SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.
|
|
- Widyawati Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.W.SYAHRANI SAMARINDA, KANUDJOSO BALIKPAPAN, TARAKAN DAN RUMAH SAKIT KHUSUS ATMA HUSADA SAMARINDA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Kalimantan Timur dan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 47 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Daerah Provinsi Kalimantan Timur, maka perlu menetapkan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural Rumah Sakit Daerah Provinsi Kalimantan Timur. : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1106); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah tentang Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);
2 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4014); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan Pegawai negeri Sipil dalam Jabatan Struktural. 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); 13. Keputusan Presiden Nomor 117/P Tahun 2008 tentang Pengangkatan Sdr. H. Awang Faroek Ishak sebagai Gubernur Kalimantan Timur dan Drs. H. Farid Wadjdy, MPd sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Timur Masa Jabatan ; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 15. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 05 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Kalimantan Timur; 16. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Kalimantan Timur; 17. Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 47 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Kalimantan Timur. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.W.SYAHRANI SAMARINDA, KANUDJOSO BALIKPAPAN, TARAKAN DAN RUMAH SAKIT KHUSUS ATMA HUSADA SAMARINDA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Provinsi adalah Provinsi Kalimantan Timur; 2. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Timur; 3. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur selanjutnya disingkat SEKDA;
3 Staf Ahli Gubernur yang selanjutnya disebut Staf Ahli adalah Jabatan struktural eselon II. A yang diangkat dari Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) yang mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas diluar tugas pokok perangkat daerah sesuai keahliannya. 5. Perangkat Daerah Provinsi kalimantan Timur yang selanjutnya disebut perangkat daerah adalah unsur pembantu Gubernur dalam menyelenggarakan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis daerah, SATPOL PP dan lembaga lain daerah. 6. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PNS adalah Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi Negara. 8. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. BAB II URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.W.SYAHRANI SAMARINDA, KANUDJOSO BALIKPAPAN, TARAKAN DAN RUMAH SAKIT KHUSUS ATMA HUSADA SAMARINDA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Bagian Pertama Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Pasal 2 Direktur mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Merumuskan kebijakan perencanaan dibidang pelayanan kesehatan sesuai dengan Visi, Misi dan Rencana Strategis Pemerintah Daerah sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas. 2. Mengkoordinasikan penyusunan rencana program Rumah Sakit Umum berdasarkan usulan Wakil Direktur Umum dan Keuangan, Wakil Direktur Pelayanan, Wakil Direktur Penunjang dan Pengembangan untuk sinkronisasi program. 3. Menetapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan sebagai dasar pelaksanaan tugas bagi seluruh Unit Kerja di Lingkungan Rumah Sakit Umum Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sebagai pedoman pelaksanaan tugas. 4. Mendistribusikan dan mendelegasikan tugas kepada Wakil Direktur Umum Dan Keuangan, Wakil Direktur Pelayanan, Wakil Direktur Penunjang dan Pengembangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar semua pekerjaan dapat 5. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi Wakil Direktur Umum Dan Keuangan, Wakil Direktur Pelayanan, Wakil Direktur Penunjang dan Pengembangan berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku agar berjalan sesuai Rencana Strategis Rumah Sakit. 6. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan seluruh Instalasi dilingkungan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar berjalan sesuai Rencana Strategis Rumah Sakit. 7. Mengendalikan pelaksanaan mutu pelayanan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk peningkatan mutu pelayanan. 8. Mengkoordinasikan kebijakan teknis terhadap Dewan Pengawas, Satuan Pengawas Intern, Komite Etika dan Hukum, Komite Medik serta Komite Keperawatan untuk kelancaran tugas. 9. Melakukan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen dan Pihak Ketiga berdasarkan tugas serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4 Mengevaluasi kegiatan pelaksanaan program dan kegiatan rumah sakit untuk mengetahui tingkat pencapaian program, hambatan dan permasalahan yang dihadapi serta upaya 11. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk 12. Merumuskan upaya peningkatan pengembangan kebijakan Rumah Sakit berdasarkan realisasi tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan untuk menentukan program kegiatan yang akan datang. 13. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan sanksi dan memberikan penghargaan untuk peningkatan kinerja pegawai. 14. Menandatangani naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 15. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan. Pasal 3 Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Merumuskan rencana program Umum dan Keuangan berdasarkan usulan Bagian Perencanaan Program, Bagian Keuangan dan Bagian Administrasi Umum untuk bahan perumusan rencana kerja. 2. Menyusun rencana pelaksanaan program Umum dan Keuangan berdasarkan program dan kebijakan yang ada agar tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan secara efektif. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bagian Perencanaan Program, Bagian Keuangan dan Bagian Administrasi Umum untuk 4. Mendistribusikan dan mendelegasikan tugas kepada Bagian Perencanaan Program, Bagian Keuangan dan Bagian Administrasi Umum sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan program kerja masing-masing. 5. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan meliputi Bagian Perencanaan Program, Bagian Keuangan, dan Bagian Administrasi Umum berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku agar sesuai dengan kegiatan. 6. Mengendalikan pelaksanaan mutu pelayanan administrasi umum dan keuangan berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengkoordinasikan bahan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen, Pihak Ketiga berdasarkan tugas serta peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan rumah sakit. 8. Mengevaluasi kegiatan pelaksanaan program Bagian Perencanaan Program, Bagian Keuangan, dan Bagian Administrasi Umum untuk mengetahui tingkat pencapaian program, hambatan dan permasalahan yang dihadapi serta upaya 9. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja lainnya di 10. Merumuskan upaya peningkatan pengembangan program berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program. 11. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan sanksi dan memberikan penghargaan untuk peningkatan kinerja pegawai. 12. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 13. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan.
5 - 5 - Pasal 4 Kepala Bagian Perencanaan Program mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Mengarahkan penyusunan program Bagian Perencanaan Program berdasarkan usulan Sub Bagian Penyusunan Program dan Sub Bagian Evaluasi Dan Pelaporan untuk bahan perumusan rencana kerja unit. 2. Menyusun rencana pelaksanaan program Bagian Perencanaan Program berdasarkan rencana kerja dan kebijakan yang ada agar tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dengan efektif. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Sub Bagian Penyusunan Program dan Sub Bagian Evaluasi Dan Pelaporan untuk 4. Mendistribusikan tugas kepada Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Kepala Sub Bagian Evaluasi Dan Pelaporan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar pekerjaan dapat 5. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program dan Sub Bagian Evaluasi Dan Pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai rencana. 6. Mengkoordinasikan bahan peningkatan mutu kegiatan Bagian Perencanaan Program berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja di lingkungan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk sinkronisasi tugas. 8. Mengkoordinasikan bahan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen, serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan rumah sakit. 9. Mengevaluasi dan merumuskan kegiatan pelaksanaan program Bagian Perencanaan Program untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya 10. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan usulan 11. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan. Pasal 5 Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Penyusunan Program berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program perencanan program. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program berdasarkan program Bagian Perencanaan Program agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif. 4. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan Penyusunan Program berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 6. Menyiapkan bahan peningkatan mutu kegiatan administrasi penyusunan program berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Sub Bagian Penyusunan Program untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya
6 - 6 - Pasal 6 Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Evaluasi Dan Pelaporan berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program perencanan program. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Evaluasi Dan Pelaporan berdasarkan program Bagian Perencanaan Program agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif. 4. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan Evaluasi Dan Pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 6. Menyiapkan bahan peningkatan mutu kegiatan evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Sub Bagian Evaluasi Dan Pelaporan untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya Pasal 7 Kepala Bagian Keuangan mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Mengarahkan penyusunan program Bagian Keuangan berdasarkan usulan Sub Bagian perbendaharaan, Sub Bagian akuntansi dan verifikasi untuk bahan perumusan rencana kerja unit. 2. Menyusun rencana pelaksanaan program Bagian Keuangan berdasarkan rencana kerja dan kebijakan yang ada agar tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dengan efektif. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Sub Bagian Perbendaharaan dan Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi untuk 4. Mendistribusikan tugas kepada Kepala Sub Bagian Perbendaharaan dan Kepala Sub Bagian Akuntansi dan verifikasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar pekerjaan dapat 5. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian Perbendaharaan dan Sub Bagian Akuntansi dan verifikasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai rencana. 6. Mengkoordinasikan bahan peningkatan mutu kegiatan Bagian Keuangan berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja.
7 Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja di lingkungan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk sinkronisasi tugas. 8. Mengkoordinasikan bahan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen, serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan rumah sakit. 9. Mengevaluasi dan merumuskan kegiatan pelaksanaan program Bagian Keuangan untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya 10. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan usulan 11. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan. Pasal 8 Kepala Sub Bagian Perbendaharaan mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Perbendaharaan berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program Keuangan. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Perbendaharaan berdasarkan program Bagian Keuangan agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif. 4. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan Perbendaharaan meliputi perbendaharaan, pembukuan keuangan, penyusunan anggaran berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 6. Menyiapkan bahan peningkatan mutu kegiatan penyusunan program administrasi perbendaharaan berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Sub Bagian Perbendaharaan untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya Pasal 9 Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Akuntansi Dan Verifikasi berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program Keuangan. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Akuntansi Dan Verifikasi berdasarkan program Bagian Keuangan agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif.
8 Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan Akuntansi dan Verifikasi meliputi akuntansi keuangan, verifikasi pendapatan dan pengeluaran berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 6. Menyiapkan bahan peningkatan mutu kegiatan administrasi akuntasni dan verifikasi berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya Pasal 10 Kepala Bagian Administrasi Umum mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Mengarahkan penyusunan program Bagian Administrasi Umum berdasarkan usulan Sub Bagian Umum dan Sub Bagian Kepegawaian untuk bahan perumusan rencana kerja unit. 2. Menyusun rencana pelaksanaan program Bagian Administrasi Umum berdasarkan rencana kerja dan kebijakan yang ada agar tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dengan efektif. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan Sub Bagian Kepegawaian untuk 4. Mendistribusikan tugas kepada Kepala Sub Bagian Umum dan Kepala Sub Bagian Kepegawaian sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar pekerjaan dapat 5. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan Sub Bagian Kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai rencana. 6. Mengkoordinasikan bahan peningkatan mutu kegiatan Bagian Administrasi Umum berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja di lingkungan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk sinkronisasi tugas. 8. Mengkoordinasikan bahan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen, serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan rumah sakit. 9. Mengevaluasi dan merumuskan kegiatan pelaksanaan program Bagian Administrasi Umum untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya 10. Membina Pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan usulan 11. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan.
9 - 9 - Pasal 11 Kepala Sub Bagian Umum mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Administrasi Umum berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program Administrasi Umum. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Umum berdasarkan program Bagian Administrasi Umum agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif. 4. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan Administrasi Umum meliputi administrasi umum, ketatalaksanaan, perlengkapan dan pemeliharaan, hukum, kehumasan, kemitraan dan pemasaran berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 6. Menyiapkan bahan peningkatan mutu kegiatan administrasi umum berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya Pasal 12 Kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Administrasi Kepegawaian berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program Administrasi Umum. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Kepegawaian berdasarkan program Bagian Administrasi Umum agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif. 4. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan Administrasi Kepegawaian meliputi rekruitmen, pembinaan, pensiun dan kesejahteraan pegawai berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 6. Menyiapkan bahan peningkatan mutu kegiatan administrasi kepegawaian berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Sub Bagian Kepegawaian untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya
10 Pasal 13 Wakil Direktur Pelayanan mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Merumuskan rencana program Pelayanan berdasarkan usulan Bidang Pelayanan Medik, Bidang Keperawatan serta Instalasi Rekam Medik, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Intensif, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Anestesi dan Reaminasi, Instalasi Sterilisasi dan Loundry untuk bahan perumusan rencana kerja. 2. Menyusun rencana pelaksanaan program Pelayanan berdasarkan program dan kebijakan yang ada agar tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan secara efektif. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang Pelayanan Medik, Bidang Keperawatan serta Instalasi untuk 4. Mendistribusikan dan mendelegasikan tugas kepada Bidang Pelayanan Medik, Bidang Keperawatan serta Instalasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan program kerja masing-masing. 5. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan meliputi Bidang Pelayanan Medik, Bidang Keperawatan serta Instalasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai dengan kegiatan. 6. Mengendalikan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) agar berjalan sesuai rencana. 7. Mengendalikan pelaksanaan mutu pelayanan medik dan keperawatan berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 8. Mengkoordinasikan bahan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen, Pihak Ketiga berdasarkan tugas serta peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan rumah sakit. 9. Mengevaluasi kegiatan pelaksanaan program Bidang Pelayanan Medik, Bidang Keperawatan serta Instalasi untuk mengetahui tingkat pencapaian program, hambatan dan permasalahan yang dihadapi serta upaya 10. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja lainnya di 11. Merumuskan upaya peningkatan pengembangan program berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program. 12. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan sanksi dan memberikan penghargaan untuk peningkatan kinerja pegawai. 13. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 14. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan. Pasal 14 Kepala Bidang Pelayanan Medik mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Mengarahkan penyusunan program Bidang Pelayanan Medik berdasarkan usulan Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan, Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap, untuk bahan perumusan rencana kerja unit. 2. Menyusun rencana pelaksanaan program Bidang Pelayanan Medik berdasarkan rencana kerja dan kebijakan yang ada agar tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dengan efektif. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan, Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap dan Instalasi untuk 4. Mendistribusikan tugas kepada Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan, Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar pekerjaan dapat
11 Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan dan Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai rencana. 6. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan medik pada Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Intensif, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Anestesi dan Reaminasi serta pencatatan medik pada Instalasi Rekam Medik berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai rencana. 7. Mengkoordinasikan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) agar berjalan sesuai rencana. 8. Mengkoordinasikan bahan peningkatan mutu pelayanan medik Bidang Pelayanan Medik berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 9. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja di lingkungan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk sinkronisasi 10. Mengkoordinasikan bahan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen, serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan rumah sakit. 11. Mengevaluasi dan merumuskan kegiatan pelaksanaan program Bidang Pelayanan Medik untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya 12. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan usulan 13. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 14. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan. Pasal 15 Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Pelayanan Medik Rawat Jalan berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program pelayanan medik. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan berdasarkan program Bidang Pelayanan Medik agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif. 4. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan medik pada Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rekam Medik berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 5. Menyiapkan bahan koordinasi kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) agar sesuai rencana. 6. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja di 7. Menyiapkan bahan peningkatan mutu pelayanan medik rawat jalan berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 8. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya 9. Menyiapkan bahan perumusan peningkatan dan pengembangan kegiatan berdasarkan 10. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan usulan 11. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan.
12 Pasal 16 Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Pelayanan Medik Rawat Inap berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program pelayanan medik. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap berdasarkan program Bidang Pelayanan Medik agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif. 4. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan medik pada Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Intensif, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Anestesi dan Reaminasi, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 5. Menyiapkan bahan koordinasi kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) agar sesuai rencana. 6. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja di 7. Menyiapkan bahan peningkatan mutu pelayanan medik rawat inap berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 8. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya 9. Menyiapkan bahan perumusan peningkatan dan pengembangan kegiatan berdasarkan 10. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan usulan 11. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan. Pasal 17 Kepala Bidang Keperawatan mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Mengarahkan penyusunan program Bidang Keperawatan berdasarkan usulan Seksi Keperawatan Rawat Jalan dan Seksi Keperawatan Rawat Inap untuk bahan perumusan rencana kerja unit. 2. Menyusun rencana pelaksanaan program Bidang Keperawatan berdasarkan rencana kerja dan kebijakan yang ada agar tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dengan efektif. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Keperawatan Rawat Jalan, Seksi Keperawatan Rawat Inap dan Instalasi untuk 4. Mendistribusikan tugas kepada Kepala Seksi Keperawatan Rawat Jalan dan Kepala Seksi Keperawatan Rawat Inap sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar pekerjaan dapat 5. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Keperawatan Rawat Jalan dan Seksi Keperawatan Rawat Inap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai rencana. 6. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan Asuhan Keperawatan diseluruh ruang perawatan pada Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Intensif, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Anestesi dan Reaminasi, Instalasi Sterilisasi Dan Loundry berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai rencana. 7. Mengkoordinasikan bahan peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan Bidang Keperawatan berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja.
13 Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja di lingkungan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk sinkronisasi tugas. 9. Mengkoordinasikan bahan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen, serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan rumah sakit. 10. Mengevaluasi dan merumuskan kegiatan pelaksanaan program Bidang Keperawatan untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya 11. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan usulan 12. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 13. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan. Pasal 18 Kepala Seksi Keperawatan Rawat Jalan mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Pelayanan Asuhan Keperawatan Rawat Jalan berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program keperawatan. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Seksi Keperawatan Rawat Jalan berdasarkan program Bidang Keperawatan agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif. 4. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan Asuhan Keperawatan di seluruh Ruang Perawatan pada Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Darurat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 6. Menyiapkan bahan peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan rawat jalan berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan Asuhan Keperawatan Rawat Jalan untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya Pasal 19 Kepala Seksi Keperawatan Rawat Inap mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Pelayanan Asuhan Keperawatan Rawat Inap berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program keperawatan. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Seksi Keperawatan Rawat Inap berdasarkan program Bidang Keperawatan agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif.
14 Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan Asuhan Keperawatan di seluruh Ruang Perawatan pada Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Intensif, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Anestesi dan Reaminasi, Instalasi Sterilisasi dan Loundry berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 6. Menyiapkan bahan peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan rawat inap berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan Asuhan Keperawatan Rawat Inap untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya Pasal 20 Wakil Direktur Penunjang dan Pengembangan mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Merumuskan rencana program Penunjang dan Pengembangan berdasarkan usulan Bidang Penunjang dan Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Pendidikan, serta Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi, Instalasi Patologi Klinik, Instalasi Patologi Anatomi, Instalasi Gizi, Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Kedokteran Kehakiman, Instalasi Pengolahan Data Elektronik, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS), Instalasi Kesehatan Lingkungan dan Limbah, Instalasi Keselamatan Kerja dan kesehatan untuk bahan perumusan rencana kerja. 2. Menyusun rencana pelaksanaan program Penunjang dan Pengembangan berdasarkan program dan kebijakan yang ada agar tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan secara efektif. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang Penunjang dan Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan, serta Instalasi untuk 4. Mendistribusikan dan mendelegasikan tugas kepada Bidang Penunjang dan Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan, serta Instalasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan program kerja masingmasing. 5. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan meliputi Bidang Penunjang dan Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Pendidikan, serta Instalasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai dengan kegiatan. 6. Mengendalikan pelaksanaan mutu pelayanan penunjang dan pengembangan berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengkoordinasikan bahan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen, Pihak Ketiga berdasarkan tugas serta peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan rumah sakit. 8. Mengevaluasi kegiatan pelaksanaan program Bidang Penunjang dan Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan, serta Instalasi untuk mengetahui tingkat pencapaian program, hambatan dan permasalahan yang dihadapi serta upaya 9. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja lainnya di
15 Merumuskan upaya peningkatan pengembangan program berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program. 11. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan sanksi dan memberikan penghargaan untuk peningkatan kinerja pegawai. 12. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 13. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan. Pasal 21 Kepala Bidang Penunjang mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Mengarahkan penyusunan program Bidang Penunjang berdasarkan usulan Seksi Penunjang Medik dan Seksi Penunjang Non Medik untuk bahan perumusan rencana kerja unit. 2. Menyusun rencana pelaksanaan program Bidang Penunjang berdasarkan rencana kerja dan kebijakan yang ada agar tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dengan efektif. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Penunjang Medik, Seksi Penunjang Non Medik dan Instalasi untuk 4. Mendistribusikan tugas kepada Kepala Seksi Penunjang Medik dan Kepala Seksi Penunjang Non Medik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar pekerjaan dapat 5. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Penunjang Medik dan Seksi Penunjang Non Medik berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai rencana. 6. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan penunjang pada Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi, Instalasi Pathologi Klinik, Instalasi Pathologi Anatomi, Instalasi Gizi, Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Kedokteran Kehakiman, Instalasi Pengolahan Data Elektronik (PDE), Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS), Instalasi Kesehatan Lingkungan dan Limbah serta Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai rencana. 7. Mengkoordinasikan bahan peningkatan mutu pelayanan Bidang Penunjang berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja. 8. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja di lingkungan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk sinkronisasi tugas. 9. Mengkoordinasikan bahan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen, serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan rumah sakit. 10. Mengevaluasi dan merumuskan kegiatan pelaksanaan program Bidang Penunjang untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya 11. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan usulan 12. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 13. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan. Pasal 22 Kepala Seksi Penunjang Medik mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Pelayanan Penunjang Medik berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program Penunjang. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Seksi Penunjang Medik berdasarkan program Bidang Penunjang agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif.
16 Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan penunjang medik pada Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi, Instalasi Pathologi Klinik, Instalasi Pathologi Anatomi, Instalasi Gizi, Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Kedokteran Kehakiman berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 6. Menyiapkan bahan peningkatan mutu pelayanan penunjang medik berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Seksi Penunjang Medik untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya Pasal 23 Kepala Seksi Penunjang Non Medik mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Pelayanan Penunjang Non Medik berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program Penunjang. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Seksi Penunjang Non Medik berdasarkan program Bidang Penunjang agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif. 4. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan penunjang non medik pada Instalasi Pengolahan Data Elektronik (PDE), Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS), Instalasi Kesehatan Lingkungan dan Limbah serta Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 6. Menyiapkan bahan peningkatan mutu pelayanan penunjang non medik berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Seksi Penunjang Non Medik untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya
17 Pasal 24 Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Pendidikan mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Mengarahkan penyusunan program Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan berdasarkan usulan Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Seksi Pendidikan, Penelitian, dan Mutu untuk bahan perumusan rencana kerja unit. 2. Menyusun rencana pelaksanaan program Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan berdasarkan rencana kerja dan kebijakan yang ada agar tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dengan efektif. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Seksi Pendidikan, Penelitian, dan Mutu untuk 4. Mendistribusikan tugas kepada Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Kepala Seksi Pendidikan, Penelitian, dan Mutu sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar pekerjaan dapat 5. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Seksi Pendidikan, Penelitian, dan Mutu berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku agar sesuai rencana. 6. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja di lingkungan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk sinkronisasi tugas. 7. Mengkoordinasikan bahan peningkatan mutu pelayanan Bidang Penunjang berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja. 8. Mengkoordinasikan bahan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen, serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan rumah sakit. 9. Mengevaluasi dan merumuskan kegiatan pelaksanaan program Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya 10. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan usulan 11. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan. Pasal 25 Kepala Seksi Pengembangan SDM mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia berdasarkan program Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif. 4. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia, meliputi pendidikan dan pelatihan teknis, fungsional, penjenjangan, serta menyusun standar kompetensi pendidikan dan pelatihan yang dibutuhan unit kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat
18 Menyiapkan bahan peningkatan mutu pengembangan sumber daya manusia berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya Pasal 26 Kepala Seksi Diklit dan Mutu mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Pendidikan, Penelitian, dan Peningkatan Mutu berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Seksi Pendidikan, Penelitian, dan Mutu berdasarkan program Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Pendidikan agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif. 4. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan Pendidikan, Penelitian, dan Peningkatan Mutu, meliputi tugas belajar, ijin belajar, praktek, magang, penelitian ilmiah, serta peningkatan mutu sumber daya manusia dilingkungan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 6. Menyiapkan bahan peningkatan mutu pendidikan dan penelitian berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Seksi Pendidikan, Penelitian, dan Mutu untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya
19 Bagian Kedua Rumah Sakit Khusus Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Pasal 27 Direktur mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Mengarahkan kebijakan perencanaan dibidang pelayanan kesehatan sesuai dengan Visi, Misi dan Rencana Strategis Pemerintah Daerah sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas. 2. Mengkoordinasikan penyusunan rencana program Rumah Sakit Khusus Daerah Atma Husada Mahakam berdasarkan usulan Ka. Sub Baga Tata Usaha, Kasi Pelayanan Medik, Kasi Penunjang medik dan kasi Perawatan untuk sinkronisasi program. 3. Menetapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan sebagai dasar pelaksanaan tugas bagi seluruh Unit Kerja di Lingkungan Rumah Sakit Khusus Daerah Atma Husada Mahakam Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sebagai pedoman pelaksanaan tugas. 4. Mendistribusikan dan mendelegasikan tugas kepada Ka. Sub Baga Tata Usaha, Kasi Pelayanan Medik, Kasi Penunjang medik dan kasi Perawatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar semua pekerjaan dapat 5. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi Ka. Sub Baga Tata Usaha, Kasi Pelayanan Medik, Kasi Penunjang medik dan kasi Perawatan berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku agar berjalan sesuai Rencana Strategis Rumah Sakit. 6. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan seluruh Instalasi dilingkungan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar berjalan sesuai Rencana Strategis Rumah Sakit. 7. Mengendalikan pelaksanaan mutu pelayanan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk peningkatan mutu pelayanan. 8. Mengkoordinasikan kebijakan teknis terhadap Satuan Pengawas Intern, Komite Etika dan Hukum, Komite Medik serta Komite Keperawatan untuk kelancaran tugas. 9. Melakukan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen dan Pihak Ketiga berdasarkan tugas serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. 10. Mengevaluasi kegiatan pelaksanaan program dan kegiatan rumah sakit untuk mengetahui tingkat pencapaian program, hambatan dan permasalahan yang dihadapi serta upaya 11. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk 12. Merumuskan upaya peningkatan pengembangan kebijakan Rumah Sakit berdasarkan realisasi tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan untuk menentukan program kegiatan yang akan datang. 13. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan sanksi dan memberikan penghargaan untuk peningkatan kinerja pegawai. 14. Menandatangani naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 15. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan. Pasal 28 Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Mengarahkan penyusunan program Bagian Administrasi Umum berdasarkan usulan Urusan bagian Umum, Urusan Kepegawaian, Urusan Keuangan dan Urusan Perlengkapan untuk bahan perumusan rencana kerja unit. 2. Menyusun rencana pelaksanaan program Bagian Administrasi Umum berdasarkan rencana kerja dan kebijakan yang ada agar tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dengan efektif.
20 Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Urusan Umum, urusan Kepegawaian, urusan Keuangan dan Urusan Perlengkapan untuk 4. Mendistribusikan tugas kepada Urusan Umum, urusan Kepegawaian dan urusan Keuangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar pekerjaan dapat 5. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan Urusan Umum, urusan Kepegawaian, urusan Keuangan dan Urusan Perlengkapan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai rencana. 6. Mengkoordinasikan bahan peningkatan mutu kegiatan Bagian Administrasi Umum berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja di lingkungan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk sinkronisasi tugas. 8. Mengkoordinasikan bahan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen, serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan rumah sakit. 9. Mengevaluasi dan merumuskan kegiatan pelaksanaan program Bagian Tata Usaha untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya 10. Membina Pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan usulan 11. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan. Pasal 29 Kepala Seksi Penunjang Medik mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Pelayanan Penunjang Medik berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program Penunjang. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Seksi Penunjang Medik berdasarkan program Bidang Penunjang agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif. 4. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan penunjang medik pada Instalasi yang berada dibawah penunjang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku agar pekerjaan dapat 6. Menyiapkan bahan peningkatan mutu pelayanan penunjang medik berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Seksi Penunjang Medik untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya
21 Pasal 30 Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Mengarahkan penyusunan program Pelayanan Medik berdasarkan usulan Instalasi yang ada dibawah Kasi Pelayanan Medik untuk bahan perumusan rencana kerja unit. 2. Menyusun rencana pelaksanaan program Kasi Pelayanan Medik berdasarkan rencana kerja dan kebijakan yang ada agar tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dengan efektif. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Instalasi-instalasi dibawah Kasi Pelayanan Medik untuk 4. Mendistribusikan tugas kepada Instalasi-instalasi dibawah Kasi Pelayanan Medik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar pekerjaan dapat 5. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan Instalasi-instalasi dibawah Kasi Pelayanan Medik berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai rencana. 6. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan medik pada Instalasi instalasi yang berada dibawah Kasi Pelayanan Medik berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku agar sesuai rencana. 7. Mengkoordinasikan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) agar berjalan sesuai rencana. 8. Mengkoordinasikan bahan peningkatan mutu pelayanan medik Bidang Pelayanan Medik berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja 9. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja di lingkungan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk sinkronisasi 10. Mengkoordinasikan bahan kerjasama dengan Instansi terkait, Kabupaten/Kota, Departemen, serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan rumah sakit. 11. Mengevaluasi dan merumuskan kegiatan pelaksanaan program Bidang Pelayanan Medik untuk mengetahui tingkat pencapaian program, permasalahan yang dihadapi serta upaya 12. Membina pegawai dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan usulan 13. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib administrasi. 14. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepada pimpinan. Pasal 31 Kepala Seksi Perawatan mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan rencana kegiatan Pelayanan Asuhan Keperawatan berdasarkan kebijakan dan skala prioritas untuk penyusunan program keperawatan. 2. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Seksi Keperawatan berdasarkan program Bidang Keperawatan agar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif. 4. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan Asuhan Keperawatan di seluruh Ruang Perawatan pada Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat jalan, Instalasi Sterilisasi dan Loundry berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pekerjaan dapat
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 103 TAHUN 2013 103 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci- 2 - MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS DAERAH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.
SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS DAERAH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
Lebih terperinciBUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN
BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 718 TAHUN : 2005 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 12 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. MOHAMAD SALEH KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinci-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG
-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RSUD DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)
LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor : 6 Tahun 1996 Seri D ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTAMADYA
Lebih terperinci- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016
- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30. p TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 6 TAHUN 1996 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RSUD AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA BUPATI KUTAI KARTANEGARA,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG SELATAN
SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM KOTA TANGERANG SELATAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciGUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG
GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BESUKI TIPE D KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B NON PENDIDIKAN KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK
PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,
PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH, BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN SATUAN POLISI
Lebih terperinci-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG
-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ABDUL AZIZ SYAH
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PAKUHAJI
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG
WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 777 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SERANG DITERBITKAN OLEH BAGIAN
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT PARU RESPIRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MALINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BANJARBARU
1 PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,
BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. SOEKANDAR KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B MAJALAYA KABUPATEN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA
LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 30 Tahun 2001 Seri D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG
Lebih terperinciBUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311
1 BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) 21022 Kode Pos 92311 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 12 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 A TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 54 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA RUMAH SAKIT UMUM dr. SLAMET KABUPATEN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SAMARINDA
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) I. A. MOEIS KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DENGAN ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 05 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN RUMAH SAKIT DAERAH KOTA AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGGAMUS, Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.886, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 13 TAHUN : 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI KELAS B DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang : Mengingat PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, a. Bahwa uraian tugas
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN SAYANG IBU KELAS B
PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN SAYANG IBU KELAS B DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang :
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON NOMOR 6 TAHUN 1997 SERI D. 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II C I R E B O N NOMOR 06 TAHUN 1996 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, LEMBAGA TEKNIS DAERAH,
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TIMUR
GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI PADA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 822 Tahun 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.
PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PAMBALAH BATUNG KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2010 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2010 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH RUMAH
Lebih terperinciBupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERKAH
Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERKAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 2 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEUWILIANG KELAS C DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. Bahwa dalam
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN NAGAN RAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAGAN RAYA
QANUN KABUPATEN NAGAN RAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAGAN RAYA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI NAGAN RAYA Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ALAIDIN SYAH PEUREULAK ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang
Lebih terperinci-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG
-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER
Lebih terperinciWALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG
WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI GROBOGAN PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. R. SOEDJATI SOEMODIARDJO PURWODADI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
PEMERINTAH PERATURAN DAERAH NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SETJONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI WONOSOBO, : a. bahwa untuk mendukung
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 140 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 140 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
Lebih terperinciBISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,
BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 56 TAHUN 2008
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. Bahwa dalam
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GUBERNUR KEPULAUAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT, DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA YANG DIBENTUK DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERSENDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciNO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. D. 6 Nopember 2008
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 22 2008 SERI. D 6 Nopember 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 23 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Lebih terperinci