BAB III ANALISIS NUANSA MAKNA SUMIMASEN DAN GOMEN NASAI DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS NUANSA MAKNA SUMIMASEN DAN GOMEN NASAI DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS NUANSA MAKNA SUMIMASEN DAN GMEN NASAI DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG Sebelumnya pada Bab II penulis telah memaparkan mengenai sumimasen dan gomen nasai. Maka pada Bab III ini penulis mencoba menganalisis makna sumimasen dan gomen nasai yang diambil dari kutipan kalimat-kalimat berbahasa Jepang yang terdapat pada kutipan yang ada pada latar belakang penulisan dan juga mengutip kalimat atau percakapan pada buku Minna no Nihongo Shokyuu I, buku Minna no Nihongo II, dan buku Nameraka Nihongo sesuai dengan pendapat dari beberapa ahli linguistik yang telah dipaparkan sebelumnya. 3.1 Sumimasen Kutipan 1: 管理人 : ガス会社に連絡したら すぐ来てくれますよ ミラー : 困ったなあ 電話がないんです すみませんが 連絡していただけませんか 管理人 : ええ いいですよ (Minna no Nihongo Shokyuu II, International Mutual Activity Foundation Press, 2008: 3) 27

2 Kanrinin : Gasu gaisha ni renrakushitara, sugu kite kuremasu yo. Miraa :... Komatta naa. Denwa ga nai ndesu. Sumimasen ga, renrakushite itadakemasenka. Kanrinin : ee, ii desu yo. Penjaga : Jika (anda) menelepon kepada perusahaan gas, (mereka akan) langsung datang. Miller :... Susah yaa. (Saya) Tidak ada telepon. Maaf, bolehkah (anda) menelpon (mereka) untuk (saya)? Penjaga : ya, baiklah. Analisis: Dialog pada kutipan tersebut merupakan kutipan yang berasal dari sebuah dialog berjudul どこにごみを出したらいいですか (Doko ni Gomi wo Dashitara ii desu ka) yang berarti Di Mana Sebaiknya Meletakkan Sampah? Pada dialog di atas, penggunaan kata sumimasen menunjukkan ungkapan maaf karena dia menginginkan lawan bicara nya untuk melakukan sesuatu kepada nya. Kata sumimasen diungkapkan oleh seorang tokoh yang bernama Miller. Tokoh tersebut memiliki situasi merasa susah karena ingin menghubungi perusahaan gas namun tidak memiliki telepon sehingga dia ingin meminta pertolongan kepada tokoh penjaga untuk menelepon pihak perusahaan gas untuk Miller. 28

3 Kutipan 2: 小川幸子 : ミラーさん ちょっとお願いがあるんですが ミラー : 何ですか 小川幸子 : 息子に英語を教えていただけませんか 夏休みにオーストラリアへホームステイに行くんです が 会話ができないんですよ ミラー : 教えてあげたいんですけど ちょっと時間が 小川幸子 : お茶でも飲みながらおしゃべりして いただけませんか ミラー : うーん 出張も多いし もうすぐ日本語の試験も あるし それに今まで教えたことがありませんから 小川幸子 : だめですか じゃ 残念ですが ミラー : どうもすみません (Minna no Nihongo Shokyuu II, International Mutual Activity Foundation Press, 2008: 19) 29

4 gawa Sachiko : Miraa san, chotto onegai ga aru ndesu ga. Miraa : nan desu ka. gawa Scahiko : Musuko ni eigo wo oshiete itadakemasenka. Natsu yasumi ni oosutoraria e hoomusutei ni iku ndesu ga. Kaiwa ga dekinai ndesu yo. Miraa : shiete agetai ndesu kedo, chotto jikan ga... gawa Sachiko : ocha de mo nominagara oshaberi shite itadakemasenka. Miraa : uuun, shucchou mo ooi shi, mou sugu nihongo no shiken mo aru shi... Sore ni ima made oshieta koto ga arimasen kara... gawa Sachiko : Dame desu ka. Ja, zannen desu ga... Miraa : Doumo sumimasen. gawa Sachiko : Tuan Miller, (saya) ada sedikit permohonan. Miller : Ada (permohonan) apa? gawa Sachiko : Mau kah (anda) mengajarkan bahasa Inggris kepada anak saya? Pada liburan musim panas, (dia) berencana pergi ke Australia untuk homestay tapi dia tidak bisa berdialog (menggunakan bahasa Inggris). 30

5 Miller : (saya) ingin mengajari (nya) tetapi waktu (saya)... gawa Sachiko : mau kah (anda) dengan sambil minum teh pun bercakapan (dengan nya)? Miller : Hem, (saya) ada banyak tugas ke luar kota, sebentar lagi ujian bahasa Jepang pun ada... Selain itu karena (saya) sampai saat ini belum pernah mengajar... gawa Sachiko : Tidak bisa ya. Kalau begitu sayang sekali... Miller : maaf yang sebesar-besarnya. Analisis: Dialog yang memiliki judul お茶でも飲みながら (ocha de mo nominagara...) yang berarti Dengan sambil minum teh pun... tersebut memiliki penggunaan kata sumimasen di dalamnya. Kata sumimasen yang digunakan pada dialog tersebut memiliki makna maaf yang menunjukkan ada rasa yang tidak menyenangkan hati lawan bicara nya. Permintaan maaf tersebut didasari oleh situasi berikut. Tokoh yang bernama gawa Sachiko meminta permohonan kepada tokoh yang bernama Miller untuk memberikan pegajaran bahasa Inggris kepada anaknya yang akan melakukan perjalanan ke Australia. Namun, tokoh Miller mengatakan kepada tokoh gawa Sachiko bahwa dia tidak bisa mengajari anak dari tokoh gawa Sachiko karena 31

6 alasan waktu. Tokoh gawa Sachiko kembali menawarkan kepada tokoh Miller tentang pengajaran itu dengan tawaran minum teh. Dengan tawaran tersebut, Miller menjelaskan mengenai kesibukannya dan akhirnya tokoh gawa Sachiko memahami nya. Karena situasi tersebut, tokoh Miller mungucapkan rasa maaf nya karena telah menolak permohonan dari tokoh gawa Sachiko. Kutipan 3: 不動産屋 : では こちらはいかがですか 駅から 10 分で 家賃は 83,000 円です ワン : ダイニングキッチンと和室ですね すみません ここは何ですか 不動産屋 : 押し入れです 布団を入れる所ですよ (Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han, International Mutual Activity Foundation Press, 2012: 187) Fudousanya : de wa, kochira ga ikaga desu ka. Eki kara, 10 pun de, yachin wa en desu. Wan : dainingu kicchin to washitsu desu ne. Sumimasen. Koko wa nan desu ka. Fudousanya : oshi ire desu. Futon wo ireru tokoro desu yo. Agen rumah : Kalau begitu, bagaimana dengan yang ini? 32

7 Dari stasiun kereta, 10 menit, harga sewa nya yen. Wang : Dapur dan ruangan bergaya jepang ya. Maaf. tempat ini apa? Agen rumah : Lemari dinding. Tempat untuk memasukkan futon. Analisis : Dialog tersebut menceritakan tentang seorang tokoh bernama Wang yang ingin mencari tempat tinggal dan bertanya kepada tokoh agen rumah. Ketika tokoh agen rumah memberikan rekomendasi kepada tokoh Wang, Wang mengerti secara umum tentang tempat yang ditawarkan. Namun, Wang melihat sesuatu ruangan pada tempat yang direkomendasikan tokoh agen rumah dan meminta tolong penjelasan dengan menggunakan kata sumimasen yang dilanjutkan dengan pertanyaannya. Setelah itu, tokoh agen rumah memberikan penjelasan tentang ruangan yang dimaksud. Kutipan 4: マリア : すみませんが ちょっと使い方を教えてください 銀行員 : お引き出しですか マリア : そうです 銀行員 : じゃ まずここを押してください (Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han, International Mutual Activity Foundation Press, 2012: 135) 33

8 Maria : Sumimasen ga, chotto tsukaikata wo oshiete kudasai. Ginkouin : ohikidashi desu ka. Maria : sou desu. Ginkouin : Ja, mazu koko wo oshite kudasai. Maria : Maaf, mohon beri tahu cara menggunakan (ini) sebentar. Pegawai Bank : Penarik uang? Maria : Betul. Pegawai Bank : Baiklah, pertama tekan di sini. Analisis: Dialog tersebut memiliki situasi berupa adanya seorang tokoh bernama Maria yang tidak tahu cara menggunakan suatu benda. Tokoh Maria ingin memohon kepada tokoh pegawai bank untuk memberitahu cara menggunakan benda tersebut. Tokoh Maria menggunakan kata sumimasen untuk menunjukkan keinginan meminta tolong nya kepada tokoh pegawai bank. Kemudian, tokoh pegawai bank tersebut memberitahu cara menggunakan benda yang ditanyakan, sesuai dengan permintaan tokoh Maria. 34

9 Kutipan 5: カリナ : 昼ごはんはどうしますか ワン : えーと カリナ : 私がお弁当を持って行きましょうか ワン : すみません お願いします カリナ : じゃ 日曜日に (Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han, International Mutual Activity Foundation Press, 2012: 205) Karina : Hiru gohan wa dou shimashou ka. Wang : Ee to... Karina : Watashi ga obentou wo motte ikimashou ka. Wang : Sumimasen. negai shimasu. Karina : Ja, nichiyoubi ni. Karina : Bagaimana dengan makan siang (kita)? Wang : Hmm... Karina : Bagaimana jika saya yang membawa perbekalan (kita)? Wang : Maaf. Tolong ya. 35

10 Karina : (Baiklah) kalau begitu, hari Minggu ya. Analisis: Dialog tersebut memiliki situasi berupa adanya seorang tokoh bernama Wang melakukan perpindahan tempat tinggal. Tokoh tersebut meminta tolong kepada beberapa tokoh lain seperti tokoh bernama Karina. Tokoh Karina menanyakan mengenai makan siang mereka dan tokoh Wang kebingungan sehingga tokoh Karina menawarkan bantuan untuk membawakan bekal. Tokoh Wang merasa memberatkan lawan bicara nya dan mengatakan kata sumimasen yang memiliki makna untuk mengucapkan terima kasih. Kutipan 6: A : コンサートのチケットをもらいました いっしょに行きませんか B: いつですか A: 来週の土曜日です B: すみません 来週の土曜日は仕事がありますから A: そうですか 残念ですね (Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han, International Mutual Activity Foundation Press, 2012: 79) 36

11 A : Konsaato no chiketto wo moraimashita. Issho ni ikimasenka. B : Itsu desu ka. A : Raishuu no doyoubi desu. B : Sumimasen. Raishuu no doyoubi wa youji ga arimasu kara. A : Sou desu ka. Zannen desu ne. A: (Saya) sudah mendapatkan tiket konser. Bagaimana kalau (kita) pergi bersama? B: Kapan? A: Hari Sabtu minggu depan. B: Maaf. Hari Sabtu minggu depan (saya) ada urusan. A: Begitu ya? Sayang sekali ya. Analisis: Dialog tersebut memiliki situasi berupa tentang seorang tokoh A mendapatkan tiket konser. Tokoh A mengundang tokoh B untuk pergi bersama ke konser tersebut. Tokoh B menanyakan kepada tokoh A hari konser tersebut. Mengetahui bahwa hari yang disebutkan adalah hari Sabtu minggu depan, tokoh B menolak tokoh A dengan kata sumimasen yang bermakna maaf karena telah menolak undangan dari tokoh A. 37

12 3.2 Gomen Nasai Kutipan 1: 男 A: あっ 痛い 足が 女 B: ごめんなさい 踏んでしまいまして (Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko, 2005:130) toko A : aak, itai. Ashi ga... nna B : Gomen nasai. Fundeshimaimashite... Pria A : aduh, sakit. Kaki (saya)... Wanita B : Maaf. Tidak sengaja terpijak... Analisis: Dialog tersebut memiliki situasi berupa ada seorang tokoh Pria A merasakan sakit di kakinya. Tokoh Wanita B kemudian meminta maaf dengan kata gomen nasai. Ungkapan maaf menggunakan kata gomen nasai muncul karena tokoh Wanita B tidak dengan sengaja menginjak kaki tokoh Pria A dan memunculkan rasa menyesal dan rasa bersalah kepada tokoh Pria A. 38

13 Kutipan 2: 男 A: ここはスーパーの駐車場ですよ だから スーパーが開いてる 時間ならとめてもいいけど 開いてない時間にとめちゃいけ ないんですよ 買い物する人のための駐車場なんだから 女 B: あっ そうなんですか 知らなかった ごめんなさい ところ で スーパーの開店時間は何時かしら 男 A: スーパーは 10 時開店ですよ まだ 30 分以上ありますよ 有料駐車場なら 駅前にありますけど (Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko, 2005:125) toko A : Koko wa suupaa no chuushajou desu yo. Dakara, suupaa ga aiteru jikan nara tomete mo ii kedo, aitenai jikan ni tomecha ikenai ndesu yo. Kaimono suru hito no tame no chuushajou nan dakara. nna B : aak, sou nan desu ka. Shiranakatta. Gomen nasai. Tokoro de, suupaa no kaiten jikan wa nan ji kashira. toko A : suupaa wa 10 ji kaiten desu yo. Mada 30 pun ijou arimasu yo. Yuuryou chuushajou nara, eki mae ni arimasu kedo... 39

14 Pria A : Di sini parkir untuk supermarket. leh karena itu jika supermarket nya buka dan (anda) parkir di sini tidak apa-apa, tapi tidak boleh parkir di waktu tidak buka. Karena (tempat ini) diperuntukkan bagi orang yang berbelanja. Wanita B : Ahh.. Begitu ya? (Saya) tidak tahu. Maaf. mong-omong, kira- kira jam buka supermarket nya kapan ya? Pria A : Jam buka supermarketnya pukul 10. Masih ada 30 menit lebih. Kalau parkiran berbayar ada di depan stasiun kereta sih... Analisis: Situasi pada dialog tersebut berupa adanya tokoh Pria A yang menegur tokoh Wanita B karena tokoh Wanita B melakukan kesalahan memarkirkan kendaraan di tempat parkir sebuah supermarket yang masih belum jam buka. Tokoh Wanita B meminta maaf dengan menggunakan kata gomen nasai karena kesalahannya tentang ketidaktahuannya mengenai jam buka supermarket. Kutipan 3: お待たせしてしまってごめんなさい matase shite shimatte gomen nasai. Maaf karena sudah membuat (anda) menunggu. (Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko, 2005:81) 40

15 Analisis: Kalimat tersebut diungkapkan untuk meminta maaf dengan menggunakan kata gomen nasai. Ungkapan maaf dikarenakan keterlambatan si pembicara dan menyebabkan rasa bersalah kepada lawan bicaranya. Kutipan 4: 女 A: ごめんなさい わたし あなたとはもう会えないの 男 B: え? 会えないってどういうこと? 女 A: わたし 結婚することになったの (Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko, 2005:29) nna A : Gomen nasai. Watashi, anata to wa mou aenai no toko B : E? Aenai tte dou iu koto? nna A : Watashi, kekkon suru koto ni natta no Wanita A : Maaf. Saya, tidak bisa berjumpa lagi dengan mu Pria B : Hah? Maksudnya dengan tidak bisa berjumpa lagi? Wanita A : Saya, memutuskan untuk menikah 41

16 Analisis: Dialog tersebut memiliki situasi berupa ada nya permintaan maaf tokoh Wanita A dengan menggunakan kata gomen nasai. Tokoh Wanita A meminta maaf dengan rasa menyesal kepada tokoh Pria B karena tokoh Wanita A tidak bisa lagi berjumpa dengannya. Tokoh Wanita A membuat rasa tidak nyaman kepada tokoh Pria B dan meminta maaf. Kutipan 5: (Seorang guru memasuki ruangan kelas dan menuliskan sesuatu di papan tulis di sebuah ruangan kelas di sebuah sekolah) まだ冬休み 始業式はあした ごめんなさい!! (Yasunobu Yamauchi, 2010: volume 2, chapter 32) Mada fuyu yasumi Shigyoushiki wa ashita Gomen nasai!! 42

17 Masih libur musim dingin Upacara awal semester besok Maaf!! Analisis: Kalimat di atas merupakan sebuah tulisan yang berada di papan tulis sebuah ruangan kelas di sebuah sekolah. Tulisan tersebut merupakan pernyataan dari seorang guru yang tidak memberitahukan kepada tiga siswanya yang datang ke sekolah. Guru tersebut memberikan pengumuman di kelasnya dan meminta maaf dengan penyesalan kepada siswa nya dengan menggunakan kata gomen nasai karena tidak memberitahukan pengumuman tersebut sebelumnya sehingga tiga siswa tersebut menjadi datang ke sekolah. Kutipan 6: アンナ : お母さん ごめんなさい 遅くなりました 寮母 : アンナさん 10 分も遅刻です 約束を破ってはいけません ( Anna : kaasan, gomen nasai. soku narimashita. Ryoubo : Anna san, jippun mo chikoku desu. Yakusoku wo yabutte ha ikemasen. 43

18 Anna : Ibu, maaf. (Saya) terlambat. Ibu Asrama : Anna, kamu terlambat 10 menit. Kamu tidak boleh ingkar janji. Analisis: Kutipan dialog tersebut memiliki situasi berupa seorang tokoh bernama Anna terlambat. Tokoh Anna mengingkari janjinya kepada tokoh ibu asrama sehingga dia mengucapkan kata gomen nasai untuk meminta maaf dengan rasa penyesalan. 3.3 Tabel Analisis Nuansa Makna Sumimasen dan Gomen Nasai Tabel 1. Pemakaian Kata Sumimasen No. Kutipan Sumimasen Gomen Nasai 1 ミラー : 困ったなあ 電話がないんです すみませんが 連絡していただけませんか (Minna no Nihongo Shokyuu II, International Mutual Activity Foundation Press, 2008: 3) X 44

19 2 ミラー : どうもすみません (Minna no Nihongo Shokyuu II, International Mutual Activity Foundation Press, 2008: 19) 3 ワン : ダイニングキッチンと和室ですね すみません ここは何ですか (Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han, International Mutual Activity Foundation Press, 2012: 187) 4 マリア : X すみませんが ちょっと使い方を教えてください (Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han, International Mutual Activity Foundation Press, 2012: 187) 5 ワン : X すみません お願いします (Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han, International Mutual Activity Foundation Press, 2012: 187) X 45

20 6 B: すみません 来週の土曜日は仕事がありますから (Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han, International Mutual Activity Foundation Press, 2012: 79) Berdasarkan dengan tabel (1) tersebut, diketahui bahwa tidak semua kata sumimasen bisa digantikan penggunaannya dengan kata gomen nasai. Penggunaan kata sumimasen yang tidak bisa digantikan dengan kata gomen nasai pada beberapa kutipan tersebut disebabkan oleh perbedaan nuansa makna kedua kata tersebut walaupun memiliki arti yang sama. Kutipan (1) menunjukkan penggunaan kata sumimasen tidak dapat diganti dengan kata gomen nasai. Situasi nuansa makna penggunaan kata sumimasen pada kutipan (1) merupakan situasi berupa adanya upaya tokoh yang berbicara untuk meminta tolong kepada lawan bicara. Upaya meminta pertolongan tersebut bisa dilihat dengan jelas dari situasi pada saat tokoh tersebut melanjutkan kalimatnya dengan bolehkah (anda) menelepon (mereka) untuk (saya)?. Kasus pada kutipan (1) berbeda dengan yang ditunjukkan pada kutipan (2). Situasi nuansa makna penggunaan kata sumimasen pada kutipan (2) merupakan situasi berupa adanya upaya tokoh yang berbicara untuk meminta maaf kepada lawan bicara. Dari kutipan (2) secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa 46

21 tokoh mengucapkan kata sumimasen karena telah menolak lawan bicara. Situasi penolakan tersebut dapat dilihat dari adanya beberapa tawaran yang diberikan oleh lawan bicara kepada pembicara tetapi pembicara tetap menolak dan menimbulkan rasa mengecewakan lawan bicara. Maka dari itu nuansa makna pada kata sumimasen tersebut bisa digantikan dengan kata gomen nasai karena kata gomen nasai memiliki nuansa makna untuk mengungkapkan penolakan kepada lawan bicara. Pada kutipan (3), nuansa makna kata sumimasen memiliki nuansa makna yang mirip dengan kutipan (1), yaitu adanya upaya pembicara untuk meminta pertolongan kepada lawan bicara. Makna kata sumimasen pada kutipan (3) yang menunjukkan upaya meminta pertolongan dapat dilihat dari kalimat lanjutan yang diucapkan pembicara, yaitu tempat ini apa?. Pertolongan yang diminta berupa pertolongan atas jawaban karena ketidaktahuan pembicara. leh karena itu, kata sumimasen pada kutipan (3) tidak bisa digantikan dengan kata gomen nasai. Penggunaan yang sama ditunjukkan juga pada kutipan (4). Makna kata sumimasen pada kutipan (4) menunjukkan upaya meminta pertolongan. Pertolongan yang diminta si pembicara adalah pertolongan dari lawan bicara untuk memberitahu cara menggunakan sesuatu benda. Maka, sama seperti kutipan (1) dan kutipan (3), nuansa makna kata sumimasen tidak dapat digantikan dengan kata gomen nasai. Kalimat yang diucapkan pembicara pada kutipan (5) juga menggunakan kata sumimasen yang tidak dapat digantikan dengan kata gomen nasai. Namun, kasus ini berbeda dengan kasus yang ada pada kutipan (1), kutipan (3) dan kutipan 47

22 (4) karena pada kutipan (5), makna kata sumimasen memiliki nuansa makna yang memberikan ucapan terima kasih. Ucapan terima kasih dengan menggunakan kata sumimasen dapat dilihat secara keseluruhan pada kutipan (5) yang memperlihatkan situasi berupa adanya tokoh yang memberikan tawaran untuk membawakan bekal. Lawan bicara nya kemudian mengucapkan kata sumimasen untuk mengucapkan terima kasih karena telah bersedia membantu. Kalimat kutipan (6) menunjukkan nuansa makna kata sumimasen yang mirip dengan kata sumimasen yang terdapat pada kalimat kutipan (2), yaitu mengungkapkan permintaan maaf karena memberikan penolakan pada lawan bicara. Kasus pada kalimat kutipan (6) menunjukkan percakapan tentang adanya tokoh yang menawarkan untuk menonton konser bersama karena dia mendapatkan tiket untuk konser tersebut. Setelah mengetahui hari konser tersebut, lawan bicaranya tidak bisa menerima tawaran tersebut dan mengungkapkan kata sumimasen karena telah menolak tawaran tersebut. Nuansa makna kata sumimasen yang diungkapkan tersebut memiliki padanan makna kata yang sama dengan gomen nasai sehingga kata gomen nasai bisa menggantikan kata sumimasen pada kalimat tersebut. 48

23 Tabel 2. Pemakaian Kata Gomen Nasai No Kutipan Sumimasen Gomen Nasai 1 女 B: ごめんなさい 踏んでしまいまして (Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko, 2005:130) 2 女 B: X あっ そうなんですか 知らなかった ごめんなさい ところで スーパーの開店時間は何時かしら (Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko, 2005:125) 3 お待たせしてしまってごめんなさい (Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko, 2005:81) 4 女 A: X ごめんなさい わたし あなたとはもう会えないの (Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko, 2005:81) X 49

24 5 まだ冬休み 始業式はあした ごめんなさい!! X (Yasunobu Yamauchi, 2010: volume 2, chapter 32) 6 アンナ : お母さん ごめんなさい 遅くなりまし た ( X Berdasarkan pada informasi yang terdapat pada tabel (2), dapat kita lihat bahwa penggunaan kata sumimasen hanya ada satu kutipan yang dapat menggantikan kata gomen nasai, yaitu pada kalimat kutipan (2). Kasus yang terdapat pada kalimat kutipan (2), kata sumimasen bisa menggantikan kata gomen nasai karena nuansa makna kata gomen nasai pada kutipan tersebut tidak mengandung unsur penyesalan. Sementara pada kalimat kutipan lainnya, kata sumimasen tidak dapat menggantikan kata gomen nasai karena walaupun kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, nuansa makna kata gomen nasai memiliki makna maaf yang didasari rasa penyesalan. 50

25 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan pada uraian pada bab-bab yang sebelumnya, ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil seperti berikut: 1. Permintaan maaf merupakan salah satu tindak tutur yang digunakan manusia ketika berinteraksi dengan lawan tutur. Peristiwa meminta maaf muncul disebabkan oleh penutur melakukan tindakan yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi lawan tutur. Ungkapan untuk mengekspresikan permintaan maaf ada beberapa dalam bahasa seperti sumimasen dan gomen nasai. 2. Kata sumimasen dan gomen nasai merupakan kata yang bersinonim. Kedua kata tersebut dikatakan bersinonim karena memiliki arti kata yang sama yaitu maaf. Walaupun memiliki arti kata yang sama, kata sumimasen dan gomen nasai tidak dapat selalu saling menggantikan. Hal tersebut dikarenakan kata sumimasen dan gomen nasai memiliki perbedaan nuansa makna yang disesuaikan dengan situasi atau konteks kalimat. 3. Kata sumimasen dapat digunakan pada situasi pengungkapan rasa maaf yang dikarenakan adanya kesalahan, rasa terima kasih dan meminta tolong. 51

26 4. Kata gomen nasai dapat digunakan untuk pengungkapan rasa maaf yang dilakukan kepada seseorang ketika melakukan kesalahan yang ditekankan pada rasa penyesalan, adanya penolakan dan permintaan izin. 5. Pada kalimat yang telah dianalisis, kata sumimasen tidak bisa menggantikan semua kata gomen nasai. Begitu juga dengan kata gomen nasai tidak bisa menggantikan semua kata sumimasen. 4.2 Saran Dengan penulisan skripsi ini, diharapkan para pembelajar bahasa Jepang dapat lebih memahami mengenai makna kata sumimasen dan kata gomen nasai. Penggunaan kedua kata tersebut berbeda sehingga diperlukan perhatian khusus dari pembelajar bahasa Jepang agar tidak terjadi kesalahan ketika menggunakan katakata ini. 52

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan makna kepada seseorang, baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan makna kepada seseorang, baik secara lisan maupun tulisan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari interaksi sosial terhadap manusia yang lain. Dalam interaksinya, manusia mengungkapkan maksud, pikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi sosial, penting bagi penutur dan lawan tutur saling memahami isi tuturannya. Berbicara secara langsung, apa adanya tanpa ada basabasi merupakan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, manusia akan melakukan sebuah komunikasi. Saat berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, manusia akan melakukan sebuah komunikasi. Saat berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita semua menerima pendapat bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat lepas dari hubungan satu sama lain. Ketika berinteraksi dengan orang lain, manusia

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi

Lebih terperinci

Pergi kemana? どこへ行きますか

Pergi kemana? どこへ行きますか Pergi kemana? どこへ行きますか i Oleh : Ahmad Hasnan www.oke.or.id doko e ikimasuka. pergi kemana, pertanyaan ini mudah dan sering digunakan dalam bepergian,dalam artikel edisi ini akan di bahas cara bertanya

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda, serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda, serta memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda, serta memiliki keunikan tersendiri. Salah satu bahasa yang memiliki keunikan dan karakteristik yaitu bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Didalam kehidupan bermasyarakat, bahasa sangat penting digunakan untuk berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya. Chaer (2004:32) mengatakan bahwa bahasa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan analisis terhadap data tes mengenai pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengumpulan

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, yaitu adverbia atau yang disebut dengan kata keterangan. Menurut Dr. Gorys Keraf (1984;71-72),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi antara individu dalam kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam. Keberagaman bahasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

mahasiswa dalam memulai sebuah komunikasi, seperti あの 失礼します, こん

mahasiswa dalam memulai sebuah komunikasi, seperti あの 失礼します, こん BAB IV PEMBAHASAN Setelah analisa dilakukan didapatkan hasil berupa rangkaian tindak tutur (speech act set) ajakan yang dibagi menjadi 3 jenis bagian yaitu pra-invite, invite dan post-invite. Di dalam

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん

Lebih terperinci

BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG

BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG Menurut Kaneko Shiro dalam Susanti (2007:28-36) ragam memohon bahasa Jepang dikelompokkan ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

PDF created with FinePrint pdffactory trial version  YUK BELAJAR NIHONGO 1 YUK BELAJAR NIHONGO PENGANTAR Saat ini sedang bekerja di sebuah perusahaan Jepang? Atau barangkali sedang kuliah jurusan Bahasa Jepang, atau suatu saat anda ingin pergi ke Jepang baik untuk belajar atau

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Untuk menyampaikan sesuatu, manusia dapat menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Dalam tataran lisan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur kalimatnya. Makna kalimat tersebut ditandai dengan hadirnya tanda baca, atau kata-kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dengan tamu dan setiap tutur katanya tidak dapat dipisahkan dengan kesan hormat

BAB V KESIMPULAN. dengan tamu dan setiap tutur katanya tidak dapat dipisahkan dengan kesan hormat 82 BAB V KESIMPULAN 5.1 KESIMPULAN Seorang Receptionist merupakan orang yang paling sering berkomunikasi dengan tamu dan setiap tutur katanya tidak dapat dipisahkan dengan kesan hormat dan sopan. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか Lampiran I SOAL PRE TEST NIM : A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! れいあした例 : 明日 授業 ( は に を ) やすみですか くうこう 1. 私は母とタクシー ( に を で ) 空港へ行きました はいたた 2. 歯 ( で は が ) 痛いですから 何も食べないです

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang merupakan bahasa yang kaya akan struktur. Keberagaman struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan karena

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活 KISI KISI SOAL POSTTEST Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Kelas / Semester : XII / 2 Alokasi Waktu : 10 Menit Jumlah Soal : 20 butir Penulis : Azka D. Nurilmatin N o Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bahasa yang ada di dunia memiliki keunikan kekhasan masingmasing termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah aya penggunaan 助詞 joshi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO 2.1 Pengertian Partikel Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan dan tidak bisa berdiri sendiri

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi digunakan kata-kata yang terangkai menjadi sebuah kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan kata sambung (konjungsi)

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI Desak Made Sri Mardani Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. Bab 2 Landasan Teori Pada bab 2 ini penulis memaparkan teori-teori yang digunakan sebagai pegangan dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. 2.1 Teori Pragmatik Asal-usul kata pragmatik

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

Keywords: Aizuchi, Sentence Conversation, The Japan Society I. PENDAHULUAN

Keywords: Aizuchi, Sentence Conversation, The Japan Society I. PENDAHULUAN Aizuchi Dalam Kalimat Percakapan Pada Buku Nameraka Nihongo Kaiwa Penulis: Nurul Aeni 1 Anggota : 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: yun_nanta@yahoo.co.id, Handphone: 085278995672 ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang mengakibatkan perekonomian Jepang hancur. Adanya perubahan terjadi setelah pasca perang dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : speech act, request expression, nameraka nihongo kaiwa, I. PENDAHULUAN

ABSTRACT. Keywords : speech act, request expression, nameraka nihongo kaiwa, I. PENDAHULUAN Tindak Tutur Memohon Bahasa Jepang dalam Buku Nameraka Nihongo Kaiwa Oleh: Ita Zulaika 1 Anggota : 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email : Zulaika_i10@yahoo.com, No. HP : 081270427642 ABSTRACT The

Lebih terperinci

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo Pemahaman Ungkapan Penolakan Bahasa Jepang pada Mahasiswa Semester V Universitas Riau Oleh: Nunung Nurhayati 1 Anggota: 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: hayatin001@gmail.com, No. HP:082382432073

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG Asteria Permata Martawijaya Pendahuluan Tindak tutur tidak langsung adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis kesalahan. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan mengumpulkan

Lebih terperinci

BJ システムについて Mengenai BJ System

BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika membicarakan objek, baik berupa benda maupun orang lain, kita mengenal kata tunjuk. Kata tunjuk dalam Bahasa Indonesia adalah kata ini dan itu. Dalam bahasa

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata kerja bantu dalam bahasa Jepang terbagi menjadi dua jenis, yaitu jodoushi dan hojodoushi. Jodoushi adalah kata kerja bantu murni yang tidak bisa berdiri

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan oleh manusia dalam kegiatannya sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan seharihari. Bahasa yang digunakan bisa beragam sesuai bangsa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SHUUJOSHI

BAB II GAMBARAN UMUM SHUUJOSHI BAB II GAMBARAN UMUM SHUUJOSHI 2.1. Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.

Lebih terperinci

SHJ Student Voice. For Indonesian Students. SHJ Language School

SHJ Student Voice. For Indonesian Students. SHJ Language School SHJ 201 7 Student Voice For Indonesian Students SHJ Language School 留学生アンケート 名前 :Miranti Yunita 年齢 :26 性別 : 男 女 アルバイト : 無 有 らいにちねんげつ 来日年月 たいざいきかん 2015 年 6 月滞在期間 15 ヶ月 もくてき 1 日本へ留学する目的について ( どうして日本への留学を選んだか?

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Parawisata Lanjutan Kode : MR 302 Bobot : 2 SKS Semester : 4 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi di dunia ini sangat beragam, dan keberagaman tersebut dilatarbelakangi oleh keberagaman budaya penuturnya. Dewasa ini, seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Itu artinya, manusia harus berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya agar dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan mitra tutur. Melalui bahasa, pikiran, perasaan, dan keinginan

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan mitra tutur. Melalui bahasa, pikiran, perasaan, dan keinginan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sebuah tuturan yang berfungsi sebagai alat komunikasi dan digunakan manusia untuk dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Kegiatan berkomunikasi tersebut

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu BAB 3 Analisis Data Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu のだ dalam novel Yaneura no Shoujo dan membaginya menjadi empat sub bab. 3.1 Analisis Fungsi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto (2007:118), menyatakan bahwa jodoushi apabila dipadankan ke dalam bahasa Indonesia memiliki

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya,

Bab 3. Analisis Data. yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya, Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan menganalisis dua penyebab utama tindakan bunuh diri yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya, sedangkan yang ke dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah satu dari 10 jenis kelas kata tersebut. Partikel dalam bahasa Jepang disebut juga joshi. Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang memiliki keunikan-keunikan yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Salah satu keunikan bahasa Jepang tersebut adalah adanya nomina abstrak

Lebih terperinci

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN Komik-komik Kobo-Chan yang menjadi sumber data terdiri dari 7 seri komik. Dari ketujuh seri komik tersebut, 20 data akan dianalisis tujuan penggunaan kata

Lebih terperinci

STRATEGI UNGKAPAN PENOLAKAN BAHASA JEPANG DALAM DRAMA SERIAL NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO EPISODE 1-12 SKRIPSI

STRATEGI UNGKAPAN PENOLAKAN BAHASA JEPANG DALAM DRAMA SERIAL NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO EPISODE 1-12 SKRIPSI STRATEGI UNGKAPAN PENOLAKAN BAHASA JEPANG DALAM DRAMA SERIAL NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: LENI MASLAKHAH NIM 105110201111032 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci