Albert Binus University, Jakarta, Indonesia, Annetta Gunawan Binus University, Jakarta, Indonesia, ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Albert Binus University, Jakarta, Indonesia, Annetta Gunawan Binus University, Jakarta, Indonesia, ABSTRACT"

Transkripsi

1 PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP BRAND IMAGE SERTA DAMPAKNYA TERHADAP CUSTOMER BEHAVIORAL INTENTION PADA STRAWBERRY CAFE CABANG TANJUNG DUREN Albert Binus University, Jakarta, Indonesia, Annetta Gunawan Binus University, Jakarta, Indonesia, ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of store atmosphere and experiential marketing on brand image and its impact on customer behavioral intention on Strawberry Cafe. The method used in this study is assosiatif methods with quantitative research study. Data collection method in this research is by distributing questionnaires to 200 customers Strawberry Cafe. Results from this study shows that store atmosphere and experiential marketing directly affect the brand image and their impact on customer behavioral intention. Advice can be given to the cafe is to improve the quality of store atmosphere such as waiter s hospitality and updating appearance experiential marketing as its games. In this study, experiential marketing that most influence on brand image and customer behavioral intention compared with store atmosphere. Keywords: Store Atmosphere, Experiential Marketing, Brand Image, Customer Behavioral Intention. 1

2 ABSTRAK Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh store atmosphere dan experiential marketing terhadap brand image serta dampaknya terhadap customer behavioral intention pada Strawberry Cafe. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian assosiatif dengan jenis penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuesioner kepada 200 pelanggan Strawberry Cafe. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa memang store atmosphere dan experiential marketing secara langsung berpengaruh terhadap brand Image serta dampaknya terhadap customer behavioral Intention. Saran yang dapat diberikan ke kafe ini adalah dengan meningkatkan kualitas dari store atmosphere seperti keramahtamahan pelayan dan memperbarui experiential marketing seperti games-nya. Dalam penelitian ini, experiential marketing yang paling berpengaruh terhadap brand image dan customer behavioral Intention dibandingkan dengan store atmosphere. Kata Kunci: Store Atmosphere, Experiential Marketing, Brand Image, Customer Behavioral Intention. PENDAHULUAN Salah satu peluang bisnis yang sedang menjadi trend dan diyakini memiliki prospek bagus ke depan adalah bisnis makanan dan minuman karena pada dasarnya makanan dan minuman adalah kebutuhan paling utama manusia, dan didukung dengan perubahan gaya hidup masyarakat khususnya remaja sekarang ini mayoritas hampir setiap hari menghabiskan waktu mereka di sebuah kafe maupun restoran untuk berkumpul dengan kerabat, keluarga atau temannya. Dan didapatkan informasi bahwa adanya peningkatan usaha dari tahun 2008,2009,2010 sampai tahun 2011 sebanyak 2235 sampai 2977 restoran. Hal ini menunjukan bahwa banyaknya pelaku bisnis meyakini besarnya potensi bisnis restoran ini ke depannya. Tetapi di lain sisi walaupun bisnis kuliner ini mengalami pertumbuhan usaha pada restoran yang cukup besar ternyata juga terdapat beberapa bisnis kafe atau restoran di ibukota Jakarta bangkrut dikarenakan tidak adanya inovasi yang menarik, dan tidak mengikuti perkembangan strategi marketing sehingga tidak mampu bertahan dan bersaing dengan kafe lainnya. Selain karena hal tersebut juga diakibatkan konsumen yang saat ini memiliki kekuatan dalam tawar menawar yang cukup besar, terutama di dalam sebuah bisnis kafe atau restoran karena banyaknya pesaing yang memiliki kreativitas yang mampu memberikan nilai-nilai dalam hal makanan dan pelayanan yang berbeda bagi konsumen, ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan kuliner yang tentu memperbesar kemungkinan terjadinya customer switching. Banyaknya pesaing di dalam usaha kafe atau restoran yang mayoritas mengarah kepada segmen yang sama yaitu para kaum remaja muda yang selalu mencari sesuatu yang unik, terbaru dan menarik baik dalam hal produk, pelayanan ataupun konsep dari kafe maupun restoran tersebut membuat pelaku bisnis sulit untuk mempertahankan loyalitas pelanggan oleh karena itu para pelaku bisnis harus berpikir lebih kreatif dalam berinovasi untuk tetap unggul dibandingkan pesaing. Perkembangan zaman yang semakin modern juga membuat adanya perubahan-perubahan pada strategi marketing, dalam usaha kafe atau restoran kini tidak bisa hanya mengandalkan traditional marketing yang memfokuskan fitur produk dan mamfaat produk seperti pada kelezatan makanan dan mengenyangkan perut. Sekarang ini modern marketing telah mendahului traditional marketing dalam bisnis kafe atau restoran, dimana modern marketing lebih memfokuskan design ruangan baik exterior maupun interior, keramah-tamahan pelayanan, suasana dan faktor intangible lainnya. Seperti yang dikatakan Kotler dalam jurnal (Farshad Maghnati, Kwek Choon Ling& Amir Nasermoadeli, 2012:5) bahwa sekarang modern marketing sudah menjadi strategi yang mendahului traditional marketing dan sudah digunakan oleh banyak perusahaan, strategi yang lebih menekankan pada konsep yang dapat memberikan sebuah pengalaman bukan fitur produk dan mamfaat produk saja. Perkembangan ini membuat banyak kafe dan restoran saat ini sudah mulai mengarah pada modern marketing, yang 2

3 mengutamakan penciptaan sebuah pengalaman yang berkesan kepada pelanggan sehingga timbul sebuah kesan yang melekat pada benak konsumen yang akan mempengaruhi perilaku pelanggan di kemudian hari seperti kunjungan kembali, pembelian ulang dan lain-lain. Strategi marketing seperti store atmosphere dan experiential marketing adalah salah satu modern marketing yang memfokuskan konsep yang dapat memberikan sebuah pengalaman dan masih relatif baru dan sekarang juga menjadi strategi andalan bagi perusahaan-perusahaan dalam industri retail.menurut (Jayant V. Joshi, Vijay R. Kulkarni, 2012) dalam jurnalnya mengatakan dengan adanya store atmosphere yaitu strategi marketing yang mengandalkan suasana toko melalui design interior, display dan design exterior dapat memberikan sebuah kenyamanan kepada pelanggan yang akan mempengaruhi perilaku pelanggan tersebut pada sebuah store. Dan tidak hanya itu, memberikan sebuah pengalaman kepada pelanggan mengenai kafe dan restoran yang telah dikunjunginya juga menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan oleh pelaku bisnis. Menurut Schmitt berdasarkan jurnal (Mei Ying Wu & Li Hsia Tseng, 2015) dinyatakan bahwa experiential marketing adalah a process of creating an experiential context where consumers are allowed to sense, feel, think, act, and relate to the product promoted and have a pleasant memory about this experience, resulting in increased product awareness and product value.yang berarti bahwa experiential marketing adalah sebuah proses membuat sebuah pengalaman kepada pelanggan melalui akal, rasa, pikiran, tindakan, dan hubungan dengan produk yang ditawarkan dan mendapatkan kenyamanan dari pengalaman tersebut, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan sebuah kesadaran atas produk dan nilai produk. Penjelasan strategi-strategi tersebut sesuai dengan yang diterapkan oleh Strawberry Cafe. Strawberry Cafe adalah salah satu kafe yang bergerak di industry makanan dan minuman yang sudah cukup dikenal di ibukota Jakarta sejak tahun 2004, berlokasi di kawasan Tanjung Duren, Jakarta-barat dan Lenteng Agung, Depok. Sebuah kafe yang dikenal lama oleh berbagai kalangan terutama kaum remaja dengan makanan dan minuman andalan yang ditawarkan unik-unik seperti strawberry fried rice, spaghetti strawberry dan minuman seperti strawberry squash dan tentunya dengan rasa yang dinilai pelanggan sangat lezat dan higienis. Harga untuk makanan dan minuman yang ditawarkan relatif murah sesuai dengan segmen kaum remaja muda yaitu pelajar maupun mahasiswa, untuk makanan dan mimuman ringan berkisar Rp , makanan utama berupa spaghetti dan steak Rp sampai dengan Rp dan ditambah adanya promosi seperti paket birthday party dan potongan 10% bagi member yang merupakan umat Gereja Nafiri Central Park Mall. Selain diterapkan strategi marketing dalam hal produk makanan dan minuman, Strawberry Café juga menerapkan sebuah strategi marketing seperti design store dan board games yang dimilikinya. Design store seperti taman strawberry dilengkapi pernak-pernik pendukung untuk memaksimalkan suasana kafe guna membuat kenyamanan bagi pelanggan dan experiential marketing yang diimplementasikan oleh Strawberry Cafe untuk membuat sebuah nilai tambah bagi kafe tersebut. Semua ini diciptakan sesuai dengan visinya yaitu untuk menjadi kafe favorite bagi pelanggan untuk berkumpul dan bersosialisasi dengan menikmati suasana yang seru sambil bermain games seperti berada di taman strawberry, dan juga menikmati berbagai kelezatan makanan dengan ciri khas Strawberry. Tetapi berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Strawberry Cafe menyatakan bahwa Strawberry Cafe yang berlokasi di Tanjung Duren Barat diakhir tahun 2012 pernah mengalami sepi pengunjung yang mengakibatkan menurunnya omset sehingga kafe tersebut harus ditutup untuk sementara. Padahal Strawberry Cafe dalam hal produk makanan dan minuman dikenal unik dan lezat dengan harga yang terjangkau tetapi ternyata didapat berbagai informasi mengenai keluhan-keluhan di sisi lain contohnya suasana kafe yang menurut pelanggan tampak dari luar gelap, ruangan sempit tidak sesuai kapasitas apabila ramai pengunjung yang mengakibatkan terlalu bising atau ramai, pelayan yang kurang ramah,lambat dan juga mainan yang beberapa dinilai sudah tidak bagus lagi, tidak seru dan permainannya tidak bersifat kreatif. Setelah beberapa bulan kemudian tepatnya di tahun 2013 bulan Februari Strawberry Cafe kembali buka dengan lokasi yang berbeda tepatnya di Tanjung Duren Raya terusan Pasar Kopro dan masih berdiri sampai tahun 2015 sekarang ini. Kondisi Strawberry Cafe sekarang mulai membaik dibandingkan di tahun-tahun sebelumnya tetapi berdasarkan pengalaman-pengalaman yang pernah terjadi, Strawberry Café sekarang kini lebih memfokuskan dalam strategi modern marketing-nya seperti meningkatkan store atmosphere dan experiential marketing menjadi lebih baik dan lebih baru dari sebelumnya, ini dilakukan guna untuk mencegah terulangnya kembali kasus sebelumnya dan dengan tujuan untuk meningkatkan kembali brand image Strawberry Cafe menjadi lebih baik di mata pelanggan yang tentunya akan dapat mempengaruhi perilaku pelanggan untuk berkunjung kembali di kemudian hari di Strawberry Cafe. Dari penjelasan kasus sebelumnya diduga banyaknya keluhan 3

4 tersebut menyebabkan citra kafe menurun dimata pelanggan. Citra sebuah kafe maupun restoran merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan karena ini akan berdampak pada persepsi pelanggan di kemudian hari. Persepsi pelanggan yang buruk mengakibatkan tingkat minat kunjungan kembali dan membeli kembali pelanggan menjadi rendah. Ungkapan tersebut selaras dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh (A.Suryanarayana, 2013) bahwa store atmosphere memiliki pengaruh terhadap brand image sebuah store dan juga menurut (Cannenterre et.al, 2012) dalam jurnalnya bahwa adanya hubungan antara experiential marketing dengan brand image, dan dihubungkan dengan penelitian (Yi Zhang,2015) yang mengatakan brand image sebuah retail mempengaruhi perilaku konsumen di masa yang akan datang. Dan juga berdasarkan penelitian (Chen, 2010) menyatakan bahwa banyak peneliti yang menggunakan customer behavioral intention untuk mengukur tingkat loyalitas pelanggan. Hipotesis H1: Store atmosphere memiliki pengaruh terhadap Brand Image H2: Experiential marketing memiliki pengaruh terhadap Brand Image. H3: Store atmosphere dan Experiential marketing memiliki pengaruh secara simultan terhadap Brand Image. H4: Brand Image memiliki pengaruh terhadap Customer Behavioral Intention. H5: Store atmosphere memiliki pengaruh terhadap Customer Behavioral Intention. H6: Experiential Marketing memiliki pengaruh terhadap Customer Behavioral Intention. H7: Brand Image memediasi pengaruh Store atmosphere terhadap Customer Behavioral Intention. H8: Brand Image memediasi pengaruh Experiential Marketing terhadap Customer Behavioral Intention. (X1) H 5 Store Atmosphere H 1 H 7 H 3 (Y) H 4 (Z) (X2) Brand Image Customer Behavioral Intention Experiential Marketing H 2 H 8 H 6 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian assosiatif. Penelitian assosiatif merupakan suatu pendekatan penelitian dengan maksud untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sekaran & Bougie,2013:98). Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Untuk metode penelitian, digunakan metode survei dengan pendekatan seperti penyebaran kuesioner.] Unit analisis yang dituju adalah para pelanggan Strawberry Cafe cabang Tanjung Duren. Time horizon yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional. Cross-sectionalyang dimana merupakan sebuah jenis penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan hanya satu kali saja dan biasanya periode penelitian hanya dilakukan beberapa hari, minggu ataupun bulan. Pengumpulan data 4

5 dilakukan melalui wawancara dengan pihak kafe dan penyebaran kuesioner terhadap 200 pelanggan Strawberry Cafe yang baru berkunjung sebanyak 1-2 kali.. HASIL DAN BAHASAN Profil Responden Berikut adalah karakteristik responden dalam penelitian ini: Profil Responden Gender Usia Profesi Tabel 2 Profil Responden Persentase Pria 65 % Wanita 35 % < 17 tahun 45 % tahun 25 % tahun 20 % >33 tahun 10 % Pelajar / Mahasiswa 57 % Karyawan 15,5 % Wiraswasta 23 % Ibu rumah tangga 4,5 % Pendidikan terakhir Pendapatan SD 13 % SMP 16,5 % SMU 33,5 % D3 19 % S1 18 % < Rp ,5 % Rp Rp 33 % Rp Rp 8 % Rp Rp 10,5 % > Rp % Analisis data Metode penelitian menggunakan Path Analysis. Dimana tahap pertama dilakukan perhitungan validitas dan reliabilitas, lalu dilanjutkan dengan transformasi data dari ordinal menjadi interval, dilanjutkan kembali dengan uji normalitas data,dan setelah itu pengolahan data tersebut dilanjutkan lagi dengan menggunakan analisis korelasi dan analisis jalur (Path Analysis). Pengolahan data tersebut dilakukan guna untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian, sehingga dapat memperoleh kesimpulan penelitian yang pada akhirnya akan mengarah pada pembuatan saran. Dalam pengolahan data, data yang telah dikumpulkan akan dikelola dengan menggunakan perangkat lunak (software) komputer, yaitu SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 20 untuk Windows. 5

6 Berdasarkan hasil korelasi yang diperoleh pada Sub-Struktur 1, disimpulkan bahwa store atmosphere memiliki hubungan yang signifikan dengan experiential marketing, dimana hubungan antara variabel bersifat kuat dan searah. Hubungan dikatakan kuat karena nilai korelasi sebesar lebih besar dari 0.6. Hubungan dikatakan searah karena nilai korelasi positif, sehingga setiap peningkatan pada nilai store atmosphere, maka nilai pada variabel experiential marketing juga akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, setiap penurunan pada nilai store atmosphere, maka nilai pada variabel experiential marketing juga akan menurun. Store atmosphere memiliki hubungan yang signifikan dengan brand image, dimana hubungan antara variabel bersifat kuat dan searah. Hubungan dikatakan kuat karena nilai korelasi sebesar lebih besar dari 0.6. Hubungan dikatakan searah karena nilai korelasi positif, sehingga setiap peningkatan pada nilai store atmosphere, maka nilai pada variabel brand image juga akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, setiap penurunan pada nilai store atmosphere, maka nilai pada variabel brand image juga akan menurun. Experiential marketing memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel brand image, dimana hubungan antara variabel bersifat kuat dan searah. Hubungan dikatakan kuat karena nilai korelasi sebesar lebih besar dari 0.6. Hubungan dikatakan searah karena nilai korelasi positif, sehingga setiap peningkatan pada nilai experiential marketing, maka nilai pada variabel brand image juga akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, setiap penurunan pada nilai experiential marketing, maka nilai pada variabel brand mage juga akan menurun. Berdasarkan hasil korelasi yang didapat pada Sub-Struktur 2 disimpulkan bahwa Store atmosphere memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel customer behavioral intention, dimana hubungan antara variabel bersifat kuat dan searah. Hubungan dikatakan kuat karena nilai korelasi sebesar lebih besar dari 0.6. Hubungan dikatakan searah karena nilai korelasi positif, sehingga setiap peningkatan pada nilai store atmosphere, maka nilai pada variabel customer behavioral intention juga akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, setiap penurunan pada nilai store atmosphere, maka nilai pada variabel customer behavioral intention juga akan menurun. Experiential Marketing memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel customer behavioral intention, dimana hubungan antara variabel bersifat kuat dan searah.hubungan dikatakan kuat karena nilai korelasi sebesar lebih besar dari 0.6. Hubungan dikatakan searah karena nilai korelasi positif, sehingga setiap peningkatan pada nilai experiential marketing, maka nilai pada variabel customer behavioral intentionjuga akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, setiap penurunan pada nilai experiential marketing, maka nilai pada variabel customer behavioral intention juga akan menurun. 6

7 Brand image memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel customer behavioral intention, dimana hubungan antara variabel bersifat kuat dan searah. Hubungan dikatakan kuat karena nilai korelasi sebesar lebih besar dari 0.6. Hubungan dikatakan searah karena nilai korelasi positif, sehingga setiap peningkatan pada nilai brand image, maka nilai pada variabel customer behavioral intention juga akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, setiap penurunan pada nilai Brand Image, maka nilai pada variabel customer behavioral intentionjuga akan menurun. Berdasarkan perhitungan Path Analysis pada Sub-Struktur 1 dan Sub-Struktur 2 yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa Store Atmosphere memiliki pengaruh terhadap Brand Image sebesar 0.236, Experiential Marketing memiliki pengaruh terhadap Brand Image sebesar 0.547, Brand image memiliki pengaruh terhadap Customer Behavioral Intention sebesar 0.334, Store Atmosphere memiliki pengaruh secara langsung terhadap Customer Behavioral Intention sebesar dan secara tidak langsung terhadap Customer Behavioral Intention melalui Brand Image sebesar 0.077, Experiential Marketing memiliki pengaruh terhadap Customer Behavioral Intention sebesar 0.393, dan secara tidak langsung terhadap Customer Behavioral Intention melalui Brand Image sebesar SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Store atmosphere memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand image. 2. Experiential marketing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand image 3. Store atmosphere dan experiential marketing secara simultan memiliki pengaruh terhadap brand image. 4. Brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap customer behavioral intention 5. Store atmosphere memiliki pengaruh yang signifikan terhadap customer behavioral intention 6. Experiential marketing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap customer behavioral intention 7. Brand Image memiliki peranan dalam memediasi pengaruh yang signifikan antara store atmosphere terhadap customer behavioral intention. 8. Brand Image memiliki peranan dalam memediasi pengaruh yang signifikan antara experiential marketing terhadap customer behavioral intention. Saran 1. Store Atmosphere Pihak kafe harus lebih memperhatikan kesopanan para pelayan Strawberry Cafe, karena berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa indikator kesopanan pelayan memiliki hasil rata-rata terendah, oleh karena itu disarankan untuk para pelayan Strawberry Cafe bersikap lebih ramah kepada pelanggan, selalu tersenyum, ceria saat melayani pelanggan, menggunakan kata-kata yang sopan dalam menyapa pelanggan dan juga selalu menonjolkan rawut muka yang gembira seperti pada saat pemberian bon dan untuk pihak kafe disarankan 7

8 untuk selalu menegur para pelayan yang terkadang tidak memberikan ucapan terimakasih kepada pelanggan yang telah berkunjung dan pihak kafe harus mengevaluasi ulang standard operating procedure. Semua ini berguna untuk dapat memaksimalkan store Atmosphere di Strawberry Cafe menjadi lebih seru, lebih ceria, dan penuh hiburan yang tentunya ini dapat menciptakan sebuah brand image Strawberry Cafe menjadi lebih baik yang selanjutnya meningkatkan customer behavioral intention 2. Experiential Marketing Pihak kafe harus selalu menyediakan permainan-permainan terbaik dan bersifat kreatif di Strawberry Café karena berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa indikator ke 8 yang berhubungan dengan permainan memiliki tingkat rata-rata terendah. Oleh karena itu pihak kafe disarankan untuk memperbarui mainan-mainan yang disediakannya, meng-update games setiap 1 bulan sekali, menambah permainan-permainan yang sekarang sedang trend seperti escape games, menyediakan permainan-permainan yang lebih bersifat kreatif dan mainan-mainan yang sudah terlihat usang atau rusak lebih baik tidak ditawarkan kepada pelanggan dan lebih baik disumbangkan. Ini berguna untuk menumbuhkan sebuah kesan yang baik kepadapelanggan yang tentunya juga dapat memaksimalkan experiential marketing yang diterapkan Strawberry Cafe. Dengan memaksimalkan experiential marketing yang diterapkannya, maka brand image kafe menjadi lebih baik dan tentunya meningkatkan customer behavioral intention para pelanggan Strawberry Cafe.. 3. Brand Image Pihak kafe harus tetap menjaga dan harus meningkatkan nama baik Brand Image Strawberry Cafe, karena berdasarkan hasil penelitian ditemukan nilai rata-rata terendah dalam brand Image adalah indikator pertama yaitu mengenai image kafe, sehingga pihak kafe disarankan untuk dapat meningkatan brand image kafe dengan tetap konsisten untuk terus memberikan sesuatu yang terbaik seperti tidak menunda dan bertanggungjawab memperbaiki segala hal yang dinilai kurang oleh pelanggan baik dalam hal makanan, minuman, pelayanan dan lainlain dan, dalam hal kecepatan untuk selalu menyediakan hidangan makanan dengan batas waktu maksimal 10 menit harus sudah dihidangkan. Ini semua berguna agar pandangan pelanggan terhadap Strawberry Cafe dinilai baik dalam pelayanan menyediakan makanan. 4. Dan berdasarkan hasil penelitian ini yang menunjukan bahwa variabel experiential marketing yang paling berpengaruh terhadap brand image dan customer behavioral intention dibandingkan dengan variabel store atmosphere, oleh karena itu pihak kafe disarankan untuk terlebih dahulu memperbaiki variabel experiential marketing baru selanjutnya memperbaiki store atmosphere karena store atmosphere juga merupakan hal terpenting dalam membentuk ciri khas kafe ini. 8

9 REFERENSI Andreani, F. (2007). Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran). Jurnal Manajemen Pemasaran, 2 (1), 1-8. A.Suryanarayana (2013). Role of Store Atmospherics in Attracting Customers: An Empirical Study in Indian Retailing. Proceedings of Global Business Research Conference ISBN: Bendall-Lyon, D., & Powers, T. L. (2004). The Impact of Structure and Process Attributes on Satisfaction and Behavioral Intentions. The Journal of Services Marketing, 18 (2/3), Berman, B. and Evans, Jr. (2007). Retail Management: A Strategic Approach(10 th ed.). Prentice Hall. Chou, H. J. (2009). The Effect of Experiential and Relationship Marketing on Customer Value: A Case Study of International American Casual Dining Chains in Taiwan. Social Behavior and Personality, 37 (7), Kurtz, David L. (2008). Contemporary Bussiness Australia: Thomson. Levy, Michael dan Barton A. Weitz. (2007), Retailling Management, Fourth Edition, Mc Graw- Hill / Irwin. María Avello, Diana Gavilán, Carmen Abril, Roberto Manzano (2011). Experiential Shopping at the Mall: Influence on Consumer Behaviour. China-USA Business Review, ISSN January 2011, Vol. 10, No. 1, Mei-Ying Wu & Li-Hsia Tseng (2015). Customer Satisfaction and Loyalty in an Online Shop: An Experiential Marketing Perspective. International Journal of Business and Management Vol. 10 No. 1. Muhammad Ehsan Malik, Basharat Naeem, Madiha Munawar (2012). Brand Image: Past, Present and Future. J. Basic. Appl. Sci. Res., 2(12) Smilansky, S. (2009). Experiential Marketing: A practical guide to interactive brand experiences. London: Kogan Page Limited. Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sarjono, H, & Julianita, W. (2011). SPSS VS LISREL. Jakarta: Salemba Empat. ri Sekaran, Uma and Bougie, Roger.(2013) Research Methods For Business. Singapore: Wiley. Yi Zhang (2015). The Impact of Brand Image on Consumer Behavior: A Literature Review. Journal of Business and Management, 2015, 3, RIWAYAT PENULIS Albert lahir di kota Jakarta pada 16 Maret Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang ilmu manajemen, khususnya bidang pemasaran internasional pada tahun Saat ini penulis bekerja sebagai pengelola pada perusahaan Shunda Plafon depok. 9

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya peluang bisnis dalam bidang kafe dan restoran juga diiringi dengan tingginya intensitas persaingan dalam bidang tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya peluang bisnis dalam bidang kafe dan restoran juga diiringi dengan tingginya intensitas persaingan dalam bidang tersebut. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup di kota-kota besar yang banyak menghabiskan waktu di luar rumah saat ini menjadi peluang bisnis yang menarik bagi para pengusaha cafe dan restoran.hangout

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu bisnis yang memiliki prospek yang cukup bagus, bahkan mampu bertahan dalam kondisi krisis.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Persepsi konsumen terhadap Experiential Marketing Street Gourmet

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Persepsi konsumen terhadap Experiential Marketing Street Gourmet BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Experiential Marketing Street Gourmet terhadap niat beli ulang konsumen Street Gourmet, dan dapat ditarik beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Beberapa Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Beberapa Negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara terbesar ke-4 di dunia, merupakan salah satu target pasar yang berpotensi baik dalam hal pemasaran berbagai jenis barang maupun jasa. Menurut

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SERVICE EXCELLENCE DAN STORE ATMOSPHERE DALAM TERCIPTANYA BRAND IMAGE BANK MEGA SYARIAH KCP. PETOJO

ANALISIS PENGARUH SERVICE EXCELLENCE DAN STORE ATMOSPHERE DALAM TERCIPTANYA BRAND IMAGE BANK MEGA SYARIAH KCP. PETOJO ANALISIS PENGARUH SERVICE EXCELLENCE DAN STORE ATMOSPHERE DALAM TERCIPTANYA BRAND IMAGE BANK MEGA SYARIAH KCP. PETOJO Adityo Pratama Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 adityopratama@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya kebutuhan manusia modern secara tidak sadar membentuk perusahaan di dunia saat ini semakin emosional artinya perusahaan berusaha untuk memenuhi

Lebih terperinci

Adanya perubahan gaya hidup dan mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat lebih menyukai makanan yang praktis tetapi memiliki nilai gizi

Adanya perubahan gaya hidup dan mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat lebih menyukai makanan yang praktis tetapi memiliki nilai gizi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha kecil menengah (UKM) adalah salah satu motor penggerak perekonomian di negara kita. Usaha kecil, dan menengah (UKM) merupakan tulang punggung perekonomian di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri kuliner semakin pesat di Indonesia. Menurut Tjahjono Haryono sebagai ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) cabang Jawa

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran Rumah Makan Bakso Salatiga Bandung terhadap loyalitas konsumen Bakso Salatiga,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin hari semakin diminati dengan melihat semakin banyaknya masyarakat yang gemar memburu beberapa aneka menu makanan baik makanan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisa deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis, antara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisa deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis, antara 131 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis, antara experiential

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belanja konsumen di Erafone Tunjungan Plaza Surabaya, dapat

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: consumer behavior, experiential marketing, customer loyalty. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: consumer behavior, experiential marketing, customer loyalty. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Experiential marketing strategy try to create a positive experience for the consumer in consuming products or services that can be used as a reference for marketers to predict future consumer

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan perhitungan yang telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu usaha bisnis yang mengalami perkembangan yang sangat pesat pada era globalisasi saat ini adalah bisnis makanan dan minuman. Hal tersebut dibahas dalam sebuah

Lebih terperinci

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia ABSTRAK Persaingan untuk mendapatkan pelanggan yang loyal membuat retail berusaha untuk memberikan layanan belanja yang memuaskan. Pelanggan berharap retail mampu memberikan pengalaman yang positif bagi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitan dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis Structural Equation Modeling (SEM). Maka dapat ditarik

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, berikut kesimpulan yang dapat ditarik serta jawaban dari rumusan masalah: 1. Penilaian persepsi responden terhadap atribut produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya kebutuhan manusia modern secara tidak sadar membentuk pemasaran di dunia saat ini semakin emosional. Kini kebutuhan emosional jadi lebih menonjol

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan

BAB 1 PENDAHULUAN. kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini industri food and beverage semakin meningkat, pertumbuhan tersebut ada kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan globalisasi, masyarakat menjadi semakin mengenal dan dekat dengan dunia teknologi dan internet. Penggunaan internet kini telah merambah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dengan menggunakan analisis Structural Equation Model, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Perceived Customer Destiny

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan jawaban responden

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil-hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada bab 4, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha semakin hari semakin pesat, setiap pemimpin perusahaan ingin perusahaannya yang terbaik diantara pesaingnya -pesaingnya. Demikian

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.1 April 2016 Page 545

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.1 April 2016 Page 545 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.1 April 2016 Page 545 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA NOM NOM EATERY BANDUNG STORE EFFECT OF ATMOSPHERE ON PURCHASE DECISION

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh yang

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN (Suatu survey pada Pelanggan Bengkel Mobil Non Members Tunas Toyota,Tbk Cabang Gatot Subroto, Bandung) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis jasa tempat hiburan dan permainan untuk keluarga di Indonesia cukup menjanjikan, mengingat tingkat kebutuhan hiburan dan tempat rekreasi

Lebih terperinci

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN Ayu Purwaningsih Manajemen UrwaayuBi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari suasana

Lebih terperinci

Kata Kunci: Persepsi Nilai, Persepsi Kualitas, Citra Perusahaan, Kepuasan Konsumen, Loyalitas Konsumen

Kata Kunci: Persepsi Nilai, Persepsi Kualitas, Citra Perusahaan, Kepuasan Konsumen, Loyalitas Konsumen PENGARUH PERSEPSI NILAI, PERSEPSI KUALITAS DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN INDONESIA DI KOTA TEGAL Oleh: Yuniarti Herwinarni dan Gunistiyo ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Keterangan Jumlah kendaraan yang masuk via gerbang tol 1. Jumlah pengun jung melalui gerban.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Keterangan Jumlah kendaraan yang masuk via gerbang tol 1. Jumlah pengun jung melalui gerban. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar dan menarik bagi para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu pariwisata

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. School of Business Management Jurusan International Marketing Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2014/2015

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. School of Business Management Jurusan International Marketing Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2014/2015 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA School of Business Management Jurusan International Marketing Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2014/2015 ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN PERCEIVED QUALITY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pastry yang semakin meningkat memicu pelaku bisnis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pastry yang semakin meningkat memicu pelaku bisnis untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri Pastry yang semakin meningkat memicu pelaku bisnis untuk menggeluti bisnis pastry. Industri Pastry dan Bakery di Asia, termasuk di Indonesia dalam sepuluh tahun

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. potongan harga dan sangat berpengaruh terhadap citra toko. Sebagian besar

BAB V PENUTUP. potongan harga dan sangat berpengaruh terhadap citra toko. Sebagian besar BAB V PENUTUP 5. 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik suatu kesimpulan oleh peneliti sebagai berikut : 1. Potongan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah experiential marketing. Konsep ini berusaha menghadirkan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah experiential marketing. Konsep ini berusaha menghadirkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep pemasaran yang memberikan pengalaman unik kepada pelanggan sudah dikenal dengan istilah experiential marketing. Konsep ini berusaha menghadirkan pengalaman yang

Lebih terperinci

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN DAMPAKNYA TERHADAP CUSTOMER LOYALITY PADA PERUSAHAAN JASA

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN DAMPAKNYA TERHADAP CUSTOMER LOYALITY PADA PERUSAHAAN JASA ISSN : 2338-4794 Vol. 5. No. 2 M e i 2017 PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN DAMPAKNYA TERHADAP CUSTOMER LOYALITY PADA PERUSAHAAN JASA *) Program Studi Manajemen UNKRIS Alamat:

Lebih terperinci

PERAN PEMBELIAN SPONTAN DALAM MENENTUKAN CITRA MEREK CAFÉ

PERAN PEMBELIAN SPONTAN DALAM MENENTUKAN CITRA MEREK CAFÉ PERAN PEMBELIAN SPONTAN DALAM MENENTUKAN CITRA MEREK CAFÉ Retno Dewanti; Jefry Leonard; Tjia Fie Tjoe Management Department, School of Business and Management, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berikut ini merupakan kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya: 1. Tingkat kepuasan konsumen atas e-retailing attributes pada

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hipotesis pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tingkat arus informasi telah berkembang dengan sedemikian rupa sehingga pengaruhnya dapat dengan cepat terlihat dan terasa

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, HARG DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PENONTON UNTUK MENONTON FILM

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, HARG DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PENONTON UNTUK MENONTON FILM JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 18, No. 1, Juni 2016, Hlm. 103-108 http://www.tsm.ac.id/jba PENGARUH KUALITAS LAYANAN, HARG DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PENONTON UNTUK MENONTON

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Profil Perusahaan Coffee Shop Kopi Progo merupakan unit bisnis strategis di bidang cafe dan resto yang berdiri pada tahun 2009 di Jl. Progo, Bandung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak

BAB I PENDAHULUAN. wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata yang tidak hanya menyediakan wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak wisatawan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang berkembang pesat dan memiliki potensi perkembangan yang besar. Sebuah hasil riset terbaru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan

BAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berbagai jenis bisnis di Indonesia mengalami berbagai tantangan seiring dengan arus globalisasi dan perkembangan zaman yang memicu meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Experiential marketing (EM) berpengaruh positif dan signifikan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah disajikan pada Bab V, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara brand trust

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Started by the increasing life style of people who frequently visit cafe with any reason as their needs, there are many cafes that compete to attract customers with different ways to achieve economic

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Melalui hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa analisis melalui model jalur ini sebenarnya mampu diterapkan di perusahaan, karena antar variabel memiliki hubungan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Dengan mengacu kepada hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai pengujian hipotesis pada Bab 4, serta terkait dengan permasalahan sebagaimana telah diungkapkan pada Bab 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya kondisi persaingan yang ada menuntut setiap perusahaan untuk mampu mempertahankan usahanya. Hal ini merupakan suatu peluang dan tantangan bisnis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pada sub bab ini akan dijelaskan berbagai ulasan teori mengenai pemasaran secara umum beserta variabel-variabel yang diteliti yaitu store atmosphere, experiential

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Musik terbukti berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan bisnis kuliner saat ini bisa dibilang sangatlah pesat. Banyak restoran cepat saji yang menawarkan aneka makanan dengan ciri khas tersendiri

Lebih terperinci

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko 93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko yang dilakukan

Lebih terperinci

signifikan terhadap Brand Trust maka dari itu hipotesis yang

signifikan terhadap Brand Trust maka dari itu hipotesis yang BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka di peroleh kesimpulan dari hasil penelitian mengenai pengaruh e-tail brand experience, brand personality

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan zaman saat ini, terjadi peningkatan yang signifikan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan zaman saat ini, terjadi peningkatan yang signifikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan perkembangan zaman saat ini, terjadi peningkatan yang signifikan dalam bisnis kuliner di Indonesia. Hal ini dapat ditunjukkan dengan banyaknya tayangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis cafe di Indonesia saat ini sedang berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat Banyaknya cafe yang bermunculan dikarenakan cafe sudah

Lebih terperinci

PENGARUH EXPERIENTAL MARKETING DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PRODUK MOBIL HONDA JAZZ DI YOGYAKARTA

PENGARUH EXPERIENTAL MARKETING DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PRODUK MOBIL HONDA JAZZ DI YOGYAKARTA PENGARUH EXPERIENTAL MARKETING DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PRODUK MOBIL HONDA JAZZ DI YOGYAKARTA Windyta Wahyu Utami Menejemen Pemasaran, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor - faktor seperti

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor - faktor seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran saat ini terus berkembang dan berubah, dari konsep pemasaran konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor - faktor seperti meningkatnya jumlah pesaing,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan jaman yang semakin pesat tentu saja menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat. Perkembangan tersebut mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Dalam penulisan skripsi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Dalam penulisan skripsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Dalam penulisan skripsi ini, yang menjadi objek penelitian ini experiential marketing dan kepuasan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka simpulan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Shopping emotion pleasure berpengaruh signifikan terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri makanan dan minuman merupakan industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Data dari Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan industri makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman keberadaan bisnis eceran ditengahtengah masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan dalam pola

Lebih terperinci

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini menguji Pengaruh pengaruh Store Image Perception, Store Brand Price Image, dan Familiarity terhadap Store Brand Repurchase intention pada konsumen

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Didasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Variabel Sense Experience (panca indera) memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap experiential

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti pada bab 4 dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Modelling (SEM), maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan berjalannya waktu kini makanan bukan hanya menjadi kebutuhan pokok tapi juga gaya hidup bagi masyarakat kota.

Lebih terperinci

tidak mempengaruhi loyalitas pelanggan jasa transportasi udara.

tidak mempengaruhi loyalitas pelanggan jasa transportasi udara. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka simpulan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Air Asia

Lebih terperinci

PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN (Survei pada Pelanggan KFC Kawi Malang)

PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN (Survei pada Pelanggan KFC Kawi Malang) PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN (Survei pada Pelanggan KFC Kawi Malang) Muhamad Iqbal Azhari Dahlan Fanani M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh e-service quality terhadap niat beli ulang pada toko online Brodo, dan dapat ditarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

Fahri Abdul Rosyid, Pipin Sukandi. Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama, Bandung

Fahri Abdul Rosyid, Pipin Sukandi. Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama, Bandung PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA THE ORIGINAL FANSHOP MOBILE STORE Fahri Abdul Rosyid, Pipin Sukandi Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama, Bandung e-mail: fahriabdul@rocketmail.com,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pengolahan dan analisis data yang telah dipaparkan pada bab 4, didapatkan beberapa kesimpulan. 1. Berdasarkan hasil analisis persepsi konsumen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata atau tourism secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Staff Behavior berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode analisis Stuctural Equation Modelling maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin majunya perkembangan zaman dan teknologi, gaya hidup masyarakat sekarang mulai berangsur angsur berubah mengikuti perubahan zaman. Banyaknya tempat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1.Brand salience smartphone Xiaomi baik karena brand tidak hanya sekedar diketahui oleh para responden,tetapi lebih dari itu responden dapat mengidentifikasi smartphone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis restoran di Indonesia selalu di dominasi oleh pangsa pasar asing. Tanpa melihat jauh, pusat-pusat keramaian seperti mall misalnya, saat ini dipadati oleh restoran-restoran

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Brand Experience berpengaruh terhadap Brand Personality pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Store Atmosphere, Exterior, Interior, Store Layout, Display Interior and buying interest. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Store Atmosphere, Exterior, Interior, Store Layout, Display Interior and buying interest. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Clothing store business business development in Indonesia growing rapidly, looks more and more fashion stores are present where - where particularly in the cities - big cities like Jakarta, Bandung,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pernah berkunjung ke Alfamart dan Indomaret di DIY. kesimpulan penelitian dan implikasi manajerial yang dapat dipetik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pernah berkunjung ke Alfamart dan Indomaret di DIY. kesimpulan penelitian dan implikasi manajerial yang dapat dipetik. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Pendahuluan Penelitian ini membahas tentang determinan citra toko ritel, khusunya Alfamart dan Indomaret, di DIY. Total responden yang berpartisipasi dalam riset ini berjumlah

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Strawberry Cafe Strawberry Cafe beroperasi pertama kali pada tahun 2004 yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Restoran ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha sektor jasa di Indonesia berlangsung cukup pesat, meskipun keadaan perekonomian Indonesia sedang mengalami masa yang cukup sulit pada saat sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Saat ini perkembangan bisnis di bidang makanan dan minuman sangat pesat, hal tersebut ditandai dengan semakin banyaknya jumlah cafe dan restoran yang ada,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bauran promosi di perusahaan snack Ribut di Purwokerto, minat beli konsumen snack Ribut, dan pengaruh pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha dalam menciptakan produk di Indonesia yang dilakukan para pelaku produsen baik itu berupa barang dan jasa membuat sejumlah persaingan semakin ketat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Brand image berpengaruh signifikan terhadap kepuasan.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil dan pembahasan yang telah

BAB V PENUTUP. Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil dan pembahasan yang telah BAB V PENUTUP Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil dan pembahasan yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Bab ini berisikan keterbatasan penelitian dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini salah satu kebutuhan remaja adalah sosialisasi diri dalam pergaulan sebayanya. Maka tidak jarang rumah makan dan cafe menjadi tempat-tempat yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 100 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan analisis regresi linear berganda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam zaman modern yang serba canggih ini, sangat diperlukan adanya ide kreatif dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan pebisnis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Value Serta Implikasinya Pada Loyalitas Pelanggan ( Suatu Survei Pada

KATA PENGANTAR. Value Serta Implikasinya Pada Loyalitas Pelanggan ( Suatu Survei Pada KATA PENGANTAR Assalamu allaikum Wr.Wb Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan juga pelayanan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan juga pelayanan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dan persaingan yang semakin ketat, mendorong setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan juga pelayanan yang dihasilkan. Persaingan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Faktor-Faktor Suasana Toko, Kualitas Pelayanan yang Dipersepsikan, Perilaku Pendekatan

ABSTRAK. Kata Kunci: Faktor-Faktor Suasana Toko, Kualitas Pelayanan yang Dipersepsikan, Perilaku Pendekatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari Faktor-Faktor Suasana Toko dan Kualitas Pelayanan yang Dipersepsikan pada Perilaku Pendekatan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh 4 fenomena

Lebih terperinci