BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA"

Transkripsi

1 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran umum Objek Penelitian PT.TECHNOLOGY KARYA MANDIRI yang beralamat di Rukan Puri Botanical Residence Jalan Meruya Selatan Blok H 22 Joglo Jakarta adalah Perusahaan yang dikelola dengan Profesional serta bergerak pada bidang Perdagangan Material Jaringan Telekomunikasi terutama kabel serat optic dan kabel tembaga termasuk Accesoriesnya, disamping itu PT.TECHNOLOGY KARYA MANDIRI juga bergerak di Bidang Pekerjaan Jasa Instalasi Jaringan Telekomunikasi dalam hal ini melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pengembangan Jaringan Akses Fibre Optik dan Jarlokat di PT Telekomunikasi Indonesia. Dengan didukung oleh Sumber Daya Manusia yang ahli dan Kompeten dibidangnya serta kecukupan alat-alat kerja dan sarana kerja maka diharapkan mampu memberikan hasil pekerjaan yang berkwalitas tinggi, yang tentunya merupakan prestasi terbaik bagi perusahaan, yang paling penting adalah memberikan hasil kerja terbaik secara kwalitas dan ketepatan waktu kepada user atas pekerjaan yang dipercayakan kepada PT.TECHNOLOGY KARYA MANDIRI.

2 55 PT. TECHNOLOGY KARYA MANDIRI juga bergerak di bidang Perdagangan Material perangkat Telekomunikasi antara lain Multiplex, ODC, Radio Link / Accses point dan ONU/MSOAN. PT. TECHNOLOGY KARYA MANDIRI didirikan pada tanggal 18 Maret 2009 dengan pengesahan Akte Pendirian Nomor : 08, oleh Notaris Periasman Effendi, SH,. Nama Badan usaha adalah PT. TECHNOLOGY KARYA MANDIRI, yang berdomisili di Jl. Raya Meruya Selatan, Joglo, Jakarta 11640, Telephone , , , Fax Bidang usaha dari PT. TECHNOLOGY KARYA MANDIRI bergerak di bidang jasa perdagangan khususnya Pengadaan Kabel Telekomunikasi ( kabel Serat Optik dan Kabel Tembaga ) serta Accessoriesnya. Seiring dengan Perkembangan Sarana telekomunikasi maka, PT. TECHNOLOGY KARYA MANDIRI juga mengembangkan usahanya dibidang pekerjaan Jasa Instalasi Jaringan Telekomunikasi dan sarana pendukung yang meliputi pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi, serta usaha lainnya yang berkaitan dengan bidang Telekomunikasi. Agar implementasi dilingkungan PT. TECHNOLOGY KARYA MANDIRI dapat direalisasi sebagaimana diharapkan, maka pimpinan perusahaan dalam hal ini jajaran Direksi PT. TECHNOLOGY KARYA MANDIRI, selalu membina sumber daya manusia dan meningkatkan kompetensinya sesuai dengan tuntutan jaman dan kemajuan teknologi yang selalu berubah dan berkembang.

3 Lambang PT.TECHNOLOGY KARYA MANDIRI Dasar Pemikiran Filosofi logo mengacu kepada simpul/ikatan/rantai dalam bisnis, yaitu terdiri dari tiga putaran simpul, Karyawan, Direktur dan Klien yang saling berkesinambungan. Dengan adanya 3 unsur tersebut maka terciptalah kerjasama yang baik yang menghasilkan karya-karya yang terbaik dan selalu naik menuju kesuksesan yang melambung tinggi Visi dan Misi VISI : Menjadi Perusahaan yang Besar, dan Profesional dibidang usahanya. MISI : Dengan sepenuh hati : Melaksanakan pekerjaan dengan hasil yang berkwalitas terbaik dan tepat waktu. Melayani kebutuhan pelanggan melalui produk yang bernilai tinggi.

4 57 Menghasilkan laba yang memadai untuk pertumbuhan Perusahaan dan mitranya. Meningkatkan kwalitas kinerja para Stakeholdernya 4.2 Hasil Penelitian Perubahan lingkungan bisnis eksternal Perubahan lingkungan bisnis eksternal ditandai dengan adanya Berubahnya lingkungan bisnis secara dramatis ditandai dengan bergejolaknya lingkungan bisnis, kondisi bisnis yang semakin kompleks dan tidak dapat diprediksi dan meningkatnya biaya-biaya operasi dan tekanan kompetitif menciptakan tantangan bagi organisasi yang ingin meraih keunggulan kompetitif. Maka berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Ida Isnaeni selaku direktur PT. Technologi karya mandiri mengenai perubahan lingkungan bisnis eksternal memandang bahwa yang dimaksud dengan lingkungan bisnis eksternal adalah : Perubahan lingkungan bisnis ekternal itu seperti bergejolaknya lingkungan bisnis yang berasal dari luar (eksternal) kondisi bisnis yang semakin kompleks dan tidak dapat diprediksi. Perubahan lingkungan bisnis eksternal terjadi akibat beberapa faktor yang diantaranya sosial, Ekonomi, Politik, dan teknologi tapi itu semua yang bersifat luas. Perubahan lingkungan bisnis juga bisa terjadi akibat adanya perlaku bisnis baru, suplier,atau pembeli. Yah intinya segala sesuatu yang dapat mempengaruhi kondisi bisnis yang berasal dari luar Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB.

5 58 Pada dasarnya perubahan lingkungan bisnis adalah perubahan lingkungan yang datangnya bukan dari pihak internal perusahaan, dengan adanya perubahan lingkungan ini membuka peluang bisnis lebih terbuka untuk para pelaku bisnis baru, sesuai berdasarkan hasil wawancara dengan Lastina G.G selaku kepala keuangan di PT. Technologi karya mandiri mengenai perubahan lingkungan bisnis eksternal bahwa : Perubahan lingkungan bisnis eksternal itu, perubahan-perubahan mengenai lingkungan bisnis yang datangnya dari luar,seperti adanya standart-standart baru yang harus diterapkan oleh perusahaan yang terjadi akibat pihak eksternal 47 Hal yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Vica selaku kepala Marketing di PT. Technologi karya mandiri mengenai perubahan lingkungan bisnis eksternal bahwa : Perubahan aturan main bisnis yang ada, dimana kita dituntut untuk meningkatkan kualitas kerja. Aturan main yang saya maksud disini yang dipengaruhi oleh pihak luar perusahaan,yang membuat persaingan bisnis makin kompetitif 48. Dengan adanya perubahan lingkungan bisnis eksternal maka pasti ada beberapa hal yang berubah di dalam perusahaan,hal serupa juga berlaku di PT. Techology karya mandiri, seperti yang diungkapkan oleh Ibu Ida mengenai apakah ada perbedaan yang terjadi di dalam perusahaan terkait masalah perubahan lingkungan bisnis eksternal bahwa : 47 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina RGG, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB. 48 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu 30

6 59 Jelas ada, dengan adanya perubahan lingkungan bisnis eksternal ini menciptakan tekanan kompetitif, tantangan bagi tiap perusahaan untuk bersaing kompetitif dalam meningkatkan SDM dan teknologi terutama dibidang informasi. Dengan berkembangnya teknologi persaingan semakin terbuka dan bisnis semakin kompleks 49 Perubahan lingkungan bisnis eksternal memang menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan mutu SDMnya, SDM merupakan asset kritis organisasi yang tidak hanya diikutsertakan dalam filosofi perusahaan tetapi juga dalam proses perencanaan strategis, hasil wawancara yang tidak jauh berbeda mengenai apakah adanya perubahan akibat perubahan lingkungan bisnis eksternal yang di jawab oleh Lastina bahwa : Iya, dengan adanya perubahan lingkungan bisnis eksternal ini, perusahaan lebih meningkatkan mutu pelayanan terhadap konsument sebaik mungkin, dengan adanya perubahan lingkungan bisnis ini maka persaingan yang terjadi lebih kompetitif 50 Contoh dari perbedaan akibat perubahan lingkungan bisnis eksternal salah satunya adalah pembagian daerah yang dilakukan didalam perusahaan, dimana sebelumnya pembagian wilayah berdasarkan divre dan kini pembagian wilayah berdasarkan wilayah. Hasil ini diperoleh berdasarkan wawancara dengan Satvica mengenai apakah adanya perubahan yg terjadi di perusahaan kaitannya dengan perubahan lingkungan bisnis eksternal bahwa : Perbedaan pasti ada, karena perubahan lingkungan bisnis ini berarti ada atur main bisnis yang berubah. Kalau dulu kita membagi tiap daerah per divre maka kini pembagian daerahnya per 49 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB. 50 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina RGG, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB.

7 60 wilayah, adapun pola pelayanan kami sedikit berubah karena atur baru dari pihak telkom mungkin itu beberapa contoh dari perubahan lingkungan bisnis eksternal 51 Adanya perbedaan didalam perusahaan akibat dari perubahaan lingkungan bisnis eksternal, pasti berdampak pada pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan didalam TKM, seperti yang diungkapkan Ibu Ida mengenai kaitannya apakah ada kaitannya dengan pekerjaan yang dilakukan bahwa : Ada, dalam menyikapi perubahan lingkungan bisnis eksternal maka hal yang harus dilakukan yaitu meningkatkan mutu SDM. SDM merupakan asset kritis organisasi yang tidak hanya diikut sertakan dalam filosofi perusahaan tetapi juga dalam proses perencanaan strategis. Dalam menyikapi perubahan lingkungan bisnis ini pun, saya berniat menambah jumlah karyawan dan meningkatkan mutu karyawan yang sudah ada serta meningkatkan motivasi seluruh karyawan 52 Selain peningkatan mutu SDM, pekerja juga dituntut untuk lebih profesional dalam bekerja, hal ini yang diungkapkan Lastina G.G bahwa : Efek dari perubahan linkungan bisnis ini menuntut setiap perusahaan untuk lebih profesional. Ibu ida selalu mengarahkan setiap karyawan untuk bekerja lebih baik 53 Kaitannya dengan pekerjaan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan jawaban yang tadi diberikan oleh Satvica, dia hanya menambahkan semakin tinggu kualitas SDM maka semakin kuat perusahaan tersebut,hal ini berdasarkan wawancara dengan Satvica yaitu : 51 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB. 53 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina RGG, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB.

8 61 Yah yang tadi saya sebutkan, seperti pembagian daerahnya menjadi perwilayah atau pun standar pelayanan baru yang ditetapkan oleh telkom supaya kami tetap dapat bekerja sama dengan telkom. Untuk menghadapi perubahan lingkungan bisnis ini diperlukan peningkatan mutu dari SDM, semakin tinggi kualitas SDM maka semakin kuat perusahaan tersebut. 54 Dampak dari perubahan lingkungan bisnis eksternal ini pasti berimbas terhadap kinerja karyawan, seperti adanya karyawan yang terdemotivasi akibat perubahan lingkungan bisnis ini. Seperti hasil wawancara yang diungkapkan oleh Ibu Ida, Satvica dan lastina yang menjawab tidak jauh berbeda mengenai demotivasi karyawan di TKM, mereka mengatakan belum ada pemecatan di TKM akibat perubahan lingkungan bisnis, namun ada beberapa karyawan yang dipindahkan posisinya untuk lebih efektif dalam bekerja,hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dengan Ibu Ida bahwa : Demotivasi yang terjadi akibat perubahan lingkungan bisnis eksternal kalau sampai terjadi pemecatan belum ada, tetapi kalau perpindahan divisi ada beberapa. Karyawan saya yang sekiranya tidak menunjukan kemajuan di bidang tertentu, biasanya saya pindahkan ke divisi lain Gaya kepemimpinan dan gaya komunikasi pada fungsi produksi dan regulasi Inti dari komunikasi didalam organisasi adalah berfungsi sebagai produksi dan regulasi, inovasi serta sosial dan pemeliharaan. Hal ini lah yang harus sangat diperhatikan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis eksternal agar dapar 54 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB

9 62 bersaing dengan pelaku bisnis lain yang semakin kompleks, dan dalam pelaksanaanya harus di sertain gaya kepemimpan dan gaya komunikasi yang tepat pula. Seperti hasil wawancara dengan Ibu Ida mengenai gaya kepemimpinan bagaimanakah yang tepat dalam fungsi produksi dan regulasi bahwa : Produksi hal vital jadi saya tidak mau ada kesalahan didalah hal ini, untuk masalah produksi saya memimpin dengan sangat tegas dan hati-hati karena saya sendiri juga tidak mau mengecewakan pelanggan dari TKM. Produksi harus selalu diawasi dengan baik, dari pengawasan digudang dan kontrol ke pabrikan saya mau semua dilakukan dengan benar dan karyawan bekerja dengan tidak ada kesalahan untuk produksi ini. Kalau regulasi saya sangat menghargai keputusan yang sudah dibuat jadi untuk peraturan yang sudah ada harus dipatuhi tanpa pakai tapi. Semua ini berlaku untuk semua karyawan yang ada di TKM 56 Gaya kepemimpinan yang tegas sangat tampak dalam fungsi produksi dan regulasi, hal serupa juga dikemukakan oleh Lastina mengenai gaya kepemimpinan Ibu Ida dalam fungsi produksi dan regulasi bahwa : Dalam produksi, atau penyediaan barang, Ibu memimpin dengan tegas sekali. Apa yang Ibu perintahkan harus segera dilaksanakan kalau sudah menyangkut produksi. Karena tidak ingin mengecewakan pelanggan dari TKM. Untuk soal regulasi atau peraturan Ibu cukup tegas, dimana apa yang sudah menjadi peraturan maka harus dipatuhi oleh seluruh karyawan tidak terkecuali Ibu Ida sendir 57 Gaya kepemimpinan yang sangat mengutamakan pekerjaan sangat tampak dalam fungsi produksi dan regulasi, hal ini disampaikan oleh Satvica bahwa : 56 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB 57 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB

10 63 Kepemimpinan yang sangat mengutamakan kerja, dimana produksi salah satu hal vital didalam perusahaan. Ibu mengawasi dengan serius masalah produksi dari stock yang ada digudang dan yang berasal dari pabrikan. Dalam hal regulasi sudah jelas apa saja yang harus dipatuhi kan sudah ada, sudah diberi tahu saat akan bekerja di TKM mengenai peraturan-peraturan yang ada jadi kalau ada yang melanggar maka harus menanggung resikonya 58 Perhatian yang lebih diberikan oleh Ibu Ida dalam gaya kepemimpinannya dalam fungsi produksi dan regulasi, beliau selalu nanyakan stock digudang dan mencek ke pabrikan mengenai produksi ini, hal ini diungkapkan berdasarkan hasil wawancara dengan Deny sebagai kepala gudang di TKM bahwa : Gaya kepemimpinan yang saya lihat tegas dan profesional, dalam hal produksi Ibu sebisa mungkin memberikan pelayanan terbaik bagi rekan kerja TKM, dengan menyediakan barang dengan kualitas terbaik bagi pelanggan, jadi Ibu sangat memperhatikan hal produksi. Untuk regulasi saya kurang paham nih maaf yah 59 Selain gaya kepemimpinan yang baik juga diperlukan gaya komunikasi yang tepat dalam kepemimpinan, seperti pada fungsi produksi dan regulasi Ibu Ida mengkomunikasikannya dengan tegas dan jelas hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ida bahwa : Gaya komunikasi yang tegas dan jelas, buat masalah produksi kan sudah jelas apa-apa saja tugas yang harus dilakukan mulai dari pengecekan ke gudang sampai komunikasi ke pabrikan. Seperti yang ada di Misi TKM yang kalau tidak salah itu melaksanakan pekerjaan dengan hasil kualitas terbaik dan tepat waktu, jadi tidak ada alasan kesalahan buat produksi ini. Untuk regulasi komunikasi 58 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB

11 64 yang tegas itu sudah pasti, peraturan harus ditegakan sesuai dengan yang ada di perusahaan tidak ada pengecualian 60 Gaya komunikasi yang intens juga diperlihatkan oleh Ibu Ida dalam fungsi produksi dan regulasi, beliau selalu mengecek langsung ke gudang stock kabel yang ada biasanya secara langsung kegudang atau mengunakan media telfon, hal ini diungkapkan oleh Lastina bahwa : Komunikasi yang bersifat intens, Ibu selalu cek ke gudang apakah stock kabel atau asesoris dalam keadaan ready stock. Dalam perkerjaannya Ibu Ida mengutamakan pelayanan dan kualitas, untuk itu Ibu rajin telfon ke gudang ataupun pabrikan untuk hal produks 61 Hal serupa juga ungkapkan oleh Satvica mengenai gaya komunikasi yang diterapkan oleh Ibu Ida dalam fungsi produksi dan regulasi namun disini Vica lebih berpendapat bahwa gaya komunikasi yang dilakukan lebih profesional, seperti selalu menjaga hubungan baik dengan pabrikan agar stock barang yang diberikan lancar, hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Satvica bahwa : Komunikasi yang sifatnya profesional, Ibu selalu menjaga hubungan baik dengan pabrikan yang menyuplai produksi kabel untuk TKM, komunikasi selalu ibu jaga dengan pabrikan agar kerjasama mengenai produksi barang tetap baik, dalam hal regulasi Ibu mengkomunikasikan dengan tegas mengani apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan karyawannya Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB 61 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB 62 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu 30

12 65 Tidak jauh berbeda dengan jawaban dari Ibu Ida, mas Deny mengatakan gaya komunikasi yang tegas dan jelas yang digunakan Ibu dalam fungsi produksi dan regulasi, mas Deny mengatakan bahwa : Komunikasi yang lebih tegas dalam mengkontrol masalah produksi, menjaga komunikasi yang baik dengan pabrikan yang menyuplai produksi untuk TKM, supaya kabel yang dibutuhkan selalu bisa dipantau Menentukan tujuan perusahaan. Menentukan tujuan perusahaan merupakan salah satu bagian dari fungsi produksi dan regulasi, hal ini menjadi penting karena perusahaan harus mempunyai tujuan dalam pelaksanaannya juga harus mencari cara untuk mencapai tujuan tersebut. Berikut adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam menentukan tujuan dari perusahaan yang diterapkan Ibu Ida Isnaeni berdasarkan hasil wawancara bahwa : Kepemimpinan yang mau tegas, dan dapat menerima pendapat dan masukan dari pihak lain. Penetapan tujuan perusahaan tidak dapat dicapai hanya dengan satu orang melainkan butuh masukan dari banyak pihak dan pertimbangan dalam menentukan tujuan dari perusahaan serta butuh kerja sama tim yang tangguh dan solid untuk mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri 64 Tidak hanya kepemimpinan yang tegas namun gaya kepemimpinan yang transparan, dalam menentukan tujuan dari perusahaan Ibu Ida biasa mendiskusikan dengan karyawannya,hal ini diperoleh berdasarkan wawancara dengan Lastina bahwa : 63 Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB 64 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB

13 66 Kepemimpinan yang transparan, Keputusan tertinggi dalam menentukan tujuan dari perusahaan ada di Ibu Ida tetapi beliau biasanya selalu mendiskusikannya dengan karyawan terlebih dahulu, karena yang menjalankan perusahaan itu nantinya seluruh karyawan juga.ibu sangat meperhatikan produksi dan karyawannya 65 Gaya kepemimpinan yang tegas dan cenderung memotivasi karyawan adalah hal yang diungkapkan Satvica dalam kaitannya dengan menentukan tujuan dari perusahaan, berdasarkan hasil wawancara bahwa : Kepemimpinan yang tegas dan memotivasi para karyawan. Dalam mementukan tujuan dari perusahaan Ibu Ida mengajak karyawannya untuk ikut membantu dan bekerja sama baik dalam bentuk pendapat mengenai tujuan dari perusahaan maupun merangkul karyawan untuk bekerja sama dalam penerapan tujuan dari tujuan perusahaan 66 Sedangkan mas Deny berpendapat mengenai gaya kepemimpinan Ibu dalam menentukan tujuan dari perusahaan bahwa : Dalam menentukan tujuan dari perusahaan Ibu memimpinnya dengan gaya yang lebih jelas dan tegas, Ibu menanamkan tujuantujuan apa yang akan dicapai perusahaan kepada setiap karyawan memberitahu cara mencapainya dan meminta pendapat kepada karyawan mengenai cara mencapai tujuan itu sendiri apa bila karyawan mempunyai masukan 67 Gaya komunikasi yang digunakan Ibu Ida sendiri dalam menentukan tujuan dari adalah komunikasi yang dapat menjelaskan dengan baik kepada 65 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB 66 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB

14 67 karyawan mengenai apa-apa saja yang menjadi tujuan dari perusahaan, ini berdasarkan hasil wawancara dengan beliau bahwa : Komunikasi yang jelas pastinya agar setiap karyawan bisa memahami maksud dari tujuan perusahaan, serta komunikasi yang sepeti memotivasi jadi tidak hanya sekedar memberiktahukan tujuan dari perusahaan itu apa tapi juga secara tidak langsung memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan dari perusahaan itu juga. Untuk itu dalam mengkomunikasikan tujuan dari perusahaan harus jelas dan dapat memotivasi untuk dapat bekerja baik dan solid sebagai tim 68 Gaya komunikasi yang seperti mengajak atau memotivasi karyawan untuk mencapainya di ungkapkan mbak Tina berdasarkan hasil wawancara bahwa : Komunikasi yang jelas dan seperti mengajak karyawannya tuh untuk mencapai ikut mencapai apa yang menjadi tujuan dari perusahaan itu. Jadi dalam menkomunikasikan tujuan dari perusahaan Ibu gak sekedar memberitahu saja tetapi gaya komunikasinya seperti mengajak kita untuk ikut berperan serta dalam mencapai tujuan itu 69 Tidak jauh berbeda dengan mbak Tina, hal serupa juga dikemukakan oleh mbak Vica mengenai gaya komunikasi yang memotivasi karyawan dalam mengkomunikasikan tujuan dari perusahaan bahwa : Komunikasi yang sifatnya membangun dan memotivasi karyawan, dalam mengkomunikasikan tujuan dari perusahaan Ibu menyampaikan dengan gaya komunikasi yang memotivasi karyawan, agar setiap karyawan merasa tertantang untuk mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB 69 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB 70 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu 30

15 68 Mas Deny juga mengatakan hal yang sama yaitu gaya komunikasi yang memotivasi karyawan dalam menkomunikasikan tujuan dari perusahaannya, ini berdasarkan hasil wawancara dengan mas Deny yaitu : Komunikasi yang memotivasi karyawannya, dalam mengungkapkan tujuan dari perusahaan Ibu mengkomunikasikannya tuh seperti sedang memotivasi karyawan, mungkin tujuannya agar saat diberi arahan tujuan dari perusahaan maka karyawan akan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut Menetapkan area permasalahan Yang kedua dalam fungsi produksi dan regulasi adalah menetapkan area permasalahan, hal ini menjadi penting karena dalam permasalahan apabila tidak dicari akar dari permasalahannya dapat berdampak terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil wawacara dengtan Ibu Ida mengenai gaya kepemimpinan yang bagaimana yang diterapkan oleh beliau dalam menetapkan area permasalahan bahwa : Dalam kaitannya dengan permasalahan diperusahaan, atau konflik seorang pemimpin harus menetapkan dasar permasalahan, alasanalasan apa saja yang menimbulkan masalah ini mencari jalan keluarnya bersama yaitu win-win solution 72 Sedangkan menurut mbak Tina dalam menentukan area permasalahan Ibu Ida cenderung akan memangil orang yang terlibat dalam masalah tersebut dan 71 Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB 72 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB

16 69 mendiskusikannya bersama-sama untuk dicari jalan keluarnya, ini berdasarkan hasilwawancara dengan mbak Tina yaitu : Dalam menetapkan area permasalahan ibu Ida akan memanggil orang yang berhubungan dengan masalah itu lalu mendiskusikan dan mencari solusinya. Kalau permasalahan yang bersifat umum Ibu mendiskusikan dengan seluruh karyawan, tetapi untuk beberapa permasalahan yang sifatnya khusus atau rahasia, ibu biasanya mendiskusikan dengan saya dan Vika 73 Hal serupa dikatakan oleh mbak Vica dalam menetapkan area permasalahan Ibu akan mendiskusikanya bersama namun disini Vica menambahkan gaya kepemimpinan yang adil dan tegas, berdasarkan hasil wawancara dengan Satvica bahwa : Gaya kepemimpinan yang tegas dan adil, dalam penetapan area permasalahan ibu akan mencari tau asal muasal masalah terlebih dahulu, mengumpulkan data mengenai masalah tersebut lalu mencari jalan keluarnya. Dalam mencari jalan keluar juga dilakukan bersama-sama dengan staf khusus diperusahaan secara musyawarah 74 Sedangkan mas Deny berpendapat mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan Ibu Ida dalam menetapkan area permasalahan adalah : Kepemimpinan yang transparan, Ibu akan lebih terbuka dalam menentukan area masalah dengan cara tidak pilih kasih, semua karyawan itu sama. Dalam menetapkan area permasalahan Ibu memimpin dengan caranya tuh mencari akar dari permasalahan dan didiskusikannya bersama-sama Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB 74 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB

17 70 Gaya komunikasi yang diterapkan oleh Ibu Ida dalam menetapkan area permasalahan bersifat dua arah,berliau mendisukusikan masalah yang ada untuk di cari akar permasalahan dan cara untuk memecahkannya hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu ida yaitu : Komunikasi yang dua arah, untuk menetapkan area permasalahn kita harus mencari itu tadi, dasar dari permasalahannya itu apa? dengan cara diskusi tatapmuka langsung dengan para karyawan 76 Sedangkan menurut mbak Tina mengenai gaya komunikasi yang digunakan Ibu Ida dalam menetapkan area permasalahan adalah mau menerima pendapat yang logis dan kreatif dari karyawannya, seperti hasil wawancara dengan mbak Tina bahwa : Komunikasi yang dua arah, dalam menetapkan permasalahan Ibu Ida biasanya mendiskusikan dengan karyawan. Mendengarkan, dan menerima saran yang logis dari karyawannya 77 Hal serupa dikatakan mas Deny namun dia menambahkan Ibu dengan jujur mengkomunikasikannya tanpa pilih kasih, dengan seprofesional mungkin untuk menetapkan area permasalahan ini berdasarkan hasil wawancara dengan mas Deny bahwa : Komunikasi yang tegas dan jujur, dimana harus tegas dalam penyelesaian masalah didalam perusahaan. Jangan sampai nanti ada pihak yang merasa dirugikan karena ada masalah yang timbul 76 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB 77 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB

18 71 diperusahaan. Menurut saya masalah yang ada harus diselesaikan dengan profesional tidak boleh pilih kasih Menilai kinerja karyawan Dalam menangapi perubahan lingkungan bisnies eksternal harus dilakukan penilaian yang tepat bagi karyawan, ini semua tidak lepas dari peran SDM yang sangat penting. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Ibu Ida dalam menilai kinerja karyawan lebih melihat ke hasil kerja yang diberikan,hal ini disampaikan berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ida yaitu : Menilai karyawan dengan berdasarkan hasil tugas yang diberikan. Kreatifitas dari karyawan itu sendiri serta pendapat-pendapat atau masukan yang diberikan kepada TKM 79 Gaya kepemimpinan dalam menilai kinerja Ibu Ida juga disampaikan hal yang tidak jauh berbeda oleh mbak Tina yaitu : Yang terpenting bagi ibu tuh hasil kerja, dan sejauh mana orang tersebut mau berusahan untuk menghasilkan yang terbaik. Ibu orang yang mau mendengarkan masukan-masukan dari karyawannya, jadi ibu menilai kinerja juga dari masukan-masukan yang diberikan karyawannya 80 Sedangkan mbak Vica berpendapat gaya kepemimpinan yang Ibu terapkan dalam menilai kinerja itu lebih seperti tidak hanya menilai namun juga memotivasi karyawannya dalam penyampaian hasil kinerjanya,ini dikatakan mbak Vica saat wawancara yaitu : 78 Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB 79 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB 80 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB

19 72 Kepemimpinan yang terbuka dalam penilaian serta memotivasi karyawannya agar lebih baik. Dalam menilai kinerja karyawan Ibu akan sangat terbuka mengenai apa-apa saja kekurangannya serta kesalahannya memberi sanksi atas kesalahan yang ada namun tetap memotivasi karyawannya untuk lebih baik lagi kedepannya 81 Hal berbeda disampaikan oleh mas Deny,bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan Ibu Ida lebih melihat kedisiplinan karyawan, serta kemauan untuk bekerja keras,ini berdasarkan hasil wawancara dengan mas Deny yaitu : Kepemimpinan yang sangat mengutamakan kedisiplinan, Ibu sangat menyukai orang yang disiplin waktu dan pekerja keras, dalam menilai kinerja ibu sangat usaha yang ditampilkan oleh karyawan dalam menyelesaikan tugasnya. Namun tetap hasil kerja yang paling ibu junjung tinggi 82 Gaya komunikasi juga perlu diperhatikan dalam menilai kinerja karyawan, karena gaya komunikasi yang salah dapat membuat karyawan merasa seperti tersingung, gaya komunikasi yang digunakan Ibu Ida dalam menilai kinerja karyawan berdasarkan hasil wawancara bahwa : Komunikasi yang tegas, dalam penilaian kinerja kan sudah ditentukan apa-apa saja yang td sudah menjadi penilaian untuk kinerja karyawan dan dalam penyampaiannya juga harus tegas dan tidak bertele-tele. Apabila karyawan kinerjanya tidak memuaskan maka harus di seperti di motivasi tetapi dengan cara mengkritik kinerjanya dengan tegas Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB 83 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB

20 73 Berbeda dengan Ibu Ida, mbak Tina berpendapat dalam menilai kinerja gaya komunikasi yang digunakan Ibu Ida lebih terbuka dan menyampaikannya dengan ramah ini berdasarkan hasil wawancara yaitu : Dalam menilai kinerja, Ibu lebih terbuka dan menyampaikannya dengan cukup ramah yah menurut saya. Apabila hasil kinerja yang kurang baik kadang Ibu Ida marah,tetapi dia akan memberi teguran dengan tenang dan memberikan pengarahan 84 Sedangkan mbak Vica berpendapat bahwa Ibu dalam menilai kinerja gaya komunikasinya cenderung lebih terbuka dan rileks dalam penyampaiannya,ini disampaikan mbak Vica yaitu : Komunikasi yang terbuka, dan rileks dalam memberikan pernilaian, dalam memberikan penilaian kepada karyawan Ibu ida akan mengkomunikasikan dengan rileks dan bersahabat agar karyawan juga tidak merasa tertekan. Apa bila ada kekurangan maka akan di motivasi agar bisa lebih baik lagi 85 Hal serupa disampaikan oleh mas Deny mengenai gaya komunikasi yang digunakan Ibu ida dalam menilai kinerja yaitu : Komunikasi yang sopan dan santai, walaupun saat memberikan penilaian ada yang menurut ibu buruk namun beliau tetap memberikan penilaiannya dengan nada yang pelan dan baik, tidak membentak atau kasar lah isitilahnya Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB 85 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB

21 Mengkoordinasi karyawan, sesuai dengan tugasnya masing-masing Termaksud dalam fungsi produksi dan regulasi yang keempat adalah mengkoordinasi, sesuai dengan tugasnya masing-masing, disini Ibu Ida menerapkan gaya kepemimpinan yang membagi karyawan menjadi beberapa divisi, seperti berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ida yaitu : Dalam mengkoordinasi karyawan saya memimpin dengan lebih membagi tiap karyawan menjadi beberapa divisi sesuai dengan kemampuan dari karyawan. Disini saya sangat menghargai pekerjaan dan kerja sama tim yang solid, jadi saya sebisa mungkin memimpin dan mengarahkan tiap divisi untuk dapat bekerjasama dengan baik 87 Tidak jauh berbeda disampaikan oleh mbak Tina, namun disini dia menambahkan gaya kepemimpinan Ibu menciptakan karyawan untuk bisa lebih bekerja sama dengan solid,berdasarkan hasil waancara yaitu : Dalam koordinasi Ibu menempatkan karyawan ke divisinya masing-masing sesuai dengan keahliannya, Dalam memimpin koordinasi Ibu selalu menunjukan untuk setiap divisi agar dapat bekerja sama dengan solid 88 Sedangkan mbak Vica mengatakan gaya kepemimpinan Ibu dalam mengkoodinasi adalah lebih tegas dan profesional, dalam mengkoodinasi Ibu menjelaskan dengan rinci mengenai apa-apa saja yang menjadi tugas karyawan, berdasarkan hasil wawancara dengan Satvica yaitu : 87 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB 88 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB

22 75 Kepemimpinan yang tegas dan profesional, dalam mengkoordinasi karyawan Ibu Ida menjelaskan apa-apa saja tugas tiap karyawan masing-masing, serta memotivasi karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Dalam penerapan mengkoodinasi karyawan Ibu membagi karyawan ke beberapa divisi, dengan tugasnya masing-masing 89 Hal yang tidak jauh berbeda dengan jawaban dari mbak Tina,diungkapkan mas Deny yaitu gaya kepemimpinan yang menuntut karyawan untuk bisa lebih solid dalam melaksanakan pekerjaan,hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan mas Deny mengenai gaya kepemimpinan yang bagaimana yang diterapkan Ibu Ida yaitu : Dalam mengkoordinasi sesuai dengan tugasnya masing-masing Ibu memimpinya dengan mengutamakan kerja sama tim yang solid, dengan kerja sama tim yang solid maka pengkoodinasi akan lebih mudah. Dalam mengkoordinasi Ibu memberikan arahan kepada setiap divisi mengenai tugasnya masing-masing 90 Dalam mengkoodinasi karyawan sesuai dengan tugasnya masingmasing,dibutuhkan gaya komunikasi yang tepat, dalam hal ini gaya komunikasi yang digunakan Ibu Ida dalam mengkoordinasi karyawan sesuai dengan tugasnya masing-masing adalah : Komunikasi yang jelas mengenai tugas dari karyawan itu apa-apa saja dalam pengkoodinasiannya, saya tidak terlalu ambil pusing mengenai tugas dalam koordinasi karena tiap divisi punya kepalanya masing-masing, dan mereka nanti yang memberi laporan kesaya Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB 91 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB

23 76 Sedangkan mbak Tina berpendapat Ibu Ida menerapkan gaya komunikasi yang jelas dan tegas dalam mengkoordinasi karyawan dengan tujuan agar karyawan dapat mengerti, sesuai dengan hasil wawancara yaitu : Komunikasi yang jelas dan tegas, dalam mengkoordinasi karyawan Ibu menjelaskan apa-apa saja yang harus dilakukan dengan jelas dan apa bila ada yang kurang mengerti akan di beri kesempatan bertanya agar nantinya tidak ada kesalahan dalam pelaksanaannya 92 Sedangkan mbak Vica berpendapat mengenai gaya komunikasi yang digunakan Ibu Ida dalam mengkoodinasi adalah : Komunikasi yang Jelas dan tegas, dalam penyampaian kepada para karyawan harus jelas mengenai apa-apa saja yang menjadi tugas tiap karyawan. Biasanya Ibu berkomunikasi secara lisan dalam menyampaikan koordinasi kepada karyawan, maksudnya disini agar ada feedback dari karyawan untuk bertanya atau memberikan masukan-masukan 93 Berbeda dengan yang lain, mas Deny berpendapat Ibu Ida gaya komunikasi yang digunakan lebih berstruktur, ini disampaikan berdasarkan hasil wawancara dengan mas Deny yaitu : Dalam mengkoordinasi Ibu mengkomunikasikannya lebih berstruktur, dimana Ibu memberikan perintah kepada kepala divisi dan baru kepala divisi memberikan lanjutan perintah itu kepada karyawan Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB 93 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB

24 Menetapkan standart output kinerja Menentukan standart output kinerja menjadi sangat penting di dalam pelaksanaan pekerjaan di organisasi gunanya adalah untuk membuat karyawan termotivasi dan mempunya pandangan mengenai apa-apa saja yang harus dicapai untuk mewujudkan tujuan organisasi,gaya kepemimpinan yang menyesuaikan dengan kemampuan karyawan untuk menentukan standart output kinerja menjadi salah satu bentuk cara untuk menentukan standart output kinerja karyawan pandangan ini disampainkan oleh ibu Ida yaitu : Untuk output kinerja saya akan menyesuaikan dengan kapasitas dari karyawan. Biasanya saya menanyakan sampai mana kemampuan dia dalam menyelesaikan tugas dan itu akan saya jadikan standart output kinerja tetapi tentu saja saya mengharapkan hasil yang lebih, tetapi disini saya tidak mau memaksakan 95 Hal yang tidak jauh berbeda diungkapkan oleh mbak Tina, dalam kepemimpinannya Ibu Ida mendiskusikan dengan karyawannya mengenai output kinerja apa yang akan dituju hal ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan mbak Tina yaitu : Dalam menentukan output kinerja, ibu mendiskusikan dengan karyawannya hasil bagaimanakah yang nantinya mau dicapai dan bagaimana cara mencapai output yang diinginkan itu tadi. Ibu gak mungkin memberikan standar output kinerja yang karyawan itu sendiri tidak bisa mencapainya 96 Dalam menentukan output kinerja haruslah jelas apa-apa yang akan dihasilkan, dalam pelaksanaannya tidak jauh berbeda mbak Satvica juga 95 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB 96 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB

25 78 mengungkapkan bahwa kepemimpinan yang mendiskusikan dengan karyawan mengenai apa-apa yang mau dihasilkan juga di terapkan Ibu Ida. Hal ini disampaikan oleh mbak Vica yaitu : Yang Tegas, dalam menentukan standar output kinerja harus jelas apa-apa saja yang harus dicapai, agar karyawan termotivasi untuk segera menyelesaikan pekerjaannya. Dalam menentukan standat output kinerja Ibu akan mendiskusikan dengan karyawannya karena setiap karyawan mempunyain kemampuan masing-masing maka output kinerja disesuaikan dengan keahlian karyawan. 97 Hal berbeda disampaikan kepala warehouse TKM yaitu mas Deny, didalam pelaksanaanya Ibu tidak pernah memberikan standart output tertentu hanya memberikan perintah saja,hal ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan mas Deny yaitu : Selama ini sih saya di TKM belum pernah yang namanya ada standart output kinerja, Ibu tidak pernah ngasih standart kerja buat saya. Jadi saya hanya mengerjakan sebisa saya lalu hasilnya saya kasih ke Ibu 98 Dalam menentukan standart output kinerja juga diperlukan gaya komunikasi yang tepat dalam mengkomunikasikan apa-apa saja yang akan dijadikan hasil pekerjaan, gaya komunikasi yang dua arah menjadi salah satu pilihan dalam menjalankan fungsi menetapkan standart output kinerja, pandangan ini disampaikan Ibu Ida yaitu : 97 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB

26 79 Saya biasa mendiskusikan dengan karyawan saya,mengenai hasil kerjaan yang bagaimana yang harus dicapai, dan point-point apa saja yang harus di kejar. 99 Hal yang tidak jauh berbeda disampaikan oleh mbak Tina mengenai gaya komunikasi yang digunakan dalam menetapkan stadart output kinerja yaitu : Biasanya sih didiskusikan dahulu, seperti saya aja di keuangan dimana saya dan Ibu membahas berdua mengenai apa-apa saja outpun kinerja yang harus saya capai. Jadi ada penyesuaian antara perintah dengan kemampuan saya miliki agar nanti dapat saya pertanggung jawabkan. 100 Gaya komunikasi yang tegas dan jelas harus diterapkan dalam menetapkan standart output kinerja di dalam perusahaan setidaknya itu adalah pandangan yang disampaikan oleh mbak Satvica yaitu : Gaya komunikasi yang tegas, dalam menentukan standart output kinerja Ibu Ida mengkomunikasikannya dengan jelas dan tegas agar karyawan mengerti betul dan mampu menerapkan sesuai dengan standart output yang diterapkan Memberikan perintah, kepada orang lain mengenai apa-apa saja yang harus dilakukan Dalam memberikan perintah kepada orang lain mengenai apa-apa saja yang harus dilakukan gaya kepemimpinan yang tegas dan jelas dana memberikan 99 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB 100 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB 101 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu 30

27 80 perintah harus dilakukan dalam perusahaan, pandangan ini disampaikan oleh Ibu Ida yaitu : Kepemimpinan yang cukup tegas dalam memberikan perintah kepada karyawan saya, dalam memberikan perintah dengan sejelas mungkin saya jelaskan apa-apa saja yang harus dilakukan untuk tugas yang saya berikan biasanya secara lisan agar karyawan bisa bertanya apabila kurang mengerti. 102 Dalam memberikan perintah seorang pemimpin harus jelas dan harus dapat mengarahkan karyawan untuk dapat melaksanakan perintah yang diberikan untuk itu dalam kepemimpinannya harus tegas dalam memberikan perintah, pandangan seperti itu disampaikan oleh mbak Tina yaitu : Ibu mempunyai keyakinan yang kuat mengenai apa-apa saja yang harus dilakukan karyawannya, Ibu mengarahkan dan mengajarkan karyawannya. Ibu memberikan perhatian tinggi terhadap tugas, untuk itu ibu biasa perintah mengenai apa-apa saja yang harus dilakukan dengan secara lisan, tetapi kadang juga lewat memo ataupun telfon. 103 Selain kepemimpinan yang tegas juga apa yang diperintahkan Ibu Ida tidaklah di lawan atau dikompromikan,hal ini diperoleh dari hasil wawancara dengan mbak Vica yaitu : Kepemimpinan yang tegas dan jelas, dalam memberikan perintah apa yang Ibu katakan tidak boleh dilawan lah istilahnya dan setiap karyawan harus menuruti apa yang Ibu katakan Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB 103 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB 104 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu 30

28 81 Tidak jauh berbeda dengan mbak Tina, kepemimpinan yang tegas juga diterapkan oleh Ibu ida, pandangan ini disampaikan oleh mas Deny yaitu : Dengan memberikan perintah yang tegas, Dalam memberikan perintah Ibu biasanya secara tatapmuka secara langsung, jadi karywan mengerti apa yang ibu inginkan dan dapat bertanya dengan ibu apa bila ada yang tidak dimengerti. 105 Dalam penyampaian pesan dalam memberikan perintah harus jelas dan dapat mengunakan media tertentu, gaya komunikasi yang digunakan dalam memberikan perintah dapat juga dilakukan secara langsung namun juga dapat memanfaatkan media yang ada, pandangan tersebut diberikan oleh Ibu Ida yaitu : Bisa secara lisan, telfon, sms, atau memo, namun memberikan perintah itu akan lebih efektif kalau dilakukan secara langsung dengan orang yang bersangkutan. Sejauh ini pemanfaatan media telfon sms atau memo sudah bisa dipahami oleh karyawan saya. Yah kalau saya gak sibuk-sibuk banget saya biasa memberikan perintahnya secara langsung. 106 Dalam memberikan perintah mengenai apa-apa yang dilakukan juga dapat dilakukan dengan gaya komunikasi yang berstruktur, hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan mbak Tina yaitu : Kalau memberikan perintah, Ibu lebih berstruktur dalam memberikan perintahnya. Ibu memberikan perintah bisa lewat memo, sms atau secara lisan 107 Tidak jauh berbeda hal disampaikan oleh mbak Satvica, komunikasi dua arah yang Ibu gunakan dalam memberikan perintah dan harus jelas dalam memberikan perintah itu sendiri,hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan mbak Vica yaitu : 105 Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB 106 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB 107 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB

29 82 Komunikasi yang sifatnya dua arah, jadi Ibu Ida bisa mendapatkan feedback dari karyawan dalam memberikan perintah, dalam memberikan perintah akan lebih efektif apabila dikatakans secara langsung dibandingkan lewat media. Namun untuk kondisi tertentu Ibu juga memberikan perintahnya melalui media seperti telfon atau sms 108 Gaya komunikasi yang berstruktur manjadi salah satu cara yang tepat dalam memberikan pesan untuk memberikan perintah, pandangan ini disampaikan oleh mas Deny yaitu : Komunikasi yang berstruktur, namun kadang Ibu juga memberikan perintah dengan secara langsung. Tergantung perintahnya juga sih kalau perintah yang sifatnya penting dan mendadak pasti komunikasinya secara tatapmuka. Tapi pada umumnya biasanya lewat atasan dolo baru nanti atasan ngasih ke bawahanya Memberikan instruksi, mengatakan kepada orang lain cara melaksanakan perintah, mengembangkan prosedur dan kebijakan Memberikan instruksi, mengatakan kepada orang lain cara melaksanakan perintah, mengembangkan prosedur dan kebijakan menjadi sangat penting didalam perusahaan, gaya kepemimpinan yang tepat juga dibutuhkan untuk mencapai hasil yang maksimal. Gaya kepemimpinan yang selalu memberikan contoh dalam memberikan instruksi salah satu cara ygn tepat, pandangan ini disampaikan Ibu Ida yaitu : Dengan memberikan contoh, mengatakan dengan tegas perintah yang saya berikan. Kalau yang berkaitan dengan prosedur dan 108 Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB

30 83 kebijakan itu biasanya kami diskusi bersama-sama, apa mungkin kebijakan saya ada yang salah ataupun karyawan punya masukan, yahh.. kita sharing disaat rapatlah. 110 Gaya kepemimpinan yang tegas dan memberikan kepercayaan kepada karyawan dalam melaksanakan instruksi adalah kepemimpinan yang diterapkan Ibu Ida,hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan mbak Tina yaitu : Dalam bagaimana cara melaksanakan perintah ibu memberikan penjelasan secara lisan, maksudnya agar lebih jelas dan tidak ada miss komunikasi. Dalam hal mengembangkan prosedur dan kebijakan di perusahaan, ibu biasa membicarakan di rapat mingguan, untuk kebijakan selalu ibu bahas dengan seluruh karyawan karena kebijakan yang ditentukan nantinya untuk karyawan itu sendiri 111 Tidak jauh berbeda mbak Vica juga berpendapat gaya kepemimpinan yang tegas serta memberikan contoh dalam memberikan instruksi, hal ini berdasarkan wawancara dengan mbak Vica yaitu : Ibu seorang yang tegas dalam memimpin, dalam memberikan instruksi Ibu juga sangat tegas dan jelas mengenai apa-apa saja yang harus dilakukan mengenai bagaimana cara melaksanakan perintah Ibu juga menjelaskan dengan jelas dan disertai contoh agak karyawan dapat memahaminya 112 Dalam memberikan instruksi, gaya kepemimpininan yang tidak jauh berbeda dengan memberikan perintah, pandangan ini disampaikan oleh mas Deny yaitu : 110 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB 111 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB Wawancara yang dilakukan dengan Satvica, Marketing PT. Technologi Karya Mandiri, Sabtu 30

31 84 Dalam memberikan perintah gaya kepemimpinan yang Ibu terapkan kurang lebih sama dengan saat memberikan instruksi, tidak ada yang jauh berbeda. Dalam hal pengembangan prosedur dan kebijakan saya kurang mengerti jadi agak sulit menjawabnya. 113 Saat memberikan instruksi harus dilakukan dengan sejelas mungkin agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik oleh karyawan, gaya komunikasi bersifat lisan dan tatap muka dapat menjadi pilihan yang tepat, pandangan tersebut diberikan Ibu Ida yaitu : Gaya komunikasi yang bersifat lisan, atau secara langsung dengan begitu karyawan akan lebih mengerti instruksi yang disampaikan dan dapat bertindak secara cepat dan juga tidak cekatan,dan apabila karyawan tidak mengerti dia dapat bertanya langsung 114 Komunikasi yang jelas dilakukan secara lisan memang sangat tepat dalam memberikan instruksi kepada karyawan namun dalam pelaksanaan penggunaan media juga sangat perlu dimanfaatkan, pandangan ini dikemukakan oleh mbak Tina yaitu : Komunikasi yang tegas, dan secara lisan atau tatap muka. Tergangantung instruksinya juga sih, kadang kalau tidak terlalu penting bisa lewat memo atau sms, atau apabila Ibu sedang tidak di kantor yah bisa lewat telfon. Cuman biasanya sih secara langsung ke orangnya 115 Gaya komunikasi yang tidak terlalu terbelit-belit dan cenderung seperti memberikan kepercayaan lebih kepada karyawan untuk menjalankan instruksi 113 Wawancara yang dilakukan dengan Deny, Warehouse PT. Tecnology Karya Mandiri, Selasa 3 mei 2011, pukul WIB 114 Wawancara yang dilakukan dengan Ida Isnaeni, Direktur PT. Technologi Karya Mandiri, Rabu 20 April 2011, pukul WIB 115 Wawancara yang dilakukan dengan Lastina G.G, Keuangan PT. Tecnology Karya Mandiri, Sabtu 30 April 2011, pukul WIB

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. kontraktor pekerjaan jaringan Telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. kontraktor pekerjaan jaringan Telekomunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. Technology Karya Mandiri didirikan pada tanggal 18 Maret 2009 dengan pengesahan Akte Pendirian Nomor : 08, oleh Notaris

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional)

LAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional) L 1 LAMPIRAN Transkrip Wawancara A. Pertanyaan Dan Jawaban Dua Direktur Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional) Pertanyaan untuk dua direktur : 1. Bagaimana gaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian variabel

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Lampiran 1 Alat Ukur Iklim Kerja KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) di Universitas Kristen Maranatha Bandung, saya membutuhkan beberapa informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam suatu organisasi baik itu di sebuah perusahaan maupun instansi pemerintahan, peran seorang pemimpin sangat penting artinya. Hal ini dikarenakan seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan perorangan atau secara bersama-sama (beberapa orang) untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Telkom Akses (PTTA) PT Telkom Akses (PTTA) merupakan salah satu anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang konstruksi pembangunan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data dan penganalisisan hasil pengolahan data maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Dimana kesimpulan ini dibuat berdasarkan masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Peneliti Suatu penelitian diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, disini peneliti memaparkan hasil temuan di lapangan

Lebih terperinci

BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Pemimpin PUR adalah laki-laki yang berumur 49 tahun yang menjabat sebagai Manager R&D. Latar belakang PUR berasal dari kalangan orang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal 117 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang terjadi di dunia mengalami peningkatan yang signifikan. Sumber daya manusia merupakan hal yang terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA WAWANCARA UNTUK PIMPINAN 1. Bagaimana rencana kedepan anda untuk pengembangan usaha Semarang Mulia Box? Mimpi apa yang diinginkan Semarang Mulia Box untuk kedepan?

Lebih terperinci

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik Lampiran 1: Panduan Wawancara a. Hasrat atas tanggung jawab 1. Sesesorang yang merintis usaha sendiri umumnya bertanggung jawab tinggi terhadap usahanya. Bagaimanakah cara Anda bertanggung jawab pada keberlangsungan

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran Kuesioner SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Di Tempat Dengan Hormat, Saya mahasiswa Program (S1) program studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Nama : MHD TAKDIR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM CV. FLIPFLOP MEDIA. 2.1 Pengertian Perusahaan

BAB II TINJAUAN UMUM CV. FLIPFLOP MEDIA. 2.1 Pengertian Perusahaan BAB II TINJAUAN UMUM CV. FLIPFLOP MEDIA 2.1 Pengertian Perusahaan Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak

Lebih terperinci

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama?

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama? esponden 1 Hari / tanggal : abu / 9 Oktober 2013 Identitas esponden Nama : Aji Wawancara : Sudah, hususnya saya sebagai karyawan KFC Suzuya Binjai mengusahakan sesama karyawan itu begitu saya memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu aset penting yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan utamanya. Tanpa adanya dukungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB) 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi Umum BEM IPB Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB) merupakan salah satu lembaga kemahasiswaan resmi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

L 1. Responden Number :... L 1 Kuisioner

L 1. Responden Number :... L 1 Kuisioner L 1 Responden Number :... L 1 Kuisioner PETUNJUK PENGISIAN Responden yang terhormat, Kuesioner ini murni untuk kebutuhan penelitian dan bertujuan untuk mengetahui keadaan sebenarnya yang dibutuhkan sebagai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 29 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Setiap perusahaan atau organisasi memiliki visi dan misi tertentu. PD Pasar Jaya memiliki visi untuk memajukan perusahaan. Sebagai pedoman

Lebih terperinci

# kedua belah pihak tersebut harus ada two-way-communications yang berarti komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik. Hal ini memerlukan kerjas

# kedua belah pihak tersebut harus ada two-way-communications yang berarti komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik. Hal ini memerlukan kerjas BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia sebagai makhluk sosial di dalam kehidupannya harus saling berkomunikasi yang artinya setiap individu memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan merupakan proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik

LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik 45 LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING Pemilik Bagian admin Bagian desain Bagian produksi Keterangan: Pemilik membawahi karyawan bagian administrasi, desain dan bagian produksi. Dan pemilik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam suatu organisasi atau perusahaan tidak luput dari peranan manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat pada sebuah organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi. Hal ini disebabkan manajemen sumber

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Isni Nur Aini, M.Psi Jabatan : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM Perusahaan : Kementerian Sosial RI Adalah benar sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi untuk mampu mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi untuk mampu mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era persaingan saat ini perusahaan menghadapi tantangan yang semakin berat dan kompetitif. Dunia usaha baik dibidang perdagangan ataupun jasa dituntut untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah memiliki keunggulan dan berkualitas adalah dambaan bagi guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. Sebagai kepala sekolah sudah

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Penerapan Komunikasi Organisasi Pimpinan Di Kantor Camat. Tebingtinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti.

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Penerapan Komunikasi Organisasi Pimpinan Di Kantor Camat. Tebingtinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti. BAB III PENYAJIAN DATA A. Penerapan Komunikasi Organisasi Pimpinan Di Kantor Camat Tebingtinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti. Pada penyajian data yang penulis lakukan merupakan hasil dari lapangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG 69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis saat ini dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset penting untuk menunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Telkom Akses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Telkom Akses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Telkom Akses PT. Telkom Akses (PTTA) merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya

Lebih terperinci

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah Lampiran a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah 1. Bagaimana cara anda selaku Kepala Sekolah dalam memberikan pelimpahan dan distribusi kewenangan terhadap rekan kerja anda? 2. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang semakin ketat, serta perubahan selera konsumen yang fluktuatif membuat perusahan dituntut untuk mampu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan. pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk

I. PENDAHULUAN. Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan. pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk mewujudkan hal tersebut KPP memerlukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. Judul: Analisis Peran Keluarga dalam Bisnis Keluarga Ditujukan untuk Owner/Pemilik

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. Judul: Analisis Peran Keluarga dalam Bisnis Keluarga Ditujukan untuk Owner/Pemilik LAMPIRAN 54 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Judul: Analisis Peran Keluarga dalam Bisnis Keluarga Ditujukan untuk Owner/Pemilik Dengan Hormat, Saya Fena Mekhasari, NIM 10.30.0190 mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA 1. Sudah berapa lama Bapak bergabung di PT FIRST MEDIA TBK dan dibagian mana Bapak pertama kali masuk?. Sebutkan!. 2. Apa yang membuat Bapak tertarik untuk bergabung di PT First Media

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan.

BAB V PEMBAHASAN. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan. BAB V PEMBAHASAN Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan. Salah satunya adalah kepemimpinan. Banyak gaya yang digunakan pemimpin dalam mempengaruhi bawahan, diantaranya

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN INTERVIEW (WAWANCARA)

DAFTAR PERTANYAAN INTERVIEW (WAWANCARA) LAMPIRAN Downword Communication DAFTAR PERTANYAAN INTERVIEW (WAWANCARA) 1. Menurut anda, bagaimanakah kemampuan SDM karyawan yang ada pada perusahaan saat ini? 2. Bagaimana cara anda untuk memotivasi karyawan

Lebih terperinci

Dengan hormat, Hormat kami, Management As-Salam Group Yogyakarta

Dengan hormat, Hormat kami, Management As-Salam Group Yogyakarta Telp & Fax. Dengan hormat, Dengan segala kerendahan hati dan tanpa mengurangi rasa hormat, kepada Bapak/ Ibu Pemilik/ Pimpinan Seluler, kami sangat mengharap untuk dapat mengisi biodata di bawah ini, semata-mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari berbagai elemen sumber daya yang terdiri dari bahan baku, peralatan, metode (cara kerja),

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia.

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia. BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi tentang manajemen Radio CBS 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony

Lebih terperinci

Tes Karakteristik Pribadi

Tes Karakteristik Pribadi 1 2 Tes Karakteristik Pribadi TIPS MENGERJAKAN TES KARAKTERISTIK PRIBADI Soal Tes Kompetensi Pribadi (TKP) pada dasarnya adalah tes yang menilai sikap dan respon seseorang terhadap kasus yang diajukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan di antaranya sbb: 1. Gaya kepemimpinan atasan pada Balai Pertemuan Bumi Sangkuriang

Lebih terperinci

BAB VII SETIAP MASALAH ADA JALAN KELUAR

BAB VII SETIAP MASALAH ADA JALAN KELUAR BAB VII SETIAP MASALAH ADA JALAN KELUAR 7.1 Pendahuluan Sebuah organisasi di dalam prosesnya berkembang pasti mengalami pasang surut yang mungkin dapat menghambat kinerja organisasi tersebut. Kendala-kendala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan yang bergerak dibidang industri, perdagangan maupun jasa akan berusaha untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Mulyana (Ruliana, 2014:17) mengemukakan definisi fungsional komunikasi organisasi sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Menurut The PMBOK Guide (Project Management Institute 2000), proyek adalah usaha sementara yang dijalankan untuk menyelesaikan sebuah tujuan yang khusus. Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana guru mengajar, berperilaku dan bersikap memiliki pengaruh terhadap siswanya (Syah, 2006). Biasanya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan karyawan, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. AKR Corporindo Tbk, Jakarta, adalah masalah Pemimpin dan Penerapan Gaya

BAB I PENDAHULUAN. PT. AKR Corporindo Tbk, Jakarta, adalah masalah Pemimpin dan Penerapan Gaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan utama yang menjadi dasar bagi penulis dalam melakukan penelitian di PT. AKR Corporindo Tbk, Jakarta, adalah masalah Pemimpin dan Penerapan Gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arti luas yaitu sebagai Aset utama dalam organisasi yang harus dikelola dengan

BAB I PENDAHULUAN. arti luas yaitu sebagai Aset utama dalam organisasi yang harus dikelola dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia secara sederhana yaitu sekelompok orang atau individu yang bekerja pada suatu perusahaan atau instansi pemerintah yang disebut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu pimpinan dapat memberikan. melakukan kinerja didalam suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu pimpinan dapat memberikan. melakukan kinerja didalam suatu perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan aktivitasnya selalu didukung dengan adanya manajemen kerja yang efektif dan hal tersebut merupakan kunci keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Semakin meningkatnya persaingan di segala bidang telah menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Semakin meningkatnya persaingan di segala bidang telah menempatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin meningkatnya persaingan di segala bidang telah menempatkan sumber daya manusia pada barisan terdepan dan merupakan posisi kunci dalam kebanyakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut organisasi untuk berinovasi guna menghadapi tuntutan perubahan dan berupaya menyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sebuah perusahaan potensi Sumber Daya Manusia pada dasarnya merupakan salah satu modal dan memegang peran yang paling penting dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Komite Audit

Pedoman Kerja Komite Audit Pedoman Kerja Komite Audit PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Tempat Penelitian Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 3 Bayat yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat,

Lebih terperinci

Kuesioner Penilaian kinerja karyawan Oleh Atasan

Kuesioner Penilaian kinerja karyawan Oleh Atasan Kuesioner Penilaian kinerja karyawan Oleh Atasan Sehubungan dengan diadakannya penelitian tentang kinerja karayawan di PT. Kharisma Pemasaran Bersama, saya mohon bantuan Bapak/Ibu untuk dapat mengisi kuesioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Perumnas didirikan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang utama dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang utama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang utama dalam jenjang pendidikan. Sekolah juga merupakan tempat untuk menyiapkan peserta didik menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia merupakan salah satu sumber daya yang menentukan keberhasilan perusahaan, untuk mencapai tujuannya. Kini dunia sedang menghadapi era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang memberikan tenaga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau keterampilan, disiplin dan sikap mental para pekerjaannya pada tiap-tiap tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. atau keterampilan, disiplin dan sikap mental para pekerjaannya pada tiap-tiap tingkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tenaga kerja atau karyawan merupakan suatu aset yang penting bagi perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang telah di tentukan oleh perusahaan. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan menghadapi dua tuntutan yaitu tuntutan dari masyarakat dan tuntutan dunia usaha. Hal yang menjadi tuntutan yaitu tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era pasar persaingan global, setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era pasar persaingan global, setiap perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era pasar persaingan global, setiap perusahaan harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor eksternal

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor eksternal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, perusahaan mengalami banyak kendala untuk mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor eksternal atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila karyawan-karyawan memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan. pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk

I. PENDAHULUAN. Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan. pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk mewujudkan hal tersebut KPP memerlukan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, Terdapat pengaruh langsung persepsi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

Lampiran 1. a. Dalam melakukan pembicaraan perencanaan suksesi, apakah dilakukan. digunakan bahasa standar ( sehari-hari ) bahasa indonesia atau juga

Lampiran 1. a. Dalam melakukan pembicaraan perencanaan suksesi, apakah dilakukan. digunakan bahasa standar ( sehari-hari ) bahasa indonesia atau juga Lampiran 1 Kuisioner Penelitian Identifikasi konflik pada perencanaan suksesi bisnis keluarga toko bangunan Mulya Rejeki Responden : Pemimpin / istri / anak 1 / anak 2 Nama :... Usia :... Pendidikan akhir

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA

SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA No. 168/SPK-01/AMARYAI/I/2017 Pada hari... tanggal... bulan... tahun... telah dibuat dan disepakati perjanjian kerja antara : Nama : PT.... Alamat : Jln.... Kemudian dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini sumber daya manusia merupakan hal yang penting. Dalam agenda bisnis, para pemimpin perusahaan yang berhasil adalah mereka yang mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. strategi yang tepat bagi setiap entitas bisnis untuk dapat mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. strategi yang tepat bagi setiap entitas bisnis untuk dapat mempertahankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif menuntut adanya strategi yang tepat bagi setiap entitas bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya melalui kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian PT Akses Nusa Karya Infratek

BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian PT Akses Nusa Karya Infratek BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Akses Nusa Karya Infratek PT. Akses Nusa Karya Infratek, secara resmi didirikan pada 2 Juni 2008 adalah sebuah perusahaan Swasta Nasional

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan budaya organisasi pada PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dalam melakukan aktivitasnya. Dikarenakan SDM merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk kemajuan pembangunan. Salah satu lembaga pendidikan yang penting adalah perguruan tinggi.

Lebih terperinci

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI A. Sejarah Singkat CV. Morawa Timber Industri merupakan perusahaan penanaman Modal dalam negeri yang bergerak di bidang industri kayu untuk mengolah kayu bulat menjadi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Hero Mandiri Indonesia didirikan sejak tahun 2004 dengan nama Hero Plasindo. Pada tahun 2005, perusahaan ini berganti nama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Dialog awal Karakteristik siswa kelas VIIB SMP N 03 Polokarto yang menjadi subyek penelitian pada pelajaran IPS siswa cenderung mempunyai kemampuan belajar yang masih kurang.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Wawancara

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Wawancara L1 LAMPIRAN Daftar Pertanyaan Wawancara Minggu I 1. Dapatkah Anda jelaskan mengenai sejarah dan latar belakang perusahaan ini? Kapan didirikan? Siapa yang mendirikannya? (detail) 2. Apakah misi dan visi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting pada jaman globalisasi ini. Sumber Daya Manusia yaitu merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. penting pada jaman globalisasi ini. Sumber Daya Manusia yaitu merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas perusahaan atau organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Ariesta Marsitho Nugrahawan F

Ariesta Marsitho Nugrahawan F HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN TEKANAN KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI Disusun oleh : Ariesta Marsitho Nugrahawan F 100 010 149 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai macam pengertian disiplin kerja yang dikemukakan oleh para ahli, Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action to enforce organization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan beragam. Kondisi ini melahirkan persaingan yang semakin tinggi dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. dan beragam. Kondisi ini melahirkan persaingan yang semakin tinggi dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuntutan terhadap pemuas kebutuhan manusia semakin meningkat dan beragam. Kondisi ini melahirkan persaingan yang semakin tinggi dalam dunia bisnis, menyebabkan dunia

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG A. TATA TERTIB PKL, MAGANG / RISET. dengan karyawan/ti di tempat PKL, Magang/Riset;

BAB III PELAKSANAAN MAGANG A. TATA TERTIB PKL, MAGANG / RISET. dengan karyawan/ti di tempat PKL, Magang/Riset; BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1. PENGENALAN LINGKUNGAN KERJA A. TATA TERTIB PKL, MAGANG / RISET a. Bersikap jujur, tanggung jawab, sopan santun dan bekerjasama dengan karyawan/ti di tempat PKL, Magang/Riset;

Lebih terperinci