BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan belajar siswa/siswi zaman sekarang sangat berbeda pada zaman era tahun 1970-an. Di era zaman tersebut siswa dan guru sangat sejalan didalam bidang pendidikan. Guru betul-betul menunjukkan jati dirinya sebagai guru dalam mengajar sehingga siswa/siswi dapat mengikuti pembelajaran dan siswa menunjukkan jati dirinya sebagai siswa sehingga terjadi sinkronisasi antara guru dan siswa. Jika dibandingkan dengan zaman sekarang ini dengan perkembangan belajar siswa serta fasilitas sekolah yang hampir mencukupi, namun tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Pada umumnya faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia antara lain masalah efektifitas, efisiensi dan standarisasi pengajaran. Efektifitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya tujuan pendidikan yang jelas sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Pada hakekatnya masalah efisiensi adalah masalah pengelolaan pendidikan, terutama dalam pemanfaatan dana dan sumber daya manusia, masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Di Indonesia kualitas pendidikan diukur oleh standard dan kompetensi di dalam berbagai versi, sehingga dibentuk badan-badan baru untuk melaksanakan standardisasi dan kompetensi tersebut seperti Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP). Tinjauan terhadap standardisasi dan kompetensi untuk meningkatkan mutu pendidikan akhirnya membawa adanya bahaya yang tersembunyi yaitu kemungkinan adanya pendidikan yang terobsesi oleh standard kompetensi saja sehingga kehilangan makna dan tujuan pendidikan. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini memberikan tuntutan kepada semua pihak untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia supaya mampu bersaing di era globalisasi, baik di dalam

2 2 maupun di luar negeri. Salah satunya adalah dengan meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi. Saat ini, masyarakat Indonesia masih beranggapan bahwa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) masih lebih baik ditinjau dari segi biaya dan kualitas daripada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sehingga orang tua dan siswa mengaharapkan agar masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Di SMA Negeri Pematangsiantar masih banyaknya nilai siswa yang relatif rendah (55,4 : Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional TA 2014/2015) dan sedikitnya siswa yang masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) (5,9% : TA 2015/2016) merupakan hal yang tidak diharapkan. Ini disebabkan bahwa tidak ada sinkronisasi antara guru dan siswa. Kepanikan inilah yang membuat orang tua memasukkan anak-anaknya ke pendidikan non formal. Pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. (Depdiknas 2009). Sesuai dengan UU Sisdiknas No.20 tahun 2003, Pemerintah memberikan solusi bagi siswa yang ingin melakukan bimbingan belajar untuk membantu mengatasi kesulitan belajar dan mendukung prestasi belajar siswa. Pematangsiantar merupakan salah satu kota di Sumatera Utara yang memiliki penyebaran bimbingan belajar yang cukup tinggi. Terdapat beberapa nama lembaga bimbingan belajar yang tersebar di setiap sudut kota Pematangsiantar. Fenomena lembaga bimbingan belajar yang semakin marak juga dibarengi oleh antusias para siswa yang ingin mendapatkan pelajaran tambahan diluar sekolah untuk membantu para siswa dalam proses belajar. Di Pematangsiantar, terdapat 270 Sekolah dari tingkat SD sampai SMA (dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id). Dari banyaknnya sekolah-sekolah di Pematangsiantar, tercatat sebagian besar para siswa telah memakai jasa bimbingan belajar mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun dewasa ini kebanyakan dari siswa yang menggunakan jasa bimbingan belajar adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sedang mempersiapkan

3 3 diri untuk menghadapi Ujian Nasional dan ujian masuk perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi kedinasan. Dalam memilih lembaga bimbingan belajar sebagai tempat bimbingan belajar tentunya para siswa memiliki pilihan dan kriteriteria tertentu yang diinginkannya. Kriteria tersebut lahir dari produk atau jasa yang dimiliki lembaga bimbingan maupun dari faktor diluar produk atau jasa yang ditawarkan bimbingan belajar. Untuk itu pihak bimbingan belajar diharapkan dapat mengerti keinginan siswa sebagai konsumen dengan memperhatikan ketertarikan siswa dalam menilai produk untuk menciptakan sebuah produk baru sesuai keinginan dan ketertarikan siswa tersebut. Strategi lembaga bimbingan belajar adalah selalu berusaha untuk memuaskan konsumen sehingga suatu lembaga bimbingan belajar akan berhasil dalam pemasaran. Oleh karena itu, setiap lembaga bimbingan belajar harus mencari tahu informasi keinginan konsumen secara langsung ke pasar yang diwujudkan dengan riset pemasaran. Terkait dengan analisis preferensi tentu saja banyak metode statistik yang dapat digunakan sebagai alat. Namun salah satu metode yang cukup baik dalam mengatasi masalah presepsi dan preferensi tersebut adalah analisis konjoin (Conjoint Analysis). Analisis ini digunakan untuk mambantu mendapatkan kombinasi atau komposisi faktor-faktor berupa atribut suatu produk atau jasa baik baru maupun lama yang paling disukai konsumen. Dengan kata lain, metode ini dapat mengetahui bagaimana presepsi dan preferensi seorang terhadap suatu objek yang terdiri atas satu atau banyak bagian dan taraf. Metode ini juga mampu mengurangi jumlah kombinasi atribut yang harus dievaluasi responden, dibandingkan metode lain. Didalam riset pemasaran analisis konjoin digunakan untuk mengetahui bagaimana ketertarikan konsumen terhadap berbagai desain produk ataupun jasa misal pemilihan siswa dalam memilih bimbingan belajar dengan segala macam produk yang ditawarkan bimbingan belajar untuk memikat siswa agar mau memilih di bimbingan belajar tersebut. Dengan melihat penjelasan diatas, maka penulis menetapkan judul Analisis Preferensi Siswa SMA Negeri di Pematangsiantar terhadap Bimbingan Belajar dengan Metode Analisis Konjoin

4 Perumusan Masalah Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana mengetahui preferensi siswa terhadap sebuah bimbingan belajar dengan atribut-atribut yang ditawarkan bimbingan belajar kepada siswa sehingga akan didapat sebuah kombinasi baru tentang produk ataupun jasa yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Objek penelitian adalah Siswa SMA Negeri di Pematangsiantar, yaitu SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5 dan SMAN Siswa yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas XII IPA. 3. Atribut yang menjadi penelitian adalah biaya, lokasi, waktu bimbingan, pendidikan terakhir pengajar, fasilitas ruang, materi pelajaran, jumlah siswa perkelas Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahu hasil kombinasi atribut yang paling disukai siswa serta mengetahui nilai kegunaan (utility) dan kepentingan relative (relative importance) dari setiap atribut bimbingan belajar didalam pemilihan oleh siswa Kontribusi Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain sebagai berikut:. 1. Menambah wawasan dan memperkaya literature dalam bidang statistika yang berhubungan dengan Analisis Konjoin.

5 5 2. Sebagai evaluasi bagi lembaga bimbingan belajar untuk mempertimbangkan atribut-atribut yang akan dipertahankan atau diganti untuk meningkatkan kualitas bimbingan belajar. 3. Memberi gambaran bagi Bimbingan Belajar untuk menghasilkan konsep baru bimbingan belajar yang sesuai minat siswa Metodologi Penelitian Dalam Penelitian ini tahapan-tahapan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menentukan atribut dan level atribut a. Menentukan atribut atau faktor penting yang akan diteliti yaitu biaya, sistem pembayaran, waktu bimbingan, materi pelajaran, jumlah siswa per kelas, lokasi, pendidikan terakhir pengajar, fasilitas ruang. b. Menyusun level dari setiap atribut bimbingan belajar 2. Merancang kombinasi stimuli menggunakan konsep Orthogonalitas dalam mereduksi kombinasi atribut dengan setiap levelnya sehingga responden lebih mudah memberikan pendapat pada setiap stimuli, dengan menggunakan bantuan perintah Orthoplan pada SPSS 3. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden 4. Melakukan uji validitas dan Reliabilitas dari pendapat (Kuesioner) responden 5. Evaluasi utilitas untuk tiap faktor dan level. a. Menentukan nilai utilitas tiap level untuk masing-masing atribut b. Menentukan nilai kepentingan relative tiap faktor dan membandingkannya dengan total kepentingan seluruh atribut tiap responden 6. Interpretasi hasil melalui pengelompokkan responden yang memiliki nilai utilitas dan nilai kepentingan relative

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selain komputer yang harus disambungkan dengan listrik atau biasa disebut desktop personal computer (PC), ada pula komputer yang menggunakan baterai atau disebut portable

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peranan pekerjaan sangatlah besar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk mempersiapkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai mahluk sosial manusia membutuhkan kerjasama, maka dari itu manusia berserikat membentuk suatu tatanan masyarakat berkuasa yang biasa dikenal dengan pemerintahan.

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 2 (2014), pp. 189 200. PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN Wiwit Widyawati Rachmad Sitepu, Normalina Napitupulu Abstrak.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mencermati semakin tingginya kebutuhan manusia akan perumahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Mencermati semakin tingginya kebutuhan manusia akan perumahan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mencermati semakin tingginya kebutuhan manusia akan perumahan dan permukiman sehat yang layak huni serta pentingnya sumber daya manusia berkualitas di masa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang bermunculan baik

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 63 71. APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI Syahfitriani Gim Tarigan, Pengarapen Bangun Abstrak.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keinginan konsumen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menjadi satu alasan yang kuat untuk membeli suatu produk atau jasa. Sampo merupakan salah satu barang kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisis konjoin merupakan salah satu teknik analisis multivariat yang digunakan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap suatu produk baik berupa barang atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uji kruskal-wallis merupakan salah satu pengujian dari statistik nonparametrik. Perhitungan dari uji kruskal-wallis dilakukan dengan menggabungkan semua subjek dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan pokok pembangunan pendidikan nasional diantaranya adalah pemerataan dan perluasan akses pendidikan, kebijakan tersebut diarahkan pada upaya memperluas daya

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT SKRIPSI Oleh: DINI ANGGREANI NIM J2E009019 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

Analisis Pemilihan Atribut Produk Baru Untuk Perilaku Keputusan Pembelian Konsumen Terhadap Biokos BOTU-LIKE Series

Analisis Pemilihan Atribut Produk Baru Untuk Perilaku Keputusan Pembelian Konsumen Terhadap Biokos BOTU-LIKE Series Analisis Pemilihan Atribut Produk Baru Untuk Perilaku Keputusan Pembelian Konsumen Terhadap Biokos BOTU-LIKE Series Hong Lian 0700680343 ABSTRAK PT. Martina Berto sebagai produsen kosmetik menyadari bahwa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Konjoin 2.1.1 Pengertian Analisis Konjoin Kata conjoint menurut para praktisi riset diambil dari kata CONsidered JOINTly. Dalam kenyataannya kata sifat conjoint diturunkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang ada. Pengetahuan merupakan unsur terpenting bagi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang ada. Pengetahuan merupakan unsur terpenting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk memiliki pengetahuan agar dapat mengikuti perkembangan zaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini penggunaan telepon genggam (handphone) sudah

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini penggunaan telepon genggam (handphone) sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini penggunaan telepon genggam (handphone) sudah menjadi salah satu kebutuhan. Hampir semua kalangan masyarakat menggunakan handphone sebagai media

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT Dini Anggreani 1, Moch. Abdul Mukid 2, Agus Rusgiyono 3 1 Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu pendidikan formal dan non formal. Pendidikan non formal yang umumnya dijalankan oleh lembaga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang jasa untuk semakin giat dalam memberikan pelayanan terbaiknya, sehingga persaingan antara satu

Lebih terperinci

PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN. Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu

PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN. Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 267 275. PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Restoran cepat saji adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi dan Konsep Bimbingan Belajar Masalah belajar merupakan inti dari masalah pendidikan, karena belajar merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran. Perkembangan

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR- FAKTOR KETERTARIKAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN DENGAN ANALISIS KONJOIN SKRIPSI DOLMAR TOBING

ANALISA FAKTOR- FAKTOR KETERTARIKAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN DENGAN ANALISIS KONJOIN SKRIPSI DOLMAR TOBING ANALISA FAKTOR- FAKTOR KETERTARIKAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN DENGAN ANALISIS KONJOIN SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains DOLMAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Nasabah 4 Bank BUMN pada Tahun No Nama Bank Jumlah Nasabah 1. BRI BNI

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Nasabah 4 Bank BUMN pada Tahun No Nama Bank Jumlah Nasabah 1. BRI BNI 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini dunia perbankan di Indonesia memasuki masa persaingan yang sangat kompetitif. Hal ini disebabkan banyaknya bank yang beroperasi di Indonesia baik yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di perusahaan tempat penulis bekerja yaitu di Lembaga Pendidikan Primagama

Lebih terperinci

n = n = BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel

n = n = BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel Responden penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 14 Medan. Data jumlah siswa yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan peningkatan taraf hidup kebutuhan seseorang maka pemenuhan kebutuhan hidup tak lagi berbatas pada kebutuhan fisiologis saja, namun kebutuhan akan keselamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Multidimensional Scaling adalah salah satu teknik analisis multivariat yang bertujuan untuk membentuk pertimbangan atau penilaian pelanggan mengenai kemiripan (similarity)

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kusuma Agrowisata yang terletak di Jalan Abdul Gani Atas Batu, Malang, Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

SKRIPSI MUHAMMAD IQBAL NIM :

SKRIPSI MUHAMMAD IQBAL NIM : PENERAPAN ANALISIS CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA TERHADAP LAYANAN HEREGISTRASI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN IAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA SKRIPSI Diajukan oleh MUHAMMAD

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN PROGRAM SARJANA ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arus modal yang keluar masuk, hingga melampaui batas-batas negara

BAB I PENDAHULUAN. Arus modal yang keluar masuk, hingga melampaui batas-batas negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus modal yang keluar masuk, hingga melampaui batas-batas negara menjadikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis konjoin menghasilkan nilai kegunaan (utility) dan nilai kepentingan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis konjoin menghasilkan nilai kegunaan (utility) dan nilai kepentingan BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Konjoin Analisis konjoin menghasilkan nilai kegunaan (utility) dan nilai kepentingan (average importance score) pada masing-masing level tiap atribut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Tahap-tahap penelitian yang dilakukan untuk mengetahui respon konsumen terhadap produk board game adalah sebagai berikut : 3.1. Identifikasi Masalah Board game dapat menjadi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 10 1.3 Tujuan Penelitian... 11 1.4 Manfaat Penelitian... 11

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh setiap perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan manusia yang cerdas, terampil, produktif dan siap pakai. Peranan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi dan Konsep Organisasi Kemahasiswaan Organisasi menurut Stoner adalah pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar bagi produk-produk

Lebih terperinci

PREFERENSI SISWA DALAM TINGKAT KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN METODE ANALISIS KONJOIN FULL PROFILE (STUDI KASUS SISWA SMA NEGERI 14 MEDAN) SKRIPSI

PREFERENSI SISWA DALAM TINGKAT KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN METODE ANALISIS KONJOIN FULL PROFILE (STUDI KASUS SISWA SMA NEGERI 14 MEDAN) SKRIPSI PREFERENSI SISWA DALAM TINGKAT KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN METODE ANALISIS KONJOIN FULL PROFILE (STUDI KASUS SISWA SMA NEGERI 14 MEDAN) SKRIPSI DWI PRASETYO 120823003 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian adalah suatu lembaga yang memang dirancang khusus untuk pengajaran para murid (siswa) di bawah pengawasan para guru. yang pada dasarnya sebagai sarana untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan segala sesuatunya menuntut efisiensi dan efektivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan segala sesuatunya menuntut efisiensi dan efektivitas yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dewasa ini dimana semua serba modern, menyebabkan segala sesuatunya menuntut efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Hal ini dapat diwujudkan

Lebih terperinci

ANALISIS CONJOINT PAIRWISE-COMPARISON

ANALISIS CONJOINT PAIRWISE-COMPARISON ANALISIS CONJOINT PAIRWISE-COMPARISON UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEPENTINGAN ATRIBUT JASA BIRO PERJALANAN WISATA (Studi Kasus Beberapa SMA Negeri di Kabupaten Klaten) SKRIPSI Oleh: GALIH MARASETA WHP 24010210120029

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5 Komposisi asal daerah pada masing-masing angkatan. Gambaran Umum Minat Bidang Kerja Responden

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5 Komposisi asal daerah pada masing-masing angkatan. Gambaran Umum Minat Bidang Kerja Responden 6 Tahap berikutnya adalah melakukan analisis data yang diawali dengan eksplorasi data secara keseluruhan untuk mengetahui gambaran umum dari responden tentang minat bidang pekerjaan yang diinginkannya.

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 25 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di PPI Muara Angke Jakarta karena PPI Muara angke berperan penting dalam pemasaran hasil tangkapan di Jakarta (Gambar 1).

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN ANGGARAN BIAYA PROMOSI SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

ABSTRAK PERANAN ANGGARAN BIAYA PROMOSI SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN ABSTRAK PERANAN ANGGARAN BIAYA PROMOSI SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN Pada masa sekarang yang akan memasuki masa era globalisasi ini, banyak perusahaan berkembang

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa industri musik dapat memberikan pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis, dimana seluruh segi kehidupan bangsa dan negara di atur di dalamnya. Dalam pembukaan Undang Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa akan datang yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa akan datang yang ingin dicapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia dimasa akan datang yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang penduduknya hidup dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai faktor kunci dalam era

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai faktor kunci dalam era BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai faktor kunci dalam era perdagangan bebas. Persaingan dan tuntutan di dunia kerja pun membutuhkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MINAT MAHASISWA FMIPA USU MEMILIH LAPTOP DENGAN METODE KENDALL S W DAN ANALISIS KONJOIN

ANALISIS PENGARUH MINAT MAHASISWA FMIPA USU MEMILIH LAPTOP DENGAN METODE KENDALL S W DAN ANALISIS KONJOIN Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 23 34. ANALISIS PENGARUH MINAT MAHASISWA FMIPA USU MEMILIH LAPTOP DENGAN METODE KENDALL S W DAN ANALISIS KONJOIN Nur Zakiya Harahap, Pasukat Sembiring, Agus

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan membuat para pengusaha melakukan berbagai cara untuk mempertahankan usahanya. Salah satunya adalah dengan melakukan strategi promosi penjualan. Diharapkan dengan pemakaian alat promosi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis khususnya dalam dunia industri semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik di pasar nasional maupun internasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, pendidikan dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan zaman yang berkembang semakin pesat. Masalah pendidikan di Indonesia mulai mendapat

Lebih terperinci

ANALISIS KONJOIN UNTUK PENENTUAN PREFERENSI SISWA TERHADAP ATRIBUT BIMBINGAN BELAJAR

ANALISIS KONJOIN UNTUK PENENTUAN PREFERENSI SISWA TERHADAP ATRIBUT BIMBINGAN BELAJAR ANALISIS KONJOIN UNTUK PENENTUAN PREFERENSI SISWA TERHADAP ATRIBUT BIMBINGAN BELAJAR Bagus Sumargo ; Deby Wardoyo ABSTRACT Studying at a state university in Indonesia can be a dream for high school graduate

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan potensi seseorang akan berkembang dengan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 Dengan Hormat, Dalam rangka melengkapi data yang diperlukan untuk penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Penelitian preferensi konsumen terhadap produk pra bayar CDMA didapatkan dengan menyebarkan kuisioner pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan, mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan, mengendalikan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan, mengendalikan dan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal pokok di dalam mendukung serta menunjang demi terciptanya kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan, kualitas dari suatu individu atau

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Naskah Publikasi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi banyak membawa dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan dewasa ini. Khususnya teknologi komputer dan internet, baik dalam hal perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, sebagaimana pula termuat dalam pasal 31 bahwa tiap-tiap warga Negara

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, sebagaimana pula termuat dalam pasal 31 bahwa tiap-tiap warga Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana amanat pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana pula termuat dalam pasal 31 bahwa tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran.

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Toko sparepart X adalah toko sparepart mobil yang berada di jalan Pungkur, Bandung. Toko sparepart X didirikan pada tahun 1990 oleh Bapak Trisna Kanta. Tahun 2009, omset toko sparepart X mengalami

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan pendidikan yang ada di Indonesia. Pendidikan di Indonesia selalu berkembang mengikuti

Lebih terperinci

Preferensi Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Statistika Matematika Menggunakan Analisis Konjoin

Preferensi Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Statistika Matematika Menggunakan Analisis Konjoin Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 414-418 p-issn: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 414 Preferensi Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP DESTINASI EKOWISATA KEPULAUAN SERIBU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PULAU PRAMUKA) SKRIPSI

ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP DESTINASI EKOWISATA KEPULAUAN SERIBU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PULAU PRAMUKA) SKRIPSI ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP DESTINASI EKOWISATA KEPULAUAN SERIBU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PULAU PRAMUKA) Oleh Silvy Fauziah 1201001864 SKRIPSI PROGRAM SARJANA EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu mengatasi berbagai tantangan yang timbul (Surya, 2007). moral dan membentuk masyarakat madani yang demokratis (Satryo).

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu mengatasi berbagai tantangan yang timbul (Surya, 2007). moral dan membentuk masyarakat madani yang demokratis (Satryo). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan teknologi informasi merupakan salah satu ciri utama perkembangan global di abad 21. Hal ini merupakan satu realitas yang harus dihadapi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Dalam memahami pelajaran di sekolah siswa mungkin saja mengalami kesulitan dalam memahaminya. Hal ini dapat dikarenakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ilmu Pengetahuan belakangan ini semakin berkembang pesat hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai sekolah baik dari SD, SMP, SMA maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di era globalisasi saat ini, semakin banyak kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dan semakin beragam pula jenisnya. Dalam kehidupan masyarakat, transportasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berawal dari tidak tercapainya target yang dibebankan pada Bagian Pemasaran Bank BRI SYARIAH Cabang Bandung dalam hal jumlah nasabah tabungan. Untuk menyelesaikan masalah di atas,

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TUGAS AKHIR PENENTUAN PRIORITAS STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK MENEMBUS PERGURUAN TINGGI NEGERI DENGAN METODE AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) (Studi kasus: PRIMAGAMA Sukoharjo Jl. Dr. Muwardi 12 Telp.

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 RENCANA PERUBAHAN UN 2015 UJIAN NASIONAL merupakan amanat UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. TUJUAN:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di indonesia diharapkan dapat menghasilkan out put yang berkualitas. Output pendidikan yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menarik konsumen dan dapat memenuhi kepuasan konsumen sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dapat menarik konsumen dan dapat memenuhi kepuasan konsumen sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Bank Negara Indonesia (BNI) melakukan berbagai usaha untuk menciptakan produk yang unggul, sehingga menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik dari sebelumnya

Lebih terperinci

Lampiran 1. Atribut dan Level Atribut dalam Penelitian

Lampiran 1. Atribut dan Level Atribut dalam Penelitian Lampiran 1. Atribut dan Level Atribut dalam Penelitian No. Atribut Level Atribut Keterangan 1. Merek 3 HP 2 Toshiba 1 Acer 2. Processor 3 Intel Core 2 Intel Core 1 Intel Atom 3. Bobot 2 (1,8 kg 1 4. Harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi meningkat dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi meningkat dengan cepat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi meningkat dengan cepat. Kemajuan teknologi yang sangat pesat ini menyebabkan pengaruh sangat besar pada semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan zaman pada saat ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Hal ini merupakan tantangan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan strategi dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Setiap penyedia produk dan jasa tentu saja berusaha untuk memberikan penawaran yang dapat melebihi ekspetasi dari pelanggan agar pelanggan merasa puas. Salah satu cara untuk memuaskan pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia peluang industri mobil untuk dapat berkembang cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu sarana transportasi bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik bagi para peneliti karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan, karyawan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Universitas Telkom berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akademi Manajemen Informatika Komputer Tunas Bangsa atau disingkat dengan AMIK Tunas Bangsa adalah salah satu perguruan tinggi swasta di Sumatera Utara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan arus informasi serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang sangat pesat saat ini, yang penuh dengan tantangan dan persaingan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER 1

LAMPIRAN I KUESIONER 1 LAMPIRAN I KUESIONER 1 Saya mahasiswa Universitas Bina Nusantara saat ini sedang melakukan penelitian untuk melengkapi proses penulisan skripsi. Bersama ini saya memohon kesedian Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan pangan, papan dan sandang. Kebutuhan tersebut tidak pernah

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan pangan, papan dan sandang. Kebutuhan tersebut tidak pernah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki beberapa kebutuhan pokok yang dapat dikelompokan menjadi kebutuhan pangan, papan dan sandang. Kebutuhan tersebut tidak pernah lepas untuk menunjang

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK SUSU BERBASIS ANALISIS CONJOINT

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK SUSU BERBASIS ANALISIS CONJOINT ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK SUSU BERBASIS ANALISIS CONJOINT MENGGUNAKAN METODE PRESENTASI PAIRWISE-COMPARISON (Studi Kasus di Beberapa SMP Kecamatan Banyumanik Kota Semarang) SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

Tahapan yang umumnya dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum adalah sebagai berikut :

Tahapan yang umumnya dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum adalah sebagai berikut : ANALISIS KONJOIN Analisis konjoin adalah suatu teknik analisis yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan relatif berdasarkan persepsi pelanggan yang dibawa oleh suatu produk tertentu dan

Lebih terperinci

ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN FULL- PROFILE (STUDI KASUS MAHASISWA FMIPA USU)

ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN FULL- PROFILE (STUDI KASUS MAHASISWA FMIPA USU) ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN FULL- PROFILE (STUDI KASUS MAHASISWA FMIPA USU) BERTAWANI SILITONGA 120823025 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri kian meningkat tiap tahunnya. Tidak menutup kemungkinan para produsen mengambil peluang

Lebih terperinci