AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN
|
|
- Hamdani Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 52 FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS USAHATANI TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN KONAWE Oleh: Salahuddin 1) ABSTRACT Paddy sub-sector is one of the most important food crop in Southeast Sulawesi Province. Konawe as the largest granary in Southeast Sulawesi contribute the most in providing the food potential. In addition, with the potential of land resources is still there is a potential that should be used and developed so as to generate greater production. Faced with the need for production of rice plants growing from year to year, it is necessary to increase production of this commodity. But so far has not developed as expected. The problem is partly because some things and inefficient use of production facilities This research aim to determine the factors that affect the production technically irrigated rice crops and nontechnical irrigation in Konawe.This study uses secondary data and primary by taking 60 farmers sample consisting of 40 technical irrigation farmers and 20 non-technical irrigation rice farmer. To determine the factors affecting production of irrigated rice farming technical and non technical irrigation used Ordinary Regression Analysis was used Least Square (OLS). Based on the results of the analysis indicate that the factors that influence the production was the area (positive), SP 36 (positive), KCl (positive), pesticides Decis (positive), pesticides Spontaneous (positive), labor (negative), experience (positive), and irrigation (positive) while the factors that affect the revenue was the area (positive), the price of SP 36 (negative), the price of KCl (negative), the price of pesticides Decis (negative), experience (positive) and irrigation (positive). Keywords: Farming, irrigation technical, non technical irrigation, farmers, production, revenue PENDAHULUAN Pembangunan pada dasarnya adalah upaya untuk pencapaian taraf hidup yang lebih baik. Indonesia sebagai negara agraris, melakukan pembangunan pertanian dengan tujuan meningkatkan pendapatan, kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Sektor pertanian memberikan sumbangan yang cukup besar bagi perekonomian Nasional. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas penduduk Indonesia hidup di pedesaan dengan pertanian sebagai sumber pendapatan petani (Mubyarto, 1995). Sektor pertanian mendapat prioritas utama dalam upaya pembangunan ekonomi karena sektor ini merupakan sektor dominan di Indonesia, baik dari kontribusi pada pendapatan nasional, penyediaan lapangan kerja, sumber devisa dan sebagainya. Jadi pembangunan pertanian mempunyai kontribusi yang besar pada pembangunan ekonomi melalui kontribusi produksi bahan makanan dan bahan mentah, kontribusi pasaran hasil dari sektor pertanian, kontribusi faktor produksi tenaga kerja dan modal (Widodo, 2008). Sulawesi Tenggara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan pertanian. Hal ini mengingat sektor pertanian memiliki peranan penting dalam pembangunan wilayah Sulawesi Tenggara, yang tercermin dari kontribusi sektor pertanian terhadap struktur PDRB propinsi ini mencapai sekitar 42%. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara, sebagian besar penduduk Sulawesi Tenggara bekerja di sektor pertanian. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian sampai dengan bulan Februari 2009 tercatat sebanyak orang atau mencapai 57,95% dari total angkatan kerja di Sulawesi Tenggara. Selain bekerja di sektor pertanian, penduduk Sulawesi Tenggara sebagian bekerja pada sektor 1 )Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo, Kendari 52
2 53 perdagangan dan jasa-jasa yang masing-masing memiliki pangsa sebesar 14,89% dan 10,90% terhadap total angkatan kerja. Menurut laporan data jenis penggunaan tanah di Sulawesi Tenggara Tahun 2008 menurut kabupaten/kota, kabupaten Konawe merupakan lahan terluas di Sulawesi Tenggara, yaitu ha atau 41,91 persen dari luas lahan sawah Sulawesi Tenggara. Sehingga dengan potensi ini, baik lahan secara umum yang luas maupun lahan pertanian, khususnya tanaman padi yang terluas di Sulawesi Tenggara, bila dikelola dengan memadai, efektif dan efisien maka kabupaten Konawe cukup prospektif dan strategis di masa mendatang, khususnya sebagai lumbung pangan dengan tanaman padi sawah sebagai andalan. Kabupaten Konawe merupakan lumbung beras Provinsi Sulawesi Tenggara dengan kontribusi 32% produksi beras dari total produksi beras Provinsi Sulawesi Tenggara tahun Pengembangan sektor pertanian tanaman pangan kabupaten Konawe diprioritaskan pada pengembangan padi sawah dan palawija. Selain dengan potensi luas lahan pertanian, kabupaten Konawe juga merupakan daerah irigasi pertanian. Irigasi yang cukup dikenal adalah Wawotobi dengan rencana luas sekitar hektare. Irigasi ini dibangun tahun 1998 silam, baru berfungsi proyek tahap I dengan areal seluas ha. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April tahun 2011 di Propinsi Sulawesi Tenggara yaitu di Kabupaten Konawe. Penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling) sehingga terpilih tiga kecamatan yaitu Kecamatan Tongauna, Kecamatan Wawotobi dan Wonggeduku, dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan sentra produksi tanaman padi sawah di Kabupaten Konawe. Ketiga kecamatan tersebut dipilih masingmasing satu desa yaitu Desa Nambeamboru Kecamatan Tongauna, Kelurahan Inalahi Kecamatan Wawotobi dan Desa Wawoone Kecamatan Wonggeduku. Semua petani yang melakukan usahatani padi sawah secara intensif dari setiap desa lokasi penelitian tersebut ditetapkan sebagai populasi penelitian. Setiap petani memiliki peluang untuk dipilih menjadi sampel (probability sampel). Dari populasi penelitian tersebut, dipilih 20 orang petani tanaman padi sawah sebagai sampel penelitian secara acak (random sampling), sehingga total sampel penelitian ini adalah 60 orang responden. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan dari petani responden melalui observasi dan wawancara sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Sedangkan data sekunder meliputi data-data yang diperoleh melalui pencatatan dari instansi terkait, literatur, catatan dan laporan yang ada kaitannya dengan penelitian. Model analisis yang digunakan adalah analisis fungsi produksi, sebagai berikut : Ln Y = ln a+b 1 ln X 1 +b 2 ln X 2 +b 3 ln X 3 +b 4 ln X 4 +b 5 ln X 5 +b 6 ln X 6 +b 7 ln X 7 + b 8 ln X 8 +b 9 ln X 9 +b 10 ln X 10 +b 11 ln X 11 + d1 D 1 +u keterangan:y = produksi padi; a = intersep; b 1 - b 12 = koefisien regresi; u = Kesalahan; X 1 = luas lahan (ha); X 2 = jumlah tenaga kerja (HOK); X 3 = jumlah benih (kg); X 4 = jumlah pupuk Urea (kg); X 5 = jumlah pupuk SP-36 (kg); X 6 =jumlah pupuk KCL (kg); X 7 = jumlah pestisida Decis (btl); X 8 = umlah pestisida Pospit (ltr); X 9 = jumlah pestisida Spontan (kg); X 10 = pengalaman petani (thn); X 11 = pendidikan formal (thn); D 1 = Sumber pengairan: 1= Irigasi teknis; 0 = Irigasi non teknis. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Petani Sampel Dalam penelitian ini untuk memahami lebih jauh tentang kondisi petani baik mengenai karakteristik petani maupun kegiatan usahatani yang dilakukannya maka akan dijelaskan identitas petani dalam penelitian ini yang meliputi beberapa parameter seperti:umur, pengalaman usahatani, jumlah tanggungan keluarga dan pendidikan formal petani. Pada umumnya umur petani sampel tergolong dalam kelompok usia produktif, yaitu
3 54 pada sawah irigasi teknis kisaran umur tahun, sedangkan pada sawah irigasi non teknis kisaran umur tahun, sehingga secara fisik cukup potensial dalam mendukung kegiatan Tabel 1. Karakteristik petani sampel responden penelitian No Uraian Umur petani (tahun) Pengalaman petani (tahun) Jumlah tanggungan keluarga (jiwa) Pendidikan petani (tahun) usahatani. Jumlah tanggungan anggota keluarga pada kedua jenis sawah tersebut memiliki jumlah tanggungan keluarga 3-4 orang. Irigasi teknis Irigasi non teknis Kisaran % kisaran % , , , , , , , ,0 Pada umumnya pendidikan adalah salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usahatani karena semakin tinggi tingkat pendidikan petani maka tingkat penerimaan terhadap teknologi baru dan pengetahuan baru akan usahatani akan semakin tinggi. Makin tinggi tingkat pendidikan seorang individu petani maka akan mampu ia dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan yang lebih cepat, cermat dan menguntungkan. Karakteristik Usahatani Tanah merupakan faktor produksi utama dalam kegiatan usahatani. Seluas luas lahan, produktivitas usahatani ditentukan pula oleh tingkat kesuburan tanah (Prawirokusumo, 2009). Rata-rata luas areal pemilikan lahan sawah antara lahan irigasi teknis dan irigasi non teknis di lokasi penelitian berbeda, irigasi teknis 1,035 ha sedangkan irigasi non teknis 1,05 ha hal ini menunjukkan bahwa lahan sawah irigasi non teknis relatif lebih luas dibandingkan dengan lahan sawah irigasi teknis. Varietas benih yang ditanam di ketiga lokasi persawahan tersebut adalah unggul. Dimana varietas yang banyak ditanam yaitu varietas Mekongga kemudian diikuti dengan varietas F-33 dan varietas Cisantana. Pada lahan sawah irigasi teknis varietas yang dominan ditanam adalah varietas Mekongga 50% dan varietas F-33 50% sedangkan pada lahan sawah irigasi non teknis yang dominan ditanam adalah varietas Mekongga 65% dan varietas Cisantana 35%. Kondisi diatas menunjukkan bahwa antara petani pada sawah irigasi teknis yang menanam varietas Mekongga dan varietas F-33 di desa Inalahi dan di desa Wawoone memiliki proporsi yang perbandingan yang sama. Sedangkan pada sawah irigasi non teknis yang menanam varietas Mekongga di desa Numbeamboru memiliki proporsi perbandingan yang lebih tinggi dari varietas Cisantana. Jenis pupuk yang digunakanpetaniadalah urea dan SP 36 untuk desa Inalahi sedangkan untuk desa Wawoone jenis pupuk yang digunakan adalah urea, SP 36 dan KCL. Untuk lahan sawah irigasi non teknis jenis pupuk yang digunakan adalah urea dan SP 36 kadang juga menggunakan pupuk NPK Ponska tetapi jika sudah memakai SP 36 maka pupuk NPK Ponska tidak dipakai lagi. Penggunaan jenis-jenis pupuk tersebut di dua jenis sawah (irigasi teknis dan irigasi non teknis) sudah merupakan kebutuhan yang sangat penting sehingga ketergantungannya sangat tinggi akibat manfaat penggunaan sudah banyak dirasakan oleh petani. Pemupukan diketiga lokasi ini merupakan hal yang harus dilakukan petani untuk mendapatkan hasil yang memadai. Jenis-jenis obatan-obatan yang digunakan oleh petani dalam melakukan pemberantasan terhadap hama dan penyakit yaitu seperti pestisida. Jenis obat-obatan yang digunakan adalah hampir sama seperti : Spontan untuk hama penggerak batang, pospit untuk racun tikus, dan decis untuk keong mas. Banyaknya frekuensi dan dosis penyemprotan serangan hama dan penyakit disesuaikan dengan tingkatan serangan dengan maksimal 6 kali penyemprotan. Penggunaan tenaga kerja atau tenaga kerja manusia dinyatakan dengan besarnya
4 55 curahan waktu kerja dengan satuan hitungan hari orang kerja (HOK). Artinya jumlah waktu yang digunakan/dicurahkan dalam mengelola kegiatan usahatani, mulai dari penanaman, pemeliharaan, pengelolaan hasil sampai pemasaran hasil. Curahan waktu kerja yang digunakan adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai (Prabowo, 1991). Usaha penanaman padi di dua jenis sawah di Kabupaten Konawe pada prinsipnya mempunyai prosedur atau tata laksana kegiatan usahatani yang hampir sama. Perbedaan yang paling nampak dari dua jenis sawah ini terletak pada aktivitas awal pelaksanaan memulai usahatani sawah terutama aktivitas persiapan lahan. Hal ini sangat penting karena sangat berhubungan dengan ketersediaan dan kebutuhan akan air untuk pengelohan lahan dan penanaman. Dari kedua jenis sawah yang diteliti ratarata produksi pada berbeda. Dimana pada usahatani padi sawah irigasi teknis rata-rata produksi 4190 kgha -1 atau dengan kata lain memiliki tingkat produktivitas hasil mencapai 4.048,309 kgha -1 sedangkan pada usahatani padi sawah irigasi non teknis rata-rata produksi 2570 kgha -1 atau memiliki produktivitas 2.447,190 kgha -1. Hal ini menunjukkan bahwa produksi dan produktivitas usahatani padi sawah menunjukkan secara keseluruhan usahatani padi sawah irigasi teknis memiliki produksi dan produktivitas hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan padi sawah irigasi non teknis. Rerata Harga Produk, Faktor Produksi dan Upah Tenaga Kerja Keragaman harga faktor produksi, produksi dan upah tenaga kerja usahatani padi sawah di Kabupaten Konawe (Tabel 2). Dari tabel tersebut terlihat bahwa harga faktor produksi benih bervariasi dimana harga pada petani sawah irigasi teknis lebih rendah dibanding dengan sawah irigasi non teknis. Pupuk terdapat perbedaan variasi harga dimana harga beli di daerah sawah irigasi teknis lebih murah dibandingkan dengan sawah irigasi non teknis. Harga untuk pestisida memiliki kecenderungan terjadi perbedaan harga yang dimana pada sawah irigasi teknis lebih murah dibanding dengan sawah irigasi non teknis. Tabel 2. Rata-rata harga produk, harga faktor produksi dan upah tenaga kerja pada kegiatan usahatani sawah irigasi teknis dan irigasi non teknis di KabupatenKonawe, MT 2010 Sarana produksi 1. Harga produksi: Gabah kering panen (Rpkg -1 GKP) 2. Harga pupuk a. Urea (Rpkg -1 ) b. SP 36 (Rpkg -1 ) c. KCl (Rpkg -1 ) 3. Harga pestisida : a. Decis (Rp btl -1 ) b. Pospit (Rpkg -1 ) c. Spontan (Rp ltr -1 ) 4. Tenaga kerja(rphok -1 ) a. Olah lahan/panen b. Tanam/pelihara Upah tenaga kerja besarnya mencapai Rp HOK -1 pada sawah irigasi non teknis sedangkan pada irigasi teknis sebesar Rp HOK -1. Terjadinya kondisi ini adalah Irigasi teknis 2.750, , , , , , ,- Sawah Irigasi non teknis 2.872, , , , , , , , , ,- sebagai dampak telah berkembangnya sistem upah tenaga kerja yang sebenarnya telah lama berlangsung di kedua lokasi jenis sawah tersebut.
5 56 Analisis Fungsi Produksi Hasil uji multikolinearitas menunjukkan tidak terdapat multikolinearitas karena nilai R Square antar variabel umumnya lebih kecil dari 0,8 sehingga dapat dipastikan tidak terjadi multikolinearitas. Hasil analisis regresi fungsi produksi diperoleh koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,94 yang berarti bahwa 94% variasi produksi padi sawah (dependen variabel) dapat diterangkan oleh variabel yang ada di dalam model (independen variabel) dan sisanya 6% diterangkan oleh variabel lain di luar model. Hasil uji diperoleh nilai F hitung = , nilai ini lebih besar dari F tabel pada taraf kepercayaan 99%, 95%, dan 90%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen yang ada dalam model fungsi produksi tersebut terdiri atas: luas lahan, pupuk SP 36, pupuk KCl, pestisida decis, pestisida spontan, pengalaman usahatani, jumlah tanggungan keluarga, dan pengairan secara bersama-sama berpengaruh sangat nyata terhadap variabel dependen yaitu produksi padi sawah. Hal tersebut berarti model yang digunakan untuk mengestimasi fungsi produksi pada usahatani padi sawah di Kabupaten Konawe ini sangat memadai. Hasil analisis regresi dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Fungsi Produksi Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Konawe, 2011 No. Variabel Koefisien Regresi t-hitung Probabilitas Luas Lahan (Ln X 1 ) Benih (Ln X 2 ) Urea (Ln X 3 ) SP 36 (Ln X 4 ) KCl (Ln X 5 ) Tenaga Kerja (Ln X 6 ) Decis (Ln X 7 ) Pospit (Ln X 8 ) Spontan (Ln X 9 ) Pengalaman (Ln X 10 ) Pendidikan (Ln X 11 ) Umur (Ln X 12 ) Dummy Irigasi (D 1 ) 0.646*** ns ns 0.190*** 0.031** ns 0.146* ns 0.092* ** ns ns 0.486*** Konstanta R F hitung Keterangan:*** = signifikan pada tingkat kesalahan 1%; ** = signifikan pada tingkat kesalahan 5%;*= signifikan pada tingkat kesalahan 10%; ns = tidak signifikan Tabel 3 menunjukkan bahwa variabel luas lahan, SP 36, KCl, pestisida Decis, pestisida Spontan, pengalaman petani, dan dummy pengairan berpengaruh signifikan terhadap produksi padi. Pengaruh dan tingkat signifikansi dari variabel-variabel hasil analisis tersebut adalah luas lahan, SP 36 dan dummy pengairan signifikan pada taraf 99%, KCl, dan pengalaman petani signifikan pada taraf kepercayaan 95% sedangkan tenaga kerja, pestisida Decis dan pestisida Spontan signifikan pada taraf kepercayaan 90%. Tabel 3 juga menunjukkan bahwa variabel-variabel yang tidak signifikan adalah benih, pupuk urea, tenaga kerja, pestisida decis, umur dan pendidikan. Produksi padi sawah di Kabupaten Konawe pada MH 2010 tidak dipengaruhi oleh banyaknya benih yang ditanam. Rata-rata benih yang digunakan petani pada sawah irigasi teknis adalah sebanyak 26,5 kg dan pada sawah irigasi non teknis sebanyak 26,25 kg
6 57 yang sebenarnya telah memenuhi kebutuhan benih padi untuk keperluan satu hektar, yaitu kgha -1. Penggunaan jumlah benih yang telah memenuhi ketentuan dari penyuluh pertanian ternyata tidak dapat mengantisipasi gagal panen akibat dari dominasi musim hujan yang menyebabkan banyak benih yang rusak saat penanaman. Dengan demikian tanaman yang tumbuh berasal dari benih yang terseleksi sehingga secara statistik jumlah benih tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap produksi padi. Selain itu, penggunaan benih yang bermutu rendah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan benih tidak berpengaruh pada produksi padi. Demikian halnya dengan penggunaan pupuk urea yang digunakan oleh petani pada setiap musim tanam dengan dosis masingmasing untuk sawah irigasi teknis 146,25 kgha -1 dan sawah irigasi non teknis 152,5 kgha -1. Tidak berpengaruhnya pupuk Urea terhadap produksi padi sawah diduga oleh sifat pupuk Urea yang mudah terurai baik oleh penguapan maupun pencucian walaupun dosis yang diberikan telah sesuai dosis anjuran namun waktu pemberian masih kurang tepat sehingga tanaman tidak optimal merespon unsur N. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) Hasil penelitian rata-rata produksi pada usahatani sawah irigasi teknis lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani padi sawah irigasi non teknis. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi sawah di Kabupaten Konawe adalah luas lahan (X 1 ), pupuk SP 36 (X 4 ), pupuk KCl (X 5 ), tenaga kerja (X 6 ), pestisida decis (X 7 ), pestisida spontan (X 9 ), pengalaman petani (X 10 ), dan dummy pengairan (D 1 ) yang berpengaruh signifikan terhadap produksi padi. Adapun variabel-variabel yang tidak signifikan adalah benih, pupuk urea, tenaga kerja, pestisida decis, umur dan pendidikan. Implikasi kebijakan yang disarankan adalah: (1) Perlunya peningkatan pengetahuan dan pemahaman secara optimal pada pertain, berkaitan dengan penggunaan sarana faktor produksi sehingga dapat meningkatkan hasil. (2) Perlu diintensifkan program kelompok usahatani yang produktif, pembinaan kelompok agar petani lebih memahami cara budidaya tanaman padi secara tepat sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. (3) Perlunya sarana ketersediaan air memadai dan perbaikan sarana irigasi terutama daerah yang jauh dari sumber irigasi sehingga meningkatkan produksi dan meningkatkan pendapatannya. DAFTAR PUSTAKA Campur sari Agro Ekonomi, Liberty Yogyakarta. Beattie, B.R., dan Taylor, C.R Ekonomi Produksi : Gajdah Mada University press. Yogyakarta. Biro Pusat Statistik Sensus Pertanian Sulawesi Tenggara. BPS Sultra, Kendari Biro Pusat Statistik Sensus Pertanian Sulawesi Tenggara. BPS Sultra, Kendari. Debertin, D.L Agricultural Production Economics. Macmillan PublishingCompany. New york. Mubyarto Pengantar Ekonomi PertanianEdisi ke-3, Jakarta, PT. PustakaLP3ES Indonesia. Prabowo, D Manajemen Usaha tani. Pusat Antar Universitas-Studi Ekonomi UGM Yogyakarta. Prawirokusumo, S Ilmu Usahatani. BPFE-Yogyakarta.Yogyakarta. Soekartawi Analisis Fungsi Cobb- Douglas. Universitas Brawijaya Malang. Supranto, J Ekonometrika. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor. Widodo, S Production Efficiency of rice Farmer in Java, Indonesia. Gadjah Mada university Press. Yogyakarta.
ANALISIS PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DI KABUPATEN ACEH UTARA
ISSN: 0852-9124 Vol. 4 No.1, Juli 2013 ANALISIS PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DI KABUPATEN ACEH UTARA Production Analysis and Field-Rice Productivity in North Aceh District Zuriani 1 1 Program
Lebih terperinciBAB V DAMPAK BANTUAN LANGSUNG PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI DI PROPINSI JAWA TIMUR
BAB V DAMPAK BANTUAN LANGSUNG PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI DI PROPINSI JAWA TIMUR Penelitian dilakukan di Propinsi Jawa Timur selama bulan Juni 2011 dengan melihat hasil produksi
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU
e-j. Agrotekbis 2 (1) : 76-84, Pebruari 2014 ISSN : 2338-3011 PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU An effect of irrigation about farm enterprises
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA Mawardati* ABSTRACT This research was conducted at the betel palm farming in Sawang subdistrict,
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)
ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun) Monika M.S.Hutagalung 1), Luhut Sihombing 2) dan Thomson Sebayang 3) 1) Alumni Fakultas
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH PADA LAHAN IRIGASI TEKNIS DAN LAHAN TADAH HUJAN DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Analysis of Productions and Farming Income of Rice on Technical
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING POTATO FARMING INCOME IN BENER MERIAH DISTRICT PROVINCE OF ACEH
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bahwa kabupaten ini adalah sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara.
45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian yaitu di Kabupaten Deli Serdang, dengan pertimbangan bahwa kabupaten ini adalah sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA
e-j. Agrotekbis 4 (4) : 456-460, Agustus 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA Income Analysis of Corn Farming Systemin Labuan
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Jurnal Ilmiah AgrIBA No2 Edisi September Tahun 2014 ANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Oleh : Siska Alfiati Dosen PNSD dpk STIPER Sriwigama Palembang
Lebih terperinciVI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 2 (3) : 332-336, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of income and feasibility farming
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus: Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat) Ade Rezkika Nasution*),
Lebih terperinciVII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI
VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI 7.1. Analisis Fungsi Produksi Stochastic Frontier 7.1.1. Pendugaan Model Fungsi Produksi Stochastic Frontier Model yang digunakan untuk mengestimasi fungsi produksi
Lebih terperinciANALISIS FUNGSI PRODUKSI PADI DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh Fitria Ika Puspita Sari NIM
ANALISIS FUNGSI PRODUKSI PADI DI INDONESIA SKRIPSI Oleh Fitria Ika Puspita Sari NIM. 051510201086 JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2010 ANALISIS FUNGSI PRODUKSI PADI
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO
71 Buana Sains Vol 11 No 1: 71-76, 2011 KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO Ana Arifatus Sa diyah dan Rikawanto Eko Muljawan PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
J. Agroland 23 (1) : 64 69, April 2016 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI The Analysis of Income
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap manusia untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari guna mempertahankan hidup. Pangan juga merupakan
Lebih terperinciEFISIENSI PRODUKSI SISTEM USAHATANI PADI PADA LAHAN SAWAH IRIGASI TEKNIS
EFISIENSI PRODUKSI SISTEM USAHATANI PADI PADA LAHAN SAWAH IRIGASI TEKNIS DEWI SAHARA DAN IDRIS Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tenggara Jalan Muh. Yamin No 89 Puwatu - Kendari Email:
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALYSIS EFFECT OF INPUT PRODUCTION FOR CASSAVA FARMING IN SUKASARI
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN
VII ANALISIS PENDAPATAN Analisis pendapatan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi penerimaan, biaya, dan pendapatan dari usahatani padi sawah pada decision making unit di Desa Kertawinangun pada musim
Lebih terperinciBAB IV. METODE PENELITIAN
BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN
Agri-SosioEkonomiUnsrat,ISSN 1907 4298,Volume 13 Nomor 2A, Juli 2017 : 237-242 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN Alvio G. Onibala
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KAKAO DI SULAWESI TENGGARA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KAKAO DI SULAWESI TENGGARA DEWI SAHARA, DAHYA DAN AMIRUDDIN SYAM 1) Balai Pengkajian Teknologi Sulawesi Tenggara ABSTRACT Cocoa is Southeast
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN
PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN David Hismanta Depari *), Salmiah **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN KONDA KABUPATEN KONAWE SELATAN
PENGARUH LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN KONDA KABUPATEN KONAWE SELATAN Muhammad Aswar Limi 1 1 Jurusan Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PETANI DALAM BERUSAHATANI PADI DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR
SEPA : Vol. 12 No.2 Februari 2016 : 205 213 ISSN : 1829-9946 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PETANI DALAM BERUSAHATANI PADI DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR Ardiyono Muhammad, Agustono,
Lebih terperinciDAMPAK KEANGGOTAAN KELOMPOK LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN TAKALAR
Dampak Keanggotaan Kelompok Lumbung Pangan Masyarakat Terhadap Pendapatan Usahatani Padi (Muh Tahir) Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 SALATIGA 50711 -
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis dilakukan di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya adalah komoditas padi, karena komoditas padi sebagai sumber penyediaan kebutuhan pangan pokok berupa
Lebih terperinciVifi Nurul C, M. Muslich Mustadjab, Fahriyah * Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. *
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) Volume 2, Nomor 1 (2018): 10-18 ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e) ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI, JAGUNG DAN KEDELE
ANALISIS USAHATANI DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI, JAGUNG DAN KEDELE Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian Februari 2011 ANALISIS USAHATANI DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI, JAGUNG
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA
e-j. Agrotekbis 5 (1) : 111-118, Februari 2017 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA The Analysis of Production
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI LOA GAGAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
11 PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI LOA GAGAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA (The Influence of production cost and revenue to Income of wetland rice Farming
Lebih terperinciFaktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Deli Serdang) Faoeza Hafiz Saragih* Khairul Saleh Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK
ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) Studi Kasus : Desa Marihat Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun Bill Clinton Siregar*), Dr. Ir. Rahmanta Ginting, M.Si**), Ir. M. Jufri, M.Si**)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sumber pangan utama penduduk Indonesia. Jumlah penduduk yang semakin
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya lahan yang sangat luas untuk peningkatan produktivitas tanaman pangan khususnya tanaman padi. Beras sebagai salah satu sumber pangan utama
Lebih terperinciVI. PERILAKU PRODUKSI RUMAHTANGGA PETANI PADI DI SULAWESI TENGGARA
VI. PERILAKU PRODUKSI RUMAHTANGGA PETANI PADI DI SULAWESI TENGGARA Penelitian ini membagi responden berdasarkan jenis lahan, yaitu lahan sawah irigasi dan tadah hujan, serta keikutsertaan petani dalam
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO Kiki Diantoro 1, M. Sunarsih 2, Djoko Soejono 3 1) Alumni Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciPENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CAISIM (Brassica chinensis L.) Abstract PENDAHULUAN
PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CAISIM (Brassica chinensis L.) Muzalifah, Nana Danapriatna, Is Zunaini Nursinah Abstract This study aims to determine the factors that affect the amount of production
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
J. Agroland 22 (2) : 147-153, Agustus 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Analysis Of
Lebih terperinciABSTRACT
AGRISE Volume XIV No. 2 Bulan Mei 2014 ISSN: 1412-1425 DAMPAK PROGRAM MINAPOLITAN TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI RUMPUT LAUT (STUDI KASUS DI KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI
Lebih terperinciVII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG
VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG Komoditas pertanian erat kaitannya dengan tingkat produktivitas dan efisiensi yang rendah. Kedua ukuran tersebut dipengaruhi oleh
Lebih terperinciStaf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Studi Kasus: Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kuta Limbaru, Kabupaten Deli Serdang) Amanda Rizka Nabilla *), Rahmanta Ginting **) dan Sinar
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO
KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO Purwanto 1) dan Dyah Panuntun Utami 2) 1)Alumnus Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian 2) Dosen Program
Lebih terperincie-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :
e-j. Agrotekbis 2 (2) : 193-198, April 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KOMPARATIF PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI SETENGAH TEKNIS DAN IRIGASI DESA DI DESA PAKULI KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat yaitu Desa Purwasari. Pemilihan Kabupaten Bogor dipilih secara
Lebih terperinciCURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL
CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL SARFUDIN A. MADINA 6144 11 069 JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2015
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI TEBU DAN GULA DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO)
159 ANALISIS PRODUKSI TEBU DAN GULA DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) Analysis of Sugarcane and Sugar Production in PT. Perkebunan Nusantara VII (PERSERO) Derry Candia Apriawan 1, Irham 1, Jangkung
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya
I. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, artinya adalah metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI JAGUNG PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO
JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 Maret 2008, Vol. 4 No. 1 ANALISIS USAHATANI JAGUNG PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO ANALYSIS OF MAIZE LAND HOLDING AT THE DRY LAND AT LIMBOTO
Lebih terperinciKata kunci: pendapatan, usahatani, jagung, hibrida Keywords: income, farm, maize, hybrid
56 KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 16 DAN BISI 2 DI KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT FARM INCOME COMPARISON OF THE HYBRID MAIZE BISI 16 AND BISI 2 IN GERUNG, WEST LOMBOK Idrus
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI
BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI 7.1. Produktivitas Usahatani Produktivitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui efisiensi dari penggunaan sumberdaya yang ada (lahan) untuk menghasilkan keluaran
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI TEKNIS FAKTOR PRODUKSI PADI (Oryza sativa) ORGANIK DI DESA SUMBER PASIR, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG
AGRISE Volume XII No. 3 Bulan Agustus 2012 ISSN: 1412-1425 ANALISIS EFISIENSI TEKNIS FAKTOR PRODUKSI PADI (Oryza sativa) ORGANIK DI DESA SUMBER PASIR, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG (ANALYSIS OF TECHNICAL
Lebih terperinciVIII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI
VIII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI 8.1. Analisis Produksi Stochastic Frontier Usahatani Kedelai Edamame Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis fungsi produksi Cobb-Douglas
Lebih terperinciOleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT
193 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHA PENGOLAHAN KACANG METE DI KABUPATEN BUTON Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT The study aimed to find out and to analyze factors affecting the amount of
Lebih terperinci291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik
291 PENDAPATAN USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L) DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (Cowpea Farming Income (Vigna sinensis L)
Lebih terperinciVARIASI TINGKAT PENAMBAHAN PENDAPATAN PETANI DARI TUMPANG SARI PALAWIJA + KAPAS (Studi Kasus di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul)
VARIASI TINGKAT PENAMBAHAN PENDAPATAN PETANI DARI TUMPANG SARI PALAWIJA + KAPAS (Studi Kasus di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul) Retno Utami H. dan Eko Srihartanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI USAHATANI KUBIS DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO
103 Buana Sains Vol 11 No 2: 103-108, 2011 KAJIAN EKONOMI USAHATANI KUBIS DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO Ana Arifatus Sa diyah dan Rikawanto Eko Muljawan PS. Agribisnis, Fak. Pertanian, Universitas
Lebih terperinciEFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO
J. Agroland 17 (3) :233-240, Desember 2010 ISSN : 0854 641 EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO Production Factor Efficiency and Income
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 1 (2) : 185-191, Juni 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Input Efficiency Analysis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dari survey rumah tangga petani dalam penelitian Dampak Bantuan Langsung Pupuk dan Benih
Lebih terperinciVI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI
VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI 6.1 Analisis Fungsi Produksi Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dapat dijelaskan ke dalam fungsi produksi. Kondisi di lapangan menunjukkan
Lebih terperinciAnalisis Risiko Usahatani Salak Organik di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem
Analisis Risiko Usahatani Salak Organik di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem I GUSTI AYU AGUNG DEWI MAHAYANI, I KETUT BUDI SUSRUSA, I WAYAN BUDIASA Program Studi Agribisnis, Fakultas
Lebih terperinciKAJIAN MANFAAT IRIGASI WADUK PELAPARADO DI KABUPATEN BIMA TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DAN KESEMPATAN KERJA
KAJIAN MANFAAT IRIGASI WADUK PELAPARADO DI KABUPATEN BIMA TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DAN KESEMPATAN KERJA Abiyadun dan Ni Putu Sutami Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali ABSTRAK Dalam panca
Lebih terperinciVI ANALISIS EFISIENSI TEKNIS
VI ANALISIS EFISIENSI TEKNIS Model yang digunakan untuk mengestimasi fungsi produksi usahatani paprika hidroponik di lokasi penelitian adalah model fungsi Cobb-Douglas dengan pendekatan Stochastic Production
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan
Lebih terperinciditerangkan oleh variabel lain di luar model. Adjusted R-squared yang bernilai 79,8%
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah Irigasi Teknis di Provinsi Jawa Barat Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh pada Tabel 16 menunjukkan bahwa model yang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA
J. Agroland 20 (1) : 61-66, April 2013 ISSN : 0854 641X FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA Factors affecting the production of corn farming
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU
30 ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU (Manihot esculenta) DI DESA PUNGGELAN KECAMATAN PUNGGELAN KABUPATEN BANJARNEGARA Supriyatno 1), Pujiharto 2), dan Sulistyani
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive). Alasan pemilihan Kabupaten
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN PURWOREJO
ANALISIS PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN PURWOREJO Dyah Anggraeni Jarwinto, Darsono, Mei Tri Sundari Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian mengenai analisis pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai merah keriting ini dilakukan di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI PADI SAWAH PADA LAHAN CETAK SAWAH BARU DI KECAMATAN MUARA SABAK BARAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI PADI SAWAH PADA LAHAN CETAK SAWAH BARU DI KECAMATAN MUARA SABAK BARAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR RONIULI SIMANJUNTAK JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Padi adalah salah satu bahan makanan
Lebih terperinciVI. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DI GAPOKTAN TANI BERSAMA
VI. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DI GAPOKTAN TANI BERSAMA 6.1 Analisis Fungsi produksi Padi Sawah Varietas Ciherang Analisis dalam kegiatan produksi padi sawah varietas ciherang
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN ACEH UTARA TESIS. Oleh ZURIANI
ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN ACEH UTARA TESIS Oleh ZURIANI 107039001 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 Judul : Analisis Produksi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara tertuju
Lebih terperinciSEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO
SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : 1829-9946 ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO UMI BAROKAH Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Lebih terperinciBESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG
44 BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG (Its Outgrows Chili Contribution Outgrow( Capsicum annum L ) To Rice Farmer Income
Lebih terperinciKAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA
JURNAL KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA OLEH : FINAYAH AKHIRUL NIM. G2B114011 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
Lebih terperinciInovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional
Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional Dewasa ini, Pemerintah Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) ingin mewujudkan Sumsel Lumbung Pangan sesuai dengan tersedianya potensi sumber
Lebih terperinciEFISIENSI PEMANFAATAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI LADANG DI KECAMATAN BUNGKU UTARA KABUPATEN MOROWALI
J. Agroland 17 (2) : 154-161, Agustus 2010 ISSN : 0854 641X EFISIENSI PEMANFAATAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI LADANG DI KECAMATAN BUNGKU UTARA KABUPATEN MOROWALI Efficiency of Production Input Use of
Lebih terperinciVIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR
VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR 8.1 Penerimaan Usahatani Ubi Jalar Penerimaan usahatani ubi jalar terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan penerimaan
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Studi kasus Daerah Rawan Pangan)
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Studi kasus Daerah Rawan Pangan) Dr. Aris Slamet Widodo, SP., MSc. Retno Wulandari, SP., MSc. Prodi Agribisnis,
Lebih terperinciEFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI. Oleh : YULIANA
EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Oleh : YULIANA PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013
ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH PADA IRIGASI DESA DI KECAMATAN PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Analysis of Paddy Rice Field on Irrigation Farming Village in Purbolinggo District of East Lampung Regency)
Lebih terperinciKeyword : Analyzed, Affected, Production, Capital, Fertilizer, Seed, Labour
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah Di Desa Lam Manyang Kecamatan Peukan Bada (Analysis of Factors Affecting the Production of Farm Shallots In the village of Lam Manyang
Lebih terperinciFaidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Studi Kasus Pada Gapoktan Nusa Bhakti Desa Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang) Umi Faidah, Endah Subekti, Shofia
Lebih terperinciPERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG
Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 75 PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG Cucu Kodir Jaelani 1 1) Badan Pelaksana Penyuluhan
Lebih terperinciMARKETABLE SURPLUS GABAH DI KECAMATAN LEBONG SAKTI KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU
MARKETABLE SURPLUS GABAH DI KECAMATAN LEBONG SAKTI KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU MARKETABLE SURPLUS OF PADDY IN LEBONG SAKTI DISTRICT OF LEBONG REGENCY BENGKULU PROVINCE Zuhriati, Satria Putra Utama,
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciKEBIJAKAN HARGA INPUT-OUTPUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP KENAIKAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI
KEBIJAKAN HARGA INPUT-OUTPUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP KENAIKAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI Prof. Dr. Ir. Sri Hartoyo, MS Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan produksi dan memperluas keanekaragaman hasil pertanian. Hal ini berguna untuk memenuhi
Lebih terperinciKonsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang. digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sehubungan dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan
37 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan Semadam dan Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Propinsi Aceh Dimana
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN
ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN Bunyamin Z. dan N.N. Andayani Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Jagung sebagian besar dihasilkan pada lahan kering dan lahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan.
Lebih terperinci