DILLA AFRIANSYAH NIM. E1R
|
|
- Inge Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 BATULAYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN SEGIEMPAT DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh DILLA AFRIANSYAH NIM. E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
2
3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ARTIKEL SKRIPSI... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... 1 ABSTRACT... 2 I. PENDAHULUAN... 3 II. METODE PENELITIAN... 5 III. HASIL PENELITIAN... 5 IV. PEMBAHASAN... 9 V. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA... 13
4 1 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 BATULAYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN SEGIEMPAT DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING Oleh Dilla Afriansyah, Harry Soeprianto, Hapipi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, FKIP Universitas Mataram dilla.afriansyah94@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Batulayar tahun pelajaran 2015/2016 pada pembelajaran segiempat dengan menerapkan model Problem Based Learning. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing terdiri dari dua pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor aktivitas siswa pada siklus I, siklus II dan siklus III berturut-turut sebesar 7,99, 10,34, 12, 13,01, 14,66, dan 16,01 dengan kategori berturut-turut yakni kurang aktif, kurang aktif, aktif, aktif, sangat aktif, dan sangat aktif. Selanjutnya ketuntasan klasikal pada siklus I, siklus II, dan siklus III berturut-turut sebesar 72,73%, 81,82% dan 90,48%. Melihat keseluruhan hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dengan optimal dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa pada pembelajaran segiempat kelas VII C SMPN 1 Batulayar tahun pelajaran 2015/2016. Kata Kunci : Problem Based Learning, Aktivitas Belajar, Prestasi Belajar
5 2 THE IMPROVING ACTIVITIES AND MATHEMATIC LEARNING ACHIEVEMENTS OF STUDENTS AT VII C GRADE OF SMP NEGERI 1 BATULAYAR IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 ON A QUADRILATERAL LEARNING BY IMPLEMENTATION PROBLEM BASED LEARNING MODEL By Dilla Afriansyah, Harry Soeprianto, Hapipi Study Program of Mathematics Education Mathematics and Basic Science Education Departement, FKIP Mataram University dilla.afriansyah94@gmail.com ABSTRACT The purpose of this research is to improve activities and mathematic learning achievements of students at VII C grade of SMP Negeri 1 Batulayar in academic year 2015/2016 on a quadrilateral learning by implementation Problem Based Learning model. The type of this research is classroom action research which conducted in three cycles consist of two meeting. The results showed that the students score activity in the first cycle, second cycle, and third cycle respectively 7,99, 10,34, 12, 13,01, 14,66, and 16,01 within the categories respectively less active, less active, active, active, very active, and very active. Then, the classical completeness on the first cycle, second cycle, and third cycle respectively 72,73%, 81,82% and 90.48%. Based on the result of the research concluded that the implementation of Problem Based Learning model can improve the activities and mathematic learning achievements of students on a quadrilateral learning at VII C grade of SMPN 1 Batulayar in academic year 2015/2016. Keywords : Problem Based Learning, Learning Activity, Learning Achievement
6 3 I. PENDAHULUAN Matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Matematika membekali manusia untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan kerjasama [1]. Artinya, dengan menguasai matematika, maka akan membantu menyelesaikan masalah manusia dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kemampuan atau penguasaan matematika siswa harus sangat baik. Namun, kenyataan di lapangan tidak seperti apa yang diharapkan. Berdasarkan hasil survey kemampuan matematika dari PISA (Programme for International Student Assesment) tahun 2003 sampai dengan tahun 2012, Indonesia berada jauh di posisi bawah dari jumlah negara peserta. Tahun 2003, Indonesia berada ada peringkat 38 dari 40 negara peserta [2]. Tahun 2006 berada pada peringkat 53 dari 57 negara peserta [3]. Begitu juga tahun 2009 berada pada peringkat 57 dari 65 negara peserta [4]. Sedangkan tahun 2012 berada pada peringkat 64 dari 65 negara peserta [5]. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan matematika sebagian besar siswa di Indonesia masih sangat rendah. Keadaan serupa ternyata juga terjadi di SMP Negeri 1 Batulayar. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru matematika kelas VII, diperoleh informasi bahwa kemampuan matematika siswa kelas VII B, VII C, dan VII D di sekolah ini juga masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai Ulangan Tengah Semester siswa tahun pelajaran 2015/2016 dimana rata-rata nilai siswa berkisar antara 52,41 sampai dengan 60,29 dengan ketuntasan klasikal berkisar antara 9% sampai dengan 19%. Sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah ini adalah 70 dan ketuntasan klasikalnya minimal 85%. Selain itu, diperoleh informasi bahwa rendahnya prestasi belajar siswa kelas VII SMPN 1 Batulayar ini disebabkan oleh kurangnya kemampuan siswa dalam mengaktualisasikan dan memahami suatu materi yang bersifat nyata namun abstrak seperti geometri yang salah satunya adalah segiempat. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya ketuntasan klasikal siswa pada materi segiempat dan segitiga tahun pelajaran 2013/2014 dan 2014/2015 berturut-turut yakni 52,24% dan 61,54%. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas VII, diperoleh informasi bahwa rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor yang meliputi faktor siswa dan faktor guru. Faktor siswa yakni (a) siswa kurang memahami isi pelajaran, (b) siswa enggan bertanya meskipun materi masih belum dipahami, (c) kemampuan awal siswa masih kurang dan konsep-konsep dalam struktur kognitif
7 4 siswa tidak saling terkait sehingga siswa kesulitan dalam memahami materi yang akan diajarkan. Sedangkan faktor guru yakni (a) guru jarang menggunakan lembar kerja siswa dalam proses pembelajaran, (b) guru juga jarang menggunakan alat peraga, (c) guru membiarkan siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya tanpa harus selalu dibimbing. Dengan kata lain, guru kurang maksimal perannya sebagai fasilitator yang membimbing dan mengarahkan siswa dalam melakukan berbagai kegiatan belajar di kelas. Berdasarkan hasil observasi saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), terkonfirmasi bahwa selama ini model yang digunakan oleh guru tidak begitu maksimal penerapannya. Guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Namun, guru belum maksimal perannya sebagai fasilitator. Guru kurang memfasilitasi siswa untuk melakukan berbagai kegiatan belajar di kelas. Misalnya, ketika siswa ingin bertanya tentang apa yang belum dipahami, tetapi guru hanya meminta siswa untuk terus mengerjakan. Guru juga kurang memanfaatkan media pembelajaran seperti LKS dan alat peraga sehingga materi yang abstrak seperti segiempat kurang dipahami oleh siswa. Hal inilah yang kemudian membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa tidak begitu senang belajar matematika, siswa lebih memilih bermain dengan temannya karena bingung dengan apa yang dikerjakan, sehingga kegiatan yang tadinya menunjang proses pembentukan struktur kognitif siswa menjadi terlewatkan. Sesuai dengan hasil observasi awal aktivitas belajar siswa, masih berkategori kurang aktif. Seharusnya, dalam pelaksanaan pembelajaran tidak hanya dibutuhkan model pembelajaran yang baik tetapi guru juga harus selalu membimbing siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Penting juga memanfaatkan media yang ada seperti LKS dan alat peraga sehingga materi yang bersifat abstrak seperti segiempat akan mudah dipahami oleh siswa. Suatu konsep dalam matematika akan mudah dipahami dan diingat oleh siswa apabila konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas, dan menarik sehingga dapat merangsang perkembangan otak siswa. Salah satu model yang sesuai dengan hal tersebut adalah model Problem Based Learning. Model Problem Based Learning adalah model yang sudah menjadi satu paket utuh dalam kurikulum Namun, peneliti ingin menerapkan model ini karena penerapannya belum secara utuh dilakukan. Secara khusus, Sani [6] menyatakan bahwa model Problem Based Leaning dapat membuat siswa belajar melalui upaya penyelesaian permasalahan nyata (real world
8 5 problem) secara terstruktur untuk mengkonstruksi pengetahuan siswa. Pembelajaran ini menuntut siswa untuk aktif melakukan penyelidikan dalam penyelesaian permasalahan dan guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian dengan judul Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Batulayar Tahun Pelajaran 2015/2016 pada Pembelajaran Segiempat dengan Menerapkan Model Problem Based Learning penting untuk dilakukan. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat [7]. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batulayar dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VII C tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 22 orang. Materi yang diajarkan pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah materi segiempat yang dilaksanakan dalam 3 siklus dengan alokasi waktu menit. Setiap siklus memuat 5 tahapan kegiatan yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi serta refleksi. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan rata-rata skor aktivitas siswa dari rata-rata skor aktivitas sebelumnya dan minimal berkategori aktif pada akhir siklus III, dan nilai rata-rata kelas minimal 70 dan mencapai ketuntasan belajar secara klasikal minimal 85%. III. HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi 5 tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi serta refleksi dengan rincian sebagai berikut. a. Perencanaan Pada tahapan perencanaan ini dibuat perangkat-perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) yang berorientasi pada model Problem Based Learning, Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi pelakasanaan pembelajaran, soal-soal evaluasi dan pedoman penskoran soal evaluasi. b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakasanakan dalam pelaksanaan tindakan ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Pelaksanaan pembelajaran
9 6 diawali dengan mengecek kesiapan siswa untuk belajar, menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dengan cara menyebutkan manfaat materi yang akan dipelajari, serta siswa diberikan orientasi permasalahan. Selanjutnya, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen, membagikan LKS yang berisi permasalahan untuk menemukan konsep dasar. Setelah itu, siswa melakukan diskusi kelompok, beberapa kelompok siswa mempresentasikan hasil diskusinya, dan kelompok lain menanggapi. Pada tahap terakhir, guru melakukan refleksi dengan menanyakan kesulitan dan kemudahan selama siswa mengerjakan LKS. c. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui apakah proses pembelajaran telah berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Berikut tabel ringkasan hasil observasi aktivitas guru siklus I, siklus II, dan siklus III. Tabel 1 Ringkasan Hasil Observasi Guru Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Skor Indikator No Indikator 1/I 2/I 1/II 2/II 1/III 2/III 1. Kesiapan dalam pembelajaran 1,33 2,33 2,33 2,67 2,67 2,67 2. Tahap 1 (Memberikan orientasi permasalahan kepada siswa) 1,33 2,33 2,67 2,67 2,67 2,67 3. Tahap 2 (Mengorganisasikan siswa untuk penyelidikan) 1,67 1,67 2 2,33 2,67 2,33 4. Tahap 3 (Pelaksanaan investigasi) 1 1,67 2 2,33 2,33 2,33 5. Tahap 4 (Mengembangkan dan meyajikan hasil) 2 2,33 2 2,33 2,67 2,67 6. Tahap 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan) 3 2,33 2,67 2,33 2,33 3 Total Skor 10,33 12,66 13,67 14,66 15,34 15,67 Kategori KB B SB SB SB SB Keterangan : KB = Kurang Baik, B = Baik, SB = Sangat Baik Sedangkan ringkasan hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 Ringkasan Hasil Observasi Siswa Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Skor Indikator No Indikator 1/I 2/I 1/II 2/II 1/III 2/III 1. Kesiapan dalam pembelajaran 2 2 2,33 2,67 2,33 2,67 2. Tahap 1 (Memberikan orientasi permasalahan kepada siswa) 1,33 1 1,67 2 2,33 2,67 3. Tahap 2 (Mengorganisasikan siswa untuk penyelidikan) 2 1,67 2,33 2 2,33 2,33 4. Tahap 3 (Pelaksanaan investigasi) 1 2 2,33 2,67 2,33 2,67 5. Tahap 4 (Mengembangkan dan meyajikan hasil) 0,33 2 1,67 1,67 2,67 2,67 6. Tahap 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan) 1,33 1,67 1,67 2 2,67 3 Total Skor 7,99 10, ,01 14,66 16,01 Kategori KA KA A A SA SA Keterangan : KA = Kurang Aktif, A = Aktif, SA = Sangat Aktif
10 7 d. Evaluasi Pada akhir tiap siklus dilakukan evaluasi untuk memeproleh data prestasi belajar siswa. Berikut rincian hasil evaluasi belajar siswa. e. Refleksi Tabel 3 Hasil Evaluasi Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Jumlah siswa yang mengikuti tes Nilai rata-rata 73,18 75,34 87,38 Nilai tertinggi Nilai terendah Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Persentase ketuntasan belajar 72,73% 81,82% 90,48% Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa serta hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I, terdapat kekurangan-kekurangan yang harus dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II. Adapun kekurangan-kekurangannya adalah sebagai berikut. 1) Sebagian besar kelompok belum bisa bekerja sama dengan teman kelompoknya. Hal ini disebabkan karena jumlah anggota kelompok yang mencapai 6 orang, dan terdapat 2 kelompok yang homogen dari segi jenis kelamin. Selain itu, guru juga tidak memastikan agar siswa bekerjasama dengan baik bersama kelompoknya. 2) Pada sebagian kelompok, siswa belum begitu aktif dalam mengerjakan LKS. Hal ini dikarenakan posisi duduk siswa yang lumayan jauh. Selain itu, guru hanya membagikan satu buah LKS kepada tiap kelompok yang mengakibatkan hanya satu atau dua orang saja yang bekerja. 3) Sebagian siswa tidak memperhatikan temannya saat presentasi dikarenakan posisi duduk sebagian siswa membelakangi papan tulis. 4) Waktu yang dibutuhkan siswa untuk mengerjakan LKS tidak cukup dikarenakan guru hanya menyampaikan secara lisan dan menggambarkan masalah awal di papan tulis, sehingga ketika siswa selesai melakukan penyelidikan di LKS, siswa kebingungan dan guru harus menyampaikan ulang masalah awal tadi. 5) Sebagian siswa kesulitan mengerjakan soal evaluasi nomor 2 dikarenakan siswa tidak membaca redaksi soal dengan baik. Siswa keliru dalam membedakan luas daerah dengan panjang sisi.
11 8 Sedangkan tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut. 1) guru mengatur ulang kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang yang heterogen. 2) Guru membagikan LKS kepada setiap anggota kelompok dan memastikan setiap anggota kelompok memegang LKS, dan mengubah posisi duduk siswa menjadi lebih dekat (satu meja dikelilingi oleh anggota kelompok). 3) Guru mengubah posisi duduk siswa menjadi bentuk U agar tidak ada lagi siswa yang membelakangi papan tulis. 4) Masalah yang disajikan di awal pembelajaran pada tahap orientasi masalah tidak hanya disampaikan secara lisan oleh guru, tetapi disajikan pula pada LKS. 5) Guru membuat redaksi kalimat soal evaluasi menjadi lebih sederhana agar mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, guru lebih menekankan siswa pada saat klarifikasi untuk memberikan penguatan terhadap hasil presentasi kelompok. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi belajar siswa siklus II, masih terdapat kekurangan-kekurangan karena persentase ketuntasan klasikal siswa belum mencapai 85%. Adapun kekurangan-kekurangan pada siklus II adalah sebagai berikut. 1) waktu yang dibutuhkan saat membagi ulang kelompok cukup lama. Hal ini dikarenakan siswa tidak mau dibuatkan kelompok baru. Selain itu, siswa juga bermain-main saat memindahkan meja ke bentuk U, dan sebagian siswa berebutan meja dan kursi. 2) Saat mengerjakan LKS, siswa belum bisa kondusif dan berjalan lancar. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang keluar dan mengganggu anggota kelompok lain. Jarak duduk siswa yang diatur guru juga terlalu dekat antara kelompok yang satu dengan yang lainnya sehingga lebih mudah siswa mengganggu anggota kelompok lain. 3) Sebagian siswa masih kesulitan mengerjakan soal evaluasi nomor 2 yakni kebingungan saat mencari ukuran tinggi trapesium menggunakan teorema phytagoras. Hal ini dikarenakan guru tidak maksimal memberikan penegasan konsep selama diskusi berlangsung.
12 9 Sedangkan tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus III adalah sebagai berikut. 1) Guru membuatkan kartu nama kelompok dan diletakkan di atas meja kelompok masing-masing agar siswa langsung duduk pada kelompoknya, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk membagi ulang kelompok tidak terlalu lama. 2) Guru mengatur jarak yang sesuai antara tiap kelompok agar tidak ada siswa yang saling mengganggu saat kegiatan diskusi berlangsung. 3) Guru lebih memberikan penegasan konsep ketika diskusi berlangsung dan pada saat memberikan klarifikasi untuk penguatan setelah kegiatan presentasi. Pada siklus III dapat dilihat dari hasil observasi dan evaluasi belajar siswa bahwa semua indicator telah tercapai yakni terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa, sehingga pemberian tindakan dihentikan di siklus III. IV. PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Batulayar tahun pelajaran 2015/2016 pada pembelajaran segiempat dengan menerapkan model Problem Based Learning. Adapun ringkasan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4 Ringkasan Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Prestasi Belajar Siswa Siklus Skor Kategori Nilai Rata-rata Ketuntasan Klasikal 1 7,99 Kurang Aktif I 73,18 72,73% 2 10,34 Kurang Aktif 1 12 Aktif II 75,34 81,82% 2 13,01 Aktif 1 14,66 Sangat Aktif III 87,38 90,48% 2 16,01 Sangat Aktif Dari tabel 4 diketahui bahwa skor aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 adalah 7,99 dan pada pertemuan 2 adalah 10,34. Walaupun masih berkategori kurang aktif, terjadi peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2. Pada pertemuan 1 siklus II juga terjadi peningkatan skor dari pertemuan sebelumnya menjadi 12 dengan kategori aktif. Peningkatan ini terus terjadi pada tiap pertemuannya hingga pada akhirnya skor aktivitas belajar siswa adalah 16,01 dengan kategori sangat aktif. Data tersebut menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini didukung oleh salah satu ciri utama dalam PBL dimana dalam implementasi PBL ada sejumlah kegiatan yang harus
13 10 dilakukan oleh siswa. Siswa tidak hanya sekadar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran. Namun, melalui PBL siswa diharapkan aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan [8]. Meskipun dengan menerapkan model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, namun model ini tidak serta merta dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa secara langsung dimana aktivitas belajar siswa pada siklus I berkategori kurang aktif. Hal ini jelas terjadi karena model Problem Based Learning mengajak siswa untuk melakukan berbagai kegiatan belajar yang tidak biasa dilakukan oleh siswa. Sesuai dengan pendapat Sani [6] yang mengatakan bahwa PBL melibatkan siswa untuk aktif menggali pengetahuan, aktif mencari informasi baru, mengintegrasikan pengetahuan baru dengan apa yang diketahuinya, mengorganisasikan informasi yang diketahui, dan menjelaskan pada teman yang lain. Selain itu, aktivitas belajar siswa selama pembelajaran juga menjadi kurang optimal karena ada siswa yang hanya bermain dan mengganggu temannya saat kegiatan diskusi berlangsung. Selain faktor siswa, guru juga kurang optimal dalam menerapkan model Problem Based Learning. Perbaikan atas kekurangan-kekurangan selama proses pembelajaran yang ada pada siklus I terus dilakukan oleh guru sehingga pada siklus II aktivitas belajar siswa meningkat. Begitu juga perbaikan-perbaikan atas kekurangan-kekurangan selama proses pembelajaran pada siklus II terus dilakukan oleh guru pada siklus III sehingga skor aktivitas siswa semakin meningkat dan berkategori sangat aktif. Jika dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran sebelumnya dimana penerapan model Problem Based Learning masih kurang optimal, kondisi ini terlihat berbeda. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada saat melaksanakan PPL, kategori aktivitas belajar siswa kelas VII C yakni kurang aktif. Hal ini disebabkan karena guru kurang maksimal perannya sebagai fasilitator yang membimbing siswa selama proses pembelajaran. Guru juga kurang memanfaatkan media yang ada seperti LKS maupun alat peraga. Sehingga materi yang abstrak seperti segiempat kurang dipahami oleh siswa. Cara belajar seperti inilah yang kemudian membuat aktivitas siswa di kelas menjadi rendah, dan berimbas pada rendahnya prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, meningkatkan aktivitas belajar siswa merupakan suatu hal yang penting dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto [9] bahwa dalam proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak
14 11 akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah, kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Oleh karena siswa akan bertanya, mengajukan pendapat, akan menimbulkan diskusi dengan guru dan sesama siswa. Jika siswa menjadi partisipan yang aktif, maka ia akan memiliki ilmu pengetahuan itu dengan baik. Dalam pembelajaran materi segiempat dengan penerapan model Problem Based Learning, siswa diberikan kesempatan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan segiempat. Sehingga siswa merasa tertantang dan merasa bahwa apa yang dipelajari mempunyai manfaat. Hal ini tentu akan memicu semangat siswa untuk terus aktif belajar secara mandiri, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator yang membimbing dan mengarahkan siswa menggunakan lembar kerja siswa (LKS). Cara belajar seperti inilah yang kemudian membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran. Terkait dengan prestasi belajar siswa, berdasarkan tabel 4 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, dan dari siklus II ke siklus III setelah diterapkannya model Problem Based Learning. Pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 73,18. Namun ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I masih belum mencapai indikator yang ditetapkan, dimana ketuntasan klasikal siklus I baru mencapai 72,73%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penerapan model Problem Based Learning masih belum optimal. Kekurangan-kekurangan yang ada terus diperbaiki sehingga terlihat bahwa selalu terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa pada tiap siklusnya. Pada siklus III, nilai rata-rata siswa adalah 87,38 dengan ketuntasan klasikal 90,48%. Data ini menunjukkan bahwa indikator kerja yang ditetapkan telah tercapai yakni nilai rata-rata kelas minimal 70 dan ketuntasan belajar secara klasikal minimal 85%, sehingga penelitian ini dihentikan pada siklus III. Hal di atas menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pembelajaran pada model Problem Based Learning yang dipusatkan pada penyelesaian masalah dapat menarik minat siswa dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Rusmono [10], dimana situasi masalah dalam model Problem Based Learning yang mengundang pertanyaan dan belum terdefinisikan secara jelas, akan membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan kemudian diharapkan mereka terlibat dalam inkuiri. Kemudian pada model ini siswa mengembangkan pengetahuannya berdasarkan permasalahan nyata yang diberikan. Siswa bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Seperti yang diungkapkan Sukardi [11],
15 12 bahwa tujuan utama pembelajaran berbasis masalah bukanlah penyampaian sejumlah besar pengetahuan kepada peserta didik, melainkan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk secara aktif membangun pengetahuan sendiri. Sejauh pelaksanaan penelitian ini, pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning telah mampu membuat siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dan mampu membantu siswa menemukan konsep sendiri. Dengan kata lain, siswa yang mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga akan bertahan dalam memori otak siswa dalam waktu yang lama. Hal inilah yang kemudian berimbas pada meningkatnya prestasi belajar siswa. Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas maka penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Batulayar tahun pelajaran 2015/2016 pada pembelajaran segiempat. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Batulayar tahun pelajaran 2015/2015 sangat baik setelah diterapkannya model Problem Based Learning secara optimal. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, adapun saran yang ingin disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut. a. Bagi guru matematika di kelas VII SMP Negeri 1 Batulayar diharapkan untuk menerapkan model Problem Based Learning secara optimal sebagai upaya dalam membantu guru meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. b. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut diharapkan untuk mencoba menggunakan model Problem Based Learning pada materi pokok yang karakteristik pembelajarannya sesuai dengan karakteristik model Problem Based Learning untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari penelitian ini. c. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan model Problem Based Learning berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut. 1) Pengelolaan kelas harus dilakukan sebaik mungkin. 2) Alokasi waktu diatur sebaik mungkin sehingga semua langkah dalam model Problem Based Learning berjalan dengan baik. 3) Permasalahan nyata yang disajikan kepada siswa, harus sesuai dengan lingkungan yang ada di sekitar siswa, dan memperhatikan kemampuan siswa. Karena model
16 13 Problem Based Learning mempunyai kekurangan yang salah satunya apabila siswa merasa masalah yang disajikan sulit untuk dipecahkan, maka siswa enggan untuk mencoba. DAFTAR PUSTAKA [1] Depdiknas Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta : Depdiknas. [2] OECD. Hasil PISA (online) internationalstudentassessmentpis/ pdf, diakses pada tanggal 20 Oktober [3] OECD. Hasil PISA (online) 24.pdf,diakses pada tanggal 20 Oktober [4] OECD. Hasil PISA (online) 03.pdf, diakses pada tanggal 20 Oktober [5] OECD. Hasil PISA (online) result-snapshot-volume-i-eng.pdf, diakses pada tanggal 20 Oktober [6] Sani, R. A Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum Jakarta : PT Bumi Aksara. [7] Rustam dan Mundilarto Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas. [8] Hamruni Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Insan Madani. [9] Slameto Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta. [10] Rusmono Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning ItuPerlu untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor : Ghalia Indonesia. [11] Sukardi Panduan PLPG Mataram : Universitas Mataram.
JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.
i PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMPN 1 LABUAPI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PADA PEMBELAJARAN LINGKARAN DENGAN MENERAPKAN MODEL DISCOVERY LEARNING JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI BAIQ HIDAYAH E1R113012 PROGRAM
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI AP 1 SMKN 1 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN STATISTIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII.F SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII A SMPN 1 GERUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN TEKNIK UTAK-ATIK OBYEK MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-C SMPN 1 SUELA TAHUN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 2 LEMBAR DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMAN 1 LINGSAR TAHUN AJARAN 2016/2017 PADA MATERI PELUANG DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ARTIKEL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM
i PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 1 LINGSAR TAHUN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN SEGIEMPAT DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1 BATULAYAR PADA MATERI PERBANDINGAN TAHUN AJARAN 2015/2016
Lebih terperinciUMU SALAMAH NIM. E1R012050
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPA MAN GERUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN MATERI TRIGONOMETRI DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI TURUNAN SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (Student Teams Achievement Division) PADA PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-B MTs. NEGERI 3 MATARAM TAHUN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN SEGI EMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 4 NARMADA TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:
i PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) PADA MATERI RUANG DIMENSI TIGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XA SMA ISLAM TERPADU PUTRI ABU HURAIRAH MATARAM TAHUN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X AKT 1 SMK NEGERI 2
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Oleh
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PROGRAM LINIER KELAS X TKJ-2 SMK NEGERI 6 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TARI BAMBU BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN GARIS DAN SUDUT DI KELAS VII G SMPN 14 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciARTIKEL. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII 2 DI SMPN 1 NARMADA TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan ProgramSarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI PADA PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 4 LINGSAR TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Oleh ROSITA OKTAVIA NIM. E1R
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POKOK SEGITIGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII.E SMP NEGERI 2 KURIPAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Lebih terperinciMIRA BERLIANA NIM E1R
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL SISWA KELAS X IIS SMAN 1 BATULAYAR TAHUN AJARAN
Lebih terperinciTersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,
Tersedia online di EDUSAINS Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains EDUSAINS, 7 (2), 2015, 202-208 Research Artikel PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU METODE
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH AGUSSANTA HIDAYAT E1R112002
1 PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DENGAN MODEL POLYA PADA PEMBELAJARAN ARITMETIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII B MTs NEGERI 3 MATARAM SEMESTER II TAHUN
Lebih terperinciPendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1
Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1 Penerapan Fase-fase Pembelajaran Geometri Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Materi Bangun
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII D
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PQ4R PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 1 GERUNUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING DI SDN 09 IV KOTO AUR MALINTANG OLEH: REPSA YUNITA NPM. 1110013411250 PROGRAM
Lebih terperinciJ. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA BIOLOGI KELAS VIII.5 SMPN 4 MATARAM Mahyaeny Guru IPA SMPN 4 Mataram Email : Mahya.yeni@yahoo.com.
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG Ismarina Rosida 1, Zulfa Amrina 1, Ira Rahmayuni Jusar 1 1 Program Studi
Lebih terperinciJ. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA PERKULIAHAN PROGRAM LINIER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciKey Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.
1 PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII 6 SMP NEGERI 20 PEKANBARU Andita
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 2 LEMBAR
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU
1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU Oleh: Adillah Harniati 1 Sehatta Saragih 2 Syarifah Nur Siregar 2 flo_anteredium@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUBOH TAHUN AJARAN 2013/2014 Aditya Permana
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan. Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh
i PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 5 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH MILA KAMALASARI E1R
1 PENERAPAN METODE DISCOVERY BERBANTUAN MEDIA PADA MATERI POKOK GARIS DAN SUDUT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-B SMP NEGERI 1 LABUAPI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN SEGI EMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA VII-A SMP NEGERI 3 GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI POKOK GARIS DAN SUDUT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 LABUAPI TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciKALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BAGIAN TUMBUHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI ARGOSARI TAHUN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMPS CENDANA PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMPS CENDANA PEKANBARU Utari Ramadhanty 1, Armis 2, Sehatta Saragih 3 utari.ramadhanty@gmail.com,
Lebih terperinciPrakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister
1 Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi Melalui Penerapan Problem Based Learning (PBL) Dilengkapi dengan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Biologi (Sub Materi Pokok
Lebih terperinciPendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak
Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 24 Oktober 2015 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SAINS II MELALUI
Lebih terperinciSeprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII B SMPN 10 TAPUNG Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Seprotantobest@yahoo.co.id,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU
71 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU maidadeli@yahoo.co.id SMP Negeri 13 Pekanbaru,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com
Lebih terperinciJ. Pijar MIPA, Vol. VI No.2, September :78-85 ISSN
J. Pijar MIPA, Vol. VI No.2, September :78-85 ISSN 1907-1744 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciDepartement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University
1 THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH STRUCTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) APPROACH TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT IN CLASS VII 3 SMP NEGERI 16 SIJUNJUNG Nadhilah Andriani
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN ARTIKEL Oleh ZULFARIDA PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI
Lebih terperinciJoyful Learning Journal
JLJ 3 (2) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA Yulia Panca
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP
PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SUCI SEKARWATI NIM F15111030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII-B SMP NEGERI 3 PANARUKAN TAHUN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh MARYATI E1R112041
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU Hatma, Jesi Alexander Alim, Syahrilfuddin misnariati@gmail.com, jesialexa@yahoo.com, via.syalisia@yahoo.com
Lebih terperinciDeztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM CENTERED LEARNING (PCL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR KELAS VII A SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 14 JEMBER TAHUN
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU
1 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU Oleh Vera Malia 1, Lazim N 2, Damanhuri Daud 3 Abstrak The observation of
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DENGAN METODEDISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMPN 2 LINGSAR TAHUN AJARAN 2014/2015 Ibrohim Mirgoni *, Hairunnisyah Sahidu, Hikmawati
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD Oleh: Liyandari 1, Wahyudi. 2, Imam Suyanto 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciTHE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT
1 THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT TYPE TO IMPROVE STUDENT S ACTIVITY AND ACHIEVEMENT ON SUBJECT OF COLLOID CLASS XI IPA 1 SMA Negeri 15 PEKANBARU Nurhayati Fardilla *, Rasmiwetti
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU Elsa Astari 1, Gustimal Witri 2, Lismasila 3 Email : elsaastari11@gmail.com
Lebih terperinciWiwin Crisdayanti 1, Sakur 2, Rini Dian Anggraini 3 Contact :
1 APLICATION OF THE LEARNING MODEL COOPERATIVE TYPE OF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TO IMPROVE LEARNING RESULT IN MATHEMATICS IN GRADE VIII a MTsN PANGEAN Wiwin Crisdayanti 1, Sakur 2, Rini
Lebih terperinciFatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 4 TAPUNG Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA SUB POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS BANGUN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.
i PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 KEDIRI
Lebih terperinciPendahuluan. Nurlaili et al., Penerapan teori belajar Bruner dan metode Discovery...
1 Penerapan Teori Belajar Bruner dan Metode Discovery untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Segitiga dan Segiempat pada Siswa Kelas III SDN 01 Kaligondo Genteng Banyuwangi Tahun Ajaran
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN Hias Bersih Dakhi SD Negeri 074038, kota Gunungsitoli Abstract: Problems observed in this study is the low learning outcomes
Lebih terperinciKata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.
1 Pendahuluan Penerapan Teori Bruner dalam Metode Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pokok Bahasan Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang Siswa Kelas III SDN Kemuningsari
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CO-OP CO-OP DISERTAI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI SMP NEGERI 2 RAMBIPUJI
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN Marya Dalva 1, Gusmaweti 2, Ashabul Khairi 3. 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII E SMPN 2 LABUAPI PADA MATERI KUBUS DAN BALOK TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Lebih terperinciilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah
PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD Retno Megawati 1, Suripto 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang
Lebih terperinciJoyful Learning Journal
JLJ 3 (1) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj Penerapan Model Student Facilitator And Explaining Berbantuan Media Visual untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Lebih terperinciIdawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Segitiga Kelas VII SMP Negeri 2 Pasirian Tahun Ajaran 2015/2016 Idawati
Lebih terperinciINTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No., Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 277-220 (Media Cetak) 277-3921 (Media Online) INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN
PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN Muncarno FKIP Universitas Lampung Email: muncarno@gmail.com
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Meraih Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh : SITI HAJAR NIM E1R012049
i PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X BAHASA MAN GERUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA MATERI PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING ARTIKEL SKRIPSI
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COURSE REVIEW HORAY
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS V SDN 05 ENAM LINGKUNG ARTIKEL OLEH DESMANIAR NPM 1110013411622 PROGRAM
Lebih terperinciOleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAPESERTA DIDIK KELAS VIII.2 SMP NEGERI 21 PEKANBARU Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH SUNARTIYAH NIM F34211632 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
Lebih terperinciIndah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :
APPLICATION OF STRUCTURAL APPROACHES COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR SQUARE TO IMPROVE STUDENT LEARNING MATHEMATICS CLASS OF IV SD NEGERI 036 SERUSA KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR Indah Purnama
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN
PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN Azalia Rachmahani Alifka 1), H. Soegiyanto 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET
PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 1 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Masrukhin 1, Triyono 2,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH Oon Rehaeni oon_rehaeni@gmail.com SMK Negeri I Majalengka ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciMukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Rowotamtu 02 Jember pada Pokok Bahasan Peristiwa Alam Tahun Pelajaran 2012/2013 (Implementation
Lebih terperinciJoyful Learning Journal
JLJ 2 (1) (2013) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA Ani Indriawati, Moch.
Lebih terperinciPendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...
47 Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pendapatan Nasional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Pendapatan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Febryanti* ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Febryanti* ABSTRAK This research is a class action (classroom action research),
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP Nuria, Edy Tandililing, Hamdani Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan Pontianak Email:
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII
Lebih terperinciPembelajaran Konsep Limit Fungsi dengan Strategi Elaborasi Bagi Mahasiswa Matematika FKIP UM Mataram
Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika ISSN 2597-7512 Vol. 1, No. 1, Oktober 2017, Hal. 33-38 Pembelajaran Konsep Limit Fungsi dengan Strategi Elaborasi Bagi Mahasiswa Matematika FKIP UM Mataram Abdillah
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 BANGKINANG BARAT TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI Kanti Pristiwati Sekolah Dasar Negeri Rembang 2 Kota Blitar Jalan Akasia Nomor 17 Kota Blitar Email:
Lebih terperinciKata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi
1 Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi di SDN Kepatihan 06 Jember (Implementation of
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
Lebih terperinciFirdaus Daud dan Muhammad Mifta Fausan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar
40 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Konsep Ekosistem bagi Siswa Kelas VII.A, SMPN 5 Takalar The Implementation of
Lebih terperinci