BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dinas Pendidikan, Sekretaris maupun staf tata usaha, diperoleh gambaran tentang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dinas Pendidikan, Sekretaris maupun staf tata usaha, diperoleh gambaran tentang"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan Kepala Dinas Pendidikan, Sekretaris maupun staf tata usaha, diperoleh gambaran tentang Pelayanan Administrasi di Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato. Adapun hasil wawancara terkait dengan temuan terhadap pelayanan administrasi di Dinas Pendidikan dapat diuraikan berikut ini : 1. Prosedur Pelayanan Administrasi di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato. a. Tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat (guru) dilihat dari alur pelayanan administrasi. Tahapan pelayanan administrasi yang diberikan kepada masyarakat sebagaimana dipaparkan oleh Kepala Dinas Pendidikan bahwa: Saya selaku kepala dinas memberikan kesempatan kepada guru agar mendapatkan pelayanan yang sepuasnya tetapi harus melalui tahapan yang diatur dalam standar operasional prosedur, seperti berita acara pemeriksaan pegawai yang bermasalah, surat masuk, surat keluar, legalisir, pelayanan penilaian daftar usulan angka kredit, pelayanan SK gaji berkala, pelayanan cuti dan mutasi dan mengacu pada alur masingmasing bidang yang ada, demi meningkatkan kaulitas pelayanan yang prima kepada masyarakat yang membutuhkan layanan. (1/W/L/ ). Setelah di konfirmasi dengan Sekretaris diperoleh informasi bahwa: Memang untuk Tahapan pelayanan dilihat dari visi dinas pendidikan yakni terselenggaranya layanan pendidikan yang terjangkau, produktif, bermutu, relevan, berdaya saing guna membentuk IDM yang berilmu amalia, dan ilmiah, kualitas layanan itu yang jadi inti dari visi dinas pendidikan bagaimana bentuk layanannya sudah diatur dalam standar operasional prosedur seperti berita acara pemeriksaan pegawai yang 26

2 bermasalah, surat masuk, surat keluar, legalisir, pelayanan penilaian daftar usulan angka kredit, pelayanan SK gaji berkala, pelayanan cuti dan mutasi dan sudah dibuat dalam bentuk alur pelayanan, tentunya masyarakat juga sudah memahami, mengetahui tahapan pelayanan dan tidak berbelit-belit lagi. (1/W/AM/ ) Sementara itu, sesuai hasil wawancara dengan salah seorang staf tata usaha diperoleh informasi bahwa: Saya selaku staf disini memberikan pelayanan kepada masyarakat yakni melalui Tahapan- tahapan yang sudah diatur dalam standar operasional prosedur (SOP) seperti berita acara pemeriksaan pegawai yang bermasalah, surat masuk, surat keluar, legalisir, pelayanan penilaian daftar usulan angka kredit, pelayanan SK gaji berkala, pelayanan cuti dan mutasi yang mengacu pada visi dinas pendidikan, setelah itu dibuat dalam alur pelayanan dibidang masing-masing. (1/W/AH/ ) Informasi diatas didukung oleh penjelasan staf tata usaha lainnya bahwa: Memang tahapan pelayanan sudah diatur oleh SOP yang ada di dinas ini dan alur pelayanan contoh dibidang ini seperti pelayanan legalisir-cap legalisir - leges - tanda tangan - nomor legalisir - cap dinas dan sudah ditempelkan ditiap-tiap ruangan bagaimana prosesnya dari awal sampai akhir pada proses pelayanan. (1/W/HM/ ) Setelah dikonfirmasi dengan staf tata usaha dijelaskan bahwa: Tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tentunya harus berdasarkan standar operasional prosedur yang sudah dibuat setelah itu kita mengacu pada alur pelayanan yang sudah diberikan kepada bidang masing-masing. (1/W/MIT/ ). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan bahwa tahapan pelayanan administrasi yang diberikan kepada masyarakat (guru) dilihat dari alur pelayanan contoh pelayanan legalisir-cap legalisir- leges- tanda tangan- nomor legalisir- cap dinas dan diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mencakup BAP, surat masuk, surat keluar, legalisir, DUPAK,SK kenaikan gaji berkala,pelayanan cuti, dan mutasiyaitu sudah diatur pada Standar Pelayanan Prosedur (SOP) seperti berita acara pemeriksaan pegawai yang bermasalah, surat 27

3 masuk, surat keluar, legalisir, pelayanan penilaian daftar usulan angka kredit, pelayanan SK gaji berkala, pelayanan cuti dan mutasi kemudian diteruskan kealur bidang masing-masing. Disamping itu, alur pelayanan sudah ditempelkan di tiaptiap ruangan sehingga mudah dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, tahapan pelayanan juga dapat dilihat dari visi pendidikan. b. Jenis pelayanan yang diberikan oleh dinas kepada masyarakat. Jenis pelayanan yang diberikan oleh dinas kepada masyarakat sebagaimana dipaparkan oleh Kepala Dinas Pendidikan bahwa: Saya selaku kepala dinas selalu menyampaikan kepada masyarakat bahwa Jenis pelayanan yang diberikan tergantung pada tingkat kebutuhan dan sudah diberikan kepercayaan kepada bidang bidang yang menangani jenis pelayanan tersebut. (1/W/LB/ ). Setelah di konfirmasi dengan Sekretaris diperoleh informasi bahwa: Jenis-jenis pelayanan dibuat dalam bentuk alur yang diberikan seperti;layanan, peningkatan mutu pendidikan, dan relevansi. (1/W/AM/ ). Sementara itu, sesuai hasil wawancara dengan salah seorang staf tata usaha diperoleh informasi bahwa: Memang untuk Jenis pelayanan yang diberikan kepada guru harus disesuaikan dengan bidang masing-masing karena setiap jenis pelayanan itu berbeda-beda dan sudah diserahkan kepada bidang yang khusus menangani jenis pelayanan ini. (1/W/AH/ ) Informasi diatas didukung oleh penjelasan staf tata usaha lainnya bahwa: Jenis pelayanan yang kami berikan kepada masyarakat lebih fokus menyangkut hal-hal mengenai pendidikan akan tetapi tidak menutup kemungkinan menyangkut hal-hal diluar pendidikan apabila itu sangat dibutuhkan. (1/W/HM/ ) 28

4 Setelah dikonfirmasi dengan staf tata usaha dijelaskan bahwa: Jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tergantung pada apa yang dibutuhkan. (1/W/MIT/ ). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan bahwa jenis pelayanan yang diberikan dinas kepada guru tergantung pada bidang masing-masing karena setiap bidang mempunyai jenis pelayanan yang berbeda. Namun disisi lain jenis pelayanan yang diberikan menyangkut hal-hal yakni; memberikan pelayanan pendidikan yang terjangkau, peningkatan mutu pendidikan, relevansi, kursus serta penuntasan buta aksara. Jenis pelayanan bukan hanya mengenai pendidikan akan tetapi menyangkut hal-hal diluar pendidikan. c. Proses pelaksanaannya untuk setiap jenis pelayanan. Proses pelaksanaannya untuk setiap jenis pelayanan sebagaimana dipaparkan oleh Kepala Dinas Pendidikan bahwa: Tentunya Setiap jenis pelayanan prosesnya harus mengacu kepada setiap aksi yang terdapat pada SOP apabila itu tidak terlaksanan dengan baik maka prosesnya tidak akan berjalan dengan lancar. (1/W/LB/ ). Setelah di konfirmasi dengan Sekretaris diperoleh informasi bahwa: Memang proses pelaksanaannya untuk setiap jenis pelayanan dibuat dalam bentuk alur pelayanan kepada siapa pun yang membutuhkan layanan dan kami selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang baik demi kelancara dalam proses pelayanan. (1/W/AM/ ). Sementara itu, sesuai hasil wawancara dengan salah seorang staf tata usaha diperoleh informasi bahwa: untuk proses pelaksanaannya setiap jenis 29

5 pelayanan itu sudah diatur dalam alur pelayanan yang ada dibidang masing - masing. (1/W/AH/ ) Informasi diatas didukung oleh penjelasan staf tata usaha lainnya bahwa: Setiap jenis pelayanan sudah diatur dalam alur bidang masing- masing. (1/W/HM/ ) Setelah dikonfirmasi dengan staf tata usaha dijelaskan bahwa: Memang proses pelaksanaannya untuk setiap jenis dilihat dari jenis kegiatan yang dilakukan setelah itu kami dibagi dari beberapa tim untuk melaksanakan pelayanan. (1/W/MIT/ ). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan bahwa proses pelaksanaannya untuk setiap jenis pelayanan mengacu pada standar operasional prosedur dan proses pelayanannya sudah diatur dalam alur masingmasing bidang. 2. Kecepatan Pelayanan Administrasi Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato. a. Target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan sebagaimana dipaparkan oleh Kepala Dinas Pendidikan bahwa: Tentunya Target waktu pelayanan dilihat dari banyak faktor yang dibutuhkan oleh pengguna jasa layanan dan disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan. (2/W/LB/ ). Setelah di konfirmasi dengan Sekretaris diperoleh informasi bahwa: 30

6 Dalam melaksanakan pelayanan Target waktu yang diberikan berbedabeda ada yang hanya 5 menit dan ada juga yang sampai 3 bulan disesuikan dengan kebutuhan layanan dan dilihat juga dari kelengkapan dokumen apabila dokumennya masih kurang maka waktu melampaui target waktu yang telah ditentukan. (2/W/AM/ ). Sementara itu, sesuai hasil wawancara dengan salah seorang staf tata usaha diperoleh informasi bahwa: kami dalam menentukan Target waktu pelayanan terkadang tidak semua dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan, akan tetapi kami berusaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam jangka waktu yang cepat dan disesuaikan dengan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan oleh unit penyelenggara pelayanan. (2/W/AH/ ) Informasi diatas didukung oleh penjelasan staf tata usaha lainnya bahwa: Relatif, tentunya tergantung pada banyak faktor tetapi kita berusaha secepatnya melayani dan melihat dari tingkat kebutuhan para pengguna jasa karena motto dinas ini adalah melayani secara maksimal kepada masyarakat yang jelas kita memberikan pelayanan yang maksimal. (2/W/HM/ ) Setelah dikonfirmasi dengan staf tata usaha dijelaskan bahwa: Waktu pelayanan diupayakan secepatnya disesuaikan dengan kelengkapan datanya juga apabila datanya lengkap tentunya pelayanannya juga cepat terselesaikan. (2/W/MIT/ ). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan bahwa target waktu pelayanan dilihat dari banyak faktor yang dibutuhkan oleh pengguna jasa layanan. Target waktu berbeda-beda ada yang membutuhkan waktu yang paling cepat 5 menit bahkan ada pulang paling lambat 3 bulan tidak ditentukan namun disesuaikan dengan kebutuhan layanan dan kelengkapan dokumen. Terkadang tidak semua pelayanan terselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan dikarenakan beberapa faktor diantaranya kelengkapan dokumen yang masih kurang. 31

7 b. Strategi yang dilakukan apabila mengalami keterlambatan dalam proses pelayanan Strategi yang dilakukan apabila mengalami keterlambatan dalam proses pelayanan sebagaimana dipaparkan oleh Kepala Dinas Pendidikan bahwa: Strategi yang kami lakukan apabila mengalami keterlambatan dengan melihat apa yang menjadi penyebab keterlambatan apabila itu menyangkut kelengkapan dokumen tentunya strategi yang kita buat adalah menyampaikan hal tersebut kepada masyarakat terutama guru yang membutuhkan layanan. (2/W/LB/ ). Setelah di konfirmasi dengan Sekretaris diperoleh informasi bahwa: Strategi yang dilakukan yakni memberikan penyampaian kepada pengguna layanan bahwa beberapa hal yang mungkin akan mengalami keterlambatan dalam proses pelayanan terutama dilihat dari kelengkapan dokumen. (2.W.AM. 17 April 2012). Sementara itu, sesuai hasil wawancara dengan salah seorang Staf tata usaha diperoleh informasi bahwa: Strategi yang dilakukan dalam pelayanan yakni membangun komunikasi yang baik antara pihak kami dengan masyarakat terutama menyangkut keterlambatan pelayanan. (2/W/AH/ ). Informasi diatas didukung oleh penjelasan staf tata usaha lainnya bahwa: Strategi yang kami buat selaku staf selalu memberikan penjelasan yang baik kepada masyarakat seputar keterlambatan dalam proses pelayanan. (2/W/HM/ ) Setelah dikonfirmasi dengan staf tata usaha dijelaskan bahwa: Strategi yang dilakukan apabila mengalami keterlambatan yakni memberikan penjelasan 32

8 kepada masyarakat sekilas keterlambatan dalam pengurusan administrasi. (2/W/MIT/ ). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan bahwa strategi yang dilakukan apabila mengalami keterlambatan dalam proses pelayanan yakni menjalin komunikasi yang baik dan menjelaskan hal keterlambatan tersebut kepada masyarakat. c. Media yang digunakan dalam pelayanan administrasi. Media yang digunakan dalam pelayanan administrasi sebagaimana dipaparkan oleh Kepala Dinas Pendidikan bahwa: Saya selaku kepala dinas selalu berusaha untuk memberikan fasilitas berupa media yang digunakan dalam proses pelayanan seperti komputer, leptop demi memperlancar pelayanan administrasi kepada masyarakat. (2/W/LB/ ). Setelah di konfirmasi dengan Sekretaris diperoleh informasi bahwa: Rata- rata media yang digunakan dalam melayani masyarakat yakni leptop dan komputer dan disertai media pendukung lainnya dalam pelayanan. (2/W/AM/ ). Sementara itu, sesuai hasil wawancara dengan salah seorang Staf tata usaha diperoleh informasi bahwa: Berbagai macam media yang kami gunakan diantaranya komputer, leptop dan printer. (2/W/AH/ ). Informasi diatas didukung oleh penjelasan staf tata usaha lainnya bahwa: Kami sebagian besar menggunakan media komputer dan leptop untuk memperlancar pelayanan kepada masyarakat. (2/W/HM/ ). Setelah dikonfirmasi dengan staf tata usaha dijelaskan bahwa: 33

9 Setiap staf diberikan media dalam pelayanan dan kami sebagian besar menggunakan media komputer dan leptop dalam melayani tentunya dalm melayani masyarakat kita harus mempunyai media pendukung. (2/W/MIT/ ). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan bahwa media yang digunakan dalam pelayanan administrasi diantaranya menggunakan media komputer, leptop, printer serta media pendukung lainnya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh guru. 3. Ketepatan Pelayanan Administrasi di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato. a. Ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan Ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan sebagaimana dipaparkan oleh Kepala Dinas Pendidikan bahwa: Saya, selaku kepala dinas selalu menekankan kepada staf berupaya agar dalam pelayanan selalu tepat karena menyangkut visi dinas pendidikan yang berkomitmen memberikan pelayanan ramah, bermutu, mudah, cepat, tanggap, tepat waktu dan sukses.. (3/W/LB/ ). Setelah di konfirmasi dengan Sekretaris diperoleh informasi bahwa: Ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan minimal waktu yang diperlukan 5-10 menit bahkan ada yang sampai 3 bulan secepatnya dilaksanakan dan kami berusaha untuk melayani semaksimal mungkin. (3/W/AM/ ). Sementara itu, sesuai hasil wawancara dengan salah seorang Staf tata usaha diperoleh informasi bahwa: Waktu disesuaikan dengan kebutuhan para pengguna layanan apabila mereka hanya membutuhkan layanan semacam legalisir maka waktu yang diperlukan cepat 5-10 apabila yang dibutuhkan itu selain legalisir maka waktu yang dibutuhkan cukup lamaminimal 3 bulan. (3/W/AH/ ) 34

10 Informasi diatas didukung oleh penjelasan staf tata usaha lainnya bahwa: kami tidak menententukan batasan waktu kepada guru karena itu tergantung pada tingkat kebutuhan mereka sebagai pengguna layanan apabila mereka hanya membutuhkan legalisir tentu waktu yang dibutuhkan 5-10 menit. (3/W/H/ ) Setelah dikonfirmasi dengan staf tata usaha dijelaskan bahwa: Waktu yang diperlukan untuk melayani masyarakat minimal 5-10 menit bahkan membutuhkan waktu paling lambat 3 bulan dalam pengurusan BAP dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat juga. (3/W/MIT/ ). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan bahwa ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna jasa atau guru. Jika kebutuhan masyarakat itu hanya berupa legalisir atau surat masuk dan surat keluar maka waktu yang dibutuhkan paling lcepat 5 menit dan apabila yang dibutuhkan mengenai BAP waktu yang dibutuhkan paling lambat 3 bulan masa prosesnya maka pelayanannya juga tidak cepat. b. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan jadwal pelayanan Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan jadwal pelayanan sebagaimana dipaparkan oleh Kepala Dinas Pendidikan bahwa: kendala-kendala yang sering dihadapi sering terjadi kerusakan pada sistem pelayanan menyangkut media yang digunakan dalam pelayanan. (2/W/LB/ ). Setelah di konfirmasi dengan Sekretaris diperoleh informasi bahwa: Ketidak pahaman masyarakat terhadap layanan itu sendiri dan sering 35

11 menggangap layanan itu sama padahal layanan itu berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan. (3/W/AM/ ). Sementara itu, sesuai hasil wawancara dengan salah seorang Staf tata usaha diperoleh informasi bahwa: Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan jadwal pelayanan yaitu komunikasi dan koordinasi yang belum terbangun dengan baik sehingga dalam proses pelayanan belum bisa berjalan dengn lancar. (3/W/AH/ ) Informasi diatas didukung oleh penjelasan staf tata usaha lainnya bahwa: Kendala-kendala yang dihadapi seringkali kita sebagai pemberi layanan tidak berada ditempat sehingga mereka sebagai pengguna layanan sangat kecewa dengan pelayanan kita. (3/W/HM/ ) Setelah dikonfirmasi dengan staf tata usaha dijelaskan bahwa: Kendalakendala yang dihadapi dalam pelaksanaan jadwal pelayanan yang terutama miskomunikasi antara pengguna layanan dengan pemberi layanan belum ada. (3/W/MIT/ ). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan bahwa kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan jadwal pelayanan sering terjadinya kerusakan pada sistem pelayanan terutama media, komunikasi dan koordinasi belum terbangun dengan baik. c. Upaya yang dilakukan dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi Upaya yang dilakukan dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi sebagaimana dipaparkan oleh Kepala Dinas Pendidikan bahwa: Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan 36

12 administrasi terutama kita harus bekerja sama dan memberikan pelatihan kepada seluruh staf dinas pendidikan. (3/W/LB/ ). Setelah di konfirmasi dengan Sekretaris diperoleh informasi bahwa: Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas yakni; ketepatan waktu dalam melayani, kualitas pelayanan diupayakan tidak ada pungutan biaya. (3/W/AM/ ). Sementara itu, sesuai hasil wawancara dengan salah seorang Staf tata usaha diperoleh informasi bahwa: Upaya yang dilakukan dinas untuk meningkatkan kualitas pelayanan seperti memberikan pembinaan, training, pendidikan dan pelatihan. (3/W/AH/ ) Informasi diatas didukung oleh penjelasan staf tata usaha lainnya bahwa: Kami banyak bekerja sama dengan stakeholder, sarana prasarana makin ditingkatkan untuk memaksimalkan pelayanan. (3/W/HM/ ) Setelah dikonfirmasi dengan staf tata usaha dijelaskan bahwa : Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi yaitu melakukan pembinaan, memberikan pelayanan yang cepat tanggap, dan memberikan pelatihan. (3/W/MIT/ ). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan bahwa upaya yang dilakukan dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi yaitu bekerja sama dengan stakeholder, memberikan pembinaan, pelatihan serta meningkatkan sarana prasarana untuk memaksimalkan pelayanan. 37

13 2. Temuan Penelitian Aspek-aspek temuan dalam penelitian ini dapat dikemukakan berikut ini. 2.1 Prosedur Pelayanan Administrasi di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato a. Tahapan pelayanan administrasi yang diberikan kepada masyarakat (guru) dilihat dari alur pelayanan contoh pelayanan legalisir - cap legalisir leges - tanda tangan - nomor legalisir - cap dinas dan diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mencakup BAP, surat masuk, surat keluar, legalisir, DUPAK,SK kenaikan gaji berkala,pelayanan cuti, dan mutasi yaitu sudah diatur pada Standar Pelayanan Prosedur (SOP) seperti berita acara pemeriksaan pegawai yang bermasalah, surat masuk, surat keluar, legalisir, pelayanan penilaian daftar usulan angka kredit, pelayanan SK gaji berkala, pelayanan cuti dan mutasi kemudian diteruskan kealur bidang masingmasing. Disamping itu, alur pelayanan sudah ditempelkan di tiap-tiap ruangan sehingga mudah dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, tahapan pelayanan juga dapat dilihat dari visi pendidikan. b. Jenis pelayanan yang diberikan dinas kepada masyarakat tergantung pada bidang masing-masing karena setiap bidang mempunyai jenis pelayanan yang berbeda. Namun disisi lain jenis pelayanan yang diberikan menyangkut halhal yakni; memberikan pelayanan pendidikan yang terjangkau, peningkatan mutu pendidikan, relevansi, kursus serta penuntasan buta aksara. Jenis pelayanan bukan hanya mengenai pendidikan akan tetapi menyangkut hal-hal diluar pendidikan. 38

14 c. Proses pelaksanaannya untuk setiap jenis pelayanan mengacu pada standar operasional prosedur dan proses pelayanannya sudah diatur dalam alur masing-masing bidang. Dari temuan diatas dapat disimpulkan bahwa Standar pelayanan yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan Pohuwato dimulai dari tahapan pelayanan administrasi yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari alur pelayanan contoh pelayanan legalisir-cap legalisir- leges- tanda tangan- nomor legalisir- cap dinas dan diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mencakup BAP, surat masuk, surat keluar, legalisir, DUPAK,SK kenaikan gaji berkala,pelayanan cuti, dan mutasi yang diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) seperti berita acara pemeriksaan pegawai yang bermasalah, surat masuk, surat keluar, legalisir, pelayanan penilaian daftar usulan angka kredit, pelayanan SK gaji berkala, pelayanan cuti dan mutasi kemudian diteruskan ke alur bidang masingmasing layanan. Jenis pelayanan yang diberikan tergantung pada bidang masingmasing yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat kebutuhan masyarakat. Sementara proses pelaksanaannya mengacu pada Standar Operasional Prosedur di sajikan pada Peta konsep. Prosedur pelayanan administrasi Jenis pelayanan yang diberikan oleh dinas kepada guru Tahapan pelayanan yang diberikan kepada guru Proses pelaksanan untuk setiap jenis 39 pelayanan

15 2.2 Kecepatan Pelayanan Administrasi di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato. a. Target waktu pelayanan dilihat dari banyak faktor yang dibutuhkan oleh pengguna jasa layanan. Target waktu berbeda-beda ada yang hanya membutuhkan waktu 5-10 menit dan ada juga waktu yang diperlukan sampai 3 bulan tidak ditentukan namun disesuaikan dengan kebutuhan layanan dan kelengkapan dokumen. Terkadang tidak semua pelayanan terselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan dikarenakan beberapa faktor diantaranya kelengkapan dokumen yang masih kurang. b. Strategi yang dilakukan apabila mengalami keterlambatan dalam proses pelayanan yakni menjalin komunikasi yang baik dan menjelaskan hal keterlambatan tersebut kepada masyarakat. c. Media yang digunakan dalam pelayanan administrasi diantaranya menggunakan media komputer, leptop, printer serta media pendukung lainnya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dari temuan-temuan diatas dapat disimpulkan bahwa Kecepatan pelayanan administrasi yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan Pohuwato dilihat dari target waktu minimal memerlukan 5-10 menit dan ada juga waktu yang diperlukan sampai 3 bulan tidak semua pelayanan terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan disebabkan karena masing kurang lengkapnya dokumen serta disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Strategi yang dilakukan apabila mengalami keterlambatan dalam proses pelayanan yakni menjalin komunikasi yang baik serta menjelaskan kepada masyakat tentang penyebab keterlambatan proses pelayanan tersebut. Media yang digunakan dalam proses pelayanan 40

16 diantaranya media komputer, leptop, printer serta media pendukung lainnya.kecepatan pelayanan administrasi dapat di sajikan pada Peta konsep Waktu yang dibutuhkan berdedabeda Kecepatan pelayanan Media yang digunakan dalam pelayanan Kurang lengkapnya dokumen Menjalin komunikasi yang baik Strategi yang dilakukan 2.3 Ketepatan Pelayanan Administrasi di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato. a. Ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna jasa atau masyarakat. Jika kebutuhan masyarakat membutuhkan waktu yang lama maka pelayanannya juga tidak cepat. b. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan jadwal pelayanan sering terjadinya kerusakan pada sistem pelayanan terutama media, komunikasi dan koordinasi belum terbangun dengan baik. 41

17 c. Upaya yang dilakukan dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi yaitu bekerja sama dengan stakeholder, memberikan pembinaan, pelatihan serta meningkatkan sarana prasarana untuk memaksimalkan pelayanan. Dari temuan diatas dapat disimpulkan bahwa Ketepatan pelayanan administrasi yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan dilihat dari ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Kendala yang dihadapi sering terjadinya kerusakan pada sistem pelayanan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dengan memberikan pembinaan serta pelatihan.ketepatan pelayanan dapat di sajikan pada Peta konsep. Ketepatan waktu Upaya yang dilakukan Kendala yang dihadapi A. Pembahasan Temuan penelitian yang telah dipaparkan menunjukkan bahwa kualitas pelayanan administrasi yang ada di lingkungan dinas pendidikan pohuwato sudah maksimal. Hal ini dapat dilihat dari standar pelayanan yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan Pohuwato dimulai dari tahapan pelayanan administrasi yang 42

18 diberikan kepada guru dilihat dari alur pelayanan yang diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) seperti berita acara pemeriksaan pada pegawai yang bermasalah, pelayanan surat masuk, surat keluar, legalisir, pelayanan penilaian daftar usulan angka kredit, pelayanan SK gaji berkala, pelayanan cuti dan mutasi kemudian diteruskan ke alur bidang masing-masing layanan. Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima/peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas.sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2001:85). Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen. Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. 43

19 Meskipun Kecepatan pelayanan administrasi yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan Pohuwato dilihat dari target waktu ada yang membutuhkan waktu paling lambat 5-10 menit dalam pengurusan legalisir, surat masuk dan surat keluar dan tidak semua pelayanan terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan ada yang sampai dengan waktu 3 bulan dalam pengurusan pegawai yang bermasalah disebabkan karena masing kurang lengkapnya dokumen serta disesuaikan dengan kebutuhan guru. Namun Dinas Pendidikan khusunya telah berupaya agar kendala tersebut dapat diatasi. Strategi yang dilakukan apabila mengalami keterlambatan dalam proses pelayanan yakni menjalin komunikasi yang baik serta menjelaskan kepada guru tentang penyebab keterlambatan proses pelayanan tersebut. Untuk menunjang hal tersebut media yang digunakan dalam proses pelayanan diantaranya media komputer, leptop, printer serta media pendukung lainnya. Sementara itu, dilihat dari Ketepatan pelayanan administrasi yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan dilihat dari ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan guru. tingkat ketepatan waktu penyerahan produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan, dan sejenisnya. Pelayanan publik sudah seharusnya memperhatikan kualitas pelayanan karena pelayanan yang baik adalah awal bagi tumbuhnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, yang selanjutnya akan menjadi penentu pemberdayaan masyarakat. Kendala yang dihadapi sering terjadinya kerusakan pada sistem pelayanan akan tetapi pihak Dinas Pendidikan berusaha untuk memperbaiki agar pelayanan administrasi berjalan lancar. Disamping itu, upaya yang dilakukan untuk 44

20 meningkatkan kualitas pelayanan administrasi yaitu dengan memberikan pembinaan serta pelatihan. 45

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan bulutangkis di Indonesia mulai mengalami kemajuan, hal ini ditandai dengan semakin banyaknya orang yang melakukan olahraga bulutangkis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda

BAB II KAJIAN TEORITIS. Membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pengertian Kualitas Pelayanan Membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat

Lebih terperinci

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANAH LAUT

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANAH LAUT SALINAN BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH LAUT,

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK Penelitian ini berjudul Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Menurut Kotler dalam Nasution (2004:6) jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan pun bermacam-macam, tetapi untuk mendapatkan laba, perusahaan. status konsumen dapat berubah menjadi pelanggan.

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan pun bermacam-macam, tetapi untuk mendapatkan laba, perusahaan. status konsumen dapat berubah menjadi pelanggan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang persaingan bisnis semakin sengit. Berbagai cara dilakukan perusahaan untuk mendapatkan laba dan menarik minat konsumen. Strategi yang digunakan pun bermacam-macam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap konsumen sebagai individu yang memiliki berbagai macam kriteria dan kondisi yang berbeda dalam perilakunya sehingga membuat suatu perbedaan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau jasa yang sebenarnya. Suatu perusahaan dapat mengambil langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. atau jasa yang sebenarnya. Suatu perusahaan dapat mengambil langkah-langkah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perdagangan bebas ini, setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerbangan, dan banyak yang lainnya. Timbulnya persaingan yang sangat ketat. persaingan dan mendapatkan keunggulan kompetitif.

BAB 1 PENDAHULUAN. penerbangan, dan banyak yang lainnya. Timbulnya persaingan yang sangat ketat. persaingan dan mendapatkan keunggulan kompetitif. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis jasa merupakan bisnis yang berpengaruh di dunia modern, diantaranya adalah : asuransi, telekomunikasi, hiburan televisi, jasa finansial. Dimana setiap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kinerja pelayanan publik pada Dinas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepuasan Konsumen Kotler (2004) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

Lebih terperinci

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Bab II Landasan Teori 2.1. Definisi 2.1.1. Definisi Konsumen Dalam dunia marketing konsumen adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia sia barang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis sekarang ini, persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini semakin ketat, dimana perusahaan dituntut untuk mengenal pasar dan konsumennya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diferensiasi produk yang beragam. Untuk perusahaan, kepuasan konsumen UKDW

BAB I PENDAHULUAN. diferensiasi produk yang beragam. Untuk perusahaan, kepuasan konsumen UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kepuasan konsumen dianggap penting mengingat kondisi bisnis yang sangat kompetitif. Tingkat persaingan menjadi tinggi dengan diferensiasi produk yang beragam.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Jasa merupakan setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud fisik serta tidak menghasilkan kepemilikan atas sesuatu apapun.

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Pintu yang diselenggarakan oleh BPMPTSP Kabupaten Purwakarta belum

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Pintu yang diselenggarakan oleh BPMPTSP Kabupaten Purwakarta belum BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penyajian data dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Proses atau tahapan Implementasi Penyelenggaraan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010 SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010 Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) URUSAN KEPEGAWAIAN

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) URUSAN KEPEGAWAIAN PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) URUSAN KEPEGAWAIAN NOMOR: W1.U/0/KP.0.01/0/01 TANGGAL : APRIL 01 A. PROSEDUR KENAIKAN GAJI BERKALA 1 Menyiapkan blangko KGB, pangkat terakhir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia. Dalam menghadapi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia. Dalam menghadapi persaingan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi di abad 21 ini memberikan pengaruh yang besar pada bidang manajemen sumber daya manusia. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, sangat diperlukan

Lebih terperinci

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN ( Studi Kasus Di Puskesmas Batangtoru Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PROPOSISI PENELITIAN. 2.1 Konsep Dasar Pengukuran Kinerja Karyawan. 1. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PROPOSISI PENELITIAN. 2.1 Konsep Dasar Pengukuran Kinerja Karyawan. 1. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Konsep Dasar Pengukuran Kinerja Karyawan 2.1.1 Pengukuran Kinerja 1. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja Sebelum memahami tentang pengukuran kinerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Perusahaan Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Perusahaan Profil Perusahaan 1.1 Gambaran Perusahaan 1.1.1 Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN Holyshoes adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa pencucian & perawatan semua jenis sepatu. Holyshoes merupakan jasa perawatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Seperti yang telah diuraikan pada Bab Pendahuluan, bahwa yang dimaksud dengan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan salah satu kebijakan pemerintah

Lebih terperinci

LAMPIRAN XI : PERATURAN WALIKOTA MAGELANG NOMOR : 22 TAHUN 2008 TANGGAL : 21 Juli 2008 PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju harus dapat memberikan pelayanan baik lewat promosi yang tepat serta

BAB I PENDAHULUAN. maju harus dapat memberikan pelayanan baik lewat promosi yang tepat serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan diera globalisasi yang sekarang ini terjadi semakin meningkat dan kompleks disegala aspek kehidupan. Dunia bisnis sebagai bagian kehidupan juga menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu lintas informasi, uang dan barang. Salah satu diferensiansi

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Telaah Pustaka dan Pengembangan Hipotesis 2.1.1 Repetitive Buying Dalam memperhatikan posisi dalam suatu industri, minat beli ulang dari pelanggan merupakan salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini mengalami perkembangan yang pesat khususnya didalam menjual produk atau jasa. Dalam

Lebih terperinci

-2- Modal dan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu menyempurnakan peraturan

-2- Modal dan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu menyempurnakan peraturan TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Kegiatan. Notaris. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 288) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang jasa. Kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang jasa. Kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Dan Objek KP. Pada umumnya perusahaan - perusahaan mengalami persaingan yang begitu ketat demi memperoleh keuntungan yang maksimal. Tidak hanya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan penting umat manusia, karena kesehatan merupakan investasi yang tak ternilai harganya. Pelayanan kesehatan terbagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hlm Indriyo Gitosudarmo. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta.BPFE-Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Hlm Indriyo Gitosudarmo. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta.BPFE-Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan perusahaan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan atau selera masyarakat, manusia, atau organisasi. Oleh karena itu, seorang pengusaha haruslah

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 129 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 129 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 129 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS POKOK UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS TENAGA KERJA DAN ENERGI SUMBER DAYA

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI Oleh PRATIWI K 100060070 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era tekanan kompetitif matang dan intensif. banyak perusahaan yang memfokuskan usaha mereka untuk mempertahankan basis pelanggan setia. hal ini terutama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Loyalitas Pelanggan (customer loyalty) Loyalitas atau kesetiaan didefinisikan sebagai komitmen yang dipegang kuat unyuk membeli atau berlangganan lagi produk atau jasa tertentu

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH III.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam sektor otomotif saat ini, khususnya untuk jasa perbengkelan menyebabkan perusahaan harus menciptakan keunggulankeunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat untuk memudahkan dalam pencariannya. pada PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat untuk memudahkan dalam pencariannya. pada PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan membutuhkan cara praktis dalam mengelola dokumen. Dokumen yang dimaksud adalah bermacam-macam bentuk surat seperti surat perjanjian, surat kuasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi kepada pelanggan yang lain (recommend). Memiliki pelanggan yang

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi kepada pelanggan yang lain (recommend). Memiliki pelanggan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia bisnis konstruksi adalah dunia persaingan, yang intensitasnya dari hari ke hari semakin ketat atau tajam. Untuk unggul dalam bersaing, setiap perusahaan konstruksi

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK 1.1. Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek Dalam perkembangan dunia jasa dewasa ini dikenal istilah pelayanan prima (service excellent).

Lebih terperinci

MANAJEMEN MUTU (KEPUASAN PELANGGAN)_AEP NURUL HIDAYAH_(RKM )_REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN_POLITEKNIK TEDC BANDUNG

MANAJEMEN MUTU (KEPUASAN PELANGGAN)_AEP NURUL HIDAYAH_(RKM )_REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN_POLITEKNIK TEDC BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya jumlah rumah sakit menjadikan masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menentukan rumah sakit mana yang akan mereka pilih. Masyarakat akan memilih rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan di industri seluler saat sekarang ini sedang berkembang pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis yang semakin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip khotler (2000) adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki standar yang berbeda-beda bagi setiap orang atau kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki standar yang berbeda-beda bagi setiap orang atau kelompok. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan dengan perkembangan jaman yang semakin maju, perhatian akan peningkatan kepuasan konsumen sedang menjadi fokus perhatian. Pada umumnya konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan ekonomi yang semakin pesat dewasa ini menuntut setiap badan usaha yang bergerak dalam sektor perekonomian untuk dapat mengantisipasi semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi untuk mempertahankan citra perusahaan sehingga konsumen akan loyal

BAB I PENDAHULUAN. strategi untuk mempertahankan citra perusahaan sehingga konsumen akan loyal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dewasa ini, banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia. Salah satunya dikarenakan dampak adanya perdagangan bebas yang sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai ragam tujuan. Aktivitas di dalam instansi pemerintah selalu diarahkan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat pula tuntutan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk menjamin kesehatan diperlukan suatu sistem yang mengatur penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN 1. Pembahasan Temuan Penelitian A. Perencanaan Layanan Madrasah dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Jasa Pendidikan di MTsN Bandung Tulungagung dan di MTsN Tulungagung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang dengan pesat dalam dunia modern saat ini. Perkembangan sektor bisnis bidang jasa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu, membawa angin segar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia telah bertekad

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan

Lebih terperinci

MANAJEMEN MUTU BANK PERKREDITAN RAKYAT. Juni Trisnowati. (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi UNSA) Abstraksi

MANAJEMEN MUTU BANK PERKREDITAN RAKYAT. Juni Trisnowati. (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi UNSA) Abstraksi MANAJEMEN MUTU BANK PERKREDITAN RAKYAT Juni Trisnowati (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi UNSA) Abstraksi Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar orang membicarakan masalah kualitas (mutu) suatu

Lebih terperinci

menuntut untuk memperoleh pelayanan yang paling memuaskan.

menuntut untuk memperoleh pelayanan yang paling memuaskan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat kepuasan wajib pajak dan kualitas pelayanan dalam instansi publik merupakan prioritas utama yang tidak bisa diabaikan. Keduanya memiliki makna dalam menjaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA DATA

BAB V HASIL DAN ANALISA DATA BAB V HASIL DAN ANALISA DATA Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menganalisa atribut kualitas pelayanan yang perlu diperbaiki oleh berdasarkan dimensi kualitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan peneliti maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pola aliran informasi yang terjadi dalam komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zaman globalisasi saat ini banyak kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Perubahan yang terjadi ditandai dengan adanya kemajuan teknologi,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 484 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan ini disusun merujuk kepada hasil dan pembahasan penelitian studi tentang Struktur, Pelaksanaan, Perangkat, dan Pengendalian Sistem Manajemen

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN

Lebih terperinci

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI KENAIKAN GAJI BERKALA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI ISTANA CIPANAS NOMOR 02/SP/RTK/D-1/I-Cps/08/2009 BAGIAN KESATU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat maka berakibat pula pada semakin tingginya tuntutan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Daerah, sehingga

Lebih terperinci

Pertemuan 13 PENGUKURAN DAN STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN

Pertemuan 13 PENGUKURAN DAN STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN Pertemuan 13 PENGUKURAN DAN STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN I. METODE PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN 1. Sistem keluhan dan saran Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented) perlu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh perusahaan adalah kepuasan konsumen agar dapat bertahan, bersaing dan menguasai

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa untuk memenuhi segala

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa untuk memenuhi segala 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis yang dinamis seiring dengan semakin meningkatnya permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa untuk memenuhi segala kebutuhannya. Demi menjaga

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TAHUN 2013 6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) (PL) Nomor : /SOP/429.115/2013 Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah memberikan Dalam era globalisasi saat ini, organisasi dituntut untuk jaminan kualitas peningkatan mutu dalam kualitas pelayanan, pengelolaan dan kemampuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan pula kinerja dan daya hasil organisasi, sehingga dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan pula kinerja dan daya hasil organisasi, sehingga dapat mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia pada suatu organisasi merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia, meningkatkan pula kinerja

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia perbankan sebagai salah satu industri yang mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia perbankan sebagai salah satu industri yang mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia perbankan sebagai salah satu industri yang mengalami kemajuan secara signifikan di Indonesia, sehingga terjadi persaingan yang kompetitif

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MOR PER.10/MEN/VIII/2011 TENTANG PEDOMAN PEAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan luarnya, khususnya hubungan baik dengan pelanggan atau

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan luarnya, khususnya hubungan baik dengan pelanggan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu usaha bisnis agar dapat semakin tumbuh dan berkembang harus mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya, khususnya hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam perkembangan di era globalisasi menuntut perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Politeknik Senggarang Telp. (0771) Fax (0771)

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Politeknik Senggarang Telp. (0771) Fax (0771) I. TUJUAN SOP ini bertujuan untuk: 1. Memberikan penjelasan tentang persiapan,pelaksanaan, monitoring dan evaluasi perkuliahan. 2. Menjadi acuan bagi dosen pengampu dalam pelaksanaan perkuliahan setiap

Lebih terperinci

KERJA PRAKTIK. 2. ACUAN NORMATIF Panduan ini disusun dengan mengacu pada : 1. Kurikulum Program Studi Fakultas MIPA Unlam tahun 2007.

KERJA PRAKTIK. 2. ACUAN NORMATIF Panduan ini disusun dengan mengacu pada : 1. Kurikulum Program Studi Fakultas MIPA Unlam tahun 2007. PENDAHULUAN Untuk memenuhi dan menjawab tantangan pasar kerja serta menyiapkan mahasiswa akrab dan mengetahui seluk beluk dunia kerja, maka Fakultas MIPA UNLAM melakukan pembinaan terhadap mahasiswa melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan image dimata pelanggan (Lintang Ayu Setyani, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan image dimata pelanggan (Lintang Ayu Setyani, 2014). A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perusahaan yang bergerak di bidang jasa haruslah dapat mempertahakan reputasi yang baik dimata pelanggannya. Kualitas pelayanan yang baik dan berkualitas akan

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MOR PER.10/MEN/VIII/2011 TENTANG PEDOMAN PEAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memuat teori-teori yang mendasari penelitian dan dijadikan pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan berkaitan dengan kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maraknya persaingan bisnis baik di pasar domestik maupun di pasar nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

Lebih terperinci

Kata Kunci : Evaluasi Kinerja, Protokol

Kata Kunci : Evaluasi Kinerja, Protokol SINOPSIS Kinerja organisasi mengisyaratkan bahwa penilaian kinerja sesungguhnya sangat penting untuk melihat sampai sejauh mana tujuan organisasi telah tercapai. Sejalan dengan sistem pemerintahan saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis sekolah berbasis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis sekolah berbasis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis sekolah berbasis Internasional di Indonesia menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan. Hanya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pelaksanaan penanganan keluhan pelanggan dan pelayanan informasi oleh petugas BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas, setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat. Meningkatnya intensitas persaingan dari pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Hal ini juga mengharuskan setiap

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanankan dengan dilatar belakangi oleh semakin banyaknya tuntutan masyarakat terhadap perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan aparatur pemerintah yang diberikan kepada masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik dewasa ini telah menjadi isu yang semakin strategis karena kualitas kinerja birokrasi pelayanan publik memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah ketat. Persaingan ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak

BAB I PENDAHULUAN. perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia selalu berperan aktif dan merupakan salah satu faktor yang paling dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Urutan kepentingan atribut service quality

Lebih terperinci

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENDATAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci