c. Pembiayaan Anggaran dan realisasi pembiayaan daerah tahun anggaran dan proyeksi Tahun 2013 dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:
|
|
- Hendri Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANGGARAN 1,1,392,65, ,87,927, ,34,678, REALISASI 956,324,159, ,977,39, ,346,769,358 LEBIH (KURANG) (54,68,445,87) (27,11,537,156) (26,957,98,714) ANGGARAN 1,12,56,97,- 724,388,5,3 378,118,469,7 REALISASI LEBIH (KURANG) Sumber : DPPKAD Selama periode , dapat dikatakan bahwa realisasi belanja daerah pertahunnya masih selalu dibawah anggaran belanja yang tersedia, hal ini diakibatkan oleh karena efisiensi dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan. c. Pembiayaan Anggaran dan realisasi pembiayaan daerah tahun anggaran dan proyeksi Tahun 213 dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel III.8. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun TAHUN URAIAN PENERIMAAN DAERAH PENGELUARAN DAERAH Pembiayaan Netto Sisa Lebih Perhitungan Anggaran ANGGARAN 83,6,476,416 6,1,58,981 77,4,967, REALISASI 7,661,542,87 5,685,54,136 64,976,37,951 3,233,284,8 LEBIH (KURANG) (12,344,934,329) (316,4,845) (12,28,929,484) ANGGARAN 48,232,257,765 1,356,192,81 37,876,64, REALISASI 32,862,368,468 9,238,767,49 23,623,61,419 39,779,852,641 LEBIH (KURANG) (15,369,889,297) (1,117,425,752) (14,252,463,545) ANGGARAN 6,84,821,986 8,24,547, 51,88,274, REALISASI 4,192,735,521 7,427,192,6 32,765,542,921 46,221,398,45 LEBIH (KURANG) (19,892,86,465) (777,354,4) (19,114,732,65) ANGGARAN 82,581,687,577 9,68,474,85 72,91,212, REALISASI 46,485,138,89 9,647,659,2 36,837,479,87 44,156,82,949 LEBIH (KURANG) (36,96,548,687) (32,815,83) (36,63,732,857) ANGGARAN 62,55,85,411 16,428,471,835 46,122,333, REALISASI 47,794,247,54 14,636,333,131 33,157,914,373 41,772,312,131 LEBIH (KURANG) (14,756,557,97) (1,792,138,74) (12,964,419,23) RKPD Kabupaten Temanggung Tahun Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 1
2 ANGGARAN 116,,, 5,, 111,,,- 213 REALISASI LEBIH (KURANG) Sumber : DPPKAD Selama periode , masih terjadi adanya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang cukup besar setiap tahunnya, Pemerintah Kabupaten Temanggung menyadari bahwa SiLPA yang cukup besar tersebut seharusnya akan lebih bermanfaat bagi masyarakat apabila dapat teralokasikan dalam bentuk program dan kegiatan di tahun berjalan, sehingga harus dievaluasi untuk dapat diperbaiki mulai dari tahap perencanaan di tahun selanjutnya. 2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 214 Kebijakan keuangan daerah meliputi kebijakan peningkatan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, dan kebijakan pembiayaan daerah. Dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan daerah di tahun 214 maka kebijakan keuangan daerah yang diambil adalah sebagai berikut: a. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Selaras dengan peningkatan kebutuhan pendanaan pembangunan daerah, serta dengan memperhatikan perkembangan realisasi pendapatan daerah dari tahun ke tahun yang menunjukkan adanya peningkatan, Pemerintah Daerah merencanakan peningkatan pendapatan daerah baik yang bisa diupayakan oleh daerah sendiri (PAD), dari pusat (dana perimbangan), serta pendapatan lain-lain yang sah termasuk bagi hasil dengan Pemerintah Provinsi. Oleh karena itu kebijakan umum yang akan dilaksanakan guna meningkatkan pendapatan daerah adalah berupa intensifikasi dan ekstensifikasi peningkatan pendapatan daerah, melalui: 1) Menggali dan mengembangkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). 2) menetapkan target PAD yang realistis sesuai dengan kapasitas dan potensi; 3) mengembangkan sumber-sumber PAD; 4) mengupayakan peningkatan PAD melalui review beberapa perda pajak daerah, retribusi daerah dan perda-perda pendapatan yang lain; 5) mengembangkan sistem dan prosedur administrasi pelayanan perpajakan, retribusi, dan penerimaan lainnya; 6) mengoptimalkan pendayagunaan dan pemberdayaan asetaset daerah; RKPD Kabupaten Temanggung Tahun Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 11
3 7) meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi serta antar dinas/instansi pengelola pendapatan daerah; 8) meningkatkan upaya kegiatan sosialisasi serta penegakan hukum secara konsisten. 9) Meningkatkan upaya penggalian dana perimbangan dan lainlain pendapatan yang sah. 1) Meningkatkan koordinasi dan hubungan kerjasama dengan daerah lain dalam upaya peningkatan pendapatan daerah. 11) Meningkatkan pola koordinasi internal dan antar instansi pengelola pendapatan. 12) Melimpahkan sebagian kewenangan dalam pengelolaan pendapatan daerah kepada pejabat tingkat dibawahnya sesuai aturan yang berlaku. 13) Menyederhanakan prosedur pelayanan masyarakat agar lebih efektif dan efisien. 14) Meningkatkan Waskat dan Wasnal dalam pemungutan pajak dan retribusi 15) Meningkatkan kesadaran wajib pajak dan wajib retribusi dalam melaksanakan kewajibannya. 16) Meningkatkan aspek keadilan bagi wajib pajak/retribusi. 17) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme aparat pengelola pendapatan. 18) Meningkatkan pola koordinasi internal dan antar instansi pengelola pendapatan. 19) Meningkatkan penyediaan sarana prasarana pendukung berkembangnya investasi, dan dunia usaha. 2) Pemutakhiran dan/atau penyusunan data potensi retribusi daerah. 21) Sosialisasi peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah. 22) Peningkatan kinerja dan disiplin aparat pengelola pendapatan. 23) Meningkatkan intensifikasi terhadap sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah khususnya penagihan/penjualan Pasar Kliwon baru Temanggung dan Pasar Wage Ngadirejo serta penanganan parkir dan ekstensifikasi pendapatan asli daerah. 24) Melakukan kajian terhadap sumber pendapatan lainnya dari pihak ketiga sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 25) Melakukan kajian terhadap sumber-sumber pendapatan yang dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga guna meningkatkan efektifitasnya. 26) Pemberdayaan aset daerah. 27) Peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). 28) Meningkatkan koordinasi pengelolaan pendapatan guna mengetahui perkembangan dan memecahkan masalah secara komprehensif. 29) Penegakan peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah. 3) Pemberian reward and punishment bagi aparat pengelola pajak daerah dan retribusi daerah. 31) Monitoring dan evaluasi pendapatan asli daerah. RKPD Kabupaten Temanggung Tahun Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 12
4 32) Menyederhanakan prosedur pelayanan masyarakat agar lebih efektif dan efisien. b. Arah Kebijakan Belanja Daerah Kebijakan belanja daerah didasarkan pada prioritas pembangunan daerah dalam Program Indikatif Kabupaten Temanggung Tahun 214, selain itu kebijakan belanja daerah didasarkan pula pada hasil evaluasi penganggaran tahun-tahun sebelumnya dan capaian target kinerjanya. Berdasarkan hal-hal tersebut maka kebijakan umum dalam pengalokasian belanja daerah pada tahun 214 adalah: 1) Sesuai dengan prioritas program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Temanggung Tahun 214; 2) Diarahkan pada penyediaan pelayanan dasar bagi masyarakat, khususnya pendidikan, kesehatan dan insfrastruktur; 3) Diarahkan pada peningkatan pemberdayaan ekonomi rakyat, penciptaan kesempatan kerja dan berusaha; 4) Bersifat strategis, penting, dan mendesak untuk segera dilaksanakan; 5) Berdampak luas pada penyelesaian permasalahan pokok yang dihadapi daerah; 6) Berdampak pada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan peningkatan pelayanan publik serta peningkatan kesejahteraan masyarakat; 7) Mencukupi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 8) Pengelolaannya dilaksanakan dengan memperhatikan prinsipprinsip ekonomis, efektif, efisien, transparan dan akuntabel. c. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan adalah semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Anggaran defisit manakala anggaran belanja lebih besar daripada anggaran pendapatan, dan sebaliknya anggaran surplus terjadi manakala anggaran belanja lebih kecil daripada anggaran pendapatan. Pada tahun anggaran 214 diupayakan bahwa pendapatan daerah sama dengan belanja daerah sehingga tidak terjadi defisit maupun surplus anggaran, dengan asumsi bahwa penyerapan anggaran di tahun 213 ini adalah 1%. Namun apabila penyerapan anggaran dibawah 1% maka kebijakan pembiayaan adalah sebagai berikut: 1) Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Penerimaan pembiayaan terdiri dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA), RKPD Kabupaten Temanggung Tahun Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 13
5 pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman, dan penerimaan piutang daerah. Kebijakan penerimaan pembiayaan pada tahun anggaran 214 adalah sebagai berikut : a) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya (SiLPA). Besarnya SiLPA yang akan diperhitungkan dalam pembiayaan RAPBD Tahun Angaran tahun 214 adalah hasil perhitungan SiLPA pada pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 213 setelah diaudit BPK dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 213 b) Penerimaan pinjaman daerah. Manakala terjadi defisit anggaran, sedangkan SiLPA tidak dapat menutup keseluruhan defisit, maka akan dicukupi dengan pinjaman daerah. c) Penerimaan pembiayaan yang lain antara lain. Penerimaan piutang daerah, penjualan kekayaan daerah, penerimaan kembali pinjaman daerah. 2) Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran pembiayaan terdiri dari pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok utang dan pemberian pinjaman daerah. Kebijakan pengeluaran pembiayaan adalah sebagai berikut : a) Pembentukan dana cadangan. Pembentukan dana cadangan untuk persiapan pelaksanaan Pemilihan Presiden Tahun 214 tidal lagi dianggarkan karena sudah dicadangkan di tahun-tahun sebelumnya b) Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah. Penyertaan modal berupa uang dan/atau barang daerah dialokasikan pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) : PDAM, PD Aneka Usaha, PD BPR-BKK Temanggung, PD BKK Pringsurat, PD Bumi Phala Wisata, dan PT Bank Jateng. c) Pembayaran pokok hutang. Tidak dianggarkan pengeluaran pembiayaan guna pembayaran pokok hutang pemerintah daerah pada pihak ketiga. Manakala terjadi hutang jangka pendek, maka pada pos ini akan dianggarkan sebesar hutang jangka pendek yang diambil. d) Pembayaran pihak ketiga. dianggarkan pembayaran pihak ketiga berupa retensi atas pelaksanaan kegiatan tahun sebelumnya. RKPD Kabupaten Temanggung Tahun Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 14
6 3. Proyeksi Kerangka Keuangan Daerah Tahun 214 Proyeksi kerangka Keuangan Daerah Tahun 214 adalah sebagaimana tercantum dalam tabel berikut : Tabel III.9. Proyeksi Kerangka Keuangan Daerah Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 214 No URAIAN JUMLAH ANGGARAN 1 PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan yang Sah BELANJA Belanja Pegawai Belanja Program/Kegiatan SURPLUS/DEFISIT (1-2) 3 PEMBIAYAAN NETO PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Pencairan dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Penerimaan pinjaman dan obligasi daerah Penerimaan piutang daerah PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH Pembentukan dana cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Pembayaran pokok hutang Pemberian pinjaman daerah Pengeluaran perhitungan pihak ketiga 4 SiLPA Sumber : DPPKAD Upaya untuk mengalokasikan belanja daerah sesuai dengan jumlah pendapatan daerah guna memperoleh anggaran yang berimbang dilakukan mengingat bahwa Tahun 214 merupakan tahun pertama Periode RPJMD RKPD Kabupaten Temanggung Tahun Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 15
7 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 24 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dan Undang-undang Nomor 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara maka APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) t ahun anggaran, dengan komponen pokoknya adalah pendaatan, belanja dan pembiayaan. 1. Kinerja Keuangan Daerah a. Pendapatan Pendapatan Daerah merupakan semua penerimaan yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang akan menjadi penerimaan daerah. Selama ini pendapatan daerah Kabupaten Temanggung didominasi oleh pendapatan dari dana perimbangan. Namun demikian selalu diupayakan untuk mengembangkan dan menggali potensi pendapatan dalam rangka menuju peningkatan kemandirian pembiayaan. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 27 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 26 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan bahwa hak dan kewajiban daerah adalah: 1) Memungut pajak daerah, retribusi daerah, dan melakukan pinjaman; 2) Membayar tagihan pihak ketiga; 3) Pengelolaan penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah; 4) Pengelolaan kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau pihak lain (surat berharga, piutang, barang, kekayaan yg dipisahkan dari BUMD); dan 5) Pengelolaan kekayaan pihak lain yang dikuasai Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan kepentingan umum. Adapun sumber pendapatan daerah Berdasarkan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 24 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 28 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 24 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 24 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa pendapatan daerah adalah semua hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambahan nilai kekayaan bersih. Pendapatan daerah sebagaimana dimaksud peraturan perundangan diatas adalah: RKPD Kabupaten Temanggung Tahun Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 6
8 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari: a) Pajak daerah; b) Retribusi daerah; c) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan d) Lain-lain PAD yang sah. 2) Perimbangan keuangan, terdiri dari: a) Dana Bagi Hasil; b) Dana Alokasi Umum (DAU); dan c) Dana Alokasi Khusus (DAK). 3) Lain-lain pendapatan daerah yang sah. Permasalahan umum yang dihadapi pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah antara lain: 1) Tingginya tingkat kebutuhan daerah yang tidak seimbang dengan kemampuan daerah; 2) Masih lemahnya infrastruktur sarana dan prasarana; 3) Dana perimbangan pemerintah pusat yang belum memadai guna memenuhi kebutuhan daerah; 4) Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bel um dikelola secara optimal; 5) Belum optimalnya kualitas pelayanan publik, sehingga berdampak pada kurangnya kepatuhan dalam membayar pajak/retribusi; 6) Masih rendahnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya karena lemahnya sanksi hukum yang diterapkan. Dengan memperhatikan permasalahan di atas, maka daerah dituntut untuk lebih meningkatkan kemampuannya guna menggali potensi pendapatan yang dimiliki. Potensi peningkatan PAD juga didukung dengan adanya pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada daerah untuk mengelola pajak bumi dan bangunan secara mandiri. Hal lain yang harus diperhatikan adalah upaya peningkatan pendapatan daerah harus dilakukan secara cermat, tepat, dan transparan serta dapat dipertanggungawabkan. Adapun target dan realisasi pendapatan daerah selama 5 (lima) tahun terakhir dan proyeksi pendapatan tahun 213 adalah sebagai berikut: Tabel III.5. Perkembangan Pendapatan Daerah Tahun TAHUN PENDAPATAN (%) KENAIKAN TARGET REALISASI REALISASI RKPD Kabupaten Temanggung Tahun Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 7
9 , , 1, , , 8, , , 8, , , 22, , ,,7 213 *) , - - Sumber : DPPKAD *) : APBD Penetapan 213 Dari tabel tersebut di atas nampak bahwa perkembangan pendapatan daerah cenderung mengalami kenaikan pada setiap tahunnya. Kenaikan tersebut baik dari komponen PAD, dana perimbangan maupun lain-lain pendapatan. Pada tahun 212 realisasi pendapatan naik sebesar,7 % dibandingkan target yang ditetapkan, dan naik sebesar 17,17 % dibandingkan realisasi tahun anggaran 211. Target pendapatan daerah dan realisasi pendapatan daerah pada APBD tahun adalah didominasi oleh pendapatan yang berasal dari dana perimbangan dengan rata-rata selama 5 (lima) tahun adalah sebesar 77,87%, disusul oleh lain-lain pendapatan yang sah sebesar rata-rata 14,53%, dan persentase rata-rata terkecil adalah pendapatan yang bersumber dari PAD yaitu sebesar 7,6% jika dihitung dari realisasi pendapatan. Target dan realisasi pendapatan tahun dan proyeksi tahun 213 adalah sebagaimana tabel berikut: Tabel III.6. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran TAHUN URAIAN PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH BAGIAN DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH ANGGARAN 569,727,127,254 38,725,25, ,824,1,855 42,178,9, REALISASI 576,614,217,128 37,923,898, ,563,58,868 41,126,737,321 LEBIH (KURANG) 6,887,89,874 (81,126,826) 8,739,57,13 (1,51,353,313) % ANGGARAN 599,819,477,52 47,444,822,496 55,231,55,126 47,143,599,88 REALISASI 623,122,779,59 47,327,328, ,228,881,135 6,566,57,314 LEBIH (KURANG) 23,33,32,88 (117,494,355) 9,997,826,9 13,422,97,434 % ANGGARAN 67,639,663,75 56,931,558,38 517,1,872,772 96,697,231,995 REALISASI 675,659,734,845 55,211,17, ,185,893,892 98,262,823,592 LEBIH (KURANG) 5,2,71,77 (1,72,54,947) 5,175,21,12 1,565,591,597 % ANGGARAN 88,456,159,51 62,184,44, ,133,872, ,138,241,972 REALISASI 823,479,89,34 63,343,494,51 574,917,319,97 185,219,76,427 RKPD Kabupaten Temanggung Tahun Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 8
10 LEBIH (KURANG) 15,23,73,524 1,159,449, ,446,211 13,8,834,455 % ANGGARAN 964,27,272,28 75,813,251,769 78,754,469,56 179,72,551,5 212 REALISASI 964,938,557,744 76,637,673,275 77,239,144, ,61,739,558 LEBIH (KURANG) 668,285, ,421,56 (1,515,324,595) 1,359,188,553 % ANGGARAN 991,56,97, 84,225,718, 726,62,537, 181,218,715, REALISASI LEBIH (KURANG) % Sumber : DPPKAD Selama periode , dapat dikatakan bahwa target pendapatan daerah pertahunnya selalu bisa dicapai. Permasalahan yang muncul dalam pengelolan pendapatan daerah secara umum adalah masih rendahnya kontribusi PAD terhadap APBD dibanding dengan sumber-sumber pendapatan daerah lainnya. b. Belanja Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Temanggung pada APBD Tahun Anggaran rata-rata terealisasi sebesar 93,72%. Untuk Belanja Tidak Langsung terealisasi sebesar 97,4% dan Belanja Langsung hanya terealisasi sebesar 85,65%. Target dan Realisasi Belanja Daerah pada APBD Tahun Anggaran dan proyeksi Tahun 213 adalah sebagaimana tabel berikut; Tabel III.7. Target dan Realisasi Belanja Daerah (APBD) Tahun TAHUN URAIAN BELANJA DAERAH BELANJA TAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG ANGGARAN 646,732,94, ,349,934, ,382,16, REALISASI 611,356,971,71 41,463,264,154 2,893,76,917 LEBIH (KURANG) (35,375,123,618) (11,886,67,324) (23,488,453,294) % ANGGARAN 637,695,541, ,6,642, ,688,898, REALISASI 66,966,527, ,92,643, ,63,883,58 LEBIH (KURANG) (3,729,14,98) (11,13,999,14) (19,625,14,958) ANGGARAN 722,519,938,61 537,839,37, ,68,63, REALISASI 662,23,879, ,968,868, ,235,11,2 LEBIH (KURANG) (6,316,58,745) (13,87,439,778) (46,445,618,967) ANGGARAN 881,357,372, ,284,674,81 263,72,697, REALISASI 816,16,548,955 6,658,73, ,51,818,714 LEBIH (KURANG) (65,196,823,282) (17,625,944,56) (47,57,878,722) RKPD Kabupaten Temanggung Tahun Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 9
, ,00 10, , ,00 08,06
E. AKUNTABILITAS KEUANGAN Perkembangan realisasi pendapatan daerah selama 5 (lima) tahun terakhir sejak Tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 selalu menunjukkan peningkatan. Berdasarkan realisasi pendapatan
Lebih terperinci3.2. Kebijakan Pengelolalan Keuangan Periode
No. Rek Uraian Sebelum Perubahan Jumlah (Rp) Setelah Perubahan Bertambah / (Berkurang) 1 2 3 4 5 116,000,000,000 145,787,728,270 29,787,728,270 (Rp) 3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya
Lebih terperincikapasitas riil keuangan daerah dapat dilihat pada tabel berikut:
Rincian kebutuhan pendanaan berdasarkan prioritas dan kapasitas riil keuangan daerah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.27. Kerangka Pendaaan Kapasitas Riil kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Temanggung
Lebih terperinciGAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Realisasi dan Proyeksi)
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Realisasi dan Proyeksi) Disampaikan dalam Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Kab. Gunungkidul 2016-2021 RABU, 6 APRIL 2016 OUT LINE REALISASI (2011 2015) a. Pendapatan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN A. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berkaitan dengan manajemen keuangan pemerintah daerah, sesuai dengan amanat UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Billions RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang,
Lebih terperinciArah Kebijakan Pembiayaan Daerah
3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan daerah merupakan komponen APBD yang digunakan untuk menutup kekurangan defisit APBD atau untuk memanfaatkan surplus APBD.Anggaran defisit adalah anggaran
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
- 61 - BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Dasar yuridis pengelolaan keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya mengacu pada batasan pengelolaan keuangan daerah yang tercantum
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pengelolaan keuangan daerah merupakan sub-sistem dari sistem pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan 2009-2013 Pengelolaan keuangan daerah yang mencakup penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA
1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 1 TAHUN 2011 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciPEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Drs. Bambang Wisnu Handoyo DPPKA DIY
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Drs. Bambang Wisnu Handoyo DPPKA DIY KEUANGAN DAERAH Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH A. KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih, pendapatan daerah dimaksud
Lebih terperinciBab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kerangka Pendanaan
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kerangka Pendanaan 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor : 13 tahun 2006, bahwa Anggaran Pendapatan
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar dalam Rencana
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Bab ini berisi uraian tentang gambaran umum pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Purworejo. Adapun yang menjadi fokus adalah kinerja
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Pemerintah Kota Bengkulu 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Otonomi daerah yang merupakan bagian dari reformasi kehidupan bangsa oleh Pemerintah
Lebih terperinciBAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN
BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Perkembangan kinerja keuangan pemerintah daerah tidak terlepas dari batasan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana
Lebih terperinciBAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH
BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH 5.1 PENDANAAN Rencana alokasi pendanaan untuk Percepatan Pembangunan Daerah pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2009 memberikan kerangka anggaran yang diperlukan
Lebih terperinciBUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2012
SALINAN BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan perundangundangan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan Pemerintah Daerah di Indonesia sejak tahun 2001 memasuki era baru yaitu dengan dilaksanakannya otonomi daerah. Otonomi daerah ini ditandai dengan
Lebih terperinciBUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Gambaran pengelolaan keuangan daerah mencakup gambaran kinerja dan pengelolaan keuangan daerah tahuntahun sebelumnya (20102015), serta kerangka pendanaan. Gambaran
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kondisi perekonomian Kota Ambon sepanjang Tahun 2012, turut dipengaruhi oleh kondisi perekenomian
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2008
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2008 Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, a. bahwa
Lebih terperinciGAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB - III Kinerja Keuangan Masa Lalu
BAB - III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Kinerja Keuangan Masa Lalu Arah Kebijakan Pengelolaan Keuangan Kebijakan Umum Anggaran Bab ini berisi uraian tentang gambaran umum mengenai pengelolaan keuangan
Lebih terperinciBUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGGARAN 2016
BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016
BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG
GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2013 PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI,
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU Pemerintah Kabupaten gresik dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah berpedoman pada Undang-Undang
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Kerangka Keuangan Masa Lalu Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah serta Pendanaan saat ini bahwa Daerah Otonom mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus
Lebih terperinciWALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI BENGKULU TENGAH,
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciNOMOR : 2 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 2 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA,
Lebih terperinciWALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Milyar BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat dari Pendapatan Daerah, Belanja
Lebih terperinciRancangan Akhir RPJMD Tahun Hal.III. 12
Tabel.T-III.C.1 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun 2009-2011 Total belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur (Rp) Total pengeluaran (Belanja + Pembiayaan Pengeluaran) (Rp) Prosentase
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Kebijakan pengelolaan keuangan daerah Provinsi Jambi yang tergambar dalam pelaksanaan APBD merupakan instrumen dalam menjamin terciptanya disiplin dalam
Lebih terperinciBUPATI BENGKULU TENGAH
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 1 2017 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB - III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB - III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pada tahun 2014 APBD Kabupaten Berau menganut anggaran surplus / defisit. Realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten Berau dapat terlihat dalam tabel berikut
Lebih terperinciCAPAIAN KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN
CAPAIAN KINERJA Pengelolaan keuangan daerah sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan Undang Undang Nomor
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja
Lebih terperinciLampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI DPPKAD KABUPATEN GRESIK
Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI DPPKAD KABUPATEN GRESIK Lampiran 2 (dalam rupiah) Pemerintah Kabupaten Gresik Laporan Realisasi Anggaran (APBD) Tahun Anggaran 2011 Uraian Anggaran 2011 Realisasi 2011 Pendapatan
Lebih terperinciBAB V PENDANAAN DAERAH
BAB V PENDANAAN DAERAH Dampak dari diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang
Lebih terperinciKeuangan Kabupaten Karanganyar
Keuangan Kabupaten Karanganyar Realisasi Pendapatan 300,000 250,000 255,446 200,000 150,000 119,002 100,000 50,000 22,136 7,817 106,490 0 2009 2010 2011 PENDAPATAN ASLI DAERAH 2012 2013 2014 2,015 Pendapatan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BATU
PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2011 T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang :
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa Lalu Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah,
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1 Kondisi Pendapatan Daerah Pendapatan daerah terdiri dari tiga kelompok, yaitu Pendapatan Asli
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa Lalu
BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Kota Medan tahun 2005-2009 diselenggarakan sesuai dengan Undang-Undang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 12 2017 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 9 2011 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI BANGLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012
BUPATI BANGLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGLI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TEGAL TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2014
SALINAN BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pengelolaan Keuangan Daerah menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri
BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Pengelolaan Keuangan Daerah menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAANKEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAANKEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Keuangan daerah merupakan komponen paling penting dalam perencanaan pembangunan, sehingga analisis mengenai kondisi dan proyeksi keuangan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 2 TAHUN 2009 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinci5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU
BAB V ANALISIS APBD 5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 5.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan pemerintahan yang dapat dinilai dengan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan
BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu Kabupaten Jembrana dalam hal pengelolaan keuangan daerah telah menerapkan pola pengelolaan keuangan berbasis
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN MERANTI
BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN A. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja keuangan daerah terkait dengan pelaksanaan otonomi daerah dapat diukur dari kontribusi masing-masing
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa lalu
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa lalu Pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Sintang diselenggarakan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17
Lebih terperinciBAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK
63 BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK A. Konsep Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Menurut Freedman dalam anggaran
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2009 NOMOR 16 PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2009 NOMOR 16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009 Menimbang : DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang
Lebih terperinciGAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Pengelolaan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Sulawesi Tenggara dilaksanakan dalam kerangka pelaksanaan
Lebih terperinciIII BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
III BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Dalam melaksanakan pembangunan, setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah sesuai dengan kewenangannya sebagai satu
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 201 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : : 0 Otonomi Daerah,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 9 2015 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 09 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN POKOK
4 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 URAIAN JUMLAH (Rp) 2008 2007 ASET ASET LANCAR Kas 5.252.211.953,56 53.229.664.501,08
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB VI ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
BAB VI ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA Berdasar permendagri nomor tahun 20, keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2008-2013 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan Daerah adalah hak dan kewajiban daerah dalam melaksanakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kondisi perekonomian Kabupaten Lamandau Tahun 2012 berikut karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun 2013-2014 dapat digambarkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN ANGGARAN 2007
PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2012 T E N T A N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2012 T E N T A N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 13 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
B A B III 1 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Daerah Tahun 2010-2015 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Data realisasi keuangan daerah Kabupaten Rembang
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN SELATAN
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur tahun 2013 tidak terlepas dari arah kebijakan ekonomi
Lebih terperinci3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN Menimbang
Lebih terperinciBUPATI REMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,
BUPATI REMBANG BUPATI REMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci