BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian"

Transkripsi

1 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDLB-C Setya Darma Surakarta yang beralamat di Jl. Mr. Sartono No. 32 Bibis Baru. SDLB-C Setya Darma Surakarta merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan khusus bagi anak Tunagrahita/berkemampuan mental rendah. Adapun pertimbangan pemilihan tempat sebagai tempat penelitian adalah sebagai berikut : a. Sekolah, kelas maupun siswa yang berada di SDLB C Setya Darma Surakarta sesuai dengan kriteria peneliti b. Pihak sekolah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian di Sekolahan tersebut. 2. Waktu Penelitian Pelaksaan penelitian ini adalah pada semester II tahun ajaran yaitu diperkirakan dengan gambaran seperti berikut : a. Tahap persiapan meliputi : pengajuan judul, penyusunan proposal dan perijinan penelitian. Pengajuan judul dilakukan pada bulan Desember 2015, selanjutnya penyusunan proposal pada bulan Januari sampai bulan Maret Awal bulan Maret 2016 mengurus perijinan penelitian. b. Tahap penelitian meliputi : penyusunan instrumen, uji validitas, pengambilan data dan analisis data. Penyusunan instrumen dilakukan pada minggu pertama bulan Maret Minggu kedua bulan Maret 2016 melakukan uji validitas intrumen. Pengambilan data dilakukan pada minggu ketiga dan keempat bulan Maret 2016, Selanjutnya analisis data dilakukan pada minggu pertama bulan April

2 c. Tahapan penyusunan laporan dilakukan pada minggu kedua, ketiga dan keempat bulan April

3 B. Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan suatu desain penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari intervensi yang diberikan terhadap sekelompok subyek. Penelitian eksperimen adalah penelitian dimana variable yang ingin diteliti (variabel terikat) kehadirannya sengaja ditimbulkan dengan menggunakan perlakuan (variabel bebas), variabel yang hendak diteliti belum ada pada saat dimulai penelitian dan hadir setelah diberikan perlakuan (Purwanto,2012: 28) Pemilihan metode ini disesuaikan dengan hasil yang diharapkan yaitu peningkatan kemampuan bercerita anak tunagrahita ringan sebagai akibat dari perlakuan yang diberikan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan bercerita anak tunagrahita ringan kelas V SDLB-C. Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan/treatment yang berupa penggunaan puppet show. Pada penelitian ini menggunakan eksperiment one-group pretest-posttest design. Penelitian eksperimen one-group pretest-posttest yaitu desain penelitian yang terdapat pretest sebelum perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan (Sugiyono, 2010: ). 40 O 1 X O 2 O 1 = nilai pretest (sebelum penggunaan puppet show) O 2 = nilai posttest (setelah pengg unaan puppet show) Pengaruh penggunaan puppet show terhadap kemampuan bercerita anak tunagrahita ringan kelas V = (O 1 O 2 ) C. Populasi dan Sampel Menentukan sumber data pada penelitian memerlukan pertimbangan agar dapat memperoleh hasil yang relevan dengan masalah yang diteliti. Unsur objek penelitian untuk memperoleh data dinamakan populasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

4 41 karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa tunagrahita ringan kelas V di SDLB-C Setya Darma Surakarta yang berjumlah 5 anak. Riduwan (2007:70) mengatakan bahwa, Sample penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili populasi. Sample digunakan jika jumlah populasi terlalu banyak dan tidak memungkinkan untuk semua populasi menjadi sumber data. Penelitian yang memiliki polupasi kurang dari 100 tidak memerlukan pengambilan sample. Penelitian ini memiliki populasi kurang dari 100, oleh karena itu tidak diperlukan untuk mengambil sampel. Sampel dari penelitian ini yaitu semua siswa kelas V SDLB C Setya Darma Surakarta yang berjumlah 5 anak. D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Sugiyono (2010: 199) menyatakan : Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling meliputi, simple random, proportionate stratified random, dan area random. Nonprobability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowbal sampling. Pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh dilakukan ketika jumlah populasi relatif kecil, yaitu kurang dari 30 orang atau jika penelitian untuk membuat generalisasi dengan kesalahan yang kecil ( Sugiyono, 2010: ). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, yang berarti sampel diambil dari semua populasi. Semua populasi penelitian yaitu semua siswa kelas V di SDLB-C Setya Darma Surakarta dan populasi tersebut juga menjadi sampel penelitian.

5 42 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian Sugiyono (2010: 60) berpendapat bahwa Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apasaja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas ( Variabel Independen) dan variabel terikat (Variabel Dependen). a. Variabel Bebas (Variabel Independen ) : Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau tumbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2010: 61). Variabel bebas yang dipilih untuk mempengaruhi variabel terikat dalam penelitian ini adalah Puppet Show. b. Variabel Terikat (Variabel Dependen) : Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan bercerita anak tunagrahita ringan kelas V SDLB Setya Darma Surakarta. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan cara/teknik mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Riduan (2007: 24) berpendapat bahwa Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Sugiyono (2010: ) memaparkan bahwa teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Terdapat beberapa metode dalam mengumpulkan data yaitu : penggunaan tes, kuesioner atau angket, interview, observasi, dan dokumentasi (Arikunto, 2010: ).

6 43 Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan dokumentasi. Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan bercerita anak tunagrahita dokumentasi dilakukan sebagai bukti pelaksanaan penelitian. a. Tes Terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam penelitian. Salah satu teknik pengumpulan data yang sering digunakan adalah tes. Tes digunakan untuk mengukur ada tidaknya serta mengetahuai besarnya kemampuan objek yang diteliti. Dalam penelitian tes digunakan untuk mengukur dan membandingkan seberapa tinggi peningkatan/penurunan kemampuan objek setelah diberi perlakuan. Tes diperlukan untuk mengetahui keberhasilan dari suatu penelitian. Tes yang biasa digunakan untuk mengukur prestasi belajar di sekolah menurut Arikunto (2010: ) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (1) tes buatan guru dan (2) tes terstandar. 1) Tes buatan guru yang disusun oleh guru dengan prosedur tertentu tetapi belum mengalami ujicoba berkali-kali sehingga tidak diketahui ciri-ciri dan kebaikannya, 2) Tes terstandar (standardized test) yaitu tes yang biasanya sudah tersedia di lembaga testing, yang sudah terjamin keampuhannya. Tes terstandar adalah tes yang sudah mengalami uji coba berkali-kali, direvisi berkali-kali sehingga sudah dapat dikatakan cukup baik. Di dalam setiap tes yang terstandar sudah dicantumkan : petunjuk pelaksanaan, waktu yang dibutuhkan, bahan yang tercakup, dan halhal lain, misalnya validitas dan realibilitas. Pendapat lain menyebutkan terdapat beberapa jenis tes yang digunakan dalam mengumpulkan data, Riduan (2007: 31) memaparkan terdapat 5 jenis tes yaitu, tes kepribadian, tes bakat, tes prestasi, tes intelegensi dan tes sikap. Secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut : 1) Tes Kepribadian

7 44 Tes kepribadian adalah tes yang digunakan untuk mengungkapkan kepribadian seseorang. 2) Tes Bakat Tes bakat adalah tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang 3) Tes Prestasi Tes prestasi adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu 4) Tes intelegensi Tes intelegensi adalah tes yang digunakan untuk membuat penaksiran atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang diukur intelegensinya 5) Tes sikap Tes sikap adalah tes yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap. Berdasarkan beberapa pendapat tentang teknik pengumpulan data yang yang telah dipaparkan, maka peneliti memilih teknik pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan teknik pengumpulan data tes lisan karena sesuai untuk mengukur kemampuan bercerita. Pengukuran kemampuan bercerita siswa tunagrahita dilakukan sebelum penggunaan Puppet show dan setelah penggunaan puppet show. Tes lisan digunakan untuk mengetahui apakah puppet show menjadi media yang efektif untuk meningkatkan kemapuan bercerita siswa tunagrahita. Penilaian tes lisan menggunakan lembar ceklist yang disesuaikan dengan indikator penilaian pada aspek bercerita. Berikut ini indikator penilaian tes lisan :

8 45 Tabel 3.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar Kompetensi Inti Kompetensi dasar Indikator Menyajikan pengetahuan Menguraikan teks cerita Menceritakan faktual dalam bahasa narasi secara sederhana kembali (lisan/tulisan/isyarat) yang tentang kegiatan dan cerita yang jelas dan logis, dalam bermain di lingkungan telah karya yang estetis, dalam sekolah dalam bahasa disampaikan gerakan yang Indonesia, baik lisan maupun tulisan yang mencerminkan anak sehat, dapat dibantu dengan dan dalam tindakan yang kosakata bahasa daerah mencerminkan perilaku untuk membantu anak beriman dan penyajian. berakhlak mulia Terdapat beberapa aspek penilaian dalam kemampuan bercerita menurut Nurgiyantoro (2010: 410) antara lain : Ketepatan isi cerita, ketepatan penunjukkan detail cerita, ketepatan logika cerita, ketepatan makna keseluruhan cerita, ketepatan kata, ketepatan kalimat,dan kelancaran. Rubrik penilaian didasarkan pada aspek dalam bercerita.

9 46 Tabel 3.2. Rubrik Penilaian Bercerita Aspek yang dinilai Ketepatan isi cerita Tingkat Capaian Kinerja Ketepatan penunjukkan detil cerita Ketepatan logika cerita Ketepatan makna keseluruhan cerita Ketepatan kata Ketepatan kalimat Kelancaran Jumlah skor Kriteria penilaian Skor 1 : sangat kurang baik (sedikit yang benar/ ketepatan <60%) Skor 2 : kurang baik (banyak yang salah/ ketepatan 60 - <700 ) Skor 3 : sedang (banyak yang benar/ ketepatan 70% - <90% ) Skor 4 : baik (sedikit kesalahan/ketepatan 90% - <100%) Skor 5 : sangat baik (tidak ada kesalahan/ketepatan 100%) Nilai akhir : Jumlah skor X 100 Skor maksimal b. Dokumentasi Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi, buku-buku yang relevan, peraturanperaturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian (Riduan, 2007: 31) Arikunto (2010: 274) berpendapat bahwa Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

10 47 transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Data yang dikumpulkan melalui teknik dokumentasi dalam penelitian ini adalah menggunakan foto-foto dari kegiatan siswa saat melakukan tes lisan bercerita. Foto digunakan untuk bukti pelaksanaan kegiatan yang dilakukan siswa. F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen Arikunto (2010: 211) berpendapat bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus divalidasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Kevalidan atau kesahihan instrumen penelitian sangat mempengaruhi hasil penelitian, karena kualitas hasil pengukuran tergantung pada kualitas instrumen. Arikunto (2010: ) menjelaskan terdapat dua macam validitas sesuai dengan cara penyajiannya, yaitu validitas ekstenal dan validitas internal 1. Validitas eksternal Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud. 2. Validitas internal Validitas internal dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Pendapat lain dari Sugiyono (2010: ) menjelaskan bahwa terdapat berbagai macam pengujian validitas sebagai berikut : 1. Pengujian validitas konstrak Menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dan ahli (Judgment expert). Dalam hal ini setelah instrmen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang

11 48 instrumen yang telah disusun itu. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang dan umumnya mereka yang telah bergelar doctor sesuai dengan lingkup yang diteliti. 2. Pengujian validitas isi Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pembelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian validitas konstrak dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir(item) pertanyaan atau pertanyaan yang telah dijabarkan dari indikator. 3. Pengujian validitas eksternal Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan faktafakta empiris yang terjadi dilapangan. Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian validitas konstrak dan validitas isi. Pengukuran tes menggunakan validitas isi karena penilaian tes berdasarkan pada item kisi-kisi dalam aspek kemampuan bercerita. Dalam pengujian validitas konstrak dengan bantuan tiga orang ahli dari bidang Pendidikan Bahasa Indonesia, psikometri, dan Pendidikan Luar Biasa sehingga tingkat validitas instrumen dapat diakui. Validator yang melakukan validasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.3. Daftar Validator Instrumen Nama NIP Jabatan Dra. Rukayah M.Hum Dosen PGSD Erma Kumala Sari.,S.Psi.,M.Psi Dosen PLB Dewi Sri Rejeki.,S.Pd.,M.Pd Dosen PLB

12 49 2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas berasal dari kata reliability, yang artinya keandalan. Mengenai konsep reliabilitas Azwar berpendapat, Konsep reliabilitas dalam art reliabilias alat ukur erat kaitannya dengan masaslah eror pengukuran (error of measurement) (2013: 8). Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mengetahui tingkat konsistensi instrumen, Arikunto (2010: 221) memberikan batasan instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan memberikan hasil data yang dapat dipercaya. Suatu instrumen yang reliabel meskipun beberapa kali data diambil akan menghasilkan data yang sama. Instrumen yang telah diuji reliabitasnya dan terbukti reliabel, maka data yang dihasilkan akan dapat dipercaya dan memberikan hasil data yang sesuai dengan kenyataan. Terdapat banyak cara untuk menguji reliabilitas instrumen, mengambil kesimpulan dari pendapat Azwar (2013: 83-88) terdapat 3 cara untuk mengetahui reliabilitas kasus khusus antara lain sebagai berikut: a. Reliabilitas Skor Komposit Reliabilitas skor komposit dapat dilakukan dengan cara estimasi terhadap reliabilitas masing-masing komponen secara terpisah, bila reliabilitas setiap komponen itu tinggi maka skor kompositnya juga akan memiliki reliabilitas yang tinggi. b. Reliabilitas Skor Perbedaan Dalam kasus-kasus tertentu, dimana skor subjek pada suatu tes merupakan selisish antara skor dari dua komponen yang membentuk tes itu. Estimasi terhadap reliabilitas hasil ukur yang merupakan skor perbedaan dapat dilakukan dengan menggunakan formula komputasi dari Mosier. c. Reliabilitas Skor Rating Rating adalah prosedur pemberian skor berdasarkan keputusan yang bersifat subjektif terhadap aspek atau atribut tertentu, yang dilakukan melalui pengamatan secara sistematik baik secara langsung maupun tidak langsung. Prosedur penilaian melalui rating sebaiknya dilakukan oleh lebih dari dua orang untuk meminimalkan pengaruh subjektivitas pemberian skor. Cara

13 50 yang paling praktis dalam uji reliabilitas rating adalah pemberian rating yang dilakukan oleh beberapa raters yang berbeda terhadap objek dan subjek yang sama. Rating yang dilakukan oleh beberapa raters maka makna reliabilitas hasil rating lebih merupakan konsistensi diantara para rater (interrater reliability). Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan reliabilitas skor rating dengan teknik uji interrater reliability. Peneliti menggunakan 3 orang rater yaitu : guru kelas, teman sejawat peneliti, dan peneliti sendiri. Estimasi reliabilitas hasil rating dalam penelitian ini menggunakan formula dari Ebel. Formula Ebel (Azwar: 2013: 89) berikut akan menghasilkan koefisien yang merupakan rata-rata interkorelasi hasil rating diantara semua kombinasi rater yang dibuat dan merupakan rata-rata reliabilitas bagi seorang rater. 2 ŗ xx = (s s - s 2 2 e ) / [s s + (k-1) s 2 e ] 2 s s = varians antar subjek yang dikenai rating 2 s e = varians eror, yaitu varians interaksi antara subjek (s) dan rater (r) k = banyaknya rater yang memberikan rating Semakin tinggi koefisien reliabel dari rata-rata interkorelasi hasil rating yang dilakukan oleh rater maka tingkat reliabilitas instrumen juga tinggi. Berdasarkan penilaian dari 3 orang rater, diperoleh data kemudian diolah menggunakan aplikasi SPSS 16.0 untuk mengetahui koefisien reliabilitas dari instrumen tes. Koefisien reliabilitas yang diperoleh adalah berarti perbedaan (variasi) yang tampak pada skor tes tersebut mencerminkan 95% dari perbedaan sesungguhnya yang terjadi pada skor murni subjek yang bersangkutan. Hal itu dapat pula dikatakan bahwa 5% dari perbedaan skor yang tampak adalah akibat adanya variasi eror dari pengukuran. Wells dan Wollack (Azwar, 2013: 98 ) memberikan batasan tentang tes yang digunakan oleh para guru hendaknya memiliki koefisien reliabilitas 0.70 atau lebih. Perhitungan reliabilitas dari tes yang dilakukan dalam penelitian ini memiliki koefisien rata-rata rating dari ketiga orang rater dan rata-rata rating yang dilakukan seorang rater adalah Hal tersebut berarti bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel karena hasil koefisien lebih dari 0.70.

14 51 G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari responden atau sumber data. Kegiatan dalam menganalisis data meliputi : mengelompokkan data, mentabulasi data, menyajikan data, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Analisis data digunakan guna untuk mengetahui kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dengan pengolahan data/analisis data dapat diketahui makna dari data yang dkumpulkan. Dalam penelitian kuantitatif teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah menggunakan statistik. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan melalui bantuan komputer dengan dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif non-parametrik menggunakan Sign Rank Test Wilcoxon yang diberi simbol Z. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara pretest (sebelum treatment) dan posttest (setelah treatment). Adapun langkah-langkah analisis sebagai berikut : 1. Perumusan Hipotesis Rumusan Hipotesis dua pihak H o : O 1 = O 2 (Penggunaan Puppet show tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan bercerita anak tunagrahita ringan kelas V di SDLB C Setya Darma Surakarta tahun 2015/2016) H a : O 1 O 2 ( Penggunaan puppet show efektif dalam meningkatkan kemampuan bercerita anak tunagrahita ringan kelas V di SDLB C Setya Darma Surakarta tahun 2015/2016) 2. Pemilihan taraf signifikan (α) Taraf signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah α = 0,05 (5%) 3. Penentuan statistik uji Statistik uji yang digunakan adalah Wilcoxon Sign Rank Test dengan program SPSS 16.0.

15 52 4. Keputusan uji Keputusan uji dalam penelitian adalah : a. Jika Asimp.Sig Z < 5% (α= 0,05) maka H o ditolak dan H a diterima. Sehingga hipotesis berbunyi : penggunaan Puppet show efektif dalam meningkatkan kemampuan bercerita anak tunagrahita ringan kelas V SDLB C Setya Darma Surakarta. b. Jika Asimp.Sig Z > 5% (α= 0,05) maka H o diterima dan H a ditolak. Sehingga hipotesis berbunyi : penggunaan Puppet show tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan bercerita anak tunagrahita ringan kelas V SDLB C Setya Darma Surakarta. H. Prosedur Penelitian Prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini dengan menggunakan one group pretest-posttest design memiliki beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Tahapan Persiapan Tahap ini merupakan tahapan sebelum pelaksanaan penelitian antara lain: persipan administrasi, persiapan instrumental, uji validitas serta uji reliabilitas instrumen. a. Persiapan administratif Persiapan administratif meliputi penyusunan judul, pembuatan proposal serta perijinan lapangan untuk melakukan penelitian. b. Persiapan instrumental Persiapan instrumental merupakan penyusunan instrumen sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan bercerita anak tunagrahita ringan kelas V SDLB-C setya Darma Surakarta. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes lisan dengan alat ukur berupa skala pengukuran kemampuan bercerita yang berjumlah 7 indikator aspek dalam kemampuan bercerita.

16 53 c. Uji validitas instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian telah diuji validitasnya dengan menggunakan validitas isi melalui 3 orang ahli. Berdasarkan hasil validasi dapat disimpulkan secara umum bahwa: 1) Instumen yang telah diuji yang berjumlah 7 item penilaian dinyatakan valid oleh semua validator. 2) Revisi pada segi bahasa, kata-kata yang digunakan dalam instrumen harus mudah dipahami dan jelas. 3) Revisi pada penggunaan kata dalam kalimat cerita haruslah menggunakan kata yang familiar bagi anak, kalimat tidak boleh terlalu panjang dan tidak menggunakan kalimat majemuk. Hal ini dikarenakan mengingat kemampuan anak tunagrahita yang terbatas. 4) Saran pada kriteria penilaian dalam bercerita. Setelah merevisi instrumen yang diuji maka instrumen dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. d. Uji reliabilitas instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas interrater, dengan menggunakan estimasi reliabilitas hasil rating dari Ebel. Formula Ebel menghasilkan koefisien yang merupakan rata-rata interkorelasi hasil rating diantara semua kombinasi rater. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas r xx = berarti perbedaan (variasi) yang tampak pada skor tes tersebut mencerminkan 95% dari perbedaan sesungguhnya yang terjadi pada skor murni subjek yang bersangkutan. Hal itu dapat pula dikatakan bahwa 5% dari perbedaan skor yang tampak adalah akibat adanya variasi eror dari pengukuran. Batasan reliabilitas instrumen yang digunakan adalah 0.70 atau lebih, hasil uji reliabilitas menghasilkan koefisien 0.95 maka dapat dikatakan instrumen yang digunakan reliabel.

17 54 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Pada tahap pelaksanaan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: a. PreTest (O 1 ) Pengukuran nilai kemampuan bercerita siswa sebelum dikenakan intervensi/treatment. Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan awal bercerita siswa sebelum adanya intervensi/treatment. b. Treatment (X) Pembelajaran dengan menggunakan puppet show yang dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran. Treatment dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. c. PostTest (O 2 ) Pengukuran kemampuan bercerita siswa setelah diberi treatment. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bercerita siswa setelah adanya intervensi/treatment. 3. Tahap Akhir Penelitian Tahap penyusunan laporan merupakan tahap terakhir dalam penelitian. Penelitian yang telah dilakukan kemudian disusun menjadi laporan secara ilmiah dengan prosedur sebagai berikut: a. Mengolah data hasil pre-test dan post-test. b. Melakukan analisis data penelitian dan membahas hasil penelitian. c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data. d. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan penelitian untuk mendapatkan data yang di butuhkan. Penelitian ini dilakukan di SLB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi keterangan serta hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB Negeri Surakarta yang beralamat di Jalan Cocak X, Sidorejo, Mangkubumen, Surakarta. SLB Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat yang dipilih oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SLB-C Setya Darma Surakarta yang beralamatkan di Jl. Mr. Sartono No. 32 Bibis Baru Nusukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi disalah satu sekolah luar biasa khusus tunalaras di surakarta. Penelitian akan dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Surakarta kelas VII Tahun Pelajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Al Firdaus Surakarta yang beralamat di Jl. Yosodipuro No. 56 Surakarta, Jawa Tengah. Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di SLB Negeri Surakarta. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Kertasari yang berlokasi di Jalan Kartanagara No. 50 Kelurahan Kertasari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB E Bhina Putera Surakarta yang beralamat di Jalan Bibis Baru nomor 03, Cengklik, Nusukan, Banjarsari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat & Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan untuk mendapat data, informasi, keterangan-keterangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut F. N. Kerlinger (Sugiyono, 2010) variabel adalah konstrak (construck) atau sifat yang akan dipelajari. Berdasarkan hal tersebut, Sugiyono (2010:61)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SD Negeri Cieunteung 2, yang terletak di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi 26 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan relibilitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terbagi ke dalam delapan subtopik. Subtopik tersebut yaitu tempat dan waktu penelitian, rancangan/desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Variabel Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi literasi informasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitaif dengan metode penelitian eksperimen. Menurut Hatimah, dkk. (2010:120) eksperimen merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Media merupakan bagian dari sumber pengajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk mempertinggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun karakteristik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu: 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu: 1. Variabel Bebas ( Independen Variabel) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Metode eksperimen ini digunakan karena sesuai dengan permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data 40 BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data yang dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes 34 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). Desain yang digunakan adalah The One-Group Pretest-Posttest Design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2007 : 13) data penelitian pada pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009.

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009. 28 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Korelasi. Sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:270): Metode Penelitian Korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2009) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk menjaring data yang diperlukan (Arikunto,2006:149). Sudjana (1996:52)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan di lakukan di SMP Satya Dharma Sudjana Gunung Madu Lampung Tengah tahun pelajaran 2012/2013. B. Metode Penelitian Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Kotabumi. Waktu penelitian adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011). Penggunaan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011). Penggunaan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011). Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB YPPCG Bhina Sejahtera Surakarta yang beralamat di Badran RT 02 RW XI Mojosongo, Jebres, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying untuk Meningkatkan Empati pada Peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Prosedur Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Metode eksperimen diartikan sebagai metode dengan bentuk yang sistematis dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif. Menurut Hamid Darmadi (011: 17) eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, terletak di Jalan Monginsidi nomor 40 Banjarsari, Surakarta. Pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk melihat akibat dari penerapan pendekatan inkuiri abduktif terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Jenis metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Rancangan yang digunakan peneliti adalah rancangan true-experimental dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara sistematis untuk melakukan sesuatu secara sistematis. Sementara untuk metodologi ialah kajian yang mempelajari tata aturan untuk sebuah metode. Jadi intinya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan locus of control internal dalam pembelajaran pada siswa kelas XI SMA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3). 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3). Menurut kamus Webster s New International,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa : 42 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih

Lebih terperinci

BAB III MEDOTE PENELITIAN

BAB III MEDOTE PENELITIAN BAB III MEDOTE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel adalah ciri atau karakteristik dari individu, objek, peristiwa yang nilainya berubah-ubah. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas II di SLB B.C YMS BATURETNO yang beralamatkan di JL.Solo-Baturetno No.52 Kec.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Laboratorium UPI Bandung di Jl. Senjaya Guru kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap pada kelas VII di SMP Negeri 7

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap pada kelas VII di SMP Negeri 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan terhadap pada kelas VII di SMP Negeri 7 Klaten. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai Nopember 0, tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif. Dengan penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu sifat yang hendak diteliti atau dipelajari dalam sebuah penelitian. Sugiyono (013, hlm. 61) mengemukakan bahwa variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan 27 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN Jika melihat judul penelitian Penggunaan Media Pembelajaran Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan 22 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Konteks penelitian mencakup situasi dan kondisi obyektif yang terjadi di lapangan. Lokasi penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen. Menurut Hadari Nawawi (007: 88), metode eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun 80 Bab III akan membahas BAB III METODE PENELITIAN pokok bahasan pada Bab III ini dimulai dari populasi rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun desain penelitian yang digunakan, dan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di SMPN 12 Bandung. Sekolah ini berada di Jl. Setiabudhi, Kota Bandung. Pemilihan SMPN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian eksperimen menurut Arikunto (2013:9) adalah untuk membangkitkan timbulnya suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen menurut Sukardi (2008: 109) adalah proses penelitian yang melibatkan dua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai hasil yang baik seperti yang dikehendaki(kamus Umum Bahasa Indonesia). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah True-Experimental Design, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat ataupun wilayah yang akan diteliti. Peneliti melakukan penelitian di SMPN 3 Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental (Experimental Research) yang bertujuan untuk menguji model pembelajaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian yang digunakan untuk judul Pengembangan Permainan Simulasi Untuk Meningkatkan Perencanaan Karier Peserta Didik Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 8 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 007, hlm. ). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci