BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Ivan Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dermatofitosis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh kapang yang tergolong dalam kelompok dermatofita, dan pada hewan lebih dikenal dengan penyakit ringworm. Dalam tubuh inang, kapang ini biasanya ditemukan terbatas pada bagian luar dari tubuh, misalnya pada bagian keratin dari stratum korneum kulit, kuku, dan rambut. Kapang ini bersifat tidak ganas, tidak dapat tumbuh dalam jaringan hidup maupun pada bagian tubuh yang mengalami peradangan secara intens (Carter dan Cole, 1990; Olivares, 2003). Pada hewan kesayangan, dermatofitosis dapat menginfeksi kulit, rambut, atau kuku. Pada anjing, sekitar 70% penderita ringworm disebabkan kapang Microsporum canis, 20% oleh M. gypseum, dan 10% oleh Trichophyton mentagrophytes (Spakers et al., 1993; Kahn dan Line, 2007; Vermout et al., 2008). Penyakit ini hampir ditemukan pada semua jenis hewan peliharaan. Anjing semua umur dapat terinfeksi kapang dermatofita. Namun, kejadian lebih banyak ditemukan pada anak anjing. Selain umur, faktor lainnya termasuk status nutrisi yang jelek dan menejemen pemeliharaan yang buruk serta tidak diisolasinya hewan penderita, akan meningkatkan kejadian penyakit. Mortalitas penyakit rendah, namun demikian kerugian ekonomis dapat terjadi karena kerusakan kulit dan rambut atau bobot badan turun karena hewan menjadi tidak tenang serta adanya risiko zoonosis yang ditimbulkan oleh M. canis (Olivares, 2003; Kotnik, 2007). Untuk mengetahui hal-hal tersebut secara mendalam perlu pembelajaran yang lebih lanjut. Hal inilah yang melatar belakangi pembuatan paper ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang muncul sebagai berikut : 1. Bagaimana etiologi dermatofitosis pada anjing? 1
2 2. Bagaimana patogenesa dermatofitosis pada anjing? 3. Bagaimana gejala klinis dermatofitosis pada anjing? 4. Bagaimana diagnosa dermatofitosis pada anjing? 5. Apa diagnosa banding dermatofitosis pada anjing? 6. Bagaimana terapi dari penyakit dermatofitosis pada anjing? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk dapat memahami dan menjelaskan etiologi dermatofitosis pada anjing. 2. Untuk dapat memahami dan menjelaskan patogenesa dermatofitosis pada anjing. 3. Untuk dapat memahami dan menjelaskan gejala klinis dermatofitosis pada anjing. 4. Untuk dapat memahami dan menjelaskan cara diagnosa dermatofitosis pada anjing. 5. Untuk dapat memahami dan menjelaskan diagnosa banding dari dermatofitosis pada anjing. 6. Untuk dapat memahami dan menjelaskan terapi dari penyakit dermatofitosis pada anjing. 1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut: 1. Melalui paper ini diharapkan kalangan mahasiswa Universitas Udayana, khususnya Kedokteran Hewan memiliki wawasan lebih mengenai penyakit protozoologi khususnya tentang Dermatofitosis pada anjing 2. Hasil tugas ini dapat menjadi arsip yang dapat membantu untuk mengerjakan tugas yang berhubungan dengan Dermatofitosis pada anjing. 2
3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Etiologi Dermatofitosis pada Anjing Ringworm atau dermatofitosis sering menyerang hewan-hewan kesayangan, misalnya sering menyerang pada anjing dan kucing. Penyakit ini bukanlah merupakan penyakit yang diakibatkan oleh cacing seperti pada namanya yang ada kata worm nya. Namun, penyakit ringworm ini diakibatkan oleh cendawan dermatofita. Ringworm ini biasanya menyerang rambut, kulit dan bahkan kuku karena cendawan ini mampu hidup di daerah tubuh yang mempunyai zat kitin. Beberapa spesies cendawan kelompok dermatofita yang sering menyerang anjing dan kucing adalah Microsporum canis, Trichophyton mentagrophytes dan Microsporum gypseum. Ringworm atau dermatofitosis ini lebih sering menyerang anjing atau kucing dari ras yang mempunyai bulu panjang dan juga lebih sering menyerang pada anjing dan kucing muda karena pada hewan yang berbulu panjang mempunyai tingkat kelembapan yang tinggi pada kulitnya daripada yang berbulu pendek sehingga jamur akan lebih mudah tumbuh sedangkan pada hewan muda lebih sering terserang ringworm adalah karena pada hewan muda masih belum mempunyai tingkat kekebalan terhadap infeksi ringworm sehingga apabila terserang oleh ringworm maka sistem imun/sistem kebal anjing atau kucing muda masih belum bisa mengenali kehadiran jamur dermatofita akibatnya ringworm pun tumbuh subur. 2.2 Patogenesa Dermatophyte ditularkan karena kontak dengan rambut atau kulit yang terinfeksi dan elemen fungi pada hewan, di lingkungan atau fomite (seperti, sisir, sikat, alat pencukur, kasur, pengangkutan sangkar burung, dll). M. canis dapat berasal dari debu, ventilasi, dan penyaring perapian tertutup. Spora M. canis dapat terus hidup di lingkungan sampai 18 bulan. Jamur penyebab ringworm tumbuh subur di daerah panas dan basah. 3
4 T. mentagrophytes yang sebelumnya sudah terdapat dalam kebanyakan sarang tikus, dan M.gypseum dari tanah yang terkontaminasi sangat berpotensial untuk menyebarkan ringwom dari hewan satu ke hewan lainnya dalam suatu lingkungan yang sudah terkontaminasi pula,ini juga yang menjadi masalah utama pada tempat-tempat penampungan atau pet shop. Ringworm bisa sangat tahan lama di lingkungan dan dapat terbawa ke benda-benda furnitur, karpet, debu, kipas angin,dll, dan dapat mengontaminasi hewan peliharaan selama beberapa bulan bahkan tahun. Ringworm juga dapat tersebar pada alat-alat grooming, mainan, dan selimut, atau bahkan pada pakaian dan tangan manusia. Ringworm juga dapat ditemukan pada bulu hewan dari lingkungan yang terkontaminasi tanpa menimbulkan gejala apapun. Secara alami periode inkubasi untuk kasus ringworm antara 4 hari 4 minggu. Disamping cara penularan tersebut diatas, untuk timbulnya kelainankelainan di kulit tergantung dari beberapa faktor seperti faktor virulensi dari dermatofita, faktor trauma, kulit yang utuh tanpa lesi-lesi kecil, factor suhu dan kelembaban, kurangnya kebersihan dan faktor umur dan jenis kelamin (Ahmad., R.Z. 2009). 2.3 Gejala Klinis Gejala ini yang muncul adalah gatal, merah, potongan bersisik yang mungkin melepuh dan mengeluarkan darah. potongan sering terlihat dengan tepi yang tegas dan menyolok. Ringworm berwarna merah yang mengelilingi bagian luar dengan kulit yang normal di pusat. ini membuat penampilannya seperti cincin. Kulit juga mungkin muncul kehitam-hitaman (gelap) atau agak terang, alopecia, dan jika kuku terinfeksi menjadi kehilangan warna, tebal, dan bahkan hancur luluh (Tilley et al, 2004). 2.4 Diagnosa Uji peneguhan diagnosa ringworm, antara lain dengan menggunakan Wood s Lamp dan kerokan kulit. Saat pengujian dengan menggunakan Wood Lamp, hewan yang positif terinfeksi dermatophyta akan memperlihatkan 4
5 cahaya fluorenscent atau hijau berpendar di rambut, kuku atau permukaan kulitnya. Pada pengujian kerokan kulit, kerokan kulit diambil dari kerak-kerak yang ada di permukaan kulit dan selanjutnya hasil kerokan akan diamati dengan menggunakan mikroskop. Hasil positif dari kerokan kulit adalah adanya spora maupun hifa atau batang dari kapang dermatophyta yang terlihat secara mikroskopis. 2.5 Diagnosa Banding Penyakit demodecosis, infeksi bakterial, dan penyakit imunitas. 2.6 Terapi Terapi Topikal Pengobatan dapat dikatakan tepat bila hanya menggunakan terapi topikal. Obat antifngal topikal seperti miconazole dan clotrimazole dapat berfungsi untuk lesi yang kecil, sedangkan enilconazole atau limesulfur (4-8 oz/galon) dengan mencelupkan hewan dengan infeksi yang luas. Pemakaian tunggal clorhexidine tidak efektif untuk menghilangkan dermatophytosis ataupun mencegah kontaminasi lingkungan. Infeksi yang terjadi di cattery dianjurkan dalam waktu yang lama dan perlu dilakukan perubahan manajemen kandang (Eldredge et al, 2007). Terapi Sistemik Terapi sistemik dapat digunakan untuk pengobatan semua jenis dermatophytosis. Pilihan obat yang digunakan adalah griseofulvin (50 mg/kg PO q 24h) dicampur dengan makanan yang berminyak. Griseovulvin merupakan obat keras sehingga tidak dapat digunakan pada hewan yang hamil. Efek sampingnya yaitu depresi, ataxia dan anemia. Efek samping ini akan berhenti bila konsumsi obat tidak dilanjutkan. Depresi umsum tulang belakang akan terjadi pada kucing yang terinfeksi FeLV. Obat alternative lain yaitu ketoconazol (5-10 mg/kg PO q 24h) atau dapat pula dipilih itraconazole(100 mg/kg PO q 24h). Pengobatan harus berlanjut paling tidak 4-6 minggu dan tidak boleh berhenti sampai jamur tidak tumbuh lagi, agar pertumbuhan jamur dapat terjadi lagi. 5
6 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dermatofitosis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh kapang yang tergolong dalam kelompok dermatofita, dan pada hewan lebih dikenal dengan penyakit ringworm. Dalam tubuh inang, kapang ini biasanya ditemukan terbatas pada bagian luar dari tubuh, misalnya pada bagian keratin dari stratum korneum kulit, kuku, dan rambut. Penularan penyakit ini bisa disebabkan oleh alat-alat grooming, mainan, dan selimut, atau bahkan pada pakaian dan tangan manusia. Ringworm juga dapat ditemukan pada bulu hewan dari lingkungan yang terkontaminasi tanpa menimbulkan gejala apapun. Gejala klinis yang khas pada anjing maupun kucing yaitu adanya alopecia membentuk cincin dan kulitnya melepuh. Diagnosanya bisa menggunakan wood s lamp atau melalui dengan mengisolasi kerokan kulit untuk ditumbuhkan pada media agar. Diagnosa bandingnya yaitu demodekosis, infeksi bacterial, maupun karena penyakit imunitas. Terapi yang bisa diberikan yaitu dapat secara topical maupun sistemik dengan pemilihan obat yang tepat. 3.2 Saran Disarankan bagi masyrakat yang mempunyai hewan perliharaan untuk selalu menjaga kebersihan kandang guna mencegah terjadinya infeksi. 6
7 DAFTAR PUSTAKA Ahmad., R.Z Permasalahan & Penanggulangan Ring Worm Pada Hewan. Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis. Balai Penelitian Veteriner. Bogor Ainswoth G C and Austwick PKC Fungal diseases of animal.2nd Edition The Common Wealth Agricultural Bureaux, Farnham Royal, Slough, England. Connole. M.D A. Review of Dermatomycoses of Animals in Australia. Australian Veterinary Journal. (39); Dawson, C. O Ringworm in animals. Rev. Med. Vet. Mycol 6 : Merck and Co., The Merck Veterinary Manual, Eight Edition, A Merck and Rhone-Poutene Company. Pratiwi. E Prevalensi ringworm pad kucing yang dipelihara di pondok pengayom satwa Ragunan. Jakarta Selatan. Skripsi Sarjana Biologi. Universitas Nasional Jakarta. Tilley, L.P., dan Smith, F.W.K., The 5-Minute Veterinary Consult Canine and Feline Third Edition. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia. 7
All about Tinea pedis
All about Tinea pedis Tinea pedis? Penyakit yang satu ini menyerang pada bagian kulit. Sekalipun bagi kebanyakan orang tidak menyakitkan, gangguan kulit yang satu ini boleh dikata sangat menjengkelkan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mikosis adalah infeksi jamur. 1 Dermatomikosis adalah penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mikosis adalah infeksi jamur. 1 Dermatomikosis adalah penyakit jamur yang menyerang kulit. 2 Mikosis dibagi menjadi empat kategori yaitu: (1) superfisialis,
Lebih terperinciMICROSPORUM GYPSEUM. Microsporum Scientific classification
MICROSPORUM GYPSEUM Microsporum Scientific classification Kingdom: Fungi Division: Ascomycota Class: Eurotiomycetes Order: Onygenales Family: Arthrodermataceae Genus: Microsporum Spesies: Microsporum gypseum
Lebih terperinciIsolasi dan Identifikasi Microsporum canis dari Anjing Penderita Dermatofitosis di Yogyakarta
Jurnal Veteriner Juni 2014 Vol. 15 No. 2 : 212-216 ISSN : 1411-8327 Isolasi dan Identifikasi Microsporum canis dari Anjing Penderita Dermatofitosis di Yogyakarta (ISOLATION AND IDENTIFICATION OF Microsporum
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan yang sangat penting untuk diperhatikan. Pemeliharaan personal hygiene diperlukan untuk
Lebih terperinciTINEA KAPITIS, apa tuh??
TINEA KAPITIS, apa tuh?? Trichophyton tonsurans Taksonomi Trichophyton tonsurans: Kingdom : Fungi Filum : Ascomycota Kelas : Euscomycetes Ordo : Onygenales Famili : Arthrodermataceae Genus : Trichophyton
Lebih terperinciSi Musuh Kulit Kepala Anak-Anak
Si Musuh Kulit Kepala Anak-Anak Microsporum canis Microsporum canis termasuk ke dalam organisme fungi dermatoifit zoofilik yaitu organisme fungi yang menyerang kulit (terutama kulit kepala dan rambut)
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
5 2011 sampai dengan Agustus 2012 direkapitulasi. Tahap kedua adalah pemeriksaan terhadap pasien kucing yang datang menggunakan metode Wood s lamp screening test. Hasil pemeriksaan berupa warna fluoresen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kakimantan Tengah, Kalimantan selatan, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penyakit kulit masih tinggi di Indonesia dibuktikan dengan Riset Kesehatan Dasar oleh Departemen Kesehatan tahun 2007 prevalensi nasional penyakit kulit adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Scabies merupakan salah satu penyakit kulit yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh kucing yang membatasi tubuh dengan dunia luar, selain itu kondisi kulit merupakan refleksi kesehatan kucing secara
Lebih terperinciPENDAHULUAN LAPORAN KASUS
PENDAHULUAN Tinea kruris yang sering disebut jock itch merupakan infeksi jamur superfisial yang mengenai kulit pada daerah lipat paha, genital, sekitar anus dan daerah perineum. 1,2,3 Tinea kruris masuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat ditemukan hampir di semua tempat. Menurut Adiguna (2004),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia termasuk wilayah yang baik untuk pertumbuhan jamur sehingga dapat ditemukan hampir di semua tempat. Menurut Adiguna (2004), insidensi penyakit jamur
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pesantren Rhoudlotul Quran di Kauman. Semarang dan waktu penelitian bulan Maret sampai Mei 2014.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan kulit dan kelamin. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dermatofita, non dermatofita atau yeast, 80-90% onikomikosis disebabkan oleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Onikomikosis 2.1.1 Pendahuluan Onikomikosis adalah infeksi kuku yang disebabkan jamur golongan dermatofita, non dermatofita atau yeast, 80-90% onikomikosis disebabkan oleh dermatofita.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ternak babi merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ternak babi merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan ternak lain, yaitu laju pertumbuhan yang cepat, mudah dikembangbiakkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuku yang menyebabkan dermatofitosis.penyebab dermatofitosis terdiri dari 3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dermatofita merupakan kelompok jamur keratinofilik yang dapat mengenai jaringan keratin manusia dan hewan seperti pada kulit, rambut, dan kuku yang menyebabkan dermatofitosis.penyebab
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Dermatitis, ekstrak daun mimba, antifungal, Microsporum gypseum
ABSTRAK Dermatitis kompleks merupakan sutau penyakit peradangan pada kulit yang disebabkan oleh dua atau lebih agen. Salah satu agen penyebab dermatitis kompleks adalah jamur. Jamur Microsporum gypseum
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan (Siregar, 2004). Penyakit
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin
Lebih terperinciIII. ZOONOSIS MIKOTIK ASPEGILLOSIS
III. ZOONOSIS MIKOTIK ASPEGILLOSIS 1. Sinonim : Pada manusia : - Pneumonomyeosis Pada hewan : - Bronchomycosis 2. Etiologi: Aspergillus sp., terutama Aspergillus fumigates 3. istribusi: di seluruh dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi, dimana telah mengenai 20-25% populasi dunia. Penyebab utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dermatomikosis superfisialis merupakan jenis infeksi yang paling sering terjadi, dimana telah mengenai 20-25% populasi dunia. Penyebab utama dermatomikosis superfisialis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebersihan terutama pada kehidupan sehari hari. Dalam aktivitas yang relatif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Indonesia banyak masyarakat yang kurang memperhatikan pola kebersihan terutama pada kehidupan sehari hari. Dalam aktivitas yang relatif panjang, masyarakat kurang
Lebih terperinciPERMASALAHAN DAN PENANGGULANGAN RING WORM PADA HEWAN
PERMASALAHAN DAN PENANGGULANGAN RING WORM PADA HEWAN RIZA ZAINUDDIN AHMAD Balai Penelitian Veteriner, Jl. RE. Martadinata No. 30, PO Box 151, Bogor 16114 ABSTRAK Ringworm adalah penyakit mikotik yang disebabkan
Lebih terperinciLAPORAN KASUS TINEA KRURIS PADA PENDERITA DIABETES MELITUS
LAPORAN KASUS TINEA KRURIS PADA PENDERITA DIABETES MELITUS Made Kresna Yudhistira Wiratma Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar ABSTRAK Tinea kruris merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prevalensi cedera luka bakar di Indonesia sebesar 2,2% dimana prevalensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi para dokter. Prevalensi cedera luka bakar di Indonesia sebesar 2,2% dimana prevalensi luka bakar tertinggi terdapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Skabies 1. Definisi Skabies adalah penyakit kulit yang banyak dialami oleh penduduk dengan kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei.
Lebih terperinciPengaruh Ekstrak Lengkuas Putih [Alpinia galanga (L.) Willd] terhadap Infeksi Trichophyton mentagrophytes pada Kelinci
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, September 2008, hal. 57-62 ISSN 1693-1831 Vol. 6, No. 2 Pengaruh Ekstrak Lengkuas Putih [Alpinia galanga (L.) Willd] terhadap Infeksi Trichophyton mentagrophytes pada
Lebih terperinciProses Penyakit Menular
Proses Penyakit Menular Bagaimana penyakit berkembang? Spektrum penyakit Penyakit Subklinis (secara klinis tidak tampak) Terinfeksi tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit; biasanya terjadi perubahan
Lebih terperinciMasalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.
Masalah Kulit Umum pada Bayi Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra. Brosur ini memberikan informasi mendasar tentang permasalahan kulit yang lazimnya dijumpai pada usia dini sebagai
Lebih terperinciLAPORAN KASUS TINEA KRURIS ET KORPORIS PADA PASIEN WANITA
LAPORAN KASUS TINEA KRURIS ET KORPORIS PADA PASIEN WANITA Ida Bagus Reza Nanda Iswara, dr. IGK Darmada, Sp.KK (K), dr. Luh Made Mas Rusyati, Sp.KK Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah onikomikosis merupakan suatu istilah yang merujuk pada semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Istilah onikomikosis merupakan suatu istilah yang merujuk pada semua kelompok infeksi jamur yang mengenai kuku, baik itu merupakan infeksi primer ataupun infeksi sekunder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, yaitu bakteri berbentuk batang (basil)
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit antraks merupakan salah satu penyakit zoonosa yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, yaitu bakteri berbentuk batang (basil) dengan ujung siku-siku bersifat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terabaikan atau Neglected Infection Diseases (NIDs) yaitu penyakit infeksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Leptospirosis merupakan masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia, khususnya negara-negara yang beriklim tropis dan subtropis yang memiliki curah hujan tinggi.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan Jumlah jamur yang terdapat pada dendeng daging sapi giling dengan perlakuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. 27,6% meskipun angka ini tidak menggambarkan populasi umum. baru (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jamur merupakan salah satu penyebab infeksi, terutama di negara-negara tropis. Penyakit kulit akibat jamur merupakan penyakit kulit yang sering muncul di Indonesia.
Lebih terperinciPada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan
Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan tepat untuk mengurangi terbawanya bahan atau tanah
Lebih terperinciM.D. : Faculty of Medicine, University of Indonesia, Pulmonologist: Faculty of Medicine, Univ. of Indonesia, 2007.
Triya Damayanti M.D. : Faculty of Medicine, University of Indonesia, 2000. Pulmonologist: Faculty of Medicine, Univ. of Indonesia, 2007. Ph.D. :Tohoku University, Japan, 2011. Current Position: - Academic
Lebih terperinciKESEHATAN KULIT RAMBUT DAN KUKU
KESEHATAN KULIT RAMBUT DAN KUKU Oleh Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Makalah ini Disusun Oleh Sri Hastuti (10604227400) Siti Khotijah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat saat ini dan termasuk ke dalam global emergency. TB adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah besar kesehatan masyarakat saat ini dan termasuk ke dalam global emergency. TB adalah penyebab kematian karena infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anjing merupakan salah satu hewan yang umum dijadikan peliharaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anjing merupakan salah satu hewan yang umum dijadikan peliharaan. Anjing menjadi hewan peliharaan favorit karena dinilai sebagai hewan yang cerdas dan setia. Anjing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun jenis pekerjaan dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan kerja merupakan tempat yang potensial mempengaruhi kesehatan pekerja. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja antara lain faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat. Menurut Trubus (2012), permintaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penetasan telur ada dua cara, yaitu melalui penetasan alami (induk ayam)
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin Tetas Penetasan telur ada dua cara, yaitu melalui penetasan alami (induk ayam) dan melaui penetasan buatan (mesin tetas) (Paimin, 2000). Penetasan buatan dilakukan
Lebih terperinciNova Faradilla, S. Ked Manora Nababan, S. Ked Wan Rita Mardhiya, S. Ked
Authors : Nova Faradilla, S. Ked Manora Nababan, S. Ked Wan Rita Mardhiya, S. Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.tk 0 PENDAHULUAN
Lebih terperinciPTIRIASIS VERSIKOLOR
Case Report Session PTIRIASIS VERSIKOLOR Oleh: Fitria Ramanda 0910312137 Miftahul Jannah Afdhal 1010312064 Preseptor: dr. Sri Lestari, Sp. KK (K), FAADV, FINSDV BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSUP
Lebih terperinciPEMERIKSAAN JAMUR DERMATOFITA KUKU KAKI PETANI DI DESA BUNTER BLOK CILEUDUG KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN CIAMIS
PEMERIKSAAN JAMUR DERMATOFITA KUKU KAKI PETANI DI DESA BUNTER BLOK CILEUDUG KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN CIAMIS Mei Widiati*, Ary Nurmalasari, Rizki Gusti Andani Program Studi Diploma III Analis Kesehatan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN JAMUR DERMATOFITA KUKU KAKI PETANI DI DESA BUNTER BLOK CILEUDUG KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN CIAMIS
PEMERIKSAAN JAMUR DERMATOFITA KUKU KAKI PETANI DI DESA BUNTER BLOK CILEUDUG KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN CIAMIS Mei Widiati*, Ary Nurmalasari, Rizki Gusti Andani Program Studi Diploma III Analis Kesehatan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DERMATOFITA PADA SISIR TUKANG PANGKAS DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU
IDENTIFIKASI DERMATOFITA PADA SISIR TUKANG PANGKAS DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU Oleh: BENNY 120100250 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015 IDENTIFIKASI DERMATOFITA PADA
Lebih terperinciKanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?
Kanker Serviks Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker
Lebih terperinciPENGOLAHAN BUAH LADA
PENGOLAHAN BUAH LADA Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN Lada memiliki nama latin Piper nigrum dan merupakan family Piperaceae. Lada disebut juga sebagai raja dalam kelompok rempah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Giardiasis adalah penyakit diare yang disebabkan oleh protozoa patogen Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi protozoa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. protozoa yang ditularkan melalui feses kucing. Infeksi penyakit yang ditularkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara beriklim tropis, penyakit akibat parasit masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius. Salah satu di antaranya adalah infeksi protozoa yang
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK KOMPETENSI KEAHLIAN
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Candida 2.1.1 Definisi Candida Kandida adalah tanaman yang termasuk ke dalam kelompok jamur. Menurut Berkhout (1923), kalsifikasi ilmiah kandida adalah : Kingdom : Fungi Filum
Lebih terperinciProfil Manifestasi Klinis dan Spesies Penyebab Dermatofitosis pada Pasien HIV
Profil Manifestasi Klinis dan Spesies Penyebab Dermatofitosis pada Pasien HIV (The profile of Dermatophytosis Cases in HIV Patient at Dr. Soetomo Hospital ) Amrita Rosvanti, Sunarso Suyoso, Dwi Murtiastutik
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA JENIS PENYAKIT PADA KUCING PELIHARAAN MENGGUNAKAN METODE BAYES DAN FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR DIAGNOSA JENIS PENYAKIT PADA KUCING PELIHARAAN MENGGUNAKAN METODE BAYES DAN FORWARD CHAINING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pembangunan aplikasi yang berkaitan dengan sistem pakar telah cukup banyak dilakukan sebelumnya. Berikut adalah uraian singkat tentang penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan
Lebih terperinciAnjing Anda Demam, Malas Bergerak dan Cepat Haus? Waspadai Leptospirosis
Anjing Anda Demam, Malas Bergerak dan Cepat Haus? Waspadai Leptospirosis Leptospirosis adalah penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh bakteri Leptospira interrogans sensu lato. Penyakit ini dapat menyerang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendapatan nasional per kapita tahun 2012 yakni ,07 sedangkan tahun 2013
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendapatan nasional per kapita tahun 2012 yakni 9.665.117,07 sedangkan tahun 2013 yakni 9.798.899,43 (BPS, 2014 a ). Konsumsi protein hewani asal daging tahun 2011 2,75
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Berikut ini adalah deskripsi lokasi penelitian yang dilihat atas dua aspek, yaitu Geografi dan Demografi : 1.1.1 Keadaan Geografis Pasar jajan
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecacingan merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh parasit cacing yang dapat membahayakan kesehatan. Penyakit kecacingan yang sering menginfeksi dan memiliki
Lebih terperinciKenali Penyakit Periodontal Pada Anjing
Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah "penyakit periodontal". Namun, apakah Anda sudah memahami apa arti istilah itu sebenarnya? Kata 'periodontal' berasal
Lebih terperinciBAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans yang mempengaruhi baik manusia maupun hewan. Manusia terinfeksi melalui
Lebih terperinciA. Pendahuluan. Sumber: Dokumen Pribadi Penulis (2015). Buku Pendidikan Skabies dan Upaya Pencegahannya
A. Pendahuluan Penyakit skabies adalah penyakit gatal pada kulit, yang disebabkan oleh kepadatan, kelembapan, diabaikannya personal higiene. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang status
Lebih terperinciManual Prosedur. Pelayanan Medis Klinik Hewan
Manual Prosedur Pelayanan Medis Klinik Hewan Klinik Hewan Pendidikan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Pelayanan Medis Klinik Hewan Pendidikan Program Kedokteran Hewan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan protein hewani,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan protein hewani, mengakibatkan meningkatnya produk peternakan. Broiler merupakan produk peternakan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTB). TB paling sering menjangkiti paru-paru dan TB paru sering
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: sapi bali, dermatofitosis, leukosit.
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jember, Jawa Timur pada tanggal 17 Oktober 1992, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan dari Bapak Bambang Eko Nurcahyono dan Ibu Dwi Wiwik Aning Rahayu,
Lebih terperinciASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN
ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN Anna Rakhmawati,M.Si Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY Email:anna_rakhmawati@uny.ac.id Bahan makanan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang penting
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Labour Organization (ILO), pada tahun 2008 memperkirakan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Labour Organization (ILO), pada tahun 2008 memperkirakan ada sekitar 2,34 juta orang meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan sebuah Teknologi Informasi sudah menjadi salah satu bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peranan sebuah Teknologi Informasi sudah menjadi salah satu bagian penting dalam meningkatkan produktivitas ataupun kemampuan serta kualitas dari sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu malaria, schistosomiasis, leismaniasis, toksoplasmosis, filariasis, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit parasiter saat ini menjadi ancaman yang cukup serius bagi manusia. Ada 6 jenis penyakit parasiter yang sangat serius melanda dunia, yaitu malaria, schistosomiasis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian dan perancangan, serta metodologi penulisan mengenai klinik perawatan anjing di Kota
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Instalasi Karantina Hewan
TINJAUAN PUSTAKA Instalasi Karantina Hewan Instalasi karantina hewan (IKH) adalah bangunan berikut peralatan, lahan dan sarana pendukung lainnya yang diperlukan sebagai tempat pelaksanaan tindakan karantina
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Ilmu Kesehatan Ternak Nomor Kode/SKS : 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini membahas tentang kesehatan ternak, baik pada unggas maupun ternak
Lebih terperinciTINEA. Dr. Fransisca S. K (Fak. Kedokteran Univ. Wijaya Kusuma BAB I PENDAHULUAN
TINEA Dr. Fransisca S. K (Fak. Kedokteran Univ. Wijaya Kusuma Surabaya @2000) BAB I PENDAHULUAN Tinea Korporis adalah suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita. Penyakit
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap darah yang berinfestasi di kulit kepala manusia, bersifat menetap dan dapat menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Infeksi toksoplasmosis dapat terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit zoonosis merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Salah satu penyakit zoonosis adalah toksoplasmosis yang disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 0. manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh. masyarakat Indonesia. ruenuju masyarakat maju,
BAB I PENDAHULUAN 0 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. ruenuju masyarakat maju, adil dan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN LAMPU WOOD PADA PASIEN DERMATOSIS DI RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG SURABAYA SKRIPSI
PEMERIKSAAN LAMPU WOOD PADA PASIEN DERMATOSIS DI RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG SURABAYA SKRIPSI Oleh: Nama : Monica Goenawan NRP : 1523012041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. termasuk golongan tumbuhan. Jamur bersifat heterotropik yaitu organisme yang tidak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jamur adalah mikroorganisme yang termasuk golongan eukariotik dan tidak termasuk golongan tumbuhan. Jamur bersifat heterotropik yaitu organisme yang tidak mempunyai
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI
KOTA DUMAI Hasil Rapat Bersama DPRD Tanggal 21 Juli 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 10 Tahun 2008 Seri : D Nomor 06 PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMELIHARAAN TERNAK DAN
Lebih terperinciLAPORAN ANALISIS RISIKO PEMASUKAN SAPI BIBIT BALI YANG DIKIRIM DARI LOMBOK- NTB KE MAKASSAR TERHADAP PENYAKIT ANTHRAKS
LAPORAN ANALISIS RISIKO PEMASUKAN SAPI BIBIT BALI YANG DIKIRIM DARI LOMBOK- NTB KE MAKASSAR TERHADAP PENYAKIT ANTHRAKS Oleh : 1. Drh. Muhlis Natsir NIP 080 130 558 2. Drh. Sri Utami NIP 080 130 559 BALAI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.
19 TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola adalah sebagai berikut : Divisio Sub Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Eumycophyta : Eumycotina
Lebih terperinciKUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN
KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN NOMOR RESPONDEN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Berikut
Lebih terperinciGambar 1. Perluasan lesi pada telapak kaki. 9
BAB 3 DISKUSI Larva migrans adalah larva cacing nematoda hewan yang mengadakan migrasi di dalam tubuh manusia tetapi tidak berkembang menjadi bentuk dewasa. Terdapat dua jenis larva migrans, yaitu cutaneous
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID
ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi
Lebih terperinciPertanyaan yang Sering Diajukan (PSD) tentang Suplementasi Vitamin A
Pertanyaan yang Sering Diajukan (PSD) tentang Suplementasi Vitamin A 1. Apa yang harus saya lakukan jika anak menangis ketika diberi vitamin A? Jangan memaksa anak meminum vitamin A dan jangan memberikannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tanah untuk proses pematangan sehingga terjadi perubahan dari bentuk non-infektif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Soil Transmitted Helminths (STH) adalah cacing golongan nematoda usus yang penularannya melalui tanah. Dalam siklus hidupnya, cacing ini membutuhkan tanah untuk proses
Lebih terperinciPENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK
PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK Demam pada anak merupakan salah satu pertanda bahwa tubuhnya sedang melakukan perlawanan terhadap kuman yang menginfeksi. Gangguan kesehatan ringan ini sering
Lebih terperinciABSTRAK PROFIL PIODERMA PADA ANAK USIA 0-14 TAHUN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE JUNI JUNI 2016
ABSTRAK PROFIL PIODERMA PADA ANAK USIA 0-14 TAHUN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE JUNI 2015- JUNI 2016 Pioderma merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh kuman staphylococcus, streptococcus,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kelembaban tinggi. Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala Pediculus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian infestasi kutu kepala di Indonesia cukup tinggi karena sering menyerang masyarakat luas, hal ini berkaitan dengan iklim negara kita yang tropis dan memiliki
Lebih terperinciDEFINISI KASUS MALARIA
DEFINISI KASUS MALARIA Definisi kasus adalah seperangkat criteria untuk menentukan apakah seseorang harus dapat diklasifikasikan sakit atau tidak. Kriteria klinis dibatasi oleh waktu, tempat, dan orang.
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PENYEBAB PENYAKIT LAYU BAKTERI PADA TANAMAN TEMBAKAU DI PROBOLINGGO
KARAKTERISTIK PENYEBAB PENYAKIT LAYU BAKTERI PADA TANAMAN TEMBAKAU DI PROBOLINGGO Pendahuluan Tembakau merupakan salah satu komoditas perkebunan yang strategis dan memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena Indonesia beriklim tropis. Iklim tersebut yang mempermudah perkembangan bakteri, parasit maupun
Lebih terperinciLinda Welly*, Dewi Sumaryani Soemarko**, Rusmawardiana***
Pengaruh Intervensi Edukasi dan Monitoring Personal Foot Hygiene terhadap Insiden Tinea Pedis pada Pekerja Pemakai Sepatu Boot di Pabrik Pengolahan Karet di Palembang Linda Welly*, Dewi Sumaryani Soemarko**,
Lebih terperinciPengambilan dan Pengiriman Sampel
Pengambilan dan Pengiriman Sampel Kenali Laboratorium Anda Ketahui jenis-jenis uji yang dapat dilakukan dan pilihlah yang terbaik Sediakan semua informasi yang dibutuhkan Hubungi lab bila Anda perlu informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Obat Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lalu. Salah satu bukti hubungan baik tersebut adalah adanya pemanfaatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anjing merupakan salah satu jenis hewan yang dikenal bisa berinteraksi dengan manusia. Interaksi demikian telah dilaporkan terjadi sejak ratusan tahun yang lalu. Salah
Lebih terperinci