ANALISIS SYSTEM YANG BERJALAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS SYSTEM YANG BERJALAN"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SYSTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar belakang Binus Career Binus Career merupakan portal pekerjaan resmi yang disediakan oleh Universitas Bina Nusantara, yang dikenal dengan lembaga pendidikan yang berbasis TI di Jakarta, Indonesia. Binus Career pertama kali dimulai pada awal Agustus Tujuan utama didirikannya adalah untuk meningkatkan target kualitas Universitas Bina Nusantara yakni mencapai sembilan puluh persen (90%) lulusan yang bekerja dalam waktu satu tahun setelah mereka lulus. Hal ini juga dimaksudkan untuk membantu Binusian dalam mencari pekerjaan dan peluang karir yang lebih baik sesuai dengan preferensi dan kemampuan masing-masing. Selain itu, binus career dirancang untuk meningkatkan komunitas Binusian dalam jaringan masyarakat di seluruh dunia. Binus career bekerja sama dengan banyak perusahaan dengan harapan memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Dan juga diharapkan dapat memberikan informasi untuk menjadi landasan dalam menghubungkan pencari kerja yang mencari pekerjaan atau karir menguntungkan kepada perusahaan yang mencari sumber daya manusia. Proses rekrutmen binus career sudah berkembang dapat dilakukan secara otomatis melalui Internet yang efisien dan hemat waktu.. 38

2 Struktur Organisasi Binus Career Gambar 3.1 Struktur organisasi Binus Career Berikut ini merupakan tugas dan tanggung jawab yang ada pada Binus Career: Binus Career Manager Merupakan manager Binus Carrer dimana bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan Binus Career, mengatur pendapatan dan pengeluaran Binus Career. Recruitment Service Section Head Bertugas:

3 40 Koordinasi layanan rekruiment Binus Career Koordinasi pencarian kandidat Evaluasi keberhasilan recruitment service Melakukan survey kebutuhan dan keputusan pelanggan Consultant Bertugas: Koordinasi Carrer development program Konsultasi dan analisa test psikologi Evaluasi career development program Melakukan survey kepuasan dan kebutuhan job seeker Menyediakan informasi seputar karir kepada binusian Administration Staff Bertugas: Mengurus setiap kebutuhan tim Binus Career dalam hal perizinan untuk menggunakan setiap fasilitas kampus Correspodency dan dokumentasi arsip-arsip Binus Career Melakukan pengajuan anggaran bagi Binus Career Mengurus kegiatan dan project Binus Career Web Database Administrator Bertugas: Bertanggung jawab terhadap keseluruhan isi dari website Binus Career

4 41 Melakukan aktifasi terhadap account pelanggan Binus Career Account Relation Staff Bertugas: Menjaga relasi dengan perusahaan baik itu pelanggan lama maupun pelanggan baru Mencari klien baru Public Promotion Staff Bertugas: Koordinasi promosi Koordinasi persiapan bahan promosi Koordinasi kerjasama dengan pihak luar Koordinasi evaluasi keberhasilan promosi Membantu Binus Career dalam kepanitian dalam setiap kegiatan Binus Career. Customer Service Staff Bertugas: Membantu memberikan informasi kepada pelanggan Binus Career Menanggapi setiap keluhan dan saran dari pelanggan. Recruitment Staff Bertugas:

5 42 Mencari, menyeleksi candidat sesuai dengan kebutuhan klien 3.3 Prosedur Manual Tes Personality (16 PF) di Binus Career Test kepribadian berdasarkan 16 faktor kepribadian merupakan karya adaptasi dari Sixteen Personality Factors Questionnaire yang diciptakan oleh Raymond B Cattell. Test tersebut diterbitkan oleh Institute for Personality And Ability Testing (IPAT, 1972). Test ini berguna untuk menentukan bobot kepribadian seseorang. Akan dapat diketahui bagaimana sifat dan temperamen dari seseorang yang mengikuti test ini. Prosedur yang harus dilakukan oleh mahasiswa untuk melakukan tes kepribadian di Binus Career adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa mendaftarkan diri di bagian administrasi 2. Bagian administrasi akan memberitahu kapan tes akan dilakukan. Harus membuat janji terlebih dahulu dengan psikolog nya. Karena seorang psikolog yang mempunyai wewenang untuk melakukan test ini. 3. Pada saat mahasiswa datang maka akan diberikan kertas jawaban dan soal. 4. Setelah mahasiswa menyelesaikan nya maka mahasiswa harus menunggu kurang lebih 1 hari untuk mendapatkan hasil dari test tersebut. Test ini akan diperiksa oleh psikolog dengan cara menginput data jawaban dari mahasiswa ke komputer dan kemudian diolah datanya kemudian akan ditulis kembali ke kertas jawaban tes mahasiswa.

6 43 Berikut ini adalah contoh gambar lembar jawaban : Gambar 3.2 Lembar jawaban tertulis Masalah dan Solusi Permasalahan yang dihadapi oleh Binus Career adalah kekurangan tenaga kerja yang mengerti psikolog (consultant) dan harus menghabiskan banyak waktu untuk menginput kembali jawaban mahasiwa ke dalam kertas jawaban. Mahasiswa dibatasi oleh waktu dan tempat untuk melakukan tes tersebut. Jika semakin banyak yang mendaftar untuk mengikuti tes ini, psikolog akan kesulitan dan butuh waktu yang lama untuk memeriksa setiap lembarnya sehingga mahasiswa harus menunggu dalam waktu lama untuk mendapatkan hasil nya.

7 44 Untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menawarkan solusi berupa aplikasi berbasis web secara online yang dapat menampilkan soal dan hasil tes secara langsung tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu. Dengan adanya aplikasi ini dapat meningkatkan efisiensi waktu bagi mahasiwa dan kinerja psikolog di Binus Career. Dan user hanya diperbolehkan mengikuti tes ini 1 kali dalam setahun Proses Pemeriksaan Tes secara Manual Gambar 3.3 Proses Pemeriksaan Tes secara Manual Mahasiswa (user) melakukan Personality Test di Binus Career, setelah selesai jawabannya dikumpulkan. Jawabannya diterima dan diperiksa oleh psikolog (Consultant Binus Career) kemudian consultant menginputnya ke dalam komputer.

8 Proses Pemeriksaan Tes secara online Aplikasi ini dibuat secara online dengan harapan aplikasi ini akan dapat membantu kinerja psikolog dan responden. Dimana seorang psikolog tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menginput kembali jawaban responden ke dalam kertas jawaban dan juga responden tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk menemui psikolog. Dan pastinya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa ada batasan waktu dan tempat. Hasil tes dapat langsung dilihat oleh user. Rancangan proses online secara garis kecil dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 3.4 Proses Pemeriksaan Tes secara Online

9 Rancangan Sistem Gambar 3.5 Rancangan Sistem Berikut ini merupakan penjelasan dari gambar 3.5 rancangan sistem : 1. Isi Form, pada isi form ini user di minta untuk mengisi nama, nim, pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin dan umur. Tanggal tes tidak perlu di isi

10 47 karena secara otomatis sudah terisi. Setelah itu akan dilakukan validasi apa user mengisi secara lengkap dan sesuai dengan ketentuan, jika ya maka user akan masuk ke halaman soal dan jika tidak maka user akan kembali ke halaman login. 2. Hasil, pada bagian ini akan dilakukan perhitungan dengan aturan yang sudah ada dan langsung menampilkan hasil dari jawaban user. 3. Save, pada bagian ini hasil jawaban user disimpan ke dalam database Proses Kinerja sistem Dalam aplikasi ini akan digunakan algoritma fuzzy logic untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam menentukan sifat dari responden. Ketika seorang user memasuki aplikasi ini maka user akan dihadapkan pada layar login dimana user harus mengisi keterangan dirinya berupa nama, umur, NIM, pendidikan, pekerjaan dan jenis kelamin. Data yang dimasukkan oleh user akan di validasikan, field tidak boleh dikosongkan, umur harus dalam range yang diperbolehkan (17-100), dan NIM yang masih aktif. User yang datanya telah melewati tahapan validasi ini kemudian akan di bawa ke halaman soal, dimana user akan menjawab 105 buah soal yang telah disediakan. Kemudian dilakukan validasi terhadap jawaban yang dipilih oleh user, berupa semua soal harus dijawab. Setelah semua soal dijawab maka akan dilakukan validasi perhitungan dengan mengambil variable umur dan jenis kelamin. Karena umur dan jenis kelamin merupakan salah satu variable yang menentukan hasil akhir dalam tes ini. Dimana umur dan jenis kelamin yang berbeda akan memberikan hasil output yang berbeda pula. Terdapat aturan yang

11 48 digunakan untuk membedakan nilai umur dan jenis kelamin pada perhitungan, aturan tersebut dapat dilihat pada table Motivational Distortion (MD) Scale dibawah ini: Tabel 3.1 Motivational Distortion (MD) Scale Setelah itu, dilakukan pengecekan kevaliditasan terhadap jawaban user kemudian melakukan perhitungan dengan menggunakan aturan pada Motivational Distortion Scale (MD). Perhitungan kevaliditasan ini didapat dari menjumlahkan Raw Score dari soal 1, 18, 35, 52, 69, dan 86. Raw Score tersebut kemudian akan di convert menjadi Standard Score berdasarkan tabel MD. Kemudian dilakukan penjumlahan pada tiap-tiap faktor kepribadian ( Sifat A sampai dengan O ditambah dengan Q1 sampai dengan Q4) yang berupa Raw Score yang kemudian akan di convert kembali berdasarkan rumusan Cartell. Hasil convert dari jawaban soalan yang dikerjakan oleh user yang telah diolah

12 49 dan divalidasikan, kemudian akan di tampilkan ke output berupa tabel 16 Personality Factors disertai dengan nilainya masing- masing. Contoh penjelasan untuk mendapatkan factor A dengan ketentuan umur dan jenisa kelaminnya laki-laki 17 tahun adalah pertama dengan mengambil variable umur dan variable jenis kelamin berdasarkan pada table MD, kemudian memberi nilai pada soal. Soal nomor 1 diberi nilai 0, nomor 18 diberi nilai 2, nomor 35 diberi nilai 1, nomor 69 diberi nilai 0, dan nomor 89 diberi nilai 0. Setelah diberi nilai maka di jumlahkan = 3. Faktor A mendapatkan nilai raw score sama dengan 3. Kemudian nilai raw score pada factor A di convert ke sten score menurut table jenis kelamin dan umur yang sudah ada, nilai-nilai nya dapat dilihat pada Tabel 3.2. Nilai sten score yang didapatkan pada factor A sama dengan 2. Tabel 3.2 Raw Score dan Sten Score pada Laki-laki tahun

13 50 Berikut ini adalah nomor nomor soal yang dijumlah untuk mendapatkan nilai faktor A, B, C, E, F, G, H, I, L, M, N, O, Q1, Q2, Q3, Q4, ( penjelasan: n sama dengan nomor soal) : 1. na = n2+n19+n36+n53 +n70+n87 2. nb = n3+n20+n37+n54+n71+n88 3. nc = n4+n21+ n38+n55+n72+n89+n ne = n5+n22+n39+n56+n73+n90 5. nf = n6+n23+n40+n57+n74+n91 6. ng = n7+n24+n41+n58+n75+n92 7. nh = n8+n25+n42+n59+n76+n93 8. ni = n9 +n26+n43+n60+n77+n94 9. nl = n10+n27+n44+n61+n78+n nm = n11+n28+n45+n62+n79+n nn = n12+n29+n46+n63+n80+n no = n13+n30+n47+n64+n81+n nq1 = n14+n31+n48+n65+n82+n nq2 = n15+n32+n49+n66+n83+n nq3 = n16+n33+n50+n67+n84+n nq4 = n17+n34+n51+n68+n85+n102

14 51 Dalam perancangan system fuzzy logic ini, konsep untuk mendapatkan kesimpulan mengenai hasil nilai yang di dapat user, maka digunakan dalam bentuk IF [kondisi] dan THEN [aksi]. Berikut ini adalah aturan aturan nya : 1. THEN IF raw score faktor A = 0-2 THEN sten score faktor A (10%) THEN IF raw score faktor A = 3-4 THEN sten score faktor A (20%) THEN IF raw score faktor A = 5 THEN sten score faktor A (30%) THEN IF raw score faktor A = 6 THEN sten score faktor A (40%) THEN IF raw score faktor A = 7 THEN sten score faktor A (50%) THEN IF raw score faktor A = 8-9 THEN sten score faktor A (60%) THEN IF raw score faktor A = 10

15 52 THEN sten score faktor A (70%) THEN IF raw score faktor A = 11 THEN sten score faktor A (80%) THEN IF raw score faktor A = - THEN sten score faktor A (90%) THEN IF raw score faktor A = 12 THEN sten score faktor A (100%) 2. THEN IF raw score faktor B = 0 THEN sten score faktor B (10%) THEN IF raw score faktor B = 1 THEN sten score faktor B (20%) THEN IF raw score faktor B = 2 THEN sten score faktor B (30%) THEN IF raw score faktor B = 3 THEN sten score faktor B (40%)

16 53 THEN IF raw score faktor B = 4 THEN sten score faktor B (50%) THEN IF raw score faktor B = 5 THEN sten score faktor B (60%) THEN IF raw score faktor B = - THEN sten score faktor B (70%) THEN IF raw score faktor B = 6 THEN sten score faktor B (80%) THEN IF raw score faktor B = 7 THEN sten score faktor B (90%) THEN IF raw score faktor B = 8 THEN sten score faktor B (100%) 3. THEN IF raw score faktor A = 0-3 THEN sten score faktor A (10%) THEN IF raw score faktor A = 4 THEN sten score faktor A (20%)

17 54 THEN IF raw score faktor A = 5-6 THEN sten score faktor A (30%) THEN IF raw score faktor A = 7 THEN sten score faktor A (40%) THEN IF raw score faktor A = 8 THEN sten score faktor A (50%) THEN IF raw score faktor A = 9 THEN sten score faktor A (60%) THEN IF raw score faktor A = 10 THEN sten score faktor A (70%) THEN IF raw score faktor A = 11 THEN sten score faktor A (80%) THEN IF raw score faktor A = 12 THEN sten score faktor A (90%) THEN IF raw score faktor A = - THEN sten score faktor A (100%)

18 55 4. THEN IF raw score faktor B = 0 THEN sten score faktor B (10%) THEN IF raw score faktor B = 1 THEN sten score faktor B (20%) THEN IF raw score faktor B = 2 THEN sten score faktor B (30%) THEN IF raw score faktor B = 3 THEN sten score faktor B (40%) THEN IF raw score faktor B = 4 THEN sten score faktor B (50%) THEN IF raw score faktor B = 5 THEN sten score faktor B (60%) THEN IF raw score faktor B = - THEN sten score faktor B (70%) THEN IF raw score faktor B = 6

19 56 THEN sten score faktor B (80%) THEN IF raw score faktor B = 7 THEN sten score faktor B (90%) THEN IF raw score faktor B = 8 THEN sten score faktor B (100%) Pohon Keputusan Gambar 3.6 Pohon Keputusan 1

20 57 Gambar 3.7 Pohon Keputusan 2 Gambar 3.8 Pohon Keputusan 3

21 Gambar 3.9 Pohon Keputusan 4 58

22 Derajat Keanggotaan 5 Faktor Besar Kepribadian Lima faktor besar kepribadian merupakan pengembangan dari 16 faktor kepribadian yang dikemukakan oleh Cattell. Setelah mendapatkan masing masing nilai dari 16 faktor kepribadian, maka nilai tersebut akan digunakan dalam dasar perumusan Big Five Personality (lima faktor besar kepribadian). Tabel 3.3 Karakteristik Big Five Personality Karakteristik Skor Tinggi Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, aktif, banyak bicara, orientasi pada hubungan sesama, optimis, fun-loving, affectionate. Lembut hati, dapat dipercaya, suka menolong, pemaaf, penurut Cemas, gugup, emosional, merasa tidak aman, merasa tidak Skala Trait Ekstraversion (E) Mengukur kuantitas dan intensitas dari interaksi interpersonal, tingkatan aktivitas, kebutuhan akan dorongan, dan kapasitas dan dan kesenangan. Agreeableness (A) Mengukur kualitas dari apa yang dilakukan dengan orang lain dan apa yang dilakukan terhadap orang lain. Neuroticism (N) Menggambarkan stabilitas emosional dengan cakupancakupan perasaan negatif yang Karakteristik Skor Rendah Tidak ramah, bersahaja, suka menyendiri, orientasi pada tugas, pendiam. Sinis, kasar, curiga, tidak kooperatif, pendendam, kejam, manipulatif. Tenang, santai, merasa aman, puas terhadap dirinya, tidak emosional, tabah.

23 60 mampu, mudah panik kuat termasuk kecemasan, kesedihan, irritability dan nervous tension. Ingin tahu, minat luas, kreatif, original, imajinatif, untraditional. Teratur, pekerja keras, dapat diandalkan, disiplin, tepat waktu, rapi, hatihati. Openness to Experience(O) Gambaran keluasan, kedalaman, dan komplek-sitas mental individu dan pengalamannya. Conscientiousness(C) Mendeskripsikan perilaku yang diarahkan pada tugas dan tujuan dan kontrol dorongan secara sosial. Konvensional, sederhana, minat sempit, tidak artistik, tidak analitis. Tanpa tujuan, tidak dapat diandalkan, malas, sembrono, lalai, mudah menyerah, hedonistic. Masing-masing nilai dari tiap faktor kepribadian (faktor A sampai dengan faktor Q4), akan memiliki 2 status, yakni status positif(+) dan status negatif(-). sebuah nilai dikategorikan berstatus positif(+) apabila nilai tersebut terletak diantara 7,1 hingga 10. Dan sebuah nilai di kategorikan berstatus negatif(-) apabila nilai tersebut berada diantara 1 hingga 4,4. Apabila sebuah nilai berada diantara 4,5 dan 7 (Gambar 3.10), disebut juga sebagai area abu-abu (grey area), maka sebuah aturan baru akan dijalankan. Kemudian dicari berapa besar derajat keanggotaan nilai tersebut didalam kategori positif dan negatif.

24 61 Gambar 3.10 Grey Area Nilai positif dan negatif dari masing-masing faktor kepribadian inilah yang kemudian akan dijadikan acuan dalam perhitungan derajat keanggotaan dalam Big Five (lima factor besar kepribadian). Proses perhitungan derajat keanggotaan apabila sebuah nilai terletak diantara 4,5 dan 7 (area abu-abu) antara lain sebagai berikut: o Pertama, ditetapkan terlebih dahulu batas atas dan batas bawah dari area abu-abu tersebut. Dalam hal ini, batas bawah dengan nama variable BB diberi nilai 4,4 (BB = 4,4) dan batas atas dengan nama variable BA diberi nilai 7,1 (BA = 7,1) o Kemudian, di lihat nilai dari variable kunci yang akan dicari derajat keanggotaannya. Dalam hal ini, variable kunci akan diberi nama Xn( dimana n merupakan kode faktor yang ingin dicari, misalkan: faktor A, maka variable kunci bernama Xa) o Misalkan Xa bernilai 6 (Xa = 6), maka digunakan rumus : (Xn-BB)/(BA-BB)*100%,

25 62 Untuk mencari derajat keanggotaan positif(+) (BA-Xn)/(BA-BB)*100%, Untuk mencari derajat keanggotaan negatif(-) Maka dari ruumusan diatas akan diperoleh : Derajat keanggotaan positif, Xa+ = (6 4,4)/(7, 1-4,4)*100% = 59,25 % Derajat keanggotaan negatif Xa- = (7,1-6)/(7,1-4,4)*100% = 40,75 % Jika sebuah nilai berada diantara 1-4,4, maka derajat keanggotaan positifnya 0% dan derajat keanggotaan negatifnya 100%. Dan sebaliknya apabila sebuah nilai berada diantara 7,1 hingga 10. Setelah derajat keanggotaan masing-masing nilai dari tiap faktor kepribadian diperoleh, dilanjutkan dengan perhitungan untuk mencari Big Five (lima faktor besar kepribadian). Tiap faktor besar merupakan kombinasi diantara 16 faktor kepribadian. Sebagai contoh, salah satu dari lima faktor besar kepribadian adalah Emosi (E - Emotion). Dan faktor kepribadian yang berpengaruh adalah faktor A, faktor F, faktor H, dan faktor Q2. Masing-masing faktor telah dicari derajat keanggotaan positif dan negatifnya sehingga pada tahap ini, telah diperoleh variable Xa+, Xa-, Xf+, Xf-, Xh+, Xh-, Xq2+, Xq2-.

26 63 Dalam faktor besar kepribadian E (Emosi), seseorang dikatakan tertutup(introvert) bergantung pada faktor Xa-, Xf-, Xh-, Xq2+. dan sebaliknya seseorang dikatakan terbuka (Ekstrovert) bergantung pada faktor Xa+, Xf+, Xh+, Xq2-. Dan rumus untuk menghitung derajat keanggotaan dari tiap faktor adalah : Dengan demikian, akan diperoleh seberapa besar seseorang tersebut memiliki kepribadian Ektrovert dan Introvert (dalam faktor besar kepribadian E - Emosi) 3.5 Perancangan Basis Data Perancangan basis data dengan menggunakan SQL server pada Microsoft visual studio Berikut ini adalah perancangan tabel tabel yang di gunakan untuk perancangan basi data : Tabel 3.4 Tabel Info Pada tabel info berisi field nama, nim, tanggaltes, pendidikan, pekerjaan, umur, dan jenis kelamin. Field nama, nim, jenis kelamin, dan tanggal tes memiliki tipe data nvarchar(50) dan tidak null. Field pendidikan dan pekerjaan

27 64 memiliki tipe data nvarchar(50) dan boleh null. Field umur memiliki tipe data numeric dah tidak boleh null. Tabel 3.5 Tabel Raw Pada tabel nilai berisi field nim, dan nilai raw dari tiap faktor A, B, C, E, F, G, H, I, L, M, N, O, Q1,Q2, Q3, Q4. Nilai raw akan ditampung pada tabel ini dimana nilai raw didapat dari menjumlahkan tiap soal yang sudah ditetapkan. Tabel 3.6 Tabel Std Pada tabel nilai berisi field nim, dan nilai std dari tiap faktor A, B, C, E, F, G, H, I, L, M, N, O, Q1,Q2, Q3, Q4. Nilai std kan ditampung pada tabel dimana nilai std didapat dari standarisasi nilai raw yang sudah didapat

28 65 Tabel 3.7 Tabel Pertanyaan Pada tabel ini berisi field pertanyaan-pertanyaan (soal). Tabel soal memiliki 3 tabel dimana tabel pertama berisi pertanyaan dari nomor 1 sampai 35, tabel kedua berisi pertanyaan dari nomor 36 sampai 70, dan tabel ketiga berisi pertanyaan dari momor 71 sampai 105. Tabel 3.8 Tabel Big Five Pada tabel ini berisi field nim, introvert, ekstrovert, lowanxiety, highanxiety, pramatim,openness, independence, agreeableness, lowself, dan highself. Tabel ini untuk menampung hasil persentase dari big five.

29 Perancangan Layar Berikut ini adalah tampilan layar aplikasi : 1. Layar Login Gambar 3.11 Layar login Layar ini adalah tampilan login dan juga merupakan tampilan awal. Pada layar ini user diminta untuk mengisi nama, nim, pendidikan, pekerjaan, umur, dan memilih jenis kelamin. Tanggal tes tidak perlu di isi karena secara otomatis sudah terisi. Setelah di isi klik submit untuk menuju ke layar berikut nya.

30 67 2. Layar Soal Gambar 3.12 Layar Soal Layar ini adalah tampilan soal. Pada layar ini user diminta untuk menjawab soal dengan mengklik button lingkaran.

31 68 3. Layar hasil Gambar 3.13 Layar Hasil Layar ini menampilkan hasil. Pada layar ini menampilkan nama, nim, umur, jenis kelamin dan total MD serta STEN score

Aplikasi Logika Fuzzy untuk Analisis Tes Kepribadian

Aplikasi Logika Fuzzy untuk Analisis Tes Kepribadian Aplikasi Logika Fuzzy untuk Analisis Tes Kepribadian Skripsi Oleh Leo Agusman 0900819444 Shuandy Wijaya 0900819596 Yakobus Ingo 0900819904 Kelas/Kelompok 08PAT/6 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2008/2009

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sumbayak (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tipe Kepribadian Big Five

BAB II URAIAN TEORITIS. Sumbayak (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tipe Kepribadian Big Five 35 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sumbayak (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tipe Kepribadian Big Five Personality Terhadap Coping Stress Pada Polisi Reserse Kriminal Poltabes Medan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang efektif (Yukl, 2010). Tidak ada organisasi yang mampu berdiri tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang efektif (Yukl, 2010). Tidak ada organisasi yang mampu berdiri tanpa adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan diyakini menjadi unsur kunci dalam melakukan pengelolaan suatu organisasi yang efektif (Yukl, 2010). Tidak ada organisasi yang mampu berdiri tanpa

Lebih terperinci

THE SIXTEEN PERSONALITY FACTOR TES KEPRIBADIAN 16 PF RAYMOND B CATTELL

THE SIXTEEN PERSONALITY FACTOR TES KEPRIBADIAN 16 PF RAYMOND B CATTELL THE SIXTEEN PERSONALITY FACTOR TES KEPRIBADIAN 16 PF RAYMOND B CATTELL Novia Sinta R, M.Psi. PENGANTAR Tes Kepribadian Enam Belas Faktor adaptasi dr Sixteen Personality Factor Questionaire (16 PF) yg diciptakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Aplikasi Mendeteksi Penyakit Ginjal Secara Dini menggunakan metode Certainty Factor yang dibangun yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Feist (2010:134) kajian mengenai sifat manusia pertama kali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Feist (2010:134) kajian mengenai sifat manusia pertama kali BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis A. Teori Lima Besar (Big Five Model) 1. Sejarah Big Five Model Menurut Feist (2010:134) kajian mengenai sifat manusia pertama kali dilakukan oleh Allport dan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 3 GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA BAB 3 GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 3.1 Perkembangan Universitas Bina Nusantara Pada awalnya Universitas Bina Nusantara (UBiNus) merupakan sebuah kursus jangka pendek, yang berdiri tanggal 21

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Sistem yang dibangun berdasarkan dari data-data yang diperoleh dari kantor bagian kepegawaian Universitas Potensi Utama. Berdasarkan data-data tersebut maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Arikunto (2002) desain penelitian merupakan serangkaian proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Sistem Pakar Analisa Kerusakan Baterai Handphone Blackberry Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pembelian Impulsif adalah salah satu jenis dari perilaku membeli, dimana

BAB II LANDASAN TEORI. Pembelian Impulsif adalah salah satu jenis dari perilaku membeli, dimana BAB II LANDASAN TEORI A. PEMBELIAN IMPULSIF Pembelian Impulsif adalah salah satu jenis dari perilaku membeli, dimana perilaku pembelian ini berhubungan dengan adanya dorongan yang menyebabkan konsumen

Lebih terperinci

Gambar 4.1. Basis Data Aplikasi

Gambar 4.1. Basis Data Aplikasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengembangan Pengembangan sistem dari aplikasi dimulai dari membuat kebutuhan data seperti data barang, data pelanggan, data pemasok, data transaksi penjualan dan transaksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan sistem pendukung keputusan mengenai pemberian izin keluar masuk kapal metode ahp yang dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi subjek PT. Pusat Bisnis Ponorogo merupakan sebuah perusahaan muda yang berdiri pada tahun 2013. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan pusat perbelanjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan sumber daya manusia yang disalurkan kepada perusahaan pengguna jasa atau yang dikenal dengan sebutan outsourcing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan diimplementasikan hasil perancangan yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Bab implementasi ini meliputi lingkungan implementasi, implementasi basis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi saat ini, kebutuhan informasi dalam dunia bisnis menjadi sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu perusahaan. Informasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 61 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem informasi akuntansi penjualan es balok pada PT. Cita Sumatera Agung. IV.1.1. Tampilan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Indonesia

2. TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Indonesia 10 2. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini mengulas tentang pelbagai teori dan literatur yang dipergunakan dalam penelitian ini. Adapun teori-teori tersebut adalah tentang perubahan organisasi (organizational change)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Distro Online Berbasis Web yang dibangun: 1. Tampilan Halaman Beranda Halaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi penerimaan hutang pajak pada KPP Pratama Medan Belawan. IV.1.1. Tampilan Form Login Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 55 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit ikan hias menggunakan metode certainty factor dengan menggunakan bahasa pemogram Microsoft

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Pengelolaan Data Anak Tuna Grahita yaitu:

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Pengelolaan Data Anak Tuna Grahita yaitu: 5. BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan Aplikasi Pengelolaan Data Anak Tuna Grahita yaitu: a. Software

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kemajuan teknologi kian hari berkembang pesat, sehingga perusahaan membutuhkan tenaga kerja terampil yang dapat membawa perusahaan berkembang dan bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 91 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem informasi akutansi dana subsidi keterampilan program peningkatan mutu pada SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan penerapan data mining untuk mengatur penempatan stok makanan dan minuman pada kedai kopi Uleekareng

Lebih terperinci

SISTEM TES KEPRIBADIAN DENGAN SKALA LIKERT UNTUK MENENTUKKAN CALON KARYAWAN DI PERUSAHAAN

SISTEM TES KEPRIBADIAN DENGAN SKALA LIKERT UNTUK MENENTUKKAN CALON KARYAWAN DI PERUSAHAAN SISTEM TES KEPRIBADIAN DENGAN SKALA LIKERT UNTUK MENENTUKKAN CALON KARYAWAN DI PERUSAHAAN Makalah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan Oleh : Viky Alvianita Dr.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil perancangan program sistem pendukung keputusan menentukan tunjangan pegawai pada PT. Pertamina EP menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini adalah tampilan interface untuk Sistem Informasi Akuntansi Pengolahan Modal Usaha Dengan Metode Equity Pada PT.Merek Indah Lestari Berbasis Web : 1. Halaman

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 1.1. Implementasi Sistem Pada tahap ini merupakan proses pembuatan perangakat lunak yang disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM. Aplikasi Sistem Penerimaan Karyawan dibuat berbasis web dengan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM. Aplikasi Sistem Penerimaan Karyawan dibuat berbasis web dengan BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM 4.1. Analisa Kebutuhan Sistem Aplikasi Sistem Penerimaan Karyawan dibuat berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP versi 1.5 dan database MySQL. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pendukung keputusan penentuan pegawai pada Kantor Perhubungan Syahbandar Utama Belawan dengan metode Preference Ranking Organization

Lebih terperinci

Rakhma Indah Fitrianti. Barlian Henryranu P. Arief Andy Soebroto

Rakhma Indah Fitrianti. Barlian Henryranu P. Arief Andy Soebroto Journal Basic Science And Technology, (4),-8,202 Sistem Pakar Pada Bidang Teknologi Informasi Untuk Rekomendasi Profesi Pekerjaan Berdasarkan Kepribadian Menggunakan Pendekatan Personality Factor Rakhma

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi program merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desai sistem yang telah dibuat sebelumnya. Diharapkan dengan adanya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB.I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Makalah... 6 BAB.II. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga menghasilkan aplikasi. Pada tahap implementasi ini dibagi dua sub yaitu

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga menghasilkan aplikasi. Pada tahap implementasi ini dibagi dua sub yaitu BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

Gambar 4.32 Tampilan layar Reference to the Others pada User

Gambar 4.32 Tampilan layar Reference to the Others pada User 194 Gambar 4.32 Tampilan layar Reference to the Others pada User Pada halaman Reference to the Others ini setiap user dapat mereferensikan dan mempromosikan PT. Nusa Raya Cipta pada orang lain. 195 Gambar

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. melakukan coding, pengujian juga dilakukan untuk memastikan aplikasi dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. melakukan coding, pengujian juga dilakukan untuk memastikan aplikasi dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap akhir dari SDLC adalah tahap implementasi. Pada tahap ini, aplikasi yang dirancang benar benar dibangun berdasarkan desain yang telah dibuat sebelumnya. Pada tahap

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mendesain dan memproduksi circuit breaker untuk perlindungan peralatan

BAB I PENDAHULUAN. yang mendesain dan memproduksi circuit breaker untuk perlindungan peralatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin kompetitif memacu perusahaan untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Menurut Kosasih dan Budiani (2007:80) dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Sistem yang dibangun berdasarkan dari data-data yang diperoleh dari kantor Kepala Desa, Desa Simpang Tiga Kecamatan Sawit Seberang Langkat. Berdasarkan data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim).

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). IV.1.1 Tampilan Menu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama pada dunia bisnis. Sistem informasi menjadi salah satu bentuk implementasi

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama pada dunia bisnis. Sistem informasi menjadi salah satu bentuk implementasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi yang semakin pesat membawa pengaruh besar terutama pada dunia bisnis. Sistem informasi menjadi salah satu bentuk implementasi yang bisa

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pelaksanaan implementasi sistem bank soal pada Binus School Serpong. melibatkan beberapa elemen utama, yaitu:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pelaksanaan implementasi sistem bank soal pada Binus School Serpong. melibatkan beberapa elemen utama, yaitu: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pelaksanaan implementasi sistem bank soal pada Binus School Serpong melibatkan beberapa elemen utama, yaitu: 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada halaman menu utama sistem penunjang keputusan ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

INFORMASI DAN KISI-KISI

INFORMASI DAN KISI-KISI TAHUN 07 LOMBA KOMPETENSI SISWA TAHUN 07 INFORMASI DAN KISI-KISI Bidang Lomba IT / SOFTWARE APPLICATION PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jl. Dr. Radjiman No. 6 Telp. (0) 4648 Fax.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Rekrutmen Tenaga Pengajar SMA Swasta Methodist 7 Medan dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis menentukan lokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan menu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN TENTANG SISTEM. Pada Bab ini akan dibahas mengenai tentang metode penelitian, populasi, sample,

BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN TENTANG SISTEM. Pada Bab ini akan dibahas mengenai tentang metode penelitian, populasi, sample, 36 BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN TENTANG SISTEM Pada Bab ini akan dibahas mengenai tentang metode penelitian, populasi, sample, dan pemilihan sample, metode pengumpulan data, data dan sumber data,

Lebih terperinci

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta)

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) L1 LAMPIRAN 1 Laporan Hasil Wawancara Narasumber : Bapak Imam M.R (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) 1. Apakah sistem informasi yang menjadi kebutuhan perusahaan saat ini, mengingat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Logoterapi ditemukan dan dikembangkan oleh Victor E. Frankl, seorang

BAB II LANDASAN TEORI. Logoterapi ditemukan dan dikembangkan oleh Victor E. Frankl, seorang BAB II LANDASAN TEORI A. Sumber Nilai Makna Hidup 1. Definisi Sumber Nilai Makna Hidup Logoterapi ditemukan dan dikembangkan oleh Victor E. Frankl, seorang neuropsikiater keturunan Yahudi dari kota Wina,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berbasis komputer, walaupun perusahaan sudah menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berbasis komputer, walaupun perusahaan sudah menggunakan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini kebanyakan dari Perusahaan atau Instansi sudah menggunakan teknologi berbasis komputer, walaupun perusahaan sudah menggunakan komputerisasi di dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Bagi para calon mahasiswa cenderung bingung memilih jurusan yang mana yang akan mereka geluti di dunia pendidikan. Sekolah Tinggi Teknologi Sinar

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin kompleks, ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang sangat pesat, terutama dalam bidang komputer. Pada

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk merubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 51 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan dibahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. IV.1.1. Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil Sumber daya manusia merupakan salah satu aset terpenting bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. hasil Sumber daya manusia merupakan salah satu aset terpenting bagi perusahaan. 11 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Peranan sumber daya manusia bagi perusahaan tidak hanya dapat dilihat dari hasil Sumber daya manusia merupakan salah satu aset terpenting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

Oleh: Denis Ahmad G ( ) Pembimbing:

Oleh: Denis Ahmad G ( ) Pembimbing: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN POTENSI PEGAWAI DENGAN METODE FUZZY GAP ANALISIS UNTUK PROSES PROMOSI JABATAN PADA PT TELKOM RESEARCH AND DEVELOPMENT CENTER BANDUNG Pembimbing: Wiwik Anggraeni, S.Si,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem/Aplikasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Agar sistem dapat berjalan dengan baik pada Artefact, maka harus disediakan beberapa faktor pendukung yang memadai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbasis web, seperti situs internet resmi perusahaan atau intranet perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berbasis web, seperti situs internet resmi perusahaan atau intranet perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Kerim & Kettley (2003), E-Recruitment adalah segala macam proses perekrutan yang dilakukan oleh suatu organisasi bisnis melalui alat-alat berbasis web, seperti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Kualitas Olahan Karet Remah (Crumb Rubber) Pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dujelaskan tampilan antar muka dari Sistem Informasi Account Receivables Pada PT. Cipta Mebelindo Lestari Berbasis Web: 1. Halaman Home Halaman Home adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tahun 1996 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial. Locus of control dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. tahun 1996 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial. Locus of control dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Locus of Control 2.1.1 Definisi Locus of Control Konsep tentang locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter pada tahun 1996 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial.

Lebih terperinci

Berikut akan diterangkan cara penggunaan aplikasi staf payment yang diurutkan

Berikut akan diterangkan cara penggunaan aplikasi staf payment yang diurutkan 152 Berikut akan diterangkan cara penggunaan aplikasi staf payment yang diurutkan bedasarkan dari tampilan menu sebelah kiri rancangan layar: 1. Login Payment a. Pada layar ini [gambar 4.11] user diharuskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil dari penerapan Metode Fuzzy TSukamoto dalam Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Medan yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kebutuhan akan teori dalam dunia pendidikan sangat besar. Teori banyak di tulis ke dalam sebuah buku maupun jurnal. Pada universitas potensi utama,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Latar Belakang Universitas 3.1.1 Sejarah Universitas Pada mulanya BINUS UNIVERSITY merupakan tempat computer training untuk jangka waktu pendek dinamakan Modern

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Pegawai dengan Menggunakan Metode Naive

Lebih terperinci

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN. yang dikembangkan dengan tampilan yang mudah untuk dijalankan. Aplikasi

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN. yang dikembangkan dengan tampilan yang mudah untuk dijalankan. Aplikasi BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey saat kerja praktek di PT Salemba Emban Patria, secara garis besar permasalahan yang ada pada administrasi PT Salemba Emban Patria ini adalah pencatatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada gambar di bawah ini akan dijelaskan tentang tampilan-tampilan yang ada pada sistem informasi pembelian dan penjualan pada CV. Multi Mandiri Anugrah.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dikembangkan. Sistem pengukuran kualitas layanan dengan menerapkan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dikembangkan. Sistem pengukuran kualitas layanan dengan menerapkan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam tahap ini dijelaskan mengenai implementasi perangkat lunak yang telah dikembangkan. Sistem pengukuran kualitas layanan dengan menerapkan metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada PT.TUV Rheinland sistem yang berjalan sekarang ini masih menggunakan aplikasi microsoft excel dalam penginputan hasil audit spbu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem penjualan pada para penjual barang elektronik hanya dilakukan dengan menunggu konsumen untuk datang menyinggahi tokonya, kemudian konsumen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Banyaknya jenis beras yang berasal dari varietas padi unggulan membuat konsumen bisa memilih jenis, sifat dan mutu beras sesuai yang di kehendaki

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan evaluasi simulasi pelayanan retoran cepat saji dengan menggunakan metode next event time advance.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang digunakan oleh CV. DAUN MUDA COMMUNICATION, ini dilakukan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang digunakan oleh CV. DAUN MUDA COMMUNICATION, ini dilakukan BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek ini, pendekatan terhadap permasalahan yang dilakukan adalah dengan mempelajari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Penyakit

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, waktu merupakan sesuatu yang sangat signifikan. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Setelah semua proses perancangan selesai, maka tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Predikat Mahasiswa Berprestasi Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan sistem informasi diseluruh dunia saat ini sangatlah berkembang pesat. Sehingga secara tidak langsung telah membuat segala sesuatu yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pengajuan aplikasi pada IT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pengajuan aplikasi pada IT BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Setelah melalui tahap analisa dan perancangan, selanjutnya aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pengajuan aplikasi pada IT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari Sistem Pakar Analisis Kepribadian Dasar Siswa pada SMK Harapan Mekar 1 Menggunakan Metode Case Based Reasoning

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 31 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Besarnya tingkat kesalahan dalam pemilihan jurusan sudah pasti membawa kerugian yang besar. Tidak hanya materi, tapi waktu juga ikut terbuang.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari: BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi program adalah tahap penerapan dari analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari: Pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan ditampilkan hasil dari perancangan program yang terdiri dari form-form sistem pendukung keputusan pemilihan makanan bayi yang terdiri dari

Lebih terperinci

sebelumnya, yaitu hasil Aplikasi Pemesanan Kamar pada Hotel Relasi (php) yang bertujuan untuk membuat suatu aplikasi web pemasaran pada Hotel

sebelumnya, yaitu hasil Aplikasi Pemesanan Kamar pada Hotel Relasi (php) yang bertujuan untuk membuat suatu aplikasi web pemasaran pada Hotel 70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil dari rancangan dalam bab sebelumnya, yaitu hasil Aplikasi Pemesanan Kamar pada Hotel Relasi Palembang dimana aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru yang dibangun, dapat dilihat sebagai berikut : 1. Tampilan Halaman Utama

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 69 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap aplikasi system pakar ini, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian.pada sub bab berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Pemasaran Mobil Pada PT. SpeedLine Auto Menggunakan VB.Net adalah sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dokumen baik berbasis kertas maupun digital. Selain itu SSI juga menawarkan jasa

BAB I PENDAHULUAN. dokumen baik berbasis kertas maupun digital. Selain itu SSI juga menawarkan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV. Smart Solusi Indonesia (SSI) adalah perusahaan yang fokus pada penyediaan sarana atau prasarana kearsipan dan layanan lengkap pengelolaan arsip. Perusahaan memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat lunak ini dibagi menjadi dua,yaitu kebutuhan hardware dan kebutuhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat lunak ini dibagi menjadi dua,yaitu kebutuhan hardware dan kebutuhan 86 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Fase implementasi sistem merupakan fase untuk mengeksekusi perangkat lunak yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Kebutuhan sistem ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kamera merupakan salah satu perangkat Digital yang sangat digemari saat ini. Banyak dari pengguna kamera yang menggunakan kamera tersebut secara

Lebih terperinci