BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. A. Paparan Data dan Temuan Penelitian di SMKN 2 Boyolangu Tulungagung

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. A. Paparan Data dan Temuan Penelitian di SMKN 2 Boyolangu Tulungagung"

Transkripsi

1 BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data dan Temuan Penelitian di SMKN 2 Boyolangu Tulungagung Pemaparan pada data Kepemimpinan Kepala sekolah perampuan dalam mementukan kebijakan pendidikan studi kasus pada SMKN 2 Boyolangu Tulungagung lebih berfokus pada proses menentukan kebijakan dalam lembaga tersebut. Sedangkan aspek-aspek proses menentukan kebijakan yang akan dipaparkan adalah formulasi kebijakan, implementasi kebijakan, evaluasi kebijakan dan psikologi kepala sekolah perempuan dalam menentukan kebijakan. 1. Paparan Data a. Formulasi Kebijakan Kepala Sekolah SMKN2 Terkait dengan formulasi kebijakan, Kepala Sekolah SMKN 2, Ibu Agustina memaparkan sebagai berikut: Berdasarkan pengalaman saya didalam dua instansi memang tidak sama. Yang pertama kita harus melakukan analisis SWOT dulu, apa yang menjadi kekuatan, apa yang menjadi kelemahan dalam instansi itu harus kita lihat, bagaimana kita mengoptimalisasi kekuatan yang kita miliki dan bagaimana kita bisa merubah kelemahan itu menjadi sesuatu kekuatan. Contohnya : kalau di SMK Pagerwojo dulu, sebenarnya kelemahan ya, disana dulu belum ada paving tanahnya masih jembrek- jembrek, terus gedungnya baru tidak ada tanamantanaman karena masih baru ya sehingga anak bermain tetap di dalam kelas itu saya jadikan kekuatan disana itu harus melepas sepatu jika masuk ke dalam ruangan, disitu akhirnya mereka membudayakan seperti itu, insyaallah sampai sekarang juga masih seperti itu. Dari situ tercipta kepedulian supaya kelas itu menjadi tempat yang nyaman untuk bermain selain itu juga saya belum memiliki sarana dan prasarana akhirnya saya menggandeng dunia usaha, misalnya di hotel. Ngajarnya guru itu kan di kelas kemudian dibawa praktek di industri. 111

2 112 Sataya tidak mau dikatakan bahwa SMK Pagerwojo itu prakteknya itu ngungsi di SMK 2 Boyolangu tetapi saya lebih bangga disebut SMK Pagerwojo menjalin mitra industri untuk praktek siswa. Akhirnya itu menjadi kekuatan termasuk disini saya melihat bahwa kekuatan kita dalam perencanaan di sekolah ini sudah bagus sebelum saya ada namun masih bisa ditingkatkan lagi. Kita harus peduli dengan lingkungan disitu saya melihat kelemahan saya. Anak disini itu danemnya rendah, anak yang masuk disini itu peminatnya masih sedikit sehingga siapa saja yang daftar diterima. Tetapi kekuatannya keterampilannya disini bagus. Sehingga saya memaksimalkan pada ketrampilannya akhirnya banyak sekali prestasi yang diraih termasuk juga kepercayaan dunia usaha kalau ditanya apa saja yang mempengaruhi dalam pengambilan kebijakan ya itu tadi kita harus analisis SWOT dulu baru kita bisa mengambil kebijakan. Jadi dari satu sekolah ke sekolah lain itu tidak mungkin sama. Dari paparan diatas dapat diketahui bahwa sebelum merumuskan kebijakan, kepala sekolah SMKN 2 terlebih dahulu melakukan analisis baik internal maupun eksternal organisasi dengan menggunakan analisis SWOT. Dari analisis tersebut diketahui bahwa kekuatan yang dimiliki adalah keterampilan yang disediakan untuk siswa sangat banyak. Sedangkan kelemahannya adalah danem siswasiswi yang rendah serta peminat untuk masuk di sekolah SMKN2 masih sedikit sehingga berapapun siswa yang daftar walau dengan nilai yang rendah tetap diterima. Kebutuhan industri akan tenaga kerja serta membangun kepercayaan dalam dunia usaha membuka peluang bagi kepala sekolah untuk terus meningkatkan potensi siswa-siswinya. Ketika disinggung mengenai kebijakan yang dirumuskan, Beliau menuturkan sebagai berikut: Kebijakan yang telah saya buat dan saya terapkan di sini adalah sekolah yang berbasis lingkungan hidup, sekolah yang menerapkan kepuasan pelanggan, sekolah itu harus memaksimalkan kekuatan-

3 113 kekuatan yang dimiliki, menguatkan kepuasan pelanggan melalui pogram ISO (publik terbaik Jawa Timur), sekolah berkarakter anti narkoba. Dikonfirmasi ditempat dan waktu yang berbeda, Waka Kurikulum SMKN 2, Ibu Mamik Irawati juga menuturkan sebagai berikut: kebijakan yang dibuat oleh Ibu Kepala Sekolah dan yang sedang kami jalani sekarang berupa sekolah ADIWIYATA Mandiri,, sekolah berkarakter anti narkoba, satu lagi memperkuat kepuasan pelangga dengan ISO mbak bagian penjaminan mutu yang berstandar Internasional. Ini yang sedang kita garap sekarang mbak Gambar 4.1 Dokumentasi wawancara dengan Ibu Mamik Irawati Bapak Puguh Purwanto selaku waka humas dan industri SMKN2 Boyolangu secara tidak sengaja ditemui peneliti, beliau menuturkan sebagai berikut: Memang benar mbak. Sejak Ibu memimpin sekolah ini, Beliau terus menggalakkan wacana sekolah berbasis lingkungan hidup. Memang dulu awalnya berat, tapi lambat laun akhirnya wacana itu ditetapkan jadi kebijakan. Akhirnya tahun 2011 kita dapat ADIWIYATA Mandiri dari pak presiden. Selain itu ada kebijakan yang lain, ada

4 114 sekolah berkarakter anti narkoba dan kepuasan pelanggan dengan ISO (publik terbaik jawa timur) Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa kebijakan yang diformulasikan oleh Kepala Sekolah SMKN 2 Boyolangu meliputi tiga formulasi, yakni sekolah yang berbasis lingkungan hidup, memperkuat kepuasan pelanggan (publik terbaik jawa timur) serta sekolah berkarakter anti narkoba. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, memang benar adanya. Sekolah SMKN 2 Boyolangu merupakan salah satu sekolah di Tulungagung yang mendapat pengakuan ADIWIYATA Mandiri dari Presiden tahun Selain itu, di beberapa bagian dinding sekolah juga ditempelkan berbagai macam slogan-slogan lingkungan hidup serta seruan-seruan untuk tidak menggunakan narkoba.

5 115 Gambar 4.2 Penerimaan Piala Adiwiyata Mandiri SMKN 2 b. Implementasi Kebijakan Sebaik apapun rumusan kebijakan, jika tidak diimplementasikan, tidak akan dirasakan gunanya. Sebaliknya sesederhana apapun rumusan kebijakan, jika sudah diimplementasikan, akan lebih berguna, apapun dan seberapa pun gunanya. Berikut peneliti akan memaparkan implementasi kebijakan yang telah dirumuskan. 1) Sekolah Berbasis Lingkungan Hidup Sekolah berbasis lingkungan hidup dewasa ini mulai mendapat perhatian banyak pihak. Tak terkecuali SMKN 2 Boyolangu. Kepala Sekolah SMKN 2 Boyolangu, Ibu Agustina ketika disinggung mengenai implementasi kebijakan sekolah berbasis lingkungan hidup, beliau menuturkan sebagai berikut: untuk lingkungan hidup ini saya bentuk tim sendiri mbak. Jadi ada bagian lingkungan hidup. Kepalanya bu Sutiyah. Untuk program-program yang berkaitan dengan lingkungan hidup saya susun bersama tim. Seperti: pembibitan, pertamanan, perikanan, pertanian, UKS, remaja masjid, komposting, bang sampah,polisi sekolah dan pengawasan makanan sehat. Setelah disepakati, baru program tersebut dilaksanakan. Saya tinggal mengecek apakah sudah berjalan atau belum. Jika belum, kendalanya apa, lalu kita cari solusi bersama-sama

6 116 Bu Sutiyah, kepala bagian lingkingan hidup SMKN 2 Boyolangu ketika ditemui oleh peneliti juga membenarkan apa yang peneliti paparkan diatas. Beliau menuturkan sebagai berikut: bukan kepala kok mbak, saya cuman guru biasa yang diberi tanggung jawab untuk mengurusi lingkungan hidup agar ADIWIYATA Mandiri yang diterima tidak sia-sia. (sambil tersenyum). Ada beberapa program yang kami rumuskan bersama tim dan kepala sekolah. Ada pembibitan, pertamanan, perikanan, pertanian, UKS, remaja masjid, komposting, bank sampah,polisi sekolah dan pengawasan makanan sehat. Semua program ini ada koordinator sendiri-sendiri. Teknisnya kita serahkan kepada koordinatornya masing-masing. Kita buat jobdis, nanti tinggal dijalankan jobdisnya. Lebih lanjut, Ibu Ria Risnawati selaku guru Pendidikan Agama Islam ketika ditemui peneliti, Beliau menjelaskan bahwa: begini mbak, ADIWIYATA ini sudah berjalan lama mbak sejak tahun Nah, kegiatannya banyak mbak, mulai pembibitan, pertamanan, perikanan, pertanian, UKS, remaja masjid, komposting, bang sampah, polisi sekolah dan pengawasan makanan sehat. Semua ada koordinatornya masing-masing Mbak. Alhamdulillah mbak, ADIWIYATA sampai sekarang masih kita pertahankan, meskipun penghargaan ADIWIYATA Mandiri itu sudah didapatkan. Itu semua karena memang bu Agustina benar-benar peduli dengan lingkungan, bukan hanya sekedar mengejar prestasi semata. Dari paparan diatas, dapat diketahui bahwa untuk mengimplementasikan kebijakan sekolah berbasis lingkungan hidup, ada beberapa kegiatan yang dilakukan yakni pembibitan, pertamanan, perikanan, pertanian, UKS, remaja

7 117 masjid, komposting, bang sampah, polisi sekolah dan pengawasan makanan sehat. Kegiatan-kegiatan tersebut memiliki koordinator masing-masing. Semua aktifitas yang dilakukan, merujuk pada jobdis yang telah disepakati sebelumnya bersama kepala sekolah. Sedangkan pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah dilakukan dengan monitoring kegiatan sesuai dengan jobdis yang telah dibuat. Jika beliau menemukan ada kendala dalam pelaksanaan maka segera mencari soslusi pemecahannya bersama pihak-pihak terkait. 2) Memperkuat Kepuasan Pelanggan melaliui program ISO 9001:2008 (Publik Terbaik Jawa Timur) Kepuasan pelanggan merupakan cita-cita luhur pendidikan yang harus terus dijaga. Bagaimanapun, semua lembaga pendidikan menginginkan agar output yang dihasilkan menjadi yang terbaik. Ibu Agustin selaku kepala sekolah menjelaskan kepada peneliti bahwa: kepuasan pelanggan ini memang cita-cita saya mbak. Saya ingin agar orang tua siswa khususnya dan para pengusaha pada umumnya merasa bangga dengan output yang kami hasilkan. Jika pelanggan merasa puas dengan output kami, maka secara otomatis lulusan kami pun pasti diterima Untuk mewujudkan kebijakan diatas, ibu kepala sekolah melanjutkan sebagai berikut:

8 118 Untuk memperkuat lembaga harus terus mengevaluasi lembaga agar menjadi lebih baik dan terus lebih baik. Biasanya kami melakukan audit yang terdiri dari internal ( sesama teman misalnya waka kurikulum dengan waka sarana dan prasarana apakah instruksinya sudah dijalankan secara benar atau tidak. Kalau sudah dijalankan dengan benar dan bukti buktinya ada berarti memang sudah jalan tetapi kalau tidak benar berarti akan ada temuan itu nanti akan mengganggu sistem atau tidak. Kalau temuan itu mengganggu sistem berarti termasuk temuan mayor yang harus segera kita lakukan tindakan manajemen yaitu dengan mengevaluasi kembali kebijakan itu tadi.) dan eksternal (kalau ini kita bekerja sama misalnya dengan... apakah itu keterlaksanannya sudah dijalankan nah itu dari pihak lain. Kita bekerja sama dengan lesensi TUV Rheinland dari Jerman). Biasanya dilakukan satu tahun sekali. Untuk internal minimal satu semester dua kali. Kalau sudah begitu itu kepala sekolahnya enak mbak, tidak harus mengevaluasi sendiri karena sudah ada tim khusus yang sudah memberi laporan kepada saya. Senada dengan yang disampaikan oleh ibu Wiwin selaku anggota Waka Manajemen Mutu (WMM) : WMM atau waka manajemen mutu ini adalah fasilitator audit, baik audit internal maupun eksternal bekerjasama dengan TUV Rhenland yang mengeluarkan ISO 9001 : 2008 yang melakukan audit mutu dari lembaga. WMM merupakan perpanjangan tangan kepala sekolah dalam stuktur mungkin sejajar dengan waka, tetapi secara hak ini sama dengan kepala sekolah. Meskipun kita tau tidak ada yang lebih tinggi dari hak kepala sekolah di sekolahan ini. Untuk audit internal kita lakukan dua kali dalam satu tahun dan audit ini kita lakukan dengan teman sejawat dengan cara silang. Biasanya kita lakukan selama 2 hari dan bahan yang akan diaudit dilakukan secara random jadi semua bahan harus sudah siap. Hasil dari audit internal akan dipublikasikan saat rapat koordinator yang dilakukan setiap hari senin. Sedangkan untuk audi eksternal dilakukan satu tahun sekali. Untuk bahannya sudah ditentukan oleh TUV Rhenland unit kerja apa dan apa saja yang perlu disiapkan sudah dibuatkan list. Biasanya cukup dilakukan dalam satu hari. Jika memang unit kerja layak, maka akan diberikan sertifikat ISO tersebut. Karena pusat audit berada di Jerman, maka hasil dari audit tersebut dikirim ke Jerman dan yang menentukan berhak mendapatkan atau tidak sertifikat

9 119 tersebut. Hasil auditor dikirimkan juga ke sekolah. Kemudian bisa ditindak lanjuti sesuai dengan kebutuhan. Masa berlaku sertifikat 4 tahun. Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa di SMKN 2 Boyolangu dalam upaya memberikan kepuasan pada pelanggannya membentuk WMM. Dengan mengadakan audit secara internal dan eksternal. Audit internal dilakukan oleh teman sejawat dengan cara audit silang, dan bahan yang diaudit bebas/ acak dan hasilnya akan dipublikasikan saat rapat koordinasi. Dan dilakukan dua kali dalam satu tahun. Sedangkan audit eksternal dilakukan oleh TUV Rhenland yang berpusat dijerman. Unit kerja apa saja yang akan diaudit sudah diinfokan sebelumnya. Biasanya cukup dilakukan dalam sehari. Gambar 4.3

10 120 Dokumentasi wawancara dengan Ibu Wiwin 3) Sekolah Berkarakter Anti Narkoba Ibu Agustina selaku Kepala Sekolah SMKN 2 Boyolangu ketika ditemui peneliti, beliau menjelaskan sebagai berikut: kebijakan ini saya ambil mengingat banyak siswa-siswi sekarang yang terkena pengaruh narkoba. Untuk itu, kebijakan ini langsung ditangani oleh kesiswaan dengan dibantu oleh BP dan UKS. Program yang dicanangkan adalah bekerjasama dengan BNN saat MOS untuk memberi wawasan tentang bahaya narkoba, melakukan tes urine untuk semua siswa baik siswa baru maupun siswa lama, rehabilitasi sisiwa yang terkena narkoba Ibu Titik Sugiartiselaku Waka Kesiswaan SMKN 2 Boyolangu, ketika ditemui peneliti beliau menjelaskan sebagai berikut: sekolah yang berkerakter anti nakoba ini kami wujudkan dengan bekerjasama dengan BNN Tulungagung. Melakukan tes urine, memberikan wawasan tentang narkoba serta membantu sekolah melakukan rehabilitasi siswa yang positif menggunakan narkoba. Semua kegiatan tersebut saya yang menghendel di bantu oleh BP dan tim kesehatan dari UKS Bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, Beliau menjelaskan sebagai berikut: pengawasan saya lebih banyak ke kesiswaan mbak. Saya selalu memantau perkembangan siswa-siswi terutama masalah narkoba. Untuk MOS, saya sering menyempatkan diri untuk ikut mengawasi jalannya kegiatan khususnya di tes urine siswa. Ini semua mbak. Bagi siswa baru ataupun siswa kelas X dan XI Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan kebijakan sekolah berkarakter anti narkoba,

11 121 kepala sekolah mengambil langkah-langkah dengan menggandengan BNN Tulungagung suntuk memebrikan wawasan tentang narkoba saat MOS. Selain itu kegiatan yang lain adalah tes urine unuk siswa baru dan kelas X dan XI serta rehabilitasi siswa yang positif menggunakan narkoba. Pengawasan kepala sekolah dilakukan dengan melakukan kroscek ke Waka Kesiswaan untuk mengetahui perkembangan program yang telah dilaksanaakan. c. Evaluasi Kebijakan 1. ADIWIYATA Mandiri Untuk evaluasi program Adiwiyata Mandiri ini dibutuhkan banyak pihak untuk bekerjasama. Karena dalam kegiatan ini terdiri dari sub unit kerja. Seperti yang diuraikan oleh ibu Agustin: Kalau kita menetapkan suatu kebijakan itu pasti ada ukurannya tercapai atau tidak. Kalau misalkan masalah lingkungan untuk kontrolnya bagaimana kepeduliaannya bisa muncul. Kita membuat tim khusus untuk mengontrol, mengawal kebijakan yang telah kita tetapkan. Termasuk bagaimana kita bisa mengontrol makanan tidak boleh mengandung 5P. Memang ada tim khusus untuk mengontrol disitu apakah kebijakan itu dijalankan apa tidak. Kalau masalah kita tentang sampah, disini ini kan banyak sampah kita buat bank sampah bagaimana kepedulian anak-anak terhadap sampah itu juga ada evaluasinya juga ada tim khususnya. Kita ada 32 kelompok kerja yang mengawal kebijakan, jadi setiap guru mempunyai peran disini. Saat peneliti menanyakan kendala yang sering dihadapi dalam ADIWIYATA Mandiri, Ibu Agustin menuturkan bahwa: Untuk masalah yang muncul itu, kadang-kadang ada anak yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Padahal kami sudah

12 122 beruasaha menyadarkan anak-anak untuk peduli lingkungan. Tapi ya tetep ada saja lo mbak yang semaunya sendiri membuang sampah. Dan pada saat pembibitan jika kurang air atau terlalu banyak air itu malah bisa mmbuat tanaman itu tidak tumbuh atau gagal.jadi proses pembibitan itu butuh perhatian khusus Senada dengan hal itu Ibu Sustiah mengungkapkan bahwa: Anak-anak mbak yang kadang-kadang sering buang sampah sembarangan. Meskipun hanya sedikit mbak anak yang begitu. Jika ada anak yang begitu sebenarnya sudah ditanamkan supaya saling mengingatkan. Tapi ya namanya anak-anak mbak. Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa kendala yang dihadapi dalam implementasi program adiwiyata yaitu kurangnya kesadaran anak terhadap lingkungan. 2. Memperkuat Kepuasan Pelanggan melaliui program ISO 9001:2008 (Publik Terbaik Jawa Timur) Harapan dan cita-cita yang telah terwujud ternyata tidak lepas dari sebuah kendala baik kendala yang sifatnya besar maupun kendala yang sifatnya kecil. Implementasi kebijakan kepala sekolah yang berkaitan kepuasan pelanggal melalui program ISO, menemui sedikit kendala. Kepala Sekolah SMKN 2 Boyolangu menjelaskan sebagai berikut: kendalanya sepele mbak, di audit internal. Saat audit internal kan sifatnya acak, jadi kadang tidak semua item di audit. Dari semua item yang ada hanya beberapa item saja yang ditanyakan sehingga apa yang sebenarnya terjadi dalam item yang lain tidak terungkap. Ternyata ada banyak masalah dalam item-item yang tidak ditanyakan itu. Ini yang menjadi kendala kami

13 123 Ibu Wiwin selaku Waka manajemen mutu SMKN 2 Boyolangu juga menjelaskan sebagai berikut: memang betul mbak, itu kendala kami. Dari semua item yang ada, pasti ada saja item yang terlewatkan. Sehingga hasil yang dicapai tidak utuh. Sistem auditnya kan acak mbak. Jadi kadang ketika sudah banyak pertanyaan yang dilontarkan, akhirnya sungkan jika tanya-tanya terus. Satu item aja cukup lama mbak pembahasannya Dari pemaparan diatas, peneliti meminta Ibu Wiwin untuk menjelaskan lebih detail tentang kendala tersebut. Beliau kemudian membuka arsip audit internal tahun Sambil menunjukkan salah satu item kepada peneliti, Beliau menjelsakan sebagai berikut: nah, seperti ini mbak... Dari paparan diatas dapat diketahui bahwa implementasi kebijakan ini berjalan lancar baik di internal maupun di eksternal. Namun, ada sedikit kendala dalam audit internal. Kendala tersebut adalah semua item yang tertera dalam draf audit tidak semuanya dibahas sehingga hasil audit yang didapat tidak utuh. Dibeberapa item yang tidak ditanyakan ternyata menyimpan beberapa hambatan yang sebenarnya harus terungkap saat audit berlangsung. Hal ini mengakibatkan hasil audit yang diperoleh kadang tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. 3. Sekolah Berkarakter Anti Narkoba

14 124 Ibu Agustina selaku Kepala Sekolah SMKN 2 Boyolangu menjelaskan kepada peneliti sebagai berikut: Dalam pelaksanaan program ini lancar, pemberian materi tentang narkoba juga berjalan lancar. Namun kendala kita, saat kita menemukan siswa yang positif menggunakan narkoba, nah langkah yang kita ambil kita lakukan rehabilitasi. Namun anak itu tidak mau, bahkan orang tuanya pun juga tidak menyetujui untuk direhabilitasi. Akhirnya anaknya tidak mau sekolah Ibu Titik selaku kesiswaan juga menuturkan sebagai berikut: kalau kendala, di rehabilitasi mbak. Ada siswa yang ketika tes urin, positif menggunakan narkoba, maka langkah yang diambil sekolah adalah rehabilitasi. Namun, ada saja alasan ketika dia tau bahwa akan direhabilitasi. Parahnya lagi, orang tua siswa juga ndak mau. Padahal ini kan baik. Eh, ternyata anaknya ndak sekolah lagi. Ini kan eman mbak Dari implementasi data diatas dapat kegiatan-kegiatan diketahui untuk bahwa menjadikan proses sekolah berkarakter anti narkoba mengalami sedikit hambatan dalam kegiatan rehabilitasi. Maksud baik yang ditunjukkan oleh Kepala Sekolah untuk merehabilitasi siswa-siswi yang positif menggunakan narkoba ternyata direspon kurang baik oleh siswa maupun orang tua siswa. Siswa dan orang tuanya tidak menyepakati kebijakan tersebut. Hal ini mengakibatkan sisiwa tersebut tidak melanjutkan sekolah di SMKN 2 Boyolangu. d. Psikologi Perempuan Jika ada pernyataan yang menyatakan bahwa hati seorang perempuan itu lemah dan tidak berprestasi, mudah terpengaruh dan

15 125 mudah dibujuk, emosional dan mudah menangis sehingga tidak pas jika menjadi seorang pemimpin? Tidak benar. Justru kalau bekerja dengan hati pasti, untuk lemah tidaknya hati tergantung bagaiman kita mengelola dan memanajnya. Untuk lemah tidaknya tergantung personnya ya tapi kalau saya sendiri orangnya tidak seperti itu. Kalau menurut teman saya, orang lain lho ya, saya itu sering ditanyai kepala sekolah setelah yang bertanya kepada saya sakjane kamu iku mimpine koyo opo to? Pak Dirman itu tu keras tapi lebih keras bu Agustin. Itu bukan keras berarti marahmarah tetapi kalau saya itu komitmen. Kalau kita sudah komitmen seperti ini ya haruslah kita mengikuti komitmennya. Kalau disini itu temen-temen RPP yang lain mungkin mengontrolnya tidak seperti saya. Kalau disini RPP harus saya tanda tangani sendiri dan saya harus tahu perencanaan guru mau mengajar seperti apa karena dalam K-13 itu kan sangat tergantung bagaimana guru merancang, kalau salah ya tidak saya tanda tangani. Nah, mungkin kerasnya saya itu disitu. Kalau dikatakan lemah itu tidak tapi dengan hati itu ya karena terkadang kita tidak mentoloan. Ndak mentoloannya itu biasanya bersifat sosial tapi kalau soal garis kebijakan kita harus tetap tegas. Hal senada diutarakan oleh Ibu Mamik Irawati: Ibu agus itu selalu optimis mbak dengan apa yang ingin dicapai. Selalu memberikan motivasi kepada semuanya dan beliau itu orangnya tegas dan tidah mudah menyerah. Serta beliau itu berani mengambil resiko asalkan semua mau berkomitmen. Menurut beliau komitmen itu sangat penting. Pendapat Ibu Wiwin saat peneliti bertanya tentang faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi ibu Agustin dalam mencapai prestasi secara personal maupun lembaga? Menurut saya sumber daya manusia (SDM) itu penting mbal. Sumber daya yang ada disini itu memiliki potensi, dan ptensi iru butuh seseorang yang mengerahkan. Dan ibu kepala sekolah memiliki potensi itu yakni potensi menggerakkan, yang ingin digerakkan itu juga ingin maju. Karena semua sama-sama ingin maju, maka akan tercapai apa yang diinginkan. Dari paparan data diatas dapat disimpulkan bahwa anggapan psikologi permpuan itu lemah, tidak berprestasi danemosional

16 126 tidaklah benar. Perempuan bisa juga besikap tegas. Seperti bu agustin memiliki komitmen yang kuat, berani mengambil resiko dan tidak mudah menyerah. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa seorang perempuan bisa menjadi pemimpin yang handal dan mampu berprestasi. Itu dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang telah diperoleh beliau untuk pribadi maupun lembaga. Gambar 4.4 SMKN 2 Boyolangu Juara 1 Kepala Sekolah Berwawasan lingkungan Jatim Temuan Penelitian Dari paparan data yang peneliti paparkan diatas, temuan-temuan yang peneliti temukan terkait dengan kepemimpinan kepala sekolah perempuan dalam menentukan kebijakan lembaga pendidikan di SMKN 2 Boyolangu dapat dijelaskan sebagai berikut. Proses menentukan kebijakan lembaga yang dilakukan pleh SMKN 2 Boyolangu dilakukan dengan tiga langkah, yakni formulasi kebijakan, implementasi kebijakan dan evaluasi kebijakan. Langkah awal yang

17 127 dilakukan oleh Kepala Sekolah SMKN 2 Boyolangu adalah formulasi kebijakan. Dari paparan data diatas, formulasi kebijakan yang dirumuskan oleh Kepala Sekolah SMKN 2 Boyolangu meliputi tiga formulasi, yakni sekolah yang berbasis lingkungan hidup (ADIWIYATA Mandiri), memperkuat kepuasan pelanggan (publik terbaik jawa timur) serta sekolah berkarakter anti narkoba. Langkah selanjutnya setelah formulasi kebijakan dilakukan adalah mengimplementasikan kebijakan. Implementasi kebijakan dilakukan dengan merumuskan kegiatan-kegiatan yang mendukung terlaksananya kebijakan tersebut. Implementasi kebijakan sekolah yang berbasis lingkungan hidup dilakukan dengan beberapa kegiatan yakni pembibitan, pertamanan, perikanan, pertanian, UKS, remaja masjid, komposting, bang sampah, polisi sekolah dan pengawasan makanan sehat. Kegiatan-kegiatan tersebut memiliki koordinator masing-masing. Semua aktifitas yang dilakukan, merujuk pada jobdis yang telah disepakati sebelumnya bersama kepala sekolah. Sedangkan pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah dilakukan dengan monitoring kegiatan sesuai dengan jobdis yang telah dibuat. Jika beliau menemukan ada kendala dalam pelaksanaan maka segera mencari soslusi pemecahannya bersama pihak-pihak terkait. Adapun kendala yang dihadapi dalam implementasi program adiwiyata mandiri yaitu kurangnya kesadaran anak terhadap lingkungan. Hal ini

18 128 terbukti dengan masih kurangnya kesadaran dari siswa-sisiwi SMKN 2 Boyolangu dalam menjaga lingkungan. Memperkuat kepuasan pelanggan dilakukan dengan membentuk WMM untuk mengadakan audit secara internal dan eksternal. Audit internal dilakukan oleh teman sejawat dengan cara audit silang, dan bahan yang diaudit bebas/ acak dan hasilnya akan dipublikasikan saat rapat koordinasi. Dan dilakukan dua kali dalam satu tahun. Sedangkan audit eksternal dilakukan oleh TUV Rhenland yang berpusat dijerman. Unit kerja apa saja yang akan diaudit sudah diinfokan sebelumnya. Biasanya cukup dilakukan dalam sehari. Adapun kendala yanag dihadapi adalah semua item yang tertera dalam draf audit tidak semuanya dibahas sehingga hasil audit yang didapat tidak utuh. Dibeberapa item yang tidak ditanyakan ternyata menyimpan beberapa hambatan yang sebenarnya harus terungkap saat audit berlangsung. Hal ini mengakibatkan hasil audit yang diperoleh kadang tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Sementara itu, dalam melaksanakan kebijakan sekolah berkarakter anti narkoba, kepala sekolah mengambil langkah-langkah dengan menggandengan BNN Tulungagung untuk memberikan wawasan tentang narkoba saat MOS. Selain itu kegiatan yang lain adalah tes urine untuk siswa baru dan kelas X dan XI serta rehabilitasi siswa yang positif menggunakan narkoba. Pengawasan kepala sekolah dilakukan dengan

19 129 melakukan kroscek ke Waka Kesiswaan untuk mengetahui perkembangan program yang telah dilaksanaakan. Implementasi kegiatan-kegiatan untuk menjadikan sekolah berkarakter anti narkoba mengalami sedikit hambatan dalam kegiatan rehabilitasi. Maksud baik yang ditunjukkan oleh Kepala Sekolah untuk merehabilitasi siswa-siswi yang positif menggunakan narkoba ternyata direspon kurang baik oleh siswa maupun orang tua siswa. Siswa dan orang tuanya tidak menyepakati kebijakan tersebut. Hal ini mengakibatkan sisiwa tersebut tidak melanjutkan sekolah di SMKN 2 Boyolangu. Terkait dengan psikologi perempuan, anggapan psikologi permpuan itu lemah, tidak berprestasi danemosional tidaklah benar. Perempuan bisa juga besikap tegas. Seperti bu agustin memiliki komitmen yang kuat, berani mengambil resiko dan tidak mudah menyerah. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa seorang perempuan bisa menjadi pemimpin yang handal dan mampu berprestasi. Itu dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang telah diperoleh beliau untuk pribadi maupun lembaga. Secara ringkas, temuan penelitian di SMKN 2 Boyolangu akan peneliti paparkan dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Temuan Penelitian Kasus I No 1 Aspek Formulasi Kebijakan Temuan 1. Sekolah berbasis lingkungan hidup

20 130 2 Implementasi Kebijakan (ADIWIYATA Mandiri) 2. Memperkuat kepuasan pelanggan (publik terbaik jawa timur) 3. Sekolah berkarakter anti narkoba 1. Sekolah berbasis lingkungan hidup (ADIWIYATA Mandiri) a. Pembibitan, b. Pertamanan, c. perikanan, d. Pertanian, e. UKS, f. Remaja masjid, g. Komposting, h. Bang sampah, i. Polisi sekolah dan j. Pengawasan makanan sehat 2. Memperkuat kepuasan pelanggan (publik terbaik jawa timur) Membentuk WMM untuk mengadakan audit secara internal dan eksternal. 3 Evaluasi Kebijakan 3. Sekolah berkarakter anti narkoba a. menggandengan BNN Tulungagung untuk memberikan wawasan tentang narkoba saat MOS. b. Tes urine unuk siswa baru dan kelas X dan XI c. Rehabilitasi siswa yang positif menggunakan narkoba. 1. Sekolah berbasis lingkungan hidup (ADIWIYATA Mandiri) Kurangnya kesadaran siswa-siswi terhadap lingkungan 2. Memperkuat kepuasan pelanggan (publik terbaik jawa timur) Semua item yang tertera dalam draf audit tidak semuanya dibahas

21 131 4 Psikologi Perempuan sehingga hasil audit yang didapat tidak utuh. 3. Sekolah berkarakter anti narkoba Siswa yang positif menggunakan narkoba, tidak mau direhabilitasi sehingga putus sekolah. Anggapan psikologi permpuan itu lemah, tidak berprestasi danemosional tidaklah benar. Perempuan bisa juga besikap tegas. Seperti bu agustin memiliki komitmen yang kuat, berani mengambil resiko dan tidak mudah menyerah. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa seorang perempuan bisa menjadi pemimpin yang handal dan mampu berprestasi. Itu dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang telah diperoleh beliau untuk pribadi maupun lembaga. B. Paparan Data dan Temuan Penelitian di MA Al Ma arif Tulungagung 1. Paparan Data a. Formulasi Kebijakan Berkaitan dengan formulasi kebijakan MA Al Ma arif Tulungagung. kepala Sekolah Ibu Lutfi Sua idah menuturkan sebagai berikut: Kebiijakan yang kami ambil untuk tahun ini yang pertama adalah menerapkan kurikulum yang sudah disusun secara total. Kurikulum disini masih 75 % yang diterapkan, sejak penyusunan itu selesai Jadi kami ingin menerapkan semua kurikulum yang sudah disusun. Nah ternyata ada kebijakan dari Menteri Agama untuk menerapkan K13 kecuali pendidikan Agama Islam. Akhirnya kita pakai K-13. Namun sampai semester satu selesai karena ada kebijakan baru dari Menteri Agama untuk kembali ke KTSP. Akhirnya kita pakai KTSP lagi kecuali untuk mata pelajaran agama Islam tetapi menggunakan K13. Saat itu juga kebijakan yang sudah dirumuskan kemaren kita

22 132 terapkan lagi. Itu untuk kurikulum mbak. Adalagi kebijakan yang lain adalah meningkatkan kualitas guru atau tenaga pengajar, kemudian juga meningkatkan kemampuan siswa dengan life skill. Gambar 4.5 Dokumentasi wawancara dengan Ibu Lutfi Sua ida Dan pada waktu yang berbeda Ibu Tatik Indiyah selaku Waka Kurikulum menuturkan bahwa: Kalau kebijakan yang diambil ibu untuk tahun ini tentang kurikulum itu menerapkan kurikulum yang dirumuskan secara totalitas karena selama ini kurikulum yang diterapkan baru 75 %. Kalau kebijakan yang lain meningkatkan kemampuan life skill siswa. Ini agar lulusan kami nanti bisa mandiri kalau mereka sudah lulus dari sini. Terus ada juga kebijakan terkait dengan guru, ini ibu kepala sekolah ingin agar kemampuan guru yang ada disini terus meningkat. Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah MA Al Ma arif meliputi implementasi kurikulum secara menyeluruh, peningkatan kualitas guru serta kemampuan life skill siswa.

23 133 Dalam penerapan kurikulum yang telah dirumuskan sejak tahun 2010 yang lalu sampai saat ini baru 75% yang dijalankan. Apalagi di awal tahun ada kebijan baru dari Menteri Pendidikan untuk menjalankan K-13 yang diawal semester dua dikembalikan lagi ke KTSP kecuali untuk mata pelajaran pendidikan Agama Islam. Hal ini yang mendorong kepala sekolah MA Al Ma arif untuk mengambil kebijakan agar menerapkan semua kurikulum yang sudah dirumuskan tersebut. Selain itu, kebijakan lainnya yang diambil kepala sekolah MA Al-Ma arif adalah peningkatan kualitas guru dan peningkatan keterampilan life skill siswa. b. Implementasi Kebijakan Setelah formulasi kebijakan dirumuskan langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh kepala sekolah adalah mengimplementasikan formulasi-formulasi tersebut dalam bentuk tindakan yang dikemas dalam program yang nyata. Berikut peneliti akan memaparkan implementasi kebijakan yang telah dirumuskan oleh Kepala MA Al Ma arif Tulungagung: 1) Penerapan kurikulum secara menyeluruh Ketika disinggung tentang penerapan kurikulum, kepala sekolah MA Al Ma arif Ibu Lutfi menuturkan sebagai berikut: Untuk kebijakan ini ada beberapa kegiatan yang kami lakukan. Ini ngebut mbak karena sudah semester dua. Akhirnya mau tidak

24 134 mau kegiatan yang telah kita rumuskan harus kita lakukan.yaitu dengan cara: pelatihan guru dalam menyusun silabus dan RPP, Pelatihan kepala dan waka kurikulum dalam menyusunan pembelajaran KTSP, pembuatan modul atau LKS, pembuatan kisikisi ujian sosialisasi penerapan Kurikulum MA Al Ma arif pada semua civitas madrasah, Pelatihan strategi pembelajaran, Pelatihan monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum MA Al Ma arif. Setelah melakukan wawancara dengan kepala sekolah, peneliti menemui waka kurikulum untuk mengklarifikasi penjelasan dan pernyataan kepala sekolah. Ibu titik menuturkan : Memang benar mbak, untuk kurikulum tahun ini harus diterapkan semuanya. Kurikulum harus berubah-ubah sesuai ketentuan dari Departemen Agama setelah disemester ganjil memakai K-13, disemester genap ini kita memakai KTSP, kecuali mata pelajaran Agama Islam. Ini tanggung jawab saya jadi harus saya lakukan. Program-program yang kami canangkan antara lain ada pelatihan guru, kepala dan para waka, pembuatan modul, sosialisasi kurikulum ke semua civitas madrasah, pelatihan, pembuatan kisikisi ujian dan evaluasi Bapak Subeki, selaku kepala administrasi keuangan dan guru mata pelajaran Bahasa Arab ketika ditemui oleh peneliti juga memaparkan hal yang sama. Beliau menuturkan kepada peneliti sebagai berikut: kurikulum disini belum semuanya diterapkan mbak, kira-kira masih 75% persen yang terlaksana. Sehingga untuk menerapkan semua kurikulum, bnyak program yang kita lakukan. Mulai dari sosialisasi kurikulum, pelatihan, pembuatan modul, pembuatan kisi-kisi, evaluasi implementasi kurikulum. Apa sudah sesuai dengan harapan atau bagaimana. Begitu mbak. Kemaren itu ada palatihan dari Departeman agama, kami mengirimkan 1 guru kemudian hasilnya disosialisasikan kepada semua guru. Kamaren juga ada yang dikirim pelatihan ke Malang, begitu juga hasilnya dipublikasikan warga sekolah.

25 135 Dari penjelasan diatas, kita bisa melihat bahwasanya untuk implementasi kebijakan penerapan kurikulum secara menyeluruh ada beberapa program yang dirumuskan. Program program tersebut melingkupi sosialisasi hingga pelatihan serta evaluasi. Secara rinci program-progran tersebut adalah: pelatihan guru dalam menyusun silabus dan RPP, Pelatihan kepala dan waka kurikulum dalam menyusunan pembelajaran KTSP, pembuatan modul atau LKS, pembuatan kisi-kisi ujian, sosialisasi penerapan Kurikulum MA Al Ma arif pada semua civitas madrasah, Pelatihan strategi pembelajaran, Pelatihan monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum. Dalam pelaksanaan program-program tersebut, Kepala Sekolah memberi tanggung jawab kepada Waka kurikulum untuk langsung menghendel seluruh kegiatan tersebut. Kepala Sekolah menuturkan bahwa: ini kan berkaitan dengan kurikulum mbak, jadi saya langsung serahkan ke waka kurikulum untuk mengaturnya. Tapi bukan berarti saya lepas tanggung jawab. Kami tetap komunikasi. Jika ada kendala, saya bantu entah itu konsepnya atau teknisnya Ibu Titik juga menuturkan sebagai berikut: yah... betul demikian mbak, kami terutama waka-waka disini diberi tanggungjawab untuk menghendel segala program yang sesuai dengan kompetensi yang kami miliki. Dan tentunya kami merasa bertanggungjawab atas kesuksesan program untuk kami pertanggungjawabkan pada ibu kepala sekolah dan lembaga pada umumnya. Ibu tinggal memonitoring bahkan kadang beliau harus turun sendiri jika melihat ada yang kurang beres.

26 136 Dari paparan data diatas, dapat diketahui bahwasanya teknis pelaksanaan program-program yang telah ditetapkan untuk mengimplementasikan kebijakan penerapan kurikulum secara menyeluruh diserahkan kepada waka kurikulum. Baik sosialisasi, pelatihan maupun evaluasi. Sebagai seorang kepala sekolah, Beliau melakukan pengawasan untuk memastikan berjalannya program tersebut dengan baik. Teknis pengawasan kadang dilakukan dengan monitoring kepada waka kurikulum bahkan kadang beliau langsung melibatkan diri dalam implementasi tersebut.

27 137 Gambar 4.6 Workshop pengembangan pembelajaran MA Al-Ma Arif 2) Peningkatan kualitas guru Peningkatan kualitas guru merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan mutu peserta didik disebuah lembaga. Untuk itu setiap pendidik hendaknya melakukan persiapan yang matang baik bahan ajar maupun perangkat pembelajaran sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar. Untuk memperoleh data yang mendalam tentang kebijakan yang diambil oleh ibu kepala MA Al-Ma arif, peneliti menemui salah seorang guru dan juga sebagai waka kurikulum, ibu Tatik Indiyah. Peneliti menanyakan tentang kebijakan kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas guru, beliau menguraikan sebagai berikut: Kepala madrasah telah mengalokasikan dana untuk peningkatan kualitas guru. Selain work shop juga ada kerja sama dengan dunia usaha dari alumni MAM yang punya usaha, contohnya tentang tata busana bekerja sama dengan salon Arjuna. Para guru mengikuti ketrampilan tersebut dan menularkan pada siswa pada saat pelajaran extra. Yang kedua, airbrush, semua murid dan guru diajak kesana agar guru dengan bekal ketrampilan itu, guru juga mempunyai kegiatan tambahan dirumah selain mengajar. Kemarin pada waktu libur semester ada kegiatan workshop IT dengan mendatangkan tutor yang terampil dibidang internet dari MAN1. Schoolnet membuat yang sangat bermanfaat bagi guru karena guru tidak perlu ke perpustakaan tetapi hanya tinggal download dari internet. Kemudian komputer yang ada di laboratorium semua sudah dihubungkan dengan schoolnet, jadi selain guru siswa juga bisa mengakses dari internet. Sedangkan kebijakan tentang SQ, kita diwajibkan untuk mengucap salam, diawal pelajaran bersama siswa tadarus Al-Qur an, Sholat Dhuha dan sholat dzuhur

28 138 berjama ah, dan tahun ajaran baru ini guru dan murid wajib ikut sholawat nariyah setiap malam jum at di mushola pondok, khusus siswa nanti bergiliran. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Kepala Sekolah, Beliau menuturkan bahwa: peran guru itu kan sangat penting mbak, jadi kualitas guru harus terus ditingkatkan agar proses pendidikan mengalami peningkatan. Disini ada beberapa kegiatan yang kami lakukan, diantaranya workshop, pelatihan, mengikuti MGMP, Diklat serta kerja sama dengan para alumni yang punya usaha Selanjutnya peneliti menanyakan tentang pengembangan skill in leadership, skill in human relationship, skill in evaluation bagi guru, beliau menjawab sebagai berikut: Bapak dan ibu guru mampu diserahi tugas dan mampu bertanggung jawab dan kepemimpinan bapak dan ibu guru tidak bias diragukan lagi. Contoh bila ada acara di serahi tugas hasilnya sangat bagus sekali. Bagaimana bapak dan ibu guru bersikap didalam dan di luar sekolah. Mereka harus selalu menerapkan 5 S (sapa, senyum, santun, salam, sopan) diantara para guru, siswa, wali murid dan tamu lainnya. Salah satu cara yang digunakan adalah perekrutan guru muda dan program IT. Untuk mengamati kebijakan dari Kepala Madrasah Aliyah Al-Ma arif dalam menigkatkan kualitas guru, Peneliti datang ke madrasah. Peneliti sengaja datang lebih awal karena ingin mengetahui kedisiplinan kepala Madrasah dan kegiatannya dalam menigkatkan mutu SDM. Pada pukul waktunya membaca Al-qur an. Anak-anak beserta guru yang mengajar pada jam pertama membaca Al-qur an bersama-sama. Kepala Madrasah langung melakukan monitoring ke kelas-kelas. Pada pukul 10.00,

29 139 waktunya jam istirahat anak-anak beserta guru dan kepala madrasah melakukan sholat dluha bersama dilanjutkan dengan kultum. Pada kesempatan yang lain, peneliti datang ke Madrasah Aliyah Al-Ma arif untuk melihat kegiatan yang telah dikatakan oleh kepala madrasah bahwa akan diadakan workshop tentang pembinaan IT kepada guru-guru untuk meningkatkan sumber daya guru dalam hal komputerisasi. Ternyata memang benar, pada hari itu ada acara yang bekerja sama dengan Kresna Informatika course tentang hal tersebut. Guru-guru diperkenalkan dengan internet, diajari cara membuat dan media pembelajaran berbasis IT untuk semua pelajaran seterusnya. Dalam pembinaan mengajar para guru di MA Al Ma arif di lakukan secara kelompok dan juga secara individu dan kelompok. Secara individu maksudnya di sini adalah memberi bantuan kepada guru yang mempunyai masalah. Sedangkan secara kelompok maksudnya adalah di lakukan oleh kepala sekolah terhadap semua guru yang di lakukan secara rutin selama satu bulan sekali dan sekaligus mengadakan evaluasi dari kegiatan belajar mengajar, hal ini diceritakan Ibu kepala sekolah sebagai berikut: Dalam pengelolaan kelas biasanya kami menanyakan dahulu masalah yang di hadapi. Kami memberikan kebebasan kepada guru untuk mengungkapkan masalahnya kemudian masalah tersebut di pecahkan bersama dalam rapat. Maka dari sinilah kami mengetahui segala macam bentuk permasalahan yang di hadapi para guru. Kemudian permasalahan tersebut kami memberikan pengarahan

30 140 tentang pegelolaan kelas yang baik dengan harapan para guru dapat mengajar dengan baik. Selain itu penghargaan sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, dan untuk mengurangi kegiatan produktif. Melalui penghargaan pula tenaga pendidikan dapat dirangsang untuk meningkatkan profesi kerjanya secara positif dan produktif. Kepala Sekolah menuturkan sebagai berikut: Untuk meningkatkan profesionalisme guru yang kami lakukan selain mengikut setakan dalam pelatihan-pelatihan khusus juga di berikan penghargaan kepada guru yang berprestasi untuk menambah semangat dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai guru. Dari paparan data tentang implementasi kebijakan peningkatan kualitas guru, dapat diketahui bahwa kepala sekolah melakukan beberapa kegiatan-kegiatan yakni, work shop, pelatihan, penbinaan baik individu maupun kelompok, kerja sama dengan para alumni yang mempunyai usaha, serta memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi.

31 141 Gambar 4.7 Workshop Pengembangan pembelajaran MA Al-Ma arif Untuk memperoleh data yang mendalam tentang kebijakan yang diambil oleh ibu kepala MA Al Ma arif, peneliti menemui salah seorang guru dan juga sebagai waka kurikulum, ibu Tatik Indiyah,

32 142 menanyakan tentang kebijakan kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas guru untuk meningkatkan kemampuan life skill siswa beliau menguraikan bahwa : untuk life skill siswa, ada kerja sama dengan dunia usaha dari alumni MA Al-Ma arif yang punya usaha, contohnya tentang tata busana bekerja sama dengan salon Arjuna. Para guru mengikuti ketrampilan tersebut dan menularkan pada siswa pada saat pelajaran extra. Yang kedua, airbrush, semua murid dan guru diajak kesana. Yang ketiga, Schoolnet. Jadi komputer yang ada di laboratorium semua sudah dihubungkan dengan schoolnet, jadi selain guru siswa juga bisa mengakses dari internet. Sedangkan kebijakan tentang SQ, diawal pelajaran bersama siswa tadarus AlQur an, Sholat Dhuha dan sholat dzuhur berjama ah, dan tahun ajaran baru ini guru dan murid wajib ikut sholawat nariyah setiap malam jum at di mushola pondok, khusus siswa nanti bergiliran. Selain kegiatan-kegiatan diatas, kepala sekolah juga menambahkah sebagai berikut: keterampilan sisiwa itu perlu mbak. Sepintar apapun seorang siswa jika dia tidak memiliki keterampilan, itu sama dengan sayur kangkung tanpa garam mbak. Selain kerja sama dengan alumni yang sudah punya usaha, ada airbrush, schoolnet dan camp bahasa arab dan English Camp ini kita kerja sama dengan BEC Kediri. Dulu kita mengirim anak-anak ke kediri sama. Setelah dihitunghitung pengeluarannya sangat besar. Akhrnya kami mengambil keputusan untuk mengundang tutor dari BEC datang di MA Al Ma arif, dihitung-hitung pengeluarannya juga lebih sedikit. Untuk tahun ajaran tutor yang kita datangkan sebanya 10 orang untuk memberikan pembelajaran intensif selama 2 bulan. Kesiswaan MA Al-Ma arif, Bapak Syaifuddin Isa juga menuturkan sebagai berikut: keterampilan life skill siswa yang kita programkan banyak mbak. Ada tata rias, bengkel, pramuka, english camp, bela diri, MTQ, tahfizd qur an, airbrush, bina vocal..

33 143 Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan kebijakan diatas adalah bekerjasama dengan para alumni yang mempunyai usaha seperti tata rias dan bengkel. Selain itu, kegiatan yang lainnya adalah MTQ, Tahfidz qur an, english camp bekerja sama dengan BEC Kediri, bela diri serta kepramukaan. Kegiatan-kegiatan tersebut semuanya di serahkan kepada Waka Kesiswaan. Kepala sekolah sebagai leader melakukan fungsi pengawasan dengan menerapkan monitoring langsung baik kepada kesiswaan maupun ikut melihat langsung kegiatan berlangsung. Kepala sekolah menuturkan sebagai berikut: Untuk pengawasan kegiatan yang berkaitan dengan life skill biasanya saya gunakan dua cara mbak. Pengawasan secara langsung dan tidak langsung. Yang secara langsung, saya ikut turun ke lapangan saat anak-anak melaksanakan kegiatan. Seperti pada extrakurikuler pramuka, saat mengadakan persami saya juga datang. Untuk pengawasan tidak langsung, saya memantau kegiatan dari waka kesiswaan Bapak Syaifuddin Isa juga mengatakan sebagai berikut: kegiatan-kegiatan tersebut memang saya yang hendel mbak. Ibu kepala sekolah biasanya langsung cek ke saya. Kadang beliau langsung memantau saat kegiatan berlangsung Pada saat peneliti melakukan penelitian di MA Al Ma rif, peneliti melihat banyak siswa yang menemui waka kesiswaan untuk bertanya kegiatan. Ada yang bertanya tentang latihan

34 144 qiro ah, ada juga yang ingin menyetor hafalan dan ada juga yang bertanya tentang latihan bela diri. Itu berarti memang benar bahwasanya kegiatan life skill dihandle oleh waka kesiswaan. Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwasanya teknis pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut diatas langsung dihendel oleh Waka Kesiswaan. Sedangkan pengawasan terhadap peningkatan keterampilan life skill sisiwa oleh kepala sekolah dilakukan dengan dua cara yakni langsung dan tidak langsung. Pengawasan langsung dilakukan dengan ikut serta melihat kegiatan berlangsung. Sedangkan secara tidak langsung dilakukan dengan menemui Waka Kesiswaan untuk bertanya tetang perkembangan kegiatan-kegiatan tersebut. c. Evaluasi Kebijakan Evaluasi merupakan tahap terakhir yang harus dilalui oleh perumus kebijakan unutk mengetahui seberapa efektifkah kebijakan yang ditetapkan. Evaluasi kebijakan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah MA Al-Ma arif dua cara, yakni rapat guru setiap satu semester dan rapat rutin evaluasi kinerja satu minggu sekali. Sebagaimana Ibu Lutfi mengatakan sebagai berikut: Evaluasi yang kami lakukan dengan mengadakan rapat guru setiap satu minggu sekali dan rapat semester yang dimaksudkan untuk mengevaluasi kerja guru sekaligus memberikan pengarahanpengarahan terhadap kekurangan-kekurangan. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan adanya

35 145 evaluasi akan terlihat atau terkendali. Bagi yang melanggar akan diberi sanksi dan bagi yang berprestasi akan diberi reward. Dengan demikian para guru akan berlomba untuk semakin menigkatkan kinerjanya. Bapak Subeki juga menjelaskan bahwa: evaluasi yang kita lakukan selama ini dengan memanfaatkan rapat mbak. Rapat kita ada dua macam. Rapat rutin mingguan dan rapat per semester. Dengan rapat ini kita membahas semua kegiatan yang telah kita lakukan. Jika ada kekurangan, maka akan diambil langkah perbaikan. Jika tidak ada kekurangan maka kegiatan tersebut terus dipertahankan Gambar 4.8 Dokumentasi wawancara Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa bentuk evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah MA Al-Ma arif adalah dengan mengadakan rapat rutin baik satu minggu sekali dan rapat ritun semester. Hasil evaluasi kebijakan yang telah diimplementasikan akan peneliti paparkan sebagai berikut:

36 146 1) Penerapan Kurikulum secara menyeluruh Secara kesuluruhan, evaluasi terhadap penerapan kurikulum, Kepala Sekolah MA Al-Ma arif memaparkan sebagai berikut: kendala yang kami hadapi dalam penerapan kurikulum secara menyeluruh adalah kurangnya informasi tentang pelaksanaan kurikulum, kebijakan pemerintah yang berubah-ubah, seperti yang saya jelaskan itu mbak. Diawal tahun pake K-13, eh ternyata di semester 2 kembali ke KTSP kecuali mata pelajaran Agama. Serta sebagian guru yang belum bisa membuat RPP dan silabus secara mandiri Ibu Titik selaku Waka Kurikulum juga menjelaskan hal yang sama dengan penuturan Kepala Sekolah. Beliau menjelaskan bahwa: kendalanya ada beberapa mbak. Ya... namanya juga manusia mbak. Dalam penerapan kurikulum ini, kendalanya kebijakan pemerintah yang selalu berubah. Akhirnya kita yang disekolah yang bingung mbak. Terus, ada sebagian guru yang belum bisa membuat RPP dan Silabus secara mandiri. Nah, akhirnya ibu kepala sekolah menunjuk salah satu guru yang sudah bisa untuk mendampingi. Kadang saya, kadang pak Subeki. Saling membantulah mbak.. Bapak Subeki ketika ditemui peneliti juga menjelaskan sebagai berikut: wah... sering itu mbak. Ibu sering nyuruh saya untuk mendampingi teman-teman guru yang masih belum bisa membuat RPP dan Silabus. Kadang saya suruh mereka ngerjakan dulu baru saya koreksi. Ya begitulah mbak Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwasanya kendala yang dihadapi dalam implementasi kebijakan penerapan

37 147 kurikulum secara menyeluruh adalah kurangnya informasi tentang pelaksanaan kurikulum, kebijakan pemerintah yang berubah-ubah, serta sebagian guru yang belum bisa membuat RPP dan silabus secara mandiri. 2. Peningkatan kualitas guru Kepala Sekolah MA Al-Ma arif, Ibu Luthfi Su aidah, menceritakan tentang kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru di MA Al Ma arif sebagai berikut: Berkaitan dengan kendala-kenada yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru di MA Al Ma arif ini adalah sarana dan prasarana yang belum bisa terpenuhi semuanya, kemudian dalam hal kesejahteraan guru kami hanya bisa memberi gaji sedikit sehingga mereka belum bisa memenuhi kebutuhan keluarga mereka secara maksimal. Berkaitan dengan masalah kesejahteraan guru, Bapak Subeki, salah satu pengajar di MA Al Ma arif menceritakan sebagai berikut : Kami memang sering mengeluh tentang kesejahteraan kepada Ibu kepala sekolah, terutama tentang gaji guru yang sedikit, tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga kami kalau tidak ada pekerjaan sampingan. Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibu Tatik sebagai berikut: kendala dalam peningkatan kualitas guru adalah kurangnya sarana-prasarana yang kita miliki. Jadi, kadang saya sendiri ataupun teman-teman guru yang lain bingung ketika kita

BAB VI PENUTUP. 1. Formulasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan dalam. Menentukan Kebijakan Lembaga di SMKN 2 Boyolangu dan MA Al-

BAB VI PENUTUP. 1. Formulasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan dalam. Menentukan Kebijakan Lembaga di SMKN 2 Boyolangu dan MA Al- BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Formulasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan dalam Dalam sebuah kepemimpinan, kebijakan merupakan faktor penting dalam menentukan haluan organisasi. Di SMKN 2 Boyolangu,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum MTs Negeri Kendal MTs Negeri Kendal merupakan salah satu lembaga pendidikan formal setingkat pendidikan menengah yang berada di Kendal. Berdirinya MTs

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NPma. 1 untukmahasiswa NAMA MAHASISWA : Agus Purnomo PUKUL : 09.30-11.00 NO. MAHASISWA :11520244027 TEMPAT

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya.

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya. 46 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan 1. Fungsi Supervisi 1. Membantu guru pembimbing dalam mengembangkan profesinya. 2. Membantu sekolah termasuk guru pembimbing dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri 2 Sumbergempol Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus

BAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri 2 Sumbergempol Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil interview, observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN A. Paparan Data Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan di antaranya guru akidah akhlak, waka kesiswaan dan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Tulungagung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Keadaan Fisik Sekolah ).

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Keadaan Fisik Sekolah ). BAB I PENDAHULUAN Program PPL adalah program kegiatan yang dilihat dari aspek manajemen dan waktu dengan tujuan mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau pendidik atau tenaga kependidikan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Sebagaimana yang tertera dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi awal pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Kurikulum merupakan merupakan sebuah wadah yang menentukan arah pendidikan yang sedang ditempuh. Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Formulasi Kebijakan Kepala Sekolah Perempuan di SMK N 2. Boyolangu dan MA Al Ma arif Tulungagung

BAB V PEMBAHASAN. A. Formulasi Kebijakan Kepala Sekolah Perempuan di SMK N 2. Boyolangu dan MA Al Ma arif Tulungagung BAB V PEMBAHASAN A. Formulasi Kebijakan Kepala Sekolah Perempuan di SMK N 2 Boyolangu dan MA Al Ma arif Tulungagung Formulasi kebijakan berorientasi pada implementasi dan evaluasi. Karena seringkali para

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Data Khusus Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data tentang Implementasi Pembiasaan Kegiatan TPQ Dalam Pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah peneliti melakukan penelitian di SMKN 2 Boyolangu dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, maka dapat dipaparkan data sebagai berikut: Pada

Lebih terperinci

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Lampiran 1 Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata No Tujuan A. Menemukan gambaran model pembinaan yang selama ini digunakan untuk B. membina sekolah Adiwiyata, yaitu mulai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan I. PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Uraian dalam bab ini merupakan penyajian dan temuan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, berdasarkan wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Adapun penyajian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PGRI 1 Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus bahwa guru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PGRI 1 Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus bahwa guru BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dikakukan. Berdasarkan hasil wawancara,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bersertifikat pendidik pada SMP Negeri 7 Seluma. Guru yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bersertifikat pendidik pada SMP Negeri 7 Seluma. Guru yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian tentang audit kinerja guru bersertifikat pendidik pada SMP Negeri 7 Seluma. Guru yang telah mendapatkan

Lebih terperinci

A. Aktivitas belajar peserta didik kelas VIII di SMP PGRI 11 Palembang

A. Aktivitas belajar peserta didik kelas VIII di SMP PGRI 11 Palembang 48 BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI GURU PAI DALAM MENGOPTIMALKAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP PGRI 11 PALEMBANG Strategi guru sebagaimana yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sesuatu

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai 75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan 71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan masalah penerapan keterampilan bertanya dasar pada proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN

BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN Sebagaimana yang telah tertera dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Guru PAI dalam mengembangkan metode pembelajaran siswa kelas. terbuka di SMPN 1 Sumbergempol Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Guru PAI dalam mengembangkan metode pembelajaran siswa kelas. terbuka di SMPN 1 Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian dan Analisis Penelitian 1. Guru PAI dalam mengembangkan metode pembelajaran siswa kelas terbuka di SMPN 1 Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. Salah satu usaha

Lebih terperinci

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut:

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Dalam hal yang berkaitan dengan Kompetensi guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran baca Al-Qur an siswa kelas VII, maka penulis berusaha untuk mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan judul Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Barisan dan Deret Kelas XI APK 3 SMK

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian deskripsi, analisis dan pembahasan telah di paparkan gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Mewujudkan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 120 BAB IV HASIL PENELITIAN A. PAPARAN DATA Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data ini dikumpulkan dari MTs Negeri

Lebih terperinci

LAMPIRAN 9 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU

LAMPIRAN 9 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU yang yang bersertifikasi mapun nonsertifikasi? LAMPIRAN 9 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU Pertanyaan ZM JH TA DW SM 1. Apakah semua Iya Iya Iya wajib Iya semua Semua guru harus buat wajib membuat guru wajib

Lebih terperinci

berpikir global (think globally), dan mampu bertindak lokal (act loccaly), serta

berpikir global (think globally), dan mampu bertindak lokal (act loccaly), serta BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang masalah, 2) identifikasi masalah, 3) pembatasan masalah, 4) rumusan masalah, 5) tujuan dan manfaat penelitian, dan 6) ruang lingkup penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Doroaampel Sumbergempol Tulungagung, peneliti memperoleh data-data

BAB IV HASIL PENELITIAN. Doroaampel Sumbergempol Tulungagung, peneliti memperoleh data-data 59 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah peneliti melaksanakan penelitian di MI Riyadlotul Uqul Doroaampel Sumbergempol Tulungagung, peneliti memperoleh data-data di lapangan melalui wawancara,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. 175 BAB VI KESIMPULAN Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup. Pada bab ini memuat tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian,

Lebih terperinci

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut:

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMK PI Ambarrukmo 1 Sleman yang terletak di Jalan Cenderawasih no.125 Mancasan Lor. Secara garis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data yang peneliti peroleh dari lapangan adalah data hasil dari observasi adan interview atau wawancara. Dalam hal ini peneliti tidak mengalami kendala yang

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Metode Praktikum Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas XI di MAN 1 Semarang Tahun

Analisis Penerapan Metode Praktikum Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas XI di MAN 1 Semarang Tahun BAB IV Analisis Penerapan Metode Praktikum Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas XI di MAN 1 Semarang Tahun 2012-2013 A. Perencanaan Pembelajaran 1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. PAPARAN DATA Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti lakukan dan peneliti

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Madrasah Aliyah Program Keterampilan bukanlah suatu lembaga ataupun. satuan pendidikan yang berdiri sendiri melainkan sebuah program

BAB V PENUTUP. 1. Madrasah Aliyah Program Keterampilan bukanlah suatu lembaga ataupun. satuan pendidikan yang berdiri sendiri melainkan sebuah program 155 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Madrasah Aliyah Program Keterampilan bukanlah suatu lembaga ataupun satuan pendidikan yang berdiri sendiri melainkan sebuah program pendidikan yang menjadi harapan dapat

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL 1. Persiapan Program dan Kegiatan PPL Persiapan sangat diperlukan oleh mahasiswa sebelum diterjunkan secara langsung ke sekolah untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif deskriptif 86 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Sebagaimana diterangkan pada teknik analisis data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif deskriptif (pemaparan), dan data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data ini dikumpulkan dari Unit Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Perencanaan Pembelajaran Muatan Lokal Aswaja/Ke-NU-an di MTs. Aswaja/Ke-NU-an di MTs As Syafi iyah Pogalan, Trenggalek.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Perencanaan Pembelajaran Muatan Lokal Aswaja/Ke-NU-an di MTs. Aswaja/Ke-NU-an di MTs As Syafi iyah Pogalan, Trenggalek. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Perencanaan Pembelajaran Muatan Lokal Aswaja/Ke-NU-an di MTs As Syafi iyah Pogalan, Trenggalek a) Penyusunan Kurikulum dan perangkat pembelajaran Muatan Lokal

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Berbagai persiapan dilakukan agar program program yang telah direncanakan dapat berjalan denga lancar, persiapan tersebut meliputi : 1. Pembekalan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa: BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa: 6.1.1 Peran dan Fungsi Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator) Kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang peneliti peroleh dari lapangan berasal dari observasi dan wawancara (interview), wawancara yang peneliti gunakan dalam hal ini adalah wawancara tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa di SMK ABDI NEGARA Muntilan menurut praktikan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi kegiatan mengajar tersebut akan lebih bagus

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS IMPLEMENTASI PRODISTIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LULUSAN DI MAN 1 PONOROGO

BAB V ANALISIS IMPLEMENTASI PRODISTIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LULUSAN DI MAN 1 PONOROGO BAB V ANALISIS IMPLEMENTASI PRODISTIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LULUSAN DI MAN 1 PONOROGO A. Analisis Pelaksanaan Prodistik di MAN 1 Ponorogo Prodistik adalah Program Pendidikan Terapan dalam

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri baik mental

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN 67 BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN A. Analisis Proses Penanaman Nilai Kejujuran Melalui Buku

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen pembelajaran Tahfidzul Qur an di MI Al Khoiriyyah 1 Semarang yang didukung

BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen pembelajaran Tahfidzul Qur an di MI Al Khoiriyyah 1 Semarang yang didukung BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen pembelajaran Tahfidzul Qur an di MI Al Khoiriyyah 1 Semarang yang didukung oleh landasan teori, maka penulis dapat mengambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Praktik mengajar merupakan kegiatan pokok pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dimana mahasiswa ikut terlibat langsung dalam proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN A. Analisis Pemanfaatan Teknik Menyanyi Dalam Pembelajaran Hafalan Kosakata

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dipaparkan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan pendidikan Life Skill di Sekolah Dasar Lebah Putih

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan kurang lebih selama dua setengah bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Uraian dalam bab ini merupakan penyajian dan temuaan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, berdasarkan wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Adapun penyajian

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. akhir ini dilakukan di SMP Negeri 2 Ngimbang dengan nomor Statistik Sekolah /

BAB V PEMBAHASAN. akhir ini dilakukan di SMP Negeri 2 Ngimbang dengan nomor Statistik Sekolah / BAB V PEMBAHASAN A. Kurikulum di SMPN 2 Ngimbang Lamongan Analisis data pada bab ini didasarkan pada data penelitian lapangan yang telah dibahas pada bab 4 dengan kajian teori pada bab 2. Penelitian untuk

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL UNIT KERJA (LINGKUP) : kepala Sekolah DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL 1 Bisnis Proses (Kasek dan WMM) 4.1 - Sudahkah menetapkan bisnis proses Peta bisnis proses terdapat di pedoman mutu - Ada berapa kegiatan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN. Kelas dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajan Mata Pelajaran Fiqih di

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN. Kelas dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajan Mata Pelajaran Fiqih di BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah peneliti melakukan penelitian di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat, peneliti memperoleh data-data di lapangan yang sesuai dengan judul penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara, observasi,

Lebih terperinci

2. Keadaan Fisik Sekolah

2. Keadaan Fisik Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Lokasi an an ini mengambil lokasi di SDLB Negeri Panggungsari yang terletak di Desa Panggungsari, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, mulai tanggal 10 Agustus 2015 11 september 2015. Selain itu, terdapat juga alokasi waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Konsep Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMPN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Konsep Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMPN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Konsep Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMPN 1 Tulungagung Pendidikan karakter adalah suatu upaya yang digunakan untuk mendidik dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar 73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Strategi reflektif pembelajaran guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar Strategi pembelajaran refleksi siswa dapat

Lebih terperinci

KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASIPROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASIPROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASIPROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Tahun

Lebih terperinci

In In Permatasari Pengayaan PAI di SMP Salman Alfarisi Sebagai lembaga tempat terjadinya pendidikan, sekolah merupakan sektor penting yang dapat menja

In In Permatasari Pengayaan PAI di SMP Salman Alfarisi Sebagai lembaga tempat terjadinya pendidikan, sekolah merupakan sektor penting yang dapat menja PENGAYAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SALMAN AL FARISI Oleh: In In Permatasari Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh betapa pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi anak usia SMP yang merupakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap problematika penanaman

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. data tentang penerapan human relations dalam meningkatkan kepuasan kerja

BAB III PENYAJIAN DATA. data tentang penerapan human relations dalam meningkatkan kepuasan kerja BAB III PENYAJIAN DATA Penyajian data berikut ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan penulis di Museum Sang Nila Utama. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang penerapan human

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dalam BAB IV ini dipaparkan tentang: A. Kesimpulan dan B. Saran. meningkatkan kualitas santri adalah:

BAB V PENUTUP. Dalam BAB IV ini dipaparkan tentang: A. Kesimpulan dan B. Saran. meningkatkan kualitas santri adalah: 132 BAB V PENUTUP Dalam BAB IV ini dipaparkan tentang: A. Kesimpulan dan B. Saran. A. Kesimpulan Dari pembahasan dan penelitian yang penulis paparkan pada bab-bab sebelumnya, sebagai akhir dari penulisan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik Lampiran 1: Panduan Wawancara a. Hasrat atas tanggung jawab 1. Sesesorang yang merintis usaha sendiri umumnya bertanggung jawab tinggi terhadap usahanya. Bagaimanakah cara Anda bertanggung jawab pada keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. dideskripsikan melalui dua pokok pembahasan yang meliputi: (a) Paparan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. dideskripsikan melalui dua pokok pembahasan yang meliputi: (a) Paparan dan 68 BAB IV HASIL PENELITIAN Uraian dalam bab ini merupakan pembahasan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan berdasarkan wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Adapaun penyajian data

Lebih terperinci

Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018

Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018 Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018 I. PENDAHULUAN Sekolah merupakan tempat/wahana pembentukan kepribadian siswa secara utuh. Disamping transfer ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. Akseptasi Pasar di SMK Islam 2 Durenan dan SMKN 1 Pogalan antara lain:

BAB VI PENUTUP. sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. Akseptasi Pasar di SMK Islam 2 Durenan dan SMKN 1 Pogalan antara lain: 169 BAB VI PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup. Pada bab ini memuat tiga sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian, paparan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 1 Pedoman Wawancara LAMPIRAN 71 Lampiran 1 Pedoman Wawancara 1. Apakah visi dan misi Kecamatan Tuntang? 2. Apakah sejauh mana Kecamatan Tuntang sudah melakukan pelayanan publik dengan baik? Apakah masih ada yang harus dibenahi?

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan di antaranya guru fiqih, kepala sekolah dan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Tulungagung,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Seperti yang diungkapkan peneliti, bahwa yang menjadi objek penelitian ini adalah upaya Ustazd TPQ Miftahul Huda untuk meningkatkan motivasi belajar Al- Qur an

Lebih terperinci

TRANSKIP WAWANCARA Hari/Tanggal : Senin, 24 Maret 2014 : Bapak Drs. Syaefudin, M.Pd : Kepala Madrasah

TRANSKIP WAWANCARA Hari/Tanggal : Senin, 24 Maret 2014 : Bapak Drs. Syaefudin, M.Pd : Kepala Madrasah LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 TRANSKIP WAWANCARA Hari/Tanggal : Senin, 24 Maret 2014 Informan : Bapak Drs. Syaefudin, M.Pd Jabatan : Kepala Madrasah Lokasi : MAN Kendal Waktu : 09.00 WIB Topik : Peran Kepala

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Virgo Fidelis yang berlokasi di Jl. Palagan No. 59, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, berada dalam satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonogi ini, pendidikan merupakan hal yang penting dalam upaya membentuk kualitas sumber daya manusia agar memiliki karakter

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti lakukan dan peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional. Salah satu tahap yang akan dihadapi individu jika sudah melewati. masa anak-anak akhir yaitu masa remaja.

BAB I PENDAHULUAN. emosional. Salah satu tahap yang akan dihadapi individu jika sudah melewati. masa anak-anak akhir yaitu masa remaja. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia pasti mengalami perkembangan tahap demi tahap yang terjadi selama rentang kehidupannya. Perkembangan tersebut dapat terjadi pada beberapa aspek, yaitu

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Isni Nur Aini, M.Psi Jabatan : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM Perusahaan : Kementerian Sosial RI Adalah benar sebagai

Lebih terperinci

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Sejarah Berdiri Seiring dengan tekad dan perjuangan Nahdlotul Ulama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih karena mempunyai beberapa

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Penelitian Penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana gambaran mengenai upaya madrasah dalam menanggulangai pengaruh negatif teknologi

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA, ANALISIS DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA, ANALISIS DATA DAN TEMUAN PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA, ANALISIS DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data Untuk mengetahui deskripsi singkat tentang objek di lokasi penelitian, maka akan peneliti kemukakan hasil penelitian yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pengelolaan Sistem Reward di SMP Gema 45 Surabaya. yang dihasilkan dari penelitian ini akan disesuaikan dengan teori-teori yang

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pengelolaan Sistem Reward di SMP Gema 45 Surabaya. yang dihasilkan dari penelitian ini akan disesuaikan dengan teori-teori yang 95 BAB IV PEMBAHASAN A. PENYAJIAN DATA 1. Pengelolaan Sistem Reward di SMP Gema 45 Surabaya Dalam bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan hasil dari pengamatan, wawancara dan data yang diperoleh dilapangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Perangkat Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Perangkat Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 2 Pengasih merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang berlokasi di Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. SMP Negeri

Lebih terperinci

formal pertama yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan

formal pertama yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan BAB VI KESIMPULAN, EVfPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut. Sekolah Dasar yang berada di lingkungan Kecamatan Andir khususnya SD-SD

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan kurang lebih selama dua setengah bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik mental maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti tidak mengalami kendala

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Setelah melakukan penelitian di SDI Miftahul Huda Plosokandang Tulungagung dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat dipaparkan data hasil penelitian

Lebih terperinci

PANDUAN PKBR Pengertian Fungsi PKBR Tujuan PKBR

PANDUAN PKBR Pengertian Fungsi PKBR Tujuan PKBR PANDUAN PKBR Pengertian Pembinaan karakter berbasis Religi (PKBR) dalam suatu sistem pendidikan merupakan suatu pembinaan kepribadian atau karakter yang merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan observasi terlebih dahulu di kelas VII MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Kegiatan Pengajaran Mikro adalah prasyarat yang harus

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil

Lebih terperinci