PANDUAN PENGENDALIAN DOKUMEN RS XXX
|
|
- Ratna Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PANDUAN PENGENDALIAN DOKUMEN RS XXX 1
2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang undang nomor 44 tahun 2009 menjelaskan bahwa Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit dengan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance). Tata kelola rumah sakit yang baik adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen Rumah Sakit yang berdasarkan prinsip-prinsip tranparansi, akuntabilitas, independensi dan responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran. Tata kelola klinis yang baik adalah penerapan fungsi manajemen klinis yang meliputi kepemimpinan klinik, audit klinis, data klinis, resiko klinis berbasis bukti, peningkatan kinerja, pengelolaan keluhan, mekanisme monitor hasil pelayanan, pengembangan profesional, dan akreditasi rumah sakit. Untuk mewujudkan tata kelola perusahaan dan klinis yang baik, rumah sakit harus menyediakan regulasi (norma), standar-standar, prosedur dan kriteria (patokan/parameter) yang dijalankan secara konsisten, karena regulasi sebagai sumber hukum formil berupa peraturan tertulis akan mengikat secara umum segenap unsur yang ada di rumah sakit Regulasi menjadi salah satu penentu perkembangan perumah- sakitan yang kini menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari tuntutan masyarakat atas peningkatan kualitas layanan, perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran serta kondisi sosial politik dan ekonomi masyarakat. Penyiapan dokumen sebagai regulasi merupakan hal pokok di rumah sakit karena merupakan acuan dalam pelaksanaan pelayanan RS. Dalam Pedoman Regulasi ini dijelaskan dokumen yang harus dibuat oleh rumah sakit, dengan disertai penjelasan penyusunannya sehingga memudahkan rumah sakit dalam menyusun dokumen regulasi rumah sakit. Untuk dapat terjadinya persamaan persepsi dalam penyusunan dokumen rumah sakit, maka disusunlah Panduan Pengendalian Dokumen RS XXX 2
3 B. TUJUAN Tujuan Umum : 1. Tersedianya panduan bagi RS dalam penyusunan dokumen yang berbentuk regulasi Rumah Sakit. 2. Membantu menyiapkan dokumen yang merupakan bagian yang cukup penting di Rumah sakit 3. Menjadi kerangka hukum dan manajerial yang menjadi acuan bagi rumah sakit dalam mencapai tujuannya Tujuan Khusus : Berisi tujuan khusus dibuatnya panduan 3
4 BAB II RUANG LINGKUP KEGIATAN A. DOKUMEN REGULASI OPERASIONAL 1. Peraturan Peraturan adalah aturan yang mengatur agar tata kelola korporasi (corporate governance) terselenggara dengan baik melalui pengaturan hubungan antara pemilik, pengelola, komite medik dan tenaga kesehatan lainnya di rumah sakit. Peraturan merupakan produk internal yang memiliki kekuatan hukum dan mengikat seluruh komponen rumah sakit. Peraturan merupakan jenjang tertinggi konstitusi (Peraturan dasar) yang disusun dan ditetapkan oleh pemilik/yang mewakili pemilik dan mengatur tentang visi, misi, tujuan rumah sakit, hubungan pemilik, direktur rumah sakit dan staf medik. Peraturan di RS XXX ditetapkan dengan surat keputusan direktur. 2. Keputusan Direktur Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan, misalnya: penetapan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis, penetapan ketatalaksaan organisasi, program kerja dan anggaran, pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap. 3. Kebijakan Kebijakan RS adalah penetapan Direktur/Pimpinan RS pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang mengikat. Karena kebijakan bersifat garis besar maka untuk penerapan kebijakan tersebut perlu disusun pedoman/panduan dan prosedur sehingga ada kejelasan langkah langkah untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Kebijakan ditetapkan dengan surat keputusan Direktur/Pimpinan RS. Kebijakan dapat dituangkan dalam pasal pasal di dalam peraturan/keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari peraturan/keputusan. 4. Pedoman/Panduan 4
5 Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan Sedangkan panduan adalah merupakan petunjuk dalam melakukan kegiatan. Pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya meliputi 1 (satu) kegiatan. Agar pedoman/panduan dapat dimplementasikan dengan baik dan benar, diperlukan pengaturan melalui SPO. 5. Prosedur Prosedur suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. Prosedur menggambarkan suatu aktifitas yang mengalir dalam satu organisasi. Di level inilah Flowchart dan workflow dikelompokkan. Prosedur di RS XXX dibuat dalam bentuk naratif proses yang tertulis panjang lebar beberapa halaman sehingga tidak sepraktis Flowchart dan workflow. 6. Instruksi kerja Instruksi Kerja adalah salah satu salah satu dokumen yang berisi tentang instruksi-instruksi yang harus dilakukan oleh semua pihak di dalam organisasi. Kalimat-kalimatnya lebih bersifat instruktif, bukan narasi. Instruksi kerja berupa penjelasan pelaksanaan suatu aktivitas dalam prosedur yang pada umumnya lakukan oleh satu jabatan/posisi. Contoh Instruksi Kerja adalah instruksi menghidupkan mesin, memadamkan api kebakaran, cara membuka paket, dan lain-lain. 7. Catatan Mutu Catatan mutu adalah bukti dari proses kerja gyang sudah dilakukan/dikerjakan, bukti ini dapat ditulis dalam sebuah form sesuai prosesnya masing-masing. Catatan mutu pada prinsipnya juga merupakan suatu dokumen yang dibuat dalam dalam format form, dengan nomor dokumen sesuai dengan prosedur pengendalian dokumen. Masih ada beberapa dokumen level 1 yang belum masuk: bylaws, AD/ART B. DOKUMEN NON REGULASI 5
6 Tulis tentang program kerja dan TOR disini C. DOKUMEN MEDIS 1. PANDUAN NASIONAL PENGELOLAAN PENYAKIT (PNPK) 2. PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK/CLINICAL PRACTICE GUIDELINES ) 3. ALUR KLINIS (CLINICAL PATHWAY) 4. PROSEDUR MEDIS 5. ALGORITMA 6. PROTOKOL D. TINGKATAN REGULASI Tingkatan regulasi yang berlaku di RS XXX. Level Regulasi AD/ART, Peraturan, Surat keputusan, Kebijakan, Bylaws, Pedoman dan 1 Panduan 2 Prosedur dan Instruksi Kerja, PNPK, PPK, AK, Algoritma, protokol 3 Catatan Mutu E. KEGIATAN PENGENDALIAN DOKUMEN Kegiatan pengendalian dokumen di RS XXX terdiri dari beberapa jenis kegiatan, yaitu: 1. Penerbitan dan pengesahan dokumen 2. Penomoran dokumen 3. Pengaturan Tata Naskah 4. Distribusi, penyimpanan, pembuatan daftar induk dokumen (DID) 5. Identifikasi dan klasifikasi dokumen 6. Monitoring Dokumen 7. Review dan revisi dokumen 8. Retensi dokumen 9. Penarikan dokumen 10. Pemusnahan dokumen 6
7 BAB III TATA LAKSANA A. PENERBITAN DAN PENGESAHAN REGULASI Tingkatan regulasi yang berlaku di RS XXX. Jenis Dokumen Level Disiapkan Diperiksa oleh Disahkan oleh Peraturan 1 Komite Mutu / Manajer SDI Direktur Bidang Direktur Utama Surat Keputusan 1 Komite Mutu / Manajer SDI Direktur Bidang Direktur Utama Kebijakan Komite Mutu / Direktur Bidang Direktur Utama Manajer SDI 1 Komite Mutu / Unit Kerja Direktur Bidang Manajer SDI Komite Mutu / Pedoman / Manajer SDI Direktur Bidang Direktur Utama Panduan 1 Komite Mutu / Manajer/Spv Manajer SDI Direktur Bidang Prosedur Komite Mutu / 2 Manajer SDI Direktur Bidang Direktur Utama Manajer/Spv Komite Mutu / Manajer SDI Direktur Bidang Instruksi Kerja 2 Manajer/Spv Komite Mutu / Manajer SDI Direktur Bidang Regulasi Medis 2 SMF Komite Medik Direktur Utama Catatan Mutu 3 Manajer/Spv Komite Mutu / Manajer SDI Direktur Bidang Diceritakan juga disini alur pembuatan dokumen baru seperti apa, atau apabila merupakan revisi dari dokumen sebelumnya B. PENOMORAN DOKUMEN Penomoran dokumen dilakukan oleh bagian dokumen control atau oleh bagian sekretariat setelah dokumen tersebut final tanpa revisi. Dokumen dapat dimintakan penomoran sebelum ataupun setelah dokumen tersebut disahkan atau ditandatangani oleh pihak yang berwenang. Rumus penomoran : XXX / YYY/ 00 / R_ XXX = Jenis Dokumen YYY = Nama Departemen yang mengeluarkan dokumen tersebut 00 = Nomor Urut Dokumen di departemen tersebut 7
8 R_ = menunjukkan revisi ke-berapa dari dokumen tersebut. Apabila dokumen awal maka diisi dengan R0, jika revisi pertama diisi dengan R1, dan seterusnya. Istilah baku untuk Jenis Dokumen = XXX jenisnya adalah : PER = Peraturan KPTS = Surat Keputusan KBJ = Kebijakan PDM = Pedoman Mutu SPO = Standar Prosedur Operasional STO = Struktur Organisasi INK = Instruksi Kerja FRM = Form (disesuaikan dengan internal RS) Istilah baku untuk Departemen dan Instalasi = YYY jenisnya adalah DIR = Direktur YM = Manajer Bidang Pelayanan Medik KEP = Manajer Bidang Keperawatan DIKLIT = Manajer Bidang Pendidikan dan Litbang JM = Manajer Bidang Penunjang Medik SDI = Manajer Bidang Sumber Daya Insani AKT = Manajer Bidang Keuangan dan Akuntansi BPI = Manajer Bidang Bimbingan dan Pelayanan Islami PMR = Pjs. Manajer Bidang Pemasaran UMUM = Manajer Bidang Umum dan Hukum IGD = Instalasi Gawat Darurat ICU = Instalasi ICU dan Hemodialisa OK = Instalasi Bedah Sentral FIS = Instalasi Rehabilitasi Medik IRNA = Instalasi Rawat Inap IRJA = Instalasi Rawat Jalan PRS = Instalasi Peristi SEC = Instalasi SEC LAB = Instalasi Laboratorium RAD = Instalasi Radiologi FARM = Instalasi Farmasi GZ = Instalasi Gizi RM = Instalasi Rekam Medik Istilah baku untuk Komite / Tim = YYY jenisnya adalah : KKK = Keselamatan Kerja, Kebakaran, dan Kewaspadaan Bencana PONEK = PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif) PPI = Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 8
9 KKP HAT = Komite Keselamatan Pasien = HIV, AIDS dan TB Istilah baku untuk SMF = YYY jenisnya adalah : REHAB = SMF Rehabilitasi Medik GILUT = SMF Gigi & Mulut IKA = SMF Kesehatan Anak THT = SMF THT KULKEL = SMF Kulit & Kelamin SYARAF = SMF Syaraf BDH = SMF Bedah OBSGYN = SMF Kebidanan & Penyakit Kandungan IPD = SMF Penyakit Dalam MATA = SMF Mata IKJ = SMF Jiwa ANES = SMF Anesthesi PAT = SMF Pathologi RAD = SMF Radiologi DU = SMF Dokter Umum Disesuaikan dengan internal RS C. PENGATURAN TATA NASKAH Tata Naskah Regulasi yang berlaku di RS XXX adalah sebagai berikut : 1. Peraturan Bentuk dan susunan naskah Peraturan di RS XXX adalah sebagai berikut: a. Kepala Kop naskah peraturan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit. Kata peraturan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis simetris dengan huruf kapital. Nomor peraturan ditulis dengan huruf kapital di bawah kata Peraturan. Penomoran Naskah Peraturan Direktur, contoh: PER / DIR / IV / 2013 menunjukkan bahwa peraturan ini dibuat oleh direktur, nomor ke-empat di tahun Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital. Judul peraturan ditulis dengan huruf capital. Nama jabatan yang menetapkan peraturan ditulis dengan huruf kapital. b. Pembukaan 9
10 Jabatan pembentuk peraturan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin serta ditulis dengan huruf kapital. Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan peraturan. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di bagian kiri; Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan peraturan tersebut. Peraturan perundang - undangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi. Konsiderans Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang. c. Diktum Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin; Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua; nama peraturan sesuai dengan judul (kepala) tanpa RI, seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik. d. Batang Tubuh Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya : KESATU : KEDUA : dst; dicantumkan saat berlakunya peraturan, perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan peraturan. e. Kaki Kaki peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan yang memuat penanda tangan penetapan peraturan, pengundangan peraturan yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang menandatangani. f. Penandatanganan Peraturan Direktur ditandatangani oleh Direktur RS XXX dan keabsahan salinan dilakukan oleh Bagian Sekretariat. 10
11 2. Keputusan Direktur Bentuk dan susunan naskah Keputusan Direktur adalah sebagai berikut : a. Kepala Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit, kata Surat keputusan pejabat yang menetapkan ditulis simetris di tengah margin dengan huruf kapital. Nomor keputusan ditulis dengan huruf kapital. Penomoran Surat Keputusan Direktur. Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital. Judul keputusan ditulis dengan huruf kapital. b. Pembukaan Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis simetris di tengah dengan huruf kapital. Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan. kata menimbang ditulis dengan huruf kapital, diakhiri tanda baca titik dua, dan diletakkan di bagian kiri. Konsiderans Mengingat memuat dasar kewenangan dan keputusan yang memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Keputusan yang menjadi dasar hukum adalah keputusan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi. 11
12 c. Diktum Diktum Memutuskan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa spasi di antara suku kata dan diletakkan di tengah margin. Diktum Menetapkan dicantumkan sesudah kata Memutuskan, disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua. Nama keputusun sesuai dengan judul (kepala) keputusan seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik. d. Batang Tubuh Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya : KESATU : dst. Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan keputusan. e. Kaki Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda tangan dan stempel jabatan serta nama lengkap pembuat keputusan. f. Penandatanganan. Surat Keputusan Direktur ditandatangani oleh Direktur RS XXX dan keabsahan salinan dilakukan oleh Bagian Sekretariat. 3. Kebijakan Bentuk dan susunan naskah Kebijakan di RS XXX adalah sebagai berikut : a. Kepala Kop naskah peraturan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit. Kata peraturan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis simetris dengan huruf kapital. Nomor peraturan ditulis dengan huruf kapital di bawah kata Peraturan. Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital. Judul peraturan ditulis dengan huruf capital. Nama jabatan yang menetapkan peraturan ditulis dengan huruf kapital. 12
13 b. Pembukaan Jabatan pembentuk peraturan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin serta ditulis dengan huruf kapital. Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan peraturan. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di bagian kiri; Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan peraturan tersebut. Peraturan perundang - undangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi. Konsiderans Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang. c. Diktum Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua; nama peraturan sesuai dengan judul (kepala) tanpa RI, seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik. d. Batang Tubuh Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya : KESATU : KEDUA : dst; dicantumkan saat berlakunya peraturan, perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan peraturan. e. Kaki Kaki peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan yang memuat penanda tangan penetapan peraturan, pengundangan peraturan yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang menandatangani. 13
14 f. Penandatanganan Kebijakan ditandatangani oleh Direktur RS XXX dan keabsahan salinan dilakukan oleh Bagian Sekretariat. 4. Pedoman dan Panduan Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka sulit untuk dibuat standar sistematikanya atau format bakunya. Oleh karena itu RS XXX menyusun sistematika buku pedoman/panduan sebagai berikut : a. Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja Pedoman pengorganisasian unit kerja dibuat oleh unit kerja berdasarkan struktur organisasi dan tata kelola RS yang telah ditetapkan, terdiri dari: BAB I Pendahuluan BAB II Gambaran UmumRS BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS BAB IV Struktur Organisasi RS BAB V Struktur Organisasi UnitKerja BAB VI Uraian Jabatan BAB VII Tata Hubungan Kerja BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil BAB IX Kegiatan Orientasi BAB X Pertemuan/rapat BAB XI Pelaporan Laporan Harian Laporan Bulanan Laporan Tahunan 14
15 b. Pedoman Pelayanan Unit Kerja Pedoman pelayanan unit kerja dibuat oleh unit kerja atau sub satuan unit kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan struktur organisasi dan tata kelola RS, terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Pedoman Ruang Lingkup Pelayanan Batasan Operasional LandasanHukum BAB II STANDAR KETENAGAAN Kualifikasi Sumber Daya Manusia Distribusi Ketenagaan Pengaturan Jaga BAB III STANDARFASILITAS Denah Ruang Standar Fasilitas BAB IV BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX TATA LAKSANA PELAYANAN LOGISTIK (sesuaikan template) KESELAMATAN PASIEN (sesuaikan template) KESELAMATAN KERJA(sesuaikan template) PENGENDALIAN MUTU (sesuaikan template) PENUTUP c. Panduan Pelayanan Unit Kerja Panduan pelayanan dibuat oleh suatu unit kerja atas suatu proses spesifik yang dilakukan di unit kerja tersebut. Panduan ini terdiri dari: BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP BAB III TATA LAKSANA BAB IV DOKUMENTASI 15
16 Sistematika panduan pelayanan RS tersebut diatas bukanlah baku tergantung dari materi/isi panduan. Pedoman/panduan yang harus dibuat adalah pedoman/panduan minimal yang harus ada di RS yang di persyaratkan sebagai regulasi. Karena RS XXX telah menggunakan e file keharusan mempunyai hardcopy pedoman/panduan dikelola oleh Bagian Sekretariat RS, sedangkan di unit kerja bisa dengan melihat di intranet rumah sakit Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dalam pembuatan dokumen pedoman/panduan ini yaitu: 1. Setiap pedoman/panduan harus dilengkapi dengan peraturan/ keputusan Direktur untuk pemberlakukan pedoman/panduan tersebut. Bila Direktur RS XXX diganti, peraturan/keputusan RS XXX untuk pemberlakuan pedoman/panduan tidak perlu diganti. Peraturan/Keputusan RS XXX diganti bila memang ada perubahan dalam pedoman/panduan tersebut. 2. Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun sekali. 3. Bila Kementerian Kesehatan sudah menerbitkan pedoman/ panduan untuk suatu kegiatan/pelayanan tertentu maka RS XXX dalam membuat pedoman/panduan wajib mengacu pada pedoman/panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan tersebut. 5. Prosedur dan Instruksi Kerja Prosedur dibuat dalam bentuk dan susunan naskah dalam standar prosedur operasional (SPO) sebagai berikut (sesuaikan format yang digunakan di RS): a. Kepala Kepala sebelah kiri memuat: Kop naskah standar prosedur operasional terdiri atas gambar logo RS XXX serta alamat RS XXX di bawahnya. Tulisan Standar Prosedur Operasional dicantumkan di bawah logo RS XXX. Kepala sebelah kanan memuat Judul standar prosedur operasional yang ditulis dengan huruf kapital. Nomor Dokumen, Nomor Revisi, dan Halaman dicantumkan secara simetris dibawah judul. Penomoran dokumen dilakukan sebagai berikut: Tanggal Terbit dicantumkan dibawah nomor dokumen. Tanda Tangan dan Nama Jelas pejabat yang menetapkan standar prosedur operasional dicantumkan dibawah nomor revisi dan halaman. 16
17 2) Batang Tubuh Batang tubuh standar prosedur operasional terdiri atas pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur, dan unit terkait terkait. Apabila prosedur menggunakan bantuan gambar atau diagram pelengkap atau form yang harus diisi, dapat ditambahkan di bagian lain sebagai lampiran dari prosedur tersebut. 6. Catatan Mutu Untuk memudahkan mengendalikan dokumen-dokumen yang sangat banyak, maka RS XXX menetapkan beberapa form Catatan Mutu sebagai berikut : Daftar Induk Dokumen Internal (Lampiran 6) Daftar Induk Dokumen Eksternal (Lampiran 7) Lembar Distribusi (Lampiran 8) Formulir Bukti Penerimaan Salinan Dokumen (Lampiran 9) Formulir Bukti Penarikan Dokumen (Lampiran 10) Formulir Amandemen (Lampiran 11) Berita Acara Pemusnahan Dokumen (Lampiran 12) Daftar Dokumen yang dimusnahkan (Lampiran 13) 7. Panduan Praktik Klinik (Clinical Practice Guidelines) 8. Alur Klinis (Clinical Pathway) 9. Prosedur Medis 10. Algoritma 11. Protokol Lengkapi D. DISTRIBUSI, PENYIMPANAN, DAN DAFTAR INDUK DOKUMEN 1. Unit kerja pembuat dokumen menentukan unit-unit yang akan menerima salinan dokumen dan menuliskannya di dalam "Lembar Distribusi" (Lampiran 8) yang terdapat pada setiap dokumen tersebut. 2. Formulir Distribusi / Penerima Dokumen diisi dan ditanda tangani oleh penerima dokumen dan disimpan oleh unit kerja pembuat dokumen. 3. Unit kerja pembuat dokumen dan penerima dokumen melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen. Setiap unit kerja yang menyimpan dokumen bertanggung jawab untuk menyimpan dan memelihara dokumen dari kemungkinan hilang atau rusak. 4. Bagian Sekretariat bertanggung jawab terhadap peredaran dokumen dan dicatat dalam Daftar Induk Dokumen (Lampiran 6). 17
18 E. IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI DOKUMEN 1. Setiap dokumen regulasi diklasifikasikan dan diidentifikasikan oleh Bagian Sekretariat ke dalam 4 (empat) jenis sebagai berikut : a. Master b. Dokumen terkendali (Controlled Copy) c. Dokumen tidak terkendali (Uncontrolled Document) d. Dokumen tidak berlaku (obsolete). 2. Dokumen Master adalah naskah asli dokumen baik berupa hard copy dan atau soft copy, lengkap dengan tanda-tanda keabsahannya. 3. Dokumen terkendali adalah dokumen yang berlaku dan didistribusikan kepada unit kerja. Apabila terjadi perubahan pada dokumen ini, maka revisi terbaru harus didistribusikan kepada unit kerja penerima sesuai Daftar Pemegang Dokumen. 4. Dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang bila terjadi perubahan pada dokumen ini, maka revisi terbaru tidak perlu diberikan. 5. Dokumen tidak berlaku (obsolete) adalah dokumen yang sudah tidak berlaku lagi disebabkan oleh karena ada dokumen versi terbaru atau masa berlaku dokumen sudah kadaluarsa. F. MONITORING DOKUMEN Tanda-tanda keabsahan suatu dokumen ialah nama dokumen, tanggal diterbitkan, tanda tangan stempel sesuai dengan jenis dokumen. 1. Dokumen dibedakan antara yang dikendalikan dan yang tidak dikendalikan. Semua dokumen yang dipakai sebagai rujukan kerja haruslah dokumen yang dikendalikan, termasuk dokumen yang berasal dari luar. 2. Salinan dokumen yang dikendalikan ditandai dengan cap CONTROLLED COPY di lembar pertama. 3. Dokumen yang tidak bertanda cap CONTROLLED COPY berwarna dianggap sebagai dokumen yang tidak dikendalikan. 4. Dokumen terkendali harus memiliki keabsahan seperti nama dokumen, tanggal diterbitkan dan tanda tangan. 5. Semua dokumen, kecuali yang berasal dari luar, harus ada MASTER nya, yang disimpan oleh Bagian Sekretariat sebagai pengendali dokumen. Penggandaan dokumen hanya dilakukan dari MASTER. 6. Semua dokumen yang dikendalikan harus jelas distribusinya, dan bukti telah diterimakannya dokumen yang dikendalikan kepada pemegang dokumen disimpan oleh Bagian Sekretariat. 7. Semua dokumen berstatus CONTROLLED COPY yang telah kadaluarsa harus ditarik dari pemegangnya dan harus dimusnahkan. Bila salinan yang kadaluarsa ingin disimpan untuk referensi, maka salinan tersebut diberi tanda (stempel) OBSELETE setiap halaman yang kadaluarsa hal ini dilakukan dalam rangka mencegah pemakaiannya secara sengaja atau tidak sengaja 18
19 Tambahkan mengenai pembuatan kopi dokumen tambahan, peminjaman dari pihak luar (jika diperbolehkan) dan pengendalian dokumen eksternal G. REVIEW DAN REVISI DOKUMEN 1. Seluruh dokumen regulasi wajib dilakukan review menurut ketentuan berikut: a. Dokumen AD/ART dan bylaws mengikuti peraturan hokum yang berlaku b. Dokumen berupa kebijakan, pedoman pelayanan, pedoman organisasi dan panduan dilakukan review maksimal tiga tahun sekali. c. Dokumen berupa prosedur dilakukan review maksimal setiap dua tahun sekali. 2. Hasil review berupa notulen rapat dari unit kerja yang mengeluarkan dokumen tersebut. Hasil review menunjukkan apakah dokumen regulasi masih dapat digunakan (relevan) atau harus dilakukan revisi. 3. Siapapun melalui seluruh pimpinan unit dapat mengajukan usulan revisi sesuai dengan kebutuhan menggunakan form usul revisi. 4. Revisi tiap dokumen dilampiri dengan formulir amandemen (lampiran 8) 5. Dokumen lama, yang digantikan oleh dokumen yang direvisi, ditarik kembali oleh Bagian Sekretariat untuk digantikan dengan yang baru. 6. Master dokumen yang kadaluarsa harus diberi tanda (stempel) OBSELETE. 7. Dokumen regulasi yang berdasarkan hasil review tidak perlu dilakukan revisi, maka masih menggunakan dokumen sebelumnya tanpa ada perubahan pada fisik dokumen. PEMUSNAHAN DOKUMEN KADALUARSA 1. Pemusnahan Dokumen yang tidak terikat peraturan perundangan 2. Pemusnahan dokumen yang terikat peraturan perundangan 19
20 BAB IV DOKUMENTASI Berisikan: Kebijakan yang mendasari pelayanan Pedoman pelayanan suatu unit kerja yang mendasari pelayanan SPO-SPO terkait proses kerja yang disebutkan di dalam panduan ini Form-form yang digunakan di dalam proses kerja ini Metodologi pendokumentasian proses kerja ini 20
Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi Standar Akreditasi Versi 2012
Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi Standar Akreditasi Versi 2012 NASIONAL PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN Undang-undang Peraturan Pemerintah PMK, KMK Pedoman RUMAH SAKIT REGULASI UNIT KERJA KETENTUAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BATANGHARI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MUARA BULIAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MUARA BULIAN NOMOR TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN BATANGHARI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MUARA BULIAN Jalan Jendral Sudirman Km 3 Muara Bulian Email : puskesmasmuarabulian@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MUARA BULIAN NOMOR TAHUN
Lebih terperinciPENYUSUNAN SPO REKAM MEDIS RUMAH SAKIT
PENYUSUNAN SPO REKAM MEDIS RUMAH SAKIT KEBIJAKAN DAN PEDOMAN + STRUKTUR ORGANISASI & URAIAN TUGAS SPO PROGRAM, PELAPORAN DAN EVALUASI Semua dokumen yg harus disiapkan RS untuk memenuhi Instrumen Akreditasi
Lebih terperinci(tanda tangan kapus,hapus tulisan ini)
UPT PUSKESMAS BUTUH (tanda tangan kapus,hapus tulisan ini) dr. Christinawati NIP. 19710122 200212 2 005 I. DEFINISI 1. Pedoman Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkahlangkah
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciHEALTH CARE REGULATION (Nihal Hafez, 1997)
HEALTH CARE REGULATION (Nihal Hafez, 1997) Suatu aksi sosial yang dilakukan (oleh pemerintah) untuk mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung terhadap perilaku dan fungsi tenaga kesehatan dan/atau
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 103 TAHUN 2013 103 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
Lebih terperinciPedoman Penyusunan Regulasi 1. . Lampiran Peraturan Direktur RS Royal Progress Nomor : 001/PER/DIR/I/2012 Tanggal : 09 Januari 2012 BAB I PENDAHULUAN
. Lampiran Peraturan Direktur RS Royal Progress Nomor : 001/PER/DIR/I/2012 Tanggal : 09 Januari 2012 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pedoman Penyusunan Regulasi di Lingkungan Rumah Sakit Royal Progress
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU. Tentang KEBIJAKAN PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU Jl. SEDERHANA NO 62 TELP 0768-21063 TEMBILAHAN HULU Email : pkmhulu@gmail.com kode pos 29213 SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Lebih terperinciORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Memahami Organisasi Pelayanan
Lebih terperinciPEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR.../IT3/TU/2016 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
PANDUAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam pelaksanaan akreditasi rumah sakit sangatlah diperlukan berbagai dokumen rumah sakit. Dokumen
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN PEDOMAN, PANDUAN, KERANGKA ACUAN DAN SOP. No. Dokumen: PD/Dalu/Mjht/A/01
Kabupaten Majapahit PUSKESMAS DALU I. DEFINISI PANDUAN PENYUSUNAN PEDOMAN, PANDUAN, KERANGKA ACUAN DAN SOP No. Dokumen: PD/Dalu/Mjht/A/01 PANDUAN No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : 1-8 Tanda tangan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPUSKESMAS RAWAT INAF SINDANGBARANG
PEDOMAN TATA NASKAH DI LINGKUNGAN PUSKESMAS RAWAT INAF SINDANGBARANG DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR PUSKESMAS RAWAT INAF SINDANGBARANG Jalan Raya Sindangbarang Cidaun Km.01 Desa Saganten Kecamatan Sindangbarang
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS MALIKUSSALEH FAKULTAS TEKNIK Cot Tgk Nie Reuleut Telp Fax
1 dari 6 Tanggal Terbit: Nama Jabatan Tanda Tangan DISAHKAN OLEH Ir. Syamsul Bahri, M. Si Dekan 2 dari 6 1. TUJUAN Mengatur sistem pengendalian dokumen meliputi penomoran, pengelompokan, pengesahan, pendistribusian,
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TANJUNGPINANG NOMOR : / SK-RSUD PROV / X / 2016 T E N T A N G
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TANJUNGPINANG Jalan W.R. Supratman No.100 KM. 8 Tanjungpinang Telp/ Fax. 0771-733 5203 E-mail: sekretariat@rsudtpi.kepriprov.go.id SURAT KEPUTUSAN PEMIMPIN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciPENGENDALIAN DOKUMEN
Kampus Ketintang Surabaya - 631 Web site: www.fmipa.unesa.ac.id No. Nomor Revisi : Tanggal Terbit : Disusun oleh : Disetujui oleh : Nama Dr. Fida Rachmadiarti, M.Kes. Nama Prof. Dr. Suyono, M.Pd. Jabatan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG
PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 20152015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BONTANG PUSKESMAS BONTANG UTARA II Jl. Arif Rahman Hakim No. 40 RT. 40 Kel. Belimbing, Telp/Fax (0548) B O N T A N G
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KOTA BONTANG NOMOR 8 / SK / PUSBUII / I / 2016 Tentang KEBIJAKAN PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN KEPALA KOTA BONTANG Menimbang a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan program/upaya
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci-5- BAB I PENDAHULUAN
-5- LAMPIRAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Lebih terperinciRSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun 2014 yang penyusunannya berdasarkan pada program
Lebih terperinciDokumen yang dibutuhkan 1. Data Cakupan
Dokumen yang dibutuhkan 1. Data Cakupan 2. pedoman kerja cakupan rs, strategi komunikasi 3. Kebijakan cakupan RS 4. Dokumen informasi seperti brosur, dll 5. Dokumen informasi kepada keluarga pasien 6.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciSOP PENGENDALIAN DOKUMEN
Kode/No : Std/A.7.c.00 AKBID MUHAMMADIYAH CIREBON SOP PENGENDALIAN DOKUMEN Tanggal : 12 Juni 2014 Revisi : 00 Halaman : 12 Halaman SOP PENGENDALIAN DOKUMEN Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda tangan
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN DAN PENGENDALIAN DOKUMEN
PANDUAN PENYUSUNAN DAN PENGENDALIAN DOKUMEN RUMAH SAKIT XYZ Jalan... 2015 PANDUAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI hal i KATA PENGANTAR Panduan Penyusunan Dokumen ini berisi langkah-langkah menyusun dokumen
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPerbedaan jenis pelayanan pada:
APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciMengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.533, 2016 KEMENKUMHAM. Pencabutan. Tata Naskah Dinas. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30. p TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPANDUAN PENGENDALIAN DOKUMEN KEBIJAKAN DAN SOP
PANDUAN PENGENDALIAN DOKUMEN KEBIJAKAN DAN SOP BAB I DEFINISI Dokumen yang dimaksud dalam prosedur ini adalah semua dokumen yang terkait dengan sistem manajemen mutu yang digunakan sebagai acuan dalam
Lebih terperinciPROSEDUR SISTEM MUTU Tanggal Revisi : IDENTIFIKASI, PENGENDALIAN DOKUMEN DAN CATATAN MUTU
1. TUJUAN : a. Memberikan identifikasi pada semua dokumen, data dan seluruh material yang digunakan dalam proses perkuliahan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. b. Untuk memastikan agar setiap
Lebih terperinciPANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN
Lampiran SK Direktur Utama RSI Garam Kalianget No.... tentang Panduan Evaluasi Praktek Dokter PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciMENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.63/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.
SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.W.SYAHRANI SAMARINDA, KANUDJOSO BALIKPAPAN, TARAKAN DAN RUMAH SAKIT
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT GUSTI HASAN AMAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
- 1 - PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.63/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT
Lebih terperinciPEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN
- 1 - PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN
Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN DIREKTUR KOMITE RUMAH SAKIT SATUAN PENGAWASAN INTERN WAKIL DIREKTUR KEUANGAN DAN UMUM WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIK BAGIAN BAGIAN BAGIAN BIDANG BIDANG BIDANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
Lebih terperinci- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
- 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPeran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakit
Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakit Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Ketua Komite Medis RSUP Fatmawati Jakarta. Pendahuluan Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan RI yang baru tentang penyelenggaran
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN
PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG SURAT KEPUTUSAN No.../.../.../.../2015 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN DIREKTUR RUMAH
Lebih terperinciTerbitan : No. Revisi : Tgl Mulai Berlaku : 30 Juli 2015 Halaman :
Puskesmas Nanggala SPO SOP PENGENDALIAN DOKUMEN DAN No. Dokumen : Ditetapkan Oleh Terbitan : Kepala Puskesmas Nanggala No. Revisi : Tgl Mulai Berlaku : 30 Juli 2015 Halaman : Martha Parubak, SKM NIP. 19640423
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
Lebih terperinciTerbitan : No. Revisi : Tgl Mulai Berlaku : 30 Juli 2015 Halaman :
Puskesmas Nanggala SPO SOP PENGENDALIAN DOKUMEN DAN No. Dokumen : Ditetapkan Oleh Terbitan : Kepala Puskesmas Nanggala No. Revisi : Tgl Mulai Berlaku : 30 Juli 2015 Halaman : Martha Parubak, SKM NIP. 19640423
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 A TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo
No.2111, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BUMN. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MBU/12/2016 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG
Lebih terperinciSOP PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN No. Dokument : No. Revisi : SOP Tanggal Terbit : Halaman :
SOP PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN No. t : No. Revisi : SOP Tanggal Terbit : Halaman : UPT Puskesmas DTP GunungKencana 1. Pengertian H. NURHASAN, SKM NIP. 196209021985011002 yang dimaksud dalam prosedur
Lebih terperinciMENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M-03.UM.04.10 tahun 2006 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RSUD AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA BUPATI KUTAI KARTANEGARA,
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)
PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN (BNPB) TAHUN 2009 KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan efisiensi dan perwujudan tertib administrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR, Menimbang : bahwa dalam
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI A. PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas
Lebih terperinciTATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi
STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN TATA KELOLA TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 8% Terpenuhi 2-79% Terpenuhi sebagian < 2% Tidak terpenuhi Standar TKP. 1 Tanggung jawab dan akuntabilitas
Lebih terperinciHOSPITAL BYLAWS PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT M.C.Inge Hartini 2009
HOSPITAL BYLAWS PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT M.C.Inge Hartini 2009 POKOK BAHASAN PENGERTIAN FUNGSI HBL TUJUAN PENYUSUNAN HBL MANFAAT HBL BAGI RS, PENGELOLA RS,PEMERINTAH, PEMILIK RS TINGKAT dan JENIS
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN, INSTRUKSI, SURAT EDARAN, KEPUTUSAN, DAN PENGUMUMAN PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,
PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun 2015 yang penyusunannya masih berpedoman pada
Lebih terperinci2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
No.315, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. ORTA RS Kelas B dr. Suyoto. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT KELAS
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR RSUD TUGUREJO NO NOMOR DOKUMEN NAMA DOKUMEN REV. 00
DAFTAR INDUK DOKUMEN RSUD TUGUREJO PROVINSI JAWA TENGAH TU & HUMAS PERATURAN DIREKTUR RSUD TUGUREJO NO NOMOR DOKUMEN NAMA DOKUMEN REV. 00 1 No. 1 Tahun 2013 Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit RSUD Tugurejo
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 1999 SERI D NO. 11
LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 1999 SERI D NO. 11 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG Menimbang NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciPENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN
PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN No. Kod : SOP Terbitan : No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku : Halaman : 1. Pengertian yang dimaksud dalam prosedur ini adalah semua dokumen yang terkait dengan sistem manajemen
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR RSUD TUGUREJO NO NOMOR DOKUMEN NAMA DOKUMEN REV. 00
DAFTAR INDUK DOKUMEN RSUD TUGUREJO PROVINSI JAWA TENGAH TU & HUMAS PERATURAN DIREKTUR RSUD TUGUREJO NO NOMOR DOKUMEN NAMA DOKUMEN REV. 00 1 No. 1 Tahun 2013 Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit RSUD Tugurejo
Lebih terperinciGUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 1994 TENTANG
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 1994 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOEDONO PROPINSI DAERAH
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR PROVINSI JAWA TIMUR
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa kesehatan
Lebih terperinciDOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000
DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 Dokumen? Media dan informasi pendukungnya (ISO 9000:2000) Dokumen dapat berupa: Hard copy (hasil cetakan) Soft copy (file elektronik) Rekaman suara Gambar
Lebih terperinciSOP Standard Operating Procedure
In.08-PS-02 25-02-2013 R-0-1dari5 1. Definisi : Pengendalian adalah sistem yang dipakai untuk mengendalikan seluruh dokumen mutu, baik dalam bentuk data maupun catatan mutu semua dokumen di institut Agama
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO, bahwa
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji terletak di bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr. Ratulangi
Lebih terperinci- 3 - penyelenggara pemilihan umum dan diberikan
- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 718 TAHUN : 2005 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 12 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI PADA
Lebih terperinci-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG
-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RSUD DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciPROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan
Lebih terperinciMANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM) Djoti Atmodjo
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM) Djoti Atmodjo 2 Regulasi Nasional/ Referensi Regulasi RS: Kebijakan Pedoman/ Panduan SPO 3 Regulasi Nasional/ Referensi Regulasi RS: Kebijakan Pedoman/ Panduan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH, BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN SATUAN POLISI
Lebih terperinci2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU
2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU A. DESAIN STRUKTUR ORGANISIASI Struktur organisasi RSUD Indrasari Rengat adalah Organisasi Staf B. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI 1) Direktur Sebagai
Lebih terperinci2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara
No.2099, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR74 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA, Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciMISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI
MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.
Lebih terperinci