IKAHIMATIKA Indonesia periode

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IKAHIMATIKA Indonesia periode"

Transkripsi

1

2 Kamis, 26 Mei 2016 Waktu K O N G R E S I K A H I M A T I K A I N D O N E S I A X III AGENDA SIDANG Kegiatan Kondisional Kondisional Sidang Pleno I 1. Pembahasan dan pengesahan agenda sidang 2. Pembahasan dan pengesahan tata tertib sidang 3. Lanjutan pembahasan dan pengesahan tata tertib sidang 4. ISHOMA 5. Pemilihan dan pengesahan presidium sidang tetap Sidang Pleno II 1. Laporan Kegiatan Badan Pengawas Organisasi 2. Laporan Pertanggungjawaban Kepengurusan IKAHIMATIKA Indonesia periode Pembahasan Laporan Pertanggungjawaban Kepengurusan Pusat IKAHIMATIKA Indonesia periode Jumat, 27 Mei 2016 Waktu Kondisional Kondisional Kegiatan 4. Pembahasan Laporan Pertanggungjawaban Kepengurusan Pusat IKAHIMATIKA Indonesia periode Pendemisioneran pengurus pusat IKAHIMATIKA Indonesia periode Sidang Pleno III 1. Pembahasan dan pengesahan AD/ART IKAHIMATIKA Indonesia periode Sabtu, 28 Mei 2016 Waktu Kondisional Kondisional Kegiatan 2. Pembahasan dan pengasahan AD/ART IKAHIMATIKA Indonesia. 3. Pembahasan dan pengesahan Garis Besar Haluan Kerja IKAHIMATIKA periode Pembahasan dan pengesahan butir-butir rekomendasi. Sidang Pleno IV 1. Pembahasan dan pengesahan mekanisme pemilihan sekjend IKAHIMATIKA periode Pemilihan dan pengesahan Sekjend IKAHIMATIKA periode Minggu, 29 Mei 2016 Waktu Kondisional Kegiatan 3. Pembahasan dan pengesahan mekanisme pemilihan pengurus pusat 4. Pemilihan dan pengesahan Badan pengurus pusat 5.Pembahasan dan pengesahan mekanisme pemilihan Badan Pengawas organisasi 6. Pemilihan dan pengesahan Badan Pengawas Organisasi 7. Pembahasan dan pengesahan mekanisme pemilihan Tuan Rumah KONGRES dan MUKERNAS selanjutnya 8. Pemilihan dan pengesahan Tuan Rumah KONGRES dan MUKERNAS selanjutnya 9. Sidang penutup U N I V E R S I T Y O F R I A U 3

3 TATA TERTIB PERSIDANGAN KONGRES NASIONAL XIII IKATAN HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2016 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kongres Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika Indonesia adalah Kongres yang dihadiri oleh utusan Himpunan Mahasiswa Matematika yang ada pada Perguruan Tinggi di Indonesia. Pasal 2 Pelaksanaan Kongres Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika Indonesia selanjutnya disebut Kongres Nasional XIII IKAHIMATIKA Indonesia yang dilaksanakan di Hotel Mona tanggal Mei 2016 dengan penyelenggara di Universitas Riau. BAB II TUGAS Pasal 3 (1) Membahas dan menetapkan agenda sidang Kongres Nasional XIII IKAHIMATIKA Indonesia. (2) Membahas dan menetapkan tata tertib sidang Kongres Nasional XIII IKAHIMATIKA Indonesia. (3) Memilih dan menetapkan pimpinan sidang tetap. (4) Meminta pandangan dari aktivitas Badan Pengawas Organisasi. (5) Meminta dan menetapkan LPJ dari Sekretaris Jendral IKAHIMATIKA periode (6) Membahas dan menetapkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) (7) Membahas dan menetapkan Garis-garis Besar Haluan Kerja (GBHK) (8) Membahas dan menetapkan rekomendasi kepada pengurus pusat. (9) Memilih dan menetapkan BPO. (10) Memilih dan menetapkan susunan Pengurus Pusat. (11) Membahas dan menetapkan pelaksanaan Kongres Nasional dan Musyawarah Kerja Nasional selanjutnya. BAB III PESERTA Pasal 4 Peserta Kongres Nasional XIII IKAHIMATIKA Indonesia terdiri dari: a. Peserta Penuh;dan b. Peserta Peninjau. Pasal 5 (1) Peserta penuh, yaitu utusan dari masing-masing organisasi Mahasiswa Matematika dari tiap-tiap perguruan tinggi yang ada di Indonesia. (2) Peserta peninjau, yaitu semua alumni pengurus IKAHIMATIKA Indonesia dan/atau tidak diutus oleh Himpunan Mahasiswa, Panitia Penyelenggara OC, dan Panitia Pengarah SC. 4 U N I V E R S I T Y O F R I A U

4 K O N G R E S I K A H I M A T I K A I N D O N E S I A X III Pasal 6 Hak peserta (1) Peserta penuh mempunyai hak bicara, dipilih, dan memilih. (2) Peserta peninjau mempunyai hak bicara. (3) Untuk penggunaan suara dalam pemungutan suara dan/atau pemilihan, setiap himpunan mempunyai satu suara. Pasal 7 Kewajiban peserta (1) Mentaati tata tertib Kongres Nasional XIII IKAHIMATIKA Indonesia. (2) Mengikuti seluruh acara persidangan dan hadir lima menit sebelum sidang dimulai. (3) Mengenakan pakaian yang rapi dan sopan. (4) Meminta persetujuan pimpinan sidang jika meninggalkan persidangan. BAB IV SANKSI Pasal 8 Peserta dianggap mengundurkan diri apabila tidak mengikuti satu persidangan tanpa izin pimpinan sidang. Pasal 9 Peserta sidang yang melanggar tata tertib persidangan akan diberi sanksi sebagai berikut a. Diberi peringatan oleh pimpinan sidang;dan b. Setelah diberi peringatan sebanyak tiga kali apabila tidak diindahkan maka peserta sidang tersebut dikeluarkan dari ruang persidangan. BAB V ALAT KELENGKAPAN PERSIDANGAN Pasal 10 Alat dan kelengkapan persidangan terdiri dari a. Palu sidang; b. Draf sidang; c. Peserta sidang;dan d. Pimpinan sidang. BAB VI PERSIDANGAN Pasal 11 Bentuk Sidang Persidangan dalam Kongres Nasional XII IKAHIMATIKA Indonesia terdiri atas Sidang Pleno. Pasal 12 Sifat Sidang Sidang pleno bersifat terbuka yaitu dihadiri oleh seluruh peserta kongres Nasional XIII IKAHIMATIKA Indonesia. Pasal 13 Pimpinan Sidang (1) Pimpinan Sidang terdiri atas: a. Pimpinan sidang sementara;dan b. Pimpinan Sidang Tetap. U N I V E R S I T Y O F R I A U 5

5 (2) Pimpinan sidang sementara, yaitu pimpinan sidang yang terdiri dari minimal 2 orang Badan Pengawas Organisasi (BPO) IKAHIMATIKA Indonesia yang membuka sidang dan memimpin jalannya persidangan sampai terpilih pimpinan sidang tetap. (3) Pimpinan sidang tetap, yaitu pimpinan sidang yang terdiri dari 3 orang yang dipilih oleh peserta sidang. 6 U N I V E R S I T Y O F R I A U BAB VII QUORUM Pasal 14 (1) Sidang dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya seperdua dari jumlah peserta kongres ditambah satu. (2) Apabila ayat (1) tidak terpenuhi, maka sidang diskorsing selama 2x5 menit dan selanjutnya dianggap sah. BAB VIII TATA CARA PEMILIHAN PIMPINAN SIDANG Pasal 15 Pimpinan sidang dipilih dari dan oleh peserta penuh sidang. Pasal 16 Pemilihan pimpinan sidang hendaknya didasarkan pada musyawarah untuk mencapai mufakat sehingga merupakan keputusan yang bulat. Pasal 17 Prosedur pemilihan (1) Setiap himpunan berhak mengajukan maksimal tiga orang calon pemimpin sidang. (2) Calon pimpinan sidang sah apabila didukung oleh sekurang-kurangnya tiga himpunan. (3) Calon pimpinan sidang menyatakan kesediaannya secara lisan di depan forum. BAB IX TUGAS DAN WEWENANG PIMPINAN SIDANG Pasal 18 Tugas pimpinan sidang (1) Pimpinan sidang memimpin persidangan sesuai dengan Tata Tertib Kongres Nasional XIII IKAHIMATIKA Indonesia dan menyimpulkan pembicaraan-pembicaraan dalam sidang tersebut. (2) Pimpinan sidang melakukan pembagian kerja sesuai dengan kebutuhan sidang. (3) Pada sidang pleno terakhir, pimpinan sidang pleno menyampaikan hasil ketetapan kongres dan menyerahkannya pada pengurus pusat terpilih. Pasal 19 Wewenang pimpinan sidang Pimpinan sidang pleno mempunyai wewenang untuk memberi sanksi pada peserta kongres yang melanggar tata tertib yang telah ditetapkan. BAB X PENGAMBILAN KEPUTUSAN SIDANG Pasal 20 (1) Semua keputusan dalam Kongres Nasional XIII IKAHIMATIKA Indonesia hendaknya didasarkan pada musyawarah mufakat. (2) Apabila ayat (1) tidak terpenuhi, maka dilakukan lobi.

6 K O N G R E S I K A H I M A T I K A I N D O N E S I A X III (3) Apabila ayat (2) tidak terpenuhi, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. BAB XI PALU SIDANG Pasal 21 (1) Setiap satuan kesepakatan yang tercapai ditutup dengan 1 kali ketukan palu sidang oleh pimpinan sidang. (2) Kesepakatan per-bagian, pergantian Pimpinan Sidang dan skorsing sidang ditutup dengan 2 kali ketukan palu sidang. (3) Pengesahan konsideran, pembukaan dan penutupan sidang ditandai dengan 3 kali ketukan palu oleh pimpinan sidang. BAB XII PENINJAUAN KEMBALI Pasal 22 Peninjauan Kembali adalah mekanisme peninjauan terhadap ayat, pasal, atau bab yang telah ditetapkan presidium sidang sebelum dibacakan ketetapan setiap agenda. Pasal 23 (1) Setiap peserta berhak mengajukan peninjauan kembali kepada pimpinan sidang. (2) Peninjauan kembali keputusan dilakukan apabila ada hal-hal penting yang harus dikaji ulang. (3) Peninjauan kembali dapat dilakukan setelah pasal telah disahkan. (4) Peninjauan kembali dapat dilakukan apabila mendapat persetujuan dari forum. BAB XIII PENUTUP Pasal 24 (1) Pengubahan tata tertib dapat dilakukan apabila sekurang-kurangnya seperdua dari peserta penuh menghendaki ditambah 1. (2) Segala sesuatu yang belum diatur dalam ketetapan ini akan ditetapkan kemudian oleh pimpinan sidang yang disetujui oleh peserta penuh kongres. (3) Apabila terdapat peserta yang walk out, maka dianggap menyetujui seluruh hasil keputusan sidang. (4) Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan hingga disahkannya seluruh hasil-hasil persidangan Kongres Nasional XIII IKAHIMATIKA Indonesia. U N I V E R S I T Y O F R I A U 7

7 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, (AD/ART) IKAHIMATIKA INDONESIA MASA BAKTI 2016/2018 Bahwa sesungguhnya Matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting untuk mencapai tujuan bangsa dan negara, yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Peranan matematika, perlu dikembangkan keberadaannya dalam masyarakat Indonesia, oleh karena itu Mahasiswa matematika ikut bertanggung jawab terhadap apa yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Demi tercapainya tujuan tersebut, maka kami organisasi-organisasi mahasiswa matematika Indonesia membentuk suatu ikatan dengan berpedoman pada dasar-dasar sebagai berikut: ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika Indonesia selanjutnya disebut IKAHIMATIKA Indonesia. Pasal 2 Waktu IKAHIMATIKA Indonesia didirikan di Bandung pada tanggal 10 desember Pasal 3 Tempat Kedudukan Sekretariat IKAHIMATIKA Indonesia berkedudukan di kota tempat Sekretaris Jenderal terpilih berkuliah. BAB II ASAS, LANDASAN, STATUS, DAN SIFAT Pasal 4 Asas IKAHIMATIKA Indonesia berasaskan Pancasila. Pasal 5 Landasan IKAHIMATIKA Indonesia berlandaskan keilmuan dan keprofesian 8 U N I V E R S I T Y O F R I A U

8 K O N G R E S I K A H I M A T I K A I N D O N E S I A X III Pasal 6 Status IKAHIMATIKA Indonesia merupakan satu-satunya organisasi tingkat nasional yang menaungi himpunan mahasiswa matematika seluruh indonesia Pasal 7 Sifat lkahlmatika Indonesia bersifat ilmiah, profesional, dan independen. BAB III TUJUAN, FUNGSI DAN PERAN Pasal 8 Tujuan IKAHIMATIKA Indonesia bertujuan menggalang kerjasama antar himpunan Mahasiswa Matematika di seluruh Indonesia untuk Menjalankan fungsi sebagai mahasiswa dan membangun kultur tentang kematematikaan. Pasal 9 Fungsi IKAHIMATIKA Indonesia berfungsi sebagai wadah pemersatu peran himpunan Pasal 10 Peran (1) Menyelenggarakan forum pertemuan untuk menelaah dan membahas masalah yang dihadapi dalam usaha pengembangan matematika. (2) Mengaplikasikan bidang Matematika sejalan dengan kemajuan ilmu yang ada untuk masyarakat. (3) Menjalin kerjasama yang erat dengan oraganisasi yang sejenis, lembaga-lembaga, dan instansi pemerintah maupun swasta. BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 11 Anggota IKAHIMATIKA indonesia adalah himpunan mahasiswa matematika di seluruh Indonesia yang sudah terdaftar dan memenuhi persyaratan yang ditentukan. BAB V STRUKTUR ORGANISASI Pasal 12 Struktur organisasi IKAHIMATIKA Indonesia terdiri dari: a. Dewan Pembina Organisasi; b. Badan Pengawas Organisasi; c. Pengurus Pusat; d. Pengurus Wilayah;dan e. Anggota. BAB VI FORUM PERMUSYAWARATAN Pasal 13 (1) Forum permusyawaratan Nasional terdiri dari: a. Kongres Nasional; b. Kongres Nasional Luar Biasa; U N I V E R S I T Y O F R I A U 9

9 c. Musyawarah Kerja Nasional;dan d. Musyawarah Tahunan Nasional. (2) Forum permusyawaratan Wilayah terdiri dari: a. Musyawarah Wilayah; b. Musyawarah Wilayah Luar Biasa;dan c. Musyawarah Tahunan Wilayah. BAB VII SUMBER DANA Pasal 14 Sumber dana IKAHIMATIKA Indonesia diperoleh dari: a. Iuran anggota yang besarnya ditetapkan oleh Kongres Nasional IKAHIMATIKA Indonesia; b. Sumbangan-sumbangan sukarela yang tidak mengikat; c. Usaha-usaha lain yang halal dan tidak mengikat. BAB VIII ATRIBUT Pasal 15 Atribut IKAHIMATIKA Indonesia terdiri dari : a. Lambang IKAHIMATIKA Indonesia; b. Bendera; c. Pakaian Dinas Harian; d. Pin;dan e. Mars Ikahimatika Indonesia. BAB IX PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 16 (1) Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Kongres Nasional atau Kongres Nasional Luar Biasa. (2) Pembubaran organisasi dilaksanakan pada Kongres Nasional atau Kongres Nasional Luar Biasa yang dihadiri sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah anggota. (3) Keputusan ini diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah anggota yang hadir. (4) Apabila organisasi ini dibubarkan maka seluruh kekayaan organisasi ditetapkan dalam Kongres Nasional atau Kongres Nasional Luar Biasa. BAB X AMANDEMEN ANGGARAN DASAR Pasal 17 (1) Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dalam Kongres Nasional IKAHIMATIKA Indonesia dengan musyawarah untuk mencapai mufakat. (2) Apabila musyawarah untuk mencapai mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah anggota yang hadir. 10 U N I V E R S I T Y O F R I A U

10 K O N G R E S I K A H I M A T I K A I N D O N E S I A X III BAB XI ATURAN TAMBAHAN Pasal 18 Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga atau ketentuan-ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar. U N I V E R S I T Y O F R I A U 11

11 ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Sistem Penerimaan Menjadi Anggota Syarat-syarat menjadi anggota IKAHIMATIKA Indonesia adalah: a. Menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan Kongres secara tertulis; b. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengurus Pusat atas rekomendasi koordinator wilayah; c. Mendapat persetujuan secara tertulis dari Pengurus Pusat. Pasal 2 Hak (1) Setiap anggota mempunyai hak suara dan hak bicara. (2) Setiap anggota berhak mendapatkan perlakuan yang seadil-adilnya. (3) Anggota yang dikenakan sanksi dapat mengajukan pembelaan dalam Kongres Nasional. Pasal 3 Kewajiban (1) Setiap anggota wajib mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta segala peraturan lain yang ditetapkan dalam Kongres Nasional. (2) Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik IKAHIMATIKA Indonesia. (3) Berperan serta secara aktif dalam kegiatan-kegiatan IKAHIMATIKA Indonesia. (4) Membayar iuran anggota sebesar Rp ,00 dalam 1(satu) periode, teknis pembayarannya diserahkan kepada Pengurus Pusat. Pasal 4 Berakhirnya Status Keanggotaan (1) Berakhirnya status keanggotaan adalah hilangnya hak-hak dan kewajiban yang dimiliki sebagai anggota IKAHIMATIKA Indonesia. (2) Berakhirnya keanggotaan dapat terjadi karena: a. Organisasi yang menjadi anggota IKAHIMATIKA Indonesia bubar atau membubarkan diri; b. Dicabut Status Keanggotaannya pada Kongres Nasional atau Kongres Nasional Luar Biasa; c. Mengundurkan diri secara tertulis. (3) Tindakan Pengunduran diri anggota: a. Anggota memiliki hak untuk mengundurkan diri dari status keanggotannya; b. Pengunduran diri anggota dapat dilakukan dengan menyampaikan surat pengunduran diri kepada pengurus pusat dengan sepengetahuan lembaga struktural di atasnya; c. Atas surat pernyataan pengunduran diri tersebut Koordinator Wilayah dapat melakukan upaya pembatalan dan menanyakan alasan-alasan atas pengunduran diri dari anggota yang bersangkutan; d. Apabila angggota tidak mengubah keputusannya, Sekretaris Jenderal dengan pertimbangan Badan Pengawas Organisasi mengeluarkan surat pernyataan Penghapusan Status keanggotaan dan tembusan disampaikan kepada seluruh anggota. 12 U N I V E R S I T Y O F R I A U

12 (4) Tindakan pencabutan status keanggotaan: a. Tindakan pencabutan anggota melalui tahap: 1) Tindakan pencabutan status keanggotaan sementara. 2) Tindakan pencabutan status keanggotaan tetap. b. Pencabutan status keanggotaan sementara: 1) Sekrataris Jenderal dengan pertimbangan Badan Pengawas Organisasi dan sepengetahuan Dewan Pembina Organisasi dapat melakukan tindakan pencabutan status keanggotaan sementara melalui Surat Keputusan Sekretaris Jenderal. 2) Pencabutan atas status keanggotaan sementara mengakibatkan anggota kehilangan hak dan kewajiban sebagai anggota selama pencabutan status keaggotaan sementara berlangsung. 3) Waktu paling lama adalah satu tahun sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Sekretaris Jenderal. 4) Hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan adalah tindakan yang bertentangan dengan Angggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan pelaksana lainnya. 5) Sekretaris Jenderal dengan pertimbangan Badan Pengawas Organisasi dan sepengetahuan Dewan Pembina Organisasi dapat mempersingkat atau mencabut masa berlaku tindakan pencabutan keanggotaan sementara. c. Tindakan pencabutan status keanggotaan tetap. 1) Tindakan pencabutan status keanggotaan tetap dilakukan dalam Kongres Nasional. 2) Sebelum tindakan pencabutan status keanggotaan tetap diputuskan, anggota yang bersangkutan berhak memberi penjelasan dan pembelaan dalam Kongres Nasional. 3) Sekretaris Jenderal dalam waktu paling lama satu bulan sebelum Kongres Nasional tersebut menyampaikan pemberitahuan atas usulan melakukan tindakan pencabutan status keangggotaan tetap kepada anggota yang bersangkutan dengan tembusan kepada seluruh anggota. 4) Anggota yang terkena tindakan pencabutan status keangotaan tetap dapat menyampaikan keberatan dan atau mengajukan permohonan tertulis kepada Kongres Nasional untuk meninjau kembali tindakan tersebut. BAB II STRUKTUR ORGANISASI Pasal 5 Dewan Pembina Organisasi (1) Dewan Pembina Organisasi adalah dewan yang dibentuk oleh Kongres Nasional yang memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab memberikan petunjuk, bimbingan dan pengarahan kepada Pengurus Pusat, Koordinator Wilayah dan Badan Pengawas Organisasi. (2) Keanggotaan: a. Dewan Pembina Organisasi terdiri dari maksimal 3 orang. b. Unsur Anggota Dewan Pembina Organisasi terdiri atas 1) Mantan Sekretaris Jendral IKAHIMATIKA Indonesia satu periode sebelumnya. 2) Ahli dalam bidang Matematika. 3) Unsur Direktorat Pendidikan Tinggi. U N I V E R S I T Y O F R I A U 13

13 (3) Berakhirnya masa bakti anggota Dewan Pembina Organisasi: a. Berakhirnya masa bakti anggota Dewan Pembina Organisasi dapat terjadi karena: 1) Berakhirnya masa kepengurusan 2) Meninggal dunia 3) Permohonan dari Dewan Pembina Organisasi untuk mengundurkan diri. b. Apabila ditengah masa bakti anggota Pembina tidak dapat melakukan tugasnya, Sekretaris Jenderal dengan pertimbangan Dewan Pembina lainnya dan Badan Pengawas Organisasi memilih anggota Dewan Pembina Organisasi sementara sebagai pengganti sampai masa jabatan berakhir; c. Jika seluruh Dewan Pembina Organisasi tidak dapat menjalankan fungsinya, Sekretaris Jenderal dengan pertimbangan Badan Pegawas Organisasi memilih Dewan Pembina sementara sampai dilaksanakannya Kongres Nasional IKAHIMATIKA Indonesia. Pasal 6 Badan Pengawas Organisasi (1) Badan Pengawas Organisasi adalah Pengurus pusat IKAHIMATIKA Indonesia yang diangap loyal dan dipilih dalam Kongres Nasional IKAHIMATIKA Indonesia. (2) Anggota Badan Pengawas Organisasi terdiri dari minimal 3 (tiga) orang. (3) Tugas dan wewenang: a. Tugas: 1) Mengawasi pelaksanaan ketetapan-ketetapan Kongres Nasional yang diamanatkan kepada Sekretaris Jenderal. 2) Mengawasi jalannya organisasi. 3) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Kongres Luar Biasa. 4) Melaksanakan rapat evaluasi minimal dua kali satu masa kepengurusan. 5) Memberikan pandangan pada konggres nasional 6) Membuat tafsiran konstitusi IKAHIMATIKA Indonesia b. Wewenang: 1) Mengeluarkan surat teguran/peringatan kepada Sekretaris Jenderal apabila dipandang perlu 2) Mengusulkan pelaksanaan Kongres Luar Biasa kepada anggota apabila Sekretaris Jenderal menyimpang dari AD/ART setelah diberi peringatan atau teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali atau berhalangan tetap dalam melaksanakan tugasnya. (4) Permintaan penjelasan dan teguran dapat disampaikan melalui: a. Permintaan penjelasan secara lisan; b. Permintaan penjelasan secara tertulis; c. Teguran Lisan; d. Teguran tertulis; e. Pemberhentian sementara; f. Pemberhentian kegiatan atau pencabutan kebijakan; g. Pemberhentian sementara pelaksanaan tugas sekretaris jenderal. (5) Prosedur pada ayat (4) point (a) sampai (e) merupakan tindakan sepihak yang diambil oleh Badan Pengawas Organisasi dan atas tindakan-tindakan tersebut Sekretaris Jenderal wajib memberi penjelasan. (6) Badan Pengawas Organisasi memberikan risalah-risalah atas tindakannya. (7) Pemberhentian kegiatan atau mencabut kebijakan Sekretaris Jenderal dilakukan Badan Pengawas Organisasi setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari sekurangkurangnya seperdua ditambah satu anggota IKAHIMATIKA Indonesia. 14 U N I V E R S I T Y O F R I A U

14 (8) Apabila Sekretaris Jenderal dianggap telah melakukan kegiatan menyimpang dari Kongres Nasional, dengan persetujuan dari minimal seperdua ditambah satu anggota dapat menghentikan sementara pelaksanaan tugas Sekretaris Jenderal, dan paling lambat selama sebulan sejak penunjukan tersebut diselenggarakan Kongres Nasional Luar Biasa untuk memilih Sekretaris Jenderal yang baru. Pasal 7 Pengurus Pusat (1) Pengurus Pusat terdiri dari Sekretaris Jenderal beserta staf-stafnya. (2) Sekretaris Jenderal adalah Pimpinan Tertinggi yang merupakan penyelenggara dari IKAHIMATIKA Indonesia yang memiliki tugas, wewenang, dan tanggungjawab untuk mengkoordinasikan pelaksanaan amanat Kongres Nasional selama masa bakti. (3) Hak dan Kewajiban: a. Sekretaris Jenderal bertindak atas IKAHIMATIKA Indonesia dalam mengatur, mengadakan kerjasama dan perjanjian dengan pihak lain demi kepentingan organisasi dan anggota; b. Mengkoordinir pelaksanaan tugas Koordinator Wilayah; c. Memberikan laporan pertanggung jawaban pada akhir masa baktinya; d. Pengurus Pusat mempunyai kewajiban dan menjalankan program kerja selama satu periode. (4) Pemilihan dan Persyaratan Sekretaris Jenderal: a. Sekretaris Jenderal dipilih dari Mahasiswa anggota Himpunan yang berkedudukan sebagai anggota IKAHIMATIKA Indonesia yang hadir dalam Kongres Nasional; b. Persyaratan calon Sekretaris Jenderal: 1) Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Memiliki kemampuan, kecakapan dalam memimpin organisasi. 3) Masih berstatus mahasiswa pada saat mencalonkan diri. 4) Memiliki prestasi akademik yang baik. 5) Pada saat dilantik dan selama masa jabatan tidak menjadi pimpinan organisasi tingkat nasional lainnya. 6) Memiliki visi dan misi ke depan untuk IKAHIMATIKA Indonesia. 7) Pernah diangkat menjadi pengurus IKAHIMATIKA Pusat atau Wilayah. (5) Sekretaris Jenderal masih berstatus Mahasiswa aktif (tidak boleh Yudisium dan tidak boleh cuti) selama masa kepengurusan. (6) Kepengurusan/Staf kantor Sekretaris Jenderal a. Sekretaris Jenderal minimal dibantu oleh Wakil Sekretaris Jenderal yang menangani masalah kesekretariatan dan Bendahara dalam mengatur masalah keuangan; b. Sekretaris Jenderal dapat membentuk staf pengurus tingkat pusat dengan pembagian bidang, fungsi dan tugas disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan; c. Dalam memilih dan menentukan staf pengurus Sekretaris Jenderal memperhatikan unsur-unsur kecakapan dan kebutuhan pengembangan organisasi; d. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, Sekretaris Jenderal menyusun pedoman kerja staf kantor Sekretaris Jenderal melalui Surat Keputusan Sekretaris Jenderal. (7) Mekanisme pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Sekretaris Jenderal a. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Jenderal mengeluarkan petunjuk penyelenggaraan untuk kepentingan pelaksanaan; b. Dalam pelaksanaan tugasnya Sekretaris Jenderal dapat melimpahkan wewenangnya kepada anggota melalui Koordinator Wilayah; c. Sekretaris Jenderal mengawasi pelaksanaan kegiatan setiap Koordinator Wilayah; U N I V E R S I T Y O F R I A U 15

15 d. Apabila dalam pelaksanaan kegiatan Koordinator Wilayah dipandang telah melanggar/menyimpang dari amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Sekretaris Jenderal berhak meminta penjelasan dan pemberian teguran; e. Prosedur Permintaan, dan penjelasan dan pemberian teguran berupa : 1) Permintaan penjelasan secara lisan 2) Permintaan penjelasan secara tertulis 3) Teguran lisan 4) Teguran tertulis 5) Penghentian sementara 6) Penghentian kegiatan atau pencabutan kebijakan 7) Penghentian sementara pelaksanaan tugas koordinator wilayah. f. Permintaan dan teguran pada ayat (7) point e.(1) sampai e.(4) merupakan tindakan sepihak yang dapat dilakukan oleh Sekretaris Jenderal; g. Sedangkan ayat (7) point e.(5), e.(6), dan e.(7) dilakukan setelah diberikan persetujuan tertulis dari minimal seperdua ditambah satu anggota wilayahnya; h. Pemberhentian jabatan Koordinator Wilayah dapat dilakukan dengan persetujuan tertulis dari Badan Pengawas organisasi dan minimal seperdua ditambah satu anggota Wilayahnya dan selanjutnya Sekretaris Jenderal menunjuk seorang pejabat sementara Koordinator Wilayah; i. Dalam pelaksanaan tugasnya Sekretaris Jenderal mendengarkan dan memperhatikan saran, pendapat, petunjuk dari Dewan Pembina dan Badan Pengawas Organisasi; j. Sekretaris Jenderal berkonsultasi dengan Dewan Pembina Organisasi sekurangkurangnya satu kali dalam enam bulan; k. Sekretaris Jenderal mengikuti rapat evaluasi yang diselenggarakan Badan Pengawas Organisasi. (8) Pemberhentian dan Penggantian Sekretaris Jenderal a. Pada saat masa bakti Sekretaris Jenderal dapat diberhentikan tugasnya karena hal-hal berikut : 1) Meninggal Dunia. 2) Menderita sakit yang memerlukan perawatan setahun sejak dinyatakan oleh dokter ahli sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya. 3) Telah melaksanakan kegiatan yang menyimpang amanat Kongres Nasional; dan atau Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. b. Apabila Sekretaris Jenderal diberhentikan dari tugasnya karena hal-hal yang sebagaimana termaktub pada ayat (8) point a.(1) dan a.(2), maka Sekretaris Jenderal diberhentikan dengan hormat dan Wakil Sekretaris Jenderal secara otomatis mengganti kedudukannya; c. Apabila penyebab diberhentikannya Sekretaris Jenderal dikarenakan hal-hal yang termaktub pada ayat (8) point a.(3), maka. Badan Pengawas Organisasi dengan pertimbangan Dewan Pembina Organisasi serta persetujuan tertulis dari sekurangkurangnya seperdua ditambah satu anggota Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika Indonesia memberhentikan dengan tidak terhormat Sekretaris Jenderal dengan seluruh Staf Sekretaris Jenderal, selanjutnya diselenggarakan Kongres Nasional Luar Biasa untuk memilih Sekretaris Jenderal yang baru. (9) Pengurus Pusat tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai pengurus wilayah. (1) Pengurus Wilayah terdiri dari: a. Koordinator Wilayah; Pasal 8 Pengurus Wilayah 16 U N I V E R S I T Y O F R I A U

16 b. Staf Koordinator Wilayah; c. Koordinator Sub Wilayah. (2) Koordinator Wilayah adalah penyelenggara tertinggi dari IKAHIMATIKA Indonesia di wilayahnya dan terpilih langsung dalam Musyawarah Wilayah. (3) Fungsi, Wewenang dan Tanggung jawab Koordinator Wilayah: a. Koordinator Wilayah memiliki fungsi, wewenang, tugas dan tanggung jawab untuk mengkoordinir kegiatan IKAHIMATIKA Indonesia di wilayahnya; b. Koordinator Wilayah bertanggung jawab langsung kepada Musyawarah Wilayah; c. Dalam pelaksanaan tugasnya Koordinator Wilayah memberikan laporan kepada Sekretaris Jenderal. (4) Pemilihan dan persyaratan Koordinator Wilayah: a. Koordinator Wilayah dipilih dari Mahasiswa anggota Himpunan yang berkedudukan sebagai anggota IKAHIMATIKA Indonesia yang hadir dalam Musyawarah Wilayah; b. Setiap anggota IKAHIMATIKA Indonesia memiliki hak untuk mencalonkan satu orang Mahasiswa anggotanya; c. Setiap Himpunan mempunyai satu (1) hak suara; d. Persyaratan Koordinator Wilayah: 1) Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Memiliki kemampuan, kecakapan dalam memimpin organisasi. 3) Pada saat mencalonkan diri masih berstatus mahasiswa. 4) Memiliki prestasi akademik yang baik 5) Pada saat dilantik dan selama masa jabatan tidak menjadi pimpinan organisasi tingkat Nasional dan Regional lainnya. 6) Memiliki visi dan misi ke depan untuk IKAHIMATIKA Indonesia. 7) Mendapat mandat dari Himpunan Mahasiswa tempat kedudukannya sebagai anggota. 8) Pernah mengikuti alur kaderisasi IKAHIMMATIKA Indonesia. (5) Koordinator Wilayah masih berstatus Mahasiswa aktif (tidak boleh Yudisium dan tidak boleh cuti) selama masa kepengurusan; (6) Hak dan Kewajiban Koordinator wilayah: a. Hak: 1) Menyampaikan usulan, saran, pendapat kepada Sekretaris Jenderal. 2) Mengadakan kerja sama dengan organisasi lain. 3) Mengadakan Musyawarah Wilayah sekurang-kurangnya satu kali periode kepengurusan. b. Kewajiban: 1) Mengkoordinir kegiatan sendiri sesuai dengan wilayah hukumnya. 2) Mengatur dan mengadakan pendanaan di wilayahnya. 3) Mengkoordinasikan anggota di wilayahnya. 4) Menyampaikan laporan kegiatan kepada Sekretaris Jenderal. 5) Dalam hal khusus Koordinator Wilayah berhak mengajukan usul kepada Badan Pengawas Organisasi dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal. (7) Pemberhentian dan Penggantian Koordinator Wilayah a. Pada saat masa bakti Koordinator Wilayah dapat diberhentikan tugasnya karena halhal berikut 1) Meninggal Dunia 2) Menderita sakit yang memerlukan perawatan setahun sejak dinyatakan oleh dokter ahli sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya. 3) Telah melaksanakan kegiatan yang menyimpang amanat Musyawarah Wilayah dan atau Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. U N I V E R S I T Y O F R I A U 17

17 b. Apabila Koordinator Wilayah diberhentikan dari tugasnya karena hal-hal yang sebagaimana termaktub pada ayat (7) point a.(1) dan a.(2), maka Koordinator Wilayah diberhentikan dengan hormat dan Staf Koordinator Wilayah secara otomatis mengganti kedudukannya. (8) Hubungan kerja Internal: a. Hubungan Kerja internal dilaksanakan berdasarkan rasa profesionallitas dan rasa persaudaraaan ikatan persatuan dan kesatuan; b. Hubungan kerja internal terdiri dari: 1) Hubungan kerja antara anggota dalam satu wilayah dilaksanakan dengan sepengetahuan Koordinator Wilayah. 2) Hubungan kerja antara Koordinator Wilayah dilaksanakan dengan sepengetahuan Sekretaris Jenderal. 3) Hubungan kerja antar anggota lintas wilayah dilaksanakan dengan sepengetahuan Sekretaris Jenderal dan masing-masing Koordinator Wilayah. (9) Hubungan Kerja Eksternal: a. Melaksanakan kerjasama dengan lembaga atau organisasi lain pada dasarnya wewenang Sekretaris Jenderal; b. Dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu; c. Koordinator Wilayah dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain sejauh untuk kepentingan anggota wilayahnya; d. Anggota IKAHIMATIKA Indonesia dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain sejauh untuk kepentingan pelaksanaan suatu kegiatan atau tugas dari IKAHIMATIKA Indonesia; e. Bentuk kerjasama lembaga tertentu dipilih dan disesuaikan dengan tujuan IKAHIMATIKA Indonesia dan tidak bertentangan dengan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga. BAB III PEMBAGIAN WILAYAH Pasal 9 (1) IKAHIMATIKA Indonesia mempunyai wilayah hukum di seluruh Indonesia. (2) Pembagian Wilayah hukum pada ayat (1) sebagai berikut: a. Wilayah I : Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi dan Kepulauan Riau; b. Wilayah II : Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Bangka Belitung; c. Wilayah III : Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Banten; d. Wilayah IV : Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah; e. Wilayah V : Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara; f. Wilayah VI : Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo. 18 U N I V E R S I T Y O F R I A U

18 BAB IV KEPENGURUSAN Pasal 10 (1) Kepengurusan IKAHIMATIKA Indonesia terdiri dari Dewan Pembina Organisasi, Bada Pengawa Organisasi, Sekretaris Jenderal, dan Koordinator Wilayah. (2) Masa jabatan pengurus selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan dan tidak dapat dipilih kembali. Pasal 11 Rapat Pengurus (1) Rapat Pengurus Pusat yang dihadiri oleh Sekretaris Jenderal, Staf Sekretaris Jenderal, Koordinator Wilayah yang sekurang-kurangnya satu kali setahun. (2) Rapat Pimpinan yang dihadiri oleh Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Badan Pengawas Organisasi yang diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. (3) Rapat Wilayah yang dihadiri oleh pengurus wilayahnya. Pasal 12 Penyelenggara dan Penyelenggaraan Rapat Pengurus (1) Rapat Pengurus Pusat dan Rapat Pimpinan diadakan dan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal atau yang telah diberi mandat oleh Sekretaris Jenderal. (2) Rapat Pengurus Pusat dan Rapat Pimpinan dianggap sah jika dihadiri sekurangkurangnya 2/3 dari pengurus. (3) Rapat wilayah diadakan dan dipimpin oleh koordinator wilayahnya atau yang telah diberi mandat oleh Sekretaris Jenderal. (4) Keputusan Rapat atas dasar musyawarah dan mufakat. Apabila pemungutan suara terpaksa ditempuh, maka keputusan ditetapkan atas dasar suara terbanyak dari yang hadir dalam rapat. BAB V FORUM PERMUSYAWARATAN KONGRES NASIONAL Pasal 13 Kongres Nasional (1) Kongres Nasional merupakan forum permusyawaratan tertinggi organisasi yang diselenggarakan 2 (dua) tahun sekali. (2) Peserta Kongres Nasional: a. Utusan dari Organisasi Mahasiswa Matematika Indonesia yang menjadi anggota IKAHIMATIKA Indonesia dan yang diundang oleh panitia Kongres; b. Peninjau yang diundang oleh panitia Kongres Nasional IKAHIMATIKA Indonesia; c. Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah; d. Dewan Pembina Organisasi; e. Badan Pengawas Organisasi. (3) Alat Kelengkapan Kongres: a. Panitia Pengarah (SC) yang ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal; b. Panitia Pelaksana (OC); c. Peserta kongres. (4) Hak dan wewenang Kongres Nasional: a. Menetapkan dan mengesahkan serta mengamandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; U N I V E R S I T Y O F R I A U 19

19 b. Menetapkan dan mengesahkan Garis-Garis Besar Haluan Kerja (GBHK); c. Membuat dan mengesahkan peraturan-peraturan yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; d. Menetapkan Badan Pengawas Organisasi; e. Memilih dan mengangkat Sekretaris jenderal; f. Meminta pertanggung jawaban Sekretaris Jenderal setelah selesai masa jabatannya; g. Mendengarkan pandangan kegiatan Badan Pengawas Organisasi; h. Mendemisionerkan Pengurus Pusat dan Badan Pengawas Organisasi; i. Menentukan tempat penyelenggaraan Kongres Nasional selanjutnya;dan j. Menentukan tempat menyelenggarakan Musyawarah Kerja Nasional. Pasal 14 Kongres Nasional Luar Biasa (1) Kongres Nasional Luar Biasa merupakan forum permusyawaratan tertinggi organisasi yang diselenggarakan jika sekretaris jenderal dan wakil sekretaris jenderal berhenti permanen. (2) Kongres Nasional dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah anggota. (3) Jika ayat (2) tidak terpenuhi, maka Kongres Nasional diundur sampai waktu yang disepakati antara Pengurus Pusat dan peserta Kongres yang hadir pada saat itu. (4) Peserta Kongres Nasional Luar Biasa: a. Utusan dari Organisasi Mahasiswa Matematika Indonesia yang menjadi anggota IKAHIMATIKA Indonesia dan yang diundang oleh panitia Kongres Nasional Luar Biasa; b. Peninjau yang diundang oleh panitia Kongres Nasional Luar Biasa IKAHIMATIKA Indonesia; c. Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah; d. Dewan Pembina Organisasi; e. Badan Pengawas Organisasi. (5) Alat Kelengkapan Kongres Nasional Luar Biasa: a. Panitia Pengarah (SC) yang ditunjuk oleh BP; b. Panitia Pelaksana (OC); c. Peserta kongres; d. Bendera merah putih & bendera IKAHIMATIKA Indonesia. (6) Hak dan wewenang Kongres Nasional Luar Biasa: a. Membuat dan mengesahkan peraturan-peraturan yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; b. Memilih dan mengangkat Sekretaris jenderal sampai Kongres Nasional selanjutnya; c. Mendengarkan pandangan kegiatan Badan Pengawas Organisas; d. Berhak membubarkan organisasi IKAHIMATIKA Indonesia. Pasal 15 Musyawarah Kerja Nasional (1) Musyawarah kerja nasional adalah rapat keja nasional yang dilaksanakan oleh pengurus pusat. (2) Musyawarah kerja nasional kernas di hadiri oleh BPO, pengurus pusat dan pengurus wilayah. (3) Musyawarah kerja nasional bertujuan untuk: a. menyusun, membuat, dan menetapkan program kerja kepengurusan; b. Membentuk dan menetapkan pengurus pusat IKAHIMATIKA Indonesia. 20 U N I V E R S I T Y O F R I A U

20 (4) Musyawarah kerja nasional diselenggarakan paling lambat 6 bulan setelah terpilih pada kongres nasional IKAHIMATIKA Indonesia. Pasal 16 Musyawarah Tahunan Nasional (1)Musyawarah Tahunan Nasional adalah Rapat evaluasi Pengurus Pusat terhadap kinerjanya selama 1 tahun masa kepungurusan. (2) Musyawarah Tahunan Nasional Dihadiri oleh Badan Pengawas Organisasi, Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, dan anggota IKAHIMATIKA Indonesia. BAB VI Forum Permusyawaratan Wilayah Pasal 17 Musyawarah Wilayah (1) Musyawarah Wilayah adalah forum permusyawaratan tertinggi di wilayah masingmasing. (2) Musyawarah Wilayah diselenggarakan sekurang - kurangnya sekali dalam 2 (dua) tahun. (3) Musyawarah Wilayah dianggap sah apabila dihadiri minimal oleh BPO, pengurus pusat, pengurus wilayah, dan anggota. (4) Apabila ayat (3 ) tidak terpenuhi, maka muswil diundur berdasarkan kesepakatan antara panitia dengan peserta yang hadir dan selanjutnya dianggap sah. (5) Peserta Musyawarah Wilayah: a. Utusan dari anggota IKAHIMATIKA indonesia dan himpunan mahasiswa matematika yang ada di wilayah tersebut; b. Peninjau yang diundang oleh panitia. (6) Kelengkapan Musyawarah Wilayah: a. Panitia Pengarah ditunjuk oleh Koordinator Wilayah; b. Panitia Pelaksana; c. Peserta Musyawarah. (7) Hak dan wewenang Musyawarah Wilayah: a. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban koordinator wilayah dan pengurus wilayah; b. Mendemisionarkan Pengurus Wilayah; c. Wilayah Memilih dan menetapkan Koordinator Wilayah; d. Memilih dan menetapkan pengurus wilayah; e. Menjabarkan Program Kerja Pengurus Pusat; f. Membuat, menyusun dan menetapkan program kerja pengurus wilayah;. g. Menentukan Tempat Penyelenggaraan Musyawarah Wilayah Selanjutnya. Pasal 18 Musyawarah Wilayah Luar Biasa (1) Muswil Luar Biasa setara dengan Musyawarah Wilayah. (2) Muswil Luar Biasa diadakan bila ada hal-hal yang dianggap perlu. (3) Muswil Luar Biasa diusulkan minimal dua pertiga anggota wilayah pada sekretaris jenderal. (4) Penanggung jawab muswil luar biasa adalah sekretaris jenderal. (5) Muswil luar biasa dianggap sah apabila dihadiri minimal oleh BPO, pengurus pusat, pengurus wilayah, dan anggota. U N I V E R S I T Y O F R I A U 21

21 (6) Apabila point 5 tidak terpenuhi maka musyawarah luar biasa diundur berdasarkan kesepakatan antara panitia dengan peserta yang hadir dan selanjutnya dianggap sah. Pasal 19 Musyawarah Tahunan Wilayah (1) Musyawarah Tahunan Wilayah adalah evaluasi Pengurus wilayah terhadap kinerjanya selama 1 tahun masa kepungurusan. (2) Musyawarah Tahunan Wilayah Dihadiri minimal oleh sekretaris jendral atau pengurus pusat yang dimandatkan, pengurus wilayah, dan anggota. BAB VII ATRIBUT ORGANISASI Pasal 20 Lambang IKAHIMATIKA Indonesia (1) lambang IKAHIMATIKA Indonesia berbentuk sebagai berikut: (2) Arti lambang organisasi IKAHIMATIKA Indonesia sebagai berikut: a. Pita merah putih melambangkan bahwa Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika Indonesia berada dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bergabung dalam satu wadah yang disebut IKAHIMATIKA; b. Buku dan pena melambangkan bahwa Mahasiswa Matematika selalu berusaha mengembangkan disiplin ilmunya; c. Kuantor Universal berwarna kuning melambangkan bahwa Matematika berguna sebagai aspek kehidupan masyarakat; d. Api melambangkan semangat mahasiswa matematika; e. Tulisan Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika Indonesia merupakan nama dari organisasi; f. Buku sebanyak 3 buah melambangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. (3) lambang IKAHIMATIKA digunakan untuk keperluan IKAHIMATIKA Indonesia Pasal 21 Bendera IKAHIMATIKA Bendera Ikahimatika adalah bendera yang digunakan pada setiap kegiatan Ikahimatika dengan latar bewarna putih yang ditengahnya terdapat lambang Ikahimatika. 22 U N I V E R S I T Y O F R I A U

22 Pasal 22 PDH PDH adalah pakaian dinas harian yang menjadi identitas anggota IKAHIMATIKA Indonesia. Pasal 23 Pin Pin adalah atribut pelengkap yang digunakan sebagai pengganti PDH. Pasal 24 Mars IKAHIMATIKA (1) Mars IKAHIMATIKA Indonesia adalah lagu yang mewakili semangat juang dari IKAHIMATIKA Indonesia. (2) Lirik mars IKAHIMATIKA Indonesia sebagai berikut: Mars IKAHIMATIKA INDONESIA Semangat berjuang IKAHIMATIKA Serentaklah maju ke muka Dengan semangat menjunjung Pancasila Demi Indonesia tercinta Hiduplah majulah IKAHIMATIKA Wujudkan dan raih cita bangsa Mempertahankan jiwa Bersatulah Berjuanglah Dengan IKAHIMATIKA Bersiaplah Bersedia Mengabdi Nusa Bangsa Berjuang dalam IKAHIMATIKA Pertahankan IKAHIMATIKA Untuk Indonesia Jaya (3) Mars IKAHIMATIKA Indonesia dinyanyikan minimal pada saat pembukaan forum permusyawaratan IKAHIMATIKA Indonesia. BAB VIII AMANDEMEN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 25 (1) Amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dilakukan dalam Kongres Nasional dengan musyawarah untuk mencapai mufakat. (2) Apabila musyawarah untuk mencapai mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumah anggota yang hadir. U N I V E R S I T Y O F R I A U 23

23 BAB IX ATURAN TAMBAHAN Pasal 26 Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur oleh Sekretaris Jenderal dengan persetujuan Badan Pengawas Organisasi selama tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 24 U N I V E R S I T Y O F R I A U

24 GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA (GBHK) IKATAN HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA INDONESIA BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Pengertian Garis-garis Besar Haluan Kerja (GBHK) IKAHIMATIKA Indonesia adalah Pedoman Umum Program Kerja yang merupakan acuan dalam melaksanakan tugas organisasi. Pasal 2 Landasan Pemikiran (1) Bahwa organisasi IKAHIMATIKA Indonesia merupakan lembaga kemahasiswaan yang mampu meningkatkan profesionalismenya, berjiwa penuh pengabdian, serta memiliki peran dan rasa tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara. (2) Bahwa adanya keanekaragaman dalam kehidupan kampus, baik secara struktural, kelembagaan, maupun aktivitas di masing-masing perguruan tinggi. (3) Bahwa untuk kelancaran organisasi dibutuhkan beberapa perangkat pendukung, diantaranya program kerja yang harus dilaksanakan oleh pengurus, maka dipandang perlu menyusun Garis-garis Besar Haluan Kerja (GBHK). Pasal 3 Landasan Hukum (1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IKAHIMATIKA Indonesia yang berlaku. (2) Ketentuan-ketentuan yang merupakan ketetapan dan keputusan dalam Kongres Nasional ke-xiii IKAHIMATIKA Indonesia. Pasal 4 Maksud dan Tujuan (1) Maksud : Untuk memberi arah pelaksanaan program kerja bagi kepengurusan IKAHIMATIKA Indonesia. (2) Tujuan: a. Sebagai pedoman untuk mencapai tujuan organisasi; b. Sebagai acuan dasar untuk menyusun program kerja; c. Sebagai tolak ukur dan evaluasi dalam menjalankan kepengurusan. Pasal 5 Arah dan Sasaran (1) Arah: a. Untuk meningkatkan dan mengembangkan wawasan keilmuan dan keprofesian bidang matematika; b. Meningkatkan persatuan dan kesatuan organisasi Mahasiswa Matematika di Indonesia;dan c. Meningkatkan rasa tanggung jawab mahasiswa matematika terhadap masa depan bangsa dan Negara. U N I V E R S I T Y O F R I A U 25

25 (2) Sasaran : Organisasi mahasiswa matematika pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. BAB II ISI Pasal 6 Kerangka Program (1) Mengembangkan profesi keguruan, ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai manifestasi sikap dan perbuatan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. (2) Memperluas wawasan berorganisasi bagi organisasi Mahasiswa Matematika di seluruh Indonesia. (3) Menyalurkan aspirasi organisasi Mahasiswa Matematika di Indonesia dalam ikut menentukan masa depan bangsa dan Negara. (4) Meningkatkan kompetensi Mahasiswa Matematika di Indonesia untuk dapat bersaing dalam dunia kerja. (5) Memantapkan eksistensi IKAHIMATIKA Indonesia. Pasal 7 Pokok-pokok Haluan Kerja (1) Urusan Pendidikan, Keilmuan dan Penalaran meliputi : a. Pengembangan bakat dan minat Mahasiswa dalam bidang matematika; b. Mengembangkan wawasan keilmuan dalam bidang matematika;dan c. Menumbuh kembangkan kegiatan ilmiah dalam bidang matematika. (2) Urusan keorganisasian meliputi : a. Memantapkan administrasi dan konsolidasi organisasi; b. Mengembangkan jaringan informasi; c. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara anggota IKAHIMATIKA Indonesia; d. Menjalin kerjasama dengan pihak yang tidak mengikat;dan e. Optimalisasi pola perekrutan IKAHIMATIKA Indonesia. (3) Urusan Pengabdian pada Masyarakat meliputi : a. Memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dalam bidang pendidikan, keilmuan dan penalaran Matematika; b. Menumbuhkembangkan kultur kematematikaan;dan c. Menumbuhkembangkan kepedulian sosial dan kepedulian terhadap lingkungan. BAB III PENUTUP Pasal 8 Garis-garis Besar Haluan Kerja (GBHK) ini akan dijabarkan lebih lanjut menjadi program kerja oleh Pengurus Pusat terpilih dalam musyawarah kerja Naional selambatlambatnya 3 bulan sejak ditetapkan dan disosialisasikan kepada anggota. Keberhasilan kegiatan organisasi ditentukan oleh sikap mental, semangat, tekad, ketaatan, serta disiplin yang merupakan tanggung jawab seluruh anggota Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika Indonesia (IKAHIMATIKA Indonesia). Semoga Tuhan Yang Maha Esa merestui dan memberkati perjuangan Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika Indonesia (IKAHIMATIKA Indonesia). 26 U N I V E R S I T Y O F R I A U

26 MEKANISME PEMILIHAN SEKRETARIS JENDRAL IKATAN HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA INDONESIA PERIODE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pemilihan dilakukan secara langsung dan rahasia. BAB II PEMILIHAN SEKRETARIS JENDRAL Pasal 2 Prosedur Pemilihan (1) Setiap himpunan berhak mengajukan 1 bakal calon secara tulisan melalui pimpinan sidang. (2) Bakal calon baru menjadi calon apabila didukung oleh minimal 4 himpunan. (3) Calon baru dianggap sah apabila telah memenuhi kriteria-kriteria dan ketentuan yang telah ditetapkan serta menyatakan kesediannya didepan forum. (4) Apabila hanya terdapat 1 calon maka langsung dinyatakan secara resmi sebagai Sekretaris Jendral periode (5) Apabila calon lebih dari 1 maka akan diadakan bedah visi-misi. (6) Mekanisme pelaksanaan bedah visi-misi pada ayat (5) adalah sebagai berikut : a. Semua calon menempati tempat yang telah ditentukan ; dan b. Semua calon secara bergantian menyampaikan visi, misi dan tujuan seandainya terpilih sebagai Sekretaris Jendral periode serta diwajibkan menyampaikan pandangan umumnya tentang IKAHIMATIKA dimasa yang akan datang. (7) Sekretaris Jendral periode dilakukan dengan : a. Musyawarah untuk mufakat ; b. Apabila huruf a tidak terpenuhi maka akan dilakukan lobby ; dan c. Apabila huruf b tidak terpenuhi maka akan dilakukan voting. U N I V E R S I T Y O F R I A U 27

27 MEKANISME PEMILIHAN WAKIL SEKRETARIS JENDRAL IKATAN HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA INDONESIA PERIODE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pemilihan dilakukan secara langsung dan rahasia. BAB II PEMILIHAN WAKIL SEKRETARIS JENDRAL Pasal 2 Pemilihan Wakil Sekretaris Jendral ditunjuk lansung oleh Sekretaris Jendral terpilih dan disetujui oleh forum. 28 U N I V E R S I T Y O F R I A U

28 MEKANISME PEMILIHAN BADAN PENGAWAS ORGANISASI IKATAN HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA INDONESIA PERIODE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pemilihan dilakukan secara langsung dan rahasia. BAB II PEMILIHAN WAKIL SEKRETARIS JENDRAL Pasal 2 Prosedur Pemilihan Ditanyakan lansung kesediaannya kepada pengurus pusat demisioner IKAHIMATIKA Indonesia periode yang hadir di kongres XIII. U N I V E R S I T Y O F R I A U 29

29 MEKANISME PEMILIHAN TUAN RUMAH KONGRES DAN MUKERNAS IKATAN HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA INDONESIA PERIODE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pemilihan dilakukan secara langsung dan terbuka. BAB II PEMILIHAN SEKRETARIS JENDRAL Pasal 3 Prosedur Pemilihan (1) Setiap himpunan berhak mengajukan himpunannya sebagai calon tuan rumah. (2) Setiap himpunan berhak mengajukan 1 bakal calon tuan rumah. (3) Calon baru dianggap sah apabila menyatakan kesediaannya di depan forum. (4) Apabila hanya terdapat 1 calon maka langsung dinyatakan secara resmi sebagai Tuan Rumah KONGRES dan MUKERNAS periode (5) Calon wajib mempromosikan universitas beserta wilayahnya. (6) Pemilihan calon Tuan Rumah KONGRES dan MUKERNAS periode dilakukan dengan : a. Musyawarah untuk mufakat ; b. Apabila huruf a tidak terpenuhi maka akan dilakukan lobby ; dan c. Apabila huruf b tidak terpenuhi maka akan dilakukan voting. 30 U N I V E R S I T Y O F R I A U

30 CATATAN : U N I V E R S I T Y O F R I A U 31

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) Peningkatan. dan Pemantapan Solidaritas Mahasiswa Kesehatan Indonesia ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota JMKI adalah lembaga eksekutif

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang 22-24 Januari 2015 ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA () MUKADDIMAH Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sesungguhnya mahasiswa peternakan

Lebih terperinci

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB 0 AD/ART ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Mahasiswa Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung adalah bagian dari civitas akademik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMATIKA FMIPA UNY

ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMATIKA FMIPA UNY ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMATIKA FMIPA UNY 2017... FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KELENGKAPAN ORGANISASI ANGGARAN DASAR HIMATIKA FMIPA UNY 2017

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DEWAN PERWALIAN DAN PENGAWASAN HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA ITB 2011-2012 MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya informatika sebagai ilmu

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE 2012-2015 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta semangat mewujudkan visi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha. ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PASCASARJANA FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADIMAH Sesungguhnya tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017 KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017 TENTANG : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA BESAR MAHASISWA

Lebih terperinci

Musyawarah Nasional XIII Ikatan Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia Central Executive of Indonesian Physics Student s Societies Association

Musyawarah Nasional XIII Ikatan Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia Central Executive of Indonesian Physics Student s Societies Association ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN IHAMAFI Pasal 1 Keanggotaan IHAMAFI : 1. Mengajukan permohonan menjadi anggota IHAMAFI dan kesediaan untuk menjalankan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Wing barat rektorat lt. 1

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Wing barat rektorat lt. 1 AD/ART LK FEM IPB Mukadimah Dengan menyebut nama Allah yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang. Mahasiswa sebagai generasi muda dan penerus cita-cita bangsa memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan dharma

Lebih terperinci

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SENAT MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 ISMKMI adalah organisasi yang menghimpun Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat se-indonesia.

Lebih terperinci

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015 Mengingat Menimbang PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015 Tentang PERATURAN DASAR ORGANISASI KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan Rahmat

Lebih terperinci

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN AD/ART KM UGM PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Republik Indonesia harus diisi dengan kegiatan pembangunan yang bervisi kerakyatan sebagai perwujudan rasa syukur bangsa Indonesia atas rahmat Tuhan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH

Lebih terperinci

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 PEMBUKAAN Mahasiswa memiliki potensi yang merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang harus diarahkan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. anggota; dan b. calon anggota. 2. Anggota

Lebih terperinci

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA Lampiran Keputusan Munas IV Asosiasi BP PTSI Nomor: 07/MUNAS-IV/2017 ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI BP PTSI PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya tugas mendidik

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Brawijaya yang disingkat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Pembukaan Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA

Lebih terperinci

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SENAT MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 ISMKMI adalah organisasi yang menghimpun lembaga eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat se-indonesia.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2015/2016

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2015/2016 ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2015/2016 Bab I Nama Pasal 1 Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember disingkat BEM FK UNEJ. Bab

Lebih terperinci

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016. KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016 tentang PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Lebih terperinci

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University Patah Tumbuh Hilang Berganti, Tak Kan IKRAR hilang Dihati ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, KEDUDUKAN, IDENTITAS, DAN WAKTU

Lebih terperinci

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang KETETAPAN KONGRES XXXVI PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 06/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/IX/2016 Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PPI JEPANG Dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Kongres

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN Pasal 1 Prinsip Dasar Prinsip dasar adalah: 1. Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peduli tehadap bangsa, tanah air

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/MUBESMA IKM FIK UI/IV/2014

KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/MUBESMA IKM FIK UI/IV/2014 KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA NOMOR 02/MUBESMA IKM FIK UI/IV/2014 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NEGARA BAGIAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PEMBUKAAN BAB I BENTUK DAN KEDAULATAN

UNDANG-UNDANG NEGARA BAGIAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PEMBUKAAN BAB I BENTUK DAN KEDAULATAN UNDANG-UNDANG NEGARA BAGIAN PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Andalas mengemban tugas dan tanggung jawab serta cita-cita perjuangan Bangsa Indonesia, dan oleh sebab

Lebih terperinci

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN MAHASISWA BAB I KEANGGOTAAN PM UNPAR Pasal 1 (1) Anggota PM Unpar terdiri dari: a. mahasiswa baru b. mahasiswa lama (2) Mahasiswa baru yang dimaksud dalam ayat (1) huruf

Lebih terperinci

PANITIA MUSYAWARAH BESAR II UNIT KEGIATAN MAHASISWA CENDEKIA UNIERSITAS SYIAH KUALA

PANITIA MUSYAWARAH BESAR II UNIT KEGIATAN MAHASISWA CENDEKIA UNIERSITAS SYIAH KUALA UNIERSITAS SYIAH KUALA Sekretariat : Gelanggang Mahasiswa Uniersitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh KETETAPAN TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR (MUBES) UNIERSITAS SYIAH KUALA (UCU) BANDA ACEH Tahun 2015

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Keanggotaan 1. Anggota ILMPI adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi/Fakultas Psikologi di Indonesia. 2. Keanggotaan ILMPI ditetapkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia yang saat ini dirasakan seluruh rakyat harus diisi dengan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TAHUN 2017 BAB I VISI DAN MISI PASAL 1 VISI BERSATU, BERSINERGI, MEMBANGUN PASAL 2 MISI 1. MENINGKATKAN PERAN AKTIF SERTA KESOLIDAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI) Daftar isi ANGGARAN DASAR... 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA... 6 STRUKTUR ORGANISASI... 10 ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

1 A D I A R T I I K A L U N I D U A P U L U H D U A B E L A S

1 A D I A R T I I K A L U N I D U A P U L U H D U A B E L A S 1 A D I A R T I I K A L U N I D U A P U L U H D U A B E L A S SIDANG PLENO MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI SMKN 20 ( d/h SMEAN 12 JAKARTA ) IKALUNI DUAPULUH DUABELAS SURAT KEPUTUSAN NO : 002/MUBES/29-X1/2015

Lebih terperinci

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MUSYAWARAH UMUM MAHASISWA FAKULTAS (MUMF) 2015

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MUSYAWARAH UMUM MAHASISWA FAKULTAS (MUMF) 2015 ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (ART KM FEB UB) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota KM FEB UB adalah Mahasiswa Aktif S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Lebih terperinci

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN MAHASISWA BAB I KEANGGOTAAN PM UNPAR Pasal 1 (1) Anggota PM UNPAR terdiri dari: a. mahasiswa baru; b. mahasiswa lama. (2) Mahasiswa baru yang dimaksud dalam ayat (1) huruf

Lebih terperinci

SIDANG UMUM HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM

SIDANG UMUM HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota HMTI terdiri dari: 1. Anggota Putih HMTI adalah seluruh mahasiswa yang masih dalam masa pendidikan di Jurusan Teknik Industri yang belum mengikuti

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM PEMBUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Bahwa salah satu upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat adalah

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB BAB I NAMA, BENTUK, SIFAT, ASAS, VISI, MISI, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA Organisasi ini bernama NINJA OWNERS CLUB, yang dapat disingkat dengan nama N O C. Pasal 2

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TURKI

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TURKI ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TURKI 2016-2017 MPA PPI TURKI 2016-2017 ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) TURKI PERIODE 2016-2017 BAB I SIFAT Pasal 1 1.

Lebih terperinci

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017 KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP 2017 Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017 Menimbang 1. Bahwa Untuk Kelancaran Kinerja SMFISIPUNDIP2017

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut untuk menyempurnakan diri sebagai satu ujian yang kelak

Lebih terperinci

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) MUKADDIMAH Keinginan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan program studi dengan membentuk dan bergabung dalam suatu wadah yang dapat

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG AMANDEMEN AD/ART PPI UTM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR ANGGARAN DASAR PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Negeri Belanda, khususnya di Kota Leiden, sadar akan kewajiban untuk ikut serta dengan aktif menyumbangkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia yang saat ini dirasakan seluruh rakyat harus diisi dengan

Lebih terperinci

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG Lampiran IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI PERENCANAAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2018

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2018 ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2018 BAB I KEANGGOTAAN BAGIAN PERTAMA ANGGOTA HMTI UGM Pasal 1 Anggota HMTI UGM adalah mahasiswa

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. Research Study Club Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR. Research Study Club Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR Research Study Club Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Research Study Club dan selanjutnya disebut

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum Pendidik dan peneliti adalah ilmuwan berprofesi pendidik dan peneliti

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 Telepon : 085 2222 934 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. Calon Anggota b. Anggota

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga yang selanjutnya disebut BEM

Lebih terperinci

INSITUT ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK JAKARTA ANGGARAN DASARDAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) HIMPUNAN MAHASISWA JURNALISTIK, IISIP JAKARTA 2017

INSITUT ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK JAKARTA ANGGARAN DASARDAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) HIMPUNAN MAHASISWA JURNALISTIK, IISIP JAKARTA 2017 ANGGARAN DASARDAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) HIMPUNAN MAHASISWA JURNALISTIK, IISIP JAKARTA 2017 ANGGARAN DASAR BAB I Nama, Kedudukan, dan Waktu Berdiri Pasal 1 1. Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI

Lebih terperinci

Pasal 4 Kewajiban anggota : 1. Setiap anggota HMTI UGM wajib menaati segala ketentuan yang tercantum dalam AD/ART HMTI UGM. 2. Setiap anggota HMTI UGM

Pasal 4 Kewajiban anggota : 1. Setiap anggota HMTI UGM wajib menaati segala ketentuan yang tercantum dalam AD/ART HMTI UGM. 2. Setiap anggota HMTI UGM ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2017 BAB I KEANGGOTAAN BAGIAN PERTAMA ANGGOTA HMTI UGM Pasal 1 Anggota HMTI UGM adalah mahasiswa

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA 2011-2016 PENDAHULUAN Sejarah terbentuknya Asosiasi Dosen pendidikan guru sekolah dasar di Indonesia didasari dengan adanya keinginan

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03/TAP/DPM UI/I/2015

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03/TAP/DPM UI/I/2015 IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03/TAP/DPM UI/I/2015 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15 ANGGARAN DASAR BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15 (1) Pengambilan keputusan organisasi dilaksanakan dalam forum musyawarah dan mufakat. 14 (2) Forum musyawarah dan mufakat diselenggarakan dalam bentuk:

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Masyarakat Telematika Indonesia The Indonesian ICT Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Dasar MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi konvergensi bidang Telekomunikasi,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN DOKTER INDONESIA MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN DOKTER INDONESIA MUKADDIMAH ANGGARAN DASAR IKATAN DOKTER INDONESIA MUKADDIMAH Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari kaum penjajah, maka setiap warga negara berkewajiban mengisi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA PERIODE FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA PERIODE FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA PERIODE 2016-2017 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BAB I Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Badan Eksekutif

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri

Lebih terperinci

HIMPUNAN MAHASISWA (... sebutkan...) UNIVERSITAS DHYANA PURA ANGGARAN DASAR

HIMPUNAN MAHASISWA (... sebutkan...) UNIVERSITAS DHYANA PURA ANGGARAN DASAR TEMPLATE LOGO HIMA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA (... sebutkan...) UNIVERSITAS DHYANA PURA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA (... sebutkan...) UNIVERSITAS DHYANA PURA PEMBUKAAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN Pasal 1 1. Anggota AJI adalah jurnalis yang telah memenuhi syarat profesional dan independen yang bekerja untuk media massa cetak, radio, televisi, dan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Institusi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat yang dimaksud

Lebih terperinci

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Keanggotaan 1. Anggota ILMPI adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi/Fakultas Psikologi di Indonesia. 2. Keanggotaan ILMPI ditetapkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR IKA UNPAR PEMBUKAAN Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera,

Lebih terperinci

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 1 RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan tata tertib ini yang dimaksud dengan: a. Kongres adalah forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi yang sepenuhnya

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

ANGGARAN DASAR Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada ANGGARAN DASAR Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada BAB I KETENTUAN UMUM Nama, Waktu, Tempat kedudukan, dan Lambang Pasal 1 Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA Dl RUSIA (Permira) P E M B U K A A N Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Federasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya mahasiswa adalah pemuda-pemudi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran dan telah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2016 PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2016 PEMBUKAAN Dengan rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Universitas Sebelas Maret (UNS) menyadari bahwa sesungguhnya mahasiswa merupakan bagian

Lebih terperinci

KONGRES MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA TATA TERTIB SIDANG KONGRES MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KONGRES MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA TATA TERTIB SIDANG KONGRES MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG TATA TERTIB SIDANG KONGRES MAHASISWA MALANG BAB I KONGRES Pasal 1 Pengertian Kongres Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya yang selanjutnya disingkat KM FIB-UB merupakan forum pengambilan

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL Doddy Irawan Ni Wayan Bejug W. Kurniawan Rizalina Tama S. Yogawira Prada Pasiaji Shantosa Yudha Siswanto Seilendria Hadiwardoyo Negara Kerajaan Spanyol,

Lebih terperinci

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia disingkat IAKMI yang dalam bahasa Inggris disebut Indonesia Public Health

Lebih terperinci

AD/ART IKATAN DOSEN TETAP NON PNS REPUBLIK INDONESIA. Mukaddimah

AD/ART IKATAN DOSEN TETAP NON PNS REPUBLIK INDONESIA. Mukaddimah AD/ART IKATAN DOSEN TETAP NON PNS REPUBLIK INDONESIA Mukaddimah Atas berkat rahmat Allah azza wa jalla, AD/ART Ikatan Dosen Tetap Non PNS Republik Indonesia, rampung dirumuskan. Tahap selanjutnya adalah

Lebih terperinci

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota ZEC adalah seperti yang dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club. Pasal 2 Ketentuan dan Syarat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA AGRONOMI (HIMAGRON) INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA AGRONOMI (HIMAGRON) INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA AGRONOMI (HIMAGRON) INSTITUT PERTANIAN BOGOR MUKADDIMAH Sebagai pengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dijiwai Sumpah Pemuda, Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAFTAR ISI BAB I UMUM. 1 BAB II ORGANISASI. 1 BAB III KEANGGOTAAN. 1 BAB IV MAJELIS PERMUSYAWARATAN ORGANISASI... 4 BAB V STRUKTUR,

Lebih terperinci

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI) MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI) Universitas Pattimura, Ambon 3 Desember 2015 Bertempat di hotel Swiss Bell ANGGARAN DASAR HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI) ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI) MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah berjuang secara bersinergi dan berkelanjutan untuk mengisi kemerdekaannya

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,

Lebih terperinci

PASAL 1 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA

PASAL 1 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Gerakan

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I KETENTUAN UMUM UNDANG-UNDANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ANDALAS NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG BADAN-BADAN KHUSUS FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ANDALAS DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA Menimbang:

Lebih terperinci

TATA TERTIB MUSYAWARAH ANGGOTA HIMPUNAN MAHASISWA KEBUMEN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PERIODE BAB I UMUM

TATA TERTIB MUSYAWARAH ANGGOTA HIMPUNAN MAHASISWA KEBUMEN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PERIODE BAB I UMUM TATA TERTIB MUSYAWARAH ANGGOTA HIMPUNAN MAHASISWA KEBUMEN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PERIODE 2010-2011 BAB I UMUM Pasal 1 Musyawarah anggota ini merupakan musyawarah yang diikuti oleh seluruh anggota

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274) LAMPIRAN KEPUTUSAN NOMOR:005 RUA I/IKADIKTIRA/XII/2012 TENTANG BIDANG ORGANISASI ANGGARAN DASAR IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN BAB I IDENTITAS ORGANISASI Pasal 1 Nama, bentuk dan lambang 1. Organisasi

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN INTERNAL OLAHRAGA DAN SENI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN INTERNAL OLAHRAGA DAN SENI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KETENTUAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Anggaran Rumah Tangga Badan Internal Olahraga dan Seni disingkat BIOS merupakan pengaturan lebih lanjut dari Anggaran Dasar BIOS. (2) Semua pengertian dan singkatan yang

Lebih terperinci

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Revisi 2009 MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Bahwa untuk menanggulangi penyakit kanker

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang

Lebih terperinci

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN DASAR halaman 1 dari 10 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN DASAR P E M B U K A A N

Lebih terperinci

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa Bahwa PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis yang berasaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PANCASILA MUKADIMAH Alumni Magister Teknik Universitas

Lebih terperinci

K O M I S I I N F O R M A S I

K O M I S I I N F O R M A S I K O M I S I I N F O R M A S I PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN TATA TERTIB KOMISI INFORMASI PROVINSI KEPULAUAN RIAU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Komisi Informasi

Lebih terperinci