BAB.II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2015 DAN 2016 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB.II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2015 DAN 2016 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II..."

Transkripsi

1

2 DAFTAR ISI Hal BAB. I PENDAHULUAN... I Latar Belakang... I Dasar Pertimbangan Perubahan... I Perubahan Kerangka Ekonomi Daerah... I Asumsi Dasra Ekonomi Makro Nasional dan Daerah... I Asumsi Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)... I Kerangka Pendanaan... I-8 A. Perubahan Pendapatan... I-8 B Proyeksi Perubahan Belanja... I-17 C. Proyeksi Perubahan Pembiayaan... I Landasan Hukum... I Tujuan, Sasaran, dan Fungsi... I Tujuan... I Sasaran... I Fungsi... I Hubungan Antar Dokumen Perencanaan... I Sistematika Perubahan... I-33 BAB.II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2015 DAN 2016 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II... II Evaluasi Capaian Kinerja Pelaksanaan Urusan, dan Kegiatan RKPD... II Penyelenggaraan Urusan Wajib... II-1 A. Bidang Urusan Pendidikan... II-1 B. Bidang Urusan Kesehatan... II-6 C. Bidang Lingkungan Hidup... II-10 D. Bidang Pekerjaan Umum... II-12 E. Bidang Penataan Ruang... II-14 F. Bidang Perencanaan Pembangunan... II-16 G. Bidang Perumahan... II-17 H. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga... II-19 I. Bidang Penanaman Modal... II-19 J. Bidang Koperasi dan UKM... II-20 K. Bidang Kependudukan dan Catata Sipil... II-21 L. Bidang Ketenagakerjaan... II-22 M. Bidang Ketahanan Pangan... II-23 N. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungna Anak... II-23 O. Bidang Perhubungan... II-26 P. Bidang Pertanahan... II-28 Q. Bidang Kesatuan Bangsa dan Publik... II-29 R. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian... II-30

3 S. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa... II-37 T. Bidang Sosial... II-40 U. Bidang Kebudayaan... II-41 V. Bidang Fisik... II-42 W. Bidang Kearsipan... II-42 X. Bidang Perpustakaan... II Penyelenggaraan Urusan Pilihan... II-43 A. Bidang Perdagangan... II-43 B. Bidang Industri... II-44 C. Bidang Pariwisata... II-45 BAB III RENCANA PROGRAM KEGIATAN PRIORITAS DAERAH DALAM PERUBAHAN RKPD III-1 BAB IV PENUTUP... IV-1

4 DAFTAR TABEL Hal Tabel 1.1 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Nasional 2015 dan I-5 Tabel 1.2 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Kota Bekasi Tahun I-7 Tabel 1.3 Target dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2015 I-8... I-8 Tabel 1.4 Proyeksi Perubahan Pendapatan Kota Bekasi I-16 Tabel 1.5 Target dan Realisasi Belanja APBD Setelah Perubahan TA I-19 Tabel 1.6 Proyeksi Perubahan Belanja Kota Bekasi I-20 Tabel 1.7 Realisasi Pembiayaan APBD Setelah Perubahan Tahun Anggaran II-22 Tabel 1.8 Proyeksi Perubahan Pembiayaan Kota Bekasi II-24 Tabel 2.1 Capaian Indikator Bidang Urusan Pendidikan... II-2 Tabel 2.2 Evaluasi Kinerja Urusan dan Kegiatan Bidang KesehatanTahun... II-7 Tabel 2.3 Evaluasi Kinerja Urusan dan Kegiatan Bidang Lingkungan Hidup. II-10 Tabel 2.4 Evaluasi Kinerja Urusan dan Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum.. II-13 Tabel 2.5 Evaluasi Kinerja Urusan dan Kegiatan Penataan Ruang Tahun 2015 II-15 Tabel 2.6 Evaluasi Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Tahun II-16 Tabel 2.7 Evaluasi Kinerja Urusan Perumahan Tahun II-18 Tabel 2.8 Evaluasi Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Tahun II-19 Tabel 2.9 Evaluasi Kinerja Urusan Penanaman Modal Tahun II-20 Tabel 2.10 Evaluasi Kinerja Urusan Koperasi dan UKM Tahun II-20 Tabel 2.11 Evaluasi Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun II-21 Tabel 2.12 Evaluasi Kinerja Urusan Ketenagakerjaan Tahun II-22 Tabel 2.13 Evaluasi Kinerja Urusan Ketahanan Pangan Tahun II-23 Tabel 2.14 Evaluasi Kinerja Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun II-24 Tabel 2.15 Evaluasi Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Tahun II-25 Tabel 1.16 Evaluasi Kinerja Urusan Perhubungan Tahun II-26 Tabel 2.17 Evaluasi Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Tahun II-28 Tabel 2.18 Evaluasi Kinerja Urusan Pertanahan Tahun II-29 Tabel 2.19 Evaluasi Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun II-29 Tabel 2.20 Evaluasi Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi KeuanganDaerah, PerangkatDaerah,Kepegawaian, Dan Persandian Tahun II-31 Tabel 2.21 Evaluasi Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2015

5 ... II-37 Tabel 2.22 Evaluasi Kinerja Urusan Sosial Tahun II-40 Tabel 2.23 Evaluasi Kinerja Urusan Kebudayaan Tahun II-41 Tabel 2.24 Evaluasi Kinerja Urusan Statistik Tahun II-42 Tabel 2.25 Evaluasi Kinerja Urusan Kearsipan Tahun II-42 Tabel 2.26 Evaluasi Kinerja Urusan Perpustakaan Tahun II-43 Tabel 2.27 Evaluasi Kinerja Urusan Perdagangan Tahun II-43 Tabel 2.28 Evaluasi Kinerja Urusan Industri Tahun II-44 Tabel 2.29 Evaluasi Kinerja Urusan Pariwisata Tahun II-45 Tabel 3.1 Pagu Indikatif Belanja Langsung Urusan Berdasarkan SKPD... III-2 Tabel 3.2 Pagu Indikatif SKPD Berdasarkan Urusan dan... III-6 Tabel 3.3 Plafon... III-17

6 DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 1.1 Kontribusi Realisasi Pendapatan Daerah Tahun I-9 Gambar 1.2 Kontribusi Realisasi Pendapatan Asli Daerah I-10 Gambar 1.3 Kontribusi Dana Perimbangan Tahun I-11 Gambar 1.4 Kontribusi Lain-lain PAD Yang Sah Tahun I-11 Gambar 1.5 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan... I-30 Gamabr 1.6 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan Tahapan Penyusunan RKPD Kota Bekasi Tahun I-33

7 LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA BEKASI Nomor : Tanggal : BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan bahwa daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Sesuai dengan amanat tersebut, maka setiap pemerintah daerah diharuskan menyusun rencana pembangunan yang sistematis, terarah, terpadu dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan keunggulan komparatif wilayah dan kemampuan sumberdaya keuangan daerah. Perencanaan pembangunan daerah tersebut salah satunya adalah Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). RKPD adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang terdiri dari RKPD, Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) serta Rencana Kerja Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). RKPD ini merupakan arah pembangunan yang menjadi komitmen Pemerintah Kota Bekasi, masyarakat dan dunia usaha dalam pelaksanaan pembangunan daerah sebagai penjabaran dari visi Kota Bekasi yaitu Bekasi yang Maju, Sejahtera, dan Ihsan. RKPD Perubahan Kota Bekasi Tahun 2016 disusun mengacu pada Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi Tahun Penyusunan RKPD Perubahan tahun 2016 ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, bottom-up dan top-down. Hal tersebut dilakukan dengan tetap memperhatikan dan I-1

8 menekankan pada integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar urusan pemerintahan maupun antar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pendekatan teknokratik, dan kerangka berfikir ilmiah digunakan untuk menyusun perencanaan pendapatan, perencanaan belanja dan perencanaan pembiayaan, termasuk melalui proses konsultasi dengan para pakar. Proses partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Kota Bekasi antara lain melalui mekanisme musrenbang. Proses bottom-up dilakukan secara berjenjang dari tingkat kelurahan, kecamatan, kota, dan provinsi serta tingkat nasional. Sedangkanproses top-down antara lain diimplementasikan dalam bentuk program kerja dan atau program pembangunan. RKPD Perubahan Kota Bekasi Tahun 2016 disusun sebagai landasan kegiatan perencanaan pembangunan tahunan dan dijadikan pedoman penyusunan RKPD Tahun RKPD Perubahan memuat evaluasi pelaksanaan RKPD 2016 sampai dengan Triwulan II dan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif. Berdasarkan acuan dan kerangka tersebut, maka rencana kerja dan pendanaan RKPD akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kota Bekasi serta berbagai pemangku kepentingan lainnya sebagai wujud dari pola perencanaan partisipatif. Penyusunan RKPD Perubahan Tahun 2016 memperhatikan hasil kinerja pembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya, isu-isu strategis yang akan dihadapi pada tahun 2016 serta pelaksanaan RKPD tahun sebelumnya, pertimbangan sinergitas antar sektor dan antar wilayah, serta memperhatikan azas koordinasi dengan seluruh SKPD serta berbagai pihak dan pemangku kepentingan lainnya. Memperhatikan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mengamanatkan bahwa penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara, juga Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang menyatakan I-2

9 bahwa RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD, maka untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, dilakukanlah perubahan RKPD Tahun 2016 yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota Bekasi dan menjadi landasan penyusunan perubahan Kebijakan Umum Anggarann (KUA) dan perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) untuk menyusun perubahan APBD Tahun Dasar Pertimbangan Perubahan Terjadinya perubahan asumsi dan kondisi eksisting, mempengaruhi perubahan kebijakan pengelolaan sumberdaya dan arah kebijakan pembangunan daerah, maka RKPD Tahun 2016 perlu disesuaikan dengan perubahan tersebut. Perubahan RKPD Tahun 2016 yang terkait dengan perubahan asumsi dari Kebijakan Umum Anggaran Perubahan Tahun Anggaran 2016 antara lain dengan melihat perkembangan perubahan kondisi dan realisasi capaian kegiatan tahun berjalan, serta adanya perubahan dan perkembangan ekonomi makro ditingkat nasional, regional dan lokal yang cukup berimbas pada perkembangan kondisi anggaran di daerah. Perubahan RKPD Tahun 2016 diperlukan dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Hasil Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Akhir Tahun 2015, terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun 2015 yang perlu dimanfaatkan seluruhnya untuk mendanai kegiatan pada tahun anggaran 2016; b. Perkembangan pendapatan daerah Kota Bekasi tahun 2016 yang mengalami pergeseran dari targetnya, serta dipengaruhi oleh realisasi beberapa pendapatan daerah tahun 2016, khususnya dari pos pendapatan asli daerah; c. Perubahan atau pergeseran belanja program kegiatan karena perubahan target kinerja yg akan dicapai tahun anggaran 2016; d. Adanya kebijakan penundaan Dana Alokasi Umum sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.07/2016 sehingga perlu melakukan penyesuaian Dana Alokasi Umum pada pendapatan dan belanja di APBD Tahun Aanggaran 2016; I-3

10 e. Sehubungan dengan Surat Edaran Meteri Keuangan Nomor SE- 10/MK.07/2016 tentang Pengurangan/Pemotongan Dana Alokasi Khusus Secara Mandiri Tahun Anggaran 2016 dimana perlu dilakukan pengurangan atau pemotongan sebesar minimal 10% dari total pagu alokasi DAK Fisik Tahun Anggaran 2016; f. Surat Edaran Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Nomor S-579/PK/2016 Tentang Penyampaian Informasi Kepada Daerah Tentang Penghentian Penyaluran Dana Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan Tahun Anggaran 2016; g. Telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi Tahun sehingga perlu melakukan penyesuaian program pada APBD Tahun Anggaran 2016 mengikuti program pada RPJMD perubahan; h. Adanya alokasi bantuan dari Pusat yang diterima oleh Pemerintah Kota Bekasi yang memerlukan pendampingan, dimana penganggarannya belum dipastikan atau jumlahnya kurang pada saat penyusunan APBD Tahun 2016, oleh karenanya penganggarannnya harus dicantumkan pada APBD Perubahan Tahun Anggaran 2016; dan h. Pencapaian kinerja program dan kegiatan dengan berdasarkan evaluasi kinerja yang merupakan kebutuhan introspeksi untuk melihat kembali apakah program dan kegiatan yang telah dilaksanakan mampu mencapai sasaran. 1.2 Perubahan Kerangka Ekonomi Daerah Asumsi Dasar Ekonomi Makro Nasional dan Daerah Perubahan kerangka ekonomi daerah tahun 2016 diajukan sebagai langkah untuk menyesuaikan perubahan asumsi dasar ekonomi makro, menampung perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBD tahun 2016, dan juga untuk menampung inisiatif-inisiatif baru sesuai dengan visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD Kota Bekasi Tahun I-4

11 Perubahan asumsi kerangka ekonomi daerah disusun berdasarkan pergeseran asumsi nasional, provinsi, regional, serta perkembangan ekonomi tahun sebelumnya. Mengacu pada perkembangan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, serta berbagai tantangan perekonomian yang dihadapi, di level nasional Pemerintah telah mengajukan perubahan asumsi dasar ekonomi makro yang ditetapkan dalam APBN tahun Asumsi dasar ekonomi makro yang diusulkan dalam RAPBNP tahun 2016 diantaranya adalah laju inflasi yang diperkirakan sebesar 4,0 persen, lebih rendah dibandingkan asumsi APBN tahun 2016 sebesar 4,7 persen. Hal ini terpengaruh oleh perkembangan ekonomi global dan tren pelemahan harga komoditas terutama energi. Juga, stabilitas inflasi akan didukung oleh sinergi kebijakan Pemerintah dan BI dalam menjaga harga kebutuhan pokok masyarakat. Tren penurunan harga minyak mentah dunia diperkirakan mempengaruhi kinerja industri hulu migas Indonesia. ICP diproyeksikan berada pada kisaran US$35 per barrel lebih rendah dibandingkan dengan asumsi dalam APBN tahun 2016 sebesar US$50 per barel. Perubahan tersebut antara lain disebabkan masih lemahnya perekonomian global, di tengah pasokan minyak yang masih tinggi. Lifting minyak dan gas bumi pada tahun 2016 diperkirakan mencapai ribu barrel setara minyak per hari. Tren penurunan produksi minyak berpengaruh pada lifting gas bumi. Tabel 1.1 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Nasional 2015 dan 2016 Indikator Ekonomi Realisasi 2015 APBN 2016 APBNP a. Pertumbuhan ekonomi (% yoy) 4,8 5,3 5,3 b. Inflasi (% yoy) 3,4 4,7 4,0 c. Nilai Tukar (Rp/USD) , , ,0 d. Tingkat Bunga SPN 3 Bulan rata-rata (5) 6,0 5,5 5,5 e. Harga Minyak Mentah Indonesia (USD/barrel) 49,0 50,0 35,0 f. Lifting Minyak Bumi (ribu barrel per hari) 778,0 830,0 810,0 g. Lifting Gas Bumi (ribu barrel setara minyak/hr) 1.195, , ,0 Sumber: Nota Keuangan dan APBNP 2016, Kementerian Keuangan Berdasarkan pada kondisi perekonomian regional dan lokal tahun 2015 serta tantangan yang dihadapi ke depan maka prospek perekonomian pada tahun 2016 merujuk pada capaian indikator makro dalam RPJMD Kota Bekasi Tahun adalah sebagai berikut: I-5

12 a. Pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi tahun 2016 menurut harga konstan diperkirakan akan mengalami perbaikan dan diharapkan dapat tumbuh hingga sebesar 6,4 persen; b. Tingkat inflasi pada tahun 2016 diperkirakan dapat dikendalikan pada kisaran angka dua digit yaitu sekitar 4,0 persen. Perkembangan harga atau tingkat inflasi di Kota Bekasi yang berfluktuasi dan cenderung meningkat sejalan dengan perkembangan perekonomian dunia yang mendorong kenaikan harga-harga komoditas global serta perubahan iklim yang ekstrim juga akan berdampak pada menurunkan produksi pangan yang saat ini merupakan penyumbang inflasi terbesar di Kota Bekasi; c. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (ADHB) pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 25,92 juta dan pada tahun 2016 diperkirakan akan meningkat sebesar Rp 27,36 juta; dan d. Persentase penduduk miskin pada tahun 2016 diperkirakan sebesar 4,05 persen. Perkembangan dan perubahan keadaan ekonomi di tingkat nasional akan mempengaruhi perkembangan di daerah, sehingga daerah perlu melakukan penyesuaian terutama pada belanja pemerintah yang menstimulasi stabilitas kemampuan daya beli masyarakat dan meningkatkan kemampuan produksi masyarakat agar terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Dampak perubahan inflasi yang begitu besar tentunya juga akan berpengaruh pada daerah juga sangat besar. Perkembangan dan perubahan keadaan nilai inflasi pada tingkat nasional mempengaruhi perkembangan inflasi pada tingkat daerah. Meskipun inflasi di Kota Bekasi tahun 2016 paling rendah di Jawa Barat, namun peningkatan inflasi akan mendorong peningkatan suku bunga pinjaman bank sehingga mendorong penurunan investasi, dan pada gilirannya akan mengakibatkan permasalahan peluang penyerapan lapangan kerja, dengan demikian akan mempengaruhi pengurangan belanja modal. I-6

13 Tabel 1.2 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Kota Bekasi Tahun 2016 Uraian APBD 2016 APBDP 2016 a. Pertumbuhan Ekonomi (% yoy) 6,4 6,4 b. Inflasi (% yoy) 4 4 c. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Triliyun) 73,87 73,87 d. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Perkapita (juta) 27,36 27,36 e. Persentase Penduduk Miskin (%) 5,05 5,05 f. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,5 5,5 g. Rasio Pajak terhadap PDB 13,3 13,3 Dengan perubahan jumlah penduduk yang tetap, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan serta inflasi yang mengalami stabil, kita harapkan jumlah produksi domestik masih tetap. Sehingga untuk Produk Domestik Regional Bruto baik berdasarkan atas harga berlaku maupun konstan dalam perubahan kerangka ekonomi daerah ini tidak mengalami perubahan atau tetap. Jika PDRB tidak berubah dan juga pertumbuhan penduduk tidak berubah maka pendapatan perkapita juga tidak berubah atau tetap. Kebijakan perubahan asumsi kerangka ekonomi daerah yang paling esensial yang ditempuh oleh Pemerintah Daerah dalam Perubahan RKPD Tahun 2016 adalah pengalihan belanja kurang produktif ke belanja yang lebih produktif dalam rangka mempercepat pencapaian sasaran dan prioritas pembangunan. Sementara itu, perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal dan langkah-langkah pengamanan perubahan RKPD Tahun 2016 juga dilakukan baik pada pendapatan daerah, maupun pembiayaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Berdasarkan hasil audit BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2015, terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp ,40. Hasil penghitungan SiLPA tahun 2015 ini selanjutnya akan digunakan sebagai dasar penambahan kekurangan anggaran murni tahun anggaran 2016 sebesar Rp ,00 dan dasar penghitungan perubahan pendapatan pada APBDP tahun anggaran 2016 sebesar Rp ,40. I-7

14 1.3.3 Kerangka Pendanaan a. Perubahan Pendapatan Pendapatan Daerah Kota Bekasi Tahun 2015 secara keseluruhan tidak mencapai target, yaitu sebesar Rp ,03 atau sekitar 99,32 persen (lihat pada tabel 1.4). Meskipun demikian, untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat melampaui target sebesar 8,72 persen. Penurunan disumbang oleh penerimaan dari Dana Perimbangan yang terdapat kekurangan target sebesar 3,47 persen dan untuk sektor Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah kekurangan target sebesar 7,63 persen. Tabel 1.4 Target dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2015 No Uraian Target Realisasi % Capaian Target I. Pend. Asli Daerah ,19% 1. Pajak Daerah ,35% 2. Retribusi Daerah ,45% Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah ,00% ,03 129,53% II. Dana Perimbangan ,53% 1. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak ,03% 2. Dana Alokasi Umum ,00% 3. Dana Alokasi Khusus ,00% III. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah ,37% 1. Pendapatan Hibah ,07% 2. Dana Darurat Bagi Hasil Pajak dari Prov dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Pemerintah Propinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya ,59% ,23% ,38% T O T A L ,03 99,51% Sumber dari Bidang Perencanaan Pendapatan Dispenda Kota Bekasi Hasil audit oleh BPK Sektor PAD adalah penyumbang terbesar dari struktur APBD Pemerintah Kota Bekasi yakni sebesar 38,03 persen, yang kedua adalah sektor dari Dana Perimbangan sebesar 33,68 persen dan yang terakhir adalah sektor Lain-lain PAD yang Sah sebesar 28,29 persen. Hal ini tentunya menggambarkan bahwasanya I-8

15 kemandirian daerah Kota Bekasi dalam membangun daerah mengandalkan dari sumber penerimaan PAD. Gambar 1.1 Kontribusi Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Pendapatan Asli Daerah Pada realisasi target 2015 Pendapatan Asli Daerah dapat memenuhi target bahkan dapat melampaui target, yakni sebesar 108,72 persen, terdiri dari sektor pajak daerah melampaui target sebesar 102,35 persen, retribusi daerah melampaui target sebesar 113,35 persen dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan memenuhi target sebesar 100 persen serta dari sektor Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah melampaui target sebesar129,53 persen. Berdasarkan gambar berikutnya dapat dilihat bahwa komponen penyumbang terbesar sektor PAD adalah Pajak Daerah sebesar 68,46 persen, yang kedua adalah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar 25,59 persen, dan berikutnya adalah Retribusi Daerah sebesar 5,20 persen dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar 0,76 persen. I-9

16 2. Dana Perimbangan Gambar 1.2 Kontribusi Realisasi Pendapatan Asli Daerah 2015 Pada realisasi target 2015 Dana Perimbangan tidak mencapai target dan hanya mencapai 96,53 persen. Dari tiga elemen capaian penerimaan dari target yang ditetapkan terhadap penerimaan Dana Perimbangan, pertama dari sektor Dana Alokasi Khusus hanya mencapai 80 persen dan sektor Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak mencapai 72,03 persen. Umum (DAU) saja yang mencapai100 persen. Hanya dari sektor Dana Alokasi Berdasarkan gambar berikutnya, terlihat kontribusi penyumbang terbesar dari komponen Dana Perimbangan adalah sektor Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 89,91 persen, yang kedua dari sektor Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar 7,74 persen, dan yang terakhir adalah sektor Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 2,36 persen. I-10

17 \bi Gambar 1.3 Kontribusi Dana Perimbangan Tahun Lain - Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Realisasi target 2015 untuk Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah tidak mencapai target dan hanya mencapai 92,37 persen, yaitu meliputi Pendapatan Hibah mencapai sebesar 94,07 persen, bagi hasil pajak dari Provinsi dan pemerintah daerah lainnya mencapai 98,59 persen, dana penyesuaian otonomi khusus mencapai 99,23 persen dan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi dan pemerintah daerah lainnya mencapai sebesar 67,38 persen. Gambar 1.4 Kontribusi Lain-lain PAD Yang Sah Tahun 2015 Berdasarkan gambar di atas kontribusi penyumbang terbesar dari komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah dari sektor Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan pemerintah daerah lainnya, yaitu sebesar 60,22 persen, yang kedua dari sektor Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar 24,60 persen, yang I-11

18 \bi ketiga dari sektor Pendapatan Hibah sebesar 14,84 persen dan tidak ada penerimaan dari sektor Dana Darurat tahun ini. Pelaksanaan pengelolaan pendapatan daerah selama tahun 2015 tentunya tidak lepas dari berbagai permasalahan yang ada, permasalahan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Pertama, permasalahan eksternal, yakni permasalahan terkait hubungan koordinasi dengan pengelola pendapatan yang bersumber dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi, terkait penerimaan Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Permasalahan Eksternal antara lain: lambatnya informasi penerimaan dari provinsi dan pusat; sangat ketergantungan dari pemerintah provinsi dan pusat; peranan koordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah provinsi dan pusat masih kurang. Kedua, permasalahan internal, yakni dalam kaitan penerimaan pendapatan daerah yang berhubungan langsung dengan upayaupaya penerimaan pendapatan daerah yang secara langsung dilakukan oleh Pemerintah Kota Bekasi, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya penyelesaiannya di kemudian hari sebagai bentuk upaya intensifikasi dan ekstensifikasi. Permasalahan internal dimaksud terdiri dari berbagai hal, yakni: Permasalahan pengelolaan pajak daerah, yang diantaranya terdiri dari: - sarana dan prasarana untuk pengelolaan pelayanan pendapatan daerah masih kurang memadai; - jumlah SDM sangat memadai akan tetapi kemampuan SDM dalam pengelolaan pajak daerah masih kurang; - kebijakan umum perpajakan daerah sebagai prasarana pendukung masih kurang rinci sehingga berdampak kepada multitafsir baik untuk aparatur maupun wajib pajak; - sosialisasi tentang pajak daerah belum memasyarakat sehingga berdampak kepada kurang patuhnya wajib pajak terhadap kewajibannya; I-12

19 \bi - sistem teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana pendukung pengelolaan pendapatan daerah masih belum optimal; - data potensi pendapatan yang bersifat dinamis sehingga perlu update setiap saat untuk meningkatkan potensi; - sinergitas pengelolaan tentang pendapatan asli daerah antar SKPD penghasil belum optimal sehingga masing-masing berjalan sendiri-sendiri; dan - penegakan hukum terhadap pengelolaan perpajakan masih kurang optimal, hal ini dikarenakan belum tersedianya tenaga fungsional seperti PPNS Pajak Daerah, Auditor Pajak, Juru Sita dan Juru Nilai. Permasalahan pengelolaan retribusi daerah. Sebagaimana diketahui, retribusi merupakan penerimaan pendapatan daerah yang bersifat kontraprestasi secara langsung dengan balas jasa dari pemerintah berlaku khusus, serta pelaksanaanya dapat dipaksakan namun bersifat ekonomis dengan berlandaskan pada peraturan perundang-undangan. Dengan penjelasan tersebut, masa secara prinsip jelas perbedaan antara pajak daerah dengan retribusi daerah, yang sifatnya adalah menunggu permintaan pelayanan masyarakat atas layanan khusus dan atas layanan tersebut dapat diperkirakan akan berdampak pada masyarakat lain yang tidak mengajukan pelayanan serupa, sehingga perlu dikenakan kompensasi pembayaran berbentuk retribusi terhadap pemohon. Beberapa permasalahan yang muncul dan berdampak pada tinggi rendahnya optimalisasi penerimaan retribusi adalah: - belum optimalnya pemasyarakatan aturan-aturan dan ketentuan perundang-undangan terkait jenis-jenis retribusi daerah, yang berdampak ketidakpahaman masyarakat atas hal tersebut; - belum optimalnya kemampuan sumberdaya manusia aparatur dalam upaya penegakkan peraturan daerah terkait retribusi daerah; I-13

20 \bi - belum optimalnya pelayanan terhadap para pemohon perijinan yang terkait retribusi daerah, dan berdampak pada adanya pelayanan yang diskriminatif, masa/waktu serta kepastian waktu tindakan atas pelayanan yang diajukan pemohon/masyarakat, serta kepastian hukum yang pasti terhadap hasil pelayanan; dan - masih adanya tindakan-tindakan penyalahgunaan kewenangan terhadap proses perijinan yang berdampak pada kualitas pelayanan perijinan yang terkait penerimaan retribusi daerah. Melihat dari berbagai permasalahan yang terangkum diatas maka perlu diambil tindakan atau solusi sebagai bentuk dari upaya intensifikasi dan ekstensifikasi untuk meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah seperti: Pengadaan sarana dan prasarana pelayanan pengelolaan pendapatan daerah ditingkatkan dengan sasaran terciptanya pelayanan prima terhadap masyarakat, sehingga efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendapatan daerah tercapai; Pola perekrutan SDM aparatur pendapatan daerah diseleksi sesuai tingkat kebutuhan pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi dan melaksanakan kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman serta kemampuan aparatur terhadap pengelolaan pendapatan daerah serta menerapan konpensasi secara tidak langsung melalui dana insentif maupun pengenaan sistem remunerasi dalam pelaksanaan pekerjaan pelayanan dan menjalani reward terhadap aparatur yang berprestasi dan punishment terhadap aparatur yang bermasalah; Meningkatkan fungsi evaluasi terhadap regulasi dan kebijakan tentang pendapatan daerah yang dianggap sudah tidak memadai lagi dan meningkatkan peranan Focus Group Discussion (FGD) tentang pengelolaan PAD untuk dapat menjaring permasalahan yang ada; Meningkatkan peran sosialisasi tentang pajak daerah ke masyarakat luas hingga sampai ke sekolah-sekolah agar masyarakat dapat memahami tentang arti dan gunanya pajak I-14

21 \bi daerah sehingga bagi masyarakat yang tidak membayar pajak daerah dapat terkena sangsi sosial dari masyarakat; Pengembangan sistem berbasis teknologi informasi dan teknologi guna memudahkan pelayanan serta meningkatkan peranan transparansi ke publik tentang pengelolaan pendapatan daerah; Intensifikasi pengelolaan data tentang potensi ditingkatkan dengan mengoptimalkan peranan UPTD Pendapatan serta menjalin koordinasi dengan Kecamatan secara intensif; Meningkatkan peranan FGD di lingkungan SKPD Penghasil agar dapat menjaring permasalahan dengan cepat sehingga dapat teratasi permasalahan dari hasil rembukan bersama; Meningkatkan peranan pengawasan dan pengendaliaan terhadap pengelolaan PAD dengan menjaring aparatur yang potensial untuk dijadikan tenaga fungsional seperti PPNS Pajak Daerah, Auditor Pajak Daerah, Juru Sita dan Juru Nilai, melakukan fungsi monitoring dan evaluasi secara berkala dan menyusun regulasi penegakan peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah; Membuat SOP dan pemasangan informasi syarat-syarat perizinan serta jangka waktu penyelesaian; Peningkatan peran koordinasi dan forum komunikasi kelompok terhadap SKPD Penghasil. Pada perubahan APBD tahun 2016, diproyeksikan terdapat peningkatan pendapatan, yang semula ditargetkan sebesar Rp ,- menjadi Rp ,- atau naik sebesar 1,98%. Peningkatan target terdapat di pendapatan asli daerah sebesar 5,77% dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 29,44%. Sedangkan untuk dana perimbangan mengalami penurunan sebesar -13,34% hal ini karena penurunan DAK dan keluarnya PMK. 125/PMK 07/2016 tentang Penundaan Penyaluran Sebagian Dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2016, berdasarkan PMK tersebut Pemotongan Dana Alokasi Umum untuk Kota Bekasi sebesar Rp ,00. I-15

22 \bi Tabel 1.5 Proyeksi Perubahan Pendapatan Kota Bekasi 2016 Kode U R A I A N MURNI PAGU ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH / BERKURANG = = PENDAPATAN 4,171,774,790, ,254,490,859, ,716,068, PENDAPATAN ASLI DAERAH 1,611,380,416, ,704,311,034, ,930,617, Pendapatan Pajak Daerah 1,178,093,696, ,240,204,065, ,110,369, Hasil Retribusi Daerah 83,827,193, ,743,140, ,915,946, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 14,347,038, ,347,038, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 335,112,488, ,016,789, ,904,301, DANA PERIMBANGAN 1,785,835,574, ,547,599,830, (238,235,743,988.00) Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 149,732,479, ,728,648, ,996,169, Dana Alokasi Umum 1,233,705,774, ,055,001,782, (178,703,991,544.00) Dana Alokasi Khusus 402,397,321, ,869,400, (77,527,921,780.00) 1. 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 774,558,798, ,002,579,993, ,021,195, Pendapatan Hibah 6,000,000, ,000,000, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 666,613,758, ,306,699, ,692,940, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 101,945,040, ,273,294, ,328,254, I-16

23 \bi b. Proyeksi Perubahan Belanja Arah kebijakan belanja daerah Kota Bekasi tahun 2015 sebagaimana telah digariskan dalam RPJMD Kota Bekasi , mengacu kepada visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih yang pengelolaannya akan didasarkan pada prioritas: Belanja Daerah diprioritaskan untuk memenuhi kewajiban daerah dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Kota Bekasi, yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan: - pelayanan dasar (pendidikan dan kesehatan); - fasilitas sosial; - fasilitas umum yang layak. Kebijakan anggaran belanja tahun 2015 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, upaya tersebut antara lain: - Belanja Tidak Langsung, yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja aparatur yaitu dengan memprioritaskan untuk: 1) membiayai belanja pegawai; 2) membiayai kebutuhan setiap unit kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan; 3) meningkatkan SDM & kesejahteraan pegawai dengan tujuan meningkatkan motivasi dan prestasi kerja. - Belanja Langsung, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat, yaitu dengan memprioritaskan untuk: 1) meningkatkan kualitas SDM dan perluasan lapangan kerja; 2) meningkatkan penegakan hukum; 3) meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan; 4) meningkatkan pelayanan umum berdasarkan azas profesionalitas; 5) meningkatkan kehidupan beragama, budaya daerah, olah raga dan peran perempuan dalam pembangunan; 6) menanggulangi penyandang masalah sosial; I-17

24 \bi 7) meningkatkan UKM; 8) memberdayakan potensi agribisnis dan industri rumah tangga; 9) mengembangkan lembaga keuangan syariah dan BUMD; 10) meningkatkan penanaman modal (investasi); 11) meningkatkan kelancaran lalu lintas; 12) meningkatkan daya dukung lingkungan, air (badan air/sungai) dan udara; 13) meningkatkan penataan permukiman dan lingkungan kumuh; 14) meningkatkan pelayanan utilitas kota, pengelolaan persampahan dan jaringan air bersih; 15) menurunnya jumlah lokasi genangan air; dan 16) meningkatkan kinerja penataan ruang. Penerimaan pendapatan daerah untuk pengeluaran penanganan bencana alam, bencana sosial, kejadian luar biasa (KLB) dan pengeluaran lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah. Belanja Daerah pada APBD Kota Bekasi Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan dianggarkan sebesar Rp ,37 dan sampai dengan akhir bulan Desember 2015 terealisasi sebesar Rp ,00 atau sekitar 82,75 persen, sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp ,40. Untuk rincian anggaran belanja dapat diuraikan sebagai berikut: Belanja Tidak Langsung Belanja Tidak Langsung pada APBD Tahun Anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp ,37 dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau setara dengan 91,41 persen, sehingga ada sisa anggaran Rp ,37. Belanja Langsung Belanja Langsung pada APBD Tahun Anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp ,00 dan sampai dengan akhir bulan Desember 2015 terealisasi sebesar Rp ,00 atau setara dengan 78,41 persen, sehingga terdapat sisa anggaran Rp ,00. I-18

25 \bi No Tabel 1.6. Target dan Realisasi Belanja APBD Setelah Perubahan TA 2015 Uraian Pagu Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) BELANJA DAERAH , , ,37 A. BELANJA TDK LANGSUNG , , ,37 1. Belanja Pegawai , , ,37 2. Belanja Bunga , , ,00 3. Belanja Hibah , , , B. Belanja Bantuan Sosial Bantuan Keuangan ke Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Pemdes Desa Belanja Tidak Terduga BELANJA LANGSUNG , , , , ,00-367, , , , , , , , ,00 1. Belanja Pegawai , , ,00 2. Belanja Barang dan Jasa , , ,00 3. Belanja Modal , , ,00 SURPLUS / DEFISIT Sumber : BPKAD Kota Bekasi , , ,40 Proyeksi total belanja daerah pada RKPD Perubahan 2016, diperkirakan sejumlah Rp ,- naik sebesar Rp ,- atau 7.45 persen dari Belanja Daerah pada APBD Induk TA 2016 sejumlah Rp ,00. Belanja Tidak Langsung mengalami kenaikan 2.98% menjadi sebesar Rp ,4 sedangkan untuk Belanja Langsung naik sebesar 9.96% menjadi sebesar Rp ,- I-19

26 \bi Tabel 1.7. Proyeksi Perubahan Belanja Kota Bekasi 2016 Kode U R A I A N MURNI PAGU ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH / BERKURANG = = BELANJA 4,668,006,835, ,015,800,445, ,793,609, BELANJA TIDAK LANGSUNG 1,678,542,161, ,728,551,707, ,009,546, Belanja Pegawai 1,593,612,486, ,611,351,379, ,738,893, Belanja Bunga 300,000, ,000, Belanja Hibah 57,694,695, ,131,660, ,436,965, Belanja Bantuan Sosial 22,876,797, ,876,797, Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa 1,058,182, ,058,182, Belanja Tidak Terduga 3,000,000, ,833,687, ,833,687, BELANJA LANGSUNG 2,989,464,674, ,287,048,738, ,784,063, Belanja Langsung Penunjang Urusan 262,614,796, ,963,371, ,444,575, Belanja Langsung Urusan 2,726,849,877, , ,366, ,339,488, SURPLUS / (DEFISIT) (496,232,045,024.00) (761,309,585,920.40) (265,077,540,896.40) I-20

27 \bi c. Proyeksi Perubahan Pembiayaan Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam anggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Kebijakan anggaran pembiayaan terdiri atas dua sisi yaitu penerimaan pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah. Sumber-sumber penerimaan pembiayaan daerah berasal dari SILPA tahun anggaran sebelumnya yang terdiri atas: - pelampauan penerimaan PAD; - pelampauan penerimaan Dana Perimbangan; - pelampauan penerimaan Lain-lain Pendapatan yang Sah; dan - sisa penghematan belanja atau akibat lainnya. Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah dapat dialokasikan untuk: - penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah; - badan usaha milik daerah (BUMD); - dana bergulir; dan - pembayaran pokok hutang jatuh tempo kepada pihak ketiga. Penerimaan Pembiayaan Daerah Penerimaan pembiayaan Daerah pada APBD perubahan Tahun Anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp ,37 dan sampai dengan akhir bulan Desember 2015 terealisasi sebesar Rp ,00 atau 0,56 persen. Sumber penerimaan pembiayaan daerah berasal dari SiLPA tahun anggaran sebelumnya. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran pada APBD tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp ,37 dan sampai akhir bulan Desember 2015 terealisasi sebesar Rp ,00 atau nol persen. Pengeluaran Pembiayaan Daerah Pengeluaran pembiayaan Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp ,00 sampai akhir bulan Desember terealisasi sebesar Rp ,00 atau I-21

28 \bi setara dengan 87,10 persen, sehingga terdapat sisa pembiayaan sebesar Rp ,00. Pengeluaran pembiayaan Daerah tersebut dialokasikan untuk: - penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah Penyerahan modal (investasi) Pemerintah Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp ,00 sampai akhir bulan Desember 2015 terealisasi Rp ,00 atau 87,02 persen, sehingga terdapat sisa pembiayaan sebesar Rp ,00. Penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah tersebut dialokasikan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); - pembayaran pokok utang Pembayaran pokok utang pada APBD Tahun Anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp ,00 dan sampai dengan akhir bulan Desember 2015 terealisasi Rp ,00 atau 94,55 persen, sehingga terdapat sisa pembiayaan sebesar Rp ,00. Pembayaran pokok utang tersebut dialokasikan untuk pembayaran pokok utang yang jatuh tempo kepada pihak ketiga. Untuk lebih jelasnya anggaran dan realisasi pembiayaan APBD setelah perubahan Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1.8 Realisasi Pembiayaan APBD Setelah Perubahan Tahun Anggaran 2015 No Uraian Belanja Pagu Anggaran Realisasi Lebih / (Kurang) A PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH SiLPA Tahun Anggaran sebelumnya Pelampauan penerimaan PAD Pelampauan penerimaan Dana Perimbangan Pelampauan penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Sisa penghematan belanja atau akibat lainnya , , , ,37 0, , ,55 0, , ,00 0, , ,40 0, , ,22 0, ,22 I-22

29 \bi No Uraian Belanja Pagu Anggaran Realisasi Lebih / (Kurang) A. 1. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH Penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) , , , , , , , ,00 2. Dana bergulir , , ,00 3. Pembayaran pokok utang , , ,00 4. Pembayaran pokok utang yang jatuh tempo kepada Pihak Ketiga , , ,00 PEMBIAYAAN NETTO , , ,37 SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN BERKENAAN , ,03 Sumber : BPKAD Kota Bekasi 2015 Proyeksi total pembiayaan pada perubahan RKPD Tahun 2016, diperkirakan sejumlah Rp ,40 meningkat sebesar Rp ,40 atau terjadi peningkatan setara dengan 53,42 persen dari pembiayaan pada APBD Murni Tahun Anggaran 2016 sejumlah Rp ,00. Lebih jelasnya dapat dilihat rincian perubahan tersebut pada Tabel 1.9. I-23

30 \bi Tabel 1.9. Proyeksi Perubahan Pembiayaan Kota Bekasi 2016 PAGU ANGGARAN Kode U R A I A N MURNI SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH / BERKURANG = = PEMBIAYAAN DAERAH 496,232,045, ,309,585, ,077,540, PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 524,662,414, ,239,955, ,577,540, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya 524,662,414, ,239,955, ,577,540, Penerimaan Piutang Daerah dari Pendapatan Daerah Penerimaan Piutang Daerah dari Pemerintah Provinsi PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 28,430,369, ,930,369, (3,500,000,000.00) Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 28,100,000, ,600,000, (3,500,000,000.00) Pembayaran Pokok Utang 330,369, ,369, Dana Bergulir Pembayaran Hutang Kepada Rekanan PEMBIAYAAN NETTO 496,232,045, ,309,585, ,077,540, SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN I-24

31 \bi 1.4 Landasan Hukum Perubahan RKPD Kota Bekasi Tahun 2016 memperhatikan ketentuan-ketentuan hukum sebagai berikut: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3663); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional ; 8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); I-25

32 \bi 9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 24); 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); 13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 16. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ; I-26

33 \bi 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2015; 21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.07/2016 Tentang Penundaan Penyaluran Sebagian Dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2016; 22. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-10/MK.07/2016 Tentang Pengurangan/Pemotongan Dana Alokasi Khusus Fisik Secara Mandiri Tahun Anggaran 2016; 23. Surat Edaran Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Nomor S-579/PK/2016 Tentang Penyampaian Informasi Kepada Daerah Tentang Penghentian Penyaluran Dana Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan Tahun Anggaran 2016; 24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun ; 25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun ; 26. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Bekasi; 27. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bekasi Tahun ; I-27

34 \bi 28. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 05 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah Kota Bekasi; 29. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Bekasi; dan 30. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi Tahun Tujuan, Sasaran, dan Fungsi Tujuan Tujuan perubahan RKPD 2016 Pemerintah Kota Bekasi adalah sebagai berikut: a. Menyusun dokumen rancangan perencanaan antar SKPD dan stakeholder pada setiap sektor pembangunan di Kota Bekasi secara sinergis; b. Optimalisasi sumberdaya pembangunan Pemerintah Kota Bekasi dalam mencapai target pembangunan sesuai hasil review RPJMD Kota Bekasi Tahun ; dan c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam tahapan dan proses perencanaan pembangunan di Kota Bekasi Sasaran Sasaran perubahan RKPD Tahun 2016 adalah tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan Kota Bekasi Tahun 2016 yang telah disesuaikan, yang memuat arah kebijakan dan strategi pembangunan, indikasi program dan kerangka anggaran pembangunan daerah dan rencana kerja indikatif, sebagai dasar pelaksanaan pembangunan oleh pemerintah dan partisipasi masyarakat Fungsi RKPD Perubahan Kota Bekasi Tahun 2016 berfungsi sebagai: a. Pedoman Perubahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD); dan I-28

35 \bi b. Pedoman Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), dalam rangka penyusunan Rancangan APBD Perubahan Kota Bekasi Tahun Anggaran Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Perubahan RKPD tahun 2016 disusun dengan memperhatikan beberapa dokumen lainnya yang terkait, antara lain RPJMD Kota Bekasi Tahun sebagai dokumen perencanaan pembangunan lima tahunan yang disusun mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun Perubahan RKPD Tahun 2016 juga mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2015, bahwa penyusunan RKPD Kota Bekasi Tahun 2016 berpedoman ke Hasil Review RPJMD Kota Bekasi (Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi Tahun ). Hal ini dimaksudkan untuk menyelaraskan program dan kegiatan pembangunan daerah di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang juga terdiri dari Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA- PD). Selain hal-hal tersebut di atas, dokumen perencanaan pembangunan pemerintah daerah yang terdiri dari RPJPD, RPJMD, dan RKPD merupakan hirarki yang saling berhubungan. RPJPD adalah dokumen perencanaan yang menjelaskan tentang visi, misi, arah dan sasaran pembangunan daerah selama 20 (dua puluh) tahun yang kemudian dijabarkan dalam arah pembangunan tiap lima tahun dalam bentuk RPJMD. Selanjutnya RPJMD dijabarkan ke dalam tahapan pelaksanaan tujuan dan sasaran untuk satu tahun dalam bentuk RKPD I-29

36 \bi sehingga konsistensi antar dokumen perencanaan dapat terjaga dan berjalan dalam satu arahan yang saling terkait. Dalam memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan tentang perencanaan pembangunan, terdapat hubungan antara RKPD dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya yaitu: a. Hubungan RKPD dengan RPJMD Dokumen RPJMD dijabarkan ke dalam RKPD sebagai dokumen operasional tahunan yang memuat rancangan kerangka ekonomi makro daerah beserta kerangka pendanaan, prioritas, sasaran pembangunan, dan rencana program kegiatan prioritas pembangunan daerah. Tahun 2016 merupakan tahun ketiga pelaksanaan RPJMD Tahun , dengan sasaran dan tujuan yaitu Peningkatan Kualitas Infrastruktur dan Utilitas Untuk Mewujudkan Kota Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan. b. Hubungan RKPD dengan Rencana Kerja SKPD Dokumen RKPD Kota Bekasi sebagai pedoman penyusunan dan penetapan Rencana Kerja SKPD. Selanjutnya Rencana Kerja SKPD digunakan sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD. Gambar 1.5 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan Proses perubahan RKPD Kota Bekasi Tahun 2016 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: penyusunan rancangan Perubahan RKPD 2016, perumusan Rancangan Akhir Perubahan RKPD 2016; dan penetapan Perubahan RKPD. I-30

37 \bi a. Penyusunan Rancangan Perubahan RKPD dilakukan melalui serangkaian kegiatan sebagai berikut: Rancangan Perubahan RKPD disusun berdasarkan gambaran tentang perubahan kerangka ekonomi daerah dan hasil evaluasi laporan realisasi Renja SKPD Triwulan I dan Triwulan II Tahun 2016 yang disampaikan oleh Kepala SKPD kepada Kepala Bappeda; Gambaran tentang perubahan kerangka ekonomi daerah disajikan ke dalam format sebagaimana dicontohkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015; Evaluasi sebagaimana dimaksud pada butir pertama meliputi realisasi pencapaian target kegiatan, penyerapan dana, dan kendala yang dihadapi menunjukkan perlu dilakukannya perubahan dengan pertimbangan: 1) perkembangan keadaan yang tidak sesuai dengan asumsi awal kerangka ekonomi daerah yang berdampak terhadap pagu yang mengakibatkan terjadinya penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, penambahan atau penghapusan kegiatan; 2) faktor lain yang mengakibatkan perlunya dilakukan pergeseran kegiatan antar SKPD, perubahan lokasi dan/ atau kelompok sasaran, dan penghapusan kegiatan; 3) adanya kegiatan lanjutan Tahun 2015 dan/atau kegiatan baru/alternatif yang harus ditampung dalam perubahan RKPD Tahun 2016; dan/atau 4) adanya keadaan luar biasa yang menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau pengeluaran dalam APBD mengalami kenaikan atau penurunan lebih besar dari 50 % (lima puluh persen). Format Evaluasi Hasil RKPD Kota Bekasi Tahun 2016 sampai dengan Triwulan II mengikuti format terlampir pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman I-31

38 \bi Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015; Bappeda merumuskan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada butir ketiga ke dalam rancangan Perubahan RKPD Kota Bekasi Tahun 2016; Kepala Bappeda menyiapkan rancangan Surat Edaran Walikota perihal Pedoman Penyusunan Rancangan Perubahan Renja SKPD Kota Bekasi Tahun 2016; Rancangan perubahan RKPD dan rancangan Surat Edaran Walikota sebagaimana dimaksud pada butir kelima dan butir keenam disampaikan kepada Walikota Bekasi untuk memperoleh persetujuan; Surat Edaran sebagaimana dimaksud pada butir keenam yang dilampiri dengan rancangan Perubahan RKPD disampaikan kepada seluruh SKPD untuk dijadikan sebagai pedoman penyusunan rancangan perubahan Renja SKPD; Rancangan Perubahan RKPD yang memuat kegiatan, target kinerja, pagu indikatif, lokasi dan kelompok sasaran yang mengalami perubahan dan tidak mengalami perubahan dirumuskan dalam Format Rencana dan Kegiatan Prioritas Daerah Dalam Perubahan RKPD Tahun 2016 dengan format sebagaimana terlampir pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun b. Perumusan Rancangan Akhir Perubahan RKPD Kepala Bappeda melakukan verifikasi terhadap Rancangan Perubahan Renja SKPD sebagaimana diajukan Kepala SKPD di lingkungan Kota Bekasi; Verifikasi sebagaimana dimaksud pada angka butir pertama dilakukan untuk menilai dan memastikan bahwa rancangan Perubahan Renja SKPD telah disusun sesuai dengan Surat Edaran perihal Pedoman Penyusunan Rancangan Perubahan Renja SKPD; I-32

39 \bi Berdasarkan rancangan perubahan Renja SKPD yang telah diverifikasi, Bappeda menyempurnakan rancangan Perubah-an RKPD Kota Bekasi Tahun 2016 menjadi rancangan akhir Perubahan RKPD Kota Bekasi tahun 2016; dan Bappeda menyiapkan rancangan Peraturan Walikota tentang Perubahan RKPD Kota Bekasi Tahun c. Penetapan Perubahan RKPD Bappeda mengajukan rancangan Peraturan Walikota tentang Perubahan RKPD Kota Bekasi Tahun 2016 kepada Walikota Bekasi untuk memperoleh persetujuan dan penetapan; Peraturan Walikota tentang Perubahan RKPD Kota Bekasi Tahun 2016 ditetapkan paling lambat minggu keempat bulan Juli Tahun 2016; Walikota menyampaikan Peraturan Walikota Bekasi tentang Perubahan RKPD Kota Bekasi Tahun 2016 kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat c/q Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah ditetapkan. RANCANGAN AWAL MUSRENBANG RANCANGAN AKHIR PENETAPAN Persiapan Perumusan Ranc. Awal dan Pagu Indikatif Rancangan Awal RKPD Rancangan Renja SKPD Rancangan Awal RKPD Rancangan Awal RKPD Pelaksanaan Musrenbang Berita Acara Kesepakatan Musrenbang RKPD Berita Acara Kesepakatan Musrenbang RKPD Perumusan Ranc. Akhir Konsultasi & Penyempurnaan WALIKOTA Rancangan Akhir RKPD Rancangan Akhir RKPD Konsultasi & Penyempurnaan Perwal RKPD PENYUSUNAN RENJA SKPD Gambar 1.6 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan Tahapan Penyusunan RKPD Kota Bekasi Tahun 2016 I-33

40 \bi 1.7. Sistematika Perubahan Perubahan RKPD Kota Bekasi Tahun 2016 disusun dengan sistematika sekurang-kurangnya sebagai berikut: a. Bab I Pendahuluan Memuat/menjelaskan maksud, tujuan, dan dasar pertimbangan perubahan yang disertai dengan gambaran tentang perubahan kerangka ekonomi daerah. b. Bab II Evaluasi Hasil RKPD sampai dengan Triwulan II Memuat kompilasi hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Kota Bekasi Tahun 2015dan RKPD Kota Bekasi Tahun 2016 Triwulan II Tahun c. Bab III Rencana dan Kegiatan Prioritas Daerah Dalam Perubahan RKPD Memuat kegiatan lanjutan tahun 2015, pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/ kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja, pagu indikatif, lokasi, kelompok sasaran yang mengalami perubahan dan yang tidak mengalami perubahan. Rencana program dan kegiatan prioritas daerah tersebut mencakup semua rencana program dan kegiatan prioritas yang akan dianggarkan melalui belanja tidak langsung, belanja langsung dan pengeluaran pembiayaan. d. Bab IV Penutup Memuat hal-hal yang dianggap perlu sesuai dengan kebutuhan. I-34

41 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2015 DAN 2016 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II Dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri 54 Tahun 2010 Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015, maka Pemerintah Kota Bekasi melaksanakan pengendalian dan evaluasi RKPD Tahun Pengendalian dan evaluasi dilaksanakan dengan berdasarkan pada kompilasi hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2015 dan 2016 sampai dengan Triwulan II. 2.1 Evaluasi dan Capaian Kinerja Pelaksanaan Urusan,, dan Kegiatan RKPD Tahun Penyelenggaraan Urusan Wajib a. Bidang Urusan Pendidikan -program yang dilaksanakan pada Urusan Pendidikan merupakan penjabaran dari Misi 3 yaitu Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya. - yang dilaksanakan pada urusan pendidikan antara lain: 1) Pendidikan Anak Usia Dini; 2) Wajib Belajar 12 Tahun; 3) Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar; 4) Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah; 5) Pendidikan Non Formal dan Informal; 6) Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 7) Manajemen Pelayanan Pendidikan; 8) Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan; 9) Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. II-1

42 Tabel 2.1. Capaian Indikator Bidang Urusan Pendidikan Kode Indikator Kinerja Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Wajib Belajar 12 Tahun Daya Tampung Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % Kualifikasi Guru PAUD (S1) % Rasio Guru : Siswa PAUD Rasio Bertambahnya TK Negeri dari 1 menjadi 6 Unit APK SD/MI % APM SD/MI % Angka Putus Sekolah SD/MI % APK SMP/MTs % APM SMP/MTs % Angka Putus Sekolah SMP/MTs % APK SMA/MA/SMK % APM SMA/MA/SMK % Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK Rasio Siswa SMP : Ruang Kelas (SPM 1:36) Negeri Rasio Siswa SMP : Ruang Kelas (SPM 1:36) Negeri + Swasta Rasio Siswa SD : Ruang Kelas (SPM 1:40) Negeri Rasio Siswa SD : Ruang Kelas (SPM 1:40) Negeri + Swasta Daya Tampung SMA/MA/SMK (Negeri+Swasta) Daya Tampung SD/MI (Negeri+Swasta) Daya Tampung SMP/MTs (Negeri+Swasta) Rasio Siswa SMA : Ruang Kelas (SPM 1:36) Negeri Rasio Siswa SMA : Ruang Kelas (SPM 1:36) Negeri + Swasta Daya Tampung SD/MI (Negeri) Daya Tampung SMP/MTs (Negeri) Daya Tampung SMA/MA/SMK (Negeri) % Rasio Rasio Rasio Rasio % % % Rasio Rasio % % % Rasio Siswa SMK : Ruang Rasio II-2

43 Kode Indikator Kinerja Satuan Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar Kelas (SPM 1:32) Negeri + Swasta Rasio Siswa SMK : Ruang Kelas (SPM 1:32) Negeri Ruang Kelas SD/MI Sesuai Standar (Negeri) Ruang Kelas SMP/MTs Sesuai Standar (Negeri) Ruang Kelas SMA/SMK/MA Sesuai Standar (Negeri) Lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs Lulusan SMP/MTs melanjutkan ke SMA/MA/Kejurua n SD/MI memiliki Laboratorium IPA dan atau Komputer (Negeri) SD/MI memiliki Laboratorium IPA dan atau Komputer (Negeri+Swasta) SD/MI memiliki perpustakaan sesuai standar (Negeri+Swasta) SMP/MTs memiliki Laboratorium IPA dan atau Komputer (Negeri+Swasta) SMP/MTs memilki perpustakaan sesuai standar (Negeri+Swasta) Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Rasio % % % % % % % % % % Angka kelulusan UASBN % SD/MI memiliki tenaga kependidikan non guru untuk melaksanakan tugas administrasi dan kegiatan non mengajar lainnya Tersedianya Sarana dan Prasarana TIK SD/MI (Negeri) SD/MI memiliki perpustakaan sesuai standar (Negeri) Tersedianya Sarana dan Prasarana TIK SMP/MTs (Negeri) Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran Rumpun Sains SD/MI Negeri Rasio Ruang Kelas dengan Rombel SMP Rasio Ruang Kelas dengan Rombel SD % % % % % Rasio :03 Rasio :03 II-3

44 Kode Indikator Kinerja Satuan Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah Pendidikan Non Formal Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Rerata UN SD/MI Nilai Rerata UN SMP/MTs Nilai SMP/MTs memiliki Laboratorium IPA dan atau Komputer (Negeri) SMP/MTs memilki perpustakaan sesuai standar (Negeri) Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran Rumpun Keterampilan SD/MI Negeri Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran Rumpun Sosial SD/MI Negeri Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran Rumpun Sains SMP/MTs Negeri Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran Rumpun Keterampilan SMP/MTs Negeri Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran Rumpun Sosial SMP/MTs Negeri Tersedianya Laboratorium Kimia di SMA/SMK (Negeri) Tersedianya Laboratorium Biologi di SMA/SMK (Negeri) Tersedianya Laboratorium Fisika di SMA/SMK (Negeri) Kelulusan UN SMA/MA/SMK % % % % % % % % % % % Rerata UN SMK Nilai Rasio Ruang Kelas dengan Rombel SMA/SMK % Rerata UN SMA Nilai Tersedianya Laboratorium Komputer di SMA/SMK (Negeri) Tersedianya Laboratorium Bahasa di SMA/SMK (Negeri) Tutor program paket A, B dan C memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan % % % Lembaga kursus memiliki % II-4

45 Kode Indikator Kinerja Satuan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Manajemen Pelayanan Pendidikan Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan ijin operasional dari pemerintah atau pemerintah daerah Lembaga kursus dan lembaga pelatihan terakreditasi Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % Guru SD yang sertifikasi % Kesesuaian Kualifikasi Pendidikan Guru SD/MI terhadap bidang studi yang diajarkan Kesesuaian Kualifikasi Pendidikan Guru SMP/MTs terhadap bidang studi yang diajarkan Guru SMP/MTs yang sertifikasi Guru SMA/SMK/MA yang sertifikasi Kesesuaian Kualifikasi Pendidikan Guru SMA/SMK/MA terhadap bidang studi yang diajarkan Terlaksananya Pelatihan Model Agama Islam Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO SMP Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO SMA/SMK Tersedianya Prasarana Pendidikan Dasar yang representatif Tersedianya Prasarana Pendidkan Menengah pertama Tersedianya Prasarana Pendidikan Menengah Atas yang representatif Tersedianya Prasarana Pendidikan Menengah Kejuruan yang reperesentatif % % % % % Orang % % RKB 2, RKB RKB RKB Kinerja pembangunan di Bidang Pendidikan cukup baik, hal ini dapat dilihat dari capaian kinerja bidang pendidikan pada tahun 2015 mencapai 102,54 persen, meskipun jika dilihat dari sisi serapan anggaran rendah, yaitu hanya 68,53 persen. dengan kinerja tinggi dan serapan anggaran tinggi adalah program pendidikan formal dan non II-5

46 formal. Sedangkan program yang kinerjanya paling rendah adalah Manajemen Pelayanan Pendidikan. Permasalahan : 1) Masih adanya siswa yang membantu orang tua menacari nafkah; 2) Masih adanya orangtua yang menyekolahkan anaknya di luar kota Bekasi; 3) Masih banyak sekolah yang belum memenuhi kriteria sekolah sehat di Kota Bekasi. Solusi: 1) Berkoordinasi dengan perangkat kecamatan setempat; 2) Menambah dan menyiapkan ruang kelas baru; 3) Melakukan pembinaan sekolah sehat melalui TIM pembinaan UKS tingkat kota dan kecamatan. b. Bidang Urusan Kesehatan Kebijakan pembangunan bidang kesehatan di Kota Bekasi difokuskan pada peningkatan layanan kesehatan yang berkualitas dan aksesibel bagi masyarakat Kota Bekasi melalui pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur dan pengembangan sistem layanan kesehatan untuk meningkatkan pencapaian indeks kesehatan. - yang dilaksanakan pada urusan kesehatan antara lain: 1) pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana, RS Jiwa, RS Paru, RS Mata 2) peningkatan tata kelola rumah sakit; 3) Upaya Kesehatan Masyarakat; 4) Standarisasi Pelayanan Kesehatan; 5) Obat dan Perbekalan Kesehatan; Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; 6) Pengembangan Lingkungan Sehat; 7) Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin; 8) Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak; 9) peningkatan pelayanan RSUD; 10) peningkatan mutu pelayanan; 11) sosialisasi, promosi dan survei pelayanan RS; 12) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia; 13) Pengawasan Obat dan Makanan; II-6

47 14) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; 15) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita; 16) Perbaikan Gizi Masyarakat; 17) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kesehatan; 18) Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Tabel 2.2. Evaluasi Kinerja Urusan dan Kegiatan Bidang KesehatanTahun 2015 Kode pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana, RS Jiwa, RS Paru, RS Mata peningkatan tata kelola rumah sakit Upaya Kesehatan Masyarakat Standarisasi Pelayanan Kesehatan Obat dan Perbekalan Kesehatan Promosi Kesehatan dan Pemberdaya an Masyarakat Pengemban gan Lingkungan Sehat Pelayanan Indikator Kinerja Prosentase terpenuhinya Sarana dan Prasarana RS yang sesuai kebutuhan Prosentase terpenuhinya peralatan kesehatan sesuai kebutuhan Capaian Kinerja Keuangan + Kinerja Operasional + Kinerja Mutu dan Manfaat kepada masyarakat Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas Jumlah Puskesmas Terakreditasi Tersedianya Obat Sesuai Kebutuhan Puskesmas Cakupan Desa Siaga Aktif Persentase Rumah Tangga ber-phbs Meningkatnya Jumlah Sekolah Sehat di Kota Bekasi Persentase Institusi yang Dibina Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % % Indeks % % % Puskes mas % % % % % % II-7

48 Kode Kesehatan Penduduk Miskin Peningkatan Keselamata n Ibu Melahirkan dan Anak peningkatan pelayanan RSUD peningkatan mutu pelayanan sosialisasi, promosi dan survei pelayanan RS Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Pengawasan Obat dan Makanan Pencegahan dan Penanggula ngan Penyakit Menular Indikator Kinerja Masyarakat Miskin Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Satuan Kondisi Kinerja Evaluasi Kinerja Tahun 2015 % % Cakupan kunjungan bayi % Cakupan neonatus dengan komplikasi yg ditangani Cakupan pelayanan Komplikasi Kebidanan yang ditangani % % Pelayanan Nifas % Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan % Cakupan Peserta KB Aktif % Cakupan Pelayanan Anak Balita % Ketersediaan Pelayanan % Kematian Pasien kurang dari atau sama dengan 24 jam di IGD Kematian Pasien lebih dari 48 jam Kejadian Infeksi Nosokomial tingkat akreditasi RSUD Kota Bekasi ( tingkat dasar = 1, tingkat madya = 2, tingkat utama = 3, tingkat paripurna = 4) Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan RSUD Kota Bekasi Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut Persentase Apotek, Toko Obat, Produk Obatobatan, IRTP, Produk Pangan dan Jajanan yang Terbina Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Pneumonia Balita Permil Permil % Indeks % % % II-8

49 Kode Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Perbaikan Gizi Masyarakat Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kesehatan Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Indikator Kinerja Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit (Pasien Baru) TB BTA Positif Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Diare Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization) Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Prevalensi Balita Satuan Kondisi Kinerja Evaluasi Kinerja Tahun 2015 % % % Per Pendud uk kurang dari 15 tahun % % % Gizi Buruk % Prevalensi Balita Gizi Kurang (D/S) Jumlah Petugas Medis/Paramedis Terampil PONED Penambahan Jumlah Puskesmas DTP Mampu PONED Tersedianya Puskesmas menjadi Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (Poned) Tersedianya Puskesmas Pembantu (Pustu) menjadi Puskesmas % Orang Puskes mas Unit Unit Kinerja pembangunan di Bidang Kesehatan sangat baik, hal ini dapat dilihat dari capaian kinerja bidang kesehatan pada tahun 2015 mencapai 94,48 persen dengan II-9

50 serapan anggaran yang tinggi juga, yaitu mencapai 85,13 persen. Secara umum program kegiatan yang dilaksanakan oleh RSUD Kota Bekasi memiliki capaian kinerja yang tinggi. c. Bidang Lingkungan Hidup -program yang dilaksanakan pada Urusan Lingkungan merupakan penjabaran dari Misi 2 yaitu Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota. - yang dilaksanakan pada urusan Lingkungan Hidup antara lain: 1) Pengembangan Perumahan; 2) Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau; 3) Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; 4) Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; 5) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; 6) Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; 7) Peningkatan Pengendalian Polusi; 8) kualitas air dan pengendalian pencemaran air; 9) penyediaan dan pengolahan air bersih; 10) pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam. Kode Tabel 2.3. Evaluasi Kinerja Urusan dan Kegiatan Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2015 Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Indikator Kinerja Jumlah pohon yang ditanam pada area Ruang Terbuka Hijau Prosentase Pelayanan / Pengangkutan Jumlah Kelompok Masyarakat yang Peduli dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per Satuan Penduduk Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Pohon % Kelompok masyaraka t Persil II-10

51 Kode Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Peningkatan Pengendalian Polusi Indikator Kinerja Jumlah Kelompok Masyarakat Pengolah Sampah Persentase Limbah Yang Terolah Jumlah Usaha dan atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pengelolaan limbah pada dan B3 Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Dokumen Kajian Lingkungan Jumlah Pengawasan terhadap Penggunaan Air Tanah Jumlah Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk Produksi Biomassa Jumlah Tindak Pengaduan Masyarakat tentang Permasalahan Lingkungan Hidup Jumlah Usaha dan atau Kegiatan Sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara Jumlah lokasi/ wilayah yang dipantau kualitas udara ambien dan diinformasika n Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Kelompok % % % % % % % % II-11

52 Kode kualitas air dan pengendalian pencemaran air penyediaan dan pengolahan air bersih pencegahan dini dan penanggulanga n korban bencana alam Indikator Kinerja mutu udara ambien Jumlah Usaha dan/atau Kegiatan yang memenuhi Syarat Administrasi atau Teknis Pencemaran Air Jumlah Pengguna Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Non PDAM Tersedianya Bantuan Pangan Bagi Korban Bencana Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % KK 900 1, Ton d. Bidang Pekerjaan Umum -program yang dilaksanakan pada Bidang Pekerjaan Umum merupakan penjabaran dari Misi 2 yaitu membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota. -program yang dilaksanakan pada bidang pekerjaan umum antara lain: 1) pengadaan, pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi sarana dan prasarana aparatur; 2) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 3) Pembangunan Sistem Informasi dan Data Base Jalan dan Jembatan; 4) Pembangunan Jalan dan Jembatan; 5) Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong-Gorong; 6) Pengendalian Banjir; 7) peningkatan fasilitas penerangan jalan umum (PJU); 8) pengelolaan areal pemakaman; 9) penunjang sarana dan prasarana pertamanan, pemakanan dan PJU. II-12

53 Kode Tabel 2.4. Evaluasi Kinerja Urusan dan Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Tahun 2015 pengadaan, pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi sarana dan prasarana aparatur Rehabilitasi/Pe meliharaan Jalan dan Jembatan Pembangunan Sistem Informasi dan Data Base Jalan dan Jembatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong- Gorong Pengendalian Banjir Indikator Kinerja Tersedianya Kantor Kelurahan yang representatif Tersedianya Kantor Dinas dan Badan (OPD) yang representatif Tersedianya Kantor Kecamatan yang representatif Terpenuhi sarana prasarana aparatur di lingkungan setda Tersedianya kebutuhan pelayanan penunjang kinerja aparatur Tertata area di lingkungan Kantor Walikota Bekasi Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana ketatausahaan dan keprotokolan Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Ketersediaan data base pembangunan Panjang jalan dilalui roda 4 Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase / saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Berkurangnya titik genangan banjir Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Unit Unit Unit % % % Jenis % % km 3, , % % % peningkatan fasilitas penerangan jalan umum (PJU) Persentase Capaian Target Pemasangan Titik PJU Tahun (n) % II-13

54 Kode pengelolaan areal pemakaman penunjang sarana dan prasarana pertamanan, pemakanan dan PJU Indikator Kinerja Ratio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk Pelayanan Kebutuhan Penerangan Jalan Umum (PJU) Persentase Titik PJU Dalam Kondisi Baik Terpenuhinya Kebutuhan Sarana dan Prasarana Penunjang Petugas DPPPJU Satuan Rasio daya tampun g per 1000 pendud uk Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % % % Kinerja pembangunan di Bidang Pekerjaan Umum sangat baik, hal ini dapat dilihat dari capaian kinerja Bidang Pekerjaan Umum pada tahun 2015 mencapai 94,71 persen dengan serapan anggaran yang tinggi juga, yaitu mencapai 90,66 persen. Secara umum program kegiatan Bidang Pekerjaan Umum memiliki capaian kinerja yang sangat tinggi. e. Bidang Penataan Ruang Kebijakan pembangunan bidang Penataan Ruang di Kota Bekasi difokuskan pada pencapaian ruang kota yang tertata dengan baik dan berkelanjutan yang didukung infrastruktur perkotaan modern dan ketersediaan transportasi murah, cepat, aman dan nyaman. -program yang dilaksanakan pada urusan Tata Ruang antara lain: 1) pengelolaan areal pemakaman; 2) Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang; 3) Perencanaan Tata Ruang; 4) Pemanfaatan Ruang; 5) pengelolaan pertamanan. II-14

55 Kode Tabel 2.5. Evaluasi Kinerja Urusan dan Kegiatan Penataan Ruang Tahun 2015 Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang Perencanaan Tata Ruang Pemanfaatan Ruang pengelolaan pertamanan Indikator Kinerja Terwujudnya Keindahan dan Estetika Kota Jumlah perijinan (IPPL dan Rencana Tapak) yang sesuai dengan rencana tata ruang dan peraturan zonasi Prosentase penyimpangan pemanfaatan lahan Prosentase bangunan yang ber-imb Terkendalinya Jumlah Titik Reklame Jumlah rencana pembangunan infrastruktur penunjang kota yg menarik bagi iklim investasi Review Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Luas ruang terbuka hijau private per luas wilayah kota Biaya sertifikasi penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas di kota bekasi Luas Ruang terbuka hijau publik per luas wilayah kota Jumlah penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas di Kota Bekasi Penerapan insentif dan disintensif dalam pemanfaatan ruang Jumlah penertiban bangunan yang tidak ber- IMB Indikator Taman dan Jalur Hijau Kota yang Terpelihara Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Titik % % % % Dokum en Bagian Wilaya h Perkota an (BWP) Lokasi % Lokasi % Lokasi Lokasi bangu nan % II-15

56 Kinerja pembangunan Bidang Penataan Ruang dinilai masih kurang baik, dengan capaian kinerja 70,92 persen dan serapan anggaran yang rendah, yaitu hanya 59,24 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tugas pemerintah Kota Bekasi untuk mendorong pencapaian ruang kota yang tertata baik dan berkelanjutan masih cukup besar. f. Bidang Perencanaan Pembangunan -program yang dilaksanakan pada Urusan Perencanan Pembangunan merupakan penjabaran dari Misi 1 yaitu Menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik. -program yang dilaksanakan pada urusan Perencanaan Pembangunan antara lain: 1) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2) Perencanaan Pembangunan; 3) Perencanaan Pembangunan Ekonomi; 4) Perecanaan Sosial Budaya; 5) Perecanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam. Kode Tabel 2.6. Evaluasi Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Tahun 2015 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Indikator Kinerja Peningkatan Kemampuan Teknis Aparatur Pemerintah Kota Bekasi Persentase Aparatur Perencana Yang Memenuhi Kebutuhan, Tuntutan Kompetensi Jabatan dan Peningkatan Produktifitas Jenis Dokumen Pemantauan Dan Evaluasi Persentase Penjabaran RKPD Kedalam APBD Tersedianya Dokumen Perencanaan Sektoral Tersedianya Dokumen Perencanaan Jangka Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Orang % Dokumen % Dokumen Dokumen II-16

57 Kode Perencanaan Pembangunan Ekonomi Perecanaan Sosial Budaya Perecanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Indikator Kinerja Panjang, Menengah, Tahunan Daerah Jumlah Dokumen Perencanaan Yang Disosialisasika n Tersedianya Standar Prosedur Kerja Persentase RPJMD Yang Tertuang Dalam RKPD Tersedianya Dokumen Perencanaan Sektoral Persentase Penjabaran RKPD Kedalam APBD Tersedianya Dokumen Perencanaan Sektoral Persentase Penjabaran RKPD Kedalam APBD Tersedianya Dokumen Perencanaan Sektoral Persentase Penjabaran RKPD Kedalam APBD Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Dokumen Jenis % Dokumen % Dokumen % Dokume n % g. Bidang Perumahan Kebijakan pembangunan bidang Perumahan Rakyat di Kota Bekasi difokuskan pada pencapaian ketersediaan rumah layak huni yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan penataan kawasan permukiman kumuh. -program yang dilaksanakan pada Urusan Perumahan antara lain: 1) peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran; 2) Pengembangan Rumah Susun Huni dan Rumah Susun Sewa bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah; 3) Pengembangan Perumahan II-17

58 Kode Tabel 2.7. Evaluasi Kinerja Urusan Perumahan Tahun 2015 Indikator Kinerja Satuan Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Pengembangan Rumah Susun Huni dan Rumah Susun Sewa bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Pengembangan Perumahan Tertanganinya Kasus Kebakaran Terbangunnya Pos Jaga Pemadam Kebakaran Tersedianya Mobil Pemadam Kebakaran / Operasional Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Menurunnya presentasi jumlah kerugian akibat bencana kebakaran Terwujudnya Pengembangan Perumahan Vertikal Berkurangnya kawasan permukiman kumuh Tertanganinya kawasan binaan (Rutilahu) Tersedianya jaringan air bersih Tersedianya prasarana sanitasi Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % Unit Unit % % unit twinblo k Hektar Unit rumah M 7,182 5, Unit Jumlah Tinja Yang Terolah M3 70,08 84,68 8,795 Cakupan Kunjungan/ Patroli truck atau pengangkutan sampah di TPS ritase Kinerja pembangunan di Bidang Perumahan Rakyat sangat baik, hal ini dapat dilihat dari capaian kinerja Bidang Perumahan Rakyat pada tahun 2015 mencapai 97,19 persen dengan serapan anggaran yang tinggi juga, yaitu mencapai 92,73 persen. Secara umum program kegiatan Bidang Perumahan Rakyat memiliki capaian kinerja yang sangat tinggi. h. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga -program yang dilaksanakan pada Urusan Kepemudaan dan Olahraga merupakan penjabaran dari Misi 3 meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui II-18

59 layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya. -program yang dilaksanakan pada Urusan Kepemudaan dan Olahraga antara lain : 1) pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga; 2) peningkatan peran serta kepemudaan; 3) Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga; 4) Pemeliharaan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga. Kode Tabel 2.8. Evaluasi Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2015 pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga peningkatan peran serta kepemudaan Pembinaan dan Pemasyarakata n Olahraga Pemeliharaan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Indikator Kinerja Tersedianya sarana dan prasarana olahraga yang representatif (Stadion Kota Bekasi) Jumlah pemuda berprestasi Kota Bekasi Tk. Provinsi dan Tk.Nasional Terbinanya pemuda yang produktif dan mandiri Jumlah cabang olahraga prestasi dan unggulan Jumlah atlet berprestasi Tk.Provinsi dan Nasional Terbangunnya lapangan olahraga (Stadion Mini) Tk. Kecamatan Jumlah sarana olahraga di tiap kecamatan Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Unit Orang Orang Cabang Olahraga Orang Unit Unit i. Bidang Penanaman Modal yang dilaksanakan pada Urusan Penanaman Modal merupakan penjabaran dari Misi 4 yaitu meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan investasi, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif. -program yang dilaksanakan pada Urusan Penanaman Modal antara lain: 1) peningkatan promosi dan kerjasama investasi. II-19

60 Kode Tabel 2.9. Evaluasi Kinerja Urusan Penanaman Modal Tahun 2015 peningkatan promosi dan kerjasama investasi Indikator Kinerja Jumlah obyek yang dipromosikan Jumlah event yang diikuti Jumlah regulasi yang medukung kerja sama dan Iklim investasi Jumlah Perjanian Kerja Sama yang dihasilkan Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Objek Event Event Peraturan 2 2 Perjanjian Kerjasama 2 website Jumlah PMA perusahaan Jumlah PMDN perusahaan ,341 j. Bidang Koperasi dan UKM -program yang dilaksanakan pada Urusan Koperasi dan UKM merupakan penjabaran dari Misi 4 yaitu meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan investasi, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif. -program yang dilaksanakan pada Urusan Koperasi dan UKM, antara lain: 1) Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif; 2) Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah; 3) Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah; 4) Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. Kode Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Koperasi dan UKM Tahun 2015 Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif Indikator Kinerja Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian UMKM yang terfasilitasi orang/ UMKM Jumlah usulan kebijakan Unit II-20

61 Kode Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Indikator Kinerja Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Jumlah promosi / pameran event Tumbuhnya wirausaha baru orang/ UMKM Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Jumlah laporan Unit Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Pertumbuhan Koperasi Unit Koperasi Aktif % Penciptaan Koperasi Besar Unit - 1 k. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil yang dilaksanakan pada Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil merupakan penjabaran dari Misi 1 Menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik. -program yang dilaksanakan pada Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil, antara lain: 1) Penataan Administrasi Kependudukan; 2) keserasian kebijakan kependudukan. Kode Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2015 Indikator Kinerja Satuan Penataan Administrasi Kependudukan keserasian kebijakan kependudukan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Kepemilikan KTP % Kepemilikan Akta Kelahiran % Cakupan Penerbitan KK % Kepemilikan akte perkawinan % Cakupan Penerbitan KTP % Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran Ketersediaan Data Kependudukan % % II-21

62 l. Bidang Ketenagakerjaan -program yang dilaksanakan pada Urusan Ketenagakerjaan merupakan penjabaran dari Misi 4 yaitu meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan investasi, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif. -program yang dilaksanakan pada Urusan Ketenagakerjaan, antara lain: 1) Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; 2) Peningkatan Kesempatan Kerja; 3) Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. Kode Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2015 Indikator Kinerja Satuan Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Peningkatan Kesempatan Kerja Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaa n Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Data Ketenagakerjaan dok Tenaga Kerja yang Mendapat Pelatihan Berbasis Kompetensi Tenaga Kerja yang Mendapat Pelatihan Kewirausahaan Tenaga Kerja yang Mendapat Pelatihan Berbasis Masyarakat Pencari Kerja Berkartu Kuning/Ak.1 yang Ditempatkan Pemeriksaan Perusahaan Besaran Pengujian Peralatan di perusahaan Keselamatan dan Perlindungan Pembinaan Hubungan Industrial Besaran Peserta/Buruh yang menjadi Peserta Jamasostek orang 1,206 2, orang 50 1, orang orang 651 3,688 9,788* Perusa haan Unit orang 880 1, * orang Perusa haa n m. Bidang Ketahanan Pangan yang dilaksanakan pada Urusan Ketahanan Pangan merupakan penjabaran dari Misi 1 Menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik. -program yang dilaksanakan pada Urusan Ketenagakerjaan, antara lain: II-22

63 1) peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan; 2) Pengembangan Produk Pertanian, Peternakan dan Perikanan. Kode Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2015 peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan Indikator Kinerja Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Jumlah Pengadaan % Jumlah aparatur yang memiliki sertifikasi barang jasa Jumlah Dokumen Daerah Rawan Pangan Terfasilitasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Terfasilitasiny a dana pasca PPK-IPM Terfasillitasinya Dewan Ketahanan Pangan Daerah Jumlah rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS- PM) Orang Dokumen Laporan Laporan Laporan , n. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang dilaksanakan pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak merupakan penjabaran dari Misi 3 meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya. program yang dilaksanakan pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, antara lain: 1) Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak dan Perempuan; 2) Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak. II-23

64 Kode Tabel Evaluasi Kinerja Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2015 Indikator Kinerja Satuan Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak dan Perempuan Penguatan Kelembagaan Pengarusutam aan Gender dan Anak Pencapaian target SPM Pusat Pelayanan Terpadu Bagi Saksi dan/ Korban TindakPidana Perdagangan Orang Peningkatan peran serta dan Partisipasi masyarakat dalam menangani kasus dan advokasi anak Peningkatan Pengawasan Perlindungan Anak dan pendamping an Kasus Ana Pengembangan Forum Anak Kota Bekasi Sosialisasi Hak Anak tentang Pengasuhan Alternatif Pelatihan bagi SDM Pelayanan dan Pendamping an Korban KDRT Pelatihan ketrampilan bagi PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga) dan Kelompok Penyediaan Sarana Kelompok PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga) Fasilitasi Penilaian P2WKSS Sinergitas Pelaksanaa Pemberdaya an Masyarakat Pada P3AKB Kota Bekasi Pelaksanaan Verfikasi Bantuan Hibah BP3AKB Gelar Kreatifitas Anak melalui Hari Anak Nasional Internalisasi Pola Asuh Anak Peningkatan Pengurus Pokja KLA melalui kegiatan Capacity Building Kota Layak Anak Fasilitasi peningkatan kerja sama antara lembaga dan jaringan kelembagaan penanganan korban kekerasan dan pelindungan anak. KIE Kesetaraan dan Keadilan Gender serta KDRT Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Orang Kasus/ anak Kasus Orang Orang Orang Orang Orang Kegiata n Organi sasi Kegiata n Orang Orang Orang MOU Bilboar d,bi nner,ri II-24

65 Kode Indikator Kinerja Satuan Revitalisasi Dan Rakor Pokja PUG Seminar Dalam Rangka Hari Ibu Pemetaan permasalaha n anak berdasarkan kasus di Kota Bekasi Pilot Projek Kota Layak Anak Fasilitasi peningkatan Pokja Kota layak Anak dalam pengadaan Plang KLA m Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Orang Orang Kelurah an/ Kecam atan Rumah pintar Unit o. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang dilaksanakan pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera merupakan penjabaran dari Misi 3 meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya. -program yang dilaksanakan pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, antara lain: 1) Keluarga Berencana; 2) Keluarga Sejahtera. Kode Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Tahun 2015 Indikator Kinerja Satuan Keluarga Berencana Menurunnya Persentase Unmetneed % Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD (16.42%) Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian TFR % Meningkatnya persentase peserta KB Baru Meningkatnya persentase peserta KB aktif Meningkatnya persentase peran laki-laki dalam ber KB Menurunnya persentase kegagalan penggunaan alat kontrasepsi % aks 348, , % % II-25

66 Kode Indikator Kinerja Satuan Keluarga Sejahtera Presentasi Keluarga yang mengikuti KB Updating Data Keluarga Sejahtera dan Mutasi Perubahan Data Penduduk Peningkatan Peran dan Posisi Perempuan di Bidang Politik dan Jabatan Publik Penurunan Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I Peningkatan Keluarga Pra-S dan KS-I Menjadi Anggota Kelompok UPPKS Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % KK 563, , % % Orang 1,192 1, p. Bidang Perhubungan -program yang dilaksanakan pada Urusan Perhubungan antara lain: 1) Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas; 2) Pembangunan Prasana dan Sarana Perhubungan; 3) Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ; 4) Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa; 5) Optimalisasi pengelolaan Pos dan Telekomunikasi; 6) Peningkatan Pelayanan Angkutan; 7) Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor. Kode Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Perhubungan Tahun 2015 Indikator Kinerja Satuan Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas Pembanguna n Prasana dan Sarana Perhubungan Terpasangnya/terbangunnya sarana lalu lintas pada ruas jalan arteri dan kolektor Tersedianya terminal regional tipe B dan C yang memadai Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % buah II-26

67 Kode Indikator Kinerja Satuan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Pengembang an Komunikasi Informasi dan Media Massa Optimalisasi pengelolaan Pos dan Telekomunika si Peningkatan Pelayanan Angkutan Peningkatan Kelaikan Pengoperasia n Kendaraan Bermotor Tersedianya titik pemberangkat an/shelter di kota bekasi sebanyak 185 buah 100% fasilitas lalu lintas berfungsi baik Tersedianya 1 gedung kantor Dinas Perhubungan dan 1 gedung pengujian UPTD PKB Penyelesaian 19 titik kemacetan di kota bekasi Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target % Capaian 42 (100%) % % % peningkatan jaringan komunikasi % Terrselenggaranya pelayanan informasi Tersedianya sarana dan prasaran pengembanga n BRT di Kota Bekasi Terpenuhinya standar keselamatan bagi kendaraan bermotor yang wajib uji tersedianya kegiatan uji emisi pada kendaraan pribadi % % % Kendar an q. Bidang Komunikasi dan Infomatika antara lain: -program yang dilaksanakan pada Urusan Komunikasi dan Informatika, 1) Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi; 2) Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; 3) Kerja Sama Informasi dan Media Massa; 4) fasilitas peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi. II-27

68 Kode Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Tahun 2015 Indikator Kinerja Satuan Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Informasi di Tingkat Kelurahan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % Diseminasi informasi melalui media kali tercetak/terekam Pameran/Expo kali Jumlah Liputan hari Kerja Sama Informasi dan Media Massa Diseminasi informasi melalui media baru Diseminasi informasi melalui media luar ruang hari kali Diseminasi informasi melalui media radio kali Diseminasi informasi melalui media TV kali fasilitas peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi Diseminasi informasi melalui media pertunjukan rakyat Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal Diseminasi informasi melalui media massa cetak Diseminasi informasi melalui media tatap muka kali buah kali kali Jumlah Pelatihan kali r. Bidang Pertanahan - yang dilaksanakan pada Urusan Pertanahan antara lain: 1) Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah; 2) Penyelesaian Konflik Pertanahan. II-28

69 Kode Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Pertanahan Tahun 2015 Indikator Kinerja Satuan Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Penguasaan Tanah Kas Desa (TKD) Eks Kabupaten Bekasi Pengadaan Tanah Sesuai Kebutuhan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian M Paket M 2 580, ,84 40,032 Penyelesaian Konflik Pertanahan Penyelesaian Kasus Tanah Negara Kasus s. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik -program yang dilaksanakan pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik antara lain: 1) Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 2) Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 3) Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; 4) Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 5) Pendidikan Politik Masyarakat; 6) peningkatan pembinaan Keagamaan; 7) Peningkatan Pelayanan dan Penguatan Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan, Pemberantasan Penggunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Kode Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2015 Indikator Kinerja Satuan Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Pemeliharaa n Kantrantibm as dan Pencegahan Tindak Kriminal Pengemban gan Wawasan Cakupan Layanan Evakuasi Korban Bencana Alam Jumlah Sarana dan Prasarana Evakuasi Korban Bencana Jumlah Deteksi Dini dan Pemantauan Menurunnya Kasus Perselisihan SARA dan Persen t ase Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Buah Kasus II-29

70 Kode Kebangsaan Indikator Kinerja Satuan Pendidikan Politik Masyarakat peningkatan pembinaan Keagamaan Peningkatan Pelayanan dan Penguatan Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan, Pemberant asan Penggunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Kelompok Sosial Masyarakat Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Legislatif, Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, serta Walikota Persen t ase Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Konflik keagamaan Konflik Bebas Penyalahgunaan Narkoba Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi Bebas Penyalahgunaan Narkoba dikalangan Pelajar dan Mahasiswa di Kota Bekasi Bebas Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Masyarakat Beresiko Tinggi Jumlah Aktivitas masyarakat dalam Kegiatan Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). % % % Kegiat a n t. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,kepegawaian, dan persandian. -program yang dilaksanakan pada Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian antara lain: 1) pengadaan, pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi sarana dan aparatur; 2) peningkatan pelayanan perijinan; 3) peningkatan kapasitas pemerintah daerah; 4) evaluasi kinerja pemerintahan daerah; 5) Penataan Peraturan Perundang-Undangan; 6) peningkatan kapasitas sumber daya aparatur; II-30

71 7) peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan; 8) peningkatan partisipasi masyarakat kelurahan dan kecamatan dalam pembangunan; 9) Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendukung Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu; 10) Penataan dan Pengembangan Organisasi Perangkat Daerah; 11) peningkatan kapasitas dan kualitas layanan pemerintah daerah; 12) Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; 13) Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah; 14) Pengembangan Data dan Informasi; 15) identifikasi topografi wilayah; 16) pengembangan kehidupan demokrasi dalam pemilu; 17) Pembinaan dan Pengembangan Aparatur; 18) Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah; 19) Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; 20) peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan; 21) peningkatan sarana dan prasarana aparatur; 22) perencanaan teknis dan sumber daya manusia; 23) peningkatan pelayanan kedinasan Kepala daerah dan Wakil kepala daerah; 24) Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum; 25) Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi KeuanganDaerah, PerangkatDaerah,Kepegawaian, Dan Persandian Tahun 2015 Kode Indikator Kinerja Satuan pengadaan, pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi sarana dan prasarana aparatur Tersedianya sarana,prasar ana aparatur serta perlengkapan kantor satpol pp Rasio Penggunaan Sarana Komputer terhadap jumlah aparatur di Dispenda Kota Bekasi Jumlah kebutuhan Kendaraan Operasional Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % % Unit II-31

72 Kode Indikator Kinerja Satuan peningkatan pelayanan perijinan peningkatan kapasitas pemerintah daerah evaluasi kinerja Penataan Peraturan Perundang- Undangan Roda 4 Di lingkungan Dispenda Kota Bekasi Jumlah Kebutuhan Kendaraan Operasional Kendaraan Roda 2 dilingkungan Dispenda kota Bekasi Penataan Gedung Kantor Dispenda kota Bekasi Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pengelolaan keuangan dan aset daerah Peningkatan Sumber Daya Aparatur Perizinan berbasiskan IT Peningkatan Pemahaman Masyarakat tentang SOP BPPT Pengembangan Sinergitas dengan SKPD Teknis Sesuai SOP Peningkatan efektifitas Pelaksanaan sistem Pengendalian Pelayanan Perizinan Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu di Kota Bekasi Berstandarka n ISO 9001 : 2008 Peningkatan Etos Kerja Sumber Daya Aparatur Perizinan Tersusunnya dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja sekretariat daerrah Aparatur yang meningkat pengetahuan dan wawasan tentang keprotokolan dan kepagawaian Aparatur yang memahami sestem pengendalian intern pemerintah Terkelolanya administrasi kepegawaian aparatur setda Terevaluasiny a Kinerja Pemerintah Daerah Terfasilitasi pembahasan rekomendasi, persetujuan dan Kesepakatan yang dihasilkan oleh DPRD dan Pemerintah Daerah Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Unit Paket % Izin Orang Laporan Paket Orang Dokume n Orang Orang % % % II-32

73 Kode Indikator Kinerja Satuan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan peningkatan partisipasi masyarakat kelurahan dan kecamatan dalam pembangunan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendukung Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Penataan dan Pengembangan Organisasi Perangkat Daerah Terfasilitasi pembahasan Raperda Inisiatif DPRD Terfasilitasinya Proses Pelaksanaan Rapat Paripurna Tersedianya Peraturan Perundang- undangan dan produk hukum Daerah Jumlah aparatur kerja sama daerah yang mendapatka n peningkatan kapasitas Jumlah aparatur investasi yang mendapatka n peningkatan kapasitas Aparatur Bendahara Penyetor Yang Memahami Prosedur Jumlah aparatur yang mengikuti Pelatihan Pemeriksa Pajak Daerah Jumlah aparatur pengelola Pendapatan Asli daerah yang memahami Sisdur Pendapatan Asli Daerah Jumlah aparatur pengelola PBB dan BHTB yang terlatih dalam bidang tugasnya Jumlah aparatur yang mengikuti bimtek pengelolaan keuangan Meningkatny a Jumlah Partisipasi meningkatnya partisipasi masyarakat kelurahan dan kecamatan dalam pembangunan Pengembang an Sarana dan Prasarana Pendukung Penyelenggar aan Perizinan Terpadu Terlaksananya evaluasi tugas, pokok, fungsi dan rincian tugas jabatan struktural sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tercapainya pemahaman aparatur terhadap tata naskah dinas organisasi Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % % Perda/P erkada/ Kepwal 1,038 1, Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Lembag a - 1,5 40 % Paket Dokume n II-33

74 Kode Indikator Kinerja Satuan peningkatan kapasitas dan kualitas layanan pemerintah daerah Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Pengembangan Data dan Informasi Bentuk Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bekasi sesuai dengan peraturan yang berlaku Berkurangnya saran dan kritik di kotak pengaduan Tercapainya pelayanan minimal di 15 bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM) pedoman Tersedianya penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) dan standar pelayanan di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi Terlaksananya evaluasi jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Tersedianya informasi indeks kepuasan layanan masyarakat prosentase peningkatan kualitas informasi Prosentase Peningkatan Kinerja DPRD Jumlah paket yang terlayani SPSE Kota Bekasi Jumlah Sistem Informasi Manajemen di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi Website Pemerintah Kota Bekasi Optimalnya jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Jumlah Pengguna Layanan Sarana TIK Peningkatan Kapasitas Teknis Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Kota Bekasi Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD 35-0 % % % Paket Aplikasi Pengunj ung website titik jaringan , Orang Orang Sarana Media Informasi Unit II-34

75 Kode Indikator Kinerja Satuan identifikasi topografi wilayah pengembangan kehidupan demokrasi dalam pemilu berbasis internet Peningkatan Kapasitas TIK Aparatur SKPD Peningkatan Kapasitas TIK Bagi Masyarakat Kota Bekasi tertatanya unsur-unsur topografi di kota bekasi terselenggara nya pemilu secara aman, damai dan demokratis Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Orang 1,424 1, Orang % % Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Penyediaan sarana dan Prasarana Aparatur Sekretariat DPRD Terfasillitasinya sarana dan prasarana DPRD Terselesaikannya Kasuskasus Indisipliner Pegawai di Lingkungan Pemerintahan Bekasi Terwujudnya Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Tersedianya Dokumen pola karir Tindak Lanjut Temuan Hasil Pengawasan Tahun Berjalan Tindak lanjut Temuan Hasil Pengawasan Tahun Sebelumnya Terciptanya Tata Kelola Aset dan Keuangan Daerah Yang Akurat dan Kredibel Tersusunnya Laporan Keuangan Daerah Terbinanya Aparatur Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Peraturan dan Instrumen Pendukung Tata Kelola Keuangan dan Aset Daerah Tersedianya Data Keuangan dan Aset Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah % % % Orang 13,929 17, Dokume n % % % % % Keputus an/perw al/juknis % Rp II-35

76 Kode Indikator Kinerja Satuan peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan; peningkatan sarana dan prasarana aparatur perencanaan teknis dan sumber daya manusia peningkatan pelayanan kedinasan Kepala daerah dan Wakil kepala daerah Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Peningkatan Penerimaan Retribusi Daerah Peningkatan Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Peningkatan Penerimaan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Syah Peningkatan Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak Tersedianya Auditor yang Bersertifikat Meningkatny a Sarana dan Prasarana Kerja Aparatur Tersedianya Data Pegawai PNSD, CPNSD dan Non PNSD Terwujudnya Perencanaan Strategis, Site Planning dan Detail Engineer Design Dinas Aparatur Dinas Yang Terlatih di Bidangnya Pemberdayaan masyarakat kelurahan dan kecamatan Terpenuhiny a pelayanan kedinasan kepala daerah dan wakil kepala daerah Meningkatny a kapasitas dan kualitas aparatur Satpol PP Rasio Jumlah Linmas per penduduk Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K-3 Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per penduduk Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan Rp Rp Rp Rp Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % Orang Persent ase Dokume n Orang Kecama tan Persen % / pendud uk ,88 % / pendud uk / pendud uk 2 4 2, II-36

77 Kode Indikator Kinerja Satuan Terselenggaranya PILKADA/PIL GUB/PILPRES/PEMILU dengan tertib aman dan lancar Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % u. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa -program yang dilaksanakan pada Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa antara lain: 1) peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan; 2) Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan. Kode Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2015 peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan Indikator Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat Rasio RT Yang Tertib administrasi Rasio RW Yang Tertib administrasi Jumlah kegiatan kewilayahan yang diikuti oleh masyarakat se Kecamatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Rasio RT Yang Tertib administrasi Rasio RW Yang Tertib Administrasi Jumlah kegiatan kewilayahan yang diikuti oleh masyarakat Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Rasio RT Yang Tertib administrasi Rasio RW Yang Tertib Administrasi Jumlah Kegiatan Kewilayahan Yang Diikuti Oleh Masyarakat Indeks Kepuasan Masyarakat Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian nilai % % Kegiatan Nilai % % Kegiatan Nilai % % Kegiatan scorei II-37

78 Kode Indikator Kinerja Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Rasio RT yang tertib administrasi % Rasio RW yang tertib administrasi % Jumlah Kegiatan Kewilayahan Yang Diikuti Oleh Masyarakat Kecamatan jatisampurna Kegiatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) nilai Rasio RT yang tertib administrasi % Rasio RW yang tertib Administrasi % Jumlah Kegiatan Kewilayahan Yang Diikuti Oleh Masyarakat se- Kecamatan kegiatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai Rasio RT Yang Tertib Administrasi % Rasio RW Yang Tertib Administrasi % Jumlah kegiatan kewilayahan yang diikuti oleh masyarakat Kecamatan Pondokgede Kegiatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai Rasio RT yang tertib administrasi % Rasio RW yang tertib Administrasi % Jumlah kegiatan kewilayahan yang diikuti oleh masyarakat Kecamatan Bantargebang kegiatan Rasio RT yang tertib administrasi Rasio Rasio RW yang tertib administrasi Rasio Jumlah kegiatan kewilayahan yang diikuti oleh masyarakat se- Kecamatan Medan Satria Kegiatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai Jumlah Kegiatan Kewilayahan Yang Diikuti Oleh Masyarakat Kegiatan II-38

79 Kode Indikator Kinerja Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Kecamatan Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Rasio RT Yang Tertib Administrasi Rasio RW Yang Tertib Administrasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Ratio RT Yang Tertib Administrasi Ratio RW Yang Tertib Administrasi Jumlah kegiatan kewilayahan yang diikuti oleh masyarakat Kecamatan Rawalumbu Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) Rasio RW yang tertib Administrasi Rasio RT yang tertib Administrasi Jumlah kegiatan Kewilayahan yang diikuti oleh Masyarakat kecamatan mustikajaya Indeks Kepuasan Masyarakat Rasio RT yang tertib administrasi Rasio RW yang tertib administrasi Jumlah Kegiatan Kewilayahan Yang Diikuti Oleh Masyarakat Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan LPM Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK Jumlah Masyarakat Berpartisipasi dalam Gotong Royong % % nilai % % Kegiatan score % % Kegiatan % % Kegiatan % '% Orang Jumlah Inovasi TTG Unit Jumlah LPM Berprestasi LPM Jumlah UEP/KUBE Kelompo k Cakupan Posdaya Binaan Posdaya Jumlah Masyarakat Berpartisipasi dalam TMMD Jumlah Binaan KPM Orang Kelompo k Data Profil Kelurahan Keluraha II-39

80 Kode Akurat Indikator Kinerja Jumlah Posyandu Aktif Jumlah Posyandu Naik Status Satuan n Posyand u Posyand u Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Jumlah Posyantek Unit Posdaya Berprestasi Posdaya v. Bidang Sosial Kebijakan pembangunan bidang sosial di Kota Bekasi difokuskan pada peningkatan layanan sosial yang berkualitas dan aksesibel bagi masyarakat Kota Bekasi. - program yang dilaksanakan pada Urusan Sosial antara lain: 1) Pemberdayaan Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya; 2) Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; 3) Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial; 4) penanggulangan bencana alam; 5) pengelolaan areal pemakaman. Kode Pemberdayaan Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Sosial Tahun 2015 Indikator Kinerja jumlah PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melaui KUBE atau Kelompok sosial ekonomi lainnya Jumlah PMKSyang ditangani Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial Jumlah sarana Sosial seperti panti asuhan, panti jompo,panti rehabilitasi,ruma h singgah Jumlah panti sosial yang menyediakan sarana Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % % % lembaga % II-40

81 Kode penanggulanga n bencana alam pengelolaan areal pemakaman Indikator Kinerja prasarana pelayanan kesejahteraan sosial jumlah WKSBM yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial Jumlah Penyandang Cacat fisik dan mental serta lanjut usia yang tidak potensial yang menerima jaminan Sosial Jumlah korban bencana yang mendapat bantuan selama tanggap darurat Jumlah korban bencana yg dievakuasi dgn menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat Taman Makam Pahlawan yang di pelihara Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian % % % % area Kinerja pembangunan di Bidang Sosial dinilai baik, hal ini dapat dilihat dari capaian kinerja Bidang Bidang Sosial pada tahun 2015 mencapai 99,39 persen dengan serapan anggaran mencapai 85,76 persen. Secara umum, program kegiatan di bidang ini memiliki capaian kinerja yang tinggi. w. Bidang Kebudayaan - program yang dilaksanakan pada Urusan Budaya antara lain: 1) Pengelolaan Kekayaan Budaya Kode Pengelolaan Kekayaan Budaya. Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Kebudayaan Tahun 2015 Indikator Kinerja Jumlah budaya dan kesenian daerah yang dilestarikan di Kota Bekasi Terpeliharanya cagar budaya di Kota Bekasi Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Jenis Persentase II-41

82 x. Bidang Statistik - program yang dilaksanakan pada Urusan Statistik antara lain: 1) Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi; 2) Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; 3) PengembanganDatadanInformasi. Kode Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Statistik Tahun 2015 Indikator Kinerja Satuan Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Pengembanga n Komunikasi, Informasi dan Media Massa Pengembanga n Data dan Informasi Jumlah Media Hot Spot di Wilayah Kota Bekasi Cakupan Pengembanga n dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat Tersedianya Dokumen Pemantauan dan Evaluasi Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Titik % Jenis y. Bidang Kearsipan -program yang dilaksanakan pada Urusan Kearsipan antara lain: 1) Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen dan Arsip Daerah; 2) Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi. Kode Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Kearsipan Tahun 2015 Indikator Kinerja Satuan Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen dan Arsip Daerah Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Prosentase penerapan pengelolaan Arsip SKPD % secara baku Prosentase Khasanah Arsip In Aktif dan statis SKPD % Jumlah Pengelola orang Kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan kearsipan menit II-42

83 z. Bidang Perpustakaan - program yang dilaksanakan pada Urusan Perpustakaan antara lain: 1) Peningkatan Sarana dan Prasarana Perpustakaan Daerah; 2) pengembangan budaya masyarakat dan pembinaan perpustakaan. Kode Peningkatan Sarana dan Prasarana Perpustakaan Daerah pengembang an budaya masyarakat dan pembinaan perpustakaan Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Perpustakaan Tahun 2015 Indikator Kinerja Jumlah Koleksi Perpustakaan Jumlah Pepustakaan Kecamatan Jumlah Pepustakaan Kelurahan Jumlah armada perpustakaan Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Judul perpustakaan kecamatan perpustakaan kelurahan unit gedung perpustakaan buah Jumlah Pengunjung Perpustakaan Daerah Jumlah Pengunjung Perpustakaan Keliling Jumlah Perpustakaan Yang Terbina Jumlah SDM Pengelola Perpustakaan Orang Orang Buah Orang Penyelenggaraan Urusan Pilihan a. Bidang Perdagangan - program yang dilaksanakan pada Urusan Perdagangan antara lain: 1) Pengembangan Sentra-Sentra Perdagangan; 2) Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; 3) Peningkatan Kapasitas Ekspor Daerah; 4) Pembinaan Pedagang/usaha Informal; 5) Penataan Prasarana dan Peningkatan Pelayanan Pasar. Kode Pengembangan Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Perdagangan Tahun 2015 Indikator Kinerja Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Unit II-43

84 Kode Sentra-Sentra Perdagangan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Peningkatan Kapasitas Ekspor Daerah Penataan Prasarana dan Peningkatan Pelayanan Pasar Indikator Kinerja Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Wajib Daftar Unit Perusahaan Retribusi Izin Rp Gabungan Jenis Barang yang item Alat UTTP yang akan ditera/tera ulang Terlindunginya Konsumen dari Kecurangan Oknum Pelaku Usaha Terkendalinya Inflasi Kota Bekasi Jumlah Hewan Ternak yang tervaksinasi Nilai Ekspor $ Jenis barang yang diekspor Pasar tradisional yang representative Meningkatnya retribusi pasar Pembangunan alat komposting dan terpenuhinya proses limbah pasar Armada pengangkutan sampah Unit Sengketa Laporan Ekor uniit/ jens pasar Rp Pasar unit unit baktor b. Bidang Industri - program yang dilaksanakan pada Urusan Industri antara lain: 1) Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 2) Penataan Struktur Industri; 3) Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Kode Pengembanga n Industri Kecil dan Menengah Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Industri Tahun 2015 Indikator Kinerja Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Izin Usaha Industri unit Fasilitasi IKM IKM Fasilitasi HAKI Merk II-44

85 Penataan Struktur Industri Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Jumlah Industri Kecil IKM Jumlah Industri menengah Standar Nasional Indonesia (SNI) Penerapan teknologi tepat guna IKM sertifikat unit (data tahun 2013) c. Bidang Pariwisata - program yang dilaksanakan pada Urusan Pariwisata antara lain: 1) Pengembangan Promosi dan Pemasaran Pariwisata Daerah; 2) Pengembangan Destinasi Wisata. Kode Pengembangan Promosi dan Pemasaran Pariwisata Daerah Pengembanga n Destinasi Wisata Tabel Evaluasi Kinerja Urusan Pariwisata Tahun 2015 Indikator Kinerja Meningkatkan kunjungan wisata sebanyak 5% Meningkatkan informasi kepariwisataan Meningkatkan pelaku usaha yang berijin sebanyak 5% Tertatanya kawasan wisata Jumlah dokumen perencanaan kepariwisataan Satuan Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Evaluasi Kinerja Tahun 2015 Target Capaian Orang Unit Pelaku Usaha Kawasan Dokumen Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2016 sampai Triwulan II Evaluasi Pelaksanaan RKPD bermaksud untuk mengetahui sejauhmana Capaian Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 Kota Bekasi sampai dengan Triwulan II. Evaluasi terhadap hasil RKPD tahun 2016 bertujuan untuk menilai dan memastikan bahwa target rencana program dan kegiatan prioritas daerah dalam RKPD Tahun 2016 dan sasaran RPJMD dapat dicapai dalam upaya mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional tahun II-45

86 Evaluasi sebagaimana dimaksud, meliputi realisasi pencapaian target kegiatan, penyerapan dana, dan kendala yang dihadapi menunjukkan perlu dilakukan perubahan dengan pertimbangan: (a) Perkembangan keadaan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah yang berdampak terhadap pagu yang mengakibatkan terjadinya penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, penambahan atau penghapusan kegiatan. (b) Faktor lain yang mengakibatkan perlunya dilakukan pergeseran kegiatan antar SKPD, perubahan lokasi dan/atau kelompok sasaran, dan penghapusan kegiatan. (c) Adanya kegiatan lanjutan Tahun 2015 dan/atau kegiatan baru/alternatif yang harus ditampung dalam perubahan RKPD Tahun 2016, dan/atau; (d) Adanya keadaan luar biasa yang menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau pengeluaran dalam APBD mengalami kenaikan atau penurunan. Adapun hasil evaluasi RKPD s.d triwulan II Tahun 2016 (setelah diverifikasi dengan dokumen RKPD Tahun 2016): II-46

87 BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH DALAM PERUBAHAN RKPD2016 Rencana dan Kegiatan Prioritas Daerah Tahun 2016 merupakan hasil rangkaian proses perencanaan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan perencanaan baik teknokratik, partisipatif, topdown dan bottom-up. Sebagaimana ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka RKPD Kota Bekasi tahun 2016 memuat 2 (dua) kewenangan urusan yaitu: (1) kewenangan Urusan Wajib, meliputi: Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar, yaitu: pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum dan penataan ruang; perumahan rakyat dan kawasan permukiman; ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan sosial. Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar, yaitu: tenaga kerja; pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak; pangan;pertanahan; lingkungan hidup; administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; pemberdayaan masyarakat dan Desa; pengendalian penduduk dan keluarga berencana; perhubungan; komunikasi dan informatika; koperasi, usaha kecil, dan menengah; penanaman modal; kepemudaan dan olah raga; statistik;persandian; kebudayaan; perpustakaan; dan kearsipan; (2) kewenangan Urusan Pilihan, yaitu dari sejumlah 8 (delapan) urusan sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Kota Bekasi melaksanakan 4 (empat) urusan, meliputi: urusan pertanian; pariwisata; perdagangan; dan perindustrian. Secara keseluruhan, kewenangan yang terkandung dalam urusan wajib dan urusan pilihan di atas dalam rancangan struktur Perubahan RKPD Tahun 2016, hampir semua Perangkat Daerah mengalami perubahan, baik komposisi dan jumlah program maupun perubahan dalam pagu anggaran. Hal ini tentunya menyesuaikan terhadap beberapa hal, seperti: III-1

88 a. RKPD Tahun 2016 yang merupakan tahun ketiga pelaksanaan RPJMD Kota Bekasi Tahun , dalam perjalanannya sepanjang tahun 2016 menghadapi banyak sekali perubahan dan dinamika lingkungan, baik internal Kota Bekasi maupun dinamika eksternal, khususnya provinsi dan nasional. Telah selesainya penyusunan dokumen RPJMD Tahun hasil review, yang diantaranya menghasilkan 7 (tujuh) isu strategis yang baru, yaitu: (1) tata kelola pemerintahan dan kinerja pelayanan publik; (2) tata kota, kualitas pemukiman dan lingkungan hidup; (3) transportasi murah, cepat, aman dan nyaman; (4) sumber pendanaan daerah; (5) aktifitas perekonomian dan daya saing daerah; (6) kinerja layanan pendidikan, kesehatan dan layanan sosial lain; dan (7) pemberdayaan masyarakat dan keamanan ketertiban. Ketujuh isu strategik ini telah dioperasionalkan dalam 37 (tiga puluh tujuh) bidang perbaikan utama, yang diantaranya harus dikerjakan dan diselesaikan pada tahun 2016 ini. b. Tahun 2016 yang merupakan tahun infrastruktur dan utilitas diarahkan untuk memberikan landasan pembangunan yang bertumbuh pesat melalui penyediaan infrastruktur dan utilitas perkotaan terutama pada infrastruktur dan utilitas dasar yang menjadi pendorong bagi masuknya modal pihak swasta seperti jaringan jalan, jaringan listrik dan ketersediaan air bersih, dengan didukung oleh peningkatan pelayanan transportasi, serta perumahan dan pemukiman dengan dibarengi pengendalian terhadap pemanfaatan ruang. Keberhasilan dari capaian tahun ketiga dapat dilihat dengan semakin meningkatnya infrasrtuktur perkotaan, meningkatnya kualitas perumahan dan pemukiman, semakin meningkatnya pengendalian sampah dan banjir yang didukung semakin meningkatnya sistem drainase perkotaan dan semakin menigkatnya kualitas lingkungan hidup Kota Bekasi. c. Sebagaimana telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Bekasi hasil review, bahwa prioritas pembangunan daerah Kota Bekasi terdiri dari 8 (delapan) prioritas yang dilaksanakan setiap tahunnya melalui RKPD, yaitu: (1) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan; (2) Pembangunan Infrastruktur; (3) Pengelolaan Keuangan Daerah; (4) Perekonomian; (5) Pendidikan; (6) Kesehatan; (7) Kesejahteraan Sosial; dan (8) Keamanan dan Ketertiban Masyarakat. Untuk melaksanakan III-2

89 kedelapan prioritas tersebut maka program pembangunan daerah Kota Bekasi khususnya tahun 2016 dirumuskan secara rinci, dan mengacu pada sasaran pembangunan daerah yang ada, telah disusun perubahan dan penyesuaian kegiatan selama tahun 2016 menurut program dan urusan serta besaran pagu indikatifnya berdasarkan masing-masing SKPD Proritas Pembangunan Daerah Penyusunan Prioritas dan Sasaran pembangunan daerah pada RKPD tahun 2016 dirumuskan dalam rangka untuk mencapai target janji dan visi Misi Pemerintah Kota Bekasi yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi tahun Selain itu dokumen ini juga mencakup kebijakan untuk mendukung prioritas pembangunan nasional. Secara sistematis dan terstruktur maka selanjutnya untuk teknis penyajian dilakukan dalam bentuk program dan kegiatan. Penyusunan BAB ini dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi kinerja daerah, proyeksi kerangka ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah sebagaimana telah dijabarkan sebelumnya. Substansi dokumen RKPD Perubahan tahun 2016 mendasarkan dan memperhatikan: 1. Arah Kebijakan Pemerintah Pusat yang dijabarkan dalam 9 prioritas pembangunan nasional (Nawa Cita) sebagaimana yang tercantum pada Rencana Kerja Pemerintah tahun Arah kebijakan RPJMD Kota Bekasi tahun guna tercapainya visi dan misi Pemerintah Kota Bekasi sebagaimana ditetapkan dalam arah kebijakan tahun Konsistensi antara kebijakan pusat, Provinsi Jawa Barat dan Kota Bekasi sebagai upaya penyelesaian target - target pembangunan. 4. Solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Kota Bekasi yang sifatnya mendesak dan memerlukan penanganan segera pada tahun Prioritas pembangunan daerah yang telah tersusun ini akan menjadi acuan dan pedoman bagi seluruh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi dalam menjabarkan program dan kegiatan tahun Kriteria pengelompokan prioritas pembangunan didasarkan pada: III-3

90 (a) (b) Kesesuaian program pembangunan dengan tema/janji Walikota Bekasi terpilih, yang telah ditentukan setiap tahunnya; Kesesuaian program pembangunan daerah dengan 7 (tujuh) butir isu strategik hasil review RPJMD Kota Bekasi Tahun , sebagai berikut: 1. Tata Kelola pemerintahan dan Kinerja Pelayanan Publik 2. Kapasitas pendanaan pembangunan daerah 3. Tata Kota, Kualitas Pemukiman dan Lingkungan Hidup 4. Transportasi Murah, Cepat, Aman dan Nyaman 5. Kinerja layanan pendidikan, kesehatan dan layanan sosial lain 6. Aktifitas Perekonomian dan daya saing Daerah 7. Pemberdayaan masyarakat dan keamanan ketertiban Untuk tahun ketiga pelaksanaan RPJMD Kota Bekasi Tahun , yaitu tahun 2016, terdapat 68 (enampuluh delapan) program pembangunan yang termasuk dalam 7 (tujuh) prioritas pembangunan daerah, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.1 Prioritas Pembangunan Daerah Kota Bekasi Tahun 2016 Prioritas Pembangunan Daerah Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Pembangunan Kode 1. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah peningkatan pelayanan perijinan Peningkatan Pelayanan Masyarakat di Kecamatan evaluasi kinerja pemerintahan daerah Penataan dan Pengembangan Organisasi Perangkat Daerah peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Penataan Perundang-undangan peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah Perencanaan Pembangunan III-4

91 Prioritas Pembangunan Daerah Pembangunan Infrastruktur Pengelolaan Keuangan Daerah Perekonomian Daerah Pembangunan Kode 12. Pengembangan Data dan Informasi Penataan Administrasi Kependudukan Pembangunan Jalan dan Jembatan rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pembangunan Sistem Informasi dan Data Base Jalan dan Jembatan Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong pengendalian banjir peningkatan fasilitas penerangan jalan umum (PJU) Pengembangan Perumahan pengelolaan areal pemakaman Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Pengendalian Pemanfaatan Ruang Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Perencanaan Tata Ruang Pemanfaatan Ruang penyediaan dan pengolahan air baku Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah peningkatan promosi dan kerjasama investasi Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Pengembangan Kewirausahaan III-5

92 Prioritas Pembangunan Daerah Pendidikan Kesehatan Pembangunan Kode dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 38. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Penataan Prasarana dan peningkatan pelayanan pasar Pengembangan sentra-sentra industri potensial Peningkatan Kesempatan Kerja Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Manajemen Pelayanan Pendidikan Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah 49. Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rs, rs jiwa, rs paru, rs mata Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Obat dan Perbekalan Kesehatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Perbaikan Gizi Masyarakat Upaya Kesehatan Masyarakat Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Keluarga Berencana Kesejahteraan 61. Peningkatan Kualitas Hidup dan III-6

93 Prioritas Pembangunan Daerah Sosial Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Pembangunan Perlindungan Anak dan Perempuan Kode 62. peningkatan peran serta dan kesetaraan Gender Pemberdayaan Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial pengembangan wawasan kebangsaan Upaya Pencegahan penyalahgunaan narkoba pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Evaluasi pelaksanaan APBD 2016 sebagaimana disampaikan dalam Bab II berdampak pada penyesuaian pada program-program dalam Belanja Langsung. Kategori penyesuaian adalah program yang digabungkan karena penyelarasan dengan RPJMD hasil review. Adapun program-program yang mengalami penyesuaian adalah sebagai berikut: III-7

94 Tabel Yang Mengalami Penyesuaian NO URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN SKPD JUMLAH KEGIATAN KETERANGAN PINDAH KE Peningkatan Kualitas 1 Wajib Belajar Dua Belas Pendidikan Menengah DISDIK 152 Pindah program Tahun Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar 2 Penyelamatan dan Peningkatan Kualitas BAPUSIPDA 1 Pindah program Pelestarian Dokumen/Arsip Pelayanan Informasi Daerah Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Kelurahan Pembinaan Kewilayahan dan Kemasyarakatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Perpustakaan Daerah Pengembangan Pemasaran Pariwisata Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup KAPERMAS 2 Pindah program KAPERMAS 3 Pindah program KECAMATAN 36 Pindah program BAPUSIPDA 1 Pindah program DISPORBUDPAR 5 Pindah program BPLH 6 Pindah program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Pengembangan Destinasi Pariwisata Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup JUMLAH KEGIATAN Jumlah 206 Jumlah III-8

95 3.2. Perubahan Pagu Indikatif Adapun rancangan pagu belanja langsung dalam Perubahan RKPD Tahun 2016 pada masing-masing SKPD di Kota Bekasi dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 PAGU INDIKATIF BELANJA LANGSUNG URUSAN BERDASARKAN SKPD No SKPD JML KEG PAGU SEBELUM PERUBAHAN PAGU SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH (BERKURANG) 1 Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan RSUD Kota Bekasi 9 4 Dinas Bina Marga dan Tata Air Dinas Kebersihan Dinas Pertamanan, Pemakaman dan PJU Dinas Bangunan dan Permukiman Dinas Tata Kota Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Perhubungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB ,316,313, ,242,265,740 11,925,952, ,002,113, ,457,438,945 44,455,325, ,500,716, ,115,485,701 40,614,768, ,979,820, , ,792,334,000 63,493,120,000 11, ,861,750,000 98,592,248,000 12,730,498, ,566,672, ( ) 17,483,000,000 16, ,500 ( ) 16,926,385,000 13, ,000 (3, ,000) 22,042,460,800 22,632,396, ,936,000 21,932,270,000 20,593,333,000 (1, ) 8,185,730,000 8,935,730, ,000,000 5,829,302,000 5,733,908,000 (95,394,000) 14 Dinas Sosial 26 5,762,842,000 5,776,072,000 13,230, Dinas Tenaga 24 Kerja 5,410,000,000 5,086,770,000 (323,230,000) Dinas Pemuda, 16 Olah raga, 180 Kebudayaan dan 31,463,527, Pariwisata 17 Badan Kesatuan 17 Bangsa dan Politik 5,735,193,000 6,135,193, ,000, Sekretariat Daerah ,329,511, , Bagian Bina Kesejahteraan 13 Sosial 5,059,548, ,000,000 Bagian Bina 12 Pemerintahan 3,385,350, ( ) III-9

96 No SKPD JML KEG PAGU SEBELUM PERUBAHAN PAGU SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH (BERKURANG) Bagian Bina Ekbang dan Bina Ketahanan Pangan 9 2,189,852,000 1,700,400,000 (489,452,000) Bagian Hukum 11 Bagian Humas 14 Bagian Organisasi 7 Bagian Pertanahan 12 Bagian Telematika 13 Bagian Umum 23 Bagian Tata Usaha 12 Bagian Kerja Sama dan Investasi Sekretariat DPRD Dinas Pendapatan Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Inspektorat Badan Kepegawaian Daerah Satpol PP Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kecamatan Bekasi Timur Kecamatan Bekasi Barat Kecamatan Bekasi Utara Kecamatan Bekasi Selatan Kecamatan Jatiasih Kecamatan Pondokgede Kecamatan Bantargebang Kecamatan Jatisampurna Kecamatan Rawalumbu Kecamatan Mustikajaya Kecamatan Medan Satria ,073,430,000 2,073,430,000-4,228,002,000 4,428,002, ,315,279,000 2,440,279, ,000, ,151,150, , ,870,000,000 6, ( ) 8,922,500,000 9,428,500, ,000,000 3,760,200,000 4,170,200, ,000,000 2,374,200,000 2,294,200,000 (80,000,000) 16,268,750,000 22,540,430,000 6,271,680,000 8,084,031,000 7,980,031,000 (104,000,000) 44,516,025, , ,270,665,000 4,166,165,000 (104,500,000) 11,647,290,000 11,107,750,000 (539,540,000) 8,939,554,000 9,814,184, ,630,000 1,664,600,000 1,914,600, ,000, ,000, ,000,000 5,517,500,000 7,773,800,000 2,256,300,000 5,893,500,000 8,491,890,000 2,598,390,000 7,601,500,000 11,171,400,000 3,569,900,000 5,140,000,000 7,248,080,000 2,108,080,000 4,670,000,000 6,938,800,000 2,268,800,000 4,240,000,000 6,131,170,000 1,891,170,000 2,020,750,000 2,587,400, ,650,000 3,145,250,000 4,402,820,000 1,257,570,000 5,113,500,000 7,285,370,000 2,171,870,000 5,051,250,000 7,139,600,000 2,088,350,000 4,492,000,000 6,143,600,000 1,651,600,000 III-10

97 No SKPD JML KEG PAGU SEBELUM PERUBAHAN PAGU SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH (BERKURANG) Kecamatan Pondok Melati Kantor Pemberdayaan Masyarakat Dinas Perekonomian Rakyat Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kantor Pemadam Kebakaran Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah ,199,750,000 4,438,190,000 1,238,440,000 33,465,000,000 44,108,240,000 10,643,240,000 7,932,591,000 7,768,221,000 (164,370,000) 10,359,352, (237,000,000) 1,340,000,000 1,973,310, ,310,000 6,561,180,000 6,611,180,000 50,000, Badan Penanggulangan Bencana Daerah 7 1,395,900,000 1,395,900,000 - JUMLAH 4,424 2,726,849,877,990 2, Tabel 3.4 PAGU INDIKATIF BELANJA LANGSUNG PENUNJANG URUSAN BERDASARKAN SKPD No SKPD PAGU SEBELUM PERUBAHAN PAGU SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH (BERKURANG) 1 Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan ( ) 3 RSUD Kota Bekasi Dinas Bina Marga dan Tata Air Dinas Kebersihan ( ) 6 Dinas Pertamanan, Pemakaman dan PJU ( ) 7 Dinas Bangunan dan Permukiman ( ) 8 Dinas Tata Kota ( ) 9 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Perhubungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak dan KB Dinas Sosial III-11

98 No SKPD PAGU SEBELUM PERUBAHAN PAGU SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH (BERKURANG) 15 Dinas Tenaga Kerja ( ) Dinas Pemuda, Olah raga, Kebudayaan dan Pariwisata Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ( ) ( ) 18 Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Dinas Pendapatan Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ( ) 22 Inspektorat ( ) 23 Badan Kepegawaian Daerah Satpol PP ( ) 25 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kecamatan Bekasi Timur Kecamatan Bekasi Barat ( ) 29 Kecamatan Bekasi Utara ( ) 30 Kecamatan Bekasi Selatan ( ) 31 Kecamatan Jatiasih Kecamatan Pondokgede ( ) 33 Kecamatan Bantargebang Kecamatan Jatisampurna Kecamatan Rawalumbu Kecamatan Mustikajaya ( ) 37 Kecamatan Medan Satria Kecamatan Pondok Melati ( ) Kantor Pemberdayaan Masyarakat Dinas Perekonomian Rakyat Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kantor Pemadam Kebakaran ( ) III-12

99 No SKPD PAGU SEBELUM PERUBAHAN PAGU SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH (BERKURANG) 43 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( ) JUMLAH Tabel 3.5 PAGU INDIKATIF SKPD BERDASARKAN URUSAN DAN PROGRAM PROGRAM KEGIATAN PAGU URUSAN WAJIB URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR Pendidikan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 39 28,514,250,000 Manajemen Pelayanan Pendidikan 49 6,960,263,000 Pendidikan Anak Usia Dini 48 9,102,770,000 Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah ,008,716,540 Pendidikan Formal dan Non Formal 45 2,870,000,000 Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar ,786,266,200 Wajib Belajar 12 Tahun 32 - Kesehatan peningkatan pelayanan Kesehatan 3 174,889,630,901 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat 2 551,584,000 Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 4 3,500,806,000 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 1 100,000,000 Upaya Kesehatan Masyarakat ,100,207,646 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata 1 8,752,000,000 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 3 64,239,954,299 Obat dan Perbekalan Kesehatan 3 6,744,493,000 Perbaikan Gizi Masyarakat 1 225,000,000 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 4 736,751,000 Pengembangan Lingkungan Sehat 3 205,000,000 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 1 200,000,000 Pengawasan Obat dan Makanan 1 191,019,000 Standarisasi Pelayanan Kesehatan 10 1,757,624,000 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang penyediaan dan pengolahan air bersih 7 23,066,080,000 III-13

100 PROGRAM KEGIATAN PAGU Pemanfaatan Ruang 5 1,523,398,000 Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan 47 16,205,300,000 rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan ,197,340,000 Pengendalian Pemanfaatan Ruang 30 12,168,908,000 Peningkatan Fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU) 92 72,472,248,000 Perencanaan Tata Ruang 13 4,990,159,500 pengendalian banjir 73 49,469,120,000 Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong ,206,970,000 Pembangunan Jalan dan Jembatan ,318,224,790 Penunjang Sarana dan Prasarana Pertamanan, Pemakaman dan PJU 12 6,750,000,000 Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 52 25,684,560,000 Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya 26 32,691,824,000 Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata 16 33,455,854,800 Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan ,685,704,000 Perumahan dan Kawasan Permukiman pengelolaan areal pemakaman 19 2,885,000,000 Pengembangan Perumahan ,051,049,000 Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat peningkatan keamanan ketertiban dan kenyamanan lingkungan 30 7,560,000,000 pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal 16 11,599,027,000 pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 10 1,395,900,000 peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran 9 1,973,310,000 Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum 7 - Pembinaan Kewilayahan dan Kemasyarakatan 41 - Sosial Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 6 1,070,342,000 Pemberdayaan Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial lainnya 2 315,000,000 Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 18 4,190,730,000 URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR Tenaga Kerja Perlindungan Pengembangan 9 1,993,770,000 III-14

101 PROGRAM KEGIATAN PAGU Lembaga Ketenagakerjaan Peningkatan Kesempatan Kerja 9 1,448,000,000 Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 9 1,645,000,000 Pemberdayaan Perempuan dan Anak Peningkatan Peran serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan 5 699,000,000 Peningkatan Kualitas Hidup Perlindungan Perempuan Dan Anak 12 1,819,500,000 Pangan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 13 3,298,500,000 Pertanahan Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah ,087,289,881 Lingkungan Hidup Peningkatan Pengendalian Polusi 3 525,000,000 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 16 6,673,773,000 Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 8 1,130,000,000 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 81 63,493,120,000 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 3 1,215,000,000 Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Penataan Administrasi Kependudukan 15 8,815,730,000 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) 2 - Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Desa 3 - Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan ,412,570,000 Peningkatan Partisipasi Masyarakat Kelurahan dan Kecamatan Dalam Pembangunan 24 - Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana keserasian kebijakan kependudukan 1 120,000,000 Keluarga Berencana 17 3,215,408,000 Perhubungan Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 8 4,467,276,800 peningkatan dan pengamanan lalu lintas 37 11,848,120,000 peningkatan kelaiakan pengoperasian kendaraan bermotor 6 1,917,000,000 peningkatan pelayanan angkutan 8 1,000,000,000 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 13 2,680,000,000 Komunikasi dan Informatika III-15

102 PROGRAM KEGIATAN PAGU Kerjasama Informasi dan Media Massa 2 2,643,680,000 Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 18 2,744,322,000 Optimalisasi Pengelolaan Pos dan Telekomunikasi 3 360,000,000 Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 13 6,675,500,000 Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 10 3,508,000,000 Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 4 315,000,000 penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif 10 1,109,852,000 Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 6 1,350,000,000 Penanaman Modal Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 11 2,294,200,000 Peningkatan Pelayanan Perijinan 10 2,114,600,000 Kepemudaan dan Olahraga peningkatan peran serta kepemudaan 2 160,000,000 Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Olahraga 18 1,752,000,000 Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 15 4,921,200,000 peningkatan peran serta kepemudaan 31 4,486,200,000 Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Olahraga ,535,900,000 Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba 2 765,000,000 Kebudayaan Pengelolaan Kekayaan Budaya 15 2,381,243,000 Perpustakaan Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 11 4,187,500,000 Peningkatan Sarana dan Prasarana Perpustakaan Daerah 1 - Kearsipan Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi 1 - Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah 13 2,423,680,000 URUSAN PILIHAN Pariwisata Pengembangan Destinasi Pariwisata 8 2,120,384,000 Pengembangan Pemasaran Pariwisata 5 - Pertanian Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 7 913,500,000 Pengembangan Produk Pertanian, Peternakan dan Perikanan 63 2,485,755,000 Perdagangan III-16

103 PROGRAM KEGIATAN PAGU Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 3 373,500,000 Penataan Prasarana dan Peningkatan Pelayanan Pasar 15 3,668,966,000 Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan 3 500,000,000 Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 4 360,000,000 Perindustrian Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 8 135,000,000 Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial 3 270,000,000 Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 5 247,500,000 PENUNJANG URUSAN Perencanaan perencanaan pembangunan ekonomi 9 1,435,000,000 perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 9 3,952,686,000 perencanaan pembangunan daerah 10 5,134,385,000 perencanaan sosial budaya 6 1,084,225,000 peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah 1 - Pengembangan Data dan Informasi 9 2,330,000,000 Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (BKD) 6 5,460,750,000 Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 20 5,647,000,000 Keuangan Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 88 23,229,906,000 Fungsi lainnya sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi 1 676,120,000 Implementasi Peran Konsultatif dan Quality Assurance Inspektorat 1 607,500,000 Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 7 2,683,625,000 Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 2 198,920,000 Peningkatan Pelayanan Masyarakat di Kecamatan 12 2,687,790,000 Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 16 21,940,430,000 Peningkatan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Agama dan Pembinaan Kerukunan Beragama 7 - Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah 11 2,730,250,000 Pelayanan Administrasi Perkantoran ,380,269,500 III-17

104 PROGRAM KEGIATAN PAGU evaluasi kinerja pemerintahan daerah 3 572,850,000 Penataan dan Penguatan Kelembagaan Sosial dan Keagamaan 13 5,489,548,000 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 48 3,685,235,000 pengadaan, pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi sarana dan prasarana aparatur ,667,540,000 Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah 8 3,499,600,000 Penataan dan Pengembangan Organisasi Perangkat Daerah 7 2,440,279,000 Penataan Peraturan Perundangundangan 11 2,073,430,000 Peningkatan Disiplin Aparatur 98 11,193,902,500 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ,974,010,500 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 182 7,036,740,000 pengembangan wawasan kebangsaan 8 2,705,600,000 pendidikan politik masyarakat 3 879,750,000 TOTAL ,287,048,738, III-18

105 Sedangkan untuk Rencana Kegiatan Prioritas Pembangunan Daerah Dalam Perubahan RKPD Kota Bekasi Tahun 2016 beserta indikator kegiatan, lokasi dan pagu indikatifnya secara rinci bisa dilihat pada table berikut: III-19

106 BAB IV PENUTUP Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) berfungsi sebagai landasan,pedoman,dan acuan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Kebijakan Umum APBD (KUA),Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dalam bentuk nota kesepakatan antara Eksekutif dan Legislatif,serta RAPBD Tahun Anggaran RKPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan yang dalam proses penyusunannya mendasarkan pada RPJPD dan RPJMD. Hal ini merupakan upaya dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah daerah yang lebih efektif dan optimal untuk mencapai sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Terdapat keterkaitan antar dokumen perencanaan dengan dokumen yang lebih tinggi kedudukannya yang bersifat makro dan menjadi dasar pijakan dalam penjabaran dokumen lainnya secara operasional. Dokumen RKPD adalah dokumen perencanaan tahunan Daerah,berisi tentang rancangan kerangka ekonomi daerah,prioritas pembangunan daerah,serta rencana kerja dan pendanaan yang bersifat indikatif. Dalam rangka keterbukaan dan transparansi informasi publik, maka RKPD agar disosialisasikan kepada semua masyarakat dan pemangku kepentingan yang terkait agar bisa diketahui oleh semua pihak. RKPD Perubahan Tahun 2016 ini, telah mengakomodir hasil perencanaan partisipatif melalui Musrenbang yang berfungsi sebagai forum untuk menghasilkan kesepakatan dan sinkronisasi rencana kegiatan serta penyelarasan program SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bekasi, sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan, dalam menyusun Renja SKPD agar berpedoman pada RKPD. RKPD oleh semua SKPD dijadikan acuan langkah dan kebijakan dalam penyelenggaraan IV-1

107 pemerintahan dan pembangunan, yang diwujudkan dalam program dan kegiatan masing-masing SKPD. Dokumen perubahan RKPD Kota Bekasi Tahun 2016 memuat evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2016, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaannya yang bersifat indikatif, prioritas dan sasaran pembangunan Kota Bekasi Tahun 2016, serta kaidah pelaksanaannya. Sehingga dokumen perubahan RKPD Tahun 2016 ini juga menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja (RENJA) SKPD Perubahan, penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPAS-P), dan menjadi landasan penyusunan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD)Kota Bekasi Tahun Anggaran RKPD Perubahan Tahun 2016 ini memiliki kedudukan strategis sebagaii titik kunci keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Kota Bekasi dan sekaligus merupakan pedoman bagi seluruh PD dalam melaksanakan pembangunan. Dengan adanya dokumen RKPD Perubahan Kota Bekasi Tahun 2016, seluruh SKPD diharapkan secara konsisten dan komprehensif mengupayakan tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan sesuai dengan Visi pembangunan daerah dalam dokumen RPJMD Kota Bekasi Tahun , yaitu Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan. WALIKOTA BEKASI RAHMAT EFFENDI IV-2

108 WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAHAN DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 286 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Perubahan RKPD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah Tahun Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3663); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag Hukum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang \bi LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 46 Tahun 207 Tanggal : 03 Agustus 207 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Jalan Imam Bonjol Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Mukomuko Kode Poss 38364

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Jalan Imam Bonjol Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Mukomuko Kode Poss 38364 PERATURAN BUPATI MUKOMUKO NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI MUKOMUKO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Jalan

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta KUPA

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta KUPA Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Penetapan KUPA Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Tahun Anggaran 2017 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DIY Kompleks Kepatihan Danurejan Yogyakarta (0274)

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar dalam Rencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman BAB III PENUTUP... 13

DAFTAR ISI. Halaman BAB III PENUTUP... 13 DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK... 1 1.2. Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK... 2 1.3. Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis statistik Perekonomian Daerah, sebagai gambaran umum untuk situasi perekonomian Kota

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : TAHUN 2017 TANGGAL : MEI 2017 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN Rencana Kerja Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kondisi perekonomian Kota Ambon sepanjang Tahun 2012, turut dipengaruhi oleh kondisi perekenomian

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Bali

Pemerintah Provinsi Bali BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintah dan kemampuan pendapatan daerah yang memiliki fungsi sebagai

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun B AB I P E N D AH U L U AN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat dengan mempertimbangkan urutan pilihan dan ketersediaan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kerangka ekonomi makro daerah akan memberikan gambaran mengenai kemajuan ekonomi yang telah dicapai pada tahun 2010 dan perkiraan tahun

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA LAMPIRAN II.1 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007 RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007 APBD merupakan penjabaran kuantitatif dari tujuan dan sasaran Pemerintah Daerah serta tugas pokok dan fungsi unit

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis perekonomian daerah, sebagai

Lebih terperinci

[A.1] PENYUSUNAN KUA DAN PPAS. 1. Berdasarkan Peraturan Gubernur tentang RKPD dan Peraturan Menteri Dalam

[A.1] PENYUSUNAN KUA DAN PPAS. 1. Berdasarkan Peraturan Gubernur tentang RKPD dan Peraturan Menteri Dalam [A.1] LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 68 TAHUN 2012 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH PENYUSUNAN KUA DAN PPAS A. KETENTUAN UMUM Gubernur menyusun

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Realisasi dan Proyeksi)

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Realisasi dan Proyeksi) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Realisasi dan Proyeksi) Disampaikan dalam Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Kab. Gunungkidul 2016-2021 RABU, 6 APRIL 2016 OUT LINE REALISASI (2011 2015) a. Pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pengelolaan keuangan daerah merupakan sub-sistem dari sistem pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraan Pemerintahan

Lebih terperinci

PARIPURNA, 20 NOPEMBER 2015 KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016

PARIPURNA, 20 NOPEMBER 2015 KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 PARIPURNA, 20 NOPEMBER 2015 KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel...

Lebih terperinci

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011 SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 merupakan pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kondisi perekonomian Kabupaten Lamandau Tahun 2012 berikut karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun 2013-2014 dapat digambarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

ANTARA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

ANTARA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ANTARA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 903/ 909 /VII/Bapp dan NOMOR: 180/ 29 /DPRD/2014 TANGGAL 26 JUNI 2014 TENTANG KEBIJAKAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi- i. Daftar Tabel... ii Daftar Grafik... iii

DAFTAR ISI. Daftar Isi- i. Daftar Tabel... ii Daftar Grafik... iii DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Grafik... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I.1 1.2 Tujuan... I.4 1.3 Dasar Hukum... I.4 BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi

Lebih terperinci

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH NOMOR : 178/238/DPRD/2016 NOMOR : 910/205/Bappeda/2016 TANGGAL : 28 Juli 2016 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Setiap daerah di era Otonomi memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk dapat mengatur proses pembangunannya sendiri, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sisten Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) bahwa Pemerintah maupun Pemerintah Daerah setiap

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur tahun 2013 tidak terlepas dari arah kebijakan ekonomi

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kebijakan ekonomi daerah disusun dalam rangka memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1 Kondisi Pendapatan Daerah Pendapatan daerah terdiri dari tiga kelompok, yaitu Pendapatan Asli

Lebih terperinci

c. Pembiayaan Anggaran dan realisasi pembiayaan daerah tahun anggaran dan proyeksi Tahun 2013 dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:

c. Pembiayaan Anggaran dan realisasi pembiayaan daerah tahun anggaran dan proyeksi Tahun 2013 dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut: 92.6 97.15 81.92 ANGGARAN 1,1,392,65,856 667,87,927,784 343,34,678,72 212 213 REALISASI 956,324,159,986 639,977,39,628 316,346,769,358 LEBIH (KURANG) (54,68,445,87) (27,11,537,156) (26,957,98,714) 94.65

Lebih terperinci

BAB III PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Kerangka Ekonomi Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah merupakan kerangka implementatif atas pelaksanaan RKPD Kabupaten Sijunjung Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan implementasi dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, selaras,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud Perubahan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah dibagi menjadi beberapa tahapan mulai dari Perencanaan Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Tahunan. Dokumen perencanaan jangka panjang

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3. 1. Arah Kebijakan Ekonomi 3.1.1. Kondisi Ekonomi Tahun 2014 dan Perkiraan Tahun 2015 Peningkatan dan perbaikan kondisi ekonomi

Lebih terperinci

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (APBD) Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (APBD) Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (APBD) DR. TJAHJANULIN DOMAI, MS Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya 1. Pendahuluan 4. Belanja - Pengantar

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Hal mendasar dalam perencanaan pembangunan tahunan adalah kemampuannya dalam memproyeksikan kapasitas riil keuangan daerah secara

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN - 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA

Lebih terperinci

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah PAPARAN MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BEKASI TAHUN 2014 Bekasi, 18 Maret 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BEKASI PENDAHULUAN RENCANA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl. Serasan Seandanan mor Telp/faks : (07) 90770 Kode Pos e-mail : okusbapeda@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN, DAN INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN 2.1. EKONOMI MAKRO PERKEMBANGAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO DAERAH Pada tahun 2014, perekonomian nasional tumbuh melambat

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kondisi perekonomian Kabupaten Sleman Tahun 2014 berikut karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun 2015-2016 dapat digambarkan

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR TAHUN 2013 TANGGAL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1 1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

DAFTAR ISI I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI I PENDAHULUAN DAFTAR ISI I PENDAHULUAN... 1-1 1.1 Latar Belakang... 1-1 1.2 Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD... 1-2 1.3 Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD... 1-4 II KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dari sistem perencanaan pembangunan nasional dan provinsi yang disusun dengan memperhitungkan sumber daya daerah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : TAHUN 2014 TANGGAL : MEI 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Perekonomian suatu daerah merupakan bagian integral dari sistem perekonomian nasional dan regional, yang saling berpengaruh antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Pentingnya perencanaan karena untuk menyesuaikan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH 5.1 PENDANAAN Rencana alokasi pendanaan untuk Percepatan Pembangunan Daerah pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2009 memberikan kerangka anggaran yang diperlukan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI Tanggal : 26 Nopember 2010 Nomor : 6 Tahun 2010 Tentang : TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH DAERAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH NOMOR : 12/KSP/IX/2013 NOMOR : 54/K/DPRD/2013 TANGGAL: 9 SEPTEMBER 2013 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 Lampiran I : Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 33 Tahun 2012 Tanggal : 28 Juni 2012 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN -1- Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Tanggal : 09 Desember 2010 Nomor : 12 Tahun 2010 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2005 2025 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang

Lebih terperinci

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH A. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kondisi makro ekonomi Kabupaten Kebumen Tahun

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015 merupakan masa transisi pemerintahan dengan prioritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD Dengan dilantiknya Dr. H. Irianto Lambrie dan H. Udin Hianggio, B.Sc sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara periode jabatan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 39 TANGGAL : 14 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN A. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berkaitan dengan manajemen keuangan pemerintah daerah, sesuai dengan amanat UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN ANGGARAN 2013

KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN ANGGARAN 2013 PE PEMERINTAH KOTA BEKASI KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2013 DAFTAR ISI I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan pemerintahan daerah terdiri dari

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Undang-Undang

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB - I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci