Perancangan Tempat Pasta Gigi dan Dus Tempat Pasta Gigi yang Ergonomis. Designing Ergonomics Toothpaste Place and Box Place Toothpaste

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan Tempat Pasta Gigi dan Dus Tempat Pasta Gigi yang Ergonomis. Designing Ergonomics Toothpaste Place and Box Place Toothpaste"

Transkripsi

1 Perancangan Tempat Pasta Gigi dan Dus Tempat Pasta Gigi yang Ergonomis Designing Ergonomics Toothpaste Place and Box Place Toothpaste Novi, Christina, Andriyani Theresia Universitas Kristen Maranatha Abstrak Masalah sampah merupakan masalah serius yang perlu segera diselesaikan. Seiring pertambahan penduduk, jumlah sampah yang dihasilkan pun semakin banyak. Salah satu jenis sampah yang rutin dihasilkan di hampir setiap rumah yaitu sampah bekas tempat pasta gigi. Oleh karena itu, maka dilakukan perancangan tempat pasta gigi refill yang ergonomis agar sampah yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit. Sebagai langkah awal, dilakukan penelitian pendahuluan berupa kunjungan ke supermaket, mencari informasi pada website, dan melakukan wawancara. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner terbagi menjadi 4 tahap yaitu kuesioner pendahuluan, kuesioner kepentingan, kuesioner terbuka, dan kuesioner QFD. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kuesioner, dilakukan perancangan 3 alternatif tempat pasta gigi beserta rancangan tempat pasta gigi refill dan dus tempat pasta gigi. Berbagai alternatif dalam rancangan tempat pasta gigi tersebut kemudian dipilih dengan menggunakan metode penilaian konsep berdasarkan kriteria keinginan konsumen. Hasilnya, tempat pasta gigi dan dus tempat pasta gigi yang terpilih alternatif 3 yaitu tempat pasta gigi dengan teknik penekanan terhadap tuas. Tempat pasta gigi refil yang diusulkan terdiri dari 2 alternatif yaitu berdasarkan hasil perancangan atau dengan melakukan penukaran tempat pasta gigi yang sudah habis isinya. Kata kunci : sampah, pasta gigi, perancangan, ergonomis. Abstract Trash become a serious problem that must be solved immidiately. As urban growth, the trash also increased. One of the home trash kind was the tooth paste tube. That was the reason why an ergonomic refill tooth paste tube was made. As the first step of the research, a preliminary study was conducted by visiting the supermarkets, searching the information through websites, and doing some interviews. Then collecting the data through questionnaires, that was divided into four steps, which were preliminary questionnaires, the degree of importance questionnaires, open questionnaire and Quality Function Deployment questionnaires. Based on the result of the questionnaires, three alternatives of the ergonomic refill tooth paste and its box were made. Concept Scoring method was used to choose the design based on the customer needs criteria. And the result of the research, was the chosen idea, which was pushing-method of the refill toothpaste. Keywords : trash, toothpaste, design, ergonomi 41

2 JURNAL INTEGRA VOL. 1, NO. 1, JUNI 2011: Pendahuluan Jumlah penduduk dunia semakin hari jumlahnya semakin bertambah. Hal ini mengakibatkan semakin banyak produk yang dikonsumsi. Semakin banyak konsumen mengkonsumsi produk, maka semakin banyak pula konsumen menghasilkan sampah dari konsumsi produk tersebut. Sampah memberikan dampak negatif bagi manusia. Dampak negatif tersebut, membuat manusia berusaha untuk mengurangi limbah industri ataupun sampah yang dihasilkan dengan melakukan berbagai pencegahan dan penanggulangan. Dalam melakukan pencegahan sampah yang dihasilkan oleh konsumen, maka kita dapat menerapkan prinsip reduce (pengurangan), reuse (penggunaan kembali), sedangkan dalam menanggulangi sampah dilakukan prinsip recycle (perputaran kembali atau didaur ulang). Sampah yang tidak dapat diuraikan, salah satunya produk yang terbuat dari plastik. Salah satu produk yang terbuat dari bahan plastik adalah tempat pasta gigi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah bekas tempat pasta gigi yaitu dengan menerapkan prinsip reuse. Masalahnya, saat ini belum ada produk pasta gigi yang bisa diisi ulang. Berdasarkan kondisi di atas, maka perlu dilakukan perancangan tempat pasta gigi yang dapat digunakan kembali agar sampah yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit. Batasan dan asumsi yang digunakan yaitu sebagai berikut: 1. Perancangan tidak memperhitungkan secara detail biaya yang dikeluarkan. 2. Perancangan hanya meliputi model dan dimensi tempat pasta gigi, tempat pasta gigi refill, dan dus tempat pasta gigi. 3. yang digunakan dalam merancang tempat pasta gigi adalah ukuran data antropometri yang diperoleh dari buku Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya karangan Eko Nurmianto. 4. Tingkat ketelitian yang digunakan adalah 10% dan tingkat kepercayaan 95%. 5. Diasumsikan data antropometri yang diperoleh dari buku Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya karangan Eko Nurmianto sesuai dengan data antropometri pengguna tempat pasta gigi. 6. Diasumsikan data sampel sama dengan data populasi. Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Apa keinginan konsumen terhadap tempat pasta gigi dilihat dari sudut pandang ergonomi? 2. Bagaimana rancangan tempat pasta gigi, tempat pasta gigi refill dan dus pasta gigi yang ergonomis? 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Quality Function Deployment Menurut Cohen, Quality Function Deployment adalah suatu metoda untuk perancangan dan pengembangan produk yang terstruktur, yang memungkinkan sebuah tim pengembang untuk menspesifikasikan dengan jelas semua keinginan dan kebutuhan konsumen, dan kemudian mengevaluasi secara sistematik tiap kemampuan produk atau jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. 42

3 PERANCANGAN TEMPAT PASTA GIGI DAN DUS TEMPAT PASTA GIGI (Novi, et al.) Bagian-bagian House of Quality Empat fasa dalam model QFD Fasa 1 : Product Planning Gambar 1. House of Quality Gambar 2. Fasa 1 QFD Tahap 1 merupakan Perencanaan Produk dimana customer requirements (persyaratan konsumen) diubah menjadi technical requirement (persyaratan teknis). Fasa 2 : Design Planning Gambar 3. Fasa 2 QFD Tahap 2 merupakan Perencanaan Desain dimana Technical Requirements (Persyaratan Teknis) diubah menjadi Part Characteristic (Karakteristik Bagian). 43

4 JURNAL INTEGRA VOL. 1, NO. 1, JUNI 2011: Fasa 3 : Process Planning Gambar 4. Fasa 3 QFD Tahap 3 merupakan Perencanaan Proses dimana Part Characteristic (Karakteristik Bagian) diubah menjadi Process Characteristic (Karakteristik Proses). Fasa 4 : Production Planning Gambar 5. Fasa 4 QFD Tahap 4 merupakan Perencanaan Produksi dimana Process Characteristic (Karakteristik Proses) diubah menjadi Production Requirements (Persyaratan Produksi). 2.2 Ergonomi Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin, yaitu ERGON (kerja), dan NOMOS (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, engineering, manajemen, dan desain atau perancangan. Pada dasarnya, ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasiinformasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang dinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan nyaman Bidang Kajian Ergonomi Ergonomi dibagi menjadi lima bidang kajian yaitu : 1. Antropometri, yaitu suatu ilmu yang mempelajari pengukuran dimensi tubuh manusia baik dalam keadaan diam maupun bergerak. Hasil pengukuran ini digunakan untuk merancang peralatan dan sistem kerja. 2. Faal kerja, yaitu ilmu yang mempelajari aktivitas kerja, konsumsi energi tubuh manusia dalam melakukan aktivitas kerja. 3. Biomekanika kerja, yaitu ilmu yang mempelajari gerakan anggota tubuh manusia dalam melakukan aktivitas kerja yang meliputi kekuatan, ketepatan, ketelitian, ketahanan dan keterampilan gerak. 4. Penginderaan, yaitu ilmu yang mempelajari peran dan kerja indera manusia dalam melakukan aktivitas kerja. 44

5 PERANCANGAN TEMPAT PASTA GIGI DAN DUS TEMPAT PASTA GIGI (Novi, et al.) 5. Psikologi kerja, yaitu bidang yang berhubungan dengan masalah kejiwaan yang banyak terjadi di tempat kerjanya. Penataan sistem kerja yang memperhatikan faktor psikologi dapat menghindarkan hal-hal seperti kebosanan, ketidakcocokan, dan stres Tujuan Ergonomi Tujuan ergonomi ada 2, yaitu : 1. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan, termasuk didalamnya adalah peningkatan kegunaan, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan produktivitas. 2. Untuk mempertinggi sejumlah nilai dan unsur manusia, termasuk memperbaiki keselamatan kerja, mengurangi kelelahan dan ketegangan, meningkatkan kenyamanan, meningkatkan kepuasan kerja, dan memperbaiki mutu kehidupan. 2.3 Antropometri Menurut cara pengukurannya, antropometri dibagi atas dua bagian yaitu : 1. Antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada tubuh manusia yang berada dalam posisi diam. 2. Antropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak, sehingga lebih kompleks dan lebih sulit diukur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut. Hasil perancangan harus mampu mengakomodasikan dimensi tubuh dari populasi terbesar yang menggunakan produk hasil rancangan tersebut. Secara umum 90% sampai 95% dari populasi yang menjadi target dalam kelompok pengguna suatu produk haruslah mampu menggunakannya dengan selayaknya. 2.4 Penilaian Konsep Penilaian konsep dilakukan untuk mengetahui konsep produk manakah yang terbaik diantara beberapa konsep produk yang dibandingkan, berdasarkan kriteria seleksi tertentu. Di bawah ini tabel untuk keperluan analisis penilaian konsep. Tabel 1. Analisis Penilaian Konsep Konsep Produk yang Dibandingkan A Z Bobot Kriteria Seleksi Rating Nilai Rating Nilai Rating Nilai ( w ) Analisis ( r ) ( r x w ) ( r ) ( r x w ) ( r ) ( r x w ) 1.. n Total Nilai (N) Peringkat 3. Metodologi Penelitian Langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut : 45

6 JURNAL INTEGRA VOL. 1, NO. 1, JUNI 2011: Gambar 6. Metodologi Penelitian 4. Analisis dan Perancangan Setelah diuji validitas dan reliabilitas, kuesioner QFD dibuat dan product planning dan design planning Gambar 7. Design Planning Tempat Pasta Gigi 46

7 PERANCANGAN TEMPAT PASTA GIGI DAN DUS TEMPAT PASTA GIGI (Novi, et al.) v v vv v vv v v v v v vv vv vv vv vv Customer Needs and Benefit Technical Requirement Tutup mampu melindungi pasta gigi agar tidak kering Tutup sikat gigi tidak terlalu kecil Bentuk dan ukuran sesuai dengan fungsi tempat pasta gigi Waktu membuka kemasan (dus) pasta gigi Waktu membuka tutup tempat pasta gigi Waktu mengeluarkan pasta gigi Isi yang keluar sesuai dengan lebar sikat gigi Adanya ukuran keluarnya pasta gigi Bahan tempat pasta gigi memiliki kekerapan tertentu Engsel tutup tidak mudah rusak Temperatur tempat pasta gigi tidak menghantar panas Waktu pemasangan pasta gigi refill tempat pasta gigi refill yang ergonomis ItC No Customer Need Ketersediaan tutup yang tersedia untuk pasta gigi Kemudahan mencari tutup pasta gigi (tutup tidak hilang) Kemudahan pasta gigi untuk dibawa kemana-mana Kemudahan kemasan (dus) untuk dibuka Kemudahan dalam pemasangan tutup pasta gigi (menutup/membuka) Kemudahan dalam menggunakan (mengeluarkan) pasta gigi Kesesuaian isi pasta gigi yang keluar sesuai dengan tempatnya (tidak belepotan) Kesesuaian isi pasta yang keluar sesuai takaran (tidak terlalu banyak/sedikit) Kekuatan tempat pasta gigi (tidak bocor) Kekuatan tutup pasta gigi (tidak mudah rusak) Ketahanan pasta gigi terhadap suhu panas Kemudahan pengisian (refill) pada tempat pasta gigi yang digunakan kembali Contribution Normalized Contribution Priority Jumlah Contribution: TARGET Tutup merekat ketika ditutup tutup yang ergonomis tempat pasta gigi yang ergonomis 3 detik 1 detik 2 detik lubang tempat pasta gigi Sesuai dengan panjang sikat gigi 27.9 g/ml engsel sesuai 27 0 C 30 detik tempat pasta gigi refill yang ergonomis Product Planning Tempat Pasta Gigi Gambar 8. Product Planning Tempat Pasta Gigi Dalam perancangan tempat pasta gigi diperlukan data data antropometri sebagai berikut: Tempat Pasta Gigi Alternatif 1, 2 dan 3 Tabel 2. Tempat Pasta Gigi Alternatif 1, 2 dan 3 Data Antropometri Kelonggaran yang Dimensi Produk ergonomis Persentil Kelamin Tinggi Tempat Pasta Gigi (lihat hlm 5-59) Diameter Tempat Pasta Gigi DG 5% Wanita Tinggi Tutup Tempat Pasta Gigi IPJ 95% Pria Keterangan: DG: Diameter genggam IPJ: Lebar Ibu Jari 47

8 JURNAL INTEGRA VOL. 1, NO. 1, JUNI 2011: Tempat Pasta Gigi Alternatif 1 Tabel 3. Tempat Pasta Gigi Alternatif 1 Data Antropometri Kelonggaran yang Dimensi Produk ergonomis Pers entil Kelamin Diameter Tutup Tempat Pasta Gigi DG 5% Wanita Panjang Pembuka Tutup Tempat Pasta 1/4 PIJ Gigi 95% Pria 1/4* Lebar Pembuka Tutup Tempat Pasta Gigi IPJ 95% Pria Diameter lubang pasta gigi 1 Diameter Tutup Refill Keleluasaan Diameter lubang pasta gigi 2 Lebar kepala sikat gigi =observasi Panjang Engsel 1/2 Diameter Tutup 1/2* Keterangan: DG: Diameter genggam PIJ: Panjang Ibu Jari IPJ: Lebar Ibu Jari Gambar 9. Rancangan Tempat Pasta Gigi Alternatif 1 Tempat pasta gigi alternatif 1 mempunyai dua tutup yang dapat dibuka yaitu tutup berwarna merah dan tutup berwarna hijau. Tutup tempat pasta gigi yang berwarna merah dapat diisi ulang, sedangkan tutup pasta gigi yang berwarna hijau digunakan untuk mengeluarkan pasta gigi ketika akan digunakan. 48

9 PERANCANGAN TEMPAT PASTA GIGI DAN DUS TEMPAT PASTA GIGI (Novi, et al.) Tempat Pasta Gigi Alternatif 2 Tabel 4. Tempat Pasta Gigi Alternatif 2 Data Antropometri Kelonggaran yang Dimensi Produk ergonomis Persentil Kelamin Diameter Tutup Tempat Pasta Gigi 1 DG 5% Wanita Panjang Pembuka Tutup Tempat Pasta 1/4 PIJ Gigi 95% Pria 1/4* Lebar Pembuka Tutup Tempat Pasta Gigi IPJ 95% Pria Diameter lubang pasta gigi 1 Diameter Tutup Refill Keleluasaan Tinggi Tutup Tempat Pasta Gigi 2 1/2 IPJ 95% Pria 1/2* Diameter Tutup Tempat Pasta Gigi 2 Diameter Lubang Pasta Gigi Tebal Bahan Diameter lubang pasta gigi 2 Lebar kepala sikat gigi =observasi Panjang Engsel 1/2 Diameter Tutup 1/2* Keterangan: DG: Diameter genggam PIJ: Panjang Ibu Jari IPJ: Lebar Ibu Jari Gambar 10. Rancangan Tempat Pasta Gigi Alternatif 2 Tempat pasta gigi alternatif 2 memiliki dua tutup yaitu tutup pasta gigi yang berukuran sesuai dengan ukuran tabung pasta gigi digunakan untuk pengisian ulang dan tutup pasta gigi yang berukuran kecil digunakan untuk mengeluarkan pasta gigi ketika akan digunakan. 49

10 JURNAL INTEGRA VOL. 1, NO. 1, JUNI 2011: Tempat Pasta Gigi Alternatif 3 Tabel 5. Tempat Pasta Gigi Alternatif 3 Data Antropometri Kelonggaran yang Dimensi Produk ergonomis Persentil Kelamin Diameter Tutup Tempat Pasta Gigi DG 5% Wanita Tebal Bahan 2 45 Diameter Lubang Pasta Gigi Lebar kepala sikat gigi =observasi Panjang Pegangan 1 Lebar Telapak Tangan 95% Pria Diameter Batang Tegak Keleluasaan Diameter pegangan 1 Kell DG - PIJ 5% Wanita ((3.14*43)- 42)/ Sudut pegangan tang (eko hlm 207) derajat derajat Tinggi Batang Tegak Tinggi Tempat Pasta Gigi+TutupTempat Pasta Gigi+ Batang Diameter Batang Tegak (survei produk yang ada) Diameter Piringan Diameter Tempat Pasta Gigi 5% Wanita Tebal Bahan 2 41 Panjang Pegangan 2 2IPJ 95% Pria 2*23 46 Diameter Batang 7 53 Tegak Diameter Pegangan 2 (survei produk yang ada) Tinggi bahan bagian bawah IPJ 95% Pria Keterangan: DG: Diameter genggam PIJ: Panjang Ibu Jari IPJ: Lebar Ibu Jari Gambar 11. Rancangan Tempat Pasta Gigi Alternatif 3 50

11 PERANCANGAN TEMPAT PASTA GIGI DAN DUS TEMPAT PASTA GIGI (Novi, et al.) Gambar 12. Pegangan Tempat Pasta Gigi Alternatif 3 Pengisian tempat pasta gigi alternatif 3 ini dengan penekanan terhadap tuas. Pada pegangan kedua, jika searah dengan pegangan pertama maka pasta gigi dapat keluar, apabila tegak lurus dengan pegangan pertama maka pasta gigi akan tertahan di dalam tube. Jadi untuk mengeluarkan pasta gigi, pegangan kedua searah dengan pegangan pertama dan pegangan pertama ditekan seperti tuas. Selain mengatur keluar tidaknya pasta gigi, pegangan kedua tersebut berhubungan dengan batang tegak yang terdapat ulir sebagai takaran keluarnya pasta gigi sesuai dengan panjang sikat gigi. Berikut ini adalah perbedaan dari setiap alternatif tempat pasta gigi: Tabel 6. Perbedaan Tempat Pasta Gigi Alternatif 1,2,dan 3 Kriteria Tube Tempat Pasta Gigi Tutup Tempat Pasta Gigi Bahan Yang Digunakan Bahan Batang Tegak Bahan Pegangan Mekanisme Tempat Pasta Gigi Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Laminate (Plastik+Aluminium) Plastik Laminate - Aluminium - Aluminium Tutup tempat pasta gigi yang berwarna merah dapat diisi ulang, sedangkan tutup sikat gigi yang berwarna hijau digunakan untuk mengeluarkan pasta gigi ketika akan digunakan Tutup pasta gigi yang berukuran sesuai dengan ukuran tabung pasta gigi digunakan untuk pengisian ulang, Penekanan sedangkan dari tutup sikat terhadap tuas gigi yang berukuran kecil digunakan untuk mengeluarkan pasta gigi ketika akan digunakan. Bahan tempat pasta gigi meliputi bahan dari tube tempat pasta gigi dan tutup tempat pasta gigi. Bahan dari tube tempat pasta gigi terbuat dari laminate, yaitu bahan terbuat dari aluminium yang dilapisi plastik pada bagian luar. Bahan tersebut merupakan bahan yang umum digunakan sebagai tempat pasta gigi. Bahan aluminium berguna untuk melindungi pasta gigi dari perubahan suhu. Bahan tutup tempat pasta gigi terbuat dari plastik. Bahan ini digunakan untuk alternatif 1 dan 2. Bahan untuk alternatif 3 meliputi bahan dari tube tempat pasta gigi dan tutup tempat pasta gigi, bahan pegangan pasta gigi, bahan batang tegak. Bahan dari tube tempat pasta gigi dan tutup tempat pasta gigi terbuat dari laminate, yaitu bahan terbuat dari aluminium yang dilapisi plastik keras pada bagian luar. Bahan pegangan pasta gigi dan bahan batang tegak terbuat dari aluminium yang berbahan keras, dimana kelebihan dari bahan aluminium ringan. Metoda Perawatan Tempat Pasta Gigi Tempat pasta gigi refill dapat digunakan berkali-kali untuk jangka waktu yang relatif lama sehingga dibutuhkan perawatan untuk menjaga kebersihan tempat pasta gigi. Perawatan harus dilakukan setelah tempat pasta gigi kosong untuk 1 periode pengisian pasta gigi. Perawatan dapat dilakukan dengan membuka bagian tutup isi ulang dan membersihkan dinding bagian 51

12 JURNAL INTEGRA VOL. 1, NO. 1, JUNI 2011: dalam dengan cara menyikatnya menggunakan air hangat dan sikat halus. Proses ini bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa pasta gigi yang tertinggal sehingga tempat pasta gigi dalam keadaan bersih ketika diisi ulang. Dalam perancangan tempat pasta gigi refill diperlukan data data antropometri sebagai berikut: Tempat Pasta Gigi Refill Alternatif 1 Tabel 7. Tempat Pasta Gigi Refill Alternatif 1 Data Antropometri Kelonggaran yang Dimensi Produk ergonomis Persentil Kelamin Tinggi Tempat Pasta Gigi Refill Lebar Tempat Pasta Gigi Refill 2*PJT 5% Wanita 2* Tebal Tempat Pasta Gigi Refill (1/2 Kell DG-PIJ)*2 5% Wanita (1/2*3.14*43-42)* Tinggi Tutup Tempat Pasta Gigi Refill IPJ 95% Pria Diameter Tutup Tempat Pasta Gigi Refill Keterangan: Keliling DG=3.14*DG PJT: Panjang Jari Tengah PIJ: Panjang Ibu Jari IPJ: Lebar Ibu Jari 1/2 PIJ 95% Pria 1/2* Gambar 13. Tempat Pasta Gigi Refill Alternatif 1 52

13 PERANCANGAN TEMPAT PASTA GIGI DAN DUS TEMPAT PASTA GIGI (Novi, et al.) Tempat Pasta Gigi Refill Alternatif 2 Penukaran tempat pasta gigi yang sudah habis isinya. Pihak perusahaan yang akan mengisinya kembali agar kebersihan lebih terjaga dan konsumen lebih praktis karena tidak perlu melakukan pengisian pasta gigi. Berikut ini adalah perbedaan dari setiap alternatif tempat pasta gigi: Tabel 8. Perbedaan Tempat Pasta Gigi Refill Alternatif 1 dan 2 Tempat Pasta Gigi Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2 Tube Tempat Pasta Gigi Laminate (Plastik+Aluminium) Bahan Yang Digunakan - Tutup Tempat Pasta Gigi Plastik Penukaran tempat pasta gigi Mekanisme Menuangkan Pasta Gigi yang dilakukan oleh perusahaan Bahan tempat pasta gigi refill meliputi bahan dari tube tempat pasta gigi dan tutup tempat pasta gigi. Bahan dari tube tempat pasta gigi terbuat dari laminate, yaitu bahan terbuat dari aluminium yang dilapisi plastik pada bagian luar. Bahan tersebut merupakan bahan yang umum untuk digunakan untuk pembungkus tempat pasta gigi. Bahan aluminium berguna untuk melindungi pasta gigi dari perubahan suhu. Bahan tutup tempat pasta gigi terbuat dari plastik. Dalam perancangan dus tempat pasta gigi diperlukan data data antropometri sebagai berikut: Dus Tempat Pasta Gigi Alternatif 1, 2 dan 3 Dimensi Produk Tebal Dus Tempat Pasta Gigi Panjang Pembuka Tutup Tempat Pasta Gigi Tabel 9. Dus Tempat Pasta Gigi Alternatif 1, 2 dan 3 Diameter Tempat Pasta Gigi = DG Data Antropometri Kelonggaran yang ergonomis Persentil Kelamin Keleluasaan /4 PIJ 95% Pria 1/4* Lebar Pembuka Tutup Tempat Pasta Gigi IPJ 95% Pria Keterangan: DG: Diameter Genggam PIJ: Panjang Ibu Jari IPJ: Lebar Ibu Jari Dus Tempat Pasta Gigi Alternatif 1 dan 2 Tabel 10. Dus Tempat Pasta Gigi Alternatif 1 dan 2 Dimensi Produk Panjang Dus Tempat Pasta Gigi Tinggi Tempat Pasta Gigi + 2Tinggi Tutup Tempat Pasta Gigi = LTT+2IPJ Data Antropometri Kelonggaran yang ergonomis Persentil Kelamin (2*23) 126 Keleluasaan Lebar Dus Tempat Pasta Gigi Keterangan: LTT: Lebar Telapak Tangan PIPJ1: Tebal Jari Telunjuk IPJ1: Tebal Ibu Jari IPJ: Lebar Ibu Jari Diameter Tutup Pasta Gigi+IPJ1+PIPJ Keleluasaan

14 JURNAL INTEGRA VOL. 1, NO. 1, JUNI 2011: Gambar 14. Rancangan Dus Tempat Pasta Gigi Alternatif 1 dan 2 Tabel 11. Dus Tempat Pasta Gigi Alternatif 3 Dimensi Produk Panjang Dus Tempat Pasta Gigi Lebar Dus Tempat Pasta Gigi Keterangan: PIPJ1: Tebal Jari Telunjuk IPJ1: Tebal Ibu Jari Tinggi Tempat Pasta Gigi +Tinggi Batang Tegak(Tinggi Tutup)+Tinggi Bahan Bagian Bawah+ Tutup Pasta Gigi Diameter Tempat Pasta Gigi +Panjang Pegangan+Panjang Pancuran+PIPJ1+IPJ1 Data Antropometri Kelonggaran yang ergonomis Persentil Kelamin Keleluasaan Keleluasaan

15 PERANCANGAN TEMPAT PASTA GIGI DAN DUS TEMPAT PASTA GIGI (Novi, et al.) Gambar 15. Rancangan Dus Tempat Pasta Gigi Alternatif 3 Dus tempat pasta gigi memiliki bahan yang sama untuk ketiga alternatif yaitu terbuat dari kertas karton. Bahan tersebut dipakai karena murah, ringan, mudah dalam penyablonan, tetapi kertas karton mudah menyerap air dan mudah kotor, sehingga untuk melidungi dari air dan debu sebaiknya dus tempat pasta gigi dibungkus kembali dengan menggunakan plastik bening yang tipis (plastik wrap). Setelah dibuat berbagai alternatif, maka dipilih alternatif terbaik berdasarkan penilaian konsep (concept scoring) dengan kriteria penilaian konsep diperoleh dari penyataan kuesioner QFD dan bobot diperoleh dari hasil pengurutan nilai ItC (Important to Customer). Berikut ini adalah concept scoring dari tempat pasta gigi: Tabel 12. Concept Scoring Tempat Pasta Gigi No Kriteria Seleksi Analisis Bobot Rating Prioritas Alt 1 Nilai Alt 2 Nilai Alt 3 Nilai 1 Kekuatan tutup pasta gigi (tidak mudah rusak) Kesesuaian isi pasta gigi yang keluar sesuai dengan tempatnya (tidak belepotan) Kemudahan pasta gigi untuk dibawa kemanamana Kemudahan mencari tutup tempat pasta gigi (tutup tidak hilang) Kemudahan dalam pemasangan tutup pasta gigi Ketersediaan tutup yang tersedia untuk pasta gigi Kesesuaian isi pasta yang keluar sesuai takaran (tidak terlalu banyak/sedikit) Kemudahan pengisian (refill ) pada tempat pasta gigi yang digunakan kembali Ketahanan pasta gigi terhadap suhu panas Kemudahan dalam menggunakan (mengeluarkan) pasta gigi Kekuatan tempat pasta gigi (tidak bocor) Kemudahan kemasan (dus) untuk dibuka Total Peringkat Alternatif 3 merupakan produk yang paling baik dibandingkan dengan produk alternatif lain. 55

16 JURNAL INTEGRA VOL. 1, NO. 1, JUNI 2011: Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Keinginan konsumen terhadap tempat pasta gigi yang berhubungan dengan aspek ergonomi dapat dilihat dari pernyataan kuesioner QFD. 2. Rancangan tempat pasta gigi dan dus pasta gigi yang terpilih yaitu alternatif 3. Penggunaan pasta gigi alternatif 3 ini dengan penekanan terhadap tuas. Tempat pasta gigi refill dapat dipilih 2 alternatif yaitu berdasarkan hasil perancangan atau dengan melakukan penukaran tempat pasta gigi yang sudah habis isinya. 5.2 Saran Saran bagi penelitian selanjutnya dan bagi perusahaan adalah sebagai berikut : Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan pengukuran data antropometri untuk dimensi produk tempat pasta gigi yaitu untuk menentukan diameter tempat pasta gigi, tinggi tempat pasta gigi, dan tebal bahan. Bagi perusahaan pasta gigi sebaiknya dibuat depot-depot isi ulang untuk pengisian pasta gigi. Perusahaan juga sebaiknya melakukan promosi agar konsumen menggunakan tempat pasta gigi refill. 6. Daftar Pustaka Akbar, Soerono, Drg.Ny.S.M. (1980), Perawatan Saluran Akar, Pradnya Paramita. Muis, Rudijanto (2004), Diktat Kuliah Rekayasa Kualitas, Fakultas Teknik - Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Nurmianto, Eko (1998), Ergonomi Konsep Dasar Dan Aplikasinya, Edisi Pertama, Institut Teknologi Sepuluh November, Penerbit Guna Widya. Pheasant, Stephen (1998), Bodyspace, Anthopometry, Ergonomic and Design, Taylor and Francis, Lord-New York-Philadelphia. Sender, Mark.S., Ph.D., McCormick, Ernest.J., Ph.D. (1992), Human Factos in Enginnering and Design, McGraw-Hill, Singapore. Sritomo, Wignjosoebroto (2003), Ergonomi Studi Gerakan dan Waktu, Institut Teknologi. Sugiyono, Prof. Dr. (2006), Metode Penelitian Administrasi, Penerbit Alfabeta, Bandung. Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, John H. Tjakraatmadja (1979), Teknik Tata Cara Kerja, Jurusan TI-ITB. Team Asisten Lab APK dan E II (2008), Kumpulan Modul APK dan E II, Jurusan Teknik Industri-Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Yudiantyo, Wawan, ST. MT. (2007), Diktat Kuliah APK dan E I, Jurusan Teknik Industri- Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Yudiantyo, Wawan, ST. MT. (2008), Diktat Kuliah APK dan E II, Jurusan Teknik Industri- Universitas Kristen Maranatha, Bandung. 56

17 PERANCANGAN TEMPAT PASTA GIGI DAN DUS TEMPAT PASTA GIGI (Novi, et al.)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Keinginan konsumen terhadap sikat gigi yang berhubungan dengan aspek ergonomi: Kemudahan sikat gigi membersihkan sisa makanan di gigi Keamanan dalam pemakaian

Lebih terperinci

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3 Abstrak

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3  Abstrak Perancangan Stall Untuk Berjualan Makanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Memperhatikan Aspek Ergonomi (Studi Kasus di Fins Food) Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pesatnya perkembangan dunia informatika yang ditandai dengan adanya internet saat ini telah membuat banyak orang membuka usaha warnet. Untuk mendapatkan rancangan suatu warnet yang ideal, maka

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) TOPIK 4: QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Saat ini persaingan dalam dunia usaha begitu ketat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan- perusahaan kecil yang mati, akibat ketidakmampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang penting di lingkungan sekolah maupun universitas. Pada proses belajar mengajar ini diperlukan suatu fasilitas

Lebih terperinci

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi)

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) Effie Yuswandi 1 Abstrak Dalam sebuah mini market, faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluhan terbanyak dari mahasiswa Universitas Kristen Maranatha mengenai kursi kuliah yang digunakan saat ini adalah kurang memberikan

Lebih terperinci

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG Darsini Teknik Industri Fakultas Teknik - Univet Bantara Sukoharjo e-mail: dearsiny@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah merancang desain troli

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data yang diperoleh saat ini adalah 218.868.791 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut sekitar 1,3% penduduk Indonesia memiliki

Lebih terperinci

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo Suprapto Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik Univet Bantara Sukoharjo.

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS Rini Yulianingsih Bagaimanakah perancangan yang baik? Aktivitas yang dilakukan oleh perancang adalah untuk menciptakan alat/mesin/sturktur/proses yang memenuhi kebutuhan:

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perpustakaan Terintegrasi (PTUKM) merupakan pengintegrasian dari perpustakaan terdistribusi yang sebelumnya dimiliki oleh fakultas-fakultas yang terdapat di (UKM). Pengintegrasian ini dilakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI BASUKI ARIANTO Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRAK Rumah tinggal adalah rumah yang menjadi

Lebih terperinci

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung ANALISIS BENTUK KURSI LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN DESAIN ERGONOMI UNTUK MENDAPATKAN TINGKAT KENYAMANAN Tomy Fredyan 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Bekasi. E-mail: know_toms@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Di masa yang semakin maju dan berkembang ini, setiap orang perlu bekerja untuk mempertahankan hidupnya. Dengan demikian, kesibukan dalam bekerja sudah menjadi

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA Fadilatus Sukma Ika Noviarmi 1, Martina Kusuma Ningtiyas 1 1 Universitas Airlangga fadilasukma@gmail.com Abstrak Stasiun kerja dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri, 2 Institut Teknologi Nasional Malang Kontak

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU REDESIGN KURSI DAN MEJA PERKULIAHAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) SECARA ERGONOMIS DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI Rini Alfatiyah, William Marthin ABSTRAK Salah satu faktor yang dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK Saat ini banyak orang belum mempunyai internet, sehingga banyak usaha yang menyediakan internet atau warung internet (warnet). Objek penelitian yang diambil yaitu warnet X di Bandung. Pada penelitian

Lebih terperinci

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Christopherus Endradi Nanda Kusuma Haryanto Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Data Anthropometri Tubuh Manusia Dan Data yang Berhubungan dengan Produk

LAMPIRAN 1. Data Anthropometri Tubuh Manusia Dan Data yang Berhubungan dengan Produk DAFTAR PUSTAKA 1. Dosen dan Team Asisten Lab APK & E II, Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah APK & E II, Jurusan Teknik Indutri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2005. 2. Nurmianto, Eko, Ergonomi, Konsep

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LANJUTAN. viii

DAFTAR ISI LANJUTAN. viii ABSTRAK Toilet merupakan sarana yang penting karena merupakan tempat untuk melakukan aktivitas pribadi seperti: buang air besar dan buang air kecil. Salah satu modifikasi dari Toilet yang sudah ada saat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA Dwi Nurul Izzhati Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UDINUS Jl. Nakula I, No.5-11, Semarang E-mail: dwinurul@dosen.dinus.ac.id

Lebih terperinci

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG

Lebih terperinci

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK Abstrak ANAK Delta Pralian - NPM : 30402264 Program Studi Teknik Industri, Universitas Gunadarma E-mail : dpralian@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya ruang kuliah yang digunakan untuk sarana penunjang dalam proses belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa adalah sarana yang sangat penting,

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ Ririn Regiana Dwi Satya Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD Perancangan Alat Perajang Umbi-umbian dengan Metode Quality (Nuning Artati dkk.) PERANCANGAN ALAT PERAJANG UMBI-UMBIAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEVELOPMENT (QFD) Nuning Artati*, Sutarno, Nugrah Rekto

Lebih terperinci

APLIKASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PERANCANGAN INTERIOR MOBIL LISTRIK NASIONAL (MOLINA) UNS

APLIKASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PERANCANGAN INTERIOR MOBIL LISTRIK NASIONAL (MOLINA) UNS APLIKASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PERANCANGAN INTERIOR MOBIL LISTRIK NASIONAL (MOLINA) UNS SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : FAUZAN

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI INDUSTRI INOVATIF Vol. 3, No. 2, September 2013: 18-23 PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI 1) Mujiono 1) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada saat sekarang ini persaingan dalam bidang perindustrian semakin ketat, yang menyebabkan setiap perusahaan untuk dapat bertahan dalam bidang usahanya dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

PERANCANGAN BIS UNTUK FASILITAS PENJUALAN BUKU MAJALAH DAN ALAT TULIS KANTOR DESIGNING BUS FOR SELLING MAGAZINES AND STATIONARY FACILITIES

PERANCANGAN BIS UNTUK FASILITAS PENJUALAN BUKU MAJALAH DAN ALAT TULIS KANTOR DESIGNING BUS FOR SELLING MAGAZINES AND STATIONARY FACILITIES 1 PERANCANGAN BIS UNTUK FASILITAS PENJUALAN BUKU MAJALAH DAN ALAT TULIS KANTOR DESIGNING BUS FOR SELLING MAGAZINES AND STATIONARY FACILITIES Anna Susanti 1, Wawan Yudiantyo 2 ann42204@yahoo.com, wawany@bdg.centrin.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk dapat menunjang sarana belajar mengajar maka diperlukan adanya laboratorium. Laboratorium merupakan salah satu tempat yang sangat penting

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian... DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Pembatasan Masalah... 4 1.5 Sistematika Penulisan... 4 BAB II Tinjauan Pustaka... 6 2.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu pemerintah Indonesia ikut serta untuk memajukan pendidikan, dengan cara

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Modul- 3 Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Kegiatan Belajar -4 POKOK BAHASAN KONSEP DASAR DAN APLIKASI PENGUKURAN ANTROPOMETRI VARIABEL ANTROPOMETRI

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) Julianus Hutabarat,Nelly Budiharti, Ida Bagus Suardika Dosen Jurusan Teknik Industri,Intitut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Ruang laboratorium komputer SMU Santa Angela merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan siswa dalam belajar komputer. Fasilitas tempat belajar mengajar di laboratorium komputer harus

Lebih terperinci

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X)

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X) Jurnal Teknik Industri Universitas Bung Hatta, Vol. 2 No. 1, pp. 26-36, Juni 2013 PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X) Eva Suryani, Yesmizarti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Telekomunikasi merupakan suatu kegiatan menyampaikan suatu informasi dari satu tempat menuju satu tujuan yang lain. Informasi yang disampaikan juga dapat berupa

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian di Indonesia pada saat ini telah membuat perusahaan semakin bersaing satu sama lain. Terutama di era globalisasi ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ergonomi merupakan suatu studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan

Lebih terperinci

Perancangan Panggung Penuangan yang Ergonomis untuk Mengurangi Waste Pada Proses Mixing dan Perancangan Wadah Bahan Baku pada PT. Elastis Reka Aktif

Perancangan Panggung Penuangan yang Ergonomis untuk Mengurangi Waste Pada Proses Mixing dan Perancangan Wadah Bahan Baku pada PT. Elastis Reka Aktif ISSN: 1410-233 Perancangan Penuangan yang Ergonomis untuk Mengurangi Waste Pada Proses Mixing dan Perancangan Wadah Bahan Baku pada PT. Elastis Reka Aktif Anggana Pranajaya 1 ; Lamto Widodo 2 ; I Wayan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Anthropometri Menurut Sritomo (1989), salah satu bidang keilmuan ergonomis adalah istilah anthropometri yang berasal dari anthro yang berarti manusia dan metron yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. solusi untuk menanggulangi kekurangan pakan ternak. Pelepah sawit selama ini

BAB I PENDAHULUAN. solusi untuk menanggulangi kekurangan pakan ternak. Pelepah sawit selama ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan alternatif adalah salah satu solusi untuk menanggulangi kekurangan pakan ternak. Pelepah sawit selama ini hanya

Lebih terperinci

APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR. Abstrak

APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR. Abstrak APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR Sritomo W. Soebroto, Moch. Suef, dan Widodo Prasetyo Laboratorium Ergonomi dan Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara tropis yang memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Sebagian besar penduduk Indonesia menggunakan motor sebagai alat transportasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI ANAK MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ATHROPOMETRI DAN BENTUK FISIK ANAK

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI ANAK MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ATHROPOMETRI DAN BENTUK FISIK ANAK PERANCANGAN MEJA DAN KURSI ANAK MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ATHROPOMETRI DAN BENTUK FISIK ANAK Denny Nurkertamanda, Singgih Saptadi, Dani Dwi Herviyani Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Telekomunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam berinteraksi antar sesamanya. Dari tahun ke tahun telekomunikasi berkembang dengan sangat pesat

Lebih terperinci

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA ) Priscilla Tamara, 2) Peniel I. Gultom, 3) Erni Junita Sinaga,3) Program Studi Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada saat ini banyak bisnis yang bergerak dalam penjualan coffee. Penjualan coffee pada saat ini terus meningkat dilihat dari banyaknya coffee shop yang buka dengan brand dan keunikan dari coffee

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha ABSTRAK Seiring dengan krisis ekonomi yang menimpa Indonesia saat ini, terjadi banyak sekali perkembangan di segala aspek di dalam negeri salah satunya adalah perkembangan di dunia bisnis terutama bisnis

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Dalam teknologi yang sangat maju ini diperlukan pendidikan yang lebih maju. Para lulusan sekolah menegah umum (SMU) yang akan memasuki Universitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia modern saat ini tidak dapat terlepas dari peranan sarana transportasi. Kebutuhan akan sarana transportasi kian meningkat setiap tahunnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1 Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, di Bandung mulai banyak menjamur mini market-mini market yang menjual barang dengan harga serba 5000 rupiah.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Saat ini kebutuhan peralatan untuk mendaki gunung semakin berkembang. Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan seorang pendaki gunung. Untuk membawa peralatan tersebut biasanya digunakan tas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tidak lepas dari pekerjaan rutin yang biasa dilakukan sehari-hari seperti mencuci pakaian. Pastinya tidak semua

Lebih terperinci

Usulan Rancangan Tas Sepeda Trial Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) *

Usulan Rancangan Tas Sepeda Trial Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Usulan Rancangan Tas Sepeda Trial Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment

Lebih terperinci

Pembahasan dan Analisis

Pembahasan dan Analisis Gambar rancangan troli dapat dilihat pada gambar di bawah: Gambar 4.8 Hasil Rancangan Troli Box Identifikasi Pendapat Responden Identifikasi pendapat responden dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Gambar 3.1 Flow Chart

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya kompetisi di dunia bisnis saat ini mengharuskan setiap perusahaan untuk dapat selalu meningkatkan daya saingnya agar bisa

Lebih terperinci

DESAIN ALAT PENGGORENGAN KERUPUK MENGGUNAKAN METODE MACROERGONOMIC ANALYSIS AND DESIGN (MEAD) PADA UD. SASANDO PUTRA PRIMA

DESAIN ALAT PENGGORENGAN KERUPUK MENGGUNAKAN METODE MACROERGONOMIC ANALYSIS AND DESIGN (MEAD) PADA UD. SASANDO PUTRA PRIMA DESAIN ALAT PENGGORENGAN KERUPUK MENGGUNAKAN METODE MACROERGONOMIC ANALYSIS AND DESIGN (MEAD) PADA UD. SASANDO PUTRA PRIMA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi manusia. Pakaian termasuk barang yang mudah untuk didapatkan. Umumnya, orang-orang mendapatkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Makanan dan minuman merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, banyak sekali pengusaha yang membuka usaha di bidang kuliner. Hal ini menimbulkan persaingan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM Rindra Yusianto Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

Perancangan Becak Motor Ditinjau dari Segi Ergonomi. Design Pedicab-Motorcycle for Transportation (Ergonomic Perspective)

Perancangan Becak Motor Ditinjau dari Segi Ergonomi. Design Pedicab-Motorcycle for Transportation (Ergonomic Perspective) Perancangan Becak Motor Ditinjau dari Segi Ergonomi Design Pedicab-Motorcycle for Transportation (Ergonomic Perspective) Wawan Yudiantyo, Christine Suhardja Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seluruh aktivitas yang terjadi di alam semesta ini, seluruhnya selalu berhubungan dengan kepentingan manusia. Manusia selalu dijadikan objek dalam pengembangan design

Lebih terperinci

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry Perencanaan Tempat Duduk Traktor dengan Antropometri (Nurhidayah dkk) PERENCANAAN TEMPAT DUDUK TRAKTOR RODA EMPAT YANG ERGONOMIS DENGAN ANTROPOMETRI Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung)

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung) PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung) WORK SYSTEM DESIGN IN DRY-CORN PROCESSING REFER TO ERGONOMIC

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi sekarang ini telah berkembang dengan pesat. Hampir sebagian besar industri rumah tangga, kecil, menengah dan besar sudah mulai menggunakan atau

Lebih terperinci

USULAN RANCANGAN TEMPAT SAMPAH DI GERBANG TOL KENDARAAN GOLONGAN SATU BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI

USULAN RANCANGAN TEMPAT SAMPAH DI GERBANG TOL KENDARAAN GOLONGAN SATU BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI USULAN RANCANGAN TEMPAT SAMPAH DI GERBANG TOL KENDARAAN GOLONGAN SATU BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI Disusun Oleh: Reza Dicky Arfian 36411041 Pembimbing: Dr. Ir. Dian Kemala Putri, MT. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2)

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2) ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2) 2. Ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang segala pertimbangan manusia (membahas kelebihan dan keterbatasan manusia), dan secara sistematis manfaat tersebut

Lebih terperinci

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 17-22 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Amri 1*, Syarifuddin, As

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA ERGONOMIS BAGI PEKERJA PEMBUATAN ROTI

PERANCANGAN MEJA ERGONOMIS BAGI PEKERJA PEMBUATAN ROTI PERANCANGAN MEJA ERGONOMIS BAGI PEKERJA PEMBUATAN ROTI Studi Kasus : CV. Barokah Jaya Malang Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Akademik dalam Menyelesaikan Program Strata Satu (S-1) Sarjana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSATAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSATAKA Abstrak Alat transportasi sekarang ini sudah merupakan kebutuhan yang sangat penting sehingga tanpa alat transportasi banyak kegiatan yang tidak dapat berjalan dengan semestinya bahkan berhenti total.

Lebih terperinci

Kata kunci : Kursi, Ergonomis, Antropometri, Perancangan Produk, Quality Function Deployment

Kata kunci : Kursi, Ergonomis, Antropometri, Perancangan Produk, Quality Function Deployment RANCANG BANGUN ULANG KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS BERDASARKAN DATA ANTROPOMETRI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA Rudy Bastian Hutabarat Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Industri,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah, dari jumlah penduduk tersebut sekitar 1,3% penduduk Indonesia memiliki masalah gigi setiap bulannya. (Sumber: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nasional,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya jaman, maka semakin bertambah dan berkembang pula teknologi yang ada pada setiap industri. Perkembangan teknologi tersebut, tentunya

Lebih terperinci

Pengembangan Metode Permainan Dalam Pengenalan Standar Kepada Anak SMA Dengan Menggunakan Analisis Kano Dan QFD

Pengembangan Metode Permainan Dalam Pengenalan Standar Kepada Anak SMA Dengan Menggunakan Analisis Kano Dan QFD Pengembangan Metode Permainan Dalam Pengenalan Standar Kepada Anak SMA Dengan Menggunakan Analisis Kano Dan QFD Stevani Gunawan.S Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Raya Kalirungkut, Surabaya

Lebih terperinci

Perbaikan Penanganan Pemindahan Proses Packaging Paku

Perbaikan Penanganan Pemindahan Proses Packaging Paku Perbaikan Penanganan Pemindahan Proses Packaging Paku Louis Chandra 1 Abstract: The research was done at a manufacturing company that processes wire nails. The problem always happens on the operator of

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, kebutuhan masyarakat akan gaya hidup ( life style ) semakin hari semakin meningkat. Salah satu faktor

Lebih terperinci

ANALISIS DAN USULAN PERANCANGAN SISTEM KERJA DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi Kasus di Konveksi Pakaian XYZ ) Winda Halim 1*, Budiman 2

ANALISIS DAN USULAN PERANCANGAN SISTEM KERJA DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi Kasus di Konveksi Pakaian XYZ ) Winda Halim 1*, Budiman 2 ANALISIS DAN USULAN PERANCANGAN SISTEM KERJA DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi Kasus di Konveksi Pakaian XYZ ) Winda Halim 1*, Budiman 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Kristen

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Oleh : Adi Susanto E12.2006.00205 Fakultas Teknik industri Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia industri dan teknologi yang terjadi sekarang ini, menyebabkan semakin meningkatnya persaingan. Untuk dapat memenangkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN HELM ANAK YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI TK AN-NAMIROH PEKANBARU)

PERANCANGAN HELM ANAK YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI TK AN-NAMIROH PEKANBARU) PERANCANGAN HELM ANAK YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI TK AN-NAMIROH PEKANBARU) Merry Siska 1 dan Henedy 2 Abstrak: Kenyamanan anak merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh orang

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Semakin berkurangnya lahan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung untuk membuat rumah-rumah tinggal, menjadikan beberapa perusahaan mendirikan alternatif hunian lain seperti apartemen.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ketatnya persaingan bisnis di bidang jasa transportasi mengharuskan setiap penyedia layanan transportasi untuk dapat memberikan pelayanan terbaik pada konsumennya. Berdasarkan data yang dirilis

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONSEP KURSI KANTOR BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN DAN STUDI PERBANDINGAN PRODUK PESAING

PERANCANGAN KONSEP KURSI KANTOR BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN DAN STUDI PERBANDINGAN PRODUK PESAING PERANCANGAN KONSEP KURSI KANTOR BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN DAN STUDI PERBANDINGAN PRODUK PESAING Oleh: I Wayan Sukania iwayansukania@tarumanagara.ac.id iwayansukania@yahoo.com Staf Pengajar Program

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI

PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI Agung Kristanto 1, Slamet Cahyo Widodo 2 Abstract: Salah satu tahapan dalam proses panen

Lebih terperinci

Penerapan Alat Steaming Oven Untuk Peningkatan Produksi Rotan Di UD. Rukun Rotan Malang

Penerapan Alat Steaming Oven Untuk Peningkatan Produksi Rotan Di UD. Rukun Rotan Malang Penerapan Alat Steaming Oven Untuk Peningkatan Produksi Rotan Di UD. Rukun Rotan Malang Erni JunitaSinaga 1,*, Mujiono 1, Priscilla Tamara 1 1 Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

EVALUASI PERBAIKAN RANCANGAN APD LAS (FACE SHIELD & GLOVES) BERBASIS STUDI ANTHROPOMETRI DAN ANALISIS KELAYAKAN DENGAN METODE BENEFIT COST RATIO

EVALUASI PERBAIKAN RANCANGAN APD LAS (FACE SHIELD & GLOVES) BERBASIS STUDI ANTHROPOMETRI DAN ANALISIS KELAYAKAN DENGAN METODE BENEFIT COST RATIO TUGAS AKHIR EVALUASI PERBAIKAN RANCANGAN APD LAS (FACE SHIELD & GLOVES) BERBASIS STUDI ANTHROPOMETRI DAN ANALISIS KELAYAKAN DENGAN METODE BENEFIT COST RATIO Presented by: DASUKI (6508 040 509) Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Usulan Rancangan Baby Tafel Portable dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) *

Usulan Rancangan Baby Tafel Portable dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) * Reka Integra ISSN: 28-5081 Teknik Industri Itenas No. 2 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 201 Usulan Rancangan Baby Tafel Portable dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment

Lebih terperinci

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN (Improving The Plug Assembling Method Through The Left and Right Hand Motions) I Wayan Sukania*,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Injection molding merupakan metode pembentukan material termoplastik dimana material yang dilelehkan berdasarkan proses pemanasan. Biji plastik yang meleleh

Lebih terperinci