SKRIPSI KORELASI JENIS DAN LAMA WAKTU PEMBERIAN OBAT ANTITUBERKULOSIS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DI RSUP SANGLAH GDE DICKY ARIMBAWA

Transkripsi

1 SKRIPSI KORELASI JENIS DAN LAMA WAKTU PEMBERIAN OBAT ANTITUBERKULOSIS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DI RSUP SANGLAH GDE DICKY ARIMBAWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i

2 ii KORELASI JENIS DAN LAMA WAKTU PEMBERIAN OBAT ANTITUBERKULOSIS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DI RSUP SANGLAH Lembar Persetujuan Pembimbing SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 Desember 2016 Pembimbing dr. Ni Kadek Mulyantari, Sp.PK (K) NIP Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp. S(K) NIP

3 iii Skripsi Ini Telah Diuji dan Dinilai oleh Panitia Penguji pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada Tanggal 28 Desember 2016 Panitia Penguji Skripsi adalah: 1. dr. Ni Kadek Mulyantari. Sp.PK (K) 2. Dr. dr. Anak Agung Wiradewi Lestari, Sp. PK

4 iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain sebagai hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Denpasar, 28 Desember 2016 Yang Membuat Pernyataan Gde Dicky Arimbawa

5 v ABSTRAK KORELASI JENIS DAN LAMA WAKTU PEMBERIAN OBAT ANTITUBERKULOSIS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DI RSUP SANGLAH Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis complex. Obat antituberkulosis (OAT) yang dipakai dalam pengobatan TB diantaranya Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pyrazinamide (Z), Etambutol (E), dan Streptomisin (S). Efek dari penggunaan OAT banyak yang bersifat hepatotoksik. Hepatotoksik ini mengganggu fungsi hati yaitu sebagai suatu sistem penyangga glukosa yang sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi jenis dan lama waktu pemberian OAT terhadap kadar glukosa darah di RSUP Sanglah. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain study cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah penderita tuberkulosis yang dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar pada Maret 2015 Oktober Pemilihan sampel menggunakan consecutive sampling dengan total sampel 38. Hasil uji korelasi antara lama pemberian OAT dan kadar glukosa darah pada pasien tuberkulosis di RSUP Sanglah menggunakan uji spearman diperoleh nilai koefisien korelasi (r) yaitu 0,536 sehingga menurut statistik dapat disimpulkan terdapat korelasi positif antara lama waktu pemberian OAT terhadap konsentrasi glukosa darah. Hasil uji korelasi antara jenis OAT terhadap kadar glukosa darah pada pasien tuberkulosis di RSUP Sanglah menggunakan uji chisquare diperoleh nilai P yaitu 0,133 sehingga menurut statistik dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis OAT terhadap konsentrasi glukosa darah pada pasein tuberkulosis di RSUP Sanglah. Kata Kunci: Obat antituberkulosis, lama pemberian, dan kadar glukosa darah.

6 vi ABSTRACT THE CORRELATION OF TYPE AND DURATION OF THE PROVISION OF ANTI-TUBERKULOSIS DRUGS TO BLOOD GLUCOSE IN RSUP SANGLAH Tuberculosis (TB) is one of the most chronic infection disease that caused by Mycobacterium tuberculosis complex infection. Anti-tuberculosis drugs applied in treating TB such as Isoniazid (H), Rifampicin (R), Pyrazinamide (Z), Ethambutol (E), and Streptomycin (S). The most effects of provision antituberculosis drugs have hepatotoxic quality. This hepatotoxic disturb the most important function of hepar as the system of glucose buffer. The aim of this research is to know the correlation of type and duration of the provision of the anti-tuberculosis drugs to blood glucose in RSUP Sanglah. This research is one of analytic research by using cross sectional study design. The populations of this research are tuberculosis sufferers who treated in RSUP Sanglah, Denpasar on March 2015 till October Consecutive sampling is applied to choose the sample of the research in totally 38 samples. The result of the correlation test between the duration of the provision of anti-tuberculosis drugs to blood glucose to the tuberculosis patients in RSUP Sanglah applies spearman test that achieve coefficient correlation (r) that is 0,536 so based to the statistic can be concluded that there is the positive relation between provision of anti-tuberculosis drugs to blood glucose. The result of the correlation test between the type of anti-tuberculosis drugs to blood glucose to the tuberculosis patients in RSUP Sanglah applies chi-square test that achieve P-value 0,133 so based to the statistic can be concluded that there isn t significant correlation between type of anti-tuberculosis drugs to blood glucose. Keywords: Anti-tuberculosis drug, duration, and blood glucose.

7 vii RINGKASAN KORELASI JENIS DAN LAMA WAKTU PEMBERIAN OBAT ANTITUBERKULOSIS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DI RSUP SANGLAH Gde Dicky Arimbawa, Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Udayana Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis complex. Bakteri ini menyerang paru dan sebagian kecil organ tubuh yang lain (Amin dan Bahar, 2014). Tuberkulosis menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia sampai saat ini dan menyebabkan angka kematian tinggi (Ramatillah et al, 2014). Pada tahun 2010, World Health Organization (WHO) mencatat di Indonesia jumlah penderita tuberkulosis sebesar 0,37 juta 0,54 juta orang (Adriztina et al, 2014). Pengobatan tuberkulosis bertujuan untuk membunuh bakteri Mycobacterium. Aktifitas obat antituberkulosis didasarkan atas tiga mekanisme, yaitu membunuh bakteri, aktifitas sterilisasi, dan mencegah resistensi (Depkes, 2005). Terdapat lima macam obat antituberkulosis yang telah dipakai seperti Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Etambutol (E), Streptomisin (S). Efek samping penggunaan OAT sebagian besar adalah hepatotoksik. Hepatotoksik ini mengganggu fungsi hati yaitu sebagai suatu sistem penyangga glukosa. Salah satu OAT yang mengganggu fungsi hati adalah rifampisin. Rifampisin merupakan salah satu penginduksi terkuat dari system enzim microsomal hepar yang terlibat dalam metabolisme suatu zat termasuk enzim sitokrom P450. Efek rifampisin secara langsung maupun tidak langsung terhadap control glikemik menyebabkan perlunya monitoring kadar glukosa darah. Obat tuberkulosis lain sangat jarang mengganggu kadar glukosa darah (Prameswari, 2013). Penelitian ini dilakukan di RSUP Sanglah, Denpasar pada Oktober November Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan metode consecutive sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 38 sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian distribusi pasien Tuberkulosis di RSUP Sanglah lebih dominan pada perempuan yakni sebanyak 21 sampel (55,3%) dibandingkan dengan laki-laki yakni sebanyak 17 sampel (44,7%). Karakteristik usia sebanyak 20 sampel (52,6%) pada kelompok usia 40 tahun dan 18 sampel (47,4%) pada kelompok usia > 40 tahun. Pada distribusi obat antituberkulosis ditemukan 30 sampel menggunakan OAT Kategori 1 dan 8 sampel menggunakan OAT Kategori 2. Pada distribusi lama pengobatan, ditemukan 35 sampel pada masa pengobatan 2 12 bulan dengan 33 sampel glukosa darah 200 mg/dl dan 2 sampel glukosa darah > 200 mg/dl, dan 3 sampel pada masa pengobatan bulan dengan 1 sampel glukosa darah 200 mg/dl dan 2 sampel > 200 mg/dl. Analisis bivariat menggunakan uji Spearman untuk mengetahui korelasi antara lama pengobatan terhadap glukosa darah diperoleh nilai P 0,001 dan koefisien korelasi (r) 0,536 sehingga menurut statistik menyimpulkan terdapat korelasi positif antara lama pengobatan terhadap kadar glukosa darah. Uji Chisquare digunakan untuk mengetahui korelasi antara jenis OAT yang diberikan

8 dengan kadar glukosa darah maka diperoleh nilai P 0,133 yang berarti nilai P > 0,05. Sehingga menurut statistik dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis OAT terhadap konsentrasi glukosa darah. viii

9 ix SUMMARY THE CORRELATION OF TYPE AND DURATION OF THE PROVISION OF ANTI-TUBERCULOSIS DRUGS TO BLOOD GLUCOSE IN RSUP SANGLAH Gde Dicky Arimbawa, Faculty of Medicine, Medical Education Program Udayana University Tuberculosis (TB) is one of the most chronic infection disease that caused by Mycobacterium tuberculosis complex infection. This bacteria attacks the lungs and the small other part of body (Amin and Bahar, 2014). Tuberculosis becomes health problem in the world until now and causing the high mortality rate (Ramattilah, 2014). In World Health Organization (WHO) takes note that the amounts tuberculosis sufferers are 0,37 0,54 billion people in Indonesia (Adriztina et al, 2014). The tuberculosis treatment aims to kill the Mycobacterium. The activity of anti-tuberculosis drug can be categorized to be three mechanisms as to kill the bacteria, sterilization, and to prevent resistance (Depkes, 2005). There are five types of anti-tuberculosis drug that has been applied such as Isoniazid (H), Rifampicin (R), Pyrazinamide (Z), Ethambutol (E), Streptomycin (S). The most side effects anti-tuberculosis provision are hepatotoxic. This hepatotoxic disturbs hepar function as the glucose buffer system. One of the anti-tuberculosis drugs is rifampicin. Rifampicin is one of the strong inductions from hepar microsomal enzyme system that mixed up with substance metabolism including cytochrome P450 enzyme. Rifampicin effect directly or indirectly to the glycemic control cause the monitoring of blood glucose. The others of anti-tuberculosis drug less common disturb the blood glucose (Prameswari, 2013). This research is conducted in RSUP Sanglah, Denpasar on October November This research applies secondary data by using consecutive sampling. The sample amounts applied in this research are 38 samples that have inclusion and exclusion criteria. The result of the tuberculosis patients distribution in RSUP Sanglah are dominated by the women they are 21 samples (55,3%) more than men they are 17 samples (44,7%). The age characteristic are 20 samples (52,6%) in 40 years old grouping age, and 18 samples (47,4%) in > 40 years old grouping age. In antituberculosis drug distribution found 30 samples use OAT type 1 and 8 samples use OAT type 2. In the distribution of treatment duration, found 35 samples in treatment phase 2 12 month with 33 samples blood glucose 200 mg/dl and 2 samples blood glucose > 200 mg/dl, and 3 samples in treatment phase month with 1 sample blood glucose 200 mg/dl and 2 samples blood glucose > 200 mg/dl. Bivariate analysis applies spearman test to know the correlation between the treatment duration to blood glucose achieve p-value 0,001 and correlation coefficient 0,536 so based to the statistic can be concluded that there is the positive relation between provision of anti-tuberculosis drugs to blood glucose. Chi-square test is applied to know the correlation between type of antituberculosis drug to blood glucose that achieve p-value 0,133, it means that p-

10 value > 0,05. So based on the statistic can be concluded that there is no significant correlation between type of anti-tuberculosis drug to blood glucose. x

11 xi KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkt rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Korelasi Jenis dan Lama Waktu Pemberian Obat Antituberkulosis Terhadap Kadar Glukosa Darah di RSUP Sanglah tepat pada waktu yang telah ditentukan Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari dukungan moral, arahan, kritik yang positif, saran serta doa dari semua pihak. Sebagai rasa syukur, dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti program S1 2. dr. Ni Kadek Mulyantari, Sp. PK (K) selaku pembimbing yang telah membimbing, memberikan arahan, kritik, dan saran yang membangun dalam proses penyusunan skripsi ini 3. Dr. dr. Anak Agung Wiradewi Lestari, Sp. PK selaku penguji yang telah memberikan masukan, saran, dan kritik sehingga skripsi ini dapat terwujud dengan baik. 4. Orang tua penulis yang memberikan dukungan penuh secara moral dan material dan selalu membantu memberikan dukungan kepada penulis. 5. Kepala Bagian Rekam Medis RSUP Sanglah yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan pengambilan data. 6. Para pegawai di bagian rekam medis RSUP Sanglah yang telah membantu dalam pengambilan data penelitian ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis untuk ke depannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Denpasar, 28 Desember 2016 Penulis

12 xii DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... ix KATA PENGANTAR... xi DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN, atau LAMBANG... xv DAFTAR BAGAN... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penyakit Tuberkulosis Pengertian Etiologi Epidemiologi Cara Penularan Patogenesis Tuberkulosis Primer Tuberkulosis Sekunder Gejala Klinis Diagnosis Pengobatan Efek Samping Pengobatan Glukosa Darah Pengaturan Glukosa Darah Hati Hubungan Obat Antituberkulosis dalam Glukosa Darah BAB III KERANGKA TEORI, KONSEP, dan HIPOTESIS Kerangka Teori Kerangka Konsep Hipotesis BAB IV METODE PENELITIAN Jenis dan Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Penelitian... 22

13 xiii Sampel Penelitian Cara Pengambilan Sampel Besar Sampel Variabel Penelitian Klasifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Instrumen Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Waktu Penelitian Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sampel Jenis Kelamin Usia Glukosa Darah Kategori Obat Lama Pengobatan Korelasi Antara Jenis dan Lama Waktu Pemberian OAT terhadap Glukosa darah Keterbatasan Penelitian BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1 Jadwal Penelitian Lampiran 2 Rincian Biaya Penelitian Lampiran 3 Hasil Analisis Lampiran 4 Sampel Penelitisn... 43

14 xiv DAFTAR TABEL Halaman Tabel 5.1 Distribusi Pasien Tuberkulosis Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.2 Distribusi Pasien Tuberkulosis Berdasarkan Usia Tabel 5.3 Distribusi Pasien Tuberkulosis Berdasarkan Glukosa Darah Tabel 5.4 Distribusi Pemberian Obat Terhadap Glukosa Darah Tabel 5.4 Distribusi Lama Penggunaan OAT terhadap Kadar Glukosa Darah.. 30 Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian Tabel 5.6 Korelasi antara Lama Pemberian OAT terhadap Glukosa Darah Tabel 5.7 Korelasi antara Jenis OAT terhadap Glukosa Darah... 32

15 xv DAFTAR SINGKATAN ATAU TANDA SINGKATAN TB : Tuberkulosis OAT : Obat Antituberkulosis WHO : World Health Organization BTA : Basil Tahan Asam SPS : Sewaktu Pagi Sewaktu PPD : Purified Protein Derivative DOT : Directly Observed Treatment H : Isoniazid R : Rifampisin E : Etambutol Z : Pirazinamid S : Streotomisin TANDA > : menyatakan lebih dari < : menyatakan kurang dar : menyatakan kurang dari atau sama dengan : menyatakan lebih dari atau sama dengan

16 xvi DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian...20

17 xvii DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Jadwal Penelitian Lampiran 2 Rincian Biaya Penelitian Lampiran 3 Hasil Analisis Lampiran 4 Sampel Penelitian... 43