Kinerja telah tercapai analisis realisasi dari Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun 2014

13 xii target yang telah dirumuskan oleh Pengadilan Agama Banjarmasin. Bahwa Pengadilan Agama Banjarmasin sebagai salah satu Badan Peradilan di bawah Mahkamah Agung RI selalu berupaya secara maksimal untuk merealisasikan program pembaharuan peradilan sebagaimana Rekomendasi Cetak Biru Mahkamah Agung RI. Sumber Daya Manusia Pengadilan mulai dari Ketua, Hakim, Panitera/Sekretaris dan seluruh pejabat Fungsional dan Struktural selalu menanamkan tekad dan berkomitmen untuk menciptakan Pengadilan Agama Banjarmasin menjadi Pengadilan yang agung sesuai dengan Visi dan Misi Pengadilan Agama Banjarmasin dalam rangka mempercepat program pembaharuan Mahkamah Agung RI beserta badan peradilan di bawahnya, tekad ini dibangun atas kebersamaan dengan tekad kerja keras dan ikhlas. Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun 2014

14 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan kebijakan Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI yang telah mencanangkan 7 ( tujuh ) faktor penting sebagai perwujudan pelaksanaan reformasi birokrasi dengan perincian sebagai berikut: 1. Penyelesaian perkara tepat waktu (sesuai SOP); 2. Pengelolaan dan manajemen SDM; 3. Pengelolaan website; 4. Implementasi pelaksanaan aplikasi SIADPA Plus 5. Tersedianya meja informasi; 6. Pembinaan dan Pengawasan, serta 7. Justice for All (prodeo, sidang keliling dan Posbakum); Bahwa tujuh program Badilag tersebut yang menjadi konsentrasi Pengadilan Agamaa Banjarmasin pada tahun 2014 dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, upaya Peradilan Agama di wilayah Pengadilan Agama Banjarmasin dalam penyelesaian perkara tepat waktu sesuai SOP, pemberian pelayanan secara prima dan transparan kepada pencari keadilan dengan cara memberikan akses mudah dan seluas-luasnya untuk dapat dijangkau dengann mudah, pelaksanaan perkara prodeo dan pelaksanaan Posbakum serta pengembangan website dan implementasi SIADPA Plus dalam rangka mendukung automatisasi pola bindalmin (bindalmin elektronik) yang bermuara kepada pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan dimana perkara dapat terselesaikan tepat waktu dan memberi rasa keadilan dan kepastian hukum. Akuntabilitas merupakan azas dalam penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean governance), yang dapat didefinisikan sebagai perwujudan kewajiban organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya manusia, sarana, prasarana, anggaran dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah

15 2 ditetapkan melalui media pertanggungjawaban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas dapat diuraikan sebagai kewajiban untuk menjawab dan menjelaskan kinerja dari tindakan seseorang atau lembaga kepada pihak-pihak yang memiliki hak untuk meminta jawaban atau keterangan dari orang atau lembaga yang telah diberikan wewenang untuk mengelola sumber daya tertentu. B. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Banjarmasin mempunyai tugas dan wewenang mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Tingkat Pertama, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang undang Nomor 3 Tahun 2006, perubahan terakhir Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi: a. Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : 1. Perkawinan 2. Waris 3. Wasiat 4. Hibah 5. Wakaf 6. Zakat 7. Infaq 8. Shadaqah dan 9. Ekonomi Syari ah b. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi. c. Memberikan pelayanan dibidang administrasi, perkara tingkat pertama dan administrasi peradilan lainnya.

16 3 d. Memberikan keterangan pertimbangan dan nasehat tentang hukum islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabilaa diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang peradilan agama; e. Mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku hakim, panitera, jurusita di daerah hukumnya. f. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan pengadilan agama (kepegawaian, keuangan dan umum). g. Melaksanakan ugas-tugas pelayanan lainnya dalam pembinaan hukum agama, pelayanan riset dan penelitian, penyebaran informasi tentang hukum, monitoring persidangan kesaksian rukyatul hilal dan pemberian keterangan/nasehat mengenai perbedaan arah kiblat dan penentuan waktu shalat, pengawasan terhadap advokat/penasehat hukum dan sebagainya. C. Struktur Organisasi Struktur organisasi Pengadilan Agama diatur dalam Peraturan perundang-undangan yaitu Undang Undang nomor 3 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang Undang No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung serta Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Banjarmasin digambarkan sebagai berikut Keterangan : = garis struktural = koordinasi

17 4 D. Sistematika Penyajian Laporan ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Agama Banjarmasin selamaa tahun Capaian kinerja (performance results) tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Uraian singkat masing-masing bab adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas profil Pengadilan Agama Banjarmasinn (Latar Belakang, Tugas Pokok dan Fungsi, Struktur Organisasi dan Sistematika Penyajian). Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menguraikan: A. RPJM dan Rencana Strategis , terdiri dari: visi, misi, tujuan dan sasaran strategis, program utama, kebijakan dan kegiatan pokok. B. Rencana Kinerja Tahun C. Perjanjiann Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) tahun Bab III Akuntabilitas Kinerja, menguraikan tentang: A. Pengukuran Kinerja (perbandingan antara target dan realisasi kinerja). B. Analisis Akuntabilitas Kinerja (diuraikan pencapaiann sasaran- dari hasil sasaran organisasi dengan pengungkapan dan perjanjiann pengukuran kinerja). C. Akuntabilitas Keuangan (perbandingan antara target dan realisasi anggaran) ). Bab IV Penutup, menjelaskan : A. Kesimpulan B. Saran. Bab V Lampiran 1. Strukur Organisasi 2. Perjanjian Kinerja Utama 3. Indikator Kinerja Utama

18 5 4. Penetapan Kinerja Tahun 2014 (revisi) 5. Rencana Kinerja Tahun 2014 (revisi) 6. Rencana Kinerja Tahun Dokumen Rencana Strategis Dokumen Rencana Strategis Rencana Kerja Anggaran Rencana Kerja Anggaran 2015

19 6 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. RPJM DAN RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengann tahapanpenataan, tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan terhadap sistem, kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Banjarmasin diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama MA RI dan Mahkamah Agung RI yang disesuaikan dengan pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Pembangunan Jangka Panjang ( ) dan Pembangunan Jangka menengah (PJM) tahun , sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun Adapun visi dari Pengadilan Agama Banjarmasin, adalah: Terwujudnya Peradilan Agama Banjarmasin Yang Berwibawa, Bermartabat dan Akuntabel Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Banjarmasin menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Meningkatkan Jumlah Proses Penerimaan Administrasi Perkara dan Penyelesaiannya 2. Meningkatkan Pelayanan Hukum kepada masyarakat Pencari Keadilan 3. Meningkatkan Efektifitas Pembinaan dan Pengawasan 4. Meningkatkan Akuntabilitas dan Transparansi Peradilan `Dengan misi tersebut diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan, maka ditetapkan 4 (empat) tujuan :

20 7 1. Meningkatnya jumlah proses penerimaan administrasi perkara dan penyelesaiannya sesuai dengan SOP sejak perkara didaftar sampai perkara diselesaikan, dengan sasaran terdaftarnya perkara gugatan/ permohonan secara tertib dan cepat pada Pengadilan Tingkat Pertama, terwujudnya persidangan perkaraa secara sederhana pada tingkat pertama dan terbitnya putusan/ penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (eksekutabel) pada tingkat pertama. Dengan program dukungan manajemen peradilan agama dengann kegiatan mutu pelayanan dalam hal penerimaan perkara, mutu pelayanan dalam persidangan denagn adanya aplikasi antrian siang yang erkoneksi dengan aplikasi siadpa pada Pengadilan Agama Banjarmasin, dan mutu pelayanan dalam mengadili/ memutus perkara. 2. Meningkatnya jumlah pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan, dengan sasaran terwujudnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) baik pada pengadilan tingkat pertama. Dengan program dukungan manajemen peradilan agama dengan kegiatan pelaksanaan perkaraa prodeo dan terdapatnya Pos Bantuan Hukum yang bisa digunakan oleh para masyarakat pencari keadilan, dan dibiayai oleh negara pada pengadilan tingkat pertama. 3. Meningkatnya akuntabilitas dan transparansi peradilan dengan meningkatkan pelayanan publik yang transparan dalam penyelenggaraan peradilan pada Pengadilan Agama, dengan sasaran terwujudnya pelayanan publik yang transparan dalam penyelenggaraan pengadilan tingkat pertama, terwujudnya kemudahan akses bagi masyarakat pencari keadilan dan terwujudnya kualitas pelayanan pengaduan bagi masyarakat. Dengan program mutu pelayanan berperkara dengan biaya ringan/ terjangkau, mutu pelayanan penyerahan salinan putusan/ penetapan dan akte cerai kepada para pihak dan mutu pelayanan penyerahan salinan putusan/ penetapan kepada Pengadilan Agama pengaju kemudian diserahkan kepada para pihak serta pelayanan pengaduan dengan cepat, akurat dan akuntabel. Dengan kegiatan menerbitkan SK. Panjar biaya perkara sesuai radius di tingkat pertama, menempelkan SK Panjar biaya perkara pada pengadilan tingkat pertama dan SK. Biaya proses

21 8 pada pengadilan tingkat pertama di papan informasi agar mudah terbaca, menayangkan SK Panjar biaya perkara, SK Biaya Proses Berperkara dan pengelolaan biaya perkara di website, optimalisasi penggunaann apalikasi SIADPA Plus dan SIADPA, menerbitkan SK. Biaya Proses perkara pertama dan menindaklanjuti seluruh pengaduan dan menayangkan hasil tindak lanjut ke dalam website. A.1. RPJM PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN RPJM Pengadilan Agama Banjarmasin mengacu pada program dan kebijakan Mahkamah Agung RI yang telah dicanangkan oleh Ditjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI menjadi 7 (tujuh) faktor penting sebagai perwujudan pelaksanaan reformasi birokrasi yang terinci sebagai berikut : 1. Penyelesaiann perkara tepat waktu (sesuai SOP); 2. Pengelolaan dan manajemen SDM; 3. Pengelolaan website; 4. Implementasi pelaksanaan aplikasi SIADPA Plus dan SIADPA; 5. Tersedianya meja informasi; 6. Pembinaan dan Pengawasan, serta; 7. Justice for All (prodeo, dan Posbakum); Dari tujuh faktor tersebut oleh Pengadilan Agama Banjarmasin diimplementasikan dalam visinya, yaitu : Terwujudnya Peradilan Agama Banjarmasin Yang Berwibawa, Bermartabat dan Akuntabel, dengan penjelasan sebagai berikut: Berwibawa mengandung arti, kekuasaannya diakui dan ditaati serta memiliki pembawaan untuk dapat menguasai dan mempengaruhi, dihormati melalui sikap dan tingkah laku yang mengandung kepemimpinan dan penuh daya tarik. Bermartabat mengandung arti harga diri, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berpegang teguh pada aturan perundang- undangan yang berlaku serta menjaga etika dan moral. Akuntabel mengandung arti, perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan sumber

22 9 daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Banjarmasin menetapkan misii yang menggambarkan hal-hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Meningkatkan Jumlah Proses Penerimaan Administrasi Perkara dan Penyelesaiannya; 2. Meningkatkan Pelayanan Hukum kepada masyarakat Pencari Keadilan; 3. Meningkatkan Efektifitas Pembinaan dan Pengawasan bagi aparat Pengadilan Agama Banjarmasin; 4. Meningkatkan Akuntabilitas dan Transparansi Peradilan. Untuk mewujudkan visi dan misi Peradilan Agama wilayah Pengadilan Agama Banjarmasin dalam kurun waktu juga diarahkan untuk menjadi sebuah rencana kerja jangka menengah yang tersusun dalam program sebagai berikut: Pertama : Terdaftarnya perkara gugatan/ permohonan secara tertib dan cepat, dengan indikator : Persentase jumlah pencatatan pada register dan input data perkara pada pengadilan tingkat pertama. Kedua : Terwujudnya persidangan perkara secara sederhana, dengan indikator : Persentase jumlah persidangan perkara secara sederhana dan cepat pda tingkat pertama. Ketiga : Terbitnya putusan/ penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (eksekutabel), dengan indikator : Persentase jumlah kualitas dan kuantitas putusan/ penetapan pada pengadilan tingkat pertama. Keempat : Terwujudnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice), dengan indikator : Persentase perkara prodeo yang diselesaikan pengadilan tingkat pertama, Persentase perkara sidang

23 10 keliling yang diselesaikan pengadilan tingkat pertama, Persentase penyelesaian perkara melalui Posbakum pengadilan tingkat pertama. Kelima : Terwujudnya pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap jalannya peradilan, dengan indikator : Persentase hasil temuan dapat ditindaklanjuti dengan segera pada pengadilan tingkat pertama. Keenam : Terwujudnya akuntabilitas dan transparansi peradilan, dengan indikator : Persentase realisasi pertanggung-jawaban biaya perkara, Persentase jumlah putusan yang dipublikasikan, Persentase jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti dan dipublikasikan pada Pengadilan Agama. Ketujuh : Terwujudnya pelayanan publik yang transparan dalam penyelenggaraan peradilan, dengan indikator : Persentase pelayanan berperkara dengan biaya ringan/ terjangkau pada pencari keadilan pada pengadilan tingkat pertama. Kedelapan : Terwujudnya kemudahan akses bagi masyarakat pencari keadilan, dengan indikator : Persentase jumlah penyerahan salinan putusan/penetapan dan akta cerai kepada para pihak Kesembilan : Terwujudnya kualitas pelayanan pengaduan bagi masyarakat, dengan indikator : Persentase pemberian informasi dan pengaduan yang berkaitan dengan perkara. Rencana Pembangunan Jangka Menengah ini juga diharapkan untuk menjadi sebuah rencana kerja menengah yang bersifat menyeluruh dan harus ditangani secara holistik sehingga dapat menyelesaikan persoalan yang sebenarnya. Pencapaian kinerja tersebut menjadi komitmen semua pihak khususnya Pengadilan Agama Banjarmasin. Untuk dapat

24 11 merealisasikannya secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat pencari keadilan. A.2. RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN Rencana strategis (renstra) Peradilan Agama wilayah Pengadilan Agama Banjarmasin merupakan perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun, serta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Penyusunan renstra Peradilan Agama wilayah Pengadilan Agama Banjarmasin mengacu pada RPJM Mahkamah Agung RI dan Ditjen Badan Peradilan Agamaa Mahkamah Agung RI tahun a. Visi Visi Pengadilan Agama Banjarmasin adalah : Terwujudnya Peradilan Agama Banjarmasin Yang Berwibawa, Bermartabat dan Akuntabel. b. Misi Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Banjarmasin menetapkan misi yang menggambarkan hal-hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Meningkatkan Jumlah Proses Penerimaan Administrasi Perkara dan Penyelesaiannya; 2. Meningkatkan Pelayanan Hukum kepada masyarakat Pencari Keadilan; 3. Meningkatkan Efektifitas Pembinaan dan Pengawasann aparatur Pengadilan Agama Banjarmasin 4. Meningkatkan Akuntabilitas dan Transparansi Peradilan. c. Tujuan Berdasarkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan tersebut Pengadilan Agama Banjarmasin menetapkan empat tujuan yang akan dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu sampai tahun 2014, yaitu : 1. Terwujudnya peningkatkan Jumlah Proses Penerimaan Administrasi Perkara dan Penyelesaiannya;

25 12 2. Terwujudnya Pencari Keadilan; 3. Terwujudnya peningkatkan Efektifitas Pembinaan dan Pengawasan; 4. Terwujudnya peningkatkan Akuntabilita dan Transparansi Peradilan. d. Sasaran Berdasarkan atas tujuan tersebut selanjutnya Pengadilan Agama Banjarmasin menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan dalam periode renstra. Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan selama tahun sebagai berikut : peningkatkan Pelayanan Hukum kepada masyarakat Sasaran Indikator Kinerja Utama Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatkan Jumlah Proses Penerimaan Administrasi Perkara dan Penyelesaiannya Sasaran Strategis 1 : Terdaftarnya perkara gugatan/ a. Persentase pencatatan pada Permohonan secara tertib dan cepat register dan input data perkara Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya penyelesaian perkara (jenis perkara) a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian dan dicabut b.persentase sisa perkaraa yang diselesaikan: - Permohonan - Gugatan c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Permohonan - Gugatan d.persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Sasaran Strategis 3 : Terwujudnya persidangan perkara secara sederhanaa pada tingkat pertama a. Persentase persidangan perkara secara sederhana dan cepat

26 13 Sasaran Strategis 4 : Terbitnya putusan/ penetapan yang cepat,tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (eksekutabel) pada tingkat pertama a. Persentase kualitas dan kuantitas putusan/penetapan Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatkan Pelayanan Hukum kepada masyarakat Pencari Keadilan Sasaran Strategis 5 : a. Persentase berkas perkara Peningkatan efektifitas pengelolaan yang diajukan banding kasasi penyelesaian perkara dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase c. Penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat Tujuan 3 : Terwujudnya peningkatkan Efektifitas Pembinaan dan Pengawasan Sasaran Strategis 6: Terwujudnya a. Persentase tingkat kekeliruan pelaksanaan menurun pembinaan pengawasan terhadap aparatur pengadilan Tujuan 4 : Terwujudnya peningkatkan Akuntabilitas dan Transparansi Peradilan Sasaran Strategis 7 : Terwujudnya produk a. Persentase Pengadilan pelayanan berperkara dengan biaya ringan/ terjangkau pada pencari keadilan Sasaran Strategis 8 : Terwujudnya kemudahan akses bagi masyarakat pencari keadilan a. Persentase penyerahan salinan penetapan kepada para pihak

27 14 Sasaran Strategis 9 : Terwujudnya kualitas pelayanan pengaduan bagi masyarakat Sasaran Strategis 10 : Terwujudnya pelayanan bagi pencari keadilan b. Persentase penyerahan salinan putusan c. Persentase penyerahan akta cerai kepada para pihak a. Persentase pemberian informasi dan pengaduan yang berkaitan dengan perkara a. Persentase pelayanan berperkara dengan biaya ringan/ terjangkau pada pencari keadilan b. Persentase pelayanan Posbakum kepada masyarakat pencari keadilan dalam membuat gugatan / permohonan c. Persentase pelayanan Prodeo kepada masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu dalam membayar biaya e. Indikator Kinerja Utama (IKU) Mahkamah Agung RI telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada renstra dan RPJM Mahkamah Agung RI tahun IKU ditetapkan dengan memilih indikator kinerja yang ada dalam renstra tahun yang memiliki fokus perspektif sesuai dengan wilayah Pengadilan Agama Banjarmasin. Berdasarkan Surat Keputusan Wakil Ketua Pengadilann Agama Banjarmasin Nomor : tanggal tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama, maka IKU Pengadilann Agama Banjarmasin adalah sebagai berikut :

28 15 No Sasaran 1 Terdaftarnya perkara gugatan / permohonan secera tertib dan cepat pada Pengadilan Agama Banjarmasin 2 Meningkatnyaa penyelesaian perkara ( jenis perkara ) Indikator Kinerja Utama a. Persentase pencatatan pada register dan input data perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian dan dicabut b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Permohonan - Gugatan c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Permohonan - Gugatan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian dan dicabut 3 Terwujudnya persidangan perkara secaraa sederhana pada tingkat pertama 4 Terbitnya putusan / penetapan yang cepat,tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan a. Persentase persidangan perkara secara sederhana dan cepat a. Persentase kualitas dan kuantitas putusan/ penetapan 5 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase Penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

29 16 d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat 6 Terwujudnya pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap jalannya peradilan pada tingkat pertama 7. Terwujudnya pelaksanaan pembinaan pengawasan terhadap aparatur Pengadilan 8. Terwujudnya produk Pengadilan a. Persentase hasil temuan dapat ditindaklanjuti dengan segera b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti a. Persentase tingkat kekeliruan menurun a. Persentase pelayanan berperkara dengan biaya ringan/ terjangkau pada pencari keadilan 9 Terwujudnya a. Persentase penyerahan kemudahan akses bagi masyarakat pencari salinan penetapan kepada paraa pihak keadilan b. Persentase penyerahan salinan putusan c. Persentase penyerahan akta cerai kepada para pihak 10 Terwujudnya a. Persentase pemberian kualitas pelayanan pengaduan bagi masyarakat informasi dan pengaduan yang berkaitan dengan perkara 11 Terwujudnya a. Persentase pelayanan pelayanan bagi pencari keadilan berperkara dengan biayaa ringan/ terjangkau pada pencari keadilan b.persentase pelayanan Posbakum kepada masyarakat pencari keadilan dalam membuat gugatan / permohonan c. Persentase pelayanan Prodeo kepada masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu dalam membayar biaya

30 17 f. Program Utama dan Kegiatan Pokok 1. Peningkatan mutu pelayanan dalam hal penerimaan perkara dengan kegiatan pokok percepatan proses penerimaan perkara tingkat pertama, optimalisasi penggunaan aplikasi SIADPA Plus 2. Peningkatan mutu pelayanan dan pelaksanaan dalam persidangan dengan kegiatan pokok percepatan proses persidangan, penyempurnaan SOP tingkat pertama. 3. Peningkatan mutu pelayanan dalam mengadili / memutus perkara dengan kegiatan pokok pembacaan putusan dilaksanakan setelah selesai diketik, salinan putusan disampaikan sesaat setelah putusan dibacakan, salinan putusan dapat segera disampaikan kepada para pihak dan Relaas PBT diserahkan kembali sesuai SOP. 4. Peningkatan Dukungan Manajemen Peradilan Agama dengann kegiatan pokok perkara Prodeo dibiayai oleh Negara, Pelaksanaan perbantuan pembuatan gugatan/ permohonan dan pendampingan persidangan. 5. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Hawasbid dengan kegiatan pokok pelaksanaan Pembinaan secara berkala. 6. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas terhadap Aparatur dengan kegiatan pokok menindaklanjuti setiap hasil temuan dan melaporkannya hasil pengawasann kepada Ketua Pengadilan Agama Banjarmasin. 7. Peningkatan mutu pelayanan berperkara dengan biaya ringan/ terjangkau pada pengadilan tingkat pertama dengan kegiatan pokok menerbitkan SK. Panjar biaya perkara sesuai radius di tingkat pertama, menempelkan SK Panjar biaya perkara di papan informasi agar mudah terbaca, menayangkan SK Panjar biaya perkara dan pengelolaan biaya perkara di website pengadilan tingkat pertama. 8. Peningkatan mutu pelayanan berperkara dengan biaya ringan/ terjangkau pada pengadilan tingkat Pertama dengan kegiatan pokok menerbitkan SK. Biaya Proses perkara, menempelkan SK. Biaya Proses Perkaraa di papan informasi agar mudah terbaca, menayangkan SK Biaya Proses Berperkara dan pengelolaan biaya perkara di website 9. Peningkatan mutu pelayanan penyerahan salinan putusan / penetapan dan akta cerai kepada para pihak dengan kegiatan pokok optimalisasi

31 18 penggunaan apalikasi SIADPA Plus dan pembacaan putusan dilaksanakan setelah selesai diketik. 10. Peningkatan pelayanan pengaduan dengan cepat, akurat dan akuntabel dengan kegiatan pokok membentuk Tim Pejabat PPID, menindaklanjuti seluruh pengaduan, menayangkan hasil tindak lanjut ke dalam website. B. RENCANA KINERJA TAHUN 2014 Rencana Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Rencana Kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar pemikiran keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dalam pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Rencana kinerja ini telah dibuat dan ditanda tangani pada tahun 2012 sebagai berikut : NO Sasaran Strategis tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Terdaftarnyaa perkara gugatan /permohonann secera tertib dan cepat a. Persentase pencatatan pada register dan input data perkara % 2 Meningkatnya penyelesaiann perkara (jenis perkara) a. Persentase mediasi yang menjadi akta % perdamaian dan dicabut

32 19 b.persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Permohonan - Gugatan % 101% c. Persentase % perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan d.persentase % perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 3 Terwujudnya persidangan perkara secara sederhana, cepat dan biaya ringan a. Persentase persidangan perkara secara sederhana dan % cepat 4 Terbitnya putusan / penetapan yang berkwalitas a. Persentase kualitas dan kuantitas % putusan/ penetapan

33 20 5 Terwujudnya efektifitas pengelolaan perkara a. Persentase berkas perkara yang diajukan % banding dan disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas perkara % yang diajukan kasasi disampaikan secara lengkap c. Persentase berkas yang % diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase d. Penyampaian pemberithuan % relaas putusan tepat waktu, tempat kepada para pihak e. Persentase penyitaan tepat % waktu dan tempat 6 Terwujudnya a.persentase %

34 21 pelaksanaan pembinaan pengawasan terhadap aparatur Pengadilan 7 Terwujudnya pelayanan yang transparan dalam penyelenggara an Pengadilan Tk. Pertama tingkat kekeliruan menurun a. Persentase pelayanan berperkara dengan ringan/ biaya terjangkau pada % pencari keadilan 8 Terwujudnya produk pengadilan a. Persentase penyerahan % salinan penetapan kepada para pihak b. Persentase ,6 % penyerahan salinan putusan c. Persentase % penyerahan akta cerai kepada para pihak 9 Terwujudnya a. Persentase %

35 22 kualitas pelayanan pengaduan bagi masyarakat pemberian informasi dan pengaduan yang berkaitan dengan perkara 10 Terwujudnya pelayanan bagi pencari keadilan a. Persentase pelayanan berperkara % dengan biaya ringan/ terjangkau pada pencari keadilan b. Persentase % pelayanan Posbakum kepada masyarakat pencari keadilan dalam membuat gugatan / permohonan c. Persentase % pelayanan Prodeo kepada masyarakat pencari keadilan yang

36 23 tidak mampu dalam membayar biaya No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target 1 Terdaftarnya perkara gugatan/permohonan secara tertib dan cepat 2. Meningkatnya penyelesaian perkara (jenis perkara) 3 Terwujudnya persidangan perkara secara sederhana pada tingkat pertama 4 Terbitnya putusan / penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakann Persentase pencatatan pada register dan input data perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian dan dicabut b.persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Permohonan - Gugatan c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Permohonan - Gugatan d.persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Persentase peningktan persidangan perkara secara sederhana dan cepat Persentase kualitas dan kuantitas putusan/ penetapan 100 % 100 % 95 % 100 % 95% 90% 99.4% 3 % 104% 100%

37 24 5 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 6 Terwujudnya pelaksanaan pembinaan pengawasan terhadap aparatur Pengadilann 7 Terwujudnya produk Pengadilann 8 Terwujudnya kemudahan akses bagi masyarakat pencari keadilan 9 Terwujudnya kualitas Pelayananpengaduan bagi masyarakat 10 Terwujudnya pelayanan bagi pencari a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. PersentasePenyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat a.persentase tingkat kekeliruan menurun a. Persentase penyerahan salinan putusan/ penetapan dan akte cerai kepada para pihak a. Persentase penyerahan salinan penetapan kepada para pihak b. Persentase penyerahan salinan putusan c. Persentase penyerahan akta cerai kepada para pihak a. Persentase pemberian informasi dan pengaduan yang berkaitan dengan perkara a. Persentase 87 % 100% 100% 100% 66% 100 % 100 % 100% 24.6% 101.5% 104 % 100 %

38 25 keadilan pelayanan berperkara dengan biaya ringan/ terjangkau pada pencari keadilan b.persentase pelayanan Posbakum kepada masyarakat pencari keadilan dalam membuat gugatan / permohonan c. Persentase pelayanan Prodeo kepada masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu dalam membayar biaya 100 % 116 % C. PERJANJIAN KINERJA (DOKUMEN PENETAPAN KINERJA) TAHUN 2014 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/ /kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama Banjarmasin, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Penetapan Kinerja Tahun 2014 Peradilan Agama wilayah Pengadilan Agama Banjarmasin, sebagai berikut: N O Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisa si 1 Terdaftarnya perkara a. Persentase gugatan /permohonan secera pencatatan pada tertib dan cepat register dan input data perkara Capaia n 100 %

39 26 2 Meningkatnya penyelesaian perkara (jenis perkara) a. Persentase mediasi yang menjadi akta % perdamaian dan dicabut b.persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Permohonan - Gugatan % 101% c. Persentase perkara yang % diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan d.persentase perkara yang % diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 3 Terwujudnya persidangan perkara secara sederhana, cepat dan biaya ringan a. Persentase persidangan perkara sederhana secara dan %

40 27 cepat 4 Terbitnya putusan / penetapan yang berkwalitas a. Persentase kualitas dan % kuantitas putusan/ penetapan 5 Terwujudnya efektifitas pengelolaan perkara a. Persentase berkas perkara yang diajukan % banding dan disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas perkara % yang diajukan kasasi disampaikan secara lengkap c. Persentase berkas yang % diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase d. Penyampaian pemberithuan % relaas putusan tepat waktu, tempat kepada

41 28 para pihak e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat % 6 Terwujudnya pelaksanaan pembinaan pengawasan terhadap aparatur Pengadilan 7 Terwujudnya pelayanan yang transparan dalam penyelenggaraan Pengadilan Tk. Pertama a.persentase tingkat kekeliruan menurun a. Persentase pelayanan berperkara dengan ringan/ 8 Terwujudnya a. Persentase produk pengadilan penyerahan biaya terjangkau pada pencari keadilan salinan penetapan kepada pihak b. Persentase penyerahan para salinan putusan % 100 % 100 % 24,6 % c. Persentase %

42 29 10 Terwujudnya pelayanan bagi pencari keadilan penyerahan akta cerai para pihak kepada 9 Terwujudnya kualitas pelayanan a. Persentase pengaduan bagi pemberian masyarakat informasi dan pengaduan yang berkaitan dengan perkara a. Persentase pelayanan berperkara dengan ringan/ biaya terjangkau pada pencari keadilan b. Persentase pelayanan Posbakum kepada masyarakat pencari keadilan dalam membuat gugatan / permohonan c. Persentase pelayanan % 100% 100% 116%

43 30 Prodeo kepada masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu dalam membayar biaya

44 31 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Pengukuran tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Secara umum indicator kinerja sasaran, namun demikian juga terdapat satu indikator kinerja sasaran yang belum berhasil diwujudkan pencapaian targetnya pada tahun 2014 ini dikarenakan karena tingkat kerumitan perkara tersebut.. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada table sebagai berikut : Terdaftarnya perkara gugatan/ permohonan secara tertib dan cepat pada Pengadilan Tingkat Pertama Sasaran Strategis Terdaftarnya perkara gugatan /permohonan secera tertib dan cepat tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Banjarmasin terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target Sasaran Strategis 1 Indikator Kinerja a. Persentase pencatatan pada register dan input data perkara Sasaran Strategis 2 Meningkatnya penyelesaian perkara (jenis perkara) Tar get Real isasi Capai an % Sasaran Strategis Meningkatnya penyelesaian perkara (jenis perkara) Indikator Kinerja a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian dan dicabut Tar get 15 Real isasi 20 Capai an 133% b.persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Permohonan - Gugatan % 101% c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Permohonan - Gugatan %

45 32 d.persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Sasaran Startegis % Terwujudnya persidangan perkara secara sederhana pada tingkat pertama Sasaran Strategis Indikator Kinerja Real Terwujudnya persidangan perkara secara a. Persentase persidangan perkara sederhana, cepat dan secara sederhana dan biaya ringan cepat Sasaran Strategis 4 Tar get isasi Capai an % Terbitnya putusan/ penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (eksekutabel) pada tingkat pertama Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tar Real Capai get isasi an Terbitnya putusan / a. Persentase penetapan yang cepat, % kualitas dan kuantitas tepat dan memenuhi rasa keadilan serta0 putusan/ penetapan dapat dilaksanakan Sasaran Strategis 5 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tar Real get isasi Terwujudnya efektifitas a. Persentase berkas 8 7 pengelolaan perkaraa perkara yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap Capai an 87 % b. Persentase berkas perkara yang diajukan %

46 33 kasasi disampaikan secara lengkap c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase % d. Penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak % e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat % Terwujudnya pelaksanaan pembinaan pengawasan terhadap aparatur pengadilan Agama Banjarmasin Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tar get Real isasi Capai an Terwujudnya pelaksanaan pembinaan pengawasan terhadap aparatur Pengadilan a.persentase tingkat kekeliruan menurun % Sasaran Strategis 7 Sasaran Strategis 8 : Terwujudnya Pengadilan Sasaran Strategis 6 : Terwujudnya produk Pengadilan a. Persentase produk penyerahan salinan penetapan dan akte cerai kepada para pihak Sasaran Strategis 8: Terwujudnya produk Pengadilan Terwujudnya a. Persentase kemudahan akses bagi masyarakat penyerahan salinan pencari keadilan % %

47 34 penetapan kepada para pihak b. Persentase penyerahan salinan putusan ,6 % c. Persentase penyerahan akta cerai kepada para pihak Sasaran Strategis 9 : Terwujudnya kualitas pelayanan informasi bagi masyarakat Terwujudnya kualitas Persentase pemberian informasi % pelayanan pengaduan dan pengaduan yang bagi masyarakat berkaitan dengan perkara Sasaran Strategis 10 : Terwujudnya pelayanan bagi pencari keadilan a. Persentase pelayanan berperkara dengan biaya ringan/ terjangkau pada pencari keadilan b. Persentase pelayanan kepada Posbakum masyarakat pencari keadilan dalam membuat gugatan / permohonan c. Persentase pelayanan kepada Prodeo masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu dalam membayar biaya % 100% 116%

48 35 B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pada akhir tahun 2014, Peradilan Agama wilayah Pengadilan Agama Banjarmasin telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat, sebagai berikut Terdaftarnya perkara gugatan/ permohonan secara tertib dan cepat pada Pengadilan Tingkat Pertama Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : No Indikiator Kinerja Target Realisasi % Persentase pencatatan pada register dan input data perkara % Analisis untuk capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut : 1. Persentase pencatatan pada register dan input data perkara yang diterima dan tercatat pada buku register serta diinput pada aplikasi SIADPA Plus sebanyak 1698 perkara berdasarkan penerimaan tahun 2013, selanjutnya ada menjadi 1781 perkara di tahun 2014 karena adanya kerja sama antara petugas meja 1 dan petugas register sera petugas IT dan semua telah dicatat di buku register permohonan/ gugatan serta telah diinput di aplikasi SIADPA Plus. Tingkat capaiannya : 1781 x 100% = 104% 1698 Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 1 Perbandingan antara perkara yang diinput dalam buku register tahun 2013 dan 2014 pada Pengadilan Agama Banjarmasinn Indikator Kinerja 1 Persentase pencatatan pada register dan input Target Realisasi Capaiaan % % 104%

49 36 data perkara yang diterima dan tercata pada buku register serta diinput pada aplikasii SIADPA Plus Grafik 1 Perkara yang diinput dalam Register Perkara tahun 2013 dan tahun Target Realisasi Persentase (%) Persentase (%) Realisasi 0 Target ncatatan pada Register data perkara Dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut : Persentase Pencatatan Target Target 2014 Realisasi Realisasi 2014 Capaian (%) 2013 Capaian (%) 2014

50 37 Meningkatnya penyelesaian perkara (jenis perkara) Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : Tabel II Meningkatnya penyelesaian perkara NO Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian dan dicabut % 2. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Permohonan - Gugatan % 101 % 3. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan ,4 % 4. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan % Analisis untuk capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut : 1. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian dan dicabut berdasarkan penerimaan tahun 2013 sebanyak 15 perkara, selanjutnya ada menjadi 20 perkara di tahun 2015 tersebut karena adanya kesabaran paramediator dalam mengusahakan adanya penyelesaian perdamaian terhadap perkara yang masuk di Pengadilan Agama Banjarmasin.. Tingkat capaiannya : 20 x 100% = 133 % 15 No Hasil Mediasi Tahun Capaian Keberhasilan mediasi % 133 %

51 38 Grafik 2 Meningkatnya keberhasilan Mediasi Tahun Capaian (%) Dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut : Keberhasilan Mediasi perkara Permohonan Target 2014 Realisasi Capaian (%) Persentase penyelesaian sisa perkara tahun 2013 yang diselesaian pada tahun 2014 adalah sebanyak 140 % untuk perkara permohonan dan 101 % untuk perkara gugatan penyelesaian perkara tersebut karena adanya kerja keras dari ajelis haki untuk menyelesaiakan sisa perkara tahun Tingkat capaiannya penyelsaian sisa permohonan: 14 x 100% = 140 % 10

52 39 Tingkat capaiannya penyelsaian sisa gugatan: 229 x 100% = 101 % 225 No Pelesaian sisa perkara tahun Target Realisasi Capaian Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Permohonan - Gugatan % 1011 % Grafik 3 sisa perkara yang diselesaikan Permohonan dan Gugatan Target Capaian Realisasi Target Realisasi Capaian Dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut : Persentase sisa perkara gugatan Target 2014 Realisasi 2014 Capaian (%) 2014

53 40 3. Persentase penyelesaian sisa perkara tahun 2013 yang diselesaian pada tahun 2014 adalah sebanyak 140 % untuk perkara permohonan dan 101 % untuk perkara gugatan penyelesaian perkara tersebut karena adanya kerja keras dari ajelis haki untuk menyelesaiakan sisa perkara tahun Tingkat capaiannya penyelsaian sisa permohonan: 14 x 100% = 140 % 10 Persentase Tabel III perkara yang selesai belum 6 bulan No Persentasee perkara yang selesai belum 6 bulan Target realisasi Capaian Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan ,4 % Grafik 4. perkaraa yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Target Capaian Realisasi Target Realisasi Capaian Penyelesaian Perkara 6 blm

54 41 Disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut : Persentase Penyelesaian Perkara dlm jangka waktu 6 bulan 99, Target 2014 Realisasi 2014 Capaian (%) Persentase penyelesaian perkara yang putus sebelum 6 bulan tahun 2014 yang diselesaian pada tahun 2014 adalah sebanyak 99,4 % untuk perkara permohonan dan perkara gugatan sebanyak 1691 perkara dari target sebanyak 1500 perkara penyelesaian perkara tersebut karena adanya kerja keras dari majelis haki untuk menyelesaiakan perkara tersebut. Tingkat capaiannya penyelsaian sisa permohonan: % = 99,4 % 1500 Persentase Tabel IV perkara yang selesai lebih 6 bulan No Persentasee perkara yang selesai lebih 6 bulan Target Realisasi Capaian Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan %

55 42 Grafik 5 perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih 6 bulan Target Capaian Realisasi Target Realisasi Capaian Penyelesaian Perkara > 6 bln Persentase Penyelesaian Perkara dlm jangka waktu lbh 6 bulan Target 2014 Realisasi Capaian (%) 2014

56 43 Terwujudnya persidangan perkara secara sederhanaa pada tingkat pertama 1. Persentase persidangan perkara secara sederhana dan cepat tahun 2014 yang diselesaian pada tahun 2014 adalah sebanyak 102 % untuk perkara permohonan dan perkara gugatan sebanyak 1965 perkara dari target sebanyak 1970 perkara penyelesaian perkara tersebut karena adanya kerja keras dari majelis hakim untuk menyelesaiakann perkara tersebut. Tingkat capaiannya penyelsaian sisa permohonan: % = 102 % 1970 No Persentase persidangan perkara Target Realisasi Capaian Persentase persidangann perkara secara sederhana dan cepat % Grafik 6. persidangan perkara secara sederhana dan cepat Target Realisasii Capaian 0 Persentase Persidangan

57 44 Terbitnya putusan/ penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (eksekutabel) pada tingkat pertama 1. Persentase Terbitnya putusan / penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (eksekutabel)tahun 2014 yang diselesaian pada tahun 2014 adalah sebanyak 100 % untuk perkara permohonan dan perkara gugatan sebanyak 1708 perkara dari target sebanyak 1708 perkara penyelesaian perkara tersebut karena adanya kerja keras dari majelis hakim untuk menyelesaiakan perkara tersebut. Tingkat capaiannya penyelsaian sisa permohonan: % = 100 % 1708 No 1 Terbitnya putusan/ penetapan yang cepat, tepat Target Realisasi Persentase kualitas dan kuantitas putusan/ penetapan Capaian % Grafik 7 kualitas dan kuantitas putusan/penetapan Target Realisasi Capaian Persentase Peningkatan Putusan

58 45 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 1. Persentase Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara tahun 2014 yang diselesaian pada tahun 2014 adalah sebanyak 100 % untuk perkara permohonan dan perkara gugatan sebanyak 1708 perkara dari target sebanyak 1708 perkara penyelesaian perkara tersebut karenaa adanya kerja keras dari majelis hakim untuk menyelesaiakan perkara tersebut. Tingkat capaiannya penyelsaian sisa permohonan: % = 100 % 1708 No Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Target Realisasi Capaian Persentase berkas perkara yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap (A) % 2. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi disampaikan secara lengkap (B) % 3. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis (C) % 4. Penyampaian pemberithuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (D) % 5. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat (E) %

59 46 Grafik 8. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Target Realisasi Capaian (A) (B) ( C) (D) (E) Terwujudnya pelaksanaan pembinaann pengawasan terhadap aparatur pengadilan Agama Banjarmasin 1. Persentase terwujudnya pelaksanaan pembinaan pengawasan terhadap aparatur pengadilan Agama Banjarmasin tahun 2014 yang diselesaian pada tahun 2014 adalah sebanyak 166 % untuk temuan adminitrasi guna untuk mningkatkan pelayanan kepada Masyarakat. Dalam pembinaan ini biasanya para hakim pengawas bidang mengadakan pembinaan kepada bidang-bidang yang menjadi tugas dari hakim pengawas bidang pada tahun 2014 ditemukan kesalahan adminitrasi seperti para paniteraa penganti kurang teliti dalam membuat berita acara atau kesalahan yang terjadi pada buku register. Adapun jumlah temuan tersebut sebanyak 5 buah hal tersebut lebih banyak 2 buah di banding temuan pada tahun Hal tersebut dapat diliahta pada table berikut :

60 47 Tingkat capaiannya tingkat kekeliruan menurun : 5 x 100% = 166 % 3 No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase tingkat 5 3 kekeliruan menurun (A) 5 166% (A) Target Capaian Realisasi Target Realisasi Capaian Terwujudnya produk Pengadilan 1. Persentase terwujudnya produk Pengadilan yaitu dimana Pengadilan agama Banjarmasin berusaha untuk meningkatkan pelayanann terhadap produk Pengadilan. antara lain penyerahan salinan penetapan kepada para pihak dengan tepat waktu hal tersebut terbukti Pengadilan Agama Banjarmasin bisa menyerahkan salinan penetapan sesuai dengan perkara yang diputus. Adapun kendala Pengadilan Agama Banjarmasin tidak bisa menyerahkan salinan putusan yaitu karena para pihak yang bercerai mereka hanya mengambil akte cerai saja tanpa mau mengambil

61 48 salinan putusanya sebab yang diperlukan mereka untuk menikah adalah akte cerai. Tingkat capaiannya pembinaan dan temuan : 1718 x 100% = 100 % 1781 No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaia n Persentasee penyerahan salinan penetapann dan akta cerai kepada para pihak (A) % Grafik 11. Peningkatan Produk Pengadilan Capaian Realisasi Target Realisasi Capaian 0 (A) Target

62 49 Terwujudnya kemudahan akses bagi masyarakat pencari keadilan 1. Persentase terwujudnya kemudahan akses bagi masyarakat pencari keadilan yaitu dimana Pengadilan agama Banjarmasin berusaha untuk meningkatkan pelayanan terhadap produk Pengadilan. antara lain penyerahan salinan penetapan kepada para pihak dengan tepat waktu hal tersebut terbukti Pengadilan Agama Banjarmasin bisa menyerahkan salinan penetapan sesuai dengan perkara yang diputus. Adapun kendala Pengadilan Agama Banjarmasin tidak bisa menyerahkan salinan putusan yaitu karena para pihak yang bercerai mereka hanya mengambil akte cerai saja tanpa mau mengambil salinan putusanya sebab yang diperlukan mereka untuk menikah adalah akte cerai. Adapun pihak yang mengambil salinan putusan itu biasanya pabila dalam putusan tersebut ada pembebanan seperti uang iddah, uang mut ah dan nafkah anak. Dari Adapaun tingkat capaian adalah sebagai berikut Tingkat capaiannya pembinaan dan temuan : 1718 x 100% = 100 % 1781 No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentasee penyerahan salinan % penetapann pihak (A) kepada para 2. Persentasee penyerahan salinan putusan 1431 (B) ,6 % 3. Persentasee penyerahan akta cerai % kepada para pihak (C)

63 50 Grafik 11. Indikator Kinerja Target Realisasi (A) (B) Capaian Realisasi Target Capaian Terwujudnya kualitas pelayanan pengaduan bagi masyarakat 1. Persentase terwujudnya pemberian informasi pelayanan dan pengaduan yang berkaitan dengan perkara di Pengadilan Agama Banjarmasin mulai meningkat dibandingkan dengan target yang diperkirakan. Pemberian informasi pelayanan tersebut dikeloloa oleh pihak Posbakum dimana pada tahun Adapun total pelayanan yang bisa diselesaikan pada pada tahun 2014 adalah sebanyak 104 % hal yaitu dari 1500 pelayanan informasi dengan realisasi 1570 informasin.. Tingkat capaiannyapembinaan dan temuan : 1570 x 100% = 104 % 1500 No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentasee pemberian informasi %

64 51 pelayanann dan pengaduan yang berkaitan dengan perkara (A) Target Realisasi Capaian 0 (A) Terwujudnya pelayanan bagi pencari keadilan 1. Persentase terwujudnya pelayanan berperkara dengan biaya ringan/ terjangkau pada pencari keadilan tahun 2014 bisa diselesaiakn semua dalam hal ini para pihak yang datang ke Pengadilan Agama dan mengajukan perkara semuanya dapat terlanyani dan teradminitrasikan pada tahun 2014 juga. Adapun total pelayanan yang bisa dilesaikan pada pada tahun 2014 adalah sebanyak 100 % hal yaitu dari 1718 perkara. tersebut karena menunda-nunda adalah sebagai berikut aparat Pengadilan Agama Banjarmasin tidak mau pengadminitrasian perkara. Adapaun tingkat capaian Tingkat capaiannya pembinaan dan temuan : 1718 x 100% = 100 % 1781 No Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase pelayanan berperkara dengan biaya ringan/ terjangkau pada Capaian %

65 52 pencari keadilan 2 Persentase pelayanan Posbakum kepada masyarakat pencari keadilan dalam membuat gugatan / permohonann 3 Persentase pelayanan Prodeo kepada masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu dalam membayar biaya % 116 % C. Akuntabilitas Keuangan 1. Realisasi Anggaran Realisasi anggaran dan kinerja Pengadilan Agama Banjarmasin Tahun Anggarann 2014 adalah sebagai berikut : a) Pagu anggaran tahun 2014 adalah sebesar Rp (enam milyar empat artus empat puluh satu juta enam puluh empat rupiah) dengan rincian sebagai berikut : a) Dukungan manajemen dan Pelaksana Tugas Teknis Pembayaran gaji dan tunjangan Rp (Lima milyar sembilan ratus dua puluh delapan juta enam ratus empat puluh ribu rupiah). Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Rp (tiga ratus dua juta delapan ratus sepuluh ribu rupiah). Belanjaa Barang Non Operasional Rp (seratus empat puluh juta seratus dua puluh empat ribu rupiah) Peningkatan sarana dan prasarana untuk tahun 2014 Pengadilan Agama Banjarmasin tidak memperoleh pagu anggaran untuk sarana dan prasarana. b) Peningkatann Manajemen Peradilan Rp (enam puluh Sembilan juta empat artus Sembilan puluh ribu rupiah ). Yang terdiri dari :

66 53 a) Belanja Barang Operasional berupa penanganan perkara prodeo Rp ,- (enam juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) b) Belanja Barang Non Operasional yang terdiri dari Penyelesaian berkas perkara Rp ,- ( dua juta delapan ratus ribu rupiah) dan pengiriman berkas perkara Rp ,- (empat puluh ribu rupiah) c) Belanja Bahan yang terdiri dari Rapat evaluasi penyelesaian perkara kurang dari 6 bulan Rp ( dua juta delapan ratus ribu rupiah) d) Belanja Jasa Lainnya berupa Penyelenggaraan Pos Pelayanan Hukum Rp ,- ( Lima puluh tujuh juta enam ratus ribu rupiah). 2. Realisasi anggran per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp ,- (enam milyar empat ratus tiga puluh tiga juta lima ratus lima puluh tiga ribu empat ratus delapan puluh Sembilan rupiah), atau 99.88% dari pagu anggaran yang tersedia dengan rincian sebagai berikut : a) Dukungan manajemen dan Pelaksana Tugas Teknis Pembayaran gaji dan tunjangan Rp (Lima milyar sembilan ratus dua puluh satu juta tujuh ratus satu ribu Sembilan ratus enam puluh rupiah) atau 99.88%.Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Rp (tiga ratus dua juta lima ratus dua puluh ribu tujuh ratus enam puluh tiga rupiah) atau 99.90%. Belanja Barang Non Operasional Rp (seratus tiga puluh Sembilan juta Sembilan ratus dua puluh tiga juta tujuh ratus enam puluh enam rupiah) atau 99.86%. Peningkatan sarana dan prasarana untuk tahun 2014 Pengadilan Agama Banjarmasin tidak memperoleh pagu anggaran untuk sarana dan prasarana sehingga tidak ada realisasi b) Peningkatan Manajemen Peradilan Rp (enam puluh Sembilan juta empat artus Sembilan puluh ribu rupiah ). Yang terdiri dari:

67 54 e) Belanja Barang Operasional berupa penanganan perkara prodeo Rp ,- (enam juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) atau 100 %. f) Belanja Barang Non Operasional yang terdiri dari Penyelesaian berkas perkara Rp ,- ( dua juta delapan ratus ribu rupiah) dan pengiriman berkas perkara Rp ,- (empat puluh ribu rupiah) atau 100%. g) Belanja Bahan yang terdiri dari Rapat evaluasi penyelesaian perkara kurang dari 6 bulan Rp ( dua juta delapan ratus ribu rupiah) atau 99.8% h) Belanja Jasa Lainnya berupa Penyelenggaraan Pos Pelayanan Hukum Rp ,- ( Lima puluh tujuh juta enam ratus ribu rupiah).atau sebesar 100% N o..realisasi Anggaran Per Program TahunAnggaran 2014 Realisasi Anggaran PROGRAM Anggaran (%) 1 Dukungan manajemen Pelaksana Tugas Teknis dan Pembayaran gaji dan tunjangan Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Belanja Barang Non Operasional Peningkatan sarana dan prasarana 2. Peningkatan Peradilan TOTAL Manajemen

68 55 2. Keuangan Perkara No. Uraian 1 Penerimaan perkara tahun 2014 sebanyak 1970 perkara dengan rincian sebagai berikut : TOTAL Jumlah PNBP (Redaksi ) Realisasi Anggaran Biayaa Proses Materai

69 56 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Pada bab penutup dari LAKIP tahun 2014 ini dapat disimpulkan bahwa secara umum sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja tahun 2014 telah dapat dipenuhi oleh Pengadilan Agama Banjarmasin. Hal ini ditunjukkan dengan tercapainya sasaran strategis yang ditetapkan. Dengan demikian visi Pengadilan Agama Banjarmasin yaitu terwujudnya Pengadilan Agama Banjarmasinn yang bersih, berwibawa, dan profesional dalam menegakkan hukum dan keadilan menuju supremasi hukum dapat diwujudkan. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya kontribusi Pengadilan Agama Banjarmasin sebagai kawal depan Mahkamah Agung RI di daerah memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat secara maksimal. Di samping itu Pengadilan Agama Banjarmasin memberikan kontribusi dalam upaya mengurangi tanggapan negatif masyarakat terhadap proses hukum di Negara Indonesia. Sebagaimana yang telah diucapkan dalam laporan kinerja ini seluruhnya sasaran strategi dapat tercapai secara optimal. Salah satu kunci utama penentu keberhasilan ini adalah komitmen yang kuat dari jajaran pimpinan dan staf Pengadilan Agama Banjarmasin untuk memfokuskan sumber daya dan dana organisasi dalam melaksanakan program dan kegiatan yang ditetapkan dalam Renstra Pengadilan Agama Banjarmasin. Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut di atas, baik yang berhasil maupun yang masih berharga bagi kami belum berhasil, telah memberikan pelajaran yang sangat untuk meningkatkan kinerja di masa-masa yang akan datang. Oleh karena itu merumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi

70 57 pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan untuk merupakan rencana kinerja tahun 2014, yaitu sebagai berikut :AKI P 1. Perencanaan disusun lebih realitas sesuai dengan sumber daya yang tersedia. 2. Melakukan koreksi kegiatan secara periodik apabila diteruskan hasil kegiatan yang kurang optimal. A. Saran Sebagai penutup, kami pimpinan beserta segenap aparat Pengadilan Agama Banjarmasinn mengharapkan agar LAKIP tahun 2014 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas kami kepada para stakeholders dan sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna kinerja. LAMPIRAN

71 LAPORA AN AKU UNTABILITAS KEUANGAN K INSTANSI I PEMERINTAH

72 STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA KELAS IA BANJARMASIN SEMA NOMOR 5 TAHUN 1996 HAKIM 1. M.THABERANIE, S.H.,M.H.I. 2. Drs. H. ANUNG SAPUTRA, S.H., M.H. 3. Dra. Hj. MARDIANAH.R.S.H. 4. Dra.Hj. ZURAIDAH HATIMAH,S.H, M.H.I. 5. Dra.Hj. IDA SARIANI,S.H, M.H.I. 6. Dra.Hj.MARDIANA MUCHTAR,,M.H.I 7. Drs. DAMANHURI ALY Drs. H. ALI SIRWAN, M.H. WAKIL PANITERA H.SAMSUL MUHANA,S.Ag,S.H K E T U A Drs. H. Muhammad Alwi, MH. W A K I L K E T U A Drs. Iskandar, SH PANITERA/SEKRETARIS Hj. NUZULIAH,S.H. WAKIL SEKRETARIS H. M. FAUZI, S.H. PANMUD PERMOHONAN Hj. MURIJATI, S.H. PANMUD GUGATAN Dra. DAKWATI PANMUD HUKUM LISNA HILALINA, S.Ag KASUBAG.KEPEGAWAIAN MARBIAH, S.H. KELOMPOK FUNGSIONAL KEPANITERAAN KASUBAG.KEUANGAN Hj. RUKMINI S.H H. F MM PANITERA PENGGANTI JURU SITA JURU SITA PENGGANTI 1. Hj. MISKIAH, S.H. 2. Hj. SALMAH, BA. 3. Dra. Hj. SITI RAHMAH 4. Dra. TIEN HARLIANTY 5. H. SUBQI, S.H. 6. Drs. H. MAKHMUD, M.H. 7. Hj. ERA RAHMI MUINAH, S.Ag 8. Hj. SITI JAINAH, S.H. 9. LELLI MARIATI, S.H., M. Hum. 10.LANA MAGFIRAH, S. H. 11.GAZALI RAHMAN, S. H. 12. RAHMI SUPIA, S.H. 13.Dra. HJ. RUHANIAH 1. JAMHARI, S.H. 2. MUHAMMAD JAZULI, S.H. 1. TAUFIKURRAHMAN 2. HADIJAH, S.H. 3. Hj.HAYATUN NUFUS, S.H. 4. KARTINI 5. Hj. KASNUN, S.H. 6. LAILA MUNIROH, S.H.

73 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA KELAS 1A BANJARMASIN TAHUN ANGGARAN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Drs. H. Muhammad Alwi, MH. Jabatan : Ketua Pengadilan Agama Kelas 1A Banjarmasin Selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : Hj. Nuzuliah, SH. Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Kelas 1A Banjarmasin Selanjutnya disebut Pihak Kedua Selaku atasan langsung pihak Kedua, selanjutnya disebut Pihak Pertama. Pihak Pertama Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak Pertama akan memberikan supervise yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. 2 Pebruari 2014