RINGKASAN TESIS NO BAB I S I

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RINGKASAN TESIS NO BAB I S I"

Transkripsi

1 RINGKASAN TESIS NO BAB I S I 1. PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Fenomena menarik bahwa pemerintah kecamatan sebagai salah satu pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Konawe belum sepenuhnya memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, dan mengevaluasi kegiatan, termasuk dalam kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Pola komunikasi dan strategi komunikasi yang terjalin antara pemerintah, pelaku PNPM Mandiri Perdesaan tingkat kecamatan dan desa, serta masyarakat pun lebih terkesan komunikasi satu arah, kurang partisipatif, dan kurang interaktif. Artinya tidak adanya umpan balik dari masyarakat, bahkan acap kali menimbulkan konflik antara pelaku PNPM Mandiri Perdesaan, pemerintah kecamatan dan masyarakat setempat. Gangguan komunikasi antar pelaku PNPM Mandiri Perdesaan, pemerintah kecamatan, dan masyarakat di Kecamatan Konawe cukup mengganggu implementasi PNPM Mandiri Perdesaan itu sendiri. Misalnya, masyarakat kerap beranggapan PNPM Mandiri Perdesaan lebih memberi keuntungan bagi pemerintah masyarakat ketimbang mereka. Hal ini bila dibiarkan akan mengakibatkan setiap proses kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan terganggu. 1.2.Rumusan masalah : Berdasarkan latar belakang dari permasalahan yang dikemukan penulis maka rumusan masalah yang akan dikaji lebih jauh adalah : 1. Bagaimanakah pola komunikasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan? 2. Bagaimanakah strategi komunikasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan? 1.3.Tujuan penelitian 1. Untuk mendeskripsikan pola komunikasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan. 2. Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan Manfaat penelitian A. Manfaat Terhadap Ilmu Diharapkan akan memberikan sumbangsih pada perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai pola dan strategi komunikasi terhadap program pemberdayaan masyarakat, seperti PNPM Mandiri Perdesaan. Ilmu pengetahuan yang relevan seperti ilmu komunikasi, komunikasi pembangunan, sosiologi komunikasi, sosiologi dan sebagainya. B. Manfaat Terhadap Pemerintah Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan

2 2. TINJAUAN PUSTAKA bagi pemerintah baik di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, dan nasional untuk memperbaiki kualitas implementasi program pemberdayaan masyarakat sehingga tujuan program pemberdayaan masyarakat tersebut yaitu mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran tercapai, dan dampak panjangnya adalah peningkatan partisipasi masyarakat. C. Manfaat Terhadap Masyarakat Penelitian diharapkan memberikan informasi mengenai pengaruh pola dan strategi komunikasi terhadap program pemberdayaan masyarakat, seperti PNPM Mandiri Perdesaan. Informasi tersebut dijadikan sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk lebih terlibat aktif pada program pemberdayaan masyarakat, yaitu PNPM Mandiri Perdesaan khususnya masyarakat di Kecamatan Konawe, Kabupaten Konawe dan umumnya bagi masyarakat yang kecamatannya ikut serta pada PNPM Mandiri Perdesaan. D. Manfaat Terhadap Peneliti Untuk Mengkaji Penelitian Berikutnya Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan pola komunikasi, strategi komunikasi, dan progam pemberdayaan masyarakat, khususnya PNPM Mandiri Perdesaan Konsep Komunikasi Secara konseptual pengertian komunikasi pada dasarnya menekankan pada proses keyakinan atau upaya pengubahan perilaku, sebagaimana yang digambarkan oleh Littlejohn (Ndraha, 2000) menyatakan bahwa komunikasi diartikan sebagai proses keyakinan untuk mengubah sikap perilaku Konsep Pola Komunikasi - Pola komunikasi merupakan tindakan atau tingkah laku dari seseorang, kelompok atau organisasi yang memberikan ciri tertentu dari seseorang, kelompok atau organisasi tersebut tanpa disadarinya. Pace dan Faules (2006) mendefinisikan bahwa pola komunikasi adalah jaringan komunikasi terdiri atas individuindividu yang saling berhubungan dijalin dengan arus informasi yang sudah direncanakan. - Pace dan Faules (2006) mengungkapkan pendekatan komunikasi ini memiliki lima pola penting meliputi : a) pola komunikasi penyadaran (conscientization); b) pola komunikasi konvergen; c) pola komunikasi ranah publik (public sphere); d) pola komunikasi akar rumput (grassroots communication); dan e) pola komunikasi evaluasi. 1). Pola Komunikasi Penyadaran (Conscienzation) Kata conscienzation berasal dari kata dalam bahasa Inggris conscious artinya kesadaran. Istilah conscious berasal dari bahasa Latin cum (yang artinya bersama dengan) dan scire (mengetahui). 2). Pola komunikasi konvergensi adalah pola komunikasi yang mempersyaratkan adanya partisipasi masyarakat dalam setiap proses perubahan sosial atau pembangunan.

3 3). Pola komunikasi ranah publik ( public sphere) yang diperkenalkan Jurgen Habermas, dimana posisi yang seimbang akan memberikan kesempatan yang sama untuk mewujudkan kepentingan masing-masing. 4). Pola komunikasi akar rumput (grassroots) yaitu, pola komunikasi yang menggunakan media tradisional. Media yang mengakar di masyarakat dan tidak memerlukan biaya yang mahal sehingga diharapkan banyak masyarakat yang menggunakannya. Hal terpenting dari media ini adalah para peserta dilibatkan dalam proses penciptaan, dan penggunaannya (Pace dan Faules, 2006). 5). Pola komunikasi evaluasi ini sebagai langkah untuk melihat dan menilai sejauh mana keberhasilan dan keefektifan perihal perencanaan, pengorganisasian, koordinasi serta pelaksanaan dan aktivitas program Konsep strategi komunikasi 6). Strategi komunikasi ditinjau dari pengertian harfiahnya "merupakan suatu kemampuan manajemen dalam mencapai tujuan (Effendy, 2003), yang apabila diperluas berkaitan dengan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan pengendalian dan evaluasi namun dalam kenyataannnya strategi itu sendiri tidaklah berfungsi sebagai peta jalan bagi pemakaiannya, melainkan harus mampu berfungsi sampai pada penentuan taktik operasionalnya. Pesan yang disampaikan kepada sasaran (khalayak) jadi efektif. Sebagaimana pendapat Arifin (1984), menawarkan sebuah strategi komunikasi yaitu: 1). Mengenal khalayak Mengenai khalayak, langkah pertama yang harus dipahami bagi komunikator dalam upaya agar menghasilkan komunikasi yang efektif. Dalam proses komunikasi khalayak tidak pernah pasif melainkan sangat aktif, sehingga antara komunikator bukan saja saling berhubumgan, tetapi saling mempengaruhi, artinya khalayak dapat dipengaruhi oleh komunikator, tetapi komunikator juga dapat dipengaruhi oleh keunikan khalayak. 2). Menyusun pesan Menentukan isi pesan yang kana disampaikan pada khalayak sesuai dengan kondisinya, dikenal dua bentuk penyajian permasalaan, yaitu : a. Penyajian pesan sepihak yakni, penyajian masalah secara sepihak dengan mengemukakan hal yang positif saja ataukah hal yang negatif saja kepada khalayak. Juga berarti dalam mempengaruhi khalayak, pesan itu berisi konsepsi dari komunikator semata-mata tanpa mempedulikan pendapat khalayak. b. Penyajian pesan kedua belah pihak yakni, permasalahan yang disajikan baik negatif maupun positifnya, pesan yang disajikan merupakan konsepsi dari komunikator maupun pendapat yang telah berkembang pada khalayak (Arifin, 1984).

4 3 METODE PENELITIAN 3). Menetapkan Metode Metode atau teknik penyampaian pesan dalam mempengaruhi khalayak dapat dilihat dari dua aspek, yakni menurut cara pelaksanaannya dan bentuk isi pesannya (Arifin, 1984). Pertama, semata-mata melihat komunikasi dari segi pelaksanaannya dengan melepaskan perhatian dari isi pesannya. Kedua, melihat komunikasi dari bentuk pernyataan atau bentuk pesan dan maksud yang terkandung dalam pesan tersebut. 4). Seleksi dan Pemilihan Media Media merupakan alat penyalur ide juga mempunyai fungsi sosial yang kompleks. 5) Konsep Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan (e mpowerment) berasal dari bahasa Inggris, power diartikan sebagai kekuasaan atau kekuatan. Menurut Korten (1992) pemberdayaan adalah peningkatan kemandirian rakyat berdasarkan kapasitas dan kekuatan internal rakyat atas Sumber Daya Manusia (SDM) baik material maupun non material melalui redistribusi modal Design Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah disebutkan terdahulu. penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis design penelitian yang dipilih penulis adalah penelitian deskriptif Fokus dan Ruang Lingkup Penelitian Fokus dalam penelitian adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM - MP) di Kecamatan Konawe Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara, meliputi : a). Pola komunikasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Konawe yaitu : 1. Pola komunikasi penyadaran 2. Pola komunikasi konvergen 3. Pola komunikasi ranah publik 4. Pola komunikasi akar rumput 5. Pola komunikasi evaluasi. b). Strategi komunikasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Konawe, yaitu : 1. Mengenal khalayak 2. Menyusun pesan 3. Menetapkan metode 4. Seleksi dan penggunaan media Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Konawe Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.

5 3.4. Tahap-Tahap Penelitian Faisal (1990:14-15) mengidentifikasi tahap-tahap eksplorasi ke dalam 3 tahap yaitu; a). tahap orientasi/eksplorasi yang bersifat menyeluruh, dengan melakukan apa yang oleh Spradley dalam Faisal (1990:18) disebut dengan grand our observation atau grand tour questions; b). Tahap melakukan eksplorasi secara terfokus, sesuai dengan domain yang dipilih sebagai fokus, pilihan domain menggunakan dua macam per-timbangan ; organizing domain, dan kepentingan teori (theoretical interest); c). Tahap mengecek hasil/temuan penelitian, terutama dengan melakukan apa yang oleh Lincoln & Guba (1984) dalam Faisal (1990:26) disebut prosedur "member check". Ketiga tahapan tersebut dilaksanakan dalam penelitian ini, 3.5. Sumber Data a). Data primer lebih rinci dapat di lihat sebagai berikut: - Di tingkat Kecamatan: Fasilitator Kecamatan Konawe, Camat Konawe, Ketua BKAD, Ketua UPK, PjOK Kecamatan Konawe. - Di tingkat Desa/ Kelurahan : Ketua TPK dan KPMD. - Kelompok SPP b) Data sekunder adalah data yang sudah diolah dalam bentuk naskah tertulis atau dokumen yang relevan dengan masalah dan fokus penelitian ini, seperti Laporan Bulanan UPK Kecamatan Konawe, Laporan Bulanan Fasilitator Kecamatan, Laporan Penggunaan Dana (LPD) Kegiatan Fisik dan Non Fisik TPK, Laporan Bulanan KPMD, Kartu Kredit Kelompok SPP, dan Kecamatan Konawe Dalam Angka Teknik Pengumpulan Data a. Observasi yaitu : Melalui pengamatan langsung pada obyek penelitian yaitu PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Konawe. Mengamati bagaimana pola komunikasi berlangsung dari sumber kepada khalayak dalam PNPM Mandiri Perdesaan. Kemudian juga melihat bagaimana strategi komunikasi yang digunakan PNPM Mandiri Perdesaan sebagai komunikator dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya. b. Wawancara yaitu: dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada para responden atau informan untuk memperoleh keterangan yang berhubungan dengan masalah penelitian. Wawancara pertama kali dilakukan dengan informan kunci yaitu Fasilitator Kecamatan Konawe, Suharjaya. SH, untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi dan strategi komunikasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Konawe. berdasarkan informasi beliau maka

6 4 HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan wawancara lanjutan lepada pihak-pihak terkait yaitu pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di desa/ kelurahan dan kecamatan. c. Dokumentasi: cara ini dilakukan dengan mengamati, mencatat atau membuat fotocopy dari arsip atau dokumen resmi yang relevan dengan penelitian. Bahan dokumentasi yang penulis berupa Laporan Bulan UPK Kecamatan Konawe Bulan April 2015, Laporan Bulanan Fasilitator Kecamatan, buku Kecamatan Konawe Dalam Angka, dan foto-foto kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Konawe Definisi Konsep 1. Pola Komunikasi adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan secara bersama. Adapun indikator dari pola komunikasi meliputi : pola komunikasi penyadaran, pola komunikasi konvergen, pola komunikasi ranah publik, pola komunikasi akar rumput, dan pola komunikasi evaluasi. 2. Strategi komunikasi adalah merupakan suatu kemampuan manajemen dalam mencapai tujuan. Adapun indikator strategi komunikasi meliputi, mengenal khalayak, menyusun pesan, menetapkan metode, dan seleksi dan penggunaan media. 3. PNPM Mandiri Perdesaan adalah suatu usaha memandirikan masyarakat berdasarkan potensi dan keterampilan yang dimilikinya Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data model interaktif (interactive model of analysis ) oleh Miles & Huberman (1992:15-20) 3.9. Keabsahan Data Menurut Moleong (2005) keabsahan data dapat dilakukan melalui empat kriteria teknik pemeriksaan, yaitu derajat kepercayaan, keteralihan, ketergantungan dan kepastian Gambaran umum lokasi Gambaran mengenai lokasi penelitian yang dimulai dengan deskripsi wilayah Kecamatan Konawe Kabupaten Konawe sebagai kecamatan peserta PNPM Mandiri Perdesaan Pola komunikasi penyadaran : - Proses penyadaran kelompok sasaran PNPM Mandiri Perdesaan dilakukan dengan kegiatan pendampingan pada pelaksanaan kegiatan, baik fisik dan non fisik. Tiap kecamatan peserta PNPM Mandiri Perdesaan didampingi oleh 2 fasilitator, yakni fasilitator kecamatan dan fasilitator teknik. Kegiatan fasilitasi terjadi dalam situasi formil dan informil. - Proses penyadaran masyarakat kedua terjadi dalam sosialiasi. Sosialisasi adalah kegiatan penyebarluasan informasi perihal PNPM Mandiri Perdesaan. Sosialiasi dilakukan dalam forum resmi dan forum tidak resmi. Sosialisasi dalam forum resmi

7 berupa musyawarah baik di tingkat desa/ kelurahan dan kecamatan, serta pelatihan. Sosialisasi dalam forum tidak resmi berupa diskusi dan tanya jawab langsung antara pelaku PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan dengan pelaku desa. b. Pola komunikasi konvergen : Pola komunikasi konvergen dalam tahap pelaksanaan kegiatan fisik, hanya didominasi oleh TPK. Sedangkan pelaku PNPM Mandiri Perdesaan tingkat desa/ kelurahan lain seperti KPMD, Tim Monitoring, Tim Pemantau, Kader Teknik, tidak dilibatkan. Untuk kegiatan non fisik PNPM Mandiri Perdesaan seperti pemberian dana bergulir atau SPP, sebatas keikut sertaan mengajukan permohonan bantuan. Tingkat pengembalian SPP yang m asih jauh dari harapan. Total jumlahpinjaman SPP bermasalah yang di atas satu milyar, memerlukan perlakukan khusus. Pada tahapan pemeliharaan, partisipasi masyarakat pun kurang. Karena sebagian besar usulan berupa kegiatan sarana dan prasarana. c. Pola komunikasi ranah publik Forum musyawarah untuk mufakat merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam siklus PNPM Mandiri Perdesaan. Pernyataan ini didukung oleh pendapat yang dikemukan Ketua UPK, KPMD, TPK, Camat, dan PjOK. Forum musyawarah mufakat dalam PNPM Mandiri Perdesaan misalnya Musyawarah Antar Desa (MAD), Musyawarah Desa (Musdes), Musyawarah Dusun, dan MAD SPP Perguliran. Kegiatan ini merupakan sarana menyosialisasikan pokokpokok kebijakan PNPM Mandiri Perdesaan. Selain itu, juga untuk mencegah terjadinya tindakan penyalahgunaan dana PNPM Mandiri Perdesaan, misalnya dana SPP baik SPP Reguler maupun Perguliran. Manfaat musyawarah untuk mencegah terjadinya tindakan penyalah gunaan dana SPP, didukung oleh pernyataan yang dikemukakan oleh dua orang ketua kelompok SPP. d. Pola komunikasi akar rumput Pola komunikasi akar rumput (grassroot) juga digunakan dalam PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Konawe. Media tradisional yang dipilih hanya bahasa daerah, yakni bahasa Tolaki, baik bahasa lisan maupun tertulis. Karena, sebagian besar kelompok sasaran PNPM Mandiri Perdesaan adalah suku Tolaki. Bahasa Tolaki adalah alat transfer informasi dari program pemberdayaan masyarakat tersebut kepada masyarakat. Pemilihan bahasa Tolaki selain bahasa Indonesia untuk memudahkan penerimaan masyarakat selaku khayalak. Media tradisional lain, seperti upacara adat, alat musik, dan sebagainya belum digunakan. e. Pola komunikasi evaluasi Pola komunikasi evaluasi juga dilaksanakan dalam implementasi PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Konawe. Pola komunikasi evaluasi tampak dalam pembuatan laporan, baik laporan kegiatan fisik dan non fisik. Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di desa dan kecamatan wajib membuat laporan sebagai bahan evaluasi kegiatan fisik dan non

8 fisik. Misalnya, Laporan Keuangan UPK, Laporan Pengelolaan Dana oleh TPK, Laporan Bulanan Fasilitator Kecamatan, Laporan Bulanan PjOK Kecamatan, Laporan Bulanan KPMD. Selain itu, untuk UPK Kecamatan juga wajib membuat Laporan Tutup Buku tiap akhir tahun. Khusus, Fasilitator Kecamatan, juga diwajibkan membuat laporan mingguan dalam bentuk sms, laporan tentatif (laporan kegiatan per tiga bulan). Laporan tersebut dibuat tiga rangkap, dan disampaikan dalam forum musyawarah dengan masyarakat desa. f. Strategi komunikasi mengenal khalayak Strategi komunikasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan adalah mengenal khalayak. Mengenal khalayak diperlukan untuk mengetahui kondisi awal kelompok sasaran dan lokasi penerima bantuan PNPM Mandiri Perdesaan. Mengenal khalayak diperlukan untuk mendapatkan informasi dasar mengenai kelompok sasaran PNPM Mandiri Perdesaan, misalnya masyarakat setempat, pemerintah setempat, dan kelembagaan lokal seperti TPK, KPMD, Kelompok SPP, dan sebagainya. g. Strategi komunikasi menyusun pesan Informasi atau pesan tentang pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Konawe, sudah memenuhi asas jelas, lengkap, ringkas, dan benar. Kelompok sasaran, seperti TPK, KPMD, UPK, dan sebagainya memahami karena menggunakan bahasa sederhana, menghindari penggunaan istilah ilmiah dan asing, serta menggunakan contoh nyata dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun, kegiatan non fisik (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Konawe masih menyimpan masalah. Penyalah gunaan dana yang disebabkan ulah anggota kelompok SPP. h. Strategi komunikasi menetapkan metode Metode komunikasi PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Konawe adalah pengulangan (redudancy) dan persuasi. Kedua metode komunikasi ini lebih banyak digunakan oleh pelaku PNPM Mandiri Perdesaan tingkat Kecamatan, seperti Fasilitator, UPK, PjOK, dan sebagainya. i. Strategi komunikasi seleksi dan pemilihan media Strategi komunikasi keempat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, yaitu seleksi dan penggunaan media. Upaya sosialisasi dan penyebaran informasi mengenai PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Konawe beragam melalui cara yaitu, pertemuan langsung, komunikasi via telpon genggam dan media informasi. 5 Penutup 5.1. Kesimpulan a. Pola komunikasi dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaandi Kecamatan Konawe, telah dilaksanakan melalui pola penyadaran, pola konvergen, pola ranah publik, pola akar rumput, dan pola evaluasi. Pola komunikasi penyadaran melalui kegiatan fasilitasi dan sosialisasi. Pola komunikasi konvergen tampak dalam partisipasi kelompok sasaran dalam setiap tahapan PNPM Mandiri Perdesaan. Pola komunikasi ranah

9 publik melalui serangkaian proses musyawarah dalam alur tahapan PNPM Mandiri Perdesaan. Pola komunikasi akar rumput melalui penggunaan bahasa daerah Tolaki. Sedangkan pola komunikasi evaluasi melalui pembuatan laporan kegiatan fisik dan non fisik bagi pelaku PNPM Mandiri Perdesaan tingkat desa/ kelurahan dan kecamatan. b. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Konawe dilakukan melalui empat cara, yaitu mengenal khalayak, menyusun pesan, menetapkan metode, dan seleksi dan penggunaan media. Mengenal khalayak dengan menemukenali kelompok sasaran, mencakup kondisi permasalahan dan potensi dilakukan pada saat tahap identifikasi awal lokasi sasaran PNPM Mandiri Perdesaan. Menyusun pesan dengan menggunakan bahasa yang sederhana, menghindari penggunaan istilah ilmiah dan asing, serta menggunakan contoh nyata dari khidupan sehari-hari masyarakat. Menetapkan metode yaitu menggunakan metode pengulangan, dan persuasif. Seleksi dan penggunaan media yaitu menggunakan media pertemuan langsung, komunikasi via telpon, media informasi (papan informasi, spanduk anti korupsi, booklet, lembar balik, dan sebagainya) Saran Hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini, Penulis menyarankan sebagai berikut : a). Pola komunikasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan, khususnya pola komunikasi penyadaran dan pola komunikasi partisipatif untuk lebih digunakan ketika berhadapan dengan kelompok sasaran. b). Strategi komunikasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan khususnya menetapkan metode lebih dikembangkan yaitu metode komunikasi pengulangan, informatif, dan persuasif, serta metode edukatif.

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI Penjelasan VI terdiri dari dua bagian, yaitu Penulisan Usulan Desa dan Verifikasi. Bagian penulisan usulan berisi penjelasan tentang cara menuliskan usulan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT A. Profil Pelaksanaan Perjanjian dalam Program Nasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan yang dilakukan bersifat Deskriptif yaitu untuk mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan yang dilakukan bersifat Deskriptif yaitu untuk mengetahui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dimana pendekatan yang dilakukan bersifat Deskriptif yaitu untuk mengetahui dan menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1.1 Program Pengembangan Kecamatan (PPK) Program Pengembangan Kecamatan (PPK) adalah salah satu program yang dicanangkan mulai tahun 1998 oleh pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAGIRI

Lebih terperinci

Oleh. Lely Kusumaningrum ( )

Oleh. Lely Kusumaningrum ( ) STUDI DESKRIPTIF TENTANG PROSES PERUMUSAN USULAN KEGIATAN BIDANG LINGKUNGAN PADA PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2007 (STUDI KASUS DI DESA KALISALAM KECAMATAN DRINGU KABUPATEN PROBOLINGGO) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTRAIAN ASET HASIL KEGIATAN PROGRAM NASONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT-MANDIRI PEDESAAN DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA KEDUNGASRI KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR : 188/ 16 /KEP / /2016

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA KEDUNGASRI KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR : 188/ 16 /KEP / /2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN TEGALDLIMO DESA KEDUNGASRI Jln.Plengkung Indah No.159. kode pos (68484) email : kantordesakedungasri@gmail.com website : kedungasri.desa.id SURAT KEPUTUSAN KEPALA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Lingkup Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan pada prinsipnya adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Lingkup Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan pada prinsipnya adalah 150 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Lingkup Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan pada prinsipnya adalah peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin perdesaan secara mandiri melalui

Lebih terperinci

Panduan Wawancara. Universitas Sumatera Utara

Panduan Wawancara. Universitas Sumatera Utara Panduan Wawancara Judul penelitian: Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (studi Pada Simpan Pinjam Perempuan di Desa Napagaluh, kecamatan Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik telah memberikan nuansa baru yang sama sekali berbeda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Keberhasilan Program pemberdayaan Masyarakat. dalam (power within), kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Keberhasilan Program pemberdayaan Masyarakat. dalam (power within), kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan. 1. Keberhasilan Program pemberdayaan Masyarakat Menurut Poerwoko (2012:110) Terkait dengan pemberdayaan masyarakat, keberhasilan dapat dilihat dari keberdayaan

Lebih terperinci

KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd

KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd DAMPAK PNPM MPd 2007 2014 FOKUS PRIORITAS INDIKATOR IMPACT GOAL Pembangunan Infrastruktur Perdesaan ( Pro Job & Pro poor) Terpenuhinya kebutuhan dan hak

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada Kantor Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian yang didapatkan dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang indonesia terus melakukan upaya-upaya untuk menjadi negara maju, yaitu dengan terus melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BKM) Karang Besuki. Lokasi tersebut dipillih karena pertimbangan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BKM) Karang Besuki. Lokasi tersebut dipillih karena pertimbangan bahwa 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakasanakan dikantor Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Karang Besuki. Lokasi tersebut dipillih karena pertimbangan bahwa lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penelitian dengan

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KERJASAMA ANTAR DESA DALAM RANGKA PELESTARIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN

Lebih terperinci

RESUME BUKU. Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D (Hal. 283 s.d 393)

RESUME BUKU. Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D (Hal. 283 s.d 393) RESUME BUKU Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D (Hal. 283 s.d 393) Pengarang : Prof. Dr. Sugiyono Penerbit : Alfabeta Bandung, Cet. Ke-16 Februari 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan para pemakai laporan akuntansi (stockholder) badan untuk

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan para pemakai laporan akuntansi (stockholder) badan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem informasi akuntansi merupakan sistem pengolahan informasi akuntansi mulai dari data direkam dalam dokumen melalui berbagai sistem pembagian kekuasaan dalam organisasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

(PNPM : : PJOK,

(PNPM : : PJOK, LAMPIRAN PANDUAN WAWANCARA Judul Skripsi : Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mpd) Tahun 2010-2011 (Studi di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi Program Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial Anak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Pesawahan yang beralamat di Jalan Ikan Kakap No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN 11/4/2010 [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR...3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI...4 PELAKSANAAN PELATIHAN MASYARAKAT...8

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan sturktural

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERDESAAN

PNPM MANDIRI PERDESAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN Oleh : DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI PNPM MANDIRI PERDESAAN Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG KEPUTUSAN NO : 141 / 05 / SK / 2011 PENUNJUKAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (KPMD) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAAN

Lebih terperinci

PENJELASAN VII PEMANTAUAN, PENGAWASAN, EVALUASI, AUDIT, DAN PELAPORAN

PENJELASAN VII PEMANTAUAN, PENGAWASAN, EVALUASI, AUDIT, DAN PELAPORAN PENJELASAN VII PEMANTAUAN, PENGAWASAN, EVALUASI, AUDIT, DAN PELAPORAN Kegiatan pengendalian dalam PNPM Mandiri Perdesaan terdiri dari pemantauan, pengawasan, audit, evaluasi, dan pelaporan. Dalam buku

Lebih terperinci

SOLUSI DANA AMANAH MASYARAKAT

SOLUSI DANA AMANAH MASYARAKAT BADAN USAHA MILIK Desa (BUMDes) BERSAMA SOLUSI DANA AMANAH MASYARAKAT (PNPM-Mpd) Dasar Hukum UU no 6 tahun 2014 Tentang Desa PP no 43 tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No 6 Tahun 2014

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dapat diartikan sebagai teknik atau cara kerja untuk mencapai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dapat diartikan sebagai teknik atau cara kerja untuk mencapai suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dapat diartikan sebagai teknik atau cara kerja untuk mencapai suatu tujuan. Sebagaimana dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1990: 131) bahwa: Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa kelompok warga yang menjadi seniman begalan.

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa kelompok warga yang menjadi seniman begalan. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Peneliti memilih lokasi ini dikarenakan masih ada beberapa kelompok warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah yang penting saat ini di Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pertimbangan dalam penelitian kualitatif bahwa pertama, pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah Gunungkidul masih

Lebih terperinci

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KAPASITAS KEGIATAN SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN (BUKU I)

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KAPASITAS KEGIATAN SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN (BUKU I) BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KAPASITAS KEGIATAN SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN (BUKU I) [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR 3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI 4 LANGKAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN KEPUTUSAN NO. PENUNJUKAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (KPMD) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAAN (PNPM-MD) PADA TAHUN 2009 Membaca

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak melalui permainan tradisional ini dilakukan di Kampoeng Dolanan Nusantara. Kampoeng

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA (studi dalam Penyelenggaraan Musrenbangdes di Desa Grenden Kecamatan Puger Kabupaten Jember)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA (studi dalam Penyelenggaraan Musrenbangdes di Desa Grenden Kecamatan Puger Kabupaten Jember) PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA (studi dalam Penyelenggaraan Musrenbangdes di Desa Grenden Kecamatan Puger Kabupaten Jember) PUBLIC PARTICIPATION IN RURAL DEVELOPMENT (studies

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan metode penelitian, Surakhmad (1994:131) mengemukakan bahwa "metode adalah merupakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Kegiatan. perencanaan program sudah berjalan dengan baik.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Kegiatan. perencanaan program sudah berjalan dengan baik. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari hasil penelitian Partisipasi Masyarakat Pekon Waringinsari Barat Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan terdapat prinsip transparansi dan partisipatif, yang mengandung arti bahwa semua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Beberapa permasalahan telah dikemukakan di depan, dan untuk menjawabnya dibutuhkan metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) enis penelitian, (2) subjek

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Visi dan Misi Program PNPM Mandiri... 42

DAFTAR ISI DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Visi dan Misi Program PNPM Mandiri... 42 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 PERUMUSAN MASALAH... 7 1.3 TUJUAN PENELITIAN... 7 1.4 MANFAAT PENELITIAN... 7 1.5 KERANGKA PEMIKIRAN... 8 1.5.1 Komunikasi Pembangunan... 8 1.5.2

Lebih terperinci

MEKANISME PENGENDALIAN PROGRAM MARGINAL FISHING COMMUNITY DEVELOPMENT PILOT (MFCDP)

MEKANISME PENGENDALIAN PROGRAM MARGINAL FISHING COMMUNITY DEVELOPMENT PILOT (MFCDP) MEKANISME PENGENDALIAN PROGRAM MARGINAL FISHING COMMUNITY DEVELOPMENT PILOT (MFCDP) Oleh : Dr. Ir. Enan M. Adiwilaga, MSc National Management Consultant Mekanisme pengendalian program MFCDP mencakup aspek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk

I. PENDAHULUAN. Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk dapat memperbaiki tingkat kesejahteraannya dengan berbagai kegiatan usaha sesuai dengan bakat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe deskriptif. Dasar yang menjadi pertimbangan menggunakan tipe penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi

Lebih terperinci

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui eksistensi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Menurut Cresswell

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat berlangsungnya proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

Lampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015

Lampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015 Lampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015 PANDUAN PENGAKHIRAN SERTA PENATAAN DAN PENGALIHAN KEPEMILIKAN ASET HASIL KEGIATAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan Ranomeeto terbentuk Pada Tahun

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan Ranomeeto terbentuk Pada Tahun BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Ranomeeto Kecamatan Ranomeeto terletak di Kabupaten Konawe Selatan, Propinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan Ranomeeto terbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metode merupakan satu hal penting sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metode merupakan satu hal penting sebagai 95 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metode merupakan satu hal penting sebagai langkah yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Ketepatan metodologi yang digunakan akan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan untuk memahami dan memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun masalah manusia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah serangkaian hukum, aturan dan tata cara tertentu yang diatur dan ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah dalam menyelenggarakan suatu penelitian dalam

Lebih terperinci

PENJELASAN IX PENDANAAN DAN ADMINISTRASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN

PENJELASAN IX PENDANAAN DAN ADMINISTRASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN PENJELASAN IX PENDANAAN DAN ADMINISTRASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN Pendanaan PNPM Mandiri Perdesaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015 BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KERJA SAMA ANTAR DESA DALAM RANGKA PELESTARIAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan salah satu unsur yang mendukung keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KEPALA DESA DALAM MELESTARIKAN TRADISI GOTONG ROYONG DI DESA TABA PASEMAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KEPALA DESA DALAM MELESTARIKAN TRADISI GOTONG ROYONG DI DESA TABA PASEMAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KEPALA DESA DALAM MELESTARIKAN TRADISI GOTONG ROYONG DI DESA TABA PASEMAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH Oleh: Evsa Wulan Suri ABSTRAKSI Gotong royong adalah ciri dari kehidupan bangsa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell (1998:15) pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan fenomena/kejadian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI DESA SONOWANGI KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI DESA SONOWANGI KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI DESA SONOWANGI KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG Iin Nimang Pangesti Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini bertempat di Desa Mekarsari Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem kerap muncul sebagai bentuk reformasi dari sistem sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem kerap muncul sebagai bentuk reformasi dari sistem sebelumnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roda pemerintahan terus bergulir dan silih berganti. Kebijakan baru dan perubahan sistem kerap muncul sebagai bentuk reformasi dari sistem sebelumnya. Dampak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung dari Ngasem Ke Dongkelan. Lebih tepatnya mengambil lokasi di pasar burung Dongkelan jalan Bantul

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Yogyakarta, tepatnya di Graha Sabha Permana (GSP).Peneliti memilih lokasi ini, karena lokasi inilah yang dijadikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dikarenakan, penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dikarenakan, penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dikarenakan, penelitian yang bersifat analitis. Selain itu data penelitian yang akan dikumpulkan tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari segi fokus penelitian, maka jenis penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif dengan analisi evaluasi program, yaitu rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu metode penelitian yang dihasilkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu metode penelitian yang dihasilkan 38 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu metode penelitian yang dihasilkan dari data-data yang dikumpulkan dan berupa kata-kata dan merupakan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA A. PENDAHULUAN PNPM Mandiri Perdesaan adalah program nasional Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010

TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010 Lampiran II Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 414.2/753/PMD Tanggal : 19 Pebruari 2010 TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 3 Depok, yang lokasinya berada di Dusun Sopalan, Desa atau

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 3 Depok, yang lokasinya berada di Dusun Sopalan, Desa atau 77 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Depok, yang lokasinya berada di Dusun Sopalan, Desa atau Kelurahan Maguwoharjo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk dukungan sosial dalam resiliensi penyintas lahar dingin Merapi di Dusun Gempol Desa Jumoyo

Lebih terperinci

(PNPM-MP) adalah bagian dari upaya Pemerintah

(PNPM-MP) adalah bagian dari upaya Pemerintah BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG W/ W Menimbang Mengingat BADAN KERJASAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, a. bahwa Kebijakan Pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berakhirnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa. PNPM-MP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta. 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana gaya hidup shopaholic mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini tergolong jenis penelitian pendekatan kualitatif. Dikatakan

Lebih terperinci

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN HASIL KEGIATAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan Corbin (dalam Tresiana: 2013:14) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena berdasarkan tinjauan awal peneliti, ternyata masalah yang sedang dihadapi lebih sesuai untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Dusun Beji Desa Sumberagung Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Penentuan lokasi penelitian didasarkan karena kelompok pembudidaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di daerah Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2012 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 103 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 103 TAHUN 2008 TENTANG c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pembentukan Badan Kerjasama Antar Desa Program Pengembangan Kecamatan;

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Kulango Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif denganmetode studi kasus. Nasution (2003: 5) menyatakan bahwa: Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

STUDI KELOMPOK MARJINAL

STUDI KELOMPOK MARJINAL Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat http://pnpm support.org/marginalized study 2010 (JUNI 2010) SERI RINGKASAN STUDI 2 Studi Kelompok Marginal Struktur Sosial Ekonomi dan Pengambilan Keputusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan. Menurut William I. Gordon (Mulyana, 2005), Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Nawawi (Nawawi, 1990: 64)

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Nawawi (Nawawi, 1990: 64) BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Nawawi (Nawawi, 1990: 64) bentuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci