Comparison Of Functional Status of Elderly Living with Family and Living in UPTD Banda Aceh
|
|
- Hendri Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBANDINGAN STATUS FUNGSIONAL LANSIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DENGAN YANG TINGGAL DI UPTD BANDA ACEH Comparison Of Functional Status of Elderly Living with Family and Living in UPTD Banda Aceh Muhammad Rizal 1, T. Samsul Alam 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2 Bagian Keilmuan Keperawatan komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh just.mr.rizal@gmail.com; tsa_psik_unsyiah@yahoo.co.id ABSTRAK Lansia mengalami penurunan fungsi fisik, mental, dan sosial yang memberikan kontribusi terhadap meningkatnya ketergantungan lansia pada orang lain.. Banyak lansia yang justru tinggal di panti sosial dimana jauh dari keluarganya, padahal keluarga mempunyai peran penting dalam menunjang kemandirian seorang lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status fungsional lansia yang tinggal bersama keluarga dengan yang Jenis penelitian ini adalah descriptive comparative dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi penelitian 117 lansia. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus slovin yaitu sebanyak 54 responden. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di Gampong Blang Kecamatan Darussalam Aceh Besar dan di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Banda Aceh pada bulan Juni Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner Indeks Barthel dengan wawancara terpimpin. Hasil analisa univariat didapatkan status fungsional lansia bersama keluarga dengan kategori mandiri (60,9%), ketergantungan ringan (34,8%) dan ketergantungan berat (4,3%). Lansia yang tinggal di UPTD pada ketegori ketergantungan ringan (61,3%), mandiri (32,3%) dan ketergantungan total (6,5%). Berdasarkan analisis bivariat menggunakan rumus Mann Whitney didapatkan nilai p value=0,045 < α 0,05 sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kemandirian lansia yang tinggal bersama keluarga dengan yang Sayang. Sehingga diharapkan kepada pihak panti sosial dan keluarga lansia agar dapat meningkatkan dan mempertahankan kemandirian status fungsional lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kata kunci : Lansia, status fungsional ABSTRACT Elderly people got physical function, mental, and social decreased that affected to the constribution toward of thei dependency on others.. A lot of elderly people even choose to live in nursing home where was to far from the family, but actually the case was the family had an important role in supporting an autonomous of elderly people. This study aims to find out differences of elderly functional status between they who lived with the family and they who lived in UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh This research was a comparative descriptive with a cross sectional approach. The population of this study was about 117 elderly people. The number of samples was determined by the Slovin formula with 54 respondents. Taking sample used purposive technique sampling. This research was conducted in Gampong Blang, Darussalam Aceh Besar and UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Ulee Kareng Banda Aceh on June The instrument of collecting data used Barthel Index questionnaire with guided interview. The univariate analysis resulted that there was a functional status of elderly living with independent category (60,9%), mild dependence (34,8%) and heavy dependence (4,3%). Elderly people who lived in UPTD with category of mild dependence (61,3%), independent (32,3%) and total dependence (6,5%). According to bivariate analysis by using mann whitney formula, it resulted p value = 0,045 < α 0,05. Thus, it concluded that there was a difference between the independence of the elderly people living with family and living in UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang. Then it suggested to the social nursing home side and elderly family to able to improve and maintain the independency of elderly functional status in performinng activities of daily living. Keywords: Elderly, functional status 1
2 PENDAHULUAN Indikator keberhasilan pembangunan nasional salah satunya dapat dilihat dari sisi kesehatan adalah semakin meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) penduduk. Peningkatan umur harapan hidup penduduk mengakibatkan jumlah penduduk lansia meningkat dan cenderung bertambah lebih cepat (Mubarak, 2009). Jika dilihat berdasarkan jumlah penduduk lansia menurut provinsi, persentase penduduk lansia di atas 10% sekaligus paling tinggi ada di Provinsi DI Yogyakarta (13,04%), Jawa Timur (10,40%) dan Jawa Tengah (10,34%). Persentase paling rendah berada di Provinsi Papua (1,94%), sedangkan persentase lansia di Aceh mencapai 5,88% (BPS, 2012). Menurut Stanley (2006) seiring dengan proses penuaan akan terjadi berbagai kemunduran kemampuan dalam beraktivitas karena adanya kemunduran kemampuan fisik, penglihatan, dan pendengaran sehingga orang lanjut usia membutuhkan bantuan untuk mempermudah dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dampak dari terganggunya aktivitas kehidupan sehari-hari pada lansia maka para lansia akan rentan terhadap penyakit yang bersifat akut dan kronis, ada ketergantungan akan terjadi penyakit degeneratif, penyakit metabolik, gangguan psikososial dan penyakit infeksi meningkat (Nugroho, 2000). Kemandirian pada lansia dinilai dari kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Akitivitas kehidupan sehari-hari adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, sehingga dapat meminimalkan morbiditas lansia (Maryam, 2008). Keluarga mempunyai peran penting dalam menunjang kemandirian lansia. Alasannya, keluarga memiliki kedekatan baik fisik maupun emosional. Keluarga merupakan support system utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rinajumita (2011) tentang Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kemandirian Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lampasi Kecamatan Payakumbuh Utara menyimpulkan bahwa faktor kondisi kesehatan, kondisi ekonomi, kehidupan beragama dan dukungan keluarga mempengaruhi kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari pada lansia. Pada umumnya lansia yang menikmati hari tuanya cenderung lebih senang untuk tetap tinggal bersama keluarganya, tetapi dalam keadaan tertentu mereka tidak tinggal di lingkungan keluarganya (tinggal di suatu lembaga kesejahteraan sosial yang dapat menangani lansia tersebut) (Nugroho, 2008). Salah satu panti werdha yang ada di Aceh saat ini adalah UPTD Rumoh Seujatera Geunaseh Di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) ini terdapat 72 orang lansia dengan rentang usia antara 54 tahun 92 tahun. Kemunculan panti werdha beserta fungsinya ternyata menimbulkan persepsi yang pro dan kontra. Sebagian masyarakat yang kontra mengemukakan lansia yang tinggal di panti werdha memiliki banyak keterbatasan ruang gerak dan ekonomi serta terikat norma atau aturan yang telah ditetapkan panti. Sebagian masyarakat menganggap bahwa keluarga adalah tempat yang terbaik untuk lansia, anak memiliki kewajiban untuk merawatnya. Sedangkan sebagian masyarakat lainnya mengemukakan bahwa kebutuhan sosialisasi dan perawatan akan lebih terjamin apabila lansia berada di panti werdha. Berkembangnya persepsi sosial yang membentuk citra sosial bahwa panti merupakan tempat pemisahan bagi lansia terhadap keluarganya merupakan salah satu fakta yang ada dimasyarakat (Syamsuddin, 2008). Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melihat bagaimanakah perbandingan status fungsional lansia yang tinggal bersama keluarga dengan lansia yang 2
3 METODE Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian bersifat deskriptif comparative. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia usia 60 tahun keatas, 50 orang yang tinggal bersama keluarga di Gampong Blang Kecamatan Darussalam Aceh Besar dan 67 orang yang tinggal di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Banda Aceh dengan jumlah total 117 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner Indeks Barthel yang terdiri dari penilaian kemandirian dari aktivitas makan, mandi, toileting, berpakaian, berjalan, berpindah, mengontrol BAB, mengontrol BAK, naik turun tangga dan membersihkan diri. HASIL Tabel 1. Distribusi frekuensi variabel kemandirian status fungsional lansia Tingkat Bersama keluarga UPTD ketergantungan f % f % Mandiri 14 60, ,3 Ringan 8 34, ,3 Sedang Berat 1 4,3 - - Total ,5 Total Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar lansia yang tinggal bersama keluarga tergolong mandiri dan lansia di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Banda Aceh sebagian besar tergolong ketergantugan ringan. Tabel 2 Distribusi frekuensi perbandingan kemandirian status fungsional lansia Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa perbandingan kemandirian status fungsional lansia yang tinggal bersama keluarga di Gampong Blang dengan di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Banda Aceh yaitu dari perhitungan statistik dengan rumus mann whitney didapatkan nilai p- value 0,045 yang berarti bahwa nilai tersebut lebih kecil dari nilai signifikan yaitu 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau ada perbedaan kemandirian status fungsional lansia yang tinggal bersama keluarga dengan yang PEMBAHASAN Distribusi kemandirian status fungsional lansia yang tinggal bersama keluarga di Gampong Blang berdasarkan hasil penelitian yaitu sebagian besar lansia tergolong mandiri yaitu sebanyak 14 orang (60,9%), lansia yang termasuk pada kategori ketergantungan ringan 8 orang (34,8%), pada kategori ketergantungan berat 1 orang (4,3%) dan tidak ada lansia yang termasuk kedalam kategori ketergantungan sedang dan ketergantungan total. Hal ini menunjukkan bahwa persentase lansia yang masih mampu secara mandiri melakukan aktivitas sehari-hari lebih besar daripada lansia yang memliki ketergantungan dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. Salah satu faktor dari tingkat kemandirian adalah umur dan status perkembangan seorang klien yang menunjukkan tanda kemauan dan kemampuan, ataupun bagaimana klien bereaksi terhadap 3
4 ketidakmampuan melaksanakan aktivitas seharihari. Saat perkembangan dari bayi sampai dewasa, seseorang secara perlahan-lahan berubah dari tergantung menjadi mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Faktor lain yang bisa mempengaruhi kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari adalah dukungan keluarga. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sampelan dkk (2015) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga terhadap kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dukungan keluarga bisa berupa informasi verbal, non-verbal, saran, bantuan nyata, tingkah laku dari orang-orang yang akrab berupa kehadiran, kepedulian, kesediaan dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional dan meningkatkan fisik lansia sehingga mendorong lansia untuk mandiri dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari (Kuntjoro, 2002). Semua jenis dukungan yang diberikan anggota keluarga kepada lansia secara maksimal dapat berupa dukungan informasional, karena keluarga merupakan informasi yang paling sering dalam kaitan perawatan dirumah, dukungan moril dan dukungan materil berupa usaha keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Bertambahnya usia diharapkan lansia tetap mendapatkan kualitas hidup yang baik, tetap melakukan aktivitas hidup sehari-hari dengan mandiri serta tetap menjaga kesehatannya, tentunya hal ini terutama merupakan tugas dari keluarga (Friedman, 2003). Hasil penelitian mengenai kemandirian status fungsional lansia di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang diapatkan data bahwa dari 31 responden yang diteliti, 19 responden (61,3%) mengalami ketergantungan ringan dalam memenuhi aktivitas hariannya. Lansia yang mengalami ketergantungan ringan tersebut pada umumnya memiliki keterbatasan dalam aktivitas naik-turun tangga (51,6%) dan aktivitas berjalan (35,5%). Sebagian besar lansia mengalami ketergantungan ringan karena secara fisik kondisi sudah menurun, kaki gemetaran saat lansia berjalan, tetapi masih mampu melakukannya meskipun lambat dan terkadang membutuhkan bantuan dari teman ataupun petugas. Dalam penelitian yang dilakukan Hacihasanoglu dkk (2012) menunjukkan bahwa angka ketergantungan tertinggi ditemukan pada naik-turun tangga yaitu 1,9% dan 1,3% pada aktivitas bergerak dan faktor-faktor seperti menjadi tua, perempuan, janda/cerai, hidup bersama dengan seorang putra/putri, ketidakpuasan terhadap tempat tinggal, memiliki penyakit kronis dan kesehatan yang dirasakan sendiri berpengaruh dalam tingkat ketergantungan lansia. Lueckenotte (1999) mengatakan bahwa fungsi aktivitas semua makhluk hidup dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akan mengalami kemunduran dengan bertambahnya usia, gaya hidup, penyakit, obat-obatan dan kondisi lingkungan. Secara fisiologis dan anatomis, perubahan yang terjadi pada lanjut usia mengakibatkan keterbatasan kapasitas fungsi secara bertahap dan mengurangi kecepatan aktivitas yang pernah mampu dikerjakan sebelumnya. Ada beberapa penyakit kronis umumnya ikut berperan menurunkan kapasitas fungsi aktivitas pada kelompok usia ini. Masalah besar bagi lanjut usia adalah terjadinya disabilitas dua kali lebih besar dan membatasi aktivitas empat kali lebih banyak dibandingkan dengan usia 65 tahun (Heriawan, 2000). Lansia yang tinggal di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang umumnya adalah lansia yang tidak memungkinkan mereka untuk melanjutkan hidup di rumah masing-masing. Menurut Hurlock (1999) apabila kesehatan, status ekonomi atau kondisi lain yang tidak memungkinkan mereka untuk melanjutkan hidup di rumah masing-masing dan jika mereka tidak mempunyai sanak keluarga yang dapat 4
5 atau sanggup merawat mereka maka para lansia sebaiknya tinggal di lembaga tempat tinggal yang dirancang khusus untuk lansia. Di panti werdha selain mendapatkan pelayanan berupa pemenuhan kebutuhan dasar juga diberikan fungsi kognitif lainnya, yaitu program-program pelayanan sosial yang bisa memberikan kesibukan pada mereka sebagai pengisi waktu luang, diantaranya pemberian bimbingan sosial, bimbingan mental, spiritual dan rekreasi, penyaluran bakat dan hobi terapi kelompok, senam dan kegiatan lainnya (Marni, 2007). Melaksanakan kegiatan dan aktivitas bersama-sama dengan para penghuni panti dapat menciptakan interaksi antar penghuni panti (sesama lansia) sehingga lansia tidak merasa kesepian dan tetap dapat melaksanakan aktivitas baik fisik maupun kognitif, meningkatkan rasa optimis dan semangat hidup pada lansia (Yuwanto & Pratidina, 2013). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode SPSS untuk membandingkan status fungsional lansia yang tinggal bersama keluarga di Gampong Blang dengan yang Sayang Ulee Kareng Banda Aceh dengan menggunakan rumus mann whitney didapatkan nilai p-value = 0,045 < α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau ada perbedaan kemandirian status fungsional lansia yang tinggal bersama keluarga dengan yang Menurut Heriawan (2000) hilangnya/berkurangnya status fungsional menyebabkan sesorang menjadi tidak mandiri dan memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-hari tersebut. Keadaan ini merupakan akibat dari proses menua atau akibat kronik degeneratif yang diderita sejalan dengan bertambahnya usia seseorang. Lanjut usia yang mempunyai tingkat kemandirian tertinggi adalah pasangan lanjut usia yang secara fisik kesehatannya cukup prima. Dari aspek sosial ekonomi dapat dikatakan jika cukup memadai dalam memenuhi segala macam kebutuhan hidup, baik lanjut usia yang memiliki anak maupun yang tidak memiliki anak. Tingginya angka ketergantungan mereka diantaranya karena orang lanjut usia telah terbiasa menyelesaikan pekerjaan di rumah tangga yang berkaitan dengan hayat hidupnya. Kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari bisa berdampak terhadap kepuasaan hidup lansia. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Putri & Hamidah (2014) terkait Hubungan antara Kemandirian Melakukan Aktivitas Sehari-Hari dengan Kepuasan Hidup Lanjut Usia yang Mengalami Stroke dimana diapatkan hasil yang menunjukkan bahwa semakin tinggi kemampuan lansia yang mampu melakukan aktivitas hariannya maka mempunyai tingkat kepuasaan hidup yang lebih baik pula. Penurunan aktivitas sehari-hari disebabkan oleh persendian yang kaku, pergerakan yang terbatas, waktu beraksi yang lambat, keadaan tidak stabil bila berjalan, keseimbangan tubuh yang buruk, gangguan peredaran darah, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran dan gangguan perabaan. Faktor yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari adalah kondisi fisik menurun, kapasitas mental, status mental seperti kesedihan dan depresi, penerimaan terhadap berfungsinya anggota tubuh dan dukungan anggota keluarga (Setiabudhi & Hardywinoto, 1999). Kemampuan lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari jika dukungan keluarga yang optimal diberikan maka lansia terdorong untuk mandiri dalam aktivitas sehari hari, sehingga status kesehatanya meningkat, jika tidak ada dukungan keluarga maka lansia akan tergantung dalam pemenuhan aktivitas seharihari, maka status kesehatannya menurun. Manfaat keterlibatan keluarga akan meningkatkan kesehatan/kesejahteraan anggota keluarga termasuk lansia (Freidman, 2003) 5
6 Hasil studi Tachman (Adi, 1999) terhadap perawatan lansia menunjukkan bahwa tempat yang baik bagi orang lansia adalah tempat tinggalnya sendiri dengan anggota keluarga lainnya. Perawatan yang diilakukan oleh anak sendiri lebih memberikan rasa nyaman dan aman, karena menunjukkan bahwa sistem nilai budaya yang menjunjung tinggi pengabdian terhadap orang tua masih ada di Indonesia. Menempatkan para lansia di panti werdha oleh anak dan keluarga dari para lansia yang dianggap sebagai suatu alternatif bagi penempatan para lansia di masa tuanya tidaklah sepenuhnya tepat. Segala fasilitas, situasi juga kegiatan yang terdapat di dalam panti werdha ternyata tidak dapat menggantikan suasana rumah. Suasana rumah yang didalamnya terdapat interaksi dengan anak dan keluarga yang termasuk adanya kehangatan dalam interkasi tersebut tidak dapat ditemukan lansia yang tinggal di panti. Berabagai aktivitas dan kegiatan yang terdapat didalam panti cenderung dilakukan bersama-sama akan tetapi dalam aktivitas tersebut tidak ada tuntutan untuk dapat berinteraksi antara satu lansia dengan lainnya (Yuwanto & Pratidina, 2013). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian secara umum dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa lansia yang tinggal bersama keluarga memiliki tingkat kemandirian status fungsional lebih baik dibandingkan dengan lansia yang tinggal di UPTD Rumoh Sujahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Banda Aceh. Perbandingan status fungsional lansia yang tinggal di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Banda Aceh menunjukkan nilai p-value sebesar 0,045 (p-value < α) maka terdapat perbedaan kemandirian status fungsional lansia yang Berdasarkan hal tersebut diharapkan keluarga lansia agar dapat terus memberikan dukungan terhadap lansia sehingga dapat meningkatkan dan mempertahankan kemandirian dan kesehatan lansia yang tinggal di rumah dan bagi UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang agar meningkatkan dan mengoptimalkan kemandirian status fungsional lansia dalam kemampuan lansia untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. REFERENSI Adi, R (1999). Kelompok Lanjut Usia. T.O. Ihromi. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obob Indonesia Bambang (2011). Profesional: Pekerja Sosial pada Lansia di Panti Werdha. Friedman, M. (2003). Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. Edisi ketiga. Jakarta:EGC. Hacihasanoglu, R., Yildirim, A., Karakut, P (2012). Loneliness in Elderly Individuals, Level of Dependency in Activity of Daily Living (ADL) and Influential Factors. Archives of Gerontology and Geriatrics 54, Hardywinoto & Setiabudhi. (2005). Panduan Gerontologi: Tinjauan dari Berbagai Aspek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Heriawan. (2000). Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien Geriatric, edisi ke 1, Jakarta Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Diakses pada tanggal 24 Maret 2016 dari n%20lansia.pdf. 6
7 Kuntjoro, S. (2002). Dukungan Sosial Buat Lansia. 06/5/7/kel 3.html. Diakses 26 Juni Lueckenotte, AG. (2000). Pengkajian Gerontologi. Edisi Kedua. Jakarta: EGC. Marni & Kadir. (2007). Panti Werdha Sebuah Pilihan. kadir.wordpress.com Maryam, R. S. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika Mubarak, W.I, Chayatin, N & Santoso, B.A. (2009). Keperawatan Komunitas. Jakarta: Selemba Medika Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC Stanley, M & Beare, P. G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC Syamsuddin. (2008). Penguatan Eksistensi Panti Werdha di Tengah Pergeseran Budaya dan Keluarga. diakses 15 April Diunduh dari: Tamher, S. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Selemba Medika Watson, Roger Perawatan Pada Lansia. Jakarta: EGC. 7
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND ELDERLY DAILY LIVING ACTIVITIES INDEPENDENCES Endang Mei Yunalia,
Lebih terperinciAspek Biologis Lansia Di Uptd Rumoh Seujahtra Geunaseh Sayang Dan Desa Lubuk Sukon Banda Aceh
Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1 ISSN: 2338-6371, e-issn 2550-018X Aspek Biologis Lansia Di Uptd Rumoh Seujahtra Geunaseh Sayang Dan Desa Lubuk Sukon Banda Aceh Biological Aspect Between The Elderlies
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG Ridlawati Romadlani*, Tri Nurhidayati**,Agustin Syamsianah** Prodi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berusia 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Menurut WHO
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Lansia merupakan suatu proses alami yang di tentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami proses
Lebih terperinciHUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA
ISSN : 2087 2879 HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA Relationship Of Psychosocial Change With Quality Of Life In Gampong Lamceu Kuta Baro Subdistrict Aceh Besar Regency In 2012
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND THE ELDERLY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa hidup manusia yang terakhir. Lanjut usia atau yang lazim disingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Lansia merupakan suatu proses alami yang di tentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia (lansia) adalah seseorang dengan usia 65 tahun atau lebih yang terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit melainkan suatu proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam Pembangunan Nasional, telah menunjukkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciJNPH Volume 4 No. 1 (Juli 2016) The Author(s) 2016
JNPH Volume 4 No. 1 (Juli 2016) The Author(s) 2016 HUBUNGAN TINGKAT KEMAMPUAN DALAM AKTIVITAS DASAR SEHARI-HARI (ACTIVITY DAILY LIVING) DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN DAN PENYANTUNAN LANJUT
Lebih terperincie-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018
HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Kondisi Kesehatan dan Kondisi Sosial dengan Kemandirian Lanjut Usia di
Lebih terperinciPENGARUH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA TERHADAP STATUS GIZI LANSIA DI KELURAHAN MERANTI PANDAK PEKANBARU
PENGARUH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA TERHADAP STATUS GIZI LANSIA DI KELURAHAN MERANTI PANDAK PEKANBARU Reni Zulfitri Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau renz_emi@yahoo.com ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Statistik (2013), angka harapan hidup perempuan Indonesia dalam rentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan berdampak pada penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian serta peningkatan angka harapan hidup penduduk
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP SIKAP KELUARGA DALAM PEMBERIAN PERAWATAN ACTIVITIES DAILY LIVING
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP SIKAP KELUARGA DALAM PEMBERIAN PERAWATAN ACTIVITIES DAILY LIVING (ADL) PADA LANSIA DI RUMAH DESA TANJUNGREJO MARGOYOSO PATI NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sering kali keberadaan lanjut usia dipersepsikan secara negatif, dianggap sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitarnya. Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya
Lebih terperinciPOLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN
POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN Efitri Novalina Siboro*, Iwan Rusdi ** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITIES OF DAILY LIVING (ADL) PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITIES OF DAILY LIVING (ADL) PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA Retno Lestari 1, Titin Andri Wihastuti 2, Berty Febrianti Rahayu 3 1 Departemen Keperawatan
Lebih terperinciGAMBARAN DEMENSIA PADA USIA LANJUT DI UPTD RUMOH SEUJAHTERA GEUNASEH SAYANG ULEE KARENG BANDA ACEH
GAMBARAN DEMENSIA PADA USIA LANJUT DI UPTD RUMOH SEUJAHTERA GEUNASEH SAYANG ULEE KARENG BANDA ACEH THE DESCRIPTION OF DEMENTIA IN ELEDERLY AT REGIONAL TECHNICAL IMPLEMENTATION UNIT OF RUMOH ACEH GEUNASEH
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DUSUN NGRAME TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DUSUN NGRAME TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF KONSEP DIRI LANSIA DI UPTD RUMOH SEUJAHTRA GEUNASEH SAYANG BANDA ACEH DAN LANSIA YANG TINGGAL DI DESA LAMBARO SUKON ACEH BESAR TAHUN
Idea Noursing Journal ISSN: 2087-2879 STUDI KOMPARATIF KONSEP DIRI LANSIA DI UPTD RUMOH SEUJAHTRA GEUNASEH SAYANG BANDA ACEH DAN LANSIA YANG TINGGAL DI DESA LAMBARO SUKON ACEH BESAR TAHUN 2012 Comparative
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk Lanjut usia di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, ini disebabkan karena meningkatnya usia harapan hidup. Pada tahun 1980 usia harapan hidup di Indonesia
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN
GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 17 ISSN 250350 TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) PADA LANSIA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI POSYANDU DI KEL. NGAGEL REJO KEC. WONOKROMO
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa, sesuai Undang Undang Nomor 13 tahun 1998 Bab I pasal 11 ayat 11
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan penduduk akan berpengaruh pada peningkatan usia harapan hidup. Lansia dengan jumlah yang meningkat dapat berperan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Jurnal yang berjudul
Jurnal yang berjudul Jurnal yang berjudul ABSTRAK Irmawati Nur.. Pengaruh Peran Keluarga Dalam Pemenuhan Activities Daily Living sterhadap Kualitas Hidup Lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat serius (Setyopranoto, 2010). Stroke merupakan penyebab kematian ketiga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab utama kecacatan fisik dan mental pada usia produktif dan usia lanjut. Stroke juga merupakan penyebab kematian dalam waktu yang singkat, sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas sehari-hari (Nugroho,2008). Kemandirian lansia dalam
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lansia memiliki perubahan struktur otak yang menyebabkan kemunduran kualitas hidup yang berimplikasi pada kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Nugroho,2008).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun. Pada tahun 2010, diprediksi jumlah lansia sebesar 23,9 juta jiwa dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Penduduk lanjut usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup (BPS,
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO Oleh SRI OKTAVIANTI ISMAIL NIM. 841 411 028 Telah diperiksa dan disetujui
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini juga menunjukkan terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk lansia. Berdasarkan
Lebih terperinciPENERAPAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA PADA LANSIA DALAM PEMENUHAN ACTIVITY DAILY LIVING
144 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2, (2) Agustus 2016 ISSN. 2407-7232 PENERAPAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA PADA LANSIA DALAM PEMENUHAN ACTIVITY DAILY LIVING APPLICATION AFFECTIVE FUNCTION ON ELDERLY FAMILY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan melalui
BAB I PENDAHULUHAN 1. LATAR BELAKANG Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan melalui serangkaian periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lanjut usia. Setiap masa yang dilalui
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEMANDIRIAN PEMENUHAN ADL
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEMANDIRIAN PEMENUHAN ADL (Activity Dialy Living) PADA LANSIA DI DESA BAKALANPULE KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN Nur Khoirun Nisa*, Arifal Aris**
Lebih terperinciTINGKAT KEPUASAN PELAYANAN PETUGAS PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA
1 TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN PETUGAS PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA Lisayana Suci Listari Sembiring, Etty Rekawati Lisayana Suci Listari Sembiring: Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr Bahder Djohan,
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN AKTIVITAS DASAR LANSIA DI PUSKESMAS KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN. Manuscript
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN AKTIVITAS DASAR LANSIA DI PUSKESMAS KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN Manuscript Oleh : AYU MARTIKA SARI NIM : G2A008022 PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciNur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI
PENGARUH PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) TERHADAP KEMAMPUAN SOSIALISASI PADA KLIEN DENGAN KERUSAKAN INTERAKSI SOSIAL DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. RM SOEDJARWADI KLATEN JAWA TENGAH
Lebih terperinciKEMAMPUAN KELUARGA MENGENAL MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP KEMAMPUAN MERAWAT AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI LANSIA
KEMAMPUAN KELUARGA MENGENAL MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP KEMAMPUAN MERAWAT AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI LANSIA Thomas Aquino Erjinyuare Amigo 1 *, Cornelia Dede Yoshima Nekada 2 Program Studi S1 Ilmu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia sebagai tahap akhir dari siklus kehidupan manusia, sering
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia sebagai tahap akhir dari siklus kehidupan manusia, sering diwarnai kondisi hidup yang tidak sesuai dengan harapan. Banyak faktor yang menyebabkan seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization [WHO], 2014). Hal
Lebih terperinciThe correlation of family motivation to the degree indepence of elderly in UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat
The correlation of family motivation to the degree indepence of elderly in UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat ABSTRACT Cau Kim Jiu, Indah Dwi Rahayu, Ande Aliana STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK Introduction
Lebih terperinciPERAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ACTIVITY DAILY LIVING PADA ANAK AUTISME DI SLB BINA ANGGITA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
PERAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ACTIVITY DAILY LIVING PADA ANAK AUTISME DI SLB BINA ANGGITA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, peraikan lingkungan hidup,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), lanjut usia (lansia) adalah orang berusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proporsi penduduk pada usia 60 tahun keatas di negara berkembang diperkirakan meningkat menjadi 20% antara tahun 2015-2050. Menurut World Health Organization (WHO),
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI LANSIA DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DI DESA SOBOKERTO KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI LANSIA DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DI DESA SOBOKERTO KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI Andreany Kusumowardani, Aniek Puspitosari Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang isi dari pendahuluan diantaranya adalah
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang isi dari pendahuluan diantaranya adalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Lansia adalah seseorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih cepat kelompok usia lainnya. Antara tahun 1970 dan 2025 pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) di dunia
Lebih terperinciKARAKTERISTIK SPIRITUAL PADA LANJUT USIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) RUMOH SEUJAHTRA GEUNASEH SAYANG BANDA ACEH TAHUN 2013.
Idea Nursing Journal Vol. V. 1 2014 KARAKTERISTIK SPIRITUAL PADA LANJUT USIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) RUMOH SEUJAHTRA GEUNASEH SAYANG BANDA ACEH TAHUN 2013 Overview Spiritual Characteristics
Lebih terperinciIRMA MUSTIKA SARI J
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PERSONAL DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DARMA BHAKTI PAJANG SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciJURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) PADA TUNAGRAHITA DI KABUPATEN POHUWATO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA
Lebih terperinciHUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Nia Aprindah Rau Sefti Rompas Vandri D.
HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT Nia Aprindah Rau Sefti Rompas Vandri D Kallo Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN
LAPORAN PENELITIAN HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN Wirdasari Hasibuan*, Ismayadi** ABSTRAK Program pelayanan posyandu
Lebih terperinciHubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan
Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan Ika Pratiwiningrum, Siti Muawanah Aida Rusmariana, Rita Dwi Hartanti Keberadaan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI LANSIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG ABSTRAK
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI LANSIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Maria Helmiana Muda 1), Tanto Hariyanto 2), Vita Maryah Ardiyani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa tua merupakan masa yang paling bahagia. Yaitu masa dimana kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa tua merupakan masa yang paling bahagia. Yaitu masa dimana kita akan ditemani oleh pasangan, anak, saudara bahkan cucu-cucu yang akan menambah kebahagiaan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alami yang dialami oleh semua makhluk hidup. Di Indonesia, hal-hal yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses menua atau lanjut usia (lansia) adalah proses yang sangat alami yang dialami oleh semua makhluk hidup. Di Indonesia, hal-hal yang terkait dengan lanjut
Lebih terperincipara1). BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menjadi tua merupakan suatu proses perubahan alami yang terjadi pada setiap individu. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 60 tahun sampai 74 tahun sebagai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Desa Tualango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 1.1.1 Sejarah Desa Tualango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Desa Tualango terbentuk sejak tahun 1908. Asal mula nama Desa Tualango
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang. telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki siklus hidup yang terus berjalan dari waktu ke waktu dan usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus tersebut yang merupakan kenyataan nyata yang
Lebih terperinciTINGKAT DEPRESI MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) LANSIA
TINGKAT DEPRESI MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) LANSIA Reno Tyas Sedyo Arum, Mulyaningsih Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ningsih.solo@gmail.com ABSTRAK Latar belakang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normalnya. adalah intellectual impairment (gangguan intelektual/demensia).
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Lanjut usia menurut Constanstinides dalam Darmojo (2004) adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Sedangkan dalam proses penuaan terjadi penurunan secara perlahan-lahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap keterbatasannya akan dialami oleh seseorang bila berumur panjang. Di Indonesia istilah untuk
Lebih terperinciRELATIONSHIP FAMILY SUPPORT WITH INDEPENDENT ELDERLY VILLAGE OF DAILY LIVING SUB KAKARA B TOBELO SELATAN WEST DISTRICT
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI DI DESA KAKARA B KECAMATAN TOBELO SELATAN KABUPATEN HALMAHERA UTARA RELATIONSHIP FAMILY SUPPORT WITH INDEPENDENT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk lanjut usia (Departemen Kesehatan [Depkes], 2008). Jumlah lansia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan angka harapan hidup terjadi sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu negara. Meningkatnya angka harapan hidup tersebut menimbulkan salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan pada berbagai bidang terutama dibidang. (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan terutama dibidang kesehatan. Bangsa yang sehat ditandai dengan semakin panjangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulus sehingga tidak menimbulkan ketidakmampuan atau dapat terjadi sangat nyata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia adalah orang yang sistem-sistem biologisnya mengalami perubahan-perubahan struktur dan fungsi dikarenakan usianya yang sudah lanjut. Perubahan ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Usia lanjut adalah suatu proses yang tidak dapat dihindari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia lanjut adalah suatu proses yang tidak dapat dihindari oleh semua manusia. Usia lanjut membuat para lansia sangat rentan dengan berbagai penyakit, bukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 sampai dengan 31 Juni 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan struktur serta fungsi normalnya secara perlahan-lahan, sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang yaitu kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan
Lebih terperinciMANAJEMEN. dengan KETERGANTUNGAN TOTAL
MANAJEMEN PELAYANAN HOME CARE pada GERIATRI dengan KETERGANTUNGAN TOTAL Edy Rizal Wachyudi Divisi Geriatri Penyakit Dalam RSCM FKUI PRE-TEST 1. Apa yang dimaksud dengan Home Care a) Salah satu jenis layanan
Lebih terperinciKEMANDIRIAN FUNGSIONAL LANSIA DIABETES MELITUS DI KELURAHAN BANGSAL KOTA KEDIRI
KEMANDIRIAN FUNGSIONAL LANSIA DIABETES MELITUS DI KELURAHAN BANGSAL KOTA KEDIRI FUNCTIONAL INDEPENDENCE IN ELDERLY DIABETES MELLITUS KELURAHAN WARD CITY KEDIRI STIKES RS. Baptis Kediri Jl. Mayjend. Panjaitan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lansia dapat menjadi salah satu tolok ukur kesejahteraan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lansia dapat menjadi salah satu tolok ukur kesejahteraan bangsa. Pandangan masyarakat yang menyatakan bahwa lansia merupakan kelompok usia yang mendapat stigma tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lansia atau lanjut usia adalah tahap akhir dari proses penuaan. Pada tahap ini biasanya individu tersebut sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ tubuhnya
Lebih terperinciHUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong
HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciIndah Sampelan Rina Kundre Jill Lolong
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI DI DESA BATU KECAMATAN LIKUPANG SELATAN KABUPATEN MINAHASA UTARA Indah Sampelan Rina Kundre Jill Lolong Program
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.
Jurnal Ilmu keperawatan ISSN: 2338-6371 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013 Correlation between Therapeutic
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH KEMAMPUAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING S) PADA PASIEN PASCA STROKE
KARYA TULIS ILMIAH KEMAMPUAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING S) PADA PASIEN PASCA STROKE Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Oleh : WULAN JUNIARTI AMI SUSENO NIM : 11611945
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTIVITSA SEHARI-HARI DI DESA BERGAS LOR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTIVITSA SEHARI-HARI DI DESA BERGAS LOR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG Rafia Mukhlisa*), Dwi Novitasari, S.Kep.,Ns.,M.Sc*), M.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melanjutkan kelangsungan hidupnya. Salah satu masalah kesehatan utama di dunia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu modal penting bagi setiap individu untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya. Salah satu masalah kesehatan utama di dunia yang
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SDLB YPLB BANJARMASIN
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SDLB YPLB BANJARMASIN Relationship of a Pattern of Foster Parents to the Level of Independence of the Son of Mental
Lebih terperinciHUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN
HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Hariadi Widodo 1, Nurhamidi 2, Maulida Agustina * 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2 Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lansia yaitu kelompok usia tahun yang disebut masa virilitas, 55-64
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Populasi lanjut usia (lansia) adalah kemajuan bagi keberhasilan umat manusia dalam meningkatkan kesehatan dan keberhasilan masyarakat untuk perilaku hidup sehat.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS (Studi Pada Pasien Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya) Andina Dea Priatna 1) Nur Lina dan Siti Novianti
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun oleh:
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN RAMBUT PADA LANSIA DI DESA PATALAN, KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTUL.
1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN RAMBUT PADA LANSIA DI DESA PATALAN, KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTUL Manuscript Oleh : Christiana Nindya Timur G2A210005 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup individu, yaitu suatu masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup individu, yaitu suatu masa dimana individu telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkakan kesadaran, kemauan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia diselenggarakan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkakan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
Lebih terperinciANALISIS DUKUNGAN KELUARGA DALAM KEMANDIRIAN LANSIA DI DESA PAYUNGSARI KECAMATAN PEDES KABUPATEN KARAWANG
ANALISIS DUKUNGAN KELUARGA DALAM KEMANDIRIAN LANSIA DI DESA PAYUNGSARI KECAMATAN PEDES KABUPATEN KARAWANG Annisa Al Munawaroh 1), Shinta Doriza 1), Hamiyati 1) 1) Program Studi Pendidikan Kesejahteraan
Lebih terperinciJurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017 DUKUNGAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA
256 DUKUNGAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA Sisilia Ndore 1, Sulasmini 2, Tanto Hariyanto 3 1,2) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana
Lebih terperinciSTUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA
STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA Suryono Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Proses menua yang dialami lansia mengakibatkan berbagai perubahan fisik, mental, dan emosional seiring dengan bertambahnya usia.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN. Oleh : Ade Pratiwi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN Oleh : Ade Pratiwi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro 2009 A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan jumlah lansia juga terjadi di negara Indonesia. Persentase penduduk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization (2014), proporsi penduduk di atas 60 tahun di dunia tahun 2000 sampai 2050 akan berlipat ganda dari sekitar 11% menjadi 22%, atau
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA LANSIA DI DUSUN BIBIS LUMBUNGREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA LANSIA DI DUSUN BIBIS LUMBUNGREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana pada Program
Lebih terperinciKESIAPAN TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI BANDA ACEH COMPARISON OF TOILET TRAINING READINESS IN BANDA ACEH
KESIAPAN TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI BANDA ACEH COMPARISON OF TOILET TRAINING READINESS IN BANDA ACEH Naris Suciati ; Sri Intan Rahayuningsih Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung. Keluarga mempunyai peran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
Lebih terperinci