BAB 2 POTENSI DAN REALITAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 POTENSI DAN REALITAS"

Transkripsi

1 BAB 2 POTENSI DAN REALITAS 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI Wilayah Administrasi Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 Kabupaten/Kota di Propinsi Banten yang berada di ujung Barat Pulau Jawa. Secara geografis terletak antara 6º21-7º10 Lintang Selatan dan 104º48-106º11 Bujur Timur, memiliki luas wilayah Km 2 ( ,91 ha), atau sebesar 29,98% dari luas Provinsi Banten dengan panjang pantai mencapai 307 km. Secara administratif dibagi menjadi 335 Desa/Kelurahan dan 35 Kecamatan, dengan batas-batas administrasi: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang; 2. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda; 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia; 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak. Wilayah administrasi Kabupaten Pandeglang terbagi ke dalam 35 kecamatan, 335 Desa/Kelurahan. Secara rinci luas wilayah setiap kecamatan di Kabupaten Pandeglang tersaji pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Luas Wilayah Admnistrasi Kecamatan se-kabupaten Pandeglang JARAK DARI NO. KECAMATAN IBU KOTA LUAS WILAYAH PERSENTASE KEC.KE IBUKOTA (KM 2 ) LUAS (%) KAB. (KM) 1 Sumur Sumberjaya 258,54 9,41 106,00 2 Cimanggu Waringinkurung 259,73 9,46 100,00 3 Cibaliung Sukajadi 221,88 8,08 86,50 4 Cibitung Cikadu 180,72 6,58 96,50 5 Cikeusik Cikeusik 322,76 11,75 72,00 6 Cigeulis Cigeulis 176,21 6,41 68,00 7 Panimbang Panimbangjaya 132,84 4,84 54,00 8 Sobang Sobang 138,88 5,06 53,00 9 Munjul Pasanggrahan 75,25 2,74 54,00 10 Angsana Angsana 64,84 2,36 61,00 Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-1

2 Tabel 2.1 Luas Wilayah Admnistrasi Kecamatan se-kabupaten Pandeglang (Lanjutan..) JARAK DARI NO. KECAMATAN IBU KOTA LUAS WILAYAH PERSENTASE KEC.KE IBUKOTA (KM 2 ) LUAS (%) KAB. (KM) 11 Sindangresmi Sindangresmi 65,20 2,37 54,00 12 Picung Kadupandak 56,74 2,07 36,00 13 Bojong Citumenggung 50,72 1,85 30,00 14 Saketi Kadudampit 54,13 1,97 19,00 15 Cisata Pasireurih 32,65 1,19 27,00 16 Pagelaran Pagelaran 42,72 1,56 39,50 17 Patia Patia 45,48 1,66 45,00 18 Sukaresmi Sukaresmi 57,30 2,09 45,00 19 Labuan Kalanganyar 15,66 0,57 41,00 20 Carita Sukarame 41,87 1,52 51,00 21 Jiput Sukacai 53,04 1,93 27,50 22 Cikedal Dahu 26,00 0,95 35,00 23 Menes Purwaraja 22,41 0,82 29,00 24 Pulosari Koranji 31,33 1,14 27,00 25 Mandalawangi Mandalawangi 80,19 2,92 15,50 26 Cimanuk Batubantar 23,64 0,86 10,00 27 Cipeucang Kadugadung 21,16 0,77 15,00 28 Banjar Banjar 30,50 1,11 7,50 29 Kaduhejo Sukasari 33,57 1,22 7,00 30 Mekarjaya Mekarjaya 31,34 1,14 7,00 31 Pandeglang Pandeglang 16,85 0,61 1,00 32 Majasari Saruni 19,57 0,71 2,00 33 Cadasari Cadasari 26,20 0,95 7,00 34 Karangtanjung Pagadungan 19,07 0,69 4,00 35 Koroncong 17,86 0,65 10,00 Jumlah 2.746,85 100,00 - Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang Kondisi Geografis Secara geologi, wilayah Kabupaten Pandeglang termasuk kedalam zona Bogor yang merupakan jalur perbukitan.sedangkan jika dilihat dari topografi daerah Kabupaten Pandeglang memiliki variasi ketinggian antara m di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar topografi daerah Kabupaten Pandeglang adalah dataran rendah yang berada di daerah Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-2

3 Tengah dan Selatan yang memiliki luas 85,07% dari luas keseluruhan Kabupaten Pandeglang. Kedua daerah ini ditandai dengan karakteristik utamanya adalah ketinggian gunung-gunungnya yang relatif rendah, seperti Gunung Payung (480 m), Gunung Honje (620 m), Gunung Tilu (562 m) dan Gunung Raksa (320 m). Daerah Utara memiliki luas 14,93 % dari luas Kabupaten Pandeglang yang merupakan dataran tinggi, yang ditandai dengan karekteristik utamanya adalah ketinggian gunung yang relatif tinggi, seperti Gunung Karang (1.778 m), Gunung Pulosari (1.346 m) dan Gunung Aseupan (1.174 m). Kabupaten Pandeglang memiliki beberapa jenis bebatuan, diantaranya : 1. Alluvium, terdapat di daerah gunung dan pinggiran pantai; 2. Undiefierentiated (bahan erupsi gunung berapi), terdapat di daerah bagian utara tepatnya di daerah Kecamatan Labuan, Jiput, Mandalawangi, Cimanuk, Menes, Banjar, Pandeglang dan Cadasari; 3. Diocena, terdapat di daerah bagian Barat, tepatnya di kecamatan Cimanggu dan Cigeulis; 4. Piocena Sedimen, di bagian Selatan di daerah kecamatan Bojong, Munjul, Cikeusik, Cigeulis, Cibaliung dan Cimanggu; 5. Miocene Limestone, disekitar Kecamatan Cimanggu bagian utara; 6. MineralDeposit, yang terbagi atas beberapa mineral, yaitu : a. Belerang dan sumber air panas di Kecamatan Banjar ; b. Kapur/karang darat dan laut di Kecamatan Labuan, Cigeulis, Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik dan Cadasari. Serat batu (gift)terdapat di Kecamatan Cigeulis Topografi Kabupaten Pandeglang memiliki variasi ketinggian antara m di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar topografi daerah Kabupaten Pandeglang adalah dataran rendah yang berada di daerah Tengah dan Selatan yang memiliki luas 85,07% dari luas keseluruhan Kabupaten Pandeglang. Kedua daerah ini ditandai dengan karakteristik utamanya adalah ketinggian gunung-gunungnya yang relatif rendah, seperti Gunung Payung (480 m), Gunung Honje (620 m), Gunung Tilu (562 m) dan Gunung Raksa (320 m). Daerah Utara memiliki luas 14,93 % dari luas Kabupaten Pandeglang yang merupakan dataran tinggi, yang ditandai dengan karekteristik utamanya adalah ketinggian gunung yang relatif tinggi, seperti Gunung Karang (1.778 m), Gunung Pulosari (1.346 m) dan Gunung Aseupan (1.174 m). Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-3

4 2.1.4 Jenis Tanah Jenis tanah yang ada di Kabupaten Pandeglang dapat dikelompokan dalam beberapa jenis dengan tingkat kesuburan dari rendah sampai dengan sedang. Diantara jenis tanah tersebut adalah : 1. Alluvial, terdapat di Kecamatan Panimbang, Sumur, Cikeusik, Pagelaran, Picung, Labuan dan Munjul; 2. Grumosol, yang tersebar di Kecamatan Sumur dan Cimanggu; 3. Regosol, terdapat di Kecamatan Sumur, Labuan, Pagelaran, Cikeusik dan Cimanggu; 4. Latosol, terdapat di sekitar Gunung Karang, Kecamatan Pandeglang, Saketi, Cadasari, Banjar, Cimanuk, Mandalawangi, Bojong, Menes, Jiput, Labuan dan Sumur; 5. Podsolik, terdapat di Kecamatan Labuan, Menes, Saketi, Bojong, Munjul, Cikeusik, Cibaliung, Cimanggu, Cigeulis, Sumur, Panimbang dan Angsana Klimatologi Berdasarkan studi, iklim di Kabupaten Pandeglang dipengaruhi oleh angin Monson (Monson Trade) dan Gelombang La Nina (El Nino).Bila saat musim penghujan tiba (November s.d Maret) cuaca didominasi oleh angin barat (dari samudra Hindia sebelah Selatan India) yang bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan.Sedangkan Musim kemarau (Juni s.d Agustus cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan Kabupaten Pandeglang mengalami kekeringan terutama di wilayah bagian utara terlebih lagi bila berlangsung El Nino. Suhu udara di Kabupaten Pandeglang berkisar antara 22,5 0 C 27,9 0 C. Pada daerah pantai, suhu udara bisa mencapai 22 0 C 32 0 C, sedangkan di daerah pegunungan dengan ketinggian m suhu dapat mencapai hingga 18 0 C 29 0 C. Kabupaten Pandeglang memiliki curah hujan antara mm per tahun dengan rata-rata curah hujan mm dan mempunyai 177 hari hujan rata-rata per tahun serta memiliki tekanan udara rata-rata milibar Hidrologi Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-4

5 Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai yang memiliki panjang total 835 km, sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 2 (dua) Satuan Wilayah Sungai (SWS) yaitu SWS Ciujung dan SWS Ciliman. Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai dengan panjang total 835 km. Sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 2 (dua) Satuan Wilayah Sungai (SWS), yaitu SWS Ciujung dan SWS Ciliman. Sementara itu Kabupaten Pandeglang terbagi menjadi 6 Daerah Aliran Sungai (DAS) terdiri dari DAS tidak prioritas, prioritas 1, 2, 3 dan prioritas 4. NO. Tabel 2.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berada di Kabupaten Pandeglang Berdasarkan Prioritas Pengelolaan DAS/SUB DAS PRIORITAS DAS 1 DAS Cibaliung 2 2 DAS Cibungur 3 3 DAS Cidanau 0 4 DAS Ciliman 2 5 DAS Ciujung 1 6 DAS Ujung Kulon 0 Sumber : Departemen Kehutanan, Kebijakan Penyusunan Master Plan RHL, 2003 Keterangan : DAS Prioritas (Berdasarkan SK Menhut Nomor 284/Kpts/II/1999, tanggal 7 Mei 1999). Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4 : : : : Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas tertinggi untuk di Rehabilitasi; Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas kedua untuk di Rehabilitasi; Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas ketiga untuk di Rehabilitasi; Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut tidak perlu diberikan prioritas dalam Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-5

6 penanganannya Geologi Secara geologi wilayah Kab.Pandeglang termasuk ke dalam Zona Bogor yang mana merupakan jalur perbukitan.berdasarkan sudut geologinya Kabupaten Pandeglang memiliki beberapa jenis bebatuan diantaranya; 1. Batu Alluvium terdapat di daerah gunung dan pinggiran pantai; 2. Batu bahan erupsi gunung merapi, terdapat di darah bagian utara Pandeglang tepatnya di daerah Labuan, Jiput, Mandalangi, Cimanuk, Menes, Banjar, Cadasari dan Pandeglang; 3. Batu Diocena, terdapat di darah bagian barat Pandeglang tepatnya di Kecamatan Cimanggu dan Cigeulis; 4. Batu Piocenna Sedimen, dibagian selatan tepatnya berada di Kec. Bojong, Kec. Munjul, Cikeusik. Cibaliung dan Cimanggu; 5. Mineral Deposit, yang terbagi atas beberapa mineral, yaitu; - Belerang dan sumber air panas di Kec. Banjar; - Kapur/karang darat dan laut di Kec. Labuan, Cigeulis, Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik, dan Cadasari; - Serat batu gift terdapat di Kecamatan Cigeulis Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang didominasi oleh lahan kehutanan, pesawahan dan perkebunan besar. Pada tahun 2006 luas kehutanan sebesar hektar, terdiri dari hutan rakyat dan hutan negara. Luas hutan rakyat sebesar hektar (4,59% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang) dan luas hutan negara sebesar hektar (31,21% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang). Pada tahun 2009, luas hutan rakyat berkurang menjadi 4,34% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang dan luas hutan negara berkurang menjadi 30,95% dari luas Kabupaten Pandeglang. Luas pesawahan pada tahun 2006 sebesar hektar, terdiri dari pesawahan irigasi dan non irigasi. Luas pesawahan irigasi sebesar hektar (9,53% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang) dan luas pesawahan non irigasi sebesar hektar (9,62% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang). Pada tahun 2009, luas pesawahan irigasi berkurang menjadi 9,19% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang dan luas pesawahan non irigasi bertambah menjadi 10,45 % dari luas Kabupaten Pandeglang. Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-6

7 Sementara luas perkebunan besar pada tahun 2006 sebesar hektar (5,54% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang). Sedangkan Pada tahun 2009, perkebunan berkurang menjadi 5,46% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang. Untuk lebih jelasnya gambaran penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.3. Tabel 2.4 Penggunaan Lahan Jenis Lahan Luas Lahan (Ha) Irigasi Non Irigasi Ladang/Huma Tegal/Kebun Kolam/Tabat/Empang Tambak Pengembalaan/Padang Rumput Perkebunan Besar Hutan Rakyat Lain-lain Bangunan dan Halaman Sementara Tidak Diusahakan Hutan Negara Rawa Tidak Ditanami Jumlah Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang Kawasan Rawan Bencana Alam Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-7

8 Berdasarkan faktor penyebab terjadinya bencana dapat dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu bencana alam, bencana non-alam dan bencanan sosial.bencana yang disebabkan oleh faktor alam (Bencana Alam) antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor.berdasarkan kondisi geografis, geologi, hidrologis dan demografi bahwa wilayah Kabupaten Pandeglang memiliki kondisi yang memungkinkan terjadinya bencana alam yang dapat berakibat timbulnya korban jiwa, timbulnya kerusakan lingkungan dan dampak psikologis bagi Pemerintah Daerah Kab. Pandeglang yaitu dapat menghambat estafet pembangunan yang akan dilaksanakan. Secara geologis daerah Kab. Pandeglang merupakan salah satu wilayah di Banten yang rawan terhadap bencana alam, potensi bencana alam yang berkaitan dengan bahaya geologi dimaksud yaitu: a. Bahaya bencana alam Gunung Merapi yang bisa meletus kapan saja dan mengancam wilayah Kab. Pandeglang wilayah barat dan selatan; b. Bahaya gerakan tanah/batuan dan erosi yang mana dapat berpotensi terjadi pada lereng-lereng pegunungan Gunung Karang yang bisa mengancam diwilayah Kab. Pandeglang; c. Bahaya kekeringan, umumnya biasa terjadi wilayah Kec. Sumur yang berakibat lahan petani sulit mendapatkan air; d. Bahaya Tsunami juga mungkin saja bisa terjadi, dikhawatirkan Tsunami terjadi di wilayah carita Labuan, dan wilayah Panimbang; e. Bahaya banjir, umumnya terjadi pada saat musim hujan tiba dan klimaksnya biasanya pada awal bulan desember dimana hujan biasanya terus menerus, terjadi di daerah yang menjadi langganan banjir yaitu wilayah Jiput, Labuan, Cilemer, Patia Demografi Jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2006 sebesar 1,12 juta jiwa (penduduk laki-laki sebesar 0,57 juta jiwa dan perempuan sebesar 0,55 juta jiwa). Pada tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang sebesar 1,15 juta jiwa (penduduk laki-laki sebesar 0,58 juta jiwa dan perempuan sebesar 0,56 juta jiwa) atau meningkat sebesar 2,18% dari Tahun 2009 dengan rata rata laju pertumbuhan pada tahun sebesar 0,72% per tahun. Gambaran lebih lanjut mengenai jumlah penduduk sebagaimana Tabel 2.5. Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-8

9 Tabel 2.5 Penduduk Kabupaten Pandeglang Uraian Rata-rata laju Petumbuhan Laki-Laki ,62 Perempuan ,83 Jumlah ,72 Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Pandeglang berdasarkan hasil sensus penduduk tahun sebesar 2,71 persen, periode sebesar 2,15 persen, periode sebesar 2,14 persen, dan periode sebesar 1,64 persen. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2006 sampai dengan 2010 mencapai 0,72 persen. Gambar 2.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pandeglang Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-9

10 Penyebaran penduduk pada tiap-tiap kecamatan cenderung tidak merata. Penduduk dengan jumlah terpadat terdapat di Kecamatan Labuan yaitu mencapai pada tahun 2006 sebesar jiwa/km 2 dan pada tahun 2010 sebesar jiwa/km 2. Sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk yang paling rendah adalah Kecamatan Sumur yaitu pada tahun 2006 sebesar 84 jiwa/km 2 dan pada tahun 2010 sebesar 88jiwa/Km 2. Gambaran lebih lanjut mengenai penyebaran/kepadatan penduduk tiap-tiap kecamatan dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.6 Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-10

11 Tabel 2.6 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang Menurut Kecamatan, tahun NO. KECAMATAN Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan (Km 2 ) (Jiwa/Km 2 ) (Km 2 ) (Jiwa/Km 2 ) (Km 2 ) (Jiwa/Km 2 ) (Km 2 ) (Jiwa/Km 2 ) 1 Sumur 258,54 84,00 258,54 84,00 258,54 85,76 258,54 87,98 2 Cimanggu 259,73 142,00 259,73 143,00 259,73 144,37 259,73 141,47 3 Cibaliung 221,88 117,00 221,88 117,00 221,88 118,72 221,88 130,14 4 Cikeusik 180,72 110,00 180,72 110,00 180,72 111,57 180,72 117,46 5 Cibitung 322,76 153,00 322,76 154, ,53 322,76 158,70 6 Cigeulis 199,65 193,00 176,21 189,00 176,21 191,37 176,21 192,51 7 Panimbang 248,28 316,00 132,84 351,00 132,84 355,94 132,84 369,05 8 Sobang ,88 272,00 138,88 274,46 138,88 252,92 9 Munjul 75,25 302,00 75,25 303,00 75,25 308,07 75,25 294,84 10 Angsana 64,84 416,00 64,84 418,00 64,84 424,46 64,84 395,33 11 Sindangresmi 65,20 328,00 65,20 330,00 65,20 335,32 65,20 328,25 12 Picung 56,74 596,00 56,74 600,00 56,74 608,27 56,74 620,62 13 Bojong 50,72 663,00 50,72 666,00 50,72 674,47 50,72 666,11 14 Saketi 54,13 744,00 54,13 748,00 54,13 758,47 54,13 795,44 15 Cisata 44,81 703,00 32,65 678,00 32,65 688,55 32,65 716,78 16 Pagelaran 42,76 788,00 42,76 792,00 42,76 805,45 42,76 795,07 17 Patia 45,48 604,00 45,48 607,00 45,48 618,65 45,48 601,54 Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang Tabel 2.6 Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-11

12 NO. KECAMATA N Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang Menurut Kecamatan, tahun (Lanjutan ) Luas Kepadata Luas Kepadata Luas Kepadata Luas Kepadata n n n n (Km 2 ) (Jiwa/Km (Km 2 ) (Jiwa/Km (Km 2 ) (Jiwa/Km (Km 2 ) (Jiwa/Km 2 ) 2 ) 2 ) 2 ) 18 Sukaresmi 57,30 585,00 57,30 588,00 57,30 596,53 57,30 591,01 19 Labuan 15, ,00 15,66 3,31 15, ,75 15, ,38 20 Carita 41,87 762,00 41,87 766,00 41,87 774,11 41,87 766,73 21 Jiput 59,73 557,00 53,04 562,00 53,04 569,12 53,04 536,80 22 Cikedal 26, ,00 26,00 1,18 26, ,19 26, ,92 23 Menes 34, ,00 22,41 1,59 22, ,17 22, ,68 24 Pulosari ,33 849,00 31,33 860,52 31,33 880,72 25 Mandalawan 80,19 557,00 80,19 560,00 80,19 565,44 80,19 571,78 gi 26 Cimanuk 23, ,00 23,64 1,60 23, ,39 23, ,52 27 Cipeucang 21, ,00 21,16 1,33 21, ,54 21, ,12 28 Banjar 30,50 994,00 30,50 999,00 30, ,00 30,50 978,85 29 Kaduhejo 33, ,00 33,57 1,01 33, ,85 33, ,46 30 Mekarjaya 31,34 659,00 31,34 663,00 31,34 674,28 31,34 604,91 31 Pandeglang 42, ,00 16,85 2,29 16, ,81 16, ,58 32 Majasari ,57 2,15 19, ,90 19, ,82 33 Cadasari 29, ,00 26,20 1,18 26, ,60 26, ,97 34 Karangtanjun 27, ,00 19,07 1,56 19, ,10 19, ,00 g 35 Koroncong ,86 956, ,79 17, Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-12

13 JUMLAH 2.746, , ,8 9 Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang 412, , , , ,31 Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-13

14 2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Indeks Pembangunan Manusia Pada sub bab sosial lainnya membahas mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan. IPM dipakai untuk mengukur tingkat pencapaian manusia yang merupakan indeks gabungan dari komponen pendidikan, kesehatan dan ekonomi.nilai IPM Kabupaten Pandeglang terus mengalami peningkatan selama kurun waktu Tahun Pada tahun 2005 IPM Kabupaten Pandeglang adalah 69,10, angka ini termasuk pada golongan IPM menengah bawah yang memiliki nilai batas atas 65, sehingga dibutuhkan beberapa peningkatan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk menuju IPM menengah ke atas. Pada tahun 2010, IPM Kabupaten Pandeglang mencapai 68,29 atau mengalami kenaikan sebesar 1,78 persen dari IPM tahun Kenaikan ini terjadi akibat peningkatan komponen IPM pada tahun 2010 yaitu Indeks Angka Harapan Hidup sebesar 2,23 persen dari 62,8 (pada tahun 2005), Indeks pendidika sebesar 0,77 persen dari 77,9 (pada tahun 2005) serta kenaikan indeks daya beli sebesar 2,68 persen dari 59,7 (pada tahun 2005). Namun demikian jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Banten, IPM Kabupaten Pandeglang pada tahun 2009 lebih rendah sebesar 2,07. Namun demikian IPM Kabupaten Pandeglang mempunyai rata-rata laju pertumbuhan lebih cepat sebesar 0,09 persen dibanding rata rata pertumbuhan IPM Provinsi Banten. Gambaran Umum mengenai IPM dan Komponenya dapat terlihat pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3 serta Tabel 2.7 berikut ini. Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-14

15 Gambar 2.2 IPM Kabupaten Pandeglang Sumber :Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Gambar 2.3 Komponen IPM Kabupaten Pandeglang Sumber :Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Tabel 2.7 Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-15

16 N o IPM Kabupaten Pandeglang beserta Komponennya Uraian IPM Kabupaten Pandeglang Indeks Angka Harapan Hidup Indeks pendidikan Indeks Tingkat Daya Beli 2 IPM Provinsi Banten 66,8 0 62,8 0 77,9 0 59,7 0 69,1 0 66,9 0 63,0 0 77,8 0 59,9 0 69,0 0 67,4 0 63,5 0 78,4 0 60,3 0 69,3 0 67,7 0 63,9 0 78,6 0 60,7 0 69,7 0 67,9 9 64,2 0 78,5 0 61,3 0 70,0 6 Rata-rata Laju Pertumbuha n Tahun (%) 0,44 0,55 0,19 0,66 0,35 Sumber :Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Dari data tersebut terlihat bahwa pada tahun 2009 indeks angka harapan hidup sebesar 64,20 dengan rata-rata pertumbuhan dari tahun sebsar 0,55 persen per tahun. Sementara dalam tahun yang sama indeks pendidikan sebesar 78,50 dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,19 persen per tahun, serta indeks tingkat daya beli sebesar 60,70 dengan ratarata laju pertumbuhan sebesar 0,66 persen per tahun. Berdasarkan trend dan laju pertumbuhan indeks angka harapan hidup, indeks pendidikan dan indeks daya beli, maka pada tahun 2010 samapai dengan 2015, IPM Kabupaten Pandeglang beserta komponennya dapat diperkirakan sebagaimana Tabel 2.8 berikut. No Tabel 2.8 Prakiraan/Proyeksi IPM Kabupaten Pandeglang beserta Komponennya Uraian 1 IPM Kabupaten Pandeglang a. Indeks Angka Harapan Hidup b. Indeks pendidikan Tahun ,14 69,87 70,59 71,31 72,03 72,75 65,35 66,10 66,85 67,60 68,35 69,11 79,64 80,29 80,94 81,58 82,22 82,86 Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-16

17 c. Indeks Tingkat Daya Beli 62,44 63,21 63,98 64,75 65,52 66,29 2 IPM Provinsi 71,19 71,65 72,11 72,57 73,03 73,50 Banten Sumber :Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang Angka Kemiskinan Perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga dalam angka kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidak diharapkan oleh semua orang. Ukuran kemiskinan dapat dilihat dari jumlah penduduk miskin atau prosentase penduduk miskin/angka garis kemiskinan.selama kurun waktu tahun prosentase penduduk miskin di Kabupaten Pandeglang cenderung mengalami penurunan, hal ini menunjukan ada keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan. Pada tahun 2005 persentasi penduduk miskin sebesar 13,89 persen dan pada tahun 2010 berkurang menjadi 11,14 persen atau secara persentasi berkurang 1,88 persen. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angka kemiskinan di kabupaten pandeglang dapat terlihat sebagaimana Gambar 2.4, Tabel 2.9 dan Tabel Gambar 2.4 Persentasi Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang Sumber :Hasil Analisis dan Susenas Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-17

18 Tabel 2.9 Persentasi Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang No Uraian Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) 2 Jumlah Rumah Tangga (KK) 3 Angka 13,89 15,82 15,64 14,49 12,01 Kemiskinan (%) 4 Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan) Sumber :Hasil Analisis dan Susenas Tabel 2.10 Laju Pertumbuhan Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang No Uraian Laju Pertumbuhan Rata-rata Pertumbuhan Th Jumlah Penduduk 1,60 0,54 1,38 0,26 0,94 (Jiwa) 2 Jumlah Rumah 1,60 0,44 0,91 (1,44) 0,37 Tangga (KK) 3 Jumlah Penduduk 15,72 (0,61) (6,54) (16,48) (2,66) Miskin (%) Sumber :Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang 2.3 Aspek Pelayanan Umum Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi pelayanan umum.aspek pelayanan umum Pemerintah Kabupaten Pandeglang dapat digambarkan dari layanan urusan wajib dan urusan pilihan. Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-18

19 2.3.1 Layanan Urusan Wajib Layanan urusan wajib pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun terdiri dari 26 (dua puluh enam) urusan, di antaranya yaitu : a. Urusan Pendidikan Urusan Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menentukan tingkat kualitas sumber daya manusia. Pembangunan dan perkembangan Urusan Pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator berikut : Angka Partisipasi Sekolah (APS) Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah Angka. Partiipasi sekolah tingkat SD sederajat di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 92,13 persen dan pada tahun 2010 sebesar 96,42 persen atau meningkat sebesar 6,76% dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 1,65 persen per tahun. Angka partisipasi sekolah tingkat SMP sederajat pada tahun 2005 sebesar 61,89 persen dan pada tahun 2010 sebesar 70,54 persen atau meningkat sebesar 25,58 persen. Semetara angka partisipasi sekolah tingkat SMA sederajat pada tahun 2005 sebesar 26,85 persen dan pada tahun 2010 sebesar 41,34 persen atau meningkat sebesar 39,63 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 8,70 persen per tahun. Angka Melek Huruf Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis. Angka melek huruf Partiipasi di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 95,50 persen dan pada tahun 2010 menjadi 96,35 persen atau meningkat sebesar 0,84 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,21 persen per tahun. Angka rata-rata lama sekolah Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani.angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 6,40 tahun dan pada tahun 2010 menjadi Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-19

20 6,47 tahun atau meningkat sebesar 0,63 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,16 persen per tahun. Gambaran lebih lanjut mengenai indikator kinerja urusan pendidikan dapat terlihat pada Tabel Tabel 2.11 Capaian Kinerja Urusan Pendidikan NO Indikator Laju Pertumbuhan rata-rata Tahun (%) 1 Angka Partisipasi Sekolah (%) a. SD Sederajat 92,13 96,80 98,00 97,95 98,36 1,65 b. SMP Sederajat 61,89 80,07 74,78 74,94 77,72 5,86 c. SMU Sederajat 26,85 36,34 33,74 32,28 37,49 8,70 2 Angka Partisipasi Murni a. SD Sederajat 91,48 96,12 95,61 97,10 97,21 1,53 b. SMP Sederajat 42,51 55,00 58,55 46,08 48,49 3,34 c. SMU Sederajat 19,90 25,90 25,94 21,55 24,93 5,79 3 Angka Partisipasi Kasar (%) a. SD Sederajat 103,75 109,01 112,54 114,71 114,96 2,60 b. SMP Sederajat 51,56 66,83 68,43 54,64 57,07 2,57 c. SMU Sederajat 22,20 28,89 28,80 29,86 33,04 10,46 4 Angka Melek Huruf (%) 95,50 95,50 95,61 96,50 96,30 0,21 5 Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 6,40 6,80 6,50 6,40 6,44 0,16 6 (1) Meningkatnya angka partisipasi pendidikan usia dini; (2) Tersedianya sarana dan prasarana anak usia dini; (3) Tersedianya kurikulum dan bahan ajar serta perintisan model-model pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); (1) Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SD, SDLB, MI dan Paket A; (2) Meningkatnya angka melanjutkan SD/SDLB/MI dan Paket A ke jenjang SMP/ MTs/Paket B dan Paket A; (3) Meningkatnya angka penyelesaian pendidikan dengan menurunkan angka putus sekolah pada jenjang SD/SDLB/MI; (4) Menurunnya ratarata lama penyelesaian pendidikan pada jenjang SD/SDLB/MI dan Paket A; (5) Meningkatnya angka partisipasi sekolah (APS) penduduk usia 7-12 tahun (%) ,50 84,00 - Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-20

21 Tabel 2.11 Capaian Kinerja Urusan Pendidikan (Lanjutan ) NO Indikator Laju Pertumbuhan rata-rata Tahun (%) 7 (1) Meningkatnya angka partisipasi kasar 0,00 0,00 70,00 72,00 80,00 - (APK) jenjang pendidikan menengah (SMA/MA/Paket C); (2) Meningkatnya angka melanjutkan lulusan SMP/MTs/Paket B ke jenjang Pendidikan menengah; (3) Menurunnya rata-rata lama penyelesaian pendidikan pada jenjang SMP/MTs/Paket B (%) 8 Terstandarisasi, terakreditasi dan tersertifikasinya lembaga kursus, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, serta pendidikan non- formal lainnya (%) ,00 77,00 80,00-9 Meningkatnya jumlah dan distribusi tenaga kependidikan (%) 10 Bertambahnya koleksi perpustakaan dan taman bacaan dan Meningkatnya kemampuan pengelola perpustakaan dan taman bacaan (%) 12 Terwujudnya sistem manajemen pendidikan secara terpadu (%) ,00 77,00 80, ,00 74,00 80, ,00 77,00 82,00 - Sumber :Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang. b. Urusan Kesehatan Capain kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada beberapa inikator berikut ini : Angka kelangsungan hidup bayi adalah adalah probabilitas bayi hidup sampai dengan usia 1 tahun, dalam kurun waktu setahun per kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka kelangsungan hidup bayi di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 942 orang per 1000 Kelahiran Hidup dan pada tahun 2010 menjadi 942 orang per 1000 Kelahiran Hidup atau meningkat sebesar 0,49 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,12 persen per tahun. Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-21

22 Angka harapan hidup adalah adalah peluang lama hidup atau umur seseorang pada waktu dilahirkan. Angka harapan hidup di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 62,7 tahun dan pada tahun 2010 menjadi 63,7 tahun atau meningkat sebesar 1,28 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,32 persen per tahun. Persentasi balita gizi buruk di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2006 sebesar 2,21 persen (2.208 balita dari balita) dan pada tahun 2010 menjadi 1,77 persen (1.404 balita dari balita). Gambaran lebih lanjut mengenai capaian indikator kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada Tabel Tabel 2.12 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan NO Indikator Laju Pertumbuhan rata-rata Tahun (%) 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi (1000KH) 942,00 943,00 944,00 945,00 946,20 0,12 2 Angka Harapan Hidup (tahun) 62,70 62,80 62,90 63,30 63,50 0,32 3 Angka Kesakitan (%) 16,61 12,16 22,50 19,28 22,74 8,17 4 Rata-rata lama sakit (hari) 7,56 4,95 6,98 6,87 6,86-2,40 5 Persentasi Balita Gizi Buruk (%) - 2,21 2,14 1,91 1,77-7,13 6 (1) Ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan; (2) Obat generik berlogo dalam ,00 87,00 89,00 - persediaan obat (%) 7 (1) Rumah yang dibina menjadi rumah sehat; (2) Sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan (%). 8 (1) Pembinaan dan pengawasan IRTpangan ; (2) Pembinaan dan pengawasan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta(%) 9 Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (%). 10 (1) Persentase kematian Ibu dan bayi menurun; (2) AKI : 300/ KH; (3) AKB: <50/1000 KH (%) 11 Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang memadai (%) 12 Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang memadai bagi lansia (%) 13 (1) Balita gizi buruk mendapat perawatan; (2) Ratio dokter puskesmas per penduduk; (3) Ratio dokter gigi puskesmas per penduduk; (4) Ratio apoteker puskesmas per penduduk; (5) Ratio bidan puskesmas per penduduk; (6) Ratio perawat puskesmas per penduduk; (7) Ratio ahli gizi puskesmas per penduduk; (8) Ratio ahli sanitasi puskesmas per penduduk; (9) Ratio ahli kesehatan masyarakat per penduduk; (10) Fungsional penyuluh puskesmas (%) ,00 70,00 72, ,00 50,00 65, ,00 38,00 45, ,00 40,00 60, ,50 40,00 51, ,50 64,50 70, ,75 69,17 72,33 - Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-22

23 Sumber :Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang. dan c. Urusan Pemuda dan Olah Raga Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemuda Dan Olah Raga terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.13 berikut. Tabel Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olah Raga Tahun No Indikator Satuan Meningkatnya kreatifitas, produktifitas, dan daya saing pemuda 2 Berkembangnya karya, kreasi dan inovasi pemuda dalam seni, budaya dan iptek. 3 Meningkatnya Jumlah sarana olahraga yang mendukung budaya berolah raga; 4 Tumbuhnya bibit atlet berprestasi di kalangan pelajar dan pemuda. % % % % Sumber :Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun d. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.14 berikut. Tabel 2.14 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No Indikator Satuan 1 Meningkatnya kreatifitas, produktifitas, dan daya saing pemuda 2 Berkembangnya karya, kreasi dan inovasi pemuda dalam seni, budaya dan iptek. 3 Meningkatnya Jumlah sarana olahraga yang mendukung budaya berolah raga; 4 Tumbuhnya bibit atlet berprestasi di kalangan pelajar dan pemuda. Tahun % % % % Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-23

24 Sumber :Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun e. Urusan Penanaman Modal Daerah Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Penanaman Modal Daerah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.15 berikut. Tabel 2.15 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Daerah Tahun No Indikator Meningkatnya promosi potensi daerah % Tersedianya data dan informasi sarana dan % prasarana daerah Sumber :Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun f. Urusan Ketenagakerjaan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketenagakerjaan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.16 berikut. Tabel 2.16 Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan Tahun No Indikator Terlaksananya pelatihan dan produktivitas untuk % orang pencari kerja 2 (1) Tersedianya laporan informasi pasar kerja dan % bursa kerja sebanyak 60 laporan; (2) Terciptanya usaha mandiri sebanyak 300 orang; (3) Terselenggaranya pembinaan bagi LLS sebanyak 50 lembaga; (4) 'Terselenggaranya peningkatan produktivitas sebanyak 100 orang; (5) Penempatan tenaga kerja keluar dan dalam negeri sebanyak 1000 orang; (6) Perluasan tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur di pedesaan sebanyak orang 2 (1) Terwujudnya pembinaan hubungan industrial % dan 'syarat kerja kepada 250 orang dari unsur tripartit; (2) Terlaksananya bimbingan pembuatan perjanjian kerja peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama kepada 250 orang; (3) Terwujudnya pengesahan dan pencatatan PP/PKB sebanyak 100 buah; (4) Terwujudnya pembinaan dan pembentukan lembaga kerja sama bipartit (LKS bipartit) pada 80 perusahaan; (5) Terlaksananya penyuluhan PPHI kepada 50 perusahaan; (6) Terlaksananya penyelesaian perselisihan Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-24 hubungan industrial diluar pengadilan sebanyak 50 kasus '(7) Terwujudnya peningkatan penerapan sistem K3 pada 30 perusahaan; (8) Terbentuknya dewan pengupahan kabupaten; (9) Terlaksananya

25 g. Urusan Perhubungan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perhubungan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.17 berikut. No Tabel 2.17 Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Indikator Tahun (1) Meningkatnya kualitas kondisi jalan; (2) % Bertambahnya panjang jalan; (3) Tersedianya Pelabuhan 2 Terpeliharanya prasarana dan fasilitas LLAJ yang % telah ada 3 Meningkatnya kinerja aparatur dinas perhubungan % h. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.18 berikut. Tabel 2.18 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa No Indikator 1 Terciptanya pemberdayaan masyarakat desa dibidang pembangunan 2 Meningkatnya tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa 3 Terciptanya lembaga ekonomi pedesaan yang berkualitas 4 Terciptanya aparatur pemerintah desa yang berkualitas 5 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan Tahun % % % % % Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-25

26 i. Urusan Kebudayaan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kebudayaan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.19 berikut. No Tabel 2.19 Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan Indikator Tahun Lestarinya nilai-nilai budaya dan kesenian daerah % j. Urusan Perencanaan Pembangunan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perencanaan Pembangunan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.20 berikut. No Tabel 2.20 Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Indikator 1 Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah yang ditunjang oleh data base yang up to date 2 Terciptanya kerjasama yang mendukung proses pembangunan 3 (1) Berkurangnya jumlah desa tertinggal; (2) Berkembangnya desa potensial; (3) Terbentuknya pusat-pusat perekonomian baru 4 Terciptanya lembaga perencana yang profesional dan berkualitas 5 (1) Tersedianya data dan dokumen perencanaan pembangunan; (2) Tersusunnya program dan kegiatan pembangunan berdasarkan skala prioritas; (3) Terlaksananya monitoring dan evaluasi program pembangunan secara berkala Tahun % % % % % Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-26

27 k. Urusan Pemerintahan Umum Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemerintahan Umum terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.21 berikut. Tabel 2.21 Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan Umum No Indikator 1 Meningkatnya fasilitasi yang mendukung kegiatan DPRD 2 Meningkatnya fasilitasi yang mendukung kegiatan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah 3 Meningkatnya pendapatan daerah yang didukung oleh pengelolaan keuangan daerah yang semakin baik 4 Terciptanya desa mandiri dan terwujudnya pelayanan yang cepat dan tepat 5 (1) Terlaksananya kegiatan penanganan kasus atas pengaduan masyarakat; (2) Jumlah tindak lanjut temuan; (3) Jumlah kasus dan pengaduan dari masyarakat; (4) Kegiatan pembangunan; (5) Pelatihan/bimbingan tekhnis/in house training 6 (1) Pegawai bawasda dapat mengikuti kegiatan diklat/kursus/pelatihan; (2) Meningkatnya kualitas aparatur/ pegawai Bawasda; (3) Terlaksananya Bintek pengawasan terhadap kinerja aparatur 7 Penyusunan standar kebijakan sistem dan prosedur pengawasan, terwujudnya pengawasan sesuai dengan sistem dan prosedur yang lebih baik Tahun % % % % % % % Meningkatnya kesadaran, kepatuhan hukum dan % partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kepastian, ketentraman dan ketertiban hukum di daerah 9 Berkurangnya jumlah desa tertinggal % meningkatnya peran dan fungsi pemerintahan desa, BPD dan lembaga-lembaga yang ada di desa 11 Terlaksananya pelayanan pemerintahan umum yang baik 12 Terlaksananya administrasi pembangunan yang efektif % % Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-27 %

28 No Tabel 2.21 Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan Umum (Lanjutan ) Indikator Tahun Terselenggaranya tugas pokok dan fungsi dengan % baik 14 Terlaksananya kegiatan syiar Islam % Meningkatnya ekonomi lokal % Terlaksananya kegiatan kepemudaan dan olah % raga 17 Terlaksananya kegiatan dengan efektif dan efisien % l. Urusan Kepegawaian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kepegawaian terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.22 berikut. No Tabel 2.22 Capaian Kinerja Urusan Kepegawaian Indikator 1 (1) Meningkatnya jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan kedinasan; (2) Terlaksananya standar pendidikan kedinasan sesuai dengan standar profesi; (3) Meningkatnya kompetensi pegawai dalam melaksanakan tugas 2 terlaksananya pendidikan dan pelatihan bagi aparatur pemerintah Tahun % 15,00 22,5 32,5 % 28, Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-28

29 m. Urusan Kearsipan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kearsipan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.23 berikut. No Tabel 2.23 Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Indikator Terkelolanya arsip daerah secara profesional % Terpeliharanya keselamatan dan kelestarian % arsip/dokumen/tata naskah daerah 3 Terpeliharanya sarana/prasarana kearsipan % Terlaksananya peningkatan kapasitas/kemampuan pengelola kearsipan Tahun % n. Urusan Komunikasi dan Informatika Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Komunikasi dan Informatika terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.24 berikut. No Tabel 2.24 Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Indikator Tersebarnya informasi secara cepat, transparan % dan dapat dipertanggungjawabkan 2 Terlaksananya penggunaan tekhologi informasi % Bertambahnya SDM yang mampu di bidang komunikasi dan informasi 4 Meningkatnya sarana dan prasarana penyebaran informasi Tahun % % Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-29

30 o. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.25 berikut. No Tabel 2.25 Capaian Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1 Terciptanya lingkungan yang tertib, aman dan nyaman 2 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam sistem keamanan lingkungan % % Terciptanya kerukunan beragama % Menurunnya penyakit masyarakat % Meningkatnya kesadaran berpolitik masyarakat Indikator 7 Tertanggulanginya bencana secara cepat dan tepat sasaran sesuai prosedur. 8 Tertanganinya secara cepat dan efektif penanggulangan bahaya kebakaran Tahun % % % p. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.26 berikut. Tabel 2.26 Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-30

31 No Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Indikator Meningkatnya mutu pelayanan KB % Meningkatnya kesehatan reproduksi dan menurunkan pertumbuhan penduduk 3 Meningkatnya ketahanan dan pemberdayaan keluarga 4 Menurunnya jumlah fakir miskin, anak jalanan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya Tahun % % % Layanan Urusan Pilihan Layanan urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun terdiri dari 8 (delapan) urusan, yaitu: a. Pertanian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.27 berikut. Tabel 2.27 Capaian Kinerja Urusan Pertanian No Indikator Satuan Tahun Meningkatnya kesejahteraan petani/peternak % (a) Meningkatnya efisiensi dan aktifitas pemasaran hasil pertanian, peternakan dan perkebunan baik di pasar tradisional, regional dan bahkan luar negeri dan tersedianya sarana promosi % (b) Berkembangnya jaringan pemasaran (c) Berkembangnya komoditas unggulan daerah berdasarkan potensi wilayah 3 (a) Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk perkebunan (b) Meningkatnya usaha di bidang agribisnis 4 (a) Meningkatnya keamanan hasil ternak (b) Menurunnya penularan penyakit hewan 5 (a) Meningkatnya keamanan pangan hewani (b) Tersedianya pelayanan terhadap masyarakat veteriner 6 Meningkatnya hasil produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura 7 Meningkatnya produksi pertanian, peternakan dan perkebunan unggulan 8 Tersedianya sarana pertanian, perkebunan dan peternakan tepat guna dan memasyarakatnya penerapan teknologi tepat guna 9 Meningkatnya kualitas penyuluhan pertanian, peternakan dan perkebunan b. Kehutanan % % % % % % % Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-31

32 Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kehutanan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.28 berikut. Tabel 2.28 Capaian Kinerja Urusan Kehutanan No Indikator Satuan Tahun Penurunan aktivitas pemanfaatan hutan secara % ilegal 2 Tertanganinya rehabilitasi lahan kritis serta sumber % mata air 3 Tersedianya hasil hutan dan kayu dan terciptanya % pengembangan hutan kemasyarakatan 4 Tersusun dan tersosialisasikannya Perda % Pengelolaan Industri Hasil Hutan 5 Terciptanya pendampingan kelompok usaha perhutanan dan pendampingan SPKP % c. Energi dan Sumber Daya Mineral Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan energi dan sumber daya mineral terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.29 berikut. Tabel 2.29 Capaian Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-32

33 No Indikator Satuan Tahun Terlaksananya pembinaan dan pengawasan terhadap pengusahaan bidang pertambangan, baik itu pengusahaan di bidang pertambangan maupun pengusahaan migas di Kabupaten Pandeglang % Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat yang belum menikmati listrik dan meningkatnya kualitas sistem ketenagalistrikan di Kabupaten Pandeglang 3 Terciptanya sistem pengelolaan air tanah yang berwawasan lingkungan 4 Terukurnya posisi keberadaan dan volume bahan tambang dan tersedianya database bidang pertambangan dan energi di Kabupaten Pandeglang % % % Terciptanya sistem pengelolaan air tanah yang berwawasan lingkungan 6 Tersedianya sarana dan prasarana untuk kegiatan bidang pertambangan dalam pengelolaan bahan galian seperti batu mulia, andesit, tanah liat dan pasir % % d. Pariwisata Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.30 berikut. Tabel 2.30 Capaian Kinerja Urusan Pariwisata No Indikator Satuan Tahun Terlaksananya Sapta Pesona Wisata % Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan % Meningkatnya jumlah dan kualitas objek serta % atraksi wisata 4 Meningkatnya promosi produk wisata daerah melalui media massa dan teknologi yang berbasiskan website % e. Kelautan dan Perikanan f. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kelautan dan Perikanan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.31 berikut. Tabel 2.31 Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan No Indikator Satuan Tahun Jumlah pembinaan % Jumlah sarana dan prasarana yang mendukung Naskah Akademik % - RUPM - Kabupaten 91 Pandeglang pengelolaan dan pemanfaatan SD kelautan dan perikanan 3 Jumlah usaha agribisnis di sektor kelautan dan % perikanan

34 g. Urusan Perdagangan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perdagangan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.32 berikut. Tabel 2.32 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan No Indikator Satuan Tahun Terciptanya suasana aman dalam perekonomian % pasar 2 Terciptanya suasana pasar yang kondusif % h. Urusan Industri Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan industri terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.33 berikut. Tabel 2.33 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan No Indikator Satuan Tahun Meningkatnya industri kecil dan menengah % Terciptanya sinkronisasi produksi industri hulu dan hilir % i. Urusan Ketransmigrasian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketransmigrasian terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.34 berikut. Tabel 2.34 Capaian Kinerja Urusan Ketransmigrasian No Indikator Satuan Tahun Terlaksananya kerjasama antar daerah melalui 6 % MoU 2 Terlaksananya pengiriman transmigrasi keluar Jawa sebanyak 150 KK Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang Terlaksananya pembinaan kepada transmigrasi sebanyak 150 KK pada lokasi transmigrasi di luar Jawa

35 Sumber :Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun Aspek Daya Saing Daerah Daya saing daerah merupakan salah satu tujuan penyelenggaraan pemerintah daerah yang didasarkan pada potensi, kekhasan dan keunggulan suatu daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi dalam mencapai tingkat kesejahteraan dan keberlanjutan.gambaran umum kondisi daerah terkait dengan aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestsai dan sumber daya manusia Kemampuan Ekonomi Daerah Kemampuan ekonomi daerah atau kapasitas ekonomi daerah harus memeiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang akan masuk dan telah berada pada suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saiang daerah. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan kemampuan ekonomi daerah di antaranya dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Tingkat Inflasi Sektoral. a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adhb Perekonomian Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2009 dapat dilihat pada perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB Kabupaten Pandeglang merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas proses produksi atau jasa di wilayah Kabupaten Pandeglang pada Tahun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pandeglang atas dasar harga berlaku Tahun 2009 sebesar 7,465 triliun rupiah (atau senilai ,79 juta rupiah), nilai ini meningkat sebesar 52,75 persen dari PDRB adhb pada Tahun 2005 yang senilai 4,887 triliun rupiah. Sektor dominan yang memberi andil dalam perkembangan nilai Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang2-35

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN 2011-2016 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011 Pemerintah Kabupaten Pandeglang I - 1 Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN 2011-2016 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak Geografis, Topografi, Curah Hujan, dan Jenis Tanah Secara geografis wilayah Kabupaten Serang terletak diantara 5 50' - 6 21' Lintang Selatan dan 105 7' 106

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan lima tahunan yang akan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Banten yang berada di ujung Barat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG, LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2013 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2012 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/DPD RI/II/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/DPD RI/II/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 27/DPD RI/II/2013-2014 PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH PEMBENTUKAN KABUPATEN CIBALIUNG

Lebih terperinci

NO URUT JUMLAH RUMAH TANGGA JUMLAH KEPALA KELUARGA

NO URUT JUMLAH RUMAH TANGGA JUMLAH KEPALA KELUARGA NO URUT KECAMATAN DESA/KEL REKAPITULASI HASIL PENDATAAN TINGKAT KABUPATEN TAHUN 2013 1. KABUPATEN : PANDEGLANG 3. TAHUN ANGGARAN : 2013 2. PROVINSI : BANTEN 4. NO. KODE KABUPATEN : 01 5. NO. KODE PROVINSI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN TINGKAT KECAMATAN DI LINGKUNGAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 21 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 21 TAHUN 2008 Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PADA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 51 BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI IV.1 Kabupaten Serang IV.1.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Serang terletak di ujung barat wilayah Propinsi Banten dan posisi 105º7 106º 22 Bujur Timur serta 5º 50

Lebih terperinci

Kabupaten Pandeglang. Data Agregat Per Kecamatan BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PANDEGLANG

Kabupaten Pandeglang. Data Agregat Per Kecamatan BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PANDEGLANG Kabupaten Pandeglang Data Agregat Per Kecamatan BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PANDEGLANG Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warrohmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat- Nya, Alhamdulillah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pandeglang

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

KAJIAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kondisi Geografis

KAJIAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kondisi Geografis 43 KAJIAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Geografis Provinsi Banten dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Banten. Wilayah Provinsi Banten berasal dari sebagian

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 sebanyak 151,4 ribu rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 sebanyak 151,4 ribu rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 sebanyak 151,4 ribu rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 sebanyak 13 Perusahaan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2013 BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2013 BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2013 BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4 DAFTAR ISI Halaman: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Pemerintahan... 1 1.2 Kepegawaian... 2 1.3

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Agus Bastian,

Lebih terperinci

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 14 TAHUN 2004 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2004

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 14 TAHUN 2004 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2004 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 14 TAHUN 2004 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 821 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN SERANG DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016 PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA 2016 DAERAH ========================================== SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN, DAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Halaman

Daftar Tabel. Halaman Daftar Tabel Halaman Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Sumedang Tahun 2008... 34 Tabel 3.2 Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2008... 36 Tabel 3.3 Curah Hujan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan... 5 1.4 Sistematika

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim Provinsi Banten secara geografis terletak pada batas astronomis 105 o 1 11-106 o 7 12 BT dan 5 o 7 50-7 o 1 1 LS, mempunyai posisi strategis pada lintas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO 1 PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POSO, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

KEPALA DINAS U P T D

KEPALA DINAS U P T D SUSUNAN ORGANISASI PEKERJAAN UMUM KEPALA Subbag Program dan Bidang Bina Marga Bidang Cipta Karya dan Perumahan Bidang Pengelolaan Sumberdaya Air Bidang Tata Ruang Seksi Bina Teknik dan Peralatan Seksi

Lebih terperinci

KEPALA DINAS. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan. Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha. Seksi Identifikasi dan Pengendalian OPT

KEPALA DINAS. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan. Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha. Seksi Identifikasi dan Pengendalian OPT SUSUNAN ORGANISASI DANTATA KERJA DINAS PERKEBUNAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH Bidang Prasarana dan Sarana Bidang Produksi Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Sumber: Gambar 4.1 Peta Provinsi Banten 1. Batas Administrasi Secara geografis, Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa yang memiliki luas sebesar 9.160,70

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG - 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PROGRAM SUB BAGIAN UMUM BIDANG PENDAFTARAN BIDANG PENETAPAN

KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PROGRAM SUB BAGIAN UMUM BIDANG PENDAFTARAN BIDANG PENETAPAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL DINAS PENDAPATAN DAERAH NOMOR : 22 TAHUN 2005 PENDAFTARAN PENETAPAN PEMBUKUAN PENAGIHAN PENDAFTARAN DAN PENYULUHAN PERHITUNGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN

DAFTAR ISI RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN DAFTAR ISI DAFTAR ISI.......................................................... i DAFTAR TABEL....................................................... iii DAFTAR GAMBAR....................................................

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga

Lebih terperinci

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH SEKSI KEAKSARAAN DAN KESETARAAN SEKSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH SEKSI KEAKSARAAN DAN KESETARAAN SEKSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 2 TAHUN 2008 UMUM DIKDAS DIKMENTI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH KURIKULUM KURIKULUM KEAKSARAAN DAN KESETARAAN

Lebih terperinci

KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DAERAH TERTINGGAL DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DAERAH TERTINGGAL DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN KAJIAN STUDI KASUS DI INDONESIA : KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DAERAH TERTINGGAL DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Lebih terperinci

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA BUPATI PANDEGLANG, BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Wilayah Propinsi Lampung 1. Geografi Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau Sumatera dengan luas wilayah 35.288,35 Km 2. Propinsi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci