BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pengembangan Modul Elektronik Animasi Interaktif

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pengembangan Modul Elektronik Animasi Interaktif"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan Modul Elektronik Animasi Interaktif Penelitian pengembangan modul elektronik animasi interaktif yang dilakukan meliputi tahapan diantaranya analisis potensi dan masalah, pengumpulan data, pembuatan desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi uji coba pemakaian, dan produk media 1. Analisis Potensi dan Masalah Pada tahap awal penelitian pengembangan media modul elektronik dilakukan dengan observasi di sekolah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan yang sesuai dengan siswa terkait kegiatan pembelajaran di sekolah. Observasi yang dilakukan di SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dengan menggunakan angket dan wawancara terhadap siswa dan guru. Adapun hasil observasi yang didapatkan sebagai berikut a. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan bahwa sebanyak 61% siswa suka belajar Fisika dengan modul elektronik dan 39% siswa belajar dengan buku elektronik. Prosentase itu menunjukkan bahwa siswa yang suka belajar dengan modul elektronik lebih banyak dibandingkan dengan buku elektronik. Karena dalam modul elektronik, materi yang disajikan akan terfokus pada satu pokok persoalan yang akan dipelajari dan berisi ringkasan sehingga mudah untuk dipahami. Gambar 4.1 menunjukkan pendapat siswa belajar dengan media. 61% 39% Buku Elektronik Modul Elektronik Gambar 4.1 Diagram commit Pendapat to user Siswa Belajar dengan Media 43

2 44 b. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, siswa suka belajar Fisika dengan media yang ada didalamnya terdapat ilustrasi animasi. Sebanyak 77% siswa suka dengan animasi yang interaktif dan 23% siswa memilih animasi yang non-iteraktif. Gambar 4.2 menunjukkan siswa yang suka animasi. 23% Interaktif Non-Interaktif 77% Gambar 4.2 Diagram Siswa yang Suka Animasi Kemudian ditinjau dari tampilan animasinya, sebanyak 90% siswa suka dengan animasi yang lebih dua warna dan 10% siswa suka dengan animasi yang terdiri dari dua warna saja. Jika ditinjau dari jenis animasinya, siswa lebih menyukai animasi tiga dimensi dibandingkan dengan animasi dua dimensi. Karena adanya keterbatasan kemampuan dalam pembuatan animasi, maka untuk animasi yang akan disajikan pada modul elektronik berupa animasi interaktif dengan tampilan lebih dari dua warna dengan jenis animasi dua dimensi. c. Berdasarkan angket kebutuhan yang diberikan ke siswa, hasil survei menunjukkan bahwa siswa suka belajar Fisika dengan komputer off-line sebesar 55%, sedangkan siswa yang suka belajar dengan komputer online sebesar 45%, dengan demikian modul elektronik yang akan dibuat nantinya dalam bentuk keping compact disc agar dapat diakses siswa secara off-line. Gambar 4.3 menunjukkan pendapat siswa yang suka belajar Fisika dengan komputer off-line dan online.

3 45 55% 45% online offline Gambar 4.3 Diagram Belajar Fisika dengan Bantuan Komputer d. Dari hasil survei yang dilakukan diperoleh bahwa siswa suka belajar Fisika dengan media pembelajaran yang menggunakan bahasa Indonesia. Sebanyak 100% siswa yang menyatakan bahwa suka belajar Fisika dengan bahasa Indonesia, sedangkan siswa yang suka belajar Fisika dengan menggunakan bahasa inggris 0%. Siswa memilih bahasa Indonesia, karena akan lebih memudahkan siswa di dalam memahami materi yang dipelajari. e. Jika ditinjau dari tipe soal yang disukai oleh siswa, hasil survei menunjukkan bahwa siswa menyukai jenis soal Fisika yang bertipe sedang sebesar 60%, siswa yang suka tipe soal yang mudah 30% dan siswa yang suka soal yang sulit sebesar 10%. Gambar 4.4 menunjukkan prosentase tipe soal yang dipilih siswa. Secara lengkap hasil angket analisis kebutuhan dapat dilihat pada Lampiran % 60% 30% Mudah Sedang Sulit Gambar 4.4 Tipe Soal yang disukai Siswa f. Dari hasil observasi yang telah dilaksnakan bahwa di sekolah sudah ada fasilitas laboratorium komputer, LCD, dan perpustakaan yang dilengkapi fasilitas komputer, sehingga commit dapat to mendukung user untuk menerapkan modul

4 46 elektronik sebagai media pembelajaran. Selain itu, ada juga sekolah yang menerapkan kelas ICT, sehingga sangat baik ketika adanya media pembelajaran berupa modul elektronik. Akan tetapi, semua fasilitas yang ada belum dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk pembelajaran Fisika. g. Berdasarkan hasil observasi, untuk materi yang akan disajikan dalam modul elektronik disesuaikan dengan perangkat pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaraan yang ada di sekolah. Materi yang dipilih berupa materi fluida statis, karena dari materi ini akan banyak contoh penerapan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang akan diilustrasikan dalam bentuk animasi. 2. Pengumpulan Data Setelah tahapan analisis potensi dan masalah, maka tahapan selanjutnya adalah pengumpulan informasi. Terkumpulnya informasi sangat membantu dalam melanjutkan pengembangan media pada tahapan berikutnya. Adapun informasi yang dapat dihimpun diantaranya: a. Pengkajian Materi Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi fluida statis untuk siswa SMA. Fluida Statis ini merupkan bagian dari materi yang akan dipelajari di kelas XI SMA semester genap. Hal ini berdasarkan informasi dari silabus yang dibuat oleh guru Fisika di SMA. Selain itu, materi juga disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI, sebagaimana yang disajikan pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 SK dan KD Materi Fluida Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2. Menerapkan konsep dan 2.2 Menganalisis hukum-hukum yang prinsip mekanika klasik system berhubungan dengan fluida statik kontinu dalam menyelesaikan dan dinamik serta penerapan masalah. dalam kehidupan sehari-hari

5 Pada tahapan selanjutnya yaitu menentukan indikator dari materi yang akan dimuat dalam modul elektronik. Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar. Namun dalam pembuatan modul ini, kompentensi dasar di atas disederhanakan menjadi menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara lengkap indikator disajikan dalam Tabel 4.2. No Tabel.4.2 Indikator Materi Fluida Statis Indikator Menjelaskan pengertian fluida. Menyimpulkan pengertian tekanan. Menyimpulakan pengertian tekanan hidrostatis. Menerapkan rumus tekanan hidrostatis untuk mengerjakan soal. Menjelaskan aplikasi tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari hari. Menjelaskan hukum Pokok Hidrostatika. Menerapkan persamaan Hidrostatika untuk mengerjakan soal. Menjelaskan aplikasi hukum Hidrostatika dalam kehidupan sehari-hari. Menjelaskan hukum Pascal. Menerapkan persamaan hukum Pascal untuk mengerjakan soal. Menjelaskan aplikasi hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari. Menganalisis peristiwa yang berkaitan dengan hukum Archimedes. Menerapkan persamaan hukum Archimedes untuk mengerjakan soal. Menjelaskan aplikasi hukum Archimedes dalam kehidupan seharihari. Menjelaskan tegangan permukaan. Menerapakan persamaan tegangan permukaan untuk mengerjakan soal. Menjelaskan aplikasi tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari. b. Pengumpulan Materi Pada pengumpulan materi ini diambil dari buku Fisika SMA yang relevan, buku Fisika universitas yang disesuaikan dengan materi SMA dan 47

6 48 materi yang berasal dari sumber internet maupun sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan materi yang dipilih. c. Pengumpulan Animasi dan gambar Selain pengumpulan informasi materi ajar, hal penting lainnya yaitu pengumpulan animasi dan gambar yang relevan dengan materi. Animasi dan gambar merupakan salah satu sarana untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang dipelajari. Pengumpulan animasi dan gambar sebagian didapatkan dari browsing di internet. 3. Desain Produk Pembuatan media disesuaikan dengan rancangan yang telah dibuat. Hal ini dimaksudkan agar media yang dibuat lebih spesifik dan terarah sehingga mempermudah dalam pembuatan produk media. Adapun rancangan desain pengembangan dari media digambarkan pada bagan berikut. Cover Pendahuluan Kegiatan Pembelajaran MOTIVASI BELAJAR SISWA Materi I Materi II Materi III Evaluasi I Evaluasi II Evaluasi III Daftar Istilah Kunci Jawaban Daftar Pustaka Gambar 4.5 Bagan Pengembangan Desain Produk Media

7 49 Adapun langkah-langkah yang dilakukan setelah pembuatan desain media yaitu di antarannya: a) Pembuatan desain layout Pembuatan desain layout disesuaikan dengan hasil angket kebutuhan siswa yang akan menggunakan media modul elektronik. Sehingga media itu dapat menarik dan memotivasi siswa untuk digunakan sebagai media pembelajaran. b) Penulisan teks/isi materi Penulisan teks/isi materi disesuaikan dengan hasil yang diperoleh dari analisis kebutuhan yang dilakukan pada tahap awal pengembangan media. Hasil analisis kebutuhan dijadikan sebagai sebagai acuan untuk menuliskan isi materi ke dalam materi. c) Pemasukkan animasi dan gambar Animasi yang digunakan dalam media pembelajaran harus sesuai dengan materinya. Animasi yang dimasukkan ke dalam modul dapat berupa simulasi dari kegiatan praktikum dan animasi sederhana dari prinsip kerja alat yang berkaitan dengan materi. Gambar yang dimasukkan dalam modul sebagai pengganti dari simulasi/animasi. Setelah pembuatan modul elektronik selesai, dilakukan proses editing seperti: bahasa, ukuran gambar, animasi dan tata letak teks. Tahap akhir dalam pembuatan media ini adalah proses pengemasan dalam bentuk keping CD. 4. Validasi Desian Modul yang akan diujicobakan kepada siswa hendaknya dilakukan proses validasi. Proses validasi ini bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap media yang telah dibuat apakah sudah memenuhi kriteria layak atau belum untuk diujicobakan kepada siswa. Validasi modul elektronik yang dilakukan meliputi validasi dari ahli materi, ahli bahasa Indonesia, dan ahli media.

8 a. Validasi Ahli Materi Media yang akan dikembangkan sebagai media pembelajaran, sebaiknya divalidasi oleh validator yang sesuai dengan bidangnya. Dalam hal ini media yang akan dikembangkan perlu adanya validasi dari aspek materi. Validator yang ditunjuk sebagai ahli materi yaitu dosen dari bidang Pendidikan Fisika. Berdasarkan penilaian validator terhadap media yang dikembangkan, didapatkan prosentase sebesar 96% berarti masuk ke dalam kategori sangat baik. Hasil validasi dari aspek materi secara rincian data kuantitatif dapat dilihat dalam Tabel 4.3, sedangkan hasil penilaian ahli materi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 11. Tabel 4.3 Data Kuantitatif dari Ahli Materi Kriteria Frekuensi Prosentase Sangat Baik/ Sesuai % Baik/Sesuai 4 20 % Cukup Baik/ Sesuai 0 0 Kurang baik/sesuai 0 0 Sangat Tidak Baik/sesuai 0 0 Total Selain memberikan penilaian secara kuantitatif di atas, validator juga memberikan catatan untuk perbaikan modul elektronik ini. Adapun catatan yang diberikan diantaranya: 1) Menambahkan contoh soal yang ada dalam kehidupan sehari-hari secara logis/wajar. 2) Dalam pembuatan jawaban soal, jika menggunakan angka jangan sekedar menulis angka. b. Validasi Ahli Bahasa Indonesia Pada validasi modul elektronik dari aspek bahasa Indonesia dilakukan oleh validator yang ahli dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh validator terhadap media yang dikembangkan, didapatkan prosentase sebesar 72% yang berarti bahasa yang digunakan dalam modul elektronik termasuk kategori baik. Hasil validasi bahasa Indonesia secara rincian data kuantitatif dapat dilihat dalam Tabel 4.4, untuk hasil penilaian ahli bahasa Indonesia secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran

9 51 Tabel 4.4. Data Kuantitatif dari Ahli Bahasa Indonesia Kriteria Frekuensi Prosentase Sangat Baik/ Sesuai 3 20% Baik/Sesuai 6 40% Cukup Baik/ Sesuai 3 20% Kurang baik/sesuai 3 20% Sangat Tidak Baik/sesuai 0 0 Total Di samping validator memberikan penilaian secara kuantitatif, validator memberikan saran berupa perlunya perbaikan kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) meliputi penggunaan kata hubung dan huruf kapital. Selain itu, menurut validator modul elektronik ini secara ukuran huruf dan desain penampilan sudah tepat, sehingga tidak membuat jenuh bagi pembacanya, yang perlu menjadi catatan yaitu terkait penggunaan kata hubung dan huruf kapital. Oleh karena itu, sebelum modul ini digunakan harus direvisi terlebih dahulu. 3. Validasi Ahli Media Pada validasi modul elektronik dari aspek media dilakukan oleh validator yang berkompeten dalam media pembelajaran. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh validator terhadap media yang dikembangkan, didapatkan prosentase sebesar 97% yang berarti modul elektronik ini masuk dalam kategori sangat baik. Hasil validasi media secara rincian data kuantitatif dapat dilihat dalam Tabel 4.5, untuk hasil penilaian ahli media secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 13. Tabel 4.5. Data Kuantitatif dari Ahli Media Kriteria Frekuensi Prosentase Sangat Baik/ Sesuai % Baik/Sesuai 3 15 % Cukup Baik/ Sesuai 0 0 Kurang baik/sesuai 0 0 Sangat Tidak Baik/sesuai 0 0 Total Penilaian modul tidak sebatas secara kuantitatif, akan tetapi validator juga memberikan saran untuk commit perbaikan to user modul. Adapun saran yang diberikan

10 52 berupa tombol pada simulasi praktikum sebaiknya diganti dengan tombol kata agar terlihat rapi. 5. Revisi Desain Revisi merupakan bagian dari tahapan dalam proses pembuatan media yang akan di uji cobakan di lapangan. Revisi desain ini dilakukan setelah proses validasi yang dilakukan oleh validator. Revisi ini meliputi revisi materi, revisi bahasa Indonesia dan revisi media. Adapun bagian-bagian yang direvisi setelah proses validasi diantaranya: a. Revisi Materi 1) Pada halaman 16, terdapat contoh soal terkait dengan tekanan. Contoh soal yang disajikan tidak logis atau tidak wajar menurut validator, kerena antara berat benda dengan ukuran benda tidak sesuai. Kemudian antara angka dalam soal dengan angka yang dimasukkan dalam rumus tidak sama, selain itu terdapat kesalahpahaman terkait luas bidang tekan, oleh karena itu contoh soal perlu direvisi. Sebelum revisi Gambar 4.6 Tampilan Halaman 16; Sebelum dan Sesudah Revisi

11 53 2) Pada halaman 16 untuk persamaan tekanan bagian yang direvisi yaitu letak keterangan dari (P = Tekanan) sebaiknya diletakkan paling bawah. Sebelum revisi Gambar 4.7 Tampilan Keterangan Persamaan; Sebelum dan Setelah Revisi Selain halaman 16 untuk revisi letak keterangan rumus terdapat pada halaman 20. Sebelum revisi Gambar 4.8 Tampilan Keterangan Persamaan; Sebelum dan Setelah Revisi 3) Pada halaman 17 untuk penerapan konsep tekanan perlu dilakukan revisi yaitu dipoint a dan b, revisinya berupa penambahan kalimat bila diberi gaya yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas keterangan yang ada agar lebih mudah dipahami.

12 54 Sebelum revisi Gambar 4.9 Tampilan Sebelum dan Sesudah Revisi Halaman 17 4) Pada halaman 19 ada bagian yang harus direvisi, yaitu terkait penulisan simbol volume, awalnya simbol volume ini ditulis dengan simbol ν direvisi menjadi V. Hal in dimaksudkan untuk membedakan antara simbol kecepatan dengan simbol volume. Sebelum revisi Gambar 4.10 Tampilan Sebelum dan Setelah Revisi Simbol Volume Selain halaman 19, terkait dengan simbol volume yang perlu direvisi yaitu pada halaman 42,45,48,58 commit to dan user 62.

13 55 Sebelum revisi untuk halaman 42 Gambar 4.11 Tampilan Revisi Simbol Volume Halaman 42 Sebelum revisi untuk halaman 45 Gambar 4.12 Tampilan Revisi Simbol Volume Halaman 45 Sebelum revisi untuk halaman 48 Gambar 4.13 Tampilan Revisi Simbol Volume Halaman 48

14 56 Sebelum revisi untuk halaman 58 Gambar 4.19 Tampilan Revisi Simbol V halaman 58 Gambar 4.14 Tampilan Revisi Simbol Volume Halaman 58 Sebelum revisi untuk halaman 62 Gambar 4.15 Tampilan Revisi Simbol Volume Halaman 62 5) Jika ditinjau dari aspek gambar yang terdapat pada modul. Pada halaman 29 Gambar 2.3 manometer terbuka perlu direvisi dengan memberi tambahan keterangan berupa ketinggian (h). Hal serupa juga terdapat pada halaman 30, pada halaman ini perlu ditambahkan gambar agar memperjelas contoh soal yang disajikan. Berikut hasil revisi gambar pada halaman 29 dan 30. Halaman 29 Sebelum Revisi Setelah Revisi Gambar 4.16 Tampilan Gambar Manometer Sebelum dan Setelah Revisi

15 57 Sebelum revisi halaman 30 Gambar 4.17 Tampilan Gambar Contoh Soal 6) Pada revisi soal evaluasi mandiri kegiatan belajar 1, soal no.3 perlu direvisi karena jawaban pilihan ganda tidak ada hubungannya dengan konsep tekanan. Kemudian pembahasan soal no.7 perlu direvisi karena langkah dalam penyelesaian soal tersebut ada yang salah. Adapun hasil revisi soal no 3 dan pembahasan soal no 7, sebagai berikut. Soal no 3 sebelum revisi Gambar 4.18 commit Tampilan to user Revisi Soal Latihan I

16 58 Pembahasan soal no.7 sebelum revisi. Gambar 4.24 Gambar 4.19 Tampilan Revisi Penyelesaian Soal 7) Pada soal evaluasi untuk kegiatan belajar ke-2, yang direvisi yaitu soal no 2 dan 4 serta pembahasannya. Soal no.2 direvisi untuk keterangan berupa luas penampang pipa U yaitu 1 cm, keterangan tersebut dihilangkan karena tidak diperlukan untuk mencari jawaban dari yang dipertanyakan. Kemudian untuk pilihan jawaban, angkanya dibuat variasi. Variasi angka dapat didasarkan pada kesalah pahaman pada penggunaan rumus. Tapi tetap ada satu jawaban yang benar. Hasil koreksi validasi dan hasil revisi dapat dilihat pada Gambar 4.20.

17 59 Soal no 2 sebelum revisi Gambar 4.20 Tampilan Revisi Soal Latihan II Sedangkan untuk soal no.4, revisi hanya sebatas jawaban pilihan ganda yang divariasikan sebagaimana jawaban pilihan ganda no.2. Hasil revisi soal no.2 dan no.4 terlihat pada Gambar 4.21 Gambar 4.21 Tampilan Sebelum dan Setelah Revisi commit Pilihan to Jawaban user Soal Latihan no.4

18 60 8) Pada pembahasan soal no 2 dan 4 bagian yang direvisi yaitu terkait konversi pangkat dan konversi satuan. Kesalahan konversi pangkat terdapat pada pembahasan soal no 2, sedangkan konversi satuan ada pada pembahasan soal no 4. Adapun hasil revisi terlihat pada gambar di bawah. Pembasan soal no 2 sebelum revisi Gambar 4.22 Tampilan Konversi dan Pangkat Pembahasan soal no 4 sebelum revisi Gambar 4.23 Tampilan Revisi Konversi Pangkat

19 61 b. Revisi Bahasa Indonesia 1) Dalam revisi bahasa Indonesia, pertama ditinjau dari aspek penggunaan huruf kapital. Ada kata yang tidak menggunakan huruf kapital setelah tanda tanya?. Selain itu, ada penulisan kata ganti orang yang tidak menggunakan huruf kapital, misalnya kata anda seharusnya ditulis dengan huruf kapital. Hasil revisi dapat di lihat pada gambar di bawah ini. Sebelum revisi di halaman 11 di halaman 13 Gambar 4.24 Tampilan Sebelum dan Setelah Revisi Huruf Kapital Kesalahan penggunaan huruf kapital juga terdapat pada halaman 16, masih ada kata ganti orang yang tidak menggunakan huruf kapital dan kata setelah tanda tanya tidak menggunaan huruf kapital. adapun hasil revisi itu terlihat pada gambar di bawah ini.

20 62 Sebelum revisi Gambar 4.25 Tampilan Sebelum dan Setelah Revisi Huruf Kapital Halaman 16 2) Pada revisi penggunaan Bahasa Indonesia ditinjau dari penulisan kata sambung di dan ke, untuk penulisan kata sambung yang menujukkan tempat atau tujuan sebaiknya dipisah. Hasil revisi terlihat pada gambar di bawah ini. Sebelum revisi halaman 16 di halaman 18 Gambar 4.26 Tampilan Revisi Kata Sambung

21 63 3) Pada halaman 26 terdapat revisi kata yang ditinjau kata serapan. Penulisan kata serapan yang diserap dari bahasa asing, apabila sudah ada serapannya dalam bahasa Indonesia dan dibakukan dalam kamus bahasa Indonesia, maka penulisannya mengacu pada serapan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kata yang direvisi berupa instrument diganti menjadi instrumen. Adapun hasil revisiannya seperti gambar di bawah. Sebelum revisi di halaman 26 di halaman 28 Gambar 4.27 Tampilan Revisi Kata Serapan Instrumen Sebelum revisi di halaman 73 di halaman 75 Gambar 4.28 Tampilan Revisi Kata Serapan Detergen

22 64 4) Pada halaman 53 terdapat revisi penggunaan kata hubung pertentangan. Bagian yang direvisi yaitu kata tetapi diganti menjadi kata akan tetapi. Karena kata akan tetapi lebih tepat digunakan di awal kalimat dibandingkan dengan kata tetapi. Adapun hasil revisi terlihat pada gambar di bawah ini. Sebelum revisi di halaman 51 di halaman 53 Gambar 4.29 Tampilan Kata Pertentangan 5) Pada revisian berikut ini ditinjau dari penulisan katanya. Ada beberapa kata yang penulisannya tidak tepat, yaitu berupa kelebihan huruf atau kekurangan huruf. Sehingga akan mengganngu ketika dibaca. Adapun kata yang harus di revisi terdapat pada tabel di bawah ini. c. Revisi Media Tabel 4.6 Kesalahan Penulisan Kata Sebelum revisi lanatai (halaman 14) lantai (halaman 16) mengakat (halaman 29) mengangkat (halaman 32) Archimdes (halaman 39) Archimedes (halaman 41) medorong (halaman 53) mendorong (halaman 55) perbaiakan (halaman 54) memperbaiki (halaman 56) Media yang telah divalidasi oleh validator disarankan untuk dilakukan perbaikan. Hal ini bertujaun agar media yang akan dikembangkan memenuhi kriteria layak untuk digunakan. Adapun revisi produk media setelah divalidasi sebagai berikut. 1) Pada Animasi 2.2 Percobaan Tekanan Pada tanah liat, bagian tombol yang terletak dibagian opening commit to sebaiknya user direvisi. Karena pada bagian

23 65 tombol tersebut terdapat kotak berwarna putih dan bergaris hitam yang menggangu pengguna (user). Sebaiknya tombol diganti langsung dengan menggunakan tombol huruf dari konten yang terletak di bagian opening. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Sebelum revisi Tombol yang direvisi Gambar 4.30 Tampilan Opening Animasi 2.2 Sebelum dan Setelah Revisi 2) Pada halaman 18 untuk animasi 2.3 Percobaan Tekanan Hidrostatis. Bagian yang direvisi yaitu tombol dibagian opening. Sebaiknya kotak dan garis hitam yang dekat dengan tulisan dihilangkan, diganti langsung dengan tombol yang dibuat dari konten kata tersebut. Seperti terlihat pada gambar di bawah. Sebelum revisi Setelah direvisi Tombol yang direvisi Gambar 4.31 Tampilan Opening Animasi 2.3; Sebelum dan Setelah Revisi

24 66 3) Pada animasi 2.12 Percobaan Archimedes, bagian yang direvisi yaitu tombol dibagian opening. Tombol sebaiknya diganti dengan tombol yang dibuat dari kata pada konten opening tersebut. Hal ini dimaksudkan agar terlihat rapi sehingga tidak menggangu pengguna. Seperti terlihat pada gambar di bawah. Sebelum revisi Tombol yang direvisi Gambar 4.32 Tampilan Opening Animasi 2.12; Sebelum dan Setelah Revisi 4) Pada halaman 65, animasi 2.20 Tegangan permukaan zat cair. Pada Animasi ini bagian yang direvisi sama dengan animasi sebelumnya, yaitu bagian tombol di opening. Tombol yang terletak di opening sebaiknya langsung dibuat dari tombol kata agar terlihat rapi. Sebelum revisi Tombol yang direvisi Gambar 4.33 commit Tampilan to user Opening Animasi 2.20; Sebelum dan Setelah Revisi

25 67 5) Pada halaman 72 animasi 2.22 Tetesan Zat Cair, dalam animasi percobaan tetesan zat cair bagian yang direvisi terletak pada tombol opening. Tombol yang dibagian opening diganti dengan menggunakan tombol kata. Sehingga terlihat rapi dan tidak mengganggu pengguna dalam menggunkan media ini. Sebelum revisi Tombol yang direvisi 6. Uji Coba Produk a. Uji Coba Perorangan Gambar 4.34 Tampilan Opening Animasi 2.22; Sebelum dan Setelah Revisi Uji coba perorangan melibatkan siswa kelas XI IPA-1 SMA Negeri 5 Surakrta sebanyak lima orang. Kelima siswa diberikan modul elektronik animasi interaktif dan penjelasan terkait cara penggunaan modul elektronik tersebut. Sebelum siswa mempelajari modul elektronik lebih lanjut, siswa diberikan angket motivasi belajar dan angket produk media. Angket motivasi belajar diberikan dalam bentuk pretest-postest. Pretest angket motivasi diberikan pada awal pertemuan, sedangkan posttest angket motivasi diberikan setelah siswa mempelajari modul elektronik selama satu minggu. Selain itu setelah mempelajari modul selama satu minggu siswa juga diminta untuk mengumpulkan angket penilaian produk media dan siswa diwawancarai secara informal. Hasil uji coba perorangan yang ditinjau dari motivasi belajar siswa dipaparkan pada Tabel 4.7.

26 68 Tabel 4.7 Data Motivasi Belajar Uji Coba Perorangan Keterangan Pretest Posttest Total Penilaian Angket Motivasi Prosentase 72,6% 75,9% Data Tabel 4.7 menyatakan bahwa media modul elektronik animasi interaktif dapat meningkatakan motivasi belajar siswa sebesar 3,3%. Kemudian untuk mengetahui lebih lanjut akan tingkat signifikasinya, maka perlu adanya uji normalitas dan analisis signifikansi dengan Uji-t (t-test). 1) Uji Normalitas Pada uji normalitas ini menggunakan metode Lilliefors test. Hasil uji sebagaimana terlihat pada Tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Uji Coba Perorangan Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Pretest * Posttest * a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Pada Tabel 4.8 diperoleh bahwa nilai Signifikansi (Sig.) dari data Kolmogorov-Smirnov dengan metode Lilliefors pada saat pretest dan posttest adalah 0,200. kedua nilai tersebut lebih besar dari 0.05 (Sig.> 0.05). Sehingga data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2) Uji-t berpasangan Penggunaan uji-t berpasangan ini, karena pengambilan data dilaksanakan secara pretest dan posttest pada populasi yang sama sehingga data awal dan data akhir saling berkaitan. Hasil pengujian dipaparkan pada Tabel 4.9 berikut ini.

27 69 Tabel 4.9 Uji-t Berpasangan Pada Data Uji Coba Perorangan Pair 1 Posttest Pretest Mean Std. Deviation Paired Samples Test Paired Differences Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa t hitung adalah 3,359. Hal ini berarti t hitung = 3,359 > t tabel = 2,015. Jika dilihat dari nilai Sig. = 0,028, maka nilai Sig. < 0,05 sehingga ada perbedaan antara data pretest dan data posttets. Jadi perlakuan yang telah dilakukan dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. 3) Uji Produk Perorangan Adapun penilaian siswa terhadap produk media dilakukan dengan pengisian angket setelah mempelajari modul elektronik. Hasil rata-rata prosentase yang diperoleh dari penilaian siswa setelah menggunakan modul elektronik animasi interaktif sebesar 84,2%. Hal ini menunjukkan bahwa media yang digunakan uji coba perorangan masuk ke dalam kategori sangat baik. Penilaian produk media modul elektronik secara rinci dipaparkan pada Tabel 4.10, sedangkan untuk hasil penilaian media secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 16. Tabel 4.10 Data Penilaian Produk Uji Coba Perorangan Komponen Prosenatase Materi 81,1% Media 87,5% Interaktif 84% Rata-rata 84,2 % Pada uji coba produk secara perorangan, setelah siswa menggunakan modul elektronik animasi interaktif, dilakukan wawancara secara informal dengan hasil bahwa modul elektronik ini menyajikan desain yang menarik dan commit animasi to yang user disajikan sesuai dengan isi materi

28 70 dalam modul elektronik. Materi yang disajikan dalam modul sesuai dengan buku paket yang semester dua. Sedangkan dalam hal pengoperasiannya, modul elektronik mudah digunakan, karena adanya hiperlink dan tombol pada template yang dapat membantu dalam mengoperasikan modul elektronik ini. Akan tetapi, ada beberapa saran agar modul elektronik ini menjadi lebih baik. Adapun saran perbaikan diantaranya: a) Animasi yang disajikan pada tampilan soal latihan Kegaiatan Belajar II ada yang salah, sehingga mengganngu kosentrasi dalam belajar. b) Hiperlink pada daftar animasi ada yang tidak bisa digunakan c) Perlunya penambahan contoh soal. 7. Revisi Produk Uji Coba Perorangan Pada Uji coba produk perorangan yang melibatkan 5 siswa, ada beberapa catatan untuk perbaikan atau revisi media modul elektronik. Adapun bagian yang direvisi sebagai berikut; 1) Tampilan Animasi soal latihan Kegiatan Belajar II Sebelum revisi Gambar 4.35 Soal Latihan Kegiatan Belajar II Pada tampilan animasi soal latihan kegiatan belajar II, sebelum direvisi ada dua animasi yang commit saling bertumpuk, to user hal ini terjadi karena adanya

29 71 kesalahan pada proses pembuatan ketika memasukkan animasi. Setelah adanya revisi, tampilan animasi menjadi satu. 2) Hiperlink pada daftar animasi tidak bisa digunakan Pada bagian ini ada hiperlink yang tidak menyambungkan pada halaman yang dituju. Hal ini terjadi pada animasi 2.12 dan animasi Setelah adanya perevisian, maka hiperlink ini menjadi berfungsi dengan baik. Gambar 4.36 Tampilan Daftar Animasi 3) Penambahan contoh soal Contoh soal yang ditambahkan dalam modul ini yaitu contoh soal yang berakaitan dengan hukum Archimedes dan tegangan permukaan. Gambar 4.37 Contoh Soal Halaman 46

30 72 Gambar 4.38 Contoh Soal Halaman 72 dan Uji Coba Pemakaian a. Uji Coba Kelompok Kecil Pada uji coba kelompok kecil melibatkan 19 siswa yang berasal dari kelas XI IPA-ICT 1 SMA Negeri Colomadu. Tahap awal pertemuan, siswa diberikan pretest angket motivasi belajar. Setelah pengisian angket selesai, setiap siswa diberikan keping compact disc satu persatu yang didalamnya berisi modul elektronik. Kemudian siswa diminta untuk membukanya di laptop yang mereka bawa dan beberapa komputer yang ada di dalam kelas. Setelah itu siswa diberikan penjelasan di awal terkait penggunaan media pembelajaran modul elektronik animasi interaktif. Setelah paham dengan cara penggunaannya, siswa diberikan waktu selama satu minggu untuk mempelajari modul tersebut. Selain itu siswa juga diberikan angket penilaian produk dan penugasan untuk dapat melaporkan hasil pengamatannya terhadap simulasi praktikum pada animasi 2.1 dan 2.2. Setelah satu minggu siswa mempelajari modul elektronik, pada pertemuan yang kedua, siswa diminta untuk mengumpulkan angket penilaian produk dan mengumpulkan tugas berupa hasil pengamatan. Kemudian siswa diberikan angket posttest motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil pretest-

31 posttest yang telah dilakukan pada kelompok kecil, diperoleh data motivasi belajar siswa sebagai berikut. Tabel 4.11 Data Motivasi Belajar Uji Coba Kelompok Kecil Keterangan Pretest Posttest Total Penilaian Angket Motivasi Prosentase 71.6 % 77 % Data Tabel 4.11 menyatakan bahwa media modul elektronik animasi interaktif dapat meningkatakan motivasi belajar siswa sebesar 5,4 %. Kemudian untuk hasil uji normalitas dan analisis signifikansi dengan Uji-t (ttest) disajikan pada Tabel 4.12 berikut. 1) Uji Normalitas Pada uji normalitas data menggunakan metode Lilliefors test. Hasil uji dipaparkan pada Tabel 4.12 berikut Tabel 4.12 Uji Normalitas Data Uji Coba Kelompok Kecil Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pretest * Posttest a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Pada Tabel 4.8 diperoleh bahwa nilai Signifikansi (Sig.) dari data Kolmogorov-Smirnov dengan metode Lilliefors pada saat pretest adalah 0,200 dan posttest adalah 0,013. Kedua nilai tersebut lebih besar dari 0.05 (Sig.> 0.05). Sehingga data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2) Uji t-berpasangan Tingkat signifikan akan pengaruh modul elektronik terhadap motivasi belajar siswa dapat diuji dengan Uji-t berpasangan. Pada uji-t berpasangan populasi yang digunakan adalah sama sehingga antara data awal dan data akhir saling berkaitan. Hasil pengujian dipaparkan pada Tabel

32 74 Tabel 4.13 Uji-t Berpasangan Data Uji Coba Kelompok Kecil Pair 1 Posttest Pretest Mean Std. Deviation Paired Samples Test Paired Differences Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh bahwa t hitung adalah 4,725. Hal ini berarti t hitung = 4,725 > t tabel = 1,729. Jika dilihat dari nilai Sig. = 0,00 maka nilai Sig. < 0,05, sehingga terlihat adanya perbedaan antara data pretest dan data postest, di mana penggunaan modul elektronik animasi interaktif memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. 3) Penilaian produk dalam uji kelompok kecil Pada penilaian produk media oleh siswa dilakukan dengan pengisian angket setelah mempelajari modul elektronik. Hasil rata-rata prosentase yang diperoleh setelah menggunakan media pembelajaran modul elektronik animasi interaktif sebesar 82,2%. Hal ini menunjukkan bahwa media yang telah digunakan untuk uji coba kelompok kecil masuk ke dalam kategori sangat baik. Penilaian produk media modul elektronik secara rinci dipaparkan pada Tabel 4.14, sedangkan untuk hasil penilaian media secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 18. Tabel 4.14 Data Penilaian Produk Uji Coba Kelompok Kecil Komponen Prosentase Materi 80,4% Media 82,7% Interaktif 83,7% Rata-rata 82, 2% Hasil uji coba kelompok kecil untuk penilaian produk media tidak sebatas pada penilaian kuantitatif, akan tetapi ada penilaian secara kualitatif. Dari wawancara yang dilakukan dengan siswa diperoleh bahwa modul elektronik menyajikan materi commit dengan to user menarik. Materi dalam modul

33 75 sebagian sudah pernah didapatkan ketika SMP. Penyajian materinya sendiri sudah diurutkan dengan baik, sehingga mudah untuk dipelajari. Akan tetapi masih ada yang perlu diperbaiki. Adapun hal-hal yang perlu untuk diperbaiki diantaranya: a) Bagi sebagian siswa, sebaiknya media ini tidak usah memakai musik pengiring. Sebagai solusinya ada tombol pada template yang dapat digunakan untuk menghidupkan atau mematikan musik pengiring b) Ada kunci jawaban yang salah pada soal no.7 kegiatan belajar II. 9. Revisi Produk Uji Coba Pemakaian Pada uji coba media di kelompok kecil, ditemukan beberapa hal yang hendaknya harus di revisi, adapun bagian-bagian yang direvisi sebagai berikut. a) Kunci Jawaban soal Pada soal latihan evaluasi mandiri ada soal yang kunci jawabannya salah, sehingga harus diganti sebelum uji coba selanjutnya. Sebelum revisi Gambar 4.39 Kunci jawaban; Sebelum dan Setelah Revisi

34 76 b) Tombol Musik Pada awal pembuatan media, tombol musik sebenarnya sudah ada, akan tetapi dalam penyampaian fungsinya ketika dalam uji coba belum tersampaikan. Gambar 4.40 Tombol Musik 10. Produk Media a. Uji Coba Kelompok Besar Pada uji coba kelompok besar melibatkan sebanyak 67 siswa yang berasal dari 3 kelas, yaitu kelas XI IPA-4 SMA Negeri 5 Surakarta, XI IPA ICT-2 SMA Negeri Colomadu dan XI IPA-1 SMA Al Firdaus Sukoharjo. Pada awal pertemuan, siswa diberikan angket pretest motivasi belajar. Setelah pengisian angket selesai setiap siswa diberi media modul elektronik animasi interaktif dalam bentuk keping compact disc. Selama satu pekan siswa diberikan kesempatan untuk mempelajari modul elektronik tersebut. Setelah ada satu pekan siswa mempelajarinya, pada pertemuan yang berikutnya siswa diminta untuk mengisi angket produk media dan angket posttest motivasi. Pengisian angket produk ini bertujuan untuk memberikan penilaian produk sesuai dengan penilaian siswa, kemudian untuk pengisian posttest angket motivasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah adanya perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan setelah mempelajari modul elektronik secara mandiri. Berdasarkan angket motivasi yang telah diisi oleh siswa, diperoleh data yang dipaparkan pada Tabel 4.15

35 77 Tabel 4.15 Data Motivasi Belajar Uji Coba Kelompok Besar Keterangan Pretest Postest Total Skor Penilaian Prosentase 69,61% 75,78 % Berdasarkan data Tabe1 4.15, bahwa motivasi belajar siswa di awal pertemuan sebesar 69,61%. Setelah belajar dengan modul elektronik animasi interaktif selama satu pekan motivasi belajar siswa menjadi 75,78%. Hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 6,17% setelah belajar dengan modul elektronik animasi interaktif. Untuk mengetahui signifikansinya maka perlu adanya uji-t berpasangan. Sebelum uji-t dilakukan, maka perlu uji normalitas untuk mengetahui apakah data masuk distribusi normal atau tidak. Berikut ini penjelasan uji normalitas dan uji-t. 1) Uji Normalitas Pada uji normalitas data menggunakan metode Lilliefors test. Hasil uji dipaparkan pada Tabel 4.16 berikut Tabel 4.16 Uji Normalitas Data Uji Coba Kelompok Besar Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pretest * Posttest a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Pada Tabel 4.16 diperoleh bahwa nilai Signifikansi (Sig.) dari data Kolmogorov-Smirnov dengan metode Lilliefors pada saat pretest adalah 0,200 dan posttest adalah 0,06. kedua nilai tersebut lebih besar dari 0.05 atau (Sig.> 0.05). Sehingga data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2) Uji t-berpasangan Tingkat signifikan data motivasi diuji dengan menggunakan uji-t berpasangan, sebab populasi test yang digunakan sama antara data pretest dan data postest. Sehingga kedua data itu saling berkaitan. Hasil pengujian dipaparkan pada Tabel 4.17.

36 78 Tabel 4.17 Uji-t Berpasangan Pada Data Uji Coba Kelompok Besar Pair 1 Posttest Pretest Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Sig. Std. Std. Interval of the (2- Deviati Error Difference taile Mean on Mean Lower Upper t df d) Berdasarkan Tabel 4.17 terlihat bahwa t hitung adalah 7,850. Hal ini berarti t hitung = 7,850 > t tabel = 1,668. Jika dilihat dari nilai Sig. = 0,00 maka nilai Sig.< 0,05, sehingga ada perbedaan antara data pretest dan data postest, dimana perlakuan yang telah dilakukan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. 3) Penilaian Produk Uji Kelompok Besar Siswa yang telah menggunakan modul elektronik animasi interaktif diminta untuk memberikan penilaian terhadap media yang telah digunakannya. Penilaian produk ini melalui angket yang diberikan diawal pertemuan. Kemudian angket dikumpulkan pada satu pekan berikutnya. Hasil rata-rata prosentase yang diperoleh dalam uji produk kelompok besar yaitu 81,85%. Hal ini menunjukkan bahwa media yang telah digunakan untuk uji coba kelompok besar masuk ke dalam kategori sangat baik. Penilaian produk modul elektronik secara rinci dipaparkan pada Tabel 4.18 sedangkan untuk hasil penilaian media secara lengkap dilihat pada Lampiran 20. Tabel 4.18 Data Penilaian Produk Uji Coba Kelompok Besar Komponen Prosentase Materi 81,27% Media 80,82% Interaktif 83,46% Rata-rata 81,85% Pada uji coba produk media dalam kelompok besar yang menjadi kendala sebagian siswa disalah satu sekolah yaitu tidak dapat menginstal softwarenya. Akan tetapi siswa menyatakan bahwa media modul

37 79 elektronik ini sangat menarik dan dapat menjadi salah satu sarana media dalam belajar. Penilaian produk media tidak sebatas pada penilaian dari validator dan siswa, tetapi penilaian produk juga dilakukan oleh guru Fisika di sekolah. Guru Fisika yang memberikan penilaian menyatakan bahwa modul elektronik animasi interaktif, jika ditinjau dari aspek materi sudah sesuai dengan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Tujuan pembelajaran bagi siswa kelas XI SMA. Kemudian jika ditinjau dari animasi, simulasi praktikum dan gambar yang disajikan dalam media pembelajaran sudah membantu atau mendukung siswa untuk memahami materi Fluida Statis. Terakhir jika ditinjau dari sistem pengoperasiannya rata-rata siswa dapat dengan mudah untuk menggunakan modul elektronik animasi interaktif, ditambah lagi dengan adanya hiperlink dan tomboltombol pada template memberikan kemudahan siswa untuk menggunakan modul elektronik ini. Berdasarkan hasil vaidasi, uji coba ke siswa dan penilaian dari guru Fisika di SMA, maka modul elektronik animasi interaktif merupakan media pembelajaran yang memenuhi kriteria baik untuk digunakan sebagai media belajar siswa. B. Pembahasan Produk Pembuatan Modul elektronik animasi interaktif bertujuan untuk menghasilkan modul elektronik animasi yang berkriteria baik dari aspek materi, bahasa Indonesia dan media, serta untuk meningkatkan motivasi belajar siswa Fisika kelas XI SMA. Pada penelitian dan pengembangan modul elektronik animasi interaktif, diadaptasi dari model pengembangan Sugiyono (2012) yang meliputi tahapan-tahapan pengembangan sebagai berikut: (1) analisis potensi dan masalah, (2) pengumpulan data (3) pembuatan desain, (4) validasi desain, (5) revis desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian (9) revisi produk (10) produk media.

38 Modul elektronik animasi interaktif yang dibuat terdiri dari judul, kata pengantar, daftar isi, daftar animasi, daftar gambar, daftar tabel. Kemudian pada bagian pendahuluan terdiri dari petunjuk umum yang meliputi, deskripsi pembelajaran, prasyarat mempelajari modul, petunjuk penggunaan modul, tujuan akhir, standar kompetensi, kompetensi dasar, peta konsep dan tes awal. Pada bagian Inti terdiri dari kegiatan pembelajaran yang meliputi materi, simulasi praktikum, animasi, gambar, rangkuman dan soal evaluasi. Kemudian pada bagian akhir terdapat tes akhir, daftar pustaka, kunci jawaban dan daftar istilah. Modul di atas telah sesuai dengan struktur modul Depdiknas (2011), struktur modul terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian pembuka terdiri dari judul, daftar isi, peta informasi, daftar tujuan kompetensi dan tes awal. Pada bagian inti terdiri dari pendahuluan/tinjauan umum materi, uraian materi, rangkuman. Kemudian bagian penutup terdiri dari daftar isitilah dan tes akhir. Pada penelitian ini selain menghasilkan produk berupa modul elektronik animasi interaktif juga mengembangkan produk media yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Tabel 4.19 menyajikan prosentase tiap indikator motivasi belajar siswa. Indikator Motivasi Belajar Tabel Prosentase Motivasi Belajar Tiap Indikator Prosentase Motivasi Tiap Indikator (%) Uji Perorangan Uji Kelompok Kecil Uji Kelompok Besar Pretest Posttest Pretest Posttets Pretest Posttets Ketertarikan 71,6 76,6 73,2 80,0 69,8 77,1 Perhatian 71,6 77,5 73,6 78,5 70,5 79,2 Minat belajar 82,5 78,3 77,6 77,8 75,8 78,4 Kemandirian 61,6 73,3 66,2 75,0 62,3 73,4 Percaya diri 72,5 73,0 69,3 73,5 69,1 75,8 Kepuasan 69,1 73,3 69,7 78,9 69,3 77,8 Ulangan 79,1 78,3 72,3 78,9 75,0 75,9 Lingkungan 71,2 82,5 69,4 77,9 75,8 78,7 Dari Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA di eks- Keresidenan Surakarta, setelah menggunakan modul elektronik animasi interaktif dapat mengalami peningkatan motivasi belajaranya. Hal ini sesuai dengan 80

39 81 pendapat Hamalik (1986) yang mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi melalui rangsangan kegiatan belajar dan membangkitkan keinginan agar menimbulkan minat yang baru (Azhar, A. 2013: 19). Akan tetapi, peningkatan disetiap indikator tidak terlalu tinggi. Disini perlu diperhatikan bahwa menurut Iskandar (2012) sumber motivasi belajar siswa terbagi atas sumber motivasi internal dan eksternal. Motivasi internal merupakan dorongan seseorang individu untuk terus belajar berdasarkan suatu kebutuhan yang berhubungan dengan aktivitas belajar. Sedangkan motivasi eksternal merupakan dorongan dari luar diri siswa yang berhubungan dengan kegiatan belajarnya. Dengan demikian pemberian media pembelajaran agar dapat meningktakan motivasi belajar siswa, sebaiknya disesuaiakan dengan materi yang saat itu sedang diajarkan di sekolah. Sehingga materi yang disajikan dalam media sesuai dengan kebutuhan internal siswa. Secara keseluruhan modul elektronik animasi interaktif yang dikembangkan pada materi Fluida Statis sudah memenuhi kriteria modul yang baik dan menarik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Depdiknas (2008), bahwa terdapat beberapa kriteria yang digunakan untuk menyusun modul sebagai media pembelajaran yang baik dan menarik, yaitu: 1) Self Instructional; modul dikatakan baik jika melalui modul peserta belajar mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. Modul yang memenuhi karakteristik self instructional harus berisi tujuan yang jelas, materi pembelajaran dikemas secara spesifik, contoh dan ilustrasi mendukung materi pembelajaran, soal-soal latihan dan tugas memungkinkan pengguna memberikan respon dan mengukur tingkat penguasaannya, materi dalam modul kontekstual, bahasa yang sederhana dan komunikatif, terdapat rangkuman materi, terdapat instrumen yang mengukur tingkat penguasaan materi dan umpan balik atas penilaian; 2) Self Contained; Dalam modul terdapat seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub kompetensi yang dipelajari secara utuh. Sehingga siswa dapat mempelajari materi pembelajaran dengan tuntas; 3) Stand Alone; modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain commit atau to tidak user digunakan bersama-sama dengan

40 82 media pembelajaran lain; 4) Adaptive; modul hendaknya dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fleksibel dalam penggunaanya, dan isi materi pembelajaran dapat digunakan dalam kurun waktu tertentu; 5) User Friendly; modul hendaknya menyajikan instruksi dan paparan informasi yang bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya. Baik berupa kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan, penggunaan bahasa yang mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum.

Tri Wiyoko, Sarwanto, Dwi Teguh Rahardjo

Tri Wiyoko, Sarwanto, Dwi Teguh Rahardjo ISSN: 2338 0691 Juni 2014 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL ELEKTRONIK ANIMASI INTERAKTIF UNTUK KELAS XI SMA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Jurnal Pendidikan Fisika (2014) Vol.2 No.2 halaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian ini meliputi: bagaimana cara mengembangkan multimedia interaktif, kevalidan multimedia

Lebih terperinci

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan CD Interaktif Berbasis Power Point Penelitian ini menghasilkan produk CD Interaktif berbasis Power Point yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Setelah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian yang terdiri atas bagaimana cara mengembangkan komik discovery learning dengan model

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian yang dilaksanakan termasuk ke dalam jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Model pengembangan yang digunakan

Lebih terperinci

Abstrak PENDAHULUAN.

Abstrak PENDAHULUAN. Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 51 PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAARAN AKUNTANSI KEUANGAN KOMPETENSI DASAR PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian membahas bagaimana cara mengembangkan media papan kartun bilangan dengan model sistem

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 3 semester II SD Negeri Tlogo yang berjumlah 42 siswa yang dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang yang berada di desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis 112 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis Assertive Training dalam Meningkatkan Self Concept Anggota Karang Taruna Yodha Mandiri Menggunakan Pengujian Hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM SUBYAK PENELITIAN 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Mater Alma Jalan Mgr. Sugiyopranoto Nomor 58, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengolahan Data Statistika (Manual) Setelah dilakukan penelitian di lapangan maka langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). 67 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Desain penelitian pengembangan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) Penelitian ini menghasilkan produk permainan pembelajaran dalam bentuk Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) pada materi Tekanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada kelas VA dan VB. Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 24 Juli sampai dengan 1 Agustus 2017 di kelas sampel yaitu XI IPA.3 SMA N 4 Kota Solok tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini peneliti akan membahas tentang hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Balong Ponorogo tahun ajaran 2017/2018. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Tuntang, suatu sekolah yang berlokasi di kampung Beran, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2016 di SMAN 1 Tulungagung dengan popoulasi siswa kelas X sebanyak 250 siswa. Dari opulasi tersebut peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 2. Nilai α 3. Untuk Paired Samples T Test df = N- 1 Kemudian bandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel Kriteria uji: Jika t tabel t hitung t tabel maka maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika t hitung

Lebih terperinci

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau 24 III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Desain pengembangan dilaksanakan dengan memodifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Oleh : SRI MARYANI. Oleh : SURYATI A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Oleh : SRI MARYANI. Oleh : SURYATI A ANALISIS PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PAIR CHECK DENGAN THE POWER OF TWO MENGGUNAKAN MEDIA RELIA SERTA PENATAAN KELAS BERBENTUK MEJA KONFERENSI PADA SISWA KELAS VII SMP N1 KARANGPANDAN KARANGANYAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment desain Non-Equivalent Control

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN FORM A SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelesan oleh peneliti tentang tujuan

Lebih terperinci

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) 80 Lampiran 1 Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100,0 Excluded a 0,0 Total 30 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini disajikan data secara rinci hasil penelitian tentang keefektifan model imajinasi dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas

Lebih terperinci

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

!#$%#& Interval Kelas =!#$%#$!#$%&'( BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Deskripsi data awal dari kedua kelas sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini : Tabel 6 Deskripsi Nilai Pretest N Minimum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga

Lebih terperinci

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid Lampiran 1 Uji Stastitik Statistics BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2 N Valid 13 13 13 13 13 13 Missing 13 13 13 13 13 13 Mean 5,538 7,308 1,769 5,385 7,115 1,731

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA Hugo Aries Suprapto Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan hasil tendangan sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Keseimbangan berdiri. selisih1. sebelum2. Tests of Normality. Shapiro-Wilk. Statistic Df Sig. Statistic df Sig

LAMPIRAN. Keseimbangan berdiri. selisih1. sebelum2. Tests of Normality. Shapiro-Wilk. Statistic Df Sig. Statistic df Sig LAMPIRAN Lampiran 1 Uji Statistik Uji Statistics sebelum1 sesudah1 selisih1 sebelum2 sesudah2 selisih2 N Valid 4 4 4 4 4 4 Missing 0 0 0 0 0 0 Mean 6,75 10,00 3,25 6,25 11,50 5,25 Std. Deviation 0,957

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dibahas secara khusus keempat bagian-bagian tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dibahas secara khusus keempat bagian-bagian tersebut. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab yang keempat ini, Hasil Penelitian dan Pembahasan akan membahas tentang 4 (empat) bagian, yaitu (1) gambaran umum penelitian, (2) hasil penelitian, (3) uji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pedurungan Lor 02 Semarang yang melibatkan guru kelas IV SDN Pedurungan Lor 02 Semarang dan subjek

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penyajian Hasil Penelitian dan Pengembangan. dan analisis kebutuhan. Dalam penentuan materi dan analisis kebutuhan ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penyajian Hasil Penelitian dan Pengembangan. dan analisis kebutuhan. Dalam penentuan materi dan analisis kebutuhan ini BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Hasil Penelitian dan Pengembangan 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data dilakukan dengan penentuan materi dan analisis kebutuhan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Kanisius Cungkup yang terletak di Jalan R. Patah Nomor 01, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bersifat kuantitatif karena data-data yang diperoleh kemudian dianalisis

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jenis Kelamin : Umur : Alamat : No. telp : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umun Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SDN Gedangan 02 yang terletak di pesisiran Kota Salatiga, tepatnya di Desa Gedangan Jl.Raya Muncul-Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Gedong 02 kecamatan Banyubiru dan SD Negeri Gedong 03 kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

PENGUKURAN VERTICAL JUMP

PENGUKURAN VERTICAL JUMP PENGUKURAN VERTICAL JUMP GAMBAR SAMPEL LATIHAN TUCK JUMP GAMBAR LATIHAN DEPTH JUMP Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas dengan menggunakan Uji Shapiro Wilk Test [DataSet0] Case Processing Summary Cases Valid

Lebih terperinci

UJI SPSS. Tests of Normality. Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pre Post Sel

UJI SPSS. Tests of Normality. Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pre Post Sel UJI SPSS 1. Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pre1.259 8.122.849 8.092 Post1.258 8.126.883 8.200 Sel1.275 8.075.869 8.148 Pre2.172

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN 1 Barabai SMAN 1 Barabai didirikan pada tahun 1962 dan merupakan salah satu sekolah menengah atas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian menggunakan model Inquiri dan metode konvensional dilakukan di Gugus Kartini dengan 2 SD sebagai subjek penelitian yaitu SD N Mangunsari 04 dan SD N Mangunsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bawen yang terletak sangat strategis karena berada di tepi jalan

Lebih terperinci

UJI SPSS. Shapiro-Wilk. Statistic df Sig. Statistic df Sig. Independent Samples Test. Levene's Test for Equality of t-test for Equality of Means

UJI SPSS. Shapiro-Wilk. Statistic df Sig. Statistic df Sig. Independent Samples Test. Levene's Test for Equality of t-test for Equality of Means UJI SPSS 1. Deskripsi Data dan Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pretest1.132 17.200 *.961 17.659 Posttest1.185 17.124.933 17.244 Selisih1.101

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB IV. Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan

BAB IV. Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan BAB IV Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Panunggalan 05 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data 4.1.1.1. Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 8A dan 8C SMP Stella Matutina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi, Pekantoran dan Pemasaran, dan 3 jurusan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi, Pekantoran dan Pemasaran, dan 3 jurusan di 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Salatiga yang terletak di Jl Nakula Sadewa 1/3 Kembangarum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan mengambil populasi seluruh siswa kelas X TEI yang meliputi kelas X TEI-1 dan X TEI-2. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

Disabilities of the Arm, Shoulder and Hand (DASH) Questionnaire Nama Pasien: Tanggal: Terapis:

Disabilities of the Arm, Shoulder and Hand (DASH) Questionnaire Nama Pasien: Tanggal: Terapis: LAMPIRAN-LAMPIRAN Skor Awal: Skor Akhir: Disabilities of the Arm, Shoulder and Hand (DASH) Questionnaire Nama Pasien: Tanggal: Terapis: Instruksi: Kuesioner ini menanyakan tentang gejala-gejala serta kemampuan

Lebih terperinci

QUISIONER PENELITIAN

QUISIONER PENELITIAN QUISIONER PENELITIAN DATA DIRI Jenis kelamin : Pekerjaan : No. Telp/ Hp : Tanggal pengisian : Intervensi Postural Correction exercise Postural Corresction Exercise, Physiological Glide Mobilization Thorakal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bringin dan SDN 02 karanggeneng yang terletak di desa Bringin dan Desa karanggeneng kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SD Negeri Candirejo 02, dengan alamat di jalan Mertokusumo No 32 Desa Candirejo dan SD Negeri Sraten 01,

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Sulistyaning Kartikawati, Hendrik Pratama Universitas PGRI Madiun

Lebih terperinci

ANGKET MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN TARIKH ISLAM. Saya selalu hadir tepat waktu ketika pelajaran Tarikh Islam di mulai. 2.

ANGKET MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN TARIKH ISLAM. Saya selalu hadir tepat waktu ketika pelajaran Tarikh Islam di mulai. 2. ANGKET MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN TARIKH ISLAM Nama : Kelas : Keterangan Pilihan Jawaban SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju No Pernyataan. Saya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab empat ini, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang akan membahas tentang empat bagian yaitu, sebagai berikut: 1) Gambaran umum penelitian, 2)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilaksanakan SDN Kutowinangun 08 dan SDN Kutowinangun 09 tahunpelajaran 2016/2017.Adapun populasi dalam penelitian ini

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH MX PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMAN 1 KARANGWARENG KABUPATEN CIREBON

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH MX PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMAN 1 KARANGWARENG KABUPATEN CIREBON EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH MX PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMAN 1 KARANGWARENG KABUPATEN CIREBON Oleh: Sugianto FKIP Universitas Wiralodra Indramayu,

Lebih terperinci

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman L A M P I R A N Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman No Sampel Aquades Susu bubuk Susu cair Susu kental manis d 1 d 2 D VHN d 1 d 2 D VHN d 1 d 2 d VHN d 1 d 2 d VHN 1 27 31.75 29.375

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di gugus Ki Hajar Dewantara kecamatan Randublatung kabupaten Blora. Pada gugus ini terdapat 8 SD imbas.

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PENGALAMAN BERBAHASA TERKONSENTRASI (CONCENTRATED LANGUAGE ENCOUNTER)

EFEKTIVITAS MODEL PENGALAMAN BERBAHASA TERKONSENTRASI (CONCENTRATED LANGUAGE ENCOUNTER) 1 EFEKTIVITAS MODEL PENGALAMAN BERBAHASA TERKONSENTRASI (CONCENTRATED LANGUAGE ENCOUNTER) DALAM PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 SINJAI SELATAN KABUPATEN SINJAI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Brog dan Gall dalam Sugiyono (2012: 4) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal a. Deskripsi hasil belajar Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dari nilai tes kemampuan awal. Nilai tes kemampuan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR. 1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau dalam bahasa Inggris disebut Basic Life

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR. 1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau dalam bahasa Inggris disebut Basic Life LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR Jawablah dengan member tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang menurut anda sesuai. 1. Bantuan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian 30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Metode penelitian ini merupakan cara, agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga suatu penelitian dapat mencapai tujuan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Harjosari I dan SDN Harjosari II tahun pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subyek penelitian, desain pengembangan, sumber data, teknik dan instrument pengumpulan data, serta analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Quasi experiment merupakan penelitian yang hampir mendekati penelitian

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Bringin yang beralamatkan Jalan Diponegoro 116 Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) yang bertujuan untuk mengembangkan modul biologi berbasis model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Isola dan SD Laboratorium-Percontohan UPI berlokasi di kelurahan Isola Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development/r&d). Adapun yang dikembangkan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen utama dalam peningkatan kualitas suatu bangsa. Seiring berkembangnya teknologi secara langsung menuntut dunia

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) BERBASIS MAPLE MATAKULIAH KALKULUS LANJUT II

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) BERBASIS MAPLE MATAKULIAH KALKULUS LANJUT II EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) BERBASIS MAPLE MATAKULIAH KALKULUS LANJUT II Eko Andy Purnomo 1, Abdul Rohman 2, Budiharto 3 1 FMIPA Universitas Muhammadiyah Semarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori-Teori Belajar yang Relevan 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan.

Lebih terperinci

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe IV. HASIL PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian pengembangan ini adalah multimedia pembelajaran sains bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe Flash. Materi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi ANALISIS HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA PEMBELAJARAN QUIZ TEAM DENGAN INFORMATION SEARCH MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL SERTA PENATAAN KELAS BERBENTUK U PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 65 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 MODUL PERCOBAAN ALAT PENGARUH BERMAIN GAME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN VISUAL SELECTIVE ATTENTION FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 66 PERCOBAAN DENGAN MO ART

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian Langkah pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD N 3 Karanganyar dan SD N 2 Karanganyar ialah melakukan permohonan

Lebih terperinci

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen Lampiran 1. Analisis Data Kadar atau Estradiol Tabel 1. Data Kadar pada berbagai perlakuan penelitian (pg/ml) Perlakuan Ulangan 1 16,17 19,23 57,52 47,20 36,77 40,78 2 16,32 18,20 62,00 47,23 13,74 31,14

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data 1. Deskripsi Statistik Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti karena masih merupakan skor-skor

Lebih terperinci