Peranan Sistem Renin Angiotensin Aldosteron dalam Pengaturan Tekanan Darah
|
|
- Liani Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Peranan Sistem Renin Angiotensin Aldosteron dalam Pengaturan Tekanan Darah Vivie Veronica Tanama Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi : Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat Vivie.2015fk166@civitas.ukrida.ac.id Abstrak Ginjal merupakan salah satu organ terpenting yang memiliki banyak fungsi dalam kehidupan manusia. Salah satu fungsi hormonalnya adalah dalam memproduksi hormon renin. Peran sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron (sistem RAA) sangat penting pada pengaturan atau regulasi tekanan darah. Renin melakukan serangkaian sistem yang akan mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II oleh angiotensin I- converting enzyme (ACE). Hiperaktivitas Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron menyebabkan penyakit hipertensi. Pada umumnya, obat antihipertensi merupakan inhibitor ACE. Cara kerjanya adalah dengan menghambat pembentukan Angiotensin II. Angiotensin II memiliki efek yang tinggi dalam meningkatkan tekanan darah sehingga pada penderita hipertensi, harus dihambat pembentukannya. Kata kunci : ginjal, renin, sistem RAA, ACE inhibitor hipertensi Abstract The kidney is one of the most important organ that has many functions in the life of a human being. One of hormonal fuction is in producing the hormone renin. Role of Renin-Angiotensin-Aldosteron system (RAAS) is very important on the setting or the regulation of blood pressure. Renin did a series of systems that will change the angiotensin I into angiotensin II by angiotensin I-converting enzyme (ACE).The hiperactivity of Renin-Angiotensin-Aldosteron system causes disease of hypertension. In General, the drug antihipertensi is an ACE inhibitor. The way it works is by inhibiting the formation of Angiotensin II. Angiotensin II has high effect in raising blood pressure in people with hypertension, so must its formation is inhibited. Key words: kidney, renin, RAA system, ACE inhibitor, hypertension 1
2 Pendahuluan Ginjal memiliki peran yang lebih ekstensif dibandingkan organ-organ lainya dalam mempertahankan homeostatis tubuh. Selain itu, ginjal juga mmiliki fungsi ekskresi, hormonal, dan fungsi metabolisme. Pada fungsi homeostasis, ginjal mempertahankan keseimbangan air, osmolaritas dari cairan tubuh, mempertahankan volume plasma, dan keseimbangan asam basa. Ginjal juga mengeksresikan sisa-sisa metabolisme dan komponen asing lainnya. Ginjal memproduksi hormon berupa eritropoietin dalam memproduksi sel darah merah dan juga hormon renin. Sebagai fungsi metabolisme, ginjal juga berperan mengubah vitamin D dalam bentuk aktif. Tekanan darah pada manusia cenderung berubah-ubah. Tekanan darah ini mempengaruhi aktifitas dari kerja ginjal yang menggunakan tekanan hidrostatik jantung untuk sampai ke kapiler (arteriol afferen). Hal ini menyebabkan ginjal memerlukan sebuah pengaturan dalam menstabilkan tekanan darah sehingga proses filtrasi pada ginjal bisa berjalan lancar. Sistem ini disebut autoregulasi. Salah satunya adalah dengan memproduksi hormon renin. Fungsi renin adalah untuk mengembalikan tekanan darah normal, sehingga meningkatkan laju filtrasi air dan zat terlarut dalam tubulus ginjal, sehingga hasil filtrasi dalam keseimbangan yang tepat. Pada makalah ini, akan dibahas fungsi hormonal ginjal dalam memproduksi renin. Sistem yang dikenal adalah sistem Renin Angiotensin Aldosteron (sistem RAA). Serangkaian sistem tersebut sangat penting pada penderita hipertensi renal atau yang disebabkan karena gangguan pada ginjal, di mana ginjal akan mensekresikan renin dalam jumlah besar. Makroskopis Ginjal Ginjal atau ren merupakan organ rongga abdomen yang termasuk dalam sistem urinaria atau sistem kemih. Ginjal terletak retroperitoneal, yaitu diantara peritoneum parietale dan fascia transversa abdominis. Ren sinistra terletak setinggi costa XII atau vertebral lumbal 2-3, sedangkan ren dextra terletak setinggi costa XII atau vertebral lumbal 3-4. Ren dextra terletak lebih rendah dari yang kiri karena adanya hati (hepar). Ren memiliki bentuk seperti kacang, dan memiliki dua polus atau extremitas yaitu extremitas superior dan extremitas inferior, dua margo yaitu margo medialis dan margo lateralis, dua facies yaitu facies anterior dan facies posterior. Pada kedua extremitas superior ditempati oleh glandula suprerenalis, yang dipisahkan dari ren oleh lemak perinealis. Margo medialis ren memiliki bentuk konkaf dan margo 2
3 lateralis berbentuk konveks. Pada margo medialis terdapat suatu pintu yang disebut hilus renalis, yang merupakan tempat masuknya pembuluh-pembuluh darah, lymphe, saraf dan ureter. Facies anterior ren berbentuk cembung dan facies posterior yang agak datar. 1,2 Setiap ginjal dibungkus oleh capsula fibrosa, capsula adiposa, dan fascia renalis. Capsula fibrosa melekat pada ginjal dan mudah dikupas di mana capsula fibrosa hanya menyelubungi glandula suprarenalis. Capsula adiposa yang mengandung banyak lemak, dan membungkus ginjal dan glandula suprarenalis. Fascia renalis (Gerota) terletak di luar capsula fibrosa dan terdiri dari dua lembar yaitu fascia prrenalis di bagian depan ginjal dan fascia retrorenalis di bagian belakang ginjal. Kedua lembar fascia renalis ke caudal tetap terpisah, ke cranial bersatu, sehingga kantong ginjal bersatu, sehingga kantong ginjal terbuka ke bawah, oleh karena itu sering terjadi ascending infection. 1,2 Ginjal dipendarahi oleh A. Renalis cabang aorta abdominalis setinggi vertebra lumbal 1-2. A. Renalis kanan lebih panjang daripada yang kiri karena harus menyilang V. Cava inferior di belakangnya. A. Renalis masuk ke dalam ginjal melalui hilus renalis dan bercabang ke bagian depan dan belakang ginjal, yang akan bertemu pada bagian lateral ginjal pada garis Broedel. A. Renalis bercabang dan berjalan di antara lobus ginjal yang disebut A. Interlobaris. Pada perbatasan korteks dan medula renis, A. Interlobaris bercabang menjadi A. Arcuata atau A. Arciformis yang mengelilingi korteks dan medula renis. A. Arcuata mempercabangkan A. Interlobularis yang berjalan samapai tepi ginjal (korteks renis). Pembuluh balik ginjal mengikuti jalannya arteri. Darah di alirkan dari V. Interlobularis atau Vv. Stellatae (Verheyeni) menuju V. Arcuata, lalu menuju V. Interlobaris, V. Renalis, dan bermuara ke dalam V. Cava inferior. 1-3 Aliran getah bening yang berasal dari jaringan ginjal dan subcapsularis mengikuti V. Renalis menuju Nnll. Aorticus, sedangkan getah bening dalam jaringan lemak perirenalis akan langsung bermuara ke Nnll. Aorticus. Pembuluh-pembuluh darah ginjal sampai nefron dipersarafi oleh saraf simpatis yang derabut aferensnya memasuki korda spinalis pada vertebra thoracalis X-XII. 1-3 Glandula suprarenalis atau glandula adrenal atau anak ginjal merupakan kelenjar endokrin yang terletak superomedial terhadap ginjal. Gl. Suprarenalis kanan berbentuk piramid, sedangkan Gl. Suprarenalis kiri lebih pipih dan berbentuk semiulnar (bulan sabit). Gl. Suprarenalis terdiri atas korteks dan medula. Glandula 3
4 suprarenalis mendapat vaskularisasi dari A. Suprarenalis superior cabang A. Phrenica inferior, A. Suprarenalis cabang aorta abdominalis, dan A. Suprarenalis inferior cabang A. Renalis. Pembuluh baliknya melalui V. Suprarenalis dextra yang selanjtnya bermuara pada V. Cava inferior, dan V. Suprarenalis sinistra yang bermuara pada V. Renalis sinistra yang biasanya membentuk suatu saluran bersama dengan V. Phrenica inferior. 1-3 Getah bening korteks Gl. Suprarenalis lebih sedikit daripada medulanya. Aliran getah bening pada Gl. Suprarenalis mengikuti aliran limfe menuju ke Nnll. Lumbales atau Nnll. Aortica. Glandula suprarenalis mendapat persarafan dari plexus coeliacus dan plexus hypogastricus. 1-3 Mikroskopis Ginjal Secara mikroskopis, satu ginjal mengandung 1 sampai 4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urin. Organ ginjal terdiri atas bagian korteks dan medulla yang satu sam alain tidak dibatasi oleh jaringan pembatas khusu, namun kedua bagian itu mudah dikenali. Bagian korteks mempunyai korpus Malpighi sedangkan bagian medulla hanya terdiri atas saluran saja (gambar 1). Pada bagian korteks, terdapat glomerulus ginjal (korteks Malpighi), yaitu gulungan kapilar yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda disebut kapsul Bowman. Glomerulus dan kapsul Bowman bersama-sama membentuk sebuah kompleks ginjal. Kapsul Bowman terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan viseral dan parietal. 4 Gambar 1. Struktur Makroskopis Ginjal 4 Lapisan viseral kapsul Bowman adalah lapisan internal epitelium. Sel-sel lapisan viseral dimodifikasi menjadi podosit (sel seperti kaki), yaitu sel-sel epitel khusus di sekitar kapilar glomerular. Setiap sel podosit melekat pada permukaan luar 4
5 kapilar glomerular melalui beberapa prosesus primer panjang yang mengandung prosesus sekunder yang disebut prosesus kaki atau pedikel. Pedikel berinterdigitasi (saling mengunci) dengan prosesus yang sama dari podosit tetangga. Ruang sempit antar pedikel-pedikel yang berinterdigitasi disebut filtration slits (pori-pori dari celah) yang lebarnya sekitar 25 nm. Setiap pori dilapisi selapis membran tipis yang memungkinkan aliran beberapa molekul dan menahan aliran molekul lainnya. Barier filtrasi glomerular adalah barier jaringan yang memisahkan darah dalam kapilar glomerular dari ruang dalam kapsul Bowman. Barier ini terdiri dari endotelium kapilar, membran dasar (lamina basalis) kapilar, dan filtration slit. Lapisan parietal kapsul Bowman membentuk tepi terluar korpuskel ginjal. Pada kutub vaskular korpuskel ginjal, arteriola aferen masuk ke glomerulus dan arteriol eferen keluar dari glomerulus. Pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang masuk ke tubulus kontortus proksimal. 4 Tubulus kontortus proksimal, panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku. Pada permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitelial kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen. Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai descenden ansa Henle yang masuk ke dalam medula, membentuk lengkungan jepit yang tajam (lekukan), dan membalik ke atas membentuk tungkai ascenden ansa Henle. Ada dua jenis nefron yaitu nefron korteks dan nefron jukstamedular. Nefron korteks terletak di bagian terluar korteks. Nefron ini memiliki lekukan pendek yang memanjang ke sepertiga bagian atas medula. Nefron jukstamedular terletak di dekat medula. Nefron ini memiliki lekukan panjang yang menjulur ke dalam piramida medula. 4 Tubulus kontortus distal juga sangat berliku, panjangnya sekitar 5 mm dan membentuk segmen terakhir nefron. Di sepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arteriol aferen. Bagian tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung sel-sel termodifikasi yang disebut macula densa. Macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan distimulasi oleh penurunan ion natrium. Dinding arteriol aferen yang bersebelahan dengan macula densa mengandung sel-sel otot polos termodifikasi yang disebut sel jukstaglomerular. Sel ini distimulasi melalui penurunan tekanan darah untuk memproduksi renin. Macula densa, sel jukstaglomerular, dan sel mesangium saling bekerja sama untuk membentuk aparatus jukstaglomerular yang penting dalam pengaturan tekanan darah. 4 5
6 Duktus koligens membentuk tuba yang lebih besar yang mengalirkan urin ke dalam kaliks minor. Kaliks minor bermuara ke dalam pelvis ginjal melalui kaliks mayor. Dari pelvis ginjal, urine dialirkan ke ureter yang mengarah ke kandung kemih. 4 Sistem Renin Angiotensin Aldosteron (Sistem RAA) Ginjal mengontrol tekanan darah melalui pengaturan volume cairan ekstraseluler dan sekresi renin. Sistem Renin Angiotensin Aldosteron (sistem RAA) disebut juga Renal Pressor System (RPS) adalah suatu sistem/mekanisme hormon yang mengatur keseimbangan tekanan darah dan cairan dalam tubuh. Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I-converting enzyme (ACE). ACE memegang peranan fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Renin merupakan suatu enzim yang disintesis dan disimpan dalam sel-sel juxtaglomerular, yang merupakan modifikasi dari sel-sel otot polos yang terletak di dinding arteriol aferen, tepat di proksimal glomeruli. Pelepasan renin dari ginjal dimodulasi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor internal seperti tekanan perfusi renal, katekolamin dan angiotensin II, serta faktor eksternal berupa komponen cairan tubuh seperti kurangnya filtrasi Na yang mencapai makula densa yang merupakan tubulus yang mempunyai sel-sel termodifikasi, ion Cl pada cairan ekstraselular, dan cairan intraselular berupa ion K. Bila tekanan arteri turun, reaksi intrinsik di dalam ginjal itu sendiri menyebabkan banyak molekul prorenin di dalam sel juxtaglomerular terurai dan melepaskan renin. 5,6 Renin bekerja secara enzimatik pada protein plasma lain, yaitu globulin yang disebut substrat renin (atau angiotensinogen) untuk melepaskan peptida 10 asam amino, yaitu angiotensin I. Angiotensin I memiliki sifat vasokonstriktor ringan. Renin menetap dalam darah selama 30 menit sampai 1 jam dan terus menyebabkan pembentukan angiotensin I yang lebih banyak selama waktu tersebut. Dalam beberapa detik hingga beberapa menit setelah pembentukan angiotensin I, terdapat dua asam amino yang dipecah dari angiotensin I untuk pembentukan angiotensin II, yaitu peptida dengan 8 asam amino. Perubahan ini hampir seluruhnya terjadi di paru sementara darah yang mengalir melalui pembuluh kecil di paru, dikatalisis oleh suatu enzim yaitu angiotensin I-converting enzyme (ACE), yang terdapat pada endotelium pembuluh paru. 5 6
7 Angiotensin II meripakan vasokonstriktor yang sangat kuat dan dapat mempengaruhi fungsi sirkulasi. Angiotensin II hanya menetap dalam darah selama 1 atau 2 menit karena angiotensin II secara cepat akan diinaktivasi oleh berbagai enzim darah dan jaringan yang secara bersama-sama disebut angiotensinase. 5,7 Selama angiotensin II ada dalam darah, maka angiotensin II mempunyai dua pengaruh utama yang dapat meningkatkan tekanan arteri. Pertama yaitu vasokontriksi yang timbul dengan cepat. Vasokonstriksi terjadi terutama pada arteriol dan sedikit lebih lemah pada vena. Konstriksi pada arteriol akan meningkatkan tahanan perifer, akibatnya akan meningkatkan tekanan arteri. Konstriksi ringan pada vena-vena juga akan meningkatkan aliran balik darah vena ke jantung, sehingga membantu pompa jantung untuk melawan kenaikan tekanan. Yang kedua adalah dimana angiotensin II meningkatkan tekanan arteri dengan bekerja pada ginjal untuk menurunkan eksresi garam dan air. Ketika tekanan darah atau volume darah dalam arteriola eferen turun (kadang-kadang sebagai akibat dari penurunan asupan garam), enzim renin mengawali reaksi kimia yang mengubah protein plasma yang disebut angiotensinogen menjadi peptida yang disebut angiotensin II. Angiotensin II berfungsi sebagai hormon yang meningkatkan tekanan darah dan volume darah dalam beberapa cara. Sebagai contoh, angiotensin II menaikan tekanan dengan cara menyempitkan arteriola, menurunkan aliran darah ke banyak kapiler, termasuk kapiler ginjal. Angiotensin II merangsang tubula proksimal nefron untuk menyerap kembali NaCl dan air. Hal tersebut akan jumlah mengurangi garam dan air yang diekskresikan dalam urin dan akibatnya adalah peningkatan volume darah dan tekanan darah. 5-8 Pengaruh lain angiotensin II adalah perangsangan kelenjar adrenal, yaitu organ yang terletak diatas ginjal, yang membebaskan hormon aldosteron. Hormon aldosteron bekerja pada tubula distal nefron, yang membuat tubula tersebut menyerap kembali lebih banyak ion natrium (Na + ) dan air, serta meningkatkan volume dan tekanan darah. 8 Hal tersebut akan memperlambat kenaikan voume cairan ekstraseluler yang kemudian meningkatkan tekanan arteri selama berjam-jam dan berhari-hari. Efek jangka panjang ini bekerja melalui mekanisme volume cairan ekstraseluler, bahkan lebih kuat daripada mekanisme vasokonstriksi akut yang akhirnya mengembalikan tekanan arteri ke nilai normal. 5,6,8 Hipertensi dan Peranan Angiotensin I-converting Enzyme (ACE) 7
8 Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah di atas normal. Kondisi ini sering disebut the silent disease. Umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Hipertensi merupakan suatu penyakit yang tidak menimbulkan gejala (asimptomatik). Penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya. Sekitar 90% pasien termasuk kategori hipertensi primer. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan sebagai akibat dari adanya penyakit lain atau dengan kata lain penyebabnya sudah diketahui, seperti adanya penyakit ginjal, kelainan hormonal, kegemukan, konsumsi minuman beralkohol, merokok, kurang olah raga dan pemakaian obat-obatan. 9 Angiotensin I-converting Enzyme (ACE) merupakan enzim yang mempunyai peranan mengubah Angiotensi I menjadi Angiotensin II. Mekanisme aksi ACEinhibitor (enalapril, lisinopril, captopril dan sebagainya) yaitu dengan menghambat konversi angiotensin I inaktif menjadi angiotensin II yang aktif (vasokonstriktor poten). Selanjutnya mengubah aktivitas RAA dan menghambat efek biologis angiotensin II (seperti meningkatkan tekanan darah dan sekresi aldosteron, menurunkan sekresi renin dan natriuresis, meningkatkan aktivitas saraf simpatetis, proliferasi sel-sel dan hypertropi. Perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II tidak saja terjadi di paru-paru, namun ACE ditemukan pula di sepanjang jaringan epitel pembuluh darah. Sistem tersebut memegang peranan penting dalam patogenesis hipertensi baik sebagai salah satu penyebab timbulnya hipertensi, maupun dalam perjalanan penyakitnya. Obat-obatan yang termasuk dalam ACE inhibitor tersebut bekerja dengan menghambat efek angiotensin II yang bersifat sebagai vasokonstriktor. Dengan demikian peranan ACE pada hipertensi yaitu meningkatkan kadar bradikinin yang memberikan kontribusi sebagai vasodilatator untuk ACE-inhibitor. Akibat vasodilatasi maka menurunkan tahanan pembuluh peripheral, preload dan afterload pada jantung sehingga tekanan darah dapat diturunkan. 5,10 Kesimpulan Sistem renin-angiotensin-aldosteron (sistem RAA) merupakan suatu sistem/mekanisme hormon yang mengatur keseimbangan tekanan darah dan cairan 8
9 dalam tubuh atau sebagai sistem homeostasis. Adanya penurunan dalam tekanan darah dan volume darah akan memicu pembebasan renin dari juxtaglomerular apparatus (JGA). Selanjutnya tekanan dan volume darah yang disebabkan oleh berbagai kerja angiotensin II dan aldosteron akan mengurangi pelepasan renin. Angiotensin II dianggap berperan penting dalam terjadinya hipertensi. Sebagian besar penderita hipertensi diobati secara medis dengan pemberian obat hipertensi dengan menghambat Angiotensin I-converting Enzyme (ACE). 9
10 Daftar Pustaka 1. Inggriani Y. Buku ajar sistem urogenitalia. Edisi ke-2. Jakarta: Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana; h Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; Rutz R. Atlas anatomi manusia. Edisi 22. Jakarta:Penerbit : EGC;2008.h Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskopik histologi. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti; h Sherwood L, 6. Muttaqin E. Pengantar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskular. Jakarta: Penerbit Salemba Medika; h Gray HH, Dawkins KD, Simpson IA, Morgan JM. Kardiologi. Edisi ke-4. Jakarta: Pernebit Erlangga; h Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biologi. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga; h Tambayong J. Patofisiologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC; h Davey P. At a glance medicine. Jakarta: Penerbit Erlangga; h
HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i
HISTOLOGI URINARIA dr. Kartika Ratna Pertiwi 132319831 SISTEM URINARIA Sistem urinaria terdiri atas - Sepasang ginjal, - Sepasang ureter - Kandung kemih - Uretra Terdapat pula - Sepasang arteri renalis
Lebih terperinciM.Biomed. Kelompok keilmuan DKKD
SISTEM PERKEMIHAN By: Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed Kelompok keilmuan DKKD TUJUAN PEMBELAJARAN Mhs memahami struktur makroskopik sistem perkemihan (Ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra) dan struktur
Lebih terperinciStruktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter
Ginjal adalah organ pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia yang berfungsi untik mengekskresikan urine. Ginjal berbentuk seperti kacang merah, terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan kanan tulang
Lebih terperinci11/28/2011 SISTEM URINARIA. By. Paryono
SISTEM URINARIA By. Paryono 1 KOMPONEN SISTEM URINARIA GINJAL Bentuk seperti kacang Terletak retroperitoneal cavum abdomen (antara dinding dorsal badan dan peritoneum parietal) pada daerah lumbal superior.
Lebih terperinciGINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING
Ginjal dilihat dari depan BAGIAN-BAGIAN SISTEM PERKEMIHAN Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter,
Lebih terperinciStruktur bagian dalam ginjal
Sitem perkemihan Sistem perkemihan Terdiri atas: dua ginjal, dua ureter, vesika urinaria dan uretra Fungsi ginjal pembentukan urine Yang lain berfungsi sebagai pembuangan urine Fungsi lain ginjal: Pengaturan
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1
1. Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... A. B. C. D. 1 2 3 4 E. Kunci Jawaban : D
Lebih terperinci2. Sumsum Ginjal (Medula)
1. GINJAL Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen. Bentuknya seperti biji
Lebih terperincia) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
Lebih terperinciM.Nuralamsyah,S.Kep.Ns
M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns Pendahuluan Ginjal mempertahankan komposisi dan volume cairan supaya tetap konstan Ginjal terletak retroperitoneal Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke
Lebih terperinciSISTEM URIN (GINJAL)
SISTEM URIN (GINJAL) Pengantar Sistem urin tersusun atas ginjal, ureter, vesica urinaria, dan urethra. Berfungsi membantu terciptanya homeostasis dan pengeluaran sisa-sisa metabolisme. Ginjal selain berfungsi
Lebih terperinciPENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya
MAPPING CONCEPT PENGATURAN SIRKULASI Salah satu prinsip paling mendasar dari sirkulasi adalah kemampuan setiap jaringan untuk mengatur alirannya sesuai dengan kebutuhan metaboliknya. Terbagi ke dalam pengaturan
Lebih terperinciSistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru
Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru O R G A N P E N Y U S U N S I S T E M E K S K R E S I K U L I T G I N J A L H A T I P A R U - P A R U kulit K ULIT K U L I T A D A L A H O R G A
Lebih terperinciCreated by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO
Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si darma_erick77@yahoo.com LOGO Proses Pengeluaran Berdasarkan zat yang dibuang, proses pengeluaran pada manusia dibedakan menjadi: Defekasi: pengeluaran zat sisa hasil ( feses
Lebih terperinciMahasiswa dapat menjelaskan alat ekskresi dan prosesnya dari hasil percobaan
Indikator Pencapaian: MATERI IX SISTEM EKSKRESI Mahasiswa dapat menjelaskan alat ekskresi dan prosesnya dari hasil percobaan Materi Mahluk hidup dalam hidupnya melakukan metabolisme. Metabolisme ini selain
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1
. Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal. Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... Berdasarkan pada gambar di atas yang dimaksud dengan
Lebih terperincibiologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI
15 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI Pengeluaran zat di dalam tubuh berlangsung melalui defekasi yaitu pengeluaran sisa pencernaan berupa feses. Ekskresi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi menurut kriteria JNC VII (The Seventh Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and treatment of High Blood Pressure), 2003, didefinisikan
Lebih terperinciHistologi Sistem Urinarius
Judul Mata Kuliah : Biomedik I Histologi Sistem Urinarius Alokasi Waktu : 2 x 50 menit Tujuan Instruksional Umum (TIU) : o Membedakan jenis-jenis jaringan yang terdapat dalam tubuh manusia, baik histologik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. antara curah jantung (Cardiac Output = CO) dan tekanan vaskuler
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Hipertensi Tekanan darah (Blood Pressure = BP) adalah perkalian antara curah jantung (Cardiac Output = CO) dan tekanan vaskuler perifer (Pheripheral Vascular Resistance
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada manusia. Ginjal mempunyai peran penting dalam mempertahankan kestabilan tubuh. Ginjal memiliki fungsi yaitu mempertahankan keseimbangan
Lebih terperinci11/27/2011 SISTEM URINARIA. By. Paryono
SISTEM URINARIA By. Paryono 1 KOMPONEN SISTEM URINARIA GINJAL Bentuk seperti kacang Terletak retroperitoneal cavum abdomen (antara dinding dorsal badan dan peritoneum parietal) pada daerah lumbal superior.
Lebih terperinciAnatomi & Fisiologi Sistem Urinaria II Pertemuan 11 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
Anatomi & Fisiologi Sistem Urinaria II Pertemuan 11 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembentukan
Lebih terperinciSistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013
Sistem Ekskresi Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013 Pengertian & Fungsi Proses Ekskresi Penegrtian : Proses pengeluaran zat-zat sisa hasil
Lebih terperinciSistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fluorida adalah anion monovalen. 13. secara cepat saat lambung kosong dan fluorida sudah mencair. Adanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FLUORIDA Fluorida adalah anion monovalen. 13 Fluorida terdapat pada banyak makanan terutama teh, minuman anggur, dan duri ikan. Fluorida yang dikonsumsi manusia akan diabsorbsi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan
PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Dalam system urinaria, organ yang paling penting adalah ginjal. Ginjal Adalah organ yang memproduksi dan mengeluarkan urin dari dalam tubuh. Sistem ini merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri, mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah
Lebih terperinciSISTEM EKSKRESI MANUSIA 1: REN. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta
1 SISTEM EKSKRESI MANUSIA 1: REN by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta Proses pengeluaran zat 2 1. Defekasi : yaitu proses pengeluaran zat sisa hasil pencernaan makanan. 2. Sekresi : yaitu proses
Lebih terperinciSISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.), adalah tanaman yang khas dijumpai di Sumatera Utara, Indonesia. Buahnya umum digunakan
Lebih terperinci- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi
- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl1ekskresi Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.1
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.1 1. Organ ekskresi pada manusia yang berfungsi mengubah amonia menjadi urea adalah... Paru-paru Hati Kulit Ginjal Kunci Jawaban : B Pembahasan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan manusia di seluruh dunia saat ini ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain, demografi penuaan, urbanisasi yang cepat, dan gaya hidup tidak sehat. Salah
Lebih terperinciPEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN : ERICA PUSPA NINGRUM : J1C111208
PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN NAMA : ERICA PUSPA NINGRUM NIM : J1C111208 KELOMPOK : II (DUA) ASISTEN : TAUFIK NOOR KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciUniversitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 2/17/2016 2 Sistem traktus urinarius terdiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Hipertensi Hipertensi didefinisikan sebagai suatu keadaan ketika tekanan di pembuluh darah meningkat secara kronis. Seseorang disebut sebagai penderita hipertensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi menurut JNC 7 adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmhg. Hipertensi
Lebih terperinciSistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata
Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata Sistem ekskresi pada manusia dan vertebrata lainnya melibatkan organ paruparu, kulit, ginjal, dan hati. Namun yang terpenting dari keempat organ tersebut adalah ginjal..
Lebih terperinciBAB VII SISTEM UROGENITALIA
BAB VII SISTEM UROGENITALIA Sistem urogenital terdiri dari dua system, yaitu system urinaria (systema uropoetica) dan genitalia (sytema genitalia). Sistem urinaria biasa disebut sistem ekskresi. Fungsinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan hewan akutik yang memilki tulang belakang (vertebrata) yang berhabitat di dalam perairan. Ikan bernapas dengan insang, bergerak dan menjaga keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada makhluk hidup multiseluler. Zatzat yang tidak digunakan oleh tubuh akan dikeluarkan dalam bentuk urin oleh ginjal. Pada seorang
Lebih terperinciFUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph
FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.......... 1 II. ASAM BASA DEFINISI dan ARTINYA............ 2 III. PENGATURAN KESEIMBANGAN
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN A. GINJAL
BAB I PENDAHULUAN Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh. Proses metabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh tetapi juga menghasilkan zatzat sisa yang tidak
Lebih terperinciPERCOBAAN VI PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE
PERCOBAAN VI PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui cara pemeriksaan protein dan glukosa urine dan mengetahui kadar protein dan glukosa urine.
Lebih terperinciTERDIRI DARI REN VESICA URINARIA URETHRA
TERDIRI DARI REN URETER VESICA URINARIA URETHRA REN / GINJAL Letak : posterior cavum abdomen lateral columna vertebralis retroperitoneal setinggi ka : V Th XII V L III (hepar) ki : V Th XI V L II sumbunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepanjang hidup manusia secara langsung atau tidak terpapar bahan kimia. Beberapa bahan kimia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari diketahui berbahaya. Bahaya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. struktur parenkhim masih normal. Corpusculum renalis malpighi disusun oleh komponen
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perubahan pada Parenkhim Ginjal 4.1.1 Perubahan pada Copusculum Malphigi Ginjal Gambaran kualitatif corpusculum malphigi ginjal pada kelompok tikus normal tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ terpenting dalam mempertahankan homeostasis cairan tubuh secara baik. Berbagai fungsi ginjal untuk mempertahankan homeostatic dengan mengatur
Lebih terperinciReabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Fungsi homeostatik ginjal Proses penyaringan (filtrasi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi seringkali disebut sebagai silent killer, karena termasuk penyakit yang mematikan tersering tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat-obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut diuretik. Obat-obat ini merupakan penghambat transpor ion yang menurunkan reabsorpsi natrium
Lebih terperinciEMBRIOLOGI SISTEM URINARIUS. dr. Al-Muqsith, M.Si
EMBRIOLOGI SISTEM URINARIUS dr. Al-Muqsith, M.Si Sistem Urinarius Asal : mesodermal ridge (mesodermal intermediet), di sepanjang dinding posterior abdomen ( = sistem genitalis ) Awalnya kedua sistem tsb
Lebih terperinciPATOFISIOLOGI SINDROM NEFROTIK
PATOFISIOLOGI SINDROM NEFROTIK Reaksi antara antigen-antibodi menyebabkan permeabilitas membran basalis glomerulus meningkat dan diiukti kebocoran protein, khususnya akbumin. Akibatnya tubuh kehilangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pemeriksaan berulang (PERKI, 2015). Hipertensi. menjadi berkurang (Karyadi, 2002).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Hipertensi 1. Definisi Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah melebihi 140/90 mmhg pada pemeriksaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga retroperitonium. Secara anatomi ginjal terletak dibelakang abdomen atas dan di kedua sisi kolumna
Lebih terperinciFISIOLOGI GINJAL & SISTEM KEMIH. Kuntarti
FISIOLOGI GINJAL & SISTEM KEMIH Kuntarti tanggal upload : 29 April 2009 Konsep penting Ginjal mengatur komposisi & volume cairan ekstrasel. Plasma darah disaring oleh glomerulus dgn kec tinggi & di tubulus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Perkemihan Sistem perkemihan melibatkan kerja beberapa organ yaitu ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. 1. Ginjal a. Letak Manusia memiliki 2 buah ginjal. Ginjal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah, bergantung pada volume darah dan distensibilitas dinding pembuluh darah (Sherwood,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Formalin 2.1.1. Definisi Formalin Formalin atau formaldehyde merupakan zat yang tidak berwarna dan mudah terbakar dalam suhu ruangan. Formalin memiliki bau yang menyengat dan
Lebih terperinciFISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp
FISIOLOGI PEMBULUH DARAH Kuntarti, SKp Overview Struktur & Fungsi Pembuluh Darah Menjamin keadekuatan suplay materi yg dibutuhkan jaringan tubuh, mendistribusikannya, & membuang zat sisa metabolisme Sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologis, dan radiologis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Bersih Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasnya, air bersih adalah air
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembusukan 2.1.1 Definisi Pembusukan adalah proses campuran dari proses internal dan external. Proses internal yang terjadi yaitu autolysis yang terjadi pada sel tubuh akibat
Lebih terperinciMAKALAH FARMAKAKOLOGI
MAKALAH FARMAKAKOLOGI TENTANG HIPERTENSI DISUSUN OLEH ISMARDANI SAFITRI DI BIMBING OLEH SUMARYATI, S.Farm AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA PEKANBARU T.A 2013 i Kata Pengantar Puji dan Syukur Penulis Panjatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prevalensi hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi. Selain itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan jaman dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat. Banyak masyarakat saat ini sering melakukan pola hidup yang kurang baik
Lebih terperinciBab. Sistem Ekskresi. A. Sistem Ekskresi pada Manusia B. Sistem Ekskresi pada Hewan
Bab 7 Sumber: www.gcarlson.com Ginjal merupakan salah satu organ ekskresi yang menghasilkan urine. Sistem Ekskresi Hasil yang harus Anda capai: menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2 1. Fungsi sistem ekskresi adalah... Membuang zat sisa pencernaan Mengeluarkan enzim dan hormon Membuang zat sisa metabolisme tubuh Mengeluarkan
Lebih terperinciPertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:
Keseimbangan cairan dan elektrolit: Pengertian cairan tubuh total (total body water / TBW) Pembagian ruangan cairan tubuh dan volume dalam masing-masing ruangan Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler
Lebih terperinciSISTEM EKSKRESI SISTEM EKSKRESI PADA VERTEBRATA
SISTEM EKSKRESI SISTEM EKSKRESI PADA VERTEBRATA Sistem ekskresi pada manusia dan vertebrata lainnya melibatkan organ paru-paru, kulit, ginjal, dan hati. Namun yang terpenting dari keempat organ tersebut
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN (JARINGAN EPITEL) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI B KELOMPOK : I (Satu) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciSistem Peredaran Darah Manusia
Sistem Peredaran Darah Manusia Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah merupakan salah satu tanda vital kehidupan manusia. Tekanan darah dibagi menjadi tekanan sistolik yaitu tekanan dalam arteri saat jantung berdenyut (ketika
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Hipertensi adalah peningkatan menetap tekanan arteri sistemik. 12
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Hipertensi Pada Anak dan Remaja Hipertensi adalah peningkatan menetap tekanan arteri sistemik. 12 Definisi hipertensi pada anak dan remaja berdasarkan the Fourth Report
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Rhodamine B merupakan zat warna golongan xanthenes dyes. Pewarna
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rhodamine B Rhodamine B merupakan zat warna golongan xanthenes dyes. Pewarna ini terbuat dari dietillaminophenol dan phatalic anchidria dimana kedua bahan baku ini sangat toksik
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN (SISTEM EKSRESI)
MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN (SISTEM EKSRESI) OLEH : drh. Tri Harjana, M.P. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2008 TOPIK I. STRUKTUR GINJAL
Lebih terperinciFISIOLOGI GINJAL & SISTEM KEMIH
FISIOLOGI GINJAL & SISTEM KEMIH Kuntarti PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Konsep penting Ginjal mengatur komposisi & volume cairan ekstrasel. Plasma darah disaring
Lebih terperinciGinjal merupakan organ yang sangat penting
Artikel Asli Hipertensi Sekunder akibat Perubahan Histologi Ginjal Bernadetha Nadeak Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta Ginjal merupakan organ yang berperan penting
Lebih terperinciTEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)
TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) DEFINISI Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi dikenal luas sebagai penyakit kardiovaskular, merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering ditemukan di masyarakat modern
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan sangat serius saat ini. Hipertensi disebut juga sebagai the silent killer. Hipertensi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : MAN Pinrang Mata Pelajaran Kelas/ Semester : Biologi : XI/2 Pertemuan : 4 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan uji One Way Anova. Rerata tekanan darah sistolik kelompok
BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 6.1 Data Hasil Penelitian Uji perbandingan antara keempat kelompok sebelum perlakuan menggunakan uji One Way Anova. Rerata tekanan darah sistolik kelompok kontrol adalah
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER AWAL
LAMPIRAN KUESIONER AWAL Kami dari Mahasiswa Binus University Jenjang S1 jurusan Teknik Informatika Nama : 1) Tria Adrianita Nim : 1) 0900796844 2) Andri Ertanto 2) 0900803824 3) Ahmad Syahda fuadi 3) 0900814613
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3 1. Zat yang tidak boleh terkandung dalam urine primer adalah... Air Asam amino Urea Protein Kunci Jawaban : D Menghasilkan urine primer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidronefrosis adalah dilatasi piala dan kaliks ginjal pada salah satu atau kedua ginjal akibat obstruksi. Obstruksi pada aliran normal urin menyebabkan urin mengalir
Lebih terperinciSCIENCE MODULE GRADE IX JULY-AUGUST 2015 ACADEMIC YEAR 2015/2016
SCIENCE MODULE GRADE IX JULY-AUGUST 2015 ACADEMIC YEAR 2015/2016 Tujuan Pembelajaran: - Mendeskripsikan bentuk/bangun organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia - Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi
Lebih terperinciMODUL MATA PELAJARAN IPA
KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Sistem ekskresi untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi merupakan masalah yang sering dijumpai baik pada negara maju maupun negara berkembang dan menjadi salah satu penyebab kematian paling sering di dunia. Hipertensi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Anatomi fisiologi ginjal Dua ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, di luar rongga peritoneum. Sisi medial setiap ginjal merupakan daerah lekukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung gagal mempertahankan sirkulasi adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian cukup. Gagal jantung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi dari ginjal kanan, berwarna merah keunguan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ginjal sering disebut buah pinggang. Bentuknya seperti kacang dan letaknya disebelah belakang rongga perut, kanan dan kiri dari tulang punggung. Ginjal kiri letaknya
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah
BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah Beberapa faktor yang memengaruhi tekanan darah antara lain usia, riwayat hipertensi, dan aktivitas atau pekerjaan. Menurut tabel
Lebih terperinciFISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar Endokrin Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat
Lebih terperinciHubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik
Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik Latar Belakang Masalah Gagal ginjal kronik merupakan keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan irreversibel yang berasal dari
Lebih terperinciJenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5 1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... Energi kimia menjadi energi gerak Energi cahaya menjadi energi potensial
Lebih terperinciperkembangan penyakit DM perlu untuk diperhatikan agar komplikasi yang menyertai dapat dicegah dengan cara mengelola dan memantau perkembangan DM
BAB 1 PENDAHULUAN Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan suatu masalah kesehatan yang serius di dunia. Hal ini dikarena penyakit ginjal dapat menyebabkan kematian, kecacatan serta penurunan kualitas hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat yang terutama tinggal di kota-kota besar cenderung mempunyai pola makan yang tidak sehat, karena sering mengonsumsi makanan siap saji, hal ini meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis yang paling sering terjadi baik pada negara maju maupun negara berkembang. Menurut klasifikasi JNC VII
Lebih terperinci