Semiloka Revisi PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan dan NSPK:
|
|
- Benny Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Semiloka Revisi PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan dan NSPK: Implikasinya terhadap kepemimpinan Kepala Dinas Kesehatan serta staf Kementerian Kesehatan
2 Diselenggarakan oleh KEMENTERIAN KESEHATAN RI Bekerjasama dengan Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM Program Pascasarjana IKM Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan (KMPK) FK UGM Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) Kamis Sabtu, 30 Juni-2 Juli 2011
3 Tujuan Semiloka 1. Mengkaji draft revisi PP38/2007 dan NSPK dari Kementerian Kesehatan; 2. Memberi masukan ke Kementerian Kesehatan 3. Membahas implikasi perubahan terhadap kepemimpinan Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan
4 Kebijakan Desentralisasi Dalam bentuk berbagai peraturan hukum Input Pengantar Lembaga Pemerintah Bagaimana dampaknya Status Kesehatan Masyarakat Masyarakat dan Swasta Faktor-faktor lain
5 Sampai tahun 2011 ini masih belum mantap Wewenang pemerintah pusat dan daerah masih belum stabil PP 38/2007 akan direvisi Apakah memang desentralisasi sulit diterapkan? Di sektor pendidikan ada usaha re-sentralisasi tenaga guru.
6 Kilas balik Perkembangan Desentralisasi Mengayun jauh di tahun 1999 UU th 1999 centralization De-centralization
7 UU pemerintahan th 1974 Nasional DepKes DepDagri Propinsi/ Daerah Tingkat I Kabupaten/Ko ta- Daerah Tingkat II
8 UU no 22 th 1999 Terjadi Restrukturisasi Radikal di Propinsi dan Kab/Kota DepKes Pem.Pusat P. Propinsi Dana dekonsentrasi Dana desentralisasi P. Kabupaten/ Kota DinKes Kab/Kota DinKes Propinsi
9 Ada PP 25 th kewenangan pusat, 5 propinsi, dan selebihnya kabupaten/kota Membingungkan dan tidak efektif Terjadi segmentasi antar level pemerintah Ada konflik: termasuk jaminan kesehatan
10 Pendulum: Mengayun kembali di tahun 2004 UU th 2004 UU th 1999 centralization UU : De-centralization Secara hukum sektor kesehatan tetap terdesentralisasi
11 Pada tahun 2007: UU 32/2004 diikuti PP no 38/2007, pengganti PP 25/2000 PP , pengganti PP 08/2003 Apakah mungkin terjadi harmonisasi fungsi antara pemerintah pusat dan daerah?
12 PP 38 dan Pendekatan Konkuren Central Government Provincial Government District and City Government Regulatory function Service Provision Financing function
13 Arti Konkuren...setiap bidang urusan pemerintahan yang bersifat konkuren senantiasa terdapat bagian urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah, pemerintahan daerah provinsi, dan pemerintahan daerah kabupaten/kota.
14 PP 38/2007 Memberikan dampak besar dalam hubungan pusat dan propinsi serta kota/kabupaten Sebagian besar urusan pemerintah pusat dipindahkan ke daerah Perlu pemahaman mengenai sistem kesehatan agar PP dapat terlaksana dengan baik
15 2011: PP 38 sedang direvisi Apakah pendulum semakin mengarah ke sentralisasi? Ataukah: tetap desentralisasi dengan penguatan? centralization De-centralization
16 Pengamatan Proses revisi kebijakan pembagian wewenang dalam PP 38 tahun 2007 berada dalam konteks mernaik: Perubahan Struktur Kementerian Kesehatan UU SJSN dan BP SJSN yang masih alot Surveilans tidak lagi di Pusdasure Peningkatan APBN untuk kesehatan, melalui berbagai mekanisme: Bantuan Sosial, Jamkesmas- Jampersal, dan BOK Suasana politik di daerah yang tinggi. Pertanyaan mengenai masa depan RSU vertikal.
17 Perubahan Struktur Kemenkes Dulu DitJen Binkesmas dan DitJen Bina YanMed Sekarang DitJen Gizi dan KIA dan Ditjen BUK Bagaimana pembagian perannya? Apakah DitJen Bina Gizi-KIA merupakan lex-spesialis sehingga misalnya: NSPK PONEK DAN PONED dikeluarkan oleh DitJen Bina Gizi dan KIA?
18 UU SJSN dan UU BPJN yang masih alot Bagaimana dengan dibolehkannya pemerintah propinsi dan kabupaten mengembangkan Jamkesda? Apakah pasca UU SJSN dan UU BPJN maka Jamkesda akan hilang. Apakah akan ada proses MK lagi? Niat ke MK sudah dicanangkan oleh Walikota Solo dan Yogya
19 Surveilans tidak lagi di Pusdasure Surveilans kembali ke DitJen P2PL Apakah tepat mengingat surveilans berada di level direktorat Apakah di Kementerian Kesehatan perlu ada pusat baru yang mengurusi surveilans?
20 Anggaran pusat meningkat dalam bentuk dana APBN Saat ini semakin banyak dana pusat yang tetap menjadi APBN: dekonsentrasi, TP (BOK), Bantuan Sosial. Mempunyai implikasi serius terhadap pelaksanaan desentralisasi dan kesibukan staf. Sebenarnya bertentangan dengan UU 33/2004. Apakah dapat ditransfer menjadi dana pusat yang didaerahkan: misal menjadi DAK
21 Masa depan RS vertikal Apakah RS vertikal tetap menjadi RS umum ataukah menjadi RS umum dengan unggulan khusus? RS Umum apakah di daerah Bagaimana penyaluran dana pusat untuk RS di daerah?
22 Peningkatan pengaruh politik di daerah Sektor Kesehatan terimbas oleh politik daerah Penunjukkan tenaga struktural dapat menjadi penunjukkan yang mempunyai unsur politik Bagaimana mengurangi dampak negatif politik daerah? Apakah manajemen SDM perlu re-sentralisasi?
23 Isu kunci terkait terminologi yang perlu diperhatikan dalam PP 38/2007 Pengelolaan Penyelenggaraan Dalam surveilans: Pengelolaan hanya satu (nasional). Tidak ada pengelolaan surveilans daerah. Daerah bersifat menyelenggarakan. Dalam Jaminan kesehatan: Kata pengelolaan ada di pusat sampai kabupaten. Berarti Jaminan memang boleh per daerah.
24 Penutup: Bagaimana kepemimpinan Kepala Dinas dan pimpinan Kementerian Kesehatan menghadapi situasi saat ini? Isu ini akan dibahas pada hari II.
Kamis, 30 Juni 2011 Sesi Pembukaan. Pengantar semiloka : Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc., PhD Moderator : dr. Sigit Riyarto, M.
Kamis, 30 Juni 2011 Sesi Pembukaan Semiloka Revisi PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan dan NSPK: Implikasinya terhadap kepemimpinan Kepala Dinas Kesehatan serta staf Kementerian Kesehatan Pengantar semiloka
Lebih terperinciHubungan Dinas Kesehatan dan RS Daerah setelah adanya PP 38 dan PP 41 tahun 2007: Memperjelas posisi regulator
Hubungan Dinas Kesehatan dan RS Daerah setelah adanya PP 38 dan PP 41 tahun 2007: Memperjelas posisi regulator dan operator Laksono Trisnantoro Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK- UGM/Magister Manajemen
Lebih terperinciComparative Health System and Health Finance Change 6/22/2010 1
Comparative Health System and Health Finance Change 6/22/2010 1 Tujuan: Setelah mengikuti perkuliahan ini para peserta memahami: 1. Berbagai Sistem Kesehatan di Dunia 2. Perkembangan Sistem Kesehatan di
Lebih terperinciKebijakan Desentralisasi Kesehatan dan Governance Sektor Kesehatan. Laksono Trisnantoro Dwi Handono Sulistyo KMPK FK UGM
Kebijakan Desentralisasi Kesehatan dan Governance Sektor Kesehatan Laksono Trisnantoro Dwi Handono Sulistyo KMPK FK UGM Pokok Bahasan 1: KEBIJAKAN DESENTRALISASI Perkembangan Desentralisasi di Indonesia
Lebih terperinciOrganisasi Sistem Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan PKMK FK UGM. Blended Learning Kebijakan AIDS, Angkatan III, Outline
Organisasi Sistem Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan PKMK FK UGM Blended Learning Kebijakan AIDS, Angkatan III, 2016 Outline Pengertian organisasi atau tatakelola sistem kesehatan Desentralisasi sistem
Lebih terperinciKebijakan Desentralisasi untuk pembangunan bangsa di sektor Kesehatan
Kebijakan Desentralisasi untuk pembangunan bangsa di sektor Kesehatan Laksono Trisnantoro FK UGM/Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Law 32/04 Law 22/99 centralization Kongres Nasional IAKMI XII di
Lebih terperinciPerkembangan Kebijakan Otonomi Rumahsakit dan Pengawasan Rumahsakit di Era Jaminan Kesehatan Nasional Laksono Trisnantoro
Perkembangan Kebijakan Otonomi Rumahsakit dan Pengawasan Rumahsakit di Era Jaminan Kesehatan Nasional Laksono Trisnantoro Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-UGM/ Magister Manajemen Rumahsakit UGM/
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK OLEH Dr. SUPRIYANTORO,Sp.P,MARS DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN DISAMPAIKAN PADA : Semiloka Revisi Pp 38/2007 Tentang Pembagian
Lebih terperinciReview Kebijakan Anggaran Kesehatan Nasional. Apakah merupakan Anggaran Yang Kurang atau Berlebih?
Review Kebijakan Anggaran Kesehatan Nasional Apakah merupakan Anggaran Yang Kurang atau Berlebih? Pendahuluan Pembiayaan kesehatan oleh pemerintah pusat di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
Lebih terperinciProfessional Development
Professional Development untuk Peningkatan Mutu Laksono Trisnantoro Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK- UGM/Magister Manajemen Rumahsakit/Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan UGM 1
Lebih terperinciSumber-Sumber Pendanaan Kesehatan. Department of Health Policy and Management
Sumber-Sumber Pendanaan Kesehatan Department of Health Policy and Management Outline Bagian 1: Dasar hukum Bagian 2: Alur dana APBN Bagian 3: Sumber sumber dana kesehatan a. Sumber dana Internasional b.
Lebih terperinciSesi 4 Kebijakan di Sistem Kesehatan, BPJS, dan hubungan antara unit penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Kedokteran.
Sesi 4 Kebijakan di Sistem Kesehatan, BPJS, dan hubungan antara unit penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Kedokteran. Kasus: Kebijakan mencapai indikator MDG4 dan MDG5, dan Kebijakan BPJS.
Lebih terperinciHasil Diskusi Peluang dan Tantangan Daerah Menyongsong Kebijakan Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional. 7-8 Desember 2012 Yogyakarta
Hasil Diskusi Peluang dan Tantangan Daerah Menyongsong Kebijakan Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional 7-8 Desember 2012 Yogyakarta Topik Pembahasan Regulasi Jaminan Kesehatan Kepesertaan Jaminan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan disebutkan bahwa pengelolaan kesehatan diselenggarakan secara bersama dan berjenjang antara pemerintah pusat,
Lebih terperinciREVIEW KEBIJAKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
REVIEW KEBIJAKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Budi Rahaju Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur PELATIHAN ANALISIS KEBIJAKAN BIDANG KESEHATAN FORUM KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA III SURABAYA,
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DINAS KESEHATAN Komplek Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah Prov. Kepulauan Bangka Belitung Jalan Pulau Bangka Kelurahan Air Itam KecamatanBukit
Lebih terperinciBLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT. Koordinator: Laksono Trisnantoro
BLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT Koordinator: Laksono Trisnantoro Review Block 1: Analisis perubahan lingkungan usaha rumah sakit dan sense making di organisasi PENGANTAR
Lebih terperinciGood Governance dan Sistem Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan
Good Governance dan Sistem Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan Laksono Trisnantoro Magister Manajemen Rumahsakit UGM/Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM Isi: Pengantar: Situasi saat ini: Mengapa mutu
Lebih terperinciTinjauan akademik perubahan kebijakan kelembagaan RSD terhadap mutu layanan RSD
Tinjauan akademik perubahan kebijakan kelembagaan RSD terhadap mutu layanan RSD ` Isi: Pengantar 1.Kebijakan menuju otonomi RS dalam konteks universal 2.Konsep Mutu secara universal 3.Apa yang berubah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2011 RITA NURCAHYANI, SKM., MKM Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat LATAR BELAKANG Masalah pembiayaan
Lebih terperinciFORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia. M. Faozi Kurniawan Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM
FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia M. Faozi Kurniawan Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM HOTEL HORISON MAKASSAR, 28-29 September 2011 1. Latar Belakang 2. Metode Penelitian
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN MINIMAL
MATERI INTI 2 POKOK BAHASAN 5: STANDAR PELAYANAN MINIMAL Prinsip standar pelayanan minimal (SPM) merupakan salah satu hal penting dalam alokasi anggaran. Selama tahun 2000-2007 belum berperan sama sekali
Lebih terperinciOleh: Laksono Trisnantoro Dwi Handono PKMK FK UGM
PERAN DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DALAM PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN URUSAN KESEHATAN Oleh: Laksono Trisnantoro Dwi Handono PKMK FK UGM Pokok Bahasan 1. Pendahuluan 2. Pertanyaan
Lebih terperinciOleh. Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) 3/15/2014 1
Oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) 3/15/2014 1 Merupakan Urusan Pemerintahan Konkuren yang menjadi kewenangan Daerah Adalah Urusan Wajib yang terkait dengan Pelayanan Dasar (ada
Lebih terperinciBAB IV TUGAS PEMBANTUAN
BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Tugas pembantuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan merupakan sistem dan prosedur penugasan
Lebih terperinciFORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia. Nizwardi Azkha,SKM,MPPM,M,Pd,M,Si PSIKM FK Unand Padang
FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Nizwardi Azkha,SKM,MPPM,M,Pd,M,Si PSIKM FK Unand Padang HOTEL HORISON MAKASSAR, 28-29 September 2011 Mempercepat pencapaian tujuan pembangunan
Lebih terperinciMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN PADA ACARA RAPAT KERJA KESEHATAN PROPINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016 YTH. Gubernur Sulawesi Tenggara; YTH. Para Bupati/Walikota Se Sulawesi
Lebih terperinciBUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA
- 1 - BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N T A N G PEJABAT KUASA PENGGUNA ANGGARAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT, JAMINAN PERSALINAN DAN BANTUAN
Lebih terperinciKepemimpinan dan perubahan budaya organisasi menuju budaya keselamatan pasien
Kepemimpinan dan perubahan budaya organisasi menuju budaya keselamatan pasien Laksono Trisnantoro Magister Manajemen Rumah Sakit dan Magister Kebijakan Manajemen Pelayanan Kesehatan, FK UGM Model Berfikir
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012
PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS), JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA)
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN
PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Jaminan Pelayanan Kesehatan
Lebih terperinciSekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
RANCANGAN REVISI PP 38/2007 DAN NSPK DI LINGKUNGAN DITJEN BINFAR DAN ALKES Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan DISAMPAIKAN PADA SEMILOKA REVISI PP38/2007 DAN NSPK : IMPLIKASINYA TERHADAP
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013
PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT, JAMINAN PERSALINAN DAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DENGAN
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEBIJAKAN BOK DI KAB. OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN. Asmaripa Ainy. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia PELAKSANAAN KEBIJAKAN BOK DI KAB. OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN Asmaripa Ainy Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya HOTEL HORISON
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI IMPLEMENTASI UU NOMOR 23 TAHUN 2014 PEMBAGIAN PERAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI IMPLEMENTASI UU NOMOR 23 TAHUN 2014 PEMBAGIAN PERAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA Tahapan RPJPN 2005-2025 RPJMN 4 (2020-2024) RPJMN 1 (2005-2009) Menata
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
89 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN 5.1.1 Kebijakan pendidikan Sistem pendidikan di Indonesia, secara kebijakan maupun berdasarkan pengukuran desentralisasi dari OECD (1995), sudah dapat dikatakan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA OPD YANG MENANGANI BUMD, BLUD, DAN BARANG MILIK DAERAH DAN ARAH PERUBAHAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA OPD YANG MENANGANI BUMD, BLUD, DAN BARANG MILIK DAERAH DAN ARAH PERUBAHAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH Oleh:
Lebih terperinciDESENTRALISASI DAN HAK KESEHATAN DI KABUPATEN SUKABUMI, JABAR. Priscilla Magrath, Uni Arizona, USA
DESENTRALISASI DAN HAK KESEHATAN DI KABUPATEN SUKABUMI, JABAR Priscilla Magrath, Uni Arizona, USA Tujuan Presentasi Menjelaskan peran antropologi dalam analisis kebijakan Menjabarkan tujuan dan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia, Puskesmas perlu mendapat perhatian
Lebih terperinciStudi Kasus Perkembangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
Studi Kasus Perkembangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dr. Choirul Anwar, M.Kes Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta 5 Maret 2011 1 Keadaan Sebelum Desentralisasi Perkembangan jumlah dan jenis yankes Persaingan
Lebih terperincisuplemen Informasi Jampersal
suplemen Informasi Jampersal A. Apa itu Jampersal? Jampersal merupakan kependekan dari Jaminan Persalinan, artinya jaminan pembiayaan yang digunakan untuk pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan,
Lebih terperinciPERAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT (BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH)
DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI PERAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT (BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH) Oleh
Lebih terperinciPANDANGAN ARSADA tentang PENGUATAN PERAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DALAM RANGKA PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN
PANDANGAN ARSADA tentang PENGUATAN PERAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DALAM RANGKA PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN OLEH: SLAMET R YUWONO** PENGURUS ARSADA PUSAT * Disampaikan dalam
Lebih terperinciPELAKSANAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BERDASARKAN U.U. NO. 32 TAHUN SANTOSO BUDI N, SH.MH. Dosen Fakultas Hukum UNISRI
PELAKSANAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BERDASARKAN U.U. NO. 32 TAHUN 2004 SANTOSO BUDI N, SH.MH. Dosen Fakultas Hukum UNISRI Abstract:In order to establish the local autonomy government, the integration
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta perangkat
Lebih terperinciI. LANGKAH LANGKAH KE DEPAN
Strategi yang dilaksanakan antara lain: penggarapan pada 10 kabupaten terfokus yang mempunyai AKI/AKB tinggi dengan melakukan pendampingan pada sasaran ibu hamil melalui kegiatan seperti kelas ibu hamil,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. daerah yang saat ini telah berlangsung di Indonesia. Dulunya, sistem
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pemerintahan daerah sangat erat kaitannya dengan otonomi daerah yang saat ini telah berlangsung di Indonesia. Dulunya, sistem pemerintahan di Indonesia bersifat
Lebih terperinciDRAFT RANPERBUP TTG POLA BAGI JASA PELAYANAN RSUD BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA DAN PEMBAGIAN JASA PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN JAMINAN PERSALINAN DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
Lebih terperinciRevisi PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan dan NSPK:
Semiloka Revisi PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan dan NSPK: Implikasinya terhadap kepemimpinan Kepala Dinas Kesehatan serta Staf Kementerian Kesehatan Hotel Saphir Yogyakarta, 30 Juni 2011 Sesi: Kajian
Lebih terperinciOLEH: Dr. AL MUKTALBAR, MSc TAHUN 2016
SCENARIO PLANNING IMPLEMENTASI PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH OLEH: Dr. AL MUKTALBAR, MSc TAHUN 2016 1 MANDAT UUD 1945 UU 5/2014 ASN UU 23/2014 PEMDA PERPU 2/2014 PEMDA Pasal 69, Ayat (1,2) PERATURAN
Lebih terperinciPERAN GWPP DAN ISU- ISU AKTUAL RPP TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG GWPP
DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI PERAN GWPP DAN ISU- ISU AKTUAL RPP TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG GWPP Oleh : Drs. MUH FIRMANSYAH, M.Si KASUBDIT FASILITASI
Lebih terperinciPENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013 1. LANDASAN HUKUM LANDASAN HUKUM Undang-undang No. 17 Tahun 2007
Lebih terperinciKerangka Acuan. Lokakarya Diseminasi Hasil Kegiatan Sister Hospital dan Performance Management Leadership Provinsi NTT: Periode Juni - Oktober 2012
Kerangka Acuan Lokakarya Diseminasi Hasil Kegiatan Sister Hospital dan Performance Management Leadership Provinsi NTT: Periode Juni - Oktober 202 Denpasar Bali, 7 dan 8 Desember 202 Latar Belakang Program
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI PAPARAN Plt. DIREKTUR PERENCANAAN ANGGARAN DAERAH DITJEN BINA KEANGAN DAERAH Tentang KEBIJAKAN UMUM KEUANGAN DAERAH SAAT INI DAN KEDEPAN Pada Acara BIMTEK PENYUSUNAN PROGRAM DAN
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 1. DASAR HUKUM a. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBALIAN ATAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DASAR PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN JAMINAN PERSALINAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENGGUNAAN FORMULA ANGGARAN di KEMENTRIAN KESEHATAN DEWI MDH
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN FORMULA ANGGARAN di KEMENTRIAN KESEHATAN DEWI MDH Isi : 1. Pendahuluan 2. Implementasi formula dalam transfer anggaran Program RS Program Kesehatan Ibu Obat dan Perbekalan Kesehatan
Lebih terperinciAPA ITU DAERAH OTONOM?
APA OTONOMI DAERAH? OTONOMI DAERAH ADALAH HAK DAN KEWAJIBAN DAERAH OTONOM UNTUK MENGATUR DAN MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEPENTINGAN MASYARAKATNYA SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI OLEH : BUDI PRASETYO,SH,MM SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM MAKASAR, 28 OKTOBER 2015
ISU-ISU STRATEGIS INSTANSI VERTIKAL PELAKSANA URUSAN P E MERINTAHAN UMUM OLEH : BUDI PRASETYO,SH,MM SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM MAKASAR, 28 OKTOBER 2015 AMANAT UUD 1945
Lebih terperinciOtonomi Daerah : Formulasi. 3/11/2016 Marlan Hutahaean
Otonomi Daerah : Formulasi 1 Asas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Dekonsentrasi : Pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi
Lebih terperinciDukungan DPR dalam Menangani Defisit JKN dan Keberlangsungan Program JKN. Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi, S.T, M.
Dukungan DPR dalam Menangani Defisit JKN dan Keberlangsungan Program JKN Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi, S.T, M.Si 2 JAMINAN KESEHATAN SEBAGAI HAK WARGA NEGARA Pembukaan UUD NRI Tahun
Lebih terperinciPEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH. Peraturan Per-UU-an Terkait Daerah. UU no 32/2004 Pemerintahan Daerah. UU no 43/2008 Wilayah Negara RI
Jogjakarta, 30 Juni 2011 Peraturan Per-UU-an Terkait Daerah PEMBANGUNAN KESEHATAN UU no 32/2004 Pemerintahan Daerah UU no 43/2008 Wilayah Negara RI PP no 52/2001 Tugas Pembantuan PP no 6/2008 EPPD PP no
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Inggris pada tahun 1911 (ILO, 2007) yang didasarkan pada mekanisme asuransi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pertama kali dicetuskan di Inggris pada tahun 1911 (ILO, 2007) yang didasarkan pada mekanisme asuransi kesehatan sosial dan
Lebih terperinciMONITORING PELAKSANAAN KEBIJAKAN BOK DI DAERAH TERPENCIL, PERBATASAN DAN KEPULAUAN
MONITORING PELAKSANAAN KEBIJAKAN BOK DI DAERAH TERPENCIL, PERBATASAN DAN KEPULAUAN Dominirsep O. Dodo, S.KM., M.PH Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana Kupang (dominirsepdodo@gmail.com/081339216559)
Lebih terperinciBAB III PENGARUH PENERAPAN MEKANISME BARU PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH. 3.1 Mekanisme Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah
BAB III PENGARUH PENERAPAN MEKANISME BARU PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH 3.1 Mekanisme Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah Terdapat perkembangan dan perbedaan mengenai mekanisme penyaluran
Lebih terperinciRapat Konsultasi Teknis
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Edisi I Bulan Februari 2009 Informasi kefarmasian dan alat kesehatan Rapat Konsultasi Teknis Program Obat dan Perbekkes Pertemuan Persiapan Pelaksanaan
Lebih terperinciUPAYA PEMENUHAN JUMLAH, JENIS DAN KUALIFIKASI TENAGA KESEHATANDI FASYANKES MELALUI PERENCANAAN
UPAYA PEMENUHAN JUMLAH, JENIS DAN KUALIFIKASI TENAGA KESEHATANDI FASYANKES MELALUI PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDMK Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK Batam, 16 Oktober 2012 SUPPLY SIDE
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daerahnya sendiri dipertegas dengan lahirnya undang-undang otonomi daerah yang terdiri
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tekad pemerintah pusat untuk meningkatkan peranan pemerintah daerah dalam mengelola daerahnya sendiri dipertegas dengan lahirnya undang-undang otonomi daerah yang terdiri
Lebih terperinciPENGALAMAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DI DINKES PROV DIY
PENGALAMAN PENGEMBANGAN SISTEM REGULASI PELAYANAN KESEHATAN DI DINKES PROV DIY Disampaikan pada seminar dan workshop regulasi mutu pelayanan kesehatan Ruang senat FK UGM, 20 Mei 2011 LATAR BELAKANG Badan
Lebih terperinciKerangka Acuan. Lokakarya Diseminasi Hasil Kegiatan Sister Hospital dan Performance Management Leadership Provinsi NTT: Periode Juni - Oktober 2012
Kerangka Acuan Lokakarya Diseminasi Hasil Kegiatan Sister Hospital dan Performance Management Leadership Provinsi NTT: Periode Juni Oktober 202 Denpasar Bali, 8 9 Desember 202 Latar Belakang Program Sister
Lebih terperinciPENERAPAN PPK-BLUD DALAM PERSPEKTIF PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PENERAPAN PPK-BLUD DALAM PERSPEKTIF PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Disampaikan Oleh: Drs. Horas Maurits Panjaitan, MEc.Dev DIREKTUR PERENCANAAN ANGGARAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN
Lebih terperinciCH.TUTY ERNAWATI UPTD BKIM SUMBAR
CH.TUTY ERNAWATI UPTD BKIM SUMBAR - UU 40/ 2004 tentang SJSN, UU BPJS, PP 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan. - Masih banyak masyarakat yang belum tertampaung dalam kuota jamkesmas. -
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat, bangsa
Lebih terperinciDeputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013
Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan Prioritas Nasional 2. Isu-isu Penting dalam Prioritas Nasional (PN)
Lebih terperinciPengembangan Kepemimpinan
Pengembangan Kepemimpinan Oleh: Sulistiono Kepala Pusdiklat Aparatur Badan PPSDM Kemenkes LOGO STRUKTUR ORGANISASI BADAN PPSDM KES KEMENTERIAN KESEHATAN RI (PERMENKES Nomor 1144 th. 2010) Badan Pengembangan
Lebih terperinciRevisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.
Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia
Lebih terperinciPERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT
PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT 1 2 Penanggung Jawab : Sekjen Kemenkes Pimpinan Sidang : Kadinkes Sumatera
Lebih terperinciJaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia. Jakarta, 10 Desember 2012
Penguatan Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Jakarta, 10 Desember 2012 Tujuan Pertemuan Hari 1: Merumuskan bentuk hukum Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia. Merumuskan Policy Brief di dalam KIA
Lebih terperinciSesi 2: Bagaimana posisi BOK dalam perencanaan dan penganggaran KIA di Kabupaten?
Sesi 2: Bagaimana posisi BOK dalam perencanaan dan penganggaran KIA di Kabupaten? Isi Pengantar Memahami BOK Analisis Risiko kebijakan BOK Saran Pengantar: Makna Investment Case membuat suatu benang merah
Lebih terperinciPP DAN PL DALAM PERSPEKTIF PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN. Ditjen PP dan PL
PP DAN PL DALAM PERSPEKTIF PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN Ditjen PP dan PL Kerangka Pikir Pengelolaan PP dan PL Upaya Kes Pusat PP & PL dalam UU 36/2009 ttg Penyakit Menular Penyakit Tidak Menular -SE -PFR
Lebih terperinciPendekatan Kebijakan di Hulu ke Hilir. dr. Sitti Noor Zaenab, M. Kes
Pendekatan Kebijakan di Hulu ke Hilir dr. Sitti Noor Zaenab, M. Kes 1 Upaya Penurunan Kematian Ibu dan Bayi melalui Pemberdayaan Masyarakat dengan Perbaikan Gerakan Sayang Ibu (GSI) Ditujukan kepada Pengambil
Lebih terperinciOTONOMI BIDANG KESEHATAN
Tinjauan Buku: OTONOMI BIDANG KESEHATAN YANG SETENGAH HATI Oleh: Jane KP 1 Judul Buku : Pelaksanaan Desentralisasi Kesehatan di Indonesia 2000-2007 (Mengkaji Pengalaman dan Skenario Masa Depan) Editor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan, sehingga akses dan penyediaan obat adalah tanggung jawab pemerintah baik pusat maupun daerah. Selain
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/216/2017
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR HK.01.07/MENKES/216/2017 TENTANG PENERIMA BANTUAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS / DOKTER GIGI SPESIALIS ANGKATAN KE DELAPAN BELAS TAHAP KEDUA TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciANGGARAN KESEHATAN. Yenny Sucipto Direktur Resource Centre Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran
ANGGARAN KESEHATAN Yenny Sucipto Direktur Resource Centre Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran ALUR BELANJA APBN KE DAERAH PEMERINTAH PUSAT DAERAH Belanja Pusat Melalui Anggaran K/L Mendanai Kewenangan
Lebih terperinciKepemimpinan Kadinkes Dalam Upaya Penurunan Kematian Ibu dan Neonatus
Kepemimpinan Kadinkes Dalam Upaya Penurunan Kematian Ibu dan Neonatus Oleh: Hartanto Hardjono PTL EMAS Jawa Tengah Yogyakarta, 6 Maret 2012 Hubungan Hulu Hilir Kematian sudah beralih dari non faskes ke
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DISAMPAIKAN OLEH SEKRETARIS DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DISAMPAIKAN OLEH SEKRETARIS DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM Jakarta, 19 November 2015 AMANAT PEMBUKAAN UUD NKRI 1945 PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
Lebih terperinciUndang-Undang No. 32. Tahun 2004 Pelimpahan. wewenang. pemerintahan oleh. Pemerintah kepada. Gubernur sebagai. wakil pemerintah.
MATRIX PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG NO. 22 TAHUN 1999, UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004, UNDANG- UNDANG NO. 23 TAHUN 2014, DAN UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2015 No Perbandingan. 1. Pelimpahan Undang-Undang No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional untuk tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V - 1 BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. Tugas Pembantuan Yang Diterima Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan prosedur penugasan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN PONED. Terbitan : 01 No. Revisi : 00. Tgl. Mulai Berlaku : 16/5/2015. Halaman :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN PONED LOGO SPO No. Kode : SPO/UKP/RJ/01 Ditetapkan Oleh Tgl. Mulai Berlaku : 16/5/2015 Terbitan : 01 No. Revisi : 00 Kepala Puskesmas Halaman : Dr. C James
Lebih terperinciAlamat: Jl. Prof. Dr. R. Soeharso No. 28 Surakarta Telp. & Fax / web. Bbkpmska.
Alamat: Jl. Prof. Dr. R. Soeharso No. 28 Surakarta Telp. & Fax. 0271-713055/720002 E-mail: bbkpm_surakarta@yahoo.co.id; web. Bbkpmska.com TUJUAN KOORDINASI BKPM: TUJUAN UMUM: MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
Lebih terperinciGAMBARAN KEBUTUHAN DAN ROAD MAP PERSIAPAN PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DI DAERAH
GAMBARAN KEBUTUHAN DAN ROAD MAP PERSIAPAN PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DI DAERAH Disampaikan Oleh: BUDI PRASETYO, SH., MM SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM Yogyakarta,
Lebih terperinciPEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DIREKTORAT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH II DITJEN OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DALAM
Lebih terperinciMATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak
Lebih terperinciKebijakan memperbolehkan Tenaga kesehatan (spesialis) bangsa asing
Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan (PMPK) Fakultas Kedokteran UGM Kebijakan memperbolehkan Tenaga kesehatan (spesialis) bangsa asing ke Indonesia Selasa 12 April, Kuningan, Jakarta Isi: Pengantar Model
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian permasalahan yang dikemukakan di atas dapat dirumuskan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian permasalahan yang dikemukakan di atas dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: 1. Perubahan arah kebijakan pengaturan bidang kesehatan pada
Lebih terperinciKata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor
DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan, maupun kemasyarakatan maupun tugas-tugas pembantuan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Anggaran Belanja Sektor Kesehatan Perkapita Kabupaten/Kota di Provinsi D.I. Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum belanja kesehatan pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi DIY selama tahun 2012 sampai dengan 2014 mengalami kecenderungan yang selalu meningkat setiap
Lebih terperinci