Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara
|
|
- Widya Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1
2 Lampiran 2
3 Lampiran 3
4 Lampiran 4 Uji Kadar Sulfur Dioksida (SO 2 ) Uji kadar sulfur dioksida dengan menggunakan acuan metode SNI Lingkup pengujian meliputi (SNI, 2005): 1. Cara pengambilan contoh uji gas sulfur dioksida dengan menggunakan larutan penyerap. 2. Cara penghitungan volum contoh uji gas yang diserap. 3. Cara penentuan gas sulfur dioksida di udara ambient dengan metoda pararosanilin menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm dengan kisaran konsentrasi 0,01 ppm sampai 0,4 ppm udara atau 25 g/m 3 sampai 1000μg/m Acuan normatif mengacu kepada ASTM D , Test method for fulfur dioxide content of the atmosphere ( West-Gaeke Method). Istilah dalam pengujian ini meliputi (SNI, 2005): 1. Udara ambient, udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, mahluk hidup dan unsure lingkungan hidup lainnya. 2. μg/nm 3, satuan ini dibaca sebagi microgram per normal meter kubik, notasi N menunjukkan satuan volum hisap udara kering di koreksi pada kondisi normal (25 0 C,760 mmhg). 3. Midget impringer, botol tempat penyerap contoh uji yang dilengkapi dengan ujung silinder gelas yang berada di dasar labu dengan maksimum diameter dalam 1 mm.
5 4. Larutan induk, larutan dasar konsentrasi tinggi yang digunakan untuk membuat larutan standar konsentrasi lebih rendah. 5. Larutan standar, larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui untuk digunakan sebagai pembanding di dalam pengujian. 6. Kurva kalibrasi, grafik yang menyatakann hubungan antara konsentrasi larutan standar dengan hasil pembacaan serapan dan merupakan suatu garis lurus. 7. Larutan penyerap, larutan yang dapat menyerap analat. 8. Blanko laboratorium, larutan penyerap yang diperlakukan sebagai control kontaminasi selama preparasi dan penentuan contoh uji di laboratorium. 9. Blanko lapangan, larutan penyerap yang diperlakukan sebagai control kontaminasi selama pengambilan contoh uji. 10. Pengendalian mutu, kegiatan yang bertujuan untuk memantau kesalahan analisis, baik berupa kesalahan metode, kesalahan manusia, kontaminasi, maupun kesalahan pengambilan contoh uji dan perjalanan laboratorium. 1. Cara Uji Bahan Bahan yang digunakan dalam uji konsentrasi sulfur dioksida terdiri dari : ( lampiran ) 1. Larutan penyerap tetrakloromerkurat ( TCM ) 0,04 M 2. Larutan induk natrium metabisulfit (Na 2 S 2 O 5 ) 3.Larutan standar natrium metabisulfit ( Na2S 2 O 5 ). 4. Larutan induk iod (I 2 ) 0,1 N 5. Larutan iod 0,01 N 8. Larutan induk natrium tio sulfat (Na 2 S 2 O 3 ) 0,1 N.
6 9. Larutan Na 2 S 2 O 3 0,01N 10. Larutan asam klorida ( HCL ) 1 M 12. Larutan asam fosfat (H 3 PO 4 ) 3 M 13. Larutan induk pararosanilin hidroklorida (C 14. Penentuan kemurnian pararosanilin 15. Larutan kerja pararosanilin 16. Larutan formaldehida (HHO) 0,2% v/v 17. Larutan penyangga asetat 1 M (ph = 4,74 ) 19H 17 N 3.HCL) 0,2% Peralatan Peralatan terdiri dari : 1. Labu ukur 50 ml; 100 ml; 250 ml; 1000 ml 2. Pipet volumetric 1 ml; 2 ml; 5 ml; 50 ml 3. Gelas ukur 100 ml 4. Gelas piala 100 ml; 250 ml; 500 ml; 1000 ml 5. Tabung uji 25 ml 6. Spektrofotometer UV - Vis dilengkapi dengan kuvet 7. Timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg 8. Buret 50 ml 9. Labu Erlenmeyer asah bertutup 250 ml 10. Oven 11. Kaca arloji 12. Thermometer 13. Baro eter
7 14. Pengaduk 15. Botol pereaksi 2. Pengambilan contoh uji Pengambilan contoh uji terdiri dari pengambilan contoh uji 1 jam, 2 jam dan 24 jam. Pengambilan contoh ini tergantung dari jenis alat yang tersedia. Dari data laboratorium Biro Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara bahwa alat yang tersedia adalah untuk pengambilan contoh uji selama 2 jam. Peralatan ini telah menjadi standarisasi Badan Standarisasi Nasional Indonesia (BLH, 2011). Langkah langkah pengambilan contoh uji adalah sebagi berikut (SNI,2005): a. Masukkan larutan penyerap SO 2 sebanyak 10 ml ke masing masing botol penyerap. Atur botol penyerap agar terlindung dari hujan dan senar matahari langsung. b. Hidupkan pompa penghisap udara dan atur kecepatan alir 0,5 L/menit sampai 1 L/menit, setelah stabil catat laju alir awal F c. Lakukan pengambilan contoh uji selama 1 sampai 2 jam dan catat temperatur dan tekanan udara. 1 ( L/menit). d. Setelah 2 jam, catat laju alir akhir F 2 ( L/menit ) dan kemudian matikan pompa penghisap. e. Diamkan selama 20 menit setelah pengambilan contoh uji untuk menghilangkan pengganggu
8 Contoh alat dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 3.Persiapan Pengujian 1.Standarisasi larutan natrium tiosulfat 0.01N a. Panaskan kalium iodat (KIO 3 ) pada suhu C selama 2 jam dan didinginkan dalam desikator. b. Larutkan 0,09 g kalium iodat (KIO tambahkan air suling sampai tanda tera, lalu homogenkan. c. Pipet 25 ml Larutan kalium iodat ke dalam labu Erlenmeyer asah 250 ml. d. Tambahkan 1 g KL dan 10 ml HCL (1+10) ke dalam labu Erlenmeyer tersebut. 3 ) ke dalam labu ukur 250 ml dan
9 e. Tutup labu Erlenmeyer dan tunggu 5 menit, titrasi larutan dalam Erlenmeyer dengan larutan tiosulfat 0,1N sampai warna larutan kuning muda. f. Tambahkan 5 ml indicator kanju, dan lanjutkan titrasi sampai titk akhir (warna biru tepat hilang), catat volum larutan penitar yang diperlukan. g. Hitung normalitas larutan natrium tio sulfat tersebut dengan rumor sebagai berikut: Dengan pengertian : N = b x 1000 x V 35,67 x 250 x V 2 1 N : konsentrasi larutan natrium tio sulfat dalam grek/l (N): B : bobot KIO 3 dalam 250 ml air suling (g): V1 : volum KIO 3 yang digunakan dalam titrasi (ml) V 2 : volum larutan natrium tiosulfat hasil titrasi (ml); 35,67 : bobot ekivalen KIO3 (KIO 3 /6) 1000 : volum larutan KIO 1000 : konversi liter (L) ke ml 3 yang dibuat dalam labu ukur 250 ml 2. Penentuan Konsentrasi SO 2 dalam larutan induk Na 2 S 2 O 5 a) Pipet 25 ml larutan induk Na2S 2 O 5 pada langkah ke dalam labu Erlenmeyer asah dan pipet 50ml larutan iod 0,01 N ke dalam labu dan simpan dalam ruangan tertutup selama 5 menit b) Titrasi larutan dalam Erlenmeyer dengan larutan tio 0,01 N sampai warna larutan kuning muda c) Tambahkan 5 ml indicator kanji,dan lanjutkan titrasi sampai titik akhir (warna biru tepat hilang), catat volum larutan penitar yang diperlukan (V c ).
10 d) Pipet 25 ml air suling sebagai blanko ke dalam Erlenmeyer asah dan lakukan langkah-langkah diatas (V b ). e) Hitung konsentrasi SO 2 dalam larutan induk tersebut dengan rumus sebagai berikut : C= (V b -V c ) x N x 32,03 x 1000 V a Dengan pengertian : C adalah konsentrasi SO 2 dalam larutan induk Na 2 S 2 O 5 (ug/ml) Vb adalah volum natrium tio sulfat hasil titrasi blanko (ml) Vc adalah volum natrium tio sulfat hasil titrasi larutan induk Na 2 S 2 O 5 (ml) N Va adalah normalitas larutan natrium tio sulfat 0,01 N (N) adalah volum larutan induk Na 2 S 2 O 5 yang dipipet (ml) 1000 adalah konversi gram ke ug; 32,03 adalah berat ekivalen SO 2 (BM SO 2 /2) Melalui rumus diatas dapat diketahui jumlah (ug) S)2 tiap ml larutan induk Na2S 2 O 5, sedangkan jumlah (ug) SO 2 untuk tiap ml larutan standar dihitung dengan memperhatikan faktor pengenceran. 3. Pembuatan Kurva Kalibrasi a) Optimalkan alat spektrofotometer sesuai petunjuk penggunaan alat b) Masukkan masing-masing 0,0 ml; 1,0 ml; 2,0 ml;3,0 ml dan 4,0 ml larutan standar Na 2 S 2 O 5 pada langkah kedalam tabung uji 25 ml dengan menggunakan pipet volum atau buret mikro. c) Tambahkan larutan penjerap sampai volum 10 ml
11 d) Tambahkan 1 ml larutan asam sulfamat 0,6% dan tunggu sampai 10 menit e) Tambahkan 2,0 ml larutan formaldehida 0,2% f) Tambahkan 5,0 ml larutan pararosanilin g) Tepatkan dengan air suling sampai volum 25 ml, lalu homogenkan dan tunggu sampai menit h) Ukur Serapan masing-masing larutan standar dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm. i) Buat kurva kalibrasi antara serapan dengan jumlah SO 2 (ug) 1. Pengujian Contoh Uji 1. Pengujian contoh uji untuk pengambilan contoh uji selama 1 jam a.pindahkan larutan contoh uji kedalam tabung uji 25 ml dan tambahkan 5 ml air suling untuk membilas. b. lakukan langkah-langkah pada butir d sampai h. c. baca serapan contoh uji kemudian hitung konsentrasi dengan menggunakan kurva kalibrasi d.lakukan langkah-langkah diatas untuk pengujian blanko dengan menggunakan 10 ml larutan penyerap. 2. Pengujian contoh uji untuk pengambilan contoh uji selama 24 jam a. pindahkan larutan contoh uji ke dalam labu ukuran 50 ml, bilas dan tepatkan dengan larutan penjerap lalu homogenkan b. pipet 5 ml larutan diatas masukkan ke dalam tabung uji 25 ml dan tambahkan 5 ml larutan penjerap.
12 c.lakukan langkah-langkah pada butir d) sampai h) d. baca serapan contoh uji kemudian hitung konsentrasi dengan menggunakan kurva kalibrasi e. lakukan langkah-langkah diatas untuk pengujian blanko dengan menggunakan 10 ml larutan penyerap. 3. Volum contoh uji udara yang diambil Volum contoh uji udara yang diambil dikoreksi pada kondisi normal (25 o C, 760 mmhg) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: V=F1+F 2 x t x P a x Ta 760 dengan pengertian: V F 1 F T 2 P a : volum udara yang dihisap (L); : laju alir awal (L/menit); : laju alir akhir (L/menit); : durasi pengambilan contoh uji (menit); : tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji T a : (mmhg); temperatur rata-rata selama pengambilan contoh uji (K); 298 : temperatur pada kondisi normal 25 C (K); 760 : tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmhg) o
13 4. Konsentrasi sultur dioksida (SO 2 ) di udara ambient a. Konsentrasi SO 2 dalam contoh uji untuk pengambilan contoh uji selama 1 jam dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: C= a x 1000 v dengan pengertian: C : konsentrasi SO 2 di udara(ug/nm3) a : jumlah SO 2 dari contoh uji dengan melihat kurva kalibrasi (ug) v : volum udara pada kondisi normal (L) 1000:adalah konversi liter (L) ke m3 b. Konsentrasi SO 2 dalam contoh uji untuk pengambilan contoh uji selama 24 jam dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: C = a x 1000 x 50 v 5 dengan pengertian: C : konsentrasi SO 2 di udara (ug/nm a : jumlah SO 2 dari contoh uji dengan melihat kurva kalibrasi (ug); v : volum udara kondisi normal (L); 50 : jumlah total larutan penjerap yang dipakai untuk pengambilan contoh uji 24 jam; 5 : volum yang dipipet untuk dianalisis dengan Spektrofotometer. 3)
14 2. Jaminan mutu dan pengendalian mutu 1. Jaminan mutu a.gunakan thermometer dan barometer yang terkalibrasi b.gunakan alat ukur laju alir (flow meter) yang terkalibrasi. c. hindari terjadinya penguapan yang berlebihan dari larutan penjerap dalam botol penjerap, gunakan aluminium foil atau box pendingin sebagai pelindung terhadap matahari. d. pertahankan suhu larutan penjerap dibawah 25 o C selama pengangkutan ke laboratorium dan penyimpanan sebelum analisa, untuk menghindari kehilangan SO 2 e. hindari pengambilan contoh uji pada saat hujan 2. Pengendalian mutu Uji blanko a. Uji blanko laboratorium Menggunakan larutan penjerap sebagai contoh uji (blanko) dan dikerjakan sesuai dengan penentuan contoh uji untuk mengetahui kontamonasi, baik terhadap pereaksi yang digunakan maupun terhadap tahap-tahap selama penentuan di laboratorium. b. Uji blanko lapangan Menggunakan larutan penjerap sebagai contoh uji (blanko) dan dikerjakan sesuai dengan penentuan contoh uji untuk mengetahui
15 kontaminasi, baik terhadap pereaksi yang digunakan maupun terhadap tahap-tahap selama penentuan di lapangan Linieritas kurva kalibrasi Koefisian korelasi (r) lebih besar atau sama dengan 0,998 (atau sesuai dengan kemampuan laboratorium yang bersangkutan) dengan intersepsi lebih kecil atau sama dengan batas deteksi. Jaminan dan pengendalian mutu dilakukan sesuai dengan kebijaksanaan laboratorium yang bersangkutan.
16 Lampiran 5 Pemeriksaan C-Reactive Protein Metoda ELISA (Quantikine ELISA R & D System) 1. Peralatan 1. Microplate reader yang mampu mengukur absorban pada 450 nm dengan koreksi gelombang pada 540nm atau 570nm 2. Pipet dan pipet tips 3. Air destilasi 4. Squirt bottle, manifold dispenser atau automated microplate washer ml, 500 ml graduated cylinders 6. Polypropylene test tubes untuk larutan standard an sampel 7. Human CRP Control. 8. Serum, sampel disentrifugasi selama 15 menit dengan 1000xg, simpan dalam temperature < C 9. Reagen CRP standar 2. Cara Kerja 1. Siapkan reagen, larutan standar, dan sampel 2. Ambil micropalte strips dari plate frame 3. Tambahkan 100μL Assay diluents RD1F kedalam setiap sumur. 4. Tambahkan 50μL standar. Tutup dengan perekat dan diinkubasi selama 2 jam dalam temperature kamar.
17 5. Aspirat dari setiap sumur dan cuci, ulangi proses sebanyak 3 sampai 4 kali pencucian. Cuci dengan memasukkan Wash buffer (400μL) menggunakan squirt bottle 6. Tambahkan 200 μl CRP Conjugate kedalam setiap sumur, tutup dengan strip baru, inkubasi selama 2 jam pada temperature kamar. 7. Ulangi aspirat dan pencucian sepertk dalam langkah Tambahkan 200μL Stop Solution ke setiap sumur. Inkubasi selama 30 menit pada temperature kamar. Hindari cahaya. 9. Tambahkan 50μL Stop Solution kedalam setiap sumur. Perhatikan warna perubahan biru ke warna kuning. 10. Lakukan penjelasan densitas optic setiap sumur dalam waktu 30 menit dengan microplate reader.
18 Lampiran 6 Uji Spirometri 1.Peralatan Alat yang digunakan adalah Alpha Spirometer produksi Vitalograph, Ireland. Spirometri Vitalograph,Ireland 2. Cara Kerja: a. Letakkan alat spirometer pada tempat permukaan rata b. Pasangkan tube dengan lengkap c. Hubungkan alat dan pasangkan kabel arus pada tempatnya d. Responden / sampel dalam posisi berdiri tegak, bila tidak memungkinkan responden untuk berdiri, maka diperbolehkan dalam posisi duduk. e. Ukur tinggi badan responden.
19 f. Tentukan besar nilai dugaan nilai standar paru Pneumobile Project Indonesia g. Nyalakan alat spirometer. h. Lakukan kalibrasi dengan menggunakan alat kalibrasi i. Masukkan data sesuai yang tertera pada alat spirometer ( identitas, tanggal lahir, tinggi badan, jenis kelamin dan ras ) j. Responden menarik napas secara maksimal k. Masukkan tube filter ( mouthpiece ) ke dalam rongga mulut responden l. Lakukan ekspirasi ( meniup ) secara perlahan-lahan dengan usaha yang merata sampai mencapai titik ekspirasi maksimal untuk memperoleh Kapasitas Vital m. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali n. Kembalikan tube mouthpiece ketempatnya. o. Cetak data setelah dilakukan pengujian fungsi paru p. Bersihkan tube dan dikembalikan ke tempat semula q. Penandatanganan oleh responden pada lembar data yang telah dicetak oleh alat spirometri untuk keaslian data pemeriksaan. 3. Pengukuran dan Nilai Tabel 3.2. Derajat Gangguan Fungsi Paru Keparahan Persen Prediksi VEP1 Ringan > 70% Sedang 60-69% Sedang Berat 50-59% Berat 35-49%
20 Sangat Berat < 35% Lampiran 7
21 Lampiran 8
22 Lampiran 9
23 Lampiran 10
24 Lampiran 11
25 Lampiran I2
26 Alat Absorpsi S02 Alat Uji Spiometri C. Proses Pengambilan Absorpsi SO 2 di SPBU
27 D. Proses Pemeriksaan Serum CRP di Laboratorium
28
29 Lampiran 13.b Jenis Kelamin
30 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Laki-Laki Valid Perempuan Total Kategori Lama Kerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent < 5 tahun Valid >= 5 tahun Total Interpretasi Spirometri Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Normal Valid Restriksi Restriksi + Obstruksi Total Lokasi SPBU Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total Correlations
31 Kadar SO2 10 Jumlah Jam Kendaraan Pearson Correlation ** Kadar SO2 10 Jam Sig. (2-tailed).000 N ** Pearson Correlation Jumlah Kendaraan Sig. (2-tailed).000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Paired Samples Test Mean Paired Differences t df Sig. Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference (2- tailed ) Lower Upper Kadar Pai r 1 SO2 10 Jam - Jumlah Kendaraa n Count Kategori Lama Kerja * Interpretasi Spirometri Crosstabulation Interpretasi Spirometri Total Normal Restriksi Restriksi + Obstruksi < 5 tahun Kategori Lama Kerja >= 5 tahun Total
32 Count Jenis Kelamin * Interpretasi Spirometri Crosstabulation Interpretasi Spirometri Total Normal Restriksi Restriksi + Obstruksi Laki-Laki Jenis Kelamin Perempuan Total Descriptives Kategori Lama Kerja Statistic Std. Error Mean % Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance < 5 tahun Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kadar SO2 10 Jam Kurtosis Mean % Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound % Trimmed Mean Median >= 5 tahun Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness
33 Nilai h-crp Nilai VEP1/KVP Kurtosis Mean % Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance.003 < 5 tahun Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean % Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance.001 >= 5 tahun Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean % Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance < 5 tahun Std. Deviation Minimum 47 Maximum 101 Range 54 Interquartile Range 10 Skewness Kurtosis >= 5 tahun Mean
34 Nilai VEP1 Pred (%) Nilai KVP Pred (%) < 5 tahun >= 5 tahun < 5 tahun 95% Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum 63 Maximum 98 Range 35 Interquartile Range 7 Skewness Kurtosis Mean % Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum 25 Maximum 155 Range 130 Interquartile Range 24 Skewness Kurtosis Mean % Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum 36 Maximum 102 Range 66 Interquartile Range 21 Skewness Kurtosis Mean % Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound 92.74
35 >= 5 tahun 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum 35 Maximum 167 Range 132 Interquartile Range 22 Skewness Kurtosis Mean % Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum 45 Maximum 95 Range 50 Interquartile Range 20 Skewness Kurtosis Mean % Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance < 5 tahun Std. Deviation Nilai FEF % Minimum 12 Maximum 219 Range 207 Interquartile Range 48 Skewness Kurtosis Mean >= 5 tahun 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound 99.09
36 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum 19 Maximum 142 Range 123 Interquartile Range 27 Skewness Kurtosis Tests of Normality a Kategori Lama Kerja Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df S Kadar SO2 10 Jam Nilai h-crp Nilai VEP1/KVP Nilai VEP1 Pred (%) Nilai KVP Pred (%) Nilai FEF % < 5 tahun >= 5 tahun < 5 tahun >= 5 tahun * < 5 tahun >= 5 tahun < 5 tahun >= 5 tahun * < 5 tahun >= 5 tahun * < 5 tahun * >= 5 tahun *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. Based on Mean Based on Median Kadar SO2 10 Jam Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
37 Nilai h-crp Nilai VEP1/KVP Nilai VEP1 Pred (%) Nilai KVP Pred (%) Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Based on Mean Based on Median Nilai FEF % Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Correlations
38 Kategori Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Lama h- VEP1/KVP VEP1 KVP FEF Kerja CRP Pred Pred (%) (%) % Kategori Lama Kerja Correlation Coefficient Sig. (2- tailed) * N Nilai h- CRP Correlation Coefficient Sig. (2- tailed) N Nilai VEP1/KVP Correlation Coefficient Sig. (2- tailed) * * ** Spearman's rho Nilai VEP1 Pred (%) N Correlation Coefficient * **.705 ** Sig. (2- tailed) N Nilai KVP Pred (%) Correlation Coefficient Sig. (2- tailed) ** ** N Nilai FEF % Correlation Coefficient Sig. (2- tailed) **.705 **.527 ** *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
SNI Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 7 : Cara uji kadar sulfur dioksida (SO 2 ) dengan metoda pararosanilin menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi
Lebih terperinciPerhitungan nilai konsentrasi gas SO 2 yang terjerap. Analisis data. Penulisan skripsi. Selesai
LAMPIRAN 13 14 Lampiran 1. Diagram alir penelitian Mulai Pengambilan sampel uji (sampel dijerap dengan larutan TCM) Sampel dikarakterisasi secara spektroskopi Diperoleh panjang gelombang serapan maksimum
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 7: Cara uji kadar hidrogen sulfida (H 2 S) dengan metoda biru metilen menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 7: Cara uji kadar hidrogen sulfida (H 2 S) dengan metoda biru metilen menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional
Lebih terperinciKonsentrasi (μg/m 3 )*** Perubahan konsentrasi (μg/m 3 )****
LAMPIRAN 13 Lampiran 1. Data lapangan proses penjerapan dan perhitungan konsentrasi gas ozon. Hari/Tanggal : Rabu, 19 Oktober 2011 Tekanan : -40 kpa Panjang Gelombang : 354,28 nm Data penjerapan gas ozon
Lebih terperinciAmonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH 3. Biasanya senyawa ini didapati
1. Amonia (NH3) Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH 3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi
Lebih terperinciFORMULIR INFORMASI PENELITIAN
LAMPIRAN Lampiran 1 FORMULIR INFORMASI PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Eva Kurnia Widi Agustin NIM : 2012-33-161 Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciUji Validitas I. Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a Total Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Uji Validitas I Case Processing Summary N % Cases Valid 19 95.0 Excluded a 1 5.0 Total 20 100.0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.971 41 Item Statistics Mean Std. Deviation N PENGETAHUAN
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA
50 LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA Descriptives Konsentrasi Xylitol Statistic Std. Error Komposisi Kalsium konsentrasi 20% Mean 42,8020 1,95318 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 37,3791 Upper Bound
Lebih terperinciSURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat
LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat Bersama ini kami mohon kesediaan dari Bapak/Ibu/Sdr selaku orangtua dari anak di Pesantren
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum
LAMPIRAN Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum 1. Data Persentase Kontraksi Otot Polos Ileum Akibat Pemberian Log Konsentrasi Konsentrasi Asetilkolin (Kontrol) % Respon
Lebih terperinciPERBANDINGAN NILAI MAXIMAL VOLUNTARY VENTILATION SEBELUM DAN SETELAH REHABILITASI OTOT PERNAPASAN PADA PASIEN-PASIEN PENYAKIT PARU NO: RS/NO.
LAMPIRAN STATUS PEMERIKSAAN PENELITIAN: PERBANDINGAN NILAI MAXIMAL VOLUNTARY VENTILATION SEBELUM DAN SETELAH REHABILITASI OTOT PERNAPASAN PADA PASIEN-PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK NO: RS/NO.RM:
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 5: Cara uji oksida-oksida nitrogen dengan metoda Phenol Disulphonic Acid (PDS) menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinciLampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9
Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan Mencit Tikus Marmot Kelinci Kera Anjing Manusia 20 g 200 g 400 g 1,5 kg 4 kg 12 kg 70 kg Mencit 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9 20 g Tikus 0,14
Lebih terperinciusia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid jenis_kelamin
LAMPIRAN Karakteristik Responden Frequencies Statistics usia jenis_kelamin N Valid 38 38 Missing 0 0 Frequency Table usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 9 17 44.7 44.7 44.7 10
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER PENELITIAN
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN Assalamu'alaikum Wr. Wb. Kuesioner ini merupakan intrumen penelitian tentang "faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan subjektif Carpal Tunnel Syndrome pada aktivitas sehari-hari
Lebih terperinciLAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean
LAMPIRAN Lampiran 1. Interpretasi hasil SPSS Case Processing Summary Cases Kelompok Perlakuan Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent VolumeUdem KontrolNegatif 13 100.0% 0.0% 13 100.0% Pembanding
Lebih terperinciTabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman
L A M P I R A N Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman No Sampel Aquades Susu bubuk Susu cair Susu kental manis d 1 d 2 D VHN d 1 d 2 D VHN d 1 d 2 d VHN d 1 d 2 d VHN 1 27 31.75 29.375
Lebih terperinciPerbedaan Peningkatan Kemampuan Vertical Jump Setelah Pemberian Latihan Plyometric Jump To Box Dibanding Dengan Penambahan Passive Stretching
SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya bertandatangan dibawah ini : Nama : Jenis Kelamin : Umur : Alamat : No Tlp/HP : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelasan penelitian tentang
Lebih terperinciLampiran 1. Standar IMT pada anak laki-laki usia 6-12 tahun. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Standar IMT pada anak laki-laki usia 6-12 tahun Lampiran 2 Standar IMT pada anak perempuan usia 6-12 tahun Lampiran 3 Tanggal Pemeriksaan :... No. Kartu : DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG AIR MINUM DAN PERILAKU SISWA DALAM PENCEGAHAN DIARE DI SDN PANUNGGANGAN 01 KECAMATAN PINANG KOTA TANGERANG
KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG AIR MINUM DAN PERILAKU SISWA DALAM PENCEGAHAN DIARE DI SDN PANUNGGANGAN 01 KECAMATAN PINANG KOTA TANGERANG A. Petunjuk Pengisian 1. Adik-adik dimohon untuk mengisi
Lebih terperinciLampiran 1. Protokol Hypobaric Chamber untuk Bedah Tikus
66 Lampiran 1. Protokol Hypobaric Chamber untuk Bedah Tikus 1. Dengan standard rate of climb 5.000 kaki/ menit, setting sampai ke ketinggian 35.000 kaki, dan dibuat perlakuan hipoksia akut selama 1 menit
Lebih terperinciLampiran 1. Data Penelitian. Karakteristik Responden Penelitian
Lampiran 1. Data Penelitian Karakteristik Responden Penelitian No Jabatan JK Umur (tahun) Pendidikan Lama Kerja (tahun ) 1 Supervisor P 45 S1 27 2 Koordinator Shift P 44 D3 22 3 Koordinator Shift P 40
Lebih terperinci(2) Jenis Kelamin : 1. Laki-laki Perempuan. (3) Kelompok Usia : tahun tahun B. Pemeriksaan Kategori Massa Tubuh
1 Lampiran 1 No.Kartu : Tanggal :,2016 DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA HUBUNGAN SKOR PUFA/pufa DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN
Lebih terperinciPerlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan. Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00. Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15. Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00
Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran ph Yoghurt Perlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00 Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15 Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00 Yoghurt 4 3,90 4,00
Lebih terperinciLampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden PERBEDAAN TEKANAN DARAH DAN GANGGUAN PSIKOLOGI PADA TENAGA KERJA TERPAPAR KEBISINGAN DI UNIT BOILER PT. INDO ACIDATAMA Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR.
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Lampiran 1 : Lembar Persetujuan untuk Menjadi Responden. 2. Lampiran 2 : Kuesioner Skor DNS (Dabetic Neuropathy Symptom)
49 LAMPIRAN 1. Lampiran 1 : Lembar Persetujuan untuk Menjadi Responden 2. Lampiran 2 : Kuesioner Skor DNS (Dabetic Neuropathy Symptom) 3. Lampiran 3 : Hasil Penelitian 4. Lampiran 4 : Surat Keterangan
Lebih terperinciBAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA
BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA SPSS menyediakan fasilitas untuk melakukan analisis deskriptif data seperti uji deskriptif, validitas dan normalitas data. Uji deskriptif yang dilakukan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN Analisis Kadar Timbal (Pb) dan Perilaku Pedagang Terhadap Pengolahan Siput
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Analisis Kadar Timbal (Pb) dan Perilaku Pedagang Terhadap Pengolahan Siput Langkitang (Faunus ater) yang Dijual Di Kelurahan Rimbo Kaluang Kecamatan Padang Barat Kota Padang
Lebih terperinciPENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu No X Y X 2 Y 2 XY 1 0,05 0,0009 0,0025 0,00000081
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciSURAT PERNYATAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
Lampiran I No. Urut Responden SURAT PERNYATAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP GIZI SEIMBANG PADA SISWA TK ISLAM NUR HABIB Peneliti adalah
Lebih terperinciLAMPIRAN. Case Processing Summary. Descriptives. 95% Confidence Interval for Mean. Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a
LAMPIRA Case Processing Summary Cases Missing Total Total Penerapan Kewaspadaan Standar 205 100.0% 0 0.0% 205 100.0% Descriptives Statistic Std. Error Mean 232.44.365 95% Confidence Interval for Mean Lower
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN KepadaYth : Responden Di Tempat. Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Robisani Nasution NIM : 10.02.093 Adalah mahasiswa Jurusan Keperawatan
Lebih terperinciUji Normalitas. NPar Tests. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Item N 233. Normal Parameters a,,b Mean Std. Deviation 8.
Uji Normalitas NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Item N 233 Normal Parameters a,,b Mean 16.6738 Std. Deviation 8.68888 Most Extreme Differences Absolute.082 Positive.082 Negative -.049 Kolmogorov-Smirnov
Lebih terperinciLampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER. Hubungan Antara Role Stressor dan Komitmen Organisasi. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Karyawan PT XYZ
54 Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER Hubungan Antara Role Stressor dan Komitmen Organisasi Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Karyawan PT XYZ Assalaamu alaikum Wr.Wb Dengan Hormat, Saya, Agus Salim,
Lebih terperinciKUESIONER. Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Kanker Serviks Dan Perilaku Pencegahan Kanker Serviks Di SMA Negeri 1 Kei Kecil
KUESIONER Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Kanker Serviks Dan Perilaku Pencegahan Kanker Serviks Di SMA Negeri 1 Kei Kecil Pengantar : Kuesioner ini adalah untuk penulisan skripsi, yang bertujuan untuk
Lebih terperinciLampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35
Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi 2.1 Uji Kadar Air Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 35 3 gram dalam cawan porselin yang telah diketahui berat konstannya. Lalu sampel dikeringkan dalam
Lebih terperinciProporsi pneumonia yang terpajan periodontal 41 OR = = = 0,21 Proporsi tidak pneumonia yang terpajan periodontal 193
Perhitungan Besar Sampel n = [ Z 1-α/2 2P(1-P) + Z β P 1 (1-P 1 ) +P 2 (1-P 2 ) ] 2 (P 1 -P 2 ) 2 Keterangan rumus: n: jumlah sampel α: tingkat kemaknaan yang ditetapkan peneliti. Dalam penelitian ini,
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Produksi Kerupuk Terfortifikasi Tepung Belut Bagan alir produksi kerupuk terfortifikasi tepung belut adalah sebagai berikut : Belut 3 Kg dibersihkan dari pengotornya
Lebih terperinciMedan, (Purnama Anggi) ( ) Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 No. Kode Responden : (Diisi oleh peneliti) Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Efektivitas Akupresur Terhadap Pemurunan Mual dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama oleh : Purnama
Lebih terperinciLampiran 1 Data Absensi dan Pengeluaran Tenaga Kerja
Lampiran 1 Data dan Tenaga Kerja Jumlah Karyawan Sakit Cuti Keperluan lainnya Jumlah Tahun (orang) (hari/tahun) (hari/tahun) (hari/tahun) (hari/tahun) 1997 87 76 13 9 37 1998 9 71 146 6 43 1999 98 7 130
Lebih terperinciHubungan Kualitas Penggunaaan Alat Pelindung Telinga Dengan Keluhan Gangguan. Pendengaran Di Pt Hung A Cikarang Bekasi, Propinsi Jawa Barat Indonesia.
Hubungan Kualitas Penggunaaan Alat Pelindung Telinga Dengan Keluhan Gangguan Di Pt Hung A Cikarang Bekasi, Propinsi Jawa Barat Indonesia. Dalam rangka penelitian Hubungan kualitas penggunaan alat pelindung
Lebih terperinciUji emisi formaldehida panel kayu metoda analisis gas
Standar Nasional Indonesia Uji emisi formaldehida panel kayu metoda analisis gas ICS 79.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciLampiran 1. Skema Alur Pikir
Lampiran 1 Skema Alur Pikir 1. Kebiasaan merokok merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa terdapat lebih dari 1 milyar orang penduduk dunia adalah
Lebih terperinci1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi Pernapasan
Lampiran 1 PROSEDUR PELAKSANAAN DENGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM 1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi Pernapasan 2. Mengkaji intensitas
Lebih terperinci1. LEMBAR INFORMASI PENELITIAN PERBEDAAN KADAR PROTEIN TOTAL, ALBUMIN, UREUM, DAN KREATININ ANTARA PENGGIAT BODYBUILDING
LAMPIRAN 1. LEMBAR INFORMASI PENELITIAN PERBEDAAN KADAR PROTEIN TOTAL, ALBUMIN, UREUM, DAN KREATININ ANTARA PENGGIAT BODYBUILDING DAN PENGGIAT SENAM AEROBIK Kepada Yth: Calon Responden Penelitian Dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN No. Responden : A. Data umum : 1. Nama : 2. Tempat, tanggal lahir: 3. Umur : Tahun 4. Jenis kelamin : 5. Alamat : 6. Nomor Hp : 7. Pendidikan
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Determinasi
Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi 40 Lampiran 2. Hasil Determinasi Daun Kersen 41 Lampiran 2. Lanjutan 42 Lampiran 3. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian 43 44 Lampiran 4. Perhitungan Susut
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN
LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Selamat Pagi/Siang, Saya Desi Khairunnisa, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi. Saya akan melakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Pada tugas akhir ini dilakukan analisis Nitrogen dioksida (NO2) pada proses pembakaran pembuatan genteng keramik di Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Ethical clearance
55 LAMPIRAN Lampiran 1. Ethical clearance Lampiran 2. Surat Izin Penelitian 56 57 58 Lampiran 3. Informed Consent JUDUL PENELITIAN :Perbandingan Kadar Glukosa Darah Setelah Mengonsumsi Coca-cola Reguler
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil Pengukuran Jumlah Limfosit dan Makrofag. Kelompok Jumlah limfosit
Lampiran 1 Hasil Pengukuran Jumlah dan Jumlah limfosit Jumlah makrofag 1 6 2 2 7 3 3 6 2 4 6 3 5 7 3 No. 1 11 5 P 1 No. 2 12 5 P 1 No. 3 12 6 P 1 No. 4 12 6 P 1 No. 5 12 6 P 2 No. 1 14 7 P 2 No. 2 15 8
Lebih terperinciKlasifikasi. Polimerisasi panas. Polimerisasi kimia. Waterbath Manipulasi microwave. Metil metakrilat. Cross lingking agent. Inhibitor hydroquinon
43 Lampiran 1. Kerangka Teori Resin akrilik Pengertian Klasifikasi Polimerisasi kimia Polimerisasi panas Polimerisasi sinar Komposisi Waterbath Manipulasi microwave Metil metakrilat Kelebihan dan kekurangan
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil Uji Friedman, Uji Kruskal Wallis dan Uji Korelasi
Lampiran 1 Hasil Uji Friedman, Uji Kruskal Wallis dan Uji Korelasi a. Tabel Deskripsi Data Jumlah Kematian 2 Jam (ekor) Jumlah Kematian 12 Jam (ekor) Jumlah Kematian 24 Jam (ekor) b. Tabel Hasil Uji Normalitas
Lebih terperinci: Citra Mega Kharisma Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 27 Mei 1992
LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Citra Mega Kharisma Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 27 Mei 1992 Agama : Islam Alamat : Jalan Beringin V, nomor 2, Gaperta, Helvetia, Medan Riwayat Pendidikan : 1.
Lebih terperinciJika Tidak darimana Bapak/Ibu memperoleh air bersih? Sebutkan
Lampiran 1 (Kuesioner) PENGARUH KARAKTERISTIK SUMUR TERHADAP KADAR TIMBAL (PB) PADA AIR SUMUR GALI PENDUDUK DISEKITAR INDUSTRI DAUR ULANG AKI DI DESA BANDAR KHALIFAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN
Lebih terperinciDesikator Neraca analitik 4 desimal
Lampiran 1. Prosedur Uji Kadar Air A. Prosedur Uji Kadar Air Bahan Anorganik (Horwitz, 2000) Haluskan sejumlah bahan sebanyak yang diperlukan agar cukup untuk analisis, atau giling sebanyak lebih dari
Lebih terperinciKuisioner Penelitian
1 2 Kuisioner Penelitian Saya Rohmah Ardelia, mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat peminatan Manajemen Rumah Sakit Universitas Esa Unggul. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan rumput laut merah Kappaphycus alvarezii Lampiran 3. Gambar Simplisia dan Serbuk Kasar Simplisia Rumput Laut Merah Kappaphycus alvarezii
Lebih terperinci128 LAMPIRAN - LAMPIRAN
128 LAMPIRAN - LAMPIRAN 129 FOAM PEMERIKSAAN PENGARUH PEMBERIAN SENAM BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI POSYANDU PERUMAHAN KEMANG TIMUR JAKARTA SELATAN IDENTITAS RESPONDEN
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN HUBUNGAN KEPUASAAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT LOYALITAS PASIEN DI POLI KEBIDANAN SILOAM HOSPITAL
KUISIONER PENELITIAN HUBUNGAN KEPUASAAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT LOYALITAS PASIEN DI POLI KEBIDANAN SILOAM HOSPITAL Identitas Peneliti Nama : Elisabeth Peni Wulandari Nim : 2010-31-101 Program
Lebih terperinciCatatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.
Lampiran 1 Prosedur uji asam basa dan Net Acid Generation (Badan Standardisasi Nasional, 2001) A. Prinsip kerja : Analisis perhitungan asam-basa meliputi penentuan potensi kemasaman maksimum (MPA) yakni
Lebih terperinciLampiran No. 4 UJI EXPERT Kuesioner Gambaran Pengetahuan Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri No Masker pada Pekerja Industri mebel Pertanyaan 1 Kanker paru dan asma adalah beberapa penyakit paru yang
Lebih terperinciLampiran 1. Ethical Clearence LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearence LAMPIRAN Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Lampiran 3. Spreadsheet Data umur jenis kelamin tipe operasi BMI trombosit 1 trombosit 2 trombosit 3 29 Perempuan post obs 25 191000
Lebih terperinciLampiran 1 Prosedur uji TPC dan TVBN
57 Lampiran 1 Prosedur uji TPC dan TVBN A. Prosedur uji TPC 1. Peralatan a. Timbangan dengan ketelitian 0,0001 g; b. Autoklaf; c. Inkubator 35 o C ± 1 o C; d. Anaerobic jar; e. Cawan petri 15 mm x 90 mm;
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciLampiran 1. Langkah Penelitian. Air Limbah dengan kadar phosphate tinggi. Pengukuran Suhu dan ph sebelum perlakuan
Lampiran 1. Langkah Penelitian Air Limbah dengan kadar phosphate tinggi Pengukuran Suhu dan ph sebelum perlakuan Masukkan dalam wadah sebanyak 1 liter Masukkan Poly Aluminium Chloride (PAC). Proses Koagulasi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SKALA PENELITIAN
45 LAMPIRAN 1 SKALA PENELITIAN 46 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Jl. Kaliurang KM 14,5 Besi, Sleman, Yogyakarta 55584. Telp. 0274-898444,
Lebih terperinciLampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN
Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN Salam Hormat, Saya yang bernama Anita, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, ingin melakukan penelitian tentang PERUBAHAN
Lebih terperinciInformed Consent. kecemasan dengan intensitas nyeri pada pasien nyeri punggung.
Lampiran 1 Informed Consent Saya yang bernama Hanum Maftukha Ahda adalah mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Saat ini, saya sedang melakukan
Lebih terperinciHasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen
Lampiran 1. Analisis Data Kadar atau Estradiol Tabel 1. Data Kadar pada berbagai perlakuan penelitian (pg/ml) Perlakuan Ulangan 1 16,17 19,23 57,52 47,20 36,77 40,78 2 16,32 18,20 62,00 47,23 13,74 31,14
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid
Lampiran 1 LAMPIRAN Gambar Kandang Tikus Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin dan Nikotinamid Gambar Sonde oral pada tikus Gambar HDL Precipitant Gambar LDL Precipitant Gambar penimbangan Berat
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional 1 SNI 19-7117.12-2005 Daftar isi Daftar
Lebih terperinciANGKET PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA SKRIPSI. Fika Aditya Pradipta
L1 Lampiran 1 Kuesioner ANGKET PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA SKRIPSI Fika Aditya Pradipta 1200980122 L2 SURAT PENGANTAR Responden
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B
Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis
LAMPIRAN Lampiran 1. Flowsheet pembuatan larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis Natrium dihidrogen fosfat ditimbang 0,8 g Dinatrium hidrogen fosfat ditimbang 0,9 g dilarutkan dengan 100 ml aquadest bebas
Lebih terperinciLAMPIRAN DATA PENGUKURAN BMI BERDASAR TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN PADA 30 SUBJEK PENELITIAN. NO TINGGI BADAN (cm) B. BADAN ( kg) BMI ( kg/m2)
LAMPIRAN 1 LAMPIRAN DATA PENGUKURAN BMI BERDASAR TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN PADA 30 SUBJEK PENELITIAN NO TINGGI BADAN (cm) B. BADAN ( kg) BMI ( kg/m2) 1 157 46 18,66 2 163 60 22,58 3 155 50 20,81 4 164
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Esa Unggul
LAMPIRAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Lampiran 1 Judul Penelitian : Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di Rawat Inap Eka Hospital BSD Tangerang Peneliti : Hayuningtiyas
Lebih terperinciLAMPIRAN I. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN I LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Kepada Yth: Selamat Pagi/ Siang, Saya Tan Piao Sheng, mahasiswa yang sedang menjalani program pendidikan sarjana pada Fakultas Kedokteran Gigi,.
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Angket Motivasi Berolahraga Berdasarkan Olahraga Kompetisi Dan Olahraga Rekreasi. Angket Penelitian
47 LAMPIRAN 1 Angket Motivasi Berolahraga Berdasarkan Olahraga Kompetisi Dan Olahraga Rekreasi Angket Penelitian A. Identitas Responden Nama :.. Jenis kelamin :. B. Petunjuk Pengisian Angket Angket ini
Lebih terperinciAlat & Bahan Penelitian
Lampiran 1: Alat dan Bahan Penelitian Alat & Bahan Penelitian Lampu Halogen Alat ukur intensitas cahaya Lampiran 1: Alat dan Bahan Penelitian Inkubator Alat uji Vicker Lampiran 1: Alat dan Bahan Penelitian
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian. Hubungan Status Fungsional dengan Konsep Diri Pasien Stroke. di RSUP Haji Adam Malik Medan
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian No. Res. Hubungan Status Fungsional dengan Konsep Diri Pasien Stroke di RSUP Haji Adam Malik Medan Saya yang bernama Lady Diana Puspita Dewi/111101043
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI Nomor :
LAMPIRAN DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI Nomor : Pemeriksa : EFEKTIVITAS PEMAKAIAN OBAT KUMUR NON-ALKOHOL SETELAH MENYIKAT
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI
LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI Penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku vulva hygiene pada ibu hamil di Unit KIA Puskesmas Kamal 2 Jakarta Barat. Prevalensi penyakit infeksi
Lebih terperinciDimasukkan ke dalam ultrasonic bath selama ± 1 jam
Lampiran 1 Alur Penelitian Pembuatan gel kitosan nanopartikel 1 gram kitosan Dilarutkan dengan larutan asam asetat 1% Diaduk dengan stirer Larutan kitosan Ditetesi dengan ±20 tetes TPP Gel kitosan Dimasukkan
Lebih terperinciINFORMASI KEPADA ORANG TUA/ WALI SUBJEK PENELITIAN. Bapak/ Ibu/ Sdr... Orang Tua/ Wali Ananda... Alamat...
Lampiran 1 INFORMASI KEPADA ORANG TUA/ WALI SUBJEK PENELITIAN Kepada Yth, Bapak/ Ibu/ Sdr... Orang Tua/ Wali Ananda... Alamat... Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Sdr dapat mengizinkan ananda......untuk
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
LAMPIRAN 5 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN PROGRAM SKRINING HEPATITIS B PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN KEMBANGAN TAHUN 2017 Lembar Persetujuan : Saya bertanda tangan
Lebih terperinci