RITA APRIANI E1R013047
|
|
- Yenny Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA PEMBELAJARAN MATERI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKSTIL-B SMK NEGERI 5 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI Oleh RITA APRIANI E1R Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2017 i
2 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jln. Majapahit No. 62 Mataram NTB Telp. (0370) PERSETUJUAN ARTIKEL SKRIPSI Artikel skripsi berjudul: Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Materi Trigonometri untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Tekstil-B SMK Negeri 5 Mataram Tahun Ajaran 2016/2017 yang disusun oleh: Nama : Rita Apriani NIM : E1R Program Studi : Pendidikan Matematika telah disetujui tanggal 28 Juli 2017 Mataram, 24 Juli 2017 Mataram, 26 Juli 2017 ii
3 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA PEMBELAJARAN MATERI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKSTIL-B SMK NEGERI 5 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017 Rita Apriani 1, Harry Soeprianto 2, Nurul Hikmah 3 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X Tekstil-B SMK Negeri 5 Mataram tahun ajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan ketentuan: (1) Aktivitas belajar siswa dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan skor aktivitas belajar siswa dari siklus sebelumnya dan minimal aktivitas siswa berkategori aktif; (2) Hasil belajar siswa dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan ketuntasan klasikal dari siklus sebelumnya dan minimal ketuntasan klasikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ratarata skor aktivitas siswa pada siklus I adalah 9,74 dengan kategori kurang aktif dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 13,84 dengan kategori aktif. Adapun ketuntasan klasikal pada siklus I adalah 70% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 85%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa indikator keberhasilan tercapai, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Penemuan Terbimbing dengan langkah-langkah merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, merumuskan kesimpulan, dan mengkomunikasian secara optimal dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X Tekstil-B SMK Negeri 5 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Kata kunci: Penemuan terbimbing, aktivitas belajar, hasil belajar ABSTRACT The purpose of this research is to improve the activity and achievement of students of class X Tekstil-B SMK Negeri 5 Mataram academic year 2016/2017 through the implementation of guided discovery learning model. This type of research was a classroom action research conducted in two cycles. The success indicator of this research was the increase of student s activity and achievement with the following conditions: (1) Student s activity were said increasing if there was an increase in the score of student s activity from the previous cycle and the minimum category of student s activity was active; (2) Student s achievement were said increasing if there was an increase in classical completeness of the previous cycle and classical completeness at least 85%. The results showed that the average score of student s activity in cycle I was 9,74 with less active category and increased in cycle II to 13,84 with active category. The classical completeness 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Mataram. ritajimel@gmail.com 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Mataram 3 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Mataram 1
4 in cycle I was 70% and increased in cycle II to 85%. The results of this research indicate that the success indicator was reached, so it could be concluded that the implementation of guided discovery learning model with steps to formulating problems, formulating hypothetical, collecting data, formulating conclusions, and communicate optimally could increase the activity and achievement of students class X Tekstil-B SMK Negeri 5 Mataram academic year 2016/2017. Keywords: Guided discovery, student s activity, student s achievement I. PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, setiap negara tak terkecuali Indonesia terus berusaha meningkatkan mutu pendidikan warga negaranya, baik melalui jalur formal, nonformal, maupun informal. Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan warga negaranya melalui jalur formal adalah dengan terus mengembangkan kurikulum yang diterapkan. Sampai saat ini, kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi dalam rangka mewujudkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif [1]. Matematika merupakan cabang ilmu yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam rangka penguasaan dan pengembangkan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini pun dilandasi oleh perkembangan matematika. Itulah sebabnya matematika diajarkan sejak Sekolah Dasar [2]. Selain itu, National Research Council (NRC) telah menyatakan pentingnya matematika dengan pernyataan berikut, Mathematics is the key to opportunity. Matematika adalah kunci ke arah peluang-peluang. Masih menurut NRC, bagi seorang siswa keberhasilan mempelajarinya akan membuka pintu karir yang cemerlang. Bagi para warga negara, matematika akan menunjang pengambilan keputusan yang tepat. Bagi suatu negara, matematika akan menyiapkan warganya untuk bersaing dan berkompetisi di bidang ekonomi dan teknologi [3]. Meskipun matematika memiliki peran yang sangat penting, namun kemampuan matematika siswa Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi internasional Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2015, dimana Indonesia berada pada peringkat 63 dari 70 negara peserta studi dengan skor rata-rata 386. Skor tersebut terpaut jauh dari skor rata-rata internasional yakni 490 [4]. Hasil studi internasional Trends in International Matematics and Science Study (TIMSS) tahun 2015 juga tidak jauh berbeda dengan hasil studi PISA, yakni Indonesia berada pada peringkat 44 dari 49 negara peserta studi dengan skor rata-rata 397. Skor tersebut terpaut jauh dari skor rata-rata internasional yakni 500 [5]. 2
5 Rendahnya kemampuan matematika siswa Indonesia juga dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional. Data hasil Ujian Nasional mata pelajaran matematika siswa tahun pelajaran 2014/2015 menunjukkan bahwa rata-rata nilai matematika siswa SMK di Indonesia yakni 48,24. Adapun rata-rata nilai matematika siswa SMK di provinsi Nusa Tenggara Barat yakni 37,04. Sedangkan rata-rata nilai matematika siswa SMK di kota Mataram yakni 52,51. Sedangkan rata-rata nilai matematika siswa SMK Negeri 5 Mataram yakni 31,99 [6]. Data tersebut memperlihatkan bahwa kemampuan matematika siswa SMK Negeri 5 Mataram sangat rendah, di bawah nilai rata-rata nasional, provinsi, dan kota. Rendahnya kemampuan matematika siswa SMK Negeri 5 Mataram juga dapat dilihat dari hasil mid semester ganjil siswa kelas X tahun pelajaran 2016/2017 sebagai berikut. Table 1.1 Hasil MID Semester Ganjil Siswa Kelas X SMK Negeri 5 Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017 No. Kelas Persentase Ketuntasan Klasikal 1 X Tekstil-A 19,05% 2 X Tekstil-B 10,00% 3 X DKV 25,64% 4 X Logam 13,04% 5 X Kulit 11,76% 6 X TSM 15,63% (Sumber: Daftar nilai mid semester ganjil matematika kelas X tahun ajaran 2016/2017) Tabel di atas menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal siswa kelas X sangat rendah. Kelas X Tekstil-B merupakan kelas dengan persentase ketuntasan klasikal terendah, yakni hanya 10%. Berdasarkan hasil observasi selama melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 5 Mataram, peneliti menemukan permasalahan terkait pembelajaran matematika di kelas X Tekstil-B, yakni hanya guru yang berperan aktif dalam pembelajaran, sedangkan siswa pasif. Siswa hanya mencatat prinsip-prinsip yang dicatatkan dan dijelaskan guru, kemudian siswa diberikan contoh soal sehingga kemampuan problem solving siswa tidak berkembang. Siswa hanya diposisikan sebagai pendengar sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengantuk. Beberapa dari mereka bahkan membuat keributan-keributan yang tidak terkait dengan pembelajaran dengan alasan supaya tidak mengantuk. Dengan kata lain, siswa tidak tertarik untuk memperhatikan penjelasan guru. Hal tersebut terus berlangsung di setiap pembelajaran matematika. Karenanya, perlu dilakukan perbaikan proses pembelajaran di kelas tersebut. Salah satu cara untuk memperbaiki proses pembelajaran adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif adalah model pembelajaran Penemuan Terbimbing sebagaimana yang dikemukakan oleh Markaban [7] yakni dalam model pembelajaran Penemuan Terbimbing, peran siswa cukup besar karena pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru 3
6 tetapi pada siswa. Potensi siswa kelas X Tekstil-B yang lebih senang dilibatkan dalam pembelajaran daripada hanya sebagai pendengar sangat sesuai dengan model pembelajaran ini. Penemuan Terbimbing merupakan penemuan yang dilakukan oleh siswa itu sendiri yang merupakan hal yang baru bagi dirinya sendiri yang merupakan jawaban dari masalah yang direkayasa oleh guru. Penemuan yang dimaksud dapat berupa teori, rumus, pengertian, ciri-ciri, perbedaan, persamaan, contoh, dan materi-materi lainnya [8]. Untuk dapat menemukannya, siswa harus melakukan terkaan, dugaan, coba-coba, dan usaha lainnya dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya. Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Siswa memperhatikan pertanyaan/permasalahan terkait topik yang dikaji yang diajukan guru (Merumuskan Masalah) 2. Siswa merumuskan hipotesis dan memperhatikan tahapan kegiatan yang dipaparkan oleh guru (Membuat Hipotesis) 3. Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan dan mengisi LKS untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis, dengan bimbingan seperlunya dari guru (Mengumpulkan Data dan Merumuskan Kesimpulan) 4. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas berdasarkan instruksi dari guru, sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan (Mengkomunikasikan). Penerapan model pembelajaran Penemuan Terbimbing dalam pembelajaran matematika sangat sesuai dengan kurikulum 2013 yang kini diberlakukan. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Penemuan Terbimbing sesuai dengan harapan kurikulum 2013 terkait proses pembelajaran matematika di kelas, yakni (1) pembelajaran berpusat pada aktivitas siswa, (2) siswa diberi kebebasan berpikir memahami masalah, membangun strategi penyelesaian masalah, mengajukan ide-ide secara bebas dan terbuka, (3) guru melatih dan membimbing siswa berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah, (4) upaya guru mengorganisasikan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok belajar, melatih siswa berkomunikasi menggunakan grafik, diagram, skema, dan variabel, (5) seluruh hasil kerja selalu dipresentasikan di depan kelas untuk menemukan berbagai konsep, hasil penyelesaian masalah, dan aturan matematika yang ditemukan melalui proses pembelajaran [9]. Pada tahun 2016 dilakukan revisi terhadap muatan isi kurikulum 2013, sehingga materi matematika wajib yang diajarkan di kelas X semester genap hanya materi Trigonometri. Sedangkan pada kurikulum 2013 sebelum revisi 2016, materi matematika wajib yang diajarkan di kelas X semester genap meliputi enam materi pokok yakni Persamaan dan Fungsi Kuadrat, Trigonometri, Geometri, Limit Fungsi, Statistika, dan Peluang. Hal ini mengindikasikan bahwa materi Trigonometri merupakan salah satu materi yang sulit sehingga diajarkan di satu semester tanpa ada materi lain. Berikut adalah data yang turut menunjukkan bahwa materi Trigonometri merupakan salah satu materi yang sulit. 4
7 Table 1.2 Persentase Penguasaan Materi Soal Matematika Ujian Nasional SMK Kota Mataram NTB Tahun Pelajaran 2014/2015 [6] No. Kemampuan Yang Diuji Kota/Kab. Prov. Nas. 1 Operasi Aljabar 62,99 38,80 49,29 Logika Matematika, Bangun Geometri 2 dan Trigonometri 54,01 35,99 45,26 3 Statistika dan Peluang 55,45 38,85 45,86 Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika di SMK Negeri 5 Mataram tahun ajaran 2016/2017, peneliti mendapatkan informasi bahwa salah satu materi yang dianggap sulit untuk diajarkan adalah materi Trigonometri. Siswa sulit mengingat rumus-rumus Trigonometri serta sulit memilih rumus yang harus digunakan dalam menyelesaikan masalah Trigonometri yang diberikan. Hal ini dikarenakan saat pembelajaran, siswa hanya disuguhkan rumus jadi, sehingga siswa tidak paham dari mana rumusrumus tersebut berasal sehingga susah mengingat rumus-rumus tersebut. Model pembelajaran Penemuan Terbimbing sangat cocok diterapkan pada pembelajaran materi Trigonometri karena siswa dibimbing untuk menemukan sendiri rumus-rumus Trigonometri yang diajarkan berdasarkan pemahaman siapnya, sehingga diharapkan ingatan siswa terhadap rumus yang ia temukan dapat bertahan lebih lama dan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Vernon [10] bahwa manusia pada hakikatnya dapat belajar 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Materi Trigonometri untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Tekstil-B SMK Negeri 5 Mataram Tahun Ajaran 2016/2017 penting untuk dilakukan. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 di SMK Negeri 5 Mataram, dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X Tekstil-B SMK Negeri 5 Mataram semester genap tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 20 orang, yang terdiri dari 19 perempuan dan 1 laki-laki. Ada beberapa faktor yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu: (1) Faktor siswa, yang diteliti adalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi trigonometri melalui penerapan model pembelajaran Penemuan Terbimbing; (2) Faktor guru, yang diteliti adalah kegiatan guru selama pembelajaran berlangsung melalui penerapan model pembelajaran Penemuan Terbimbing. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan rincian perencanaan pelaksanaan pembelajaran dari masing-masing siklus dapat dilihat dalam tabel berikut. 5
8 Tabel 3.1 Perencanaan Pembelajaran dalam Kelas Siklus Pert. Indikator Membuktikan identitas dasar trigonometri Alokasi Waktu I II I II III IV I II III Menggunakan identitas dasar trigonometri untuk membuktikan identitas trigonometri lainnya Membuktikan identitas dasar trigonometri Menggunakan identitas dasar trigonometri untuk membuktikan identitas trigonometri lainnya Membuktikan identitas dasar trigonometri Menggunakan identitas dasar trigonometri untuk membuktikan identitas trigonometri lainnya. Evaluasi Membuktikan aturan sinus Menggunakan aturan sinus dalam menyelesaikan masalah Membuktikan aturan cosinus Menggunakan aturan cosinus dalam menyelesaikan masalah Evaluasi Adapun tahapan-tahapan yang dilalui dari masing-masing siklus adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Data-data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan dua instrumen yakni tes evaluasi hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa dan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru. Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal digunakan rumus Keterangan: = Persentase ketuntasan belajar klasikal = Banyaknya siswa yang tuntas (memperoleh nilai ) = Banyaknya siswa [11]. Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat siswa yang telah tuntas belajarnya [12]. Untuk menentukan aktivitas siswa, terlebih dahulu ditentukan skor aktivitas siswa. Skor aktivitas siswa tergantung banyaknya perilaku siswa yang tampak dari sejumlah indikator yang diamati. Setiap indikator mempunyai tiga deskriptor, dengan pedoman penskoran sebagai berikut: - Skor 0 diberikan jika - Skor 1 diberikan jika - Skor 2 diberikan jika - Skor 3 diberikan jika 6
9 Dengan adalah persentase banyaknya siswa yang aktif melakukan aktivitas sesuai deskriptor. Rumus untuk menghitung skor aktivitas belajar siswa adalah Keterangan: = Skor aktivitas belajar siswa = Skor aktivitas belajar siswa untuk indikator ke-i = Banyaknya indikator Selanjutnya dilakukan analisis data aktivitas siswa menggunakan Mi (Mean Ideal) dan S i (Standar Deviasi Ideal) sebagai berikut: Banyak indikator = 7 Skor maksimal tiap indikator = 3 Skor maksimal ideal (SMI) = Mi dan SDi dapat diperoleh dengan menggunakan rumus berikut: Mi SMI S i Mi [13]. Jadi nilai Mi dan SDi adalah: Mi SMI S i Mi Selanjutnya untuk menentukan kriteria aktivitas siswa digunakan skor standar yang dikonversikan berdasarkan pedoman konversi norma relatif skala lima menurut Nurkancana & Sunartana [13] yang dimodifikasi menjadi skala empat seperti yang tertera pada tabel berikut Tabel 3.2 Pedoman Kriteria Aktivitas Belajar Siswa Interval Skor Nilai Kategori Sangat Aktif Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif Untuk menentukan aktivitas guru, terlebih dahulu ditentukan skor aktivitas guru. Skor aktivitas guru mengikuti pedoman penskoran sebagai berikut: - Skor 1 diberikan jika deskriptor dilaksanakan. - Skor 0 diberikan jika deskriptor tidak dilaksanakan. Skor tiap indikator diperoleh dengan menjumlahkan skor semua deskriptornya. Sedangkan skor aktivitas mengajar guru diperoleh dengan menjumlahkan skor semua indikator yang ada pada lembar observasi. Secara matematis skor aktivitas mengajar guru dihitung sebagai berikut: Keterangan: = Skor aktivitas guru 7
10 = Skor aktivitas guru pada indikator ke- = Banyaknya indikator Selanjutnya dilakukan analisis data aktivitas guru menggunakan Mi (Mean Ideal) dan SDi (Standar Deviasi Ideal) sebagai berikut Banyaknya indikator = 6 Skor maksimal tiap indikator = 3 Skor maksimal ideal (SMI) = Jadi nilai Mi dan SDi adalah: Mi SMI S i Mi Selanjutnya unutk menentukan kriteria aktivitas guru digunakan skor standar yang dikonversikan berdasarkan pedoman konversi norma relatif skala lima menurut Nurkancana & Sunartana [13] yang dimodifikasi menjadi skala empat seperti yang tertera pada tabel berikut Tabel 3.3 Pedoman Kriteria Aktivitas Guru Interval Skor Nilai Kategori Sangat Aktif Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan ketentuan sebagai berikut: (1) Aktivitas belajar siswa dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan skor aktivitas belajar siswa dari siklus sebelumnya dan minimal aktivitas siswa berkategori aktif; (2) Hasil belajar siswa dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan ketuntasan klasikal dari siklus sebelumnya dan minimal ketuntasan klasikal. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada pembelajaran materi Trigonometri dengan menerapkan model pembelajaran Penemuan Terbimbing. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X Tekstil-B SMK Negeri 5 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Adapun ringkasan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Penelitian Siklus I II Pert. Skor Aktivitas Belajar Kategori I 6,32 Tidak Aktif II 10,99 Kurang Aktif III 11,99 Kurang Aktif I 13,67 Aktif II 14 Aktif Rata-Rata Skor 9,74 Kategori Kurang Aktif Hasil Belajar Ketuntasan Klasikal 70% 13,84 Aktif 85% Berdasarkan Tabel 4.7 di atas terlihat bahwa pada siklus I pertemuan I skor aktivitas belajar siswa adalah 6,32 dengan kategori tidak aktif, 8
11 meningkat menjadi 10,99 dengan kategori kurang aktif pada pertemuan II, dan meningkat lagi menjadi 11,99 dengan kategori kurang aktif pada pertemuan III. Peningkatan aktivitas belajar siswa tersebut dapat dilihat dari mulai terbiasanya siswa belajar dengan media LKS. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan sebelumnya yakni siswa bingung bagaimana harus mengisi LKS. Selain itu, siswa sudah dapat menemukan konsep yang dicari dengan bimbingan guru meskipun waktu yang dihabiskan cukup besar. Pada siklus I respon siswa saat pemberian apersepsi dan motivasi juga cukup baik. Selain itu, dari tabel 4.7 diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari data awal yang diperoleh setelah diterapkannya model pembelajaran Penemuan Terbimbing. Data awal yang diperoleh menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal sebesar 10%, setelah diterapkannya model pembelajaran Penemuan Terbimbing ketuntasan klasikal meningkat menjadi 70% pada siklus I. Meskipun terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, namun indikator yang ditetapkan masih belum tercapai pada siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penerapan model pembelajaran Penemuan Terbimbing pada pembelajaran siklus I masih terdapat kekurangan. Pada siklus I, siswa kurang dapat merumuskan masalah dan menyusun hipotesis, hal ini dikarenakan siswa kurang memperhatikan stimulus yang diberikan guru. Sehingga perbaikannya adalah guru memberikan stimulus dengan menggunakan media berupa powerpoint yang dapat menarik perhatian siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sanjaya [14] bahwa penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Adapun media powerpoint cukup populer digunakan karena pengoperasian dan bentuk tampilannya yang lebih menarik [14]. Saat siswa diberikan stimulus hanya dengan kata-kata yang disampaikan langsung oleh guru, hanya beberapa siswa yang mau mendengarkan dan memperhatikan. Namun saat stimulus tersebut disampaikan melalui media powerpoint, perhatian siswa menjadi lebih besar sehingga stimulus dapat tersampaikan dengan lebih baik, yang kemudian berimbas pada meningkatnya kemampuan siswa dalam mengidentifikasi masalah dan menyusun hipotesis. Selain itu, pada siklus I alokasi waktu yang dihabiskan untuk kegiatan diskusi kelompok melebihi alokasi waktu yang telah direncanakan, hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa belajar dengan media LKS sehingga siswa kesulitan dalam mengisi LKS. Sehingga perbaikannya adalah menambah alokasi waktu untuk kegiatan diskusi kelompok sehingga guru bisa memberikan bimbingan kepada setiap kelompok yang kesulitan dalam mengisi LKS. Hal ini sesuai dengan pendapat Markaban [7] bahwa untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama saat diterapkannya model pembelajaran Penemuan Terbimbing. Karenanya perlu dialokasikan waktu yang lebih banyak untuk kegiatan penemuan ini. Hal ini dikarenakan siswa harus menemukan sendiri konsep yang dipelajari, sehingga guru perlu memberikan bimbingan kepada siswa yang kesulitan saat diskusi kelompok berlangsung. Banyak sedikitnya bimbingan belajar (learning guidance) yang 9
12 langsung diberikan guru tergantung dari kadar partisipasi siswa dalam diskusi kelompok [15]. Selain itu, pada siklus I siswa kurang antusias dalam mempresentasikan hasil kerja serta tanggapan/pertanyaan yang diberikan siswa terhadap hasil presentasi temannya tergolong sangat rendah, perbaikannya adalah guru memberikan nilai tambah kepada siswa yang mempresentasikan hasil kerja dan siswa yang aktif memberikan tanggapan/pertanyaan, dan menginformasikan hal tersebut ke siswa sebelum presentasi dimulai. Pemberian nilai tambah ini merupakan reward bagi siswa yang dimaksudkan sebagai motivasi yang bertujuan agar siswa lebih bersemangat untuk mempresentasikan hasil kerja dan memberikan tanggapan. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahyuni [16] bahwa reward memiliki peran utama dalam meningkatkan keaktifan siswa yang meliputi bertanya, menjawab, mengerjakan soal di depan kelas, mengerjakan soal latihan serta mengerjakan pekerjaan rumah. Selain itu, pada siklus I beberapa siswa kurang berperan dalam kegiatan diskusi kelompok. Hal ini disebabkan siswa tersebut beranggapan bahwa nilai untuk diskusi kelompok disamakan antaranggota kelompok sehingga mereka hanya mengandalkan siswa yang pandai saja. Sehingga perbaikannya adalah sebelum diskusi kelompok dimulai, guru menginformasikan kepada siswa bahwa nilai diskusi kelompok setiap siswa dibedakan sesuai keaktifan siswa dalam kelompok. Siswa yang aktif dalam diskusi kelompok diberikan nilai yang lebih besar, sebagai reward baginya atas keaktifannya. Selain itu, pada siklus I hanya beberapa siswa yang menanggapi ketika guru mengecek kehadiran. Hal ini disebabkan guru tidak mengecek kehadiran siswa satu persatu, melainkan hanya menanyakan siapa siswa yang tidak hadir. Sehingga perbaikannya adalah guru mengecek kehadiran siswa satu persatu. Kekurangan-kekurangan pada siklus I ini kemudian diperbaiki pada pelaksanaan siklus II sesuai dengan perbaikan-perbaikan yang telah dikemukakan. Hasilnya adalah pembelajaran berjalan lebih baik dan indikator keberhasilan yang ditetapkan telah tercapai pada akhir siklus II, yakni ratarata skor aktivitas belajar siswa 13,84 dengan kategori aktif, dan ketuntasan klasikal mencapai 85%, sehingga penelitian dihentikan. Sebelum diterapkannya model pembelajaran Penemuan Terbimbing, aktivitas siswa di kelas hanya mencatat konsep-konsep yang dicatatkan dan dijelaskan guru, kemudian siswa diberikan contoh soal. Siswa hanya diposisikan sebagai pendengar sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengantuk. Beberapa dari mereka bahkan membuat keributan-keributan yang tidak terkait dengan pembelajaran dengan alasan supaya tidak mengantuk. Namun setelah diterapkannya model pembelajaran Penemuan Terbimbing, siswa berperan aktif di kelas mengkonstruksi sendiri prinsip-prinsip yang hendak ditanamkan melalui diskusi kelompok. Pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru melainkan pada siswa. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Markaban [7] yakni dalam model pembelajaran Penemuan Terbimbing, peran siswa cukup besar karena pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru tetapi pada siswa. Siswa dibimbing untuk menemukan sendiri rumus-rumus Trigonometri yang diajarkan berdasarkan pemahaman siapnya, 10
13 sehingga ingatan siswa terhadap rumus yang ia temukan dapat bertahan lebih lama dan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Vernon [10] bahwa manusia pada hakikatnya dapat belajar 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran Penemuan Terbimbing secara optimal pada pembelajaran materi Trigonometri dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X Tekstil-B SMK Negeri 5 Mataram tahun ajaran 2016/2017. IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa (1) Penerapan model pembelajaran Penemuan Terbimbing secara optimal dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X Tekstil-B SMK Negeri 5 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor aktivitas belajar siswa, yakni 9,74 dengan kategori kurang aktif pada siklus I, dan 13,84 dengan kategori aktif pada siklus II. Serta peningkatan ketuntasan klasikal yakni 70% pada siklus I, dan 85% pada siklus II; (2) Penerapan model pembelajaran Penemuan Terbimbing yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X Tekstil-B SMK Negeri 5 Mataram tahun ajaran 2016/2017 adalah dengan menerapkan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Merumuskan masalah, pada tahap ini siswa memperhatikan stimulus berupa pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh guru yang dapat mendorong siswa untuk mau melakukan suatu rangkaian pengamatan mendalam. Dalam memberikan stimulus, guru harus menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa agar stimulus dapat tersampaikan dengan baik, karena jika stimulus tersebut disampaikan secara langsung oleh guru tanpa media, dapat membuat siswa bosan dan tidak tertarik untuk memperhatikan; (b) Membuat hipotesis, pada tahap ini siswa melakukan identifikasi masalah yang kemudian bermuara pada penyusunan jawaban sementara (hipotesis); (c) Mengumpulkan data, pada tahap ini siswa mengumpulkan data untuk menguji hipotesis. Dalam mengumpulkan data dapat menggunakan media berupa LKS. LKS yang digunakan haruslah menarik, serta waktu yang dialokasikan harus lebih banyak. Bimbingan guru perlu diberikan kepada kelompok siswa yang kesulitan mengisi LKS. Adapun sejauh mana bimbingan yang diberikan tergantung kesulitan siswa dalam mengisi LKS; (d) Merumuskan kesimpulan; (e) Mengkomunikasikan, pada tahap ini salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Sebelum diskusi kelompok dimulai guru perlu mengingatkan siswa bahwa siswa yang presentasi, yang aktif menanggapi hasil presentasi, dan yang aktif bertanya akan diberikan nilai tambah. Hal tersebut agar siswa ada dorongan untuk berpartisipasi aktif. Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah (1) Bagi guru matematika di kelas X Tekstil-B SMK Negeri 5 Mataram diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Penemuan Terbimbing sebagai alternatif pembelajaran di dalam kelas untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa; (2) Bagi mahasiswa atau pihak lain yang ingin meneliti lebih lanjut penerapan model pembelajaran Penemuan Terbimbing dalam pembelajaran agar memperoleh hasil yang lebih baik, perlu diperhatikan alokasi waktu 11
14 untuk kegiatan mengumpulkan data, yakni harus lebih banyak dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar interaksi siswa dalam kerja kelompok dapat berjalan optimal serta guru bisa memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan, sehingga siswa benar-benar dapat menemukan dan memahami konsep-konsep yang ditemukan. DAFTAR PUSTAKA [1] Kemdikbud. 2016b. Silabus Mata Pelajaran Matematika SMA/SMK/MA/MAK. Jakarta: Kemdikbud. [2] Muginah & Widjajanti, D. J Peningkatan Keterampilan Hitung Bilangan Bulat Melalui Metode Electrical Charges pada Siswa Kelas V SD. Jurnal Prima Edukasia [3] Shadiq, F Benarkah Guru Matematika Sebaiknya Mengajar Secara Induktif dan Bukan Secara Deduktif. EDUMAT [4] OECD PISA 2015 Results in Focus. Didownload di pada Kamis, 1 Juni 2017 pukul WITA. [5] IEA TIMSS 2015 International Result in Mathematics. Didownload di timss2015.org/download-center pada Kamis, 1 Juni 2016 pukul WITA. [6] Puspendik Laporan Hasil Ujian Nasional. Diakses di pada Kamis, 1 Juni 2017 pukul WITA. [7] Markaban Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK. Yogyakarta: Pusat Perkembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. [8] Kosasih, E Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum Bandung: Yrama Widya. [9] Kemdikbud. 2016a. Buku Guru Matematika SMA/MA SMK/MAK Kelas X Kurikulum 2013 Edisi Revisi Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. [10] Aqib, Z Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Yrama Widya. [11] Aqib, Z., Jaiyaroh, S., Diniati, E., & Khotimah, K Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung: Yrama Widya. [12] Depdikbud Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. [13] Nurkancana, W. & Sunartana, PPN Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. [14] Sanjaya, W Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. [15] Winkel, S. J Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. [16] Saputri, A. A Meningkatkan Motivasi dan Keaktifan Belajar Fisika dengan Metode Pemberian Reward. Diakses di pada Selasa, 30 Mei 2017 pukul WITA. 12
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI BAIQ HIDAYAH E1R113012 PROGRAM
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH AGUSSANTA HIDAYAT E1R112002
1 PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DENGAN MODEL POLYA PADA PEMBELAJARAN ARITMETIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII B MTs NEGERI 3 MATARAM SEMESTER II TAHUN
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII.F SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (Student Teams Achievement Division) PADA PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-B MTs. NEGERI 3 MATARAM TAHUN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1 BATULAYAR PADA MATERI PERBANDINGAN TAHUN AJARAN 2015/2016
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.
i PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMPN 1 LABUAPI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PADA PEMBELAJARAN LINGKARAN DENGAN MENERAPKAN MODEL DISCOVERY LEARNING JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII D
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI TURUNAN SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN TEKNIK UTAK-ATIK OBYEK MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-C SMPN 1 SUELA TAHUN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X AKT 1 SMK NEGERI 2
Lebih terperinciUMU SALAMAH NIM. E1R012050
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPA MAN GERUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN MATERI TRIGONOMETRI DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:
i PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) PADA MATERI RUANG DIMENSI TIGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XA SMA ISLAM TERPADU PUTRI ABU HURAIRAH MATARAM TAHUN
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PQ4R PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 1 GERUNUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciDILLA AFRIANSYAH NIM. E1R
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 BATULAYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN SEGIEMPAT DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING ARTIKEL
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH MILA KAMALASARI E1R
1 PENERAPAN METODE DISCOVERY BERBANTUAN MEDIA PADA MATERI POKOK GARIS DAN SUDUT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-B SMP NEGERI 1 LABUAPI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN SEGI EMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA VII-A SMP NEGERI 3 GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 2 LEMBAR DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Oleh
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PROGRAM LINIER KELAS X TKJ-2 SMK NEGERI 6 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL
Lebih terperinciMIRA BERLIANA NIM E1R
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL SISWA KELAS X IIS SMAN 1 BATULAYAR TAHUN AJARAN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TARI BAMBU BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN GARIS DAN SUDUT DI KELAS VII G SMPN 14 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM
i PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 1 LINGSAR TAHUN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN SEGIEMPAT DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI AP 1 SMKN 1 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN STATISTIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 26 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII A SMPN 1 GERUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN SEGI EMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 4 NARMADA TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan ProgramSarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI PADA PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 4 LINGSAR TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 2 LEMBAR
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Oleh ROSITA OKTAVIA NIM. E1R
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POKOK SEGITIGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII.E SMP NEGERI 2 KURIPAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMAN 1 LINGSAR TAHUN AJARAN 2016/2017 PADA MATERI PELUANG DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ARTIKEL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciDepartement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University
1 THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH STRUCTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) APPROACH TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT IN CLASS VII 3 SMP NEGERI 16 SIJUNJUNG Nadhilah Andriani
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciKurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa
1 THE APPLICATION OF LEARNING MODELS ACTIVE, INNOVATIVE, CREATIVE, EFECTIVE AND FUN (PAIKEM) TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES SOCIAL CLASS STUDENTS IV SD MUHAMMADIYAH 6 PEKANBARU Kurnia Restu, Lazim N, Zariul
Lebih terperinciARTIKEL. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII 2 DI SMPN 1 NARMADA TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII E SMPN 2 LABUAPI PADA MATERI KUBUS DAN BALOK TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Lebih terperinciJ. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA PERKULIAHAN PROGRAM LINIER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciPendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
1 THE IMPLEMENTATION OF CO-OP CO-OP COOPERATIVE LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENT S ACHIEVEMENT ON SOCIAL STUDIES OF GRADE V-D IN SD NEGERI 163 PEKANBARU Yuli Handayani; Lazim N; Eddy Noviana yuyulilihandayani@gmail.com,
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh MARYATI E1R112041
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI
Lebih terperinciPENERAPAN METODE QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN DURIAN TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI
PENERAPAN METODE QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN DURIAN TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:
PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN COURSE REVIEW HORRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 52 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 JURNAL SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Meraih Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh : SITI HAJAR NIM E1R012049
i PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X BAHASA MAN GERUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA MATERI PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING ARTIKEL SKRIPSI
Lebih terperinciSherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA KONSEP USAHA DAN ENERGI DI KELAS X MIPA.3 SMAN 10 BENGKULU Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane
Lebih terperinciRahmawati et al., Metode Problem Solving...
Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pokok Bahasan Menghargai Keputusan Bersama Di SD Darul Hikmah
Lebih terperinciARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS
ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS Oleh I Made Agus Purnama Diantara NIM. 0816011207 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL Oleh : NI NYOMAN GUNIATI 0914041089 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1
Lebih terperinciFatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 4 TAPUNG Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani
Lebih terperinciOleh. Ni Wayan Purni Lestari,
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS (PRAKTIK BERPASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KKPI SISWA KELAS X TB4 SMK NEGERI 2 TABANAN TAHUN AJARAN
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS X-2 SMAN 1 PAKUSARI JEMBER TAHUN 2014 1) Kiftiyah, 2) Sutarto,
Lebih terperinciKata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.
1 Pendahuluan Penerapan Teori Bruner dalam Metode Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pokok Bahasan Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang Siswa Kelas III SDN Kemuningsari
Lebih terperinciOleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS III A SDN 008 SALO KECAMATAN SALO KABUPATEN KAMPAR TP 0-0 Oleh: Dewi Sri Yuliati, Zuhri D, Sehatta
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIIIB DI SMP NEGERI 2 KEDIRI KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1
Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1 Penerapan Fase-fase Pembelajaran Geometri Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Materi Bangun
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan. Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh
i PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 5 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciINTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No., Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 277-220 (Media Cetak) 277-3921 (Media Online) INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK
Lebih terperinciRohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...
1 Penerapan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Tema Berbagai Pekerjaan di SDN Sidomukti 1 Probolinggo Tahun Pelajaran 2014/2015 (The Application of Role Playing
Lebih terperinciMebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)
PENERAPAN STRATEGI PETA KONSEP JENIS POHON JARINGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV TEMA CITA-CITAKU DI SDN KEBONSARI 05 JEMBER Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI POKOK GARIS DAN SUDUT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 LABUAPI TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU
PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU 1 Rika Novelia, 2 Dewi Rahimah, 3 M. Fachruddin S 1,2,3
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU
1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU Oleh: Adillah Harniati 1 Sehatta Saragih 2 Syarifah Nur Siregar 2 flo_anteredium@yahoo.com
Lebih terperinciWirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri **) Keyword : Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Learning Achievement
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS X 1 SMA NEGERI 6 PEKANBARU Wirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SDN 1 SUKARARA TAHUN AJARAN 2015/2016
PENERAPAN TEKNIK JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SDN 1 SUKARARA TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinciDeztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM CENTERED LEARNING (PCL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR KELAS VII A SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 14 JEMBER TAHUN
Lebih terperinciWirdah Pramita N. 1, Didik S.P. 2, Arika I.K. 3
PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS VII B SMP NEGERI 10 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013 Wirdah Pramita N. 1,
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE PAIRED STORY TELLING (BERCERITA BERPASANGAN) PADA SISWA KELAS IV DI SDN 4 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA Hari Aningrawati Bahri* ABSTRACT This research is Classroom Action
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 KEDIRI TAHUN
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com
Lebih terperinciJ. Pijar MIPA, Vol. VI No.2, September :78-85 ISSN
J. Pijar MIPA, Vol. VI No.2, September :78-85 ISSN 1907-1744 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN ARTIKEL Oleh ZULFARIDA PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI
Lebih terperinciOleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ) 2 SMK NEGERI 2 PEKANBARU
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK PERMAINAN KISAH ANGKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 9 AMPENAN TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciMukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Rowotamtu 02 Jember pada Pokok Bahasan Peristiwa Alam Tahun Pelajaran 2012/2013 (Implementation
Lebih terperinciIndah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :
APPLICATION OF STRUCTURAL APPROACHES COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR SQUARE TO IMPROVE STUDENT LEARNING MATHEMATICS CLASS OF IV SD NEGERI 036 SERUSA KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR Indah Purnama
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) MATERI PROGRAM LINEAR SEMESTER II TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...
47 Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pendapatan Nasional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Pendapatan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU Hatma, Jesi Alexander Alim, Syahrilfuddin misnariati@gmail.com, jesialexa@yahoo.com, via.syalisia@yahoo.com
Lebih terperinciJurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 7 BANGKALAN PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) R Ida Wahyuni 1 dan Eka Evriani
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan
Lebih terperinciOleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )
Lebih terperinciIdawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Segitiga Kelas VII SMP Negeri 2 Pasirian Tahun Ajaran 2015/2016 Idawati
Lebih terperinciOleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII.3 SMP NEGERI 11 PEKANBARU Oleh: Mutiara Rizky
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DENGAN METODEDISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMPN 2 LINGSAR TAHUN AJARAN 2014/2015 Ibrohim Mirgoni *, Hairunnisyah Sahidu, Hikmawati
Lebih terperinciIMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU
1 IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU Ana Julita, Lazim N, Mahmud Alpusari Anajulita111@gmail.com, LazimPGSD@gmail.com,
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL Muryatin SDN Pakunden 1, Jalan Bogowonto 48A Kota Blitar E-mail: muryatin2@gmail.com Abstract: Improvement Efforts of Learning
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPS DI SDN TEGALGEDE 02 JEMBER Muhtadi Irvan 8,
Lebih terperincip-issn : e-issn :
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN EKSPONEN DAN LOGARITMA SISWA KELAS X BKJ1 Setya Prihatiningtyas SMK Negeri 5 Jember setyaprihatiningtyas@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING SISWA KELAS IV SDN 1 KEDIRI SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING SISWA KELAS IV SDN 1 KEDIRI SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING
Implementasi Metode Pembelajaran (Ridwan Hanafi) 1 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING INCREASING LEARNING ACTIVENESS AND ACHIEVEMENT OF MEASURING
Lebih terperinciJoyful Learning Journal
JLJ 3 (2) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN CD INTERAKTIF Lina Daniati,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CIRCUIT LEARNING PADA SISWA KELAS III B SDN 2 BATU MEKAR TAHUN AJARAN 2015/2016
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CIRCUIT LEARNING PADA SISWA KELAS III B SDN 2 BATU MEKAR TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA Intan Pertama Sari 1), Usada 2), A. Dakir 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciHALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KEPALA BERNOMOR STRUKTUR DI SDN 03 BATUNG Disusun Oleh: RENI FIRMASARI
Lebih terperinciOleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 013 GANTING KECAMATAN SALO KABUPATEN KAMPAR Oleh: Desfi Harianty
Lebih terperinciAPPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT
1 APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT Multajim, Zariul Antosa, Otang Kurniaman multajim2016@yahoo.com,
Lebih terperinci