BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Shinta Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara sistematis untuk melakukan sesuatu secara sistematis. Sementara untuk metodologi ialah kajian yang mempelajari tata aturan untuk sebuah metode. Jadi intinya, metode penelitian ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012: 2). A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian adalah SLB A YKAB Surakarta yang beralamat di Jl. Cokroaminoto No. 43, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, mulai pada bulan November s/d bulan April Penelitian ini diawali dengan pengajuan judul, penyusunan proposal, perijinan, penyusunan instrumen, uji validitas instrumen, pengambilan data, analisis data dan penyusunan laporan. Berikut rincian deskripsi waktu penelitian: a) Judul diajukan pada minggu pertama bulan Desember tahun 2015, dan disetujui oleh dosen pembimbing. b) Minggu ke dua bulan Desember tahun 2015 peneliti menyusun proposal. Pada bulan Februari 2016 minggu pertama proposal disetujui oleh pembimbing. c) Setelah proposal di setujui oleh pembimbing, peneliti kemudian mengurus perijinan penelitian ke fakultas dan sekolah d) Minggu ke dua bulan Februari 2016, peneliti menyusun skripsi bab I, II, III kemudian di setujui oleh pembimbing pada minggu ke dua bulan Maret
2 45 e) Minggu ke tiga bulan Maret 2016, peneliti menyusun alat dan instrumen penelitian, kemudian diajukan kepada ahli untuk divalidasi alat dan instrumen penelitian. f) Selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data di sekolah SLB A YKAB Surakarta kelas IV selama 2 minggu berturut-turut pada minggu ke empat bulan Maret minggu kedua bulan April g) Setelah penelitian dilakukan, peneliti melakukan analisis data hasil penelitian, kemudian menyusun laporan. B. Desain Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah eksperimen. Menurut Sugiyono (2012 : 109) pengertian eksperimen adalah metode penelitian yang dapat diartikan sebagain metode yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan sebab akibat antara perlakuan yang disengaja diadakan dengan efek yang terjadi sesudahnya. Desain penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah Single Subject Research (SSR) yang berarti penelitian subjek tunggal. Eksperimen subjek tunggal adalah penelitian dengan subjek atau partisipan tunggal yang hasil eksperimennya disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual (Sukmadinata, 2006 : 209). Pendapat lain mengenai eksperimen subjek tunggal adalah suatu eksperimen dimana subjek atau partisipannya bersifat tunggal, bisa satu orang, dua orang atau lebih. Hasil eksperimen disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual (Arifin, 2012: 75). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Single Subject Research (SSR) dengan pola A-B-A. Alasan peneliti menggunakan desain A-B-A adalah dimana desain ini dapat menunjukkan sebab akibat suatu intervensi terhadap variabel terikat. Menurut Sunanto, dkk (2006 : 44) penelitian SSR dengan desain A-B-A yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan natara
3 46 variabel bebas dengan variabel terikat. Menurut Sunanto dkk, (2006 : 44) prosedur penelitian dengan pola (A1)-(B)-(A2) sebagai berikut : Prosedur desain (A1)-(B)-(A2) mula-mula perilaku sasaran (target behavior) diukur secara kontinu pada kondisi baseline 1 (A1) dengan periode waktu tertentu kemudian pada kondisi intervensi (B) setelah itu pengukuran pada kondisi baseline kedua (A2) diberikan. Penambahan kondisi baseline yang kedua (A2) dimaksudkan sebagai kontrol untuk kondisi intervensi sehingga keyakinan untuk menarik kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat lebih kuat. Berikut ini gambaran desain penelitian Single Subject Research (SSR) desain A1-B-A2, yaitu : Target Behavior Baseline 1 (A 1) Intervensi (B) Baseline 2 (A 2) Sesi Gambar 3.1 Desain Penelitian Single Subject Research Desain A1-B-A2 Keterangan : (A1) : Baseline-1 untuk mengetahui kemampuan awal anak, (B) : Pemberian intervensi, (A2) : Baseline -2, tahap evaluasi untuk mengetahui hasil setelah pemberian intervensi Pelaksanaan dalam peneitian ini menggunakan pendekatan penelitian subjek tunggal dengan desain penelitian (A1)-(B)-(A2), yaitu sebagai berikut: 1. Baseline 1 (A1) Baseline-1 dalam penelitian ini adalah kondisi kemampuan anak dalam menyelesaikan soal matematika materi penjumlahan pecahan tanpa adanya bantuan penggunaan media blok pecahan yang dilakukan selama tiga sesi pertemuan.
4 47 2. Intervensi (B) Dalam pelaksanaan intervensi ini peneliti menggunakan media blok pecahan dalam kegiatan pembelajaran matematika materi penjumlahan pecahan. Pada fase ini dilakukan sebanyak empat sesi pertemuan. 3. Baseline 2 (A2) Kegiatan Baseline-2 merupakan kegiatan pengulangan dari baseline-1 yang dimaksudkan sebagai evaluasi untuk melihat efektifitas pemberian intervensi dalam kemampuan anak mengerjakan soal matematika materi penjumlahan pecahan. Pada fase ini dilakukan sebanyak tiga sesi pertemuan. C. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh innfromasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 60). Jadi yang dimaksud dengan variabel penelitian dalam penelitian ini adalah segala sesuatu sebagai obyek penelitian yang ditetapkan dan dipelajari sehingga memperoleh informasi untuk menarik kesimpulan. Variabel penelitian dalam penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009 : 61) dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel idependent (terikat). Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah media blok pecahan. 2. Variabel terikat (dependent variable) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah hasil belajar matematika materi penjumlahan pecahan anak tunanetra.
5 48 D. Populasi dan Sampel Sebuah Penelitian ada yang disebut dengan populasi dan sampel penelitian. Di bawah ini peneliti akan menjabarkan apa yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini. 1. Populasi Menurut Sugiyono (2012 : 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mampunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Selain itu, Sukmadinata juga menjelaskan bahwa populasi dalam sebuah penelitian adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian (2006 : 250). Pendapat lain oleh Sundayana (2014 : 15) mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan subjek atau objek yang menjadi sasaran penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV A Semester II SLB A YKAB Surakarta tahun ajaran 2015/ Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2012:81). Sedangkan Arikunto (2010 : 174) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jadi dapat dikatakan sampel adalah jumlah wakil dan karakteristik dari bagian populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 2 siswa tunanetra kelas IV SLB A YKAB Surakarta. Untuk menentukan subjek dalam penelitian ini, digunakan teknik purposive sample (sampel bertujuan). Sampel purposive dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2010 : 183). Sampel dalam penelitian ini adalah 2 siswa tunanetra yang mengalami buta total. Alasan pemilihan sampel tersebut karena memenuhi ciri-ciri yang digunakan oleh peneliti.
6 49 E. Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2010 : 190) teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang teratur untuk mendapatkan data yang relevan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ada dua cara, yaitu: 1. Tes a. Pengertian Menurut Arikunto (2010:217) Tes adalah serentetan beberapa pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes merupakan cara yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik yang di dalamnya berupa pertanyaan, pernyataan dan serangkaian tugas yang dikerjakan untuk mengukur aspek perilaku (Arifin, 2012: 118). Alasan penggunaan teknik tes karena teknik tes lebih efektif dalam mengukur prestasi belajar siswa dan proses berfikir rendah sampai dengan sedang (ingatan, pemahaman, dan penerapan). Margono menjelaskan bahwa tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud mendapat jawaban yang dijadikan dasar menetapan skor (2005: 170). Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan tes yaitu seperangkat rangsangan yang berupa pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, intelegensi, kemampuan seseorang dan menetapkan skor. 1) Macam-macam Tes Menurut Widoyoko (2012: 57-58), bentuk tes dilihat dari segi sistem penskorannya dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu : a) Tes Objektif Tes objektif adalah tes yang penskorannya bersifat objektif, yaitu hanya dipengaruhi oleh hasil jawaban atau respons yang diberikan oleh peserta tes (responden).
7 50 Tipe tes objektif yang umumnya digunakan menurut Widyoko (2012: 61) ada tiga, yaitu : (1) Tipe benar salah Tipe benar salah adalah tes yang butir soalnya terdiri dari pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban atau pernyataan yang benar dan yang salah. (2) Tipe Menjodohkan Tipe menjodohkan adalah tes yang butir soalnya ditulis dalam dua kolom atau kelompok. Kelompok pertama di sebelah kiri adalah pertanyaan/ pernyataan atau stem atau biasa juga disebut dengan premis. Kelompok kedua di sebelah kanan adalah kelompok jawaban. Tugas peserta tes adalah mencari dan menjodohkan jawaban jawaban, sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaan/ pernyataan. (3) Tipe pilihan ganda Tipe pilihan ganda adalah tes dimana setiap butir soalnya memiliki jumlah alternatif jawaban berkisar antara 3 (tiga) atau 5 (lima). b) Tes Subjektif Tes subjektif adalah tes yang penskorannya selain dipengaruhi oleh jawaban maupun respons peserta tes juga dipengaruhi oleh subjektivitas korektor. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang berbentuk objektif sejumlah 10 butir soal dengan tipe pilihan ganda yaitu suatu butir soal yang alternatif jawabannya lebih dari dua. Alasan penulis memilih tes objektif dengan tipe pilihan ganda dalam penelitian ini adalah karena menyesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan subjek penelitian, yaitu anak tunanetra kelas IV. Peneliti dalam membuat soal tentu saja tidak asal membuatnya, terdapat langkah-langkah dalam menentukan soal. Soal yang diberikan disesuaikan dengan materi yang terdapat pada instrumen yang telah
8 51 ditetapkan. Adapun kisi-kisi soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Matematika Materi Penjumlahan Pecahan Standar Kompetensi Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar Menjumlahkan pecahan Materi Indikator Jml. soal 1. Pecahan 1. Menjumlahkan 2 dengan dua pecahan penyebut berpenyebut 2 sama sama 2. Pecahan 2. Menjumlahkan 2 dengan dua pecahan penyebut berpenyebut 1 tidak tidak sama sama 3. Menjumlahkan 1 pecahan dengan bilangan bulat 2 4. Menjumlahkan tiga pecahan berpenyebut sama 5. Menjumlahkan tiga pecahan berpenyebut tidak sama 6. Menyelesaikan masalah pecahan No. Soal 1,2 3,4 5, ,10 Cara menjawab soal tes yang diberikan yaitu dengan cara menuliskan salah satu jawaban yang dianggap benar (A/B/C/D) pad lembar jawab yang tersedia. Sedangkan sistem penilaian yang digunakan untuk menghitung hasil jawaban siswa dalam menyelesaikan soal tes adalah sebagai berikut : 1) Jika siswa menjawab benar, untuk tiap nomor nilainya 10 2) Jika siswa menjawab salah, untuk tiap nomor nilainya 0 3) Jumlah keseluruhan skor/ nilai maksimal 100 4) Nilai akhirnya adalah keselurihan nilai perolehan.
9 52 2. Dokumentasi a. Pengertian Arikunto (2002:206) mengungkapkan bahwa metode dokumentasi adalah metode mencari data yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Menurut Hamidi (2004:72) metode dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dokumentasi merupakan metode mencari informasi dalam bentuk catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan lain sebagainya. b. Macam-macam Dokumentasi Menurut Sugiyono (2011: ) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: 1) Tulisan, contohnya catatan harian, life histories, cerita, biografi, peraturan, dan lain-lain 2) Bentuk gambar, contohnya gambar hidup, sketsa, dan lain-lain 3) Bentuk karya, karya seni berupa gambar, patung, film dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Bungin (2008:123) dokumen terbagi menjadi : 1) Dokumen pribadi, adalah catatan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Contohnya : buku harian, surat pribadi, dan autobiografi 2) Dokumen Resmi, terbagi menjadi dua, yaitu : a) Intern, contohnya : memo, pengumuman, instruksi, dan lainlain b) Ekstren, contohnya majalah, buletin, pemberitahuan
10 53 Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan adalah dalam bentuk tulisan, yaitu nilai hasil tes kemampuan awal siswa dalam mengerjakan soal matematika materi penjumlahan pecahan. F. Validitas dan Reabilitas Penelitian Menurut Sukmadinata (2006: 228) Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas jika instrument tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Suryabrata (2014:60) bahwa validitas instrument didefinisikan sejauh mana instrument itu merekam/mengukur apa yang dimaksudkan untuk direkam/diukur. Terdapat beberapa macam validitas menurut Sudjana (2011: 12-15), yaitu validasi isi, valisitas bangun pengertian (construct validity), dan validitas ramalam (predictive validity): 1. Validitas isi Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang akan diukur. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menyusun tes yang bersumber dari kurikulum bidang studi yang akan diukur. Disamping kurikulum juga dapat diperkaya dengan melihat atau mengkaji buku sumber. 2. Validitas bangun pengertian (construct validity) Berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Pengertian-pengertian yang terkandung dalam konsep kemampuan, minat, sikap dalam berbagai bidang kajian harus jelas apa yang akan diukurnya, sehingga memerlukan penjabaran yang lebih spesifik agar mudah diukur. 3. Validitas Ramalan (predictive validity) Dalam validitas ini yang diutamakan bukan isi tes, melainkan kriterianya, apakah alat penilaian tersebut dapat digunakan untuk meramalkan suatu ciri, perilaku tertentu, atau kriteria tertentu yang diinginkan.
11 54 Sedangkan menurut Sugiyono (2013: ) pengujian validitas instrumen dibedakan menjadi tiga, yaitu validitas konstruksi (construct validity), validitas isi (content validity), dan validitas eksternal : 1. Validitas konstruksi (construct validity) Untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan pendapat dari ahli (judgement experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun tersebut. 2. Validitas isi (content validity) Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. 3. Validitas Eksternal Validitas eksternal diuji dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan. Validitas instrumen dalam penelitian ini adalah validitas isi. Lebih lanjut Sugiyono (2012: 129) menjelaskan bahwa untuk instrumen yang berbentuk tes, pengajian validitas isi dapat dilakukan dengan memandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan adanya kisi-kisi instrumen maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. Selanjutnya untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, akan dikonsultasikan dengan ahli yang sesuai dengan materi yang akan dibuat soal tes. Adapun instrumen penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi soal mata pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan. Kemudian instrument diujikan kepada empat ahli untuk mengetahui validitas instrumen yang akan diujikan. Instrumen tes ini terdiri dari 10 butir soal untuk mengukur kemampuan siswa
12 sebelum siswa diberikan perlakuan/intervensi, dan 10 soal untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan/intervensi. Adapun nama-nama validator instrumen tes yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Validator Instrumen Tes No Nama Job Description Pekerjaan 1 Priyono, S.Pd, M.Si Validator konsrtuk Dosen Pendidikan Luar Biasa, Universitas Sebelas Maret 2 Validator dalam Dosen Pendidikan Luar Mahardika Supratiwi, bidang ABK BIasa, Universitas S.Psi,MA (tunanetra) Sebelas Maret 3 Dra. Siti Kamsiyati, S.Pd.,M.Pd 4 Suparni, S.Pd Validator isi Matematika Materi Penjumlahan Pecahan dan Media Validator isi Matematika Materi Penjumlahan Pecahan dan Media Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sebelas Maret Guru kelas IV, SLB A YKAB Surakarta 55 Selain menggunakan teknik uji validitas suatu penelitian juga menggunakan reliabilitas instrumen. Menurut Sudjana (2011:16) reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan suatu alat penelitian dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan reliabilitas interrater. Reliabilitas interrater yaitu pemberian penilaian oleh beberapa rater yang sama terhadap suatu objek atau instrumen yang sama. Azwar (2013:91) berpendapat suatu instrumen reliabel apabila hasil yang diberikan rater konsisten antara satu rater dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan validasi instrument test tertulis materi penjumlahan pecahan dengan beberapa validator setelah peneliti menyerahkan instrument test materi penjumlahan pecahan kepada semua validator peneliti dapat menyimpulkan apakah instrument yang diberikan kepada validator dapat digunakan atau tidak dengan melihat komentar dari masing-masing validator, komentar tersebut yang dijadikan acuan reliabilitas inter-rater pada penelitian ini, untuk lebih jelas dapat dilihat hasilnya di tabel 3.3 dibawah ini.
13 56 Tabel 3.3 Hasil Reabilitas Instrument Nama Validator Komentar Kesimpulan Priyono, S.Pd.,M.Si Instrumen siap Kedua validator memberikan dipakai dengan komentar instrument dapat perbaikan pada nomor digunakan dengan sedikit soal yang belum perbaikan dan satu validator masuk pada kisi-kisi memberikan komentar instrument Mahardika Instrument bisa dapat digunakan untuk penelitian. Supratiwi,S.Psi.,MA digunakan dengan Kesimpulannya istrumen petbaikan pada soal cerita no.9-10 dan 19- dikatakan reliable karena semua validtor menyatakan instrument 20 perlu dibuat dapat digunakan untuk penelitian. dengan bahasa yang lebih sederhana Dra.Siti Kamsiyati,S.Pd.,M.Pd Suparni,S.Pd Instrument sudah bisa digunakan untuk penelitian dengan perlu menambahkan lembar kerja yang disesuikan dengan siswa Instrumen sudah bisa digunakan untuk penelitian Berdasarkan penjelasan tersebut,maka instrument yang dibuat oleh peneliti dapat dikatakan reliabel karena semua validator memberikan komentar bahwa instrument dapat digunakan untuk penelitian.
14 57 G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan tahap akhir sebelum penarikan kesimpulan dalam penelitian eksperimen dengan subjek tunggal atau Single Subject Research (SSR) menggunakan stratistik deskriptif yang sederhana dengan tujuan memperoleh gambaran yang jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu. Dengan menggunakan tabel dan grafik sebagai suatu gambaran dari pelaksanaan eksperimen baik sebelum maupun sesudah diberikan perlakuan. Proses pengumpulan data yang dihasilkan selama penelitian eksperimen dengan subjek tunggal atau Single Subject Research (SSR), dilakukan dengan lamgkah-langkah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan instrumnen yang diajukan 2. Melakukan penelitian baseline-1 (A), selama 3 sesi 3. Melakukan penelitian pada intervensi-1 (B), selama 4 sesi 4. Melakukan pennelitian pada baseline-2 (A ) selama 3 sesi 5. Setiap data yang dihasilkan dari setiap penelitian dibuat tabel penelitian untuk mengetahui perkembangan kemampuan hasil belajar matematika materi penjumlahan pecahan 6. Dari keseluruhan data yang diperoleh diberi skor, kemudian semua skor baseline-1 (A), intervensi (B), baseline-2 (A ) dijumlahkan 7. Membandingkan hasil skor baseline sebelum mendapat perlakuan dengan sesudah mendapat perlakuan 8. Data yang diperoleh dari seluruh hasil penelitian, dianalisis dan diolah dalam bentuk grafik untuk melihat ada tidaknya perubahan yang terjadi pada subjek. H. Prosedur Penelitian Dalam prosedur penelitian ini, peneliti melewati tahapan sebagai berikut : 1. Penyusunan judul. Tahapan ini dimana peneliti mengajukan judul yang akan diteliti kepada pembimbing I dan pembimbing II. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan judul pada bulan Desember Perijinan. Tahapan ini dilakukan setelah penyusunan proposal selesai dan telah disetujui oleh pembimbing I dan pembimbing II.
15 58 3. Persiapan instrument. Tahapan ini dilakukan ketika peneliti telah siap untuk melakukan penelitian. Sebelum instrumen diujikan kepada siswa yang akan menjadi subjek penelitian, instrumen akan terlebih dahulu divalidasikan kepada validator atau seorang ahli dalam bidang tersebut. 4. Baseline I. Tahapan ini adalah tahapan penelitian dimana insrumen yang sudah divaidasikan diujikan kepada subjek penelitian, tetapi pada saat diujikan subjek penelitian belum diberikan treatment. 5. Intervensi I. Tahapan ini adalah pemberian treatment setelah diberikan baseline pertama. 6. Baseline II. Tahapan adalah pengujian setelah diberikan treatment, ini diberikan untuk mengetahui hasil setelah diberikan treatment. 7. Analisis Data. Tahapan ini adalah tahapan membandingkan hasil dari baseline I sebelum diberikan treatment atau intervensi I dengan baseline II sesudah diberikan treatment atau intervensi I. 8. Pelaporan Hasil. Tahapan ini adalah hasil akhir dari penelitian yang berbentuk laporan tugas akhir atau skripsi. Selanjutnya, tahap prosedur penelitian disajikan dalam bagan berikut : Penyusunan judul Perijinan Persiapan instrumen Baseline (A2) Intervensi (B1) Baseline (A1) Analisis data Pelaporan hasil Gambar 3.2 Diagram Prosedur Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan, dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan, dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SLB-A YKAB Surakarta, JL. HOS Cokroaminoto No. 43 Jebres Surakarta. 2. Waktu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara yang sistematis untuk melakukan sesuatu yang sistematis pula. Sedangkan metodologi adalah ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas II di SLB B.C YMS BATURETNO yang beralamatkan di JL.Solo-Baturetno No.52 Kec.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat yang dipilih oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara sistematis untuk melakukan sesuatu secara sistematis. Sementara metodologi ialah kajian yang mempelajari tata aturan untuk sebuah metode. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi keterangan serta hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2013:3), Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode dalam suatu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan penelitian untuk mendapatkan data yang di butuhkan. Penelitian ini dilakukan di SLB
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SLB Negeri Karanganyar yang terletak di Jalan Kapten Mulyadi Komplek Perkantoran Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1) Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan lokasi untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian adalah tempat dimana penelitian memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Tempat penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2006:8) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Atau secara lebih terperinci dirumuskan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB YPPCG Bhina Sejahtera Surakarta yang beralamat di Badran RT 02 RW XI Mojosongo, Jebres, Surakarta,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap pada kelas VII di SMP Negeri 7
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan terhadap pada kelas VII di SMP Negeri 7 Klaten. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai Nopember 0, tepatnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2011: 11), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi. Menurut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terbagi ke dalam delapan subtopik. Subtopik tersebut yaitu tempat dan waktu penelitian, rancangan/desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Al Firdaus Surakarta yang beralamat di Jl. Yosodipuro No. 56 Surakarta, Jawa Tengah. Peneliti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian, pengambilan data, informasi, keterangan dan hal-hal lain dilakukan di SLB Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Eksperimen, merupakan bentuk metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB N Surakarta yang berlokasi di Jl. Cocak X Sidorejo, Sambeng, Mangkubumen, Banjarsari, Surakarta.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi disalah satu sekolah luar biasa khusus tunalaras di surakarta. Penelitian akan dilakukan di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB E Bhina Putera Surakarta yang beralamat di Jalan Bibis Baru nomor 03, Cengklik, Nusukan, Banjarsari,
Lebih terperinciTabel 3. 1 Subjek Penelitian No. Subjek Bidang Jumlah 01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi yang beralamat di Jalan Windu No. 26 Kota Bandung. Peneliti memilih penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. (Sunanto, et al. 2006 : 13) variabel bebas dalam penelitian subjek
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi
26 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan relibilitas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior )
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior ) 1. Variabel bebas adalah variabel yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Permainan Media Clay untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bangun Datar pada Anak Tunarungu Kelas 1 di SLB Az-Zakiyah Bandung,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)
III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan desain pretest-posttest control group design. Menurut Sugiyono (2012:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media
26 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABLE PENELITIAN 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media adalah alat atau bahan yang digunakan dalam proses
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB Negeri Surakarta yang beralamat di Jalan Cocak X, Sidorejo, Mangkubumen, Surakarta. SLB Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP Media Animasi komputer MANTAP adalah singkatan dari (Matematika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah True-Experimental Design, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu diamati dalam penelitian. Dengan demikian variabel dapat berbentuk benda atau kejadian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani methodos, terdiri dari dua kata yaitu meta (menuju, melalui, mengikuti) dan hodos (jalan, cara, arah). Jadi metode merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan subyek tunggal. Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri
25 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen, termasuk penelitian dengan subyek tunggal. Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan suatu masalah yang dihadapi dan dilakukan secara ilmiah, sistematis dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Surakarta kelas VII Tahun Pelajaran 2015/2016.
Lebih terperinciA. Jenis dan Pendekatan Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan lokasi dimana penelitian dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Penelitian ini akan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang terdapat pada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai atribut dalam penelitian berupa benda atau kejadian yang dapat diamati dan dapat di ukur perubahannya. Sesuai pernyataan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Media papan congkak hitung merupakan sebuah Alat Permainan Edukatif (APE) atau media pembelajaran matematika. Eliyawati,dkk (2005
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas D4 di SLB B Sukapura beinisial DN dan berjenis kelamin laki-laki berusia 11 tahun.
Lebih terperinci1) Langkah pertama tempelkan spons dan potongan plat.
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang mengangkat judul Penggunaan Media Papan Habitat Fauna Dalam Meningkatkan Pemahaman Pokok Bahasan Tempat Hidup Hewan Pada Anak Tunarungu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran CIRC terhadap peningkatan kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian pada dasarnya merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel penelitian dapat diartikan sebagai (1) atribut mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian, (2) suatu konsep yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut F. N. Kerlinger (Sugiyono, 2010) variabel adalah konstrak (construck) atau sifat yang akan dipelajari. Berdasarkan hal tersebut, Sugiyono (2010:61)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sipat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan subjek tunggal (single subject research), yaitu penilitian yang
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (single subject research), yaitu penilitian yang dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Nama : MP Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999 Usia : 14 tahun. Alamat : Jln. H.Anwar No.34/189A Cijerah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif.
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau cirri-ciri mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian yang penulis lakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, karena penelitian ini tertuju pada pemecahan masalah yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang bertujuan menguji hipotesis dari data-data yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (Single Subject Tunggal) yaitu suatu metode yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:1). Bertitik tolak dari permasalahan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan suatu metode yang tepat, Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu pemecahan masalah dari suatu fokus yang sedang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pringsewu Timur Kabupaten. Pringsewu pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.
39 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pringsewu Timur Kabupaten Pringsewu pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. B. Jenis Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data, informasi, keterangan-keterangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB III MEDOTE PENELITIAN
29 BAB III MEDOTE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008, hlm.3). Metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDLB-C Setya Darma Surakarta yang beralamat di Jl. Mr. Sartono No. 32 Bibis Baru. SDLB-C Setya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Tamanwinangun, Kelurahan Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen, Kabupaten
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009.
28 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Korelasi. Sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:270): Metode Penelitian Korelasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN Variabel merupakan suatu atribut atau ciriciri sesuatu yang diamati atau diukur dalam penelitian (Sunanto,dkk,2006:3). Dengan demikian variabel dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari pendekatan penelitian yang digunakan, maka penelitian ini menggunakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.
44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menentukan metode merupakan langkah penting sebuah penelitian karena akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Lebih terperinciBAB III METODE PENILITIAN
BAB III METODE PENILITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena hasil dari pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka sehingga analisis yang digunakan adalah analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun karakteristik,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB Negeri Surakarta yang bertempat di jalan Cocak X, Sidorejo, Sambeng, Mangkubumen, Banjarsari,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental Design atau disebut juga sebagai penelitian subjek tunggal (Single Subject Research). Subjek tunggal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data. 50 Dari data yang diperoleh melalui penelitian didapatkanlah kebenaran-kebenaran yang validitas secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Purwanto (2008:180) penelitian eksperimen adalah penelitian
Lebih terperinci